PENGARUH KOMPETENSI MANAJER PROYEK

advertisement
Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil)
Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007
Vol. 2
ISSN : 1858 - 2559
PENGARUH KOMPETENSI MANAJER PROYEK
TERHADAP KINERJA BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI
Heri Suprapto
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Gunadarma
[email protected]
ABSTRAK
Dalam pelaksanaan proyek konstrksi, peranan seorang manajer proyek ( site manager ) mempunyai
peran yang sangat menentukan. Sebagai penenggungjawab langsung terhadap jalannya proyek
dilapangan manajer proyek akan secara langsung berhadapan dengan permasalahan yang terjadi
dilapangan. Sehingga untuk menjadi seorang manajer pryek harus mempunyai kompetensi yang cukup
dalam hal pengelolaan dan manajemen sumber daya yang dipergunakan. Tujuan dari penulisan ini
adalah untuk mengetahui kompetensi apa yang dibutuhkan dan seorang manajer proyek dan bagaimana
pengaruhnya terhadap kinerja proyek. Metode yang dipergunakan dalam pencarian data dilakukan
dengan menggunakan kuesioner. Penilaian dilakukan dengan menggunakan skala linkert dari 1-5 untuk
mewakili sangat rendah –sangat tinggi. Untuk analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis
diskriminan dengan dua variabel variabel. Dari hasil analisa yang dilakukan, ternyata ada beberapa
variabel dari kompetensi sorang manajer proyek yang mempunyai pengaruh besar terhadap kinerja
proyek. Variabel kemampuan dalam memanajemen karyawan mempunyai pengaruh yang paling tinggi,
kemudian disusul oleh kemampuan terhadap peralatan serta pendidikan formal dari manajer proyek.
Kata Kunci: Kompetensi, manajer proyek, kinerja proyek, proyek konstruksi
PENDAHULUAN
Keberhasilan penyelenggaraan proyek konstruksi akan sangat ditentukan oleh kualitas dari
orang-orang yang menanganinya, ter-utama
mereka yang memegang posisi kunci seperti
manajer
proyek/pimpro,
sehingga
da-lam
pemilihan personel yang akan men-duduki posisi
tersebut harus memenuhi kriteria-kriteria yang
diperlukan. Manajer proyek mempunyai tugas
dan tanggung jawab memimpin pelaksanaan
proyek sesuai dengan perencanaan. Manajer
proyek harus mampu mengelola berbagai
macam kegiatan, sejumlah besar tenaga kerja,
peralatan dan menentukan metode yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan pro-yek.
Kualitas manajer proyek sebagai lini terdepan
yang
berhadapan
langsung
deng-an
permasalahan yang berhubungan deng-an
pelaksanaan proyek, harus memenuhi berbagai
kriteria.
Sudah
banyak
penelitian-penelitian
empiris yang dilakukan berhubungan kompentensi seorang manajer proyek dalam
pelaksanaan proyek konstruksi, yaitu: Sayles &
Chadler (1971), Martin (1976), Baker et al.
(1983), Moris & Hughes (1987), Pinto & Slevin
(1987), Tukel & Rom (1995), Walid & Oya
(1996). Dari penelitian-penelitian tersebut
menggambarkan penting-nya peranan sumber
daya manusia dalam pelaksanaan proyek
Tujuan yang ingin dicapai dengan
penulisan makalah ini adalah untuk menge-tahui
bagaimana kompetensi seorang mana-jer proyek
sebagai
penangungjawab
dan
pelaksana
Pengaruh Kompetensi Manajer Proyek... ...
Suprapto
pekerjaan konstruksi dilapangan terhadap kinerja
proyek yang dihasilkan. Dengan mengetahui
pengaruh dari kompe-tensi tersebut akan dapat
dipergunakan untuk mengetahui kompetensi
yang dibutuhkan seorang manajer proyek dalam
pelaksanaan proyek.
Peranan dan tanggung jawab manajer proyek
Manajer proyek mempunyai tugas dan tang-gung
jawab untuk memimpin pelaksanaan proyek
sesuai dengan kontrak. Dalam pe-laksanaan
tugasnya manajer proyek harus memperhatikan
kepentingan perusahaan, kepentingan pemilik
proyek, peraturan-per-aturan yang berlaku dan
situasi lingkungan tempat proyek dilaksanakan.
Manajer proyek harus mampu untuk mengelola
berbagai macam kegiatan, sejumlah besar
tenaga kerja dan tenaga ahli, terutama dalam
aspek perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian untuk mencapai tujuan proyek.
Manajer proyek harus dapat menggunakan seperangkat alat-alat manajemen yang
tersedia
dan
mengerahkan
seluruh
kemampuannya untuk mempengaruhi, menyesuaikan dan mengkoordinasikan semua
sumber daya yang ada. Manajer proyek harus
dapat
memonitor
asumsi-asumsi
yang
dipergunakan dan harus menjadi orang per-tama
yang mengetahui jika terjadi penyim-panganpenyimpangan dari perencanaan dan dapat
mencari jalan keluarnya.
