Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober

advertisement
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA
MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS
TOGETHER (NHT) BERBANTUAN GERAKAN SENAM OTAK PADA
POKOK BAHASAN GERAK
Melitasari, Zainuddin, dan Mastuang
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAMBanjarmasin
[email protected]
ABSTRAK :Kegiatan pembelajaran IPA hanya mengacu pada buku panduan LKS. Hal
ini mengakibatkan proses pembelajaran menjadi kurang maksimal, karena minimalnya
perangkat pembelajaran yang digunakan pada saat kegiatan pembelajaran. Oleh karena
itu, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan kelayakan perangkat
pembelajaran IPA menggunakan model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)
berbantuan gerakan senam otak dengan tujuan khusus untuk mendeskripsikan: (1)
Validitas perangkat pembelajaran IPA yang dikembangkan, (2) Kepraktisan perangkat
pembelajaran IPA yang dikembangkan dilihat dari keterlaksanaan RPP, dan (3)
Efektivitas perangkat pembelajaran IPA yang dikembangkan dilihat dari hasil belajar
kognitif produk. Penelitian ini menggunakan model pengembangan Dick and
Carey.Subyek uji coba adalah peserta didik kelas VII.E SMPN 27 Banjarmasin.Data
diperoleh melalui lembar validasi perangkat pembelajaran, lembar pengamatan
keterlaksanaan RPP, dan hasil belajar.Data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Validitas perangkat pembelajaran IPA yang
dikembangkan dinyatakan valid dengan revisi kecil, (2) Kepraktisan perangkat
pembelajaran IPA yang dikembangkan dinyatakan terlaksana dengan sangat baik, dan (3)
Efektivitas perangkat pembelajaran IPA yang dikembangkan dinyatakan sedang.
Simpulan penelitian adalah bahwa perangkat pembelajaran IPA dengan menggunakan
model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan gerakan senam otak
layak untuk digunakan.
Kata Kunci : pembelajaran kooperatif tipe NHT, senam otak.
tetapi memaksimalkan proses dalam
PENDAHULUAN
Upaya
pemerintah
dalam
adalah
dengan
kompetensi peserta didik. Oleh sebab
yang
itu, para peserta didik harus melakukan
pendidikan
menyempurnakan
diterapkan
di
kurikulum
sekolah.
pembelajaran
dan
mengembangkan
Kurikulum
kegiatan
belajar
Tingkat Satuan Pendidikan atau yang
mandiri
serta
lebih dikenal dengan kurikulum KTSP
pelajaran
2006
yang
menuntut pendidik untuk berperan aktif
menuntut aktivasi dan partisipasi para
dalam memberikan bimbingan belajar
peserta didik yang lebih banyak dalam
bagi peserta didik pada setiap kegiatan
proses pembelajaran. Penekanan KTSP
belajar (Yamin, 2013).
merupakan
kurikulum
2006 bukan mengejar target materi
183
secara
terstruktur
secara
mempelajari
mata
mandiri.Hal
ini,
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015
Berdasarkan hasil wawancara pada
Berdasarkan pernyataan tersebut,
tanggal 21 Februari 2015 dengan guru
guru
mata pelajaran IPA Terpadu di SMP
bagaimana peserta didik dapat berperan
Negeri 27 Banjarmasin yaitu Ibu Yuli
aktif dan berpartisipasi dalam proses
Sutiono,S.Pd,
menyatakan
pembelajaran, salah satunya melalui
beberapa permasalahan yang umum
model pembelajaran kooperatif tipe
terjadi
dalam
Numbered
Heads
Together
(NHT).
pembelajaran IPA. Pertama, kemauan
Numbered
Heads
Together
(NHT)
yang rendah dari diri peserta didik untuk
merupakan tipe pembelajaran kooperatif
belajar,
untuk
yang menekankan pada struktur khusus
menanamkan konsep pembelajaran IPA
dirancang untuk mempengaruhi pola
kepada peserta didik.Kedua, peserta
interaksi peserta didik dan memiliki
didik terkadang mengalami ketegangan
tujuan untuk meningkatkan penguasaan
ketika
akademik.
