BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian telah dilakukan dan uraian pembahasan mengenai penerapan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatakan interaksi sosial siswa pada pembelajaran matematika kelas VII C SMP Negeri 2 Margorejo Pati Tahun Ajaran 2015/2016 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang dapat meningkatkan interaksi sosial siswa pada pembelajaran matematika adalah dengan langkah sebagai berikut: a. Kegiatan Pendahuluan Pada awal pembelajaran guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, melakukan presensi, dan menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, motivasi, dan apersepsi mengenai materi sebelumnya. Guru menginformasikan mengenai model pembelajaran sebagai kegiatan pembelajaran dan pemberian reward bagi kelompok terbaik. b. Kegiatan Inti Guru menyampaikan garis besar mengenai materi pembelajaran. Guru mengelompokkan siswa secara heterogen yang setiap kelompok terdiri dari 5 siswa dengan pembagian kelompok yang berbeda pada tiap siklusnya. Masing-masing siswa akan memperoleh satu nomor (satu hingga lima) yang ditempel di kepalanya (Numbering). Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada masing-masing kelompok (Questioning). Siswa mengerjakan LKS dari guru sesuai dengan materi pelajaran saat itu secara berdiskusi dengan kelompok dan memastikan setiap anggota kelompok dapat mengerjakan/ mengetahui jawaban soal tersebut (Heads Together). Guru memotivasi siswa agar berdiskusi dengan kelompoknya serta mengingatkan durasi waktu dalam berdiskusi. Guru 98 99 memonitor serta menilai aktivitas siswa dalam kelompok masing-masing dan memberi kesempatan siswa untuk bertanya. Guru memanggil salah satu nomor siswa secara acak dari salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Guru memandu kelompok yang lain dengan nomor yang sama untuk menanggapi dan mengutarakan pendapatnya serta bertanya apabila ada yang belum paham terhadap siswa yang sedang presentasi. Guru menunjuk nomor kepala siswa yang tidak memperhatikan temannya untuk menanggapi dan mengutarakan jawabannya. Guru memilih kelompok lain dan memanggil lagi salah satu nomor untuk mempresentasikan hasil diskusinya (Answering). Selanjutnya guru memberikan konfirmasi apabila terdapat jawaban yang salah dan memberikan penguatan terhadap hasil diskusi siswa. Guru menilai hasil diskusi kelompok. c. Kegiatan Penutup Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang hasil dari pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberi penghargaan (reward) kepada kelompok terbaik dan teraktif. Guru menginformasikan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. Guru memberikan pekerjaan rumah sebagai latihan dan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya. Guru menutup pelajaran dengan salam. Saat tes siklus, guru memotivasi siswa agar mengerjakan tes secara mandiri, jika terjadi kecurangan akan diberikan pengurangan nilai. 2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan interaksi sosial siswa kelas VII C SMP Negeri 2 Margorejo Pati tahun ajaran 2015/2016 setelah dilakukan tindakan siklus 1 dan siklus 2. Sebelum dilakukan tindakan atau pra siklus, rata-rata persentase interaksi sosial siswa dengan kategori tinggi sebesar 13,2%. Kemudian setelah dilakukan tindakan siklus 1, meningkat sebesar 53,6% yakni diperoleh rata-rata persentase interaksi sosial siswa dengan kategori tinggi pada siklus 1 sebesar 66,8% dan pada siklus 2 meningkat sebesar 66,4% dari pra siklus 100 yakni diperoleh rata-rata persentase interaksi sosial siswa dengan kategori tinggi pada siklus 2 sebesar 79,6%. B. Implikasi Keberhasilan suatu proses pembelajaran tidak terlepas dari peran penting seorang guru. Guru dapat memberikan bimbingan dan arahan selama proses pembelajaran serta menjadi fasilitator bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar. Oleh karena itu, guru sebaiknya berusaha memperbaiki tindakan dalam proses pembelajaran, menguasai materi pembelajaran, dan tepat dalam memilih dan menentukan metode atau model pembelajaran demi mengembangkan kualitas pembelajaran agar materi yang disampaikan oleh guru dapat diterima dan dipahami siswa dengan baik. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe NHT memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan sesama siswa. Pembelajaran kooperatif tipe NHT diawali dengan salam, menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikan motivasi, memberikan apersepsi dengan mengingat kembali materi sebelumnya. Tahap selanjutnya guru memberikan sedikit penjelasan dan gambaran mengenai materi pelajaran hari itu. Guru memberikan masalah yang membangkitkan rasa ingin tahu siswa dan mengajak siswa berpikir. Guru membagi siswa menjadi lima kelompok yang terdiri dari lima siswa dan memberikan nomor kepala (Numbering), kemudian guru membagikan LKS (Questioning) kepada setiap kelompok. Hal ini akan mendorong siswa untuk bersemangat dalam belajar untuk menambah ilmu. Guru meminta siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk menyelesaikan masalah yang terdapat pada LKS (Heads Together). Hal ini akan mendorong siswa untuk aktif dalam berdiskusi dalam memecahkan masalah, belajar bersama dalam memahami materi pelajaran, menghargai pendapat teman lain dalam berdiskusi meskipun pendapatnya berbeda, berkemampuan berkomunikasi, kesediaan berdiskusi, kesediaan menerima kritik dan saran, berkemampuan untuk mengambil keputusan dalam diskusi. Setelah diskusi selesai, guru memanggil salah satu nomor dari 101 suatu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas dan nomor yang sama dari kelompok lain menanggapi atau bertanya apabila belum memahami apa yang disampaikan temannya di depan kelas (Answering). Hal ini akan mendorong siswa peduli terhadap teman yang sedang presentasi. Tahap terakhir guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi siswa dan memberikan konfirmasi apabila terdapat jawaban yang salah. Guru mempersilakan siswa untuk bertanya apabila masih terdapat materi yang belum dimengerti. Hal ini akan mendorong siswa pada termotivasi dan bersemangat dalam belajar untuk menambah ilmu. Selanjutnya guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik. Pada akhir pembelajaran guru menutup pembelajaran dengan salam. Guru memberikan tes akhir siklus setiap akhir siklus. Kegiatan ini bertujuan siswa mandiri dalam mengerjakan ulangan harian agar memperoleh nilai maksimal. Pembelajaran kooperatif tipe NHT memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam pengalaman belajarnya bersama temantemannya. Saat siswa belajar dan berdiskusi bersama teman-temannya, maka akan mendorong siswa untuk berinteraksi sosial dengan teman-temannya. C. Saran Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan interaksi sosial siswa kelas VII C SMP Negeri 2 Margorejo Pati 2015/2016 dapat dikemukakan beberapa saran bagi siswa, guru, maupun peneliti lain sebagai berikut: 1. Kepada Guru a. Kegiatan Pendahuluan Guru memperbanyak pertanyaan apersepsi agar lebih banyak siswa yang berkesempatan aktif menjawab pertanyaan guru dan memberikan kesempatan siswa yang berdiam diri untuk menjawab pertanyaan dengan cara guru menunjuk siswa tersebut. Guru menginformasikan bahwa akan 102 ada penghargaan kepada kelompok teraktif dan terbaik dalam proses pembelajaran berlangsung agar siswa bersemangat dalam pembelajaran. b. Kegiatan Inti 1) Kegiatan Eksplorasi Guru hendaknya selalu membagi kelompok secara heterogen setiap kali membentuk kelompok belajar. 2) Kegiatan Elaborasi Guru hendaknya memotivasi siswa agar aktif dalam berdiskusi kelompok agar siswa bersedia berdiskusi tanpa memandang status sosial. Guru meminta siswa yang tidak memperhatikan siswa lain yang presentasi untuk memberikan pendapat atau pertanyaan. 3) Kegiatan Konfirmasi Guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi sejelasjelasnya agar siswa lebih mengerti. c. Kegiatan Penutup Guru memberitahukan pada siswa untuk mempelajari subbab berikutnya dan memberikan pekerjaan rumah mengenai pembelajaran saat itu sebagai latihan. Guru menginformasikan bahwa pekerjaan rumah wajib dikerjakan dan dikumpulkan, selain itu guru juga membahas pekerjaan rumah tersebut saat setelah dikumpulkan apabila siswa mengalami kesulitan. Guru hendaknya menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT tersebut sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkakan interaksi sosial siswa dalam pembelajaran matematika yang akan berdampak terhadap ketuntasan belajar siswa. 2. Kepada Siswa Setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT siswa hendaknya mempertahankan dan meningkatkan interaksi sosial yang telah dicapainya dalam proses pembelajaran, seperti meningkatkan semangat dalam belajar bersama temannya, meningkatkan 103 kemampuan berdiskusi, peduli terhadap teman yang sedang presentasi, dan meningkatkan kemandirian siswa dalam ulangan harian. 3. Kepada Sekolah Sekolah hendaknya memberikan sosialisasi kepada guru terutama tentang model pembelajaran kooperatif tipe NHT, sehingga guru mempunyai gambaran dan mengetahui langkah pembelajarannya sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan interaksi sosial siswa yang akan berdampak terhadap ketuntasan belajar siswa. 4. Kepada Peneliti Lain Kepada peneliti lain yang tertarik dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT diharapkan dapat menyempurnakan kekurangan dalam penelitian ini. Disarankan untuk dapat menggunakan model ini dengan sudut pandang peninjauan yang berbeda seperti meningkatkan interaksi sosial antara siswa dan guru.