Sebagai lini terdepan dalam pelaksanaan proyek manajer proyek harus ber-usaha
sebaik-baiknya untuk memenuhi se-luruh kriteria
C11
Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil)
Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007
output dari proyek, dapat sepenuhnya berfungsi
sebagai penanggung jawab untuk tercapainya
tujuan fungsional proyek.
Kualifikasi manajer proyek
Menurut Imam soeharto (1997), karena tanggung
jawab yang harus diemban oleh manajer proyek
cukup berat dalam menen-tukan keberhasilan
proyek, maka seorang manajer proyek harus
mempunyai kualifikasi tertentu yaitu:
• Mempunyai
jiwa
kepemimpinan
yang
berorientasi kuat pada pencapaian sasaran
• Seorang yang generalis yang berpan-dangan
luas dan spesialis.
• Memiliki kredibilitas secara teknis,latar
belakang pengalaman yang cukup dan
pendidikan yang memadai.
• Menguasai aspek sumber daya manusia
Menurut Lyle Spencer, seorang ma-najer
proyek
harus
mempunyai
kompetensi
manajemen proyek yaitu meliputi peng-ontrolan
sumber daya dan waktu pelak-sanaan,
manajemen
sumberdaya
manusia
dan
manajemen strategik. Manajer proyek harus
terus mengetahui informasi dalam pelaksanaan
pekerjaan dan mempunyai inisiatif untuk
menyelesaikan masalah yang terjadi. Manajer
proyek harus dapat belajar dari pengalaman
yang sudah didapatnya dalam peleksanaan
proyek sebelumnya untuk dapat diterapkan
dalam metode kerja proyek yang sedang
dipimpinya.
METODOLOGI PENELITIAN
Untuk menjawab tujuan penulisan yang ingin
dicapai dilakukan dengan pengisian kue-sioner
yang berisi kualitas kompetensi ma-najer proyek
dan kinerja proyek yang di-hasilkan. Dari
pencarian data primer dengan cara kuesioner
dilakukan terhadap pelak-sanaan proyek-proyek
yang ada diling-kungan pemda depok dan bogor,
didapatkan 33 buah sampel proyek dengan nilai
dibawah 10 Milyar/proyek-proyek sederhana
dengan kla-sifikasi 10 buah proyek pemu-kiman
/perumahan, 12 buah proyek gedung bertingkat,
9 buah proyek bangunan berat dan 2 buah
bangunan industri. Dari 33 buah sampel tersebut merupakan proyek-proyek pemerintah.
Sebagai variabel terikat dari kuesi-oner
adalah kinerja proyek yang dihasilkan yaitu
meliputi kinerja biaya, kinerja waktu pelaksanaan dan kinerja kualitas yang dihasilkan.
Kinerja waktu dimasukan dalam kategori berhasil
jika waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian
proyek sama atau lebih kecil dari rencana,
kinerja biaya berhasil jika menghabiskan
C12
Vol. 2
ISSN : 1858 - 2559
anggaran yang lebih kecil dan kinerja kualitas
dikatakan berhasil jika pekerjaan yang dihasilkan
sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan yang
sudah ditetapkan.
Sebagai variabel bebas adalah kriteriakriteria yang menunjukan kompetensi seorang
manajer proyek, yaitu :
• Tingkat pendidikan formal yang dimiliki
• Tingkat pendidikan informal yang ada
• Pengalaman dalam pelaksanaan proyek
• Kemampuan
dalam
memanajemen
karyawan
• Kemampuan dalam pelakanaan penjadwalan, cost control dan metode
pelaksanaan
• Kemampuan dalam hal penguasaan
peralatan kerja
• Kemampuan
dalam
pemeliharaan
peralatan
• Kemampuan dalam pengadaan material
• Kemampuan dalam pengadaan tenaga
kerja
• Kemampuan dalam Qa dan Qc
Untuk kauntifikasi penilaian terhadap
kualitas variabel-variabel tersebut dilakukan
dengan skala linkert 1 sampai 5. Nilai 1
menunjukan bahwa kualitas dari variabel
tersebut sangan rendah, nilai 2 rendah, nilai 3
sedang, nilai 4 tinggi dan nilai 5 menunjukan
bahwa kualitas dari variabel yang sangat tinggi.
Analisis data
Untuk menganalisis data dilakukan dengan
analisis diskriminan. Analisis diskriminan adalah
teknik multivariat yang termasuk dependence
method, yaitu suatu analisis yang memerlukan
adanya variabel terikat dan variabel bebas di sisi
lain, sehingga ada variabel yang hasilnya
tergantung dari variabel bebasnya. Dalam
analisis diskri-minan sebagai variabel terikat
berupa data kategori sedangkan variabel bebasa
bukan kategori.
