survey tentang penggunaan bahan ajar pada mata

advertisement
SURVEY TENTANG PENGGUNAAN BAHAN AJAR PADA
MATA PELAJARAN PRODUKTIF AKUNTANSI DI KELAS
X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 LAMONGAN
Kiki Marlinda Arisanti
Joni Susilowibowo
Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi,
Fakultas Ekonomi, UNESA
ABSTRAK
Bahan ajar merupakan elemen yang amat penting sehingga dibutuhkan bahan
ajar yang layak dan memenuhi standar. Bahan ajar yang baik harus sesuai
dengan standar kelayakan bahan ajar oleh BSNP yaitu meliputi kelayakan isi,
bahasa, penyajian, dan kegrafikan. Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui jenis bahan ajar yang digunakan dan alasan pemilihan bahan ajar,
kelayakan bahan ajar yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, dan
respon siswa terhadap penggunaan bahan ajar.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif pendekatan
kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara,
angket, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan (1) Jenis bahan ajar yang digunakan adalah
bahan ajar cetak berbentuk buku teks (buku paket). Alasan pemilihannya
adalah karena materi yang terkandung dianggap paling sesuai dengan
kurikulum dan mudah dipahami siswa. (2) Buku teks mata pelajaran
produktif akuntansi layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran. (3)
Respon siswa terhadap penggunaan buku teks mata pelajaran produktif
akuntansi adalah baik.
Kata Kunci : Bahan Ajar, Kelayakan, Respon
ABSTRACT
Teaching materials is very important element that wasrequired teaching
materials and decent standard. Teaching materials either to be in accord with
standards appropriate teaching materials by bsnp namely the viability of
contents, language, the presentation, and the graph. The aim is to find the
teaching material used as teaching materials, and the election appropriate
teaching material used for learning activities, and the response of the student
teaching material. This research using a descriptive the quantitative study.
Technical data is applicable in an interview that poll, and documentation.
The results show (1) the teaching material used was teaching material printed
in a book (the package. The reason is because the materials contained s
considered most appropriate with our curriculum and comprehensible
students. (2) any textbook subjects productive accounting improperly used
for learning activities. (3) the students for using textbooks subjects
productive accounting is good.
Keywords : Teaching Materials, Feasibility, Response
media pembelajaran, bahan ajar, dan
PENDAHULUAN
Pendidikan
kualitas
sangat
menentukan
rencana pelaksanaan pembelajaran.
kehidupan
bangsa.
Peran
Kualitas pendidikan di Indonesia
sangat
penting
untuk
masih tergolong rendah seperti yang
menciptakan kehidupan berbangsa yang
terdapat pada data dalam Education For
cerdas, damai, terbuka, dan demokratis.
All (EFA) Global Monitoring Report
Pendidikan
negara
2011 : The Hidden Crisis, Armed
memegang peranan yang sangat penting
Conflict and Education yang dikeluarkan
untuk menjamin kelangsungan hidup
Organisasi
bangsa dan negara, karena pendidikan
Pengetahuan,
sebagai sarana untuk meningkatkan dan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO)
mengembangkan kualitas sumber daya
indeks
manusia
arti
berdasarkan data tahun 2011 adalah
di
mana
0,934. Nilai itu menempatkan Indonesia
elemen
yang
di posisi ke-69 dari 127 negara di dunia
penting dalam kehidupan, maka dunia
(Kompas, 2011). Kualitas pendidikan
pendidikan saat ini banyak mengalami
tidak akan dapat maju jika kualitas
perkembangan.
Pemerintah
berupaya
sumber daya manusia tidak berkembang,
meningkatkan
kualitas
pendidikan
salah satunya adalah tenaga pendidik.
dengan melaksanakan pendidikan yang
Banyak pendidik yang tidak mampu
sebaik-baiknya sesuai dengan tuntutan
menyelenggarakan pembelajaran yang
global sehingga diperoleh hasil yang
menarik
diharapkan,
melalui
pendidik
Tingkat
mengembangkan
pendidikan
di
dalam
(SDM).
pentingnya
pendidikan
suatu
Menyadari
pendidikan,
merupakan
yaitu
pengembangan
dengan
Kurikulum
Pendidikan,
dan
pembangunan
dan
Ilmu
Kebudayaan
pendidikan
menyenangkan.
tampaknya
Para
kurang
kreativitas
dalam
Satuan Pendidikan (KTSP) di tiap satuan
merencanakan,
pendidikan. Dikemukakan dalam Standar
membuat bahan ajar secara matang yang
Nasional Pendidikan (SNP Pasal 1, ayat
kaya inovasi sehingga menarik bagi
15) bahwa KTSP adalah kurikulum
peserta didik.
operasional
yang
disusun
dan
Setiap
menyiapkan,
bentuk
dan
pembelajaran
dilaksanakan oleh masing-masing satuan
dibutuhkan sarana penunjang yang dapat
pendidikan. Pergantian kurikulum bukan
memperlancar kegiatan pembelajaran itu
hanya
sendiri. Salah satu sarana penunjang yang
sekedar
melainkan
pergantian
menuntut
aturan,
perubahan
dapat
memperlancar
kegiatan
pembelajaran di sekolah yang meliputi
pembelajaran
adalah
bahan
ajar.
