1 STRATEGI KOMUNIKASI PUBLIC RELATIONS

advertisement
STRATEGI KOMUNIKASI PUBLIC RELATIONS MIZAN AMANAH
DALAM MENINGKATKAN MINAT PARA DONATUR
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
ADAM NOOR
NIM: 1110051000058
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1436 H. / 2014 M.
1
STRATEGI KOMUNIKASI PUBLIC RELATIONS MIZAN AMANAH
DALAM MENINGKATKAN MINAT PARA DONATUR
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam (S.Kom.I)
Oleh:
Adam Noor
NIM: 1110051000058
Pembimbing,
Rachmat Baihaky, MA
NIP: 19761129 2009 121 001
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1436 H. / 2014 M.
1
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1.
Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Desember 2014
Adam Noor
1
ABSTRAK
Nama : Adam Noor
NIM : 1110051000058
Judul : Strategi Komunikasi Public Relations Mizan Amanah dalam
Meningkatkan Minat Para Donatur
Lembaga sosial pengelola amanah umat tidak dapat terpisahkan dari peran
para donatur dalam pelaksaannya, salah satu lembaga yang terus berupaya untuk
menarik minat para donatur adalah Mizan Amanah terkait dengan banyaknya
lembaga sosial pengelola amanah umat yang berada dalam masyarakat. Maka,
pentingnya melaksanakan strategi untuk menjalin hubungan komunikasi yang
baik dan menjadi minat para donatur yang menjadi tugas besar bagi salah satu
divisi yaitu divisi public relations.
Dengan demikian, apa yang dimaksud dengan strategi? Bagaimana
perumusan, implementasi dan evaluasi strategi yang dilaksanakan oleh public
relations Mizan Amanah? Apakah terdapat strategi dalam meningkatkan minat
para donatur?
Strategi merupakan faktor penting dalam melancarkan suatu program yang
akan dijalankan dan memberikan fokus terhadap usaha yang dilakukan untuk
mencapai tujuan. Strategi juga merupakan prinsip yang menggerakkan dari titik
berada saat ini kearah yang diinginkan.
Menurut JL. Thompson (1995) mendefinisikan strategi sebagai cara untuk
mencapai sebuah hasil akhir, hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran lembaga
atau organisasi.
Berikut ini merupakan cara menyuguhkan data dengan cara Deskriptif
analitik, dimana terlebih dahulu akan dipaparkan mengenai pembahasan baru
kemudian dianalisa.
Strategi yang dilaksanakan oleh public relations Mizan Amanah adalah
mengkomunikasikan segala kegiatan dan program Mizan Amanah, strategi yang
dilaksanakan Mizan Amanah dalam melaksanakan kegiatan atau program belum
terstruktur dengan baik. Belum adanya penyusunan tahapan-tahapan yang
dilaksanakan dalam melaksanakan strategi, terutama dalam perumusan,
implementasi dan evaluasi strategi. Pentingnya tahapan-tahapan yang dijalankan
agar tujuan dapat tercapai dengan baik dan mencapai sasaran, merumuskan
strategi apa saja yang akan dilaksanakan dalam Mizan Amanah yaitu dengan
tujuan dan sasaran utama untuk para donatur. Dengan adanya kepercayaan dari
para donatur diharapkan dapat memajukan lembaga dan menentukan keberhasilan
yang ingin dicapai. Maka perlu dilakukan upaya untuk menarik minat para
donatur dengan adanya kegiatan dan menjalin komunikasi yang baik dengan para
donatur. Dalam lembaga Mizan Amanah belum terdapat strategi yang efektif
dilaksanakan dalam meningkatkan minat para donatur, karena strategi yang
dilaksanakan belum terfokus pada pengembangan minat para donatur.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa strategi yang dilaksanakan
dalam lembaga Mizan Amanah belum terstruktur atau terorganisir dengan baik,
terutama belum adanya strategi yang dilaksanakan dalam meningkatkan minat
para donatur.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq, kemudahan,
dan kelancaran dalam proses pengerjaan karya sederhana ini hingga selesai.
Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW,
kepada keluarganya, para sahabatnya, serta kita umatnya hingga akhir zaman.
Skripsi dengan judul “Strategi Komunikasi Public Relations Mizan
Amanah dalam Meningkatkan Minat Para Donatur” ini disusun guna memenuhi
sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam
(S.Kom.I) di Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga
karya ini menjadi salah satu bentuk pembelajaran.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari banyak pihak yang telah
memberi dukungan, baik berupa moril mau pun materil. Untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan setulusnya
kepada:
1. Prof. Dr. Komarudin Hidayat, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Dr. H. Arief Subhan, M.A,
Dr. Suprapto, M.Ed, Ph.D. selaku Wadek I bidang akademik, Drs.
Jumroni, M.Si, selaku Wadek II bidang administrasi umum, dan Drs. H.
Sunandar, M.A, selaku Wadek III bidang kemahasiswaan.
3. Bapak Rachmat Baihaky, MA selaku ketua Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam sekaligus selaku dosen pembimbing dalam penelitian ini
yang senantiasa bersabar serta meluangkan waktunya untuk membimbing
ii
segala
kesulitan
yang
dihadapi
peneliti.
Kemudian,
Ibu
Fita
Fathurokhmah, M.Si selaku sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam.
4. Seluruh dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
mendidik dan memberikan ilmu yang bermanfaat kepada peneliti selama
menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga
peneliti dapat mengamalkan ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan.
5. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang
telah membantu peneliti dalam urusan administrasi selama perkuliahan
dan penelitian skripsi ini.
6. Seluruh staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi yang telah melayani peminjaman buku-buku literatur
sebagai referensi dalam penyusunan skripsi ini.
7. Lembaga Mizan Amanah yang dengan berbaik hati telah mengizinkan
untuk melakukan penelitian terkait skripsi. Terutama kepada Bapak Adil
Permata Sidik selaku public relations Mizan Amanah yang bersedia
meluangkan waktu kepada peneliti untuk diwawancara berkaitan dengan
skripsi peneliti.
8. Orang tua tercinta ayahanda Drs. H. Harja Harsono dan Ibunda Dra. Hj.
Suro Yanti yang dengan cinta kasih sayangnya selalu mendukung dan
memberi doa. Dukungan secara moril mau pun materil selama perkuliahan
dan dalam pengerjaan skripsi ini yang begitu besar tak pernah putus juga
menjadi semangat terkuat bagi peneliti agar terus berjuang dalam
mewujudkan cita-cita.
iii
9. Adik-adik tersayang Aldo Abdillah dan Haikal Firdaus yang telah
memberikan
dukungan
selama
perkuliahan
dan
semangat
untuk
penyelesaian skripsi ini.
10. Fitri Silviah tercinta dan tersayang sebagai penyemangat yang selalu setia
mendampingi dalam melaksanakan penelitian dan bimbingan, menemani
suka mau pun duka peneliti selama penyelesaian skripsi ini.
11. Teman-teman kelas KPI B angkatan 2010 dan teman-teman di jurusan lain
Fakultas
Dakwah
dan
Ilmu
Komunikasi
angkatan
2010
atas
kekompakannya dalam menghabiskan waktu bersama yang hampir empat
tahun masa perkuliahan. Semoga kesuksesan dapat kita genggam bersama
di masa mendatang.
12. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian skripsi ini, yang tidak
dapat disebutkan satu per satu. Tanpa mengurangi rasa hormat, peneliti
ucapkan terima kasih yang begitu besar. Semoga apa yang telah dilakukan
adalah hal yang terbaik dan hanya Allah yang dapat membalas segala
kebaikan dengan balasan terbaik-Nya. Amin.
Akhir kata, penelitian skripsi ini tentunya masih jauh dari sempurna,
namun diharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis, pembaca dan
segenap keluarga besar civitas akademika Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam.
Jakarta, Desember 2014
Adam Noor
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK .......................................................................................................
i
KATA PENGANTAR .....................................................................................
ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
vi
BAB I
PENDAHULUAN .........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.......................................
7
1. Pembatasan Masalah ..........................................................
7
2. Perumusan Masalah ............................................................
7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................
7
1. Tujuan Penelitian................................................................
8
2. Manfaat Penelitian..............................................................
8
D. Tinjauan Pustaka ......................................................................
8
E. Sistematika Penulisan ..............................................................
9
LANDASAN TEORI ....................................................................
12
A. Strategi .....................................................................................
12
1. Pengertian Strategi .............................................................
12
2. Tahapan Strategi .................................................................
14
BAB II
vii
viii
BAB III
BAB IV
B. Komunikasi ..............................................................................
17
1. Pengertian Komunikasi ......................................................
17
2. Unsur-Unsur Komunikasi ..................................................
18
3. Strategi Komunikasi ...........................................................
21
C. Public Relations .......................................................................
22
1. Pengertian Public Relations ...............................................
22
2. Strategi Public Relations ....................................................
25
3. Macam-macam Public Relations .......................................
27
4. Peranan Public Relations ...................................................
30
5. Komponen Pembentuk Strategi Public Relations ..............
33
6. Tahapan-tahapan dalam Kegiatan Public Relations ..........
35
D. Lembaga Sosial ........................................................................
39
METODOLOGI PENELITIAN .................................................
41
A. Perspektif (Pendekatan) Penelitian ..........................................
41
B. Metode Riset Penelitian ...........................................................
43
C. Pengumpulan Data Penelitian ..................................................
45
D. Analisis Data Penelitian ...........................................................
46
E. Keabsahan Data Penelitian .......................................................
47
GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS HASIL TEMUAN ....
49
A. Gambaran Umum Lembaga Sosial ..........................................
49
B. Gambaran Umum Mizan Amanah ...........................................
50
1. Sejarah Singkat Mizan Amanah .........................................
50
2. Struktur Lembaga Mizan Amanah .....................................
53
C. Strategi Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan
Minat Para Donatur ..................................................................
53
ix
1. Pelaksanaan Strategi...........................................................
54
2. Evaluasi Strategi .................................................................
63
D. Peran dan Fungsi Public Relations Mizan Amanah dalam
Meningkatkan Minat Para Donatur ..........................................
71
1. Peran dan Fungsi Public Relations Mizan Amanah ...........
72
2. Kegiatan Public Relations Mizan Amanah ........................
92
F. Fokus Penelitian .......................................................................
84
1. Unit Menjadi Fokus Penelitian ..........................................
84
2. Aktivis Public Relations ....................................................
92
3. Dokumen Public Relations ................................................
95
4. Pelaku Public Relations .....................................................
97
PENUTUP .....................................................................................
102
A. Kesimpulan ..............................................................................
102
B. Saran .........................................................................................
105
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
109
BAB V
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Banyaknya lembaga-lembaga sosial pengelola amanah umat yang berada
dalam masyarakat
Banyaknya lembaga yang berada dalam masyarakat menandakan
bahwa semakin besar kepercayaan masyarakat terhadap sebuah lembaga.
Lembaga yang dipercaya sebagai pedoman dalam bertindak dan kegiatannya
berkaitan
dengan
kebutuhan
pokok
manusia
di
dalam
kehidupan
bermasyarakat.
Lembaga yang berada dalam masyarakat dan pelaksanaan kegiatannya
memiliki tujuan untuk masyarakat, sehingga berhasilnya suatu lembaga dapat
diukur dari besar kecilnya pengaruh lembaga terhadap masyarakat begitu pula
sebaliknya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “lembaga adalah badan
atau organisasi yang tujuannya melakukan suatu penyelidikan keilmuan atau
melakukan suatu usaha”.1
Suatu badan atau organisasi sebagai wadah dalam masyarakat yang
memiliki tujuan yang sesuai dengan prinsip atau visi misi berdirinya lembaga
tersebut, baik lembaga yang berhubungan dengan sosial, psikologis, politik,
hukum dan lainnya yang menjadikan lembaga sebagai sistem yang mencakup
berbagai hal.
1
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), cet ke 4, hlm.
655.
1
2
Dalam hal ini bekaitan dengan lembaga sosial dalam masyarakat yang
di dalamnya terdapat sistem norma-norma sosial dan hubungan-hubungan
yang menyatukan nilai-nilai dan prosedur-prosedur tertentu dalam rangka
memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Tujuan lembaga sosial sama halnya
dengan tujuan sebuah lembaga yaitu untuk memenuhi kebutuhan dasar
masyarakat, akan tetapi dalam sebuah lembaga sosial berdasarkan dengan
sistem norma-norma sosial yang penting diterapkan dan dilaksanakan untuk
kepedulian sosial.2
Dalam masyarakat terdapat lembaga sosial yang tidak hanya bergerak
dalam sosial masyarakat dengan menganut sistem norma-norma sosial saja,
tetapi terdapat juga lembaga sosial yang bertujuan sebagai pengelola amanah
umat yang berada dalam masyarakat. Dengan adanya lembaga sosial
pengelola amanah umat diharapkan dapat menjadi kepercayaan masyarakat
kepada lembaga untuk mengelolanya, lembaga mana yang dipilih dan
dipercayai harus dapat bertanggung jawab untuk mengelolanya.
Dengan kepercayaan masyarakat yang begitu besar terhadap pengelola
amanah umat, maka tidak sedikit lembaga-lembaga sosial yang didirikan
dengan tujuan mengelola amanah umat, serta lembaga-lembaga berlomba
dalam mencapai tujuan yaitu masyarakat sebagai sasaran dalam tercapainya
tujuan yang dicita-citakan oleh lembaganya. Lembaga-lembaga sosial yang
bertujuan mengelola amanah umat seperti lembaga Dompet Dhuafa, Darul
Aitam, Mizan Amanah dan lembaga-lembaga lainnya. Semua lembagalembaga tersebut bertujuan mengelola amanah umat, dengan berbagai macam
2
http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-lembaga-sosial-menurut-ahli.html
(Diakses pada Tanggal 9 November 2014).
3
strategi yang dilakukan setiap lembaga agar dapat menjalin kerjasama dengan
masyarakat dan berupaya agar dipercayai untuk mengelola dana terutama dari
para donatur, karena masyarakat yang menjadi sasaran utama dalam
pencapaian tujuan sebuah lembaga dan masyarakat memiliki peran yang
penting dalam melaksanakan tujuan kegiatan.
Mizan Amanah sebagai salah satu lembaga sosial yang menjadi
minat para donatur dan mitra perusahaan
Mizan Amanah sebagai lembaga pengelola amanah umat memiliki
tujuan yang sama dengan lembaga sosial pengelola amanah umat yang lain
yaitu bertanggung jawab dalam mengelola dana yang berasal dari masyarakat,
akan tetapi setiap lembaga memiliki proses yang berbeda dalam mencapai
tujuan karena lembaga juga harus bekerja keras untuk mendapat kepercayaan
dari masyarakat agar tujuan yang diinginkan oleh lembaga dapat tercapai dan
sesuai dengan yang dicita-citakan.
Dalam mencapai tujuan yang diinginkan dan dicita-citakan, lembaga
harus berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan masyarakat, karena
masyarakat sebagai penentu tercapainya tujuan sebuah lembaga. Maka penting
melakukan upaya agar masyarakat mendukung dan menjadi bagian dalam
tujuan organisasi, serta berbagai upaya dilakukan oleh lembaga agar
tumbuhnya kepercayaan dan minat masyarakat terhadap lembaga. Lembaga
mana yang akan dipercayai untuk mengelola amanah umat merupakan pilihan
masyarakat.
Masyarakat dapat memilih lembaga mana yang dipercayai dalam
mengelola amanah umat dengan baik dan bertanggung jawab dalam
melaksanakannya. Salah satu lembaga pengelola amanah umat yang
4
dipercayai oleh masyarakat yaitu lembaga sosial Mizan Amanah yang
merupakan salah satu lembaga pengelola amanah umat yang berupaya secara
terus-menerus untuk mencapai dan mempertahankan kepercayaan dari
masyarakat dalam mengelola amanah umat. Salah satu upaya Mizan Amanah
dalam mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga yaitu
menjalin kerjasama dengan para donatur dan dengan mitra perusahaan.
Mizan Amanah berupaya untuk bekerjasama dengan para donatur dan
mitra perusahaan, karena para donatur dan mitra perusahaan sebagai bagian
pendukung terlaksananya tujuan lembaga. Sebuah lembaga sosial pengelola
amanah umat tidak akan terlepas dari peran serta para donatur dan mitra
perusahaan, oleh karena itu Mizan Amanah terus berupaya dalam
menumbuhkan minat para donatur dan mitra perusahaan. Dengan banyaknya
program kegiatan menarik yang dilakukan Mizan Amanah, banyaknya
informasi yang bisa didapatkan dari Mizan Amanah, banyaknya mitra yang
bekerjasama dengan Mizan Amanah, dan banyak lagi upaya yang dilakukan
Mizan Amanah sebagai salah satu lembaga pengelola amanah umat yang
menjadi minat para donatur dan mitra perusahaan, sehingga Mizan Amanah
selalu dipercaya banyak donatur dan perusahaan dalam mengelola amanah
umat.
Mizan
Amanah mendapatkan penghargaan lembaga sosial
terbaik tingkat nasional dari Menteri Sosial RI
Mizan Amanah yang telah diberikan kepercayaan untuk mengelola
amanah umat, baik dari donatur mau pun perusahaan yang percaya kepada
Mizan Amanah dalam mengelolanya. Pengelolaan dana yang dijalankan
Mizan Amanah dan banyak kepercayaan yang diberikan kepada lembaga
5
menjadikan Mizan Amanah terus tumbuh dan berkembang menjadi lembaga
sosial pengelola amanah umat yang dipercaya masyarakat terutama para
donatur dan mitra perusahaan.
Banyaknya kepercayaan dari para donatur dan mitra perusahaan
kepada Mizan Amanah untuk mengelola amanah umat, karena dalam
perjalanan lembaganya Mizan Amanah tidak hanya membina dan mengelola
anak yatim piyatu dan dhuafa. Tetapi juga telah banyak melakukan kegiatan
kemanusiaan baik dalam bentuk kegiatan rutin seperti bakti sosial,
pengayoman asuransi kesejahteraan sosial kemudian bantuan korban bencana
alam, beasiswa prestatif serta bentuk pengabdian masyarakat lainnya. 3
Masyarakat mempercayai Mizan Amanah yang telah menumbuhkan
orang-orang yang berkualitas yang dihasilkan lembaganya, serta Mizan
Amanah terus menerus berusaha dalam pengabdian dan pelayanan masyarakat
Indonesia. Dengan kerja keras Mizan Amanah dan dukungan masyarakat,
pada tahun 2008 Mizan Amanah mendapat penghargaan organisasi terbaik
tingkat nasional dari Menteri Sosial RI yang disaksikan oleh Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono.4
Dengan prestasi yang diperoleh, Mizan Amanah terus meningkatkan
dan mempertahankan guna tercapainya keberhasilan lembaga. Lembaga
Mizan Amanah yang dikelola oleh manajemen harus dapat melaksanakan dan
mencapai tujuan yang diharapkan dengan menjalin kerjasama baik dengan
pihak internal yaitu orang-orang yang ada dalam lembaga, mau pun dengan
pihak eksternal yaitu di luar lembaga terutama masyarakat termasuk para
donatur dan perusahaan.
3
4
www.mizanamanah.org (Diakses pada Tanggal 9 November 2014).
www.mizanamanah.org (Diakses pada Tanggal 9 November 2014).
6
Upaya yang dilakukan manajemen dalam lembaga yaitu bekerjasama
dengan public relations dalam melaksanakan tujuan lembaga, membantu
dalam menjalin hubungan yang baik, membantu dalam pemecahan
permasalahan lembaga, serta melaksanakan tujuan utama. Manajemen
pengorganisasian tersebut juga dilakukan di Mizan Amanah yang merupakan
salah satu lembaga sosial. Dimana dalam hal ini Mizan Amanah membuat
divisi public relations karena menyadari betapa pentingnya membangun relasi
dan menjalin hubungan baik dengan masyarakat terutama dalam melaksankan
strategi untuk mencapai tujuan melalui public relations, serta membina
hubungan baik antara public relations dengan masyarakat yaitu meningkatkan
hubungan dengan para donatur dan perusahaan untuk menjalin kerjasama
dengan lembaga. Hal ini juga dilakukan berkaitan dengan banyaknya
lembaga-lembaga sebagai pengelola amanah umat yang berada dalam
masyarakat, akan tetapi Mizan Amanah memiliki perbedaan dalam
meningkatkan minat para donatur. Hubungan yang harus dijalankan oleh
lembaga tersebut menjadi tugas besar bagi salah satu divisi yaitu divisi public
relations.
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian strategi komunikasi public relations yang digunakan
lembaga sosial Mizan Amanah dalam meningkatkan minat para donatur
kepada lembaga tersebut dan penelitian ini diberi judul “Strategi Komunikasi
Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan Minat Para
Donatur”.
7
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Mempertahankan dan meningkatkan minat para donatur merupakan
salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah lembaga sosial
pengelola amanah umat. Sebab lembaga sosial tidak dapat dipisahkan dari
peran masyarakat dan menjadi kepercayaan masyarakat dalam mengelola
amanah umat terutama bagi para donatur. Banyak hal yang berkaitan erat
antara lembaga dengan minat para donatur, terutama dalam meningkatkan
minat para donatur. Agar pembahasan ini terfokus pada satu permasalahan
maka peneliti membatasi penelitian ini pada strategi komunikasi yang
digunakan oleh public relations Mizan Amanah yang mencakup tugas
dalam meningkatkan minat para donatur.
2. Perumusan Masalah
Dari uraian di atas menyangkut upaya meningkatkan minat para
donatur yang harus dibangun dan ditingkatkan oleh sebuah lembaga, maka
dengan ini peneliti merumuskan masalah ini sebagai berikut :
Bagaimana perumusan, implementasi, dan evaluasi strategi yang
dilakukan public relations Mizan Amanah dalam meningkatkan minat para
donatur?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka ada beberapa tujuan
yang ingin dicapai dari penelitian ini, yaitu:
8
1. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Akademisi
Untuk memberikan pengetahuan dan wawasan public relations
kepada mahasiswa.
b. Tujuan Praktisi
Untuk mengetahui apa dan bagaimana strategi yang dilakukan
public relations Mizan Amanah dalam meningkatkan minat para
donatur
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademisi
Untuk memberikan kontribusi dalam perkembangan ilmu
komunikasi khususnya pada kerja public relations.
b. Manfaat Praktisi
Dapat menjadi suatu masukkan pada mahasiswa dalam bidang
komunikasi, serta dapat digunakan oleh praktisi di bidang public
relations pada umumnya.
D. Tinjauan Pustaka
Sebelum melakukan penelitian ini peneliti melakukan pengecekan di
perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan
perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, peneliti menemukan
ada beberapa skripsi yang membahas tentang public relations.
Namun yang diteliti mahasiswa sebelumnya berbeda dengan isi
atau konten permasalahan yang peneliti teliti. Oleh karena itu, untuk
menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti mengikuti karya orang
lain, maka peneliti mempertegas perbedaan antara masing-masing judul
9
masalah yang dibahas pada skripsi sebelumnya dengan judul masalah yang
akan diteliti. Skripsi sebelumnya yang membahas tentang public relations
peneliti uraikan sebagai berikut.
Skripsi yang pertama dengan judul “Strategi Komunikasi Public
Relations Radio Gen Fm Pada Minat Pemasang Iklan”. Dalam skripsi
tersebut penulis menjelaskan bahwa strategi yang digunakan public relations
Radio Gen FM dalam menarik minat pemasang iklan dan mengetahui strategi
komunikasi yang dilaksanakan. Dan juga skripsi yang berjudul “Strategi
Komunikasi Public Relations Dompet Dhuafa dalam Membangun Citra
melalui Media Sosial Akun Twitter”. Kesamaan metode yang digunakan
yaitu strategi komunikasi public relations yang diterapkan dalam lembaga
sosial pengelola amanah umat. Tetapi tentu saja terdapat perbedaan dengan
skripsi penulis, yaitu dari segi kasus yang diteliti dan sarana yang menjadi
objek penelitiannya. Disini penulis melakukan penelitian tentang peran dan
strategi komunikasi public relations dalam meningkatkan minat para donatur.
E. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan skripsi ini, untuk memudahkan dalam sistematika
isi pembahasan penelitian, penulis mencoba merincikan beberapa hal yang
dianggap penting dalam mengolah dan menyusun skripsi ini. Penulis
meletakkan beberapa hal penting penelitian ke dalam empat bab terpisah yang
keseluruhannya saling berhubungan.
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini akan memaparkan mengenai latar belakang masalah,
pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
metodologi penelitian yang di dalamnya ada penjelasan mengenai
10
metode penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek
penelitian, teknik pengumpulan data yang berupa wawancara,
observasi, dokumentasi, serta teknik analisis data. Kemudian tinjauan
pustaka, dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini akan menjelaskan tentang pengertian strategi, tahapan strategi.
Kemudian dalam bab ini juga akan menguraikan pengertian
komunikasi, unsur-unsur komunikasi dan strategi komunikasi.
Pengertian public relations, strategi public relations, macam-macam
public relations, peranan public relations, komponen pembentuk
strategi public relations, dan tahapan-tahapan dalam kegiatan public
relations. Serta menjelaskan tentang pengertian lembaga sosial.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas tentang unit menjadi fokus penelitian, strategi
komunikasi, aktivitas public relations, dokumen public relations,
pelaku public relations.
BAB IV
ANALISIS HASIL TEMUAN
Bab ini berisikan tentang Strategi Komunikasi Public Relations Mizan
Amanah dalam Meningkatkan Minat Para Donatur, pelaksanaan
strategi, evaluasi strategi. Kemudian Peran dan Fungsi Public
Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan Minat Para Donatur,
peran dan fungsi public relations Mizan Amanah, kegiatan public
relations Mizan Amanah.
BAB V
PENUTUP
Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran penulis.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Strategi
1. Pengertian Strategi
Strategi menjadi bagian terpadu dari suatu rencana dan rencana
merupakan produk dari suatu perencanaan. Perencanaan yang cermat dan
matang merupakan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan suatu
organisasi atau program kegiatan. Kegiatan yang dilakukan tidak akan
tercapai dengan baik tanpa adanya strategi dan perencanaan yang
digunakan. Strategi apa dan bagaimana yang digunakan untuk mencapai
tujuan atau sasaran yang diinginkan.
Menurut Stephen Robbins (1990) mendefinisikan strategi sebagai
penentuan tujuan jangka panjang perusahaan dan memutuskan arah
tindakan serta mendapatkan sumber-sumber yang diperlukan untuk
mencapai tujuan.5 Dengan adanya strategi yaitu sebagai cara untuk
mencapai tujuan yang diharapkan, baik jangka panjang mau pun jangka
pendek dalam mencapai hasil akhir untuk mewujudkan tujuan dan sasaran
organisasi. Dalam menjalankan strategi perlu adanya tindakan-tindakan
yang dilakukan dan sumber-sumber yang menjadi faktor pendorong dalam
mewujudkan tujuan.
Menurut Bannet (1996) menggambarkan strategi sebagai arah yang
dipilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya. Mintzberg
5
Morissan, Pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Professional, (Jakarta:
Ramdina Prakasa, 2006), hlm. 134.
11
12
menjelaskan lima kegunaan dari kata strategi yaitu sebuah rencana (suatu
arah tindakan yang diinginkan secara sadar), sebuah cara (suatu manuver
spesifik yang dimaksudkan untuk mengecoh lawan atau kompetitor),
sebuah pola (dalam suatu rangkaian tindakan), sebuah posisi (suatu cara
menempatkan organisasi dalam sebuah lingkungan), sebuah perspektif
(suatu cara yang terintegrasi dalam memandang dunia). Melihat hubungan
antara lima kegunaan Mintzberg selalu menekankan bahwa penting dalam
menggali berbagai perspektif yang berbeda dari sebuah organisasi dan
aktivitasnya yang diberikan oleh tiap-tiap kegunaan.6
Strategi adalah pendekatan keseluruhan untuk suatu program.
Strategi adalah faktor pengkoordinasi, prinsip yang menjadi penuntun, ide
utama, dan pemikiran dibalik program taktis. Strategi menjadi kunci
penting dalam mencapai tujuan suatu organisasi atau program. Bagaimana
strategi yang dijalankan dengan baik akan berpengaruh besar terhadap
terlaksananya program untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan.
Strategi apa dan bagaimana yang akan ditempuh merupakan bagian dari
salah satu unsur yaitu perencanaan. Strategi menjadi faktor pengkoordinasi
unsur penting lainnya dalam manajamen dan menjadi ide atau pemikiran
utama untuk mewujudkan tujuan. Tujuan-tujuan yang dicapai oleh
organisasi diharapkan mampu memberikan keberhasilan terhadap suatu
organisasi.7
Setiap organisasi satu dengan organisasi lainnya memilki
perbedaan dalam pemikiran maupun strategi yang diterapkan. Pembuatan
6
Sandra Oliver, Strategi Public Relations, (Erlangga: Jakarta, 2006), hlm. 2.
Anne Gregory, Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public Relations, (Erlangga:
Jakarta, 2004), hlm. 98-99.
7
13
strategi umumnya menggunakan tiga tingkat, yaitu tingkat korporasi, unit
bisnis, dan tingkat operasional. Strategi antara berbagai tingkat dalam
suatu organisasi harus konsisten agar terciptanya keseimbangan. Oleh
karena itu, peran public relations adalah untuk memastikan bahwa
konsistensi diterapkan secara menyeluruh, yang oleh politisi Inggris Peter
Mandelson disebut sebagai on message.8
Peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa strategi merupakan
faktor penting dalam melancarkan suatu program yang akan dijalankan
dan memberikan fokus terhadap usaha yang dilakukan untuk mencapai
tujuan. Strategi juga merupakan prinsip yang menggerakkan dari titik
berada saat ini kearah yang diinginkan. Jika strategi yang diterapkan tepat
dan tujuan tercapai dengan baik, maka segalanya akan berjalan lancar dan
sesuai dengan yang diharapkan.
2. Tahapan Strategi
Strategi melakukan berbagai tahapan dalam prosesnya, strategi
melalui tiga tahapan yaitu perumusan strategi, implementasi strategi, dan
evaluasi strategi. Penjelasannya sebagai berikut:
a. Perumusan Strategi
Langkah pertama yang dilakukan adalah merumuskan strategi
yang
akan
dilakukan.
Sudah
termasuk
di
dalamnya
adalah
pengembangan tujuan, mengenai peluang dan ancaman eksternal,
menetapkan kekuatan dan kelemahan secara internal, menetapkan
suatu objektivitas, menghasilkan strategi alternatif dan memilih
8
Sandra Oliver, Strategi Public Relations, (Erlangga: Jakarta, 2006), hlm. 3.
14
strategi untuk dilaksanakan. Dalam strategi juga ditentukan suatu sikap
untuk memutuskan, memperluas, menghindari, dan melakukan suatu
keputusan dalam proses kegiatan. Dalam merumuskan strategi
dilakukan dengan megembangkan tujuan-tujuan apa saja yang akan
dicapai dan merumuskan strategi lainnya termasuk mengatasi faktor
ekternal dan internal. Selanjutnya memilih strategi alternatif dan
strategi yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan, serta
menentukan sikap untuk mengambil keputusan dalam proses kegiatan.9
b. Implementasi Strategi
Setelah merumuskan dan memilih strategi
yang telah
ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan strategi
yang ditetapkan tersebut. Dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah
dipilih membutuhkan komitmen dan kerja sama dalam pelaksanaan
strategi, jika tidak maka proses dan analisis strategi hanya akan
menjadi impian yang jauh dari kenyataan. Dalam impelementasi
strategi dilakukan dengan melaksanakan strategi yang ditetapkan dan
dipilih dalam perumusan strategi. Melaksanakan strategi yang telah
dirumuskan dengan komitmen dan kerja sama yang dilakukan untuk
mewujudkannya agar sesuai dengan apa yang diharapkan. Tanpa
adanya kerja sama dengan baik untuk melaksanakan tujuan, tidak akan
diperoleh hasil yang maksimal dan sesuai dengan harapan. Komitmen
yang harus dijaga dalam melaksankan strategi dengan selalu bekerja
keras untuk mewujudkannya, walaupun menghadapi banyak persoalan
9
Fred R David, Manajemen Strategi dan Konsep, (Jakarta: Perhelalindo, 2002), hlm. 3.
15
dan tantangan. Semua akan terwujud dengan baik jika selalu
mengutamakan dan fokus terhadap strategi dalam melaksankan, karena
faktor yang penting yaitu keberhasilan dalam mencapai tujuan. 10
c. Evaluasi Strategi
Tahap terakhir dari strategi adalah evaluasi impelentasi strategi.
Evaluasi menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan
kembali oleh suatu organisasi dan untuk memastikan sasaran yang
telah dicapai untuk menetapkan tujuan berikutnya. Ada tiga macam
langkah dasar untuk mengevaluasi strategi, yaitu meninjau faktorfaktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi, mengukur
prestasi dengan membandingkan hasil yang diharapkan dengan
kenyataan, dan mengembalikan tindakan korektif untuk memastikan
bahwa prestasi sesuai dengan rencana. Dalam evaluasi impelementasi
strategi dilakukan dengan mengukur strategi apa saja yang akan
dilaksanakan kembali oleh organisasi dan menentukan sasaran yang
telah dicapai untuk menetapkan tujuan selanjutnya. Oleh karena itu,
pencapaian tujuan merupakan faktor yang sangat penting dalam
evaluasi. Dalam evaluasi strategi perlu diperhatikan faktor eksternal
dan internal, faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung
dalam
melaksanakan
strategi.
Mengukur
prestasi
dengan
membadingkan hasil yang diinginkan atau diharapan dengan hasil
yang dicapai. Setelah prestasi yang dicapai sesuai dengan rencana,
kemudian memastikannya dengan mengembalikan tindakan korektif.11
10
11
Fred R David, Manajemen Strategi dan Konsep, (Jakarta: Perhelalindo, 2002), hlm. 3.
Fred R David, Manajemen Strategi dan Konsep, (Jakarta: Perhelalindo, 2002), hlm. 3.
16
B. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Kata atau istilah “komunikasi” (Bahasa Inggris “communication”)
berasal dari Bahasa Latin “communicatus” atau communicatio atau
communicare yang berarti “berbagi” atau “menjadi milik bersama”.
Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada
suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan.12
Menurut Webster New Colligiate Dictionary komunikasi adalah
“suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui sistem
lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku”.
Berikut ini adalah beberapa definisi tentang komunikasi yang ditemukan
oleh para ahli sebagai berikut:13
Menurut Carl Hovland, Janis & Kelley komunikasi adalah suatu
proses melalui dimana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus
(biasanya dalam bentuk kata-kata dengan tujuan mengubah atau
membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak). Sedangkan menurut
Bernard Berelson & Gary A.Steiner komunikasi adalah suatu proses
penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui
penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka dan
lain-lain. Serta menurut Harold Lasswell komunikasi adalah suatu proses
yang menjelaskan: “siapa” “mengapa” “apa” “dengan saluran apa”,
“kepada siapa”, dan “dengan akibat apa” atau “hasil apa”. (who says what
in which channel to whom and with what effect).
12
13
Riswandi, Ilmu Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), hlm 1-2, cet ke 1.
Riswandi, Ilmu Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), hlm 1-2, cet ke 1.
17
Dari definisi tentang ilmu komunikasi terlihat bahwa para ahli
memberikan definisinya sesuai dengan sudut pandangnya dalam melihat
komunikasi. Masing-masing memberikan penekanan arti, ruang lingkup,
dan konteks yang berbeda. Hal ini menunjukan bahwa ilmu komunikasi
sebagai bagaian dari ilmu sosial adalah suatu ilmu yang bersifat multidisipliner.
2. Unsur-Unsur Komunikasi
Dari paparan yang telah diuraikan, untuk dapat terjadi komunikasi,
minimal terdiri dari tiga unsur utama yaitu pengiriman pesan, pesan, target
penerima pesan. Namun komunikasi bukan semata terdiri atas tiga unsur.
Ketiga unsur itu adalah unsur-unsur dasar, tetapi proses komunikasi bisa
mengandung lebih dari unsur-unsur yaitu pengirim pesan (komunikator),
penerima pesan (komunikan), pesan, saluran komunikasi dan media
komunikasi, dan efek komunikasi.14
a. Pengirim Pesan (Komunikator)
Pengirim pesan adalah manusia yang memulai proses
komunikasi disebut komunikator. Komunikator ketika mengirimkan
pesan tentunya memiliki motif dan tujuan, yang sering disebut “motif
komunikasi”. Ada yang menyebut pengirim pesan atau komunikasi
dengan istilah “pengiriman” saja atau disebut juga “sumber”.
Sedangkan pengamat dan ilmuan komunikasi lain ada yang
menyebutkan sebagai encoder. Istilah “encoder” identik dengan istilah
14
Soyomukti Nurani, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010),
hlm 58-65, cet ke 1.
18
yang diartikan sebagai alat penyandi. “Encoding” adalah proses
penyandian, yang disandikan adalah pesan.
Komunikator bisa terdiri dari satu orang, banyak orang atau
lebih dari satu orang, serta kumpulan orang (massa). Apabila orang
banyak atau lebih dari satu orang tersebut saling kenal sehingga
terdapat ikatan emosional yang kuat dalam kelompoknya, mereka
disebut kelompok kecil. Apabila mereka relatif tidak saling kenal
secara pribadi sehingga ikatan emosionalnya lemah, mereka disebut
sebagai “kelompok besar” atau “publik”.
b. Penerima Pesan (Komunikan)
Penerima pesan adalah manusia berakal kepada siapa pesan
komunikator ditujukan. Ada ahli lain menyebut penerima pesan atau
komunikan sebagai “decoder”. Dalam proses komunikasi utamanya
dalam tataran antarpribadi peran komunikator dan komunikan bersifat
dinamis, dapat berganti. Sebagaimana komunikator, komunikan juga
dapat terdiri dari satu orang, banyak orang (kelompok kecil, kelompok
besar, termasuk dalam wujud organisasi), dan massa, dilihat dari
jumlah komunikator dan komunikannya, proses komunikasi dapat
terjadi dalam sembilan kemungkinan, antara lain: antara satu orang dan
satu orang, antara satu orang dan banyak orang, antara satu orang dan
massa, antara banyak orang dan satu orang, antara banyak orang dan
banyak orang, antara banyak orang dan massa, antara massa dan satu
orang, antara massa dan banyak orang, serta antara massa dan massa.
19
c. Pesan
Pesan kita definisikan sebagai segala sesuatu yang disampaikan
komunikator
kepada
komunikan
untuk
mewujudkan
motif
komunikasinya. Pesan sebenarnya adalah suatu hal yang abstrak
(konseptual, ideologis, idealistrik), akan tetapi disampaikan dari
komunikator kepada komunikan ia konkret karena disampaikan dalam
bentuk simbol atau lambang sebuah bahasa (baik lisan mau pun
tulisan), suara (audio), gambar (visual), mimik, gerak-gerik dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, lambang komunikasi disebut juga dengan
pesan yakni wujud konkret dari pesan berfungsi mewujudkan yang
abtrak menjadi konkret, suara, mimik, dan gerak-gerak digolongkan
dalam pesan nonverbal, sedangkan bahasa lisan bahasa tulisan
dikelompokkan dalam pesan verbal.
d. Saluran komunikasi dan media komunikasi
Agar pesan yang disampaikan komunikator sampai pada
komunikan, dibutuhkan saluran dan media komunikasi. Komunikasi
lebih identik dengan proses berjalannya pesan, sedangkan media
komunikasi lebih identik dengan alat (bagian) untuk menyampaikan.
Jadi, saluran komunikasi lebih utama daripada media komunikasi.
Saluran komunikasi dapat berjalan baik ada media atau tidak.
Komunikasi
bisa
terjadi
tanpa
media
atau
nonmediated
communication, yang berlangsung tatap muka atau face to face.
Aktivitas komunikasi tatap muka ini bentuknya bermacam-macam
mulai dari perbincangan, wawancara, konseling, rapat, seminar,
20
lokakarya, hingga pameran tempat target komunikan (para konsumen)
dapat berbincang lamgsung tatap muka dengan wakil perusahaan guna
membicarakan produk yang dipamerkan.
e. Efek komunikasi
Efek komunikasi adalah situasi yang diakibatkan oleh pesan
komunikator dalam diri komunikannya. Efek komunikasi ini
berdasarkan efek psikologi yang terdiri dari tiga hal yaitu pengaruh
kognitif adalah bahwa dengan komunikasi seseorang menjadi tahu
tentang sesuatu dan komunikasi berfungsi untuk memberikan
informasi, pengaruh efektif adalah bahwa dengan pesan yang
disampaikan terjadi perubahan perasaan dan sikap, pengaruh konatif
adalah pengaruh yang berupa tingkah laku dan tindakan karena
menerima pesan dari komunikator atau penyampai pesan dan
komunikan bisa bertindak untuk melakukan sesuatu.
3. Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy strategi
komunikasi merupakan percampuran antara perencanaan komunikasi
(communication
planning)
(communication
manajemen)
dengan
untuk
manajemen
mencapai
tujuan
komunikasi
yang
telah
ditetapkan. Strategi komunikasi harus mampu menunjukkan bagaimana
operasionalnya secara
praktis
harus dilakukan, dalam arti
kata
pendekatannya bisa berbeda-beda tergantung pada suatu kondisi dan
situasi.15
15
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1992), hlm. 301.
21
Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi dapat
menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan,
dalam arti kata bahwa pendekatan bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung
dari situasi dan kondisi.16
C. Public Relations
1. Pengertian Public Relations
Banyaknya definisi public relations yang telah dirumuskan oleh
para pakar atau ahli maupun profesional public relations, terjadinya
perbedaan batasan pengertian tentang public relations, dan sesuatu yang
menunjukkan baik secara teoritis maupun praktisi bahwa kegiatan public
relations itu bersifat dinamis dan fleksibel terhadap perkembangan
masyarakat yang mengikuti zaman.17
Perkembangan public relations saat ini juga didasari oleh semakin
tumbuhnya kesadaran akan pentingnya peran public relations dalam
masyarakat dan berbagai macam sektor yang membutuhan peran public
relations dalam membantu memecahkan berbagai macam persoalan.
Public relations yang bersifat dinamis tersebut juga menjadi bagian krusial
dalam membatasi definsi dari para praktisi public relations. Cukup banyak
definisi public relations yang telah diungkapkan tersebut saling berbeda,
tetapi pada prinsipnya dan pengertiannya adalah sama. Beberapa definisi
public relations bisa dijadikan acuan sebagai berikut:
16
Onong Uchjana Effendy, Dimensi-Dimensi Komunikasi, (Bandung: Alumni, 1981),
hlm. 84.
17
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 16-17.
22
Menurut Frank Jefkins public relations adalah semua bentuk
komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara
suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai
tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.18
Meskipun terdapat perbedaan dalam penekanan unsur-unsur
pokoknya dalam setiap definisi public relations, akan tetapi definisi public
relations banyak kesamaannya yaitu unsur-unsur utamanya yang
menyangkut fungsi manajemen, suatu proses yang mencakupi hubungan
komunikasi timbal balik antara organisasi dan publiknya, untuk
mengkomunikasikannya
kepada pihak manajemen atau pimpinan,
pelaksanaan atau menindaklanjuti program aktivitas yang terencana,
mengkomunikasikan, dan mengevaluasi, kemudian perencanaan agar
saling pengertian dan penerimaan dari pihak publiknya (internal dan
eksternal) sebagai hasil akhir dari aktivitas public relations. Jadi unsur
utama menunjukkan adanya hubungan kait mengait secara holistik yang
merupakan proses berkesinambungan dalam fungsional public relations
yang integral dengan manajemen organisasi, dalam upaya mencapai tujuan
dan sasaran utama organisasi.19
Menurut Edward L. Bernay public relations mempunyai tiga
fungsi utama
yaitu memberikan penerangan kepada masyarakat,
melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat
secara langsung, berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan
18
Frank Jefkins & Daniel Yadin, Public Relations edisi kelima (Jakarta: Erlangga, 2003),
hlm. 10.
19
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 19.