pada
beliau
peserta
sehingga
guru
belajar.Hal ini
didik
sulit
menyebabkan
harus
mampu
Aktivitas
merancang
pembelajaran
peserta didik cepat merasa bosan untuk
kooperatif ini menekankan
belajar, sehingga peserta didik harus
peserta didik untuk mengaplikasikan
dipartisipasi agar tidak tegang dalam
pengetahuan, konsep, dan keterampilan
pembelajaran. Ketiga, pada saat kegiatan
kepada peserta didik yang membutuhkan
kerja kelompok, sebagian peserta didik
atau anggota lain dalam kelompoknya.
tidak
membantu
yang
Tipe NHT dilakukan dengan cara
dan
setiap siswa diberi nomor dan dibuat
adapula sebagian peserta didik yang
suatu kelompok, kemudian secara acak,
tingkat intelektualnya lebih tinggi hanya
guru memanggil nomor dari siswa. Hal
mengerjakan tugas kelompoknya sendiri
ini tentunya memberikan kesempatan
tanpa
kepada semua peserta didik untuk dapat
mengerjakan
tugas
menanyakan
temannya
kesadaran
kelompok,
pendapat
teman
sekelompoknya yang lain. Keempat,
terlibat
kegiatan pembelajaran hanya mengacu
berpikir dan kegiatan belajar. Selama
pada buku panduan LKS dan guru
bekerja dalam kelompok, tugas anggota
belum pernah menggunakan perangkat
kelompok adalah mencapai ketuntasan
pembelajaran model kooperatif tipe
materi yang disajikan oleh guru dan
Numbered
saling membantu teman sekelompoknya
Heads
Together
(NHT)
secara
berbantuan senam otak dalam kegiatan
untuk
pembelajaran IPA.
(Huda, 2014).
184
mencapai
aktif
dalam
ketuntasan
proses
belajar
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015
Hasil
Penelitian
menunjukkan
pembelajaran
Slavin
bahwa
(1995)
(Tammase
penggunaan
kooperatif
(2009)
2013).Dengan
dalam
Faidi,
melakukan
gerakan
dapat
tersebut secara teratur, maka otak lebih
meningkatkan prestasi belajar peserta
mudah menyerap pelajaran, tidak hanya
didik dan sekaligus dapat meningkatkan
meningkatkan
hubungan sosial, menumbuhkan sikap
memompa otak untuk berpikir kreatif
toleransi, menghargai pendapat orang
sekaligus sistematis.
memori,
Materi
lain, dan mengintegrasi pengetahuan
“Gerak”
tetapi
juga
memiliki
dengan pengalaman. Selain itu, Spencer
kompetensi dasar untuk menganalisis
Kagan yang dikenal sebagai “guru” bagi
data percobaan gerak lurus beraturan
pembelajaran
dan
dan gerak lurus berubah beraturan serta
pengembang dari model pembelajaran
penerapannya dalam kehidupan sehari-
kooperatif tipe NHT menyatakan bahwa
hari. Menurut teori piaget, usia peserta
salah satu keuntungan atau manfaat
didik SMP sudah mulai berpikir abstrak
pembelajaran kooperatif yaitu dapat
dan memiliki kemampuan untuk mulai
meningkatkan prestasi akademis.Hal ini
melakukan pemecahan masalah terhadap
sesuai dengan penelitian akademis yang
soal-soal dan melakukan percobaan
telah
positif
walaupun sifatnya masih sederhana.
dalam
Oleh karena itu, materi gerak dianggap
meningkatkan prestasi akademis siswa
sesuai untuk diterapkan pada model
untuk
pembelajaran kooperatif tipe NHT yang
kooperatif
membuktikan
pembelajaran
berbagai
dampak
kooperatif
bidang
studi
dan
tingkatan kelas secara konsisten.
