RENSTRA 2015 - 2019 INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KATA PENGANTAR Sesuai dengan Perencanaan Undang-Undang Pembangunan Nomor Nasional, 25 Tahun Penyusunan 2004 tentang Rencana Sistem Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) merupakan bagian dari perencanaan nasional pemerintah. Renstra Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 13 tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun 2015-2019. Guna penjabaran Renstra Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral maka setiap unit Eselon I menetapkan Renstra. Dalam hal ini Renstra Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi yang diamanatkan pada peraturan Menteri ESDM Nomor 30 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri ESDM Nomor 18 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Rumusan Renstra Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral periode tahun 2015 – 2019 mengalami penyempurnaan dengan melakukan penajaman pada sasaran, outcome, kegiatan dan output dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Perencanaan Pembanguan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) 2015 – 2019. Jakarta, i|Renstra Inspektorat Jenderal 2015 - 2019 Desember 2015 DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V PENDAHULUAN 1 I.1. Kondisi Umum 1 I.2. Identifikasi Potensi dan Permasalahan 9 VISI DAN MISI INSPEKTORAT JENDERAL II.1. Visi Inspektorat Jenderal 12 II.2. Misi Inspektorat Jenderal 12 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN 13 III.1. Arah Kebijakan 13 III.2. Strategi 14 III.3. Kerangka Regulasi 14 III.4. Kerangka Kelembagaan 15 TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 19 IV.1. Target Kinerja 19 IV.2. Kerangka Pendanaan 20 PENUTUP 21 Lampiran I Kerangka Regulasi Lampiran II Kerangka Pendanaan ii | R e n s t r a I n s p e k t o r a t J e n d e r a l 2 0 1 5 - 2 0 1 9 BAB I PENDAHULUAN I.1. Kondisi Umum Visi Pembangunan “Terwujudnya Nasional Indonesia untuk Yang Tahun 2015 Berdaulat, - 2019 adalah: Mandiri Dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang merupakan Kementerian teknis yang bersifat strategis dalam menunjang pembangunan untuk kesejahteran rakyat sebagaimana diamanatkan UUD 1945, sangat sensitif dengan isu – isu yang berkaitan dengan ketersediaan energi. Dengan visi “Mewujudkan Kedaulatan dan Kemandirian Energi” menjadi prioritas pencapaian selama (5) lima tahun kedepan. Dengan mengawal pencapaian visi Kementerian ESDM, agar dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan melalui Program dan Kegiatan Inspektorat Jenderal yang mempunyai tugas untuk meyakinkan kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan perundang – undangan yang berlaku melalui fungsi – fungsi pengawasan. Dalam hal ini Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM menjadi salah satu pilar penting dalam melakukan pengawasan kepada unit utama guna menunjang keberhasilan visi dan misi Kementerian ESDM. Pengawasan yang merupakan tugas dan fungsi dari unit Inspektorat Jenderal, arah kebijakannya menitikberatkan kepada pelaksanaan pengawasan yang independen, dengan mengedepankan pengawasan yang berbasis resiko dan berbasis kinerja dengan harapan agar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dapat lebih berperan aktif dalam pembangunan yang bebas dari unsur-unsur Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam rangka menyelenggarakan tugas pengawasan berpedoman kepada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang wajib diselenggarakan oleh seluruh instansi Kementerian/Lembaga Pemerintah guna memberikan keyakinan memadai 1|Renstra Inspektorat Jenderal 2015 - 2019 atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan asset negara dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Di samping itu Inspektorat Jenderal berperan sebagai Unit Penggerak Integritas yang hasilnya Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) serta melakukan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan pelaksanaan Sistem Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di lingkungan Kementerian ESDM. Inspektorat Jenderal KESDM sebagai unsur Pengawasan yang berada di bawah dan bertanggung jawab Kepada Menteri ESDM mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern di lingkungan KESDM. Dalam melaksanakan pengawasan terhadap suatu entitas secara garis besar di kelompokan menjadi: a. Kegiatan Pengawasan Kegiatan pengawasan berpedoman kepada kebijakan pengawasan nasional maka kegiatan pengawasan yang dilaksanakan oleh lnspektorat Jenderal meliputi audit, reviu, pemantauan, evaluasi dan kegiatan pengawasan lainnya seperti sosialisasi, asistensi dan konsultansi. Audit Audit adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi bukti yang dilakukan secara independen, obyektif, profesional, berdasarkan standar audit untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, efektivitas, efisiensi dan keandalan informasi pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah Kegiatan audit terdiri atas audit kinerja dan audit dengan tujuan tertentu. Audit kinerja Audit kinerja merupakan audit atas pengelolaan keuangan negara serta pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah yang terdiri dari aspek kehematan, efisiensi dan efektivitas serta ketaatan pada peraturan. 2|Renstra Inspektorat Jenderal 2015 - 2019 Audit kinerja atas pengelolaan keuangan negara terdiri atas: audit atas penyusunan dan pelaksanaan anggaran DIPA; audit atas penerimaan, penyaluran dan penggunaan dana PNBP; audit atas pengelolaan. Audit kinerja atas pelaksanaan tugas dan fungsi antara lain audit atas kegiatan pencapaian tujuan dan sasaran, pelayanan masyarakat (perizinanan dan rekomendasi) Audit dengan tujuan tertentu Adalah audit yang dilakukan dengan tujuan khusus diluar audit keuangan dan audit kinerja, yang terdiri atas: Audit investigatif Audit yang khusus ditujukan untuk megungkap kasus atau penyimpangan yang berindikasi korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), didasarkan atas pengembangan hasil audit yang menunjukkan adanya indikasi KKN, berita mass media dan laporan pengaduan masyarakat. Audit atas penyelenggaraan SPlP Audit untuk menilai keandalan struktur pengendalian intern dalam rangka tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan Audit atas hal-hal lain yang mencakup pengelolaan bidang tugas umum pemerintahan, pembangunan, sumber daya manusia, keuangan dan aset negara. 3|Renstra Inspektorat Jenderal 2015 - 2019 Reviu adalah penelaahan ulang bukti bukti suatu kegiatan untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, standar, rencana atau norma yang telah ditetapkan. Contoh dari reviu antara lain : reviu atas laporan keuangan, SPIP, rencana kegiatan anggaran, aspek keuangan tertentu, aspek tertentu penyelenggaraan Pemerintahan. Pemantauan adalah proses penilaian kemajuan suatu program kegiatan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Contoh dari pemantauan antara lain: pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan, pelaksanaan kegiatan, realisasi penyerapan anggaran. