perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 21 BAB II

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Bukit Sinai
1. Macam-macam Istilah Bukit Sinai
Menurut catatan sejarah nama Sinai diambil dari nama Tuhan
masyarakat Mesir Kuno, yaitu Sin yang berarti Tuhan Bulan. Selain itu
Sinai juga mempunyai banyak julukan seperti Land of Turquoise, Land
of Enchantment (Tanah Pesona), dan Bridge to Asia. Untuk nama yang
terkahir ini, Sinai disebut demikian karena letaknya yang merupakan
persimpangan antara Asia dan Afrika. Dalam al-Quran, Sinai
disebutkan
dengan
nama
Thur
Saina>
atau
Thur
Sini>n
(Marzuq, 2015:172). Menurut pendapat lain bukit Sinai disebut juga
dengan Jabal Musa (gunung Musa), karena di puncak gunung itulah
nabi Musa a.s. menerima wahyu dan berdialok langsung dengan
Tuhannya, sebagaimana yang dikisahkan dalam Al Qur’an. Dalam
agama Nasrani peristiwa luar biasa tersebut terkenal dengan isitilah
“Ten Commandments atau Decalogue”. ( Baddal, 2013: diakses 20
Agustus 2015)
Seperti yang dipaparkan oleh Jauhar Ridloni Marzuq tentang
definisi Sinai, menurut al-Qamus al-Islam, kata Thursina>' adalah
gunung yang tandus atau gersang. Namun, menurut mufassir Qatadah
dan Al Kalibi, Thu>r Sini>n (Sinai) adalah bukit yang berpepohonan dan
berbuah-buahan. Dancommit
diantara
dua pendapat tersebut, pendapat
to user
21
22
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
terakhirlah yang banyak disepakati para ulama sehingga Thursina>
memang dikenal sebagai tempat kaya akan aneka ragam vegetasi
(Zainudin, 2008: diakses 03 Juni 2015).
2. Batas-batas Wilayah Bukit Sinai
Gambar.01 Peta Sinai (www.googlemap.com)
Gambar diatas adalah peta kawasan Sinai yang diambil dari google
map online. Secara geografis bukit Sinai berada di wilayah Sinai, salah
satu provinsi Mesir yang terletak di Semananjung Sinai. Semananjung
Sinai terdiri dari dua provinsi yaitu provinsi Sinai Selatan dan provinsi
Sinai Utara. Semenanjung Sinai mempunyai luas sebesar 60.000 km².
Gunung Sinai terletak di sebelah selatan semenanjung tersebut (Sinai
Selatan). Semenanjung Sinai dalam bahasa Arab disebut syibhu
jazi<rotu si<na’ adalah sebuah semenanjung berbentuk segi tiga yang
commit to user
23
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
terletak di Asia Barat namun menjadi bagian dari Mesir di Afrika
(Nugraha, 2009:88).
Semananjung Sinai merupakan batas dari dua benua besar yaitu
benua Asia dan benua Afrika. Daerah ini berbatasan langsung dengan
Laut Tengah di sebelah utara, Terusan Suez di sebelah barat, Israel di
sebelah timur, dan Laut Merah di sebelah selatan. Sebagian besar
wilayah ini berupa gurun pasir yang tandus dan bukit bebatuan.
Dataran tingginya adalah bukit Catherine (2627 m) dan bukit Musa
(2285 m). Bukit Sinai merupakan daerah tertinggi di Mesir (Nugraha,
2009:88).
Gambar.02 Hamparan Bukit Sinai (Gambar di ambil oleh: M. Khafidz, 15 juni
2011)
Secara umum, dataran Sinai terbagi menjadi tiga bagian, bagian
utara terdiri atas pasir berkerikil, dataran rendah dan perbukitan.
Bagian tengah terdiri atas dataran tinggi dan gunug-gunung batu yang
commit to user
24
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tidak terlalu besar. Bagian selatan merupakan puncak-puncak yang
menjulang dan cadas (Marzuq, 2015:172).
3. Keindahan Alam Bukit Sinai
Sebagian besar wilayah Sinai dikelilingi oleh lautan, kecuali bagian
timur yang berbatasan dengan Palestina. Perpaduan garis pantai antara
dataran yang menjorok ke terusan Suez di bagian utara dan
pegunungan cadas yang gagah membentang ke Teluk Aqabah.
Ditambah wadi-wadi dengan oasisnya yang membelah pegunungan,
semakin menambah keindahan kawasan bersejarah ini (Marzuq,
2015:173).
Selain keindahan tersebut, Sinai juga memiliki kekayaan tambang
yang cukup besar, sehingga selalu menjadi rebutan para penguasa di
sekitar kawasan tersebut. Keistimewaan lain dari Sinai adalah
statusnya sebagai celah yang paling terkenal di dunia, dari rangkaian
pegunungan yang membentang dari Turki sampai pada celah di
lembah Kenya. Sinai juga memiliki nilai sejarah yang sangat agung
karena di datran ini pernah berlangsung beberapa peristiwa religius,
seperti eksodus Nabi Musa ketika lari dari kejaran Raja Fir’aun
(173-174).
Beragam kelebihan tersebut yang menjadikan Sinai selalu menarik
untuk
dikunjungi.
Bagi
para
agamawan,
semenanjung Sinai
merupakan situs yang sangat berharga karena berbagai warisan
budaya dan tempat bersejarah yang disucikan berada disana.
commit to user
25
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Konstruksi Sejarah Bukit Sinai
Konstruksi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
memiliki arti susunan suatu bangunan (2008), dalam hal ini konstruksi
yang dimaksud adalah susunan suatu bangunan sejarah yang berupa
peristiwa mengenai sejarah bukit Sinai. Peristiwa tersebut adalah peristiwa
yang dianggap penting dan berpengaruh dalam membangun sejarah bukit
Sinai. Peristiwa yang berkaitan dengan sejarah bukit Sinai adalah kisah
perjalanan nabi Musa as menuju bukit Sinai.
Konstruksi sejarah bukit Sinai disini adalah berupa latarbelakang
sejarah bukit Sinai terkait dengan kisah nabi Musa as, dan peninggalanpeningalan bangunan di kawasan bukit Sinai yang dianggap sakral serta
memiliki nilai sejarah yang penting bagi agama samawi khusunya bagi
umat Islam.
Peradaban
merupakan
bagian
dari
kebudayaan.
Hubungan
kebudayan dan peradaban dikemukakan oleh Oswald Speengler yang
dikutip Samuel P. Huntington, bahwa kebudayaan adalah untuk menunjuk
upaya-upaya manusia yang masih terus berlanjut, sedangkan peradaban
untuk menunjukan titik akhir dari kegiatan manusia (Supriyadi, 2008:19).
Pernyataan di atas menunjukan bahwa bukit Sinai yang merupakan
kebudayaan yang dilihat dari perspektif sejarah. Bukit Sinai merupakan
peninggalan dari sebuah peradaban, dimana peradaban tersebut berada
pada masa Mesir kuno yaitu zaman kekuasaan Fir’aun. Kebudayan
terdapat dalam sejarah bukit Sinai karena sampai sekarang peninggalan
bersejarah tersebut masih aktif digunakan oleh masyarakat, dan
commit to user
26
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
berpengaruh dengan beberapa aspek sosial terhadap masyarakat, salah
satunya sebagai tempat wisata religi oleh umat beragama khususnya
agama-agama samawi.
1. Latarbelakang Sejarah Bukit Sinai Terkait dengan Kisah Nabi
Musa as.
Latar belakang bukit Sinai diperoleh dari dogma al-Quran yang
menyebutkan tentang perjalanan nabi Musa as dari lahir, menghadapi
Fir’aun hingga akhirnya sampe ke bukit Sinai untuk menerima wahyu
dari Allah SWT berupa perintah dan larangan sebagai pedoman hidup
bagi kaumnya. Para agamawan juga beranggapan bahwa kisah tentang
nabi Musa as yang menyelamatkan kaumnya dari penindasan Fir’aun
serta membawanya ke jalan Allah tersebut yang menjadikan bukit
Sinai menjadi salah satu tempat yang disucikan. Statement dari alQuran yang mengisahkan nabi Musa bermunajat di bukit Sinai di
ceritakan dalam al-Quran surat al-A’ra>f ayat 142-145. Kisah nabi
Musa itulah yang menjadi latarbelakang sejarah bukit Sinai, sehingga
bukit Sinai mempunyai nilai sejarah yang sangat tinggi dan
menjadikannya sebagai peninggalan peradaban yang disucikan.
a. Kelahiran Nabi Musa as.
Musa as dinisbatkan kepada generasi nabi yang dilahirkan
dari keturunan Ya’qub bin Ishaq bin Ibarhim. Setelah yusuf
mendatangkan ayahnya yakni Ya’qub dan para saudaranya ke
mesir, mereka bermukim di sana (Mesir) sampai beranak pinak dan
commit to user
27
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
berkembang pesat. Ya’qub memiliki beberapa putra diantaranya
adalah Rubail, Auraubin, Syam’un, Lawi, Yahudza, Yasakir,
Zabulun, Bunyamin, Dan, Naftali, Jad, Asyir, dan ditambah dengan
Yusuf yang berada di Mesir (Sya’ban, 2015:11-12).
Pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa silsilah
keturunan nabi Musa as yaiitu Musa bin Imran bin Fahis bin 'Azir
bin Lawi bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim bin Azara bin Nahur
bin Suruj bin Ra'u bin Falij bin 'Abir bin Syalih bin Arfahsad bin
Syam bin Nuh. Ibunda Musa memiliki nama Yukabad, pendapat
lain mengatakan namanya adalah Yuhanaz Bilzal. Musa dilahirkan
pada masa kekuasaan Fir’aun. Fir’aun adalah seorang raja dari
Mesir
yang
menjalankan
kekuasannya
dengan
sewenang-
sewenang. Pada masa itu, Fir’aun memerintahkan pasukannya
untuk membunuh semua bayi laki-laki yang baru lahir dari Bani
Israel dan membiarkan hidup jika bayi yang dilahirkan adalah
seorang bayi perempuan. Perintah itu datang setelah Fir’aun
mendengar ramalan dari seorang peramal bahwa akan lahir seorang
anak laki-laki dari Bani Israel yang kelak akan melenyapkan sang
raja tersebut (Maula, 2015:212).
Tiga bulan setelah kelahiran Musa, Allah mengilhamkan
kepada ibunda Musa untuk membuat kotak kayu sebagai tempat
menyimpan nabi Musa di dalamnya, kemudian kotak kayu tersebut
dihanyutkan di sungai Nil. Kotak kayu itu terhanyut hingga masuk
ke istana Fir’aun dan ditemukan oleh Asiah istri dari Fir’aun.
commit to user
28
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Asiah meminta kepada Fir’aun agar diperbolehkan merawat bayi
tersebut. Fir’aun mengizinkan Asiah untuk merawat Musa. Asiah
mencari seorang ibu yang dapat memberikan Musa air susu, dan
dari sekian banyak wanita yang mencoba memberikan asi kepada
Musa, akan tetapi Musa menolaknya dan tidak mau meminum asi
yang diberikan kecuali asi yang diberikan oleh Yukabad yang
merupakan ibunda Musa. (Maula, 2015:213-125).
Pada masa kekuasaan Firaun kelahiran bayi laki-laki adalah
sesuatu hal yang dilarang, namun seperti yang dipaparkan diatas,
nabi Musa mendapat mukjizat dari Allah dari ancaman Fir’aun.
Kisah tentang kelahiran nabi Musa as merupakan salah satu
unsur dari latarbelakang yang membangun nilai sejarah bukit Sinai
di Mesir. Hal tersebut dikarenakan kisah kelahiran nabi Musa yang
mendapatkan mukjizat dari Allah merupakan awal dari perjalanan
nabi Musa ke bukit Sinai.
b. Musa ke Negeri Madyan
Latarbelakang sejarah bukit Sinai yang kedua adalah
tentang kisah nabi Musa as yang mengasingkan diri ke negeri
Madyan dikarenakan Musa merasa ketakukan setelah membunuh
salah satu pengikut Fir’aun. Allah memberikan rahmat kepada nabi
Musa berupa tempat tinggal dan Istri yang merupakan putri dari
syekh Syu’aib.
Saat mulai dewasa Musa melihat keganjalan dan keburukan
commit
to user Kalangan Bani israel merupakan
yang terjadi di dalam
masyarakat.
29
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kalangan lemah dan tertindas. Musa melihat dua laki-laki sedang
berkelahi. Dua orang laki-laki tersebut merupakan orang Bani
Israel (Ibrani) dan pengikut Fir’aun yang kuat. Orang Ibrani
tersebut meminta bantuan Musa untuk menolongnya. Kemudin
Musa pun membantu dan menolongnya dengan memukul pengikut
Fir’aun. Musa terkejut melihat laki-laki tersebut mati hanya dengan
satu pukulan. Kabar tersebut terdengar oleh pengikut Fir’aun
lainnya. Beberapa pengikut Fir’aun berencana membunuh Musa
guna membalas dendam atas saudaranya yang mati di tangan Musa
(Maula, 2015:216-217).
Mendengar
rencana
pengikut
Fir’aun
yang
akan
membunuhnya, Musa berjalan menuju negeri Madyan dengan rasa
khawatir. Musa berlari menghindari kejaran dari para pengikut
Fir’aun. Di tengah perjalanan Musa menolong dua orang gadis
untuk mengambil air dari kerumunan para penggembala. Gadis
tersebut menceritakan peristiwa yang dialaminya keada ayahnya
yang telah lanjut usia. Ayah gadis tersebut bernama Syu’aib.
Menurut al-Hasan al-Bashri dan Malik ibn Anas meriwayatkan
bahwa Syu’aib yang dimaksud adalah nabi Syu’aib, sedangkan
yang lainnya meriwayatkan bahwa syekh tersebut hanyalah
seorang lelaki yang bernama Syu’aib (2015:219).
Syu’aib menyuruh salah seorang putrinya untuk pergi
menemui Musa dan mengundangnya ke rumah. Dengan rasa malu
dan segan gadis itu menemui musa dan berkata, “sesungguhnya
commit to user
30
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bapakku memanggilmu agar ia memberi balasan terhadap
(kebaikan) mu memberi minum (ternak) kami”. Seperti yang
tertulis dalam al-Quran Surat al-Qashas ayat 25,
        