23
suatu badan atau lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat
atau sebaliknya. Dalam memberikan penerangan yang berupa pemahaman
kepada
masyarakat
mengenai
berbagai
macam
persoalan
yang
berkembang, fungsi public relations adalah mengetahui dan menjelaskan
informasi agar dapat disampaikan kepada masyarakat. Setelah informasi
dapat diterima oleh masyarakat, public relations memandu masyarakat
dalam mengubah sikap dan perbuatan sehingga mampu mengintegrasikan
sikap suatu organisasi sama dengan dengan sikap masyarakat. Kemudian
munculnya komunikasi dua arah timbal balik antara organisasi dengan
masyarakat dan tercapainya tujuan yang diinginkan.20
Menurut Cutlip, Center, and Broom public relations adalah fungsi
manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik
dan bermanfaat antara organisasi atau lembaga dengan publik yang
memengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. 21 (fungsi
melekat pada manajemen organisasi), membina hubungan yang harmonis
antara organisasi dengan pihak publiknya (sebagai khalayak sasarannya),
mengidentifikasi yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan
masyarakat terhadap organisasi yang diwakilinya, melayani keinginan
publiknya dan memberikan saran kepada pimpinan manajemen untuk
tujuan bersama, serta menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan
mengatur arus informasi, publikasi dan pesan dari organisasi ke publiknya
atau sebaliknya untuk tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.
20
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 20.
21
Scot M. Cutlip, Effective Public Relations, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2007), cet ke 2, hlm. 6.
24
Menurut definisi kamus terbitan of public relations (IPR) public
relations adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana
dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat
baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap
khalayaknya. Sedangkan menurut kamus Fund and Wagnal, American
Standard Desk Dictionary terbitan 1994, istilah public relations diartikan
sebagai segenap kegiatan dan teknik yang digunakan oleh organisasi atau
individu untuk menciptakan atau memelihara suatu sikap dan tanggapan
yang baik dari pihak luar terhadap keberadaan dan sepakterjangnya. 22
Menurut Webster’s New World Dictionary mendefinisikan public
relations adalah hubungan dengan masyarakat luas, seperti melalui
publisitas, khususnya fungsi-fungsi korperasi, organisasi dan sebagainya
yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan opini publik dan citra
yang menyenangkan untuk dirinya sendiri. Sedangkan menurut Public
Relations News mendefinisikan public relations adalah fungsi manajemen
yang mengevaluasi
sikap publik,
mengidentifikasi
kebijaksanaan-
kebijaksanaan dan prosedur-prosedur seorang individu atau sebuah
organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan menjalankan suatu
program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik.23
2. Strategi Public Relations
Menurut Ahmad S. Adnanputra pakar public relations dalam
naskahnya berjudul PR Strategy, mengatakan bahwa strategi
adalah bagian terpadu dari suatu rencana (plan), sedangkan rencana
merupakan produk dari suatu perencanaan (planning), yang pada
22
Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2005), cet ke 4, hlm 1-2.
23
Frazier Moore, Membangun Citra dengan Komunikasi, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2005), cet ke 2.
25
akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses
manajemen. Selain perencanaan yang dimiliki oleh manajemen,
terdapat unsur pengorganisasian termasuk strukturisasi,
pengarahan, dan pengendalian. Semua unsur manajamen harus
berjalan dengan baik agar tujuan bersama dapat tercapai dan sesuai
dengan apa yang diinginkan, serta mencegah terjadinya kekeliruan
dari apa yang direncanakan semula.24
Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian
merupakan unsur yang sangat penting dalam manajemen. Salah satu unsur
yang berkaitan erat dengan strategi yaitu unsur perencanaan, karena
strategi bagian terpadu dalam perencanaan. Suatu perencanaan yang
dilakukan manajemen yaitu dengan menggunakan strategi untuk mencapai
tujuan. Strategi apa dan bagaimana yang akan digunakan sehingga semua
yang diinginkan berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana yang
dibuat.
Mengacu kepada pola strategi public relations, maka menurut
Ahmad S. Adnanputra strategi public relations adalah alternatif optimal
yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public relations dalam
kerangka suatu rencana public relations (public relations plan). Public
relations bertujuan untuk menegakkan dan mengembangkan suatu “citra
yang menguntungkan” (favorable image) bagi organisasi terhadap
stakeholders-nya (khalayak sasaran yang terkait yaitu publik internal dan
publik eksternal). Untuk mencapai tujuan, maka strategi kegiatan public
relations diarahkan pada upaya menciptakan persepsi stakeholder. Jika
strategi dalam menciptakan persepsi berhasil dilakukan, akan memperoleh
24
Rosady Ruslan,Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 120.
26
keuntungan dari stakeholder sebagai khalayak sasarannya dan akan
tercipta suatu opini dan citra yang menguntungkan.25
3. Macam-macam Public Relations
Kajian dan ilmu public relations semakin berkembang yang
ditandai dengan semakin banyak permasalahan manajemen yang
terselesaikan dengan pendekatan public relations. Pendekatan public
relations telah memasuki bermacam-macam sektor. Mulai dari sektor
bisnis dan industri, sektor pemerintahan, sektor sosial, dan sebagainya.
Sektor-sektor tersebut menggunakan public relations sebagai bagian dari
manajemen, sehingga munculnya bermacam-macam public relations.
Akan dibahas 3 macam public relations yakni public relations industri dan
bisnis, public relations pemerintahan, dan public relations sosial.
Penjelasannya sebagai berikut:
a. Public Relations Industri dan Bisnis
Public relations industri dan bisnis telah diterima oleh
perusahaan-perusahaan besar. Public relations yang merupakan fungsi
manajemen turut menentukan suksesnya operasi suatu perusahaan.
Public relations industri tidak dapat dilepaskan dari prinsip ekonomi
dan keuntungan (profit). Dengan demikian, public relations industri
harus memiliki suatu daftar prioritas, sehingga sumber daya yang
tersedia dapat dipergunakan seefisien mungkin untuk mendapatkan
hasil yang maksimal.26
25
Rosady Ruslan,Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 121.
26
Frida Kusumastuti, Dasar-dasar Hubungan Masyarakat, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2002), hlm. 37-43.
27
Pengaruh
yang
melatarbelakangi
berkembangnya
public
relations industri dan bisnis terhadap kehidupan yaitu persamaan hak
dan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan bagi masyarakat,
kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan pekerja, perlindungan
terhadap investor, kontrol kualitas dan keamanan atas produk-produk,
integritas manajemen, perhatian nasional dan perlindungan sumber
alam, hak asasi manusia, serta hak untuk mendapatkan informasi.
Salah satu penerapan public relations dalam industri dan bisnis
meliputi hubungan dengan pelanggan dan peran public relations
terhadap marketing.
b. Public Relations Pemerintahan
Public relations pemerintahan pada dasarnya tidak bersifat
politis. Public relations di institusi pemerintahan dibentuk untuk
mempublikasikan kebijakan-kebijakan yang dijalankan. Memberi
informasi secara teratur mengenai kebijakan, rencana-rencana, serta
hasil-hasil kerja institusi serta memberi pengertian kepada masyarakat
tentang peraturan dan perundang-undangan dan segala sesuatu yang
berepengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Selain keluar public
relations pemerintahan dan politik juga harus memungkinkan untuk
memberi masukan dan saran bagi para pejabat tentang segala informasi
yang diperlukan dan reaksi atau kemungkinan reaksi masyarakat akan
kebijakan institusi, baik yang sedang dilaksanakan, akan dilaksanakan,
ataupun yang sedang diusulkan. 27
27
Frida Kusumastuti, Dasar-dasar Hubungan Masyarakat, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2002), hlm. 37-43.
28
Seiring dengan tuntutan transparasi dari masyarakat luas sebagai
publik pemerintahan, manfaat public relations dalam penyelenggaraan
pemerintahan secara umum telah diterima sejak lama. Bahkan
beberapa kalangan mengatakan, pemanfaatan public relations oleh
pemerintah mendahului penggunaannya oleh nonpemerintahan. public
relations dalam pemerintahan dan politik tidak dapat dilepaskan dari
opini publik.
Karakteristik yang melatarbelakangi mengapa public relations
pemerintahan perlu diterapkan dan dikembangkan yaitu program
pemerintahan ditujukan untuk masyarakat luas dengan berbagai latar
belakang, seringkali hasilnya abstrak yang sulit dilihat dalam waktu
dekat atau jangka panjang sekalipun, program pemerintah selalu
mendapat pengawasan terutama pers, LSM, dan sebagainya. Kemudian
terdapat dua sisi yang melatarbelakangi perkembangan public relations
pemerintah. Pertama adalah sisi pentingnya public relations bagi
pemerintahan. Kedua adalah hambatan-hambatan yang dihadapi oleh
public
relations
diarahkan
untuk
pemerintahan.
hubungan
Public
dengan
relations
media,
pemerintahan
masalah
umum,
dokumentasi, dan publikasi.
c. Public Relations LSM
Banyak aktivitas public relations menyangkut kesejahteraan
umum terpisah dari implikasi-implikasi komersial yang biasa. Public
relations adalah subjek yang sangat luas. Misi utama public relations
29
adalah mengembangkan saling pengertian, kepercayaan, dan bantuan
atau kerja sama. Praktik public relations dalam organisasi-organisasi
sosial, latar belakang, dan penerapan-penerapannya terbagi ke dalam
public relations organisasi keagamaan yaitu organisasi-organisasi
keagamaan yang sekarang mulai menyadari pentingnya media massa
untuk mencapai jamaah dan mempropagandakan doktrin-doktrin
mereka, public relations profesi yaitu profesi kedokteran, dan berbagai
macam profesi yang tidak kalah menggunakan public relations untuk
berkomunikasi dengan masyarakat, public relations organisasi sukarela
yaitu ada banyak organisasi sukarela, puluhan, ratusan bahkan
mungkin ribuan, dan kebanyakan mereka membutuhkan dana terusmenerus. Apabila kebijakan organisasi sudah benar, maka masalahnya
berubah menjadi masalah-masalah komunikasi.28
4. Peranan Public Relations
Public relations memiliki peran sangat penting dalam organisasi.
Keberadaan public relations sering ditambah, dikembangkan, dan diangkat
statusnya ketika organisasi menghadapi kekuatan luar, terancam mendapat
pengurangan dana, atau menghadapi ancaman pembubaran. Semakin
banyak yang menyadari akan pentingnya public relations menjadi bagian
dari manajemen dan berkembangnya public relations yang menyentuh
berbagai macam sektor, menandakan bahwa public relations memiliki
peran yang sangat penting dalam masyarakat. Public relations memiliki
28
Frida Kusumastuti, Dasar-dasar Hubungan Masyarakat, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2002), hlm. 37-43.
30
banyak peran lainnya yaitu dalam mengatasi persoalan yang dihadapi
organisasi,
membantu
organisasi
mengatasi
pengurangan dana, dan ketika organisasi
ancaman
mengahadapi
mendapat
ancaman
pembubaran, serta persoalan lainnya yang membutuhkan peran public
relations.29
Menurut Dozier (1992) peranan praktisi public relations dalam
organisasi merupakan salah satu kunci untuk memahami fungsi public
relations dalam komunikasi organisasi dan kunci untuk pengembangan
peranan praktisi public relations dalam pencapaian professional public
relations. Dozier & Broom (1995) membagi peranan public relations
menjadi empat kategori dalam organisasi yaitu expert prescriber,
communication fasilitator, problem solving process fasilitator, serta
communication technician. Penjelasannya sebagai berikut:30
a. Resep Ahli
Praktisi public relations yang memiliki keahlian tinggi dapat
membantu untuk mencari solusi dalam penyelesaian masalah
hubungan dengan publiknya (public relationship). Hubungan dengan
manajemen organisasi sangat dipengaruhi oleh public relations, pihak
manajemen hanya menerima apa yang disarankan oleh ahli public
relations (expert prescriber) yang memiliki pengalaman dan keahlian
dalam memecahkan persoalan yang dihadapi organisasi.
29
Scot M. Cutlip, Effective Public Relations, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2007), cet ke 2, hlm. 507.
30
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 21-25.
31
b. Fasilitator Komunikasi
Praktisi public relations bertindak sebagai komunikator atau
mediator untuk membantu pihak manajemen dalam mendengar
keinginan dari publik terhadap organisasi, serta mampu menjelaskan
kembali keinginan dan harapan organisasi
kepada publiknya.
Sehingga dengan komunikasi timbal balik yang dilaksanakan oleh
public relations dapat menciptakan saling pengertian, mempercayai,
menghargai dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak.
c. Pemecahan Masalah
Praktisi public relations merupakan bagian dari tim manajemen
untuk membantu pimpinan organisasi dalam proses pemecahan
persoalan atau krisis yang tengah dihadapi, baik sebagai penasihat
(adviser) dan mengambil tindakan eksekusi (keputusan). Biasanya
dalam menghadapi suatu krisis dibentuk suatu tim posko yang
dikoordinir praktisi public relations dengan melibatkan berbagai
departemen dalam satu tim khusus untuk membantu organisasi
mengatasi persoalan.
d. Teknisi Komunikasi
Praktisi public relations sebelumnya yang berhubungan erat
dengan fungsi dan peranan manajemen organisasi. Sedangkan dalam
peranan ini sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan
layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan methode of
communication in organization dan sistem komunikasi dalam
organisasi tergantung dari masing-masing bagian atau tingkatan, yaitu
32
secara teknis komunikasi, baik arus maupun media komunikasi
dipergunakan dari tingkat pimpinan dengan bawahan akan berbeda dari
bawahan ke tingkat atasan. Begitu juga arus media dan komunikasi
antara satu level, misalnya komunikasi antar karyawan satu
departemen dengan lainnya.
Peranan public relations diharapkan dapat bekerjasama dengan
manajemen dalam menjalankan aktivitasnya dan membantu mengatasi
persoalan
yang tengah dihadapi organisasi. Serta diharapkan
membantu manajemen dalam membina hubungan ke dalam (publik
internal) adalah publik yang menjadi bagian dari organisasi itu
sendiridan hubungan keluar (publik ekternal) adalah publik umum
yaitu masyarakat.
Beberapa kegiatan dan sasaran public relations sebagai
pendukung fungsi manajemen organisasi yaitu building corporate
identity and image adalah menciptakan identitas, citra perusahaan yang
positif serta mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dan
facing crisis adalah menangani complain dalam menghadapi krisis
yang terjadi dengan membentuk manajemen krisis.31
5. Komponen Pembentuk Strategi Public Relations
Strategi public relations dibentuk melalui dua komponen. Pertama,
komponen sasaran (satuan atau segmen yang akan digarap) pada
umumnya adalah stakeholder dan publik yang mempunyai kepentingan
yang sama. Seberapa jauh sasaran menyandang opini bersama,
31
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 25.
33
mengandung potensi kontroversial, dan dapat mempengaruhinya bagi
masa depan organisasi yang menjadi perhatian publik sasaran. Kedua,
komponen sarana (paduan atau bauran sarana untuk menggarap suatu
sasaran) berfungsi untuk menggarap ke arah posisi atau dimensi yang
menguntungkan. Setiap unsur dapat ditempuh melalui jalur taktikal atau
strategi public relations, yaitu setiap komponen sarana ditempuh melalui
jalur membeli (purchasing), jalur penekanan/kekuatan (pressure and
power), jalur membujuk (persuation), dan jalur merangkul (patronage).32
Proses penyusunan strategi public relations menurut Ahmad S.
Adnanputra, yang berkaitan dengan fungsi-fungsi public relations secara
integral melekat pada manajemen suatu organisasi atau lembaga yaitu
dengan mengidentifikasi permasalahan yang muncul, identifikasi unit-unit
sasarannya, mengevaluasi mengenai pola dan kadar sikap tindak unit
sebagai sasarannya, mengidentifikasi tentang struktur kekuasaan pada unit
sasaran, pemilihan opsi atau unsur taktikal strategi public relations,
mengidentifikasi dan evaluasi terhadap perubahan kebijaksanaan atau
peraturan pemerintahan dan langkah terakhir adalah menjabarkan strategi
public relations, dan taktik atau cara menerapkan langkah-langkah
program yang telah direncanakan, dilaksanakan, mengkomunikasikan, dan
penilaian evaluasi hasil kerja.33
Setelah melalui tahapan proses penyusunan strategi public
relations, perlu mengetahui komponen-komponen sebagai pembentuk
32
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 122-125.
33
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 127-128.
34
strategi. Dalam pembentukan strategi korporat akan dipengaruhi oleh
unsur-unsur tertentu yang berkaitan dengan lingkungan, kondisi, visi atau
arah, tujuan dan sasaran dari suatu pola yang menjadi dasar budaya
dibedakan yaitu secara makro dipengaruhi oleh unsur-unsur kebijakan
umum (public policy), budaya (kultur) yang dianut, sistem perekonomian
dan teknologi yang dikuasai oleh organisasi. Secara mikro tergantung dari
misi organisasi atau perusahaan, sumber-sumber yang dimiliki, sistem
pengorganisasian, dan program jangka pendek atau jangka panjang, serta
tujuan yang ingin dicapai.34
6. Tahapan-tahapan dalam Kegiatan Public Relations
Tahapan-tahapan yang dilakukan public relations, baik yang
berjangka panjang maupun berjangka pendek (untuk satu peristiwa
tunggal), harus memiliki perencanaan yang secara cermat dan hati-hati
sehingga akan diperoleh hasil-hasil yang nyata untuk mencapai tujuan.
Terdapat empat alasan yang paling penting bagi perlunya PR memilki
perencanaan yaitu untuk menetapkan target-target operasi PR yang
nantinya akan menjadi tolok ukur atas hasil yang diperoleh, untuk
memperhitungkan jumlah jam kerja dan berbagai biaya yang diperlukan,
untuk menyusun skala prioritas guna menentukan jumlah program dan
waktu yang diperlukan untuk melaksanakan program PR, untuk
menentukan kemungkinan pencapaian tujuan-tujuan tertentu sesuai dengan
ketersediaan, baik staf pendukung maupun operasional.35
34
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 128.
35
Frank Jefkins&Daniel Yadin, Public Relations edisi kelima (Jakarta: Erlangga, 2003),
hlm. 56.
35
Tanpa adanya suatu program yang terencana dengan baik dan
terorganisir, seorang praktisi public relations akan beroperasi secara
instingtif sehingga mudah kehilangan arah. Kadang cenderung ingin
mengerjakan hal-hal yang baru, sementara hal-hal yang lama belum
terselesaikan. Kemudian sulit mengukur sejauh mana kemajuan yang telah
dicapai dan hasil yang telah dihasilkan.
Setelah
penjabaran
mengenai
alasan-alasan
pentingnya
perencanaan untuk mencapai tujuan, terdapat model perencanaan public
relations yang sudah diterima oleh para praktisi public relations
profesional yaitu pengenalan situasi yang ada dan mengubah sikap,
penetapan tujuan apa saja yang ingin dicapai, definisi khalayak yang tidak
semua bisa dijangkau, pemilihan media dan teknik-teknik public relations,
perencanaan anggaran untuk menjalankan program baik gaji pegawai mau
pun alat operasional, serta pengukuran hasil apa saja yang telah dicapai
dalam menjalankan rencana dan tujuan. Penjelasannya sebagai berikut:36
a. Pengenalan Situasi
Kunci utama dalam menyusun suatu rencana secara logis adalah
pemahaman terhadap situasi yang ada. Ada beberapa tujuan public
relations yang ingin dicapai adalah mengubah sikap negatif menjadi
sikap positif yang diharapkan menumbuhkan pengetahuan yang akan
menjadi pemahaman. Untuk memahami situasi yang ada dengan
menggunakan satu metode yaitu pengumpulan pendapat atau studi
sikap (attitude study). Maka akan dapat mengenali masalah yang ada
36
Frank Jefkins&Daniel Yadin, Public Relations edisi kelima (Jakarta: Erlangga, 2003),
hlm. 57-72.
36
serta mencari cara untuk memecahkannya. Public relations harus
mengetahui situasi yang berada disekitar, dengan mengetahui pendapat
dari satu dengan lainnya yang berbeda, akan diperoleh berbagai
masalah yang berbeda pula. Setelah mengetahui masalah yang ada
kemudian diperoleh solusi untuk permasalahan.
b. Penetapan Tujuan
Dari sekian banyak tujuan dalam kegiatan public relations,
beberapa diantaranya adalah untuk menyebarluaskan cerita sukses
yang telah dicapai oleh organisasi kepada masyarakat, untuk
memperkenalkan
organisasi
kepada
masyarakat
luas,
untuk
memperbaiki hubungan antara organisasi dengan khalayaknya, untuk
menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para
pimpinan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari. Semua
organisasi memiliki tujuan yang ingin dicapai dan public relations
membantu dalam melaksanakan pencapaian tujuan tersebut.
c. Definisi Khalayak
Pentingnya bagi suatu organisasi mengenali dan membatasi
khalayaknya. Sebesar apapun suatu organisasi tidak mungkin
menjangkau semua orang. Walaupun beberapa jenis khalayak masih
dapat dijangkau dengan bantuan teknologi dan berbagai macam media.
Teknologi dan munculnya berbagai macam media yang membantu
memberikan informasi kepada khalayak, organisasi juga memilih
teknologi dan media untuk menjangkau beberapa khalayaknya yang
37
luas. Dengan bantuan teknologi dan media, khalayak dapat mengetahui
pemahaman yang diinginkan mengenai organisasi.
d. Pemilihan Media dan Teknik-teknik PR
Salah satu contoh media yaitu jurnalis, sedangkan sebagai
tekniknya yaitu penyelenggaraan acara resepsi pers. Baik kampanye
periklanan maupun kampanye public relations sama-sama dapat
menggunakan berbagai macam media. Kampanye periklanan biasanya
terbatas pada media-media tertentu yang diharapkan, dunia public
relations dapat menggunakan berbagai media khusus seperti jurnaljurnal internal, buletin, atau sekadar majalah dinding. Baik kampanye
public relations mau pun periklanan sama-sama menggunakan media
sebagai penghubung kepada khalayak.
e. Perencanaan Anggaran
Dalam perencanaan anggaran dapat dipahami bahwa public
relations merupakan kegiatan yang padat karya, sehingga pengeluaran
terbesar dihabiskan untuk membayar pemakaikan jam kerja yaitu gaji
pegawai. Pengeluaran lain yang cukup besar termasuk pemakaian alat
operasional. Banyaknya kegiatan tidak terlepas dari banyaknya
anggaran yang harus dikeluarkan. Anggaran dana harus dipersiapkan
secara matang dan profesional agar berjalan dengan lancar dan sesuai
dengan yang direncanakan. Apabila anggaran dana tidak dirancang
dengan baik dan benar, maka akan mengahambat keseluruhan
aktivitas.
38
f. Pengukuran Hasil
Pengukuran hasil merupakan faktor yang keenam. Mengevaluasi
berbagai hasil yang telah dicapai dengan teknik-teknik penelitian yang
digunakan untuk mengenali situasi. Metode-metode evaluasi hasil
biasanya diterapkan pada tahapan perencanaan. Target-target untuk
mencapai tujuan dapat digunakan sebagai tolok perbandingan, baik
untuk mengetahui apakah citra organisasi yang baru telah dipahami
khalayak, apakah hubungan organisasi dengan khalayaknya sudah
lebih baik, serta hasil-hasil nyata yang telah dicapai. Hasilnya dapat
dilihat dari apakah tercapainya tujuan-tujuan yang di harapkan atau
diinginkan, serta terciptanya hubungan yang baik antara organisasi
dengan khalayaknya.
D. Lembaga Sosial
1. Pengertian Lembaga Sosial
Lembaga sosial merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris
social institution yang merujuk pada dua pengertian, yakni sistem nilai dan
norma-norma sosial serta bentuk atau organ sosial. Dalam bahasa
Indonesia, para ahli belum sepakat untuk menerjemahkan social institution
ini ke dalam suatu istilah yang baku. Pada umumnya mereka
menerjemahkannya berdasarkan aspek mana yang lebih diutamakan.
Umumnya, social institution diartikan sebagai lembaga kemasyarakatan.
Kata lembaga dianggap tepat karena menunjuk pada suatu bentuk dan juga
mengandung pengertian abstrak tentang adanya kaidah-kaidah, sekaligus
39
juga mengandung pengertian yang abstrak tentang adanya norma-norma
dan peraturan tertentu yang menjadi ciri lembaga.37
Menurut Paul Horton dan Chester L. Hunt lembaga sosial adalah
sistem norma-norma sosial dan hubungan-hubungan yang menyatukan
nilai-nilai dan prosedur-prosedur tertentu dalam rangka memenuhi
kebutuhan dasar masyarakat. Sedangkan menurut Robert Maclver dan C.
H. Page lembaga sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah
diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia yang tergabung dalam
suatu kelompok masyarakat.38
37
http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-lembaga-sosial-menurut-ahli.html
(Diakses pada Tanggal 9 November 2014).
38
http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-lembaga-sosial-menurut-ahli.html
(Diakses pada Tanggal 9 November 2014).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Perspektif (Pendekatan) Penelitian
Perspektif adalah pedoman kita dalam menafsirkan peristiwa atau
perilaku orang lain. Menurut Becker mendefinisikan perspektif sebagai
seperangkat gagasan yang melukiskan karakter situasi yang memungkinkan
pengambilan tindakan. Suatu spesifikasi jenis-jenis tindakan yang secara layak
dan masuk akal dilakukan orang; standar nilai yang memungkinkan orang
dapat dinilai. Sedangkan Wimmer & Dominick menyebut pendekatan dengan
paradigma, yaitu seperangkat teori, prosedur, dan asumsi yang diyakini
tentang bagaimana peneliti melihat dunia. Perspektif tercipta berdasarkan
komunikasi antaranggota suatu kelompok selama seseorang menjadi bagian
kelompok tersebut. Jadi, orang akan mempunyai perspektif tertentu jika hidup
dalam kelompok dan berinteraksi dengan orang lain.39
Istilah lain dari perspektif adalah pendekatan. Ada dua sifat perspektif
atau pendekatan, yaitu bersifat membatasi pandangan kita dan selektif.
Menurut Mulyana jenis perspektif atau pendekatan yang disampaikan oleh
teoretisi bergantung pada bagaimana teoretisi itu memandang manusia yang
menjadi objek kajian mereka. Pengetahuan mengenai pendekatan penting bagi
seorang periset. Pendekatan akan menentukan jenis metodologi riset.
Pendekatan adalah falsafah yang mendasari suatu metodologi riset. Dari asal
kata, metodologi dibentuk dari kata metodos (cara, teknik atau prosedur) dan
39
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset
Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran (Jakarta:
Kencana, 2010), cet ke 5, hlm. 48.
40
41
logos (ilmu). Jadi, metodologi adalah ilmu yang mempelajari prosedur atau
teknik-teknik tertentu. Metodologi riset merupakan suatu pengkajian dari
peraturan-peraturan yang terdapat dalam metode riset. Sedangkan metode
merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu, yang mempunyai
langkah-langkah yang sistematik.40
Metodologi kualitatif berasal dari pendekatan interpretatif (subjektif).
Pendekatan interpretatif ini mempunyai dua varian, yakni konstruktivis dan
kritis. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah konstruktivis
yang menjelaskan bahwa paradigma konstruktivis adalah sebuah paradigma
yang memandang ilmu sosial sebagai suatu analisis sistematis terhadap suatu
perilaku sosial yang memiliki suatu makna melalui pengamatan langsung dan
rinci terhadap pelaku sosial dalam lingkung keseharian yang alamiah, agar
mampu memahami dan menafsirkan bagaimana para pelaku sosial yang
bersangkutan menciptakan dan mengelola dunia sosial mereka. Peneliti
menggunakan paradigma konstruktivis untuk memahami dan mendeskripsikan
bagaimana public relations berperan dan menentukan strategi dalam
mengelola dunia sosial mereka, dalam hal ini adalah proses pelaksanaan
public relations Mizan Amanah.
Dalam
penelitian
ini,
konstruktivis
tidak
bermaksud
untuk
memprediksi, mengontrol, dan mengubah dunia nyata, melainkan untuk
merekonstruksi dunia sebagai tempat realitas itu berada, yaitu dalam pikiran
penafsir pesan. Dengan kata lain, peneliti tidak bermaksud memprediksi,
mengontrol ataupun mengubah proses strategi public relations Mizan Amanah
40
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset
Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran (Jakarta:
Kencana, 2010), cet ke 5, hlm. 48-49.
42
melainkan hanya ingin merekonstruksi proses strategi tersebut dalam pikiran
public relations sebagai penafsir pesan.
Penelitian
konstruktivis
merupakan
penelitian
yang
refleksif.
Penelitian refleksif adalah penelitian yang ingin merefleksikan suatu realitas
sosial sesuai dengan penghayatan subjek-subjek yang ada dalam realitas
tersebut. Realitas tampil sebagai konstruksi mental, dipahami secara beragam
berdasarkan pengalaman serta konteks lokal dan spesifik para individu yang
bersangkutan. Penelitian ini mencoba merefleksikan proses pelaksanaan
Strategi Mizan Amanah sesuai dengan pemahaman dan pengalaman dari
masing-masing informan mengenai public relations dalam proses strategi.
B. Metode Riset Penelitian
Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan
sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Riset ini
tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling bahkan populasi atau
samplingnya sangat terbatas. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan
bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling
lainnya. Disini yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalaman (kualitas)
dan bukan banyaknya (kuantitas) data.
Periset adalah bagian integral dari data, artinya periset ikut aktif dalam
menentukan jenis data yang diinginkan. Dengan demikian, periset menjadi
instrumen riset yang harus terjun langsung di lapangan. Karena itu riset ini
bersifat subjektif dan hasilnya lebih kasuistik bukan untuk digeneralisasikan.
Disain riset dapat dibuat bersamaan atau sesudah riset. Secara umum, riset
43
yang menggunakan metodologi kualitatif mempunyai ciri-ciri yaitu intensif
partisipasi periset dalam waktu lama pada setting lapangan, perekaman yang
sangat hati-hati terhadap apa yang terjadi dengan catatan-catatan di lapangan,
analisis data lapangan, melaporkan hasil termasuk deskripsi detail, tidak ada
realitas yang tunggal, subjektif dan berada hanya dalam referensi periset,
realitas adalah holistik, memproduksi penjelasan, lebih pada kedalaman,
prosedur riset, serta hubungan antara teori, konsep, data.41
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu data
yang digunakan merupakan data kualitatif, data yang tidak terdiri atas angkaangka. Sedangkan tipe penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kualitatif.
Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.42
Peneliti berharap mendapatkan data penelitian tentang fakta yang terjadi
dengan menganalisa dan mendapatkan gambaran yang jelas mengenai strategi
komunikasi yang dilakukan oleh public relations Mizan Amanah dalam
meningkatkan minat para donatur.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendeketan kualitatif di
mana penelitian dilakukan berdasarkan kondisi alami di lapangan untuk
menggali informasi tanpa berusaha mempengaruhi informan. Melalui
penelitian kualitatif, maka data yang akan dihasilkan adalah data deskriptif
berupa kata-kata tertulis dan lisan. Menurut Bogdan dan Taylor mendefiniskan
metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
41
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset
Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran (Jakarta:
Kencana, 2010), cet ke 5.
42
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2000), hlm. 36.
44
yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut
secara holistik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu
atau lembaga ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya
sebagai bagian dari suatu keutuhan.43
Pendekatan kualitatif dapat membantu peneliti untuk mendeskripsikan
dan menjelaskan bagaimana strategi public relations dalam meningkatkan
minat para donatur berupa uraian, ucapan, data, tulisan, data-data deskriptif
nya.
C. Pengumpulan Data Penelitian
Dalam melakukan penelitian peneliti mengumpulkan data dari
berbagai sumber, metode pengumpulan data kualitatif yang paling independen
terhadap semua metode pengumpulan data dan teknik analisis data adalah
metode wawancara mendalam, observasi, serta dokumentasi.44
a. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara tatap
muka langsung antara interviewer dengan interview. Atau dalam arti lain
suatu percakapan yang dilakukan oleh kedua belah pihak, yaitu pewancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan diwawancarai (interview)
yang memberi jawaban atas pertanyaan yang diajukan.45 Dalam hal ini
subyek yang akan diwawancara adalah kepala divisi public relations
Mizan Amanah.
43
Meleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, ( Bandung: Remaja Rosdakarya).
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu
Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), cet ke 4, hlm. 107.
45
Lexi Meleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002),
cet.VI, h.135
44
45
b. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan
peneliti untuk mengamati atau mencatat suatu peristiwa dengan
penyaksian langsungnya, dan biasanya peneliti dapat sebagai partisipan
atau observer dalam menyaksikan atau mengamati suatu obyek yang
ditelitinya.46 Teknik observasi dalam penelitian ini dengan melakukan
kunjungan dan mengamati dan terjun langsung ke lapangan pada obyek
yang diteliti, yakni Mizan Amanah. Mengumpulkan data, mencatat semua
yang berkaitan dengan obyek penelitian.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan melihat
atau mencatat sesuatu laporan yang sudah tersedia. Metode ini dilakukan
dengan melihat dokumen-dokumen resmi seperti: monografi, catatancatatan serta buku-buku yang ada.47 Atau data diperoleh melalui dokumendokumen lembaga atau organisasi, adapun dokumen penelitian diperoleh
dari brosur, website, koran atau gambar (foto-foto).
D. Analisis Data Penelitian
Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen yang dikutip dari
buku Metodologi Penelitian Kualitatif karangan Meleong adalah upaya yang
dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, memilah-milahnya menjadi
satuan yang dapat dikelola, mensistensikanya, mencari dan menemukan pola,
46
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2002). Cet. Ke-1, hal.24
47
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta:Teras, 2009), hlm. 66.
46
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa
yang dapat diceritakan kepada orang lain.48
Sumber untuk menganalisis data adalah transkip rekaman hasil wawancara
(in dept interview) dengan para informan. Analisis bukti (data) yang telah
didapat terdiri atas pengujian, pengkategorian, atau pun pengkombinasian
kembali bukti-bukti untuk menunjuk proposisi awal suatu penelitian. Data
yang didapat pada saat pengumpulan data di lapangan maupun setelah data
terkumpul yang diolah agar lebih sistematis. Peneliti mengorganisasikan data
mentah dalam kategori konseptual untuk selanjutnya dianalisis. Proses
tersebut merupakan bagian integral dari analisis data dan dipandu berdasarkan
pertanyaan-pertanyaan baru.
E. Keabsahan Data Penelitian
Dalam teknik keabsahan data penelitian dibagi menjadi empat kriteria,
yaitu kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan
(dependability), dan kepastian (confirmability). Kriteria teknik keabsahan data
yang digunakan oleh peneliti adalah kepercayaan (credibility).
Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan beberapa teknik, antara lain
perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan,
kecukupan referensial, kajian kasus negatif, dan pengecekan anggota. Dalam
hal ini kriteria kepercayaan (credibility) diperiksa dengan melakukan
triangulasi, yaitu cek silang data dan interpretasi melalui penggunaan beberapa
sumber data atau teknik pengumpulan.
48
Prof. DR. Lexy J. Moleong, M.A, Metodologi penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009) h. 186
47
Model triangulasi yang dilakukan adalah triangulasi data yaitu
menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara,
hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang
dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda. Melalui teknik ini, data yang
telah diperoleh diperiksa dengan menggunakan hal lain yang berada di luar
data tersebut untuk menjadi pembanding. Teknik ini dilakukan dengan
mengecek data yang diperoleh dari informan penelitian melalui kroscek
dengan data lain yang berasal dari tulisan atau artikel yang telah
dipublikasikan di media.
48
BAB IV
GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS HASIL TEMUAN
A. Gambaran Umum Lembaga Sosial
Lembaga sosial merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris
social institution yang merujuk pada dua pengertian, yakni sistem nilai dan
norma-norma sosial serta bentuk atau organ sosial. Dalam bahasa Indonesia,
para ahli belum sepakat untuk menerjemahkan social institution ini ke dalam
suatu istilah yang baku. Pada umumnya mereka menerjemahkannya
berdasarkan aspek mana yang lebih diutamakan. Umumnya, social institution
diartikan sebagai lembaga kemasyarakatan. Kata lembaga dianggap tepat
karena menunjuk pada suatu bentuk dan juga mengandung pengertian abstrak
tentang adanya kaidah-kaidah, sekaligus juga mengandung pengertian yang
abstrak tentang adanya norma-norma dan peraturan tertentu yang menjadi ciri
lembaga.49
Menurut Paul Horton dan Chester L. Hunt lembaga sosial adalah
sistem norma-norma sosial dan hubungan-hubungan yang menyatukan nilainilai dan prosedur-prosedur tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar
masyarakat. Sedangkan menurut Robert Maclver dan C. H. Page lembaga
sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur
hubungan antarmanusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat.50
49
http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-lembaga-sosial-menurut-ahli.html
(Diakses pada Tanggal 9 November 2014).
50
http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-lembaga-sosial-menurut-ahli.html
(Diakses pada Tanggal 9 November 2014).
49
B. Gambaran Umum Mizan Amanah
1. Sejarah Singkat Mizan Amanah
Mizan Amanah merupakan lembaga pengelola amanah umat yang
berfungsi menyambungkan antara kaum agnia dengan kaum dhu’afa
dengan mekanisme prinsip accountable dan credible. Didirikan pada
tanggal 19 Juli 1995, oleh mahasiswa yang peduli dan orang-orang yang
mau membaktikan dirinya dibidang kemanusiaan.51
Dalam
perkembangannya
pendiri
Mizan
Amanah
adalah
mahasiswa dan masyarakat yang dulu berada di pojok di Cimahi Bandung.
Jadi tidak ada istilah satu tokoh pendiri dalam sejarah lembaga Mizan
Amanah, karena berdirinya lembaga berasal dari swadaya masyarakat dan
mahasiswa. Masyarakat dan mahasiswa yang membaktikan diri untuk
mengelola amanah umat terus berusaha untuk mewujudkan tujuan dan
cita-cita yang diharapkan, dengan kerjasama dan kerja keras yang tinggi
menjadikan lembaga sosial Mizan Amanah terus berkembang yang dapat
dilihat dari bertambahnya jumlah anak yatim dhu’afa yang telah tersantuni
serta berdirinya lembaga Mizan Amanah di berbagai daerah di Indonesia.
Sejak saat itu tahun demi tahun, Mizan Amanah terus berkembang sebagai
lembaga atau organisasi pengelola amanah umat yang bertujuan untuk
membina dan mengelola anak yatim piatu dan kaum dhu’afa yang ada di
Indonesia, hingga sampai periode Mei tahun 2012 telah tersantuni lebih
dari 11.864 anak yatim & dhuafa.
51
www.mizanamanah.org (Diakses pada Tanggal 22 November 2014).
50
Selain
perkembangan
Mizan
Amanah
dalam
banyaknya
menyantuni anak yatim dan tersebarnya lembaga Mizan Amanah di
Indonesia, perkembangan selanjutnya ditandai ketika Mizan Amanah
mulai membuka asrama Bintaro pada tahun 2008. Berawal dari membuka
asrama,
kemudian Mizan Amanah mulai
merapikan
manajemen
profesional termasuk mulai berdirinya divisi public relations. Mizan
Amanah yang pada awal berdirinya hanya merupakan sebuah panti biasa
yang didirikan oleh masyarakat dan mahasiswa, dalam pengelolaannya
hanya dikelola oleh susunan struktur organisasi biasa seperti adanya ketua,
sekretaris, bendahara, dan bagian marketing, jadi belum ada divisi khusus
atau profesional seperti sekarang ini dan pada awal berdiri belum adanya
divisi public relations yang membantu manajemen.
Secara struktural, lingkup kegiatan Mizan Amanah terbagi dua
manajemen yaitu yayasan dan kepantian. Yayasan berfungsi untuk
mengelola amanah titipan donatur dan membina sumber daya insani yang
dinamis, agamis, credible, accountable dan profesional. Sedangkan Panti
berfungsi khusus mendidik dan mengelola anak-anak yatim piatu dan
dhu’afa supaya menjadi muslim haqiqi siap mandiri di masyarakat
nantinya. Dalam perjalanan kelembagaannya, Mizan Amanah selain
membina mengelola anak yatim piatu dan dhu'afa juga telah banyak
melakukan kegiatan kemanusiaan baik dalam bentuk kegiatan rutin seperti
bakti sosial, pengayoman asuransi kesejahteraan sosial kemudian bantuan
51
korban bencana alam, beasiswa prestatif serta bentuk pengabdian
masyarakat lainnya.52
Seiring dengan berkembang dan tumbuhnya lembaga Mizan
Amanah dalam masyarakat, Mizan Amanah terus berupaya dan telah
berhasil melepaskan manusia-manusia tangguh dan berkualitas ke dalam
masyarakat. Dalam perjalanan untuk mencapai tujuan dan cita-cita yang
diharapkan bersama, Mizan Amanah terus menerus berusaha seoptimal
mungkin demi pengabdian dan pelayanan masyarakat. Dari hasil kerja
keras dan kebersamaan, pada tahun 2008 Mizan Amanah mendapat
penghargaan berturut-turut dari Walikota Cimahi, Gubernur Jawa Barat
dan puncaknya penghargaan organisasi terbaik tingkat nasional dari
Menteri Sosial RI yang disaksikan oleh Presiden SBY. Selain itu selama
empat tahun berturut-turut Mizan Amanah telah lulus audit akuntan publik
dengan predikat terbaik wajar tanpa pengecualian.
Selanjutnya prestasi terakhir pada tahun 2011 Mizan Amanah
mendapatkan penghargaan terbesar yaitu IMZ Awards, IMZ Awards
penghargaan dari IMZ yaitu semacam organisasi forum zakat yang di
dalamnya terdapat dompet dhuafa, rumah zakat yang masuk ke dalam
forum IMZ dan Mizan Amanah yang terpilih mendapatkan penghargaan
untuk pertumbuhan zakat terbaik. Yang dinilai bukan dari banyaknya
donatur, akan tetapi dari pertumbuhan atau progress dari tahun ke tahun
paling tinggi yang diadakan satu tahun sekali.
52
www.mizanamanah.org (Diakses pada Tanggal 22 November 2014)
52
2. Struktur Lembaga Mizan Amanah
Direktur (Director)
: Jemu Riyanto
Sekretaris (Secretary)
: Unang Hendrayana
Manajer Pendidikan (Education Manager)
: Gunardi
Manajer Pemberdayaan (Empowerment Manager) : Dede Sutisna
Manajer Fundraising (Fundraising Manager)
: Dodi Mulyana
Manajer Keuangan (Finance Manager)
: Deni Wastiadi
Manajer Wakaf (Waqf Manager)
: Nucholis Syaidi
Manajer SDM dan Umum (Human Resources
: Budi Suhendar
and General Affairs Manager)
Kepala Cabang Jakarta (Jakarta’s Branch Head)
: Nurdin Latif
Kepala Cabang Bandung (Bandung’s Branch Head) : Asep Somantri
Public Relations
: Adil Permata Sidik
: Subekti Eko
C. Strategi Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan Minat
Para Donatur
Strategi menjadi bagian terpadu dari suatu rencana dan rencana
merupakan produk dari suatu perencanaan. Perencanaan yang cermat dan
matang merupakan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan suatu
organisasi atau program kegiatan. Kegiatan yang dilakukan tidak akan tercapai
dengan baik tanpa adanya strategi dan perencanaan yang digunakan. Strategi
apa dan bagaimana yang digunakan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang
diinginkan. Menurut Stephen Robbins (1990) mendefinisikan strategi sebagai
53
penentuan tujuan jangka panjang perusahaan dan memutuskan arah tindakan
serta mendapatkan sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan.53
1. Pelaksanaan Strategi
Sebagai pengelola amanah umat, Mizan Amanah tidak dapat
terpisahkan dari peran para donatur dalam mewujudkan tujuan yang
diharapkan. Oleh karena itu, upaya dalam pengingkatan minat para
donatur terus dilakukan oleh lembaga terutama dalam menjaga
kepercayaan terhadap Mizan Amanah sebagai pengelola amanah umat.
Berbagai upaya dilakukan oleh lembaga termasuk melakukan strategi
dengan menggunakan CRM (Customer Relations Management) yaitu
perawatan donatur berupa telepon, sms atau pun silaturahmi dan
sebagainya. Karena Mizan Amanah menyadari besarnya peran para
donatur dalam lembaga, maka pentingnya menjalin hubungan yang baik.
