ANALISIS NILAI-NILAI BERITA TRENDING NEWS

advertisement
ANALISIS NILAI-NILAI BERITA TRENDING NEWS
‘Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia’
Edisi 30 November - 4 Desember 2010
Harian Umum Republika
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi (S.Kom.I)
Disusun Oleh:
Eni Suheni
NIM: 107051000006
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H/2011
ANALISIS NILAI-NILAI BERITA TRANDING NEWS
“Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia ”
Edisi 30 November - 4 Desember 2010
Harian Umum Republika
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi (S.Kom.I)
oleh:
Di bawah Bimbingan
Prof. Andi M, Faisal Bakti, MA. Ph. D
NIP. 1962123101988031032
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H/2011
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi judul Analisis Nilai-Nilai Berita Trending News ‘Dokumen
Wikileaks Menguliti Dunia’ Edisi 30 November 2010 - 4 Desember 2010
Harian Umum Republika sudah diujikan dalam sidang munaqasyah di Fakultas
Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta
pada tanggal 21 Juni 2011. skripsi ini sudah di terima sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Pada Program Studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Jakarta, 21 Juni 2011
Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang
Sekertaris Sidang
Drs. H. Mahmud Djalal, MA
NIP. 19520422 198103 1 002
Umi Musyarofah, MA
NIP. 19710816 199703 1004
Anggota
Penguji I
Penguji II
DR. H. Arief Subhan, MA
NIP. 19710816 198103 1 002
Rully Nasrulloh, M.Si
NIP. 19750318 200801 1 008
Pembimbing
Prof. Andi M, Faisal Bakti, MA. Ph. D
NIP. 19621231 019880 3 1032
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1.
Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu persyaratan memperoleh
gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 26 Mei 2011
Eni Suheni
ABSTRAK
ENI SUHENI
Analisis Nilai-Nilai Berita Trending News “Dokumen Wikileaks Menguliti
Dunia ” Edisi 30 November- 4 Desember 2010 Harian Umum Republika.
Nilai berita adalah perisitiwa atau informasi yang didapat dari lapangan
disampaikan oleh wartawan melalui media. Baik itu media cetak (koran, majalah),
media elektronik (Radio, TV) ataupun melalui media online (Internet) dan
peristiwa tersebut sudah memiliki kelayakan berita. Sebelum mengetahui nilai
berita sekiranya harus mengetahui jenis berita apa yang ia tulis maka akan di
ketahui nilai-nilai berita apa saja yang terdapat dalam berita tersebut.
Alesan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai-nilai dalam trending
news (Harian Umum Republika) atas berita „Dokumen WikiLeaks Menguliti
Dunia‟ edisi 30 November- 4 Desember 2010.
Adapun indentifikasian dan rumusan masalah ini lebih terfokus pada nilainilai berita trending news mengenai „Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia‟
Bagian 1-5 (habis) pada edisi 30 November-4 Desember 2010, apa dan bagaimana
cara menilai suatu peristiwa yang layak disebut sebagai berita menurut jurnalis
Harian Umum Republika, Wulan Tunjung Palupi dalam memutuskan dan
menyeleksi nilai berita „Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia‟ edisi 30
November- 4 Desember 2010 ? Kategori nilai-nilai berita apa yang dipaparkan
dalam isi judul „Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia‟ Edisi 30 November- 4
Desember 2010?
Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif,
dengan menggunakan metode content analisis, dimana data-data yang telah
diperoleh dikaji terebih dahulu dan kemudian dianalisis. Hanyalah memaparkan
jenis berita apa yang digunakan kemudian akan mengetahui nilai berita apa yang
dipakai.
Dalam pendekatan kualitatif, peneliti melakukan pencarian melalui
dokumentasi berupa data-data bersifat teoritis berupa buku-buku, data-data
dokumen yang berupa catatan formal, Koran Harian Umum Republika yang
terkait dengan pembahasan skripsi ini, Internet, dan sebagainya yang
bersangkutan dengan judul. Observasi juga dilakukan ke kantor Harian Umum
Republika untuk memenuhi referensi mengenai data yang mendukung dalam
penyelesaian skripsi ini. Ditambah dengan memwawanacarai langsung dengan
penulis berita tersebut yang peneliti angkat dari wartawan Harian Umum
Republika yaitu Wulan Tunjung Palupi di Jl. Warung Buncit No. 37 Jakarta
Selatan Kantor Harian Umum Repubilika.
Berita „Dokumen WikiLeaks Mneguliti Dunia‟ edisi 30 November-4
Desember 2010 Harian Umum Republika adalah berita yang sudah layak disebut
dengan berita karena isinya sudah memiliki kelayakan untuk disebut sebagai
berita. Layak dan tidaknya suatu berita itu tergantung dengan memiliki kriteria
umum nilai berita, karena itu nilai kriteria umum berita menjadi patokan bagi
seorang reporter dalam menentukan fakta mana yang pantas dijadikan berita dan
memilih berita fakta apa yang lebih baik untuk di publikasikan oleh khalayak.
i
KATA PENGANTAR
   
Alhamdulilahirabil’alamin itulah ungkapan rasa syukur dan kegemiraan
saya dari lubuk hati yang teramat dalam. Atas segala limpahan rakhmat dan
karunia Allah SWT. yang tak terhitung nilai kasihNya, berkat cintaNyalah penulis
diberikan kemudahan walaupun tak semudah apa yang penulis jalankan itulah
konsekuensi hidup. Tak selamanya lurus pasti ada krikil-krikil yang terbentang.
Skripsi inilah, bukti hasil empat tahun penulis menimba ilmu. Banyak kisah dan
makna dibalik penggarapan skripsi ini.
Segala puji serta syukur penulis panjatkan kepada Mu ya Rabbul jalalah
akhirnya engkau kabulkan do‟a saya selama ini. Shalawat serta salam semoga
senantiasa terlimpah curahkan junjungan umat, kepada baginda nabi besar
Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat yang mulia, para tabi‟in, para ulama
dan para mujahid dan mujahidah yang tersebar dipenjuru alam.
Senang sekali, akhirnya Allah SWT telah mengizinkan saya untuk dapat
menyelesaikan penelitian ini dengan judul Analisis Nilai-Nilai Berita Trending
News „Dokumen Wikileaks Menguliti dunia‟ Edisi 30 November-4 Desember
2010 Harian Umum Republika. Selesainya skripsi ini tidak akan selesai tanpa
jasa dari berbagai pihak, maka penulis ingin menghaturkan banyak terimaksih
sedalam-dalamnya kepada:
1. Kedua orang tuaku, ayahanda Ade Samani (Alm.), skripsi ini tanda bukti
bahwa “Aa” sudah menjalankan amanat Ayah, dan teruntuk Ibundaku,
ii
Suheti, yang tak henti-hentinya berdoa, dengan doa dan ridhanya penulis
bisa diberikan kemudahan dalam menyelesaikan semua persoalan dan
masalah.
2. Kakakk-kakakku tercinta Rudi Mulyadi (Aa), Siti Solihat (Teteh), Dedi
Budiman (Aa N‟det), Abdul Fikri (Aa Iki), yang sudah menyisihkan
rejekinya untuk membiayai kuliah Ny. Terimakasih untuk pengorbanan
mereka, untuk adik bungsu kalian, kebaikan kalian tak akan neng lupakan
sampai akhir hayat.
3. Prof. Andi M. Faisal Bakti, MA, Ph.D, sebagai pembimbing skripsi yang
sudah banyak meluangkan waktu, fikiran, saran, kritik, dan motivasi
dalam membimbing penyelesaian skripsi ini.
4. Dr. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, serta Drs, Wahidin Saputra, MA, Drs. H. Mahmud Jalal, MA,
dan Drs. Study Rizal L.k, MA, selaku para pembantu dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Drs. Jumroni, M.Si selaku Ketua jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
dan juga dosen metodologi penelitian yang telah banyak memberikan
ilmunya kepada penulis.
6. Umi Musyarrofah, MA selaku sekretaris jurusan KPI yang juga membantu
penulis selama mengikuti perkuliahan di jurusan komunikasi dan
penyiaran islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Serta seluruh dosen
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah banyak
memberikan ilmu pengetahuannya kepada saya.
iii
7. Kepada pihak surat kabar Republika, khususnya kepada mbak Wulan
Tanjung Palupi, selaku wartawan harian umum Republika yang sudah
memberikan waktunya untuk diwawancarai, tanpa hal itu semua skripsi
penulis tak akan bisa berjalan.
8. Untuk sahabat-sahabat BEC Girl ( Boarding English Cource), Galuh
Kartika Prabandari ( tiktok ) yang sudah mau meminjamkan charger laptop
selama laptop penulis rusak, tanpa chargermu skripsi ini tak akan selelsai,
Disfa Lidian Handayani ( woh Disfa), yang sudah memberikan korannya
untuk dijadikan bahan penelitian skripsi dan berkenan untuk
menjadi
readernya, terimakasih atas waktu dan tenagamu sahabat, Lyaly Rahma (
Iot) yang sudah banyak membantu ketika „ny‟ mengalami krisis keuangan
dan sudah banyak membantu pula tatkala aku sedang sakit, jasamu tak kan
pernah „ny‟ lupakan. Sampai kapanpun, Ade Rina Suralani ( Lani),
terimakasih sudah banyak membantu persiapan sidang, sudah rela mondarmandir untuk mencetak photo untuk persyaratan wisuda walaupun kita
sering “cekcok” „ny‟ selalu sayang semua sahabat-sahabat „ny‟, Rohimah,
Anahe, Imah, Day, Juni, ka Sely, ka Inab, ka Ola, ka Maria, ka Wiwit,
Miss Mila, kalian semua sahabat-sahabat terbaik eni, semoga persahabatan
kita tetap abadi selama-lamanya.
9. Teman-teman KPI, Nurlaelatul Fajriah (Ela), Eka Kurniawati (Ecca),
Yulianti Batubara ( Yuli), Fauziah HMY ( Papau), Noor Hidayati ( Ida),
Herman dan teman-teman lainnya yang tidak bisa disebukain satu persatu
tanpa mengurangi rasa sayang penulis, semoga persahabatan kita tetap
iv
utuh dan semoga kalian menjadi orang-orang sukses dunia dan akhirat,
amiinnn.
10. Teman-teman KKN “Bintang” ( Sisil, Ari, Hafas, Aldi, Krisna, Halim,
Dirgan, Rangga, Tohir, Hasan, Dicky) terimakasih untuk satu bulan yang
tak akan „Ny‟ dapatkan dimananpun.
11. Teruntuk teman kos Ruko Hijau Gg. Jamblang, Ka San-san, Hayin, Nur
dll. Canda tawa kalian akan selalu kuingat.
Dan orang-orang yang terkasih lainnya yang tak bisa disebutkan satu persatu.
tanpa dukungan kalian tentulah skripsi ini belum sempurna karena kesempurnaan
hanyalah milik yang maha sempurna. Oleh karenanya atas segala kekurangan
skripsi ini penulis mohon tegur sapa, koreksi dan kritik yang komunikatif
sehingga skripsi ini dapat menjadi lebih baik. Serta tentu harapan penulis dapat
bermanfaat meski dalam bentuk yang sederhana.
Jakarta, 26 Mei 2011
Eni Suheni
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vii
BAB I: PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Permasalahan ....................................................................................... 1
1. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
2. Identifikasi Masalah ...................................................................... 5
3. Batasan Masalah............................................................................ 5
4. Perumusan Masalah ...................................................................... 6
B. Penelitian ............................................................................................. 6
1. Pernyataan penelitian .................................................................... 6
2. Tujuan Penelitian .......................................................................... 7
3. Manfaat penelitian ......................................................................... 7
5. Bingkai Penelitian……………………………………………......8
4. Metodologi Penelitian ................................................................... 9
C. Pembahasan....................................................................................... 12
1. Tinjauan Pustaka Pembahasan.................................................... 12
2. Sistematika Pustaka Pembahasan................................................12
D. Bagan Metodologis............................................................................ 15
E. Bagan Teoritis.................................................................................... 14
vi
BAB II: MEDIA MASSA: NILAI BERITA dalam SURAT KABAR................ 16
A. Nilai Berita........................................................................................ 16
1. Berita............................................................................................ 16
a. Pengertian Berita.................................................................... 16
c. Jenis-jenis berita...................................................................... 19
d. Konsep berita.......................................................................... 26
2. Nilai............................................................................................. 30
a. Pengertian nilai..................................................................... 30
b. Nilai Berita………………………………………………... 32
B. Media Masa....................................................................................... 41
1. Pengertian Media Masa................................................................43
2. Ciri-ciri Media Masa ................................................................... 43
3. Fungsi Media Masa...................................................................... 44
C. Surat Kabar (Koran)........................................................................... 45
1. Pengertian Surat Kabar................................................................ 45
2. Ciri-ciri Surat Kabar.................................................................... 45
3. Fungsi Surat Kabar.......................................................................48
D. Trending News....................................................................................48
1. Pengertian Trending News......................................................... 48
2. Pengertian Berita Trending News.............................................. 49
BAB III: GAMBARAN UMUM REPUBLIKA DAN WIKILEAKS.................... 50
A. Republika........................................................................................... 50
1. Sejarah......................................................................................... 50
2. Visi dan Misi............................................................................... 65
vii
3. Struktur Redaksional................................................................... 66
B. WikiLeaks.......................................................................................... 61
1. Sejarah.......................................................................................... 61
2. Visi dan Misi................................................................................ 65
3. Struktur Redaksional.................................................................... 66
BAB IV: TRENDING NEWS: „DOKUMEN WIKILEAKS MENGULITI DUNIA‟
dalam FRAMING....................................................................................67
A. Berita Trending News „Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia‟......... 67
1. Berita ‘trending news’.................................................................. 67
2. Analisis Berita………………………………………………….. 68
3. Penjeasan berita "featurized"....................................................... 70
4. Konsep Berita…………………………………………………... 73
5. Aplikasi nilai-nilai berita feature………………………………. 73
BAB V: PENUTUP............................................................................................... 84
A. Kesimpulan.........................................................................................84
B. Saran................................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Permasalahan
1. Latar Belakang Masalah
Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan komunikasi untuk
berinteraksi dengan lingkungannya. Boleh dikatakan, tiada hari dalam hidup
kita yang terlewat tanpa komunikasi. Dalam berkomunikasi, terjadi
penyaluran informasi dari satu pihak kepada pihak lain melalui sarana
tertentu. Sarana ini tentu saja, beragam bentuknya; mulai dari yang paling
sederhana seperti bahasa tubuh, sampai yang paling canggih seperti internet.
Salah satu sarana komunikasi yang sudah akrab dengan kehidupan kita
adalah media massa, baik media cetak maupun elektronik.1
Secara umum, media massa menyampaikan informasi yang ditujukan
kepada masyarakat luas (coba bandingkan dengan telepon yang hanya
ditujukan kepada orang tertentu). Karena ditujukan kepada masyarakat luas,
informasi yang disampaikan haruslah informasi yang menyangkut
kepentingan masyarakat luas atau yang menarik perhatian mereka. Agar
informasi dapat sampai ke sasaran (khalayak/masyarakat) sesuai yang
diharapkan, maka media massa harus mengolah informasi ini melalui proses
kerja jurnalistik. Dan informasi yang diolah oleh media massa melalui
1
AS. Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis
Jurnalis dan Profesional (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005), h. 63.
1
2
proses kerja jurnalistik ini merupakan apa yang selama ini kita kenal sebagai
berita.2
Berita adalah sesutu yang nyata “news is real.” Wartawan adalah pencari
fakta. Fakta yang dilengkapi dengan kebenaran itu sendiri. Rem Rieder,
editor American Journalism Review, berkata: “fakta adalah fakta, fiksi
adalah fiksi. Jika ingin mengarang (fiksi), tulisan novel. Berita juga adalah
peristiwa yang segar, yang baru saja terjadi, plus dan minus. Dari peristiwa
itu, berita merentang sedikit ke masa lampau dan masa datang.”3
Menurut AS Sumadiria Haris, secara sosiologis, berita adalah semua hal
yang terjadi di dunia. Seperti dilukiskan dengan baik oleh para pakar
jurnalistik, berita adalah apa yang ditulis surat kabar (koran, majalah,
tabloid), apa yang disiarkan radio, apa yang ditayangkan televisi, dan apa
yang dipublikasikan lewat dunia maya. Berita menampilkan fakta, tetapi
tidak setiap fakta merupakan berita. Berita biasanya menyangkut orangorang, tetapi tidak setiap orang bisa dijadikan berita. Berita merupakan
sejumlah peristiwa yang terjadi di dunia.4
Menurut Ashadi Siregar, banyak peristiwa yang diberitakan oleh
berbagai media massa baik media elektronik, cetak mapun Internet.
Misalnya, kasus bom bunuh diri, teroris, bom buku, kebakaran, gagal panen,
2
Jonriah Ukur Ginting, “Mengenal Jurnalistik,” artikel diakses pada 1 April 2010 dari
http://flpusaCanada.Org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:mengenaljurnalisk
& catid=56:jurnalistik& Itemd =59. html.
3
Luwi Ishwara, Catatan-catatan Jurnalisme Dasar (Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara,
2002), h. 52.
4
Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h. 80.
3
UN (Ujian Nasional), kecelakaan, macet, kubang mirip dengan kepiting,
tunanetra menjadi guru, bom sudah masuk ke media massa, panen ulat bulu,
pangeran William Arthur Philip Louis dan Catherina Elizabeth Middelton
akan menikah, isu nuklir dan sebagainya. Semua peristiwa itu tidak akan
menjadi layak berita kalau peristiwa tersebut tidak memiliki kriteria umum
nilai berita.5
Sumadiria berpendapat bahwa kriteria umum nilai berita (news value)
merupakan acuan yang dapat digunakan oleh para jurnalis, yakni reporter
dan editor, untuk memutuskan fakta yang pantas dijadikan berita dan
memilih mana yang lebih baik. Kriteria nilai berita merupakan berita
pemahaman dari reporter, dapat dengan mudah mendeteksi mana peristiwa
yang harus diliput dan harus dilupakan, dan mana peristiwa yang tak perlu
diliput dan harus dilupakan. Kriteria umum nilai berita juga sangat penting
bagi para editor dalam mempertimbangkan dan memutuskan mana berita
terpenting dan terbaik untuk dimuat, disiarkan, atau ditayangkan melalui
medianya kepada masyarakat.6
Setiap wartawan pastinya memiliki cara pandang yang berbeda dalam
menulis suatu berita, baik dari segi jenis berita yang disajikan, pola berita
yang ia gunakan sehingga dari itu semua akan membentuk suatu nilai berita,
sebelum mengetahui nilai berita sebaiknya harus tahu dulu jenis berita apa
yang ingin ditulis, dari situlah nilai berita akan terbentuk.