         
         
Faja>'athu ichda>huma> tamsyi> ‘ala istichya>'in qa>lat inna abi>
yad’u>ka liyajziyaka ajra ma> saqaita lana> falamma> ja>'ahu wa
qassha ‘alaihil-qashasha qa>la la> takhaf najauta minal-qaumi'zhzha>limi>n (25)
Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua
perempuan itu berjalan dengan malu-malu, dia berkata,
"Sesungguhnya ayahku mengundangmu untuk memberi balasan
sebagai imbalan atas (kebaikan)mu memberi minum (ternak)
kami”. Ketika Musa mendatangi ayahnya dan dia menceritakan
kepadanya kisah (mengenai dirinya), dia berkata, "Janganlah
engkau takut! Engkau telah selamat dari orang-orang yang zalim
itu”. (al-Qashas ayat 25)
Musa memenuhi ajakannya dan berjalan mengikuti gadis itu
kerumah Syu’aib yang menyambutnya dengan ramah. Musa
menceritakan keadaan dirinya dan membuka rahasia pelariannya
dari Mesir. Setelah sekian lama Musa tinggal bersama Syu’aib,
Musa mendapatkan tawaran untuk menikahi salah satu putri
Syu’aib. Sebagai syarat mas kawin Musa diminta bekerja
menggembalakan ternak-ternak milik nabi Syu’aib selama 8 tahun.
Musa menyaggupi syarat tersebut, bahkan Musa menggenapkan
sampai dengan 10 tahun (Maula, 2015:219-222).
commit to user
31
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sekian
lama
meninggalkan
tanah
air
(Mesir)
telah
menimbulkan kerinduan Musa untuk pulang melihat perubahan dan
perkembangan yang terjadi di negerinya. Musa meminta ijin
kepada nabi Syu’aib untuk pulang ke tanah kelahirannya, dan Nabi
Syu’aib mengizinkannya. Musa dan istrinya berjalan ke arah
selatan hingga pada suatu malam mereka tiba di bukit Sinai. Tibatiba Musa kehilangan arah jalan pulang. Tidak lama kemudian
perlindungan Allah datang dengan memberikan mukjizat pada
tongkatnya. Ia dibekali mukjizat tersebut untuk menghadapi para
pengikut Fir’aun (Maula, 2015:222-225).
Perjalanan Musa meninggalkan mesir ke negeri Madyan
menjadi salah satu unsur dari latarbelakang yang membangun
sejarah bukit Sinai karena pada perjalanan tersebut Musa mendapat
mukjizat dari Allah sebuah tongkat yang sakti, yang mana mukjizat
tersebut diturunkan di bukit Sinai.
c. Musa dan Harun menghadapi Fir’aun
Latarbelakang sejarah bukit Sinai di Mesir yang ketiga
adalah kisah nabi Musa as yang menghadapi Fir’aun. Nabi Musa as
dibantu oleh saudaranya yang bernama Harun as sebagai juru
bicaranya untuk menghadapi Fir’aun.
Allah menyeru Musa untuk segera menghadap Fir’aun,
akan tetapi Musa memiliki keraguan dalam hatinya yang
dikarenakan ia telah membunuh salah satu dari pengikut Fir’aun,
commit
to user Fir’aun itu membunuhnya. Akal
dan dia merasa takut
jika pengikut
32
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dan hatinya dipenuhi harapan besar untuk membimbing dan
menyeru menusia ke jalan kebenaran. Namun, nabi Musa merasa
tidak punya kemampuan untuk menyampaikan dalil dan hujjah
tentang cara yang benar dan meyakinkan. Musa tidak dapat
mengungkapkan apa yang dipikirkannya ke dalam kata-kata yang
runut, jelas, dan dipahami orang-orang. Musa memiliki kesulitan
untuk berbicara. Allah pun menentramkan hati Musa dan
dijadikannya Harun sebagai pendukung dakwahnya, dan orang
yang memuliakan risalahnya. Kemudian Allah mengilhamkan
kepada Harun yang saat itu berada di Mesir untuk menemui Musa
di lereng Sinai sebelah kanan (Maula, 2015: 226-228).
Musa dan Harun beserta keluarganya berangkat ke Mesir.
Setibanya di Mesir keduanya langsung menemui Fir’aun dan
menyampaikan seruan menuju jalan kebenaran. Namun Fir’aun
menentang seruan tersebut. Fir’aun masih menganggap dirinya
sebagai Tuhan, dan tidak ada yang lebih kuat dibanding dengan
dirinya. Segala upaya dilakukan Musa dan Harun, dari bertanding
dengan para penyihir utusan Fir’aun. Musa mengalahkan para
penyihir tersebut sehingga membuat para penyihir beriman kepada
Musa (2015: 230-241).
Amarah dan kebencian Fir’aun tak tertahankan dan kembali
berkata, “Kita harus membunuh anak laki-laki mereka dan
membiarkan anak-anak perempuan mereka”. Mulailah Fir’aun dan
para pengikutnya menjalankan kezaliman dan penindasan. Mereka
commit to user
33
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menangkap,
menyiksa,
dan
siapa
saja
yang
dianggap
membahayakan kekuasaan. Semua orang yang menyatakan
beriman dan mengikuti Musa mereka buru dan mereka siksa. Para
pengikut
Musa
meminta
perlindungan
kepada
Musa
(Maula, 2015:241-242).
Kisah dari pemaparan di atas menjadi salah satu unsur
konstruksi sejarah bukit Sinai, karena pada bagian ini telah muncul
nabi Harun yang merupakan saudara dan sekaligus teman dakwah
nabi Musa. Kemunculan nabi Harun as akan berpengaruh kepada
konstruksi sejarah bukit Sinai karena nabi harun ditugaskan untuk
mengawasi Bani Isarel dalam perjalanan ke bukit Sinai selagai nabi
Musa bermunajat kepada Allah di atas puncak bukit sinai. Selain
itu, makam nabi Harun as juga menjadi peninggalan bersejarah
yang terdapat di bukit Sinai.
d. Musa dan Bani Israil keluar dari Mesir
Latarbelakang sejarah bukit Sinai selanjutnya didasari dari
kisah nabi Musa as yang membawa kaumnya yaitu Bani Israel
keluar dari Mesir guna menghindari penindasan yang dilakukan
oleh Fir’aun terhadap kaumnya.
Bani israel hidup menderita di bawah tekanan Fir’aun dan
para pengikutnya. Kehadiran Musa untuk menyelematkan dan
membebaskan mereka dari belenggu penindasan. Bani Israel
mendatangi Musa agar memohonkan rahmat dan hidayah Allah
commit
to user
untuk mereka. Nabi
Musa
bersama kaumnya dari Bani Israil,
perpustakaan.uns.ac.id
34
digilib.uns.ac.id
sedang dalam perjalanan keluar dari negeri Mesir, menuju ke
negeri harapan Kan’an (Palestina). Karena dikejar oleh pasukan
Fir’aun Mesir (Baddal, 2013: diakses 20 Agustus 2015).
Bani Israel berjalan dengan cepat karena takut tertangkap
oleh Fir'aun dan bala tenteranya yang mengejar mereka dari
belakang . Pada waktu fajar di tepi lautan merah setelah selama
semalam suntuk dapat melewati padang pasir yang luas. Rasa
cemas dan takut makin mencekam hati para pengikut Nabi Musa
dan Bani Isra'il ketika melihat laut terbentang di depan mereka
sedang dari belakang mereka dikejar oleh Fir'aun dan bala
tenteranya yang akan berusaha mengembalikan mereka ke Mesir.
Mereka tidak meragukan lagi bahwa bila mereka tertangkap, maka
hukuman matilah yang akan mereka terima dari Fir'aun yang zalim
itu.
Musa memukul laut tersebut dengan tongkatnya, maka
dengan izin Allah terbelah laut itu, tiap-tiap belahan merupakan
seperti gunung yang besar. Di antara kedua belahan air laut itu
terbentang dasar laut yang sudah mengering yang segera di bawah
pimpinan Nabi Musa dilewatilah oleh kaum Bani Isra'il menuju ke
tepi timurnya. Setelah mereka sudah berada di bagian tepi timur
dalam keadaan selamat terlihatlah oleh mereka Fir'aun dan bala
tenteranya menyusuri jalan yang sudah terbuka di antara dua belah
gunung air itu. Kembali rasa cemas dan takut mengganggu hati
mereka seraya memandang kepada Nabi Musa seolah-olah
commit to user
35
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bertanya apa yang hendak dia lakukan selanjutnya. Nabi Musa
telah diilhamkan oleh Allah agar tenang menanti Fir'aun dan bala
tentaranya turun semua ke dasar laut. Karena takdir Allah telah
mendahului bahwa mereka akan menjadi bala tentera yang
tenggelam (Baddal, 2013: diakses 20 Agustus 2015).
Fir’aun berbohong kepada para pengikutnya dan mengaku
bahwa lautan terbelah itu karena kuasanya untuk menangkap
rombongan dari nabi Musa. Para pengikut Fir’aun percaya dengan
ucapannya, kemudian kembali mengejar Musa dan kaumnya.
Ketika pengikut Musa sampai ke tepi daratan, tiba-tiba laut yang
terbelah tersebut kembali menutup. Fir’aun dan pasukannya
tenggelam di dalam samudera (Maula, 2015:251).
Bani Isra'il yang merupakan pengikut Nabi Musa masih
meragukan kematian Fir'aun. Mereka masih terpengaruh dengan
kenyataan yang ditanamkan oleh Fir'aun semasa ia berkuasa
sebagai raja bahwa dia adalah manusia luar biasa lain daripada
yang lain dan bahwa dia akan hidup kekal sebagai tuhan dan tidak
akan mati. Khayalan yang masih melekat pada fikiran mereka
menjadikan
mereka
tidak
mau
percaya
bahwa
dengan
tenggelamnya, Fir'aun sudah mati. Mereka menyatakan kepada
Musa bahwa Fir'aun mungkin masih hidup namun di alam lain.
Nabi Musa berusaha menyakinkan kaumnya bahwa apa yang
terfikir oleh mereka tentang Fir'aun adalah suatu khayalan belaka
dan bahwa Fir'aun sebagai orang biasa telah mati tenggelam akibat
commit to user
36
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pembalasan Allah atas perbuatannya, menentang kekuasaan Allah
mendustakan Nabi Musa dan menindaskan serta memperhambakan
Bani Isra'il. Dan setelah melihat dengan mata kepala sendiri,
tubuh-tubuh Firaun dan orang-orangnya terapung-apung di
permukaan air, hilanglah segala tahayul mereka tentang Fir'aun dan
kesaktiannya (Baddal, 2013: diakses 20 Agustus 2015).
Menurut catatan sejarah, mayat Fir'aun yang terdampar di
pantai diketemukan oleh orang-orang Mesir, lalu diawet hingga
utuh sampai sekarang, sebagai mana dapat dilihat di museum
Mesir.
Kisah perjalanan nabi Musa dan Harun beserta kaumnya
keluar dari mesir merupakan unsur dari latarbelakang sejarah bukit
Sinai, karena keluarnya Musa beserta kaumnya dari mesir
merupakan bagian perjalanan mereka menuju ke bukit Sinai.
e. Musa bermunajat di Bukit Sinai
Latarbelakang sejarah yang terahir inilah yang merupakan
inti dari latarbelakang sejarah bukit Sinai di Mesir terkait dengan
kisah nabi Musa as. Pada bagian ini terdapat kisah nabi Musa yang
menjalankan perintah Allah untuk mendaki Bukit Sinai guna
mendapatkan wahyu yang berupa perintah serta larangan sebagai
pedoman hidup bagi kaumnya.
Selamat dari kejaran fir’aun dan tentaranya, Musa dan
pengikutnya tinggal di sebuah tempat. Mereka mulai membangun
komunitas
commit
to userperangkat
dengan
segala
dan
sistem
yang
37
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dibutuhkannya.
Mereka
membutuhkan
pedoman
untuk
menciptakan tatanan masyarakat yang teratur, untuk nabi Musa
meminta kepada Tuhannya sebuah kitab untuk dijadikan sebagai
petunjuk dan landasan hukum (Maula, 2015:254).
Allah memerintahkan Musa untuk bersuci dan berpuasa
selama tiga puluh hari. Musa diperintahkan pergi ke Bukit Sinai
setelah selesai menjalankan puasanya, untuk menerima perintahNya yang terdapat dalam sebuah kitab yang berisi perintah dan
larangan bagi kaumnya. Musa memilih tujuh puluh laki-laki dari
kaumnya.
Kemudian
mereka
berangkat
ke
Bukit
Sinai
(2015:254).
Musa berjalan lebih dulu daripada kaumnya, demi
menjalankan perintah Allah, Musa meningglakan kaumnya. Harun
ditugaskan untuk mengurus, mengatur dan menjaga keadaan
kamunya sampai Musa kembali membawa syariat dan pedoman
dari Tuhannya. Musa berjalan seorang diri mendaki Bukit Sinai.
Musa meminta Tuhannya untuk menampakkan wujudnya agar
ketetapan dan hukum Allah menjadi hujjah yang pasti bagi
kaumnya.
Kaumnya
sendiri
pernah
memintanya
agar
memperlihatkan Allah dengan jelas kepada mereka. Allah berkata
kepada musa bahwa dia bisa melihat-Nya jika bukit tersebut tetap
berda di tempatnya seperti semula, akan tetapi nabi Musa pingsan
karena ketakutan setelah melihat bukit tersebut hancur ditelan bumi
(2015:255).
commit to user
38
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Nabi Musa berbicara langsung dengan Tuhannya untuk
membawa risalah yang diberikan oleh Tuhannya, akan tetapi
pengelihatan nabi Musa tidak mampu melihat wujud Allah. Seperti
yang tertulis dalam al-Quran surat al-A’raf ayat 144 ,
       