Strategi untuk mencapai target dengan menggunakan CRM
(Customer Relations Management) yaitu untuk perawatan donatur dan
juga mempengaruhi kestabilan, strategi tersebut upaya yang bertujuan
untuk menjaga hubungan yang baik dengan para donatur. Strategi
selanjutnya yaitu dengan publikasi yang dilaksanakan oleh lembaga Mizan
Amanah, baik publikasi secara online mau pun publikasi secara offline.
Publikasi online melalui website, twitter, facebook, dan media sosial
lainnya, sedangkan publikasi secara offline melalui spanduk-spanduk,
brosur, baliho dan lainnya. Publikasi juga dilakukan bekerjasama dengan
53
Morissan, Pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Professional, (Jakarta:
Ramdina Prakasa, 2006), hlm. 134.
54
lembaga-lembaga perusahaan yang menjalin hubungan sosial dengan
Mizan Amanah seperti campaign.com dan lainnya.
Menurut Peneliti bahwa terdapat upaya yang dilakukan lembaga
Mizan Amanah dengan CRM dan publikasi, akan tetapi belum dapat
menjadi strategi atau perencanaan dalam melaksanakan kegiatan untuk
mencapai tujuan. Karena dalam mencapai tujuan tidak hanya dengan
adanya CRM dan publikasi, public relations harus dapat mengambil
bagian penting dalam sebuah lembaga yang bekerjasama dengan
manajemen dalam pelaksanaanya. Dalam melaksanakan CRM atau
publikasi yang hanya berupa program lembaga dan setiap lembaga
mempunyai program melaksanakan promosi seperti yang dilaksanakan
oleh Mizan Amanah untuk memberikan informasi kepada masyarakat
terutama para donatur, oleh karena itu public relations dalam lembaga
Mizan Amanah belum memiliki strategi tepat dalam melaksanakan tujuan.
Tujuan yang diharapkan oleh lembaga Mizan Amanah dengan
melaksanakan strategi, strategi yang dilaksanakan tersebut harus memiliki
perencanaan. Dalam perencanaan strategi public relations tidak hanya
dalam CRM dan publikasi baik secara online mau pun offline, akan tetapi
public relations profesional mampu melaksanakan peran dan fungsi
lainnya dalam lembaga. Public relations yang bekerjasama dengan
manajemen dapat melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan yang
diharapkan oleh lembaga, dengan adanya strategi yang matang yang dapat
dilaksanakan. Pelaksanaan strategi public relations yang tepat yaitu yang
berperan dalam pencapaian tujuan lembaga, dengan adanya public
55
relations yang membantu manajemen untuk mencapai keberhasilan
lembaga dan tercapai tujuan-tujuan. Public relations tidak hanya beperan
dalam pelaksanaan atau implementasi strategi saja, akan tetapi public
relations dapat menyusun perumusan strategi dengan menyusun
perencanaan apa saja yang akan dilaksanakan, kemudian public relations
berperan dalam pelaksanaan evaluasi strategi untuk meninjau tujuan apa
saja yang telah dicapai.
Dalam pelaksanaan strategi di lembaga Mizan Amanah terutama
dalam meningkatkan minat para donatur, karena lembaga Mizan Amanah
sebagai pengelola amanah umat tidak akan terpisahkan dari peran para
donatur yang merupakan bagian penting dalam tercapainya tujuan
bersama. Dengan adanya donatur diharapkan dapat terlaksananya dengan
baik pembinaan dan pengelolaan yatim dan dhu’afa di lembaga Mizan
Amanah, oleh karena itu berbagai upaya dilakukan dalam meningkatkan
minat para donatur dan menjaga hubungan yang baik dengan para donatur.
Selain yang dilakukan dengan CRM (Customer Relations Management),
juga dilakukan dengan publikasi baik online mau pun offline. Strategi
yang menggunakan publikasi dengan tujuan untuk mencapai sasarannya
yaitu para donatur, dengan adanya publikasi sehingga masyarakat
khususnya para donatur dapat mengetahui informasi dan kegiatan
mengenai lembaga, serta tertarik untuk bekerjasama dengan Mizan
Amanah. Maka strategi dalam lembaga Mizan Amanah tidak dapat
terpisahkan pula dari sasaran utama yaitu para donatur, baik donatur baru
56
mau pun donatur yang secara terus menerus mempercayai kepada lembaga
untuk mengelola amanah umat.
Dalam lembaga Mizan Amanah tahapan-tahapan strategi terutama
dalam perumusan strategi belum dapat tercapai dengan baik, belum adanya
strategi yang terpusat pada tujuan bersama yaitu keberhasilan lembaga.
Pentingnya tahapan-tahapan yang dijalankan agar tujuan dapat tercapai
dengan baik dan mencapai sasaran, merumuskan strategi apa saja yang
akan dilaksanakan dalam Mizan Amanah yaitu dengan tujuan dan sasaran
utama untuk para donatur. Selain untuk mengetahui startegi apa saja yang
akan dilaksanakan, dalam perumusan juga perlu mengetahui bagaimana
mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan. Dengan mengetahui
strategi untuk mencapai tujuan, akan mempermudah sebuah lembaga
untuk melaksanakan mencapai strategi dalam mencapai tujuan yang dicitacitakan. Pentingnya mengetahui strategi karena apabila tidak mengetahui
strategi apa yang akan dilaksanakan maka tujuan tidak akan tercapai
dengan baik dan sesuai dengan yang diharapakan. Strategi merupakan
kunci dari tercapainya tujuan, dengan strategi atau perencanaan organisasi
akan mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan. Oleh
karena itu, sebuah lembaga harus memilih dan menetapkan strategi untuk
dilaksanakan.
Selain mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan
dengan adanya strategi, sebuah lembaga akan mengetahui bagaimana atau
tindakan apa saja yang dilakukan dalam menghadapi tantangan dan
hambatan yang dihadapi. Maka, pentingnya pelaksanaan strategi untuk
57
mengatasi tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh lembaga agar
strategi yang telah dirumuskan dapat berjalan dengan baik. Perlunya
menjalin kekuatan dalam lembaga, karena dengan terjalinnya hubungan
diharapkan dapat tercapainya tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah
lembaga dengan menggunakan strategi.
Perumusan strategi yang dilaksanakan dalam Mizan Amanah
belum melibatkan departemen lain dalam lembaga, hanya dalam
melaksanakan koordinasi untuk kegiatan tertentu saja yang telah
dilaksanakan. Strategi
yang dilaksanakan Mizan Amanah belum
melibatkan departemen lain dalam lembaga, kerjasama yang dilaksanakan
hanya dalam kegiatan lembaga belum dalam lingkup melaksanakan
strategi public relations. Suatu lembaga dapat berjalan dengan adanya
perumusan strategi yang melibatkan departemen lain dalam lembaga dan
kerjasama yang dilaksanakan, dalam Mizan Amanah yang memiliki kantor
cabang yang di pimpin kantor pusat penting untuk menjalin kerjasama
dalam melaksanakan strategi guna mencapai tujuan bersama. Koordinasi
yang dilakukan baik dengan sesama anggota, satu departemen, antar
departemen, mau pun dengan anggota antar cabang.
Dalam perumusan strategi untuk mencapai tujuan perlu adanya
kerjasama dengan pihak internal baik dengan sesama anggota, satu
departemen, antar departemen, mau pun dengan anggota antar cabang
dalam lembaga. Dengan adanya partisipasi dengan departemen lainnya
dalam lembaga, diharapkan kegiatan akan tercapai dengan baik dan sesuai
dengan tujuan yang diharapkan oleh lembaga. Ketika strategi belum
58
dilaksanakan dengan baik karena terdapat tantangan dan hambatan yang
dihadapi, perlunya kerjasama dengan departemen lain untuk merumuskan
strategi apa untuk menghadapi permasalahan. Dalam menghadapi
permasalahan atau persoalan lembaga, peran strategi sangat penting untuk
mengatasinya. Strategi juga dibuat dalam mengatasi krisis dan persoalan
dalam lembaga.
Dalam menjalankan strategi tidak hanya berjalan dengan mudah
akan tetapi terdapat tantangan yang dihadapi oleh lembaga Mizan
Amanah, terutama tantangan dalam menghadapi momentum karena dalam
menjalankan strategi harus memiliki ide yang kreatif. Serta dari segi waktu
sebagai salah satu divisi yang menjalankan strategi, tidak dapat dipisahkan
dengan waktu untuk melaksanakan berbagai startegi yang ditempuh untuk
mencapai tujuan yang diharapkan lembaga. Waktu yang diperoleh dengan
waktu yang dibutuhkan tidak mudah untuk dikendalikan, perlunya usaha
yang keras untuk memanajemen waktu dalam pekerjaaan. Pekerjaan yang
membutuhkan ide untuk melaksanakan strategi yang diharapkan bersama
guna mencapai tujuan, yang dimulai dari perumusan untuk menentukan
apa saja tujuan yang ingin dicapai, bagaimana pelaksanaan untuk
mencapainya, serta mengetahui hasil akhir dari tahapan strategi. Semuanya
tidak dapat dikaitkan dengan waktu, karena berhubungan ide untuk
melaksanakannya.
Tantangan yang dihadapi oleh lembaga Mizan Amanah dalam
pelaksanaan strategi yaitu berupa ide dan waktu, karena perlunya ide yang
kreatif yang dibutuhkan untuk melaksanakan stretegi akan tetapi belum
59
dapat menyeimbangkannya dengan waktu yang dimiliki. Ketika ide dan
waktu dapat berjalan, maka strategi akan dengan mudah dilaksanakan
tanpa adanya tantangan yang dihadapi. Tantangan dalam sebuah lembaga
harus dapat dipahami dengan baik guna mendapatkan solusi terhadap
permasalahan atau tantangan yang dihadapi, dengan jalan kerjasama dalam
memahami masalah apa saja yang dihadapi serta mendapatkan solusi
terhadap pemecahan masalah.
Dalam lembaga Mizan Amanah hambatan yang dihadapi dalam
pelaksanaan strategi yaitu dalam menjalin hubungan yang baik dengan
perusahaan, pentingnya lembaga dalam menjalin relasi baik dengan para
donatur mau pun mitra perusahaan. Suatu lembaga sosial pengelola
amanah umat tidak dapat terpisahkan dari peran para donatur dalam
pelaksanaanya, maka sasaran donatur dalam strategi yang dilaksanakan
tidak hanya para donatur dari masyarakat saja akan tetapi mitra
perusahaan. Ketika perusahaan memberi kepercayaan kepada lembaga,
dengan mudah strategi untuk mencapai tujuan dapat dilaksanakan.
Lembaga Mizan Amanah hanya terfokus pada strategi yang dilaksanakan
untuk meningkatkan minat para donatur saja, tetapi belum adanya upaya
untuk meningkatkan mitra perusahaan. Dengan adanya strategi yang
dilaksanakan oleh lembaga untuk menarik minat yang tidak hanya para
donatur akan tetapi mitra perusahaan, dapat menciptakan lembaga Mizan
Amanah yang semakin berkembang dan mencapai keberhasilan.
Dengan adanya kerjasama yang dilaksanakan public relations yang
bekerjasama dengan manajemen untuk mencapai tujuan yang diharapkan
60
terutama dalam pencapaian sasaran para donatur dan mitra perusahaan,
dapat mengatasi hambatan yang dihadapi. Suatu manajemen yang terdiri
dari departemen-departemen dengan mudah dapat mengetahui hambatan
apa saja yang muncul dalam pelaksanaan program dan kegiatan, sehingga
tidak adanya hambatan Mizan Amanah dalam melaksanakan strategi untuk
mencapai tujuan lembaga.
Jadi pentingnya pengelolaan manajemen terutama public relations
lembaga Mizan Amanah yang terorganisir dalam melaksanakan strategi,
sehingga dalam melaksanakan program dan kegiatan dapat dengan mudah
dilaksanakan. Dengan terorganisirnya sebuah lembaga dan tidak adanya
tantangan dan hambatan yang berarti, maka strategi untuk mencapai tujuan
yang telah dirumuskan dapat berjalan dengan baik. Berbagai strategi dapat
dilaksanakan dengan adanya komitmen dan kerja sama dalam pelaksanaan
strategi, jika tidak maka proses dan analisis strategi hanya akan menjadi
harapan yang jauh dari kenyataan. Tanpa adanya kerja sama dengan baik
untuk melaksanakan tujuan, tidak akan diperoleh hasil yang maksimal dan
sesuai dengan harapan. Komitmen yang harus dijaga dalam melaksankan
strategi dengan selalu bekerja keras untuk mewujudkannya, walaupun
menghadapi banyak tantangan dan hambatan. Semua akan terwujud
dengan baik jika selalu mengutamakan dan fokus terhadap strategi yang
akan dilaksanakan, karena faktor yang penting yaitu keberhasilan dalam
mencapai tujuan.
Dengan adanya strategi yang baik, diharapkan dapat mengatasi
tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam mencapai tujuan yang
61
diharapkan. Dalam lembaga Mizan Amanah pentingnya melaksanakan
perumusan strategi agar dapat menjalankan tahapan-tahapan yang benar
karena tercapainya tujuan yang diharapkan ditentukan oleh pelaksanaan
strategi yang benar. Strategi dapat diperoleh dari perencanaan yang
disusun oleh lembaga dan dijalankan dengan kinerja yang baik oleh public
relations dan departemen lain dalam lembaga.
Menurut peneliti dalam mengatasi tantangan dan hambatan dengan
adanya kerjasama dalam suatu manajemen, baik dengan satu departemen
mau pun dengan departemen lainnya. Kerjasama yang harus dilakukan
agar tantangan dan hambatan yang dihadapi dapat diselesaikan, ketika
tidak adanya tantangan atau hambatan dalam lembaga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai dengan baik. Dalam menghasilkan ide yang
kreatif dibutuhkannya kerja keras dan pantang menyerah, karena ide yang
kreatif tidak muncul hanya dalam satu kali pemikiran saja akan tetapi
perlu waktu panjang dan waktu yang tidak dapat ditentukan. Ide kreatif
harus selalu di perhatikan dan dipertahankan dalam lembaga Mizan
Amanah, karena Mizan Amanah memiliki ide kreatif yang berbeda dengan
lembaga lainnya dalam menarik minat para donatur. Serta dalam
merumuskan strategi dalam pencapaian sasaran yaitu menjalin hubungan
denan mitra perusahaan, public relations harus dapat bekerjasama dengan
manajemen dan fokusnya upaya yang dilaksanakan agar sasaran dapat
tercapai demi keberhasilan lembaga.
Dengan membuat perumusan strategi dan melaksanakan strategi
yang telah ditetapkan dalam lembaga Mizan Amanah, tidak akan terlepas
62
dari munculnya tantangan dan hambatan. Tanpa adanya strategi sulit untuk
mengatasi tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh sebuah lembaga,
dengan strategi yang dilaksankan dapat menentukan dalam mengatasi
permasalahan dalam kegiatan mencapai tujuan. Permasalahan yang
muncul dalam sebuah departemen yang menjalankan strategi berupa
tantangan dan hambatan dapat terselesaikan yaitu bekerjasama dengan
anggota dalam satu departemen, saling membantu dan memiliki tujuan
yang sama yaitu demi keberhasilan lembaga.
2. Evaluasi Strategi
Setelah melaksanakan strategi disertai dengan adanya tantangan
dan hambatan yang dihadapi, perlu diadakannya evaluasi strategi. Evaluasi
strategi dilaksanakan untuk mengetahui tujuan apa saja yang sudah dicapai
dalam sebuah lembaga. Terdapat evaluasi strategi dalam lembaga Mizan
Amanah yaitu evaluasi yang rutin dilaksanakan satu bulan sekali dengan
departemen seluruhnya terutama public relations, mengenai public
relations juga dibahas dalam evaluasi. Public relations sebagai salah satu
divisi dalam sebuah manajemen, perlu memperhatikan hal apa saja yang
perlu diperbaiki dan permasalahan yang sedang dihadapi termasuk
tantangan dalam pelaksanaan strategi. Dengan adanya evaluasi dapat
menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh
suatu lembaga dan untuk memastikan sasaran yang telah dicapai untuk
menetapkan tujuan berikutnya.
Selain evaluasi yang secara berkala dilakukan per departemen
seluruhnya, evaluasi juga dilakukan setelah event yang dilaksanakan untuk
63
memberikan laporan. Setelah event atau kegiatan yang dilaksanakan oleh
Mizan Amanah dapat dibahas dalam evaluasi, dengan meninjau apakah
event tersebut berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan.
Evaluasi dilakukan pula untuk mengetahui tantangan dan hambatan apa
saja yang dihadapi dalam lembaga Mizan Amanah dalam melaksanakan
setiap kegiatannya. Evaluasi yang dilakukan oleh Mizan Amanah
dilakukan secara keseluruhan dan membahas permasalahan setiap
departemen yang ada dalam lembaga termasuk di dalamnya membahas
strategi public relations.
Pelaksanaan evaluasi membahas strategi apa saja yang sudah
tercapai dengan baik, mengenai kegiatan dan hasil akhir yang diharapkan,
strategi apa saja yang sudah dicapai dengan baik, karena dalam lembaga
pentingnya penyusunan strategi yang akan dilaksanakan. Terdapat strategi
yang belum terstruktur dalam lembaga Mizan Amanah, sehingga dapat
terlihat dari evaluasi yang dilaksanakan secara keseluruhan belum terfokus
pada
strategi
yang
dilaksanakan
oleh
public
relations.
Dalam
melaksanakan evaluasi pembahasan yang dilaksanakan public relations
sama dengan departemen lain dalam lembaga, belum adanya evaluasi yang
dilaksanakan dalam satu departemen yang secara khusus dalam hal ini
public relations. Pentingnya public relations melaksanakan evaluasi yang
secara khusus dengan satu departemen guna membahas strategi apa saja
yang sudah dicapai, strategi apa yang belum tercapai, strategi apa
selanjutnya untuk mencapai tujuan, serta tantangan dan hambatan yang
dihadapi dalam lembaga.
64
Menurut peneliti mengenai evaluasi yang dilaksanakan dalam
lembaga Mizan Amanah belum terfokus pada pembahasan setiap
departemennya termasuk evaluasi public relations, karena strategi yang
dimiliki dan dilaksanakan dalam lembaga Mizan Amanah belum
terstruktur dengan baik. Pentingnya lembaga memiliki strategi yang
terstruktur, karena dalam pelaksanaan strategi memiliki tahapan-tahapan
yang harus dilaksanakan agar tercapainya tujuan yang diharapkan dengan
baik. Dalam lembaga Mizan Amanah pentingnya memperhatikan lagi
langkah-langkah dalam melaksanakan strategi, karena strategi yang
dilaksanakan adalah untuk pencapaian tujuan yang diharapkan. Oleh
karena itu, evaluasi yang dilakukan dalam lembaga Mizan Amanah
mengenai evaluasi strategi yang sudah dijalankan, tujuan apa saja yang
sudah dicapai dan sesuai dengan yang direncanakan, serta evaluasi
mengenai keseluruhuan event atau kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Tanpa adanya strategi yang terstrukur dengan baik, akan sulit
untuk menentukan tujuan apa saja yang sudah dicapai dan tujuan apa saja
yang akan dilaksanakan selanjutnya. Evaluasi sebagai hasil akhir untuk
mengukur strategi yang akan dilaksanakan kembali dalam lembaga dan
menetapkan tujuan berikutnya. Terdapat tiga langkah dasar untuk
mengevaluasi strategi yang penting untuk diterapkan dalam lembaga
Mizan Amanah yaitu meninjau faktor-faktor internal dan eksternal,
mengukur prestasi dengan membandingkan hasil yang diharapkan dengan
kenyataan, dan mengembalikan tindakan korektif untuk memastikan
bahwa prestasi sesuai dengan rencana.
65
Strategi menjadi bagian terpadu dari suatu rencana dan rencana
merupakan produk dari suatu perencanaan. Perencanaan yang cermat dan
matang merupakan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan suatu
lembaga. Kegiatan yang dilakukan tidak akan tercapai dengan baik tanpa
adanya strategi dan perencanaan yang digunakan. Strategi apa dan bagaimana
yang digunakan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang diinginkan. Dalam
hal ini strategi komunikasi yang berhubungan dengan perencanaan
komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang
diinginkan oleh lembaga, dengan adanya startegi komunikasi diharapkan
dapat terlaksananya kegiatan dan program yang direncanakan oleh lembaga
Mizan Amanah.
Stretagi komunikasi yang digunakan public relations dalam lembaga
Mizan Amanah untuk meningkatkan minat para donatur salah satunya dengan
publikasi yaitu dengan memberikan informasi menarik yang membuat orang
penasaran, baik melalui media online dengan membuat artikel mau pun
melalui brosur yang menarik dengan membuat program yatim untuk
ditawarkan. Juga dengan adanya komunikasi yang tidak terlalu kaku dan lebih
kreatif, sehingga dapat menarik minat para donatur terhadap lembaga Mizan
Amanah contohnya dengan program ajakan yaitu “Dicari pahlawan yatim”,
dengan kata-kata ajakan unik tersebut dapat menarik para donatur. Dalam
lembaga Mizan Amanah startegi komunikasi dengan publikasi yang lebih
kreatif dapat efektif dilaksanakan untuk menarik minat para doantur, karena
publikasi yang kreatif berbeda dari lembaga pengelola amanah umat lainnya.
66
Mizan Amanah dalam menjalin hubungan komunikasi dengan para
donatur dengan silaturahmi yang tetap dijalin, ada pula untuk menjalin
hubungan komunikasi yaitu event undangan atau kunjungan. Untuk menjalin
hubungan dengan para donatur baik yang baru atau pun yang lama yaitu
dengan sms broadcast, mengirimkan sms dan mengingatkan dari kontak
donatur yang dimiliki oleh lembaga setiap akhir bulan. Dengan mengirim sms
di akhir bulan berupa doa dan mengigatkan kembali para donatur, kecuali
untuk donatur yang tidak meninggalkan kontak belum dapat dihubungi. Mizan
Amanah juga menjalin hubungan dengan perusahaan, akan tetapi belum
gencar dilaksanakan. Untuk saat ini lebih banyak strategi komunikasi yang
dilakukan kepada para donatur saja yaitu dengan menjalin silaturahmi, untuk
lingkup perusahaan hanya hubungan dari para relasi Mizan Amanah saja.
Menurut peneliti bahwa lembaga Mizan Amanah dalam melaksanakan
strategi komunikasi untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan hanya
dalam melaksanakan strategi komunikasi dengan para donatur saja, akan tetapi
belum terfokus pada strategi komunikasi yang dilaksanakan untuk menjalin
hubungan dengan mitra perusahaan. Mizan Amanah hanya melaksanakan
strategi komunikasi yaitu publikasi untuk menarik minat para donatur dan
menjalin hubungan silaturahmi dengan para donatur, belum adanya publikasi
dan menjalin silaturahmi dengan perusahaan. Pentingnya strategi komunikasi
yang dilaksanakan oleh lembaga Mizan Amanah dalam menjalin hubungan
dengan para donatur mau pun mitra perusahaan agar terwujudnya tujuan yang
diharapkan, dengan adanya hubungan komunikasi yang terjalin dengan baik
67
antara lembaga dengan para donatur dan mitra perusahaan maka akan lebih
mudah dalam mencapai tujuan bersama demi keberhasilan lembaga.
Dalam startegi komunikasi yang dilaksanakan tidak hanya terdapat
perencanaan komunikasi saja, akan tetapi manajemen komunikasi menjadi
bagian dalam pelaksanaan startegi komunikasi. Manajemen komunikasi juga
menentukan startegi komunikasi apa saja yang akan dilaksanakan dan dapat
mengetahui sasaran siapa saja yang menjadi bagian dari tercapainya tujuan
diinginkan. Startegi komunikasi yang dilaksanakan oleh Mizan Amanah
merupakan bagian dari upaya untuk mencapai tujuan.
Tujuan-tujuan apa saja yang dilaksanakan menggunakan startegi
komunikasi dan strategi komunikasi apa yang dijalankan, semuanya menjadi
bagian penting bagi sebuah lembaga karena Mizan Amanah selalu berupaya
agar tercapai tujuan bersama. Upaya yang dilakukan tidak hanya dalam
melaksanakan strategi komunikasi, akan tetapi banyak lagi upaya dalam
mencapai tujuan Mizan Amanah terutama dalam meningkatkan minat para
donatur dan mitra perusahaan. Dalam menjalin hubungan yang baik dengan
para donatur dan perusahaan, Mizan Amanah yang bekerjasama dengan public
relations juga meningkatkan hubungan komunikasi yang baik agar terciptanya
saling pengertian dalam mencapai kepentingan bersama.
Hubungan komunikasi dapat diciptakan oleh lembaga dengan bantuan
public relations yang berperan dalam menjalin komunikasi yang baik antara
lembaga yaitu Mizan Amanah dengan para donatur. Public relations harus
dapat mengerti apa yang diinginkan oleh para donatur terhadap lembaganya
dan yang diinginkan oleh lembaganya terhadap para donatur, sehingga akan
68
tercipta saling pengertian dan kerjasama keduanya. Ketika sudah tercapai
saling pengertian, maka kepentingan yang menyangkut lembaga dan donatur
akan berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan.
Bagaimana public relations dapat memberikan informasi mengenai
apa yang diharapkan oleh donatur terhadap lembaga Mizan Amanah, sehingga
dengan informasi yang didapatkan akan adanya saling memahami apa
keinginan dari masyarakat atau donatur. Selain memberikan informasi
mengenai apa yang diharapkan oleh donatur, public relations juga dapat
mengetahui apa yang diinginkan oleh lembaga yaitu manajemen terhadap para
donaturnya. Pentingnya dukungan dari para donatur dalam perencanaan atau
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh lembaga Mizan Amanah, karena dengan
adanya kerjasama dapat tercapainya kepentingan bersama.
Hubungan yang dijalin dengan menggunakan startegi komunikasi juga
dilakukan dalam menjalin hubungan dengan pihak internal atau dalam
lembaga dan pihak eksternal. Dalam lembaga Mizan Amanah pentingnya
menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan pihak internal, baik atasan
dengan bawahan, bawahan dengan atasan, orang departemen satu dengan
departemen lainnya, mau pun dalam satu departemen. Semuanya harus
menjalin komunikasi yang baik agar pelaksanaan kegiatan untuk mencapai
tujuan-tujuan dapat dilaksanakan sehingga tercapainya keberhasilan.
Dalam melaksanakan strategi komunikasi untuk mencapai tujuan yang
diharapkan oleh lembaga tidak hanya berjalan dengan mudah dalam
pelaksanaanya, akan tetapi terdapat tantangan dan hambatan yang harus
dihadapi yaitu waktu karena para donatur yang relatif sibuk jadi sulitnya
69
waktu untuk menjalin silaturahmi. Dalam Mizan Amanah untuk melaksanakan
strategi komunikasi dengan menjalin silaturahmi, akan tetapi mengenai waktu
para donatur yang relatif sibuk menjadi tantangan dalam melaksanakan
strategi komunikasi. Untuk menghadapi tantangan tersebut manajamen yang
dibantu oleh public relations harus mengetahui langkah apa saja yang harus
dilakukan. Apabila hubungan komunikasi dengan pihak internal dalam
lembaga berjalan dengan baik maka dengan mudah untuk bekerjasama dengan
public relations dalam mengatasi tantangan dan hambatan dari pihak
eksternal, serta hubungan dengan pihak eksternal juga dapat terjalin dengan
baik apabila tumbuhnya saling pengertian keduanya. Maka untuk menghindari
hambatan dan tantangan yang timbul baik dari pihak internal mau pun
eksternal hubungan komunikasi harus berjalan dengan baik, sehingga
tercapainya tujuan bersama yang diharapkan.
Menurut peneliti bahwa tantangan dalam melaksanakan strategi
komunikasi yaitu dalam menghadapi para donatur yang relatif sibuk sehingga
sulitnya untuk menjalin hubungan komunikasi. Public relations Mizan
Amanah harus berupaya meningkatkan lagi hubungan komunikasi dan
mengingatkan para donatur baik dengan mengirimkan sms broadcast atau sms
centre, dengan adanya upaya meningkatkan hubungan komunikasi yang
dilakukan public relations Mizan Amanah tersebut silaturahmi tetap terjalin.
Public relations dapat membantu memberikan solusi terhadap tantangan dan
permasalahan yang dihadapi, bekerjasama dengan departemen lain dalam
penyelesaian permasalahan, serta menjadi komunikator dan mediator antara
lembaga dengan para donatur. Startegi komunikasi menjadi bagian terpenting
70
dalam pelaksanaan untuk mencapai tujuan, bagaimana strategi dapat
dilaksanakan dan hubungan komunikasi terjalin dengan baik. Agar hubungan
komunikasi dapat berjalan dan pesan dapat diterima, maka pentingnya
komunikasi yang baik yaitu dengan menggunakan strategi komunikasi dalam
perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi agar pelaksanaannya
dapat berjalan guna mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
D. Peran dan Fungsi Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan
Minat Para Donatur
Peran dan fungsi public relations saat ini semakin berkembang seiring
dengan semakin tumbuhnya kesadaran akan pentingnya peran dan fungsi
public relations dalam masyarakat dan berbagai macam sektor yang
membutuhan peran public relations dalam mengatasi berbagai macam
persoalan. Sifat public relations yang dinamis tersebut juga menjadi bagian
krusial dalam membatasi definsi dari para praktisi public relations. Salah satu
definisi public relations yaitu menurut Frank Jefkins public relations (PR)
adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun
ke luar, antara suatu lembaga atau organisasi dengan semua khalayaknya
dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling
pengertian.54 Pentingnya menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan
pihak internal mau pun eksternal agar tercapainya saling pengertian antara
organisasi dengan masyarakat.
54
Frank Jefkins&Daniel Yadin, Public Relations edisi kelima (Jakarta: Erlangga, 2003),
hlm. 10.
71
1. Peran dan Fungsi Public Relations Mizan Amanah
Dalam lembaga Mizan Amanah public relations berperan untuk
menaikkan nama lembaga, menjaga nama baik lembaga, dan menjaga
hubungan baik dengan para donatur. Public relations berperan menaikkan
dan menjaga nama baik lembaga Mizan Amanah agar selalu dipercayai
terutama oleh para donatur untuk mengelola amanah umat, serta public
relations harus dapat menjaga hubungan yang baik dengan para donatur.
Dalam melaksanakan peran dan fungsinya, public relations menggunakan
strategi-strategi untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Menjadi public relations tidak terlepas dari pelaksanaan peran dan
fungsinya, serta melaksanakan strategi dalam mencapai tujuan yang di
cita-citakan. Tujuan-tujuan apa yang diharapkan dan diinginkan oleh
lembaga Mizan Amanah, public relations harus dapat berupaya untuk
mewujudkannya dengan pelaksanaan strategi dan menjalin komunikasi
yang baik dengan para donatur. Dengan tercapainya startegi komunikasi
baik dengan lembaganya mau pun para donatur, maka tujuan kegiatan
yang diharapkan lembaga dapat terwujud.
Selain terwujudnya tujuan yang diharapakan, public relations terus
berupaya untuk melaksanakan aktivitasnya dengan mempertahankan dan
meningkatkan kembali apa yang sudah dicapai oleh lembaga. Dalam
lembaga Mizan Amanah tidak hanya sampai kepada tercapainya tujuan
yaitu kepercayaan para donatur terhadap lembaga, akan tetapi dalam
meningkatkan minat terhadap lembaga terus dikembangkan. Bagaimana
public relations dapat mencapai sasaran dan kemudian sasaran tersebut
72
dapat kembali memberikan kepercayaan terhadap lembaga adalah menjadi
hal utama, karena sebagai sebuah lembaga yang membutuhkan peran
donatur dalam pelaksanaan mencapai tujuan.
Mizan Amanah memberi kepercayaan kepada public relations
untuk dapat melaksanan peran dan fungsinya serta menjalankan strategi
yang akan dilaksanakan, dengan adanya public relations diharapakan
dapat membantu manajemen dalam proses pencapaian tujuan. Tujuantujuan apa saja yang dimiliki oleh lembaga tidak akan terpisahkan dari
asas berdirinya sebuah lembaga tersebut, dalam hal ini Mizan Amanah
sebagai sebuah lembaga sosial yang tujuan utamanya sebagai pengelola
amanah umat. Dalam mencapai tujuan lembaga harus berusaha untuk
menjaga hubungan yang baik dengan para donatur karena sebuah lembaga
tidak akan terlepas dari peran serta para donator, oleh karena itu Mizan
Amanah terus berupaya dalam menumbuhkan minat para donator dan
menjaga hubungan yang baik.
Menurut peneliti bahwa public relations dalam lembaga Mizan
Amanah belum dapat melaksanakan peran dan fungsinya, karena public
relations tidak hanya berperan menjaga nama baik lembaga dan hubungan
yang baik tetapi masih banyak peran dan fungsi public relations yang
lainnya. Selain membantu dalam menjaga nama baik lembaga dan
menjaga hubungan yang baik dengan para donatur, peran public relations
juga dibutuhkan dalam penyelesaian permasalahan, memberikan solusi
terhadap permasalahan, menjadi penasihat dan pengambil keputusan,
menjadi mediator dan komunikator, serta banyak lagi aktivitas yang
73
membutuhan peran public relations dalam sebuah lembaga. Oleh karena
itu, public relations memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah
lembaga terutama dalam membantu manajemen dengan melaksanakan
strategi untuk mencapai tujuan.
Dalam Mizan Amanah perlunya peran public relations yang secara
utuh dilaksanakan sesuai dengan peran dan fungsi public relations agar
dalam pelaksanaanya mampu mewujudkan cita-cita yang diharapkan oleh
lembaga. Public relations juga dapat menentukan dalam tercapainya
tujuan yang diharapakan oleh lembaga, karena apabila strategi yang
dilaksanakan berjalan dengan baik dan terorganisir maka tujuan akan
dicapai dengan baik pula.
Perlunya public relations menggali lagi strategi untuk mencapai
tujuan yang ingin dicapai dengan peran dan fungsinya, agar tujuan yang
belum tercapai dapat dilaksanakan dengan baik dan tercapainya
keberhasilan serta dalam meningkatkan prestasi lembaga Mizan Amanah.
Public relations dalam sebuah lembaga harus dapat melaksanakan peran
dan fungsinya, serta melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan yang di
cita-citakan oleh lembaga. Strategi apa yang akan dilaksanakan dan
tahapan-tahapan apa saja yang harus dijalankan dengan menggunakan
startegi, agar strategi dapat berjalan dan sesuai dengan yang diharapkan.
Keberhasilan sebuah lembaga juga ditentukan dari peran dan fungsi public
relations, bagaimana public relations menjadi bagian penting dalam
melaksanakan tujuan lembaga. Ketika public relations dalam Mizan
Amanah dapat melaksanakan peran dan fungsi yang sesuai, maka
74
permasalahan
dapat
diatasi
dengan
memberikan
solusi
terhadap
permasalahan, penasihat atau pengambil keputusan, serta public relations
berperan menjadi mediator dan komunikator dalam lembaga.
2. Kegiatan Public Relations Mizan Amanah
Dalam menjaga hubungan yang baik dan ingin mendapat
kepercayaan dari para donatur, berbagai upaya dilakukan public relations
baik dengan mengadakan kegiatan atau program ataupun upaya lainnya
untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan oleh lembaga. Public
relations secara aktif berpartisipasi mendukung setiap kegiatan yang
dilaksanakan oleh lembaga, kegiatan atau program
apa saja yang
dilaksanakan lembaga, public relations diharapkan dapat membantu dalam
terlaksananya kegiatan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan.
Dimana dalam hal ini public relations Mizan Amanah harus mengetahui
kegiatan apa saja yang membutuhkan peran public relations dalam
pelaksanaannya.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh public relations dalam lembaga
Mizan Amanah yaitu publikasi, baik dengan publikasi online mau pun
offline yang dilaksanakan. Publikasi online berupa website, sosial media,
sms broadcast, sms centre (terdapat perbedaan antara sms broadcast
dengan sms centre, untuk sms centre dapat dilakukan dengan komunikasi
dua arah menggunakan nomer biasa, untuk sms broadcast dilakukan
dengan komunikasi satu arah sehingga donatur tidak bisa membalas sms
yang diterima karena sms yang masuk dengan nama Mizan Amanah yang
sudah terdaftar secara resmi), selanjutnya bbm broadcast juga masuk ke
75
dalam publikasi online. Sedangkah publikasi yang bersifat offline itu
spanduk, brosur, signboard, dan baliho.
Dengan adanya media baik online mau pun offline untuk
memberikan informasi mengenai lembaga kepada masyarakat khususnya
para donatur dan menjelaskan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan
oleh lembaga. Kegiatan public relations dalam melaksanakan publikasi,
baik publikasi melalui media online mau pun offline, karena media sangat
penting dalam membantu menyampaikan berbagai informasi. Public
relations menggunakan berbagai media untuk melaksanakan kegiatannya,
dengan adanya media diharapkan dapat mendukung berbagai kegiatan
yang akan dilaksanakan. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh public
relations dengan dukungan media menjadi bagian penting dalam tahapan
kegiatan public relations. Dalam lembaga Mizan Amanah adanya
publikasi online mau pun offline sebagai salah satu media khusus dalam
kerja public relations. Publikasi online mau pun offline yang secara rutin
dibuat untuk pelaksanaan kegiatan public relations dalam lembaga Mizan
Amanah, menunjang dalam setiap kegiatan public relations baik yang
berhubungan dengan lembaga atau yang menyangkut dalam urusan public
relations. Lembaga Mizan Amanah memberikan kepercayaan dalam
menangani media yang ada dalam lembaga kepada public relations, agar
tercapainya kegiatan public relations dan tujuan yang diharapkan lembaga.
Menurut peneliti bahwa public relations Mizan Amanah dalam
melaksanakan kegiatan dengan publikasi berupa online mau pun offline,
belum efektif dilaksanakan untuk kegiatan public relations di sebuah
76
lembaga. Masih banyak kegiatan yang harus dilaksanakan public relations,
terutama dalam meningkatkan minat para donatur. Dengan adanya
publikasi menggunakan media baik online mau pun offline, belum dapat
menunjang kegiatan public relations secara keseluruhan. Pentingnya
media yang dibutuhkan oleh public relations dalam kegiatannya, agar
publikasi dapat dilaksanakan secara menyeluruh. Kegiatan terutama dalam
publikasi dapat dilaksanakan dengan bantuan media lain baik melalui
media cetak mau pun elektronik, dengan adanya publikasi dari media
tersebut diharapkan dapat membantu public relations dalam melaksanakan
kegiatannya. Jadi media yang digunakan tidak hanya berupa media online
dan offline yang ada dalam lembaga saja, akan tetapi menggunakan media
cetak mau pun elektronik agar berkembanganya lembaga Mizan Amanah.
Dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan baik melalui media
cetak atau pun elektronik, masyarakat dapat dengan mudah untuk
mendapat informasi lembaga Mizan Amanah. Dengan berkembangnya
informasi yang didapatkan, Mizan Amanah dapat menjangkau masyarakat
secara luas terutama para donatur. Selain dalam pengembangan media,
public relations dalam melaksanakan kegiatannya harus memiliki
perencanaan yang matang guna melaksanakan strategi untuk mencapai
tujuan. Dalam melaksanakan kegiatan public relations, Mizan Amanah
harus mempunyai perencanaan yang cermat dalam melakukan tahapantahapan kegiatan. Perencanaan dalam kegiatan public relations sangat
penting karena untuk memperoleh hasil-hasil yang nyata untuk mencapai
tujuan. Dengan adanya perencanaan yang dibuat, akan menjadi tolok ukur
77
untuk lembaga dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan apa saja
telah dicapai dan menentukan tujuan apa selanjutnya untuk dilaksanakan,
tanpa adanya kegiatan untuk mencapai tujuan yang direncanakan dengan
baik seorang public relations akan kehilangan arah karena sulit mengukur
sejauh mana kemajuan yang telah dicapai dan hasil yang telah dihasilkan.
Keberhasilan lembaga juga dapat dilihat dari tercapainya tujuantujuan yang telah direncanakan dengan baik, semuanya akan terwujud
dengan perencanaan yang matang terarah. Dengan perencanaan, public
relations tidak akan kehilangan arah dalam melaksanakan kegiatan.
Terdapat model perencanaan public relations yang harus diterapkan dalam
lembaga Mizan Amanah, yaitu pemahaman terhadap situasi termasuk
tujuan public relations yang ingin dicapai, penetapan tujuan dalam
kegiatan public relations diantaranya adalah untuk mengenali dan
membatasi khalayaknya, untuk pemilihan media dan teknik-teknik public
relations yaitu dunia public relations dapat menggunakan berbagai media
khusus seperti jurnal-jurnal internal, buletin, atau sekadar majalah dinding,
untuk menyusun perencanaan anggaran, serta pengukuran hasil yaitu
mengevaluasi berbagai hasil yang telah dicapai.
Dalam pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh public
relations Mizan Amanah, pentingnya perencanaan yang cermat dalam
melaksanakan tahapan-tahapan kegiatan karena public relations harus
dapat melaksanakan strategi yang telah ditetapkan. Sehingga tercapainya
tujuan-tujuan yang diharapkan oleh Mizan Amanah yaitu dengan
menyusun perencanaan, agar kegiatan public relations terstruktur dan
78
terorganisir dengan baik. Melihat model perencanaan yang telah dijelaskan
sebelumnya, Mizan Amanah harus memperhatikan akan pentingnya
perencanaan untuk mencapai tujuan diterapkan dalam lembaga. Kegiatan
public relations Mizan Amanah meliputi perencanaan dalam pemilihan
media apa saja yang akan digunakan yaitu dengan menggunakan berbagai
media baik media online mau pun media offline, menggunakan media lain
yang dibutuhkan berupa media cetak mau pun media elektronik untuk
mengembangkan kegiatan public relations, serta pengukuran hasil yaitu
mengevaluasi berbagai kegiatan Mizan Amanah dan hasil yang telah
dicapai oleh lembaga.
Dalam lembaga Mizan Amanah perlunya perencanaan yang
matang dalam setiap kegiatan public relations, karena perencanaan yang
dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan dalam lembaga. Banyaknya
perencanaan yang disadari sangat penting dalam lembaga Mizan Amanah,
termasuk dalam mengenali situasi yang ada dalam masyarakat khususnya
untuk menarik minat donatur dengan upaya yang dilakukan oleh public
relations dalam menjaga hubungan yang baik dengan para donatur, karena
kepercayaan donatur terhadap lembaga Mizan Amanah dalam mengelola
amanah umat menjadi salah satu tujuan lembaga. Selanjutnya perlu di
terapkan dalam lembaga Mizan Amanah yaitu dalam penetapan tujuan apa
saja yang ingin dicapai dalam kegiatan public relations, diantaranya untuk
menjaga nama baik lembaga, menjaga hubungan yang baik dengan para
donatur, serta meningkatkan minat para donatur, maka public relations
perlu menetapkan strategi apa saja yang akan dilaksanakan untuk
79
mencapai tujuan. Dengan adanya penetapan public relations Mizan
Amanah dalam melaksanakan tujuan, maka akan terfokus pada tujuan
tersebut dan upaya untuk mencapainya, sehingga yang diharapkan oleh
public relations dalam meningkatkan minat para donatur akan dapat
dilaksanakan.
Perencanaan terakhir yang harus diterapkan dalam kegiatan public
relations Mizan Amanah yaitu dalam mengenali khalayaknya dan untuk
menyusun perencanaan anggaran. Dengan mengenali khalayak diharapkan
lembaga dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, walaupun dapat
diketahui bahwa sebesar apa pun lembaga tidak akan dapat menjangkau
semua orang, akan tetapi perlu dilakukan upaya untuk menjangkau
beberapa masyarakat agar menarik minat para donatur dengan bantuan
teknologi dan berbagai macam media. Public relations Mizan Amanah
dalam kegiatannya harus dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat
karena tujuan dalam lembaga adalah meningkatkan minat para donatur.
Dengan terjangkaunya masyarakat dari berbagai lapisan, diharapkan dapat
memberikan berbagai informasi mengenai lembaga Mizan Amanah.