perangkat pembelajaran, alat evaluasi,
Penggunaan
bahan
ajar
akan
memudahkan
kegiatan
materi tidak akan tersampaikan dengan
pembelajaran. Menurut Prastowo (2011:
baik sehingga tujuan pembelajaran tidak
25-26) kegunaan atau fungsi bahan ajar
dapat tercapai.
adalah
siswa
sebagai
dalam
satu-satunya
sumber
Sesuai dengan PP nomor 19 tahun
informasi serta pengawas dan pengandali
2005 pasal 43 ayat 5 yang berisi:
proses pembelajaran, selain itu bahan ajar
Kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan
sebagai
kegrafikaan buku teks pelajaran dinilai
bahan
pendukung
proses
pembelajaran yang diselenggarakan. Dari
oleh
uraian di atas, jelas bahwa bahan ajar
Peraturan Menteri. Bahan ajar yang baik
sangat
proses
adalah harus memenuhi kriteria standar
pembelajaran. Tanpa adanya bahan ajar
kelayakan bahan ajar oleh Badan Standar
dalam
Nasional
penting
proses
penyampaian
dalam
pembelajaran
materi
dalam
maka
proses
tersebut akan mengalami hambatan dan
Penyusunan buku teks pelajaran
BSNP dan
ditetapkan
Pendidikan
dengan
(BSNP)
yaitu
meliputi kelayakan isi, bahasa, penyajian,
dan kegrafikaan.
memenuhi
standar.
Penelitian
ini
di Indonesia dewasa ini terkesan kaku
merupakan studi kasus yang membahas
dan kering, sehingga kurang memotivasi
tentang penggunaan bahan ajar di SMK
siswa
Negeri 1 Lamongan. Oleh karena itu,
untuk
belajar
(B.P
Sitepu,
2008:99). Disebutkan dalam Analisa
peneliti
Daily (2012)
bahwa perkembangan
penggunaan bahan ajar, dengan judul
teknologi informasi yang begitu cepat
penelitian “Survey Tentang Penggunaan
ditambah kecerobohan guru dan penulis
Bahan
buku bahan ajar telah berdampak pada
Produktif
beredarnya buku-buku LKS dan buku
Akuntansi SMK Negeri 1 Lamongan”.
bahan ajar lainnya yang tidak layak baca
tertarik
Ajar
untuk
Pada
Mata
Akuntansi
di
meneliti
Pelajaran
Kelas
X
Tujuan penelitian ini adalah untuk
bagi anak didik. Temuan di beberapa
mengetahui jenis
daerah di Indonesia, paling akhir di
digunakan dan alasan pemilihan bahan
Jawa
ajar,
Timur
pejabat
membuktikan
pengelola
maksimal
pendidikan
dalam
bahwa
kelayakan
bahan ajar
bahan
ajar
yang
yang
tidak
digunakan dalam kegiatan pembelajaran,
melakukan
dan respon siswa terhadap penggunaan
pengawasan.
Berdasarkan uraian di atas, bahan ajar
merupakan elemen yang amat penting
dalam kegiatan pembelajaran, sehingga
dibutuhkan bahan ajar yang layak dan
bahan ajar.
Menurut Mulyasa (2006:22), tujuan
KAJIAN PUSTAKA
Kurikulum
Tingkat
Satuan
diterapkannya
KTSP
Pendidikan (KTSP)
adalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
memberdayakan
(KTSP)
melalui
adalah
pengembangan
suatu
ide
tentang
kurikulum
yang
untuk
secara
umum
memandirikan
satuan
pemberian
dan
pendidikan
kewenangan
(otonomi) kepada lembaga pendidikan
diletakan pada posisi yang paling dekat
dan
mendorong
sekolah
dengan pembelajaran, yakni sekolah
melakukan pengambila keputusan secara
atau satuan pendidikan.
partisipatif
dalam
untuk
pengembangan
kurikulum.
“Dalam
Standar
Nasional
Pendidikan (SNP Pasal 1, ayat 15)
dikemukakan bahwa Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
adalah kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan oleh
masing-masing satuan pendidikan.
Penyusunan KTSP dilakukan oleh
satuan
pendidikan
dengan
memperhatikan dan berdasarkan
standar kompetensi serta kompetensi
dasar yang dikembangkan oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP)” (Mulyasa, 2006:19).
Secara khusus tujuan diterapkannya
KTSP adalah untuk :
1)
Meningkatkan
mutu
pendidikan
melalui kemandirian dan inisiatif
sekolah
dalam
kurikulum,
mengembangkan
mengelola,
dan
memberdayakan sumberdaya yang
tersedia.
