perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DISCLOSURE DAN ECONOMIC PERFORMANCE SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarat Disusun Oleh: Sylviana Andhita Putri F0307087 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2011 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Motto: “ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakan dengan sesungguhnya (urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (Al- insyiroh: 6-8) “beranilah bermimpi, karena Tuhan akan memeluk mimpi kita” (anonym) Sebaik-baik orang adalah orang yang berguna untuk orang lain. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HALAMAN PERSEMBAHAN Segala puji hanya milik Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat tak terhingga kepada penulis, sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada panutan kita Nabi Muhammad SAW yang telah mengajarkan agama ini dengan benar dan sempurna……………………. Karya kecil ini, kupersembahkan untuk: À Papa- mamaku tercinta dan tersayang À Mbak dan Masku tersayang À Tiga ponakanku tersayang À Kekasihku Ardy Prasetya À Sahabat-sahabatku tercinta commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul: “PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DISCLOSURE DAN ECONOMIC PERFORMANCE”. Adapun maksud penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana jenjang Strata 1 program Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yang sangat besar artinya bagi penulis. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Allah SWT atas Segala Berkah dan Nikmat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tulisan ini tepat pada waktu yang telah direncanakan. 2. Drs. Santosa T.H., M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. 3. Drs. Nurmadi Harsa S., M.Si., Ak. Selaku pembimbing skripsi, atas semua kritik, saran dan perhatiannya yang sangat membantu penulis untuk mencapai hasil yang terbaik. 4. Christiyaningsih B, SE., M.Si., Ak. Selaku Pembimbing Akademik 5. Papa Mama, thank you so much, for your support, care, and love, every word that you said booster my spirit, I Love You. 6. Mbak sari dan Mas Doni atas semua support yang tiada hentinya, dan juga omelan yang tiada hentinya, gak lupa buat my little monsters Davin, Nathan, Doohan, yang selalu menjadi penghiburku, Tante sayang kalian. 7. Ardy Prasetya untuk semua perhatian, cinta, sayang, dan waktu yang selalu ada buat aku. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 8. Bapak Lilis dan keluarga, matur nuwun atas doa, dukungan dan wejangan yang selalu diberikan. 9. Bu Dewi my best friend, terima kasih atas semua omelannya, dukungan, gak capek menjadi “tong sampah“ curhatku dan mewekku dan selalu sabar sama semua sifatku. 10. Tina, Diana makasih atas semua bantuannya selama ini, maaf kalau selalu diganggu dengan kerempongan saya. 11. Ratih yang kosnya selalu menjadi tempat transit dan menjadi “tong sampah“ curhat semenjak bu dewi hengkang dari solo dan makasih atas kerja samanya selama APG. 12. Teplok dan pak RT “Singgih“ atas hinaan yang memacu aku, support, dan kegilaan yang kalian lakukan yang sangat menghiburku. 13. Semua PPS 2011 khususnya buat mas Arif, Nares, Rizka, Saif, Anta, Inta makasih atas hinaan dan caci maki kalian yang mana malah mendorongku untuk cepet lulus,hehehhe, Putra Putri Solo 2011, Joss!!! 14. Semua pendukung Asean Paragames 2011, terutama untuk LO buat ilmu, pengalaman, dan kebersamaan selama 2 minggu yang hebat, and with the greatest spirit from the athletes. 15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak yang memiliki ketertarikan dengan penelitian ini sangat penulis harapkan demi perbaikan berkelanjutan. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan di kemudian hari. Terima Kasih. Wassalamualaikum Wr. Wb. Surakarta, Desember 2011 Sylviana Andhita Putri commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR ISI Abstraksi............………………………………………………………………… ii Abstrac…………...............…………………………………………………….. iii Halaman Persetujuan…..............................………………………………….. iv Halaman Pengesahan............................................................................... v Halaman Motto………………………………...................…………………… vi Halaman Persembahan………………………………………………………….. vii Kata Pengantar……………………………………………………………… viii Daftar Isi………………………………………………………………………… x Daftar Tabel…………………………………………………………………… xii Daftar Gambar……………………………………………………………………… xiii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang………………………………………………………………. 1 A. Perumusan Masalah…………………………………………………………. 5 B. Tujuan Penelitian …………………………………………………………….. 5 C. Manfaat Penelitian..................………………………………………….…… 6 BAB II TELAAH PUSTAKA A. Tinjuan Pustaka ……………………….……………………………………… 1. Corporate Social Responsibility (CSR)…………………………………………. 7 7 2. Environmental Performance (Kinerja Lingkungan)……………………….. 11 3. CSR Disclosure……………………………………………………………………. 15 4. Economic Performance…………………………………………………….. 16 B. Kerangka Berpikir…………………………………………………………….. 17 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id C. Hipotesis………………………………………………………………………. 17 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian………………………………………………….….. 20 B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel……………………….... 20 C. Data dan Metode Pengumpulan Data…………………………………….……. 21 D. Variabel Penelitian………………………………………………................. ..... 22 1. Variabel Dependen…………………………………………………… 22 a. Economic Performance……………………………………………… 22 b. CSR Disclosure……………………………………………………… 23 2. Variabel Independen: Environmental Performance……………………… 23 3. Variabel Kontrol………………………………………………………… 24 4. Teknik Analisis Data……………………………………………………. 26 a. Uji Asumsi Klasik…………………………………………………… 26 b. Uji Hipotesis………………………………………………………… 31 BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Obyek Penelitian…………………………………………………… 34 B. Statistik Deskriptif…………………………………………………………… 35 C. Uji Penyimpanagn Asumsi Klasik……………………………………………. 37 D. Pengujian Hipotesis…………………………………………………………… 43 E. Pembahasan…………………………………………………………………… 48 BAB V Kesimpulan dan Saran………………………………………………….. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN commit to user 50 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR TABEL Tabel 1. kriteria peringkat proper…………………………………………... 14 2. Statistik deskriptif………………………………………………… 35 3. Hasil uji normalitas………………………………………………. 39 4. Hasil uji multikolinearitas………………………………………… 40 5. Hasil uji heteroskedasitas…………………………………………. 41 6. Hasil uji autokorelasi……………………………………………… 43 7. Hasil uji hipotesis pertama………………………………………... 43 8. Hasil uji hipotesis kedua………………………………………….. 46 9. Data nama perusahaan…………………………………………….. 55 10. Hasil uji koefisien determinasi……………………………………. 58 11. Hasil uji signifikasi f……………………………………………… 58 12. Hasil uji signifikasi-t dan uji multikoliniearitas.......................... 58 13. Hasil uji koefisien determinasi……………………………………. 59 14. Hasil uji signifikasi f……………………………………………… 59 15. Hasil uji signifikasi-t dan uji multikoliniearitas........................... 59 16. Checklist Item Pengungkapan Informasi CSR................................................. 60 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Kerangka berpikir penelitian………………………………........... 17 2 Kriteria pengungkapan autokorelasi.......................................... commit to user 42 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ABSTRAKSI PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DISCLOSURE DAN ECONOMIC PERFORMANCE SYLVIANA ANDHITA PUTRI F0307087 Penelitian ini bertujan untuk mengetahui pengaruh environmental performance terhadap corporate social responsibility disclosure dan pengaruh environmental performance terhadap economic performance. Populasi penelitian ini adalah 18 perusahaan yang terdaftar di program PROPER tahun 2006-2010 dan sekaligus terdaftar di IDX tahun 2006-2009. Penelitian menggunakan alat analisis data regresi berganda (multiple regression) dengan bantuan software SPSS versi 12.00. Sebanyak 2 hipotesis diuji dalam penelitian ini menggunakan analisis multiple regression. Hasil penelitian ini menunjukkan bukti empiris bahwa variable environmental performance berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Namun demikian, environmental performance tidak berpengaruh terhadap economic performance. Penelitian ini menyimpulkan bahwa environmental performance memiliki pengaruh terhadap corporate responsibility disclosure. Kata kunci: environmental performance, economic performance, corporate commit to user social responsibility disclosure, PROPER , IDX