Pentingnya penyusunan anggaran untuk pemakaian jam kerja yaitu gaji
pegawai dan pengeluaran lain yang cukup besar termasuk pemakaian alat
operasional, public relations merupakan kegiatan yang padat karya dan
alat operasional yang digunakan dalam kegiatan public relations termasuk
membuat spanduk-spanduk, brosur, signboard, dan baliho.
Penyusunan program pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh
public relations Mizan Amanah yaitu dalam pengembangan baik di
80
asrama mau pun pengembangan di media online dari donasi transfer.
Dalam donasi transfer jumlah angka yang diperoleh lembaga juga harus
berbanding lurus dengan target penerima manfaatnya, terdapat juga target
dari departemen untuk cabang tahun depan jumlah anak asuh harus berapa,
tahun depan penerima manfaat harus berapa. Ketika jumlah angka yang
diperoleh bertambah, maka penerima manfaatnya juga harus bertambah.
Pentingnya penyusunan program kegiatan dan target atau sasaran
publikasi dalam lembaga Mizan Amanah, baik kegiatan yang dilakukakan
oleh public relations mau pun kegiatan yang dilakukakan oleh lembaga
secara keseluruhan. Program kegiatan apa saja yang akan dilakukan oleh
public relations dalam pelaksanaan kegiatan, baik program jangka panjang
mau pun jangka pendek yang dimiliki oleh public relations. Serta terdapat
penyusunan tujuan-tujuan apa saja yang ingin dicapai dan sasaran yang
diharapkan dari lembaga. Selanjutnya diadakan evaluasi untuk megukur
apakah tujuan tercapai sesuai dengan yang direncanakan dan meninjau
setiap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Dalam lembaga Mizan Amanah public relations tidak mengikuti
semua kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga, hanya kegiatan tertentu
saja yang membutuhkan peran public relations dalam kegiatannya. Public
relations
hanya
mengikuti
kegitan-kegiatan
tertentu
saja
yang
membutuhkan peran dan fungsi public relations, karena public relations
berperan untuk menjelaskan, memberikan pemahaman tentang peran dan
fungsi lembaga. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh public relations
dalam melaksanakan perannnya, terdapat juga dukungan dari lembaga.
81
Dengan adanya dukungan dan kerjasama dalam lembaga yaitu dengan
departemen lain untuk melaksanakan kegiatan public relations, diharapkan
tercapainya tujuan yang direncanakan dalam lembaga. Kegiatan yang
dilaksanakan dalam lembaga tidak semua diikuti oleh public relations,
akan tetapi public relations ikut berpartisipasi dalam pencapaian tujuan
dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Public relations harus mengetahui
kegiatan dalam lembaga yang membutuhkan peran public relations dalam
pelaksanaannya, termasuk kegiatan yang berhubungan dengan para
donator, mitra perusahaan atau pun publik. Ada pun kegiatan yang tidak
perlu adanya peran public relations dalam pelaksanaannya, akan tetapi
dalam evaluasi yang dilakukakan setelah kegiatan terdapat tantangan dan
hambatan yang memerlukan peran public relations untuk mengatasinya.
Menurut peneliti bahwa penyusunan program pelaksanaan kegiatan
yang dilakukan oleh Mizan Amanah yaitu belum adanya penyusunan
program yang secara tepat dalam pelaksanaan kegiatan bidang tertentu di
lembaga
Mizan
Amanah,
termasuk
dalam
penyusunan
program
pelaksanaan kegiatan public relations. Perlunya penyusunan program
dalam lembaga yang secara khusus dalam kerja public relations saja
karena diharapkan dapat membuat perencanaan yang lebih matang dan
dapat mengevaluasi mengenai tujuan apa saja yang sudah dicapai dan
menentukan tujuan apa selanjutnya. Ketika penyusunan program kegiatan
dilaksanakan secara khusus hanya dalam kerja public relations, maka akan
diketahui lebih dalam mengenai kegiatan apa saja yang sudah berjalan
82
dengan
baik
dan
kegiatan
yang
menghadapi
persoalan
dalam
pelaksanaannya.
Dalam pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga
Mizan Amanah tidak semua kegiatan dihadiri oleh public relations, hanya
acara-acara perusahaan yang membutuhkan peran public relations saja
dalam kegiatannya dan untuk acara sosial tidak hanya public relations
tetapi departemen lainnya dalam lembaga saling membantu dalam
pelaksanaanya. Public relations Mizan Amanah tidak hanya fokus di
kegiatan public relations tetapi bersifat fleksibel, public relations juga
dibutuhkan pada acara-acara perusahaan atau pemerintahan.
Dalam kegiatannya public relations hanya menghadiri kegiatan
yang membutuhkan peran public relations saja, akan tetapi perlunya
public relations untuk memantau dan mengetahui setiap kegiatan yang
dilaksanakan oleh Mizan Amanah. Pentingnya public relations dalam
mengukur sejauh mana kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga dan
mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi. Dalam melaksanakan
berbagai kegiatan lembaga harus dibuatnya penyusunan kegiatan,
termasuk dalam menentukan kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan
dalam setiap kegiatan public relations. Adanya kegiatan yang benar-benar
dikhususkan untuk peran public relations dalam mencapai tujuan yang
diharapakan, karena dengan adanya penyusunan kegiatan yang terstruktur
dalam lembaga Mizan Amanah dapat dengan mudah untuk menentukan
tujuan-tujuan apa saja yang harus dijalankan sesuai dengan peran public
relations.
83
Selanjutnya tugas dan wewenang public relations Mizan Amanah
dalam melaksanakan kegiatan, diantaranya yaitu berwenang untuk
publikasi baik online mau pun offline, dalam pelaksanaan loby CSR
perusahaan, serta event donasi termasuk dalam wewenang public
relations. Dalam menjalankan tugas public relations dalam publikasi
dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat khususnya
para donatur mengenai lembaga Mizan Amanah dan kegiatannya,
publikasi tersebut dilaksanakan sebagai upaya menarik dan meningkatkan
minat para donatur terhadap lembaga. Dengan adanya public relations
dalam
melaksanakan
publikasi,
maka
public
relations
dapat
menyampaikan berbagai informasi yang ingin masyarakat ketahui
termasuk para donatur mengenai Mizan Amanah. Jadi pentingnya public
relations dalam lembaga Mizan Amanah diharapkan dapat menjalankan
tugas dan wewenangnya, serta dapat melaksanakan strategi untuk
mencapai tujuan yang diharapkan demi keberhasilan lembaga.
E. Fokus Penelitian
1. Unit Menjadi Fokus Penelitian
Unit Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bagian
terkecil dari sesuatu yang dapat berdiri sendiri, satuan.55 Dalam sebuah
lembaga yang terdiri dari manajemen, memiliki bagian yang dapat
membantu bekerjasama dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh
sebuah lembaga termasuk lembaga sosial pengelola amanah umat Mizan
55
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), cet ke 4,
hlm. 1247.
84
Amanah. Dalam mengelola lembaganya Mizan Amanah tidak dapat
dipisahkan dari unit yang menjadi bagian dalam melaksankan berbagai
macam program dan tujuan, karena pentingnya pencapaian tujuan yang
dimiliki oleh lembaga sehingga dibutuhkan kerjasama dan unit pendukung
yang diharapakan. Dalam hal ini unit yang menjadi fokus penelitian yaitu
public relations dalam lembaga Mizan Amanah karena public relations
memiliki peran yang penting dalam membantu manajemen.
Public relations dapat membantu manajemen dalam menyusun dan
melaksanakan strategi apa saja yang akan dilaksanakan untuk mencapai
tujuan, dalam menghadapi berbagai macam persoalan, memberikan solusi
terhadap persoalan, serta banyak lagi peran dan fungsi public relations
dalam sebuah lembaga. Lembaga Mizan Amanah sebagai pengelola
amanah umat tidak dapat terpisahkan dari para donatur dan perusahaan,
oleh karena itu unit yang terpenting dalam hal ini adalah public relations.
Public relations harus berupaya keras dalam meningkatkan minat para
donatur dan perusahaan dengan strategi yang telah direncanakan. Strategi
apa yang akan diambil oleh public relations dalam meningkatkan minat
para donatur dan perusahaan, agar dengan adanya strategi yang dimiliki
dapat mencapai tujuan yang diinginkan oleh lembaga yaitu memiliki
kepercayaan dari para donatur dan perusahaan kepada Mizan Amanah
dalam mengelola amanah umat.
Kepercayaan harus didipertahankan dan ditingkatkan dengan
adanya kerjasama antara manajemen dengan public relations agar semakin
berkembangnya sebuah lembaga dan mampu menjadi satu-satunya
85
lembaga yang dipercayai oleh masyarakat terutama para donatur dan
perusahaan. Semua bekerjasama dan menjalin hubungan komunikasi yang
baik, baik hubungan dengan masyarakat mau pun unit dalam sebuah
lembaga yang memiliki peran penting untuk mencapai tujuan.
Manajemen yang dibantu oleh unit terpenting yaitu public relations
harus dapat meningkatkan minat para donatur dan perusahaan, dengan
menjalankan strategi yang dimiliki serta mampu menjalankan peran dan
fungsi public relations dalam Mizan Amanah. Selain dalam menjalankan
peran dan fungsi, tujuan utama public relations yang diharapkan dan ingin
dicapai dengan baik yaitu dalam melaksanakan tujuan yang sesuai dengan
asas berdirinya lembaga Mizan Amanah. Setiap lembaga memiliki asas
dan prinsip yang berbeda, serta strategi yang berbeda pula dalam mencapai
tujuan. Bagaimana public relations Mizan Amanah dapat membantu
manajemen dalam melaksanakan tujuan, membantu dalam menjalin
hubungan yang baik, serta melaksanakan tujuan utama. Dalam lembaga
pentingnya public relations melaksanakan tujuan utama yang sudah
direncanakan, salah satunya yaitu ketika public relations dalam sebuah
lembaga sosial harus dapat menjalin hubungan yang baik dengan
masyarakat. Masyarakat sebagai tujuan utama sebuah lembaga sosial,
maka hubungan antara public relations dan masyarakat harus berjalan
dengan baik dan sesuai dengan yang diharapakan. Ketika hubungan
berjalan dengan baik, maka akan mempermudah dalam melaksanakan
setiap strategi untuk mencapai tujuan. Setelah terjalinnya hubungan dan
86
komunikasi,
maka
public
relations
dapat
menyampaikan
dan
melaksanakan kegiatan atau program.
Manajemen pengorganisasian yang dilaksanakan Mizan Amanah
yang merupakan salah satu lembaga sosial. Di mana dalam hal ini Mizan
Amanah memiliki unit terpenting yaitu public relations yang menjadi
fokus penelitian, public relations menjadi kunci dalam sebuah lembaga
sosial karena tujuan sebuah lembaga tidak akan tercapai tanpa adanya
strategi yang dimiliki dan strategi menjadi bagian dari public relations.
Strategi yang dilaksanakan memiliki tahapan mulai dari perumusan
strategi, impelemtasi strategi dan evaluasi strategi. Semuanya dapat
dilaksanakan dengan adanya kerjasama dengan manajamen dan unit
terpenting yaitu public relations untuk mencapai tujuan yang dicitacitakan oleh lembaga dan menjalin hubungan yang baik. Karena
pentingnya membangun relasi dan menjalin hubungan baik dengan
masyarakat terutama dalam melaksankan strategi untuk mencapai tujuan
melalui public relations. Dalam rangka membina hubungan baik antara
public relations dengan masyarakat dan meningkatkan hubungan dengan
para donatur untuk menjalin kerjasama dengan lembaga. Hal ini juga
dilakukan berkaitan dengan banyaknya
lembaga-lembaga sebagai
pengelola amanah umat yang berada dalam masyarakat, akan tetapi Mizan
Amanah memiliki perbedaan dalam meningkatkan minat para donatur.
Oleh karena itu unit yang menjadi fokus peneliti yaitu public relations
Mizan Amanah dalam meningkatkan minat para donatur.
87
Strategi komunikasi merupakan percampuran antara perencanaan
komunikasi dengan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Strategi komunikasi harus dapat mencapai tujuan dan
mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus
dilakukan, dalam arti kata pendekatannya bisa berbeda-beda tergantung
pada suatu kondisi dan situasi.56
Strategi menjadi bagian terpadu dari suatu rencana dan rencana
merupakan produk dari suatu perencanaan. Perencanaan yang cermat dan
matang merupakan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan suatu
lembaga. Kegiatan yang dilakukan tidak akan tercapai dengan baik tanpa
adanya strategi dan perencanaan yang digunakan. Strategi apa dan
bagaimana yang digunakan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang
diinginkan. Dalam hal ini strategi komunikasi yang berhubungan dengan
perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai
tujuan yang diinginkan oleh lembaga, dengan adanya startegi komunikasi
diharapkan dapat terlaksananya kegiatan dan program yang direncanakan
oleh lembaga Mizan Amanah.
Lembaga Mizan Amanah dapat melaksanakan strategi untuk
mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan, dengan adanya hubungan
komunikasi yang terjalin baik antara lembaga dengan masyarakat yaitu
donatur atau perusahaan maka akan lebih mudah dalam melaksanaan
kegiatan. Dalam startegi komunikasi yang dilaksanakan tidak hanya
terdapat perencanaan komunikasi saja, akan tetapi manajemen komunikasi
56
Onong Udjana Effendy, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1992), hlm. 301.
88
menjadi bagian dalam pelaksanaan startegi komunikasi. Manajemen
komunikasi juga menentukan startegi komunikasi apa saja yang akan
dilaksanakan dan dapat mengetahui sasaran siapa saja yang menjadi
bagian dari tercapainya tujuan diinginkan. Startegi komunikasi yang
dilaksanakan oleh Mizan Amanah merupakan bagian dari upaya untuk
mencapai tujuan.
Tujuan-tujuan apa saja yang dilaksanakan menggunakan startegi
komunikasi dan staretgi komunikasi apa yang dijalankan, semuanya
menjadi bagian penting bagi sebuah lembaga karena Mizan Amanah selalu
berupaya agar tercapai tujuan bersama. Upaya yang dilakukan tidak hanya
dalam melaksanakan strategi komunikasi, akan tetapi banyak lagi upaya
yang dilakukan dalam mencapai tujuan Mizan Amanah terutama dalam
meningkatkan minat para donatur dan mitra perusahaan. Dalam menjalin
hubungan yang baik dengan para donatur dan perusahaan, Mizan Amanah
yang bekerjasama dengan public relations juga meningkatkan hubungan
komunikasi yang baik agar terciptanya saling pengertian dalam mencapai
kepentingan bersama.
Hubungan komunikasi dapat diciptakan oleh lembaga dengan
bantuan public relations yang berperan dalam menjalin komunikasi yang
baik antara lembaga yaitu Mizan Amanah dengan masyarakat yaitu para
donatur. Public relations harus dapat mengerti apa yang diinginkan oleh
para donatur terhadap lembaganya dan yang diinginkan oleh lembaganya
terhadap masyarakat atau donatur, sehingga akan tercipta saling pengertian
dan kerjasama keduanya. Ketika sudah tercapai saling pengertian, maka
89
kepentingan yang menyangkut lembaga dan donatur akan berjalan dengan
baik dan sesuai dengan yang diharapkan.
Bagaimana public relations dapat memberikan informasi mengenai
apa yang diharapkan oleh masyarakat terhadap lembaga Mizan Amanah,
sehingga dengan informasi yang didapatkan akan adanya saling
memahami apa keinginan dari masyarakat atau donatur. Selain
memberikan informasi mengenai apa yang diharapkan oleh masyarakat,
public relations juga dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh lembaga
yaitu manajemen terhadap para donaturnya. Pentingnya dukungan dari
para donatur dalam perencanaan atau kegiatan yang akan dilaksanakan
oleh lembaga Mizan Amanah, karena dengan adanya kerjasama dapat
tercapainya kepentingan bersama.
Hubungan yang dijalin dengan menggunakan startegi komunikasi
juga dilakukan dalam menjalin hubungan dengan pihak internal atau
dalam lembaga dan pihak eksternal. Dalam lembaga Mizan Amanah
pentingnya menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan pihak
internal, baik atasan dengan bawahan, bawahan dengan atasan, orang
departemen satu dengan departemen lainnya, mau pun dalam satu
departemen. Semuanya harus menjalin komunikasi yang baik agar
pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan dapat dilaksanakan
sehingga tercapainya keberhasilan.
Dalam melaksanakan tujuan yang diharapkan oleh lembaga tidak
hanya berjalan dengan mudah dalam pelaksanaanya, akan tetapi terdapat
tantangan dan hambatan yang harus dihadapi oleh manajamen yang
90
dibantu oleh public relations dengan mengetahui langkah apa saja yang
harus dilakukan. Apabila hubungan komunikasi dengan pihak internal
dalam lembaga berjalan dengan baik maka dengan mudah untuk
bekerjasama dengan public relations dalam mengatasi tantangan dan
hambatan, serta hubungan dengan pihak eksternal juga dapat terjalin
dengan baik apabila tumbuhnya saling pengertian keduanya. Maka untuk
menghindari hambatan dan tantangan yang timbul baik dari pihak internal
mau pun eksternal hubungan komunikasi harus berjalan dengan baik,
sehingga tercapainya tujuan bersama yang diharapkan.
Selain tantangan dan hambatan yang dihadapi baik dari pihak
internal mau pun eksternal, terdapat juga permasalahan yang muncul
dalam pelaksanaan strategi. Permasalahan dapat diatasi dengan bantuan
aktivis public relations yaitu dalam membantu memberikan solusi
terhadap permasalahan yang dihadapi, bekerjasama dengan departemen
lain dalam penyelesaian permasalahan, menjadi komunikator dan mediator
antara lembaga dengan masyarakat yaitu para donatur, serta peran public
relations lainnya dalam lembaga terutama dalam melaksanakan strategi.
Startegi komunikasi menjadi bagian terpenting dalam pelaksanaan untuk
mencapai tujuan, bagaimana strategi dapat dilaksanakan dan hubungan
komunikasi terjalin dengan baik. Agar hubungan komunikasi dapat
berjalan dan pesan dapat diterima, maka pentingnya komunikasi yang baik
yaitu dengan menggunakan strategi komunikasi dalam perencanaan
komunikasi dan manajemen komunikasi agar pelaksanaannya dapat
berjalan guna mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
91
2. Aktivis Public Relations
Aktivis public relations atau disebut dengan profesional dalam
sebuah lembaga harus dapat melaksanakan peran dan fungsinya, serta
melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan yang di cita-citakan oleh
lembaga. Strategi apa yang akan dilaksanakan dan tahapan-tahapan apa
saja yang harus dijalankan dengan menggunakan startegi, agar strategi
dapat berjalan dan sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia “aktivis adalah orang yang bekerja aktif mendorong
pelaksanaan
sesuatu
atau
berbagai
kegiatan
di
organisasi
dan
lembaganya”.57
Aktivis public relations secara aktif berpartisipasi mendorong dan
mendukung setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga, kegiatan atau
program apa saja yang dilaksanakan oleh lembaga baik program jangka
panjang mau pun jangka pendek. Setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh
manajamen diharapkan dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan
yang diharapkan, dimana dalam hal ini aktivis public relations Mizan
Amanah harus mengetahui kegiatan apa saja yang membutuhkan peran
public relations dalam pelaksanaannya.
Menjadi aktivis public relations tidak terlepas dari pelaksanaan
peran dan fungsinya, serta melaksanakan strategi dalam mencapai tujuan
yang di cita-citakan. Tujuan-tujuan apa yang diharapkan dan diinginkan
oleh lembaga Mizan Amanah, aktivis atau profesional public relations
harus dapat berupaya untuk mewujudkannya dengan pelaksanaan strategi
57
hlm. 23.
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), cet ke 4,
92
dan menjalin komunikasi yang baik dengan pihak internal mau pun
eksternal.
Dengan
tercapainya
startegi
komunikasi
baik
dengan
lembaganya mau pun masyarakat yaitu para donatur dan perusahaan, maka
tujuan kegiatan yang diharapkan lembaga dapat terwujud.
Selain terwujudnya tujuan yang diharapakan, public relations terus
berupaya untuk melaksanakan aktivitasnya dengan mempertahan dan
meningkatkan kembali apa yang sudah dicapai oleh lembaga. Dalam
lembaga Mizan Amanah tidak hanya sampai kepada tercapainya tujuan
yaitu kepercayaan para donatur dan mitra perusahaan terhadap lembaga,
akan tetapi dalam meningkatkan minat terhadap lembaga terus
dikembangkan. Bagaimana aktivis public relations dapat mencapai sasaran
dan kemudian sasaran tersebut dapat kembali memberikan kepercayaan
terhadap lembaga adalah menjadi hal utama, karena sebagai sebuah
lembaga yang membutuhkan peran masyarakat dalam pelaksanaan
mencapai tujuan.
Selain membantu manajamen dalam melaksanakan kegiatan,
seorang
public
relations
juga
dibutuhkan
dalam
penyelesaian
permasalahan, memberikan solusi terhadap permasalahan, menjadi
penasihat dan pengambil keputusan, menjadi mediator dan komunikator,
serta banyak lagi aktivitas yang membutuhan peran aktivis public relations
dalam sebuah lembaga. Aktivis public relations juga dapat menentukan
dalam tercapainya tujuan yang diharapakan oleh lembaga, karena apabila
strategi yang dilaksanakan aktivis berjalan dengan baik dan terorganisir
maka tujuan akan dicapai dengan baik pula. Dalam pelaksanaan strategi
93
tidak hanya dijalankan dengan mudah, tetapi banyak juga hambatan dan
tantangan yang harus dihadapi oleh public relations dalam pelaksanaan
strategi. Terdapat tantangan yang dihadapai oleh aktivis public relations,
baik dari pihak internal dalam lembaga sendiri mau pun dari pihak
ekternal, kesemuanya harus dapat dihadapi dan diselesaikan oleh public
relations.
Mizan Amanah memberi kepercayaan kepada aktivis public
relations untuk dapat melaksanan perannya dan menjalankan strategi yang
akan dilaksanakan, dengan adanya public relations diharapakan dapat
membantu manajemen dalam proses pencapaian tujuan. Tujuan-tujuan apa
saja yang dimiliki oleh lembaga tidak akan terpisahkan dari asas
berdirinya sebuah lembaga tersebut, dalam hal ini Mizan Amanah sebagai
sebuah lembaga sosial yang tujuan utamanya sebagai pengelola amanah
umat.
Dalam mengelola amanah umat dan ingin mendapat kepercayaan
dari para donatur mau pun perusahaan, berbagai upaya dilakukan public
relations baik dengan mengadakan kegiatan atau program ataupun upaya
lainnya yang tujuannya untuk keberhasilan lembaga. Keberhasilan sebuah
lembaga juga ditentukan dari startegi yang dilaksanakan dan hubungan
komunikasi yang baik antara lembaga dan masyarakat, serta tujuan-tujuan
yang telah dicapai. Ketika komunikasi berjalan dengan baik, akan dengan
mudah untuk mempengaruhi dan mengajak untuk mendukung setiap
kegiatan yang dilaksanakan. Mizan Amanah yang dibantu public relations
berupaya menjalin komunikasi yang baik dengan para donatur dan mitra
94
perusahaan, agar dapat terjalinnya kerjasama antara lembaga dan donatur
dalam kepentingan yang sama yaitu donatur memberikan kepercayaan
kepada lembaga untuk mengelola amanat umat. Aktivis public relations
juga harus mampu untuk terus meningkatkan minat dan kepercayaan para
donatur terhadap lembaga agar tercapainya tujuan bersama.
3. Dokumen Public Relations
Dokumen berupa data-data yang dimiliki yang digunakan public
relations untuk menunjang aktivitasnya, dengan adanya dokumen yang
dimiliki diharapakan dapat memberikan keterangan yang lebih mengenai
public relations. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “dokumen
adalah rekaman suara, gambar, film dan sebagainya yang dapat dijadikan
sebagai bukti keterangan”.58
Dengan adanya dokumen yang dimiliki dapat menjadi acuan dan
bukti bahwa data-data yang dimiliki adalah benar dan sesuai, sehingga
mendukung peneliti untuk memberikan bukti keterangan dengan adanya
dokumen yang ada. Dokumen public relations yang tersedia baik berupa
gambar, rekaman suara dan lainnya yang dapat melengkapi penelitian
yang diharapkan. Dalam hal ini data-data berupa gambar yang berkaitan
dengan public relations Mizan Amanah yang dapat memberikan
keterangan secara lengkap, tidak terbatas pada apa yang telah diteliti saja
akan tetapi dilengkapi dengan bukti berupa keterangan gambar mau pun
suara dan lainnya.
58
hlm. 272.
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), cet ke 4,
95
Dengan adanya dokumen yang didapat dari public relations Mizan
Amanah, peneliti dapat memastikan bahwa apa yang diteliti benar adanya
dengan memberikan bukti yang ada sebagai keterangan. Tanpa adanya
dokumen yang dimiliki, tidak akan mampu menjelaskan dengan mendalam
mengenai apa saja yang telah diperoleh. Maka pentingnya memiliki
dokumen public relations Mizan Amanah untuk menjadikan keterangan
yang benar dan sesuai, karena agar terhindar dari keraguan penelitian.
Keterangan gambar yaitu dapat berupa foto-foto yang dapat ditunjukan
sebagai bukti aktivis public relations dan aktivitasnya, dengan demikian
peneliti dapat menunjukkan public relations yang menjadi subjek serta
gambar kegiatan yang dilakukan.
Selanjutnya berupa rekaman suara yaitu melaksanakan wawancara
kepada public relations dengan mengajukan beberapa pertanyaan
mengenai penelitian, jawaban dari hasil pertanyaan yang diperoleh dapat
menjawab permasalahan. Permasalahan yang menjadi inti dari penelitian
dapat dilengkapi dengan rekaman suara yang diperoleh dari nara sumber
yaitu aktivis public relations, aktivis dapat menjawab pertanyaan yang ada
pada benak peneliti mengenai masalah yang diangkat. Masalah yang
muncul dalam penelitian membutuhkan data-data dan dokumen yang akan
diolah kemudian menjadi jawaban dari penelitian, sehingga hasil yang
diperoleh sesuai dengan fakta yang terjadi. Selain dokumen yang berupa
gambar mau pun rekaman suara terdapat dokumen public relations yang
diharapkan baik yang diperoleh dari media jurnal, majalah dinding dan
dokumen lain yang dimiliki public relations.
96
Dokumen public relations Mizan Amanah harus diperoleh untuk
melengkapi dan mengetahui peran dan fungsi public relations, strategi
yang dilaksanakan dan tujuan apa saja yang ingin dicapai oleh public
relations, aktivitas yang dilaksanakan, serta dokumen lain yang
berhubungan dengan public relations. Dengan demikian dokumen public
relations sangat penting sebagai bukti keterangan agar dapat melengkapi
data-data yang diperoleh dari fakta yang terjadi untuk menjawab
permasalahan penelitian, serta public relations dapat memberikan
dokumen-dokumen yang diinginkan mengenai perannya sebagai aktivis
dan aktivitasnya dalam lembaga Mizan Amanah.
4. Pelaku Public Relations
Dalam hal ini yang menjadi pelaku public relations dalam suatu
lembaga. Public relations yang menjadi bagian dari manajemen,
membantu manajemen dalam mengatasi berbagai macam persoalan
lembaga, memberikan soluasi terhadap permasalahan yang dihadapi, serta
membantu lembaga dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai dengan
strategi yang telah direncanakan dan dilaksanakan.
Strategi yang akan dilaksanakan pelaku public relations yang ada
dalam lembaga Mizan Amanah harus dapat mencapai sasaran tujuan yang
diinginkan. Tujuan yang akan dilaksanakan oleh manajemen bekerjasama
dengan public relations dengan melaksanakan strategi yang sudah
dirumuskan untuk diimplemntasikan, selanjutnya agar dapat mengetahui
tujuan apa saja yang sudah dilaksanakan dengan evaluasi strategi. Sebagai
seorang pelaku public relations dengan menjalankankan peran dan fungsi
nya dalam lembaga, serta dapat menjalin hubungan yang baik dengan
97
pihak internal maupun pihak eksternal. Pelaku public relations yang ada
dalam lembaga Mizan Amanah menjalankan startegi yang akan dicapai,
yaitu dengan mencapai dan meningkatkan minat para donatur dan
perusahaan agar selalu percaya terhadap Mizan Amanah dalam mengelola
amanah umat. Upaya dalam meningkatkannya baik dengan pemasangan
iklan Mizan Amanah, dengan adanya website Mizan Amanah yang dapat
memberikan informasi kepada masyarakat, adanya jurnal mengenai
program apa saja yang dilaksanakan Mizan Amanah, menjalin mitra
dengan perusahaan, dan upaya lainnya yang dilakukan oleh pelaku public
relations Mizan Amanah untuk lembaganya.
Keberadaan pelaku public relations dalam Mizan Amanah
memiliki peran yang sangat penting, maka setiap lembaga termasuk Mizan
Amanah tidak dapat dipisahkan dari peran pelaku public relations. Peran
yang dijalankan dengan pihak internal yang ada dalam lembaga, yaitu
dengan
menjalin
hubungan
yang
baik
dan
bekerjasama
dalam
melaksanakan tujuan. Sedangkan pelaku public relations juga memiliki
peran penting dengan pihak luar lembaga eksternalnya yaitu masyarakat,
dalam Mizan Amanah yang menjadi tujuan utama yaitu para donatur agar
dapat
memberikan
kepercayaan
terhadap
Mizan
Amanah
dalam
mengelolanya.
Tidak mudahnya pelaku public relations dalam menjalankan peran
dan fungsi, maka pentingnya menjalankan strategi public relations yang
diharapkan dapat mewujudkan tujuan dan cita-cita Mizan Amanah. Ketika
strategi yang dijalankan berjalan dengan baik dan sesuai akan diperoleh
hasil yang baik juga bagi lembaga, akan tetapi dengan selalu
98
memperhatikan setiap tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam
melaksanakan strategi. Tantangan apa saja yang dihadapi oleh pelaku
public relations dan mampu tidaknya public relations mengahadapinya,
akan diketahui pada saat evaluasi startegi. Selain mengetahui tantangan
dan hambatan apa saja yang diperoleh, pelaku public relations dapat
mengukur tujuan apa saja yang tercapai dan menentukan tujuan
berikutnya, serta mengetahui strategi alternatif yang akan diambil untuk
mencapai tujuan. Pelaku public relations Mizan Amanah siap menghadapi
berbagai macam persoalan dan pemecahan persoalan, maka manajemen
lembaga membutuhakan public relations dalam mengatasinya.
Pelaku public relations Mizan Amanah dapat dengan mudah
menjawab berbagai pertanyaan yang ada dalam masyarakat mengenai
lembaga, dengan adanya infromasi yang didapatkan dan hubungan
komunikasi yang terjalin baik. Keinginan dan harapan apa saja yang ada
dalam benak masyarakat terutama para donatur dan perusahaan, dapat
diketahui oleh public relations sebagai mediator dan komunikator lembaga
dan masyarakat. Ketika hubungan dapat terjalin dengan baik dan public
relations mengetahui apa yang diinginkan oleh masyarakat, maka tujuan
dan yang diharapkan dapat tercapai. Akan tetapi, tidak hanya mendengar
keinginan dari masyarakat saja, pelaku public relations harus dapat
menjelaskan kepada masyarakat apa yang diinginkan oleh lembaganya.
Jadi dengan adanya saling pengertian mengenai keinginan apa saja yang
diharapkan, hubungan komunikasi dan keselarasan dari masyarakat mau
pun lembaga dapat terjalin dengan baik.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah peneliti mempelajari dan menganalisis dari hasil temuan dalam
penelitian mengenai Strategi Komunikasi Public Relations Mizan Amanah
dalam Meningkatkan Minat Para Donatur. Maka peneliti dapat menyimpulkan
bahwa strategi yang dilaksanakan oleh public relations dalam lembaga Mizan
Amanah belum efektif dilaksanakan dan belum terstruktur dengan baik,
terutama dalam melaksanakan strategi untuk meningkatkan minat para
donatur.
1. Strategi yang dilaksanakan oleh public relations Mizan Amanah dalam
melaksanakan kegiatan atau program belum terstruktur dengan baik.
Belum adanya penyusunan tahapan-tahapan yang dilaksanakan dalam
melaksanakan strategi, terutama dalam perumusan strategi. Pentingnya
tahapan-tahapan yang dijalankan agar tujuan dapat tercapai dengan baik
dan mencapai sasaran, merumuskan strategi apa saja yang akan
dilaksanakan dalam Mizan Amanah yaitu dengan tujuan dan sasaran
utama untuk para donatur. Perumusan strategi yang dilaksanakan belum
melibatkan departemen lain dalam lembaga, hanya dalam melaksanakan
koordinasi untuk kegiatan tertentu saja yang telah dilaksanakan. Dalam
melaksanakan strategi terdapat tantangan yang dihadapi oleh Mizan
Amanah, tantangan dalam menghadapi momentum karena dalam
menjalankan strategi harus memiliki ide yang kreatif.
102
103
2. Evaluasi strategi dalam lembaga Mizan Amanah yaitu evaluasi yang rutin
dilaksanakan satu bulan sekali dengan departemen seluruhnya terutama
public relations, mengenai public relations juga dibahas dalam evaluasi.
Dengan adanya evaluasi dapat menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan
dilaksanakan kembali oleh suatu lembaga dan untuk memastikan sasaran
yang telah dicapai untuk menetapkan tujuan berikutnya. Selain evaluasi
yang secara berkala dilakukan per departemen seluruhnya, evaluasi juga
dilakukan setelah event yang dilaksanakan untuk memberikan laporan.
Setelah event atau kegiatan yang dilaksanakan oleh Mizan Amanah dapat
dibahas dalam evaluasi, dengan meninjau apakah event tersebut berjalan
dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Evaluasi yang dilakukan
oleh Mizan Amanah dilakukan secara keseluruhan dan membahas
permasalahan setiap departemen yang ada dalam lembaga termasuk di
dalamnya membahas strategi public relations, jadi evaluasi yang
dilaksanakan dalam lembaga Mizan Amanah belum terfokus pada
pembahasan setiap departemennya termasuk evaluasi public relations.
3. Strategi komunikasi untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan hanya
dalam melaksanakan strategi komunikasi dengan para donatur saja, akan
tetapi belum terfokus pada strategi komunikasi yang dilaksanakan untuk
menjalin hubungan dengan mitra perusahaan. Mizan Amanah hanya
melaksanakan strategi komunikasi yaitu publikasi untuk menarik minat
para donatur dan menjalin hubungan silaturahmi dengan para donatur,
belum adanya publikasi dan menjalin silaturahmi dengan perusahaan.
104
Tantangan dalam melaksanakan strategi komunikasi yaitu dalam
menghadapi para donatur yang relatif sibuk sehingga sulitnya untuk
menjalin hubungan komunikasi dan silaturahmi.
4. Public relations dalam Mizan Amanah berperan untuk menaikkan nama
lembaga, menjaga nama baik lembaga, dan menjaga hubungan baik
dengan para donatur. Public relations berperan menaikkan dan menjaga
nama baik lembaga Mizan Amanah agar selalu dipercayai terutama oleh
para donatur untuk mengelola amanah umat, serta public relations harus
dapat menjaga hubungan yang baik dengan para donatur. public relations
dalam lembaga Mizan Amanah belum dapat melaksanakan peran dan
fungsinya, karena public relations tidak hanya berperan menjaga nama
baik lembaga dan hubungan yang baik tetapi masih banyak peran dan
fungsi public relations yang lainnya.
5. Kegiatan yang dilaksanakan oleh public relations dalam lembaga Mizan
Amanah yaitu publikasi, baik dengan publikasi online mau pun offline
yang dilaksanakan. Publikasi online berupa website, sosial media, sms
broadcast, sms centre, dan bbm broadcast. Sedangkah publikasi yang
bersifat offline berupa spanduk, brosur, signboard, dan baliho. Public
relations Mizan Amanah dalam melaksanakan kegiatan dengan publikasi
berupa online mau pun offline, belum efektif dilaksanakan untuk kegiatan
public relations di sebuah lembaga. Masih banyak kegiatan yang harus
dilaksanakan public relations, terutama dalam meningkatkan minat para
donatur.
105
B. Saran
1. Pentingnya lembaga Mizan Amanah bekerjasama dengan public relations
dalam melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh
lembaga, dengan adanya strategi yang matang maka kegiatan atau program
dapat terlaksana sesuai dengan yang diharapkan. Pentingnya lembaga
mengetahui strategi apa dan bagaimana yang digunakan untuk mencapai
tujuan atau sasaran yaitu para donatur, karena apabila tidak mengetahui
strategi apa yang akan dilaksanakan maka tujuan tidak akan tercapai
dengan baik dan sesuai dengan yang diharapakan. Strategi merupakan
kunci dari tercapainya tujuan, dengan strategi atau perencanaan lembaga
akan mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan. Oleh
karena itu, sebuah lembaga harus memilih dan menetapkan strategi untuk
dilaksanakan. Selain mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus
dilakukan dengan adanya strategi, lembaga akan mengetahui bagaimana
atau tindakan apa saja yang dilakukan dalam menghadapi tantangan dan
hambatan. Maka, pentingnya pelaksanaan strategi untuk mengatasi
tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh lembaga.
2. Pentingnya lembaga memiliki strategi yang terstruktur karena terdapat
tahapan-tahapan yang dijalankan untuk mencapai tujuan dan sasaran,
merumuskan strategi apa saja yang akan dilaksanakan dalam Mizan
Amanah yaitu dengan tujuan dan sasaran utama untuk para donatur. Selain
untuk mengetahui startegi apa saja yang akan dilaksanakan, dalam
perumusan juga perlu mengetahui bagaimana mencapai tujuan dan sasaran
yang diharapkan. Dengan mengetahui strategi untuk mencapai tujuan,
106
akan mempermudah sebuah lembaga untuk melaksanakan mencapai
strategi dalam mencapai tujuan yang dicita-citakan. Oleh karena itu,
sebuah lembaga harus memilih dan menetapkan strategi untuk
dilaksanakan. Pentingnya public relations melaksanakan evaluasi yang
secara khusus dengan satu departemen mengenai tujuan apa saja yang
sudah tercapai, tujuan apa yang belum tercapai, strategi apa selanjutnya
untuk mencapai tujuan, serta tantangan dan hambatan yang dihadapi
lembaga.
3. Pentingnya strategi komunikasi lembaga Mizan Amanah yang tidak hanya
terfokus dalam menjalin hubungan komunikasi dengan para donatur saja,
akan tetapi strategi komunikasi dilaksanakan dalam menjalin hubungan
dengan mitra perusahaan agar terwujudnya tujuan yang diharapkan.
Dengan adanya hubungan komunikasi yang terjalin dengan baik antara
lembaga dengan para donatur dan mitra perusahaan maka akan lebih
mudah dalam mencapai tujuan bersama demi keberhasilan lembaga.
Pentingnya public relations Mizan Amanah dalam menghadapi tantangan
pelaksanakan strategi komunikasi dengan berupaya meningkatkan lagi
hubungan komunikasi dan mengingatkan para donatur baik dengan
mengirimkan sms broadcast atau sms centre, dengan adanya upaya
meningkatkan hubungan komunikasi yang dilakukan public relations
Mizan Amanah tersebut silaturahmi tetap terjalin.
4. Public relations Mizan Amanah diharapkan mampu melaksanakan peran
dan fungsinya, karena public relations tidak hanya berperan menjaga nama
baik lembaga dan hubungan yang baik tetapi masih banyak peran dan
107
fungsi public relations yang lainnya. Selain membantu dalam menjaga
nama baik lembaga dan menjaga hubungan yang baik dengan para
donatur, banyak lagi aktivitas yang membutuhan peran public relations
dalam sebuah lembaga. Oleh karena itu, public relations memiliki peran
yang sangat penting dalam sebuah lembaga terutama dalam membantu
manajemen dengan melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan. Public
relations juga dapat menentukan dalam tercapainya tujuan yang
diharapakan oleh lembaga, karena apabila strategi yang dilaksanakan
berjalan dengan baik dan terorganisir maka tujuan akan dicapai dengan
baik pula. Perlunya public relations menggali lagi strategi untuk mencapai
tujuan yang ingin dicapai dengan peran dan fungsinya, agar tujuan yang
belum tercapai dapat dilaksanakan dengan baik dan tercapainya
keberhasilan serta dalam meningkatkan prestasi lembaga Mizan Amanah.
5. Pentingnya media yang dibutuhkan oleh public relations dalam menunjang
kegiatannya, agar publikasi dapat dilaksanakan secara menyeluruh.
Kegiatan terutama dalam publikasi dapat dilaksanakan dengan bantuan
media lain baik melalui media cetak mau pun elektronik, dengan adanya
publikasi dari media tersebut diharapkan dapat membantu public relations
dalam melaksanakan kegiatannya. Jadi media yang digunakan tidak hanya
berupa media online dan offline yang ada dalam lembaga saja, akan tetapi
menggunakan media cetak mau pun elektronik agar berkembanganya
lembaga Mizan Amanah. Dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan baik
melalui media cetak atau pun elektronik, masyarakat dapat dengan mudah
untuk mendapat informasi lembaga Mizan Amanah. Dengan
108
6. berkembangnya informasi yang didapatkan, Mizan Amanah dapat
menjangkau masyarakat secara luas terutama menjangkau para donatur.
Perlunya penyusunan program dalam lembaga yang secara khusus dalam
kerja public relations karena diharapkan dapat membuat perencanaan yang
lebih matang, maka akan diketahui lebih dalam mengenai kegiatan apa
saja yang sudah berjalan dengan baik dan kegiatan yang menghadapi
persoalan dalam pelaksanaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, Linggar. Teori dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia,
Jakarta: Bumi Aksara, 2005.
Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik
dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007.
Effendy, Onong Uchana. Dinamika Komunikasi, Bandung: PT Rosdakarya, 2004.
Effendy, Onong Uchana. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 1992.
Gregory, Anne. Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public Relations,
Erlangga: Jakarta, 2004.
Jefkins, Frank dan Yadin, Daniel. Public Relations edisi kelima Jakarta: Erlangga,
2003.
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 2007.
Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis
Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi,
Komunikasi Pemasaran Jakarta: Kencana, 2010.
Kusumastuti, Frida. Dasar-dasar Hubungan Masyarakat, Bogor: Ghalia
Indonesia, 2002.
M. Cutlip, Scot. Effective Public Relations, Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2007.
Meleong, Lexi. Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2002.
Moore, Frazier. Humas Membangun Citra dengan Komunikasi, PT Remaja
Rosdakarya: Bandung, 2005.
Morissan, Pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Professional,
Jakarta: Ramdina Prakasa, 2006.
Nurani, Soyomukti. Pengantar Ilmu Komunikasi, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2010.
Oliver, Sandra. Strategi Public Relations, Erlangga: Jakarta, 2006.
Rakhmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2000.
R David, Fred. Manajemen Strategi dan Konsep, Jakarta: Perhelalindo, 2002.
Riswandi, Ilmu Komunikasi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.
109
110
Ruslan, Rosady. Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi,
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002.
Tanzeh, Ahmad. Pengantar Metode Penelitian, Yogyakarta:Teras, 2009.
Wasesa, Silih Agung dan Macnamara, Jim. Strategi Public Relations, PT
Gramedia Pustaka Utama, 2010.
Internet
http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-lembaga-sosial-menurutahli.html (Diakses pada Tanggal 9 November 2014)
www.mizanamanah.org (Diakses pada Tanggal 9 November 2014)
111
Lampiran 1
Wawancara bersama Public Relations Mizan Amanah
Foto Bersama Public Relation Mizan Amanah Bapak Adil Permata Sidik
112
Foto di depan Kantor Pusat mizan Amanah
Penghargaan-penghargaan yang diperoleh Lembaga Mizan Amanah
STRATEGI KOMUNIKASI PUBLIC RELATIONS MIZAN AMANAH
DALAM MENINGKATKAN MINAT PARA DONATUR
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
ADAM NOOR
NIM: 1110051000058
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1436 H. / 2014 M.