5
Ashadi Siregar, dkk., “Catatan Seorang Wartawan,” artikel diakses pada 1 April 2011 dari
http://catatancalonwartawan.Wordpress. com/ category/perkuliahan/page/3/. html.
6
Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h. 80.
4
Ada lima topik yang penulis akan analisis, setelah penulis menganalisis
topik tersebut, menurut penulis berita itu termasuk dalam kategori
interpretative news karena berita tersebut berdasarkan fakta yang
dikembangkan oleh wartawan. Setelah penulis mewawancarainya langsung,
ternyata berita yang ia tulis termasuk jenis featurized atau berita yang di
feature-kan. Timbul pertanyaan, apakah berita yang di-feature-kan itu
mengandung nilai berita sehingga sudah layak disebut berita atau tidak.
Berita yang sudah layak disebut berita akan memiliki semua kriteria umum
nilai berita. Sedangkan feature sendiri tidak memiliki nilai berita seperti:
aktualitas (timeliness), kedekataan (proximity), keterkenalan (prominence)
dan dampak (consequence) dan apakah featurized sendiri sama dengan
feature. Maka dari itu penulis bermaksud akan mengkaji nilai-nilai berita
dari „Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia‟ yang berjenis featurized
tersebut.
Dari penelitian nilai-nilai berita tersebut kita akan mengetahui apakah
berita yang penulis analisis sudah layak atau belum dikatakan sebagai berita.
Dengan adanya permasalahan tersebut penulis akan mengadakan penelitian
ilmiah tentang nilai-nilai berita „Dokumen wikileaks menguliti dunia‟
sehingga dapat diketahui apakah berita tersebut sudah layak atau belum
disebut berita. Penulis akan memaparkan penelitian ini dalam skripsi yang
berjudul: Analisis Nilai-Nilai Berita Trending News „Dokumen WikiLeaks
Menguliti Dunia‟ Edisi 30 November-4 Desember 2010 Harian Umum
Republika.
5
2. Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ini, penulis mengidentifikasikasi masalah penelitian
tentang nilai-nilai berita trending news mengenai „Dokumen WikiLeaks
Menguliti Dunia‟ pada edisi 30 November-4 Desember 2010, apa dan
bagaimana cara menilai suatu peristiwa yang layak disebut sebagai berita
menurut jurnalis Harian Umum Republika, Wulan Tunjung Palupi.
3. Batasan Masalah
Banyaknya media massa memberitakan masalah WikiLeaks
sehingga penulis tertarik untuk memberikan perhatian khusus pada
persoalan tersebut. Untuk mempermudah, penulis membatasi masalah
WikiLeaks di Harian Umum Republika edisi surat kabar 30 November-4
Desember 2010.
Berita WikiLeaks yang dipublikasikan di Harian Umum Republika,
penulis hanya meneliti trending newsnya saja karena beritanya dibatasi
sampai bagian 1 dan bagian 5 (habis), kenapa dibatasi karena jenis
beritanya feature (cerita atau karangan khas yang berpijak pada fakta dan
data yang diperoleh melalui proses jurnalistik).7 dan menggunakan pola
topikal,8 sehingga penulis lebih mudah untuk menganalisis.
7
Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h. 150.
Wawancara Pribadi dengan Wulan Tunjung Palupi Sebagai wartawan Harian Umum
Republika, 1 April 2011.
8
6
4. Perumusan Masalah
Adapun permasalahan yang menjadi pusat perhatian penulis
adalah: bagaimana analisis nilai-nilai berita trending news atas „Dokumen
WikiLeaks Menguliti Dunia‟ edisi
30 November- 4 Desember 2010
Harian Umum Republika?
a. Bagaimana cara Wulan Tanjung Palupi selaku jurnalis Harian
Umum
Republika dalam memutuskan dan menyeleksi nilai
berita dokumen WikiLeaks tersebut, yang sudah dianggap layak
di masyarakat.
b. Kategori nilai-nilai berita apa yang dipaparkan dalam isi judul
„Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia‟ tersebut. Lebih jauh,
penulis akan:
1) Mengetahui jenis berita apa yang disajikan
2) Mengetahui nilai berita apa saja yang digunakan
B. Penelitian
1. Pernyataan Penelitian
Dari penelitian berkas-berkas yang penulis analisis dalam Koran
Republika, diketahui bahwa berita „Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia‟
edisi 30 November- 4 Desember 2010, yang ditulis oleh Wulan Tunjung
Palupi, menurut penulis termasuk jenis berita featurized (berita yang difeature-kan). Karena berita tersebut termasuk kategori featuized maka pola
yang digunakan adalah pola topikal (intro sampai penutup semuanya
dianggap penting). Jika sudah mengetahui jenis berita dan pola apa yang
7
digunakan, maka nilai-nilai berita yang menempel dalam topik tersebut
mudah untuk diketahui. Topik berita tersebut adalah:
1) Arab Saudi Ingin Iran segera diserang.9
2) Mata-Mata Berselubung Misi Diplomatik AS.10
3) Cina Mulai Abaikan Si „Anak Manja.‟11
4) Cara Amerika Menjuluki Pemimpin Dunia.12
5) Nasib Assage di Tangan Scotland Yard.13
Kelima topik tersebut sudah layak untuk dikatakan berita
dikarenakan jenis berita tersebut sudah mengandung nilai berita (news
value). Peneliti akan paparkan lebih jauh mengenai jenis berita featurized
ini.
2. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui nilai-nilai dalam trending news (Harian Umum
Republika) atas berita „Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia‟ edisi 30
November-4 Desember 2010.
3. Manfaat Penelitian
a. Kegunaan Akademis
Skripsi ini diharapkan dapat berguna secara akademis yaitu dapat
menambah wawasan keilmuan, khususnya tentang konstruksi media
9
Wulan Tunjung Palupi, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia,” Republika, bagian 1 edisi
Selasa 30 November 2010/23 Dzulhijah 1431 H.
10
Wulan Tunjung Palupi, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia,” Republika, bagian 2
edisi Rabu 1 Desember 2010/23 Dzulhijah 1431 H.
11
Wulan Tunjung Palupi, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia,” Republika, bagian 3
edisi Kamis 2 Desember 2010/23 Dzulhijah 1431 H.
12
Wulan Tunjung Palupi, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia,” Republika, bagian 4
edisi Jumat 3 Desember 2010/23 Dzulhijah 1431 H.
13
Wulan Tunjung Palupi, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia,” Republika, bagian 5
edisi Sabtu 5 Desember 2010/23 Dzulhijah 1431 H.
8
cetak atas suatu berita dengan menggunakan analisis nilai-nilai
trending news. Khususnya model featurized.
b. Kegunaan Praktis
Dari hasil penelitian ini, penulis berharap analisis nilai-nilai
trending news dapat diterapkan untuk mulai menekuni teks berita surat
kabar. Model featurized ini, yang digambarkan oleh wartawan Wulan
Tunjung Palupi, adalah contoh berita yang membahas konflik
ketimbang peace (perdamaian).
4. Bingkai Penelitian
a. Pendekatan Penelitian
Penelitian
ini
menggunakan
pendekatan
kualitatif,
dengan
menggunakan metode analisis is (content analiysis), di mana data-data
yang telah diperoleh dikaji terebih dahulu dan kemudian dianalisis.
Hanyalah memaparkan jenis berita apa yang digunakan kemudian akan
mengetahui nilai berita apa yang dipakai dan akan menarik suatu
kesimpulan, layak atau tidaknya berita terrsebut dikatakan sebagai
berita.
b. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di kosan karena penulis sendiri
harus menganalisis koran-koran yang terkait dengan pembahasan skripsi
tersebut, kemudian setelah selesai menganalisis, dilanjutkan dengan
mewawancarai wartawan via e-mail pada 1 April 2011. Kemudian
9
dilanjutkan ke Kantor Harian Umum Republika yang beralamat di Jl.
Warung Buncit No. 37 Jakarta Selatan pada 6 April 2011.
5. Metodologi Penelitian
Teknik pengumpulan data
yang dilakukan peneliti untuk
mengetahui nilai-nilai berita trending news (berita yang sedang booming)
Harian Umum Republika adalah sebagai berikut:
a. Observasi Teks
Pengamatan langsung mengenai objek yang diteliti yaitu Koran
Republika edisi 30 November-4 Desember 2010, tentang „Dokumen
Wikileaks Meguliti Dunia‟ (Bagian1-Bagian 5) di antaranya:
1) Arab Saudi Ingin Iran segera diserang.14
2) Mata-Mata Berselubung Misi Diplomatik AS.15
3) Cina Mulai Abaikan Si „Anak Manja.‟16
4) Cara Amerika Menjuluki Pemimpin Dunia.17
5) Nasib Assage di Tangan Scotland Yard.18
Kemudian penulis menganalisis isi beritanya, nilai-nilai apa saja
yang terkandung di dalam isi berita tersebut, sebelumnya penulis
mengetahui jenis beritanya terlebih dahulu sehingga memudahkan
bagi penulis untuk mengetahui isi nilai yang terkandung di
dalamnya. Sehingga akan menarik suatu kesimpulan layak atau
tidaknya berita tersebut dikatakan sebagai berita.
14
Wulan, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia””
Wulan, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia.”
16
Wulan, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia.”
17
Wulan, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia.”
18
Wulan, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia.”
15
10
Observasi juga dilakukan ke kantor Harian Umum Republika
untuk memenuhi referensi mengenai data yang mendukung dalam
penyelesaian skripsi ini. Guna menambah referensi mengenai berita
tersebut peneliti juga melakukan pencarian data via Internet yaitu
www.google.com
dan
situs
Wikileaks
itu
sendiri
yaitu
www.wikileaks.org karena peneliti mengangkat kasus Wikileaks
peniliti lebih banyak mencari data-data melalui Internet karena kasus
tersebut berawal dari dunia maya. Ditambah dengan mewawancarai
langsung penulis berita tersebut yang peneliti peroleh dari wartawan
yang bersangkutan.
b. Wawancara
Wawancara langsung dengan wartawan Harian Umum Republika
yang bersangkutan. Tak hanya mewawancarai secara tatap muka,
peniliti juga mewawancarai via e-mail, guna untuk jaga-jaga apabila
ada data-data yang peniliti peroleh informasinya kurang lengkap.
Peneliti mengawali wawancarainya via e-mail kemudian dilanjutkan
dengan secara tatap muka di kantor Harian Umum Republika guna
agar data yang diperoleh lebih akurat.
Peniliti melakukan wawancara seputar kenapa mengangkat kasus
Wikileaks, dari mana mendapatkan data-data mengenai Wikileaks,
apakah ketika mendapatkan data-data tersebut ada pihak-pihak lain
yang terlibat, dalam menulis berita wartawan tersebut menggunakan
acuan apa untuk menentukan layaknya suatu berita, jenis berita apa
yang digunakan, isi dari berita tersebut memiliki nilai-nilai berita apa
11
saja, apa nilai trending yang digunakan, strategi apa yang digunakan
oleh Wulan Tunjung Palupi dalam menulis berita agar beritanya
diminati pembaca, pesan apa yang ingin di sampaikan dari berita yang
ia tulis.
c. Dokumentasi
Penulis menghimpun data-data yang terkumpul berupa; Koran
Republika mengenai „Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia‟ edisi 30
November-4 Desember 2010, Internet, buku-buku, jurnal, kutipan
menurut yang berhubungan dengan masalah penelitian sebagai bahan
penunjang penelitian. Kemudian penulis menggunakan content
analiysis, artinya dari data yang terkumpul penulis kaji dengan
memberikan analisis untuk kemudian diambil kesimpulan. Hanyalah
memaparkan jenis berita apa yang digunakan kemudian akan
mengetahui nilai berita apa yang dipakai.
d. Pengolahan Data dan Analisis Data
Dari data-data yang sudah peneliti peoleh, maka peneliti
mempelajari berkas-berkas yang telah terkumpul kemudian peneliti
melakukannya dengan cara: editing yaitu mempelajari kembali berkasberkas data yang telah terkumpul, sehingga keseluruhan berkas
tersebut dapat diketahui dan dapat dinyatakan baik agar dapat diproses
selanjutnya.
12
C. Pembahasan
1. Tinjauan Pustaka Pembahasan
Dari pengamatan peneliti di lingkungan UIN Jakarta, peneliti belum
pernah menemukan penelitian tentang analisi nilai-nilai berita trending
news „Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia‟ edisi 30 November-4
Desember 2010 Harian Umum Republika. Peneliti hanya menemukan
suatu penelitian yang terkait dengan analisis nilai-nilai di antaranya:
“Analisis Nilai-Nilai Islam Budaya Pada Budaya Oraganisai
Bank
Syariah Mandiri” oleh Andi Haston.
2. Sistematika Pustaka Pembahasan
Untuk mempermudah penulisan, skripsi ini terdiri atas beberapa
bab secara teliti, maka penulis akan menyajikan karya ilmiah ini ke dalam
beberapa pembahasan mengenai sistematika penulisan tersebut dengan
bab-bab yang ada. Sistematika pada skripsi ini adalah sebagai berikut:
Bab I membahas tentang permasalahan yang terdiri atas: latar
belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan
perumusan masalah. Kemudian membahas penelitian diantaranya:
pernyataan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, bingkai
penelitian dan metodologi penelitian. Ditutup dengan pembahasan yaitu
tinjauan pustaka pembahasan, dan sistematika pembahasan.
Pembahasan bab berikutnya yaitu Bab III, adalah landasan teori
yang menjelaskan tentang pengertian berita, klasifikasi berita, jenis-jenis
berita dan konsep berita. Kemudian mengenai nilai yang menjelaskan
tentang pengertian nilai, pengertian nilai berita dan kriteria umum nilai
13
berita. Menjelaskan media masa. Mengenai pengertian media masa, ciriciri media masa dan fungsi media masa. Menjelaskan surat kabar
mengenai pengertian surat kabar (Koran), ciri-ciri surat kabar dan fungsi
surat kabar, trending news kemudian ditutup dengan bagan metodologis,
dan bagan teoritis.
Selanjutnya, penulis menjelaskan tentang profil Republika dan
WikiLeaks yang meliputi sejarah, visi dan misi, struktur redaksional, pada
Bab III.
Adapun pada analisis nilai-nilai berita trending news „Dokumen
Wikileaks Menguliti Dunia‟ bagian 1-5 edisi 30 November- 4 Desember
2010 Harian Umum Republika. Penulis tempatkan pada Bab IV.
Akhirnya, Bab V merupakan penutup terdiri dari kesimpulan dan
saran, selain itu diakhir skripsi ini dilengkapi dengan daftar pustaka dan
lampiran-lampiran.
14
BAGAN METODOLOGIS
Star
Metodologi Penelitian
Metodologi Kualitatif
Metodologi
Pengumpulan Data
Observasi Texs
Wawancara
Profil Republika
Sejarah Republika,
Visi, Misi, Struktur
Redaksional
Studi Pustaka
Metode Analisis
Dokumentasi
Content Analisis
Berita
Pengolahan Data
dan Analisa Data
Nilai Berita
15
BAGAN TEORITIS
TEORI NILAI
A. Bagaimana cara Wulan Tunjung Palupi selaku jurnalis selaku
Harian Umum Republika dalam memutuskan dan menyeleksi nilai
berita tersebut, yang sudah dianggap layak di khalayak.
ANALISIS NILAI-NILAI
BERITA TRENDING NEWS
B. Kategori nilai-nilai berita apa yang dipaparkan dalam isi judul
tersebut. Lebih jauh penulis akan:
1)Mengetahui jenis berita apa yang disajikan
2)Mengetahui nilai berita apa saja yang digunakan
3)Mengetahui pola apa yang dipakai, dan
4)Mengetahui layak atau tidaknya berita tersebut sebagai berita
Untuk mengetahui nilai-nilai dalam trending
news (Harian Umum Republika) atas berita
„Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia‟ edisi
30 November-4 Desember 2010.
Mengetahui jenis berita apa yang
digunakan sehingga penulis mudah
untuk mengetahui nilai apa yang
digunakan
sehingga
mengasilkan
pesan yang ingin disampaikan oleh
khlayak?
Kerangka Teoritis
Featurized
Observasi Teks, Wawancara, Studi Pustaka, dan Dokumen.
Jenis Berita Feature dan Menggunakan Pola Topical
Bukan Interpretative News
Featurized memiliki nilai berita (news value): Featurized memiliki nilai berita (news value) diantaranya:
keluarbiasan (unusualness), akibat (impact), aktual (timeliness), kedekataan (proximity), informasi
(information), konflik (conflict), orang penting atau ternama (prominence), ketertarikan manusiawi (human
interest), kejutan (surprising), dan seks (sex).
Berita „Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia‟: Arab Saudi Ingin Iran segera diserang (bagian 1 edisi Selasa ),
Mata-Mata Berselubung Misi Diplomatik AS (bagian 2 edisi Rabu), Cina Mulai Abaikan Si „Anak
Manja.‟(bagian 2 edisi Kamis), Cara Amerika Menjuluki Pemimpin Dunia (bagian 3 edisi Jumat), Nasib
Assage di Tangan Scotland Yard (bagian 4 edisi Sabtu), berita tersebut terbit 2010 dan itu semua termasuk
jenis berita featuried.
BAB II
MEDIA MASSA: NILAI BERITA dalam SURAT KABAR
A. Nilai Berita
1. Berita
a. Pengertian Berita
Istilah “berita” berasal dari bahasa Sansekerta, yakni vrit yang
kemudian masuk dalam Bahasa Inggris menjadi write, yang memiliki
arti “ada” atau “terjadi.” Berita juga dalam Bahasa Inggris yakni “news”.
Menurut AS Haris Sumadiria, nilai berita atau news adalah laporan
tentang suatu peristiwa, opini, kecenderungan, situasi, kondisi,
interprestasi yang penting, menarik dan masih baru. Harus secepatnya di
sampaikan.1
Sebagian ada yang menyebutnya vritta artinya “kejadian” atau
“yang telah terjadi.” Vritta masuk dalam Bahasa Indonesia menjadi
“berita” atau “warta.”2 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti
berita adalah laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.3
Menurut
buku
Hikmat
Kusumaningrat
dan
Purnama
Kusumaningrat, ungkapan Edward Jay Freidlander dkk dalam bukunya
Excellence in Reporting seperti yang dikutip oleh menyatakan:
1
Sumadiria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis
dan Profesional, h. 64.