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan hasil prestasi suatu kegiatan dengan standar, rencana, atau norma yang telah ditetapkan dan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan. Contoh evaluasi antara lain:evaluasi AKIP, peneilaian efektifitas manajemen resiko, efektifitas kebijakan/kegiatan/program, penilaian atas efektifitas penerapan SPIP. Pengawasan mendorong lainnya kelancaran adalah dalam kegiatan pengawasan pelaksanaan kegiatan untuk dan pembangunan, yang terdiri atas: Sosialisasi adalah serangkaian kegiatan sebagai upaya memasyarakatkan sesuatu sehingga menjadi dikenal, dipahami dan dihayati Asistensi adalah kegiatan yang bertujuan untuk membantu memberikan pertimbangan dalam pelaksanaan kegiatan agar terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana 4|Renstra Inspektorat Jenderal 2015 - 2019 Konsultansi adalah kegiatan memberikan nasehat atau jasa keahlian untuk mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin sesuai ketentuan perundangan b. Obyek Pengawasan Obyek pengawasan lnspektorat Jenderal adalah seluruh kegiatan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang disusun dalam program Kerja pengawasan tahunan. Sasaran Pengawasan: Pengelolaan Keuangan Negara pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, meliputi: penyusunan dan pelaksanaan anggaran; penerimaan penyaluran dan penggunaan dana; pengelolaan aset dan kewajiban; Pengadaan Barang dan Jasa Pelaksanaan tugas dan fungsi pada seluruh unit di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; Satker dilingkungan Kementerian ESDM di tingkat Eselon I dan Eselon II Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern pada seluruh unit di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan hal-hal lain di bidang keuangan; Pengaduan masyarakat; Pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan sampai tuntas atau selesai c. Monitoring Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Monitoring Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan adalah kegiatan yang dilakukan setelah Kegiatan ini pemeriksaan selesai dimaksudkan untuk dilakukan sebagai mengetahui pelaksanaan lanjutan sejauh dari mana 5|Renstra Inspektorat Jenderal 2015 - 2019 pemeriksaan. pelaksanaan auditan telah menindaklanjuti rekomendasi dari hasil pemeriksaan sesuai peraturan perundang-undangan. Capaian Kinerja Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM Tahun 2009–2014 Hal – hal yang telah dicapai melalui Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat Jenderal periode 2009 – 2014, sebagai berikut: a. Realisasi Anggaran Tahun Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Persentase 2010 109.671.400.000 91.038.662.735 83,01% 2011 112.971.895.000 84.059.829.759 74,41% 2012 105.083.480.000 87.621.692.498 83,38% 2013 127.567.370.000 93.670.398.755 73,43% 2014 90.318.603.000 54.814.933.187 60,69% b. Realisasi Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Tahun Rencana PKPT Realisasi PKPT 2010 163 163 100,00% 2011 147 147 100,00% 2012 160 158 98,75% 2013 185 183 98,92% 2014 319 333 104,39% c. Kementerian ESDM melaksanakan Program Persentase Percepatan Pemberantasan Korupsi di lingkungan Kementerian ESDM sesuai Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004, berupa laporan rutin semesteran kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dengan hasil seluruh Unit Eselon I telah 6|Renstra Inspektorat Jenderal 2015 - 2019 melaksanakan program percepatan pemberantasan korupsi tersebut sesuai diktum pada Inpres nomor 5 Tahun 2004. d. Kementerian ESDM telah mengikuti program PIAK (Penilaian Inisiatif Anti Korupsi) sesuai dengan program KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang diwakili oleh 3 (tiga) unit utama di lingkungan Kementerian ESDM yaitu Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan dan Badan Geologi, sebagai bahan penilaian dari KPK setiap unit utama diwajibkan mengisi kuesioner disertai bukti-bukti pendukung, peserta tahun 2012 terdiri dari pemerintah pusat 23 Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah 13 Pemerintah Kota, total peserta 108 unit utama. Kementerian ESDM menduduki peringkat ke 3 dalam 5 besar dengan nilai PIAK 7,23, nilai tersebut berada diatas nilai standar minimum yang ditetapkan oleh KPK. e. Untuk mendukung kegiatan Reformasi Birokrasi, Inspektorat Jenderal berperan aktif sebagai koordinator Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) dan telah menyampaikan nilai PMPRB kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada Tahun 2013 sebesar 83,85. Pada tahun 2014 hasil PMPRB Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebesar 75,43 dan hasil evaluasi dari Kementerian PAN-RB sebesar 58,94. f. Dalam rangka mendukung tugas pengawasan, dilakukan peningkatan kualitas dan kapabilitas APIP dengan menggunakan ukuran Internal Audit Capability Model (IA-CM) dan pembangunan infrastruktur pengawasan seperti telah ditetapkannya berbagai peraturan internal mengenai pengawasan seperti Petunjuk Pelaksanaan Pengawasan, Petunjuk Pelaksanaan Kendali Mutu Pengawasan, Petunjuk Teknis Evaluasi APIP, Petunjuk Teknis Reviu RKA-KL dan Lain-lain. Pada tahun 2013 Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah mencapai level 2 IA-CM. Dimana dilevel ini Inspektorat Jenderal telah mampu untuk menjamin proses tata kelola sesuai dengan peraturan dan telah mampu mendeteksi terjadinya 7|Renstra Inspektorat Jenderal 2015 - 2019 korupsi, dan telah ada pengembangan profesi untuk masing-masing individu APIP. g. Penguatan Organisasi Membentuk Irat V melalui Permen ESDM No.30 Tahun 2014 Dengan tugas dan fungsi melaksanakan kegiatan pencegahan tindak pidana korupsi serta pemantauan LHKPN; Membentuk Unit Pengendali Gratifikasi (UPG) Sebagai langkah awal pengendalian Gratifikasi, Kementerian ESDM dengan KPK telah melakukan penandatanganan Komitmen Pengendalian Gratifikasi pada tanggal 13 April 2014; Mewujudkan aplikasi Whistleblowing System melalui wbs.esdm.go.id Sebagai implementasi Permen ESDM No. 25 Tahun 2014 sebagai sarana pengaduan internal; Disamping melakukan kegiatan pengawasan sebagaimana dalam PKPT, Inspektorat Jenderal KESDM juga menjalankan peran sebagai consulting (diluar PKPT) yaitu melayani permintaan asistensi/pendampingan antara lain: a. Kegiatan Pendampingan Konversi Penggunaan Minyak Tanah ke Bahan Bakar Gas (LPG 3 Kg); b. Kegiatan Pendampingan Penggunaan Bahan Bakar Minyak ke Bahan Bakar Gas; c. Kegiatan Pendampingan Pembangunan Jaringan Gas Kota; d. Kegiatan Pendampingan Penyelesaian Permasalahan Ijin Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara; e. Membuka Layanan Konsultasi Pengadaan Barang/Jasa melalui tatap muka atau sarana lainnya. 8|Renstra Inspektorat Jenderal 2015 - 2019 I.2. Identifikasi Potensi dan Permasalahan Proses indentifikasi potensi perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum menetapkan faktor kunci keberhasilan, sebagai salah satu upaya mengenali kekuatan dan kelemahan dalam menghadapi peluang dan ancaman yang dihadapi. Dengan analisis SWOT, Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melakukan identifikasi potensi dan permasalahan didalam melakukan pengawasan. Analisis SWOT yang dilakukan Inspektorat Jenderal dapat dilihat pada tabel dibawah ini: 9|Renstra Inspektorat Jenderal 2015 - 2019 TABEL 1. ANALISIS SWOT Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses) 1. Jumlah auditor yang cukup; 2. Auditor yang telah mengikuti Internal dan memiliki sertifikat JFA; 3. Jumlah anggaran yang memadai; 4. Prasarana 1. Kemampuan auditor yang belum merata; 2. Pelaksanaan Audit belum semua berbasis resiko; 3. Belum sempurnanya pola jenjang dan sarana pengawasan yang memadai karir yang baik 4. SOP yang belum memenuhi sepenuhnya kebutuhan fungsi pengawasan Peluang (Opportunities) Tantangan (Threats) 1. Mengoptimalisasi tugas dan 1. Lambatnya fungsi Inspektorat Jenderal; 2. Perubahan rekomendasi temuan; paradigma 2. Penerapan pengawasan menjadi Quality Assurance; penyelesaian SPIP belum optimal (sebatas sosialisasi); 3. Tuntutan masyarakat atas peran APIP untuk mewujudkan good and clean goverment; Eksternal 4. Tuntutan percepatan penyelesaian tanggapan pengaduan masyarakat; 