BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini fisika

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini fisika merupakan salah satu pelajaran yang kurang diminati oleh
kebanyakan siswa. Kecenderungan ini berawal dari pengalaman belajar mereka
yang menemukan kenyataan bahwa fisika adalah pelajaran yang sangat dekat
dengan pemahaman konsep yang abstrak sehingga susah untuk dipelajari. Selain
itu fisika merupakan pelajaran yang sangat dekat dengan kehidupan disekitar kita.
Kurangnya waktu dalam pembelajaran menyebabkan siswa tidak dapat melakukan
praktikum dan mengetahui bentuk dari pelajaran fisika yang berada di sekitar
meraka. Pada dasarnya praktikum merupakan salah satu cara untuk memberikan
pemahaman kepada siswa tentang konsep yang abstrak tersebut. Selain itu
penggunaan media yang kurang menarik merupakan salah satu hal yang membuat
siswa menjadi tidak begitu menyukai pelajaran fisika.
Dalam
kenyataannya
masih
terdapat
pembelajaran
fisika
yang
menggunakan metode teacher center. Kurangnya waktu, media dalam
pembelajaran fisika, merupakan hal yang membuat pelajaran fisika di kelas
kurang menarik bagi siswa. Selain itu kemampuan dan kreatifitas dari guru dalam
mengembangkan media yang lebih inovatif sangatlah terbatas. Sedangkan
perkembangan teknologi dan tuntutan jaman berjalan sangat cepat. Buku pelajaran
sekarang lebih banyak berupa textbook, meskipun sudah ada variasi penambahan
ilustrasi tetapi belum memberikan pengaruh yang cukup terhadap peningkatan
minat baca siswa. Minat membaca yang rendah menyebabkan keaktifan dan hasil
belajar menjadi rendah (Wahyuningsih, 2011: 103)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Heri Adi Nugraha (2012) yang
bertempat di SMP 3 Sukoharjo menyatakan bahwa Siswa SMP Negeri 3
Sukoharjo saat mengikuti Mata Pelajaran Fisika kebanyakan masih kurang
memperhatikan dan merasa jenuh. Meskipun guru sudah menyampaikan materi
pelajaran semaksimal mungkin dengan mengacu pada media pembelajaran yang
tersedia seperti Lembar Kerja Siswa dan Slide Power Point, motivasi belajar
1
2
mereka masih rendah. Hal ini akan berakibat pula pada penguasaan kemampuan
kognitif mereka.
Dari hasil wawancara dengan guru IPA SMP Negeri 3 Sukoharjo pada
tanggal 24 dan 27 Januari 2012 serta kajian dokumen menunjukkan bahwa
motivasi belajar dan kemampuan kognitif siswa kelas VIII A masih rendah. Hal
ini ditunjukkan dengan hasil ulangan siswa kelas VIII A pada mata pelajaran
Fisika untuk Materi Pokok Getaran dan Gelombang Tahun Pelajaran 2011/2012
yang dapat dilihat pada Lampiran 18. Berdasarkan hasil tersebut, hanya 38,46%
siswa yang dinyatakan tuntas. Dari 25 siswa kelas VIII A yang mengikuti tes,
hanya 10 siswa yang dinyatakan tuntas. Menurut guru Fisika di sekolah tersebut,
kelas VIII A merupakan kelas dengan tingkat motivasi belajar yang masih rendah.
Hal ini ditujukkan dengan minat yang kurang terhadap proses pembelajaran Fisika
di kelas.
Berdasarkan hasil observasi langsung tanggal 24 dan 27 Januari 2012
masing-masing selama 40 menit serta wawancara dengan siswa kelas VIII A,
dalam proses pembelajaran masih banyak siswa yang kurang memperhatikan guru
saat
pelajaran
berlangsung.
Siswa
cenderung
enggan
mengikukti
alur
pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Pada saat pembelajaran siswa hanya
diam, melakukan aktivitas selain belajar seperti meletakkan kepala di atas meja,
berbicara dengan teman dan asyik bermain dengan teman sebangku. Hal ini
disebabkan oleh anggapan siswa bahwa pelajaran fisika kurang menarik dan
membosankan.
Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Chirana Suprihatin (2012)
menyatakan bahwa hasil wawancara yang dilakukan di SMP 16 Surakarta pada
siswa kelas VIII dan guru Fisika di sekolah tersebut didapat permasalahan dalam
pembelajaran IPA pada umumnya dan pembelajaran Fisika pada khususnya yaitu
minat baca siswa yang rendah ditandai dengan masih banyak siswa yang
mendapatkan nilai dibawah batas tuntas yang ditetapkan yaitu 64. Nilai yang
didapat pada ulangan sebelumnya menunjukan bahwa 15 dari (48%) dari 31 siswa
belum mencapai tuntas dan 16 siswa (52%) yang sudah mencapai nilai tuntas.
3
Hasil wawancara terhadap minat baca siswa yang mencangkup berbagai
aspek antara lain, dorongan, ketertarikan, perhatian, tujuan diperoleh prosentase
38% siswa menjawab “tidak” yang berarti tidak mempunyai minat untuk
membaca materi Fisika, 43,6% siswa menjawab “kadang-kadang” yang berarti
mempunyai minat membaca tetapi tidak rutin dan 18,4% siswa menjawab “ya”
berarti mempunyai minat membaca materi Fisika.
Salah satu materi Fisika yang sulit untuk dipelajari adalah cahaya dan
alat optic. Setelah melakukan wawancara yang diadakan pada bulan Mei 2013
diadakan di dua sekolah negeri yaitu SMP N 2 Wonogiri dan SMP N 3 Sukoharjo.
Serta tiga orang guru dari kedua smp tersebut, yaitu Bapak Sugiyanto, S.Pd,
Bapak Pitoyo, S.Pd, dan Bapak Wardaya S.Pd. Didapatkan hasil bahwa dalam
penyampaian materi Cahaya dan Alat Optik dibutuhkan media yang dapat
menunjang pembelajaran antara lain gambar, video, media berbasis online, dan
alat peraga. Karena materi tersebut terdapat di sekitar kita, tidak dalam bentuk
baku yang dapat dan dipegang atau ditangkap dengan menggunakan tangan
kosong. Tidak setiap sekolah memiliki alat peraga untuk materi cahaya dan alat
optic. Oleh karena itu dibutuhkan media yang dapat membantu proses belajar
mengajar dan dapat membantu pemahaman siswa mengenai materi Cahaya dan
Alat Optik.
Penelitian yang dilakukan oleh Stepanus Sahala (2010) menyatakan
bahwa berdasarkan hasil wawancara dengan guru SMP N 5 Ketapang, diperoleh
informasi bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi pembiasan
cahaya pada lensa, khususnya dalam memahami sinar – sinar istimewa lensa
cembung dan lensa cekung serta melukiskan pembentukan bayangan lensa
cembung dan lensa cekung. Hal tersebut dibuktikan dengan rendahnya hasil
belajar siswa kelas VIII SMP N 5 Ketapang pada materi cahaya tahun ajaran
2008/2009 dengan rata – rata hasil belajar 58,31. Nilai rata – rata tersebut masih
dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah
yaitu 60.
Dikaitkan dengan tuntutan masa depan yang bukan hanya bersifat
kompetitif tapi juga sangat terkait dengan berbagai kemajuan teknologi dan
4
informasi, maka kualitas sistem pembelajaran yang dikembangkan harus mampu
secara cepat memperbaiki kelemahan yang ada. Salah satu cara yang dapat
dikembangkan adalah mengubah sistem pembelajaran konvensional dengan
sistem pembelajaran yang lebih efektif dan efisien dengan dukungan sarana dan
prasarana yang memadai. Pembelajaran dengan memanfaatkan sarana teknologi
informasi melalui jaringan internet merupakan salah satu alternatif yang tepat dan
dapat mengatasi berbagai persoalan pembelajaran, walaupun sistem pendidikan di
Indonesia keberadaannya sangat heterogen karena terbentur masalah letak
geografis yang sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan teknologi informasi.
Dalam rangka kegiatan pendidikan ada beberapa media yang dapat
digunakan, mulai dari yang paling sederhana sampai pada yang canggih. Media
pengajaran yang memanfaatkan teknologi informasi salah satunya yaitu media
komputer yang mencangkup aspek visual, auditif, dan motorik. Hal ini bertujuan
agar memudahkan para siswa dalam belajar dan menanamkan konsep. Semakin
banyak indra anak yang terlibat dalam proses belajar, maka semakin mudah anak
belajar dan semakin bermakna.