Pengenalan
otak
dalam
melatihkan kemampuan berpikir anak,
proses
baik dalam menganalisis data percobaan
belajar dibutuhkan bagi orangtua dan
maupun soal-soal yang sifatnya masih
para pendidik, karena otak adalah pintu
sederhana.
untuk belajar dan bekerja. Proses belajar
Berdasarkan uraian di atas, maka
dapat berhasil lebih optimal apabila
peneliti
pengembangan potensi otak dilakukan
model kooperatif tipe NHT berbantuan
lebih optimal dan lebih dini. Salah satu
gerakan senam otak dalam proses
cara untuk mengembangkan potensi otak
pembelajaran
adalah
dengan
gerakan
memberikan
solusi
senam
otak.
adalah
permasalahan
tersebut
melakukan
Senam
otak
tertarik
untuk
dan
menerapkan
berharap
dapat
terhadap
melalui
serangkaian gerak sederhana yang dapat
pengembangan perangkat pembelajaran
menyeimbangkan setiap bagian otak
IPA menggunakan model kooperatif tipe
185
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015
NHT berbantuan gerakan senam otak
dikembangkan;
pada pokok bahasan gerak. Penelitian ini
operasional
bertujuan
sesuai dengan harapan.
untuk
“Mendeskripsikan
kelayakan perangkat pembelajaran IPA
yang
dikembangkan
dan
(2)
secara
memberikan hasil
Karakteristik
peserta
yang
didik
menggunakan
menggambarkan kondisi awal peserta
model kooperatif tipe NHT berbantuan
didik sebelum dilakukan pembelajaran.
gerakan senam otak pada pokok bahasan
Berdasarkan hasil tes awal (pretest)
gerak.”
penguasaan kognitif produk, peserta
didik kesulitan di dalam memahami
soal-soal
KAJIAN PUSTAKA
Pengembangan
perangkat
yang
berkaitan
dengan
perhitungan dan grafik. Materi pokok
pembelajaran adalah serangkaian proses
gerak
atau kegiatan yang dilakukan untuk
merupakan salah satu materi yang
menghasilkan
perangkat
dipelajari di SMP Kelas VII.Kompetensi
pembelajaran baru berdasarkan teori
Dasar (KD) pada materi ini adalah
pengembangan yang telah ada. Nieveen
menganalisis data percobaan gerak lurus
mengemukakan
perangkat
beraturan dan gerak lurus berubah
dikembangkan
beraturan serta penerapannya dalam
suatu
pembelajaran
bahwa
yang
dalam
dianggap ideal atau layak jika memenuhi
kehidupan
aspek
meliputi
valid,
praktis,
dan
efektif.
kurikulum
KTSP
sehari-hari.Materi
pengertian gerak,
ini
besaran-
Perangkat pembelajaran dikatakan valid
besaran dalam gerak, gerak lurus, dan
jika: (1) sesuatu yang dikembangkan
penerapan gerak lurus dalam kehidupan
berdasarkan pada rasional teoretis yang
sehari-hari.
kuat;
dan
(2)
terdapat
internal.
Perangkat
dikatakan
praktis
akademisi
dan
konsistensi
Pembelajaran kooperatif tipe NHT
pembelajaran
merupakan salah satu tipe pembelajaran
jika:
praktisi
(1)
para
yang dilakukan dengan cara setiap siswa
menyatakan
diberi
nomor
dan
dibuat
suatu
bahwa apa yang dikembangkan dapat
kelompok, kemudian secara acak, guru
diimplementasikan; dan (2) kenyataan
memanggil
menunjukkan
Pembelajaran
bahwa
dikembangkan
Perangkat
dapat
pembelajaran
yang
diterapkan.
nomor
ini
dari
bertujuan
siswa.
untuk
meningkatkan kerjasama kelompok dan
dikatakan
penguasaan
efektif jika: (1) ahli dan praktisi
akademik
dengan
memberikan kesempatan kepada peserta
menyatakan efektif pada apa yang
186
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015
didik untuk terlibat secara aktif dalam
alternatif
proses berpikir dan kegiatan belajar.
mengembangkan fungsi dan kinerja otak
Model pembelajaran kooperatif tipe
NHT
adalah
dikembangkan oleh Spencer
paling
dengan
efektif
untuk
melakukan
gerakan
senam otak.
Kagan (1992) yang secara sederhana
Senam otak ditemukan oleh Paul E.
merumuskan, “Pembelajaran kooperatif
Dennison, Ph.D dan istrinya Gail E.
terdiri dari teknik-teknik pembelajaran
Dennison
yang memerlukan saling ketergantungan
Educational-Kinesiology.Educational-
positif
agar
Kinesiology
pembelajaran berlangsung baik.” Model
latineducare
ini dikembangkan berdasarkan teori
keluar dan kinesiology (kinesis) berasal
belajar kognitif-konstruktivis.Tiga teori
dari kata Yunani yaitu ilmu tentang
belajar diantaranya yang mendukung
gerakan
pembelajaran kooperatif ini adalah teori
Educational-Kinesiology
Ausubel,
Jean
Lev
disebut Edu-K adalah menarik keluar
Vygotsky.