2)
Meningkatkan kepedulian warga
sekolah dan masyarakat dalam
Dalam
Mulyasa
(2006:20)
KTSP
pengembangan kurikulum melalui
disusun dan dikembangkan berdasarkan
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
pengambilan keputusan bersama.
3)
Meningkatkan
setuan
yang
tentang Sistem Pendidikan Nasional
sehat
pasal 36 ayat 1 dan 2, sebagai berikut:
tentang kualitas pendidikan yang
1)
akan dicapai.
Pengembangan kurikulum mengacu
antar
kompetisi
pendidikan
pada Standar Nasional Pendidikan
untuk
mewujudkan
tujuan
pendidikan nasional.
2)
Bahan Ajar
Menurut
Kurikulum pada semua jenjang dan
(2008:40),
jenis
seperangkat
pendidikan
dikembangkan
Widodo
bahan
sarana
&
Jasmadi
ajar
adalah
atau
alat
dengan prinsip diversikasi sesuai
pembelajaran yang berisikan materi
dengan satuan pendidikan, potensi
pembelajaran, metode, batasan-batasan,
daerah, dan peserta didik.
dan cara mengevaluasi yang didesain
secara sistematik dan menarik dalam
rangka
mencapai
tujuan
yang
diharapkan, yaitu mencapai kompetensi
atau
subkompetensi
dengan
segala
kompleksitasnya.
Menurut
Prastowo
(2011:31),
bahan ajar merupakan segala bahan
“Buku teks pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah dinilai
kelayakan pakainya terlebih dahulu
oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan sebelum digunakan oleh
pendidik dan/atau peserta didik
sebagai sumber belajar di satuan
pendidikan”.
(baik informasi, alat, maupun teks) yang
Hal ini menunjukan bahwa pemerintah
disusun
telah menunjuk Badan Standar Nasional
secara
menampilkan
sistematis,
sosok
yang
utuh
dari
Pendidikan
(BSNP)
untuk
menilai
kompetensi yang akan dikuasai oleh
kelayakan buku teks. Beberapa aspek
peserta didik dan digunakan dalam
yang dinilai dalam standar penilaian
proses
pembelajaran
buku teks pelajaran tercantum dalam PP
untuk
perencanaan
dengan
dan
tujuan
penelaahan
No.
19/2005
pasal
43
ayat
(5)
menyatakan “kelayakan isi, bahasa,
implementasi pembelajaran.
Berdasarkan definisi-definisi di
penyajian, dan kegrafikaan buku teks
atas, maka dapat ditarik kesimpulan
pelajaran
bahan ajar merupakan bagian penting
ditetapkan dengan peraturan menteri.”
dalam
pelaksanaan
mudah
dalam
oleh
BSNP
dan
pendidikan
disekolah. Melalui bahan ajar guru akan
lebih
dinilai
melaksanakan
Materi Akuntansi Keuangan
Akuntansi Keuangan merupakan
pembelajaran dan siswa akan lebih
bidang
akuntansi
terbantu dan mudah dalam belajar.
berkaitan
Bahan ajar adalah seperangkat materi
pelaporan keuangan perusahaan yang
pelajaran yang mengacu pada kurikulum
ditujukan terutama kepada pihak-pihak
yang digunakan dalam rangka mencapai
eksternal perusahaan seperti investor,
standar kompetensi dan kompetensi
kreditor,
dasar yang telah ditentukan.
pelanggan, pemasok dan masyarakat.
dengan
Bahan
Ajar
Menurut
Berdasarkan
Peraturan
pencatatan
dan
pemerintah,
Kerangka
Dasar
Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan
BSNP
yang
lembaga
Menurut
Kelayakan
terutama
(IAI,
2004,
hal.12-20)
Menteri
ditetapkan bahwa unsur yang berkaitan
Pendidikan Nasional Republik Indonesia
secara langsung dengan pengukuran
Nomor 2 Tahun 2008
posisi keuangan adalah aset, kewajiban
pada bab III
pasal (4) poin pertama (2008: 10)
dan ekuitas. Unsur yang berkaitan
tercantum bahwa :
dengan
pengukuran
kinerja
dalam
laporan laba rugi adalah penghasilan dan
beban.
Penelitian yang dilakukan oleh
Sundari dengan judul Penggunaan BSE
IPS
Bahan
Ajar
dalam
Pembelajaran Sejarah di SMP Negeri 4
Penelitian Terdahulu
Penelitian
sebagai
bahan
Malang. Hasil penelitian menunjukkan
judul
bahwa BSE IPS yang digunakan di
Pengembangan Bahan Ajar Akuntansi
SMP Negeri 4 Malang khususnya
Pada Materi Persamaan Akuntansi Kelas
tentang tiga aspek materi, layout dan
XI di SMA Negeri 1 Sumenep. Hasil
bahasa yang digunakan dalam BSE
dari penelitian adalah produk bahan ajar
IPS adalah kurang bagus, materi yang
yang layak digunakan dalam proses
ada kurang detail penjelasannya namun
pembelajaran, dibuktikan dengan skor
susunannya tetap sesuai dengan SK dan
kelayakan isi sebesar 91,67% dan
KD, layoutnya kurang menarik, bahasa
kelayakan penyajian sebesar 90,43%.
