BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah suatu negara dengan potensi sumberdaya hutan yang sangat besar dan menyimpan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Sumberdaya hutan yang besar tersebut sangat vital bagi perekonomian Indonesia, baik dalam penyediaan kayu untuk keperluan domestik maupun untuk di eksport (Dephut, 2003), selain fungsinya juga sebagai penampung karbon dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta pelestari tanah, yang merupakan salah satu aspek biosfer Bumi yang paling penting. Namun kawasan hutan tropis yang luas tersebut saat ini mengalami kerusakan yang sangat parah sebagai akibat dari lemahnya penegakan hukum, eksploitasi hutan yang berlebihan, alih fungsi lahan untuk peruntukan lain (perkebunan, pertambangan, industri dll), pencurian hasil hutan, perambahan hutan,kebakaran hutan serta rendahnya kesadaran dan perhatian masyarakat terhadap kelestarian ekosistem. Berangkat dari kondisi yang menghawatirkan tersebut munculah problem tentang bagaimana masa depan kehutanan Indonesia? Bagaimana kita dapat memajukan perekonomian yang lebih lestari dengan berbasis pada penggunaan bahan energi yang dapat terbarukan. Bagaimana kita dapat memulihkan kerusakan hutan dan menjaga keberadaan margasatwa dan bagaimana mengurangi emisi karbon. 1 2 Menghadapi tantangan yang berat tersebut di atas, tidak ada pilihan lain bagi Indonesia kecuali Membangun hutan tanaman yang prospektif yang dapat mempertahankan fungsi ekologisnya. Untuk membangun hutan tanaman, sangat tergantung pada beberapa faktor diantaranya adalah, 1) Tersedianya lahan, kualitas dan tataguna lahan yang bersangkutan, 2) Kebutuhan masyarakat akan produk hasil hutan, 3) Tersedianya materi tanaman, 4) Pengalam pembangunan hutan tanaman baik jenis kayu asing maupun lokal, dan 5) Kemampuan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk. Untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk hutan tanaman, perlu di perhatikan Ketersediaan, dan kualitas lahannya. Namun disisi lain, lahan yang di peruntukan bagi areal pembangunan hutan tanaman seringkali mengalami masalah yang serius dikarenakan menggunakan tanah-tanah marginal, tanah marginal adalah tanah dengan kualitas hara yang rendah sehingga pastinya akan berdampak nyata pada persediaan unsur hara tanah. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai kualitas lahan, khususnya Tanah (baik itu sifat fisik, kimia maupun biologi) dan hubungannya dengan pertumbuhan tanaman sangatlah penting guna mendapatkan produktifitas(volume/ha) sehingga dapat meminimalisir kerugian akibat kegagalan dalam penanaman nantinya. Guna mendapatkan data dan informasi yang akurat mengenai hubungan antara pertumbuhan tanaman dan kualitas lahannya (Tanah), maka kami membuat suatu penelitian guna mengkaji Pengaruh beberapa sifat fisik (tekstur tanah, berat jenis / bobot isi tanah, kadar lengas tanah) dan sifat kimia (kadar karbon tanah (C), kadar nitrogen tanah (N), kadar fosfor (P) dan kadar kalium (K) tanah 3 terhadap pertumbuhan tanaman, yang dalam hal ini menggunakan tanaman jati (Tectona grandis L.f) sebagai objek penelitiannya. 1.2. Perumusan Masalah Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah, apa yang menyebabkan pertumbuhan tegakan Jati pada kesepuluh blok di lokasi penelitian berbeda-beda (yang di tunjukan dengan hasil pengukuran tinggi rata-rata keseluruhan tegakan), Padahal, perlakuan dalam hal waktu tanam, waktu pemupukan dan perawatan diperlakukan bersamaan. 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab pertumbuhan tegakan jati yang berbeda-beda. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi dasar ilmiah yang dapat dijadikan acuan dalam melakukan penelitian tanaman selanjutnya yang terkait dengan obyek studi penelitian ini. 1.4. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini terbatas pada areal tanaman Jati (Tectona grandis L.f), di petak 49a, RPH Sidowayah, BKPH Kedunggalar, KPH Ngawi, Perhutani Unit II, Jawa Timur. Metode dan hasil yang diterapkan juga diharapkan dapat membantu para peneliti dan pengambil kebijakan yang terkait dengan lokasi dan obyek penelitian ini. Sedangkan obyek yang dikaji meliputi tanaman uji keturunan Jati (Tectona grandis L.f) dalam sepuluh blok percobaan yang berumur 10 tahun. 4 1.5. Keaslian Penelitian Pada hakekatnya, dalam suatu penelitian ilmiah ada 3 pilar utamayang secara struktural merupakan suatu kesatuan yang integral. Pilar utama yang dimaksud adalah : Lokus, Fokus, dan Metode penelitian. Lokasi : Lokasi penelitian adalah di petak 49a, RPH Sidowayah, BKPH Kedunggalar, KPH Ngawi, Perhutani Unit II, Jawa Timur. Fokus : Pengaruh beberapa sifat fisik dan kimia tanah di bawah tegakan jati (Tectona grandis L.f.) yang berumur 10 tahun. Metode : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan pengambilan data pada petak atau blok uji yang telah ada di lapangan. Penelitian ini di laksanakan tahun 2008 , dan di lakukan oleh 4 peneliti secara bersamaan pada lokus yang sama namun berbeda fokus dan metodologi penelitiannya. Adapun penelitian tersebut adalah : 1. Herry Kurniawan, 2008 (Tesis Program Studi Ilmu Kehutanan UGM) Judul : Evaluasi Pertumbuhan Tanaman Uji Keturunan Jati (Tectona grandis L.f.) menggunakan Analisa Multi Kriteria Di KPH Ngawi Perhutani Unit II Jawa Timur Fokus : Fokus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peringkat keunggulan famili yang digunakan dalam uji keturunan jati berdasarkan analisis multi kriteria. Metode : Deduktif 5 Lokus : KPH Ngawi Perhutani Unit II Jawa Timur 2. Fatma syafrina, 2009 (Skripsi jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan UGM) Judul : Study Kapasitas Infiltrasi di petak uji keturunan (Progeni Test) Jati, KPH Ngawi, Unit II Jawa Timur. Fokus : mengetahui kapasitas infiltrasi tanah pada petak uji keturunan dan mengetahui hubungannya dengan parameter yang mempengaruhi. Metode : Kuantitatif deduktif. Lokus : KPH Ngawi Perhutani Unit II Jawa Timur 3. Warnitis, 2008 (Skripsi jurusan Manajemen Sumber Daya Hutan UGM). Judul : Pendugaan volume batang pohon berdiri Jati (Tectona Grandis Lf)." (study kasus pd tegakan progeny test di petak 49a KPH Ngawi Unit II Jawa Timur). Fokus : Penelitian ini di lakukan untuk mengetahui volume tegakan Jati dengan metode pendugaan. Metode : Deduktif kuantitatif Lokus : KPH Ngawi Perhutani Unit II Jawa Timur. Dengan hasil penelitian yang terfokus pada satu lokus yang sama dengan berbagai bidang ilmu kajian di harapkan dapat memberikan sumbangsih pikiran dan keilmuan yang bermanfaat bagi perkembangan informasi kedepannya. Untuk judul yang sama, Penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya, namun untuk obyek dan lokasi penelitiannya berbeda, dengan penelitian yang pernah dilakukan terdahulu.