BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dari bab-bab diatas,
maka penulis
mengambil kesimpulan sebagai berikut:
A. Sikap Amerika Serikat Terhadap Wikileaks Dan Kebebasan Informasi
1.
Amerika Serikat sebagai negara demokrasi yang mendukung
kebebasan pers dan kebebasan informasi ternyata menunjukkan sikap
dualisme mengenai kasus pembocoran yang dilakukan WikiLeaks.
Dualisme yang ditunjukkan oleh Amerika membuat negaranya tampak
seperti tak memiliki ketegasan terhadap idealisme kebebasan yang
mereka junjung tinggi. Justru terlihat bahwa sikap Amerika yang
terkesan berlebihan menunjukkan kelemahan mereka sebagai negara
adidaya.
2.
Beredar surat elektronik yang berisi peringatan bahwa pelajar dan
mahasiswa yang ketahuan membaca dokumen rahasia dari WikiLeaks
atau sekedar memasang link menuju dokumen tersebut dan memberi
komentar terhadap isinya di situs jejaring sosial bis terancam tak akan
diterima bekerja sebagai pegawai negeri Amerika Serikat.
3.
Militer dan intelijen Amerika cepat merespons. Pada 2008 saja Army
Counterintelligence Center mengeluarkan sebuah laporan militer
rahasia yang menyatakan bahwa WikiLeaks adalah ancaman potensial
terhadap tentara Amerika Serikat dan secara ringkas merumuskan
cara-cara untuk mencegah pegawai pemerintah membocorkan
dokumen kepada WikiLeaks. Laporan itu juga memaparkan rencana
untuk membuat WikiLeaks tidak layak dipercaya.
4.
Amerika sangat serius merespons kiprah WikiLeaks. Para kepala
intelijen Amerika Serikat telah meluncurkan suatu gugus tugas khusus
untuk menangani organisasi WikiLeaks yang bernama WikiLeaks Task
Force, disebut oleh para agen sebagai WTF. Tim bentukan dari
Central Intelligence Agency itu bertujuan untuk menilai dampak
paparan ribuan kabel diplomatik Amerika Serikat dan dokumendokumen militer oleh situs kontroversial ciptaan Julian Assange
tersebut. Mereka akan menyelidiki bagaimana dan dari siapa
WikiLeaks mendapatkan dokumen-dokumen rahasia Amerika Serikat
yang dibocorkannya. WTF juga akan menyiapkan operasi-operasi
untuk membuat WikiLeaks menghentikan aksinya.
5.
Dilihat dari sisi keamanan informasi, sebuah negara Barat seperti
Amerika Serikat yang kita kenal mempunyai infrastruktur teknologi
informasi terbaik dibanding negara lain, ternyata masih bisa diintip
oleh WikiLeaks. Hal ini berarti sistem keamanan informasi yang
dipasang masih lemah. Dalam kenyataannya tidak hanya satu
informasi yang berhasil dipublikasikan dan dibaca oleh seluruh dunia.
B. Dampak Kontestasi Amerika Serikat Dan Wikileaks Dalam Konteks
Relasi Aktor Negara Dan Aktor Non-Negara
1.
Iran, China, dan Rusia serta Korea Utara yang selama ini dianggap
bisa menandingi Amerika Serikat dalam kekuatan militer maupun
ekonomi
belakangan
terlihat
aktif
menjalin
kerjasama
dan
membangun sekutu bayangan di negara lain. Sedikit banyaknya akan
diuntungkan dengan kondisi seperti ini. Setidaknya, menurunnya
kepercayaan berbagai negara terhadap Amerika akan membuat poros
kekuatan dunia berpaling ke mereka.
2.
Perusahaan-perusahaan swasta pun terseret untuk turut melemahkan
WikiLeaks. Mereka meliputi perusahaan hosting, seprti Amazon dan
EveryDNS. Perusahaan-perusahaan jasa pembayaran melepaskan diri
dan mempersulit gerakan WikiLeaks, antara lain: PayPal, MasterCard,
dan Visa. Perusahaan lain yang terkait dengan internet pun seperti
Apple dan Wikipedia melepaskan diri dari WikiLeaks. Adapun para
pemimpin negara yang menegaskan mendukung WikiLeaks, antara
lain, Putin dan Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva. Pemimpin
Australia terbelah dua, antara kubu Perdana Menteri Julia Gillard dan
Jaksa Agung Robert McClelland yang menentang WikiLeaks dan
Menteri Luar Negeri Kevin Rudd yang membelanya. Beberapa LSM
internasional menyokong kiprah WikiLeaks, termasuk Human Rights
Watch dan Freedom and Accurancy in Reporting.
3.
Sementara itu, warga dunia lebih tampak mendukung aksi-aksi
WikiLeaks seperti yang dapat dilihat dari berbagai demonstrasi ribuan
orang di seluruh dunia. Demikian pula dengan dukungan massiv di
dunia maya, terutama yang dipimpin oleh kelompok aktivis peretas
Anonymous. Bahkan di Indonesia hadir sebuah situs yang menyerupai
WikiLeaks dan terinspirasi untuk membocorkan dokumen-dokumen
rahasia milik negara dan perusahaan-perusahaan di Indonesia, situs ini
bernama Indoleaks.
4.
Di Timur Tengah justru menganggap WikiLeaks hanyalah rekayasa.