yang digunakan agak sulit dipahami.
ajar
oleh
pengembangan
Fajariyah
dengan
Siswa juga merespon positif terhadap
Penelitian yang dilakukan oleh
bahan ajar setelah mereka membaca dan
Latief dengan judul penelitian Pengaruh
menggunakan
Penggunaan
bahan
ajar
dalam
Bahan
Ajar
Terhadap
pembelajaran, dibuktikan dengan skor
Kualitas Belajar Mata Kuliah Budaya
persentase hasil respon siswa rata-rata
Kerja Administrasi Perkantoran. Hasil
sebesar 94,79%.
penelitian menunjukkan bahwa Terdapat
Penelitian
pengembangan
bahan
perbedaan kualitas pembelajaran dengan
ajar yang dilakukan oleh Nurhasanah
menggunakan bahan ajar mata kuliah
dengan judul Pengembangan Bahan Ajar
budaya kerja mahasiswa pendidikan
Membaca
Teks
ekonomi, dimana r hitung 0,448 lebih
Percakapanan Untuk Siswa Kelas V SD.
besar dari r tabel sebesar 0,369. Secara
Hasil penelitian adalah produk bahan
kualitatif dapat diungkapkan dengan
ajar yang memiliki karakteristik khusus.
indikator-indikator sebagai berikut :
Bahan ajar ini menggabungkan dua
mahasiswa
keterampilan secara terintegrasi antara
menunjukkan semangat yang tinggi
keterampilan membaca dan menulis teks
dengan tersedianya bahan ajar, perhatian
percakapan. Adapun komponen dalam
mahasiswa terfokus dalam mengikuti
bahan ajar berupa deskripsi isi bahan
pembelajaran,
ajar, sistematika penyajian bahan ajar,
keterlibatan
penggunaan bahasa bahan ajar, dan
dalam mengerjakan tugas-tugas.
dan
tampilan bahan ajar.
Menulis
sebagai
peserta
banyak
kelas
dan
didik
bertanya,
kemandirian
sampel jenuh yaitu teknik penentuan
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan
sampel bila semua anggota populasi
dalam penelitian ini adalah penelitian
digunakan sebagai sampel yakni kelas X
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Akuntansi 1 dan X Akuntansi 2 dengan
Tahapan penelitian dimulai dari tahap
jumlah 72 siswa.
persiapan
yang
studi
Metode pengumpulan data yang
pendahuluan dan studi kepustakaan,
dilakukan dalam penelitian ini adalah
tahap
tahap
wawancara, angket, dan dokumentasi.
pelaksanaan yang terdiri dari studi
Adapun instrumen dalam penelitian ini
lapangan dan analisis data.
adalah lembar pedoman wawancara dan
yang
terdiri
kedua
dari
adalah
Penulis melakukan penelitian ini di
SMK
Negeri
1
Lamongan
lembar angket. Dalam penelitian ini
yang
wawancara dilakukan dengan guru mata
berlokasi di Jalan Jendral Sudirman 84
pelajaran produktif akuntansi kelas X
Lamongan. Waktu penelitian selama
Akuntansi SMK Negeri 1 Lamongan
bulan Mei-Juni 2013.
untuk mengetahui bahan ajar apa saja
Jenis data yang digunakan dalam
yang digunakan dan alasan dalam
penelitian ini adalah data kualitatif dan
memilih bahan ajar tersebut. Peneliti
kuantitatif. Data kualitatif didapat dari
menggunakan dua jenis angket dalam
hasil wawancara kepada guru mata
penelitian
pelajaran
dan
kelayakan bahan ajar dan angket respon
analisis bahan ajar yang digunakan
siswa. Angket telaah kelayakan bahan
dalam
pembelajaran.
ajar diberikan kepada tim ahli dan
Sedangkan data kuantitatif didapatkan
angket respon siswa diberikan kepada
dari hasil angket kelayakan bahan ajar
siswa kelas X Akuntansi. Dokumentasi
oleh tim ahli dan hasil angket yang
dapat dilakukan melalui pengamatan
respon siswa yang kemudian dianalisis
langsung pada perangkat pembelajaran
dengan
Populasi
yang meliputi profil sekolah, silabus,
dalam penelitian ini adalah seluruh
RPP, dan bahan ajar yang digunakan
siswa kelas X Akuntansi SMK Negeri 1
dalam kegiatan pembelajaran. Metode
Lamongan yang berjumlah 72 siswa
dokumentasi
yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas X
memperoleh data mengenai kelayakan
Akuntansi 1 dan X Akuntansi 2 dengan
bahan ajar.
produktif
kegiatan
teknik
masing-masing
siswa.
akuntansi
presentase.
