82 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Suporter sepakbola merupakan

advertisement
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Suporter sepakbola merupakan “ruh” dari permainan sepakbola suatu
tim sepakbola, tak terkecuali dengan Paserbumi Suporter sepkabola yang
mendukung kesebelasan Persiba Bantul, rasa bangga dan duka Paserbumi
merupakan produk hasil laga dari tim Persiba Bantul. Memori final divisi
utama liga ti-phone 2009/2010 hingga menasbihkan tim Persiba Bantul
sebagai juaranya merupakan titik klimaks awal segala derai kebahagiaan
warga Bantul dan jelas terekam begitu dahsyat bagi teman-teman Paserbumi,
tak heran hampir ¾ penduduk Bantul menyaksikan pertandinagn tersebut, dari
melihat siaran televisi hingga berbondong-bondong ke kota Solo yang
menjadi saksi torehan emas tim Persiba Bantul.
Paserbumi merupakan organsasi yang mempunyai modal sosial yang
terbagi menjadi tiga hal yaitu norma yang mengatur tingkah laku baik tertulis
mapun tidak tertulis, jaringan, adanya korwil dan bregodo serta terakhir
kepercayaan, yaitu bentuk loyalitas laskar sultan agung dalam mendukung tim
Persiba Bantul.
Modal sosial pada suporter sepakbola menurut penelitian yang telah
dilaksanakan ditemukan beberapa pokok kesimpulan antara lain :
82
83
1. Norma dalam Paserbumi besifat fleksibel tidak begitu mengikat,
namun lebih kepada kesadaran anggota apakah mereka benar-benar
militan untuk mendukung tim Persiba atau hanya ikut-ikutan semata,
2. Jaringan muncul adanya bregodo dan juga korwil, dimana apabila
diukur dengan ukuran matematis maka tingkat kohesitas yang paling
kuat ada pada bregodo yaitu bagian Paserbumi paling kecil.
3. Sedangkan kepercayaan, terbagi menjadi kepercayaan moralistik yang
produknya berupa loyalitas, kemilitansian aktor terhadap Paserbumi
dan kepercayaan strategis yang mempunyai produk berupa harapanharapan agar Paserbumi semakin berkembang kearah progress.
Perkembangan modal sosial dalam suporter tentu memiliki faktor
pendorong dan penghambatnya, faktor-faktor pendorongnya antara lain a)
Kebanggaan menjadi warga Bantul yang memiliki klub sepakbola berkualitas;
b) Prestasi yang ditorehkan Persiba Bantul terbilang mampu berbicara di
persepakbolaan Nasional. Faktor Penghambatnya antara lain : a). Kekecewaan
terhadap munculnya dualisme pada perespakbolaan Nasional; b). Adanya
oknum-oknum yang tidak membuat kenyamanan dalam menjadi suporter
Tidak dapat dipungkiri bahwa suporter sepakbola merupakan
kerumunan, namun dalam kerumunan tersebut mereka memiliki tujuan yaitu
agar tim yang didukungnya bermain semaksimal mungkin, tidak hanya
menuntut kemenangan tapi juga permainan yang menawan, sehingga
kerumunan seperti itu disebut sebagai planned expressive group.
84
B. Saran
Sepakbola Nasional memang sedang mengalami polemik, namun tentu
hal tersebut janganlah menjadi sandungan suporter dalam mendukung tim,
memang terasa sangat sulit untuk menerima beragam rentetan peristiwa yang
terjadi, namun pasti ada jalan keluar, meskipun entah sampai kapan semua
polemik itu akan berakhir. Harapan saya yang pertama :
1. Pengurus Paserbumi
Let’s kick out racism from our football, menunjukkan bahwa
suporter tetap selalu dewasa menang kalah harus bisa menerima,
semakin solid, kompak, dan tak lupa untuk terus berkreatifitas dengan
berbagai macam gaya, baik dari segi koreografi maupun musikalitas.