Penggunaan media yang lazim sekarang ini adalah buku teks, modul,
LKS, dan media-media cetak lain. Modul sebagai bahan ajar yang dimaksudkan
agar siswa dapat belajar mandiri pada umumnya dibuat dalam bentuk cetak yang
memerlukan ruang untuk dibawa kemana-mana. Dewasa ini mulai dikembangkan
pembelajaran berbasis e-learning, E-learning merupakan singkatan dari
Electronic Learning, merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang
menggunakan
media
elektronik
khususnya
internet
sebagai
sistem
pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
selain itu juga mulai
dikenalkan m-learning (mobile learning). M-Learning (mobile learning) adalah
suatu pendekatan pembelajaran yang melibatkan device bergerak seperti telepon
genggam, Laptop dan tablet PC, dimana pembelajar dapat mengakses materi,
arahan dan aplikasi yang berkaitan dengan pelajaran tanpa dibatasi oleh ruang dan
waktu, dimanapun dan kapanpun mereka berada.
5
Banyak batasan atau pengertian yang dikemukakan para ahli tentang
media,
diantaranya
adalah:
menurut
(Association
of
Education
and
Communication Technology) AECT di Amerika yang diterjemahkan oleh Hujair
(2009:3) membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan
orang untuk menyalurkan pesan dan informasi. Menurut Bovee (1997) dalam
Hujair (2009:3) Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan
pesan.
Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan
untuk
menyampaikan
pesan
pembelajaran.
Pembelajaran
adalah
proses
komunikasi antara pembelajaran, pengajaran, dan bahan ajar. Dapat dikatakan
bahwa, bentuk komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana untuk
menyampaikan pesan. Bentuk bentuk stimulus dapat dipergunakan sebagai media,
diantaranya adalah hubungan atau interaksi manusia, realitas, gambar bergerak
atau tidak, tulisan dan suara yang direkam. Maka dengan kelima bentuk stimulus
ini, akan membantu pembelajar mempelajari bahan pelajaran. Atau, dapat
disimpulkan bahwa bentuk-bentuk stimulus yang dapat dipergunakan sebagai
media pembelajaran adalah suara, lihat, dan gerakan. (Hujair,2009:3)
Dari pengertian di atas, dapat disimpulakan bahwa media pembelajaran
adalah sarana pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses
pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisien dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam pengertian yang lebih luas media pembelajaran adalah alat,
metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan
komunikasi dan iteraksi antara pengajaran dan pembelajaran dalam proses
pembelajaran kelas. (Oemar hamalik, 1989:12 dalam Hujair, 2009:4)
Menurut para pakar yaitu Gagne dan Briggs yang dikutip oleh Arsyad
(2011:4) bahwa,
Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku, tape
recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar),
foto, gambar, grafik, televisi dan komputer. Media sebagai suatu
komponen sumber belajar atau sebagai wahana fisik dan non-fisik
yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa sehingga
dapat merangsang siswa untuk belajar”.
6
Blog merupakan salah satu media online alternatif yang dapat digunakan
sebagai media untuk berbagi informasi pembelajaran yang mudah akses oleh
peserta didik dan guru. Blog yang berisi konten- konten yang menarik secara
visual mampu membangkitkan semangat belajar tersendiri bagi peserta didik.
Dengan blog, semua materi pendidikan yang dimuat dapat dengan mudah diakses
oleh siapapun dan dibelahan dunia manapun. Selain itu media pembelajaran
online yaitu Wordpress, Model¸ Blogspot dan Web pembelajaran interaktif dan
menyenangkan
Selain materi dalam proses belajara mengajar, evaluasi juga perlu
dilakukan oleh guru. Biasanya evaluasi yang dilakukan oleh guru masih
konfensional, yaitu dengan kertas dan guru masih kesulitan dalam menconcokan,
memberikan nilai dan memasukkan data tersebut kedalam lembar penilaian.
Kemampuan menganalisis soal setelah melakukan tes sangatlah
dibutuhkan oleh pendidik untuk melakukan evaluasi apakah alat ukur yang
digunakan tersebut sesuai apa tidak dengan apa yang diinginkan antara lain dapat
menentukan peserta didik mana yang sudah atau belum menguasai materi yang
diajarkan guru dan juga bisa membantu meningkatkan tes melalui revisi atau
membuang soal yang tidak efektif, serta untuk mengetahui informasi diagnostik
pada siswa apakah mereka sudah/belum memahami materi yang telah diajarkan
(Aiken, 1994: 63)
Salah satu fasilitas yang disediakan dalam dunia maya untuk evaluasi
yaitu Google Document. Dimana fasilitas ini disediakan oleh Google Corp,
sehingga siapa saja yang memiliki akun google dapat menggunakannya. Salah
satu layanan dari Google Document yang kita gunakan adalah menu Form.