Kognitif
dimaknai
potensi yang terpendam melalui gerakan
sebagai suatu proses mental yang terkait
tubuh.Tammase (2009) mengemukakan
dengan perolehan pengetahuan termasuk
senam otak adalah serangkaian gerak
berpikir,
mengenali,
sederhana yang dapat menyeimbangkan
memahami,
mempertimbangkan,
antara
memecahkan
pebelajar
Piaget,
dan
dapat
masalah.
mengingat,
dan
setiap
Sedangkan,
konstruktivisme
memandang
bahwa
mengonstruksi
pengetahuan
pada
sebagai
berasal
yang
tubuh
bagian
dari
dari
kata
artinya
manusia.
menarik
Inti
yang
dari
biasa
otak.Gerakan-gerakan
ringan dengan permainan melalui olah
tangan dan kaki dapat memberikan
rangsangan
individu akan dapat diciptakan melalui
otak.Gerakan
pengalaman-pengalaman
stimulus
baru
bagian
dan
interaksi sosial.
atau
yang
itulah
meningkatkan
stimulus
pada
menghasilkan
yang
dapat
kemampuan
kognitif,
Aktivitas otak dapat mengalami
menyelaraskan kemampuan beraktivitas
titik kejenuhan.Jeda antara konsentrasi
dan berpikir pada saat yang bersamaan,
dengan titik jenuh berkisar waktu 15-20
meningkatkan
menit. Itulah sebabnya guru harus
harmonisasi antara kontrol emosi dan
mengetahui cara menghadapi tingkat
logika, mengoptimalkan fungsi kinerja
kejenuhan anak dalam belajar. Salah
pancaindra, serta menjaga kelenturan
satu
dan keseimbangan tubuh (Faidi, 2013).
cara
menyegarkan
dan
mengembalikan semangat belajar serta
187
keseimbangan
atau
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015
dilaksanakan dari bulan Februari sampai
METODE PENELITIAN
Jenis
penelitian
penelitian
dan
ini
berupa
pengembangan
April 2015.
atau
dikenal dengan istilah Research and
Development
(R&D).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini
Perangkat
disebut penelitian dan pengembangan
dikembangkan
karena
berupa:
mengembangkan
perangkat
pembelajaran
dalam
yang
penelitian
Rencana
ini
Pelaksanaan
pembelajaran IPA pada pokok bahasan
Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan
gerak
Siswa (LKS), materi ajar, dan Tes Hasil
menggunakan
pembelajaran
model
kooperatif
tipe
Belajar
(THB).
Pembahasan
NHTberbantuan gerakan senam otak.
mencakup
Prosedur
pembelajaran yang dikembangkan yaitu
pengembangan
yang
kelayakan
ini
digunakan dalam penelitian ini mengacu
validitas
pada model pengembangan perangkat
kepraktisan
pembelajaran Dick and Carey yang telah
dilihat dari keterlaksanaan RPP, dan
diadaptasi, yaitu mengidentifikasi tujuan
efektivitas
pembelajaran, menganalisis materi ajar
dilihat dari hasil belajar kognitif produk
dan karakteristik siswa, merumuskan
siswa.
tujuan kinerja,
Validitas Perangkat Pembelajaran
menentukan strategi
pembelajaran,
perangkat
mengembangkan
pembelajaran,
perangkat
perangkat
pembelajaran
pembelajaran
RPP yang dikembangkan mengacu
melakukan
pada
standar
kompetensi
serta
kurikulum
laporan
perangkat
perangkat
validasi, simulasi, dan uji coba kelas,
membuat
pembelajaran,
akhir
berdasarkan hasil penelitian.
kompetensi
dasar
KTSP
dan
berdasarkan
2006.