i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ABSTRACT THE AFFECT OF ENVIRONMENTAL PERFORMANCE TO CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DISCLOSURE AND ECONOMIC PERFORMANCE SYLVIANA ANDHITA PUTRI F0307087 The aim of this research is to know about the affect of environmental performance to corporate social responsibility disclosure and the affect of environmental performance to economic performance. Population of this research are18 companies that have been listed at PROPER programe during 2006-2010 and have been listed at IDX during 20062009. This research used a multiple regression analysis of data with the help of computer software for statistical 12.00 version of SPSS. 2 hyphothesess were examined by regression multiple analysis. The results of this research showed empirical evidence that the environmental performance variable affect the corporate social responsibility disclosure. But, the environmental performance give no affect on the economic performance. This research concludes that environmental performance affect to corporate responsibility disclosure. Keywords: environmental performance, commit economic to user performance, corporate social responsibility disclosure, PROPER , IDX ii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang luas dan kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Kekayaan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki membuat investor tertarik untuk menanamkan investasinya maupun mendirikan usaha di Indonesia. Sampai saat ini yang masih menjadi topik perdebatan adalah apakah perusahaan-perusahaan tersebut memberikan kontribusi nyata terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar ditambah apakah produk yang mereka hasilkan memenuhi kebutuhan dan sesuai dengan kualitas yang diharapkan konsumen atau tidak dan bagaimana jaminan terhadap karyawan mereka. Isu mengenai pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam perusahaan memang acap kali didengung-dengungkan. Terlebih lagi dengan banyaknya bencana alam yang terjadi di Indonesia pada dasarwasa terakhir ini. Berbagai pihak banyak yang berpendapat bahwa bencana alam yang terjadi beberapa tahun terakhir ini akibat dari ulah manusia sendiri akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan tanpa ada upaya untuk memperbaiki atau memperbarui sumber daya alam itu dan ekositemnya. Perusahaan-perusahaan akhirnya menjadi sorotan masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sebagai penyebab rusaknya ekositem dan sumber daya alam yang telah di eksploitasi. Hal itu ditambah lagi dengan masih tingginya kesenjangan sosial disekitar commit to user 1 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id perusahaan itu, tuntutan masyarakat sekitar atas kontribusi perusahaan terhadap penduduk, demo buruh mengenai tuntutan akan kesejahteraan mereka, dan kritik konsumen atas kualitas produk. Penelitian tentang pengungkapan sosial dan lingkungan berkembang dengan cepat sejak tahun 1980-an. Secara umum penelitian tersebut dapat dibagi menjadi tiga kelompok utama yaitu penelitian tentang item pengungkapan yang dipandang penting, alasan pengungkapan tersebut dan berbagai faktor yang diprediksi dapat mempengaruhi luas/kuantitas/kualitas pengungkapan sosial dan lingkungan (Chariri, 2008). Sekarang ini sudah banyak perusahaan yang mengungkapkan mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan mereka di dalam laporan keuangan, tetapi pengungkapan tersebut bukan menjadi sebuah kewajiban melainkan kebijakan yang ditetapkan bagi masing-masing perusahaan. Pengungkapan tanggung jawab social juga tidak hanya diungkapkan melalui laporan keuangan saja banyak perusahaan di dalam webnya menceritakan penghargaan yang diterima mengenai tanggung jawab lingkungan mereka seperti ISO dan Top Brand yang merupakan penghargaan atas kepercayaan konsumen atas produk mereka atau kegiatan social yang mereka lakukan. Pengungkapan kinerja lingkungan, sosial, dan ekonomi di dalam laporan tahunan atau laporan terpisah adalah untuk mencerminkan tingkat akuntabilitas, responsibilitas, dan transparansi korporat kepada investor dan stakeholders lainnya. Pengungkapan tersebut bertujuan untuk menjalin hubungan komunikasi yang baik dan efektif antara perusahaan dengan publik commit to user 2 perpustakaan.uns.ac.id dan digilib.uns.ac.id stakeholders lainnya tentang bagaimana perusahaan telah mengintegrasikan corporate social responsibilty (CSR) dalam setiap aspek kegiatan operasinya. Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan tidak hanya pada perusahaan industri yang menghasilkan dampak negatif pada lingkungan dan masyarakat, tetapi juga bisa dilakukan sektor-sektor lain seperti: jasa, komunikasi, lembaga keuangan bank dan bukan bank. Regulasi pemerintah juga memiliki pengaruh terhadap tanggungjawab sosial perusahaan. Maka, pemerintah membuat berbagai peraturan antara lain Undang-undang No. 4 Tahun 1982, Undang-undang No. 27 Tahun 1999 tentang analisis mengenai dampak lingkungan, Undang-undang No. 18 Tahun 1999 tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun. Perhatian pemerintah terhadap CSR juga tertuang dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas (UU Nomor 40 Tahun 2007) Bab V Pasal 74. Walaupun hanya mewajibkan pelaksanaan aktivitas CSR untuk perusahaan di bidang pertambangan, Undang-Undang tersebut menimbulkan kontrovesi dikarenakan kebijakan mewajibkan aktivitas CSR bukan merupakan kebijakan umum yang dilakukan di negara-negara lain. Kontrovesi juga timbul dari adanya kekhawatiran munculnya peraturan pelaksanaan yang memberatkan para pengusaha serta beban perusahaan karena selain membayar pajak mereka juga harus melakukan tanggung jawab sosial. Tapi apabila masalah tanggungjawab sosial ini tidak dicantumkan dalam laporan keuangan, maka hal ini akan memberikan pengaruh tersendiri bagi perusahaan dimata pemerintah, masyarakat, organisasi lingkungan, media masa khususnya pada commit to user 3 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id investor, dan kreditor (bank) karena investor maupun kreditor (bank) tidak mau menanggung kerugian yang hanya dikarenakan oleh adanya kelalaian perusahaan tersebut terhadap tanggungjawab sosialnya. Penelitian ini mengukur environmental performance dalam pengaruhnya terhadap financial performance dan CSR disclosure perusahaan dengan sampel industri-industri manufaktur, pertambangan umum, dan migas dimana untuk industri pertambangan umum, dan migas aspek akuntansi lingkungannya telah diatur dalam PSAK. Peneliti tertarik melakukan penelitian ini karena penelitian empiris terdahulu mengenai hubungan antara environmental performance, economic performance, dan environmental disclosure menampakkan hasil yang bervariasi. Ingram dan Frezier (1980) (dalam Ignatius Bondan Suratno, Darsono, Siti Mutmainah (2006:2)) menemukan tidak adanya hubungan yang signifikan dalam pengujian hubungan antara environmental disclosure dengan environmental performance. Pattern (2002) menemukan hubungan yang negatif antara environmental disclosure dalam annual report dengan environmental performance. Al-Tuwaijri, et al. (2004) menemukan adanya hubungan positif signifikan antara economic performance dengan environmental performance demikian juga antara environmental disclosure dengan environmental performance. AL-Tuwaijri, et al. (2004) dan Ignatius Bondan Suratno, Darsono, Siti Mutmainah (2006:2) merupakan peneliti yang memasukkan konsep economic performance sebagai variabel endogenous dalam model penelitian yang digunakan bersama dengan dua variabel endogenous lainnya. commit to user 4 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pertama, adanya penambahan variabel kontrol yaitu komposisi dewan komisaris dan sensitivitas industri, variabel-variabel tersebut merupakan variabel-variabel yang dipergunakan pada penelitian Bramer S dan S Pavelin (2006). Kedua, sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data tahun 2006 sampai 2009. B. Perumusan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh environmental performance terhadap CSR disclosure pada industri manufaktur, pertambangan umum, dan migas yang terdaftar di BEI? 2. Apakah terdapat pengaruh environmental performance terhadap financial performance pada industri manufaktur, industri pertambangan umum, dan migas yang terdaftar di BEI? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk memberikan bukti empiris pengaruh environmental performance terhadap CSR disclosure pada industri manufaktur, pertambangan umum, dan migas yang terdaftar di BEI. 2. Untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh environmental performance terhadap financial performance pada industri manufaktur, pertambangan umum, dan migas yang terdaftar di BEI. commit to user 5 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id D. Manfaat Penelitian 1. Implikasi Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu referensi bagi pengembangan penelitian selanjutnya. 2. Implikasi Praktis a. Bagi manajemen perusahaan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sebuah referensi bagi pihak manajemen perusahaan-perusahaan yang terdapat di Indonesia mengenai seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan dari hasil kinerja keuangan perusahaan mereka sehubungan dengan perkembangan dalam kegiatan tanggung jawab sosial yang telah mereka lakukan selama ini. b. Bagi investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para investor sebagai pertimbangan dalam memperkirakan risiko manajemen jangka panjang dalam pertimbangan keputusan menginvestasikan modalnya pada perusahaan-perusahaan di Indonesia, karena investor dapat melihat laporan tanggung jawab sosial. commit to user 6 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB II TELAAH PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Corporate Social Responsibility (CSR) Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang (wikipedia). Akuntansi pertanggungjawaban sosial dapat memberikan informasi mengenai sejauh mana organisasi atau perusahaan memberikan kontribusi positif maupun negatif terhadap kualitas hidup manusia dan lingkungannya. Tanggung jawab sosial adalah bagaimana cara perusahaan mengelola proses bisnisnya untuk menghasilkan segala hal yang positif yang berpengaruh terhadap lingkungannya. Corporate social responsibility (CSR) atau kadang disebut juga corporate social responsiveness adalah commit to user 7 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id satu konsep yang masih terus berkembang. Ada banyak definisi CSR tapi tidak ada satu definisi yang disepakati apakah oleh para peneliti di perguruan tinggi maupun praktisi bisnis.Salah satu yang banyak diacu oleh para pebisnis adalah definisinya Kotler dan Lee (2005) (dalam Ahmad Nurkhin (2009)) yaitu: “Tanggung jawab sosial perusahaan adalah komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui pilihan praktek bisnis dan sumbangan dari sumber daya perusahaan.” Kotler dan Lee (2005) (dalam Ahmad Nurkhin (2009))mengajukan enam pilihan melaksanakan inisiatif sosial perusahaan atau inisiatif menjalankan program CSR yang semuanya terkait dan terfokus pada perusahaan bukan pada masyarakat. Mengapa perusahaan melaksanaan program CSR tetap bermotivasi untuk memenuhi peraturan (karena pemerintah mengharuskan), menaikkan penjualan dan meluaskan pangsa pasar, menguatkan posisi merk, meningkatkan citra dan pengaruh perusahaan, meningkatkan daya tarik (terutama karyawan atau calon karyawan), menurunkan biaya operasional, menarik bagi investor. Lima dari enam usulan kegiatan CSR Kotler dan Lee juga tidak terlalu jauh dari mencari manfaat bagi perusahaan bukan masyarakat yaitu (1) Alasan promosi; (2) Alasan berhubungan dengan pemasaran; (3) Corporate social marketing; (4) Filantropi atau sumbangan langsung; (5) Menyediakan waktu karyawan untuk kerja sosial; dan (6) Praktek tanggung jawab sosial perusahaan. Definisi yang lebih formal dari hasil dialog dengan pebisnis dan bukan pebisnis yang diadakan oleh WBCSD commit to user 8 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id tahun 1998, CSR adalah komitmen tanpa henti dari bisnis untuk berperilaku etis dan berkontribusi pada pengembangan ekonomi sambil meningkatkan kualitas hidup pekerja dan keluarganya, termasuk juga masyarakat lokal dan masyarakat umum. Ebert (2003) (dalam Hardhina Rosmasita (2007)) mendefinisikan corporate social responsibility sebagai usaha perusahaan untuk menyeimbangkan komitmen-komitmennya terhadap kelompok-kelompok dan individual-individual dalam lingkungan perusahaan tersebut, termasuk didalamnya adalah pelanggan, perusahaan-perusahaan lain, para karyawan, dan investor. CSR adalah bagaimana memerlakukan stakeholder secara etis. Stakeholder bisa dibagi menjadi direct stakeholder dan indirect stakeholder. Direct stakeholder atau para pihak langsung adalah grup yang terlibat langsung dalam transaksi ekonomi dengan perusahaan itu. Mereka misalnya karyawan, pelanggan, pemberi kredit, dan pemasok. Model dan konsep CSR berdasarkan sub-kategori ini memerlakukan grup ini melebihi aspek legal, pasar, dan membutuhkan pandangan etis. Indirect stakeholder atau para pihak tidak langsung terdiri dari grup yang tidak memiliki hubungan langsung dengan perusahaan, tetapi meskipun demikian, tetap memberikan dampak pada perusahaan atau terkena dampak dari perusahaan. Mereka adalah berbagai tingkatan pemerintah, kelompok pembela lingkungan, komunitas sekitar perusahaan. Konsep CSR berdasarkan sub-kategori ini secara eksplisit perusahaan memiliki tanggung jawab pada stakeholder tidak langsung ini. commit to user 9 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Secara konseptual CSR bisa dilihat dari dua sudut pemikiran mendasar yaitu dari sudut etika dan manajemen atau strategi bisnis. Dari sudut etika, pertama CSR bisa dilihat murni hanya berdasarkan etis, yaitu perusahaan tidak mengharapkan mendapatkan sesuatu dari program CSR-nya. Program CSR-nya murni sebagai tanggung jawab. Kedua, perusahaan akan mendapatkan manfaat balik dari program CSR-nya. Manfaat balik ini bisa tangible atau intangible. Ketiga, program CSR sangat terkait dengan investasi yang baik. Ketika perusahaan bertanggung jawab, pasar (modal) akan bereaksi positif. Keempat, program CSR perusahaan bertujuan menghindari pengaruh politik eksternal atau dengan kata lain perusahaan menjalankan tanggung jawab sosialnya untuk menghindari tuntutan pemerintah (Wan-Jan, 2006). Bank Dunia mendefinisikan CSR sebagai komitmen bisnis untuk berkontribusi pada pengembangan ekonomi yang berkelanjutan, untuk bekerja bersama karyawan, keluarga mereka, masyarakat lokal dan masyarakat keseluruhan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka menjadi lebih baik, sedemikian rupa sehingga baik untuk bisnis dan baik untuk pembangunan. Definisi lebih luas dari CSR, seperti direkomendasikan Bank Dunia, termasuk prinsip-prinsip berikut ini: (1) CSR sifatnya sukarela; (2) CSR melebihi peraturan-peraturan yang ada; (3) CSR adalah mengenai persoalan sosial dan lingkungan di dalam praktek utama bisnis, seperti pengelolaan lingkungan, standar buruh, hubungan dengan konsumen yang adil dan lainnya; (4) CSR bukanlah commit to user 10 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id sebuah sumbangan atau filantropi. Dorongan paling penting adalah skenario saling menguntungkan bagi bisnis dan stakeholder-nya; (5) CSR sebuah komplemen bukan pengganti peraturan-peraturan. 2. Environmental Performance (Kinerja Lingkungan) Pengukuran kinerja lingkungan adalah bagian penting dari sistem manajemen lingkungan. Ini merupakan ukuran hasil dan sumbangan yang dapat diberikan sistem manajemen lingkungan pada perusahaan secara riil dan kongkrit. Pengukuran kinerja lingkungan ditafsirkan bermacam cara. Antara lain yang melihatnya semata kuantitatif, atau hasil proses, atau juga menyertakan kualitatif dan inprocess. Kinerja lingkungan adalah hasil dapat diukur dari sistem manajemen lingkungan, yang terkait dengan kontrol aspek-aspek lingkungannya. Pengkajian kinerja lingkungan didasarkan pada kebijakan lingkungan, sasaran lingkungan dan target lingkungan. Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan perusahaan yaitu berupa suatu program yang disebut Program Pengelolaan Penilaian Lingkungan Peringkat (PROPER). Kinerja Perusahaan Selanjutnya PROPER dalam juga merupakan perwujudan transparansi dan demokratisasi dalam pengelolaan lingkungan di Indonesia. Penerapan instrumen ini merupakan upaya Kementerian Negara Lingkungan Hidup untuk menerapkan sebagian dari prinsip-prinsip good governance (transparansi, berkeadilan, akuntabel, dan commit to user 11 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pelibatan masyarakat) dalam pengelolaan lingkungan. Pelaksanaan PROPER bertujuan untuk : a. Meningkatkan penaatan perusahaan terhadap pengelolaan lingkungan. b. Meningkatkan komitmen para stakeholder dalam upaya pelestarian lingkungan c. Meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan d. Meningkatkan kesadaran para pelaku usaha untuk menaati peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup e. Mendorong penerapan prinsip Reduce, Reuse, Recycle, dan Recovery (4R) dalam pengelolaan limbah Sedangkan Sasaran dari pelaksanaan PROPER adalah : a. Menciptakan lingkungan hidup yang baik b. Mewujudkan pembangunan berkelanjutan c. Menciptakan ketahanan sumber daya alam d. Mewujudkan iklim dunia usaha yang kondusif dan ramah lingkungan yang mengedepankan prinsip produksi bersih atau eco-efficiency. Kinerja ketaatan yang dinilai dalam PROPER mencakup: ketaatan terhadap pengendalian pencemaran air, udara, pengelolaan limbah B3, dan penerapan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Sedangkan penilaian untuk aspek upaya lebih dari taat, meliputi penerapan sistem manajemen lingkungan, pemanfaatan limbah dan konservasi sumber daya, dan pelaksanaan kegiatan pengembangan masyarakat commit to user 12 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id (commmunity development). Penilaian ini dapat mengukur penerapan CSR (Corporate Social Responsibility). Secara umum pemilihan perusahaan peserta PROPER mengacu kepada kriteria sebagai berikut : b. Perusahaan yang mempunyai dampak penting terhadap lingkungan. c. Perusahaan yang mempunyai dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan yang besar. d. Perusahaan publik yang terdaftar di pasar modal dalam dan luar negeri. e. Perusahaan yang berorientasi ekspor. Jumlah peserta PROPER dari tahun ke tahun akan semakin ditingkatkan. Pada tahun 2002-2003 peserta PROPER baru berjumlah 85 perusahaan, pada 2003-2004 meningkat menjadi 251 perusahaan, dan pada tahun 20042005 mencapai 466 perusahaan. Dalam tahun 2008-2009 jumlah peserta PROPER diharapkan mencapai 627 perusahaan dan 2010-2011 sebesar 750 perusahaan. Sedangkan untuk sistem peringkat kinerja PROPER mencakup pemeringkatan perusahaan dalam lima (5) warna yakni : 1. Emas : Sangat sangat baik; skor = 5 2. Hijau : Sangat baik; skor = 4 3. Biru : Baik; skor = 3 4. Merah : Buruk; skor = 2 5. Hitam : Sangat buruk; skor = 1 commit to user 13 perpustakaan.uns.ac.id Aspek digilib.uns.ac.id penilaian pengendalian PROPER pencemaran adalah air, ketaatan pengendalian terhadap peraturan pencemaran udara, pengelolaan limbah B3, AMDAL serta pengendalian pencemaran laut. Ketentuan ini bersifat wajib untuk dipenuhi. Jika perusahaan memenuhi seluruh peraturan tersebut (in compliance) maka akan diperoleh peringkat BIRU, jika tidak maka MERAH atau HITAM, tergantung kepada aspek ketidak-taatannya. Untuk lebih jelasnya, berikut criteria peringkat PROPER: Tabel 1 Kriteria Peringkat PROPER PERINGKAT Emas KETERANGAN Telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dan telah melakukan upaya 3R (Reuse, Recycle dan Recovery), menerapkan sistem pengelolaan lingkungan yang berkesinambungan serta melakukan upaya-upaya yang berguna bagi kepentingan masyarakat pada jangka panjang. Hijau Telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan, telah mempunyai system pengelolaan lingkungan, mempunyai hubungan yang baik dengan masyarakat, termasuk melakukan upaya 3R (Reuse, Recycle dan Recovery). Biru Telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. Merah Melakukan upaya pengelolaan lingkungan, akan commit user tetapi barutosebagian mencapai hasil yang sesuai 14 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dengan persyaratan sebagaimana diatur dengan peraturan perundang-undangan. Hitam Belum melakukan upaya lingkungan berarti, secara sengaja tidak melakukan upaya pengelolaan lingkungan sebagaimana yang dipersyaratkan, serta berpotensi mencemari lingkungan. Sumber: laporan PROPER 2006-2007 3. CSR Disclosure CSR Disclosure adalah pengungkapan informasi yang berkaitan dengan lingkungan di dalam laporan tahunan perusahaan. Pengungkapan tanggung jawab sosial memiliki pengaruh penting dalam kaitannya dengan peningkatan pengaruh CSR pada reputasi perusahaan. Hal ini berkaitan apabila reputasi perusahaan baik maka akan berpengaruh perbaikan hubungan pelaku eksternal seperti pelanggan, investor, bankir, pemasok, dan pesaing. Pengungkapan atau disclosure dapat diartikan sebagai pemberian informasi bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi tersebut (Chariri dan Ghozali, 2007). Tiga kriteria pengungkapan yang digunakan adalah cukup (adequate), wajar (fair), dan lengkap (full). Pengungkapan yang cukup adalah cakupan pengungkapan minimal yang harus dilakukan agar informasi tidak menyesatkan. Pengungkapan wajar adalah tujuan etis dalam memberikan perlakuan yang sama dan bersifat umum terhadap semua pemakai informasi. commit to user 15 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Pengungkapan lengkap adalah penyajian semua informasi yang relevan (Sudaryanto, 2011). Sembiring (2005), yang mengelompokkan informasi CSR ke dalam tujuh kategori yakni: lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, lain - lain tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat, dan umum. Ketujuh kategori tersebut terbagi dalam 90 item pengungkapan. Berdasarkan peraturan Bapepam No. VIII.G.2 tentang laporan tahunan dan kesesuaian item tersebut untuk diaplikasikan di Indonesia maka dilakukan penyesuaian (Sembiring, 2005) hingga tersisa 78 item pengungkapan. Tujuh puluh delapan item tersebut kemudian disesuaikan kembali dengan masing-masing sektor industri sehingga item pengungkapan yang diharapkan dari setiap sektor berbeda-beda. Total item CSR berkisar antara 63 sampai 78, tergantung dari jenis industri perusahaan. 4. Economic Performance Economic performance adalah kinerja perusahaan-perusahaan secara relative dalam suatu industri yang sama yang ditandai dengan return tahunan industri yang bersangkutan. Banyak faktor yang dapat menpengaruhi pertanggungjawaban sosial, seperti size perusahaan, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, maupun profile yang dianggap sebagai variabel penduga dalam pengungkapan pertanggungjawaban sosial (Bramantya Adhi, 2010). commit to user 16 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id B. Kerangka Berpikir CSR disclosure Enviromental performance Economic performance Gambar. 1 Kerangka berpikir C. Hipotesis 1. Hubungan Enviromental Performance dengan CSR disclosure Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure oleh Gray dkk (2001) didefinisikan sebagai suatu proses penyediaan informasi yang dirancang untuk mengemukakan masalah seputar social accountability, yang mana secara khas tindakan ini dapat dipertanggungjawabkan dalam media seperti laporan tahunan maupun bentuk iklan-iklan yang berorientasi sosial. Menurut Verrechia (1983, dalam Suratno dkk., 2006) dengan discretionary disclosure teorinya mengatakan pelaku lingkungan yang baik percaya bahwa dengan mengungkapkan performance mereka berarti commitbagi to user menggambarkan good news pelaku pasar. Oleh karena itu, 17 perpustakaan.uns.ac.id perusahaan digilib.uns.ac.id dengan environmental performance yang baik perlu mengungkapkan informasi kuantitas dan mutu lingkungan yang lebih dibandingkan perusahaan dengan environmental performance yang lebih buruk. Dengan adanya tindakan proaktif perusahaan dalam pengelolaan lingkungan serta adanya kinerja yang tinggi, manajemen perusahaan diharapkan akan terdorong untuk mengungkapkan tindakan manajemen lingkungan tersebut dalam annual report (Berry dan Rondinelle, 1998 dalam Ja’far dan Arifah, 2006). Penelitian dari Al-Tuwaijri, et al. (2004) yang menemukan hubungan positif signifikan antara environmental disclosure dengan environmental performance menunjukkan hasil yang konsisten dengan teori tersebut. Semakin besar peran dari perusahaan dalam kegiatan lingkungan hidup, maka semakin besar pula pengungkapan lingkungan yang diungkapkan di dalam laporan keuangan. Dengan meningkatkan kinerja lingkungannya, maka akan menjadi good news tersendiri bagi perusahaan. Dengan kinerja perusahaan terhadap lingkungan yang baik yang kemudian juga diungkapkan didalam laporan tahunan akan semakin menarik para investor. Perusahaan mempertimbangkan harapan dari berbagai konstituen sosial mereka perilaku untuk mencapai legitimasi sosial. Legitimasi adalah penghakiman sosial kelayakan, penerimaan, dan keinginan (Zimmerman dan Zeitz, 2002). Pentingnya legitimasi sosial datang dari asumsi teoritis bahwa perusahaan tertanam dalam lingkungan sosial di mana mereka beroperasi, dan bahwa kinerja dan harapan mereka dipengaruhi oleh commit to user 18 perpustakaan.uns.ac.id lingkungan. digilib.uns.ac.id Hal ini akan mencerminkan transparansi dari perusahaan tersebut bahwa perusahaan juga berkepentingan dan bertanggung jawab terhadap apa yang telah dikerjakannya sehingga masyarakat juga akan tahu seberapa besar andil perusahaan terhadap lingkungannya. Maka hubungan antara environmental performance dengan CSR disclosure