1
STRATEGI KOMUNIKASI PUBLIC RELATIONS MIZAN AMANAH
DALAM MENINGKATKAN MINAT PARA DONATUR
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam (S.Kom.I)
Oleh:
Adam Noor
NIM: 1110051000058
Pembimbing,
Rachmat Baihaky, MA
NIP: 19761129 2009 121 001
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1436 H. / 2014 M.
2
3
PENGESAHAN PENGESAHAN
Skripsi ini berjudul STRATEGI KOMUNIKASI PUBLIC RELATIONS
MIZAN
AMANAH
DALAM
MENINGKATKAN
MINAT
PARA
DONATUR telah diujikan dalam sidang munaqosah Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 30 Desember 2014.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran
Islam.
Jakarta, 30 Desember 2014
Panitia Sidang Munaqosah
Ketua Merangkap Anggota,
Sekretaris Merangkap Anggota,
Fita Fathurokmah, M.Si
NIP. 19830610 200912 2 001
Rachmat Baihaky, MA
NIP. 19761129 200912 1 001
Anggota,
Penguji I
Penguji II
Drs. Masran, MA
NIP. 19601202 199503 1 001
Drs. Wahidin Saputra, MA
NIP. 19700903 199603 1 003
Pembimbing,
Rachmat Baihaky, MA
NIP. 19761129 200912 1 001
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1.
Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Desember 2014
Adam Noor
4
ABSTRAK
Nama : Adam Noor
NIM : 1110051000058
Judul : Strategi Komunikasi Public Relations Mizan Amanah dalam
Meningkatkan Minat Para Donatur
Lembaga sosial pengelola amanah umat tidak dapat terpisahkan dari peran
para donatur dalam pelaksaannya, salah satu lembaga yang terus berupaya untuk
menarik minat para donatur adalah Mizan Amanah terkait dengan banyaknya
lembaga sosial pengelola amanah umat yang berada dalam masyarakat. Maka,
pentingnya melaksanakan strategi untuk menjalin hubungan komunikasi yang
baik dan menjadi minat para donatur yang menjadi tugas besar bagi salah satu
divisi yaitu divisi public relations.
Dengan demikian, apa yang dimaksud dengan strategi? Bagaimana
perumusan, implementasi dan evaluasi strategi yang dilaksanakan oleh public
relations Mizan Amanah? Apakah terdapat strategi dalam meningkatkan minat
para donatur?
Strategi merupakan faktor penting dalam melancarkan suatu program yang
akan dijalankan dan memberikan fokus terhadap usaha yang dilakukan untuk
mencapai tujuan. Strategi juga merupakan prinsip yang menggerakkan dari titik
berada saat ini kearah yang diinginkan.
Menurut JL. Thompson (1995) mendefinisikan strategi sebagai cara untuk
mencapai sebuah hasil akhir, hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran lembaga
atau organisasi.
Berikut ini merupakan cara menyuguhkan data dengan cara Deskriptif
analitik, dimana terlebih dahulu akan dipaparkan mengenai pembahasan baru
kemudian dianalisa.
Strategi yang dilaksanakan oleh public relations Mizan Amanah adalah
mengkomunikasikan segala kegiatan dan program Mizan Amanah, strategi yang
dilaksanakan Mizan Amanah dalam melaksanakan kegiatan atau program belum
terstruktur dengan baik. Belum adanya penyusunan tahapan-tahapan yang
dilaksanakan dalam melaksanakan strategi, terutama dalam perumusan,
implementasi dan evaluasi strategi. Pentingnya tahapan-tahapan yang dijalankan
agar tujuan dapat tercapai dengan baik dan mencapai sasaran, merumuskan
strategi apa saja yang akan dilaksanakan dalam Mizan Amanah yaitu dengan
tujuan dan sasaran utama untuk para donatur. Dengan adanya kepercayaan dari
para donatur diharapkan dapat memajukan lembaga dan menentukan keberhasilan
yang ingin dicapai. Maka perlu dilakukan upaya untuk menarik minat para
donatur dengan adanya kegiatan dan menjalin komunikasi yang baik dengan para
donatur. Dalam lembaga Mizan Amanah belum terdapat strategi yang efektif
dilaksanakan dalam meningkatkan minat para donatur, karena strategi yang
dilaksanakan belum terfokus pada pengembangan minat para donatur.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa strategi yang dilaksanakan
dalam lembaga Mizan Amanah belum terstruktur atau terorganisir dengan baik,
terutama belum adanya strategi yang dilaksanakan dalam meningkatkan minat
para donatur.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq, kemudahan,
dan kelancaran dalam proses pengerjaan karya sederhana ini hingga selesai.
Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW,
kepada keluarganya, para sahabatnya, serta kita umatnya hingga akhir zaman.
Skripsi dengan judul “Strategi Komunikasi Public Relations Mizan
Amanah dalam Meningkatkan Minat Para Donatur” ini disusun guna memenuhi
sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam
(S.Kom.I) di Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga
karya ini menjadi salah satu bentuk pembelajaran.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari banyak pihak yang telah
memberi dukungan, baik berupa moril mau pun materil. Untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan setulusnya
kepada:
1. Prof. Dr. Komarudin Hidayat, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Dr. H. Arief Subhan, M.A,
Dr. Suprapto, M.Ed, Ph.D. selaku Wadek I bidang akademik, Drs.
Jumroni, M.Si, selaku Wadek II bidang administrasi umum, dan Drs. H.
Sunandar, M.A, selaku Wadek III bidang kemahasiswaan.
3. Bapak Rachmat Baihaky, MA selaku ketua Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam sekaligus selaku dosen pembimbing dalam penelitian ini
yang senantiasa bersabar serta meluangkan waktunya untuk membimbing
ii
segala
kesulitan
yang
dihadapi
peneliti.
Kemudian,
Ibu
Fita
Fathurokhmah, M.Si selaku sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam.
4. Seluruh dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
mendidik dan memberikan ilmu yang bermanfaat kepada peneliti selama
menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga
peneliti dapat mengamalkan ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan.
5. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang
telah membantu peneliti dalam urusan administrasi selama perkuliahan
dan penelitian skripsi ini.
6. Seluruh staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi yang telah melayani peminjaman buku-buku literatur
sebagai referensi dalam penyusunan skripsi ini.
7. Lembaga Mizan Amanah yang dengan berbaik hati telah mengizinkan
untuk melakukan penelitian terkait skripsi. Terutama kepada Bapak Adil
Permata Sidik selaku public relations Mizan Amanah yang bersedia
meluangkan waktu kepada peneliti untuk diwawancara berkaitan dengan
skripsi peneliti.
8. Orang tua tercinta ayahanda Drs. H. Harja Harsono dan Ibunda Dra. Hj.
Suro Yanti yang dengan cinta kasih sayangnya selalu mendukung dan
memberi doa. Dukungan secara moril mau pun materil selama perkuliahan
dan dalam pengerjaan skripsi ini yang begitu besar tak pernah putus juga
menjadi semangat terkuat bagi peneliti agar terus berjuang dalam
mewujudkan cita-cita.
iii
9. Adik-adik tersayang Aldo Abdillah dan Haikal Firdaus yang telah
memberikan
dukungan
selama
perkuliahan
dan
semangat
untuk
penyelesaian skripsi ini.
10. Fitri Silviah tercinta dan tersayang sebagai penyemangat yang selalu setia
mendampingi dalam melaksanakan penelitian dan bimbingan, menemani
suka mau pun duka peneliti selama penyelesaian skripsi ini.
11. Teman-teman kelas KPI B angkatan 2010 dan teman-teman di jurusan lain
Fakultas
Dakwah
dan
Ilmu
Komunikasi
angkatan
2010
atas
kekompakannya dalam menghabiskan waktu bersama yang hampir empat
tahun masa perkuliahan. Semoga kesuksesan dapat kita genggam bersama
di masa mendatang.
12. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian skripsi ini, yang tidak
dapat disebutkan satu per satu. Tanpa mengurangi rasa hormat, peneliti
ucapkan terima kasih yang begitu besar. Semoga apa yang telah dilakukan
adalah hal yang terbaik dan hanya Allah yang dapat membalas segala
kebaikan dengan balasan terbaik-Nya. Amin.
Akhir kata, penelitian skripsi ini tentunya masih jauh dari sempurna,
namun diharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis, pembaca dan
segenap keluarga besar civitas akademika Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam.
Jakarta, Desember 2014
Adam Noor
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK .......................................................................................................
i
KATA PENGANTAR .....................................................................................
ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
vi
BAB I
PENDAHULUAN .........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.......................................
7
1. Pembatasan Masalah ..........................................................
7
2. Perumusan Masalah............................................................
7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................
7
1. Tujuan Penelitian................................................................
8
2. Manfaat Penelitian..............................................................
8
D. Tinjauan Pustaka ......................................................................
8
E. Sistematika Penulisan...............................................................
9
LANDASAN TEORI ....................................................................
12
A. Strategi .....................................................................................
12
1. Pengertian Strategi .............................................................
12
2. Tahapan Strategi .................................................................
14
BAB II
vii
viii
BAB III
BAB IV
B. Komunikasi ..............................................................................
17
1. Pengertian Komunikasi ......................................................
17
2. Unsur-Unsur Komunikasi ..................................................
18
3. Strategi Komunikasi ...........................................................
21
C. Public Relations .......................................................................
22
1. Pengertian Public Relations ...............................................
22
2. Strategi Public Relations ....................................................
25
3. Macam-macam Public Relations........................................
27
4. Peranan Public Relations ...................................................
30
5. Komponen Pembentuk Strategi Public Relations ..............
33
6. Tahapan-tahapan dalam Kegiatan Public Relations ..........
35
D. Lembaga Sosial ........................................................................
39
METODOLOGI PENELITIAN .................................................
41
A. Perspektif (Pendekatan) Penelitian ..........................................
41
B. Metode Riset Penelitian ...........................................................
43
C. Pengumpulan Data Penelitian ..................................................
45
D. Analisis Data Penelitian ...........................................................
46
E. Keabsahan Data Penelitian .......................................................
47
GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS HASIL TEMUAN ....
49
A. Gambaran Umum Lembaga Sosial ..........................................
49
B. Gambaran Umum Mizan Amanah ...........................................
50
1. Sejarah Singkat Mizan Amanah .........................................
50
2. Struktur Lembaga Mizan Amanah .....................................
53
C. Strategi Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan
Minat Para Donatur ..................................................................
53
ix
1. Pelaksanaan Strategi...........................................................
54
2. Evaluasi Strategi .................................................................
63
D. Peran dan Fungsi Public Relations Mizan Amanah dalam
Meningkatkan Minat Para Donatur ..........................................
71
1. Peran dan Fungsi Public Relations Mizan Amanah ...........
72
2. Kegiatan Public Relations Mizan Amanah ........................
92
F. Fokus Penelitian .......................................................................
84
1. Unit Menjadi Fokus Penelitian...........................................
84
2. Aktivis Public Relations ....................................................
92
3. Dokumen Public Relations ................................................
95
4. Pelaku Public Relations .....................................................
97
PENUTUP .....................................................................................
102
A. Kesimpulan ..............................................................................
102
B. Saran.........................................................................................
105
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
109
BAB V
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Banyaknya lembaga-lembaga sosial pengelola amanah umat yang berada
dalam masyarakat
Banyaknya lembaga yang berada dalam masyarakat menandakan
bahwa semakin besar kepercayaan masyarakat terhadap sebuah lembaga.
Lembaga yang dipercaya sebagai pedoman dalam bertindak dan kegiatannya
berkaitan
dengan
kebutuhan
pokok
manusia
di
dalam
kehidupan
bermasyarakat.
Lembaga yang berada dalam masyarakat dan pelaksanaan kegiatannya
memiliki tujuan untuk masyarakat, sehingga berhasilnya suatu lembaga dapat
diukur dari besar kecilnya pengaruh lembaga terhadap masyarakat begitu pula
sebaliknya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “lembaga adalah badan
atau organisasi yang tujuannya melakukan suatu penyelidikan keilmuan atau
melakukan suatu usaha”.1
Suatu badan atau organisasi sebagai wadah dalam masyarakat yang
memiliki tujuan yang sesuai dengan prinsip atau visi misi berdirinya lembaga
tersebut, baik lembaga yang berhubungan dengan sosial, psikologis, politik,
hukum dan lainnya yang menjadikan lembaga sebagai sistem yang mencakup
berbagai hal.
1
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), cet ke 4, hlm.
655.
1
2
Dalam hal ini bekaitan dengan lembaga sosial dalam masyarakat yang
di dalamnya terdapat sistem norma-norma sosial dan hubungan-hubungan
yang menyatukan nilai-nilai dan prosedur-prosedur tertentu dalam rangka
memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Tujuan lembaga sosial sama halnya
dengan tujuan sebuah lembaga yaitu untuk memenuhi kebutuhan dasar
masyarakat, akan tetapi dalam sebuah lembaga sosial berdasarkan dengan
sistem norma-norma sosial yang penting diterapkan dan dilaksanakan untuk
kepedulian sosial.2
Dalam masyarakat terdapat lembaga sosial yang tidak hanya bergerak
dalam sosial masyarakat dengan menganut sistem norma-norma sosial saja,
tetapi terdapat juga lembaga sosial yang bertujuan sebagai pengelola amanah
umat yang berada dalam masyarakat. Dengan adanya lembaga sosial
pengelola amanah umat diharapkan dapat menjadi kepercayaan masyarakat
kepada lembaga untuk mengelolanya, lembaga mana yang dipilih dan
dipercayai harus dapat bertanggung jawab untuk mengelolanya.
Dengan kepercayaan masyarakat yang begitu besar terhadap pengelola
amanah umat, maka tidak sedikit lembaga-lembaga sosial yang didirikan
dengan tujuan mengelola amanah umat, serta lembaga-lembaga berlomba
dalam mencapai tujuan yaitu masyarakat sebagai sasaran dalam tercapainya
tujuan yang dicita-citakan oleh lembaganya. Lembaga-lembaga sosial yang
bertujuan mengelola amanah umat seperti lembaga Dompet Dhuafa, Darul
Aitam, Mizan Amanah dan lembaga-lembaga lainnya. Semua lembagalembaga tersebut bertujuan mengelola amanah umat, dengan berbagai macam
2
http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-lembaga-sosial-menurut-ahli.html
(Diakses pada Tanggal 9 November 2014).
3
strategi yang dilakukan setiap lembaga agar dapat menjalin kerjasama dengan
masyarakat dan berupaya agar dipercayai untuk mengelola dana terutama dari
para donatur, karena masyarakat yang menjadi sasaran utama dalam
pencapaian tujuan sebuah lembaga dan masyarakat memiliki peran yang
penting dalam melaksanakan tujuan kegiatan.
Mizan Amanah sebagai salah satu lembaga sosial yang menjadi
minat para donatur dan mitra perusahaan
Mizan Amanah sebagai lembaga pengelola amanah umat memiliki
tujuan yang sama dengan lembaga sosial pengelola amanah umat yang lain
yaitu bertanggung jawab dalam mengelola dana yang berasal dari masyarakat,
akan tetapi setiap lembaga memiliki proses yang berbeda dalam mencapai
tujuan karena lembaga juga harus bekerja keras untuk mendapat kepercayaan
dari masyarakat agar tujuan yang diinginkan oleh lembaga dapat tercapai dan
sesuai dengan yang dicita-citakan.
Dalam mencapai tujuan yang diinginkan dan dicita-citakan, lembaga
harus berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan masyarakat, karena
masyarakat sebagai penentu tercapainya tujuan sebuah lembaga. Maka penting
melakukan upaya agar masyarakat mendukung dan menjadi bagian dalam
tujuan organisasi, serta berbagai upaya dilakukan oleh lembaga agar
tumbuhnya kepercayaan dan minat masyarakat terhadap lembaga. Lembaga
mana yang akan dipercayai untuk mengelola amanah umat merupakan pilihan
masyarakat.
Masyarakat dapat memilih lembaga mana yang dipercayai dalam
mengelola amanah umat dengan baik dan bertanggung jawab dalam
melaksanakannya. Salah satu lembaga pengelola amanah umat yang
4
dipercayai oleh masyarakat yaitu lembaga sosial Mizan Amanah yang
merupakan salah satu lembaga pengelola amanah umat yang berupaya secara
terus-menerus untuk mencapai dan mempertahankan kepercayaan dari
masyarakat dalam mengelola amanah umat. Salah satu upaya Mizan Amanah
dalam mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga yaitu
menjalin kerjasama dengan para donatur dan dengan mitra perusahaan.
Mizan Amanah berupaya untuk bekerjasama dengan para donatur dan
mitra perusahaan, karena para donatur dan mitra perusahaan sebagai bagian
pendukung terlaksananya tujuan lembaga. Sebuah lembaga sosial pengelola
amanah umat tidak akan terlepas dari peran serta para donatur dan mitra
perusahaan, oleh karena itu Mizan Amanah terus berupaya dalam
menumbuhkan minat para donatur dan mitra perusahaan. Dengan banyaknya
program kegiatan menarik yang dilakukan Mizan Amanah, banyaknya
informasi yang bisa didapatkan dari Mizan Amanah, banyaknya mitra yang
bekerjasama dengan Mizan Amanah, dan banyak lagi upaya yang dilakukan
Mizan Amanah sebagai salah satu lembaga pengelola amanah umat yang
menjadi minat para donatur dan mitra perusahaan, sehingga Mizan Amanah
selalu dipercaya banyak donatur dan perusahaan dalam mengelola amanah
umat.
Mizan
Amanah mendapatkan penghargaan lembaga sosial
terbaik tingkat nasional dari Menteri Sosial RI
Mizan Amanah yang telah diberikan kepercayaan untuk mengelola
amanah umat, baik dari donatur mau pun perusahaan yang percaya kepada
Mizan Amanah dalam mengelolanya. Pengelolaan dana yang dijalankan
Mizan Amanah dan banyak kepercayaan yang diberikan kepada lembaga
5
menjadikan Mizan Amanah terus tumbuh dan berkembang menjadi lembaga
sosial pengelola amanah umat yang dipercaya masyarakat terutama para
donatur dan mitra perusahaan.
Banyaknya kepercayaan dari para donatur dan mitra perusahaan
kepada Mizan Amanah untuk mengelola amanah umat, karena dalam
perjalanan lembaganya Mizan Amanah tidak hanya membina dan mengelola
anak yatim piyatu dan dhuafa. Tetapi juga telah banyak melakukan kegiatan
kemanusiaan baik dalam bentuk kegiatan rutin seperti bakti sosial,
pengayoman asuransi kesejahteraan sosial kemudian bantuan korban bencana
alam, beasiswa prestatif serta bentuk pengabdian masyarakat lainnya. 3
Masyarakat mempercayai Mizan Amanah yang telah menumbuhkan
orang-orang yang berkualitas yang dihasilkan lembaganya, serta Mizan
Amanah terus menerus berusaha dalam pengabdian dan pelayanan masyarakat
Indonesia. Dengan kerja keras Mizan Amanah dan dukungan masyarakat,
pada tahun 2008 Mizan Amanah mendapat penghargaan organisasi terbaik
tingkat nasional dari Menteri Sosial RI yang disaksikan oleh Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono.4
Dengan prestasi yang diperoleh, Mizan Amanah terus meningkatkan
dan mempertahankan guna tercapainya keberhasilan lembaga. Lembaga
Mizan Amanah yang dikelola oleh manajemen harus dapat melaksanakan dan
mencapai tujuan yang diharapkan dengan menjalin kerjasama baik dengan
pihak internal yaitu orang-orang yang ada dalam lembaga, mau pun dengan
pihak eksternal yaitu di luar lembaga terutama masyarakat termasuk para
donatur dan perusahaan.
3
4
www.mizanamanah.org (Diakses pada Tanggal 9 November 2014).
www.mizanamanah.org (Diakses pada Tanggal 9 November 2014).
6
Upaya yang dilakukan manajemen dalam lembaga yaitu bekerjasama
dengan public relations dalam melaksanakan tujuan lembaga, membantu
dalam menjalin hubungan yang baik, membantu dalam pemecahan
permasalahan lembaga, serta melaksanakan tujuan utama. Manajemen
pengorganisasian tersebut juga dilakukan di Mizan Amanah yang merupakan
salah satu lembaga sosial. Dimana dalam hal ini Mizan Amanah membuat
divisi public relations karena menyadari betapa pentingnya membangun relasi
dan menjalin hubungan baik dengan masyarakat terutama dalam melaksankan
strategi untuk mencapai tujuan melalui public relations, serta membina
hubungan baik antara public relations dengan masyarakat yaitu meningkatkan
hubungan dengan para donatur dan perusahaan untuk menjalin kerjasama
dengan lembaga. Hal ini juga dilakukan berkaitan dengan banyaknya
lembaga-lembaga sebagai pengelola amanah umat yang berada dalam
masyarakat, akan tetapi Mizan Amanah memiliki perbedaan dalam
meningkatkan minat para donatur. Hubungan yang harus dijalankan oleh
lembaga tersebut menjadi tugas besar bagi salah satu divisi yaitu divisi public
relations.
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian strategi komunikasi public relations yang digunakan
lembaga sosial Mizan Amanah dalam meningkatkan minat para donatur
kepada lembaga tersebut dan penelitian ini diberi judul “Strategi Komunikasi
Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan Minat Para
Donatur”.
7
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Mempertahankan dan meningkatkan minat para donatur merupakan
salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah lembaga sosial
pengelola amanah umat. Sebab lembaga sosial tidak dapat dipisahkan dari
peran masyarakat dan menjadi kepercayaan masyarakat dalam mengelola
amanah umat terutama bagi para donatur. Banyak hal yang berkaitan erat
antara lembaga dengan minat para donatur, terutama dalam meningkatkan
minat para donatur. Agar pembahasan ini terfokus pada satu permasalahan
maka peneliti membatasi penelitian ini pada strategi komunikasi yang
digunakan oleh public relations Mizan Amanah yang mencakup tugas
dalam meningkatkan minat para donatur.
2. Perumusan Masalah
Dari uraian di atas menyangkut upaya meningkatkan minat para
donatur yang harus dibangun dan ditingkatkan oleh sebuah lembaga, maka
dengan ini peneliti merumuskan masalah ini sebagai berikut :
Bagaimana perumusan, implementasi, dan evaluasi strategi yang
dilakukan public relations Mizan Amanah dalam meningkatkan minat para
donatur?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka ada beberapa tujuan
yang ingin dicapai dari penelitian ini, yaitu:
8
1. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Akademisi
Untuk memberikan pengetahuan dan wawasan public relations
kepada mahasiswa.
b. Tujuan Praktisi
Untuk mengetahui apa dan bagaimana strategi yang dilakukan
public relations Mizan Amanah dalam meningkatkan minat para
donatur
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademisi
Untuk memberikan kontribusi dalam perkembangan ilmu
komunikasi khususnya pada kerja public relations.
b. Manfaat Praktisi
Dapat menjadi suatu masukkan pada mahasiswa dalam bidang
komunikasi, serta dapat digunakan oleh praktisi di bidang public
relations pada umumnya.
D. Tinjauan Pustaka
Sebelum melakukan penelitian ini peneliti melakukan pengecekan di
perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan
perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, peneliti menemukan
ada beberapa skripsi yang membahas tentang public relations.
Namun yang diteliti mahasiswa sebelumnya berbeda dengan isi
atau konten permasalahan yang peneliti teliti. Oleh karena itu, untuk
menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti mengikuti karya orang
lain, maka peneliti mempertegas perbedaan antara masing-masing judul
9
masalah yang dibahas pada skripsi sebelumnya dengan judul masalah yang
akan diteliti. Skripsi sebelumnya yang membahas tentang public relations
peneliti uraikan sebagai berikut.
Skripsi yang pertama dengan judul “Strategi Komunikasi Public
Relations Radio Gen Fm Pada Minat Pemasang Iklan”. Dalam skripsi
tersebut penulis menjelaskan bahwa strategi yang digunakan public relations
Radio Gen FM dalam menarik minat pemasang iklan dan mengetahui strategi
komunikasi yang dilaksanakan. Dan juga skripsi yang berjudul “Strategi
Komunikasi Public Relations Dompet Dhuafa dalam Membangun Citra
melalui Media Sosial Akun Twitter”. Kesamaan metode yang digunakan
yaitu strategi komunikasi public relations yang diterapkan dalam lembaga
sosial pengelola amanah umat. Tetapi tentu saja terdapat perbedaan dengan
skripsi penulis, yaitu dari segi kasus yang diteliti dan sarana yang menjadi
objek penelitiannya. Disini penulis melakukan penelitian tentang peran dan
strategi komunikasi public relations dalam meningkatkan minat para donatur.
E. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan skripsi ini, untuk memudahkan dalam sistematika
isi pembahasan penelitian, penulis mencoba merincikan beberapa hal yang
dianggap penting dalam mengolah dan menyusun skripsi ini. Penulis
meletakkan beberapa hal penting penelitian ke dalam empat bab terpisah yang
keseluruhannya saling berhubungan.
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini akan memaparkan mengenai latar belakang masalah,
pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
metodologi penelitian yang di dalamnya ada penjelasan mengenai
10
metode penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek
penelitian, teknik pengumpulan data yang berupa wawancara,
observasi, dokumentasi, serta teknik analisis data. Kemudian tinjauan
pustaka, dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini akan menjelaskan tentang pengertian strategi, tahapan strategi.
Kemudian dalam bab ini juga akan menguraikan pengertian
komunikasi, unsur-unsur komunikasi dan strategi komunikasi.
Pengertian public relations, strategi public relations, macam-macam
public relations, peranan public relations, komponen pembentuk
strategi public relations, dan tahapan-tahapan dalam kegiatan public
relations. Serta menjelaskan tentang pengertian lembaga sosial.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas tentang unit menjadi fokus penelitian, strategi
komunikasi, aktivitas public relations, dokumen public relations,
pelaku public relations.
BAB IV
ANALISIS HASIL TEMUAN
Bab ini berisikan tentang Strategi Komunikasi Public Relations Mizan
Amanah dalam Meningkatkan Minat Para Donatur, pelaksanaan
strategi, evaluasi strategi. Kemudian Peran dan Fungsi Public
Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan Minat Para Donatur,
peran dan fungsi public relations Mizan Amanah, kegiatan public
relations Mizan Amanah.
BAB V
PENUTUP
Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran penulis.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Strategi
1. Pengertian Strategi
Strategi menjadi bagian terpadu dari suatu rencana dan rencana
merupakan produk dari suatu perencanaan. Perencanaan yang cermat dan
matang merupakan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan suatu
organisasi atau program kegiatan. Kegiatan yang dilakukan tidak akan
tercapai dengan baik tanpa adanya strategi dan perencanaan yang
digunakan. Strategi apa dan bagaimana yang digunakan untuk mencapai
tujuan atau sasaran yang diinginkan.
Menurut Stephen Robbins (1990) mendefinisikan strategi sebagai
penentuan tujuan jangka panjang perusahaan dan memutuskan arah
tindakan serta mendapatkan sumber-sumber yang diperlukan untuk
mencapai tujuan.5 Dengan adanya strategi yaitu sebagai cara untuk
mencapai tujuan yang diharapkan, baik jangka panjang mau pun jangka
pendek dalam mencapai hasil akhir untuk mewujudkan tujuan dan sasaran
organisasi. Dalam menjalankan strategi perlu adanya tindakan-tindakan
yang dilakukan dan sumber-sumber yang menjadi faktor pendorong dalam
mewujudkan tujuan.
Menurut Bannet (1996) menggambarkan strategi sebagai arah yang
dipilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya. Mintzberg
5
Morissan, Pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Professional, (Jakarta:
Ramdina Prakasa, 2006), hlm. 134.
11
12
menjelaskan lima kegunaan dari kata strategi yaitu sebuah rencana (suatu
arah tindakan yang diinginkan secara sadar), sebuah cara (suatu manuver
spesifik yang dimaksudkan untuk mengecoh lawan atau kompetitor),
sebuah pola (dalam suatu rangkaian tindakan), sebuah posisi (suatu cara
menempatkan organisasi dalam sebuah lingkungan), sebuah perspektif
(suatu cara yang terintegrasi dalam memandang dunia). Melihat hubungan
antara lima kegunaan Mintzberg selalu menekankan bahwa penting dalam
menggali berbagai perspektif yang berbeda dari sebuah organisasi dan
aktivitasnya yang diberikan oleh tiap-tiap kegunaan.6
Strategi adalah pendekatan keseluruhan untuk suatu program.
Strategi adalah faktor pengkoordinasi, prinsip yang menjadi penuntun, ide
utama, dan pemikiran dibalik program taktis. Strategi menjadi kunci
penting dalam mencapai tujuan suatu organisasi atau program. Bagaimana
strategi yang dijalankan dengan baik akan berpengaruh besar terhadap
terlaksananya program untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan.
Strategi apa dan bagaimana yang akan ditempuh merupakan bagian dari
salah satu unsur yaitu perencanaan. Strategi menjadi faktor pengkoordinasi
unsur penting lainnya dalam manajamen dan menjadi ide atau pemikiran
utama untuk mewujudkan tujuan. Tujuan-tujuan yang dicapai oleh
organisasi diharapkan mampu memberikan keberhasilan terhadap suatu
organisasi.7
Setiap organisasi satu dengan organisasi lainnya memilki
perbedaan dalam pemikiran maupun strategi yang diterapkan. Pembuatan
6
Sandra Oliver, Strategi Public Relations, (Erlangga: Jakarta, 2006), hlm. 2.
Anne Gregory, Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public Relations, (Erlangga:
Jakarta, 2004), hlm. 98-99.
7
13
strategi umumnya menggunakan tiga tingkat, yaitu tingkat korporasi, unit
bisnis, dan tingkat operasional. Strategi antara berbagai tingkat dalam
suatu organisasi harus konsisten agar terciptanya keseimbangan. Oleh
karena itu, peran public relations adalah untuk memastikan bahwa
konsistensi diterapkan secara menyeluruh, yang oleh politisi Inggris Peter
Mandelson disebut sebagai on message.8
Peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa strategi merupakan
faktor penting dalam melancarkan suatu program yang akan dijalankan
dan memberikan fokus terhadap usaha yang dilakukan untuk mencapai
tujuan. Strategi juga merupakan prinsip yang menggerakkan dari titik
berada saat ini kearah yang diinginkan. Jika strategi yang diterapkan tepat
dan tujuan tercapai dengan baik, maka segalanya akan berjalan lancar dan
sesuai dengan yang diharapkan.
2. Tahapan Strategi
Strategi melakukan berbagai tahapan dalam prosesnya, strategi
melalui tiga tahapan yaitu perumusan strategi, implementasi strategi, dan
evaluasi strategi. Penjelasannya sebagai berikut:
a. Perumusan Strategi
Langkah pertama yang dilakukan adalah merumuskan strategi
yang akan
dilakukan.
Sudah
termasuk
di
dalamnya
adalah
pengembangan tujuan, mengenai peluang dan ancaman eksternal,
menetapkan kekuatan dan kelemahan secara internal, menetapkan
suatu objektivitas, menghasilkan strategi alternatif dan memilih
8
Sandra Oliver, Strategi Public Relations, (Erlangga: Jakarta, 2006), hlm. 3.
14
strategi untuk dilaksanakan. Dalam strategi juga ditentukan suatu sikap
untuk memutuskan, memperluas, menghindari, dan melakukan suatu
keputusan dalam proses kegiatan. Dalam merumuskan strategi
dilakukan dengan megembangkan tujuan-tujuan apa saja yang akan
dicapai dan merumuskan strategi lainnya termasuk mengatasi faktor
ekternal dan internal. Selanjutnya memilih strategi alternatif dan
strategi yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan, serta
menentukan sikap untuk mengambil keputusan dalam proses kegiatan.9
b. Implementasi Strategi
Setelah merumuskan dan memilih strategi yang telah
ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan strategi
yang ditetapkan tersebut. Dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah
dipilih membutuhkan komitmen dan kerja sama dalam pelaksanaan
strategi, jika tidak maka proses dan analisis strategi hanya akan
menjadi impian yang jauh dari kenyataan. Dalam impelementasi
strategi dilakukan dengan melaksanakan strategi yang ditetapkan dan
dipilih dalam perumusan strategi. Melaksanakan strategi yang telah
dirumuskan dengan komitmen dan kerja sama yang dilakukan untuk
mewujudkannya agar sesuai dengan apa yang diharapkan. Tanpa
adanya kerja sama dengan baik untuk melaksanakan tujuan, tidak akan
diperoleh hasil yang maksimal dan sesuai dengan harapan. Komitmen
yang harus dijaga dalam melaksankan strategi dengan selalu bekerja
keras untuk mewujudkannya, walaupun menghadapi banyak persoalan
9
Fred R David, Manajemen Strategi dan Konsep, (Jakarta: Perhelalindo, 2002), hlm. 3.
15
dan tantangan. Semua akan terwujud dengan baik jika selalu
mengutamakan dan fokus terhadap strategi dalam melaksankan, karena
faktor yang penting yaitu keberhasilan dalam mencapai tujuan.10
c. Evaluasi Strategi
Tahap terakhir dari strategi adalah evaluasi impelentasi strategi.
Evaluasi menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan
kembali oleh suatu organisasi dan untuk memastikan sasaran yang
telah dicapai untuk menetapkan tujuan berikutnya. Ada tiga macam
langkah dasar untuk mengevaluasi strategi, yaitu meninjau faktorfaktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi, mengukur
prestasi dengan membandingkan hasil yang diharapkan dengan
kenyataan, dan mengembalikan tindakan korektif untuk memastikan
bahwa prestasi sesuai dengan rencana. Dalam evaluasi impelementasi
strategi dilakukan dengan mengukur strategi apa saja yang akan
dilaksanakan kembali oleh organisasi dan menentukan sasaran yang
telah dicapai untuk menetapkan tujuan selanjutnya. Oleh karena itu,
pencapaian tujuan merupakan faktor yang sangat penting dalam
evaluasi. Dalam evaluasi strategi perlu diperhatikan faktor eksternal
dan internal, faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung
dalam
melaksanakan
strategi.
Mengukur
prestasi
dengan
membadingkan hasil yang diinginkan atau diharapan dengan hasil
yang dicapai. Setelah prestasi yang dicapai sesuai dengan rencana,
kemudian memastikannya dengan mengembalikan tindakan korektif.11
10
11
Fred R David, Manajemen Strategi dan Konsep, (Jakarta: Perhelalindo, 2002), hlm. 3.
Fred R David, Manajemen Strategi dan Konsep, (Jakarta: Perhelalindo, 2002), hlm. 3.
16
B. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Kata atau istilah “komunikasi” (Bahasa Inggris “communication”)
berasal dari Bahasa Latin “communicatus” atau communicatio atau
communicare yang berarti “berbagi” atau “menjadi milik bersama”.
Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada
suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan.12
Menurut Webster New Colligiate Dictionary komunikasi adalah
“suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui sistem
lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku”.
Berikut ini adalah beberapa definisi tentang komunikasi yang ditemukan
oleh para ahli sebagai berikut:13
Menurut Carl Hovland, Janis & Kelley komunikasi adalah suatu
proses melalui dimana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus
(biasanya dalam bentuk kata-kata dengan tujuan mengubah atau
membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak). Sedangkan menurut
Bernard Berelson & Gary A.Steiner komunikasi adalah suatu proses
penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui
penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka dan
lain-lain. Serta menurut Harold Lasswell komunikasi adalah suatu proses
yang menjelaskan: “siapa” “mengapa” “apa” “dengan saluran apa”,
“kepada siapa”, dan “dengan akibat apa” atau “hasil apa”. (who says what
in which channel to whom and with what effect).
12
13
Riswandi, Ilmu Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), hlm 1-2, cet ke 1.
Riswandi, Ilmu Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), hlm 1-2, cet ke 1.
17
Dari definisi tentang ilmu komunikasi terlihat bahwa para ahli
memberikan definisinya sesuai dengan sudut pandangnya dalam melihat
komunikasi. Masing-masing memberikan penekanan arti, ruang lingkup,
dan konteks yang berbeda. Hal ini menunjukan bahwa ilmu komunikasi
sebagai bagaian dari ilmu sosial adalah suatu ilmu yang bersifat multidisipliner.
2. Unsur-Unsur Komunikasi
Dari paparan yang telah diuraikan, untuk dapat terjadi komunikasi,
minimal terdiri dari tiga unsur utama yaitu pengiriman pesan, pesan, target
penerima pesan. Namun komunikasi bukan semata terdiri atas tiga unsur.
Ketiga unsur itu adalah unsur-unsur dasar, tetapi proses komunikasi bisa
mengandung lebih dari unsur-unsur yaitu pengirim pesan (komunikator),
penerima pesan (komunikan), pesan, saluran komunikasi dan media
komunikasi, dan efek komunikasi.14
a. Pengirim Pesan (Komunikator)
Pengirim pesan adalah manusia yang memulai proses
komunikasi disebut komunikator. Komunikator ketika mengirimkan
pesan tentunya memiliki motif dan tujuan, yang sering disebut “motif
komunikasi”. Ada yang menyebut pengirim pesan atau komunikasi
dengan istilah “pengiriman” saja atau disebut juga “sumber”.
Sedangkan pengamat dan ilmuan komunikasi lain ada yang
menyebutkan sebagai encoder. Istilah “encoder” identik dengan istilah
14
Soyomukti Nurani, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010),
hlm 58-65, cet ke 1.
18
yang diartikan sebagai alat penyandi. “Encoding” adalah proses
penyandian, yang disandikan adalah pesan.
Komunikator bisa terdiri dari satu orang, banyak orang atau
lebih dari satu orang, serta kumpulan orang (massa). Apabila orang
banyak atau lebih dari satu orang tersebut saling kenal sehingga
terdapat ikatan emosional yang kuat dalam kelompoknya, mereka
disebut kelompok kecil. Apabila mereka relatif tidak saling kenal
secara pribadi sehingga ikatan emosionalnya lemah, mereka disebut
sebagai “kelompok besar” atau “publik”.
b. Penerima Pesan (Komunikan)
Penerima pesan adalah manusia berakal kepada siapa pesan
komunikator ditujukan. Ada ahli lain menyebut penerima pesan atau
komunikan sebagai “decoder”. Dalam proses komunikasi utamanya
dalam tataran antarpribadi peran komunikator dan komunikan bersifat
dinamis, dapat berganti. Sebagaimana komunikator, komunikan juga
dapat terdiri dari satu orang, banyak orang (kelompok kecil, kelompok
besar, termasuk dalam wujud organisasi), dan massa, dilihat dari
jumlah komunikator dan komunikannya, proses komunikasi dapat
terjadi dalam sembilan kemungkinan, antara lain: antara satu orang dan
satu orang, antara satu orang dan banyak orang, antara satu orang dan
massa, antara banyak orang dan satu orang, antara banyak orang dan
banyak orang, antara banyak orang dan massa, antara massa dan satu
orang, antara massa dan banyak orang, serta antara massa dan massa.
19
c. Pesan
Pesan kita definisikan sebagai segala sesuatu yang disampaikan
komunikator
kepada
komunikan
untuk
mewujudkan
motif
komunikasinya. Pesan sebenarnya adalah suatu hal yang abstrak
(konseptual, ideologis, idealistrik), akan tetapi disampaikan dari
komunikator kepada komunikan ia konkret karena disampaikan dalam
bentuk simbol atau lambang sebuah bahasa (baik lisan mau pun
tulisan), suara (audio), gambar (visual), mimik, gerak-gerik dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, lambang komunikasi disebut juga dengan
pesan yakni wujud konkret dari pesan berfungsi mewujudkan yang
abtrak menjadi konkret, suara, mimik, dan gerak-gerak digolongkan
dalam pesan nonverbal, sedangkan bahasa lisan bahasa tulisan
dikelompokkan dalam pesan verbal.
d. Saluran komunikasi dan media komunikasi
Agar pesan yang disampaikan komunikator sampai pada
komunikan, dibutuhkan saluran dan media komunikasi. Komunikasi
lebih identik dengan proses berjalannya pesan, sedangkan media
komunikasi lebih identik dengan alat (bagian) untuk menyampaikan.
Jadi, saluran komunikasi lebih utama daripada media komunikasi.
Saluran komunikasi dapat berjalan baik ada media atau tidak.
Komunikasi
bisa
terjadi
tanpa
media
atau
nonmediated
communication, yang berlangsung tatap muka atau face to face.
Aktivitas komunikasi tatap muka ini bentuknya bermacam-macam
mulai dari perbincangan, wawancara, konseling, rapat, seminar,
20
lokakarya, hingga pameran tempat target komunikan (para konsumen)
dapat berbincang lamgsung tatap muka dengan wakil perusahaan guna
membicarakan produk yang dipamerkan.
e. Efek komunikasi
Efek komunikasi adalah situasi yang diakibatkan oleh pesan
komunikator dalam diri komunikannya. Efek komunikasi ini
berdasarkan efek psikologi yang terdiri dari tiga hal yaitu pengaruh
kognitif adalah bahwa dengan komunikasi seseorang menjadi tahu
tentang sesuatu dan komunikasi berfungsi untuk memberikan
informasi, pengaruh efektif adalah bahwa dengan pesan yang
disampaikan terjadi perubahan perasaan dan sikap, pengaruh konatif
adalah pengaruh yang berupa tingkah laku dan tindakan karena
menerima pesan dari komunikator atau penyampai pesan dan
komunikan bisa bertindak untuk melakukan sesuatu.
3. Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy strategi
komunikasi merupakan percampuran antara perencanaan komunikasi
(communication
planning)
(communication
manajemen)
dengan
manajemen
untuk mencapai
tujuan
komunikasi
yang telah
ditetapkan. Strategi komunikasi harus mampu menunjukkan bagaimana
operasionalnya
secara
praktis harus dilakukan, dalam
arti
kata
pendekatannya bisa berbeda-beda tergantung pada suatu kondisi dan
situasi.15
15
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1992), hlm. 301.
21
Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi dapat
menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan,
dalam arti kata bahwa pendekatan bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung
dari situasi dan kondisi.16
C. Public Relations
1. Pengertian Public Relations
Banyaknya definisi public relations yang telah dirumuskan oleh
para pakar atau ahli maupun profesional public relations, terjadinya
perbedaan batasan pengertian tentang public relations, dan sesuatu yang
menunjukkan baik secara teoritis maupun praktisi bahwa kegiatan public
relations itu bersifat dinamis dan fleksibel terhadap perkembangan
masyarakat yang mengikuti zaman.17
Perkembangan public relations saat ini juga didasari oleh semakin
tumbuhnya kesadaran akan pentingnya peran public relations dalam
masyarakat dan berbagai macam sektor yang membutuhan peran public
relations dalam membantu memecahkan berbagai macam persoalan.
Public relations yang bersifat dinamis tersebut juga menjadi bagian krusial
dalam membatasi definsi dari para praktisi public relations. Cukup banyak
definisi public relations yang telah diungkapkan tersebut saling berbeda,
tetapi pada prinsipnya dan pengertiannya adalah sama. Beberapa definisi
public relations bisa dijadikan acuan sebagai berikut:
16
Onong Uchjana Effendy, Dimensi-Dimensi Komunikasi, (Bandung: Alumni, 1981),
hlm. 84.
17
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 16-17.
22
Menurut Frank Jefkins public relations adalah semua bentuk
komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara
suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai
tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.18
Meskipun terdapat perbedaan dalam penekanan unsur-unsur
pokoknya dalam setiap definisi public relations, akan tetapi definisi public
relations banyak kesamaannya yaitu unsur-unsur utamanya yang
menyangkut fungsi manajemen, suatu proses yang mencakupi hubungan
komunikasi timbal balik antara organisasi dan publiknya, untuk
mengkomunikasikannya kepada pihak manajemen atau pimpinan,
pelaksanaan atau menindaklanjuti program aktivitas yang terencana,
mengkomunikasikan, dan mengevaluasi, kemudian perencanaan agar
saling pengertian dan penerimaan dari pihak publiknya (internal dan
eksternal) sebagai hasil akhir dari aktivitas public relations. Jadi unsur
utama menunjukkan adanya hubungan kait mengait secara holistik yang
merupakan proses berkesinambungan dalam fungsional public relations
yang integral dengan manajemen organisasi, dalam upaya mencapai tujuan
dan sasaran utama organisasi.19
Menurut Edward L. Bernay public relations mempunyai tiga
fungsi utama yaitu memberikan penerangan kepada masyarakat,
melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat
secara langsung, berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan
18
Frank Jefkins & Daniel Yadin, Public Relations edisi kelima (Jakarta: Erlangga, 2003),
hlm. 10.