5. Diperlukannya sistem informasi pengawasan terpadu mengefektifkan pengawasan untuk dan tindak lanjut; 6. Pemenuhan dan pembuatan Standar/Indeks kebutuhan pegawai atas ruang/tempat, peralatan kantor, komputer dll untuk menunjang kinerja, kenyamanan pegawai dan mempermudah perencanaan 10 | R e n s t r a I n s p e k t o r a t J e n d e r a l 2 0 1 5 - 2 0 1 9 Berdasarkan hasil analisis SWOT tersebut, dapat dirumuskan beberapa faktor kunci keberhasilan: 1. Meningkatkan kemampuan auditor dalam melaksanakan fungsi pengawasan; 2. Membuat standar/indeks kebutuhan pegawai guna menunjang kinerjanya; 3. Membangun dan mengoptimalkan teknologi informasi dalam melakukan pengawasan; 4. Mengevaluasi dan membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dibutuhkan auditor dalam melakukan fungsi pengawasan; 5. Menyempurnakan pola karir bagi pegawai; 11 | R e n s t r a I n s p e k t o r a t J e n d e r a l 2 0 1 5 - 2 0 1 9 BAB II VISI DAN MISI INSPEKTORAT JENDERAL II.1. Visi Inspektorat Jenderal Visi Pembangunan Nasional untuk tahun 2015 - 2019 adalah “Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri Dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Dengan memperhatikan visi pemerintah tersebut dan mempertimbangkan kondisi umum dan permasalahan Inspektorat Jenderal KESDM, maka Visi Inspektorat Jenderal KESDM adalah: “Menjadi Unit Pengawas Internal Yang Profesional Dan Berintegritas Untuk Mendukung Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik, Bersih, Transparan Dan Akuntabel Di Lingkungan KESDM” Dengan visi tersebut akan memberikan inspirasi merubah perilaku dan tekad bersama dari aparat Inspektorat Jenderal untuk dapat menjadi teladan dan mampu berperan dalam mencegah dan pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme bersih serta menjadikan Unit Pengawas Internal yang professional dan berintegritas. II.2. Misi Inspektorat Jenderal Untuk mencapai misi tersebut Inspektorat Jenderal mengemban misi yang harus dilaksanakan yaitu : 1. Mewujudkan Pengawasan Internal secara Profesional dan Independen; 2. Mewujudkan Penerapan Sistem Pengawasan Intern Pemerintah di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; 3. Mewujudkan pengelolaan tugas dan fungsi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dilakukan secara efektif dan efisien serta patuh terhadap peraturan perundang-undangan. 12 | R e n s t r a I n s p e k t o r a t J e n d e r a l 2 0 1 5 - 2 0 1 9 BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN III.1. Arah Kebijakan Berdasarkan Pasal 37 Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 bahwa tugas Inspektorat Jenderal adalah melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian. Untuk melaksanakan tugas tersebut lnspektorat Jenderal menyelenggarakan fungsi penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern, pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya, pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri, penyusunan laporan hasil pengawasan, dan pelaksanaan administrasi lnspektorat Jenderal dalam rangka pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan. Kebijakan Pengawasan Inspektorat Jenderal KESDM tertuang dalam Peraturan Menteri Enengi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1 Tahun 2010. Tabel 2. Kebijakan Pengawasan Inspektorat Jenderal Kegiatan Pengawasan Obyek Pengawasan Seluruh kegiatan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi KESDM yang didanai dengan APBN dan kegiatan yang tidak didanai dengan APBN dilakukan pengawasan dengan tujuan tertentu Audit Kinerja Audit dengan Tujuan Tertentu Reviu Pemantauan Evaluasi Sosialisasi Asistensi Konsultansi PKPT SASARAN: Pengelolaan keuangan negara Pelaksanaan tugas dan fungsi Penyelenggaraan SPIP Pengaduan Masyarakat 13 | R e n s t r a I n s p e k t o r a t J e n d e r a l 2 0 1 5 - 2 0 1 9 Monitoring Tindak Lanjut Pengawasan Untuk mengetahui sejauh mana auditan menindaklanjuti rekomendasi hasil pengawasan III.2. Strategi Perubahan paradigma pengawasan Inspektorat Jenderal secara perlahan sesuai dengan tuntutan reformasi yang semula bersifat watchdog, saat ini paradigma pengawasan bersifat counseling partner. Pengawasan dengan pendekatan koordinatif, partisipatif, maupun konsultatif agar mampu memberikan solusi atas masalah dan hambatan yang dihadapai auditan dalam mencapai tujuan. Kedepan paradigma pengawasan diharapkan bersifat Catalyst/Quality Assurance dimana peran pengawasan lebih mengarah kepada penghantar suatu unit kerja untuk meningkatkan kualitas kerjanya sesuai dengan rencana dan ketentuan yang berlaku. Strategi pengawasan yang akan ditempuh yaitu: 1. Mengembangkan Kompetensi dan Integritas SDM Aparatur pengawasan; 2. Menata dan menyempurnakan kebijakan, sistem dan prosedur, serta struktur kelembagaan pengawasan; 3. Meningkatkan intensitas dan kualitas pelaksanaan pengawasan; 4. Mengembangkan sistem informasi pengawasan serta perbaikan kualitas informasi hasil pengawasan; 5. Mendorong percepatan pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan; 6. Melakukan pembinaan dan promosi anti korupsi serta monitoring LHKPN dan LHKASN; 7. Menggerakan pembangunan Zona Integritas menuju terwujudnya WBK dan WBBM pada seluruh unit; 8. Mendorong dan mengawasi pelaksanaan Reformasi Birokasi di lingkungan KESDM; 9. Melakukan reviu Laporan Keuangan tepat waktu pada seluruh unit utama di lingkungan KESDM. III.3. Kerangka Regulasi Keberhasilan suatu organisasi dapat dilihat melalui efektif atau tidaknya suatu regulasi yang dimiliki. Inspektorat Jenderal dalam melakukan fungsi pengawasan disektor ESDM telah diatur oleh Peraturan Menteri ESDM Nomor 01 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengawasan di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Sebagai penjabaran 14 | R e n s t r a I n s p e k t o r a t J e n d e r a l 2 0 1 5 - 2 0 1 9 Peraturan Menteri tentang Pedoman Pengawasan, maka Inspektorat Jenderal menetapkan petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis guna menunjang fungsi pengawasan yang dilakukan sesuai dengan perkembangan kebijakan pengawasan nasional meliputi kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya, seperti sosialisasi, asistensi dan konsultansi. Sesuai paradigma pengawasan saat ini, titik berat pengawasan bukan lagi mencari-cari kesalahan (watchdog) dan bersifat instruktif tetapi mampu memberikan saran konstruktif maupun sebagai jaminan mutukatalisator sehingga dapat meningkatkan kinerja unit/auditan. Adapun Kerangka Regulasi Inspektorat Jenderal Tahun 2015 – 2019 secara rinci dapat dilihat pada lampiran I. III.4. Kerangka Kelembagaan Sesuai Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 30 Tahun 2014 (Berita Negara RI Tahun 2013 Nomor 1725) tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Berita Negara RI Tahun 2010 Nomor 552) Inspektorat Jenderal mempunyai tugas melakukan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Dalam melaksanakan tugas, Inspektorat Jenderal menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; b. pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terhadap kinerja dan keuangan rnelalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya; c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral; d. penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; dan e. pelaksanaan administrasi lnspektorat Jenderal. 15 | R e n s t r a I n s p e k t o r a t J e n d e r a l 2 0 1 5 - 2 0 1 9 III.4.1. Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal Sesuai Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 30 Tahun 2014 (Berita Negara RI Tahun 2013 Nomor 1725) tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, struktur organisasi Inspektorat Jenderal sebagai berikut: Inspektorat Jenderal Sekretariat Inspektorat Jenderal Bagian Hukum dan Kepegawaian Bagian Rencana dan Keuangan Bagian Pengelola Hasil Pengawasan dan Laporan (PHPL) Bagian Umum Sub Bagian Hukum Sub Bagian Rencana Sub Bagian PHPL - I Sub Bagian Tata Usaha Sub Bagian Kepegawaian Sub Bagian Keuangan Sub Bagian PHPL - II Sub Bagian Rumah Tangga Inspektorat I Inspektorat II Sub Bagian Tata Usaha Kelompok Jabatan Fungsional Inspektorat III Sub Bagian Tata Usaha Kelompok Jabatan Fungsional Inspektorat IV Kelompok Jabatan Fungsional Tabel 3. Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal KESDM 16 | R e n s t r a I n s p e k t o r a t J e n d e r a l 2 0 1 5 - 2 0 1 9 Inspektorat V Sub Bagian Tata Usaha Sub Bagian Tata Usaha Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional Sub Bagian Tata Usaha Kelompok Jabatan Fungsional Untuk melakukan tugas pengawasan intern, Inspektorat Jenderal memiliki 6 (enam) Eselon II, yaitu: 1. Sekretariat Inspektorat Jenderal, mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit di lingkungan Inspektorat Jenderal; 2. Inspektorat I, mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya, serta penyusunan laporan hasil pengawasan lingkup Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, dan satuan kerja PT. PLN (Persero); 3. Inspektorat II, mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya, serta penyusunan laporan hasil pengawasan lingkup Sekretariat Jenderal, Direktorat Mineral dan Batubara serta Dana Dekonsentrasi dan tugas Perbantuan; 4. Inspektorat III, mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya, serta penyusunan laporan hasil pengawasan lingkup Inspektorat Jenderal, Badan Geologi, Badan Litbang ESDM dan Sekretariat Jenderal DEN; 5. Inspektorat IV, mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya, serta penyusunan laporan hasil pengawasan lingkup Direktorat Jenderal Migas, Badan Diklat dan BPH Migas; 6. Inspektorat V, mempunyai tugas melaksanakan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, pengawasan lainnya, pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi serta penyusunan laporan hasil pengawasan. 17 | R e n s t r a I n s p e k t o r a t J e n d e r a l 2 0 1 5 - 2 0 1 9 III.4.2. Kekuatan Pegawai Inspektorat Jenderal Guna mendukung fungsi pengawasan yang dilakukan Inspektorat Jenderal dibutuhkan pegawai yang memiliki kompetensi yang baik. Data kekuatan pegawai per 1 Oktober 2015 berjumlah 210 orang dengan komposisi sebagai berikut : Grafik 1. Jumlah Pegawai Inspektorat V; 24 orang Inspektorat IV; 27 orang Inspektorat III; 28 orang Inspektorat II; 23 orang Sekretariat Inspektorat Jenderal; 80 orang Inspektorat I; 28 orang Grafik 2. Jenjang Pendidikan D4; 2 orang D3/D2; 2 orang SMA; 43 orang SMP; 4 orang SD; 2 orang S1; 105 orang S2; 52 orang 18 | R e n s t r a I n s p e k t o r a t J e n d e r a l 2 0 1 5 - 2 0 1 9 BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN IV.1. Target Kinerja Inspektorat Jenderal melalui Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian ESDM memiliki target kinerja yang akan dicapai dalam 5 (lima) tahun kedepan, yaitu: Tabel 4. Target Kinerja Inspektorat Jenderal 2015 – 2019 Sasaran Mewujudkan Pengawas Pemerintah profesinal independent Aparat Internal yang dan Mengimplementasikan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah pada setiap jenjang organisasi di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Terwujudnya and Government Target Indikator Kinerja Utama 2015 2016 2017 2018 2019 Level Internal Audit - Capability Level 2 Level 2 Level 2 Level 2 Level 3 Model (IA-CM) Persentase pegawai yang mengikuti pengembangan kompetensi 50% 60% 70% 75% 80% pegawai paling sedikit 35 (tigapuluh lima) jam per tahun Jumlah unit utama yang memperoleh penilaian AKIP dengan predikat A Jumlah Unit Utama, yang telah memiliki Peta Risiko Good Opini Badan Clean Pemeriksa Keuangan atas Laporan Keuangan Kementerian 1 Unit 2 Unit 2 Unit 3 Unit 3 Unit 1 Unit 2 Unit 2 Unit 3 Unit 3 Unit WTP WTP WTP WTP WTP 19 | R e n s t r a I n s p e k t o r a t J e n d e r a l 2 0 1 5 - 2 0 1 9 2015 2016 Target 2017 2018 2019 Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan 40% 45% 50% 65% 80% Jumlah Satuan Kerja yang telah memperoleh Wilayah Bebas Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani 2/0 Satker 2/0 Satker 4/1 Satker 6/1 Satker 10/1 Satker Indikator Kinerja Utama Energi dan Sumber Daya Mineral Sasaran Mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral IV.2. Kerangka Pendanaan Penyelenggaraan fungsi pengawasan yang dilakukan Inspektorat Jenderal akan terlaksana secara optimal apabila ada sumber pendanaan yang cukup dengan mengacu pada perundang-undangan. Besarnya biaya yang diperlukan dalam melakukan fungsi pengawasan dalam 5 (lima) tahun kedepan, yaitu: Tabel 5. Kerangka Pendanaan Inspekorat Jenderal 2015 – 2019 Kode 020.03 Program/ Kegiatan Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian ESDM Alokasi Pagu (dalam ribu rupiah) 2015 2016 107,461,164 77,446,476 2017 85,191,124 2018 2019 93,710,236 103,081,260 Rencana capaian kinerja dan alokasi pendanaan Inspektorat Jenderal KESDM selama 5 (lima) tahun kedepan dapat dilihat pada lampiran II. 20 | R e n s t r a I n s p e k t o r a t J e n d e r a l 2 0 1 5 - 2 0 1 9 BAB V PENUTUP Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Jenderal Tahun 2015 - 2019 merupakan penjabaran dari visi, misi, dan sasaran strategis Inspektorat Jenderal KESDM dalam mendukung agenda Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral guna mewujudkan Membangun Kedaulatan Energi dan Sumber Daya Mineral. Dokumen ini menjadi pedoman bagi Inspektorat Jenderal dalam mewujudkan visi “menjadi unit pengawasan internal yang profesional dan berintegritas untuk mendukung terwujudnya tata kelola pemerintah yang baik, bersih, transparan dan akuntabel di lingkungan KESDM” selama lima tahun ke depan. Dokumen ini juga menjadi pedoman bagi Inspektorat Jenderal dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) tahunan. Keberhasilan dalam mewujudkan visi Inspektorat Jenderal dilaksanakan melalui 6 (enam) kegiatan, yaitu: 1. Penyelenggaraan Pengawasan Lingkup Ditjen. Ketenagalistrikan, Ditjen. Energi Baru Terbarukan dan Konsevasi Energi, dan Satuan Kerja PT. Perusahaan Listrik Negara; 2. Penyelenggaraan Pengawasan Lingkup Setjen, Ditjen. Mineral Batubara, Dekonsentrasi dan Tugas Perbantuan; 3. Penyelenggaraan Pengawasan Lingkup Itjen, Badan Geologi dan Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Setjen Dewan Energi Nasional (DEN); 4. Penyelenggaraan Pemeriksaan dan Pengawasan Lingkup Ditjen. Minyak dan Gas, Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber Daya Mineral, BPH Migas; 5. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM; 6. Penyelenggaraan Audit dengan Tujuan Tertentu atas Penugasan MESDM, Reviu, Pemantauan, Evaluasi, Pengawasan Lainnya Lingkup Kementerian serta Kegiatan Pencegahan dan Pemberantasan Tipikor di Lingkungan Kementerian ESDM. 21 | R e n s t r a I n s p e k t o r a t J e n d e r a l 2 0 1 5 - 2 0 1 9 Pencapaian visi dan misi tersebut dilaksanakan melalui serangkaian arah kebijakan dan strategi dengan menjunjung nilai-nilai Integritas, Profesionalisme, Sinergi, dan Pelayanan. 