Penilaian
validasi RPP untuk dua kali pertemuan
Subjek ujicoba pada penelitian ini
meliputi aspek format RPP, aspek
adalah siswa kelas VII.E SMP Negeri 27
bahasa, dan aspek isi RPP. Secara
Banjarmasin
tahun
keseluruhan jumlah kriteria yag dinilai
ajaran 2014/2015. Sedangkan, subjek
oleh validator adalah 32 kriteria. Jumlah
penelitiannya
rata-rata
semester
adalah
genap
perangkat
skor
validasi
RPP
pada
pembelajaran IPA menggunakan model
pertemuan pertama adalah 3,53 dan pada
kooperatif tipe NHT berbantuan gerakan
pertemuan ke dua 3,66. Sehingga, RPP
brain gym (senam otak) pada pokok
termasuk kategori sangat baik dengan
bahasan
kategori validitas yaitu valid dengan
gerak.
Penelitian
ini
revisi kecil. Adapun besar koefisien
188
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015
korelasi untuk pertemuan pertama yaitu
juga dilengkapi dengan 5 gerakan senam
sebesar 0,70 dan pertemuan kedua
otak yang dapat diterapkan dalam
sebesar 0,78. Kedua RPP ini memiliki
kehidupan
koefisien korelasi yang tergolong tinggi,
meningkatkan
sehingga reliabilitas dari kedua RPP ini
konsentrasi
pun dinyatakan tergolong tinggi.
kekuatan
sehari-hari
daya
serta
otak
untuk
fokus
dan
menyeimbangkan
kiri
dan
otak
LKS yang dikembangkan berisikan
kanan.Penilaian validasi materi ajar
prosedural percobaan dan pertanyaan
meliputi aspek format, aspek bahasa,
pemantapan untuk melatih kemampuan
dan aspek isi, aspek penyajian, dan
akademik yang menuntut peserta didik
aspek
untuk berperan aktif dan berpartisipasi
ajar.Secara keseluruhan jumlah kriteria
dalam proses pembelajaran. Penilaian
yang dinilai oleh validator adalah 63
validasi LKS meliputi aspek format
kriteria. Jumlah rata-rata skor validasi
LKS, aspek bahasa, dan aspek isi LKS.
materi ajar sebesar 3,71. Sehingga,
Secara keseluruhan jumlah kriteria yag
materi ajar termasuk kategori sangat
dinilai oleh validator adalah 23 kriteria.
baik dengan kategori validitas yaitu
Jumlah rata-rata skor validasi LKS pada
valid dengan revisi kecil. Adapun besar
pertemuan pertama dan ke dua sama
koefisien korelasi materi ajar yang
yaitu sebesar 3,70. Sehingga, LKS
dikembangkan
termasuk kategori sangat baik dengan
Materi ajar ini
kategori validitas yaitu valid dengan
korelasi yang tergolong sangat tinggi,
revisi kecil. Adapun besar koefisien
sehingga reliabilitas dari materi ajar ini
korelasi untuk pertemuan pertama dan
pun dinyatakan tergolong sangat tinggi.
kedua sama yaitu sebesar 0,93. Kedua
Tes
manfaat/kegunaan
yaitu
sebesar
materi
0,96.
memiliki koefisien
hasil
belajar
yang
LKS ini memiliki koefisien korelasi
dikembangkan mengacu pada indikator
yang tergolong sangat tinggi, sehingga
dari kompetensi dasar materi gerak yang
reliabilitas dari kedua LKS ini pun
menghasilkan 10 butir soal essai dengan
dinyatakan tergolong sangat tinggi.
tingkatan
soal
dari
C2
hingga
Materi ajar yang dikembangkan
C4.Penilaian validasi tes hasil belajar
berisikan materi gerak yang disusun
meliputi aspek konstruksi umum dan
secara sederhana, rinci, dan sistematis
aspek validasi butir. Secara keseluruhan
untuk memudahkan peserta didik dalam
jumlah kriteria yag dinilai oleh validator
memahami dan menerapkan materi ajar
adalah 18 kriteria. Jumlah rata-rata skor
yang diberikan.Selain itu, materi ajar
validasi
189
THB
yaitu
sebesar
3,75.