2
Totol Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000),
h. 46.
3
Depdiknas, Kamus Besar Bahsa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 40.
16
17
“News is what you should know that you don’t know. News is
what has happened recently that is important to you in daily life.
News is what fascinates you, what excites you enough to say to a
friend, “hey, did you hear about. News is what local, national, and
international shakers and movers are doing to affect your life.
News is the unexpected event, that fortunately or unfortunately,
happened.”4
Ada beberapa definisi tentang berita, di antaranya:
1) Paul De Massenner, news atau berita adalah sebuah informasi yang
penting dan menarik serta minat khalayak pendegar.5
2) Charnley dan James M. Neal, berita adalah laporan tentang suatu
peristiwa, opini kecenderungan, situasi, kondisi, interpretasi yang
penting, menarik, masih baru dan harus secepatnya disampaikan
kepada khalayak.
3) Doung Newsom dan James A. Wollert, berita adalah apa saja yang
ingin dan perlu diketahui orang atau lebih luas lagi oleh masyarakat.
4) Dean M. Lyle Spencer mendefinisikan berita sebagai suatu kenyataan
atau ide yang benar dan dapat menarik perhatian sebagian besar
pembaca.
5) Dr. Williard C. Bleyer menganggap berita adalah sesuatu termasa
(baru) yang dipilih oleh wartawan yang dimuat dalam surat kabar.
4
Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik: Teori dan Praktek (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 39. “berita adalah yang harus anda ketahui. Berita adalah apa
yang menarik bagi anda, apa yang cukup menggirahkan anda untuk mengatakan kepada seorang
teman, “he, apakah kamu sudah mendengar…?”” berita adalah apa yang dilakukan oleh
pengguncang tingkat local, nasional, an internasional untuk mempengaruhi kehidupan. Berita
adalah kejadian yang tidak disangka-sangka yang untungnya atau sayangnya telah terjadi”.
5
Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h. 64.
18
Karena itu, ia dapat menarik atau mempunyai makna dan dapat
menarik minat bagi pembaca surat tersebut.
6) William S. Maulsby menyebut berita sebagai suatu penuturan secara
benar dan tidak memihak dari fakta yang mempunyai arti penting dan
baru terjadi, yang dapat menarik perhatian pembaca surat kabar yang
memuat berita tersebut.
7) Eric C. Hepwood mengatakan berita adalah laporan pertama dari
kejadian yang penting dan dapat menarik perhatian umum.
8) Dja‟far H. Assegaff mengartikan berita sebagai laporan tentang fakta
atau ide yang termasa dan dipilih oleh staf redaksi suatu harian untuk
disiarkan, yang kemudian dapat menarik perhatian pembaca. Entah
karena luar biasa; karena penting atau akibatnya; karena mencakup
segi-segi human intereset seperti humor, emosi, dan ketegangan.
9) J. B. Wahyudi mendefinisikan menulis berita sebagai laporan tentang
peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai penting dan menarik
sebagian khalayak, masih baru dan dipublikasikan secara luas melalui
media massa. Peristiwa atau pendapat tidak akan menjadi berita bila
tidak dipublikasikan media massa secara periodik.
10) Amak Syarifudin mengartikan berita adalah suatu kejadian yang
ditimbulkan sebagai bahan yang menarik perhatian publik mass media.
19
Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang
benar, menarik atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media
berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media online Internet.6
Secara ringkas berita dapat dikatakan yaitu jalan cerita tentang peristiwa.
Ini berarti bahwa suatu berita setidaknya mengandung dua hal, yaitu peristiwa
dan jalan ceritanya. Jalan cerita tanpa peristiwa atau peristiwa tanpa jalan
cerita tidak dapat disebut berita.
b. Jenis-Jenis Berita
1) Straight news adalah laporan langsung mengenai suatu peristiwa.
2) Depth news adalah menghimpun informasi dengan fakta-fakta
mengenai peristiwa itu sendiri sebagai informasi tambahan untuk
peristiwa tersebut.
3) Comprehensive news adalah laporan tentang fakta yang bersifat
menyeluruh ditinjau dari berbagai aspek. Berita menyeluruh,
sesungguhnya merupakan jawaban terhadap kritikan sekaligus
kelemahan yang terdapat dalam berita langsung (straight news).
Sebagai gambaran, berita langsung bersifat sepotong-sepotong,
tidak utuh, hanya merupakan serpihan fakta setiap hari. Berita
langsung seperti tidak peduli dengan hubungan atau keterkaitan
antara berita yang satu dengan berita yang lain.7
4) Interpretative news adalah berita yang biasanya memfokuskan
sebuah isu, masalah, atau peristiwa-peristiwa kontroversial. Namun
6
7
Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h. 65.
Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h. 65.
20
demikian fokus laporan beritanya masih berbicara mengenai fakta
yang terbukti bukan opini. Dalam jenis laporan ini, reporter
menganalisis dan menjelaskan, karena laporan interpretatif
bergantung kepada pertimbangan nilai “opini”. Biasanya, para
reporter interpretatif menemui sedikit masalah dalam pencarian
fakta. Mereka umumnya mencoba menerangkan berbagai peristiwa
publik. Sumber informasi bisa diperoleh dari nara sumber yang
mungkin hanya memberikan informasi yang sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan mereka. Laporan interpretatif biasanya
dipusatkan untuk menjawab pertanyaan mengapa.
5) Feature story adalah menyajikan informasi yang penting untuk
para pembaca. Sedangkan dalam feature, penulis mencari fakta
untuk menarik perhatian pembacanya. Penulis feature menyajikan
pengalaman pembaca (reading experiences) yang lebih bergantung
pada gaya (style). Kelebihan berita Ini, teknik jurnalistiknya yang
disajikan secara khas, berbeda dengan penulisan berita biasa yang
disajikan lurus dan cenderung singkat serta kurang padat. Melalui
feature, latar belakang sutau masalah dapat diungkap lebih jauh.
Wartawan dapat menjelaskan mengapa, (why) dan bagaimana
(how) suatu peristiwa memiliki perbedaan atau persamaan dengan
yang lain, menerangkan sebab akibat anatar dua fakta atau lebih.
Feature juga membuat wartawan lebih leluasa memaparkan duduk
perkara suatu persoalan. Pendek kata, lewat feature wartawan bisa
menyajikan berita secara panjang lebar dan mendalam, bahkan bisa
21
menyimpulkan tentang suatu perkara atau peristiwa yang tidak
mungkin bisa dilakukan lewat berita biasa.
a) Jenis Jenis Feature
Tulisan feature kini mendapat temapat dalam surat
kabar, dan dimuat dalam berbagai seksi khusus, seperti seksi
gaya hidup, seksi selera, seksi tentnag manusia (people),
seksi pelayanan, seksi cerita khusus, dan banyal lagi. Dari
cakupan yang begitu luas, feature dapat dikelompokan
menjadi:
i) Bright
Bright juga sering disebut brite, yaitu sebuah tulisan
kecil yang menyangkut kemanusiaan (humman interest
featurette), biasanya ditulis dengan gaya anekdot (cerita
singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan,
biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan
berdasarkan kejadian yang sebenarnya) dengan klimaks
(puncak dari suatu hal, kejadian, keadaan dan sebagainya)
pada akhir cerita.8
ii) Sidebar
Cerita feature ini mendampingi atau melengkapi suatu
berita utama. Cerita tentang banjir besar, misalnya bisa
disajikan dengan sidebar tentang wawancara dengan suatu
keluarga korban, cerita latar belakang penyebab banjir; atau
8
Luwi, Jurnalisme Dasar, h. 61.
22
tulisan menarik tentang usaha regu penolong—mungkin
malah suatu kisah pertolongan yang dramatik.
iii) Sketsa Kepribadian atau Profil
Suatu seketsa biasanya pendek dan hanya mengenai
suatu aspek dari kepribadian, seperti misalnya sseorang
yang hobinya mengumpulkan model kapal layar antik atau
seseorang yang bekerja dengan anak-anak cacat. Profil
lebih panjang dari sketsa, lebih detail, dan secara
psikologis lebih dalam.Profil mencoba menggambarkan
dasar yang dalam seperti apa sebenarnya individu itu.
iv) Profil Organisasi atau Proyek
Sama dengan seketsa kepribadian atau profil; hanya
artikel organisasai atau proyek ini mengenai grup atau
perusahaan, bukan mengenai individu. Misalnya:, cerita
tentang gerakan sekelompok wanita yang membentuk
komite untu menjamin perlakukan yang baik terhadap para
istri yang disiksa dengan membawa kasus ini ke
pangadilan, legislator, polisi dan sebagainya.9
v)
Berita Feature (News Feature)
Ini adalah sebuah berita yang ditulis dengan gaya
feature. Ditulis secara langsung dan lugas, cerita ini
disamapaikan dengan menggunakan teknik feature, seperti
pembukaan cerita dengan menggunakan teknik feature,
9
Luwi, Jurnalisme Dasar, h. 62.
23
seperti
pembukaan
cerita
dengn
ilustrasi
anekdot,
walaupun tujuan utama cerita itu adalah menyampaikan
berita.
vi) Berita Feature yang Komprehensif (Comprehensive
News Feature)
Tulisan ini menggambarkan arah dan perkembangan
suatu isu berita. Jenis tulisan mendasarkan riset yang lebih
baik daripada berita-berita lainnya, sebab berasal dari
berbagai sumber yang luas. Berita ini pun biasanya lebih
analitik dan interpretatif; menggambarkan tidak hanay
mengenai apa berita itu tetapi apa arti berita itu. Misalnya,
berita pembangunan pembangkit tenaga nuklir yang
dilaporkan media dalam bentuk fragmen. Hari ini ada
beritanya, keesokan hari atau beberapa hari kemudian baru
ada lagi, dan begitu seterusnya, ada yang pro dan ada yang
kontra, sehingga sering membingungkan masyarakat. Salah
satu
cara
mengatasai
masalah
ini
adalah
dengan
menyajikan suatu laporan yang komprehensif (bersifat
mampu menangkap (menerima) dengan baik, luas dan
lengkap tentang ruang lingkup atau isi).10
vii) Artikel Pengalaman Pribadi
Ditulis oleh seorang wartawan atau wartwan yang
sedang menulis (ghost write) untuk orag lain yang
10
Luwi, Jurnalisme Dasar, h. 62.
24
mengalami peristiwa yang unik, seperi melintasi benua
seorang diri dengan blaon udara. Kadang-kadang wartwan
mengatur sutau pengalaman unik untuk ditulis, seperti
pengalaman wartwan Washington Post, Ben H. Bagdikian,
yang apada tahun 1971 tinggal dalam penjara selama satu
minggu. Ia menyamar sebagai Benyamin Barsamain dan
tidak seorangpun dalam pnjara itu, teramasu petugasnya,
yang tahu bahwa ia sebenarnya seorang wartawan. Ada
pula wartwan yang tinggal brsaa gelandangan di kolong
jembatan. Dengan deikian selain observasi, wartwan akan
mengalami sendiri hidup sebagai seorang narapidana atau
gelandangan (participant obsrvation).11
viii) Feature Layanan (Service Feature)
Ini adalah cerita tentang “bagaimana-caranya” atau howto. Tulisan ini menggambarakan bagaimana caranya
menjawab kebutuhan hidup sehari-hari, seperti memelihara
anak, bersantai, berkebun, menata ruang, menyiapkan
makanan, dan banyak lagi. Feature seperti ini makin
popular sejak surat kabar untuk lebih dekat dengan kebutah
dan
minta
pembaca.
Laporan
jurnalisme
yang
menggambarakan pelayanan ini dikenal sebagai service
journalisme. Wartwan menyampaikan informasi yang
membantu masyarakat menanggulangi kebutuhan sehari-
11
Luwi, Jurnalisme Dasar, h. 63.
25
hari
mereka.
Dalam
jurnalisme
terkandung
sepirit
pelayanan. Inti dari semngat ini adalah mengubah sikap
arogan dari wartawan (“ini berita hari ini; mau baca baik,
tidak ya sudah!”) kepada pendekatan yang lebih rendah
hati, berorentasi pada pembaca („inilah berita yang kami
kira menarik untuk anda-kami harap anda suka”).
ix) Wawancara
Walaupun kebanyakan feature didasarkan pada
wawancara, feature wawancara khusus melukiskan suatu
dialog antara seorang wartawan dengan orang lain, sering
seorang tokoh masyarakat atau selebriti. Terkadang ditulis
dalam format tanya-jawab.
x)
Untaian Mutiara
Ini adalah suatu feature “kolektif,” seperti pada seri
anekdot mengenai topik umum. Wawancara dengan orangorang di jalan (“person on the street” interview) termasuk
dalam kategori ini, seperti juga feature Hari Valentine yang
menggambarkan “sepuluh surat cinta terkenal sepanjang
masa.”12
xi) Narasi
Ada pengamatan yang melihat cerita atau narasi ini
sebagai
salah bentuk feature, dan dalam pengertian
murninya memang demikan. Narasi ini bgaikan cerita
12
Luwi, Jurnalisme Dasar, h. 65.
26
pendek, namun narasi berhubungan dengan materi yang
faktual. Narasi memaparkan adegan demi adegan dengan
memanfaatkan deskripsi, karakterisasi, dan plot. Dan
sebagai teknik penulisan, narasi bisa diterapkan untuk
penulisan jenis feature lainnya.13
6) Depth reporting adalah pelaporan jurnalistik yang bersifat
mendalam, tajam, lengkap, dan utuh tentang suatu peristiwa
fenomenal atau aktual.
7) Investigative
reporting
adalah
berita
jenis
ini
biasanya
memusatkan pada sejumlah masalah dan kontroversi.
8) Editoral writing adalah pikiran sebuah institusi yang diuji di depan
sidang pendapat umum. Editorial adalah penyajiaan fakta dan opini
yang menafsirkan berita-berita yang penting dan mempengaruhi
pendapat umum.
c. Konsep Berita.
1) Berita Sebagai Laporan Tercepat
Berita adalah laporan tercepat yang disiarkan surat kabar,
radio, televisi atau media on line Internet mengenai opini atau
fakta atau kedua-duanya, yang masuk menarik perhatian dan
dianggap penting oleh sebagian besar khalayak pembaca,
pendengar,
atau
pemirsa.14
Kecepatan
dalam
mencari,
menemukan, mengumpulkan, dan mengolah berita, menjadi
13
14
Luwi, Jurnalisme Dasar, h. 65.
Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h. 65.
27
karakter dasar reporter dan editor. Lebih cepat suatu berita
disiarkan, lebih baik. Karena faktor kecepatan itu pula, mengapa
berita itu dibuat dalam pola atau rumusan baku piramida terbalik.
2) Berita Sebagai Rekaman
Rekaman peristiwa dalam pengertian “dokumentasi” dapat
disajikan dalam berita dengan menyisipkan rekaman suara nara
sumber dan peristiwa atau penyiaran proses peristiwa detik demi
detik secara utuh melalui reportase dan siaran langsung sebagai
rekaman gambar peristiwa (Errol Jonathan dalam Sumadiria,
2005:65). Rekaman tidak hanya berlaku untuk radio. Untuk surat
kabar, tabloid, dan majalah, atau sebut saja produk media cetak,
berita juga mengandung arti rekaman peristiwa. Ia dinyatakan
dalam berbagai gambar bentuk tulisan dan laporan, foto dan
gambar dalam untaian kata dan kalimat yang tersusun dengan
rapi dan baik, jelas cermat. Sifatnya terdokumentasikan. Menurut
pakar Linguistik, tulisan lebih menekankan strktur dan makna,
sedangkan lisan atau ujaran lebih mengutamakan perhatian,
pengertian, dan penerimaan (Tarigan dalam Sumadiria, 2005:65).
3) Berita Sebagai Fakta Objektif
Berita adalah laporan tentang fakta secara apa adanya (das
sein), dan bukan laporan tentang fakta seharusnya (das sollen).
Sebagai fakta, berita adalah rekonstruksi peristiwa melalui
prosedur jurnalistik yang sangat ketat dan terukur. Dalam teori
28
jurnalistik di tegaskan, fakta-fakta yang di sajikan media kepada
khalayak sesungguhnya merupakan realitas tangan kedua (second
hand reality). Realitas tangan pertama adalah fakta atau peistiwa
itu sendiri (frist reality).
4) Berita Sebagai Interpretasi
Teori jurnalistik mengingatkan, tidak semua berita dapat
berbicara sendiri. Sering terjadi, berita yang diliput dan
dilaporkan media, hanya serpihan-serpihan fakta yang belum
berbicara. Tugas media adalah membuat fakta yang seolah
membisu itu menjadi dapat berbicara sendiri kepada khalayak
pembaca, pendengar, atau pemirsa dalam bahasa yang enak
dibaca dan mudah dicerna. Untuk ini, redaksi menyajikan
analisis berita, menyelenggarakan wawancara dengan para ahli,
berbagai fenomena dan fakta yang muncul, antara lain melalui
artikel dan tajuk rencana.15
5) Berita Sebagai Sensasi
Tahap paling awal dalam penerimaan informasi adalah sensasi.
Sensasi berasal dari kata sense, artinya alat pengindraan, yang
menghubungkan organisme dengan lingkungannya (Rakhmat
dalam Sumadiria, 2005:64). Sensasi adalah pengalaman elementer
yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis,
atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan
alat indra (Wolman dalam Sumadira, 2005:64). Berita media masa
15
Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h. 65.
29
dipahami sebagai sensasi, bisa dimaknai sebagai persepsi, tetapi
juga benar-benar diartikan sebagai informasi. Sensasional adalah
salah satu bentuk tahayul pers yang harus dijauhi.16
6) Berita Sebagai Minat Insani
Berbagai peristiwa yang terjadi di dunia ini, dari dulu hingga
kini sering membuat hati dan perasaan kita luluh lantak. Kita sedih,
menangis. Kita bahkan histeris. Terlalu banyak berita yang
disajikan media massa merobek-robek pikiran, perasaan, dan alam
kejiwaan kita. Pemboman. Pembunuhan. Penyiksaan. Kekejaman.
Tsunami. Semua itu amat sangat memukul hati dan nurani kita.
Akal sehat kita. Tapi kita seperti tak berdaya. Tak bisa berbuat apa
selain menangis histeris.
7) Berita Sebagi Ramalan
Berita sesungguhnya tidak sekedar melaporkan perbuatan
atau
keadaan
yang
kasat
mata.