Berikutnya tetap semangat dalam mendukung tim Persiba
entah di level mana tim tersebut berlaga. Tetap patuhi norma yang
berlaku dalam ketentuan Paserbumi baik yang sudah disepakati
maupun anjuran-anjuran dari dinas Kepolisian untuk mencerminkan
bahwa suporter tidak serta merta hanya anarkis tapi tetap santun dalam
bertindak, memantabkan koordinasi dengan bregodo ataupun korwil
lain atau biasanya sering disebut dengan TURBA sehingga akan
terwujud jaringan yang kuat, selalu yakin bahwa dukungan yang
diberikan mampu memberikan aura positif untuk kemajuan tim
Persiba, menang kalah bukanlah hasil akhir, namun nilai yang utama
85
adalah bagaimana suporter harus benar totalitas mendukung tim yang
dibanggakannya.
2. Pengurus Persiba.
Suara suporter bisa di intepretasikan sebagai suara rakyat,
setidaknya apa yang disampaikan oleh teman-teman Paserbumi bisa
dipertimbangkan oleh jajaran manajemen Persiba, dualisme liga
memang menjadi hal yang membuat “galau” pecinta sepakbola, sama
dirasakannya oleh teman-teman Paserbumi, untuk itu semoga menjadi
hal yang patut dipertimbangkan oleh manajeman untuk duduk dan
bermusyawarah bersama dengan Paserbumi.
3. Masyarakat
Suporter sepakbola terkadang mendapat citra negatif karena
seringnya sorotan tentang vandalisme dan anarkisme suporter
sepakbola, memang hal tersebut tak dapat dihindari karena terkadang
ada juga oknum yang ada dibalik peristiwa tersebut, namun perlu
diingat bahwa terkadang juga aksi solidaritas dan sosial suporter
sepakbola perlu mendapat apresiasi, seperti misalnya ikut dalam
kegiatan donor darah, kebersihan, serta paling akhir adalah mengikuti
kegiatan Expo, kegiatan tersebut mempunyai tujuan agar suporter tidak
hanya dikenal dari negatifnya saja tapi juga ada sisi positif dari
suporter.
86
4. Peneliti Selanjutnya
Penelitian yang telah dilaksanakan adalah mengenai modal sosial pada
suporter sepakbola lebih menganalisis pada bagaimana jaringan,
kepercayaan dan norma pada suatu suporter, maka rekomendasi untuk
penelitian selanjutnya lebih mengacu pada pola interaksi pada suatu
komunitas yang memiliki massa mencapai ribuan, karena untuk
menjadi suatu kesatua yang utuh perlu ada komunikasi yang baik
dalam internal anggotanya, bagaimana dengan anggota yang
jumlahnya mencapai ribuan tentu patut untuk dikaji lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Salim. 2008. Pengantar Sosiologi Mikro. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Anung Handoko. 2007. Sepakbola Tanpa Batas. Yogyakarta: Kanisius
Bimo Walgito. 2010. Psikologi Kelompok. Yogyakarta: Andi Offset
Castiglione, Dario dkk. 2007. The Handbook Of Social Capital. Oxford:
Oxford University Press
Field, John. 2010. Modal Sosial. Yogyakarta: Kreasi Wacana
Fukuyama, Francis. 2005. Guncangan Besar: Kodrat Manusia Dan Tata
Sosial Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hari Wahyudi. 2009. The Land Of Hooligans: kisah para perusuh sepak bola.
Yogyakarta: Garasi
Huberman dan Miles. 2002. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI press
Lin, Nan. 2004. Social Capital: A theory of Social Sturcture and Action.