19
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 19.
23
suatu badan atau lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat
atau sebaliknya. Dalam memberikan penerangan yang berupa pemahaman
kepada
masyarakat
mengenai
berbagai
macam
persoalan
yang
berkembang, fungsi public relations adalah mengetahui dan menjelaskan
informasi agar dapat disampaikan kepada masyarakat. Setelah informasi
dapat diterima oleh masyarakat, public relations memandu masyarakat
dalam mengubah sikap dan perbuatan sehingga mampu mengintegrasikan
sikap suatu organisasi sama dengan dengan sikap masyarakat. Kemudian
munculnya komunikasi dua arah timbal balik antara organisasi dengan
masyarakat dan tercapainya tujuan yang diinginkan. 20
Menurut Cutlip, Center, and Broom public relations adalah fungsi
manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik
dan bermanfaat antara organisasi atau lembaga dengan publik yang
memengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.21 (fungsi
melekat pada manajemen organisasi), membina hubungan yang harmonis
antara organisasi dengan pihak publiknya (sebagai khalayak sasarannya),
mengidentifikasi yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan
masyarakat terhadap organisasi yang diwakilinya, melayani keinginan
publiknya dan memberikan saran kepada pimpinan manajemen untuk
tujuan bersama, serta menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan
mengatur arus informasi, publikasi dan pesan dari organisasi ke publiknya
atau sebaliknya untuk tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.
20
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 20.
21
Scot M. Cutlip, Effective Public Relations, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2007), cet ke 2, hlm. 6.
24
Menurut definisi kamus terbitan of public relations (IPR) public
relations adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana
dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat
baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap
khalayaknya. Sedangkan menurut kamus Fund and Wagnal, American
Standard Desk Dictionary terbitan 1994, istilah public relations diartikan
sebagai segenap kegiatan dan teknik yang digunakan oleh organisasi atau
individu untuk menciptakan atau memelihara suatu sikap dan tanggapan
yang baik dari pihak luar terhadap keberadaan dan sepakterjangnya. 22
Menurut Webster’s New World Dictionary mendefinisikan public
relations adalah hubungan dengan masyarakat luas, seperti melalui
publisitas, khususnya fungsi-fungsi korperasi, organisasi dan sebagainya
yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan opini publik dan citra
yang menyenangkan untuk dirinya sendiri. Sedangkan menurut Public
Relations News mendefinisikan public relations adalah fungsi manajemen
yang mengevaluasi
sikap publik, mengidentifikasi
kebijaksanaan-
kebijaksanaan dan prosedur-prosedur seorang individu atau sebuah
organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan menjalankan suatu
program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik.23
2. Strategi Public Relations
Menurut Ahmad S. Adnanputra pakar public relations dalam
naskahnya berjudul PR Strategy, mengatakan bahwa strategi
adalah bagian terpadu dari suatu rencana (plan), sedangkan rencana
merupakan produk dari suatu perencanaan (planning), yang pada
22
Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2005), cet ke 4, hlm 1-2.
23
Frazier Moore, Membangun Citra dengan Komunikasi, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2005), cet ke 2.
25
akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses
manajemen. Selain perencanaan yang dimiliki oleh manajemen,
terdapat unsur pengorganisasian termasuk strukturisasi,
pengarahan, dan pengendalian. Semua unsur manajamen harus
berjalan dengan baik agar tujuan bersama dapat tercapai dan sesuai
dengan apa yang diinginkan, serta mencegah terjadinya kekeliruan
dari apa yang direncanakan semula.24
Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian
merupakan unsur yang sangat penting dalam manajemen. Salah satu unsur
yang berkaitan erat dengan strategi yaitu unsur perencanaan, karena
strategi bagian terpadu dalam perencanaan. Suatu perencanaan yang
dilakukan manajemen yaitu dengan menggunakan strategi untuk mencapai
tujuan. Strategi apa dan bagaimana yang akan digunakan sehingga semua
yang diinginkan berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana yang
dibuat.
Mengacu kepada pola strategi public relations, maka menurut
Ahmad S. Adnanputra strategi public relations adalah alternatif optimal
yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public relations dalam
kerangka suatu rencana public relations (public relations plan). Public
relations bertujuan untuk menegakkan dan mengembangkan suatu “citra
yang menguntungkan” (favorable image) bagi organisasi terhadap
stakeholders-nya (khalayak sasaran yang terkait yaitu publik internal dan
publik eksternal). Untuk mencapai tujuan, maka strategi kegiatan public
relations diarahkan pada upaya menciptakan persepsi stakeholder. Jika
strategi dalam menciptakan persepsi berhasil dilakukan, akan memperoleh
24
Rosady Ruslan,Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 120.
26
keuntungan dari stakeholder sebagai khalayak sasarannya dan akan
tercipta suatu opini dan citra yang menguntungkan. 25
3. Macam-macam Public Relations
Kajian dan ilmu public relations semakin berkembang yang
ditandai dengan semakin banyak permasalahan manajemen yang
terselesaikan dengan pendekatan public relations. Pendekatan public
relations telah memasuki bermacam-macam sektor. Mulai dari sektor
bisnis dan industri, sektor pemerintahan, sektor sosial, dan sebagainya.
Sektor-sektor tersebut menggunakan public relations sebagai bagian dari
manajemen, sehingga munculnya bermacam-macam public relations.
Akan dibahas 3 macam public relations yakni public relations industri dan
bisnis, public relations pemerintahan, dan public relations sosial.
Penjelasannya sebagai berikut:
a. Public Relations Industri dan Bisnis
Public relations industri dan bisnis telah diterima oleh
perusahaan-perusahaan besar. Public relations yang merupakan fungsi
manajemen turut menentukan suksesnya operasi suatu perusahaan.
Public relations industri tidak dapat dilepaskan dari prinsip ekonomi
dan keuntungan (profit). Dengan demikian, public relations industri
harus memiliki suatu daftar prioritas, sehingga sumber daya yang
tersedia dapat dipergunakan seefisien mungkin untuk mendapatkan
hasil yang maksimal.26
25
Rosady Ruslan,Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 121.
26
Frida Kusumastuti, Dasar-dasar Hubungan Masyarakat, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2002), hlm. 37-43.
27
Pengaruh
yang
melatarbelakangi
berkembangnya
public
relations industri dan bisnis terhadap kehidupan yaitu persamaan hak
dan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan bagi masyarakat,
kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan pekerja, perlindungan
terhadap investor, kontrol kualitas dan keamanan atas produk-produk,
integritas manajemen, perhatian nasional dan perlindungan sumber
alam, hak asasi manusia, serta hak untuk mendapatkan informasi.
Salah satu penerapan public relations dalam industri dan bisnis
meliputi hubungan dengan pelanggan dan peran public relations
terhadap marketing.
b. Public Relations Pemerintahan
Public relations pemerintahan pada dasarnya tidak bersifat
politis. Public relations di institusi pemerintahan dibentuk untuk
mempublikasikan kebijakan-kebijakan yang dijalankan. Memberi
informasi secara teratur mengenai kebijakan, rencana-rencana, serta
hasil-hasil kerja institusi serta memberi pengertian kepada masyarakat
tentang peraturan dan perundang-undangan dan segala sesuatu yang
berepengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Selain keluar public
relations pemerintahan dan politik juga harus memungkinkan untuk
memberi masukan dan saran bagi para pejabat tentang segala informasi
yang diperlukan dan reaksi atau kemungkinan reaksi masyarakat akan
kebijakan institusi, baik yang sedang dilaksanakan, akan dilaksanakan,
ataupun yang sedang diusulkan. 27
27
Frida Kusumastuti, Dasar-dasar Hubungan Masyarakat, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2002), hlm. 37-43.
28
Seiring dengan tuntutan transparasi dari masyarakat luas sebagai
publik pemerintahan, manfaat public relations dalam penyelenggaraan
pemerintahan secara umum telah diterima sejak lama. Bahkan
beberapa kalangan mengatakan, pemanfaatan public relations oleh
pemerintah mendahului penggunaannya oleh nonpemerintahan. public
relations dalam pemerintahan dan politik tidak dapat dilepaskan dari
opini publik.
Karakteristik yang melatarbelakangi mengapa public relations
pemerintahan perlu diterapkan dan dikembangkan yaitu program
pemerintahan ditujukan untuk masyarakat luas dengan berbagai latar
belakang, seringkali hasilnya abstrak yang sulit dilihat dalam waktu
dekat atau jangka panjang sekalipun, program pemerintah selalu
mendapat pengawasan terutama pers, LSM, dan sebagainya. Kemudian
terdapat dua sisi yang melatarbelakangi perkembangan public relations
pemerintah. Pertama adalah sisi pentingnya public relations bagi
pemerintahan. Kedua adalah hambatan-hambatan yang dihadapi oleh
public
relations
diarahkan
untuk
pemerintahan.
hubungan
Public
dengan
relations
media,
pemerintahan
masalah
umum,
dokumentasi, dan publikasi.
c. Public Relations LSM
Banyak aktivitas public relations menyangkut kesejahteraan
umum terpisah dari implikasi-implikasi komersial yang biasa. Public
relations adalah subjek yang sangat luas. Misi utama public relations
29
adalah mengembangkan saling pengertian, kepercayaan, dan bantuan
atau kerja sama. Praktik public relations dalam organisasi-organisasi
sosial, latar belakang, dan penerapan-penerapannya terbagi ke dalam
public relations organisasi keagamaan yaitu organisasi-organisasi
keagamaan yang sekarang mulai menyadari pentingnya media massa
untuk mencapai jamaah dan mempropagandakan doktrin-doktrin
mereka, public relations profesi yaitu profesi kedokteran, dan berbagai
macam profesi yang tidak kalah menggunakan public relations untuk
berkomunikasi dengan masyarakat, public relations organisasi sukarela
yaitu ada banyak organisasi sukarela, puluhan, ratusan bahkan
mungkin ribuan, dan kebanyakan mereka membutuhkan dana terusmenerus. Apabila kebijakan organisasi sudah benar, maka masalahnya
berubah menjadi masalah-masalah komunikasi.28
4. Peranan Public Relations
Public relations memiliki peran sangat penting dalam organisasi.
Keberadaan public relations sering ditambah, dikembangkan, dan diangkat
statusnya ketika organisasi menghadapi kekuatan luar, terancam mendapat
pengurangan dana, atau menghadapi ancaman pembubaran. Semakin
banyak yang menyadari akan pentingnya public relations menjadi bagian
dari manajemen dan berkembangnya public relations yang menyentuh
berbagai macam sektor, menandakan bahwa public relations memiliki
peran yang sangat penting dalam masyarakat. Public relations memiliki
28
Frida Kusumastuti, Dasar-dasar Hubungan Masyarakat, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2002), hlm. 37-43.
30
banyak peran lainnya yaitu dalam mengatasi persoalan yang dihadapi
organisasi,
membantu
organisasi
mengatasi
ancaman
mendapat
pengurangan dana, dan ketika organisasi mengahadapi ancaman
pembubaran, serta persoalan lainnya yang membutuhkan peran public
relations.29
Menurut Dozier (1992) peranan praktisi public relations dalam
organisasi merupakan salah satu kunci untuk memahami fungsi public
relations dalam komunikasi organisasi dan kunci untuk pengembangan
peranan praktisi public relations dalam pencapaian professional public
relations. Dozier & Broom (1995) membagi peranan public relations
menjadi empat kategori dalam organisasi yaitu expert prescriber,
communication fasilitator, problem solving process fasilitator, serta
communication technician. Penjelasannya sebagai berikut:30
a. Resep Ahli
Praktisi public relations yang memiliki keahlian tinggi dapat
membantu untuk mencari solusi dalam penyelesaian masalah
hubungan dengan publiknya (public relationship). Hubungan dengan
manajemen organisasi sangat dipengaruhi oleh public relations, pihak
manajemen hanya menerima apa yang disarankan oleh ahli public
relations (expert prescriber) yang memiliki pengalaman dan keahlian
dalam memecahkan persoalan yang dihadapi organisasi.
29
Scot M. Cutlip, Effective Public Relations, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2007), cet ke 2, hlm. 507.
30
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 21-25.
31
b. Fasilitator Komunikasi
Praktisi public relations bertindak sebagai komunikator atau
mediator untuk membantu pihak manajemen dalam mendengar
keinginan dari publik terhadap organisasi, serta mampu menjelaskan
kembali keinginan dan harapan organisasi
kepada publiknya.
Sehingga dengan komunikasi timbal balik yang dilaksanakan oleh
public relations dapat menciptakan saling pengertian, mempercayai,
menghargai dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak.
c. Pemecahan Masalah
Praktisi public relations merupakan bagian dari tim manajemen
untuk membantu pimpinan organisasi dalam proses pemecahan
persoalan atau krisis yang tengah dihadapi, baik sebagai penasihat
(adviser) dan mengambil tindakan eksekusi (keputusan). Biasanya
dalam menghadapi suatu krisis dibentuk suatu tim posko yang
dikoordinir praktisi public relations dengan melibatkan berbagai
departemen dalam satu tim khusus untuk membantu organisasi
mengatasi persoalan.
d. Teknisi Komunikasi
Praktisi public relations sebelumnya yang berhubungan erat
dengan fungsi dan peranan manajemen organisasi. Sedangkan dalam
peranan ini sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan
layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan
methode of
communication in organization dan sistem komunikasi dalam
organisasi tergantung dari masing-masing bagian atau tingkatan, yaitu
32
secara teknis komunikasi, baik arus maupun media komunikasi
dipergunakan dari tingkat pimpinan dengan bawahan akan berbeda dari
bawahan ke tingkat atasan. Begitu juga arus media dan komunikasi
antara satu level, misalnya komunikasi antar karyawan satu
departemen dengan lainnya.
Peranan public relations diharapkan dapat bekerjasama dengan
manajemen dalam menjalankan aktivitasnya dan membantu mengatasi
persoalan yang tengah dihadapi
organisasi. Serta
diharapkan
membantu manajemen dalam membina hubungan ke dalam (publik
internal) adalah publik yang menjadi bagian dari organisasi itu
sendiridan hubungan keluar (publik ekternal) adalah publik umum
yaitu masyarakat.
Beberapa kegiatan dan sasaran public relations sebagai
pendukung fungsi manajemen organisasi yaitu building corporate
identity and image adalah menciptakan identitas, citra perusahaan yang
positif serta mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dan
facing crisis adalah menangani complain dalam menghadapi krisis
yang terjadi dengan membentuk manajemen krisis.31
5. Komponen Pembentuk Strategi Public Relations
Strategi public relations dibentuk melalui dua komponen. Pertama,
komponen sasaran (satuan atau segmen yang akan digarap) pada
umumnya adalah stakeholder dan publik yang mempunyai kepentingan
yang sama. Seberapa jauh sasaran menyandang opini bersama,
31
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 25.
33
mengandung potensi kontroversial, dan dapat mempengaruhinya bagi
masa depan organisasi yang menjadi perhatian publik sasaran. Kedua,
komponen sarana (paduan atau bauran sarana untuk menggarap suatu
sasaran) berfungsi untuk menggarap ke arah posisi atau dimensi yang
menguntungkan. Setiap unsur dapat ditempuh melalui jalur taktikal atau
strategi public relations, yaitu setiap komponen sarana ditempuh melalui
jalur membeli (purchasing), jalur penekanan/kekuatan (pressure and
power), jalur membujuk (persuation), dan jalur merangkul (patronage).32
Proses penyusunan strategi public relations menurut Ahmad S.
Adnanputra, yang berkaitan dengan fungsi-fungsi public relations secara
integral melekat pada manajemen suatu organisasi atau lembaga yaitu
dengan mengidentifikasi permasalahan yang muncul, identifikasi unit-unit
sasarannya, mengevaluasi mengenai pola dan kadar sikap tindak unit
sebagai sasarannya, mengidentifikasi tentang struktur kekuasaan pada unit
sasaran, pemilihan opsi atau unsur taktikal strategi public relations,
mengidentifikasi dan evaluasi terhadap perubahan kebijaksanaan atau
peraturan pemerintahan dan langkah terakhir adalah menjabarkan strategi
public relations, dan taktik atau cara menerapkan langkah-langkah
program yang telah direncanakan, dilaksanakan, mengkomunikasikan, dan
penilaian evaluasi hasil kerja.33
Setelah melalui tahapan proses penyusunan strategi public
relations, perlu mengetahui komponen-komponen sebagai pembentuk
32
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 122-125.
33
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 127-128.
34
strategi. Dalam pembentukan strategi korporat akan dipengaruhi oleh
unsur-unsur tertentu yang berkaitan dengan lingkungan, kondisi, visi atau
arah, tujuan dan sasaran dari suatu pola yang menjadi dasar budaya
dibedakan yaitu secara makro dipengaruhi oleh unsur-unsur kebijakan
umum (public policy), budaya (kultur) yang dianut, sistem perekonomian
dan teknologi yang dikuasai oleh organisasi. Secara mikro tergantung dari
misi organisasi atau perusahaan, sumber-sumber yang dimiliki, sistem
pengorganisasian, dan program jangka pendek atau jangka panjang, serta
tujuan yang ingin dicapai.34
6. Tahapan-tahapan dalam Kegiatan Public Relations
Tahapan-tahapan yang dilakukan public relations, baik yang
berjangka panjang maupun berjangka pendek (untuk satu peristiwa
tunggal), harus memiliki perencanaan yang secara cermat dan hati-hati
sehingga akan diperoleh hasil-hasil yang nyata untuk mencapai tujuan.
Terdapat empat alasan yang paling penting bagi perlunya PR memilki
perencanaan yaitu untuk menetapkan target-target operasi PR yang
nantinya akan menjadi tolok ukur atas hasil yang diperoleh, untuk
memperhitungkan jumlah jam kerja dan berbagai biaya yang diperlukan,
untuk menyusun skala prioritas guna menentukan jumlah program dan
waktu yang diperlukan untuk melaksanakan program PR, untuk
menentukan kemungkinan pencapaian tujuan-tujuan tertentu sesuai dengan
ketersediaan, baik staf pendukung maupun operasional.35
34
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 128.
35
Frank Jefkins&Daniel Yadin, Public Relations edisi kelima (Jakarta: Erlangga, 2003),
hlm. 56.
35
Tanpa adanya suatu program yang terencana dengan baik dan
terorganisir, seorang praktisi public relations akan beroperasi secara
instingtif sehingga mudah kehilangan arah. Kadang cenderung ingin
mengerjakan hal-hal yang baru, sementara hal-hal yang lama belum
terselesaikan. Kemudian sulit mengukur sejauh mana kemajuan yang telah
dicapai dan hasil yang telah dihasilkan.
Setelah
penjabaran
mengenai
alasan-alasan
pentingnya
perencanaan untuk mencapai tujuan, terdapat model perencanaan public
relations yang sudah diterima oleh para praktisi public relations
profesional yaitu pengenalan situasi yang ada dan mengubah sikap,
penetapan tujuan apa saja yang ingin dicapai, definisi khalayak yang tidak
semua bisa dijangkau, pemilihan media dan teknik-teknik public relations,
perencanaan anggaran untuk menjalankan program baik gaji pegawai mau
pun alat operasional, serta pengukuran hasil apa saja yang telah dicapai
dalam menjalankan rencana dan tujuan. Penjelasannya sebagai berikut:36
a. Pengenalan Situasi
Kunci utama dalam menyusun suatu rencana secara logis adalah
pemahaman terhadap situasi yang ada. Ada beberapa tujuan public
relations yang ingin dicapai adalah mengubah sikap negatif menjadi
sikap positif yang diharapkan menumbuhkan pengetahuan yang akan
menjadi pemahaman. Untuk memahami situasi yang ada dengan
menggunakan satu metode yaitu pengumpulan pendapat atau studi
sikap (attitude study). Maka akan dapat mengenali masalah yang ada
36
Frank Jefkins&Daniel Yadin, Public Relations edisi kelima (Jakarta: Erlangga, 2003),
hlm. 57-72.
36
serta mencari cara untuk memecahkannya. Public relations harus
mengetahui situasi yang berada disekitar, dengan mengetahui pendapat
dari satu dengan lainnya yang berbeda, akan diperoleh berbagai
masalah yang berbeda pula. Setelah mengetahui masalah yang ada
kemudian diperoleh solusi untuk permasalahan.
b. Penetapan Tujuan
Dari sekian banyak tujuan dalam kegiatan public relations,
beberapa diantaranya adalah untuk menyebarluaskan cerita sukses
yang telah dicapai oleh organisasi kepada masyarakat, untuk
memperkenalkan
organisasi
kepada
masyarakat
luas,
untuk
memperbaiki hubungan antara organisasi dengan khalayaknya, untuk
menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para
pimpinan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari. Semua
organisasi memiliki tujuan yang ingin dicapai dan public relations
membantu dalam melaksanakan pencapaian tujuan tersebut.
c. Definisi Khalayak
Pentingnya bagi suatu organisasi mengenali dan membatasi
khalayaknya. Sebesar apapun suatu organisasi tidak mungkin
menjangkau semua orang. Walaupun beberapa jenis khalayak masih
dapat dijangkau dengan bantuan teknologi dan berbagai macam media.
Teknologi dan munculnya berbagai macam media yang membantu
memberikan informasi kepada khalayak, organisasi juga memilih
teknologi dan media untuk menjangkau beberapa khalayaknya yang
37
luas. Dengan bantuan teknologi dan media, khalayak dapat mengetahui
pemahaman yang diinginkan mengenai organisasi.
d. Pemilihan Media dan Teknik-teknik PR
Salah satu contoh media yaitu jurnalis, sedangkan sebagai
tekniknya yaitu penyelenggaraan acara resepsi pers. Baik kampanye
periklanan maupun kampanye public relations sama-sama dapat
menggunakan berbagai macam media. Kampanye periklanan biasanya
terbatas pada media-media tertentu yang diharapkan, dunia public
relations dapat menggunakan berbagai media khusus seperti jurnaljurnal internal, buletin, atau sekadar majalah dinding. Baik kampanye
public relations mau pun periklanan sama-sama menggunakan media
sebagai penghubung kepada khalayak.
e. Perencanaan Anggaran
Dalam perencanaan anggaran dapat dipahami bahwa public
relations merupakan kegiatan yang padat karya, sehingga pengeluaran
terbesar dihabiskan untuk membayar pemakaikan jam kerja yaitu gaji
pegawai. Pengeluaran lain yang cukup besar termasuk pemakaian alat
operasional. Banyaknya kegiatan tidak terlepas dari banyaknya
anggaran yang harus dikeluarkan. Anggaran dana harus dipersiapkan
secara matang dan profesional agar berjalan dengan lancar dan sesuai
dengan yang direncanakan. Apabila anggaran dana tidak dirancang
dengan baik dan benar, maka akan mengahambat keseluruhan
aktivitas.
38
f. Pengukuran Hasil
Pengukuran hasil merupakan faktor yang keenam. Mengevaluasi
berbagai hasil yang telah dicapai dengan teknik-teknik penelitian yang
digunakan untuk mengenali situasi. Metode-metode evaluasi hasil
biasanya diterapkan pada tahapan perencanaan. Target-target untuk
mencapai tujuan dapat digunakan sebagai tolok perbandingan, baik
untuk mengetahui apakah citra organisasi yang baru telah dipahami
khalayak, apakah hubungan organisasi dengan khalayaknya sudah
lebih baik, serta hasil-hasil nyata yang telah dicapai. Hasilnya dapat
dilihat dari apakah tercapainya tujuan-tujuan yang di harapkan atau
diinginkan, serta terciptanya hubungan yang baik antara organisasi
dengan khalayaknya.
D. Lembaga Sosial
1. Pengertian Lembaga Sosial
Lembaga sosial merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris
social institution yang merujuk pada dua pengertian, yakni sistem nilai dan
norma-norma sosial serta bentuk atau organ sosial. Dalam bahasa
Indonesia, para ahli belum sepakat untuk menerjemahkan social institution
ini ke dalam suatu istilah yang baku. Pada umumnya mereka
menerjemahkannya berdasarkan aspek mana yang lebih diutamakan.
Umumnya, social institution diartikan sebagai lembaga kemasyarakatan.
Kata lembaga dianggap tepat karena menunjuk pada suatu bentuk dan juga
mengandung pengertian abstrak tentang adanya kaidah-kaidah, sekaligus
39
juga mengandung pengertian yang abstrak tentang adanya norma-norma
dan peraturan tertentu yang menjadi ciri lembaga.37
Menurut Paul Horton dan Chester L. Hunt lembaga sosial adalah
sistem norma-norma sosial dan hubungan-hubungan yang menyatukan
nilai-nilai dan prosedur-prosedur tertentu dalam rangka memenuhi
kebutuhan dasar masyarakat. Sedangkan menurut Robert Maclver dan C.
H. Page lembaga sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah
diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia yang tergabung dalam
suatu kelompok masyarakat.38
37
http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-lembaga-sosial-menurut-ahli.html
(Diakses pada Tanggal 9 November 2014).
38
http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-lembaga-sosial-menurut-ahli.html
(Diakses pada Tanggal 9 November 2014).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Perspektif (Pendekatan) Penelitian
Perspektif adalah pedoman kita dalam menafsirkan peristiwa atau
perilaku orang lain. Menurut Becker mendefinisikan perspektif sebagai
seperangkat gagasan yang melukiskan karakter situasi yang memungkinkan
pengambilan tindakan. Suatu spesifikasi jenis-jenis tindakan yang secara layak
dan masuk akal dilakukan orang; standar nilai yang memungkinkan orang
dapat dinilai. Sedangkan Wimmer & Dominick menyebut pendekatan dengan
paradigma, yaitu seperangkat teori, prosedur, dan asumsi yang diyakini
tentang bagaimana peneliti melihat dunia. Perspektif tercipta berdasarkan
komunikasi antaranggota suatu kelompok selama seseorang menjadi bagian
kelompok tersebut. Jadi, orang akan mempunyai perspektif tertentu jika hidup
dalam kelompok dan berinteraksi dengan orang lain. 39
Istilah lain dari perspektif adalah pendekatan. Ada dua sifat perspektif
atau pendekatan, yaitu bersifat membatasi pandangan kita dan selektif.
Menurut Mulyana jenis perspektif atau pendekatan yang disampaikan oleh
teoretisi bergantung pada bagaimana teoretisi itu memandang manusia yang
menjadi objek kajian mereka. Pengetahuan mengenai pendekatan penting bagi
seorang periset. Pendekatan akan menentukan jenis metodologi riset.
Pendekatan adalah falsafah yang mendasari suatu metodologi riset. Dari asal
kata, metodologi dibentuk dari kata metodos (cara, teknik atau prosedur) dan
39
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset
Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran (Jakarta:
Kencana, 2010), cet ke 5, hlm. 48.
40
41
logos (ilmu). Jadi, metodologi adalah ilmu yang mempelajari prosedur atau
teknik-teknik tertentu. Metodologi riset merupakan suatu pengkajian dari
peraturan-peraturan yang terdapat dalam metode riset. Sedangkan metode
merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu, yang mempunyai
langkah-langkah yang sistematik.40
Metodologi kualitatif berasal dari pendekatan interpretatif (subjektif).
Pendekatan interpretatif ini mempunyai dua varian, yakni konstruktivis dan
kritis. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah konstruktivis
yang menjelaskan bahwa paradigma konstruktivis adalah sebuah paradigma
yang memandang ilmu sosial sebagai suatu analisis sistematis terhadap suatu
perilaku sosial yang memiliki suatu makna melalui pengamatan langsung dan
rinci terhadap pelaku sosial dalam lingkung keseharian yang alamiah, agar
mampu memahami dan menafsirkan bagaimana para pelaku sosial yang
bersangkutan menciptakan dan mengelola dunia sosial mereka. Peneliti
menggunakan paradigma konstruktivis untuk memahami dan mendeskripsikan
bagaimana public relations berperan dan menentukan strategi dalam
mengelola dunia sosial mereka, dalam hal ini adalah proses pelaksanaan
public relations Mizan Amanah.
Dalam
penelitian
ini,
konstruktivis
tidak
bermaksud
untuk
memprediksi, mengontrol, dan mengubah dunia nyata, melainkan untuk
merekonstruksi dunia sebagai tempat realitas itu berada, yaitu dalam pikiran
penafsir pesan. Dengan kata lain, peneliti tidak bermaksud memprediksi,
mengontrol ataupun mengubah proses strategi public relations Mizan Amanah
40
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset
Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran (Jakarta:
Kencana, 2010), cet ke 5, hlm. 48-49.
42
melainkan hanya ingin merekonstruksi proses strategi tersebut dalam pikiran
public relations sebagai penafsir pesan.
Penelitian
konstruktivis
merupakan
penelitian
yang
refleksif.
Penelitian refleksif adalah penelitian yang ingin merefleksikan suatu realitas
sosial sesuai dengan penghayatan subjek-subjek yang ada dalam realitas
tersebut. Realitas tampil sebagai konstruksi mental, dipahami secara beragam
berdasarkan pengalaman serta konteks lokal dan spesifik para individu yang
bersangkutan. Penelitian ini mencoba merefleksikan proses pelaksanaan
Strategi Mizan Amanah sesuai dengan pemahaman dan pengalaman dari
masing-masing informan mengenai public relations dalam proses strategi.
B. Metode Riset Penelitian
Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan
sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Riset ini
tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling bahkan populasi atau
samplingnya sangat terbatas. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan
bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling
lainnya. Disini yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalaman (kualitas)
dan bukan banyaknya (kuantitas) data.
Periset adalah bagian integral dari data, artinya periset ikut aktif dalam
menentukan jenis data yang diinginkan. Dengan demikian, periset menjadi
instrumen riset yang harus terjun langsung di lapangan. Karena itu riset ini
bersifat subjektif dan hasilnya lebih kasuistik bukan untuk digeneralisasikan.
Disain riset dapat dibuat bersamaan atau sesudah riset. Secara umum, riset
43
yang menggunakan metodologi kualitatif mempunyai ciri-ciri yaitu intensif
partisipasi periset dalam waktu lama pada setting lapangan, perekaman yang
sangat hati-hati terhadap apa yang terjadi dengan catatan-catatan di lapangan,
analisis data lapangan, melaporkan hasil termasuk deskripsi detail, tidak ada
realitas yang tunggal, subjektif dan berada hanya dalam referensi periset,
realitas adalah holistik, memproduksi penjelasan, lebih pada kedalaman,
prosedur riset, serta hubungan antara teori, konsep, data.41
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu data
yang digunakan merupakan data kualitatif, data yang tidak terdiri atas angkaangka. Sedangkan tipe penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kualitatif.
Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. 42
Peneliti berharap mendapatkan data penelitian tentang fakta yang terjadi
dengan menganalisa dan mendapatkan gambaran yang jelas mengenai strategi
komunikasi yang dilakukan oleh public relations Mizan Amanah dalam
meningkatkan minat para donatur.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendeketan kualitatif di
mana penelitian dilakukan berdasarkan kondisi alami di lapangan untuk
menggali informasi tanpa berusaha mempengaruhi informan. Melalui
penelitian kualitatif, maka data yang akan dihasilkan adalah data deskriptif
berupa kata-kata tertulis dan lisan. Menurut Bogdan dan Taylor mendefiniskan
metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
41
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset
Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran (Jakarta:
Kencana, 2010), cet ke 5.
42
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2000), hlm. 36.
44
yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut
secara holistik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu
atau lembaga ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya
sebagai bagian dari suatu keutuhan.43
Pendekatan kualitatif dapat membantu peneliti untuk mendeskripsikan
dan menjelaskan bagaimana strategi public relations dalam meningkatkan
minat para donatur berupa uraian, ucapan, data, tulisan, data-data deskriptif
nya.
C. Pengumpulan Data Penelitian
Dalam melakukan penelitian peneliti mengumpulkan data dari
berbagai sumber, metode pengumpulan data kualitatif yang paling independen
terhadap semua metode pengumpulan data dan teknik analisis data adalah
metode wawancara mendalam, observasi, serta dokumentasi.44
a. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara tatap
muka langsung antara interviewer dengan interview. Atau dalam arti lain
suatu percakapan yang dilakukan oleh kedua belah pihak, yaitu pewancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan diwawancarai (interview)
yang memberi jawaban atas pertanyaan yang diajukan.45 Dalam hal ini
subyek yang akan diwawancara adalah kepala divisi public relations
Mizan Amanah.
43
Meleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, ( Bandung: Remaja Rosdakarya).
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu
Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), cet ke 4, hlm. 107.
45
Lexi Meleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002),
cet.VI, h.135
44
45
b. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan
peneliti untuk mengamati atau mencatat suatu peristiwa dengan
penyaksian langsungnya, dan biasanya peneliti dapat sebagai partisipan
atau observer dalam menyaksikan atau mengamati suatu obyek yang
ditelitinya.46 Teknik observasi dalam penelitian ini dengan melakukan
kunjungan dan mengamati dan terjun langsung ke lapangan pada obyek
yang diteliti, yakni Mizan Amanah. Mengumpulkan data, mencatat semua
yang berkaitan dengan obyek penelitian.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan melihat
atau mencatat sesuatu laporan yang sudah tersedia. Metode ini dilakukan
dengan melihat dokumen-dokumen resmi seperti: monografi, catatancatatan serta buku-buku yang ada.47 Atau data diperoleh melalui dokumendokumen lembaga atau organisasi, adapun dokumen penelitian diperoleh
dari brosur, website, koran atau gambar (foto-foto).
D. Analisis Data Penelitian
Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen yang dikutip dari
buku Metodologi Penelitian Kualitatif karangan Meleong adalah upaya yang
dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, memilah-milahnya menjadi
satuan yang dapat dikelola, mensistensikanya, mencari dan menemukan pola,
46
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2002). Cet. Ke-1, hal.24
47
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta:Teras, 2009), hlm. 66.
46
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa
yang dapat diceritakan kepada orang lain.48
Sumber untuk menganalisis data adalah transkip rekaman hasil wawancara
(in dept interview) dengan para informan. Analisis bukti (data) yang telah
didapat terdiri atas pengujian, pengkategorian, atau pun pengkombinasian
kembali bukti-bukti untuk menunjuk proposisi awal suatu penelitian. Data
yang didapat pada saat pengumpulan data di lapangan maupun setelah data
terkumpul yang diolah agar lebih sistematis. Peneliti mengorganisasikan data
mentah dalam kategori konseptual untuk selanjutnya dianalisis. Proses
tersebut merupakan bagian integral dari analisis data dan dipandu berdasarkan
pertanyaan-pertanyaan baru.
E. Keabsahan Data Penelitian
Dalam teknik keabsahan data penelitian dibagi menjadi empat kriteria,
yaitu kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan
(dependability), dan kepastian (confirmability). Kriteria teknik keabsahan data
yang digunakan oleh peneliti adalah kepercayaan (credibility).
Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan beberapa teknik, antara lain
perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan,
kecukupan referensial, kajian kasus negatif, dan pengecekan anggota. Dalam
hal ini kriteria kepercayaan (credibility) diperiksa dengan melakukan
triangulasi, yaitu cek silang data dan interpretasi melalui penggunaan beberapa
sumber data atau teknik pengumpulan.
48
Prof. DR. Lexy J. Moleong, M.A, Metodologi penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009) h. 186
47
Model triangulasi yang dilakukan adalah triangulasi data yaitu
menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara,
hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang
dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda. Melalui teknik ini, data yang
telah diperoleh diperiksa dengan menggunakan hal lain yang berada di luar
data tersebut untuk menjadi pembanding. Teknik ini dilakukan dengan
mengecek data yang diperoleh dari informan penelitian melalui kroscek
dengan data lain yang berasal dari tulisan atau artikel yang telah
dipublikasikan di media.
48
BAB IV
GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS HASIL TEMUAN
A. Gambaran Umum Lembaga Sosial
Lembaga sosial merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris
social institution yang merujuk pada dua pengertian, yakni sistem nilai dan
norma-norma sosial serta bentuk atau organ sosial. Dalam bahasa Indonesia,
para ahli belum sepakat untuk menerjemahkan social institution ini ke dalam
suatu istilah yang baku. Pada umumnya mereka menerjemahkannya
berdasarkan aspek mana yang lebih diutamakan. Umumnya, social institution
diartikan sebagai lembaga kemasyarakatan. Kata lembaga dianggap tepat
karena menunjuk pada suatu bentuk dan juga mengandung pengertian abstrak
tentang adanya kaidah-kaidah, sekaligus juga mengandung pengertian yang
abstrak tentang adanya norma-norma dan peraturan tertentu yang menjadi ciri
lembaga.49
Menurut Paul Horton dan Chester L. Hunt lembaga sosial adalah
sistem norma-norma sosial dan hubungan-hubungan yang menyatukan nilainilai dan prosedur-prosedur tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar
masyarakat. Sedangkan menurut Robert Maclver dan C. H. Page lembaga
sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur
hubungan antarmanusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat.50
49
http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-lembaga-sosial-menurut-ahli.html
(Diakses pada Tanggal 9 November 2014).
50
http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-lembaga-sosial-menurut-ahli.html
(Diakses pada Tanggal 9 November 2014).
49
B. Gambaran Umum Mizan Amanah
1. Sejarah Singkat Mizan Amanah
Mizan Amanah merupakan lembaga pengelola amanah umat yang
berfungsi menyambungkan antara kaum agnia dengan kaum dhu’afa
dengan mekanisme prinsip accountable dan credible. Didirikan pada
tanggal 19 Juli 1995, oleh mahasiswa yang peduli dan orang-orang yang
mau membaktikan dirinya dibidang kemanusiaan.51
Dalam
perkembangannya
pendiri
Mizan
Amanah
adalah
mahasiswa dan masyarakat yang dulu berada di pojok di Cimahi Bandung.
Jadi tidak ada istilah satu tokoh pendiri dalam sejarah lembaga Mizan
Amanah, karena berdirinya lembaga berasal dari swadaya masyarakat dan
mahasiswa. Masyarakat dan mahasiswa yang membaktikan diri untuk
mengelola amanah umat terus berusaha untuk mewujudkan tujuan dan
cita-cita yang diharapkan, dengan kerjasama dan kerja keras yang tinggi
menjadikan lembaga sosial Mizan Amanah terus berkembang yang dapat
dilihat dari bertambahnya jumlah anak yatim dhu’afa yang telah tersantuni
serta berdirinya lembaga Mizan Amanah di berbagai daerah di Indonesia.
Sejak saat itu tahun demi tahun, Mizan Amanah terus berkembang sebagai
lembaga atau organisasi pengelola amanah umat yang bertujuan untuk
membina dan mengelola anak yatim piatu dan kaum dhu’afa yang ada di
Indonesia, hingga sampai periode Mei tahun 2012 telah tersantuni lebih
dari 11.864 anak yatim & dhuafa.
51
www.mizanamanah.org (Diakses pada Tanggal 22 November 2014).
50
Selain
perkembangan
Mizan
Amanah
dalam
banyaknya
menyantuni anak yatim dan tersebarnya lembaga Mizan Amanah di
Indonesia, perkembangan selanjutnya ditandai ketika Mizan Amanah
mulai membuka asrama Bintaro pada tahun 2008. Berawal dari membuka
asrama, kemudian Mizan Amanah mulai merapikan manajemen
profesional termasuk mulai berdirinya divisi public relations. Mizan
Amanah yang pada awal berdirinya hanya merupakan sebuah panti biasa
yang didirikan oleh masyarakat dan mahasiswa, dalam pengelolaannya
hanya dikelola oleh susunan struktur organisasi biasa seperti adanya ketua,
sekretaris, bendahara, dan bagian marketing, jadi belum ada divisi khusus
atau profesional seperti sekarang ini dan pada awal berdiri belum adanya
divisi public relations yang membantu manajemen.
Secara struktural, lingkup kegiatan Mizan Amanah terbagi dua
manajemen yaitu yayasan dan kepantian. Yayasan berfungsi untuk
mengelola amanah titipan donatur dan membina sumber daya insani yang
dinamis, agamis, credible, accountable dan profesional. Sedangkan Panti
berfungsi khusus mendidik dan mengelola anak-anak yatim piatu dan
dhu’afa supaya menjadi muslim haqiqi siap mandiri di masyarakat
nantinya. Dalam perjalanan kelembagaannya, Mizan Amanah selain
membina mengelola anak yatim piatu dan dhu'afa juga telah banyak
melakukan kegiatan kemanusiaan baik dalam bentuk kegiatan rutin seperti
bakti sosial, pengayoman asuransi kesejahteraan sosial kemudian bantuan
51
korban bencana alam, beasiswa prestatif serta bentuk pengabdian
masyarakat lainnya.52
Seiring dengan berkembang dan tumbuhnya lembaga Mizan
Amanah dalam masyarakat, Mizan Amanah terus berupaya dan telah
berhasil melepaskan manusia-manusia tangguh dan berkualitas ke dalam
masyarakat. Dalam perjalanan untuk mencapai tujuan dan cita-cita yang
diharapkan bersama, Mizan Amanah terus menerus berusaha seoptimal
mungkin demi pengabdian dan pelayanan masyarakat. Dari hasil kerja
keras dan kebersamaan, pada tahun 2008 Mizan Amanah mendapat
penghargaan berturut-turut dari Walikota Cimahi, Gubernur Jawa Barat
dan puncaknya penghargaan organisasi terbaik tingkat nasional dari
Menteri Sosial RI yang disaksikan oleh Presiden SBY. Selain itu selama
empat tahun berturut-turut Mizan Amanah telah lulus audit akuntan publik
dengan predikat terbaik wajar tanpa pengecualian.
Selanjutnya prestasi terakhir pada tahun 2011 Mizan Amanah
mendapatkan penghargaan terbesar yaitu IMZ Awards, IMZ Awards
penghargaan dari IMZ yaitu semacam organisasi forum zakat yang di
dalamnya terdapat dompet dhuafa, rumah zakat yang masuk ke dalam
forum IMZ dan Mizan Amanah yang terpilih mendapatkan penghargaan
untuk pertumbuhan zakat terbaik. Yang dinilai bukan dari banyaknya
donatur, akan tetapi dari pertumbuhan atau progress dari tahun ke tahun
paling tinggi yang diadakan satu tahun sekali.
52
www.mizanamanah.org (Diakses pada Tanggal 22 November 2014)
52
2. Struktur Lembaga Mizan Amanah
Direktur (Director)
: Jemu Riyanto
Sekretaris (Secretary)
: Unang Hendrayana
Manajer Pendidikan (Education Manager)
: Gunardi
Manajer Pemberdayaan (Empowerment Manager) : Dede Sutisna
Manajer Fundraising (Fundraising Manager)
: Dodi Mulyana
Manajer Keuangan (Finance Manager)
: Deni Wastiadi
Manajer Wakaf (Waqf Manager)
: Nucholis Syaidi
Manajer SDM dan Umum (Human Resources
: Budi Suhendar
and General Affairs Manager)
Kepala Cabang Jakarta (Jakarta’s Branch Head)
: Nurdin Latif
Kepala Cabang Bandung (Bandung’s Branch Head) : Asep Somantri
Public Relations
: Adil Permata Sidik
: Subekti Eko
C. Strategi Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan Minat
Para Donatur
Strategi menjadi bagian terpadu dari suatu rencana dan rencana
merupakan produk dari suatu perencanaan. Perencanaan yang cermat dan
matang merupakan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan suatu
organisasi atau program kegiatan. Kegiatan yang dilakukan tidak akan tercapai
dengan baik tanpa adanya strategi dan perencanaan yang digunakan. Strategi
apa dan bagaimana yang digunakan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang
diinginkan. Menurut Stephen Robbins (1990) mendefinisikan strategi sebagai
53
penentuan tujuan jangka panjang perusahaan dan memutuskan arah tindakan
serta mendapatkan sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan.53
1. Pelaksanaan Strategi
Sebagai pengelola amanah umat, Mizan Amanah tidak dapat
terpisahkan dari peran para donatur dalam mewujudkan tujuan yang
diharapkan. Oleh karena itu, upaya dalam pengingkatan minat para
donatur terus dilakukan oleh lembaga terutama dalam menjaga
kepercayaan terhadap Mizan Amanah sebagai pengelola amanah umat.