kelas
Pengambilan
berjumlah
sampel
36
dalam
penelitian ini dengan menggunakan
ini,
yaitu
angket
dilakukan
telaah
untuk
Teknik analisis data yang pada data
kualitatif
menggunakan
metode
deskriptif, sedangkan pada data-data
kuantitatif dianalisis secara deskriptif
HASIL DAN PEMBAHASAN
kuantitatif. Data angket dianalisa dengan
Hasil Penelitian
menggunakan rumus :
1. Bahan ajar yang digunakan dan
alasan
menggunakan
bahan
ajar
𝐹
K = 𝑁 𝑥 𝐼 𝑥 𝑅 x 100%
Berdasarkan hasil wawancara
Sumber: Sudijono, 2009
Keterangan :
didapat jawaban dari pertanyaan
rumusan
masalah
pertama
yaitu
K
: presentase kriteria kelayakan
bahan ajar yang digunakan dan
F
: jumlah
alasan
keseluruhan
jawaban
responden
menggunakan
bahan
ajar
tersebut. Jenis bahan ajar yang
N
: skor tertinggi dalam angket
digunakan
I
: jumlah pertanyaan dalam angket
pembelajaran pada mata pelajaran
R
: jumlah responden
produktif
dalam
kegiatan
akuntansi
kelas
X
Angket validasi kelayakan bahan ajar
Akuntansi adalah bahan ajar cetak
dan angket respon siswa menggunakan
yaitu berbentuk buku teks dengan
identitas buku sebagai berikut :
skor skala Likert.
Judul buku : Akuntansi Keuangan
Skala Likert
Penilaian
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Pengarang : Drs. Suyoto,dkk
Skor
4
3
2
1
Tahun
: 1996
Penerbit
: Titian Ilmu Bandung
Guru
mengemukakan
menggunakan
buku
Sumber: Sugiyono (2010:94)
karena
dihitung
dianggap
paling
diinterpretasikan untuk mengetahui nilai
kurikulum
dan
kelayakan dari bahan ajar :
siswa.
Setelah
maka
presentase
Kriteria Skala Likert
Presentase
(%)
Kriteria
Sangat tidak
0-20
layak
21-40
Tidak layak
41-60
Cukup layak
61-80
Layak
81-100
Sangat layak
Sumber: Riduwan (2011:15)
materi
teks
yang
adalah
terkandung
sesuai
mudah
Proses
alasan
dengan
dipahami
pemilihannya
merupakan kesepakatan tim guru
akuntansi kelas X. Dalam pemilihan
bahan
ajar,
memperhatikan
guru
dalam
sangat
hal
biaya
pengadaan. Guru sama sekali tidak
memberatkan siswa untuk membeli
bahan ajar. Oleh karena itu guru
memilih buku teks yang dipinjamkan
dari perpustakaan sebagai bahan ajar
orang dosen Pendidikan Akuntansi
pegangan wajib siswa. Guru juga
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
membebaskan
Surabaya yang memenuhi kualifikasi
siswa
dalam
menggunakan bahan ajar namun
sebagai
harus sesuai dengan materi pelajaran
tersebut adalah Ibu Susanti, S.Pd,
yang
sangat
M.Si. (sebagai penelaah I) dan Bapak
menyadari banyaknya kekurangan
Drs. H. Hartojo, M.M. (sebagai
dalam buku teks yang digunakan
penelaah II). Telaah bahan ajar oleh
sehingga guru sendiri memiliki buku
Ibu Susanti, S.Pd, M.Si dilaksanakan
pegangan lain sebagai pembanding
pada tanggal 31 Mei 2013 dan tlaah
dan pelengkap materi dalam buku
oleh Bapak Drs. H. Hartojo, M.M.
teks.
dilaksanakan pada tanggal 5 Juni
diajarkan.
Guru
penelaah.
Kedua
dosen
2013, di mana telaah bahan ajar
2. Kelayakan bahan ajar
ditinjau dari kriteria kelayakan bahan
Bahan ajar
ajar oleh BSNP yaitu kelayakan isi,
yang digunakan
dalam kegiatan pembelajaran mata
penyajian,
pelajaran produktif akuntansi kelas X
kegrafikanBerikut adalah data hasil
Akuntansi
telaah kelayakan buku teks :
dinilai
kelayakannya
bahasa,
dan
dengan melalui telaah oleh tim ahli.
Tim ahli yang ditunjuk peneliti untuk
menelaah bahan ajar terdiri dari dua
Hasil Telaah Kelayakan Bahan Ajar SK Memproses Dokumen Dana Kas Kecil
Skor telaah ahli
1
2
42
42
29
36
10
9
145
152
Aspek penilaian
Komponen kelayakan isi
Komponen kelayakan penyajian
Komponen kelayakan bahasa
Komponen kelayakan kegrafikan
Persentase keseluruhan
Sumber: Data Diolah
Total
%
Kriteria
84
65
19
297
465
58,33%
58,04%
79,17%
68,75%
65,31%
Cukup
Cukup
Layak
Layak
Layak
Hasil telaah pada SK memproses
sehingga dapat dikatakan buku teks
dokumen dana kas kecil berdasarkan
layak digunakan dalam kegiatan
tabel di atas menunjukkan persentase
pembelajaran.