Cambridge : Cambridge Univesity Press
Moleong J Lexy. 2010. Metodologi penelitian kualitatif edisi revisi. Bandung:
Remaja Rosdakaraya
Redaksi. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga. Jakarta: Balai
Pustaka
Ritzer, George dan Douglas J Goodman. 2010. Teori Sosiologi : Dari Teori
Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial
Postmodern. Yogyakarta: Kreasi Wacana
Ruddy Agusyanto. 2007. Jaringan sosial dalam organisasi. Jakarta: Raja
Grafindo
Schuller, Tom dkk. 2004. The Benefits of Learning: The impact of education
on health, family life and social capital. London: RoutledgeFalmer
Slamet Santosa. 2009. Dinamika Kelompok (edisi revisi). Jakarta: Bumi
Aksara
87
88
Soerjono Soerjono. 2010. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers
Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Ubaidillah Nugraha. 2008. Republik Gila Bola. Jakarta: Ufuk Press
MAKALAH:
Taqiyudin Subki. 2011. Social Capital Sebagai Strategi Pengembangan
Madrasah. Seminar Nasional Program Studi Ilmu Pendidikan Program
Doktor (S3) Program Pascasarjana Tanggal 18 Oktober 2011.
Universitas Negeri Yogyakarta
SKRIPSI :
Kurniawan, Muhammad Dian. 2011. Modal Sosial Dalam Industri Kreatif
(Studi di PT Aseli Dagadu Djokdja). Skripsi-S1. Yogyakarta: Program
studi Pendidikan Sosiologi, FIS UNY
Muryanto, Febriana. 2011. Faktor Penyebab Konflik Slemania Dan
Brajamusti Dalam Persepakbolaan Di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Skripsi-S1. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Sosiologi, FIS UNY
INTERNET :
Anto. 2011. Kisruh PSSI: Dualisme Liga, Klub Indonesia Terbelah.
http://www.gatra.com/olahraga/34-olahraga/5801-kisruh-pssi-dualismeliga-klub-indonesia-terbelah diakses pada Jum’at 9/12/2011
Helman
Taofani.
2007.
Warna
Warni
Calcio.
http://www.helmantaofani.com/2007_03_01_archive.html diakses pada
15/12/2010
Paserbumi Cyber (web Resmi Paserbumi). 2008. Profil Paserbumi.
http://www.paserbumi.com/profil/ diakses pada hari Rabu, 15/12/2010
Paserbumi Cyber (web Resmi Paserbumi). 2008. Profil Persiba.
http://www.paserbumi.com/persiba/ diakses pada hari Rabu, 15/12/2010)
Pemerintah Kabupaten Bantul (web Resmi Pemkab Bantul). 2002. Sekilas
Kabupaten
Bantul.
http://bantulkab.go.id/pemerintahan/sekilas_
kabupaten_bantul.html tanggal 7/12/2011)
89
Pemerintah Kabupaten Bantul (web Resmi Pemkab Bantul). 2002. Kepadatan
Penduduk Geografis. http://bantulkab.go.id/datapokok/0501_kepadatan_
penduduk_geografis.html diakses pada hari Rabu 7/12/2011
Pemerintah Kabupaten Bantul (web Resmi Pemkab Bantul). 2002.
Projotamansari. http://bantulkab.go.id/pemerintahan/bantul_projotaman
sari.html diakses pada hari Rabu 7/12/2011
Pemerintah Kabupaten Bantul (web Resmi Pemkab Bantul). 2002. Kilas
Sejarah Kabupaten Bantul http://bantulkab.go.id/pemerintahan/sejarah.
html diakses pada hari Rabu 7/12/2011
Redaksi Seputar Indonesia. 2011. Duo Jatim Cemas. http://www.seputarindonesia.com/edisicetak/content/view/429465/ diakses pada hari Selasa
20/12/2011 diakses pada hari Rabu 7/12/2011
Oleh
Solihin.
2010.
Ideologi
Suporter
Sepakbola.
(http://osolihin.wordpress.com /2010/06/28/ideologi-suporter-sepakbola/)
diakses pada hari Jum’at, 25/11/11 pkl 19.28 WIB)
Suryanto. 2008. Perbedaan istilah antara penonton dan suporter sepakbola.
(http://suryantopsikologi.wordpress.com/2008/01/09/perbedaan-istilahantara-penonton-dan-suporter-sepakbola/ diakses pada hari Rabu, 9/11/11
pkl 17.00 WIB)
Download