Jurnal Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Syiah Kuala ISSN 2302-0180 pp. 63- 70 8 Pages YAYASAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN PT PUPUK ISKANDAR MUDA Mirwan, S.H.,1 Prof. Dahlan, S.H., M.H.,2 Dr. Mahfud, S.H. M.H.3 1) Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh e-mail : [email protected] 2,3) Staff Pengajar Ilmu Hukum Universitas Syiah Kuala Abstract: The Act Number 16, 2001 regarding the Foundation that has been reviewed by the Act Number 28, 2004 regarding the Change of the Act Number 16, 2001 on the Foundation regulating that the Foundation established before the Foundation Act is obliged to adjust the basic budget based on the rule of the Foundation Act before October 6th 2008. This resaerch aims to know the legal status of the Employees’ Wealth Foundation of PT . Pupuk Iskandar Muda. The research method used is normative legal research. Since October 6, 2008 the foundation of Employees’ Wealth of Pupuk Iskandar Mudais not anymore as a legal body hence it cannot be entitled to use the “Foundation” in the name. the YKK should soon adjust the budget based on the Act of Foundation in order to fulfill its staus as the legal body. Keywords: Legal Entity and Foundation Abstrak: Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan, yang direvisi dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan mengatur bahwa Yayasan yang didirikan sebelum lahirnya Undang-Undang Yayasan wajib menyesuaikan anggaran dasarnya dengan ketentuan Undang-Undang Yayasan paling lambat sampai dengan tanggal 6 Oktober 2008. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status badan hukum Yayasan Kesejahteraan Karyawan PT Pupuk Iskandar Muda. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum normatif. Sejak tanggal 6 Oktober 2008 Yayasan Kesejahteraan Karyawan PT Pupuk Iskandar Muda bukan lagi sebagai badan hukum sehingga tidak dapat lagi menggunakan kata “Yayasan” di depan namanya. Disarankan kepada YKK agar segera melakukan penyesuaian anggaran dasarnya dengan ketentuan Undang-Undang Yayasan guna memenuhi status sebagai badan hukum. Kata kunci: Badan Hukum dan Yayasan Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan dan PENDAHULUAN Yayasan adalah badan atau organisasi yang Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang bergerak di bidang sosial, keagamaan dan Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun pendidikan 2001 yang bertujuan tidak mencari keuntungan. Keberadaan yayasan telah dikenal sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda, yang tentang Yayasan (selanjutnya disebut “Undang-Undang Yayasan”). Sebelum lahirnya Undang-Undang Yayasan, dikenal dengan sebutan “Stichting”, dalam Kitab kedudukan Undang-Undang Hukum Perdata yang berlaku di (rechtspersoon) sudah diakui dan diberlakukan Indonesia tidak terdapat pengaturannya. (Rochmat sebagai badan hukum, namun status yayasan Soemitro, 1993: 165) sebagai badan hukum masih lemah, karena tunduk Undang-undang yang mengatur tentang yayasan di Indonesia adalah Undang-Undang 63 - Volume 3, No. 2, Mei 2015 yayasan sebagai badan hukum pada aturan-aturan yang bersumber dari kebiasaan dalam masyarakat atau yurisprudensi. Jurnal Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Pada saat itu masyarakat mendirikan yayasan Pada tanggal 7 Oktober didaftarkan badan hanya Lhokseumawe, Nomor WLDd.HT.04.10-129 dan mengembangkan WLDd.HT.04.10-130, yang diumumkan kedalam kemanusiaan, Berita Negara Republik Indonesia Nomor 137 melainkan juga adakalanya bertujuan untuk Tahun 1997, Tambahan