98 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan

advertisement
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian telah dilakukan dan uraian pembahasan
mengenai penerapan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) untuk
meningkatakan interaksi sosial siswa pada pembelajaran matematika kelas VII C
SMP Negeri 2 Margorejo Pati Tahun Ajaran 2015/2016 dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1.
Proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang
dapat meningkatkan interaksi sosial siswa pada pembelajaran matematika
adalah dengan langkah sebagai berikut:
a. Kegiatan Pendahuluan
Pada awal pembelajaran guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam, melakukan presensi, dan menanyakan kesiapan siswa
dalam mengikuti pembelajaran. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran,
motivasi,
dan
apersepsi
mengenai
materi
sebelumnya.
Guru
menginformasikan mengenai model pembelajaran sebagai kegiatan
pembelajaran dan pemberian reward bagi kelompok terbaik.
b. Kegiatan Inti
Guru menyampaikan garis besar mengenai materi pembelajaran.
Guru mengelompokkan siswa secara heterogen yang setiap kelompok
terdiri dari 5 siswa dengan pembagian kelompok yang berbeda pada tiap
siklusnya. Masing-masing siswa akan memperoleh satu nomor (satu
hingga lima) yang ditempel di kepalanya (Numbering). Guru membagikan
Lembar
Kerja
Siswa
(LKS)
kepada
masing-masing
kelompok
(Questioning). Siswa mengerjakan LKS dari guru sesuai dengan materi
pelajaran saat itu secara berdiskusi dengan kelompok dan memastikan
setiap anggota kelompok dapat mengerjakan/ mengetahui jawaban soal
tersebut (Heads Together). Guru memotivasi siswa agar berdiskusi dengan
kelompoknya serta mengingatkan durasi waktu dalam berdiskusi. Guru
98
99
memonitor serta menilai aktivitas siswa dalam kelompok masing-masing
dan memberi kesempatan siswa untuk bertanya. Guru memanggil salah
satu nomor siswa secara acak dari salah satu kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya. Guru memandu kelompok yang lain
dengan nomor yang sama untuk menanggapi dan mengutarakan
pendapatnya serta bertanya apabila ada yang belum paham terhadap siswa
yang sedang presentasi. Guru menunjuk nomor kepala siswa yang tidak
memperhatikan
temannya
untuk
menanggapi
dan
mengutarakan
jawabannya. Guru memilih kelompok lain dan memanggil lagi salah satu
nomor untuk mempresentasikan hasil diskusinya (Answering). Selanjutnya
guru memberikan konfirmasi apabila terdapat jawaban yang salah dan
memberikan penguatan terhadap hasil diskusi siswa. Guru menilai hasil
diskusi kelompok.
c. Kegiatan Penutup
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang hasil dari
pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberi penghargaan (reward)
kepada kelompok terbaik dan teraktif. Guru menginformasikan materi
pelajaran
yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. Guru
memberikan pekerjaan rumah sebagai latihan dan dikumpulkan pada
pertemuan selanjutnya. Guru menutup pelajaran dengan salam. Saat tes
siklus, guru memotivasi siswa agar mengerjakan tes secara mandiri, jika
terjadi kecurangan akan diberikan pengurangan nilai.
2.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together
(NHT) dapat meningkatkan interaksi sosial siswa kelas VII C SMP Negeri 2
Margorejo Pati tahun ajaran 2015/2016 setelah dilakukan tindakan siklus 1
dan siklus 2. Sebelum dilakukan tindakan atau pra siklus, rata-rata persentase
interaksi sosial siswa dengan kategori tinggi sebesar 13,2%. Kemudian
setelah dilakukan tindakan siklus 1, meningkat sebesar 53,6% yakni diperoleh
rata-rata persentase interaksi sosial siswa dengan kategori tinggi pada siklus 1
sebesar 66,8% dan pada siklus 2 meningkat sebesar 66,4% dari pra siklus
100
yakni diperoleh rata-rata persentase interaksi sosial siswa dengan kategori
tinggi pada siklus 2 sebesar 79,6%.
B. Implikasi
Keberhasilan suatu proses pembelajaran tidak terlepas dari peran penting
seorang guru. Guru dapat memberikan bimbingan dan arahan selama proses
pembelajaran serta menjadi fasilitator bagi siswa yang mengalami kesulitan
belajar. Oleh karena itu, guru sebaiknya berusaha memperbaiki tindakan dalam
proses pembelajaran, menguasai materi pembelajaran, dan tepat dalam memilih
dan menentukan metode atau model pembelajaran demi mengembangkan kualitas
pembelajaran agar materi yang disampaikan oleh guru dapat diterima dan
dipahami siswa dengan baik.
Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe NHT memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berinteraksi dengan sesama siswa. Pembelajaran kooperatif
tipe NHT diawali dengan salam, menyampaikan tujuan pembelajaran,
memberikan motivasi, memberikan apersepsi dengan mengingat kembali materi
sebelumnya.