keseluruhan
sebesar
65,31%,
Hasil Telaah Kelayakan Bahan Ajar SK Mengelola Administrasi Kas Bank
Skor telaah ahli
1
2
32
44
29
36
10
9
145
152
Aspek penilaian
Komponen kelayakan isi
Komponen kelayakan penyajian
Komponen kelayakan bahasa
Komponen kelayakan kegrafikan
Persentase keseluruhan
Sumber: Data Diolah
Total
%
Kriteria
76
65
19
297
457
52,78%
58,04%
79,17%
68,75%
64,18%
Cukup
Cukup
Layak
Layak
Layak
Hasil telaah pada SK mengelola
sehingga dapat dikatakan buku teks
administrasi kas bank berdasarkan
layak digunakan dalam kegiatan
tabel di atas menunjukkan persentase
pembelajaran.
keseluruhan
sebesar
64,18%,
Hasil Telaah Kelayakan Bahan Ajar SK Mengelola Kartu Piutang
Aspek penilaian
Komponen kelayakan isi
Komponen kelayakan penyajian
Komponen kelayakan bahasa
Komponen kelayakan kegrafikan
Persentase keseluruhan
Sumber: Data Diolah
Skor telaah ahli
1
2
37
41
29
36
10
9
145
152
Total
%
Kriteria
78
65
19
297
459
54,16%
58,04%
79,17%
68,75%
64,46%
Cukup
Cukup
Layak
Layak
Layak
Hasil telaah pada SK memproses
sehingga dapat dikatakan buku teks
dokumen dana kas kecil berdasarkan
layak digunakan dalam kegiatan
tabel di atas menunjukkan persentase
pembelajaran.
keseluruhan
sebesar
64,46%,
Hasil Telaah Kelayakan Bahan Ajar SK Mengelola Kartu Persediaan
Aspek penilaian
Komponen kelayakan isi
Komponen kelayakan penyajian
Komponen kelayakan bahasa
Komponen kelayakan kegrafikan
Persentase keseluruhan
Sumber: Data Diolah
Skor telaah ahli
1
2
41
48
29
36
10
9
145
152
Total
%
Kriteria
89
65
19
297
470
61,80%
58,04%
79,17%
68,75%
66,01%
Layak
Cukup
Layak
Layak
Layak
Hasil telaah pada SK memproses
tabel di atas menunjukkan persentase
dokumen dana kas kecil berdasarkan
keseluruhan
sebesar
66,01%,
sehingga dapat dikatakan buku teks
pembelajaran.
layak digunakan dalam kegiatan
Rekapitulasi Kelayakan Buku Teks Akuntansi Kelas X Akuntansi
No
Standar
Kompetensi
1
Memproses
dokumen dana
kas kecil
Mengelola
Administrasi
Kas Bank
Mengelola
3
Kartu Piutang
Mengelola
4 Kartu
Persediaan
Persentase
Keseluruhan
2
Keterangan
Isi
Komponen Kelayakan
Penyajian
Bahasa
Kegrafikan
Persentase
Keseluruhan
Keterangan
58,33%
58,04%
79,17%
68,75%
65,31%
Layak
52,78%
58,04%
79,17%
68,75%
64,18%
Layak
54,17%
58,04%
79,17%
68,75%
64,46%
Layak
61,81%
58,04%
79,17%
68,75%
66,01%
Layak
56,77%
58,04%
79,17%
68,75%
64,99%
Layak
Cukup
Cukup
Layak
Layak
Layak
Layak
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan tabel di atas, secara
keseluruhan
dapat
Angket respon siswa digunakan
disimpulkan
untuk mengetahui tanggapan siswa
bahwa buku teks pada mata pelajaran
terhadap penggunaan bahan ajar pada
akuntansi kelas X Akuntansi SMK
mata pelajaran produktif akuntansi
Negeri 1 Lamongan layak digunakan
kelas X Akuntansi SMK Negeri 1
dalam kegiatan pembelajaran dengan
Lamongan. Berikut adalah data hasil
hasil persentase sebesar 64,99%.
angket
respon
siswa
terhadap
penggunaan bahan ajar pada mata
3. Respon
siswa
terhadap
penggunaan bahan ajar
pelajaran produktif akuntansi kelas X
Akuntansi SMK Negeri 1 Lamongan.
Data Hasil Angket Respon Siswa
No
1
2
3
Aspek yang dinilai
Bahan ajar yang digunakan oleh guru
menarik untuk dipelajari
Saya dapat membaca tulisan dalam bahan
ajar dengan jelas
Gambar dalam bahan ajar dapat
memperjelas materi
Persentase
Keterangan
69,44%
Baik
76,39%
Baik
71,18%
Baik
4
Penggunaan bahan ajar memberi motivasi
bagi saya untuk belajar akuntansi
5 Penggunaan bahan ajar memudahkan saya
dalam memahami materi yang diajarkan
6 Penggunaan bahan ajar membantu saya
dalam mengerjakan soal latihan
Total persentase
Sumber : Data Diolah
69,79%
Baik
77,43%
Baik
78,47%
Baik
73,78%
Baik
Data hasil angket respon siswa yang
ajar yang sesuai dalam kegiatan
dibagikan kepada 72 responden yang
pembelajaran. Jenis bahan ajar yang
terdiri dari siswa kelas X Akuntansi 1
digunakan oleh guru mata pelajaran
dan X Akuntansi 2 diperoleh persentase
akuntansi kelas X Akuntansi SMK
sebesar
Negeri 1 Lamongan dalam kegiatan
73,78%.