Berita Negara Nomor 87 memperkaya diri para Pendiri, Pengurus dan tanggal 31 Oktober 1997. digunakan kegiatan yayasan, sebagai sosial, yang wadah keagamaan, tidak Pengawas. Padahal peranan yayasan di sektor Sebagai badan Pengadilan YKK dengan maksud untuk berlindung di balik status hukum pada 1997, hukum yang Negeri didirikan sosial, pendidikan dan agama sangat menonjol, sebelum lahirnya Undang-Undang Yayasan, maka tetapi tidak ada satu undang-undang pun yang berdasarkan Pasal 71 ayat (1) Undang-Undang mengatur secara khusus tentang yayasan. Nomor 28 Tahun 2004, YKK tetap diakui sebagai Dengan ketidakpastian hukum ini yayasan badan hukum karena telah didaftarkan di sering digunakan untuk menampung kekayaan Pengadilan Negeri dan telah diumumkan ke dalam para pendiri atau pihak lain, bahkan yayasan Berita Negera Republik Indonesia. dijadikan tempat untuk memperkaya para Lebih lanjut Undang-Undang Yayasan pengelola yayasan. Yayasan tidak lagi bersifat mengatur bahwa yayasan yang didirikan sebelum nirlaba, namun yayasan digunakan untuk usaha- lahirnya Undang-Undang Yayasan maka wajib usaha bisnis dan komersial dengan segala aspek menyesuaikan manifestasinya. ketentuan Dengan ketiadaan peraturan yang jelas ini, maka semakin berkembang dan bertumbuhlah yayasan-yayasan di Indonesia dengan cepat, pertumbuhan ini tidak diimbangi dengan anggaran dasarnya Undang-Undang Azasi Manusia Republik Indonesia. Sampai dengan saat yayasan itu sendiri, sehingga masing-masing mengatasnamakan yayasan. berkepentingan ini YKK belum menyesuaikan anggaran dasarnya, namun YKK masih yang dan melaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak pertumbuhan undang-undang yang mengatur bagi pihak Yayasan dengan melakukan kegiatannya dengan menafsirkan pengertian yayasan secara sendiri-sendiri sesuai dengan kebutuhan dan tujuan mereka. KAJIAN KEPUSTAKAAN Pengertian yayasan menurut Undang-Undang Yayasan Kesejahteraan Karyawan PT Pupuk Yayasan, bahwa yang dimaksud dengan yayasan Iskandar Muda (selanjutnya disebut “YKK”) adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan didirikan dengan dengan Akta Notaris Adi Putera yang Parlindungan, SH Nomor 39 tanggal 17 Mei 1983, mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, dan perubahan terakhir dengan Akta Notaris Adi keagamaan Putera Parlindungan, SH Nomor 34 tanggal 5 mempunyai anggota. Oktober 1990. dipisahkan dan dan diperuntukkan kemanusiaan serta untuk tidak Status badan hukum yayasan baru diperoleh Volume 3, No. 2, Mei 2015 - 64 Jurnal Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Syiah Kuala setelah akta pendirian yayasan disahkan oleh sepanjang mengenai hal tersebut untuk tujuan idiil. Menteri Kehakiman. (Gunawan Widjaja, 2002: (Chidir Ali, 1991: 86) 10). Menurut teori fiksi dari Von Savigny Pengertian yayasan menurut C.S.T. Kansil berpendapat bahwa badan hukum itu semata-mata dan Christine S.T. Kansil adalah suatu badan buat negara saja. Karena sebenarnya menurut hukum yang melakukan kegiatan dalam bidang hukum alam hanya manusia sajalah sebagai sosial. (C.S.T. Kansil dan Christine S.T. Kansil, subjek hukum, badan hukum itu hanya merupakan 2000: 198) fiksi saja, merupakan sesuatu yang sesungguhnya Yayasan adalah badan hukum yang terdiri tidak ada, tapi orang menciptakan dalam atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan bayangannya suatu pelaku hukum (badan hukum) untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, sebagai subjek hukum diperhitungkan sama keagamaan dengan dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota. (Mulhadi, 