Fasilitas ini dapat digunakan untuk membuat evaluasi online dan hasilnya dapat
langsung diketahui oleh guru, dan masuk kedalam database guru.
Di dalam era globalisasi setiap individu dituntut untuk mempersiapkan
diri menjadi insan yang memadai terutama dalam penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Agar dapat menguasai teknologi dengan baik diperlukan
pengetahuan yang memadai sehingga kita dapat memanfaatkannya dalam
7
menghadapi tuntutan dunia global yang penuh dengan persaingan. Pendidikan
diharuskan mampu menghadapi perubahan yang cepat dan sangat besar dalam
tantangan pasar bebas, dengan melahirkan manusia- manusia yang berdaya saing
tinggi dan tangguh. Sebab diyakini, daya saing yang tinggi inilah yang akan
menentukan tingkat kemajuan, efisiensi dan kualitas bangsa.
Untuk mendukung hal tersebut, peranan bahasa Inggris sangatlah
diperlukan baik dalam menguasai teknologi komunikasi maupun dalam
berinteraksi secara langsung. Sebagai alat komunikasi global, Bahasa Inggris
memiliki peran yang sangat penting. Karenanya mampu berbahasa Inggris dengan
baik dan lancar bukan lagi menjadi suatu nilai tambah, tetapi telah menjadi
tuntutan maupun kebutuhan bagi setiap orang di era globalisasi sekarang ini.
Selain itu SBSI juga berlandaskan Hukum kepada UU Sisdiknas Pasal 50 Ayat 3,
yakni: Pemerintah dan/atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurangkurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk
dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional
Berdasarkan permasalahan diatas perlu diadakan penemuan media baru
yang lebih baik, maka diadakan perbaikan dan pengembangan media untuk
menunjang proses belajar mengajar. Penyajian materi Fisika dalam bentuk blog
interaktif diharapkan dapat menarik minat siswa, membangkitkan semangat siswa
untuk mempelajari materi yang disajikan secara multimedia (realitas, gambar
bergerak, gambar diam, tulisan dan audio). Para siswa akan mendapatkan variasi
dalam kegiatan pembelajaran. Dengan menggunakan blog, siswa dapat secara
aktif membentuk pengetahuannya sendiri. Media pembelajaran berupa blog
interaktif ini akan membuat siswa lebih tertarik untuk belajar karena materi yang
disajikan dengan berbagai warna dan gambar. Dan dalam pembelajaran Fisika,
siswa disajikan visualisasi yang lebih nyata tentang fenomena yang berkaitan
dengan ilmu Fisika, sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi yang
disampaikan. Daya imajinasi dan daya cipta siswa akan bertambah dan akan
mendorong kreativitas siswa. Sehingga pelajaran Fisika diharapkan tidak lagi
menjadi pelajaran yang sulit dan membosankan, tetapi dapat menjaidkan pelajaran
yang mudah dan menyenangkan.
8
Dari urian di atas, maka dibutuhkan pembelajaran Fisika yang menarik.
Sehingga perlu diadakan penelitian dengan judul “Pengembangan Media
Pembelajaran Interaktif Bilingual Berbasis Blog dengan Memanfaatkan
Google Document pada Materi Pokok Cahaya untuk Siswa SMP Kelas VIII
Semester II”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat
diidentifikasi masalah-masalah yang timbul sebagai berikut:
1. Materi Fisika yang sulit dipahami dan kurang menarik bagi siswa SMP
2. Materi Fisika merupakan pelajaran yang berat dan serius, tidak jauh dari
persoalan konsep, pemahaman, dan penyelesaian soal melalui pendekatan
matematis.
3. Tidak adanya waktu untuk melakukan praktikum, sehingga siswa tidak dapat
memahami secara konkrit materi Fisika. Karena materi Fisika sangat dekat
dengan kehidupan disekitar.
4. Kurangnya penggunaan media yang lebih menarik dan inovatif untuk
memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
5. Perlunya pemanfaatan teknologi untuk mendukung keberhasilan proses
pembelajaran. Termasuk di dalamnya memanfaatkan teknologi berbasis online
6. Perlunya
pengembangan
media
yang
lebih
komunikatif,dan
model
pembelajaran yang lebih efektif untuk menyampaikan materi pada pelajaran
Fisika.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas
maka dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan dengan maksud agar
lebih terarah dan mencapai tujuan yang tepat. Pembatasan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Materi atau pokok bahasan dalam penelitian ini adalah Cahaya untuk siswa
SMP kelas VIII Semester II
9
2. Pengembangan media ini berupa blog interaktif bilingual dan dipadukan
dengan soal-soal online dengan bantuan Google Document berdasarkan
kriteria kualitas media pembelajaran yang baik.