Berita
juga
sekaligus
mengisyaratkan dampak dari perbuatan atau keadaan itu. Berita
sanggup
memberikan
interpretasi,
prediksi,
dan
konklusi.
Pandangan semacam ini mewajibkan siapa pun yang kerap
berhubungan dengan media massa, untuk tidak lari ke “dunia uji
nyali”
melalui
menyesatkan.
“berbagai
Schramm
penampakan”
sudah
menekankan
yang
mungkin
ketidakpastian.
Membaca, mendengar, dan melihat informasi, dengan demikian
selayaknya harus membuat mata hati kita kaya dan bercahaya.
16
Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h. 65.
30
8) Berita Sebagai Gambar
Dalam dunia jurnalistik dikenal dengan aksioma: satu
gambar seribu kata (one picture one thousand words). Jadi, betapa
dahsyatnya efek sebuah gambar dibandingkan dengan kata-kata.
Sekarang,
dalam
dunia
persuratkabaran,
gambar
karikatur
merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mempengaruhi
khalayak setelah kolom editorial dan artikel. Sikap dan bahkan
prilaku publik dapat digerakan dengan bantuan gambar karikatur.
Sebab gambar, foto, dan karikatur pesan-pesan yang hidup
sekaligus menghidupkan deskripsi verbal lainnya. Karena itu, surat
kabar dan majalah hanya akan menjadi lembaran-lembaran mati
yang membosankan jika hadir tanpa foto dan gambar.
2. Nilai
a.
Pengertian Nilai
Nilai (value) berasal dari bahasa latin “valere” yang berarti
berguna, berdaya, dan berlaku. Dalam hal ini mengandung beberapa
pengertian, bahwa nilai merupakan kualitas dari sesuatu yang
disukai, diinginkan, dimanfaatkan, berguna, atau dapat menjadi
objek kepentingan.17
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, nilai berarti sifat-sifat
(hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan. Misalnya
dalam konteks keagamaan, nilai merupakan konsep mengenai
penghargaan tinggi yang diberikan oleh warga masyarakat kepada
17
Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan (Jakarta:
Golo Riwu, 2000), h. 721.
31
beberapa masalah pokok di kehidupan keagamaan yang bersifat suci
sehingga menjadi pedoman tingkah laku keagamaan warga
masyarakat bersangkutan.18
Seperti yang dikutip Andreas A. Danandjaja berpendapat bahwa
nilai adalah pengertian-pengertian (conseptions) yang dihayati
seseorang mengenai apa yang lebih penting atau kurang penting, apa
yang lebih baik atau kurang baik, dan apa yang lebih benar atau
kurang benar.19 Masih dalam buku yang sama, J. M Soebijanta
menyatakan bahwa nilai hanya dapat dipahami jika dikaitkan dengan
sikap dan tingkah laku dalam sebuah model metodologis:
Nilai
Sikap
Tingkah Laku
Sebuah nilai dapat dikategorikan sebagai:
1)
Nilai Subjektif
Sesuatu yang oleh seseorang dianggap dapat memenuhi
kebutuhannya pada suatu waktu dan oleh karena itu (seseorang
tadi) berkepentingan atasnya (sesuatu itu), disebut bernilai atau
mengandung nilai bagi orang yang bersangkutan. Oleh karena itu
ia dicari, diburu, dan dikejar dengan mengunakan berbagai cara
dan alat. Dalam hal ini nilai dianggap subjektif dan ekstrinsik.
18
19
Lorens Bagus, Kamus Filsafat (Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama, 1996), h. 713.
Taliziduhu Ndraha, Budaya Organisasi (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), h. 18.
32
Nilai ekstrinsik sesuatu atau suatu barang berbeda menurut
seseorang dibanding orang lain.
2)
Nilai Objektif
Nilai yang didasarkan pada standar dan kriteria tertentu,
yang objektif, yang disepakati bersama atau ditetapkan oleh
lembaga berwenang. Dalam hal ini nilai dianggap intrinsik.
Dari berapa definisi nilai yang telah disebutkan di atas,
maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa nilai adalah
kualitas dari sesuatu yang membuat sesuatu itu dihargai dan nilai
tinggi sebagai suatu kebaikan dan dapat dijadikan pedoman oleh
seseorang dalam bersikap dan bertingkah laku. 20
2. Nilai Berita
Nilai berita (news values), menurut Downie JR dan Kaiser,
merupakan istilah yang tidak mudah didefinisikan. Istilah ini meliputi
segala sesuatu yang tidak mudah dikonsepkan. Ketinggian nilainya tidak
mudah untuk dikonkritkan. Nilai berita juga menjadi tambah rumit bila
dikaitkan dengan sulitnya membuat konsep apa yang disebut berita.21
Jurnalisme adalah bercerita dengan suatu tujuan. Dalam cerita atau
berita itu tersirat pesan yang ingin disampaikan wartawan kepada
pembaca. Ada tema yang diangkat dari suatu peristiwa. Dalam berita ada
karakter intrinstik yang dikenal sebagai nilai berita (news value). Nilai
20
Lorens Bagus, Kamus Filsafat (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1996), h. 713.
Septian Santana K, Journalisme Kontemporer (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2005), h.17
21
33
berita ini menjadi ukuran yang berguna, atau yang bisa diterapkan, untuk
menentukan layaknya berita (newsworthy).22
Maksud penjelasan di atas mengenai nilai berita tersebut adalah
peristiwa atau informasi yang didapat dari lapangan disampaikan oleh
wartawan melalui media. Baik itu media cetak (koran, majalah), media
elektronik (radio, TV) ataupun melalui media online (Internet) dan
peristiwa tersebut sudah memiliki kelayakan berita.
3. Kriteria Umum Nilai Berita
a.
Keluarbiasaan (unusualness)
Berita adalah sesuatu yang luar biasa. Dalam pandangan
jurnalistik, berita bukanlah suatu peristiwa biasa, berita adalah suatu
peristiwa luar biasa (news is unusual). Untuk menunjukan berita
bukanlah suatu peristiwa biasa, Lord Northchliffe pujangga dan editor
di Inggris abad 18, menyatakan: Apabila orang digigit anjing maka itu
bukanlah berita, tetapi sebaliknya apabila orang menggigit anjing,
maka itulah berita (if a dog bites a man it is not news, but if a man
bites a dog, it is news) (Mot dalam Luwi, 2002:53). Prinsip seperti itu
hingga kini masih berlaku dan dijadikan acuan para reporter dan editor
di manapun.
b. Kebaruan (impact)
Berita adalah semua apa yang terbaru. Berita adalah apa saja yang
disebut hasil karya terbaru, seperti sepeda motor baru, mobil baru,
rumah baru, gedung baru, walikota baru, bupati baru, gubenur baru,
22
Luwi Ishwara, Catatan-catatan: Jurnalisme Dasar (Jakarta: PT. Kompas Media
Nusantara, 2002), h. 53.
34
presiden semua hal yang baru, apa pun namanya, pasti memiliki nilai
berita.
c.
Akibat (impact)
Berita adalah segala sesuatu yang berdampak luas. Suatu peristiwa
tidak jarang menimbulkan dampak besar dalam kehidupan masyarakat.
d. Kedekatan (proximity),
Berita adalah kedekatan. Kedekatan mengandung dua arti.
Kedekatan geografis dan kedekatan psikologis. Kedekatan geografis
menunjuk pada suatu peristiwa atau berita yang terjadi di sekitar
tempat tinggal kita. Semakin dekat dengan suatu peristiwa yang terjadi
dengan domisili kita, maka semakin terusik dan semakin tertarik kita
untuk menyimak dan mengikutinya. Kedekatan psikologis lebih bayak
ditentukan oleh tingkat ketertarikan pikiran, perasaan, atau kejiwaan
seseorang dengan suatu objek peristiwa atau berita.
e.
Informasi (information)
Berita adalah informasi. Menurut Willbur Schramm, informasi
adalah segala yang bisa menghilangkan ketidakpastian. Tidak setiap
informasi mengandung dan memiliki nilai berita. Setiap informasi
mengandung dan memiliki nilai berita, menurut pandangan
jurnalistik tidak layak untuk dimuat, disiarkan, atau ditayangkan
media massa. Hanya informasi yang memiliki nilai berita, atau
memberi banyak manfaat kepada publik yang patut mendapat
perhatian media.
f.
Konflik (conflict)
35
Berita adalah layak berita. Konflik fisik seperti perang atau
perkelahian adalah layak berita karena biasanya ada kerugian dan
korban. Kekerasan itu sendiri membangkitkan emosi dari yang
menyaksikan dan mungkin ada kepentingan langsung. Selain
konflik fisik ini, adapula debat-debat (konflik) mengenai
pencemaran, rektor nuklir dan ratusan isu yang menyangkut
kualitas dari kehidupan mendapat tempat yang penting.23
g.
Orang penting (prominence)
Berita adalah tentang orang-orang penting, orang-orang ternama,
pensohor, selebriti, figur publik. Orang-orang penting dan terkemuka
dimana pun selalu membuat berita. Jangankan ucapan dan tingkah
lakunya, namanya saja sudah mebuat berita. Teori jurnalistik
menegaskan, nama menciptakan berita (name makes news).
h. Kejutan (surprising)
Kejutan adalah sesuatu yang datangnya tiba-tiba, di luar dugaan,
tidak direncanakan, diluar perhitungan, tidak diketahui sebelumnya.
i.
Ketertarikan manusia (human interest)
Banyak cerita disurat kabar yang bila dilihat sepintas tidak seperti
berita karena tidak memenuhi unsur-unsur konflik, konsekuensi,
progres dan bencana, keganjilan, atau nilai berita khusus lainnya.
Cerita-cerita itu disebut human interest atau feature. Secara sederhana
bisa dijelaskan bahwa nilai berita dari cerita-cerita demikian
merupakan kombinasi dari berbagai unsur yang sudah disebutkan
23
Luwi, Catatan-catatan Jurnalisme Dasar, h. 53.
36
seperti bencana, progres, konflik, dan sebagainya. Dalam hal ini maka
wartawan akan bertindak lebih dalam mengenai unsur-unsur
kemanusiaan dengan mengumpulkan bahan-bahan tambahan seperti
yang menyangkut emosi, fakta biografis, kejadian-kejadian yang
dramatis, deskripsi, motivasi, ambisi, kerinduan, dan kesukaan dan
ketidaksukaan umum dari masyarakat. Semua ini bukan peristiwa (the
background of events). Sebenarnya, cerita human interest berisi nilai
cerita (story vaule) dan bukan nilai berita.24
j.
Seks (sex)
Berita dalah seks. Seks adalah berita. Sepanjang sejarah
peradaban manusia, segala hal yang berkaitan dengan perempuan,
pasti menarik dan menjadi sumber berita. Seks memang identik
dengan perempuan. Perempuan identik dengan seks. Dua sisi mata
uang yang tak terpisah, selalu menyatu. Tak ada berita tanpa
perempuan, sama halnya dengan tak ada perempuan tanpa berita. Seks
ini umum dipertimbangkan oleh para editor sebagai nilai berita.
Tabel 1.1
MATRIKS KARAKTERISTIK BERITA DAN FEATURE25
No
Berita
.
1. Ditulis
dengan
menggunakan
teknik
melaporkan
(to
report)
suatu
peristiwa secara
faktual.
24
25
Feature
Keterangan
Ditulis dengan teknik
mengisahkan (to tell)
suatu
situasi,
peristiwa,
atau
keadaan
secara
faktual.
Berita ditulis dengan
gaya laporan yang
sifatnya kaku, tegak
lurus, ringkas, tegas.
Feature
ditulis
dengan gaya menulis
cerita
pendek
Luwi, Catatan-catatan Jurnalisme Dasar, h. 57.
Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h. 153.
37
2.
Berisi
laporaan
peristiwa
yang
sifatnya aktual,
faktual, objektif,
benar, akurat.
Berisi tentang suatu
situasi, keadaan, atau
aspek
kehidupan
yang sifatnya faktual,
objektif,
benar,
akurat.
3.
Hasil
karya
liputan jurnalistik
melalui
proses
proyeksi,
observasi,
investigasi,
komunikasi dan
konfirmasi
dengan pihak nara
sumber.
Hasil karya liputan
jurnalistik
melalui
proses
proyeksi,
observasi, investigasi,
komunikasi
dan
konfirmasi
dengan
pihak nara sumber.
4.
Bertujuan hanya
ingin
memberitahu atau
menyampaikan
informasi kepada
khalayak
(informatif).
Bertujuan
untuk
memberitahu
atau
menyampaikan
informasi
tetapi
sekaligus
juga
menghibur khalayak
(informatif
dan
rekreatif).
5.
Rangkaian fakta Rangkaian fakta atau
disajikan secara informasi secara tidak
informasi
atau resmi, informal.
formal.
6.
Sangat
terikat
kepada
faktualitas. Berita
adalah
laporan
tercepat peristiwa
faktual
terkini.
Cepat tetapi tak
abadi (out of
Tidak terikat pada
aktualitas.
Cerita
feature
bisa
dipersiapkan, diliputi,
ditulis, dan disajikan
kapan saja sesuai
dengan
kebutuhan.
Tahan lama. Awet.
(cerpen)
yang
sifatnya lentur, hidup,
memikat.
Laporan fakta atau
peristiwa pada berita
bersifat
tembak
langsung (to the
point). Cerita faktual
pada
feature
menggunakan
alur
dan pemantik.
Liputan
jurnalistik
untuk berita sering
dilakukan secara tibatiba, tak terduga,
tanpa
perencana,
singkat.
Liputan
jurnalistik
untuk
cerita feature lebih
banyak direncanakan
sebelumnya. Cukup
lama.
Laporan berita hanya
menyentuh wilayah
kognitif
khalayak
pembaca, pendengar,
atau pemirsa. Cerita
feature tak hanya
menyentuh kognitif
tetapi juga wilayah
efektif khalayak.
Laporan berita hanya
memaparkan
peristiwa
secara
singkat dan lugas.
Cerita
feature
melukiskan peristiwa
secara
naratif
memikat.
Hanya feature news
yang peliputan dan
penyajiannya
yang
sangat terikat kepada
konsep
aktualitas.
Pemuatan
atau
penyajian
feature
news (soft news)
38
date).
7.
Nama
lengkap
wartawan
atau
reporter peliput
biasanya
tidak
dicantumkan.
Cukup
dengan
nama
inisial
(singkatan
atau
akronim)
Berita
mencerminkan
karya
kolektif
institusional suatu
media massa.
Nama
lengkap
wartawan
atau
reporter penulis cerita
feature
biasanya
dicantumkan lengkap.
Selalu
mencantumkan
baris
tanggal
(date line) pada
awal teras berita
(lead).
Tidak mencantumkan
baris tanggal (date
line) pada awal intro
cerita atau paragraf
pertama.
10. Karena disajikan
dengan
pola
piramida terbalik,
maka berita dapat
dipotong
pada
bagian
bawah
sesuai
dengan
keperluan tanpa
mengubah
dan
mengganggu
isinya.
Karena ditulis dengan
teknik mengisahkan
di luar pola piramida
terbalik, maka setiap
bagian cerita feature
sama pentingnya satu
sama lain sehingga
pada bagian bawah
tidak bisa dipotong
begitu saja.
11. Tidak
menyampaikan
pesan
moral
tertentu, kecuali
Selalu
membawa
pesan moral tertentu
yang
ingin
disampaikan kepada
8.
9.
Cerita
feature
diceritakan sebagai
cermin karya kreatif
individual
seorang
reporter
atau
wartawan.
bisaanya
digandengkan dengan
straight news (hard
news).
Pada berita, nama
lengkap
wartawan
tidak
dicantumkan
lebih banyak karena
pertimbangan teknis
jurnalistik dan alasan
politis keamanan.
Karena
berita
dianggap
karya
kolektif institusional,
maka pada berita
tidak ada hak cipta
penulisnya itu ada,
dihargai, dihormati.
Sebagian
media
cetak,
hanya
mencantumkan nama
tempat cerita feature,
hak cipta penulisnya
itu ada, di hargai,
dihormati.
Berita
disusun
dengan skala prioritas
dimulai dari urutan
pesan sangat penting
(lead, teras berita),
penting
(bridge,
perangkai)
cukup
penting (body, tubuh
berita), dan kurang
penting (leg, kaki).
Cerita feature ditulis
dengan urutan pesan
bagian
awal-atas
(intro) dan bagian
akhir-bawah
(penutup) tetap sama
penting
Laporan berita hanya
untuk mengisi kepala
(pengetahuan
atau
dimensi
kognitif)
39
informasi
atau khalayak
seperti
laporan
fakta nilai-nilai kejujuran,
peristiwa semata. kesetiaan, sikap tulus
tanpa
pamrih,
pengorbanan,
kegigihan,
suatu
perjuangan,
kebersihan
hati,
keluhuran
budi,
pengabdian
cinta
kasih.
khalayak.
Cerita
feature lebih banyak
bersifat
menusuk
dada dan hati (emosi,
perasaan,
empati)
khalayak pembaca,
pendengar,
atau
pemirsa.
40
Gambar I.26
Anatomi Feature
Anatomi feature sebagai sebuah cerita, feature memiiki anatomi atau
susunan rangka cerita yang tidak sulit dan rumit. Sederhana sekali. Susunan
bangunan cerita feature terdiri atas: judul, intro, perangkai, tubuh, dan
penutup. Bahkan secara garis besar, susunan cerita feature terbagi dalam tiga
bagian saja: pembukaan, penceritaan, penutup. Bagian pembukaan disebut
26
Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h. 192.
41
intro, bagian penceritaan dinamakan tubuh cerita. Pada bagian inilah cerita
dikembangkan. Bagian penutup lazim disebut juga klimaks.
Cerita featrue ditulis dengan menggunakan teknik mengisahkan. Selain
itu, menurut teori jurnalistik sastra, sebagai sebuah cerita kreatif yang berpijak
kepada fakta objektif maksudnya sesuatu yang faktual, benar, nyata, adalah
rangkaian informasi yang dibangun dari hasil visitasi (kunjungan), konfirmasi
dan adakalanya investigasi (penyidikan). Inilah yang disebut proses
jurnalistik. feature tidak dapat ditulis dengan menggunakan pola piramida
terbalik. Asumsinya jelas dan tegas: bagian bawah feature tidak berarti tidak
penting dan bisa dibuang kapan saja. Feature justru sebaliknya. Bagian
penutup sama pentingnya dengan bagian intro. Pola khas feature ini disebut
pola benjana sein.