22 | R e n s t r a I n s p e k t o r a t J e n d e r a l 2 0 1 5 - 2 0 1 9 LAMPIRAN I KERANGKA REGULASI INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL TAHUN 2015 - 2019 1 Rancangan Peraturan Menteri tentang Pedoman Umum Penanganan Benturan Kepentingan di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ARAH KERANGKA REGULASI, LATAR BELAKANG DAN URGENSI Sebagai pedoman dalam rangka melaksanakan penanganan benturan kepentingan di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. HAL-HAL YANG DIATUR DAN SUBSTANSI PENGATURAN Mengatur Prinsip Dasar Penanganan Benturan Kepentingan, Tahapan dalam Penanganan Benturan Kepentingan, Faktor Pendukung Keberhasilan Penanganan Benturan Kepentingan, Tindakan terhadap Potensi Benturan Kepentingan dan Tata Cara Mengatasi Terjadinya Benturan Kepentingan di lingkungan KESDM 2 Rancangan Peraturan Menteri 1. Bahwa pengaduan masyarakat perlu tentang Pengelolaan Pengaduan mendapatkan pengelolaan yang baik, cepat, Masyarakat di Lingkungan tepat dan dapat dipertanggungjawabkan Kementerian Energi dan Sumber dalam rangkamewujudkan Daya Mineral penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme; 2. Pelaksanaan Permen PAN Nomor PER/05/MPAN/4/2009 tentang Pedoman Umum Penanganan Pengaduan Masyarakat Bagi Instansi Pemerintah. Mengatur Tata Cara Penyampaian Pengaduan Masyarakat, Pelaksana Pengelolaaan Pengaduan Masyarakat, Pengeloaaan Pengaduan Masyarakat, Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat, Hasil Pengelolaan Pengaduan Masyarakat, Penetapan Status Pengelolaan Pengaduan Masyarakat dan Koordinasi Pengelolaan Pengaduan Masyarakat. 3 Rancangan Peraturan Menteri tentang Pedoman Umum Penanganan Benturan Kepentingan di Lingkungan Kementerian Energi Mengatur Prinsip Dasar Penanganan Benturan Kepentingan, Tahapan dalam Penanganan Benturan Kepentingan, Faktor Pendukung Keberhasilan Penanganan Benturan Kepentingan, Tindakan NO REGULASI 1. Dalam rangka menuju tata kelola Pemerintahan yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme diperlukan suatu kondisi yang bebas dari benturan RENSTRA INSPEKTORAT JENDERAL 2015 - 2019 NO REGULASI dan Sumber Daya Mineral ARAH KERANGKA REGULASI, LATAR HAL-HAL YANG DIATUR DAN SUBSTANSI BELAKANG DAN URGENSI PENGATURAN kepentingan Terhadap Potensi Benturan Kepentingan dan Tata 2. Pelaksanaan Permen Pendayagunaan Cara Mengatasi Terjadinya Benturan Kepentingan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Penanganan Benturan Kepentingan 4 Rancangan Keputusan Inspektur Jenderal tentang Petunjuk Teknis Audit Kinerja di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Sebagai pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kegiatan audit kinerja sebagai bentuk pengawasan internal di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.yang berbasis pada aspek efektivitas, aspek efisiensi, aspek ekonomis dan aspek ketaatan dan ketertiban terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku Proses Pelaksanaan Audit Kinerja Mencakup Petunjuk Teknis Audit Kinerja, Format Standar Operasional Prosedur, Format Kartu Penugasan, Format Perencanaan Audit Kinerja, Format Surat Perintah, Format Pakta Integritas, Format Kertas Kerja Audit Pendukung, Format Notisi Audit, Format Laporan Hasil Audit. 5 Rancangan Keputusan Inspektur Jenderal tentang Petunjuk Teknis Audit dengan Tujuan Tertentu di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Sebagai pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kegiatan audit dengan tujuan tertentu sebagai bentuk pengawasan internal di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Proses Pelaksanaan Audit Dengan Tujuan Tertentu Mencakup Petunjuk Teknis Audit Dengan Tujuan Tertentu, Format Berita Acara Permintaan Keterangan, Format Surat Keterangan bersedia dikenakan sanksi, Format Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM), Format Surat Pernyataan Kesanggupan (SPK), Format Risalah Pembicaraan Akhir, Format Surat Pernyataan Bersedia/Tidak Bersedia menindaklanjuti Rekomendasi Hasil Audit, Format Laporan Hasil Audit Dengan Tujuan Tertentu (Surat Pengantar Masalah), Format Laporan Hasil Audit dengan Tujuan Tertentu Kepada Menteri, RENSTRA INSPEKTORAT JENDERAL 2015 - 2019 NO REGULASI ARAH KERANGKA REGULASI, LATAR BELAKANG DAN URGENSI HAL-HAL YANG DIATUR DAN SUBSTANSI PENGATURAN Format Laporan Hasil Audit dengan Tujuan Tertentu Kepada Eselon I, Format Laporan Sela Hasil Audit dengan Tujuan Tertentu, Format Laporan Penyampaian Informasi kepada Pelapor, Format Laporan Penyampaian Informasi kepada Terlapor. 6 Rancangan Keputusan Inspektur Jenderal tentang Petunjuk Teknis Audit Pengadaan Barang dan Jasa di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Meningkatkan efektivitas hasil audit atas pengadaan barang/jasa pemerintah di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi upaya peningkatan efektivitas, efisiensi, dan kehematan dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah secara nasional. Proses Pelaksanaan Audit Pengadaan Barang dan Jasa Mencakup Petunjuk Teknis Audit Pengadaan Barang dan Jasa, Format Surat Perintah, Format Kuesioner Sistem Pengendalian Intern Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, Format Program Kerja Audit, Format Notisi Audit, dan Format Laporan. 7 Rancangan Keputusan Inspektur Jenderal tentang Petunjuk Teknis Reviu Revisi Anggaran di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Sebagai pedoman dalam pelaksanaan Reviu Revisi Anggaran agar dalam pelaksanaan memiliki kesamaan prosedur, sudut pandang/pemahaman serta format pelaporan. Proses Pelaksanaan Reviu Revisi Anggaran mencakup Petunjuk Teknis Reviu Revisi Anggaran, Format Surat Perintah, Format Program Kerja, Format Catatan Hasil Reviu, Format Surat Hasil Reviu, Format Laporan Hasil Reviu 8 Rancangan Keputusan Inspektur Sebagai pedoman dalam rangka melaksanakan Jenderal tentang Petunjuk Teknis Reviu Laporan Kinerja di lingkungan Reviu Laporan Kinerja di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Proses Pelaksanaan Reviu Laporan Kinerja mencakup Petunjuk Teknis Reviu Laporan Kinerja, Format Surat Perintah, Format Program Kerja, Format Catatan Hasil Reviu, Format Surat Hasil Reviu, Format Laporan Hasil Reviu 9 Rancangan Keputusan Inspektur Sebagai pedoman dalam rangka melaksanakan Mengatur teknis penyelenggaraan SPI secara umum, RENSTRA INSPEKTORAT JENDERAL 2015 - 2019 NO ARAH KERANGKA REGULASI, LATAR HAL-HAL YANG DIATUR DAN SUBSTANSI BELAKANG DAN URGENSI PENGATURAN Jenderal tentang Petunjuk Teknis Pemantauan Sistem Pengendalian Intern terkait tahapan, proses, dan penyelenggaraan kelima Pemantauan Sistem Pengendalian Pemerintah di lingkungan Kementerian Energi unsur SPIP (lingkungan pengendalian, penilaian risiko, Intern Pemerintah di Lingkungan dan Sumber Daya Mineral. kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, Kementerian Energi dan Sumber serta pemantauan pengendalian intern) disertai Daya Mineral dengan kerangka dan penggunaan pedoman penyelenggaran SPIP yang perlu disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik unit kerja masing-masing. REGULASI 10 Rancangan Keputusan Inspektur Jenderal tentang Petunjuk Teknis Pemantauan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK/WBBM) di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Sebagai pedoman dalam Penilaian Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK/WBBM) Proses Penilaian Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK/WBBM) mencakup Petunjuk Teknis Penilaian Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK/WBBM), Format Lembar Kerja, Format Laporan Pra Penilaian, Format Laporan Hasil Penilaian. 