Hasil
tersebut
menunjukkan respon siswa mengenai
pembelajaran
adalah
bahan
ajar
bahan ajar yang digunakan dalam
cetak, di mana bahan ajar cetak
kegiatan pembelajaran mata pelajaran
tersebut berbentuk buku teks (buku
produktif akuntansi kelas X Akuntansi
paket). Alasan guru menggunakan
SMK Negeri 1 Lamongan adalah baik.
buku teks adalah karena materi yang
terkandung dianggap paling sesuai
Pembahasan Penelitian
dengan
1. Bahan ajar yang digunakan dan
dipahami siswa.
alasan
menggunakan
kurikulum
Sesuai
bahan
kelayakan
ajar
Bahan ajar merupakan elemen
buku
pembelajaran.
kajian
Sesuai
dikemukakan
(2011:26),
oleh
salah
yang
Prastowo
satu
dengan
isi
komponen
yang sangat penting dalam kegiatan
dan
teks
komponen
BSNP
pada
kemutakhiran
masih
dalam
hal
mudah
sub
materi,
membutuhkan
kemutakhiran
kurikulum dan standar akuntansi
tujuan
yang
berlaku.
Oleh
karena
itu
pembuatan
bahan
ajar
adalah
dibutuhkan pembaharuan buku teks
membantu
peserta
didik
dalam
agar
materi
pembelajaran
yang
Sekolah
disampaikan relevan, sesuai dengan
memberikan kebebasan kepada guru
kurikulum dan standar akuntansi
untuk memilih bahan ajar yang
yang berlaku.
mempelajari
sesuatu.
sesuai untuk siswanya karena guru
dianggap mampu menyiapkan bahan
berfikir kritis, kreatif, inovatif, dan
2. Kelayakan bahan ajar
Berdasarkan hasil telaah pada
keempat standar kompetensi, secara
keseluruhan
dapat
secara fisik tersaji dalam wujud
tampilan yang menarik.
disimpulkan
bahwa buku teks pada mata pelajaran
akuntansi kelas X Akuntansi SMK
3. Respon
siswa
terhadap
penggunaan bahan ajar
Negeri 1 Lamongan layak digunakan
Pelaksanaan pembelajaran pada
dalam kegiatan pembelajaran, dengan
mata pelajaran produktif akuntansi
hasil persentase sebesar 64,99%.
kelas X Akuntansi SMK Negeri 1
Berdasarkan PP No. 19/2005 pasal
Lamongan menggunakan bahan ajar
43 ayat 5 bahwa kelayakan buku teks
berupa buku teks, yang tentu saja
dinilai
menimbulkan respon dari siswa.
oleh
BSNP
meliputi
kelayakan isi, penyajian, bahasa, dan
Bahan
kegrafikan. Dengan kualitas bahan
dirancang oleh guru bertujuan untuk
ajar yang rendah akan berakibat pada
memudahkan
rendahnya prestasi belajar peserta
mengajar dan juga memudahkan
didik (Lestari, 2010). Maka dari hasil
siswa belajar (Pannen dan Purwanto,
telaah
dapat
1997). Secara keseluruhan persentase
secara
respon siswa yang diperoleh adalah
yang
sebesar 73,78% yang berarti respon
dalam
kegiatan
siswa baik terhadap penggunaan
telah
memenuhi
bahan ajar dalam hal ini buku teks
yang
diperoleh
disimpulkan
keseluruhan
digunakan
pembelajaran
bahwa
buku
teks
ajar
yang
tugas
disusun
guru
dan
untuk
kriteria kelayakan. Dengan kriteria
pada
kelayakan baik maka bahan ajar yang
akuntansi kelas X Akuntansi SMK
dipilih oleh tim guru akuntansi kelas
Negeri 1 Lamongan.
mata
pelajaran
produktif
X SMK Negeri 1 Lamongan telah
sesuai dengan ketentuan BSNP yang
SIMPULAN DAN SARAN
menyebutkan kriteria buku ajar yang
Simpulan
baik adalah yang minimal mengacu
Jenis bahan ajar yang digunakan
pada sasaran yang akan dicapai
pada mata pelajaran produktif akuntansi
peserta didik (SK dan KD), berisi
kelas X Akuntansi SMK Negeri 1
informasi, pesan, dan pengetahuan,
Lamongan adalah bahan ajar cetak
berisi konsep-konsep yang disajikan
berbentuk buku teks (buku paket).
secara
dan
Alasan guru menggunakan buku teks
mampu mendorong terjadinya proses
adalah karena materi yang terkandung
menarik,
interaktif,
dianggap
paling
sesuai
dengan
Guru memerlukan tambahan jenis
kurikulum dan mudah dipahami siswa.
bahan ajar lain yaitu LKS sebagai
Proses
pendamping
pemilihannya
merupakan
kesepakatan tim guru akuntansi kelas X.
buku
teks
untuk
menunjang proses belajar mengajar.
