koperasi jadi institusi ekonomi rakyat di masa depan

advertisement
26-10-2017
1/9
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Artikel ini diambil dari : www.depkes.go.id
KOPERASI JADI INSTITUSI EKONOMI RAKYAT DI MASA DEPAN
DIPUBLIKASIKAN PADA : JUMAT, 14 JULI 2017 00:00:00, DIBACA : 418 KALI
Makassar - Presiden Jokowi akan menempatkan Koperasi sebagai salah satu instusi
ekonomi rakyat yang penting dalam menghadapi tantangan masa depan. Karena itu dalam
momentum peringatan Hari Koperasi Nasional ke-70 tahun 2017, Jokowi mengajak seluruh
insan koperasi untuk kembali menggelorakan semangat gerakan koperasi.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam puncak peringatan Harkopnas ke-70 di
Lapangan Karebosi, Makassar, Sulsel, Rabu (12/7/2017). Peringatan kali ini mengangkat
tema ''Koperasi Menuju Pemerataan Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan untuk
Memperkokoh NKRI''.
Turut hadir dalam acara itu, Menteri Koperasi Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga,
Gubenrur Sumsel Sahrul Yasin Limpo, Walikota Makassar Muhammad Ramdan Pomanto,
dan Ketua Umum Dekopin - Dewan Koperasi Indonesia Nurdin Halid. Serta dihadiri ribuan
pegiat koperasi dari seluruh tanah air, dan para pemangku kepentingan dari Kemenkop
UKM, dan dinas-dinas Koperasi dan UKM.
''Kita semua ingin koperasi jadi salah satu instusi ekonomi rakyat yang penting dalam menghadapi tantangan masa depan. Karena itu koperasi harus diperkuat,
harus diperdayakan oleh kita semuanya,'' imbuh Jokowi.
Jokowi mengingatkan agar para penggerak koperasi nasional supaya tidak takut bersaing dengan pelaku ekonomi lainnya. Koperasi yang kuat dan mandiri,
diyakini akan mampu bersaing dengan korporasi besar dan perusahaan BUMN. Semangat jadikan koperasi sebagai kekuatan bersama, dan gotong royong akan
mampu bersaing serta cepat beradaptasi dengan perkembangan zaman.
''Untuk itu, dibutuhkan inovasi, karena sekarang ini bukan negara basar yang mengalahkan negara kceil, tapi negara yang cepat mengalahkan negara yang
lamban. Karena itu, kita harus bergerak cepat agar bisa bersaing dengan negara lain,'' kata Presiden.
Dalam perkembangannya, Jokowi mengagumi banyak koperasi Indonesia yang bisa dijadikan sebagai model bagi koperasi lainnya di dalam mengembangkan
kegiatan usahanya. Seperti KUD Denbantas Tabanan, Koperasi Kredit Union Mandiri, Kospin Jasa Pekalongan, Koperasi BMT UGT Sidogiri Jawa Timur.
''Saya titip kepada Menkop dan Ketua Dekopin, contoh seperti ini kita replikasi kepada koperasi yang lain bagaiman bisa mencapai omzet yang tinggi seperti itu,
mencapai perputaran uang seperi itu. Ajak koperasi lain, lihat koperasi sepeti itu,'' tukas Jokowi.
1
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
2/9
26-10-2017
Ke depan Jokowi berharap sumbangan koperasi terhadap perekonomian Indonesia dapat ditingkatkan, mengikuti kemajuan dari beberapa negara luar. Untuk
diketahui sumbangan koperasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 3,99 persen.
''Bandingkan dengan negara lain berapa kontribusi di Perancis 18, Belanda 18, Selandi Baru 20 persen. Di negara kita baru 3,9 persen. Padahal kita selalu
teriakan untuk menggerakan koperasi sebagai sokoguru perekonomian kita, inilah pekerjaaan besar kita,'' tegas Jokowi.
Di tempat yang sama, Menkop UKM Puspayoga mengatakan perjalanan gerakan koperasi di Indonesia selama 70 tahun telah mengalami banyak kemajuan.
Koperasi terbukti memberikan kesejahteraan bagi anggotanya, memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan ekonomi. Koperasi juga turut menciptakan
lapangan pekerjaan dan pemerataan kesejahteraan.
''Akan kita gerakan terus, bersama Gubernur, Walikota dan gerakan koperasi. Saya yakin dengan melalui pembinaan yang baik, koperasi akan semakin maju,''
kata Puspayoga.