3. Keberhasilan media pembelajaran dalam bentuk blog interaktif ini ditinjau
dari minat belajar siswa, berdasarkan angket minat belajar siswa yang
ditujukan pada siswa.
4. Penelitian hanya menggunakan 5 tahapan dalam pelaksanaan penelitian
pengembangan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas, amaka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana mengembangkan media
pembelajaran Fisika interaktif bilingual berbasis blog pada pokok materi Cahaya
yang memenuhi criteria baik ditinjau dari minat belajar siswa?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggembangkan media
pembelajaran Fisika interaktif bilingual berbasis blog yang baik untuk siswa SMP
pokok materi Cahaya ditinjau dari minat belajar siswa SMP.
F. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan
Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa media
pembelajaran Fisika interaktif bilingual berbasis blog. Dalam pembuatan blog ini,
tidak hanya materi yang disajikan tetapi juga soal online berbasis data. Media ini
menggunakan kombinasi dua atau lebih media (audio, video, teks, gambar,
animasi). Dimana media blog ini dapat diakses dimana saja, siapa saja, dan kapan
saja. Sehingga materi Fisika dapat lebih mudah diakses dan digunakan sebagai
bahan belajar. Media ini lebih ditargetkan kepada anak muda khususnya pelajar
yang memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Media ini
berisi tentang konsep-konsep tentang Cahaya untuk siswa kelas VIII SMP. Media
pembelajaran berupa blog ini diharapkan menjadi sumber belajar yang menarik
bagi siswa sehingga dapat meningkakan minat baca siswa terhadap materi Fisika.
10
G. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Hasil pengembangan dan penelitian ini diharapkan mampu
digunakan sebagai bahan acuan untuk mengembangkan media pembelajaran
yang dapat meminimalkan kejenuhan dan kebosanan dalam pembelajaran
Fisika.
2. Secara Praktis
a. Bagi Pengembang
Untuk menambah pengetahuan dan sebagai sarana untuk
menerapkan pengetahuan yang didapatkan di bangku kuliah terhadap
masalah yang dihadapi di dunia pendidikan.
b. Bagi Guru
Sebagai referensi oleh guru untuk menentukan cara pembelajaran
yang tepat. Dan untuk memberikan motivasi lebih besar pada guru untuk
membuat dan menggunakan cara maupun media pembelajaran yang lebih
menyenangkan, kreatif, efektif dan menarik, sehingga dapat digunakan
untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan proses belajar
mengajar Fisika. Selain itu dapat digunakan oleh guru dalam pembuatan
media sebagai salah satu alat untuk mengumpulkan, mengevaluasi dan
menganalisis hasil pembelajaran siswa secara cepat dan mudah.
c. Bagi Siswa
Memperoleh suatu cara belajar Fisika yang lebih menyenankan,
mudah dan diharapkan dapat menumbuhkan minat belajar Fisika. Dengan
adanya minat belajar yang muncul dalam belajar, diharapkan siswa lebih
mudah memahami materi Fisika.
11
H.
Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
Asumsi pengembangan dari penelitian berupa media pembelajaran
berbasis online adalah:
1. Media pembelajaran berbasis online yang dibuat memberikan kontribusi dalam
pembelajaran Cahaya dan Alat Optik untuk siswa SMP kelas VIII atau
sederajat
2. Media pembelajaran berbasis online dapat digunakan sebagai rujukan penulis
lain untuk menyusun media pembelajaran berbasis online dengan materi
berbeda atau sama.
Dalam penelitian pengembangan media pembelajaran ini terdapat
beberapa keterbatasan dalam pengembangan seperti :
1. Penggunaan buku digital terbatas pada materi Cahaya dan Alat Optik.
2. Penggunaan media ini terbatas pada laptop, computer atau gadget yang
mendukung
untuk
digunakan
browsing
sehingga
siswa
yang
dapat
memanfaatkan media ini terbatas pada mereka yang memiliki laptop,
komputer atau gadget.
3. Penggunaan media ini terbatas dengan jaringan internet. Jadi media ini hanya
dapat diakses bila terdapat jaringan internet.
Download