Berbagai upaya dilakukan oleh lembaga termasuk melakukan strategi
dengan menggunakan CRM (Customer Relations Management) yaitu
perawatan donatur berupa telepon, sms atau pun silaturahmi dan
sebagainya. Karena Mizan Amanah menyadari besarnya peran para
donatur dalam lembaga, maka pentingnya menjalin hubungan yang baik.
Strategi untuk mencapai target dengan menggunakan CRM
(Customer Relations Management) yaitu untuk perawatan donatur dan
juga mempengaruhi kestabilan, strategi tersebut upaya yang bertujuan
untuk menjaga hubungan yang baik dengan para donatur. Strategi
selanjutnya yaitu dengan publikasi yang dilaksanakan oleh lembaga Mizan
Amanah, baik publikasi secara online mau pun publikasi secara offline.
Publikasi online melalui website, twitter, facebook, dan media sosial
lainnya, sedangkan publikasi secara offline melalui spanduk-spanduk,
brosur, baliho dan lainnya. Publikasi juga dilakukan bekerjasama dengan
53
Morissan, Pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Professional, (Jakarta:
Ramdina Prakasa, 2006), hlm. 134.
54
lembaga-lembaga perusahaan yang menjalin hubungan sosial dengan
Mizan Amanah seperti campaign.com dan lainnya.
Menurut Peneliti bahwa terdapat upaya yang dilakukan lembaga
Mizan Amanah dengan CRM dan publikasi, akan tetapi belum dapat
menjadi strategi atau perencanaan dalam melaksanakan kegiatan untuk
mencapai tujuan. Karena dalam mencapai tujuan tidak hanya dengan
adanya CRM dan publikasi, public relations harus dapat mengambil
bagian penting dalam sebuah lembaga yang bekerjasama dengan
manajemen dalam pelaksanaanya. Dalam melaksanakan CRM atau
publikasi yang hanya berupa program lembaga dan setiap lembaga
mempunyai program melaksanakan promosi seperti yang dilaksanakan
oleh Mizan Amanah untuk memberikan informasi kepada masyarakat
terutama para donatur, oleh karena itu public relations dalam lembaga
Mizan Amanah belum memiliki strategi tepat dalam melaksanakan tujuan.
Tujuan yang diharapkan oleh lembaga Mizan Amanah dengan
melaksanakan strategi, strategi yang dilaksanakan tersebut harus memiliki
perencanaan. Dalam perencanaan strategi public relations tidak hanya
dalam CRM dan publikasi baik secara online mau pun offline, akan tetapi
public relations profesional mampu melaksanakan peran dan fungsi
lainnya dalam lembaga. Public relations yang bekerjasama dengan
manajemen dapat melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan yang
diharapkan oleh lembaga, dengan adanya strategi yang matang yang dapat
dilaksanakan. Pelaksanaan strategi public relations yang tepat yaitu yang
berperan dalam pencapaian tujuan lembaga, dengan adanya public
55
relations yang membantu manajemen untuk mencapai keberhasilan
lembaga dan tercapai tujuan-tujuan. Public relations tidak hanya beperan
dalam pelaksanaan atau implementasi strategi saja, akan tetapi public
relations dapat menyusun perumusan strategi dengan menyusun
perencanaan apa saja yang akan dilaksanakan, kemudian public relations
berperan dalam pelaksanaan evaluasi strategi untuk meninjau tujuan apa
saja yang telah dicapai.
Dalam pelaksanaan strategi di lembaga Mizan Amanah terutama
dalam meningkatkan minat para donatur, karena lembaga Mizan Amanah
sebagai pengelola amanah umat tidak akan terpisahkan dari peran para
donatur yang merupakan bagian penting dalam tercapainya tujuan
bersama. Dengan adanya donatur diharapkan dapat terlaksananya dengan
baik pembinaan dan pengelolaan yatim dan dhu’afa di lembaga Mizan
Amanah, oleh karena itu berbagai upaya dilakukan dalam meningkatkan
minat para donatur dan menjaga hubungan yang baik dengan para donatur.
Selain yang dilakukan dengan CRM (Customer Relations Management),
juga dilakukan dengan publikasi baik online mau pun offline. Strategi
yang menggunakan publikasi dengan tujuan untuk mencapai sasarannya
yaitu para donatur, dengan adanya publikasi sehingga masyarakat
khususnya para donatur dapat mengetahui informasi dan kegiatan
mengenai lembaga, serta tertarik untuk bekerjasama dengan Mizan
Amanah. Maka strategi dalam lembaga Mizan Amanah tidak dapat
terpisahkan pula dari sasaran utama yaitu para donatur, baik donatur baru
56
mau pun donatur yang secara terus menerus mempercayai kepada lembaga
untuk mengelola amanah umat.
Dalam lembaga Mizan Amanah tahapan-tahapan strategi terutama
dalam perumusan strategi belum dapat tercapai dengan baik, belum adanya
strategi yang terpusat pada tujuan bersama yaitu keberhasilan lembaga.
Pentingnya tahapan-tahapan yang dijalankan agar tujuan dapat tercapai
dengan baik dan mencapai sasaran, merumuskan strategi apa saja yang
akan dilaksanakan dalam Mizan Amanah yaitu dengan tujuan dan sasaran
utama untuk para donatur. Selain untuk mengetahui startegi apa saja yang
akan dilaksanakan, dalam perumusan juga perlu mengetahui bagaimana
mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan. Dengan mengetahui
strategi untuk mencapai tujuan, akan mempermudah sebuah lembaga
untuk melaksanakan mencapai strategi dalam mencapai tujuan yang dicitacitakan. Pentingnya mengetahui strategi karena apabila tidak mengetahui
strategi apa yang akan dilaksanakan maka tujuan tidak akan tercapai
dengan baik dan sesuai dengan yang diharapakan. Strategi merupakan
kunci dari tercapainya tujuan, dengan strategi atau perencanaan organisasi
akan mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan. Oleh
karena itu, sebuah lembaga harus memilih dan menetapkan strategi untuk
dilaksanakan.
Selain mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan
dengan adanya strategi, sebuah lembaga akan mengetahui bagaimana atau
tindakan apa saja yang dilakukan dalam menghadapi tantangan dan
hambatan yang dihadapi. Maka, pentingnya pelaksanaan strategi untuk
57
mengatasi tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh lembaga agar
strategi yang telah dirumuskan dapat berjalan dengan baik. Perlunya
menjalin kekuatan dalam lembaga, karena dengan terjalinnya hubungan
diharapkan dapat tercapainya tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah
lembaga dengan menggunakan strategi.
Perumusan strategi yang dilaksanakan dalam Mizan Amanah
belum melibatkan departemen lain dalam lembaga, hanya dalam
melaksanakan koordinasi untuk kegiatan tertentu saja yang telah
dilaksanakan. Strategi
yang dilaksanakan Mizan Amanah belum
melibatkan departemen lain dalam lembaga, kerjasama yang dilaksanakan
hanya dalam kegiatan lembaga belum dalam lingkup melaksanakan
strategi public relations. Suatu lembaga dapat berjalan dengan adanya
perumusan strategi yang melibatkan departemen lain dalam lembaga dan
kerjasama yang dilaksanakan, dalam Mizan Amanah yang memiliki kantor
cabang yang di pimpin kantor pusat penting untuk menjalin kerjasama
dalam melaksanakan strategi guna mencapai tujuan bersama. Koordinasi
yang dilakukan baik dengan sesama anggota, satu departemen, antar
departemen, mau pun dengan anggota antar cabang.
Dalam perumusan strategi untuk mencapai tujuan perlu adanya
kerjasama dengan pihak internal baik dengan sesama anggota, satu
departemen, antar departemen, mau pun dengan anggota antar cabang
dalam lembaga. Dengan adanya partisipasi dengan departemen lainnya
dalam lembaga, diharapkan kegiatan akan tercapai dengan baik dan sesuai
dengan tujuan yang diharapkan oleh lembaga. Ketika strategi belum
58
dilaksanakan dengan baik karena terdapat tantangan dan hambatan yang
dihadapi, perlunya kerjasama dengan departemen lain untuk merumuskan
strategi apa untuk menghadapi permasalahan. Dalam menghadapi
permasalahan atau persoalan lembaga, peran strategi sangat penting untuk
mengatasinya. Strategi juga dibuat dalam mengatasi krisis dan persoalan
dalam lembaga.
Dalam menjalankan strategi tidak hanya berjalan dengan mudah
akan tetapi terdapat tantangan yang dihadapi oleh lembaga Mizan
Amanah, terutama tantangan dalam menghadapi momentum karena dalam
menjalankan strategi harus memiliki ide yang kreatif. Serta dari segi waktu
sebagai salah satu divisi yang menjalankan strategi, tidak dapat dipisahkan
dengan waktu untuk melaksanakan berbagai startegi yang ditempuh untuk
mencapai tujuan yang diharapkan lembaga. Waktu yang diperoleh dengan
waktu yang dibutuhkan tidak mudah untuk dikendalikan, perlunya usaha
yang keras untuk memanajemen waktu dalam pekerjaaan. Pekerjaan yang
membutuhkan ide untuk melaksanakan strategi yang diharapkan bersama
guna mencapai tujuan, yang dimulai dari perumusan untuk menentukan
apa saja tujuan yang ingin dicapai, bagaimana pelaksanaan untuk
mencapainya, serta mengetahui hasil akhir dari tahapan strategi. Semuanya
tidak dapat dikaitkan dengan waktu, karena berhubungan ide untuk
melaksanakannya.
Tantangan yang dihadapi oleh lembaga Mizan Amanah dalam
pelaksanaan strategi yaitu berupa ide dan waktu, karena perlunya ide yang
kreatif yang dibutuhkan untuk melaksanakan stretegi akan tetapi belum
59
dapat menyeimbangkannya dengan waktu yang dimiliki. Ketika ide dan
waktu dapat berjalan, maka strategi akan dengan mudah dilaksanakan
tanpa adanya tantangan yang dihadapi. Tantangan dalam sebuah lembaga
harus dapat dipahami dengan baik guna mendapatkan solusi terhadap
permasalahan atau tantangan yang dihadapi, dengan jalan kerjasama dalam
memahami masalah apa saja yang dihadapi serta mendapatkan solusi
terhadap pemecahan masalah.
Dalam lembaga Mizan Amanah hambatan yang dihadapi dalam
pelaksanaan strategi yaitu dalam menjalin hubungan yang baik dengan
perusahaan, pentingnya lembaga dalam menjalin relasi baik dengan para
donatur mau pun mitra perusahaan. Suatu lembaga sosial pengelola
amanah umat tidak dapat terpisahkan dari peran para donatur dalam
pelaksanaanya, maka sasaran donatur dalam strategi yang dilaksanakan
tidak hanya para donatur dari masyarakat saja akan tetapi mitra
perusahaan. Ketika perusahaan memberi kepercayaan kepada lembaga,
dengan mudah strategi untuk mencapai tujuan dapat dilaksanakan.
Lembaga Mizan Amanah hanya terfokus pada strategi yang dilaksanakan
untuk meningkatkan minat para donatur saja, tetapi belum adanya upaya
untuk meningkatkan mitra perusahaan. Dengan adanya strategi yang
dilaksanakan oleh lembaga untuk menarik minat yang tidak hanya para
donatur akan tetapi mitra perusahaan, dapat menciptakan lembaga Mizan
Amanah yang semakin berkembang dan mencapai keberhasilan.
Dengan adanya kerjasama yang dilaksanakan public relations yang
bekerjasama dengan manajemen untuk mencapai tujuan yang diharapkan
60
terutama dalam pencapaian sasaran para donatur dan mitra perusahaan,
dapat mengatasi hambatan yang dihadapi. Suatu manajemen yang terdiri
dari departemen-departemen dengan mudah dapat mengetahui hambatan
apa saja yang muncul dalam pelaksanaan program dan kegiatan, sehingga
tidak adanya hambatan Mizan Amanah dalam melaksanakan strategi untuk
mencapai tujuan lembaga.
Jadi pentingnya pengelolaan manajemen terutama public relations
lembaga Mizan Amanah yang terorganisir dalam melaksanakan strategi,
sehingga dalam melaksanakan program dan kegiatan dapat dengan mudah
dilaksanakan. Dengan terorganisirnya sebuah lembaga dan tidak adanya
tantangan dan hambatan yang berarti, maka strategi untuk mencapai tujuan
yang telah dirumuskan dapat berjalan dengan baik. Berbagai strategi dapat
dilaksanakan dengan adanya komitmen dan kerja sama dalam pelaksanaan
strategi, jika tidak maka proses dan analisis strategi hanya akan menjadi
harapan yang jauh dari kenyataan. Tanpa adanya kerja sama dengan baik
untuk melaksanakan tujuan, tidak akan diperoleh hasil yang maksimal dan
sesuai dengan harapan. Komitmen yang harus dijaga dalam melaksankan
strategi dengan selalu bekerja keras untuk mewujudkannya, walaupun
menghadapi banyak tantangan dan hambatan. Semua akan terwujud
dengan baik jika selalu mengutamakan dan fokus terhadap strategi yang
akan dilaksanakan, karena faktor yang penting yaitu keberhasilan dalam
mencapai tujuan.
Dengan adanya strategi yang baik, diharapkan dapat mengatasi
tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam mencapai tujuan yang
61
diharapkan. Dalam lembaga Mizan Amanah pentingnya melaksanakan
perumusan strategi agar dapat menjalankan tahapan-tahapan yang benar
karena tercapainya tujuan yang diharapkan ditentukan oleh pelaksanaan
strategi yang benar. Strategi dapat diperoleh dari perencanaan yang
disusun oleh lembaga dan dijalankan dengan kinerja yang baik oleh public
relations dan departemen lain dalam lembaga.
Menurut peneliti dalam mengatasi tantangan dan hambatan dengan
adanya kerjasama dalam suatu manajemen, baik dengan satu departemen
mau pun dengan departemen lainnya. Kerjasama yang harus dilakukan
agar tantangan dan hambatan yang dihadapi dapat diselesaikan, ketika
tidak adanya tantangan atau hambatan dalam lembaga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai dengan baik. Dalam menghasilkan ide yang
kreatif dibutuhkannya kerja keras dan pantang menyerah, karena ide yang
kreatif tidak muncul hanya dalam satu kali pemikiran saja akan tetapi
perlu waktu panjang dan waktu yang tidak dapat ditentukan. Ide kreatif
harus selalu di perhatikan dan dipertahankan dalam lembaga Mizan
Amanah, karena Mizan Amanah memiliki ide kreatif yang berbeda dengan
lembaga lainnya dalam menarik minat para donatur. Serta dalam
merumuskan strategi dalam pencapaian sasaran yaitu menjalin hubungan
denan mitra perusahaan, public relations harus dapat bekerjasama dengan
manajemen dan fokusnya upaya yang dilaksanakan agar sasaran dapat
tercapai demi keberhasilan lembaga.
Dengan membuat perumusan strategi dan melaksanakan strategi
yang telah ditetapkan dalam lembaga Mizan Amanah, tidak akan terlepas
62
dari munculnya tantangan dan hambatan. Tanpa adanya strategi sulit untuk
mengatasi tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh sebuah lembaga,
dengan strategi yang dilaksankan dapat menentukan dalam mengatasi
permasalahan dalam kegiatan mencapai tujuan. Permasalahan yang
muncul dalam sebuah departemen yang menjalankan strategi berupa
tantangan dan hambatan dapat terselesaikan yaitu bekerjasama dengan
anggota dalam satu departemen, saling membantu dan memiliki tujuan
yang sama yaitu demi keberhasilan lembaga.
2. Evaluasi Strategi
Setelah melaksanakan strategi disertai dengan adanya tantangan
dan hambatan yang dihadapi, perlu diadakannya evaluasi strategi. Evaluasi
strategi dilaksanakan untuk mengetahui tujuan apa saja yang sudah dicapai
dalam sebuah lembaga. Terdapat evaluasi strategi dalam lembaga Mizan
Amanah yaitu evaluasi yang rutin dilaksanakan satu bulan sekali dengan
departemen seluruhnya terutama public relations, mengenai public
relations juga dibahas dalam evaluasi. Public relations sebagai salah satu
divisi dalam sebuah manajemen, perlu memperhatikan hal apa saja yang
perlu diperbaiki dan permasalahan yang sedang dihadapi termasuk
tantangan dalam pelaksanaan strategi. Dengan adanya evaluasi dapat
menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh
suatu lembaga dan untuk memastikan sasaran yang telah dicapai untuk
menetapkan tujuan berikutnya.
Selain evaluasi yang secara berkala dilakukan per departemen
seluruhnya, evaluasi juga dilakukan setelah event yang dilaksanakan untuk
63
memberikan laporan. Setelah event atau kegiatan yang dilaksanakan oleh
Mizan Amanah dapat dibahas dalam evaluasi, dengan meninjau apakah
event tersebut berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan.
Evaluasi dilakukan pula untuk mengetahui tantangan dan hambatan apa
saja yang dihadapi dalam lembaga Mizan Amanah dalam melaksanakan
setiap kegiatannya. Evaluasi yang dilakukan oleh Mizan Amanah
dilakukan secara keseluruhan dan membahas permasalahan setiap
departemen yang ada dalam lembaga termasuk di dalamnya membahas
strategi public relations.
Pelaksanaan evaluasi membahas strategi apa saja yang sudah
tercapai dengan baik, mengenai kegiatan dan hasil akhir yang diharapkan,
strategi apa saja yang sudah dicapai dengan baik, karena dalam lembaga
pentingnya penyusunan strategi yang akan dilaksanakan. Terdapat strategi
yang belum terstruktur dalam lembaga Mizan Amanah, sehingga dapat
terlihat dari evaluasi yang dilaksanakan secara keseluruhan belum terfokus
pada
strategi
yang
dilaksanakan
oleh
public
relations.
Dalam
melaksanakan evaluasi pembahasan yang dilaksanakan public relations
sama dengan departemen lain dalam lembaga, belum adanya evaluasi yang
dilaksanakan dalam satu departemen yang secara khusus dalam hal ini
public relations. Pentingnya public relations melaksanakan evaluasi yang
secara khusus dengan satu departemen guna membahas strategi apa saja
yang sudah dicapai, strategi apa yang belum tercapai, strategi apa
selanjutnya untuk mencapai tujuan, serta tantangan dan hambatan yang
dihadapi dalam lembaga.
64
Menurut peneliti mengenai evaluasi yang dilaksanakan dalam
lembaga Mizan Amanah belum terfokus pada pembahasan setiap
departemennya termasuk evaluasi public relations, karena strategi yang
dimiliki dan dilaksanakan dalam lembaga Mizan Amanah belum
terstruktur dengan baik. Pentingnya lembaga memiliki strategi yang
terstruktur, karena dalam pelaksanaan strategi memiliki tahapan-tahapan
yang harus dilaksanakan agar tercapainya tujuan yang diharapkan dengan
baik. Dalam lembaga Mizan Amanah pentingnya memperhatikan lagi
langkah-langkah dalam melaksanakan strategi, karena strategi yang
dilaksanakan adalah untuk pencapaian tujuan yang diharapkan. Oleh
karena itu, evaluasi yang dilakukan dalam lembaga Mizan Amanah
mengenai evaluasi strategi yang sudah dijalankan, tujuan apa saja yang
sudah dicapai dan sesuai dengan yang direncanakan, serta evaluasi
mengenai keseluruhuan event atau kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Tanpa adanya strategi yang terstrukur dengan baik, akan sulit
untuk menentukan tujuan apa saja yang sudah dicapai dan tujuan apa saja
yang akan dilaksanakan selanjutnya. Evaluasi sebagai hasil akhir untuk
mengukur strategi yang akan dilaksanakan kembali dalam lembaga dan
menetapkan tujuan berikutnya. Terdapat tiga langkah dasar untuk
mengevaluasi strategi yang penting untuk diterapkan dalam lembaga
Mizan Amanah yaitu meninjau faktor-faktor internal dan eksternal,
mengukur prestasi dengan membandingkan hasil yang diharapkan dengan
kenyataan, dan mengembalikan tindakan korektif untuk memastikan
bahwa prestasi sesuai dengan rencana.
65
Strategi menjadi bagian terpadu dari suatu rencana dan rencana
merupakan produk dari suatu perencanaan. Perencanaan yang cermat dan
matang merupakan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan suatu
lembaga. Kegiatan yang dilakukan tidak akan tercapai dengan baik tanpa
adanya strategi dan perencanaan yang digunakan. Strategi apa dan bagaimana
yang digunakan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang diinginkan. Dalam
hal ini strategi komunikasi yang berhubungan dengan perencanaan
komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang
diinginkan oleh lembaga, dengan adanya startegi komunikasi diharapkan
dapat terlaksananya kegiatan dan program yang direncanakan oleh lembaga
Mizan Amanah.
Stretagi komunikasi yang digunakan public relations dalam lembaga
Mizan Amanah untuk meningkatkan minat para donatur salah satunya dengan
publikasi yaitu dengan memberikan informasi menarik yang membuat orang
penasaran, baik melalui media online dengan membuat artikel mau pun
melalui brosur yang menarik dengan membuat program yatim untuk
ditawarkan. Juga dengan adanya komunikasi yang tidak terlalu kaku dan lebih
kreatif, sehingga dapat menarik minat para donatur terhadap lembaga Mizan
Amanah contohnya dengan program ajakan yaitu “Dicari pahlawan yatim”,
dengan kata-kata ajakan unik tersebut dapat menarik para donatur. Dalam
lembaga Mizan Amanah startegi komunikasi dengan publikasi yang lebih
kreatif dapat efektif dilaksanakan untuk menarik minat para doantur, karena
publikasi yang kreatif berbeda dari lembaga pengelola amanah umat lainnya.
66
Mizan Amanah dalam menjalin hubungan komunikasi dengan para
donatur dengan silaturahmi yang tetap dijalin, ada pula untuk menjalin
hubungan komunikasi yaitu event undangan atau kunjungan. Untuk menjalin
hubungan dengan para donatur baik yang baru atau pun yang lama yaitu
dengan sms broadcast, mengirimkan sms dan mengingatkan dari kontak
donatur yang dimiliki oleh lembaga setiap akhir bulan. Dengan mengirim sms
di akhir bulan berupa doa dan mengigatkan kembali para donatur, kecuali
untuk donatur yang tidak meninggalkan kontak belum dapat dihubungi. Mizan
Amanah juga menjalin hubungan dengan perusahaan, akan tetapi belum
gencar dilaksanakan. Untuk saat ini lebih banyak strategi komunikasi yang
dilakukan kepada para donatur saja yaitu dengan menjalin silaturahmi, untuk
lingkup perusahaan hanya hubungan dari para relasi Mizan Amanah saja.
Menurut peneliti bahwa lembaga Mizan Amanah dalam melaksanakan
strategi komunikasi untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan hanya
dalam melaksanakan strategi komunikasi dengan para donatur saja, akan tetapi
belum terfokus pada strategi komunikasi yang dilaksanakan untuk menjalin
hubungan dengan mitra perusahaan. Mizan Amanah hanya melaksanakan
strategi komunikasi yaitu publikasi untuk menarik minat para donatur dan
menjalin hubungan silaturahmi dengan para donatur, belum adanya publikasi
dan menjalin silaturahmi dengan perusahaan. Pentingnya strategi komunikasi
yang dilaksanakan oleh lembaga Mizan Amanah dalam menjalin hubungan
dengan para donatur mau pun mitra perusahaan agar terwujudnya tujuan yang
diharapkan, dengan adanya hubungan komunikasi yang terjalin dengan baik
67
antara lembaga dengan para donatur dan mitra perusahaan maka akan lebih
mudah dalam mencapai tujuan bersama demi keberhasilan lembaga.
Dalam startegi komunikasi yang dilaksanakan tidak hanya terdapat
perencanaan komunikasi saja, akan tetapi manajemen komunikasi menjadi
bagian dalam pelaksanaan startegi komunikasi. Manajemen komunikasi juga
menentukan startegi komunikasi apa saja yang akan dilaksanakan dan dapat
mengetahui sasaran siapa saja yang menjadi bagian dari tercapainya tujuan
diinginkan. Startegi komunikasi yang dilaksanakan oleh Mizan Amanah
merupakan bagian dari upaya untuk mencapai tujuan.
Tujuan-tujuan apa saja yang dilaksanakan menggunakan startegi
komunikasi dan strategi komunikasi apa yang dijalankan, semuanya menjadi
bagian penting bagi sebuah lembaga karena Mizan Amanah selalu berupaya
agar tercapai tujuan bersama. Upaya yang dilakukan tidak hanya dalam
melaksanakan strategi komunikasi, akan tetapi banyak lagi upaya dalam
mencapai tujuan Mizan Amanah terutama dalam meningkatkan minat para
donatur dan mitra perusahaan. Dalam menjalin hubungan yang baik dengan
para donatur dan perusahaan, Mizan Amanah yang bekerjasama dengan public
relations juga meningkatkan hubungan komunikasi yang baik agar terciptanya
saling pengertian dalam mencapai kepentingan bersama.
Hubungan komunikasi dapat diciptakan oleh lembaga dengan bantuan
public relations yang berperan dalam menjalin komunikasi yang baik antara
lembaga yaitu Mizan Amanah dengan para donatur. Public relations harus
dapat mengerti apa yang diinginkan oleh para donatur terhadap lembaganya
dan yang diinginkan oleh lembaganya terhadap para donatur, sehingga akan
68
tercipta saling pengertian dan kerjasama keduanya. Ketika sudah tercapai
saling pengertian, maka kepentingan yang menyangkut lembaga dan donatur
akan berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan.
Bagaimana public relations dapat memberikan informasi mengenai
apa yang diharapkan oleh donatur terhadap lembaga Mizan Amanah, sehingga
dengan informasi yang didapatkan akan adanya saling memahami apa
keinginan dari masyarakat atau donatur. Selain memberikan informasi
mengenai apa yang diharapkan oleh donatur, public relations juga dapat
mengetahui apa yang diinginkan oleh lembaga yaitu manajemen terhadap para
donaturnya. Pentingnya dukungan dari para donatur dalam perencanaan atau
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh lembaga Mizan Amanah, karena dengan
adanya kerjasama dapat tercapainya kepentingan bersama.
Hubungan yang dijalin dengan menggunakan startegi komunikasi juga
dilakukan dalam menjalin hubungan dengan pihak internal atau dalam
lembaga dan pihak eksternal. Dalam lembaga Mizan Amanah pentingnya
menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan pihak internal, baik atasan
dengan bawahan, bawahan dengan atasan, orang departemen satu dengan
departemen lainnya, mau pun dalam satu departemen. Semuanya harus
menjalin komunikasi yang baik agar pelaksanaan kegiatan untuk mencapai
tujuan-tujuan dapat dilaksanakan sehingga tercapainya keberhasilan.
Dalam melaksanakan strategi komunikasi untuk mencapai tujuan yang
diharapkan oleh lembaga tidak hanya berjalan dengan mudah dalam
pelaksanaanya, akan tetapi terdapat tantangan dan hambatan yang harus
dihadapi yaitu waktu karena para donatur yang relatif sibuk jadi sulitnya
69
waktu untuk menjalin silaturahmi. Dalam Mizan Amanah untuk melaksanakan
strategi komunikasi dengan menjalin silaturahmi, akan tetapi mengenai waktu
para donatur yang relatif sibuk menjadi tantangan dalam melaksanakan
strategi komunikasi. Untuk menghadapi tantangan tersebut manajamen yang
dibantu oleh public relations harus mengetahui langkah apa saja yang harus
dilakukan. Apabila hubungan komunikasi dengan pihak internal dalam
lembaga berjalan dengan baik maka dengan mudah untuk bekerjasama dengan
public relations dalam mengatasi tantangan dan hambatan dari pihak
eksternal, serta hubungan dengan pihak eksternal juga dapat terjalin dengan
baik apabila tumbuhnya saling pengertian keduanya. Maka untuk menghindari
hambatan dan tantangan yang timbul baik dari pihak internal mau pun
eksternal hubungan komunikasi harus berjalan dengan baik, sehingga
tercapainya tujuan bersama yang diharapkan.
Menurut peneliti bahwa tantangan dalam melaksanakan strategi
komunikasi yaitu dalam menghadapi para donatur yang relatif sibuk sehingga
sulitnya untuk menjalin hubungan komunikasi. Public relations Mizan
Amanah harus berupaya meningkatkan lagi hubungan komunikasi dan
mengingatkan para donatur baik dengan mengirimkan sms broadcast atau sms
centre, dengan adanya upaya meningkatkan hubungan komunikasi yang
dilakukan public relations Mizan Amanah tersebut silaturahmi tetap terjalin.
Public relations dapat membantu memberikan solusi terhadap tantangan dan
permasalahan yang dihadapi, bekerjasama dengan departemen lain dalam
penyelesaian permasalahan, serta menjadi komunikator dan mediator antara
lembaga dengan para donatur. Startegi komunikasi menjadi bagian terpenting
70
dalam pelaksanaan untuk mencapai tujuan, bagaimana strategi dapat
dilaksanakan dan hubungan komunikasi terjalin dengan baik. Agar hubungan
komunikasi dapat berjalan dan pesan dapat diterima, maka pentingnya
komunikasi yang baik yaitu dengan menggunakan strategi komunikasi dalam
perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi agar pelaksanaannya
dapat berjalan guna mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
D. Peran dan Fungsi Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan
Minat Para Donatur
Peran dan fungsi public relations saat ini semakin berkembang seiring
dengan semakin tumbuhnya kesadaran akan pentingnya peran dan fungsi
public relations dalam masyarakat dan berbagai macam sektor yang
membutuhan peran public relations dalam mengatasi berbagai macam
persoalan. Sifat public relations yang dinamis tersebut juga menjadi bagian
krusial dalam membatasi definsi dari para praktisi public relations. Salah satu
definisi public relations yaitu menurut Frank Jefkins public relations (PR)
adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun
ke luar, antara suatu lembaga atau organisasi dengan semua khalayaknya
dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling
pengertian.54 Pentingnya menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan
pihak internal mau pun eksternal agar tercapainya saling pengertian antara
organisasi dengan masyarakat.
54
hlm. 10.
Frank Jefkins&Daniel Yadin, Public Relations edisi kelima (Jakarta: Erlangga, 2003),
71
1. Peran dan Fungsi Public Relations Mizan Amanah
Dalam lembaga Mizan Amanah public relations berperan untuk
menaikkan nama lembaga, menjaga nama baik lembaga, dan menjaga
hubungan baik dengan para donatur. Public relations berperan menaikkan
dan menjaga nama baik lembaga Mizan Amanah agar selalu dipercayai
terutama oleh para donatur untuk mengelola amanah umat, serta public
relations harus dapat menjaga hubungan yang baik dengan para donatur.
Dalam melaksanakan peran dan fungsinya, public relations menggunakan
strategi-strategi untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Menjadi public relations tidak terlepas dari pelaksanaan peran dan
fungsinya, serta melaksanakan strategi dalam mencapai tujuan yang di
cita-citakan. Tujuan-tujuan apa yang diharapkan dan diinginkan oleh
lembaga Mizan Amanah, public relations harus dapat berupaya untuk
mewujudkannya dengan pelaksanaan strategi dan menjalin komunikasi
yang baik dengan para donatur. Dengan tercapainya startegi komunikasi
baik dengan lembaganya mau pun para donatur, maka tujuan kegiatan
yang diharapkan lembaga dapat terwujud.
Selain terwujudnya tujuan yang diharapakan, public relations terus
berupaya untuk melaksanakan aktivitasnya dengan mempertahankan dan
meningkatkan kembali apa yang sudah dicapai oleh lembaga. Dalam
lembaga Mizan Amanah tidak hanya sampai kepada tercapainya tujuan
yaitu kepercayaan para donatur terhadap lembaga, akan tetapi dalam
meningkatkan minat terhadap lembaga terus dikembangkan. Bagaimana
public relations dapat mencapai sasaran dan kemudian sasaran tersebut
72
dapat kembali memberikan kepercayaan terhadap lembaga adalah menjadi
hal utama, karena sebagai sebuah lembaga yang membutuhkan peran
donatur dalam pelaksanaan mencapai tujuan.
Mizan Amanah memberi kepercayaan kepada public relations
untuk dapat melaksanan peran dan fungsinya serta menjalankan strategi
yang akan dilaksanakan, dengan adanya public relations diharapakan
dapat membantu manajemen dalam proses pencapaian tujuan. Tujuantujuan apa saja yang dimiliki oleh lembaga tidak akan terpisahkan dari
asas berdirinya sebuah lembaga tersebut, dalam hal ini Mizan Amanah
sebagai sebuah lembaga sosial yang tujuan utamanya sebagai pengelola
amanah umat. Dalam mencapai tujuan lembaga harus berusaha untuk
menjaga hubungan yang baik dengan para donatur karena sebuah lembaga
tidak akan terlepas dari peran serta para donator, oleh karena itu Mizan
Amanah terus berupaya dalam menumbuhkan minat para donator dan
menjaga hubungan yang baik.
Menurut peneliti bahwa public relations dalam lembaga Mizan
Amanah belum dapat melaksanakan peran dan fungsinya, karena public
relations tidak hanya berperan menjaga nama baik lembaga dan hubungan
yang baik tetapi masih banyak peran dan fungsi public relations yang
lainnya. Selain membantu dalam menjaga nama baik lembaga dan
menjaga hubungan yang baik dengan para donatur, peran public relations
juga dibutuhkan dalam penyelesaian permasalahan, memberikan solusi
terhadap permasalahan, menjadi penasihat dan pengambil keputusan,
menjadi mediator dan komunikator, serta banyak lagi aktivitas yang
73
membutuhan peran public relations dalam sebuah lembaga. Oleh karena
itu, public relations memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah
lembaga terutama dalam membantu manajemen dengan melaksanakan
strategi untuk mencapai tujuan.
Dalam Mizan Amanah perlunya peran public relations yang secara
utuh dilaksanakan sesuai dengan peran dan fungsi public relations agar
dalam pelaksanaanya mampu mewujudkan cita-cita yang diharapkan oleh
lembaga. Public relations juga dapat menentukan dalam tercapainya
tujuan yang diharapakan oleh lembaga, karena apabila strategi yang
dilaksanakan berjalan dengan baik dan terorganisir maka tujuan akan
dicapai dengan baik pula.
Perlunya public relations menggali lagi strategi untuk mencapai
tujuan yang ingin dicapai dengan peran dan fungsinya, agar tujuan yang
belum tercapai dapat dilaksanakan dengan baik dan tercapainya
keberhasilan serta dalam meningkatkan prestasi lembaga Mizan Amanah.
Public relations dalam sebuah lembaga harus dapat melaksanakan peran
dan fungsinya, serta melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan yang di
cita-citakan oleh lembaga. Strategi apa yang akan dilaksanakan dan
tahapan-tahapan apa saja yang harus dijalankan dengan menggunakan
startegi, agar strategi dapat berjalan dan sesuai dengan yang diharapkan.
Keberhasilan sebuah lembaga juga ditentukan dari peran dan fungsi public
relations, bagaimana public relations menjadi bagian penting dalam
melaksanakan tujuan lembaga. Ketika public relations dalam Mizan
Amanah dapat melaksanakan peran dan fungsi yang sesuai, maka
74
permasalahan
dapat
diatasi
dengan
memberikan
solusi
terhadap
permasalahan, penasihat atau pengambil keputusan, serta public relations
berperan menjadi mediator dan komunikator dalam lembaga.
2. Kegiatan Public Relations Mizan Amanah
Dalam menjaga hubungan yang baik dan ingin mendapat
kepercayaan dari para donatur, berbagai upaya dilakukan public relations
baik dengan mengadakan kegiatan atau program ataupun upaya lainnya
untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan oleh lembaga. Public
relations secara aktif berpartisipasi mendukung setiap kegiatan yang
dilaksanakan oleh lembaga, kegiatan atau program
apa saja yang
dilaksanakan lembaga, public relations diharapkan dapat membantu dalam
terlaksananya kegiatan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan.
Dimana dalam hal ini public relations Mizan Amanah harus mengetahui
kegiatan apa saja yang membutuhkan peran public relations dalam
pelaksanaannya.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh public relations dalam lembaga
Mizan Amanah yaitu publikasi, baik dengan publikasi online mau pun
offline yang dilaksanakan. Publikasi online berupa website, sosial media,
sms broadcast, sms centre (terdapat perbedaan antara sms broadcast
dengan sms centre, untuk sms centre dapat dilakukan dengan komunikasi
dua arah menggunakan nomer biasa, untuk sms broadcast dilakukan
dengan komunikasi satu arah sehingga donatur tidak bisa membalas sms
yang diterima karena sms yang masuk dengan nama Mizan Amanah yang
sudah terdaftar secara resmi), selanjutnya bbm broadcast juga masuk ke
75
dalam publikasi online. Sedangkah publikasi yang bersifat offline itu
spanduk, brosur, signboard, dan baliho.
Dengan adanya media baik online mau pun offline untuk
memberikan informasi mengenai lembaga kepada masyarakat khususnya
para donatur dan menjelaskan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan
oleh lembaga. Kegiatan public relations dalam melaksanakan publikasi,
baik publikasi melalui media online mau pun offline, karena media sangat
penting dalam membantu menyampaikan berbagai informasi. Public
relations menggunakan berbagai media untuk melaksanakan kegiatannya,
dengan adanya media diharapkan dapat mendukung berbagai kegiatan
yang akan dilaksanakan. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh public
relations dengan dukungan media menjadi bagian penting dalam tahapan
kegiatan public relations. Dalam lembaga Mizan Amanah adanya
publikasi online mau pun offline sebagai salah satu media khusus dalam
kerja public relations. Publikasi online mau pun offline yang secara rutin
dibuat untuk pelaksanaan kegiatan public relations dalam lembaga Mizan
Amanah, menunjang dalam setiap kegiatan public relations baik yang
berhubungan dengan lembaga atau yang menyangkut dalam urusan public
relations. Lembaga Mizan Amanah memberikan kepercayaan dalam
menangani media yang ada dalam lembaga kepada public relations, agar
tercapainya kegiatan public relations dan tujuan yang diharapkan lembaga.
Menurut peneliti bahwa public relations Mizan Amanah dalam
melaksanakan kegiatan dengan publikasi berupa online mau pun offline,
belum efektif dilaksanakan untuk kegiatan public relations di sebuah
76
lembaga. Masih banyak kegiatan yang harus dilaksanakan public relations,
terutama dalam meningkatkan minat para donatur. Dengan adanya
publikasi menggunakan media baik online mau pun offline, belum dapat
menunjang kegiatan public relations secara keseluruhan. Pentingnya
media yang dibutuhkan oleh public relations dalam kegiatannya, agar
publikasi dapat dilaksanakan secara menyeluruh. Kegiatan terutama dalam
publikasi dapat dilaksanakan dengan bantuan media lain baik melalui
media cetak mau pun elektronik, dengan adanya publikasi dari media
tersebut diharapkan dapat membantu public relations dalam melaksanakan
kegiatannya. Jadi media yang digunakan tidak hanya berupa media online
dan offline yang ada dalam lembaga saja, akan tetapi menggunakan media
cetak mau pun elektronik agar berkembanganya lembaga Mizan Amanah.
Dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan baik melalui media
cetak atau pun elektronik, masyarakat dapat dengan mudah untuk
mendapat informasi lembaga Mizan Amanah. Dengan berkembangnya
informasi yang didapatkan, Mizan Amanah dapat menjangkau masyarakat
secara luas terutama para donatur. Selain dalam pengembangan media,
public relations dalam melaksanakan kegiatannya harus memiliki
perencanaan yang matang guna melaksanakan strategi untuk mencapai
tujuan. Dalam melaksanakan kegiatan public relations, Mizan Amanah
harus mempunyai perencanaan yang cermat dalam melakukan tahapantahapan kegiatan. Perencanaan dalam kegiatan public relations sangat
penting karena untuk memperoleh hasil-hasil yang nyata untuk mencapai
tujuan. Dengan adanya perencanaan yang dibuat, akan menjadi tolok ukur
77
untuk lembaga dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan apa saja
telah dicapai dan menentukan tujuan apa selanjutnya untuk dilaksanakan,
tanpa adanya kegiatan untuk mencapai tujuan yang direncanakan dengan
baik seorang public relations akan kehilangan arah karena sulit mengukur
sejauh mana kemajuan yang telah dicapai dan hasil yang telah dihasilkan.
Keberhasilan lembaga juga dapat dilihat dari tercapainya tujuantujuan yang telah direncanakan dengan baik, semuanya akan terwujud
dengan perencanaan yang matang terarah. Dengan perencanaan, public
relations tidak akan kehilangan arah dalam melaksanakan kegiatan.
Terdapat model perencanaan public relations yang harus diterapkan dalam
lembaga Mizan Amanah, yaitu pemahaman terhadap situasi termasuk
tujuan public relations yang ingin dicapai, penetapan tujuan dalam
kegiatan public relations diantaranya adalah untuk mengenali dan
membatasi khalayaknya, untuk pemilihan media dan teknik-teknik public
relations yaitu dunia public relations dapat menggunakan berbagai media
khusus seperti jurnal-jurnal internal, buletin, atau sekadar majalah dinding,
untuk menyusun perencanaan anggaran, serta pengukuran hasil yaitu
mengevaluasi berbagai hasil yang telah dicapai.
Dalam pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh public
relations Mizan Amanah, pentingnya perencanaan yang cermat dalam
melaksanakan tahapan-tahapan kegiatan karena public relations harus
dapat melaksanakan strategi yang telah ditetapkan. Sehingga tercapainya
tujuan-tujuan yang diharapkan oleh Mizan Amanah yaitu dengan
menyusun perencanaan, agar kegiatan public relations terstruktur dan
78
terorganisir dengan baik. Melihat model perencanaan yang telah dijelaskan
sebelumnya, Mizan Amanah harus memperhatikan akan pentingnya
perencanaan untuk mencapai tujuan diterapkan dalam lembaga. Kegiatan
public relations Mizan Amanah meliputi perencanaan dalam pemilihan
media apa saja yang akan digunakan yaitu dengan menggunakan berbagai
media baik media online mau pun media offline, menggunakan media lain
yang dibutuhkan berupa media cetak mau pun media elektronik untuk
mengembangkan kegiatan public relations, serta pengukuran hasil yaitu
mengevaluasi berbagai kegiatan Mizan Amanah dan hasil yang telah
dicapai oleh lembaga.
Dalam lembaga Mizan Amanah perlunya perencanaan yang
matang dalam setiap kegiatan public relations, karena perencanaan yang
dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan dalam lembaga. Banyaknya
perencanaan yang disadari sangat penting dalam lembaga Mizan Amanah,
termasuk dalam mengenali situasi yang ada dalam masyarakat khususnya
untuk menarik minat donatur dengan upaya yang dilakukan oleh public
relations dalam menjaga hubungan yang baik dengan para donatur, karena
kepercayaan donatur terhadap lembaga Mizan Amanah dalam mengelola
amanah umat menjadi salah satu tujuan lembaga. Selanjutnya perlu di
terapkan dalam lembaga Mizan Amanah yaitu dalam penetapan tujuan apa
saja yang ingin dicapai dalam kegiatan public relations, diantaranya untuk
menjaga nama baik lembaga, menjaga hubungan yang baik dengan para
donatur, serta meningkatkan minat para donatur, maka public relations
perlu menetapkan strategi apa saja yang akan dilaksanakan untuk
79
mencapai tujuan. Dengan adanya penetapan public relations Mizan
Amanah dalam melaksanakan tujuan, maka akan terfokus pada tujuan
tersebut dan upaya untuk mencapainya, sehingga yang diharapkan oleh
public relations dalam meningkatkan minat para donatur akan dapat
dilaksanakan.
Perencanaan terakhir yang harus diterapkan dalam kegiatan public
relations Mizan Amanah yaitu dalam mengenali khalayaknya dan untuk
menyusun perencanaan anggaran. Dengan mengenali khalayak diharapkan
lembaga dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, walaupun dapat
diketahui bahwa sebesar apa pun lembaga tidak akan dapat menjangkau
semua orang, akan tetapi perlu dilakukan upaya untuk menjangkau
beberapa masyarakat agar menarik minat para donatur dengan bantuan
teknologi dan berbagai macam media. Public relations Mizan Amanah
dalam kegiatannya harus dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat
karena tujuan dalam lembaga adalah meningkatkan minat para donatur.