Kemenkop UKM telah menempuh Reformasi Koperasi, berupa langkah terencana, konsepsional dan berkesinambungan untuk mewujudkan kemandirian koperasi.
Reformasi Koperasi terbagai dalam tiga tahapan; Rehabilitasi Koperasi, yakni melakukan pembaharuan organisasi koperasi melalui pemutakhiran data koperasi
dengan cara pembekuan dan pembubaran koperasi.
Reorientasi Koperasi dengan melakukan perubahan paradigma dari pendekatan kuantitas menjadi kualitas. Sedangkan Pengembangan dengan melakukan
perubahan secara bertahap dan terukur meliputi kajian terhadap regulasi yang menghambat perkembangan koperasi; memperkuat akses pembiayaan, melalui
KUR dan dana bergulir LPDB-KUMKM, dan pengembangan koperasi sektor riil.
Puspayoga menegaskan koperasi tersebut memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB), Kewirausahaan dan Bisnis eCommerce.
Apabila kontribusi koperasi tersebut diperhitungkan berdasarkan kontribusi anggota yang merupakan pemilik dan sekaligus pengguna, diperoleh perkiraan
kontribusi anggota koperasi pada PDB Nasional pada tahun 2013 mencapai sebesar 13,56 persen.
Dengan demikian, kontribusi total koperasi sebagai suatu lembaga beserta anggotanya pada tahun 2013 mencapai sebesar 15.27 persen. Pada tahun 2016,
kontribusi anggota koperasi terhadap PDB Nasional sebesar 20.71 persen. Dengan demikian, kontribusi total koperasi sebagai suatu lembaga beserta anggotanya
pada tahun 2016 mencapai sebesar 24,70 persen.
Tak hanya PDB, capaian positif juga terjadi di program kewirausahaan nasional. Sejak beberapa tahun lalu, pemerintah sudah menjalankan Gerakan
Kewirausahaan Nasional (GKN). Puspayoga mengatakan GKN adalah gerakan yang tumbuh dari bawah, sehingga memiliki pondasi yang kuat untuk
berkembang.
Rasio tingkat aktivitas kewirausahaan Indonesia pada tahun 2013 yang semula sebesar 1,55 persen saat ini telah mengalami peningkatan menjadi sebesar 3,01
persen. Peningkatan ini menunjukan adanya peningkatan ratio tingkat aktivitas kewirausahaan sebesar 1,46 persen dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
- 2 -
Printed @ 26-10-2017 01:10
26-10-2017
3/9
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), Nurdin Halid menambahkan bahwa peringatan hari koperasi ini menjadi tonggak bagi gerakan koperasi untuk
melakukan perubahan dengan membangun sinergi bisnis koparasi, modernisasi manajemen koperasi, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan
penguasaan teknologi bagi koparasi.
''Itulah langkah strategis untuk membangun koperasi masa sekarang dan masa depan,'' kata Nurdin.
Pertumbuhan koperasi aktif sudah sebanyak 151 ribu, dengan jumlah anggota 37 juta orang, serta volume usaha sebesar 266 triliun. Prestasi kinerja koperasi ini
patut diapresiasi, karena telah menjadi sokoguru bagi anggotanya.
''Tetapi masih ada tantangan koperasi dalam membangun ekonomi anggotanya. Masih ada pekerjaan rumah kita membangun koperasi seperti masalah
permodalan, teknologi, sumber daya manusia dan lain lain,'' tukas Nurdin.
Harkopnas ke-70 tahun ini juga sekaligus momentum untuk melakukan evaluasi atas pembangunan koperasi. Walaupun diakui dalam perjalanannya koperasi
dianggap telah berkiprah membangun ekonomi bangsa. Proses untuk membangun kesejahateraan, mengurangi kesenjangan dan berbagai kekurangan yang ada
menjadi tanggung jawab bersama.
''Banyak yang sudah disumbangkan oleh koperasi untuk membangun ekonomi rakyat. Koperasi ada di setiap sudut pelosok tanah air dan telah banyak
membangun ekonomi anggotanya,'' kata Nurdin.**
*Kementerian Koperasi dan UKM & Tim Komunikasi Pemerintah Kemkominfo
3
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
4/9
- 4 -
26-10-2017
Printed @ 26-10-2017 01:10
26-10-2017
5/9
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
5
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
6/9
- 6 -
26-10-2017
Printed @ 26-10-2017 01:10
26-10-2017
7/9
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
7
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
8/9
- 8 -
26-10-2017
Printed @ 26-10-2017 01:10
26-10-2017
9/9
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
9
Download