11 Rancangan Keputusan Inspektur Jenderal tentang Petunjuk Teknis Evaluasi Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Sebagai pedoman dalam pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja (Revisi Peraturan yang sudah ada, disesuaikan dengan Peraturan terbaru) Proses Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja mencakup Petunjuk Teknis Evaluasi Akuntabilitas Kinerja, Format Surat Perintah, Format Program Kerja, Format Lembar Kriteria Evaluasi Akuntabilitas Kinerja, Format Kertas Kerja Evaluasi, Format Laporan Hasil Evaluasi 12 Rancangan Keputusan Inspektur Menjadi panduan bagi evaluator dalam Jenderal tentang Petunjuk Teknis mengelola pelaksanaan evaluasi akuntabilitas Sosialisasi di Lingkungan kinerja bagi pejabat dan staf pelaksana Proses Pelaksanaan Sosialisasi mencakup Petunjuk Teknis Sosialisasi, Format Surat Perintah, Format Laporan Sosialisasi, Format Flowchart RENSTRA INSPEKTORAT JENDERAL 2015 - 2019 NO REGULASI ARAH KERANGKA REGULASI, LATAR BELAKANG DAN URGENSI HAL-HAL YANG DIATUR DAN SUBSTANSI PENGATURAN Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 13 Rancangan Keputusan Inspektur Jenderal tentang Petunjuk Teknis Layanan Konsultasi di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Sebagai pedoman dalam pelaksanaan Konsultasi/Pendampingan dan Meningkatkan peran serta Inspektorat Jenderal KESDM dalam pelaksanaan tugas dan fungsi KESDM Proses Pelaksanaan Konsultasi/Pendampingan mencakup Petunjuk Teknis Konsultasi/Pendampingan, Format Formulir Layanan Konsultasi, Format Surat Tugas Jasa Konsultasi, Format Laporan Hasil Layanan Konsultasi, Format Laporan Hasil Layanan Konsultasi (Surat Pengantar Masalah) 14 Rancangan Keputusan Inspektur Jenderal tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Whistleblowing System di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Mewujudkan wilayah bebas dari korupsi khususnya di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui sarana yang disediakan berupa Whistleblowing System KESDM Proses Pelaksanaan Pengelolaan Whistleblowing System mencakup Petunjuk Teknis Pengelolaan Whistleblowing System, Format Surat Keputusan Tim Pengelolaan Whistleblowing System, Format Kertas Kerja Verifikasi, Format Laporan Hasil Penelaahan dan Penelitian. 15 Rancangan Keputusan Inspektur Jenderal tentang Petunjuk Teknis Pengendalian dan Pengelolaan Pelaporan Gratifikasi di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Agar terdapat keseragaman dalam pengendalian dan pelaporan gratifikasi di lingkungan Kementerian ESDM dan dijadikan acuan dalam memahami, mencegah dan menangani serta melaporkan gratifikasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku Rancangan Keputusan Inspektur Sebagai pedoman dalam pelaksanaan Jenderal tentang Petunjuk Teknis Monitoring Laporan Harta Kekayaan Proses Pelaksanaan Pengendalian dan Pengelolaan Pelaporan Gratifikasi Mencakup Petunjuk Teknis Pengelolaan Pelaporan Gratifikasi, Format Formulir Gratifikasi, format Identifikasi Suap/Tidak Suap, Format Laporan Tim, Format Tanda Terima Gratifikasi, Format Tanda Terima Lapor Gratifikasi 16 RENSTRA INSPEKTORAT JENDERAL 2015 - 2019 Proses Pelaksanaan Monitoring Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) mencakup ARAH KERANGKA REGULASI, LATAR BELAKANG DAN URGENSI Monitoring Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) agar memiliki Penyelenggara Negara (LHKPN) di kesamaan prosedur, sudut pandang serta Lingkungan Kementerian Energi dan format pelaporan. Sumber Daya Mineral HAL-HAL YANG DIATUR DAN SUBSTANSI PENGATURAN Petunjuk Teknis Pengelolaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Format Laporan Monitoring Kepatuhan Penyampaian LHKPN, Format Surat Pemberitahuan Ketidakpatuhan LHKPN, Format Laporan Hasil Verifikasi LHKPN, Format Berita Acara dan Kertas Kerja Klasifikasi, Format Laporan Pengelolaan LHKPN, Format Keputusan Inspektur Jenderal 17 Rancangan Keputusan Inspektur Jenderal tentang Petunjuk Teknis Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN) di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Sebagai pedoman dalam pelaksanaan Pengelolaan Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN) agar memiliki kesamaan prosedur, sudut pandang serta format pelaporan. Proses Pelaksanaan Pengelolaan Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN) mencakup Petunjuk Teknis Pengelolaan Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN), Format Laporan Monitoring Kepatuhan Penyampaian LHKASN, Format Surat Pemberitahuan Ketidakpatuhan LHKASN, Format Laporan Hasil Verifikasi LHKASN, Format Berita Acara dan Kertas Kerja Klasifikasi, Format Laporan Pengelolaan LHKASN, Format Keputusan Inspektur Jenderal. 18 Rancangan Keputusan Inspektur Jenderal tentang Petunjuk Teknis Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat yang Berkadar Pengawasan di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Agar dalam pelaksanaan Petunjuk Teknis Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat yang Berkadar Pengawasan memiliki kesamaan prosedur, sudut pandang serta format pelaporan. Proses Pelaksanaan Petunjuk Teknis Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat yang Berkadar Pengawasan mencakup Pengelompokan/ Kodifikasi Jenis Pengaduan Masyarakat, Format laporan hasil Pencatatan Pengaduan Masyarakat NO REGULASI RENSTRA INSPEKTORAT JENDERAL 2015 - 2019 NO REGULASI ARAH KERANGKA REGULASI, LATAR BELAKANG DAN URGENSI HAL-HAL YANG DIATUR DAN SUBSTANSI PENGATURAN Daya Mineral 19 Rancangan Keputusan Inspektur Jenderal tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Sebagai pedoman dalam pelaksanaan Pengelolaan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan dan memformalkan/menetapkan kembali serta melengkapi aturan dan tata cara pengelolaan hasil pengawasan sebagai pedoman/acuan dilingkungan Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Proses Pelaksanaan Pengelolaan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan mencakup Petunjuk Teknis Pengelolaan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan, Format Formulir TPTL (Temuan) Hasil Pengawasan, Format Matrik TP-TL (Tindak Lanjut) Hasil Pengawasan 20 Rancangan Keputusan Inspektur Jenderal tentang Petunjuk Teknis Penilaian Internal Dalam Rangka Telaahan Sejawat kegiatan Pengawasan di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Sebagai acuan bagi Tim Penilai pada saat melakukan penilaian intern dalam rangka telaahan sejawat di lingkungan Inspektorat Jenderal KESDM Proses Pelaksanaan Telaahan Sejawat/Peer Reviu mencakup Petunjuk Teknis Penilaian Internal dalam rangka Telaahan Sejawat, Format Program Kerja Penilaian Internal dalam rangka Telaahan Sejawat, Kuisioner Penilaian Internal dalam rangka Telaahan Sejawat, Kertas Kerja Penilaian Internal dalam rangka Telaahan Sejawat, Format Laporan Hasil Penilaian Internal dalam rangka Telaahan Sejawat. 21 Rancangan Keputusan Inspektur Jenderal tentang Petunjuk Teknis Pelatihan di Kantor Sendiri di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Sebagai pedoman dalam pelaksanaan Pelatihan di Kantor Sendiri agar memiliki kesamaan prosedur, format notulensi, format absensi, format rumusan dan format pelaporan. Proses Pelaksanaan Pelatihan di Kantor Sendiri mencakup Petunjuk Teknis Pelatihan di Kantor Sendiri, Format Surat Keputusan tentang Penyelenggaraan Pelatihan di Kantor Sendiri, Format Program Kerja, Format Daftar Absensi, Format Notulen, Format Hasil Rumusan, Format Laporan. 22 Rancangan Keputusan Inspektur Sebagai pedoman dalam pelaksanaan Petunjuk Proses Pelaksanaan Sosialisasi mencakup Petunjuk Jenderal tentang Petunjuk Teknis Teknis Penyusunan Program Kerja Pengawasan Teknis Penyusunan Program Kerja Pengawasan RENSTRA INSPEKTORAT JENDERAL 2015 - 2019 ARAH KERANGKA REGULASI, LATAR BELAKANG DAN URGENSI Penyusunan Program Kerja Tahunan agar memiliki kesamaan prosedur, Pengawasan Tahunan di Lingkungan sudut pandang serta format pelaporan. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral HAL-HAL YANG DIATUR DAN SUBSTANSI PENGATURAN Tahunan, Format Surat Perintah, Format Laporan Penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan, Format Flowchart 23 Rancangan Keputusan Inspektur Jenderal tentang Petunjuk Teknis Pemberian Penghargaan di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Sebagai pedoman dalam pelaksanaan Pemberian Penghargaan di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral agar memiliki kesamaan prosedur, sudut pandang serta format pelaporan. Proses Pelaksanaan Pemberian Penghargaan mencakup Petunjuk Teknis Pemberian Penghargaan, Format Surat Perintah, Format Laporan Penyusunan Pemberian Penghargaan, Format Flowchart 24 Rancangan Keputusan Inspektur Jenderal tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penjaminan Mutu (Quality Assurance) Kegiatan Pengawasan di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Sebagai pedoman dalam pelaksanaan Penjaminan Mutu (Quality Assurance) Kegiatan Pengawasan agar memiliki kesamaan prosedur, sudut pandang serta format pelaporan. Proses Pelaksanaan Penjaminan Mutu (Quality Assurance) Kegiatan Pengawasan Inspektorat Jenderal KESDM mencakup Petunjuk Teknis Penjaminan Mutu (Quality Assurance), Format Surat Perintah, Format Laporan Pelaksanaan Penjaminan Mutu (Quality Assurance), Format Flowchart NO REGULASI RENSTRA INSPEKTORAT JENDERAL 2015 - 2019 Lampiran II KERANGKA PENDANAAN INSPEKTORAT JENDERAL KESDM TAHUN 2015 - 2019 Kode Program/Kegiatan Outout Indikator Kinerja 2015 2016 Target 2017 2018 2019 Program Pengawasan dan 020.03 Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian ESDM 1887 Penyelenggaraan Pengawasan Lingkup Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konsevasi Energi, dan Satuan Kerja PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Pelatihan di Kantor Sendiri Jumlah Laporan Pelaksanan PKS Laporan Hasil Pengawasan Jumlah Laporan Pengawasan Laporan Dukungan Teknis dan Operasional Ke - Inspekturan Persentase Ketepatan waktu Penyampaian LAKIP, LAPTAH dan Program Kerja 1 Lap 1 Lap 50 Lap 50 Lap 3 Lap Jumlah Laporan Hasil Audit Kinerja/Operasional Persentase Ketepatan Waktu Penerbitan Laporan Hasil Audit sesuai ketentuan Reviu Jumlah Laporan Hasil Reviu Persentase Ketepatan Waktu Penerbitan Laporan Hasil Reviu sesuai ketentuan Monitoring dan Evaluasi Jumlah Laporan Hasil Hasil Monitoring dan Evaluasi Persentase Ketepatan Waktu Penerbitan Laporan Hasil Hasil Monitoring dan Evaluasi sesuai ketentuan Dukungan Teknis dan Operasional ke - Inspekturan Ketersediaan Dukungan Teknis dan Operasional ke-Inspekturan Penyelenggaraan Pengawasan Lingkup Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Mineral Batubara, Dekonsentrasi dan Tugas Perbantuan 107.461.164 77.446.476 84.316.003 92.747.603 102.022.364 7.671.837 2.798.219 3.078.041 3.385.845 3.724.429 1.070.789 1.177.868 1.295.655 1.425.220 41.585 7.018.397 611.855 10 Lap; 100% 10 Lap 10 Lap; 100% 10 Lap 10 Lap; 100% 10 Lap 10 Lap; 100% 10 Lap 100% 100% 100% 100% 5 Lap; 100% 5 Lap 100% 5 Lap; 100% 5 Lap 100% 5 Lap; 100% 5 Lap 100% 5 Lap; 100% 5 Lap 100% 700.286 770.315 847.346 932.081 5 Lap; 100% 5 Lap 5 Lap; 100% 5 Lap 5 Lap; 100% 5 Lap 5 Lap; 100% 5 Lap 507.104 557.814 613.596 674.955 100% 100% 100% 100% 3 Lap 3 Lap 3 Lap 3 Lap 520.040 572.044 629.248 692.173 3 Lap 3 Lap 3 Lap 3 Lap 3.093.819 3.403.201 3.743.521 4.117.873 11.140.674 Pelatihan di Kantor Sendiri Jumlah Laporan Pelaksanan PKS Laporan Hasil Pengawasan Jumlah Laporan Pengawasan Laporan Dukungan Teknis dan Operasional Ke - Inspekturan Persentase Ketepatan waktu Penyampaian LAKIP, LAPTAH dan Program Kerja RENSTRA INSPEKTORAT JENDERAL 2015 - 2019 2019 3 Lap Audit Kinerja/Operasional 1888 2015 Pendanaan (ribu rupiah) 2016 2017 2018 2 Lap 2 Lap 127 Lap 127 Lap 4 Lap 4 Lap 145.375 10.130.008 865.291 Kode Program/Kegiatan Outout Indikator Kinerja 2015 Audit Kinerja/Operasional Jumlah Laporan Hasil Audit Kinerja/Operasional Persentase Ketepatan Waktu Penerbitan Laporan Hasil Audit sesuai ketentuan Reviu Jumlah Laporan Hasil Reviu Persentase Ketepatan Waktu Penerbitan Laporan Hasil Reviu sesuai ketentuan Monitoring dan Evaluasi Jumlah Laporan Hasil Hasil Monitoring dan Evaluasi Persentase Ketepatan Waktu Penerbitan Laporan Hasil Hasil Monitoring dan Evaluasi sesuai ketentuan Dukungan Teknis dan Operasional ke - Inspekturan Ketersediaan Dukungan Teknis dan Operasional ke-Inspekturan 1889 2016 Target 2017 2018 2019 8 Lap; 100% 8 Lap 8 Lap; 100% 8 Lap 8 Lap; 100% 8 Lap 8 Lap; 100% 8 Lap 100% 100% 100% 100% 4 Lap; 100% 4 Lap 100% 4 Lap; 100% 4 Lap 100% 4 Lap; 100% 4 Lap 100% 26 Lap; 100% 26 Lap 26 Lap; 100% 26 Lap 100% 2015 427.640 470.404 517.445 4 Lap; 100% 4 Lap 100% 565.173 621.690 683.859 752.245 26 Lap; 100% 26 Lap 26 Lap; 100% 26 Lap 1.624.083 1.786.491 1.965.140 2.161.654 100% 100% 100% 3 Lap 3 Lap 3 Lap 3 Lap 515.799 567.379 624.117 686.528 3 Lap 3 Lap 3 Lap 3 Lap 4.049.183 4.454.101 4.899.511 5.389.463 1.816.468 1.998.115 2.197.926 2.417.719 6.845.542 Jumlah Laporan Pelaksanan PKS Laporan Hasil Pengawasan Jumlah Laporan Pengawasan Laporan Dukungan Teknis dan Operasional Ke - Inspekturan Persentase Ketepatan waktu Penyampaian LAKIP, LAPTAH dan Program Kerja Audit Kinerja/Operasional Jumlah Laporan Hasil Audit Kinerja/Operasional Persentase Ketepatan Waktu Penerbitan Laporan Hasil Audit sesuai ketentuan Reviu Jumlah Laporan Hasil Reviu Persentase Ketepatan Waktu Penerbitan Laporan Hasil Reviu sesuai ketentuan Monitoring dan Evaluasi Jumlah Laporan Hasil Hasil Monitoring dan Evaluasi Persentase Ketepatan Waktu Penerbitan Laporan Hasil Hasil Monitoring dan Evaluasi sesuai ketentuan Dukungan Teknis dan Operasional ke - Inspekturan Ketersediaan Dukungan Teknis dan Operasional ke-Inspekturan RENSTRA INSPEKTORAT JENDERAL 2015 - 2019 2019 388.764 Penyelenggaraan Pengawasan Lingkup Inspektorat Jenderal, Badan Geologi dan Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Pelatihan di Kantor Sendiri Pendanaan (ribu rupiah) 2016 2017 2018 1 Lap 1 Lap 43 Lap 43 Lap 5 Lap 76.300 6.006.732 762.510 5 Lap 15 Lap; 100% 15 Lap 15 Lap; 100% 15 Lap 15 Lap; 100% 15 Lap 15 Lap; 100% 15 Lap 100% 100% 100% 100% 6 Lap; 100% 6 Lap 100% 6 Lap; 100% 6 Lap 100% 6 Lap; 100% 6 Lap 100% 6 Lap; 100% 6 Lap 100% 1.048.040 1.152.844 1.268.128 1.394.941 4 Lap; 100% 4 Lap 4 Lap; 100% 4 Lap 4 Lap; 100% 4 Lap 4 Lap; 100% 4 Lap 587.397 646.137 710.750 781.825 100% 100% 100% 100% 3 Lap 3 Lap 3 Lap 3 Lap 597.278 657.006 722.706 794.977 3 Lap 3 Lap 3 Lap 3 Lap Kode 1890 Program/Kegiatan Outout Indikator Kinerja 2015 2018 2019 Penyelenggaraan Pengawasan Lingkup Direktorat Jenderal Minyak dan Gas, Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber Daya Mineral, BPH Migas 2015 8.065.500 Pelatihan di Kantor Sendiri Jumlah Laporan Pelaksanan PKS Laporan Hasil Pengawasan Jumlah Laporan Pengawasan Laporan Dukungan Teknis dan Operasional Ke - Inspekturan Persentase Ketepatan waktu Penyampaian LAKIP, LAPTAH dan Program Kerja 1 Lap 1 Lap 34 Lap 34 Lap 4 Lap Jumlah Laporan Hasil Audit Kinerja/Operasional Persentase Ketepatan Waktu Penerbitan Laporan Hasil Audit sesuai ketentuan Reviu Jumlah Laporan Hasil Reviu Persentase Ketepatan Waktu Penerbitan Laporan Hasil Reviu sesuai ketentuan Monitoring dan Evaluasi Jumlah Laporan Hasil Hasil Monitoring dan Evaluasi Persentase Ketepatan Waktu Penerbitan Laporan Hasil Hasil Monitoring dan Evaluasi sesuai ketentuan Dukungan Teknis dan Operasional ke - Inspekturan Ketersediaan Dukungan Teknis dan Operasional ke-Inspekturan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM 2 Lap Jumlah Dokumen Perencanaan dan Keuangan Tepat Waktu Laporan Monitoring Tindak Lanjut Hsil Pemeriksaan