2010: 194) manusia. Menurut teori ini untuk menciptakan badan hukum itu perlu adanya Harta kekayaan yayasan digunakan untuk kepentingan tercapainya tujuan yayasan. Hal ini campur tangan penguasa. Badan hukum dibedakan menjadi 2 (dua) sejalan dengan teori Brinz, bahwa harta kekayaan bentuk, yaitu badan hukum publik dan badan badan hukum terikat oleh suatu tujuan. (Arie hukum privat. Badan hukum publik adalah badan Kusumastuti Maria Suhardadi, 2002: 18) hukum yang didirikan berdasarkan hukum publik Menurut Scholten, yayasan adalah suatu badan hukum, yang dilahirkan suatu banyak atau negara. Badan hukum ini merupakan pernyataan sepihak, pernyataan itu harus berisikan badan-badan negara dan mempunyai kekuasaan pemisahan suatu kekayaan untuk tujuan tertentu, wilayah atau merupakan lembaga yang dibentuk dengan penunjukan, bagaimanakah kekayaan itu oleh yang berkuasa berdasarkan perundang- diurus dan digunakan. Dengan demikian menurut undangan yang dijalankan secara fungsional oleh Scholten yayasan adalah badan hukum yang eksekutif atau pemerintah atau badan pengurus memenuhi yang diberikan tugas untuk ini. unsur-unsur oleh atau yang menyangkut kepentingan publik, orang sebagai berikut: mempunyai harta kekayaan sendiri, mempunyai Badan hukum privat adalah badan hukum tujuan sendiri, mempunyai alat perlengkapan. (R. yang dibentuk berdasarkan hukum perdata yang Ali Rido, 2001: 107) menyangkut kepentingan pribadi orang di dalam Menurut N.H. Bregstein, yayasan adalah badan hukum itu. Badan hukum ini merupakan badan hukum yang didirikan dengan suatu badan swasta yang didirikan oleh pribadi orang, perbuatan hukum, yang tidak bertujuan untuk untuk tujuan tertentu seperti mencari keuntungan, membagikan kekayaan dan atau penghasilan kegiatan sosial pendidikan, ilmu pengetahuan, kepada pendiri atau penguasanya di dalam politik, kebudayaan dan lain-lain yang sesuai yayasan itu atau kepada orang lain, kecuali menurut hukum. Yayasan termasuk badan hukum 65 - Volume 3, No. 2, Mei 2015 Jurnal Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Syiah Kuala privat. berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Sebagai penelitian hukum normatif, teknik pengumpulan METODE PENELITIAN Metode disini diartikan sebagai suatu cara atau teknis dilakukan digunakan dalam penelitian ini adalah melalui studi kepustakaan. Bahan kepustakaan tersebut merupakan dasar penelitian. Penelitian itu diartikan sebuah usaha yang dalam ilmu penelitian digolongkan sebagai kegiatan dalam bidang ilmu pengetahuan yang data sekunder, untuk mendapatkan konsep teori dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta dan atau doktrin, pendapat atau pemikiran konseptual prinsip-prinsip dengan sistematis untuk mencari dari kebenaran. (Mardalis, 1989: 24). kerangka pemikiran yang dipergunakan dalam penelitian ini dalam yang proses Dalam yang data dipakai metode peneliti terdahulu tanpa mengganggu penelitian ini. penelitian hukum. Metodelogi penelitian hukum Hasil wawancara dengan narasumber yang mempunyai ciri-ciri tertentu yang merupakan dianggap dapat memberikan informasi terkait identitasnya, karena ilmu hukum dapat dibedakan penelitian ini, digolongkan sebagai data primer. dari ilmu-ilmu pengetahuan lainnya. (Soerjono Yang menjadi narasumber dalam penelitian ini Soekanto dan Sri Mamudji, 2009: 1) yaitu 1 (satu) orang Notaris, 1 (satu) orang Penelitian hukum terdiri dari penelitian Panitera, 2 (dua) orang Pengurus Yayasan. hukum normatif dan penelitian hukum sosiologis. Bahan utama dari penelitian ini adalah data Penelitian