Dalam kawat-kawat diplomatik yang dibeberkan WikiLeaks terungkap
bahwa para pemimpin Arab ingin menghancurkan Iran. Para
pemimpin Timur Tengah umumnya tidak percaya dengan apa yang
diungkapkan oleh WikiLeaks. Emir Kuwait, Sheikh Sabah Ahmed alSabah, menganggap bocoran nota diplomatik milik Amerika Serikat
oleh WikiLeaks sebagai rekayasa untuk menghancurkan hubungan
antara negara-negara Islam. Dokumen itu pun ditegaskan tak akan
mempengaruhi hubungan negara-negara Arab dengan Iran.
5.
Pemerintah Cina juga memblokir akses ke laman WikiLeaks. Beijing
khawatir bahwa pengungkapan rentetan informasi yang diklaim
WikiLeaks sebagai bocoran rahasia diplomatik Amerika Serikat bisa
menimbulkan kesalahpahaman yang memalukan. Pasalnya, sejumlah
informasi itu mengaitkan Cina. Tindakan pemblokiran Iran dan Cina
itu tidak mengherankan. Sebelumnya, kedua negara itu sudah sering
melakukan pemblokiran atas situs-situs yang dianggap bisa digunakan
sebagai alat-alat politik, antara lain adalah Facebook dan Twitter,
bahkan Cina juga membatasi Google. Negara dari Afrika, Tunisia,
dilaporkan juga memblokir situs WikiLeaks untuk mencegah
tersebarnya kabar buruk yang menyangkut negara-negara Afrika.
Tindakan pemerintah Tunisia ini langsung mendapat serangan balasan
dari kelompok peretas Anonymous yang merupakan pendukung
WikiLeaks.
6.
Pemerintah Amerika bersih kukuh mengajak sekutunya bersekongkol
sebab menurut Pemerintahan Obama, pasukan dari negara sekutu pun
akan dirugikan oleh pemberitaan WikiLeaks. Termasuk pasukan dari
Jerman, Inggris, dan Australia. Sebuah grup pro-militer di Australia
memang
telah
menyatakan
bahwa
Assange
telah
memiliki
kemungkinan melanggar Undang-Undang di Australia, sebab dia telah
membocorkan dokumen perang Afganistan yang juga melibatkan
Australia. Dokumen yang dirilis tersebut termasuk melampirkan
ratusan nama warga sipil Afganistan yang bekerja sama dengan
NATO, yang kemudian direspon kelompok Taliban dengan ancaman
untuk memburu nama-nama tersebut. Assange disarankan untuk
meminta bantuan kepada beberapa kelompok, termasuk kepada
Amnesty Internasional, untuk meninjau dokumen yang dia miliki
sebelum benar-benar dipublikasikan.
7.
Amerika Serikat bahkan berencana merombak kabinet, pejabatpejabat militer dan mata-mata intelijen yang telah dibahayakan oleh
skandal WikiLeaks. Menurut seorang pejabat keamanan nasional
Amerika Serikat, “Kami akan terpaksa akan menarik beberapa orang
terbaik kami karena mereka berani melaporkan kembali kebenaran
mengenai negara-negara tempat mereka bertugas”. Meskipun rencana
itu masih dalam perkembangan, namun Departemen Luar Negeri,
Pentagon dan CIA akan bekerja berdasarkan asumsi bahwa rencana
itu akan berupa perubahan personil di beberapa kedutaan besar
Amerika Serikat. Juru bicara Deplu Amerika Serikat, Leslie Phillips,
mengatakan, “Kami akan merombak jika kami memerlukan”, tanpa
memerinci lagi. Senator senior Demokrat, John Kerry juga
memberikan isyarat mengenai perubahan staf sebagai akibat dari
pengungkapan WikiLeaks itu.
B. SARAN
1.
Sebagai negara demokrasi yang menjujung tinggi dan mendukung
kebebasasan informasi, Amerika Serikat tidak perlu menanggapi
WikiLeaks secara berlebihan. Sikap
tenang dan memberikan
tanggapan yang secukupnya saja tidak akan membuat orang
meragukan dukungan Amerika Serikat terhadap kebebasan informasi.
Justru sikap yang berlebihan akan memicu keraguan terhadap
Amerika.
2.
Menanggapi kebocoran dokumen-dokumen rahasia milik Amerika
Serikat yang diretas melalui jaringan internet dan menggunakan alatalat teknologi yang canggih, sudah seharusnya pemerintah Amerika
segera tanggap dalam menghadapi masalah ini, entah itu dalam
kebijakan, perbaikan infrastruktur, atau kepercayaan kepada sumber
daya manusia yang ada.
3.
Pembocoran berbagai informasi oleh WikiLeaks akan mengubah
dunia. Dunia akan goyah dan hal ini akan memicu ketidakstabilan
pemerintahan dan kehidupan sosial dunia. Bila tidak ditangani secara
hati-hati oleh pemerintah negara-negara di dunia apa yang dilakukan
oleh WikiLeaks berpotensi untuk menggoyahkan stabilitas dunia yang
ada. Jadi, kini segala sesuatu bergantung pada kedewasaan dunia dan
pemerintahan masing-masing negara dalam menyikapi informasi yang
dibocorkan oleh Wikileaks.
Download