Analisis diskriminan yang diper-gunakan
adalah analisis diskriminan dengan dua
kelompok yaitu kelompok berhasil dan kelompok
gagal. Untuk menguji signifikansi antara kedua
kelompok
tersebut
dilakukan
dengan
menggunakan uji Wilk’s L test statistik dan untuk
menguji signifikansi nilai Wilk’s L maka
dikonversikan kedalam F ratio. Untuk menguji
signifikansi statistik dari persamaan diskriminan
digunakan multi-variate test of significance
dengan cara multivariate test yaitu uji Wilks’Lmda
yang diaproksimasikan dengan statistic chisquare.
Pengaruh Kompetensi Manajer Proyek... ...
Suprapto
Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil)
Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007
Untuk menguji seberapa besar dan
berarti perbedaan antara kedua kelompok
tersebut dapat dilihat dari nilai square canonical
correlation ( CR2 ) yang identik dengan nilai R2
pada regresi. Nilai CR2 tersebut dipergunakan
untuk mengukur variasi antara kedua kelompok
tersebut yang dapat dijelaskan oleh variabel
diskriminanya atau seberapa kuat fungsi
diskriminanya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari output analysis case processing sum-mary,
dari 38 sampel yang diujikan se-muanya dapat
dipergunakan dalam analisis diskriminan. Output
group statistics menun-jukkan bahwa ada 18
sampel yang termasuk dalam kelompok yang
berhasil dan 22 sampel yang masuk dalam
kelompok gagal.
Persamaan diskriminan yang terbentuk adalah :
Z = -4.877 + 1.288 X4 + 1.235 X3 –0.898 X6
X4 : kemampuan dalam memanajemen
karyawan
X3 : kemampuan dalam memanajemen peralatan
X6 : Pendidikan formal
Dari hasil persamaan diskriminan yang
dihasilkan, maka ternyata variabel kemampuan
dalam
memanajemen
karya-wan
dan
kemampuan dalam memanajemen peralatan
mempunyai pengaruh positif ter-hadap kinerja
biaya proyek, sedangkan vari-abel pendidikan
formal mempunyai peng-aruh ke arah negatif.
Dengan hal tersebut maka dalam pelaksanaan
proyek yang sederhana tidak diperlukan manajer
proyek dengan tingkat pendidikan yang tinggi
karena akan memerlukan biaya yang lebih besar,
tetapi kemampuan dalam manajemen dan
peralatan dari pengalaman diperlukan.
KESIMPULAN
Dari hasil analisis data, maka dapat disimpulkan:
• Semakin tinggi kompetensi manajer
proyek
dalam
hal
kemampuan
manajemen karyawan dan peralatan
Pengaruh Kompetensi Manajer Proyek... ...
Suprapto
Vol. 2
ISSN : 1858 - 2559
•
akan meningkatkan kinerja biaya proyek,
karena dengan semakin tingginya
kompetensi ini maka dalam pelaksanaan
pekerjaan dilapangan akan lebih efektif
dan efisien.
Untuk
proyek
dengan
kriteria
kecil/sederhana, maka kompleksitasnya
tidak
banyak,
sehingga
dengan
menggunakan manajer proyek yang
tingkat pendidikannya tinggi akan tidak
efisien dan cenderung memerlukan
pengeluaran yang besar.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Ign. ( 2001 ), Statistika, analisis
hubungan
kausal
berdasarkan
data
katagorik, Rajagrafindo Persada, Jakarta
Becker, R., ( 1985 ), A Method for the Generation
of Weighting Factors for Performance
Evaluation
System,
Building
and
Environment, Vol. 20 No. 4
Ghozali, I. ( 2001 ), Aplikasi Analisis Multivariat
Dengan Program SPSS, Biro Penertbit
Universitas Diponegoro.
Hair.Jr, J.F., Andenson, R.E., and Thatham, R.L.,
( 1990 ), Multivariate Data Analysis, Maxwell
Macmillan.
Holt, G.D., Olomolaiye, P., and Harris, F.C., (
1995
),
Factors
Influencing
U.K.
Construction Clients’ Choice of Contractor,
Building and Environment, Vol. 29 No. 2
Ritz, G. J. ( 1994 ), Total construction project
management, McGraw-Hill
Russell, J.S., and Jaselkis, E.J. ( 1992 ),
Predicting construction contractor failure
prior to contract award, Journal of
construction engineering and management,
118, No. 4
Russell, J. S. and Zhai, H. ( 1996 ), Predicting
contractor failure using stochastic dynamics
of Economic and financial variables, Journal
of
construction
engineering
and
management, 122. No. 2
Soeharto, I. ( 1997 ), Manajemen proyek dari
konseptual sampai operasional, Erlangga,
Jakarta
C13
Download