hukum normatif dilakukan dengan cara sekunder yang dilakukan dengan menghimpun meneliti bahan pustaka yang merupakan data bahan-bahan sekunder dan disebut juga penelitian kepustakaan, sekunder dan tertier. berupa bahan hukum primer, Mahkamah Agung dalam Putusan sedangkan penelitian hukum sosiologis atau empiris terutama meneliti data primer. (Rony Hanitijo Soemitro, 1990: 27) HASIL PENELITIAN Dalam Jenis penelitian yang digunakan dalam yurisprudensi sebagaimana termaktub penelitian ini adalah jenis penelitian hukum Mahkamah Agung tanggal 27 Juni 1973 Nomor normatif 124K/Sip/1973, dengan menggunakan pendekatan Mahkamah Agung telah perundang-undangan. Suatu penelitian normatif membenarkan putusan judex factie. Berdasarkan harus menggunakan pendekatan undang-undang putusan karena yang akan diteliti adalah berbagai aturan kedudukan yayasan sebagai badan hukum telah hukum yang menjadi fokus dan tema sentral suatu mempunyai kepastian hukum dalam hukum di penelitian. Dengan demikian penelitian hukum Indonesia. (H.P. Pangabean, 2002: 10) Mahkamah Agung tersebut maka normatif disini dilakukan dengan cara deduktif Sebelum yurisprudensi Mahkamah Agung yang memulai meneliti dan menganalis pasal- tersebut, status badan hukum yayasan tidak pasal memberikan kepastian hukum apakah yayasan peraturan perundang-undangan yang Volume 3, No. 2, Mei 2015 - 66 Jurnal Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Syiah Kuala tersebut merupakan badan hukum atau bukan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia tetap badan hukum sehingga dalam masyarakat terdapat diakui sebagai badan hukum dengan ketentuan penafsiran bahwa yayasan merupakan badan dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga) tahun hukum atau penafsiran yayasan bukan badan terhitung sejak tanggal undang-undang ini mulai hukum. berlaku, yayasan tersebut wajib menyesuaikan Berdasarkan yurisprudensi tersebut sudah jelas bahwa yayasan merupakan badan hukum, anggaran dasarnya dengan ketentuan undangundang ini. tetapi yang belum jelas adalah bagaimana tata cara Berdasarkan Pasal 71 ayat (4) Undang- menurut hukum yang harus dipenuhi oleh yayasan Undang Nomor 28 Tahun 2004 menyatakan untuk mendirikan yayasan dan bagaimana cara bahwa memperoleh status badan hukum tersebut. anggaran Kebiasaan selama ini yayasan didirikan oleh swasta atau perorangan biasanya dilakukan yayasan yang dasarnya tidak dalam menyesuaikan jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak dapat menggunakan kata "Yayasan" di depan namanya dengan akta notaris. Kekayaan awal yayasan dan berasal dari kekayaan yang dipisahkan dari milik Pengadilan atas permohonan Kejaksaan atau pendiri atau pengurus yayasan yang bersangkutan. pihak yang berkepentingan. Kebiasaan yang terjadi akta notaris tersebut tidak dapat dibubarkan berdasarkan putusan Yayasan-yayasan yang sudah berdiri sebelum didaftarkan atau didaftarkan di kantor Pengadilan lahirnya Negeri setempat. menyesuaikan anggaran dasarnya sesuai dengan Kedudukan yayasan pada Undang-Undang Undang-Undang Yayasan wajib ketentuan Undang-Undang Yayasan. Yayasan telah menegaskan bahwa yayasan adalah Berdasarkan Pasal 71 ayat (1) Undang- sebagai badan hukum. Pasal 1 angka [1] Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2004, batas akhir Undang Nomor 16 Tahun 2001 dengan tegas penyesuaian akta pendirian yayasan hingga saat menyatakan bahwa yayasan adalah suatu badan ini telah berakhir pada tanggal 6 Oktober 2008. hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan Setelah mendapatkan persetujuan dari