dapat dihipotesiskan sebagai berikut. H1 : Enviromental performance memiliki pengaruh signifikan terhadap CSR disclosure 2. Hubungan Enviromental performance dengan Economic Performance Al Tuwaijri (2003) menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara enviromental performance dengan economic performance. Hal ini memberikan penjelasan bahwa enviromental performance perusahaan memberikan akibat pada economic performance perusahaan yang tercermin pada tingkat return tahunan perusahaan yang dibandingkan dengan return industri. Hipotesis pertama penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : H2 : Enviromental performance memiliki pengaruh signifikan terhadap Economic Performance. commit to user 19 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji tiga buah hipotesis yaitu hubungan antara environmental performance dengan financial performance; environmental performance dengan CSR disclosure sehingga penelitian ini termasuk penelitian kausal yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan permasalahan berupa hubungan pengaruh antar variable (Sularso, 2003:30). Penelitian ini bersifat cross sectional, karena penelitian ini hanya mengambil sampel waktu dan kejadian pada suatu saat tertentu, yaitu pada tahun 2006– 2009. B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi adalah keseluruhan kelompok, peristiwa atau suatu ketertarikan yang ingin diselidiki oleh peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan industri manufaktur dan non manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penggunaan perusahaan yang tercatat di BEI sebagai populasi karena perusahaan tersebut mempunyai kewajiban untuk menyampaikan laporan tahunan kepada pihak luar perusahaan, sehingga memungkinkan data laporan tahunan tersebut diperoleh dalam penelitian ini. Sedangkan sampel adalah subkelompok atau sebagian dari populasi. Dengan mempelajari sampel, peneliti akan mampu menarik kesimpulan yang dapat digeneralisasikan terhadap populasi penelitian (Sekaran, 2000). Sampel commit to user 20 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam penelitian ini adalah industri manufaktur, pertambangan umum, migas dan kehutanan go-pubic yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mengikuti Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) pada tahun 2006-2010. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, yang berarti sampel ditarik sejumlah tertentu dari populasi dengan menggunakan pertimbangan tertentu. Dalam hal ini sampel yang diambil harus memenuhi karakteristik yang disyaratkan. Secara umum, karakteristik tersebut adalah sebagai berikut : 1. Industri sampel adalah industri yang bergerak dibidang manufaktur, pertambangan umum, migas dan kehutanan yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta menerbitkan laporan keuangan (annual report) pada tahun 2006-2009 2. Perusahaan yang dipilih sebagai sampel adalah industri yang bergerak dibidang manufaktur, pertambangan umum, migas dan kehutanan yang telah mengikuti Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup tahun 2006-2010. Alasan diambilnya keempat jenis industri tersebut sebagai sampel adalah industri tersebut juga memiliki tingkat resiko lingkungan yang tinggi karena bahan baku untuk proses produksi diambil langsung dari alam. C. Data dan Metode Pengumpulan Data Secara umum data penelitian dikelompokkan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara commit to user 21 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id langsung dari responden. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari responden (Sekaran, 2006). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang dibuat atau dikumpulkan oleh pihak luar (Sekaran, 2000:211). Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan tahunan (yang diterbitkan perusahaan go public) perusahaan yang bergerak dibidang industri manufaktur, pertambangan umum, migas dan kehutanan pada tahun 2006, 2007, 2008, 2009 yang diperoleh dari Indonesia Stock Exchange. Metode pengumpulan data yang akan digunakan untuk dianalisis dalam penelitian ini adalah metode dokumenter, karena data yang dikumpulkan adalah data sekunder dalam bentuk laporan keuangan perusahaan yang dijadikan subjek penelitian. D. Variabel Penelitian 1. Variabel dependen: Economic Performance dan CSR Disclosure a. Economic performance. Menurut Al-Tuwaijri, et al. (2004) dalam Ignatius Bondan Suratno, Darsono, Siti Mutmainah (2006) economic performance dinyatakan dalam skala hitung: ( P1 – P 0 ) + Div - P Me RI 0 Keterangan : P 1 = harga saham akhir tahun P 0 commit to user = harga saham awal tahun 22 perpustakaan.uns.ac.id Div Me digilib.uns.ac.id = pembagian dividen RI = median return industry b. CSR Disclosure Pendekatan untuk menghitung CSRI pada dasarnya menggunakan pendekatan dikotomi yaitu setiap item CSR dalam instrumen penelitian diberi nilai 1 jika diungkapkan, dan nilai 0 jika tidak diungkapkan (Haniffa dan Cooke dalam Bramer S Pavelin, 2006). Selanjutnya, skor dari setiap item dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan. Rumus perhitungan CSRI adalah sebagai berikut: (Haniffa dan Cooke dalam Bramer S Pavelin, 2006) Keterangan: CSRIj : Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan j nj : jumlah item untuk perusahaan j, nj ≤ 78 Xij : dummy variable, 1 = jika item i diungkapkan; 0 = jika item i tidak diungkapkan Dengan demikian, 0 ≤ CSRIj ≤ 1. 2. Variabel Independen: Environmental Performance Environmental Performance menurut Ignatius Bondan Suratno, Darsono, Siti Muthmainah (2006) adalah kinerja perusahaan dalam menciptakan commit to user lingkungan yang baik (green). Environmental performance perusahaan 23 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id diukur dari prestasi perusahaan mengikuti program PROPER yang merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) untuk mendorong penataan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui instrument informasi. Environmental Performance yang diproksi dengan rating kinerja PROPER dalam lima kode warna rating dari mulai yang terbaik sampai industry dengan kinerja lingkungan terburuk yaitu: emas, hijau, biru, merah, dan hitam. 3. Variabel Kontrol Variabel kontrol yang ditetapkan dalam penelitian ini diukur seperti pada uraian di bawah: a. Growth Opportunities, diukur dengan rasio pasar saham terhadap nilai buku modal saham sebagai proksi untuk peluang pertumbuhan masa depan. Growth Opportunities = Nilai Pasar Ekuitas x 100% Nilai Buku Ekuitas b. Environmental Concern, diukur dari partisipasi perusahaan mengikuti program sertifikasi ISO seri 14000. Informasi mengenai keikutsertaan perusahaan di Indonesia yang mengikuti PROPER dapat diperoleh dari database Kementrian Lingkungan Hidup dan sumber lainnya. Environmental Concern diukur dengan menggunakan Environmental Concern scoring, apabila perusahaan berpartisipasi dalam mengikuti serifikasi ISO seri 14000 maka diberi skor 1, jika tidak maka akan diberi skor 0. commit to user 24 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id c. Ukuran perusahaan (size) Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya Haniffa dan Cooke dalam Bramer S Pavelin, 2006 maka penelitian ini menggunakan proxy natural logaritma dari total aset untuk mengukur size perusahaan. d. Leverage Diukur dengan menggunakan total kewajiban dibagi dengan total aset. Leverage = Total Utang Total Aset e. Komposisi Dewan Tata kelola perusahaan harus dianggap memiliki pengaruh terhadap pengungkapan, dikarenakan dewan direksi yang mengatur pengungkapan informasi dalam laporan tahunan dan karena itu pengungkapan merupakan fungsi dari konstitusi dewan (Haniffa dan Cooke dalam Bramer S pavelin, 2006). f. Sensitivitas Industri Dalam studi ini, sensitivitas industri diukur melalui apakah suatu commit user dikritik dalam masalah-masalah perusahaan memiliki risiko lebihtountuk 25 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id lingkungan karena kegiatan mereka yang melibatkan risiko yang lebih tinggi mengenai dampak lingkungan (seperti memiliki sumber daya alam, deplesi atau polusi) (Bramer S Pavelin, 2006). Dengan demikian, berdasarkan literatur sebelumnya, berikut ini sektor industri yang memiliki sensitivitas atas dampak lingkungan diidentifikasi sebagai berikut: pertambangan, minyak dan gas, bahan kimia, construction dan bahan bangunan, kehutanan dan kertas, baja dan logam lainnya, listrik, distribusi gas dan air. 4. Teknik Analisis Data Data sekunder yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan berbagai pengujian statistik. Analisis data tidak hanya digunakan untuk menguji hipotesis tetapi juga untuk pengujian statistik lainnya. 