      
Qa>la ya> Mu>sa inni>s-'shthafaituka ‘ala'n-nasi birisa>la>ti> wa
bikala>mi fakhud ma> ataituka wa ku'm-mina'sy-sya>kiri>n (144)
Allah berfirman, “ Hai Musa, sesungguhnya Aku telah
memilihmu diantara manusia lainnya untuk membawa risalahKu dan berbicara langsung dengan-Ku. Maka berpegang
teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan jadilah
diantara orang-orang yang bersyukur (QS. al-A’raf ayat 144).
Susunan dari kisah-kisah nabi Musa as diatas merupakan
konstruksi yang membangun sejarah bukit Sinai di Mesir. Bukit
atau Gunung Tursina merupakan salah satu tempat yang
berpengaruh bagi para agamawan atau orang-orang muslim yang
ingin bernapak tilas menelusuri jejak nabi Musa as. Nabi Musa
bermunajat kepada Allah untuk menunjukkan bukti kenabian
kepada kaumnya di bukit Sinai. Bukit Sinai menjadi saksi bisu saat
Musa menerima mukjizat kenabian Musa yang diberikan dalam
wujud tongkat yang bisa berubah menjadi ular . Bukit Tursina juga
yang menjadi saksi bahwa Nabi Musa pernah berbicara langsung
kepada Allah. Di tempat ini pula kita akan temui dua jenis buah
commit to user
39
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang dijadikan sumpah oleh Allah , buah tin dan buah zaitun.
Seperti yang dijelaskan di dalam al-Quran surat at-Tin ayat 1 dan 2.
     
Wat-'ti>ni wazzaitu>n (1) wa thu>ri si>ni>n (2)
Demi (buah) tin dan (buah) zaitun,(1) dan demi
bukit Sinai (2).
Ayat tersebut juga yang menjadikan bukit Sinai sebagai
tempat yang amat penting bagi umat Islam pada khususnya, karena
nama dari bukit Sinai terdapat di dalam al-Quran yang merupakan
kitab suci dari umat Islam.
2. Peninggalan Bersejarah di Bukit Sinai
Peninggalan bersejarah yang berada di kawasan bukit Sinai juga
merupakan sebuah konstruksi sejarah bukit Sinai serta sebagai saksi
bahwa kawasan bukit Sinai mempunyai nilai histotis yang tinggi.
Terdapat beberapa peninggalan bersejarah di bukit Sinai yang
menambah kawasan di sekitar Sinai menjadi lebih menarik untuk
dijelajahi,
karena
pada
masing-masing
peninggalan
tersebut
mempunyai nilai sejarah tersendiri yang penting untuk diketahui bagi
para penganut agama samawi.
commit to user
40
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Puncak Bukit Sinai
Puncak bukit Sinai mempunyai sejarah penting bagi umat
islam dan yahudi. Menurut Islam, di atas puncak bukit Sinai inilah
nabi Musa bermunajat kepada Allah SWT selama 40 hari
sebagaimana disebutkan dalam al-Quran surat al-Baqarah ayat 51.
Ketika sedang bermunajat di atas puncak bukit Sinai, nabi Musa
menerima wahyu dari Allah secara langsung, yakni berupa kitab
Taurat sebagai pedoman baginya dan bagi kaumnya. Menurut
kepercayaan yahudi, di bukit inilah Musa menerima The Ten
Commandements (Sepuluh Firman Tuhan). (Nugraha, 2009:87).
Bukit Sinai disebut juga dengan jabal Musa. Start dalam
pendakian ke puncak bukit tersebut dimulai dari lembah jabal
musa. Start untuk mendaki puncak tersebut baru akan dibuka pada
pukul 00.30 dini hari, dimaksudkan agar pendaki bisa sampai di
puncak Jabal Musa sebelum matahari terbit sehingga para pendaki
dapat menikmati keindahan sunrise dari atas puncak bukit tersebut
(Marzuq, 2015:181).
Gambar. 03 Sunrise di puncak gunung Sinai (gambar
commit to user
diambil oleh Dien, 17 Juli 2008)
41
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Puncak bukit Sinai tersebut menjadi tempat yang paling
digemari oleh para wisatawan, karena latarbelakang historisnya. Di
atas puncak bukit tersebut terdapat tempat peribadatan tiga umat
agama samawi. Terdapat pula pedagang asongan yang berada di
atas puncak bukit Sinai untuk pengganjal perut bagi para pendaki
yang tidak membawa bekal makanan.
Banyak
para pendaki yang tidak sanggup menakluklan
puncak bukit Sinai tersebut karena medannya yang sulit untuk
dilalui. Pendakian menuju puncak bukit Sinai melewati bebatuan
yang terjal dan licin. Pendakian puncak tersebut dapat diabantu
dengan mengendarai unta, tapi hanya sampai batas jalan yang
disediakan untuk jalur unta, selebihnya para pendaki mendaki
puncak tersebut dengan berjalan kaki.
b. Patung Samiri
Patung samiri merupakan salah satu peninggalan bersejarah
yang terdapat di kawasan bukit Sinai. Patung samiri adalah sebuah
patung yang berbentuk lembu atau sapi.
Gambar.04 Patung Anak Sapi Samiri (gambar diambil oleh:
Wawan B, 07 Maret 2015)
commit to user
42
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Patung yang menyerupai lembu tersebut di klaim oleh
penduduk sekitar Sinai sebagai berhala hasil ciptaan orang yang
bernama Samiri yang digunakan untuk menyesatkan Bani Israel.
Pendapat lain tentang patung samiri yang ada di bukit Sinai bahwa
gambaran patung lembu tersebut merupakan pancaran daripada
patung emas yang dibuat oleh Samiri. Lalu pancaran tersebut
terkena ke bukit dan membentuk ukiran seekor lembu. Ukiran ini
dapat dilihat dengan jelas kira-kira 20 meter dari tempat tersebut.
Ada pendapat lain yang menyatakan ia bukan hasil pancaran dari
patung emas tersebut tapi hanya kesan luluhawa yang membentuk
seperti lembu (BKMIP, 2008: diakses 31 Agustus 2015).
1) Latarbelakang terbentuknya Patung Samiri
Kisah yang menyebutkan tentang Samiri terdapat dalam alQuran surat Tha>ha> ayat 85 sampai 98. Kemudian al-A’ra>f ayat
138, 149, 151, 154, 155 dan surat al-Baqarah ayat 55, 56, 63
dan 64.
Kejadian mengenai kisah tentang patung Samiri bermula
saat nabi Musa terlambat pulang dari bermunajat kepada Allah
di atas bukit Sinai, Bani Israel mulai meragukan kenabian dan
agama yang dibawa oleh nabi Musa karena terlalu lama
menunggu nabi Musa turun dari puncak bukit Sinai. Bani Israel
meminta nabi Harun untuk membuatkan sesembahan, hal ini
terdapat dalam al-Quran surat al-A’raf ayat 148,
commit to user
43
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
        