Dalam pemilihan bahan ajar guru sangat
memperhatikan
pengadaan.
dalam
Oleh
hal
karena
itu
biaya
guru
memilih buku teks yang dipinjamkan
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta
dari perpustakaan sebagai bahan ajar
pegangan wajib siswa.
Buku teks mata pelajaran produktif
akuntansi
kegiatan
layak
digunakan
pembelajaran
di
dalam
kelas
BSNP. 2006. Naskah Akademik
Instrumen Pendidikan Buku Teks
Pelajaran
Pendidikan
dan
Menengah. Jakarta : Badan
Standar Nasional Pendidikan
X
Akuntansi SMK Negeri 1 Lamongan.
Hasil tersebut meliputi kelayakan isi,
penyajian, bahasa, dan kegrafikan.
Respon siswa terhadap penggunaan
bahan ajar dalam hal ini buku teks pada
mata pelajaran produktif akuntansi kelas
X Akuntansi SMK Negeri 1 Lamongan
adalah baik.
Saran
Beberapa saran yang dapat penulis
berikan berdasarkan hasil penelitian
adalah bahwa buku teks mata pelajaran
Depdiknas. 2003. Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta :
Biro Hukum dan Organisasi
Depdiknas
Depdiknas. 2005. Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan. Jakarta :
Biro Hukum dan Organisasi
Depdiknas
Kompas. 2 Maret 2011. “Indeks
Pendidikan Indonesia Menurun”,
(online)
(http://edukasi.kompas.com,
diakses pada tanggal 28 Maret
2013)
produktif akuntansi kelas X Akuntansi
SMK
Negeri
membutuhkan
kesesuaian
1
Lamongan
kajian
dengan
masih
dalam
hal
kurikulum
dan
standar akuntansi yang berlaku. Untuk
itu dibutuhkan pembaharuan buku teks
agar materi pembelajaran akuntansi
yang disampaikan relevan.
Kompas. 27 Nopember 2012. “Sistem
Pendidikan Indonesia Terendah di
Dunia”,
(online)
(http://edukasi.kompas.com,
diakses pada tanggal 28 Maret
2013)
Lestari, Ika. 2013. Pengembangan
Bahan Ajar Berbasis Kompetensi.
Padang : Akademia Permata
Majid, Abdul. 2008. Perencanaan
Pembelajaran Mengembangkan
Standar
Kompetensi
Guru.
Bandung : Remaja Rosdakarya
Madjid, Abdul. 2011. Pengaruh
Penggunaan
Bahan
Ajar
Terhadap Kualitas Belajar Mata
Kuliah
Budaya
Kerja
Administrasi
Perkantoran.
http://www.stkipislambumiayu.ac.
id/attachments/article/32/PENGA
RUH%20PENGGUNAAN%20B
AHAN%20AJAR%20.pdf
(diakses pada tanggal 13 Maret
2013)
Muawanah, Umi. 2008. Konsep Dasar
Akuntansi
dan
Pelaporan
Keuangan. Jakarta : Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan
Muslimin. 2011. Analisis Buku Teks
Bahasa Indonesia Untuk Smp
Kelas IX dengan Pendekatan
Tematik.
http://www.getbookee.org/getboo
k.php (diakses pada tanggal 13
Maret 2013)
Nurhasanah, Siti. 2012. Pengembangan
Bahan Ajar Membaca Dan
Menulis Teks Percakapan Untuk
Siswa Kelas V SD. http://jurnalonline.um.ac.id/data/artikel/artikel
FD2050C143BDB7A6146AD0A
1160BA8CF.pdf (diakses pada
tanggal 13 Maret 2013)
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif
Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta : Diva Press
Riduan. 2011. Skala
Variable-Variable
Bandung : Alfabeta
Pengukuran
Penelitian.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung : Alfabeta
Sutikno, Sobry. 2013. Belajar dan
Pembelajaran “Upaya Kreatif
dalam
Mewujudkan
Pembelajaran yang Berhasil”.
Lombok : Holistica
Sundari, Titik. 2012. Penggunaan BSE
IPS sebagai Bahan Ajar dalam
Pembelajaran Sejarah di SMP
Negeri 4 Malang.http://karyailmiah.um.ac.id/index.php/sejarah
/article/view/21217 (diakses pada
tanggal 13 Maret 2013)
Tim Penyusun Panduan Skripsi. 2006.
Panduan
Penulisan
Skripsi.
Surabaya : Universitas Negeri
Surabaya
Download