Tahap selanjutnya guru memberikan sedikit penjelasan dan gambaran
mengenai materi pelajaran hari itu. Guru memberikan masalah yang
membangkitkan rasa ingin tahu siswa dan mengajak siswa berpikir. Guru
membagi siswa menjadi lima kelompok yang terdiri dari lima siswa
dan
memberikan nomor kepala (Numbering), kemudian guru membagikan LKS
(Questioning) kepada setiap kelompok. Hal ini akan mendorong siswa untuk
bersemangat dalam belajar untuk menambah ilmu. Guru meminta siswa
berdiskusi dengan kelompoknya untuk menyelesaikan masalah yang terdapat pada
LKS (Heads Together). Hal ini akan mendorong siswa untuk aktif dalam
berdiskusi dalam memecahkan masalah, belajar bersama dalam memahami materi
pelajaran, menghargai pendapat teman lain dalam berdiskusi meskipun
pendapatnya berbeda, berkemampuan berkomunikasi, kesediaan berdiskusi,
kesediaan menerima kritik dan saran, berkemampuan untuk mengambil keputusan
dalam diskusi. Setelah diskusi selesai, guru memanggil salah satu nomor dari
101
suatu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan
kelas dan nomor yang sama dari kelompok lain menanggapi atau bertanya apabila
belum memahami apa yang disampaikan temannya di depan kelas (Answering).
Hal ini akan mendorong siswa peduli terhadap teman yang sedang presentasi.
Tahap terakhir guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi siswa
dan memberikan konfirmasi apabila terdapat jawaban yang salah. Guru
mempersilakan siswa untuk bertanya apabila masih terdapat materi yang belum
dimengerti. Hal ini akan mendorong siswa pada termotivasi dan bersemangat
dalam belajar untuk menambah ilmu. Selanjutnya guru bersama siswa membuat
kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. Guru memberikan penghargaan
kepada kelompok terbaik. Pada akhir pembelajaran guru menutup pembelajaran
dengan salam. Guru memberikan tes akhir siklus setiap akhir siklus. Kegiatan ini
bertujuan siswa mandiri dalam mengerjakan ulangan harian agar memperoleh
nilai maksimal.
Pembelajaran kooperatif tipe NHT memberikan kesempatan kepada
siswa untuk terlibat langsung dalam pengalaman belajarnya bersama temantemannya. Saat siswa belajar dan berdiskusi bersama teman-temannya, maka akan
mendorong siswa untuk berinteraksi sosial dengan teman-temannya.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan interaksi
sosial siswa kelas VII C SMP Negeri 2 Margorejo Pati 2015/2016 dapat
dikemukakan beberapa saran bagi siswa, guru, maupun peneliti lain sebagai
berikut:
1.
Kepada Guru
a. Kegiatan Pendahuluan
Guru memperbanyak pertanyaan apersepsi agar lebih banyak siswa
yang berkesempatan aktif menjawab pertanyaan guru dan memberikan
kesempatan siswa yang berdiam diri untuk menjawab pertanyaan dengan
cara guru menunjuk siswa tersebut. Guru menginformasikan bahwa akan
102
ada penghargaan kepada kelompok teraktif dan terbaik dalam proses
pembelajaran berlangsung agar siswa bersemangat dalam pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
1) Kegiatan Eksplorasi
Guru hendaknya selalu membagi kelompok secara heterogen
setiap kali membentuk kelompok belajar.
2) Kegiatan Elaborasi
Guru hendaknya memotivasi siswa agar aktif dalam berdiskusi
kelompok agar siswa bersedia berdiskusi tanpa memandang status
sosial. Guru meminta siswa yang tidak memperhatikan siswa lain yang
presentasi untuk memberikan pendapat atau pertanyaan.
3) Kegiatan Konfirmasi
Guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi sejelasjelasnya agar siswa lebih mengerti.
c. Kegiatan Penutup
Guru memberitahukan pada siswa untuk mempelajari subbab
berikutnya dan memberikan pekerjaan rumah mengenai pembelajaran saat
itu sebagai latihan. Guru menginformasikan bahwa pekerjaan rumah wajib
dikerjakan dan dikumpulkan, selain itu guru juga membahas pekerjaan
rumah tersebut saat setelah dikumpulkan apabila siswa mengalami
kesulitan.
Guru hendaknya menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
tersebut sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkakan interaksi sosial
siswa dalam pembelajaran matematika yang akan berdampak terhadap
ketuntasan belajar siswa.
2.
Kepada Siswa
Setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT siswa hendaknya mempertahankan dan meningkatkan
interaksi sosial yang telah dicapainya dalam proses pembelajaran, seperti
meningkatkan semangat dalam belajar bersama temannya, meningkatkan
103
kemampuan berdiskusi, peduli terhadap teman yang sedang presentasi, dan
meningkatkan kemandirian siswa dalam ulangan harian.
3.
Kepada Sekolah
Sekolah hendaknya memberikan sosialisasi kepada guru terutama
tentang model pembelajaran kooperatif tipe NHT, sehingga guru mempunyai
gambaran dan mengetahui langkah pembelajarannya sebagai salah satu
alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan interaksi sosial siswa
yang akan berdampak terhadap ketuntasan belajar siswa.
4.
Kepada Peneliti Lain
Kepada peneliti lain yang tertarik dengan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT diharapkan dapat menyempurnakan kekurangan dalam
penelitian ini. Disarankan untuk dapat menggunakan model ini dengan sudut
pandang peninjauan yang berbeda seperti meningkatkan interaksi sosial
antara siswa dan guru.
Download