            
   
Wa jawazna> bibani> isra>'i>lal-bachra fa'atau ‘ala> qaumin
ya’kufu>na ‘ala> ashna>mil-lahum qa>lu> ya>mu>sa>-j’al-lana< ila>han
kama> lahum a>lihatun qa>la innakum qaumun tajhalu>na
Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu. Maka
setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap
menyembah berhala mereka, Bani lsrail berkata: "Hai Musa.
buatlah untuk Kami sebuah Tuhan (berhala) sebagaimana
mereka mempunyai beberapa Tuhan (berhala)". Musa
menjawab: "Sesungguh-nya kamu ini adalah kaum yang tidak
mengetahui (sifat-sifat Tuhan)" (138).
Berdasarkan ayat di atas, munculah ambisi samiri untuk
mengajak bani Isarel menyembah patung anak sapi. Salah
seorang dari
Bani
Israel
yang bernama Samiri, telah
menghimpunkan emas, perak dan barang perhiasan lalu
membentuk seekor anak lembu dan membawa patung tersebut
ke hadapan Nabi Harun. Dia meminta kaumnya supaya
menyembah dan menyembelih korban kepada Tuhan baru
mereka (berhala patung Samiri). Sekembalinya Nabi Musa
bermunajat, dia membawa bersamanya kitab Taurat sebagai
ajaran dan panduan kepada Bani Israel. Namun, Nabi Musa
kecewa setelah mendapati kaumnya menyekutukan Allah
dengan menyembah patung berhala yang dibuat oleh Samiri
(BKMIP, 2008: diakses 31 Agustus 2015).
commit to user
44
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) Biografi Samiri
Menurut Muhammad Ibnu Ishaq (704 M-767 M) penyusun
kitab Sirat ar-Rasulullah, meriwayatkan kisah dari Ibnu Abbas,
mengatakan bahwa, Samiri adalah seorang penduduk Bajarma
dan dia berasal daripada kaum yang menyembah berhala.
Dalam dirinya telah tertanam kecintaan kepada penyembahan
terhadap patung dan berhala sapi. Samiri menampakkan dirinya
adalah pengikut Musa di hadapan Bani Israil namun hatinya
bergelojak dengan kepercayaan nenek-moyangnya. Menurut
Muhammad Ibnu Ishaq, Samiri adalah nama panggilan bagi
seorang individu kufur bernama Musa bin Zafar (wikipedia,
2015: diakses 30 Juli 2015). Pendapat lain mengatakan, Samiri
adalah penisbatan kepada salah satu kabilah bani Israil. Dahulu,
Samiri bergaul dengan orang-orang yang menyembah patung
anak sapi, sehingga cintanya kepada anak sapi benar-benar
merasuk tulang (Fadhl, 2012: diakses 11 September 2015).
Menurut sumber yang penulis peroleh dari data kuesioner,
bahwa lokasi patung anak sapi yang disebut patung Samiri
berada di kawasan bawah perbukitan Sinai di Mesir diantara
batu-batu besar yang terdapat di kawasan tersebut.
c. Wadi Arbain
Wadi Arbain adalah tempat bersejarah yang berada di bukit
Sinai. Nama Wadi Arbain (empat puluh lembah) diambil dari
firman Allah Ta’ala di dalam al-Quran surat al-Ma’idah ayat 26,
commit to user
45
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
            
    
Qa>la fa'innaha> mucharramatun ‘alaihim arba’i>na sanatan
yati>hu>na fi>l-ardhi fala> ta'sa ‘alal-qaumil-fa>siqi>na
Allah berfirman: "(Jika demikian), Maka Sesungguhnya negeri
itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama
itu) mereka akan berputar-putar kebingungan di bumi (padang
Tiih) itu. Maka janganlah kamu bersedih hati (memikirkan
nasib) orang-orang yang Fasik itu".
Di
kawasan
inilah
pengikut
Nabi
Musa
menjadi
kebingungan tidak menjumpai tempat keluar selama 40 tahun
disebabkan mereka enggan
mematuhi perintah Allah untuk
memasuki kota Palestina. Keengganan mereka di sebabkan karena
keangkuhan mereka serta cerita yang menyatakan terdapat orangorang
yang
kuat
di
dalam
negeri
Palestina
tersebut
(BKMIP, 2008: diakses 31 Agustus 2015). Peristiwa tersebut
terdapat dalam al-Quran surat al-Ma’idah ayat 02,
         
         
         
     
  
         
   commit
 to

     
user
46
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
          
  
Ya>qaumi udkhulul-ardhal-muqaddasata'l-lati> kataba'l-la>hu
lakum wala> tartaddu> ‘ala> adba>rikum fatanaqalibu> kha>siri>na
(21).
Qa>lu> ya>mu>sa> inna fi>ha> qauman jabba>ri>na wa inna> lannadkhulu>ha> chatta> yakhruju> minha> fa'in yakhruju> minha> fa'inna>
da>khilu>na (22).
Qa>la rajula>ni mina'l-ladzi>na yakha>fu>na an’ama'l-la>hu ‘alaihima>
udkhulu> ‘alaihimul-ba>ba fa'idza> dakhaltumu>hu fa'innakum
gha>libu>na wa ‘ala'l-la>hi fatawakkalu> in kuntum-mu'mini>na (23).
Qa>lu> ya>mu>sa> inna> lan-nadkhuluha< abadam-ma> da>mu> fi>ha>
fa'dzhab anta wa rabbuka faqa>tila> inna> ha>huna> qa>’idu>na (24).
Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah
ditentukan Allah bagimu[409], dan janganlah kamu lari
kebelakang (karena takut kepada musuh), Maka kamu menjadi
orang-orang yang merugi (21).
Mereka berkata: "Hai Musa, Sesungguhnya dalam negeri itu ada
orang-orang yang gagah perkasa, Sesungguhnya Kami sekalikali tidak akan memasukinya sebelum mereka ke luar
daripadanya. jika mereka ke luar daripadanya, pasti Kami akan
memasukinya" (22).
Berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada
Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya:
"Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu,
Maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. dan
hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu
benar-benar orang yang beriman" (23).Mereka berkata: "Hai
Musa, Kami sekali sekali tidak akan memasuki nya selamalamanya, selagi mereka ada didalamnya, karena itu Pergilah
kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua,
Sesungguhnya Kami hanya duduk menanti disini saja" (24).
Wadi Arbain terletak di dekat 12 mata air yang disebut
Uyun Musa. Kawasan tersebut terdapat banyak air dan pepohonan
yang masih hijau. Lokasi Wadi Arbain adalah berupa jalan
sepanjang terdapat beberapa lembah.
commit to user
47
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar. 05 Wadi Arbain (www.discoversinai.net)
Pada gambar di atas adalah sebuah papan nama sebagai
penanda bahwa kawasan tersebut merupakan kawasan dari
Wadi Arbain.
d. Uyun Musa
Uyun Musa adalah sumur yang diyakini sebagai 12 mata air
yang berasal dari sebuah batu yang dipecahkan oleh Musa dengan
tongkatnya. Nabi Musa melakukan hal tersebut karena mukjizat
dari Allah SWT untuk memberi minum kaumnya, yaitu Bani Israel
(Marzuq, 2015: 178-179). Cerita tentang kejadian tersebut
dipaparkan oleh al-Quran dalam surat al-Baqarah: 60.
        
         
commit to user
48
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
          
 
Wa idzistasqa> mu>sa> liqaumihi fakulna>dh-rib bi’asha>kalchajara fan-'fajarat minhutsnata> ‘asyrata ‘ainan qad ‘alima
kullu unasim-masyrabahum kulu> wasyrabu> min rizqi'l-la>hi wa
la> ta’tsau fil-ardhi mufsidi>na (9)
Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya,
lalu Kami berfirman: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu".
lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. sungguh
tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masingmasing). Makan dan minumlah rezki (yang diberikan) Allah,
dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat
kerusakan (9).
Menurut beberapa ahli tafsir , kedua belas mata air tersebut
sesuai dengan jumlah golongan atau suku yang ada adalam
tubuh Bani Israel, seperti yang dijelaskan dalam al-Quran surat
al-A’raf: 160,
         
       
           
        
        