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015
Sehingga, THB
termasuk kategori
korelasi
secara
keseluruhan
pada
sangat baik dengan kategori validitas
pertemuan pertama adalah 0,94 dan
yaitu valid dengan revisi kecil. Adapun
tergolong
besar koefisien korelasi THB yang
reliabilitasnya pun dinyatakan tergolong
dikembangkan yaitu sebesar 0,94. THB
sangat
ini memiliki koefisien korelasi yang
korelasi
tergolong
pertemuan kedua
sangat
tinggi,
sehingga
sangat
tinggi.
tinggi,
Sedangkan,
secara
sehingga
koefisien
keseluruhan
pada
adalah 0,60 dan
reliabilitas dari THB ini pun dinyatakan
tergolong
tergolong sangat tinggi.
reliabilitasnya pun dinyatakan tergolong
Hasil penilaian validasi RPP, LKS,
cukup,
sehingga
cukup.
materi ajar, dan THB berkategori valid
Efektivitas Perangkat Pembelajaran
dengan revisi kecil.Hal ini menunjukkan
Efektivitas perangkat pembelajaran
bahwa komponen-komponen penyusun
ditinjau dari hasil belajar siswa melalui
dari perangkat pembelajaran tersebut
tes hasil belajar (THB) kognitif produk
telah terpenuhi dengan benar, sehingga
yang diukur berupa tes awal (pre-test)
dapat
perangkat
untuk mengetahui kemampuan awal
pembelajaran yang dikembangkan sesuai
siswa dan tes akhir (post-test) untuk
dan layak digunakan sebagai perangkat
mengetahui kemampuan siswa setelah
pembelajaran.
menggunakan perangkat pembelajaran
Kepraktisan Perangkat Pembelajaran
yang telah dikembangkan. Efektivitas
dinyatakan
bahwa
Perangkat
pembelajaran
hasil belajar siswa dihitung dengan
menggunakan model kooperatif tipe
menggunakan persamaan gain score.
NHT dapat diketahui kepraktisannya
dapat dilihat bahwa dari 31 siswa ada 6
ditinjau dari keterlaksanaan RPP yang
orang siswa dalam kategori sangat
diamati dengan lembar pengamatan
efektif (19,36%), 18 orang siswa dalam
keterlaksanaan RPP yang dilakukan
kategori efektif (58,06%), dan 7 orang
pada
dalam kategori rendah (22,58%). Rata-
dua kali pertemuan.
Adapun
Pengamat pada penelitian ini adalah Siti
rata
Noordarmalisa Arifah dan Siti Saidah.
keseluruhan adalah 0,46 dan termasuk
Nilai
yang
ke kategori sedang/efektif, sehingga
diberikan oleh dua orang pengamat pada
efektivitas perangkat pembelajaran yang
pertemuan pertama dan ke dua yaitu
dikembangkan dapat dinyatakan efektif.
keterlaksanaan
RPP
sebesar 3,70 dan 3,78 dengan kategori
terlaksana sangat baik. Adapun koefisien
190
perolehan
gain
score
secara
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015
KESIMPULAN
pengamat berkategori terlaksana sangat
Berdasarkan hasil pengembangan
baik; dan (3) Efektivitas perangkat
dan uji coba, maka dapat ditarik
pembelajaran IPA yang dikembangkan
simpulan bahwa perangkat pembelajaran
dilihat dari hasil belajar peserta didik
yang
dengan menggunakan Tes Hasil Belajar
dikembangkan
dengan
model
kooperatif tipe NHT berbantuan gerakan
(THB) kognitif produk
senam otak pada pokok bahasan gerak
sedang/efektif .
berkategori
layak
untuk
berkategori
digunakan
sebagai perangkat pembelajaran. Hal ini
DAFTAR PUSTAKA
sesuai dengan fakta sebagai berikut: (1)
Faidi, A. (2013). Tutorial Mengajar
untuk melejitkan Otak Kanan dan
Kiri Anak. Yogyakarta: DIVA
Press.
Validitas perangkat pembelajaran IPA
yang dikembangkan
dilihat dari hasil
validasi dengan menggunakan lembar
Huda, M. (2014). Cooperative Learning
(Metode, Teknik, Struktur, dan
Model
Terapan).
Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
validasi oleh validator berkategori valid
dengan revisi kecil; (2) Kepraktisan
perangkat
pembelajaran
dikembangkan
dilihat
IPA
yang
dari
hasil
Yamin, Martinis. (2013). Paradigma
Baru
Pembelajaran.
Jakarta:
Referensi.
pengamatan keterlaksanaan RPP dengan
menggunakan lembar pengamatan oleh
.
191
Download