Menteri untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, Hukum dan Hak Azasi Manusia, barulah yayasan keagamaan dan kemanusiaan, yang tidak tidak tersebut berhak dikatakan berbadan hukum. mempunyai anggota. Dengan adanya ketentuan Namun saat ini YKK yang belum belum tertulis ini telah secara jelas menyatakan bahwa menyesuaikan anggaran dasarnya sedangkan batas yayasan adalah badan hukum. akhir yang telah ditentukan yaitu pada tanggal 6 Berdasarkan Pasal 71 ayat (1) huruf [a] Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 Oktober 2008 telah berakhir. Keterlambatan penyesuaian tersebut menyatakan bahwa pada saat undang-undang ini berdampak secara hukum yaitu terhadap legalitas mulai berlaku, yayasan yang telah didaftarkan di YKK, karena YKK berdasarkan sudut pandang Pengadilan Undang-Undang 67 - Negeri dan diumumkan Volume 3, No. 2, Mei 2015 dalam Yayasan, YKK tidak Jurnal Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Syiah Kuala menyandang status sebagai badan hukum lagi, berdasarkan sekalipun sebelumnya telah menyandang status belum ada putusan Pengadilan maka YKK tidak sebagai badan hukum. dapat dibubarkan. Akibat hukum yang ditimbulkan setelah berlakunya Undang-Undang menimbulkan sistemik putusan Pengadilan. Sepanjang Ketentuan mengenai pembubaran yayasan Yayasan, dapat sebagaimana diatur pada Pasal 62 Undang- seluruh aspek Undang ke Nomor 16 Tahun 2001 tidaklah kehidupan yayasan yang saling berkaitan satu bertentangan dengan ketentuan dibubarkannya sama lainnya yang dapat menimbulkan dilema yayasan sebagaimana diatur pada Pasal 71 ayat hukum. (4) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004. Padahal dalam Undang-Undang Yayasan, Ketentuan pada Pasal 62 Undang-Undang Nomor terhadap yayasan yang sudah ada sebelum 16 Tahun 2001 mengatur pembubaran yayasan lahirnya Undang-Undang Yayasan namun belum bagi yayasan yang sudah menyesuaikan anggaran menyesuaikan dasarnya anggaran dasarnya menurut dengan Undang-Undang Yayasan, ketentuan Undang-Undang Yayasan masih tetap sedangkan ketentuan pada Pasal 71 ayat (4) diakui sebagai badan hukum, sampai tanggal Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 berlaku dengan bagi yayasan yang belum menyesuaikan anggaran tanggal menyesuaikan 6 Oktober anggaran 2008 dasarnya, wajib namun ketentuan ini tidak diindahkan oleh YKK. dasarnya dengan Undang-Undang Yayasan. Yayasan yang belum menyesuaikan anggaran Berdasarkan Pasal 71 ayat (4) Undang- dasarnya dengan Undang-Undang Yayasan dapat Undang Nomor 28 Tahun 2004 menyatakan dibubarkan berdasarkan putusan Pengadilan atas bahwa permohonan yayasan anggaran yang dasarnya tidak dalam menyesuaikan jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak dapat Kejaksaan atau pihak yang ini masih eksis berkepentingan. YKK sampai saat menggunakan kata "Yayasan" di depan namanya menjalankan kegiatannya, belum bubar dan belum dan putusan dibubarkan. Ketentuan pada Pasal 71 ayat (4) Pengadilan atas permohonan Kejaksaan atau Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tidak pihak yang berkepentingan." menjadikan YKK menjadi bubar, karena untuk dapat dibubarkan berdasarkan Berdasarkan ayat tersebut di atas jelas bahwa membubarkan YKK harus berdasarkan keputusan YKK tidak dapat menggunakan kata “Yayasan” di Pengadilan. Belum ada keputusan dari Pengadilan depan namanya, namun sebagaimana diketahui yang saat ini YKK masih menggunakan kata “Yayasan” permohonan pembubaran dari Kejaksaan atau yaitu Yayasan Kesejahteraan Karyawan PT Pupuk pihak yang berkepentingan. Iskandar Muda.” membubarkan YKK dan belum ada Berdasarkan penjelasan Pasal 71 ayat (4) Selain daripada itu ayat tersebut juga Undang-Undang Nomor 28, yang dimaksud menegaskan bahwa YKK dapat dibubarkan dengan “pihak yang berkepentingan” adalah pihak Volume 3, No. 2, Mei 2015 - 68 Jurnal Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Syiah Kuala yang mempunyai kepentingan langsung dengan yayasan. Tahun 2004. 