 
Wa qatha’na>humuts-natay ‘asyrata asba>than umaman
wa'auchaina< ila> mu>sa> idzi>s'-tasqa>hu anidh-ribb-biasha>kalchajara fa>-'nbajasat minhuts-'nata> ‘asyrata ‘ainan qad ‘alima
kullu una>sim-masyrabahum wazhalalna> ‘alaihimul-ghama>ma
wa'nzalna> ‘alaihimul-manna> was-'salwa> kulu> minathayyiba>ti ma>
commit to user
49
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
razaqna>kum wama> zhalamu>na walakin ka>nu> anfusahum
yazhlimu>na (19).
Dan mereka Kami bagi menjadi dua belas suku yang masingmasingnya berjumlah besar dan Kami wahyukan kepada Musa
ketika kaumnya meminta air kepadanya: "Pukullah batu itu
dengan tongkatmu!". Maka memancarlah dari padanya duabelas
mata air. Sesungguhnya tiap-tiap suku mengetahui tempat
minum masing-masing. dan Kami naungkan awan di atas
mereka dan Kami turunkan kepada mereka manna dan salwa.
(kami berfirman): "Makanlah yang baik-baik dari apa yang telah
Kami rezkikan kepadamu". mereka tidak Menganiaya Kami,
tapi merekalah yang selalu Menganiaya dirinya sendiri (19).
Dua belas dari jumlah sumur yang ada, saat ini hanya tersisa
dua buah sumur, karena sebagian sumur yang lain tertutup oleh
pasir.
Gambar. 06 Uyun Musa (gambar diambil oleh Aini
Masithoh, 12 Desember 2014)
Uyun Musa berada di sebuah kawasan padang pasir yang
luas dan hanya ditumbuhi sedikit pohon kurma yang saling
berjauhan. Uyun Musa terletak 20 km dari terowongan Ahmed
Hamdi Sinai selatan, yaitu terowongan bawah laut dan dekat
commit to user
dengan Saint Chaterine City. Dari beberapa peninggalan
50
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bersejarah, Uyun Musa berlokasi dekat dengan Wadi Arbain.
Sebagai tempat pariwisata, sebenarnya tempat tersebut tidak
begitu menarik untuk dikunjungi. Tempat tersebut menjadi
menarik untuk dikunjungi karena terkandung nilai historis
didalamnya, khususnya bagi pemeluk agama samawi.
e. Makam Nabi Harun dan Nabi Shaleh
Istilah makam dalam bahasa Arab berasal dari kata maqam
yang berarti tempat, status, atau hirarki. Tempat penyimpan
jenazah sendiri disebut qubra yang berarti kubur atau kuburan.
Makna dari keduanya tidak dapat dibedakan secara tegas. Sehingga
orang yang akan berziarah bisa menyatakan “ke makam” atau “ke
keburuan” (Nur Syam dalam Anton, 2008:17).
Penelitian ini akan membahas dua makam yang berada di
kawasan bukit Sinai, yaitu makam nabi Harun dan nabi Shaleh.
Kedua makam tersebut terlihat biasa saja dan tak terlalu istimewa.
Hanya sebuah ruangan kecil yang di dalamnya terdapat gundukan
tanah yang kurang terawat secara baik (Marzuq, 2015:181). Hanya
saja tempat tersebut menjadi tempat yang sakral dan bersejarah
karena kedua tokoh tersebut sangat berpengaruh bagi umat islam,
sehingga pada saat ini dijadikan sebagai tempat berziarah bagi
pemeluk agama Islam pada khususnya.
commit to user
51
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1) Makam Nabi Harun
Makam Nabi Harun as merupakan peninggalan bersejarah
yang disucikan, karena nabi Harun as adalah salah satu dari
sekian banyak nabiallah yang dianggap berpengaruh dan di
hormati bagi umat Islam. Maka, peninggalan dari tokoh yang
sangat bersejarah inilah yang menambah nilai daya tarik di
sekitar kawasan bukit Sinai.
Harun bin Imran bin Qahits bin Lawi bin Yaakub bin Ishak
bin Ibrahim. Baginda ialah adik-beradik seibu Nabi Musa,
diutuskan untuk membantu Musa memimpin Bani Israel ke
jalan yang benar. Harun dilahirkan tiga tahun sebelum Musa.
Beliau yang fasih berbicara dan mempunyai pendirian tetap
sering mengikuti Musa dalam menyampaikan dakwah kepada
Firaun. Nabi Musa sendiri mengakui saudaranya fasih
berbicara dan berdebat, seperti diceritakan al-Quran,Surah AlQashas ayat 34:
        