B. Media Masa
1. Pengertian Media Masa
Istilah media massa bisa perantara, media berasal dari bahasa
Yunani, yakni media. Adapun pengertian semantiknya yaitu “segala
sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alat (alat untuk mencapai suatu
tujuan)”.27
Sebelum membahas media massa, maka perlu memahami
komunikasi massa, definisi komunikasi massa adalah komunikasi melalui
media massa (modern). Media massa atau mass media berasal dari bahasa
Inggris, singkatan dari mass media of commnucation atau mass
27
Sugeng Haryanto, Origins of Tororisem: Tinjauan Psikologi, Ideologi, Teologi, dan
Sikap Mental, h.19.
42
communication, yang artinya komunikasi media massa atau komunikasi
massa. Komunikasi massa adalah komunikasi dengan menggunakan sarana
atau peralatan yang dapat menjangkau massa sebanyak-banyaknya dan
dengan area yang seluas-luasnya.
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan
oleh Bitter, yakni komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan
melalui media massa pada sejumlah besar orang.28
Definisi jauh lebih rinci mengenai komunikasi massa dikemukakan
oleh ahli komunikasi yang lain, yaitu G, Gerbener: Komunikasi Massa
adalah produksi dan distribusi berdasarkan teknologi dan lembaga dari
arus pesan yang kontinu serta paling luas dimiliki orang dari masyarakat
industri.29
Selain definisi-definisi komunikasi massa di atas, masih banyak
lagi para ahli komunikasi yang memberikan definisi komunikasi massa.
Jalaludin Rakhmat merangkumnya dalam satu definisi: “Komunikasi
massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditunjukan kepada
sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media
cetak atau menyampaikan dari komunikator kepada komunikan dalam
komunikasi massa”.
28
29
Y.S, Gunandi, Himpunan Istilah Komunikasi (Jakarta: Gransindo, 1988), h.75.
Siti Karlinah, dkk., Komunikasi Massa (Jakarta: Grasindo, 1998), h.75.
43
2. Ciri-ciri Media Masa
Media massa memiliki ciri-ciri khas,
diantaranya mempunyai
kemampuan untuk memikat perhatian khalayak secara serempak
(simulutaneous) dan sesaat (instanteous).
Pers
atau
media
cetak
memiliki
ciri-ciri
yang
berbeda
dibandingkan dengan media lainnya. Diantaranya khalayak yang membaca
bersifat aktif dan pesan yang disampaikan, diungkapkan dengan kata-kata.
Adapun ciri-ciri media massa di antaranya:30
a. Komunikasi yang melembaga. Komunikator dalam media massa itu
bukan satu orang wartawan melainkan kumpulan orang. Media massa
hanya muncul karena gabungan kerjasama beberapa orang dan unsur.
Artinya gabungan antara berbagi macam unsur dan individu berkerja
satu sama lain. Dalam sebuah lembaga dengan demikian, setidaknya
dalam komunikasi massa mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Pertama, kumpulan individu-individu. Kedua, dalam komunikasi
individu itu terbatasi peranannya dengan sistem dalam media massa itu
sendiri. Ketiga, pesan yang disebarkan atas nama media yang
bersangkutan dan bukan atas nama media massa yang bersangkutan
dan bukan atas nama pribadi unsur-unsur yang terlibat di dalamnya.
Keempat, apa yang dikemukakan oleh komunikator biasanya untuk
mencapai keuntungan atau mendapat laba secara ekonomis.
b. Komunikasi yang heterogen, komunikasi terdiri atas berbagi individu
yang tidak tahu atau tidak mengenal yang satu dengan yang lainnya,
30
Karlinah, dkk., Komunikasi Massa (Jakarta: Grasindo, 1998), h.17.
44
juga tidak terbatas pada usia, jenis kelamin, agama, suku, status sosial,
ekonomi, dan pendidikan.
c. Pesan yang bersifat umum. Pesan dalam media massa itu harus bersifat
umum yang tidak ditunjukan kepada satu kelompok tertentu. Dalam
surat kabar, artikel, yang biasanya dikehendaki redaksi itu tidak ilmiah,
tetapi ilmiah populer. Ini dilakukan karena media massa itu untuk
umum, dan pesannya juga harus bersifat umum.
d. Berlangsung satu arah. Dalam media massa khususnya media cetak,
komunikasi hanya berlangsung satu arah yakni tertundanya umpan
balik (delayed) dari komunikan bahkan boleh jadi tidak ada umpan
balik.
e. Menimbulkan keserempakan. Pesan-pesan yang disampaikan media
massa itu bermuatan sama selama itu masih satu produksi dan terjadi
dalam waktu yang serempak.
f. Dikontrol oleh gatekeeper. Gatekeeper atau sering disebut sebagai
penapis informasi, palang pintu atau penjaga gawang, adalah orang
yang berperan dalam penyebaran berita melalui media massa. Dalam
media cetak peristiwa yang untuk bahan calon berita sangatlah banyak,
tentu tidak semua berita itu dimuat dan dicetak karena terbatasnya
halaman. Di sini perlu adanya pemilihan, pemilihan dan penyesuaian
dengan media yang bersangkutan.
3. Fungsi Media Massa
Dan banyak pendapat yang mengungkapkan untuk mengupas apa
fungsi-fungsi media massa. Definisi fungsi media massa juga mempunyai
45
latar belakang dan tujuan yang berbeda satu sama lain. Meskipun satu
pendapat dengan pendapat yang lain berbeda, tetapi titik tekan mereka bisa
jadi sama.
Menurut Elvinaro, media massa berfungsi sebagai pemberi informasi,
sarana edukasi, pengawas, pewarisan nilai-nilai, hiburan dan persuasif.
Dari keenam fungsi media massa yang paling menonjol adalah berfungsi
sebagai informasi.31
Fungsi media massa menurut H.R.G Radityo Gambiro adalah “pers”
sebagai media massa, berfungsi sebagai pemberi informasi, penyalur
aspirasi rayat, dan sebagai mitra kritis bagi pemerintah.”32
C. Surat Kabar (Koran)
1. Pengertian Surat Kabar
Menurut Y.S Gunandi, Koran atau Surat Kabar adalah media
komunikasi yang memuat serba-serbi pemberitaan meliputi bidang politik,
ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan. Surat kabar
merupakan media komunikasi cetak
yang sisanya lengkap ditunjukan
kepada masyarakat. Di Indonesia surat kabar ada yang terbit secara harian,
mingguan, bulanan.33
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, surat kabar adalah lebaranlebaran kertas bertuliskan kabar (berita) dan terbagi dalam kolom-kolom
(8--9), terbit secara tiap hari atau priodik.
31
Elvinaro, dkk., Komunikasi Massa (Bandung: Simbiosis Media, 2004 ), h.4.
“13 tahun menuju kematangan,” Republika, 4 Januari 2006.
33
Gunandi, Himpunan Istilah Komunikasi, h. 112.
32
46
Menurut Kasali, surat kabar adalah salah satu media cetak, yaitu suatu
dokumen atas segala hal yang dikatakan orang lain dan rekaman peristiwa
yang ditangkap sang jurnalis dan diubah dalam bentuk kata-kata, gambar,
foto, dan sebagainya.34
2. Ciri-ciri Surat Kabar
Pada umumnya, kalau berbicara mengenai pers sebagai media
cetak adalah dalam pengertian sempit, yakni ada tiga yang juga dapat
dikatakan sebagai syarat yang harus dipenuhi oleh surat kabar.
Effendi dalam buku “Komunikasi Teori dan Praktek” mengatakan
pada ciri surat kabar yaitu:35
a. Publisitas
Bahwa surat kabar diperuntukan untuk umum: karenanya berita,
tajuk rencana, artikel, dan lain-lain harus menyangkut kepentingan
umum. Mungkin saja harus ada instansi dan organisasi, misalnya
sebuah universitas, yang menerbitkan secara berkala dalam bentuk
dan kualitas kertas seperti harian umum, tetapi penerbitan tersebut
tidak berpredikat surat kabar atau pers. Sebab diperuntukan khusus
bagi sivitas akademik universitas tersebut.
b. Universalitas.
Bahwa surat kabar harus memuat aneka berita kejadian-kejadian
diseluruh dunia dan tentang segala aspek kehidupan manusia. Untuk
memenuhi ciri-ciri inilah maka surat kabar melengkapi dirinya dengan
34
Gunandi, Himpunan Istilah Komunikasi, h. 112.
Effendi S. Susanto, Komunikasi dalam teori dan Praktek (Bandung: Bins Cipta, 1988),
35
h. 28.
47
wartawan-wartawan khusus mengenai bidang tertentu, menempatkan
koresponden di kota-kota penting. Baik didalam negeri untuk meliputi
berita-berita nasional maupun diluar negeri guna meliputi berita-berita
internasional.
b. Aktualitas.
Kecepatan penyampaian laporan mengenai kejadian dimasyarakat
kepada khalayak. Bagi surat kabar, aktualitas ini merupakan faktor
yang amat penting karena menyangkut persaingan dengan surat kabar
lain dan berhubungan dengan nama baik surat kabar yang
bersangkutan.
c. Priodesitas
Adalah menunjuk pada keteraturan terbitnya, bisa harian,
mingguan, atau dwi mingguan. Sifat ini sangat penting dimiliki media
massa, khususnya surat kabar bagi khalayaknya . Kebutuhan manusia
akan informasi adalah sama halnya dengan kebutuhan manusia akan
makan, minum, pakaian. Tidak pernah walau dalam satu haripun
manusia tidak memerlukan informasi. Dan tidak sulit bagi surat kabar
untuk terbit secara periodik berkesinambungan. Selama ada dana dan
tenaga yang terampil karena disekelilingi kita banyak sekali fakta
serta peristiwa yang dijadikan isi berita surat kabar.36
36
Karlina, dkk., Komunikasi Massa, h. 6-8.
48
3. Fungsi Surat Kabar
Ada beberapa fungsi dari surat kabar, di antaranya:
a. Penyebaran informasi adalah meyalurkan informasi yang sudah diolah
sehingga khalayak dapat mengetahui keadaan yang terjadi di luar
dirinya.
b. Area pendidikan adalah surat kabar yang menyebarkan tentang
pendidikan secara non formal kepada masyarakat melalui informasiinformasi yang bersifat mencerdaskan.
c. Area hiburan, kini surat kabar meluaskan fungsinya sebagai sarana
hiburan, karena kini banyak surat kabar yang mempunyai kolom
tersendiri untuk hiburan, agar masyarakat juga terhibur dengan
membaca koran.
d. Bisnis dan kontrol adalah fungsi lain dari bisnis, karena kini banyak
khalayak yang menggunakan surat kabar sebagai media iklan usaha
mereka. Selain itu media massa juga menjadi watch dog bagi
pemerintah dan masyarakat.
D. Trending News.
1. Pengertian Trending News
Trending
berasal
dari
bahasa
Inggris
yaitu
trend
yang
berkedudukan sebagai noun atau kata benda. Trending berasal dari kata
kerja ke-1 (verb 1): yang disebut dengan Simple Present Tense. Trend
memiliki arti tren; mode kini; gaya masa kini. Sedangkan trending itu
sendiri berkedudukan sebagai present participle atau kata kerja yang
49
sedang berlangsung. Jamaknya trend adalah trends yang memiliki arti
banyak mode terkini.37
Ada dua penjelasan mengenai makna trend:
a.
Tendency:
a
general
tendency,
movement,
or
direction
(Kecenderungan: secara umum memberikan kecenderungan, aksi
atau tujuan). A report documenting recent social trends (sebuah
berita sosial mengenai berita terkini yang didokumentasikan secara
bertahap).
b.
Prevalling Style (membumi atau berita yang sedang hot dan
banyak diberitakan di berbagai media, baik media cetak elektronik
maupun media online atau Internet ). Current fashion or mode
(berita terkini atau mode terkini)
2. Berita Trending News
Berita Tending News adalah peristiwa yang banyak diberitakan di
berbagai media dan sebelumnya belum pernah disiarkan sehingga berita
tersebut menjadikan informasi atau peristiwa yang booming saat itu.
37
Kamus Elektronik Indonesia-Inggris (E-kamus).
BAB III
GAMBARAN UMUM HARIAN REPUBLIKA DAN WIKILEAKS
A. Republika
1. Sejarah
Republika merupakan Koran atau Harian Umum Nasional yang
dilahirkan oleh kalangan Komunitas Muslim bagi publik di Indonesia.
Dengan motto “Pegangan Kebenaran” menujukan semangat baru untuk
mempersiapkan masyarakat Indonesia yang memasuki era baru yaitu era
perubahan di segala aspek.1 Penerbitan tersebut dalam upaya panjang
kalangan umat, khususnya para kalangan wartawan muda yang telah
menempuh dalam berbagai langkah. Kehadiran Ikatan Cendikiawan
Muslim se-Indonesia (ICMI) yang berdiri di Malang tahun 1990,
menginginkan sebuah wadah inspirasi Umat Islam serta menembus
pembatasan ketat pemerintah untuk mengijinkan penerbitan saat itu untuk
mementingkan upaya-upaya tersebut berubah. Republika terbit pertama
kali pada 4 Januari 1993.2
Republika hadir dalam pers nasional dengan latar belakang sosialpolitik yang sangat penting. Republika dilihat sebagai salah satu titik yang
menandai kebangkitan politik Islam 1990-an. Nama Republika berasal dari
1
Dokumentasi Harian Umum Republika, (Buncit Raya Raya: PT. HU Republika, 3 April
2
Dokumentasi Harian Umum Republika, (Buncit Raya Raya: PT. HU Republika, 3 April
2011).
2011).
50
51
ide Presiden Soeharto yang disampaikan saat beberapa pengurus ICMI
pusat menghadap untuk melapor rencana peluncuran harian umum
tersebut. Kalangan ICMI salah satu bentuk akomodasi kekuatan politik
Islam dalam bangunan Kekuasaan Orde Baru. Adapun bentuk lainnya
adalah Peradilan Agama dan pendirian Bank Islam.3
Aspirasi Islam yang meluas ini
bersinggungan pula dengan
kenyataan di dunia pers. Sampai tahun 1990an belum ada media pers
Islam sebelumnya. Harapan ini menjadi kenyataan dengan di terbitkanya
Harian Republika pada tahun 1993. Republika lahir diatas upaya refleksi
kegagalan pers Islam sebelumnya. Manejemen Republika mencoba
meretas persoalan klasik bagaimana mengedepankan misi Islam dalam
sebuah negara yang sangat “state-centered” ─kepemerintahan yang
terpusat.
Dalam konteks jurnalisme, bagaimana menerapkan kaidah yang
profesional tanpa meninggalkan misi keislaman. Dalam rumusan yang
berbeda, bagaimana memformulasikan peran Surat Kabar Islam tanpa
terjebak dalam prilaku partisipan eksplisit.4
Menurut Parni Hadi pemimpin redaksi pertama, Islam dalam berita
Republika akan bersikap sublime dan subtil, bagaimana nafas, ia tidak
terlihat rapi terasa. Islam seperti apa yang akan di tampilkan Republika?
Menurut Haidar Bagir, konteks Islam. Republika adalah konteks
kosmopolitan. Islam akan ditempatkan dalam kontek yang luas. Dalam
3
Dokumentasi Harian Umum Republika, (Buncit Raya Raya: PT. HU Republika, 3 April
2011).
4
Agus Sudibyo dan Hamad Qadari, Kabar-Kabar Kebencian: Prasangka Agama di
Media Massa (Jakarta: ISAI, 2001), h. 9.
52
redakturnya seperti dicatat oleh Hefner (1997), Republika tidak hanya di
tujukan untuk mendukung partai politik atau untuk saleh belaka. Tapi,
ditunjukan untuk orang yang belum mantap dan tidak suka dengan seruan
moralistik.
Dengan demikian, Republika memuat secara teratur artikel-artikel
mengenai seni, televisi, sastra, dan trendmode yang menarik bagi muslim
kelas menengah dan atas bagi pembacanya. „Kosmopolianisme‟ Republika
adalah suatu upaya untuk menunjukan bahwa Islam bukan hanya sekedar
persoalan untuk orang dewasa atau ulama, tetapi sebuah agama yang bisa
mengilhami suatu kesadaran sosial yang sesuai dengan aspirasi rakyat
sebagai keterbukaan, pluralisme, dan pemahaman hal-hal yang profane
secara cerdas.
Penerbitan Republika mendapatkan respon yang besar bagi
masyarakat dan menjadi berkah bagi umat. Sebelum masa itu, aspirasi
umat tidak mendapatkan tempat dalam wacana nasional. Kehadiran media
ini sebelumnya bukan hanya meberi saluran bagi aspirasi tersebut, namun
juga menumbuhkan pluralisme informasi di masyarakat.
Terbit, bertahan dan maju dengan kreativitas. Merupakan motto
lain merupakan sekaligus gambaran perjalanan lain dari Republika itu
sendiri. Karena mengelola usaha penerbitan koran bukan perkara
sederhana. Selain tergolong sara. Dengan medan dan sarat SDM, bisnis ini
pun sarat teknologi. Keberhasilan Republika menapaki usia 10 tahun
merupakan buah usaha keras manajemen.
53
Sejak awal, Republika memang dekat sesuatu yang baru. Tatkala
lahir, Republika menggerak dengan tampilan blok yang tak lazim namun
tetap yaman untuk dibaca oleh koran-koran lain yang sudah terlebih dulu
terbit. Tak heran di usianya yang belum segenap setahun, Republika
mampu menyabet gelar juara pertama lomba perwajahan media cetak 1993
yang diadakan serikat Grafika Pres.
Banyak keberhasilan yang telah di ukir Republika, diantaranya
melahirkan instansi sosial Dompet Dhuafa Republika, sebuah yayasan
mandiri yang bergerak di bidang kemanusiaan. Selain itu, Republika juga
telah menjadikan pelopor desain modern yang pernah membuahkan
penghargaan “perwajahan terbaik” versi surat kabar pada 1994.5
Selain dituntut dalam piawai berhitung, pengelola koran juga harus
jeli, cerdik dan kreatif bersiasat untuk tetap bertahan dan memenangkan
persaingan. Sejak awal, Republika memang dekat dengan segala “sesuatu
yang baru.” Tatkala lahir, Republika menggebrak dengan tampilan “desain
blok” yang tak lazim.