2. YKK tidak dapat lagi menggunakan kata Penyesuaian anggaran dasar ini merupakan “Yayasan” di depan namanya dan dapat sebuah kewajiban yang ditentukan oleh Undang- dibubarkan berdasarkan keputusan Pengadilan Undang Yayasan agar yayasan yang telah ada Negeri atas permohonan Kejaksaan atau pihak tersebut dapat diakui sebagai badan hukum, dan yang berkepentingan, sesuai Pasal 71 ayat (4) kalau tidak disesuaikan maka akan kehilangan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004. status badan hukumnya. Yayasan tersebut tidak dapat menggunakan Saran kata “Yayasan” di depan namanya, sehingga Pengurus YKK harus segera melakukan yayasan tersebut hanya sebuah perkumpulan saja. likuidasi terhadap YKK dan menyerahkan seluruh Hal ini berarti mempengaruhi kegiatan yayasan hasil likuidasi tersebut kepada yayasan baru yang tersebut karena masyarakan tidak dapat mengenali tujuan dan kegiatannya sama dengan YKK, badan hukum tersebut sebagai yayasan karena sehingga kegiatan YKK dapat dilanjutkan oleh tidak ada kata yayasan dalam papan nama yang yayasan yang baru. biasa terpampang di depan kantor, masyarakat akan melihat namanya saja. Undang-Undang Yayasan bersifat memaksa agar yayasan yang telah ada untuk menyesuaikan anggaran dasarnya dengan ketentuang undang- DAFTAR KEPUSTAKAAN Ali Rido, R. Badan Hukum Dan Kedudukan Badan Hukum Perseroan, Perkumpulan, Koperasi, Yayasan, Wakaf, Alumni, Bandung, 2001. undang. Hal ini berarti bahwa status badan hukum dari yayasan ada karena keinginan undang-undang yang dibuat oleh negara. Hal ini dapat dilihat dalam teori fiksi yang menyatakan bahwa badan Arie Kusumastuti Maria Suhardiadi, Hukum Yayasan Di Indonesia Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan, Abadi, Jakarta, 2002. hukum itu semata-mata adalah buatan negara. Jadi badan hukum ada karena dibuat oleh negara Chidir Ali, Badan Hukum, Alumni, Bandung, 1991. dalam hal ini telah diatur oleh undang-undang. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Sejak tanggal 6 Oktober 2008 status YKK bukan lagi sebagai badan hukum karena Undang-Undang Yayasan mengakui status badan hukum yayasan yang lama hanya sampai dengan tanggal 6 Oktober 2008, sesuai Pasal 71 ayat (1) Undang-Undang Nomor 28 69 - Volume 3, No. 2, Mei 2015 Gunawan Widjaja, Suatu Panduan Komprehensif Yayasan Di Indonesia, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2002. Kansil, C.S.T. dan Christine S.T. Kansil, Kamus Istilah Aneka Hukum, Pusat Sinar Harapan, Jakarta, 2000. Mulhadi, Hukum Perusahaan, Bentuk-Bentuk Badan Usaha Di Indonesia, Bogor, Ghalia Indonesia, 2010. Jurnal Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Pangabean, H.P., Praktik Peradilan Menangani Kasus Aset Yayasan (Termasuk Aset Lembaga Keagamaan) & Upaya Penanganan Sengketa Melalui Alternatif Penyelesaian Sengketa, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 2002. Rochmat Soemitro, Hukum Perseroan Terbatas, Yayasan dan Wakaf, Eresco, Bandung, 1993. Rony Hanitijo Soemitro, Metodelogi Penelitian Hukum dan Jurumetri, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1990. Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2009. Volume 3, No. 2, Mei 2015 - 70