      
Wa akhi> ha>ru>na huwa afshachu minni> lisa>nan faarsilhu ma’iya rid'an yushaddiquni> inni> akha>fu anyukaddibu>na (34)
Dan saudaraku Harun, Dia lebih fasih lidahnya
daripadaku, Maka utuslah Dia bersamaku sebagai
pembantuku untuk membenarkan (perkataan) ku,
Sesungguhnya
aku
khawatir
mereka
akan
mendustakanku.
commit to user
52
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Nabi Harun hidup selama 120 tahun. Dia wafat
sebelum kematian Musa. Nabi Harun as dikubur di bukit Hur
yaitu di daerah al-Tiih di dataran Sinai yaitu sebelum Bani
israel memasuki Palestina. Nabi musa yang telah mengubur
jasad nabi Harun as.setelah pengeburan itu nabi Musa kembali
dan mengabarkan kematian Harun kepada Bani Israel (Fikri,
2003:143).
Gambar. 07 Papan Nama Kawasan Makam Nabi
Harun as (Gambar diambil oleh Wawan B, 07 Maret
2015).
Di kawasan makam nabi Harun as terdapat papan nama
yang menuliskan nama dari nabi harun. Jarak makam dan
papan nama tersebut agak jauh, karena makam nabi Harun
berada di puncak perbukitan. Sebagian wisatawan hanya
mengambil gambar pada papan nama kawasan makam nabi
Harun tersebut, karena jarak untuk menempuh lokasi makam
commit to user
53
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
nabi Harun as sangatlah jauh dan akses jalannya yang tidak
mudah karena berada di puncak perbukitan.
2) Makam Nabi Shaleh
Baginda merupakan nabi kelima dan menjadi Rasul pada
tahun 1990 SM. Suatu ketika dahulu, Allah Taala telah
mengutus Nabi Saleh untuk menyampaikan dakwah kepada
kaum Thamud. Nabi Saleh telah berhijrah dari satu kawasan ke
kawasan yang lain. Antara kawasan yang dipercayai pernah
dijadikan tempat penginapan Nabi Saleh bersama pengikutnya
yang menerima seruan dakwah Islam terletak di kaki bukit
Thursina ini. Terdapat beberapa pohon yang menjadi simbol
kawasan tersebut. Ia dapat dilihat dengan jelas apabila melalui
kaki bukit sebelum sampai ke puncak bukit Thursina
(BKMIP, diakses 31 Agustus 2015).
Gambar. 08 Papan Nama Kawasan Makam Nabi
Shaleh as (www.kompasiana.com)
commit to user
54
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Makam nabi shaleh terletak tidak jauh dari papan
nama yang berada di kawasan makan nabi Shaleh. Papan
nama tersebut digunakan sebagai petanda bahwa daerah
tersebut merupakan kawasan dari makam nabi Shaleh as.
f. Gereja St. Catherine
Gereja dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti rumah
atau tempat berdoa dan melakukan upacara orang Kristen. Gereja
besar biasanya juga difungsikan sebagai tempat badan organisasi
umat Kristen yang sama kepercayaannya, ajaran, dan tata cara
ibadahnya seperti dikelompokan sebagai kristen ortodoks, vatikan
dan lain sebagainya (KBBI, 2011:357)
1) Sejarah St. Catherine
Tahun 330 St. Helena yang merupakan ibunda kaisar
Konstantin, memerintahkan pembangunan gereja kecil Biara
St. Kemudian pada tahun 542 M gereja tersebut direnovasi oleh
Kaisar Justanian. Catherine dibangun oleh para prajurit dan
pelayan dari Romawi atas perintah Kaisar Justinian. Tempat ini
dahulu digunakan oleh para pendeta dan pertapa Kristen untuk
melarikan diri dari penyiksaan Romawi sekitar abad ke-3
(Mulyono, 2009:104).
Nama Catherine berasal dari nama biarawati asal
Alexandria yang ditemukan tewas mengenaskan di puncak
bukit. Bagian separuh atas badannya ditemukan di puncak
commit to user
55
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bukit Musa atau ja>bal Mu>sa di bukit Sinai mesir (Nugraha,
2009:91-92).
2) Biografi Catherine
Chaterine dilahirkan di Alexandria, kota provinsi di barat
Mesir, pada tahun 295 M. Nama asal Chaterine adalah
Dorothea. Dorothea dibesarkan oleh keluarga bangsawan
penyembah berhala (paganis). Dorothea berkenalan dengan
seorang rahib asal Syria yang mengenalkannya dengan ajaranajaran Kristus, kemudian ia masuk agama Kristen dengan nama
baptis St Catherine. Masuknya Catherine ke agama Kristen
membuat ia dibenci oleh keluarganya, sehingga dia kabur
meningalkan Alexandria dan sampai ke bukit Sinai. Selama
beberapa hari dia bersembunyi di dalam gereja, kemudian
secara resmi dia bergabung dengan jemaat yang tinggal di
gereja tersebut (Nugraha, 2009:92).
Seorang wanita bernama Elijah membantu Catherine
membuat tempat persembunyian di lereng bukit. Elijah juga
mengajak Catherine mendaki bukit hingga sampai ke puncak.
Mereka mebangun sebuah gereja kecil berukuran 5x3m sebagai
tempat
persembunyian
yang
lebih
aman
untuk
Catherine.keberadaan Catherine di bukit Musa diketahui oleh
ayahnya. Ayahnya mendatanginya dengan keadaan marah,
kemudian mereka bertemu di atas bukit, dan disana Catherine
commit
to user
dibunuh oleh ayah
kandungnya
sendiri. Separuh bagian atas
56
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mayatnya di simpan di gereja kecil tersebut, sedangkan
bawahnya disimpan di bukit Sini. Mayat Catherine ditemukan
oleh para rahib gereja 3 abad kemudian setelah persitwa
pembunuhannya. Sejak abad 11 M gereja tersebut diberi nama
St. Catherine atau Catherine Monastery (Nugraha, 2009:9293).
3) Deskripsi Bangunan Gereja St. Catherine
Kompleks biara atau gereja St. Catherine dikelilingi oleh
tembok yang kukuh selebar 2,5 m dan tingginya rata-rata 11 m.
Bangunannya dibuat dari blok-blok batu granit berlapis dan
berukuran besar. Sebagian temboknya dihiasi dengan berbagai
simbol bernuansa kristiani seperti salib, monogram dan
sejumlah gerbang berbentuk besar dan kecil. Bangunan utama
di dalam kompleks ini adalah gereja chruch of tranfiguration
(the katholitikon) yang merupakan karya dari seorang arsitek
Byzantium, Stephanos. Bangunan yang berbentuk basilika dari
bahan batu granit ini memiliki ruang ibadah utama yang luas
dan memiliki dua jalur menuju altar dan kolom-kolom batu
granit raksasa yang dihiasi dengan motif-motif Kristen
dibagian puncaknya, sebuah mimbar dan narthex. Masingmasing ruang altar memiliki tiga buah kapel. Sementara di
dekat altar utama terdapat sebuah peti kubur batu yang berisi
sisa-sisa dari jenazah Saint Catherine. Bagian langit-langit
commit to user
kapel yang merupakan
lapis kedua dari langit-langit yang
57
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sebelumnya, dibuat pada abad ke- 18 bersamaan dengan lantai
marmer dan hiasan ikonostasis yang detail. Pintu-pintunya
berukir dan dibuat dari kayu pohon cedar, yang merupakan
karya prajurit perang salib abad ke- 11 (Mulyono, 2009:104105).
Terdapat taman biara di belakang tembok biara yang
berbentuk segi tiga, yang dibangun oleh para biarawan selama
bertahun-tahun. Mereka membawa lapisan tanah untuk
dikumpulkan di tempat ini serta membuat tangki penampungan
air untuk irigasi.
Gambar. 09 Osarium di Gereja St Catherine
commit to user
(www.wikipedia.com)
perpustakaan.uns.ac.id
58
digilib.uns.ac.id
Sejumlah pohon buah-buahan yang tumbuh di tempat ini di
antaranya pohon zaitun, aprikot, prem, chery dan sayursayuran. Kebun ini berada satu kompleks dengan tempat
pemakaman dan rumah penguburan. Setelah dikubur di
makam, tulang belulang para biarawan di tempat ini kemudian
diambil dan disemayamkan di rumah penguburan. Tulang
belulang dari uskup tertinggi disemayamkan dalam cerukceruk khusus, tempat tersebut dinamakan Osarium.
Hal ini dilakukan karena sulitnya menggali lubang makam
di daerah yang berbatu di sekitar biara. Makam ini memiliki
makna untuk mengingatkan akan datangnya kematian yang
tidak dapat dielakan manusia (Mulyono, 2009:105).
Gambar. 10 Gereja St. Catherine di Sinai (www.discoversinai.net)
Proyek pembangunan gereja tersebut memakan waktu
sembilan tahun. Napoleon Bonaparte juga pernh merenovasi
beberapa bagian benteng dan gereja tersebut pada tahun 1801
commit to user
59
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
M. Pada bagian depan gereja terdapat pintu yang terkunci
rapat. Gereja tersebut terbuka untuk umum setiap hari kecuali
pada hari minggu dan jumat. Pada tahun 1951, pemerintah
mesir mendirikan beberapa bangunan di dalam benteng sekitar
gereja. Bangunan-bangunan tersebut ada yang berfungsi
sebagai perpustakaan, rumah para biara, ruang galeri, dan
kantor keuskupan St Catherine (Nugaraha, 2009:90).
Biara St. Catherine juga memiliki perpustakaan paling tua
dalam khasanah Kristen. Perpustakaan ini dianggap sebagai
perpustakaan kedua terbesar setelah perpustakan Vatikan, baik
dalam hal jumlah maupun nilai koleksi manuskrip kuno yang
tersimpan di dalamnya. Total manuskrip yang ada di
perpustakaan ini lebih dari 3000 eksemplar, ditambah dengan
tidak kurang dari 5000 buku religius. Biara ini juga memiliki
lebih dari 2000 koleksi lukisan suci yang dipajang dalam galeri
khusus. lukisan-lukisan di tempat ini mewakili semua jenis
aliran seni lukis era Byzantium mulai dari abad ke- 6 sampai
abad ke- 8 (Mulyono, 2009:105).
Terdapat beberapa naskah penting yang terdapat di
perpustakaan tersebut. Diantara naskah penting yang ada
adalah codex syriacus yang dibuat pada abad 5 M. Naskah
tersebut ditulis ulang pada abad ke 8. Perpustakaan ini juga
pernah menyimpan codex sanaiticus, sebuah naskah Bibel asli
yang ditulis pada abad ke 4. Pada tahun 1865, naskah tersebut
commit to user
60
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pernah dipinjam Tischendorf seorang rohaniawan Jerman, atas
nama kaisar Rusia untuk kepentingan penelitian, akan tetapi
Tischendorf membawanya ke Petersburg dan hingga kini
belum dikembalikan. Pada tahun 1933, pihak museum inggis
membelinya dari pihak Uni Soviet dengan harga yang sngat
mahal pada masa itu, yaitu senilai 100 ribu poundsterling.
Naskah lain yang masih ada di gereja ini adalah sebuah Bibel
Yunani klasik, hadiah dari Theodosius tiga, salah seorang
Kaisar Byzantium (Nugraha, 2009:91).
Pada tahun 2002, UNESCO menetapkan gereja St Catherine
sebagai salah satu obyek wisata sejarah bernilai budaya tinggi
yang harus dilestarikan, karena banyak menyimpan naskahnaskah penting kuno. Hal tersebut juga menambah nilai bukit
Sinai di mata agamawan di kancah dunia, karena lokasi gereja
St Catherine berada di kawasan bukit Sinai. Hubungan gereja
St Catherine dengan Islam adalah karena gereja tersebut
mendapat perlindungan dari umat Islam terkait dengan “surat
jaminan” yang ditulis oleh nabi Muhammad.
g. Masjid Fatimiah
Masjid dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti rumah
atau bangunan yang berguna sebagai tempat sembahyang orang
Islam (2011:719).
Terdapat masjid berukuran sedang yang berada di dalam
commit
to user Masjid tersebut adalah masjid
komplek gereja St.
Catherine.
61
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Fatimiah. Masjid Fatimiah yang terletak di barat daya basilika
(ruang pertemuan / aula) merupakan bangunan baru yang didirikan
pada kurun waktu antara tahun 1101-1106 di bekas sebuah kapel
peringatan
Perang
Salib
berukuran
kecil.
Skema
dasar
bangunannya berbentuk persegi panjang, berukuran 7x11 m,
dengan tinggi bangunan 7 m dan dilengkapi dengan sebuah menara
masjid semi terpisah disudut sebelah utara, serta sebuah halaman
depan. Ruang dalam terdiri atas enam bilik dengan atap-atap
mendatar dari kayu. Sementara jendela-jendelanya dijajar searah
sumbu pada dinding bagian dalam, di atas tingkatan pintu-pintu
lengkungnya. Tiga buah mihrab berupa cerukan kecil, dibuat pada
dinding yang mengarah ke arah kiblat. Pintu masuk utama terdapat
di sebelah utara dilengkapi dengan dua buah jendela dan empat
buah jendela di pintu muka sebelah timur. Sayangnya seluruh
jendela di masjid ini telah dilapisi dengan batu bata sekitar empat
abad yang lalu.
Persediaan air di tempat ini dipasok dari sumber air yang
mengalir terus-menerus dari Uyun Musa, yang berasal dari sebuah
sumber air bawah tanah (Mulyono, 2009:105).
h. Kapel Semak Terbakar
Kapel dalam bahasa inggris disebut Chapel adalah sebuah
bangunan yang digunakan sebagai tempat persekutuan dan ibadah
bagi orang Kristen. Bangunan kapel bisa jadi dibangun melekat
commitseperti
to user gereja besar, perguruan tinggi,
pada lembaga lainnya,
62
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
rumah sakit, istana, penjara, atau pemakaman. Bangunan kapel
juga bisa berdiri sendiri dan terpisah dari bangunan lainnya. Dapat
dikatakan bahwa sebuah kapel adalah lokasi tempat ibadah
sekunder.
Bagian paling disucikan di biara ini berada tepat dibagian
belakang mimbar, yakni Kapel Semak Terbakar yang dibangun
pada abad ke- 4 dan didedikasikan kepada Perawan maria. Altar ini
dibangun tepat di atas bekas semak-semak yang terbakar.