Dengan terjangkaunya masyarakat dari berbagai lapisan, diharapkan dapat
memberikan berbagai informasi mengenai lembaga Mizan Amanah.
Pentingnya penyusunan anggaran untuk pemakaian jam kerja yaitu gaji
pegawai dan pengeluaran lain yang cukup besar termasuk pemakaian alat
operasional, public relations merupakan kegiatan yang padat karya dan
alat operasional yang digunakan dalam kegiatan public relations termasuk
membuat spanduk-spanduk, brosur, signboard, dan baliho.
Penyusunan program pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh
public relations Mizan Amanah yaitu dalam pengembangan baik di
80
asrama mau pun pengembangan di media online dari donasi transfer.
Dalam donasi transfer jumlah angka yang diperoleh lembaga juga harus
berbanding lurus dengan target penerima manfaatnya, terdapat juga target
dari departemen untuk cabang tahun depan jumlah anak asuh harus berapa,
tahun depan penerima manfaat harus berapa. Ketika jumlah angka yang
diperoleh bertambah, maka penerima manfaatnya juga harus bertambah.
Pentingnya penyusunan program kegiatan dan target atau sasaran
publikasi dalam lembaga Mizan Amanah, baik kegiatan yang dilakukakan
oleh public relations mau pun kegiatan yang dilakukakan oleh lembaga
secara keseluruhan. Program kegiatan apa saja yang akan dilakukan oleh
public relations dalam pelaksanaan kegiatan, baik program jangka panjang
mau pun jangka pendek yang dimiliki oleh public relations. Serta terdapat
penyusunan tujuan-tujuan apa saja yang ingin dicapai dan sasaran yang
diharapkan dari lembaga. Selanjutnya diadakan evaluasi untuk megukur
apakah tujuan tercapai sesuai dengan yang direncanakan dan meninjau
setiap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Dalam lembaga Mizan Amanah public relations tidak mengikuti
semua kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga, hanya kegiatan tertentu
saja yang membutuhkan peran public relations dalam kegiatannya. Public
relations
hanya
mengikuti
kegitan-kegiatan
tertentu
saja
yang
membutuhkan peran dan fungsi public relations, karena public relations
berperan untuk menjelaskan, memberikan pemahaman tentang peran dan
fungsi lembaga. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh public relations
dalam melaksanakan perannnya, terdapat juga dukungan dari lembaga.
81
Dengan adanya dukungan dan kerjasama dalam lembaga yaitu dengan
departemen lain untuk melaksanakan kegiatan public relations, diharapkan
tercapainya tujuan yang direncanakan dalam lembaga. Kegiatan yang
dilaksanakan dalam lembaga tidak semua diikuti oleh public relations,
akan tetapi public relations ikut berpartisipasi dalam pencapaian tujuan
dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Public relations harus mengetahui
kegiatan dalam lembaga yang membutuhkan peran public relations dalam
pelaksanaannya, termasuk kegiatan yang berhubungan dengan para
donator, mitra perusahaan atau pun publik. Ada pun kegiatan yang tidak
perlu adanya peran public relations dalam pelaksanaannya, akan tetapi
dalam evaluasi yang dilakukakan setelah kegiatan terdapat tantangan dan
hambatan yang memerlukan peran public relations untuk mengatasinya.
Menurut peneliti bahwa penyusunan program pelaksanaan kegiatan
yang dilakukan oleh Mizan Amanah yaitu belum adanya penyusunan
program yang secara tepat dalam pelaksanaan kegiatan bidang tertentu di
lembaga
Mizan
Amanah,
termasuk
dalam
penyusunan
program
pelaksanaan kegiatan public relations. Perlunya penyusunan program
dalam lembaga yang secara khusus dalam kerja public relations saja
karena diharapkan dapat membuat perencanaan yang lebih matang dan
dapat mengevaluasi mengenai tujuan apa saja yang sudah dicapai dan
menentukan tujuan apa selanjutnya. Ketika penyusunan program kegiatan
dilaksanakan secara khusus hanya dalam kerja public relations, maka akan
diketahui lebih dalam mengenai kegiatan apa saja yang sudah berjalan
82
dengan
baik
dan
kegiatan
yang
menghadapi
persoalan
dalam
pelaksanaannya.
Dalam pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga
Mizan Amanah tidak semua kegiatan dihadiri oleh public relations, hanya
acara-acara perusahaan yang membutuhkan peran public relations saja
dalam kegiatannya dan untuk acara sosial tidak hanya public relations
tetapi departemen lainnya dalam lembaga saling membantu dalam
pelaksanaanya. Public relations Mizan Amanah tidak hanya fokus di
kegiatan public relations tetapi bersifat fleksibel, public relations juga
dibutuhkan pada acara-acara perusahaan atau pemerintahan.
Dalam kegiatannya public relations hanya menghadiri kegiatan
yang membutuhkan peran public relations saja, akan tetapi perlunya
public relations untuk memantau dan mengetahui setiap kegiatan yang
dilaksanakan oleh Mizan Amanah. Pentingnya public relations dalam
mengukur sejauh mana kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga dan
mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi. Dalam melaksanakan
berbagai kegiatan lembaga harus dibuatnya penyusunan kegiatan,
termasuk dalam menentukan kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan
dalam setiap kegiatan public relations. Adanya kegiatan yang benar-benar
dikhususkan untuk peran public relations dalam mencapai tujuan yang
diharapakan, karena dengan adanya penyusunan kegiatan yang terstruktur
dalam lembaga Mizan Amanah dapat dengan mudah untuk menentukan
tujuan-tujuan apa saja yang harus dijalankan sesuai dengan peran public
relations.
83
Selanjutnya tugas dan wewenang public relations Mizan Amanah
dalam melaksanakan kegiatan, diantaranya yaitu berwenang untuk
publikasi baik online mau pun offline, dalam pelaksanaan loby CSR
perusahaan, serta event donasi termasuk dalam wewenang public
relations. Dalam menjalankan tugas public relations dalam publikasi
dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat khususnya
para donatur mengenai lembaga Mizan Amanah dan kegiatannya,
publikasi tersebut dilaksanakan sebagai upaya menarik dan meningkatkan
minat para donatur terhadap lembaga. Dengan adanya public relations
dalam
melaksanakan
publikasi,
maka
public
relations
dapat
menyampaikan berbagai informasi yang ingin masyarakat ketahui
termasuk para donatur mengenai Mizan Amanah. Jadi pentingnya public
relations dalam lembaga Mizan Amanah diharapkan dapat menjalankan
tugas dan wewenangnya, serta dapat melaksanakan strategi untuk
mencapai tujuan yang diharapkan demi keberhasilan lembaga.
E. Fokus Penelitian
1. Unit Menjadi Fokus Penelitian
Unit Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bagian
terkecil dari sesuatu yang dapat berdiri sendiri, satuan.55 Dalam sebuah
lembaga yang terdiri dari manajemen, memiliki bagian yang dapat
membantu bekerjasama dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh
sebuah lembaga termasuk lembaga sosial pengelola amanah umat Mizan
55
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), cet ke 4,
hlm. 1247.
84
Amanah. Dalam mengelola lembaganya Mizan Amanah tidak dapat
dipisahkan dari unit yang menjadi bagian dalam melaksankan berbagai
macam program dan tujuan, karena pentingnya pencapaian tujuan yang
dimiliki oleh lembaga sehingga dibutuhkan kerjasama dan unit pendukung
yang diharapakan. Dalam hal ini unit yang menjadi fokus penelitian yaitu
public relations dalam lembaga Mizan Amanah karena public relations
memiliki peran yang penting dalam membantu manajemen.
Public relations dapat membantu manajemen dalam menyusun dan
melaksanakan strategi apa saja yang akan dilaksanakan untuk mencapai
tujuan, dalam menghadapi berbagai macam persoalan, memberikan solusi
terhadap persoalan, serta banyak lagi peran dan fungsi public relations
dalam sebuah lembaga. Lembaga Mizan Amanah sebagai pengelola
amanah umat tidak dapat terpisahkan dari para donatur dan perusahaan,
oleh karena itu unit yang terpenting dalam hal ini adalah public relations.
Public relations harus berupaya keras dalam meningkatkan minat para
donatur dan perusahaan dengan strategi yang telah direncanakan. Strategi
apa yang akan diambil oleh public relations dalam meningkatkan minat
para donatur dan perusahaan, agar dengan adanya strategi yang dimiliki
dapat mencapai tujuan yang diinginkan oleh lembaga yaitu memiliki
kepercayaan dari para donatur dan perusahaan kepada Mizan Amanah
dalam mengelola amanah umat.
Kepercayaan harus didipertahankan dan ditingkatkan dengan
adanya kerjasama antara manajemen dengan public relations agar semakin
berkembangnya sebuah lembaga dan mampu menjadi satu-satunya
85
lembaga yang dipercayai oleh masyarakat terutama para donatur dan
perusahaan. Semua bekerjasama dan menjalin hubungan komunikasi yang
baik, baik hubungan dengan masyarakat mau pun unit dalam sebuah
lembaga yang memiliki peran penting untuk mencapai tujuan.
Manajemen yang dibantu oleh unit terpenting yaitu public relations
harus dapat meningkatkan minat para donatur dan perusahaan, dengan
menjalankan strategi yang dimiliki serta mampu menjalankan peran dan
fungsi public relations dalam Mizan Amanah. Selain dalam menjalankan
peran dan fungsi, tujuan utama public relations yang diharapkan dan ingin
dicapai dengan baik yaitu dalam melaksanakan tujuan yang sesuai dengan
asas berdirinya lembaga Mizan Amanah. Setiap lembaga memiliki asas
dan prinsip yang berbeda, serta strategi yang berbeda pula dalam mencapai
tujuan. Bagaimana public relations Mizan Amanah dapat membantu
manajemen dalam melaksanakan tujuan, membantu dalam menjalin
hubungan yang baik, serta melaksanakan tujuan utama. Dalam lembaga
pentingnya public relations melaksanakan tujuan utama yang sudah
direncanakan, salah satunya yaitu ketika public relations dalam sebuah
lembaga sosial harus dapat menjalin hubungan yang baik dengan
masyarakat. Masyarakat sebagai tujuan utama sebuah lembaga sosial,
maka hubungan antara public relations dan masyarakat harus berjalan
dengan baik dan sesuai dengan yang diharapakan. Ketika hubungan
berjalan dengan baik, maka akan mempermudah dalam melaksanakan
setiap strategi untuk mencapai tujuan. Setelah terjalinnya hubungan dan
86
komunikasi,
maka
public
relations
dapat
menyampaikan
dan
melaksanakan kegiatan atau program.
Manajemen pengorganisasian yang dilaksanakan Mizan Amanah
yang merupakan salah satu lembaga sosial. Di mana dalam hal ini Mizan
Amanah memiliki unit terpenting yaitu public relations yang menjadi
fokus penelitian, public relations menjadi kunci dalam sebuah lembaga
sosial karena tujuan sebuah lembaga tidak akan tercapai tanpa adanya
strategi yang dimiliki dan strategi menjadi bagian dari public relations.
Strategi yang dilaksanakan memiliki tahapan mulai dari perumusan
strategi, impelemtasi strategi dan evaluasi strategi. Semuanya dapat
dilaksanakan dengan adanya kerjasama dengan manajamen dan unit
terpenting yaitu public relations untuk mencapai tujuan yang dicitacitakan oleh lembaga dan menjalin hubungan yang baik. Karena
pentingnya membangun relasi dan menjalin hubungan baik dengan
masyarakat terutama dalam melaksankan strategi untuk mencapai tujuan
melalui public relations. Dalam rangka membina hubungan baik antara
public relations dengan masyarakat dan meningkatkan hubungan dengan
para donatur untuk menjalin kerjasama dengan lembaga. Hal ini juga
dilakukan berkaitan dengan banyaknya
lembaga-lembaga sebagai
pengelola amanah umat yang berada dalam masyarakat, akan tetapi Mizan
Amanah memiliki perbedaan dalam meningkatkan minat para donatur.
Oleh karena itu unit yang menjadi fokus peneliti yaitu public relations
Mizan Amanah dalam meningkatkan minat para donatur.
87
Strategi komunikasi merupakan percampuran antara perencanaan
komunikasi dengan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Strategi komunikasi harus dapat mencapai tujuan dan
mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus
dilakukan, dalam arti kata pendekatannya bisa berbeda-beda tergantung
pada suatu kondisi dan situasi.56
Strategi menjadi bagian terpadu dari suatu rencana dan rencana
merupakan produk dari suatu perencanaan. Perencanaan yang cermat dan
matang merupakan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan suatu
lembaga. Kegiatan yang dilakukan tidak akan tercapai dengan baik tanpa
adanya strategi dan perencanaan yang digunakan. Strategi apa dan
bagaimana yang digunakan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang
diinginkan. Dalam hal ini strategi komunikasi yang berhubungan dengan
perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai
tujuan yang diinginkan oleh lembaga, dengan adanya startegi komunikasi
diharapkan dapat terlaksananya kegiatan dan program yang direncanakan
oleh lembaga Mizan Amanah.
Lembaga Mizan Amanah dapat melaksanakan strategi untuk
mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan, dengan adanya hubungan
komunikasi yang terjalin baik antara lembaga dengan masyarakat yaitu
donatur atau perusahaan maka akan lebih mudah dalam melaksanaan
kegiatan. Dalam startegi komunikasi yang dilaksanakan tidak hanya
terdapat perencanaan komunikasi saja, akan tetapi manajemen komunikasi
56
Onong Udjana Effendy, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1992), hlm. 301.
88
menjadi bagian dalam pelaksanaan startegi komunikasi. Manajemen
komunikasi juga menentukan startegi komunikasi apa saja yang akan
dilaksanakan dan dapat mengetahui sasaran siapa saja yang menjadi
bagian dari tercapainya tujuan diinginkan. Startegi komunikasi yang
dilaksanakan oleh Mizan Amanah merupakan bagian dari upaya untuk
mencapai tujuan.
Tujuan-tujuan apa saja yang dilaksanakan menggunakan startegi
komunikasi dan staretgi komunikasi apa yang dijalankan, semuanya
menjadi bagian penting bagi sebuah lembaga karena Mizan Amanah selalu
berupaya agar tercapai tujuan bersama. Upaya yang dilakukan tidak hanya
dalam melaksanakan strategi komunikasi, akan tetapi banyak lagi upaya
yang dilakukan dalam mencapai tujuan Mizan Amanah terutama dalam
meningkatkan minat para donatur dan mitra perusahaan. Dalam menjalin
hubungan yang baik dengan para donatur dan perusahaan, Mizan Amanah
yang bekerjasama dengan public relations juga meningkatkan hubungan
komunikasi yang baik agar terciptanya saling pengertian dalam mencapai
kepentingan bersama.
Hubungan komunikasi dapat diciptakan oleh lembaga dengan
bantuan public relations yang berperan dalam menjalin komunikasi yang
baik antara lembaga yaitu Mizan Amanah dengan masyarakat yaitu para
donatur. Public relations harus dapat mengerti apa yang diinginkan oleh
para donatur terhadap lembaganya dan yang diinginkan oleh lembaganya
terhadap masyarakat atau donatur, sehingga akan tercipta saling pengertian
dan kerjasama keduanya. Ketika sudah tercapai saling pengertian, maka
89
kepentingan yang menyangkut lembaga dan donatur akan berjalan dengan
baik dan sesuai dengan yang diharapkan.
Bagaimana public relations dapat memberikan informasi mengenai
apa yang diharapkan oleh masyarakat terhadap lembaga Mizan Amanah,
sehingga dengan informasi yang didapatkan akan adanya saling
memahami apa keinginan dari masyarakat atau donatur. Selain
memberikan informasi mengenai apa yang diharapkan oleh masyarakat,
public relations juga dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh lembaga
yaitu manajemen terhadap para donaturnya. Pentingnya dukungan dari
para donatur dalam perencanaan atau kegiatan yang akan dilaksanakan
oleh lembaga Mizan Amanah, karena dengan adanya kerjasama dapat
tercapainya kepentingan bersama.
Hubungan yang dijalin dengan menggunakan startegi komunikasi
juga dilakukan dalam menjalin hubungan dengan pihak internal atau
dalam lembaga dan pihak eksternal. Dalam lembaga Mizan Amanah
pentingnya menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan pihak
internal, baik atasan dengan bawahan, bawahan dengan atasan, orang
departemen satu dengan departemen lainnya, mau pun dalam satu
departemen. Semuanya harus menjalin komunikasi yang baik agar
pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan dapat dilaksanakan
sehingga tercapainya keberhasilan.
Dalam melaksanakan tujuan yang diharapkan oleh lembaga tidak
hanya berjalan dengan mudah dalam pelaksanaanya, akan tetapi terdapat
tantangan dan hambatan yang harus dihadapi oleh manajamen yang
90
dibantu oleh public relations dengan mengetahui langkah apa saja yang
harus dilakukan. Apabila hubungan komunikasi dengan pihak internal
dalam lembaga berjalan dengan baik maka dengan mudah untuk
bekerjasama dengan public relations dalam mengatasi tantangan dan
hambatan, serta hubungan dengan pihak eksternal juga dapat terjalin
dengan baik apabila tumbuhnya saling pengertian keduanya. Maka untuk
menghindari hambatan dan tantangan yang timbul baik dari pihak internal
mau pun eksternal hubungan komunikasi harus berjalan dengan baik,
sehingga tercapainya tujuan bersama yang diharapkan.
Selain tantangan dan hambatan yang dihadapi baik dari pihak
internal mau pun eksternal, terdapat juga permasalahan yang muncul
dalam pelaksanaan strategi. Permasalahan dapat diatasi dengan bantuan
aktivis public relations yaitu dalam membantu memberikan solusi
terhadap permasalahan yang dihadapi, bekerjasama dengan departemen
lain dalam penyelesaian permasalahan, menjadi komunikator dan mediator
antara lembaga dengan masyarakat yaitu para donatur, serta peran public
relations lainnya dalam lembaga terutama dalam melaksanakan strategi.
Startegi komunikasi menjadi bagian terpenting dalam pelaksanaan untuk
mencapai tujuan, bagaimana strategi dapat dilaksanakan dan hubungan
komunikasi terjalin dengan baik. Agar hubungan komunikasi dapat
berjalan dan pesan dapat diterima, maka pentingnya komunikasi yang baik
yaitu dengan menggunakan strategi komunikasi dalam perencanaan
komunikasi dan manajemen komunikasi agar pelaksanaannya dapat
berjalan guna mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
91
2. Aktivis Public Relations
Aktivis public relations atau disebut dengan profesional dalam
sebuah lembaga harus dapat melaksanakan peran dan fungsinya, serta
melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan yang di cita-citakan oleh
lembaga. Strategi apa yang akan dilaksanakan dan tahapan-tahapan apa
saja yang harus dijalankan dengan menggunakan startegi, agar strategi
dapat berjalan dan sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia “aktivis adalah orang yang bekerja aktif mendorong
pelaksanaan
sesuatu
atau
berbagai
kegiatan
di
organisasi
dan
lembaganya”.57
Aktivis public relations secara aktif berpartisipasi mendorong dan
mendukung setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga, kegiatan atau
program apa saja yang dilaksanakan oleh lembaga baik program jangka
panjang mau pun jangka pendek. Setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh
manajamen diharapkan dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan
yang diharapkan, dimana dalam hal ini aktivis public relations Mizan
Amanah harus mengetahui kegiatan apa saja yang membutuhkan peran
public relations dalam pelaksanaannya.
Menjadi aktivis public relations tidak terlepas dari pelaksanaan
peran dan fungsinya, serta melaksanakan strategi dalam mencapai tujuan
yang di cita-citakan. Tujuan-tujuan apa yang diharapkan dan diinginkan
oleh lembaga Mizan Amanah, aktivis atau profesional public relations
harus dapat berupaya untuk mewujudkannya dengan pelaksanaan strategi
57
hlm. 23.
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), cet ke 4,
92
dan menjalin komunikasi yang baik dengan pihak internal mau pun
eksternal.
Dengan
tercapainya
startegi
komunikasi
baik
dengan
lembaganya mau pun masyarakat yaitu para donatur dan perusahaan, maka
tujuan kegiatan yang diharapkan lembaga dapat terwujud.
Selain terwujudnya tujuan yang diharapakan, public relations terus
berupaya untuk melaksanakan aktivitasnya dengan mempertahan dan
meningkatkan kembali apa yang sudah dicapai oleh lembaga. Dalam
lembaga Mizan Amanah tidak hanya sampai kepada tercapainya tujuan
yaitu kepercayaan para donatur dan mitra perusahaan terhadap lembaga,
akan tetapi dalam meningkatkan minat terhadap lembaga terus
dikembangkan. Bagaimana aktivis public relations dapat mencapai sasaran
dan kemudian sasaran tersebut dapat kembali memberikan kepercayaan
terhadap lembaga adalah menjadi hal utama, karena sebagai sebuah
lembaga yang membutuhkan peran masyarakat dalam pelaksanaan
mencapai tujuan.
Selain membantu manajamen dalam melaksanakan kegiatan,
seorang
public
relations
juga
dibutuhkan
dalam
penyelesaian
permasalahan, memberikan solusi terhadap permasalahan, menjadi
penasihat dan pengambil keputusan, menjadi mediator dan komunikator,
serta banyak lagi aktivitas yang membutuhan peran aktivis public relations
dalam sebuah lembaga. Aktivis public relations juga dapat menentukan
dalam tercapainya tujuan yang diharapakan oleh lembaga, karena apabila
strategi yang dilaksanakan aktivis berjalan dengan baik dan terorganisir
maka tujuan akan dicapai dengan baik pula. Dalam pelaksanaan strategi
93
tidak hanya dijalankan dengan mudah, tetapi banyak juga hambatan dan
tantangan yang harus dihadapi oleh public relations dalam pelaksanaan
strategi. Terdapat tantangan yang dihadapai oleh aktivis public relations,
baik dari pihak internal dalam lembaga sendiri mau pun dari pihak
ekternal, kesemuanya harus dapat dihadapi dan diselesaikan oleh public
relations.
Mizan Amanah memberi kepercayaan kepada aktivis public
relations untuk dapat melaksanan perannya dan menjalankan strategi yang
akan dilaksanakan, dengan adanya public relations diharapakan dapat
membantu manajemen dalam proses pencapaian tujuan. Tujuan-tujuan apa
saja yang dimiliki oleh lembaga tidak akan terpisahkan dari asas
berdirinya sebuah lembaga tersebut, dalam hal ini Mizan Amanah sebagai
sebuah lembaga sosial yang tujuan utamanya sebagai pengelola amanah
umat.
Dalam mengelola amanah umat dan ingin mendapat kepercayaan
dari para donatur mau pun perusahaan, berbagai upaya dilakukan public
relations baik dengan mengadakan kegiatan atau program ataupun upaya
lainnya yang tujuannya untuk keberhasilan lembaga. Keberhasilan sebuah
lembaga juga ditentukan dari startegi yang dilaksanakan dan hubungan
komunikasi yang baik antara lembaga dan masyarakat, serta tujuan-tujuan
yang telah dicapai. Ketika komunikasi berjalan dengan baik, akan dengan
mudah untuk mempengaruhi dan mengajak untuk mendukung setiap
kegiatan yang dilaksanakan. Mizan Amanah yang dibantu public relations
berupaya menjalin komunikasi yang baik dengan para donatur dan mitra
94
perusahaan, agar dapat terjalinnya kerjasama antara lembaga dan donatur
dalam kepentingan yang sama yaitu donatur memberikan kepercayaan
kepada lembaga untuk mengelola amanat umat. Aktivis public relations
juga harus mampu untuk terus meningkatkan minat dan kepercayaan para
donatur terhadap lembaga agar tercapainya tujuan bersama.
3. Dokumen Public Relations
Dokumen berupa data-data yang dimiliki yang digunakan public
relations untuk menunjang aktivitasnya, dengan adanya dokumen yang
dimiliki diharapakan dapat memberikan keterangan yang lebih mengenai
public relations. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “dokumen
adalah rekaman suara, gambar, film dan sebagainya yang dapat dijadikan
sebagai bukti keterangan”.58
Dengan adanya dokumen yang dimiliki dapat menjadi acuan dan
bukti bahwa data-data yang dimiliki adalah benar dan sesuai, sehingga
mendukung peneliti untuk memberikan bukti keterangan dengan adanya
dokumen yang ada. Dokumen public relations yang tersedia baik berupa
gambar, rekaman suara dan lainnya yang dapat melengkapi penelitian
yang diharapkan. Dalam hal ini data-data berupa gambar yang berkaitan
dengan public relations Mizan Amanah yang dapat memberikan
keterangan secara lengkap, tidak terbatas pada apa yang telah diteliti saja
akan tetapi dilengkapi dengan bukti berupa keterangan gambar mau pun
suara dan lainnya.
58
hlm. 272.
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), cet ke 4,
95
Dengan adanya dokumen yang didapat dari public relations Mizan
Amanah, peneliti dapat memastikan bahwa apa yang diteliti benar adanya
dengan memberikan bukti yang ada sebagai keterangan. Tanpa adanya
dokumen yang dimiliki, tidak akan mampu menjelaskan dengan mendalam
mengenai apa saja yang telah diperoleh. Maka pentingnya memiliki
dokumen public relations Mizan Amanah untuk menjadikan keterangan
yang benar dan sesuai, karena agar terhindar dari keraguan penelitian.
Keterangan gambar yaitu dapat berupa foto-foto yang dapat ditunjukan
sebagai bukti aktivis public relations dan aktivitasnya, dengan demikian
peneliti dapat menunjukkan public relations yang menjadi subjek serta
gambar kegiatan yang dilakukan.
Selanjutnya berupa rekaman suara yaitu melaksanakan wawancara
kepada public relations dengan mengajukan beberapa pertanyaan
mengenai penelitian, jawaban dari hasil pertanyaan yang diperoleh dapat
menjawab permasalahan. Permasalahan yang menjadi inti dari penelitian
dapat dilengkapi dengan rekaman suara yang diperoleh dari nara sumber
yaitu aktivis public relations, aktivis dapat menjawab pertanyaan yang ada
pada benak peneliti mengenai masalah yang diangkat. Masalah yang
muncul dalam penelitian membutuhkan data-data dan dokumen yang akan
diolah kemudian menjadi jawaban dari penelitian, sehingga hasil yang
diperoleh sesuai dengan fakta yang terjadi. Selain dokumen yang berupa
gambar mau pun rekaman suara terdapat dokumen public relations yang
diharapkan baik yang diperoleh dari media jurnal, majalah dinding dan
dokumen lain yang dimiliki public relations.
96
Dokumen public relations Mizan Amanah harus diperoleh untuk
melengkapi dan mengetahui peran dan fungsi public relations, strategi
yang dilaksanakan dan tujuan apa saja yang ingin dicapai oleh public
relations, aktivitas yang dilaksanakan, serta dokumen lain yang
berhubungan dengan public relations. Dengan demikian dokumen public
relations sangat penting sebagai bukti keterangan agar dapat melengkapi
data-data yang diperoleh dari fakta yang terjadi untuk menjawab
permasalahan penelitian, serta public relations dapat memberikan
dokumen-dokumen yang diinginkan mengenai perannya sebagai aktivis
dan aktivitasnya dalam lembaga Mizan Amanah.
4. Pelaku Public Relations
Dalam hal ini yang menjadi pelaku public relations dalam suatu
lembaga. Public relations yang menjadi bagian dari manajemen,
membantu manajemen dalam mengatasi berbagai macam persoalan
lembaga, memberikan soluasi terhadap permasalahan yang dihadapi, serta
membantu lembaga dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai dengan
strategi yang telah direncanakan dan dilaksanakan.
Strategi yang akan dilaksanakan pelaku public relations yang ada
dalam lembaga Mizan Amanah harus dapat mencapai sasaran tujuan yang
diinginkan. Tujuan yang akan dilaksanakan oleh manajemen bekerjasama
dengan public relations dengan melaksanakan strategi yang sudah
dirumuskan untuk diimplemntasikan, selanjutnya agar dapat mengetahui
tujuan apa saja yang sudah dilaksanakan dengan evaluasi strategi. Sebagai
seorang pelaku public relations dengan menjalankankan peran dan fungsi
nya dalam lembaga, serta dapat menjalin hubungan yang baik dengan
97
pihak internal maupun pihak eksternal. Pelaku public relations yang ada
dalam lembaga Mizan Amanah menjalankan startegi yang akan dicapai,
yaitu dengan mencapai dan meningkatkan minat para donatur dan
perusahaan agar selalu percaya terhadap Mizan Amanah dalam mengelola
amanah umat. Upaya dalam meningkatkannya baik dengan pemasangan
iklan Mizan Amanah, dengan adanya website Mizan Amanah yang dapat
memberikan informasi kepada masyarakat, adanya jurnal mengenai
program apa saja yang dilaksanakan Mizan Amanah, menjalin mitra
dengan perusahaan, dan upaya lainnya yang dilakukan oleh pelaku public
relations Mizan Amanah untuk lembaganya.
Keberadaan pelaku public relations dalam Mizan Amanah
memiliki peran yang sangat penting, maka setiap lembaga termasuk Mizan
Amanah tidak dapat dipisahkan dari peran pelaku public relations. Peran
yang dijalankan dengan pihak internal yang ada dalam lembaga, yaitu
dengan
menjalin
hubungan
yang
baik
dan
bekerjasama
dalam
melaksanakan tujuan. Sedangkan pelaku public relations juga memiliki
peran penting dengan pihak luar lembaga eksternalnya yaitu masyarakat,
dalam Mizan Amanah yang menjadi tujuan utama yaitu para donatur agar
dapat
memberikan kepercayaan
terhadap
Mizan
Amanah
dalam
mengelolanya.
Tidak mudahnya pelaku public relations dalam menjalankan peran
dan fungsi, maka pentingnya menjalankan strategi public relations yang
diharapkan dapat mewujudkan tujuan dan cita-cita Mizan Amanah. Ketika
strategi yang dijalankan berjalan dengan baik dan sesuai akan diperoleh
hasil yang baik juga bagi lembaga, akan tetapi dengan selalu
98
memperhatikan setiap tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam
melaksanakan strategi. Tantangan apa saja yang dihadapi oleh pelaku
public relations dan mampu tidaknya public relations mengahadapinya,
akan diketahui pada saat evaluasi startegi. Selain mengetahui tantangan
dan hambatan apa saja yang diperoleh, pelaku public relations dapat
mengukur tujuan apa saja yang tercapai dan menentukan tujuan
berikutnya, serta mengetahui strategi alternatif yang akan diambil untuk
mencapai tujuan. Pelaku public relations Mizan Amanah siap menghadapi
berbagai macam persoalan dan pemecahan persoalan, maka manajemen
lembaga membutuhakan public relations dalam mengatasinya.
Pelaku public relations Mizan Amanah dapat dengan mudah
menjawab berbagai pertanyaan yang ada dalam masyarakat mengenai
lembaga, dengan adanya infromasi yang didapatkan dan hubungan
komunikasi yang terjalin baik. Keinginan dan harapan apa saja yang ada
dalam benak masyarakat terutama para donatur dan perusahaan, dapat
diketahui oleh public relations sebagai mediator dan komunikator lembaga
dan masyarakat. Ketika hubungan dapat terjalin dengan baik dan public
relations mengetahui apa yang diinginkan oleh masyarakat, maka tujuan
dan yang diharapkan dapat tercapai. Akan tetapi, tidak hanya mendengar
keinginan dari masyarakat saja, pelaku public relations harus dapat
menjelaskan kepada masyarakat apa yang diinginkan oleh lembaganya.
Jadi dengan adanya saling pengertian mengenai keinginan apa saja yang
diharapkan, hubungan komunikasi dan keselarasan dari masyarakat mau
pun lembaga dapat terjalin dengan baik.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah peneliti mempelajari dan menganalisis dari hasil temuan dalam
penelitian mengenai Strategi Komunikasi Public Relations Mizan Amanah
dalam Meningkatkan Minat Para Donatur. Maka peneliti dapat menyimpulkan
bahwa strategi yang dilaksanakan oleh public relations dalam lembaga Mizan
Amanah belum efektif dilaksanakan dan belum terstruktur dengan baik,
terutama dalam melaksanakan strategi untuk meningkatkan minat para
donatur.
1. Strategi yang dilaksanakan oleh public relations Mizan Amanah dalam
melaksanakan kegiatan atau program belum terstruktur dengan baik.
Belum adanya penyusunan tahapan-tahapan yang dilaksanakan dalam
melaksanakan strategi, terutama dalam perumusan strategi. Pentingnya
tahapan-tahapan yang dijalankan agar tujuan dapat tercapai dengan baik
dan mencapai sasaran, merumuskan strategi apa saja yang akan
dilaksanakan dalam Mizan Amanah yaitu dengan tujuan dan sasaran
utama untuk para donatur. Perumusan strategi yang dilaksanakan belum
melibatkan departemen lain dalam lembaga, hanya dalam melaksanakan
koordinasi untuk kegiatan tertentu saja yang telah dilaksanakan. Dalam
melaksanakan strategi terdapat tantangan yang dihadapi oleh Mizan
Amanah, tantangan dalam menghadapi momentum karena dalam
menjalankan strategi harus memiliki ide yang kreatif.
102
103
2. Evaluasi strategi dalam lembaga Mizan Amanah yaitu evaluasi yang rutin
dilaksanakan satu bulan sekali dengan departemen seluruhnya terutama
public relations, mengenai public relations juga dibahas dalam evaluasi.
Dengan adanya evaluasi dapat menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan
dilaksanakan kembali oleh suatu lembaga dan untuk memastikan sasaran
yang telah dicapai untuk menetapkan tujuan berikutnya. Selain evaluasi
yang secara berkala dilakukan per departemen seluruhnya, evaluasi juga
dilakukan setelah event yang dilaksanakan untuk memberikan laporan.
Setelah event atau kegiatan yang dilaksanakan oleh Mizan Amanah dapat
dibahas dalam evaluasi, dengan meninjau apakah event tersebut berjalan
dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Evaluasi yang dilakukan
oleh Mizan Amanah dilakukan secara keseluruhan dan membahas
permasalahan setiap departemen yang ada dalam lembaga termasuk di
dalamnya membahas strategi public relations, jadi evaluasi yang
dilaksanakan dalam lembaga Mizan Amanah belum terfokus pada
pembahasan setiap departemennya termasuk evaluasi public relations.
3. Strategi komunikasi untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan hanya
dalam melaksanakan strategi komunikasi dengan para donatur saja, akan
tetapi belum terfokus pada strategi komunikasi yang dilaksanakan untuk
menjalin hubungan dengan mitra perusahaan. Mizan Amanah hanya
melaksanakan strategi komunikasi yaitu publikasi untuk menarik minat
para donatur dan menjalin hubungan silaturahmi dengan para donatur,
belum adanya publikasi dan menjalin silaturahmi dengan perusahaan.
104
Tantangan dalam melaksanakan strategi komunikasi yaitu dalam
menghadapi para donatur yang relatif sibuk sehingga sulitnya untuk
menjalin hubungan komunikasi dan silaturahmi.
4. Public relations dalam Mizan Amanah berperan untuk menaikkan nama
lembaga, menjaga nama baik lembaga, dan menjaga hubungan baik
dengan para donatur. Public relations berperan menaikkan dan menjaga
nama baik lembaga Mizan Amanah agar selalu dipercayai terutama oleh
para donatur untuk mengelola amanah umat, serta public relations harus
dapat menjaga hubungan yang baik dengan para donatur. public relations
dalam lembaga Mizan Amanah belum dapat melaksanakan peran dan
fungsinya, karena public relations tidak hanya berperan menjaga nama
baik lembaga dan hubungan yang baik tetapi masih banyak peran dan
fungsi public relations yang lainnya.
5. Kegiatan yang dilaksanakan oleh public relations dalam lembaga Mizan
Amanah yaitu publikasi, baik dengan publikasi online mau pun offline
yang dilaksanakan. Publikasi online berupa website, sosial media, sms
broadcast, sms centre, dan bbm broadcast. Sedangkah publikasi yang
bersifat offline berupa spanduk, brosur, signboard, dan baliho. Public
relations Mizan Amanah dalam melaksanakan kegiatan dengan publikasi
berupa online mau pun offline, belum efektif dilaksanakan untuk kegiatan
public relations di sebuah lembaga. Masih banyak kegiatan yang harus
dilaksanakan public relations, terutama dalam meningkatkan minat para
donatur.
105
B. Saran
1. Pentingnya lembaga Mizan Amanah bekerjasama dengan public relations
dalam melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh
lembaga, dengan adanya strategi yang matang maka kegiatan atau program
dapat terlaksana sesuai dengan yang diharapkan. Pentingnya lembaga
mengetahui strategi apa dan bagaimana yang digunakan untuk mencapai
tujuan atau sasaran yaitu para donatur, karena apabila tidak mengetahui
strategi apa yang akan dilaksanakan maka tujuan tidak akan tercapai
dengan baik dan sesuai dengan yang diharapakan. Strategi merupakan
kunci dari tercapainya tujuan, dengan strategi atau perencanaan lembaga
akan mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan. Oleh
karena itu, sebuah lembaga harus memilih dan menetapkan strategi untuk
dilaksanakan. Selain mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus
dilakukan dengan adanya strategi, lembaga akan mengetahui bagaimana
atau tindakan apa saja yang dilakukan dalam menghadapi tantangan dan
hambatan. Maka, pentingnya pelaksanaan strategi untuk mengatasi
tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh lembaga.
2. Pentingnya lembaga memiliki strategi yang terstruktur karena terdapat
tahapan-tahapan yang dijalankan untuk mencapai tujuan dan sasaran,
merumuskan strategi apa saja yang akan dilaksanakan dalam Mizan
Amanah yaitu dengan tujuan dan sasaran utama untuk para donatur. Selain
untuk mengetahui startegi apa saja yang akan dilaksanakan, dalam
perumusan juga perlu mengetahui bagaimana mencapai tujuan dan sasaran
yang diharapkan. Dengan mengetahui strategi untuk mencapai tujuan,
106
akan mempermudah sebuah lembaga untuk melaksanakan mencapai
strategi dalam mencapai tujuan yang dicita-citakan. Oleh karena itu,
sebuah lembaga harus memilih dan menetapkan strategi untuk
dilaksanakan. Pentingnya public relations melaksanakan evaluasi yang
secara khusus dengan satu departemen mengenai tujuan apa saja yang
sudah tercapai, tujuan apa yang belum tercapai, strategi apa selanjutnya
untuk mencapai tujuan, serta tantangan dan hambatan yang dihadapi
lembaga.
3. Pentingnya strategi komunikasi lembaga Mizan Amanah yang tidak hanya
terfokus dalam menjalin hubungan komunikasi dengan para donatur saja,
akan tetapi strategi komunikasi dilaksanakan dalam menjalin hubungan
dengan mitra perusahaan agar terwujudnya tujuan yang diharapkan.
Dengan adanya hubungan komunikasi yang terjalin dengan baik antara
lembaga dengan para donatur dan mitra perusahaan maka akan lebih
mudah dalam mencapai tujuan bersama demi keberhasilan lembaga.
Pentingnya public relations Mizan Amanah dalam menghadapi tantangan
pelaksanakan strategi komunikasi dengan berupaya meningkatkan lagi
hubungan komunikasi dan mengingatkan para donatur baik dengan
mengirimkan sms broadcast atau sms centre, dengan adanya upaya
meningkatkan hubungan komunikasi yang dilakukan public relations
Mizan Amanah tersebut silaturahmi tetap terjalin.
4. Public relations Mizan Amanah diharapkan mampu melaksanakan peran
dan fungsinya, karena public relations tidak hanya berperan menjaga nama
baik lembaga dan hubungan yang baik tetapi masih banyak peran dan
107
fungsi public relations yang lainnya. Selain membantu dalam menjaga
nama baik lembaga dan menjaga hubungan yang baik dengan para
donatur, banyak lagi aktivitas yang membutuhan peran public relations
dalam sebuah lembaga. Oleh karena itu, public relations memiliki peran
yang sangat penting dalam sebuah lembaga terutama dalam membantu
manajemen dengan melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan. Public
relations juga dapat menentukan dalam tercapainya tujuan yang
diharapakan oleh lembaga, karena apabila strategi yang dilaksanakan
berjalan dengan baik dan terorganisir maka tujuan akan dicapai dengan
baik pula. Perlunya public relations menggali lagi strategi untuk mencapai
tujuan yang ingin dicapai dengan peran dan fungsinya, agar tujuan yang
belum tercapai dapat dilaksanakan dengan baik dan tercapainya
keberhasilan serta dalam meningkatkan prestasi lembaga Mizan Amanah.
5. Pentingnya media yang dibutuhkan oleh public relations dalam menunjang
kegiatannya, agar publikasi dapat dilaksanakan secara menyeluruh.
Kegiatan terutama dalam publikasi dapat dilaksanakan dengan bantuan
media lain baik melalui media cetak mau pun elektronik, dengan adanya
publikasi dari media tersebut diharapkan dapat membantu public relations
dalam melaksanakan kegiatannya. Jadi media yang digunakan tidak hanya
berupa media online dan offline yang ada dalam lembaga saja, akan tetapi
menggunakan media cetak mau pun elektronik agar berkembanganya
lembaga Mizan Amanah. Dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan baik
melalui media cetak atau pun elektronik, masyarakat dapat dengan mudah
untuk mendapat informasi lembaga Mizan Amanah. Dengan
108
6. berkembangnya informasi yang didapatkan, Mizan Amanah dapat
menjangkau masyarakat secara luas terutama menjangkau para donatur.
Perlunya penyusunan program dalam lembaga yang secara khusus dalam
kerja public relations karena diharapkan dapat membuat perencanaan yang
lebih matang, maka akan diketahui lebih dalam mengenai kegiatan apa
saja yang sudah berjalan dengan baik dan kegiatan yang menghadapi
persoalan dalam pelaksanaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, Linggar. Teori dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia,
Jakarta: Bumi Aksara, 2005.
Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik
dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007.
Effendy, Onong Uchana. Dinamika Komunikasi, Bandung: PT Rosdakarya, 2004.
Effendy, Onong Uchana. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 1992.
Gregory, Anne. Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public Relations,
Erlangga: Jakarta, 2004.
Jefkins, Frank dan Yadin, Daniel. Public Relations edisi kelima Jakarta: Erlangga,
2003.
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 2007.
Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis
Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi,
Komunikasi Pemasaran Jakarta: Kencana, 2010.
Kusumastuti, Frida. Dasar-dasar Hubungan Masyarakat, Bogor: Ghalia
Indonesia, 2002.
M. Cutlip, Scot. Effective Public Relations, Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2007.
Meleong, Lexi. Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2002.
Moore, Frazier. Humas Membangun Citra dengan Komunikasi, PT Remaja
Rosdakarya: Bandung, 2005.
Morissan, Pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Professional,
Jakarta: Ramdina Prakasa, 2006.
Nurani, Soyomukti. Pengantar Ilmu Komunikasi, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2010.
Oliver, Sandra. Strategi Public Relations, Erlangga: Jakarta, 2006.
Rakhmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2000.
R David, Fred. Manajemen Strategi dan Konsep, Jakarta: Perhelalindo, 2002.
Riswandi, Ilmu Komunikasi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.
109
110
Ruslan, Rosady. Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi,
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002.
Tanzeh, Ahmad. Pengantar Metode Penelitian, Yogyakarta:Teras, 2009.
Wasesa, Silih Agung dan Macnamara, Jim. Strategi Public Relations, PT
Gramedia Pustaka Utama, 2010.
Internet
http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-lembaga-sosial-menurutahli.html (Diakses pada Tanggal 9 November 2014)
www.mizanamanah.org (Diakses pada Tanggal 9 November 2014)
111
Lampiran 1
Wawancara bersama Public Relations Mizan Amanah
Foto Bersama Public Relation Mizan Amanah Bapak Adil Permata Sidik
112
Foto di depan Kantor Pusat mizan Amanah
Penghargaan-penghargaan yang diperoleh Lembaga Mizan Amanah
Download