Tahun 1995, Republika membuka situs web di Internet. Republika
menjadi yang pertama mengoperasikan Sistem Cetak Jarak Jauh (SCJJ)
pada tahun 1997. Tahun 2001, Republika sebagai perusahaan pers (koran)
pertama yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (listed). Dan Republika juga
sebagai koran komunitas muslim terbesar dan sebagai koran nasional ke-2
di Indonesia. Pendekatan juga dilakukan kepada komunitas pembaca lokal.
Republika menjadi salah satu koran pertama yang menerbitkan halaman
5
Dokumentasi Harian Umum Republika, (Buncit Raya Raya: PT. HU Republika, 13
April 2011).
54
khusus daerah. Selalu dekat dengan publik pembaca adalah komitmen
Republika untuk maju.
Adapun filosofi yang di pegang Republika adalah menjadikan
Republika sebagai koran umat yang terpercaya dan mengedepankan nilainilai universal yang sejuk, toleran, damai, cerdas dan profesional, namun
mempunyai prinsip dalam keterlibatannya menjaga persatuan bangsa dan
kepentingan umat Islam yang berdasarkan pemahaman rahmatan lil
alamin.
Mulai tahun 2004, Republika dikelola oleh PT Media Mandiri
(RMM). Sementara PT. Abadi Bangsa naik menjadi perusahaan induk
(holding company). Di bawah PT RMM, Republika terus melakukan
inovasi penyajian untuk kepuasan pelanggan.
Salah satu ciri yang melekat pada surat kabar ini adalah
suplemennya yang terbit setiap hari yang bertujuan untuk memberi
wawasan yang lebih luas kepada para pembaca, harian Republika
menyajikan berbagai macam ulasan informasi yang lebih mendalam
bentuk suplemen yang terbit mulai hari Senin hingga Sabtu. 6 Suplemen
tersebut adalah pendidikan (Senin) yang membedah konsep dan metode
pendidikan nasional, dari tingkat sekolah anak-anak, sekolah dasar,
sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas sampai tingkat
universitas serta informasi seputar lembaga-lembaga pendidikan informal.
Medika (Selasa), yang mengangkat informasi perkembangan dunia farmasi
atau dunia kesehatan, terutama dari sisi perkembangan teknologi farmasi
6
Dokumentasi Harian Umum Republika, (Buncit Raya Raya: PT. HU Republika, 13
April 2011).
55
(obat-obatan), herbal, jamu dan sebagainya. Tren teknologi (Rabu) yang
menulis perkembangan di dunia telekomunikasi (CDMA dan GSM)
maupun operator seluler, lengkap dengan peta persaingan bisnis.
Termasuk peluncuran produk baru, teknologi baru dan sebagainya
otomotif (Kamis). Mengangkat informasi tentang perkembangan teknologi
otomotif. Bisnis otomotif dengan segala pernak-perniknya, termask
industri ban, cat mobil, velg, pelumas. Pengkilap atau aksesoris lainnya.
Properti (Jum‟at), menulis perkembangan bisnis properti, target pasar,
pelayanan dari pengembang. Bedah produk sarana penunjang seperti cat,
lampu dan lain-lain. Suplemen akhir pekan (Sabtu), mengulas seputar
selebritis tentang artis, TV/Radio guide, DVD info, objek-objek wisata
terpilih yang menjadi unggulan lengkap dengan profil air-line dan agen
perjalanan serta informasi Resto dan Hotel. Serata (Ahad), tampilan baru
yang terbit setiap hari minggu, menampilkan rubrik unggulan seperti
laporan utama yang membuat isu aktual dalam persepektif keluarga
Indonesia. Kiriman anda membahas liputan peristiwa dan foto kiriman
pembaca, foto nostalgia yaitu foto zaman dahulu beserta penjelasannya
kiriman pembaca dan yang terakhir adalah Korcil (Koran Cilik). Selain itu,
secara berkala setiap bulan Ramadhan, Republika jugga menerbitkan
lembar khusus yang mengangkat profil-profil yang telah berjasa
membangun Indonesia seperti, Soekarno, Hatta, Hamka, dan lain
sebagainya.
Republika juga menerbitkan Dialog Jum‟at yang terbit setiap hari
Jum‟at
yang
menginformasikan
ulasan
lebih
mendalam
seputar
56
perkembangan dunia Islam baik itu dari dalam negeri maupun luar negeri.
Akrab dan cerdas, demikian semboyan Republika. Semangat ini menuwai
harian umum yang beralamat di Jl. Warung Buncit No. 37 Jakarta untuk
meneruskan usahanya di bidang informasi.
2. Visi dan Misi
a. Visi
Menjadikan Harian Umum Republika sebagai koran umat yang
terpercaya dan mengedepankan nilai-nilai universal yang sejuk,
toleran, damai, cerdas, dan profesional, namun mempunyai prinsip
dalam keterlibatanya menjaga persatuan bangsa dan kepentingan umat
Islam yang berdasarkan pemahaman rahmatan lilalamin.
1) Sikap Umum7.
a) Mengembangkan Demokrasi.
b) Optimilisasi peran lembaga-lembaga negara.
c) Mendorong partisipasi politik semua lapisan masyarakat.
d) Mengutamakan kejujuran dan moralitas dalam politik.
e) Penghargaan terhadap hak-hak sipil.
f)
Mendorong terbentuknya pemerintahan yang bersih.
b. Misi
Menciptakan dan menghidupkan manajemen yang efisien dan
efektif, serta mampu dipertanggungjawabkan secara profesional.
7
Dokumentasi Harian Umum Republika, (Buncit Raya Raya: PT. HU Republika, 13
April 2011).
57
1) Politik
a) Mengembangkan demokrasi.
b) Optimilisasi peran lembaga-lembaga.
c) Mengutamakan kejujuran.
d) Penghargaan terhadap hak-hak sipil.
e) Mendorong terbentuknya pemerintah yang bersih. 8
2) Ekonomi
a) Mendukung keterbukaan dan demokrasi ekonomi.
b) Mempromosikan profesionalisme.
c) Berpihak kepada kepentingan ekonomi domestik dari pengaruh
globalisasi.
d) Pemerataan sumber-sumber daya ekonomi.
e) Mempromosikan etika dan moral dalam berbisnis.
f) Mengembangkan ekonomi syariah.
g) Berpihak pada usaha menengah, kecil, mikro dan koperasi
(UMMK).
3) Budaya
a) Kritis –Apresiatif terhadap bentuk ekspresi kreatif budaya yang
berkembang di masyarakat.
b) Mengembangkan bentuk-bentuk kesenian dan hiburan yang sehat,
mencerdaskan,
menghaluskan
perasaan,
dan
mempertajam
kepekaan nurani.
8
Dokumentasi Harian Umum Republika, (Buncit Raya Raya: PT. HU Republika, 13
April 2011).
58
c) Menolak bentuk-bentuk kebudayaan/kesenian yang merusak moral,
akidah, dan mereduksi nilai-nilai kemanusiaan.
d) Menolak pornografi dan pornoaksi. 9
4) Agama
a) Menyiarkan Islam.
b) Mempromosikan semangat toleransi.
c) Mewujudkan “Islam rahmatan lil alamin” dalam segala bidang
kehidupan.
d) Membela, melindungi, dan melayani kepentingan umat.
5) Hukum
a) Mendorong terwujudnya masyarakat yang sadar hukum.
b) Menjunjung tinggi supermasi hukum.
c) Mengembangkan mekanisme cheeks dan balances pemerintah
masyrakat.
d) Menjunjung tinggi HAM.
e) Mendorong pemeberantasan KKN secara tuntas.
3. Struktur Redaksional
Pemipin Redaksi
: Ikwanul Kiram Mashuri
Wakil Pemimpin Redaksi
: Nasihin Masha
Redaktur Pelaksana
: Arys Hilman
Redaktor Senior
: Anif Punto Utomo
Wakil Redaktur Pelaksana I
9
: Agung Pragitya Vazza
Dokumentasi Harian Umum Republika, (Buncit Raya Raya: PT. HU Republika, 13
April 2011)
59
Wakil Redaktur Pelaksana II
: Selamat Ginting
Assisten Redaktur Pelaksana I
: Endro Cahyono dkk
-Redaktur Hal 1
: Darmawan Septiyoso
-Redaktur Hal 13
: Nurhasan Murtiaji
-Redaktur Bisnis
: Firkah Fansuri
-Redaktrur Syariah
: Arbaiyah Satriani
Assisten Redaktur Pelaksana II
: Rakhmat Hadi Sucipto
-Redaktur Bola
: Teguh Setiawan
-Redaktur Arena
: Johar Arif
-Redaktur Internasional
: Yeyen Rostiani dan
: Nurul Saleh Hamami
-Redaktur Warna
: Khoirul Azwar Siregar
-Redaktur City
: Maman Sudiaman, Budi Utomo
-Redaktur Opini
:Rakhmat Hadi Sucipto
Assisten Redaktur Pelaksana III
: Subroto
-Redaktur Hal I
: Harun Husein
-Redaktur Politik
: Sabarkah
-Redaktur Hukum
: M. Irwan Arifyanto
-Redaktur Kesra
: Siti Darojah, Sri Wahyuni
-Redaktur Nusantara
: Asep Nurzaman
-Redaktur Dilog Jum‟at
: Siwi Tri Pujiktur
-Redaktur Islam Digest
: Fatur Fatkhuri
-Redaktur Iptek
: Magfiroh Yenny
Assisten Redaktur Pelaksana IV
: Nina Chairani
60
Staf Redaksi
: Ahmadun Y Herfandra dkk
Sekertaris Redaksi
: Fachrul Ratzi
GAMBAR II10
STRUKTUR REDAKSIONAL HARIAN REPUBILKA
Pemipin Redaksi
Wakil Pemimpin Redaksi
Redaktur Pelaksana
Redaktur Senior
Wakil Redaktu Pelaksana I
(Berita)
Wakil Redaktur Pelasana II
(Non Berita, Desain)
10
-Dialog Jum’at\
Hikmah
-Halaman City News
Iptek
-Berita Edisi Ahad
-Halaman Nsional
-Politik 3 Berita
Redaktur Republika
Online
Wakil Redaktur Pelasana II
(Non Berita)
Asisten Redaktur Pelaksana I
(Berita)
Beita Hal. 1
Hal. Internasional
Hal. Ekonomi:
-Ekonomi Bisnis
-Bisnis
-Investasi
-Syariah
-Global/NST
-Pareto Bursa
Hal. Olahraga:
-Arena
-Sepak Bola
Redaktur Daerah
Asisiten Redaktur
Pelaksana III (Non Berita)
-Berita halaman 1 abad, cerpen, puisi, wancana, horison, cerber,
pustaka, senggang.
-Ficer halaman 1, analisis resonasi, refleksi, opini, suara.
-warna, ikhwal, TV Guide.
-Laporan utama mingguan.
-Prilaku, dibalik layar, hobi dan habit layar perak dan DV, gaya.
- sosok, wawancara, dari kami, koncil, belia, remaja.
-Griya, jalan-jalan, wanita, kesehatan boga.
-ayah bunda.
Asisten Redaltur Pelaksana
IV (Non Berita)
Dsain
Redaktur Photo
Dokumentasi Foto
Lab. Scanner
Dokumentasi Harian Umum Republika, (Buncit Raya Raya: PT. HU Republika, 13
April 2011).
61
B. WikiLeaks
1. Sejarah
Wikileaks terdiri atas gabungan kata “Wiki dan “Leaks”. Wiki
adalah media dunia maya yang terkenal, seperti Wikipedia. Leaks dalam
bahasa Inggris itu berarti bocor. Jadi Wikileaks adalah situs organisasi
dunia maya internasional yang banyak membocorkan dokumen-dokumen
negara dunia khususnya dokumen rahasia AS. Berikut topik sejumlah
bocoran dari dokumen rahasia AS yang dipublikasikan oleh Wikileaks:
a. AS tengah menjalankan kampanye intelijen rahasia yang
ditargetkan pada pimpinan PBB, termasuk Sekretaris Jenderal
PBB dan para wakil anggota Dewan Keamanan PBB dari
Cina, Rusia, Prancis dan Inggris. Bahkan, AS berusaha untuk
mengetahui kata sandi dari sistem jaringan komunikasi,
termasuk kata sandi yang digunakan secara pribadi, jadwal
kerja dan meminta data Biometrik perinci, misalnya data
genetik DNA dan sidik jari dari pejabat-pejabat kunci di
PBB, seperti wakil sekjen kepala badan khusus PBB,
penasehat utama PBB, dan orang-orang yang terdekat sekjen
PBB, dan meminta informasi mengenai Biografi dan
Biometrik Dr Margaret Chan, direktur jendaral WHO,
Tentang
rincian
peran
kepribadian,
efektivitas
gaya
manjemen. Selain itu, Washington pun menginginkan nomor
kartu kredit, alamat e-mail, telepon, fax, nomor rekening,
bahkan keterangan penerbangan yang digunakan para pejabat
62
PBBpun ikut dikuak. Dan mengumpulkan rincian tentang
hubungan militer negara-negara diwilayah Afrika dengan
Cina,
Libya,
Korea
Utara,
Iran,
dan
Rusia.
Staf
kedutaanyapun di perintahkan untuk membantu dalam
menyusun informasi, misalnya membuat peta potensi minyak
dan mineral di wilayah Danau Besar Afrika, termasuk stok
senjata dan rencana pangkalan-pangkalan militer di wilayah
tersebut.
b. Arab Saudi dan sekutunya gelisah akan aksi militer terhadap
Teheran. Pimpinan Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Mesir
menyebut Iran sebagai ancaman eksistensial yang akan
membawa keadaan ini ke dalam perang.
c. Iran
telah
memperoleh
rudal
canggih
yang
didesain
berdasarkan desain Rusia dan dipercaya menjadi senjata utama
terhadap serangan di Teheran.11
d. Iran memperoleh 19 rudal dari Korea Utara pada 24 Februari
2010.12
e. Badan Intelijen AS telah meningkatkan kewaspadaan akan
program senjata nuklir di Pakistan. Para pejabat AS
berpendapat kondisi ekonomi yang tengah terpuruk di Pakistan
11
Wulan Tunjung Palupi, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia.”
11
Arif, “Seputar Fakta Wikileaks,” artikel diakses
http://www.ocke.co.cc/2011/01/seputar-berita-fakta-Wikileaks. html.
12
Arif, “Seputar Fakta Wikileaks.”
pada
24
April
2011
dari
63
dapat memungkinkan penyelundupan bahan nuklir kepada para
teroris.13
f. Upaya
untuk
mengosongkan
kamp
penjara
di
Teluk
Guantanamo. Salah satunya adalah permintaan kepada
diplomat Slovenia agar bersedia memungut seorang napi bila
mereka ingin bertemu dengan Presiden AS Barack Obama.14
g. Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh mengatakan kepada
Jenderal David Petraeus bahwa ia akan terus menyalahkan AS
atas basis-basis Al-Qaidah di negaranya. “Kami akan terus
mengatakan bahwa bom adalah milik kita, bukan milikmu,”
kata
Saleh
seperti
dikutip
dalam
ringkasan
terbaru
pembicaraan.15
Situs tersebut berpusat di Swedia.16 Ia diluncurkan sejak Desember
2006. Situs tersebut didirikan oleh salah seorang aktivis Internet sekaligus
wartawan asal Australia yang merupakan pendiri sekaligus jurubicara
Wikileaks dialah Julian Paul Assange. Sebelum menangani Wikileaks pria
kelahiran 3 Juli 1971 tersebut hanyalah seorang siswa matematika dan fisika
yang bekerja sebagai programmer. Tidak hanya seorang diri untuk
membangun situs tersebut, Assange juga dibantu oleh disiden politik Cina,
jurnalis, matematikawan, dan teknologi dari Amerika Serikat,
Taiwan,
Eropa, Australia, dan Afrika Selatan.
13
Arif. “Seputar Fakta Wikileaks.”
Arif, “Seputar Fakta Wikileaks.”
15
Arif, “Seputar Fakta Wikileaks.”
16
Djuwari, “Wikilekas dan Keterbukaan Informasi Publik.” Artikel diakses pada 24
April 2011 dari http://gagasan hukum.wordpress.com/2011/01/06/Wikileaks-dan-keterbukaaninformasi-publik/. html.
14
64
Situs Wikileaks menggunakan mesin MediaWiki
makanya tak heran
kalau Wikileaks hampir mirip dengan Wikipedia, tapi tak ada sangkut
pautnya sama sekali antara keduanya.17 MediaWiki adalah sebuah paket
perangkat lunak wiki yang menggunakan lisensi GNU (General Public
License). MediaWiki merupakan perangkat lunak yang dibuat secara khusus
untuk Wikipedia dan proyek-proyek lainnya dari Yayasan Wikimedia, tetapi
sekarang ini sudah digunakan secara luas. MediaWiki
dibuat dengan
menggunakan PHP untuk proses render simbol-simbol matematika, dan
menggunakan sistem manajemen basis data relasional MySQL. MediaWiki
mampu untuk bekerjasama dengan perangkat lunak lainnya untuk
meningkatkan kinerja dan kemampuannya antara lain dengan mencached,
sebuah sistem squid cache dan TeX sebuah math rendering. Dengan
menggunakan extension dan hook system, pengguna dapat menambahkan
fitur-fitur yang mereka buat untuk digunakan di MediaWiki.18
Situs Wikileaks didukung banyak organisasi nonpemerintah. Dukungan
diberi karena mereka mengusung prinsip hak untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan dan tukar-menukar informasi. Keinginan ini didukung dengan
hasrat agar identitas sumber tak terlacak dan sang sumber berita itu tidak
terancam bahaya. Situs Wikileaks bermula sebagai forum dialog di jejaring
internet antara para aktivis dari manca negara. Forum ini didasarkan pada
prinsip saling menghormati dan tujuan lain adalah penegakan hak asasi
manusia. Para aktivis itu berkeyakinan bahwa jalan terbaik untuk
17
Hendra, “Kontroversi Wikileaks.” Diakses pada 24 April 2011 http://www.freetaskat
campuss.co.cc/2010/12/kontroversi-Wikileaks.html.
18
Hendra, “Kontroversi Wikileaks.”
65
menghentikan pelanggaran adalah dengan mengungkap pelanggaran itu
sendiri ke permukaan. Mereka ingin menggiring perhatian publik ke arah
pelanggaran tersebut serta mendorong para pegawai pemerintah di
mancanegara membocorkan bukti-bukti tentang praktik kezaliman dan
ketimpangan.
Keberhasilan situs Wikileaks mempublikasikan dokumen resmi negara
sangat rahasia itu membuat situs tersebut meraih popularitas secara cepat.