Sementara semak-semaknya dipindahkan dan ditanam beberapa
meter dari Kapel, ketika Kapel ini dibangun. Gereja ini dilengkapi
dengan sebuah menara lonceng bergaya Neo-Klasik dari tahun
1871. Menara ini karya seorang biarawan yang bernama Gregorius.
Terdapat 19 buah lonceng pemberian para Tsar Rusia. Terdapat
aula tempat makan yang cukup besar dan berbentuk pesegi empat.
Aula tersebut memiliki atap lengkung bergaya Gothic dengan
lengkung-lengkung yang dihiasi lukisan baju zirah atau simbolsimbol prajurit perang salib yang lain. Temboknya dihiasi lukisan
dinding-dinding dari masa perang salib abad ke- 16. Keunikan aula
ini adalah keberadaan sebuah meja panjang berukir yang artistik,
meja ini dibawa dari Corfu pada abad ke- 18 (Mulyono, 2009:105).
i. Surat Jaminan Muhammad
Surat Jaminan Muhammad (bahasa Inggris: Achtiname of
Muhammad, Patent of Mohammed), juga dikenal sebagai Surat
commit to user
Perjanjian (Testamentum)
Muhammad, adalah sebuah dokumen
63
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
atau ahdname merupakan suatu surat perjanjian yang
diratifikasi oleh nabi Muhammad SAW yang memberikan
jaminan perlindungan dan hak-hak lain bagi para biarawan di
Biara Santa Katarina (St Catherine), Semenanjung Sinai. Surat
ini
dimeteraikan
dengan
gambar
telapak
tangan
nabi
Muhammad.
Pada 628 M, utusan dari Biara St. Catherine mengunjungi
Nabi
Muhammad
untuk
meminta
perlindungan.
Nabi
menyanggupi dengan memberi mereka sebuah dokumen
perjanjian (Khan, diakses 28 September 2015).
Dokumen tersebut menyatakan bahwa Nabi Muhammad
secara pribadi melalui perjanjian ini memberikan hak-hak dan
kemudahan bagi semua orang Kristen "jauh dan dekat".
Memuat sejumlah point topik perlindungan orang-orang
Kristen yang hidup dalam kekuasaan Islam sebagaimana para
peziarah dalam perjalanan ke biara-biara, kebebasan beragama,
kebebasan bepergian dan kebebasan menentukan para hakim
dan memelihara hak milik mereka, bebas dari wajib militer dan
pajak serta hak untuk dilindungi dalam peperangan.
Naskah perjanjian yang asli sudah tidak ada lagi, tetapi
beberapa salinan masih ada di Biara Santa Katarina
(St Catherine), di antaranya ada yang disaksikan oleh para
hakim Islam untuk menguatkan keotentikan sejarahnya.
Penjelasan tradisional mengenai hilangnya naskah asli adalah
commit to user
64
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pada waktu Kekaisaran Ottoman menyerang Mesir pada tahun
1517 atas perintah sultan Selim I, naskah asli diambil dari
biara tersebut oleh tentara Ottoman dan dibawa ke istana Selim
di Istanbul (Wikipedia, 2015). Salinannya kemudian dibuat
untuk mengganti kehilangannya di biara tersebut. Di sisi lain,
mungkin pula perjanjian itu diperbarui di bawah penguasa
baru, sebagaimana disebutkan dalam dokumen lain di arsip
tersebut (Atiya, 1955:578). Tradisi mengenai toleransi yang
ditunjukkan terhadap biara ini telah dilaporkan dalam
dokumen-dokumen pemerintah yang diterbitkan di Kairo, dan
selama periode kekuasaan Ottoman (1517-1798), Pasha Mesir
setiap tahun menegaskan kembali perlindungannya (Ratliif,
2008:177).
Pada tahun 1630, Gabriel Sionita menerbitkan edisi
pertama naskah bahasa Arab, dengan terjemahan bahasa Latin,
berjudul Testamentum et pactiones inter Mohammedem et
Christianae fidei cultores atau judul bahasa Arab "Al-'ahd wal-surut allati sarrataha Muhammad rasul-Allah li ahl al-millah
al-nasraniyyah.". Asal mula dokumen ini telah menjadi topik
berbagai tradisi berbeda, yang paling terkenal melalui kisahkisah petualang Eropa yang mengunjungi biara tersebut. Para
pengarang ini termasuk perwira Perancis Greffin Affagart
(mati tahun 1557), pengunjung Perancis Jean de Thévenot
(mati tahun 1667) dan uskup (prelate) Inggris Richard
commit to user
65
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Peacocke, yang menyertakan terjemahan bahasa Inggris
naskah tersebut (Ratliif, 2008).
Sejak abad ke-19, beberapa bagian Achtiname ini mulai
diteliti lebih mendalam, terutama daftar para saksi. Terdapat
kemiripan dengan dokumen-dokumen lain yang diberikan
kepada komunitas agama lain di Timur Dekat. Salah satu
contoh adalah surat Muhammad bagi orang-orang Kristen di
Najrān, yang ditemukan pertama kali pada tahun 878 pada
sebuah biara di Irak dan naskahnya diawetkan di Chronicle of
Séert.
C. Pengaruh Peninggalan Bangunan Bersejarah di Bukit Sinai terhadap
Realita Sosial Masyarakat
1. Realita Sosial Masyarakat
a. Definisi Realita Sosial
Realita sosial disebut juga degan fenomena sosial. Realita
sosial merupakan suatu peristiwa yang memang benar terjadi di
tengah-tengah masyarakat. Paradigma realita sosial, artinya melihat
gambaran yang mendasar mengenai realita sosial (masyarakat).
(Soelaeman, 2009: 122).
b. Tingkatan Realitas Sosial
Terdapat empat tingkatan realitas sosial, yaitu tiingkat individu,
tingkat antar pribadi (interpersonal), tingkat struktur sosial, dan
tingkat budaya (soelaeman, 2009: 47-67).
commit to user
66
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1) Tingkat Individu
Tingkat ini menempatkan individu sebagai pusat perhatian
untuk analisa. Tingkat individual tersebut analisanya dapat
dibagai menjadi dua bagian, yaitu tingkat perilaku (behavioral)
dan tingkat subjektif .
2) Tingkat Antarpribadi (Interpersonal)
Tingkat ini meliputi interaksi antarindividu dengan semua
arti yang berhubungan dengan kerjasama, konflik, adaptasi,
negosiasi, komunikasi simbolis dan hal lain yang mempunyai
arti hubungan.
3) Tingkat Struktur Sosial
Tingkat struktur sosial bersifat abstrak, perhatiannya atau
analisanya ditunjukan pada pola-pola tindakan, jaringanjaringan interaksi yang teratur dan seragam dalam waktu dan
ruang, posisi sosial dan peranan sosial. Tingkat ini dapat pula
menyangkut institusi-institusi sosial dan masyarakat secara
keseluruhan.
4) Tingkat Budaya
Tingkat budaya dalam hal realita sosial maksudnya
meliputi arti nilai, simbol, norma, dan pandangan hidup
umumnya yang dimiliki
oleh anggota suatu masyarakat.
Tingkat budaya artinya meihat realitas sosial menurut
perspektif budaya. Istilah kebudayaan dalam arti yang luas
adalah terdiri dari produk-produk tindakan dan interaksi
commit to user
67
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
manusia, termasuk karya cipta manusia berupa materi dan
nonmateri. Kebudayaan nonmateri adalah keseluruhan komplek
yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum,
kebiasaan, kemampuan dan tatacara lainnya yang diperoleh
manusia sebagai anggota masyarakat.
Beberapa tingkatan diatas, tingkatan yang diambil dalam
penelitian ini adalah tingkat strukur sosial dan tingkat budaya.
Penelitian ini akan membahas realitas sosial ditingkat masyarakat
Mesir secara umum dan keseluruhan.
c. Masyarakat
Masyarakat disebut society dalam bahasa inggris, berasal
dari kata socius yang berarti kawan. Masyarakat adalah
sekelompok oramg yang membentuk sebuah sistem semi tertutup
atau semi terbuka, dimana sebagian besar interaksi adalah antara
individu-individu
yang
berada
dalam
kelompok
tersebut.
Masyarakat adalah sebuah komunitas yang saling tergantung satu
sama
lain.
Terdapat
sifat
dasar
masyarakat,
diantaranya
(Soelaeman, 2009:42-43) :
1) Masyarakat
sebagai
kenyataan
sosial
yang
ditegaskan
berdasarkan kesadaran, pembagian ide dan makna dari
anggotanya.
2) Dasar masyarakat adalah resiprositas. Masing-masing anggota
kelompok mempunyai basis pada apa yang mereka lakukan dan
commit to user
68
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
apa yang mereka pikirkan, yang ada dalam hubungan
resiprokal.
3) Pemaknaan dari hubungannya yang bersifat resiprokal, simbolsimbol dan konsep-konsep diri yang harus dipahami sebagai
bagian dari gambaran keseluruhan.
4) Pola
pelembagaan
masyarakat
seperti
negara
agama,
pendidikan, ekonomi dan keluarga, dikonsepsikan sebagai
peran-peran dari organisasi.
5) Pandangan pluralis masyarakat adalah suatu yang suatu yang
heterogen yang ditunjukan oleh banyaknya budaya-budaya dan
kelompok-kelompok minat.
6) Visi masyarakat yang ambivalens menuju adanya aturan yang
konsisten dengan visi yang pluralis.
2. Bidang-bidang Sosial
Terdapat empat bidang sosial yang akan dibahas dalam penelitian ini,
yaitu:
a. Bidang Sosial Agama
Kaitan agama dan masyarakat banyak dibuktikan oleh
pengetahuan agama yang meliputi penulisan sejarah dan figur nabi
dalam mengubah kehidupan sosial, argumentasi rasional tentang
arti dan hakikat kehidupan, tentang Tuhan dan kesadaran akan
maut yang menimbulkan religi (Soelaeman, 2011:277). Seperti
halnya konstruksi sejarah bukit Sinai yang mempengaruhi ralitas
commit to user
69
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sosial masyarakat di bidang agama, yang menjadikan masyarakat
menjadi religi.
b. Bidang Sosial Ekonomi
Ekonomi merupakan suatu usaha dalam pembuatan
keputusan
dan
pelaksanaannya
yang
berhubungan
dengan
pengalokasian sumberdaya masyarakat yang terbatas diantara
berbagai anggotanya, dengan mempertimbangkan kemampuan,
usaha, dan keinginan. Sosial ekonomi dapat didefinisikan sebagai
sebuah kajian yang mempelajari hubungan antara masyarakat, yang
di dalamnya terjadi interaksi sosial dengan ekonomi. Dapat dilihat
bagaimana ekonomi mempengarhui masyarakat dalam hubungan
tersebut. Hubungan dilihat dari sisi saling mempengarhi. Interaksi
sosial dengan ekonomi
yang
dimaksud
adalah kesadaran
masyarakat maupun individu untuk melakukan kegiatan ekonomi
demi menyambung hidup (Damsar dan Indrayani, 2009:11).
Seperti kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat
sekitar Sinai yang memanfaatkan situs bersejarah tersebut sebagai
lapangan kerja salah satunya pemanfaatan situs bersejarah sebagai
kegiatan pariwisata.
c. Bidang Sosial Ilmu Pengetahuan
Terdapat keseragaman pendapat diantara para ilmuwan,
bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur,
yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan
to user empiris, umum, dan akumulatif.
sistematis, metodis,commit
rasional/logis,
70
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pembentukan ilmu akan berhadapan dengan objek yang merupakan
bahan dalam penelitian, meliputi objek material sebagai bahan
yang menjadi tujuan penelitian utuh, serta objek formal, yaitu
sudut pandangan yang mengarah kepada persoalan yang menjadi
pusat perhatian (Soelaeman, 2009:213).
Mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan objektif
diperlakukan sikap yang bersifat ilmiah. Sifat yang ilmiah tersebut
meliputi (Soelaeman, 2009:214):
1) Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga mencapai
pengetahuan ilmiah yang objektif.
2) Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema
yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan
mengadakan pemilikan terhadap hipotesis yang ada.
3) Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tidak dapat
diubah.
4) Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori, maupun aksioma
terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka
untuk dibuktikan kembali.
Ilmu
pengetahuan
ilmu
pengetahuan
alam
dan
ilmu
pengetahuan sosial dan kemanusiaan, dan sebagai apa yang disebut
generic eliputi segala usaha penelitian dasar dan terapan serta
peengmbangannya.
commit to user
71
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Ilmu pengetahuan yang diperoleh dari pemnfaatan situs
bersejarah bukit Sinai adalah berupa ilmu pengetahuan ilmiah yang
meniliti nilai seni bangunan arsitektural dan artefak.
d. Bidang Sosial Masyarakat
Sosiologi
sebagai
perspektif
dalam
menganalisis
masyarakat adalah sangat tepat karena merupakan undangan bagi
sosiologi (Invitation to Sociology). Melalui sosiologi dapat
memahami struktur sosial masyarakakat. Ketahanan masyarakat
dalam kehidupan manusia, serta apa yang terjadi dalam perubahan,
juga tipe orang hidup dalam masyarakat.
Masyarakat sebagai cita-cita dalam mewujudkan manusia
bebas dan merdeka dari dominasi dan eksploisitas penguasa di
bahas oleh para sosiologi paradigma konflik yaitu dengan
menggunakan konsep masyarakat komunal. Penggunaan dasar
materialisme historis sebagai tumpuan maka ide-ide atau gagasan
serta kesadaran manusia itu merupakan refleksi dari kondisi
material, dimana kenyataan adalah ada pada benda-benda.
Kemudian pola-pola perubahan sejarah ini adalah perubahan dari
cara atau teknik produksi, sebagai sumber utama perubahan sosial
budaya (Soelaeman, 2009:97).
Definisi sosial masyarakat diatas mempunyai pengertian