Laporan Evaluasi Dokumen Kinerja Inspektorat Jenderal Laporan Analisis dan Evaluasi Hasil Pengawasan Inspektorat Pengelolaan Administrasi Keuangan, Perbendaharaan, BMN dan Akuntansi RENSTRA INSPEKTORAT JENDERAL 2015 - 2019 4.417.846 4.859.631 2.580.639 2.269.013 2.495.914 2.745.506 20 Lap; 100% 20 Lap 20 Lap; 100% 20 Lap 20 Lap; 100% 20 Lap 20 Lap; 100% 20 Lap 100% 100% 100% 100% 2 Lap; 100% 2 Lap 100% 2 Lap; 100% 2 Lap 100% 2 Lap; 100% 2 Lap 100% 2 Lap; 100% 2 Lap 100% 393.543 397.487 437.236 480.959 9 Lap; 100% 9 Lap 9 Lap; 100% 9 Lap 9 Lap; 100% 9 Lap 9 Lap; 100% 9 Lap 1.310.339 1.187.568 1.306.325 1.436.957 100% 100% 100% 100% 3 Lap 3 Lap 3 Lap 3 Lap 162.156 162.156 178.372 196.209 3 Lap 3 Lap 3 Lap 3 Lap 52.387.559 57.626.315 63.388.946 69.727.841 1.177.353 2.419.033 567.935 4 Lap 4 Lap Jumlah Laporan Monitoring dan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan 4.016.224 126.810 3 Lap 4 Lap Jumlah Laporan Monitoring dan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan 4.446.677 7.839.928 2 Lap 3 Lap Jumlah Laporan Monitoring dan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan 2019 98.762 73.737.611 Dokumen Perencanaan dan Anggaran Pendanaan (ribu rupiah) 2016 2017 2018 4 Lap Audit Kinerja/Operasional 1891 2016 Target 2017 1.564.496 4 Lap 5 Lap 1.565.281 Kode Program/Kegiatan Outout Indikator Kinerja Jumlah Dokumen Perencanaan dan Keuangan Tepat Waktu Penyelenggaraan Teknologi Informasi Pengelolaan Administasi Kepegawaian Peningkatan Kompetensi Pegawai Penyelenggaran Kegiatan Peningkatan Integritas pegawai Penyusunan Peraturan Perundangundangan Penyempurnaan Organisasi dan Tata Laksana Penyelenggaraan Perpustakaan dan Dokumentasi hukum Pengelolaan Aset dan Kerumahtanggaan Penyelenggaraan Buletin, Humas dan Protokol Penyelenggaraan Naskah Dinas dan Kearsipan Kendaraan Bermotor Jumlah Laporan Penyelenggaraan Pelayanan Ketatausahaan, Kerumahtanggaan dan Perlengkapan RENSTRA INSPEKTORAT JENDERAL 2015 - 2019 276.262 663.880 2.328.549 1.269.488 2 Lap 4 Lap Jumlah Laporan Penyelenggaraan Pelayanan Ketatausahaan, Kerumahtanggaan dan Perlengkapan 720.212 4 Lap 2 Lap Jumlah Laporan Penyelenggaraan Pelayanan Ketatausahaan, Kerumahtanggaan dan Perlengkapan 4.014.267 2 Lap 4 Lap Jumlah Laporan Penyelenggaraan Pelayanan Ketatausahaan, Kerumahtanggaan dan Perlengkapan 4.724.401 1 Lap 2 Lap Jumlah Laporan Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Unsur Penunjang Lainnya 1.209.550 1 Lap 1 Lap Jumlah Laporan Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Unsur Penunjang Lainnya 144.600 2 Lap 1 Lap Jumlah Laporan Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Unsur Penunjang Lainnya 2015 3 Lap 2 Lap Jumlah Laporan Pelayanan Bidang Kepegawaian 2019 1 Lap 3 Lap Jumlah Laporan Pelayanan Bidang Kepegawaian 2018 1 Lap 1 Lap Jumlah Laporan Pelayanan Bidang Kepegawaian 2016 5 Lap 1 Lap Jumlah Laporan Penyelenggaraan Teknologi Informasi Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 2015 Target 2017 1.517.986 4 Lap 3 Unit 3 Unit 270 Unit 987.606 4.061.356 Pendanaan (ribu rupiah) 2016 2017 2018 2019 Kode Program/Kegiatan Outout Indikator Kinerja Jumlah Laporan Penyelenggaraan Pelayanan Ketatausahaan, Kerumahtanggaan dan Perlengkapan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 2016 2018 2019 Dokumen Perencanaan Jumlah Dokumen Perencanaan Layanan Informasi Indeks Kepuasan Layanan Informasi Layanan Administrasi Keuangan, Perbendaharaan, BMN dan Akuntansi Jumlah Laporan Keuangan yang sesuai Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) dan Laporan SIMAK BMN Pengelolaan Hasil Pengawasan dan Laporan Jumlah Pengelolaan Hasil Pengawasan dan Laporan sesuai yang telah ditentukan Layanan Kepegawaian Jumlah Laporan Pelayanan Kepegawaian Persentase Pegawai yang ditingkatkan kompetensinya minimal 35 jam Rancangan Peraturan Perundang Undangan dan Dokumentasi Hukum Laporan Koordinasi Penyusunan Peraturan Perundang - Undangan yang disusun Layanan Umum Indeks Kepuasan Pelayanan Kerumahtanggaan Jumlah Laporan Ketatausahaan Layanan Perkantoran Bulan Layanan 270 Unit 2 Lap 2 Lap 4/5;2 Lap 4/5 2 Lap 2 Lap 4/5;2 Lap 4/5 2 Lap 2 Lap 4/5;2 Lap 4/5 2 Lap 2 Lap 4/5;2 Lap 4/5 6 Lap 6 Lap 6 Lap 6 Lap 6 Lap 6 Lap 6 Lap 6 Lap 6 Lap 6 Lap 6 Lap 6 Lap 6 Lap 6 Lap 6 Lap 6 Lap 5 Lap, 60% 5 5 Lap, 70% 5 5 Lap, 75% 5 5 Lap, 80% 5 60% 70% 75% 80% 3 Lap 3 Lap 3 Lap 3 Lap 3 Lap 3 Lap 3 Lap 3 Lap 4/5; 6 Lap 4/5 4/5; 6 Lap 4/5 4/5; 6 Lap 4/5 4/5; 6 Lap 4/5 6 Lap 12 Bulan 12 Bulan 6 Lap 12 Bulan 12 Bulan 6 Lap 12 Bulan 12 Bulan 6 Lap 12 Bulan 12 Bulan Audit dengan Tujuan Tertentu RENSTRA INSPEKTORAT JENDERAL 2015 - 2019 2019 2.481.477 Penyelenggaraan Audit dengan Tujuan Tertentu atas Penugasan MESDM, Reviu, Pemantauan, Evaluasi, Pengawasan Lainnya Lingkup Kementerian serta Kegiatan Pencegahan dan Pemberantasan Tipikor di Lingkungan Kementerian ESDM Jumlah Laporan Hasil Audit dengan tujuan tertentu Persentase Ketepatan Waktu Penerbitan Laporan Hasil Audit dengan tujuan tertentu sesuai ketentuan 2015 Pendanaan (ribu rupiah) 2016 2017 2018 270 Unit 270 Unit Jumlah Laporan Penyelenggaraan Pelayanan Ketatausahaan, Kerumahtanggaan dan Perlengkapan 5314 2015 Target 2017 12 Lap 12 Lap 12 Lap 12 Lap 100% 100% 100% 100% 42.043.879 882.400 970.640 1.067.704 1.174.474 319.153 351.068 386.175 424.793 1.717.272 1.888.999 2.077.899 2.285.689 2.632.880 2.896.168 3.185.785 3.504.363 4.557.115 5.012.827 5.514.109 6.065.520 1.237.440 1.361.184 1.497.302 1.647.033 4.151.059 4.566.165 5.022.781 5.525.060 36.890.240 40.579.264 44.637.190 49.100.909 10.671.019 11.738.121 12.911.933 14.203.126 901.826 992.009 1.091.209 1.200.330 Kode Program/Kegiatan Outout Indikator Kinerja Reviu Lingkup Kementerian ESDM Jumlah Laporan Hasil Reviu Persentase Ketepatan Waktu Penerbitan Laporan Hasil Reviu sesuai ketentuan Monitoring dan Evaluasi Lingkup Kementerian ESDM Jumlah Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Persentase Ketepatan Waktu Penerbitan Laporan Hasil Hasil Monitoring dan Evaluasi sesuai ketentuan Pengawasan Lainnya Lingkup Kementerian ESDM Jumlah Laporan Hasil Pengawasan lainnya Persentase Ketepatan Waktu Penerbitan Laporan Hasil Pengawasan lainnya sesuai ketentuan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Berkadar Pengawasan dan Whistleblowing System Jumlah Laporan pengaduan masyarakat berkadar pengawasan yang selesai ditindak lanjuti Jumlah Laporan whistleblowing system yang selesai di tindak lanjuti Pengendalian Gratifikasi & Pemantauan Kepatuhan Penyampaian LHKPN Jumlah Laporan Hasil Penerimaan Gratifikasi yang selesai di tindak lanjuti Dukungan Teknis dan Operasional ke - Inspekturan Ketersediaan Dukungan Teknis dan Operasional ke-Inspekturan Optimalisasi Penerimaan Negara Jumlah Laporan Optimalisasi Penerimaan Negara RENSTRA INSPEKTORAT JENDERAL 2015 - 2019 2015 2016 Target 2017 2018 2019 3 Lap; 100% 3 Lap; 100% 3 Lap; 100% 3 Lap; 100% 3 Lap 100% 3 Lap 100% 3 Lap 100% 3 Lap 100% 11 Lap; 100% 11 Lap; 100% 11 Lap; 100% 11 Lap; 100% 11 Lap 11 Lap 11 Lap 11 Lap 100% 100% 100% 100% 8 Lap; 100% 8 Lap; 100% 8 Lap; 100% 8 Lap; 100% 8 Lap 8 Lap 8 Lap 8 Lap 100% 100% 100% 100% 2 Lap 2 Lap 2 Lap 2 Lap 1 Lap 1 Lap 1 Lap 1 Lap 1 Lap 1 Lap 1 Lap 1 Lap 2 Lap 2 Lap 2 Lap 2 Lap 2 Lap 2 Lap 2 Lap 2 Lap 3 Lap 3 Lap 3 Lap 3 Lap 3 Lap 3 Lap 3 Lap 3 Lap 80 Lap 80 Lap 80 Lap 80 Lap 80 Lap 80 Lap 80 Lap 80 Lap 2015 Pendanaan (ribu rupiah) 2016 2017 2018 2019 174.392 191.831 211.014 232.116 2.461.905 2.708.096 2.978.905 3.276.796 773.113 850.424 935.467 1.029.013 866.399 953.039 1.048.343 1.153.177 970.112 1.067.123 1.173.836 1.291.219 589.231 648.154 712.970 784.266 3.934.041 4.327.445 4.760.190 5.236.209