Keberhasilan Wikileaks itu juga tak terlepas dari dukungan sekitar 800
sukarelawan dan puluhan ribu simpatisan. Situs Wikileaks tidak memiliki
muatan politis dalam melaksanakan misinya. Obsesi situs tersebut hanya
semata-mata mengungkap kebenaran atau menampilkan sebuah realitas yang
buruk. Namun, dampak politik dari aksi situs Wikileaks itu akan pasti
signifikan. Sikap politik hakiki terburuk dari para pemimpin di berbagai
belahan bumi ini tampak sudah terang benderang alias tidak ada rahasia lagi
berkat bocoran dari situs Wikileaks.
2. Visi dan Misi
a. Visi
Sebagai forum dialog di jejaring Internet antara para aktivis dari
manca negara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan tukarmenukar informasi.19
b. Misi
Meningkatkan transparansi di dunia, berdasarkan kebenaran
temuan dan laporan yang didasarkan pada bukti dan fakta, bukan
19
Dunia Piyen, “Motif Sejarah Wikileaks,” diakses pada 24 April dari http://duniapiyen. blogspot
.com/2010/12/motif-sejarah-Wikileaks.html.
66
semata-mata opini dan mengungkap aksi rezim yang menindas
negara-negara di Asia, beberapa negara pecahan Uni Soviet, Afrika,
dan Timur Tengah. Dan juga berharap dapat membantu orang-orang
di mana pun yang ingin mengungkapkan perilaku tidak etis di dalam
pemerintahan dan perusahaan.20
3. Struktur Redaksional
Wikileaks merupakan proyek dari Sunshine Press. Sekarang sudah
cukup jelas bahwa Wikileaks bukanlah website yang dimotori oleh suatu
organisasi atau pemodal berlatar belakang politik. Ia murni muncul sebagai
Website Independen. Ia adalah kelompok global independen yang
mewadahi orang-orang berdedikasi tinggi dengan ide pers bebas.21
20
21
Dunia Piyen, “Motif Sejarah Wikileaks.”
Dunia Piyen. “Motif Sejarah Wikileaks.”
BAB IV
TRENDING NEWS: ‘DOKUMEN WIKILEAKS MENGULITI DUNIA’ dalam
FRAMING
A. Berita Trending News ‘Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia’ Bagian 1-5
1. Berita ‘Trending News’
Ditahun 2010 banyak berbagai media massa yang menayangkan,
menyiarkan, menuliskan peristiwa yang membuat heboh seluruh negeri
terkhusus untuk negara AS, tak hanya Amerika saja yang dibuat kaget
oleh pemberitaan tersebut, Arab Saudi, Libiya, Rusia, dan berbagai negara
lainnya. Dibuat tercengang atas dokumen-dokumen rahasia yang
menyangkut
negara
mereka.
Tak
hanya
negara
adikuasa
saja,
Indonesiapun turut diperbincangkan didalamnya. Pro-kontra banyak
menghujat situs tersebut sehingga situs tersebut dituntut oleh AS, karena
sudah membokar dokumen rahasia yang tak seharusnya dokumen tersebut
disebarluaskan keseluruh penjuru negeri yang seakan situs tersebut ingin
menjatuhkan
nama
baik
negara
AS.
situs
tersebut
adalah
www.wikileaks.org yang didirikan oleh Julian Assange. Tetapi situs
tersebut ditutup dan pemiliknya pun dituntut dengan berbagai spekulasi.
Peristiwa tersebut awal heboh (booming) diperbincangkan di dunia
maya atau lebih dikenal dengan sebutan Internet karena situs tersebut
memang latarbelakangnya dari Internet. Karena peristiwa itu tak hentihentinya diperbincangkan di Internet, media massa lainyapun tergelitik
untuk ikut menguak tabir persoalan kasus situs tersebut seperti, televisi,
radio, koran, majalah dan medialainya. Berbagai macam cara yang mereka
67
68
sampaikan mengenai persoalan tersebut, berbagai macam jenis berita pula
yang mereka gunakan seperti straight news (laporan langsung), depth
news (berita mendalam), comprehensive news (laporan menyeluruh),
interpretative news (berita yang meusatkan kontrofersi), feature story
(mengisahkan berita fakta), investigative news (berita investigasi),
editorial news (pikiran sebuah institusi) dan berbagai konsep berita yang
mereka pakai untuk menarik perhatian penonton, pendengar dan pembaca.
Walaupun banyak peristiwa yang diberitakan diberbagai media massa,
belum tentu berita tersebut bisa dikatakan berita yang layak disebut berita.
Sesuatu bisa dikatakan sebagai berita jika mengandung nilai-nilai berita,
yakni: keluarbiasan (unusualness), akibat (impact), aktual (timeliness),
kedekataan (proximity), informasi (information), konflik (conflict), orang
penting atau ternama (prominence), ketertarikan manusiawi (human
interest), kejutan (surprising), dan seks (sex).1 Sebelum mengetahui berita
itu disebut layak atau tidaknya menjadi berita, penulis akan menjelaskan
jenis berita apa yang disajikan diberita yang penulis akan analisis.
2. Analisis Berita
Ada lima berita yang akan penulis analisis mengenai: Arab Saudi
Ingin Iran Segera Diserang.2 Mata-Mata Berselubung Misi Diplomatik
AS.3 Cina Mulai Abaikan Si „Anak Manja‟.4 Cara Amerika Menjuluki
Pemimpin Dunia.5 Nasib Assange di Tangan Scotland Yard.6 Dari hasil
wawancara yang peneliti lakukan baik via e-mail maupun wawancara
langsung dengan wartawan Harian Umum Republika yaitu Wulan
1
Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h. 80.
Wulan, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia.”
3
Wulan, Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia”
4
Wulan, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia.”
5
Wulan, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia”
6
Wulan, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia.”
2
69
Tunjung Palupi di Jl. Warung Buncit No. 37 Jakarta Selatan. Menurutnya
ke lima berita tersebut termasuk jenis featurized.7
a. Featurized (Featurized news)
Lima macam topik berita tersebut disebut featurized news
atau berita yang di-feature-kan. Berita-berita tersebut seperti
sidebar dalam ketergantungannya pada peristiwa-peristiwa aktual.
Perbedaanya, berita feature memperlakukan berita seringkali
berita-berita penting dengan penekanan pada unsur human interestnya atau sekundernya (karangan khas yang ringan untuk
melengkapi berita media massa).
Lima macam topik tersebut menurut wartawan yang
bersangkutan, lebih menekankan pada human interest-nya, karena
adanya perahatian pada kehidupan, kesejahteraan orang lain serta
pada
kemajuan
umat
manusia
secara
keseluruhan,
yang
menyebabkan orang akan membaca, dengan penuh perhatian dan
simpati. Sebenranya, setiap perhatian pembaca adalah human
interest. Karena para pembaca berbeda-beda minatnya sesuai
dengan pekerjaanya, hobinya, bentuk hiburanaya dan kegiatan
lainnya masing-masing, beberapa berita terentu yang memiliki
daya tarik pribadi bagi seorang pembaca belum tentu menarik bagi
pembaca tajuk. Tetapi, setiap pembaca, betapapun egoisnya dia,
memiliki perhatian yang penuh tenggang rasa pada kehidupan dan
penderitaan manusia lain. Tenggang rasa ini mencakup dua ekstrim
yang berlawanan, baik yang bersifat patetik (ikut bersedih) maupun
7
Wawancara dengan Reporter Harian Umum Republika pada 4 April 2011.
70
yang bersifat humor (mentertawakan), apapun alasanya seseorang
itu ikut bersedih atau merasa lucu melihat penderitaan orang lain.
Perhatian terhadap doumen rahasia Amerika yang salah satu
isinya banyak membicarakan orang-orang penting diseluruh dunia.
jika kalau orang yang diberitakan adalah orang nomor 1 di negara
tersebut otomatis akan menarik perhatian warga terkhususnya,
masyarakat
yang
bertempat
dinegara
tersebut.
Misalnya:
Pemimpin Libiya Moammar Khadafi yang memiliki citra gagah di
mata warganya ternyata di beritakan oleh situs tersebut, kalau dia
memiliki rasa takut jika sudah berbau ketinggian, jika dia naik
pesawat saja, dia lebih memilih untuk tinggal di rumahnya. Tak
hanya itu saja dia juga tak bisa lepas dengan asisten cantiknya yang
selalu mendampingi dia kemanapun ia pergi. berita tersebut bisa
jadi akan membawa dampak negatif untuk ketehanan negara yang
ia miliki karena pemimpinnya saja sudah demikian gimana dia
akan memipin warganya.
b . Penjelasan berita “featurized”
Alasannya kenapa ke lima jenis berita tersebut bisa
dikatakan feature. Pertama, karena judul berita di atas dicetak
secara normal, tipis dan sederhana. Ke dua, nama lengkap
wartawan atau reporter penulis cerita feature dicantumkan,
misalnya Wulan Tunjung Palupi. Tapi berbeda dengan berita, nama
lengkap wartawan biasanya tidak dicantumkan, cukup dengan
nama inisial karena pertimbngan teknisi jurnalistik dan alasan
71
politisi keamanan.8 Ke tiga, tidak mencantumkan baris tanggal
(date line) pada awal intro cerita atau paragraf pertama.9 Ke empat,
ditulis dengan teknik mengisahkan (to tell) suatu situasi, peristiwa,
atau keadaan secara faktual. Karena feature sendiri ditulis dengan
menggunakn gaya menulis cerita pendek (cerpen) yang sifatnya
lentur, hidup, memikat.
Ke lima, berisi tentang suatu situasi,
keadaan, atau aspek kehidupan yang sifatnya faktual, objektif,
benar, akurat. Maksudnya laporan fakta atau peristiwa pada berita
bersifat tembak langsung (to the point) sedangkan feature
menggunakan alur dan pemantik.
Kemudian Ke enam, hasil karya liputan jurnalistik melalui
proses proyeksi, observasi, investigasi, komunikasi dan konfirmasi
dengan pihak nara sumber. Maksudnya feature lebih banyak
direncanakan sebelumnya. Sedangkan liputan jurnalistik berita
sering dilakukan secara tiba-tiba, tak terduga, tanpa perencana dan
singkat.10
Ke
tujuh,
bertujuan
untuk
memberitahu
atau
menyampaikan informasi tetapi sekaligus juga menghibur khalayak
(informatif dan rekreatif) dan feature tak hanya menyentuh kognitif
saja tetapi wilayah efektif khalayakpun disentuhnya. Kalau laporan
berita, hanya menyentuh wilayah kognitif khalayak pembaca,
pendengar atau pemirsa. Ke delapan, rangkaian fakta atau
informasi secara tidak resmi, informal karena cerita feature
melukiskan peristiwa secara naratif memikat. Ke sepuluh, tidak
8
Lihat Lampiran.
Lihat Lampiran.
10
Wawancara dengan Reporter Harian Umum Republika pada 4 April 2011.
9
72
terikat pada aktualitas karena cerita feature bisa dipersiapkan,
diliput, ditulis, dan disajikan kapan saja sesuai dengan kebutuhan
dan sifatnya tahan lama atau awet.
Ke sebelas, cerita feature diceritakan sebagai cermin karya
kreatif individual seorang reporter atau wartawan karena tidak
dianggap sebagai karya kolektif institusional, maka ada hak cipta
penulisnya. Ke duabelas, karena ditulis dengan teknik mengisahkan
diluar pola piramida terbalik, maka setiap bagian cerita feature
sama pentingnya satu sama lain sehingga pada bagian bawah tidak
bisa dipotong begitu saja. Ke tigabelas, selalu membawa pesan
moral tertentu yang ingin disampaikan kepada khalayak seperti
nilai-nilai kejujuran, kesetiaan, sikap tulus tanpa pamrih,
pengorbanan, kegigihan, suatu perjuangan, kebersihan hati,
keluhuran budi, pengabdian cinta kasih. Maksudnya Cerita feature
lebih banyak bersifat menusuk dada dan hati (emosi, perasaan,
empati) khalayak pembaca, pendengar atau pemirsa.
Ke empatbelas, ditulis dengan tidak perlu menggunakan
pola piramida terbalik. Bisa jugga meggunakan pola piramida
induktif, kronologis, logis, topikal, atau spasial. Meski tidak
menggunakan pola piramida terbalik, setiap unsur 5W+1H harus
terdapat dalam karya feature. Ke limabelas, ditulis menggunakan
gaya Bahasa Jurnalistik sastra karena feature ditulis dengan teknik
mengisahkan (to tell), teknik menulis cerita pendek, maka karya
cerita feature bersifat naratif ekspretif. Sedangkan berita lebih
banyak bersifat eksplanatif dan produktif.
73
Ke enambelas, cerita feature cukup banyak mengadopsi
teknik penulisan fiksi terutama cerita pendek. Maksudnya cerita
feature mencerminkan karya jurnalistik sastra yang harus selalu
dibangun di atas landasan kreativitas dan kepiawaian reporter tidak
hanya sebagai wartawan tetapi juga sebagai seniman (cerpenis
sastrawan).11
3. Konsep Berita
Berita sebagai minat insani (human interset). Menuru MacDougl,
interset atau perhatian pada manusia dan pada perisitwa-peristiwa karena
manusia, serta peristiwa-peristiwa tersebut menyangkut pria atau manusia
yang berada dalam situasi yang biasa saja dialami oleh setiap orang,
disebut human interset.
Misalnya saja Julian Assange sudah banyak membokar dokumen
rahasia
milik
Amerika.
Situ
Wikileaks
membocorkan
dokumen
pembicaraan diplomatik dari 274 kantor Kedubes AS ke Washington. Situs
tersebut mengeluarkan sekitar 842 dari 251.287 dokumen kawat
diplomatik Kedubes AS di dunia. Dalam situs tersebut, kawat diplomatik
yang berisi memo laporan rahasia ini bertanggal sejak 28 Desember 1966
hingga 28 Februari 2010.
4. Aplikasi nilai-nilai berita feature.
Tidak setiap berita layak diangkat menjadi cerita feature. Sama
halnya tidak setiap feature mengandung bobot dan nilai berita seperti yang
disyaratkan dalam teori dan kaidah baku bahasa jurnalistik. Karena feature
11
Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h. 153.
74
masuk dalam family atau keluarga besar berita, maka nilai dasar (news
value) sebuah feature, pertama-tama haruslah mengacu pada sebelas
kriteria umum nilai berita: keluarbiasan (unusualness), akibat (impact),
aktual (timeliness), kedekataan (proximity), informasi (information),
konflik (conflict), orang penting atau ternama (prominence), ketertarikan
manusiawi (human interest), kejutan (surprising), dan seks (sex).12
a. Keluarbiasaan (unusualness). Berita adalah sesuatu yang luar biasa.
Dalam pandangan jurnalistik, berita bukanlah suatu peristiwa biasa,
berita adalah suatu peristiwa luar biasa (news is unusual). Untuk
menunjukan
berita
bukanlah
suatu
peristiwa
biasa,
Lord
Northchliffe pujangga dan editor di Inggris abad 18, menyatakan:
Apabila orang digigit anjing maka itu bukanlah berita, tetapi
sebaliknya apabila orang menggigit anjing, maka itulah berita (if a
dog bites a man it is not news, but if a man bites a dog, it is news)
(Mot, 1985:63 dalam Effendy, 2003:131). Prinsip seperti itu hingga
kini masih berlaku dan dijadikan acuan para reporter dan editor di
manapun.
Contohnya Berita Wikileaks, berita tersebut adalah berita
yang luar biasa menurut penulis, karena situs-situs tersebut sudah
berani dengan terang-terangan mempublikasikan dokumen rahasia
adikuasa dunia tersebut dan Wikileaks mempublikasikan 400 ribu
dokumen, antara lain berisi laporan penyiksaan dan pemerkosaan
oleh tentara Amerika di Irak. Enam bulan sebelumnya, situs itu
juga mempublikasikan 90 ribu dokumen yang sama yang berkaitan
12
Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h. 80.
75
dengan perang di Afganistan, dan isi yang dokumen yang sangat
menggemparkan adalah Kawat diplomatik dari kedutaan Amerika
di Republik Demokratik Kongo, Uganda, Rwanda, dan Burundi.
Memaparkan tentang Washington yang melakukan kampanye
intelejen terhadap kepemimpinan Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB), termasuk memata-matai Sekjen PBB Bank Ki-moon serta
Negara-negara yang punya kursi permanen di Dewan Keamanan
PBB, Yakni Cina, Rusia, Prancis, dan Inggris, misalnya saja ia
meminta perincian teknisi mengenai sistem komunikasi yang
digunakan oleh pejabat PBB, termasuk kata sandi yang digunakan
secara pribadi, meminta data Biometrik perinci, misalnya data
genetik DNA dan sidik jari dari pejabat-pejabat kunci di PBB,
seperti wakil sekjen kepala badan khusus PBB, penasehat utama
PBB, dan orang-orang yang terdekat sekjen PBB, dan meminta
informasi mengenai Biografi dan Biometrik Dr Margaret Chan,
direktur jendaral WHO, Tentang rincian peran kepribadian,
efektivitas gaya manjemen.13
Tak Cuma itu saja komandan pasukan PBB pun tak luput
dari incaran. Selain itu, Washington pun menginginkan nomor
kartu kredit, alamat e-mail, telepon, fax, nomor rekening, bahkan
keterangan penerbangan yang digunakan para pejabat PBB pun
ikut dikuak. Kedutaan Amerika Serikat di Afrika Tengah juga,
menugaskan kepada petugas kedutaanya untuk mengumpulkan
rincian tentang hubungan militer Negara-negara diwilayah Afrika
13
Wulan, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia.”
76
dengan Cina, Libiya, Korea Utara, Iran, dan Rusia. Staf kedutaanya
pun diperintahkan untuk membantu dalam menyusun informasi,
misalnya membuat peta potensi minyak dan mineral di wilayah
Danau Besar Afrika, termasuk stok senjata dan rencana pangkalanpangkalan militer di wilayah tersebut.