yang relavan dengan penelitian pengaruh situs bersejarah di bukit
Sinai terhadap masyarakat terkait dengan perubahan sosial yang
dipengaruhi
to user
olehcommit
material
historis
berupa
surat
jaminan
72
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Muhammad yang mengajarkan tentang toleransi dan kerukunan
antar masyarakat.
3. Pengaruh Peninggalan Bangunan Bersejarah di Bukit Sinai dalam
Bidang-bidang Sosial
Peninggalan bersejarah yang berada di kawasan bukit Sinai
mempunyai pengaruh terhadap realitas sosial masyarakat di dalam
berbagai bidang, diantaranya yaitu :
a. Bidang
Sosial
Agama
sebagai
Sumber-sumber
Ritual
Keagamaan
Pengaruh peninggalan bersejarah di bukit Sinai sebagai
sumber-sumber ritual keagamaan yang dimaksud adalah sebagai
sarana napak tilas tentang kisah nabi Musa yang bermunajat di atas
puncak bukit sinai selama 40 hari untuk mendapatkan wahyu dari
Allah SWT berupa kitab taurat dan berbicara langsung kepada
Allah seperti yang dijelaskan dalam surat al-Baqarah ayat 51.
Kegiatan religi tersebut dilakukan oleh tiga umat beragama, yaitu
islam, kristen dan yahudi. Ritual keagamaan yang terdapat di
kawasan bukit Sinai juga menjadi sarana untuk berziarah ke
makam nabi, yaitu makam nabi Harun as dan makam nabi Shaleh
as bagi umat islam. Dalam perspektif kristen terdapat gereja tua
yang dianggap suci dan menyimpan sejarah bagi umat kristen.
Tidak jauh beda dengan Islam, penganut agama Yahudi juga
mempercayai puncak bukit Sinai sebagai sarana napak tilas dan
commit to user
73
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
beribadah kepada Moses (Musa) yang diyakini sebagai orang suci
bagi penganut agama Yahudi tersebut. Bangunan-bangunan ritual
yang biasa dipakai sebagai tempat berziarah adalah sebagai
berikut:
No.
Islam
Kristen
Yahudi
1.
Puncak Bukit Sinai
(tempat Nabi Musa
menerima kitab suci
Taurat)
Biara atau gereja
St.
Catherine
(gereja tertua kristen
ortodok,
dengan
perpustakaan
ke-2
paling besar setelah
gereja vatikan)
Puncak Bukit
Sinai ( tempat
moses menerima
the ten
commandements/10
perintah Tuhan)
2.
Makam
Nabi
Harun as (salah satu
nabi yang membantu
nabi Musa dalam
menghadapi musuh
dan
menjaga
kaumnya)
Kapel Semak
Terbakar (tempat
moses menerima loh
batu yang berisi 10
perintah dari Tuhan)
3.
4.
-
Makam
Nabi
Shaleh as (nabi ke-5
yang menyeru kaum
tsamud
pada
kebenaran Allah)
-
-
Wadi
Arbain
(tempat nabi Musa
dan kaumnya berada
dalam
keadaan
kebingungan selama
40 tahun)
-
-
commit to user
74
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5.
6.
Uyun Musa (sumur
yang
diyakini
sebagai 12 mata air
yang berasal dari
sebuah batu yang
dipecahkan
oleh
Nabi
Musa
as
dengan tongkatnya)
-
-
Patung
Samiri
(bukti
kesesatan
Bani Israel)
-
-
Pada masing-masing agama mempunyai tempat yang
dipercayai sebagai tempat suci dan sakral. Sebagian dari beberapa
tempat yang dianggap suci mempunyai lokasi yang sama, akan
tetapi
pada
masing-masing
agama
tersebut
mempunyai
latarbelakang historis yang berbeda, sesuai dengan kitab suci yang
dipercayai.
b. Bidang Sosial Ekonomi sebagai Tempat kawasan Wisata
Peninggalan bukit Sinai dapat mempengaruhi realitas sosial
masyarakat dalam bidang ekonomi melalui pemanfaatan situs yang
terdapat di kawasan bukit Sinai menjadi tempat atau lokasi
pariwisata.
Pariwisata
merupakan
salah
satu
jalan
dalam
melestarikan bangunan bersejarah di Sinai sehingga memiliki nilai
ekonomi untuk membantu pelestariannya. Seperti yang dinyatakan
MacDonald (2004,commit
dalamto user
Pitana dan Diarta, 2009:32), Pada
75
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kenyataannya pariwisata telah berkembang menjadi sebuah mega
bisnis. Beberapa orang rela mengeluarkan sejumlah uang,
meninggalkan rumah dan pekerjaan untuk memuaskan atau
membahagiakan diri (pleasure) dan untuk menghabiskan waktu
luang (leisure).
Manurut peneliti Pemanfaatan situs peninggalan bersejarah
di bukit Sinai Mesir sebagai tempat wisata mempunyai dampak
realitas sosial masyarakat dibidang ekonomi. Pemanfaatn sebagai
tempat pariwisata dapat menambah atau memperluas lapangan
kerja serta meningkatkan pendapatan penduduk sekitar Sinai pada
khususnya.
Menurut E. Guyer Freuler, pariwisata adalah proses yang
ditimbulkan oleh arus lalu lintas orang-orang asing yang datang
dan pergi ke- dan dari suatu tempat, daerah atau negara dan segala
sesuatunya ada sangkut pautnya dengan proses tersebut (Pendit,
1986:32).
Keberadaan bangunan sejarah, situs atau monumen
merupakan potensi terhadap pengembangan heritage tourism atau
wisata warisan budaya sebagai alternatif pengembangan pariwisata
(Hayati, 2014:26). Menurut Pederson (2002, dalam Southall dan
Robinson, 2011:177) Heritage tourism as embracing both eco
tourism and cultural tourism, with an emphasis on conservation
and cultural heritage. Melalui definisi tersebut dijelaskan bahwa
wisata warisan budaya dapat merangkul ekowisata dan wisata
commit to user
76
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
budaya pada saat bersamaan dan menitikberatkan kepada
konservasi dan warisan budaya itu sendiri.
Menurut peneliti, situs yang terdapat di kawasan bukit Sinai
berupa 8 peninggalan bersejarah yang telah dibahas sebelumnya
merupakan
kawasan
wisata
budaya
yang
bernilai
religi
dikarenakan latarbelakang sejarah bukit Sinai itu sendiri.
Berdasarkan data kusioner, Sinai sebagai kawasan wisata
religi juga berpengaruh terhadap sosial ekonomi penduduk sekitar
Sinai yang merupakan keturunan suku baduy. Suku baduy adalah
penduduk dari suku khas pegunungan Mesir. Mereka hidup dari
bertanam zaitun, tin, dan kurma. Di sisi lain, mereka berternak
kuda dan unta untuk alat transportasi. Pemanfaatan sinai sebagai
kawasan wisata dapat dimanfaatkan oleh penduduk sekitar Sinai
sebagai mata pencaharian karena banyak turis dari penjuru dunia
yang datang dan berkunjung ke gunung Sinai untuk beribadah,
ziarah, tur, bahkan untuk penelitian sehingga penduduk sekitar
Sinai dapat menjadi pemandu wisata dan berdagang souvenir di
sekitar kawasan bukit Sinai. Di sisi lain, karena Mesir hanya
mengakui dua agama samawi (Islam dan Nasrani), maka merekapun menjadikan bukit ini tempat peribadatannya juga.
c. Bidang Ilmu Pengetahuan sebagai Pusat Penelitian dan
Pengembangan Keilmuan
Oxford English Dictionary mendifinisikan ilmu ke dalam
to user informasi dan kecakapan yang
tiga arti. Pertama, commit
ilmu merupakan
77
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
diperoleh melalui pengalaman atau pendidikan. Kedua, ilmu adalah
keseluruhan dari apa yang diketahui. Ketiga, ilmu merupakan
kesadaran atau kebiasaan yang didapat melalui pengalaman akan
suatu fakta atau keadaan (Husaini, 2013:72).
Konstrksi sejarah bukit Sinai mempunyai kontribusi dalam
bidang ilmu
pengetahuan. Menurut definisi ilmu yang penulis
uraikan di atas, latarbelakang bukit Sinai yang mempelajari tentang
sejarah merupakan bagian dari ilmu karena kisah sejarah tersebut
didukung dengan fakta-fakta sejarah yang terkandung dalam kitab
suci al-quran. Selain mempelajari tentang sejarahnya, peninggalan
bersejarah yang berada di tempat tersebut juga mempunyai
kontribusi dalam bidang penelitian terkait dengan situs purbakala
yang berada di sana.
Peninggalan bersejarah di bukit Sinai juga memilki dampak
realitas sosial masyarakat dalam bidang ilmu pengetahuan.
Terdapat beberapa situs yang berada di bukit Sinai yang dapat
dijadikan sebagai sumber penelitian. Sebagai situs purbakala maka
peninggalan yang berada di bukit Sinai dapat dikaji oleh para
peneliti ahli arkeolog.
Penelitian mengenai peninggalan bangunan-bangunan yang
bersejarah juga dapat dikaji oleh para ahli arsitektur. Para ahli
arsitektur dapat mengkaji seni arsitek yang terdapat pada gereja St.
Catherine, karena di dalam gereja St. Catherine mempunya nilai
seni yang sangat indah yang terdapat pada ornamen-ornamen pada
commit to user
78
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
gereja tersebut. Selain itu, penelitian juga dapat dilakukan dengan
meneliti perkembangan seni aristektur gereja St Catherine.
Penelitian mengenai teks-teks kuno juga dapat diteletiti di dalam
gereja
St
Chaterine,
karena
gereja
tersebut
mempunyai
perpustakaan yang menyimpan berbagai macam teks kuno.
d. Bidang Sosial Masyarakat sebagai Ajaran tentang Toleransi
dan Kerukunan antar Umat Beragama Terkait dengan Surat
Jaminan Muhammad
Agama bagi setiap pemeluknya merupakan wahyu atau
petunjuk Tuhan (revelation). Namun kehidupan beragama tetaplah
menjadi fenomena budaya. Artinya, manifestasi keberagamaan
seseorang mengambil tempat dalam pelataran budaya. Semua
agama mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan. Dengan demikian,
penekanan harmonitas kehidupan menjadi bersifat lintas agama
(Harahap, 2011:03-16).
Satu di antara kesulitan kemanusiaan sepanjang sejarah
adalah perumusan strategi yang tepat untuk menciptakan nuansa
hidup rukun dan kreatif dalam suatu masyarakat majemuk tanpa
masing-masing pihak merasa diperlakukan secara tidak adil, atau
merasa dibatasi kebebasannya, yaitu suatu kebebasan yang inheren
dalam struktur martabat manusia itu sendiri.
Pada masa 628 M, masyarakat Kristen berada dalam
kekuasan Islam, utusan dari Biara St Catherine mengunjungi Nabi
to user
Muhammad untukcommit
meminta
perlindungan. Nabi menyanggupi
79
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dengan memberi mereka sebuah dokumen perjanjian. Sehingga
akhirnya biara St Chaterine di Sinai serta umat Kristen
mendapatkan hak dan perlindungan dari nabi Muhammad SAW
melalui surat jaminan tersebut. Isi dari surat jaminan tersebut
kurang lebih adalah sebagai berikut:
Ini adalah pesan dari Muhammad bin Abdullah, yang
berfungsi sebagai perjanjian dengan mereka yang memeluk
agama Kristen, di sini dan di mana pun mereka berada, kami
bersama mereka. Bahwasanya aku, para pembantuku, dan
para pengikutku sungguh membela mereka, karena orang
Kristen juga rakyatku; dan demi Allah, aku akan menentang
apa pun yang tidak menyenangkan mereka. Tidak boleh ada
paksaan atas mereka. Tidak boleh ada hakim Kristen yang
dicopot dari jabatannya demikian juga pendeta dari biaranya.
Tak boleh ada seorang pun yang menghancurkan rumah
ibadah mereka, merusaknya, atau memindahkan apa pun
darinya ke rumah kaum Muslim. Bila ada yang melakukan halhal tersebut, maka ia melanggar perintah Allah dan RasulNya. Bahwasanya mereka sesungguhnya adalah sekutuku dan
mereka aku jamin untuk tidak mengalami yang tidak mereka
sukai. Tidak boleh ada yang memaksa mereka pergi atau
mewajibkan mereka berperang. Muslimlah yang harus
berperang untuk mereka. Bila seorang perempuan Kristen
menikahi lelaki Muslim, pernikahan itu harus dilakukan atas
persetujuannya. Ia tak boleh dilarang untuk mengunjungi
gereja untuk berdoa. Gereja mereka harus dihormati. Mereka
tidak boleh dilarang untuk memperbaiki gereja mereka dan
tidak boleh pula ditolak haknya atas perjanjian ini. Tak boleh
ada umat Muslim yang melanggar perjanjian ini hingga hari
penghabisan (kiamat).
Isi surat perjanjian di atas dikutip dari Dr. Muqtedar Khan,
merupakan Direktur Program Studi Islam di University of
Delaware dan peneliti di Insitute for Social Policy and
Understanding. Artikel ini disebarluaskan oleh Kantor Berita
Common Ground seizin Altmuslim.com.(Khan, diakses 28
September 2015)
commit to user
80
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Aspek utama yang ada dalam surat jaminan ini adalah umat
Kristen menikmati hak-hak tersebut tanpa syarat. Cukup bagi
perjanjian ini status mereka sebagai orang Kristen. Mereka tidak
diminta untuk mengubah agama mereka, mereka tidak diharuskan
membayar pajak, dan mereka tidak mempunyai kewajiban apa pun.
Ini adalah piagam hak tanpa kewajiban.
Dokumen ini memang bukan piagam modern hak-hak asasi
manusia. Tetapi meski ditulis pada tahun 628 M, dokumen ini
jelas-jelas melindungi hak atas properti, kebebasan beragama,
kebebasan untuk bekerja, dan perlindungan terhadap keamanan
individu.
Menurut peneliti, meskipun surat jaminan tersebut ada pada
masa nabi Muhammad yaitu masa setelah nabi Musa. Namun,
kehadiran surat jaminan tersebut juga menambah nilai historis dari
situs peninggalan bersejarah yang berada di kawasan bukit Sinai.
Karena surat jaminan dari nabi Muhammad tersebut menjadi
koleksi naskah kuno yang masih tersimpan di gereja ortodoks
timur yaitu gereja St catherine.
commit to user
Download