1. Uji Asumsi Klasik Berdasarkan perumusan masalah yang dibahas sebelumnya, maka untuk mencapai tujuan penelitian, analisa data dilakukan melalui model regresi linier berganda. Hal ini dilakukan untuk membuktikan apakah ada hubungan antara variabel independen terhadap variabelvareabel dependen. Analisis regresi dapat digunakan terutama untuk tujuan peramalan, dimana dalam model tersebut terdapat dua buah variabel dependen dan satu variabel independen. Dalam regresi linier berganda terdapat beberapa uji yang perlu diperhatikan sehingga commit to user 26 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id diperoleh hasil analisis yang valid. Berikut uji-uji yang dapat dilakukan: a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah penelitian berasal dari populasi yang didistribusikan secara normal atau tidak. Distribusi normal merupakan distribusi teoritis dari variabel random yang kontinyu. Kurva yang menggambarkan distribusi normal adalah kurva normal yang berbentuk simetris/berbentuk bel (lonceng). Bentuk ini menunjukkan bahwa frkuensi dalam suatu distribusi normal terpusat pada bagian pusat dari distribusi normal dan nilai-nilai diatas dan dibawah rata-rata adalah sama dengan distribusinya. Untuk menguji normalitas data, peneliti menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah nilai dua sampel yang diamati terdistribusi secara normal. Kriteria pengujian dengan pengujian dua arah (twotailed test) yaitu dengan membandingkan probabilitas yang diperoleh dengan taraf signifikansi 5%. Data berdistribusi normal jika nilai signifikansi (Sig dikatakan hitung) > 0,05 (Ghozali, 2001). b. Uji Heterokedastisitas Menurut Ernawati, dkk, (2005) dalam Anggraini (2006), kebanyakan cross-sectional heterokedastisitas commit karenato user data study yang mengandung diperoleh situasi merupakan 27 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id himpunan data yang memiliki berbagai ukuran (kecil, sedang, dan besar). Situasi heterokedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien karena hasil taksiran dapat menjadi kurang dari yang semestinya. Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari pengamatan satu ke pengamatan lainnya tetap, maka tidak terjadi heterokedastisitas, atau terjadi homokedastisitas (Ghozali, 2001). Metode yang digunakan untuk menguji heterokedastisitas adalah dengan membuat grafik plot. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2001). Metode yang digunakan untuk menguji heteroskedastisitas dalam penelitian ini adalah metode Glejser. Ada tidaknya heteroskedastisitas dilihat dari signifikabsi b >0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. commit to user c. Uji Multikolinearitas 28 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Ghozali (2001) mendefinisikan multikolinearitas sebagai suatu situasi adanya korelasi variabel-variabel independen diantara satu dan yang lainnya. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkolerasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel independen yang bersifat ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi di antara semuanya sama dengan nol. Jika terdapat korelasi yang sempurna di antara sesama variabel independen sehingga nilai koefisien korelasi diantara sesama variabel independen sama dengan satu, maka konsekuensinya adalah sebagai berikut : a) Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat diperkirakan. b) Nilai standar eror setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga. Ada tidaknya multikolinearitas antarvariabel independen dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai cutoff untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali, 2001). d. Uji Autokorelasi commit to user 29 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Menurut Ghozali (2001), uji autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Jenis pengujian yang digunakan untuk mengetahui adanya autokorelasi adalah uji Durbin-Watson. Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji Durbin-Watson adalah sebagai berikut : 1) regresi untuk mendapatkan nilai d, 2) mencari nilai kritis dL dan dU, 3) ada atau tidaknya autokorelasi dapat dilihat dengan cara : jika d < dL : terjadi autokorelasi positif. jika d > 4-dL : terjadi autokorelasi negatif. jika dU < d < 4-dU : tidak terjadi autokorelasi. jika dL £ d £ dU atau 1-dU £ d £ 4-dL : berarti tidak dapat ditarik kesimpulan. commit to user 30 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2. Uji Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan model regresi linear berganda dengan persamaan berikut ini : CSR disclosure = (Environmental performance + Variabel Kontrol) CSRI = a + a EvP + a Size + a IS + a BC + e ..........(1) 0 1 2 3 4 Economic Performance = (Environmental performance + Variabel Kontrol) EcP = b + b EvP + b GO + b Lv + e ..........(2) 0 1 2 3 Keterangan: EcP = Economic performance (kinerja ekonomi yang dicapai) EvP = Environmental performance (kinerja lingkungan yang dicapai perusahaan). CSRI = CSR disclosure (pengungkapan CSR oleh perusahaan dalam laporan tahunan) GO = Growth opportunities (peluang untuk tumbuh dimasa depan). SIZE = Ukuran perusahaan LV = Tingkat leverage perusahaan commit to user 31 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id IS = Industry Sensitivity (sensitivitas perusahaan terhadap lingkungan) BC ab 0 = Board Composition (komposisi dewan komisaris) = intercept (parameter) 0 a b 1..... n = koefisien regresi 1..... n 2 a. Uji koefisien determinasi (R ) 2 Nilai R digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam 2 menerangkan variabel independen. Tapi, karena R mengandung kelemahan mendasar di mana adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan dalam model. Oleh karena itu, pada 2 penelitian ini yang digunakan adjusted R berkisar antar nol dan satu. 2 Jika nilai adjusted R makin mendekati satu maka makin baik kemampuan model tersebut dalam menjelaskan variabel dependen dan sebaliknya. b. Uji Regresi Simultan (Uji F) Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dengan melihat nilai signifikansi F. Jika nilai signifikansi F lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis alternatif tidak dapat ditolak atau dengan = 5% commit to user 32 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id variabel independen secara statistis mempengaruhi variabel dependen secara bersama-sama c. Uji Regresi Parsial (Uji t) Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Apabila tingkat signifikansi yang diperoleh (p-value) lebih kecil dari 0,05 maka H0 dapat ditolak atau dengan = 5% variabel independen tersebut berhubungan secara statistis terhadap variabel dependennya. Dasar pengambilan keputusan dalam pengujian ini adalah jika probabilitas < 0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa karakteristik perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan (yaitu pengalaman internasional perusahaan, size, industri afiliasi, pengungkapan media, leverage, profitabilitas dan konsentrasi kepemilikan). Dan sebaliknya jika probabilitas > 0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa karakteristik perusahaan berpengaruh pengungkapan sosial (yaitu pengalaman signifikan terhadap internasional perusahaan, size, industri afiliasi, pengungkapan media, leverage, profitabilitas dan konsentrasi kepemilikan). commit to user 33 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian Penelitian ini terdiri dari tiga buah variabel yang masing-masing adalah Environmental performance, economic performance, dan CSR disclosure. Data Environmental performance didapat dari website Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang berupa data keikutsertaan perusahaan dalam program PROPER tahun 2006-2010. Data economic performance berupa data saham serta data deviden masing-masing perusahaan sample dari tahun 20062009. Sedangkan data CSR disclosure didapat dari laporan tahunan perusahaan manufaktur, pertambangan umum, dan migas yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2006-2009. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan kategori perusahaan manufaktur, pertambangan umum, dan migas yang secara terus menerus terdaftar di BEI tahun 2006-2009. Sampel penelitian ini diambil dengan teknik pusposive sampling yaitu perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia yang mengikuti program PROPER pada tahun 2006-2010 dan telah menerbitkan laporan keuangan tahunan (annual report) pada tahun 2006-2009. Berdasarkan kriteria pengambilan sampel tersebut, maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 18 perusahaan dengan periode pengamatan selama 4 tahun berturut-turut. Nama perusahaan sampel dapat dilihat pada lampiran 1 (Data Sampel Nama Perusahan). commit to user 34 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id B. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif pada penelitian ini menghasilkan data gambaran variabelvariabel yang terdiri dari nilai mean, min, max, dan standar deviasi. Tabel 2. Statistik Deskriptif Variabel CSR Disclosure Environmental performance Size Sensitivitas Industri Komposisi Dewan Economic Performance Growth Opportunities Leverage Mean Min Max Std.Deviasi 0,3171 0,13 0,47 0,8652 3,35 1 5 0.609 5,7155 0,01 20,18 4.16763 0,89 0 1 0.316 0,4092 0,20 0,75 0.12389 0,2347 -2,92 9,41 1.77560 3,4625 0,25 22,77 4.29574 0,4093 0,15 0,70 0.15680 1. Statistik Deskriptif Environmental Performance Environmental performance menggunakan data PROPER yang telah dicocokkan dengan data perusahaan manufaktur, pertambangan umum dan migas yang terdaftar di BEI. Dari pencocokan tersebut diperoleh 18 perusahaan dari tahun 2006-2009 yang dapat digunakan sebagai sampel. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa variabel Environmental performance mempunyai nilai rata-rata sebesar 3,35, sehingga 27 data yang nilainya diatas mean, sehingga dapat diartikan bahwa perusahaan sampel banyak yang mendapat peringkat lingkungan tinggi atau mempunyai kinerja lingkungan yang tinggi. commit to user 35 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2. Statistik Deskriptif CSR Disclosure CSR disclosure menggunakan pengungkapan lingkungan yang terdapat dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur, pertambangan umum dan migas yang telah dipilih sesuai dengan metode purposive sampling. CSR disclosure diukur menggunakan checklist berdasarkan item disclosure yang telah disampaikan dalam laporan tahunan. Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa terdapat data yang nilainya diatas nilai mean sebesar 0,3171, hal ini menunjukkan bahwa terdapat 41 data perusahaan yang mendapat peringkat rendah atau kinerja lingkungan yang rendah dari perusahaan sampel yang menyampaikan CSR disclosure dalam laporan tahunan perusahaan. Hal ini juga mengindikasikan bahwa perusahaan sampel tersebut masih kurang peduli terhadap CSR disclosure. CSR disclosure perusahaan yang dijadikan sampel rata-ratanya adalah 0.2791. Hal ini menunjukkan bahwa CSR disclosure perusahaan yang paling lengkap dilaporkan oleh PT Holcim Indonesia yaitu sebesar 4.7, atau 37 item pengungkapan. Indeks CSR disclosure paling tidak lengkap dilaporkan oleh PT Lippo Cikarang yaitu sebesar 0.13 atau 10 butir pengungkapan. Dengan demikian indeks pengungkapan sukarela sampel berada di kisaran 0.13 sampai dengan 0.47. 3. Statistik Deskriptif Economic performance Dari table 2 dapat dilihat indeks economic performance perusahaan yang dijadikan sampel rata-ratanya adalah 0,2347. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja finansial perusahaan yang paling tinggi adalah dilakukan oleh PT commit to user 36 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Bakrie Sumatra ,pada tahun 2008 yaitu sebesar 9.41. Sedangkan kinerja finansial perusahaan yang paling rendah dilakukan oleh Aneka Tambang, pada tahun 2007 yaitu sebesar – 2.9. Dengan demikian kinerja finansial sampel berada di kisaran – 2.9 sampai dengan 9.41. C. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik Dalam penelitian ini terdapat dua model persamaan regresi yaitu: CSRI = a + a EvP + a Size + a IS + a BC + e ..........(1) 0 1 2 3 4 EcP = b + b EvP + b GO + b Lv + e ..........(2) 0 1 2 3 Keterangan: EcP = Economic performance (kinerja ekonomi yang dicapai) EvP = Environmental performance (kinerja lingkungan yang dicapai perusahaan). CSRI = CSR disclosure (pengungkapan CSR oleh perusahaan dalam laporan tahunan) GO = Growth opportunities (peluang untuk tumbuh dimasa depan). SIZE = Ukuran perusahaan LV = Tingkat leverage perusahaan IS = Industry Sensitivity (sensitivitas perusahaan terhadap lingkungan) BC ab 0 = Board Composition (komposisi dewan komisaris) = intercept (parameter) 0 commit to user 37 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Dengan demikian pengujian asumsi klasik dilakukan untuk masing-masing model persamaan regresi tersebut, yaitu: 1. Uji Normalitas Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas data adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hatihati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya. Uji statistik sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan skewnes dari data sample. Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data adalah uji statistik non-parametrik KolmogorovSmirnov (K-S). Penelitian ini melakukan uji normalitas dengan menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorof-Smirnov (K-S). Uji Kolmogorov-Smirnov dilakukan dengan membuat hipotesis: H0 : Data residual berdistribusi secara normal. Ha: Data residual tidak berdistribusi secara normal. commit to user 38 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Berikut adalah hasil dari uji normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) yang terlihat dalam tabel 5 dibawah ini: Tabel 3. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences Mean Std. Deviation Unstandardiz ed Residual 72 .0000000 Unstandardiz ed Residual 72 .0000000 .07304303 1.74089611 Absolute .060 .155 Positive .038 -.060 .155 -.134 Kolmogorov-Smirnov Z .509 1.318 Asymp. Sig. (2-tailed) .958 .062 Negative a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov (K-S) untuk residual persamaan model 1 adalah 0,509 dan signifikan pada 0,958 > 0.05 hal ini berarti H0 diterima yang berarti data terdistribusi secara normal. Besarnya nilai K-S untuk residual persamaan model 2 adalah 1,318 dan signifikan pada 0,062 > 0,05, hal ini berarti H0 diterima yang berarti data terdistribusi secara normal. Dengan demikian data memenuhi asumsi normalitas. commit to user 39 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2. Uji Multikolinieritas Multikolinieritas terindikasi apabila terdapat hubungan linier di antara variabel independen yang digunakan dalam model. Metode untuk menguji adanya multikolinieritas dilihat dari nilai tolerance value atau Variance Inflation Factor (VIF). Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai VIF variabel independen dibawah nilai 10 dan tolerance value diatas 0,10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas dalam model regresi sehingga model tersebut reliable sebagai dasar analisis. Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4 Hasil Uji Multikolinieritas Model Variabel Tolerance VIF Kesimpulan Regresi EvP 0,962 1,039 Tidak terjadi multikolinieritas Model 1 Size 0,911 1,098 Tidak terjadi multikolinieritas SI 0,907 1,103 Tidak terjadi multikolinieritas KD 0,978 1,023 Tidak terjadi multikolinieritas Regresi EvP 0,885 1,130 Tidak terjadi multikolinieritas Model 2 GO 0,889 1,125 Tidak terjadi multikolinieritas Laverage 0,986 1,015 Tidak terjadi multikolinieritas 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika commit to user 40 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi adanya heterokedastisitas. Dalam penelitian ini, heteroskedastisitas diukur dengan cara melakukan uji statistik dengan menggunakan uji Glejser. Dari hasil uji Glejser, didapatkan bahwa nilai sig variabel independen di atas 0,05 berarti tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model analisis. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5. Hasil uji Heteroskedastisitas Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1 B .069 Std. Error .033 EvP -.005 .008 Size -.001 .001 SI .000 KD .038 (Constant) Standardized Coefficients Beta t 2.111 Sig. .038 -.074 -.612 .543 -.156 -1.243 .218 .017 .002 .017 .987 .041 .112 .927 .357 a. Dependent Variable: ABSRES_1 Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1 B 1.602 Std. Error 1.004 EvP -.063 .269 GO -.047 .038 Laverage -.161 .990 (Constant) Standardized Coefficients Beta t 1.596 Sig. .115 -.030 -.235 .815 -.157 -1.239 .220 -.020 -.163 .871 a. Dependent Variable: ABSRES_2 commit to user 41 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 4. Uji autokorelasi Autokorelasi bertitik tolak dari gangguan-gangguan yang terjadi pada hubungan antara variabel yang diteliti. Pada dasarnya autokorelasi yang terjadi tidak dapat diukur, tetapi bersifat mengambang, dan jumlahnya banyak karena gangguan yang terjadi pada suatu periode, mungkin akan mempengaruhi besarnya gangguan pada periode sebelumnya. Adapun cara untuk mendekati atau mengetahui ada tidaknya autokorelasi antara lain dengan uji Durbin-Watson (uji DW). Formula hipotesis Ho : tidak ada autokorelasi positif Ho* : tidak ada autokorelasi negatif Dengan kriteria pengujian seperti gambar 2 sebagai berikut: Menolak H0 (Bukti Autokorelasi Positif) Menolak H0* (Bukti Autokorelasi Negatif) Daerah ragu-ragu 0 dl du Menerima H0 atau H0* atau keduaduanya 2 Daerah ragu-ragu 4-du 4-dl 4 commit to user 42 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Adapun hasil Uji Autokorelasi dipaparkan pada tabel 8 sebagai berikut: Tabel 6. Hasil Uji Autokorelasi Model DW Regresi Model 1 Regresi Model 2 dL dU 4-dU 4-dL Keterangan 1,981 1,343 1,578 2,422 2,657 Bebas Autokorelasi 1,180 1,372 1,546 2,454 2,628 Autokorelasi (+) D. Pengujian Hipotesis 1. Pengujian Hipotesis Pertama Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut ini Tabel 7. Hasil Uji Hipotesis Pertama Variabel Constant Environmental Performance Size Sensitivitas industri Komposisi dewan R Square Adj R Square F Sig t sig 1.667 0.100 2.249 0.028* 3.477 0.001* 1.335 0.187 1.063 0.292 0.287 0.245 6.751 0.000* *Secara statistik signifikan pada tingkat 0.05 Dependent Variabel : CSR disclosure: CSR commit to user 43 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2 a. Uji koefisien determinasi (R ) 2 Nilai R digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model 2 dalam menerangkan variabel independen. Tapi, karena R mengandung kelemahan mendasar di mana adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan dalam model. Oleh karena itu, pada penelitian ini yang digunakan 2 adjusted R berkisar antar nol dan satu. Dengan melihat tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R2 adalah sebesar 0,245. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel environmental performance dapat menjelaskan variabel CSR disclosure sebesar 24,5%, sedangkan sisanya 75,5% dijelaskan oleh faktor-faktor di luar variabel tersebut. b. Uji Regresi Simultan (Uji F) Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dengan melihat nilai signifikansi F. Jika nilai signifikansi F lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis alternatif tidak dapat ditolak atau dengan = 5% variabel independen secara statistis mempengaruhi variabel dependen secara bersama-sama. Hasil pengujian nilai F hitung sebesar 6,751 dengan nilai signifikansi environmental performance terhadap CSR disclosure sebesar user disimpulkan bahwa variabel 0,000 < 0,05,commit makato dapat 44 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id environmental performance mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel CSR disclosure. c. Uji Regresi Parsial (Uji t) Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Apabila tingkat signifikansi yang diperoleh (pvalue) lebih kecil dari 0,05 maka H0 dapat ditolak atau dengan = 5% variabel independen tersebut berhubungan secara statistis terhadap variabel dependennya. Berdasarkan tabel di atas, dapat environmental diketahui bahwa performance pengujian berpengaruh secara terhadap parsial CSR disclosure, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,028 < 0,05. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan enviromental performance memiliki pengaruh signifikan terhadap CSR disclosure diterima. commit to user 45 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id a. Pengujian Hipotesis Kedua Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini Tabel 8. Hasil Uji Hipotesis Kedua Variabel t 0.208 Constant Environmental performance 0.090 -1.585 Growth Opportunities 0.224 Leverage R Square Adj R Square F Sig sig 0.836 0.929 0.118 0.823 0.039 -0.004 0.913 0.440 *Secara statistik signifikan pada tingkat 0.05 Dependent Variabel : Economic performance: EcP 2 a. Uji koefisien determinasi (R ) 2 Nilai R digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model 2 dalam menerangkan variabel independen. Tapi, karena R mengandung kelemahan mendasar di mana adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan dalam model. Oleh karena itu, pada penelitian ini yang digunakan 2 adjusted R berkisar antar nol dan satu. Dengan melihat tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R2 adalah sebesar 0.004. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel Environmental performance tidak dapat menjelaskan variabel Economic performance. commit to user 46 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id b. Uji Regresi Simultan (Uji F) Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dengan melihat nilai signifikansi F. Jika nilai signifikansi F lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis alternatif tidak dapat ditolak atau dengan = 5% variabel independen secara statistis mempengaruhi variabel dependen secara bersama-sama. Hasil pengujian nilai F hitung sebesar 0,913 dengan nilai signifikansi Environmental performance terhadap Economic performance sebesar 0,440 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Environmental performance mempunyai tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Economic performance. c. Uji Regresi Parsial (Uji t) Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Apabila tingkat signifikansi yang diperoleh (pvalue) lebih kecil dari 0,05 maka H0 dapat ditolak atau dengan = 5% variabel independen tersebut berhubungan secara statistis terhadap variabel dependennya. Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pengujian secara parsial Environmental performance tidak berpengaruh terhadap commit to user Economic performance, hal ini dibuktikan dengan nilai 47 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id signifikansi sebesar 0,929 > 0,05. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan Enviromental performance memiliki pengaruh signifikan terhadap Economic performance ditolak. Hasil ini mendukung penelitian Freedman dan Jaggi (1992) menyatakan hubungan yang tidak signifikan antara Environmental performance dengan Economic performance. Namun hasil ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan Al Tuwaijri (2003). E. Pembahasan 1. Enviromental performance memiliki pengaruh signifikan terhadap CSR disclosure Pernyataan hipotesis pertama bahwa Environmental performancee berpengaruh signifikan terhadap CSR Disclosure diterima. Hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,028 < 0,05. Hal ini dikarenakan terdapat asumsi bahwa apabila kinerja lingkungan yang baik telah dicapai, maka perusahaan tidak mengungkapkan CSR, karena biaya yang tinggi telah dikeluarkan untuk mencapai kinerja lingkungan yang baik. commit to user 48 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2. Enviromental performance memiliki pengaruh signifikan terhadap Economic performance. Pernyataan hipotesis pertama bahwa Environmental perfomance berpengaruh signifikan terhadap economic performance tidak terbukti. Hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,929 > 0,05. Hal ini terjadi karena pasar di Indonesia lebih fokus atau tertarik untuk melihat kinerja finansial perusahaan berdasarkan profitabilitas dibandingkan dengan kinerja lingkungan yang telah dicapai perusahaan commit to user 49 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB V KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan 1. Hasil pengujian hipotesis bahwa Environmental performance berpengaruh signifikan terhadap CSR Disclosure terbukti. Hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,028 < 0,05. 2. Hasil pengujian hipotesis kedua bahwa Environmental performance berpengaruh signifikan terhadap economic performance ditolak. Hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,929 > 0,05. b. Saran 1. Kesulitan memperoleh sampel karena sebab-sebab di luar kendali peneliti. Disarankan untuk melakukan penelitian ulang di masa mendatang dengan sampel yang lebih representatif. 2. Bagi pihak – pihak yang akan melakukan penelitian selanjutnya disarankan agar memperhatikan data – data lain yang bisa digunakan sebagai variabel kontrol seperti variabel rasio keuangan, dan kategori investasi apakah merupakan penanaman modal asing (PMA) atau penanaman modal dalam negeri. 3. Penelitian selanjutnya dapat menambah jumlah sampel yang diteliti baik tahun pengamatan maupun jenis perusahaan sehingga diharapkan hasil yang diperoleh dapat menjadi lebih baik, serta dapat mencari media commit to user 50 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id tambahan selain annual report untuk mengukur tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility karena perusahaan dapat mengungkapkan di media publikasi lain seperti website perusahaan. commit to user 51