Ada juga tentang isu Palestina, tetapi isu pesan kawat
tersebut dikirim ke Kairo, Tel Aviv, Yerusalem, Amman,
Damaskus, dan Riyadh infomasi yang diminta adalah rencana
perjalanan rinci dan kendaraan yang digunakan oleh para anggota
Hamas dan Otoritas Palestina. Kawat diplomatik Amerika juga
membahas mengenai Korea Utara, di mana Korea Utara adalah
teman komunisnya Cina, namun kesabaran Cina mulai menipis
dengan Korea Utara, dan keyakinan itu semakin jelas terlihat saat
Korea Utara menyerang Pulau Yeonpyeong dengan 200 peluru
meriam. Informasi tersebut terkuak dalam kawat Diplomatik resmi
Amerika Serikat (AS), di dalam kawat diplomatik yang dibocorkan
oleh WikiLeaks juga dibahas mengenai bersedia Cina dalam
menerima reunifikasi Korea informasi ini terungkap dalam
percakapan pribadi antara pejabat senior Partai Komunis Cina dan
diplomat AS serta Korea Selatan.14
Kawat Diplomatik Amerika juga menyebutkan sifat
sejumlah pemimpin dunia yang terungkap dari dokumen yang
dibocorkan Wikileaks. Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi
disebut diplomat Amerika Serikat sebagai orang "yang lemah,
14
Wulan Tunjung Palupi, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia.”
77
angkuh dan tidak efektif sebagai pemimpin modern Eropa". Tahun
2008, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Moskow melukiskan
Presiden Dmitry Medvedev sebagai "Robin untuk Batman."
Perdana Menteri Vladimir Putin orang kuat Rusia digambarkan
sebagai Batman.15
Kabel diplomatik dari Kedutaan Besar AS itu juga
berkomentar mengenai kedekatan hubungan antara Berlusconi
dengan Putin. Komentar bocoran dari Kedutaan Besar AS itu juga
menyebutkan pemimpin Korea Utara Kim Jong-il sebagai
"pemimpin tua yang lembek" yang menderita strok. Sedangkan
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad sebagai "Hitler". Dalam
dokumen yang dibocorkan Wikileaks disebutkan Menteri Kerja
Sama Internasional Afrika Selatan menyebut Presiden Zimbabwe
Mugabe sebagai "orang tua gila".
Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dikatakan orang yang
kurus dan otoriter. Sedangkan Kanselir Jerman Angela Merkel
dilukiskan orang yang ingin "menghindari risiko dan jarang
kreatif". Bahkan Presiden Afghanistan Hamid Karzai juga
digambarkan diplomat Amerika "sangat lemah". Sementara
Kolonel Muammar Khadafi dari Libya selalu melakukan perjalanan
dengan perawat Ukraina "berambut pirang yang montok." Para
pejabat Amerika Serikat tidak mengungkapkan sumber dari
kebocoran itu namun kecurigaan diarahkan ke Bradley Manning,
15
Wulan, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia.”
78
mantan agen intelijen militer yang ditangkap setelah video
serangan terhadap wartawan di Irak disiarkan.
b. Kebaruan (impact), berita adalah semua apa yang terbaru. Berita
adalah apa saja yang disebut hasil karya terbaru, seperti sepeda
motor baru, mobil baru, rumah baru, gedung baru, walikota baru,
bupati baru, gubenur baru, presiden semua hal yang baru, apa pun
namanya, pasti memiliki nilai berita. Berita Wikileaks memang
baru saja terjadi pada saat berita tersebut di muat di koran.
c. Akibat (impact), berita adalah segala sesuatu yang berdampak luas.
Suatu peristiwa tidak jarang menimbulkan dampak besar dalam
kehidupan masyarakat. Akibat dari bocornya dokumen rahasia
Amerika oleh situs Wikileaks. Mengakibatkan perusahaan Toyota
memutuskan untuk menghentikan ekspor mobil mereka ke Iran,
sehingga rakyat Iran tidak bisa lagi membeli Toyota, alasanya
Toyota berhenti bekerja sama karena produsen mobil jepang
tersebut menyatakan bahwa keputusan itu diambil setelah
mempertimbangkam masalah lingkungan internasional hingga
batas waktu yang belum ditentukan.16
d. Kedekatan (proximity),
berita adalah kedekatan. Kedekatan
mengandung dua arti. Kedekatan geografis dan kedekatan
psikologis. Kedekatan geografis menunjuk pada suatu peristiwa
atau berita yang terjadi di sekitar tempat tinggal kita. Semakin
dekat dengan suatu peristiwa yang terjadi dengan domisili kita,
maka semakin terusik dan semakin tertarik kita untuk menyimak
16
Chadie, “Rakyat Iran tidak bisa beli lagi Toyota,” pada 4 April 2011 http://www.media
indonesia .com/mediaoto/index.php/read/2010/08/15/1535/2/Rakyat-Iran-tidak-Bisa-lagi-Beli-Toyota.
html.
79
dan mengikutinya. Kedekatan psikologis lebih bayak ditentukan
oleh tingkat ketertarikan pikiran, perasaan, atau kejiwaan seseorang
dengan suatu objek peristiwa atau berita. Di dalam berita
Wikileaks, berita yang sudah dipublikasikan oleh khalayak
mendapat respon dari orang yang diberitakan khususnya Amerika,
sehingga Amerika marah besar kepada pemilik situs tersebut yaitu
Julian Assange. Karena sudah membokar dokumen Amerika.17
e. Informasi (information), berita adalah informasi. Menurut Willbur
Schramm, informasi adalah segala yang bisa menghilangkan
ketidakpastian. Tidak setiap informasi mengandung dan memiliki
nilai berita. Setiap informasi mengandung dan memiliki nilai
berita, menurut pandangan jurnalistik tidak layak untuk dimuat,
disiarkan, atau ditayangkan media massa. Hanya informasi yang
memiliki nilai berita, atau memberi banyak manfaat kepada publik
yang patut mendapat perhatian media. Dari ke lima jenis berita
yang penulis analisis mengenai berita „Dokumen Wikileaks
Menguliti Dunia‟ informasi yang terkandungnya adalah bahwa
selalu ada sisi lain dari sebuah informasi resmi yang beredar, cerita
yang melatarbelakangi sebuah keputusan (pemerintah) menjadi
penting diketahui supaya publik memahami motif sebuah
kebijakan. Di sisi lain, semua informasi bisa dicerna mentahmentah, sehingga publik memang harus kritis terhadap informasi
yang terima.18
17
18
Wulan, “Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia.”
Wawancara dengan Reporter Harian Umum Republika pada 1 April 2011.
80
f. Konflik (conflict) adalah layak berita. Konflik fisik seperti perang
atau perkelahian adalah layak berita karena biasanya ada kerugian
dan korban. Kekerasan itu sendiri membangkitkan emosi dari yang
menyaksikan dan mungkin ada kepentingan langsung. Selain
konflik fisik ini, adapula debat-debat
(konflik) mengenai
pencemaran, rektor nuklir dan ratusan isu yang menyangkut
kualitas dari kehidupan mendapat tempat yang penting.19
Contohnya saja dampak isu nuklir Iran yang dibongkar oleh situs
Wikileaks
dimana
isi
situs
tersebut
memaparkan
tentang
kegelisahan negara Arab terhadap isu nuklir Iran, tidak hanya
negara Arab saja pejabat di Yordania dan Bahrain ikut
kelimpungan dengan meminta program nuklir di hentikan karena
akan menimbulkan peperangan.20
g. Orang penting (prominence), berita adalah tentang orang-orang
penting, orang-orang ternama, pensohor, selebriti, figur publik.
Orang-orang penting dan terkemuka dimana pun selalu membuat
berita. Jangankan ucapan dan tingkah lakunya, namanya saja sudah
mebuat berita. Teori jurnalistik menegaskan, nama menciptakan
berita (name makes news). Contohnya Kawat Diplomatik Amerika
juga menyebutnya sifat sejumlah pemimpin dunia yang terungkap
dari dokumen ang dibocorkan Wikileaks. Yang sudah menyebutkan
nama-nama orang penting di dalam situs tersebut, misalnya saja:
Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi disebut diplomatik
Amerika Serikat sebagai “orang yang lemah, angkuh dan tidak
19
20
Luwi. Catatan-catatan Jurnalisme Dasar , h. 53.
Wulan, “Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia.”
81
efektif sebagai pemimpin modern Eropa.” Tahun 2008, Kedutaan
Besar Amerika Serikat di Moskow melukiskan Presiden Dmitry
Medvede sebagai “Robin untuk Batman”. Perdana Menteri
Vladimir Putin orang kuat Rusia digambarkan sebagai Batman.
Kabel diplomatik dari kedutaan besar AS itu juga berkomentar
mengenai kedekatan hubungan antara Berlusconi dengan Putin.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-il sebagai “pemimpin tua yang
lembek” yang menderita stroke. Sedangkan Presiden Iran
Mahmoud Ahmadinejad sebagai “Hitler.” Dalam dokumen yang
dibocorkan Wikileaks disebutkan Menteri Kerja Sama Internasional
Afrika Selatan menyebut Presiden Zimbabe Mugabe sebagai “oran
tua gila.” Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dikatakan orang yang
kurus dan otoriter. Sedangkan Kanselir Jerman Angela Merkel
dilukiskan orang yang ingin “menghindari risiko dan jarang
kreatif.”
Bahkan
Presiden
Afganistan
Hamid
Karzi
juga
digambarkan diplomat Amerika “sangat lemah.” Sementara
Kolonel Muammar Khadafi dari Libiya selalu melakukan
perjalanan dengan perawat Ukrania “berambut pirang yang
montok.” Itu semua sudah jelas berita feature karena sudah
memberitakan nama-nama orang terkenal yang memiliki jabatan
penting dimasing-masing negaranya. Sehingga memilki nilai berita
yang layak untuk dipublikasikan.21
h. Kejutan (surprising), kejutan adalah sesuatu yang datangnya tibatiba, di luar dugaan, tidak direncanakan, diluar perhitungan, tidak
21
Wulan, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia.”
82
diketahui sebelumnya. Berita mengenai situs Wikleaks sangat
menggemparkan dunia termasuk di Indonesia di mana situs
tersebut sudah melakukan aksinya dengan membokar dokumen
rahasia milik Amerika.
i. Ketertarikan manusia (human interest), banyak cerita disurat kabar
yang bila
dilihat sepintas tidak seperti berita karena tidak
memenuhi unsur-unsur konflik, konsekuensi, progres dan bencana,
keganjilan, atau nilai berita khusus lainnya. Cerita-cerita itu disebut
human interest atau feature. Secara sederhana bisa dijelaskan
bahwa nilai berita dari cerita-cerita demikian merupakan kombinasi
dari berbagai unsur yang sudah disebutkan seperti bencana,
progres, konflik, dan sebagainya. Dalam hal ini maka wartawan
akan bertindak lebih dalam mengenai unsur-unsur kemanusiaan
dengan mengumpulkan bahan-bahan tambahan seperti yang
menyangkut emosi, fakta biografis, kejadian-kejadian yang
dramatis, deskripsi, motivasi, ambisi, kerinduan, dan kesukaan dan
ketidaksukaan umum dari masyarakat. Semua ini bukan peristiwa
(the background of events). Sebenarnya, cerita human interest
berisi nilai cerita (story vaule) dan bukan nilai berita.22 Contoh
berita yang bernilai human interest atau feature yaitu Arab Saudi
Ingin Iran Segera Diserang,23 Mata-Mata Berselubung Misi
Diplomatik AS,24 Cina Mulai Abaikan Si „Anak Manja‟,25 Cara
22
Luwi, “Catatan-catatan Jurnalisme Dasar,” h. 57.
Wulan, “Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia,”
24
Wulan, “Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia.”
25
Wulan, “Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia.”
23
83
Amerika Menujuluki Pemimpin Dunia,26 dan Nasib Assage di
Manja.‟27
j.
Seks (sex), berita dalah seks. Seks adalah berita. Sepanjang sejarah
peradaban manusia, segala hal yang berkaitan dengan perempuan, pasti menarik
dan menjadi sumber berita. Seks memang identik dengan perempuan. Perempuan
identik dengan seks. Dua sisi mata uang yang tak terpisah, selalu menyatu. Tak
ada berita tanpa perempuan, sama halnya dengan tak ada perempuan tanpa berita.
Seks ini umum dipertimbangkan oleh para editor sebagai nilai berita. Misalnya
heboh mengenai situs Wikileaks yang membocorkan masalah khadafi pemimpin
asal Libya yang sangat bergantung pada sang perawat Galyna Kolotnystska
sehingga banyak yang mengklaim Khadafi memiliki hubungan romantis dengan
Kolotnystka28 dan hubungan akrab Putin dengan Perdana Menteri Italia Silvino
Berclusconi. Dan Berclusconi disebut orang yang gemar berpesta hingga larut
malam sehingga digambarkan lemah secara fisik karena tak cukup istirahat.
26
Wulan, “Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia.”
Wulan, “Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia.”
27
28
Wulan, “Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia.”
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berita ‘Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia’ bagian 1-5 (habis) edisi
30 November-4 Desember 2010 Harian Umum Republika adalah berita yang
sudah layak disebut dengan berita karena isinya sudah memiliki kelayakan
untuk disebut sebagai berita. Layak dan tidaknya suatu berita itu tergantung
dengan memiliki kriteria umum nilai berita, karena itu nilai kriteria umum
berita menjadi patokan bagi seorang reporter dalam menentukan fakta mana
yang pantas dijadikan berita dan memilih berita fakta apa yang lebih baik
untuk di publikasikan oleh khalayak. Wulan Tunjung Palupi sendiri dalam
menulis beritanya tak terlepas dari kriteria umu nilai berita dan mengikuti
garis batas kode etik jurnalistik. Sehingga menurut penulis, berita yang ia tulis
sudah layak dikatakan sebagai berita.
Dari ke lima jenis berita yang ia tulis temasuk dalam kategori feature.
berita feature adalah berita yang menceritakan sebuah peristiwa fakta tetapi
peristiwa tersebut sudah tidak memiliki keaktualan suatu berita karena feature
hanya memaparkan dan menyajikan berita yang sudah ada tetapi masih tetap
berkategori fakta yang ada. Kenapa berita tersebut dikatakan sebagai jenis
berita feature salah satu alasannya karena tertera nama penulis dalam
beritanya yaitu Wulan Tunjung Palupi sebagai reporter Harian Umum
Republika. Jenis berita tersebut memiliki pola topikal yang jenis pembahasan
beritanya sudah dibatasi dalam ruanglingkupnya. Seperti, berita tersebut
84
85
mencantumkan ‘Bagian 1-5 (habis)’ dan kalimatnya utuh, maksudnya utuh
berita tersebut berlanjut misalnya berita edisi 30 November-4 Desember 2010,
tanpa ada kerenggangan hari terbit dan jenis berita feature judul-penutup
memiliki nilai yang sama-sama.
B. Saran
Hendaknya para wartawan yang akan menilai suatu peristiwa sehingga
peristiwa tersebut dapat layak di kategorikan atau disebut berita. Agar para
wartawan menilainya secara objektif. Nilai yang didasarkan pada standar dan
kriteria tertentu, yang objektif, yang disepakati bersama atau di tetapkan oleh
lembaga berwenang. Dalam hal ini nilai akan dianggap intrinstik. Nilai adalah
kualitas dari sesuatu yang membuat sesuatu itu di hargai dan nilai tinggi
sebagai suatu kebaikan dan dapat dijadikan pedoman oleh seseorang dalam
bersikap dan bertingkah laku.
DAFTAR PUSTAKA
Arif.
“Seputar
Fakta
Wikileaks”.
Artikel
diakses
pada
24
April
dari
http://www.ocke.co.cc/2011/01/seputar-berita-fakta-Wikileaks.html.
Bagus, Lorens. Kamus Filsafat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1996.
Chadie. “Rakyat Iran tidak bisa beli lagi Toyota”. Diakses pada 1 April 2011 dari
http://www.mediaindonesia.com/mediaoto/index.php/read/2010/08/15/1535/2/
Rakyat-Iran-tidak-Bisa-lagi-Beli-Toyota.
Djuroto, Totol. Manajemen Penerbitan Pers. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,
2000.
Djuwari. “Wikilekas dan Keterbukaan Informasi Publik”. Diakses pada 24
April
2011 dari http://gagasanhukum.wordpress.com/2011/01/06/Wikileaks-dan-keter
bukaan-informasi-publik/.
Dokumentasi Harian Umum Republika. Buncit Raya Raya: PT. HU Republika, 3
April 2011.
Elvinaro, dkk. Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosis Media, 2004.
Ginting, Jonriah Ukur. Mengenal Jurnalistik. (Ditulis 5 Desember 2008 11:00)
http://flpusaCanada.Org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:
mengenaljurnalistik& catid=56:jurnalistik& Itemd =59. Di akses tanggal 1 april
2010.
Gunandi,Y.S. Himpunan Istilah Komunikasi. Jakarta: Grasindo, 1998.
Hendra.
“Kontroversi
Wikileaks”.
Diakses
pada
24
April
2011
http://www.freetaskatcampuss.co.cc/2010/12/ kontroversi -Wikileaks.html.
dari
Iswara, Luwi. Catatan-catatan Jurnalisme Dasar. Jakarta: PT. Kompas Media
Nusantara, 2002.
Kamus Elektronik Indonesia-Inggris (E-kamus).
Karlina, Siti, dkk. „Komunikasi Massa‟. Jakarta: PT. Universitas Terbuka, 2007.
Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik Teori dan Praktek.
Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan.
Jakarta: Golo Riwu, 2000.
Ndraha, Taliziduhu. Budaya Organisasi. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997.
Palupi, Wulan Tunjung. “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia” Jakarta: PT. HU
Republika, 2010.
Bagian 1-5 (habis) edisi Selasa-Sabtu, 30 November -4
Desember2010/23 Dzulhijah 1431 H.
Piyen,
Dunia.
“Motif
Sejarah
Wikileaks”.
Diakses
24
April
2011
dari
http://duniapiyen.blogspot.com/2010/12/mot if-sejarah-Wikileaks.html.
Siregar, Ashadi. dkk. “Catatan Seorang Wartawan: Bagaimana Meliput dan Menulis
Berita
untuk
media
massa”.
Diakses
pada
1
April
2011
dari
http://catatancalonwartawan.Wordpress. com/ category/perkuliahan/page/3/.
Sudibyo, Agus dan Hamad Qadari. Kabar-Kabar Kebencian: Prasangka Agama di
Media Massa. Jakarta: ISAI, 2001.
Sumadiria, AS. Haris. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature Panduan
Praktis Jurnalis dan Profesional, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005.
Susanto, Effendi S. Komunikasi dalam teori dan Praktek. Bandung: Bins Cipta, 1988.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka, 2002.
Wawancara Pribadi dengan Wulan Tunjung Palupi Sebagai wartawan Harian Umum
Republika 1 April 2011.
“13 tahun menuju kematangan,” Republika, 4 Januari 2006.
Download