Strategi Komunikasi Interpersonal Dalam Membangun Kepercayaan Diri Siswa NASKAH PUBLIKASI Untuk ntuk memenuhi sebagai syarat guna mencapai gelar sarjana S-1 S 1 program studi Ilmu Komunikasi) Oleh: Wachid Saputro L100090111 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 STRATEGI KOMUNIKASI INTERPESONAL DALAM MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI SISWA WACHID SAPUTRO L100090111 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi Dan Iinformatika Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Dalam rangka mencapai suatu tujuan untuk berhasil dalam mengikuti Ujian Nasional dengan nilai yang memuaskan ada beberapa hal yang harus diperhaikan, yang pertama adalah membangun komunikasi antar pribadi yang terpelihara antara guru dengan siswa. Selain itu strategi yang perlu diterapkan diantaranya adalah strategi pengorganisasian materi pembelajaran, strategi penyampaian materi pembelajaran, dan strategi pengelolaan hasil pembelajaran. Tak cukup hanya strategi itu saja yang hanya digunakan, akan tetapi satrategi tersebut dapat berjalan dengan baik bila didukung oleh metode-metode yang sesuai dengan kondisi serta keadaan siswa serta didukung dengan media-media pendukung dalam proses pembelajaran. Jenis dari penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk memberi suatu gambaran terhadap suatu peristiwa, agar peristiwa tersebut dapat dipahami dengan mudah dan jelas. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa untuk menanamkan kepercayaan diri siswa di SMA N 1 Tawangsari ini menggunakan strategi-strategi pengorganisasian materi pembelajaran, penyampaian materi pembelajaran, dan pengelolaan hasil pembelajaran dengan didukung oleh metode-metode yang digunakan sekolah baik itu media yang digunakan maupun metode perpaduan antara pendidikan secara praktis dan nature. Metode ini digunkan bertujuan untuk melengkapi kekurangan-kekurangan dari strategi dan metode yang sudah digunkan. Sedangkan untuk memicu mental dan kepercayaan diri siswa pihak sekolah melakukan langkah-langkah untuk memotivasi siswa, seperti mengadakan kegiatan bimbingan konseling, hipnoteraphi, dan EBT (Emotional Branding Training) yang dilakukan bersama lembaga lain. Sehingga dengan memiliki kemampuan intelektual yang baik dan didukung dengan kepercayaan diri yang baik akan mempermudah siswa dalam menghadapai UN tanpa ada rasa takut, minder, resah, drop, dan kehilangan konsentrasi. Kata kunci: Strategi komunikasi interpersonal dalam membangun kepercayaan diri. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura, Surakarta 57102 Telp. (0271) 717417 – Fax. (0271) 715448 Surat persetujuan artikel publikasi ilmiah Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir : Nama : Drs. Joko Sutarso, M.SI Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa : Nama : Wachid Saputro NIM : L100090111 Progam Studi : Ilmu Komunikasi Judul Skripsi : Strategi Komunikasi Interpersonal Dalam Membangun Kepercayaan Diri Siswa Dalam Menghadapi Ujian Nasional (UN) Naskah artikel tersebut, layak dan telah disetujuai di untuk dipublikasikan. publikasikan. Demikian persetujuan rsetujuan yang dibuat, semoga dapat dipergunakan sepenuhnya. Pembimbing I (Drs. Drs. Joko Sutarso, M.SI M.SI) NIK.. 196406011993031001 1 No. 19 Tahun 2005, Peraturan Mentri A. PENDAHULUAN Perubahan sistem kelulusan dari istilah EBTANAS (Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional) pada Tahun 2003 lalu yang berubah menjadi Ujian Nasional (UN) juga diiringi dengan perubahan kurikulum dan meningkatnya nilai standar kelulusan hingga mencapai 5.50. Tak ada siswa yang tidak menuntut kelulusan melalui Ujian Nasional untuk melanjutkan pendidikan yang ke jenjang lebih tinggi. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 59 Tahun 2011. Berdasarkan landasan hukum tersebut Ujian Nasional (UN) tetap harus dilaksanakan, karena Ujian Nasional diadakan bertujuan untuk menguji kemampuan intelektual siswa ketika menimba ilmu dari guruguru pengajarnya. Selain itu, Ujian Nasional ini juga bertujuan untuk mengetahui kualitas pendidikan disetiap daerah di seluruh Indonesia. Berbagai cara siswa lakukan untuk Banyak permasalahan dalam mempersiapkan diri mengikuti Ujian pengadaan Ujian Nasional ini seperti Nasional jam biaya pengadaan Ujian Nasional yang tambahan disekolah maupun diluar terlalu besar, keterlambatan distribusi sekolah. soal ke wilayah, bocorannya lembar seperti Ujian mengikuti Nasional ini juga memiliki dasar hukum yang kuat, landasan hukum tersebut terurai didalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, Peraturan Pemerintah soal ujian, standar kelulusan semakin tinggi, kecurangan-kecurangan dalam mengikuti Ujian Nasional, hingga siswa-siswa yang memiliki prestasi disekolah mapun di luar sekolah tidak 2 lulus hanya karena satu mata pelajaran saja yang tidak mencapai nilai standar kelulusan. Untuk menghindarkan kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Berdasarkan mencapai Peraturan angka Pemerintah No. 29 tahun 1990 secara standar kelulusan tersebut akan terasa tegas menyatakan bahwa sertiap guru sulit bagi pihak sekolah terutama pembimbing diwajibkan untuk sekolah-sekolah yang jauh di plosok- membangun kompetensi dalam plosok yang tingkat pendidikannya rangka upaya menemukan pribadi, masih sangat tertinggal jauh dengan mengenal sekolah-sekolah merencanakan masa depan peserta di daerah berkembang dan diperkotaan. Maka kepercayaan diri yang dimiliki siswa dan kemampuan menghindari atau meminimalisir rasa takut, kehilangan dan didiknya. B. Rumusan Masalah intelektualnya sangat berpengaruh bagi siswa untuk minder, lingkungan, resah, drop, konsentrasi dan saat Bagaimana strategi komunikasi interpersonal melibatkan guru dan siswa dalam membangun kepercayaan diri siswa untuk menghadapi Ujian Nasional di SMA mengikuti Ujian Nasional. N 1 Tawangsari? Sehingga peran guru disekolah dalam membimbing peserta didiknya tersebut sangatlah penting, bertujuan hal untuk C. Tinjauan Pustaka 1. Teori Komunikasi Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang 3 terjadi antara dua orang atau lebih kata yang memiliki tujuan yang sama. komunikasi nonverbal merupakan Didalam buku “The Interpersonal proses Communication Book” Joseph A dengan gerakan-gerakan tubuh Devito atau bisa dalam bentuk kode- menjelaskan bahwa atau suara, sedangkan penyampaian komunikasi interpersonal sebagai kode. proses komunikasi ini sering disebut pengiriman dan Sehingga pesan bentuk penerimaan pesan-pesan antara sebagai dua orang atau lebih didalam Komunikasi kelompok kecil, dengan beberapa komunikasi antar pribadi yang efek dan beberapa umpan balik berlangsung antara dua orang, seketika (Effendi, 1993:59-60). yakni Pengertian interpersonal komunikasi komunikasi sendiri antar adalah orang-orang komunikasi diadik yang seorang diadik. adalah adalah komunikator yang menyampaikan pesan dan satunya lagi komunikan yang menerima pesan dengan cara bertatap muka, yang (Effendi, memungkinkan setiap pesertanya (1986b) menangkap reaksi orang lain hakekatnya secara interpersonal adalah komunikasi verbal langsung, baik maupun secara nonverbal antar 1993:62). menjelaskan, seorang (Mulyana, 2009:81). Komunikasi dengan verbal (Liliweri, 1997:12). merupakan proses penyampaian pesan dengan kata- Effendi seorang pada komunikasi komunikator komunikan 4 Didalam Sosial Exchange Theory yang dikemukakan oleh (Wisnuwardhani ini menyatakan “sebuah bahwa hubungan dibangun, baik itu Mashoedi. 2011:17). Taibun & Kelly (1986), dalam teori & Dari berbagai pengertian dan pendapat tentang komunikasi akan interpersonal, hubungan interpersonal komunikasi akan dibangun pertemanan ataupun percintaan apabila didalam suatu hubungan bila tersebut itu memiliki tujuan yang sama manfaat dan memberikan manfaat yang hubungan mendatangkan suatu yang sebesar-besarnya” (Wisnu- sebesar-besarnya wardhani belah pihak. dan Mashoedi, 2011:16). bagi kedua 2. Strategi Komunikasi Hal dikemukakan serupa didalam juga Pemahaman tentang suatu Equity strategi merupakan suatu gagasan Theory, disini dijelaskan bahwa atau “sebuah hubungan akan dibangun gagasan atau konsepsi tersebut dan digunakan sebagai setandar dan dipertahankan apabila konsepsi, yang dimana perbandingan antara manfaat dan batasan-batasan biaya sama melangkah. Kata stategi sendiri manfaat berasal dari bahasa Yunani yaitu pada dengan dan seseorang perbandingan biaya Berscheid untuk dari orang lain” “stratos” yang artinya tentara dan et al., 1978 kata “agein” yang berarti pemimpin (Cangara, 2013:61). 5 Didalam buku Cangara (2013) seorang pakar perencana komunikasi Middleton belajar mengajar untuk mencapai tujuan (Djamarah. 2002:5). (1980) Sedangkan pembelajaran membuat definisi tentang strategi merupakan komunikasi. dan Definisi tersebut kegiatan mengatur mengorganisasikan adalah kombinasi yang terbaik lingkungan yang ada disekitar dari semua elemen komunikasi siswa sehingga dapat mendorong mulai dari komunikator, pesan, dan saluran (media), penerima, hingga melakukan pengaruh (efek) yang dirancang mengajar (Sudjana. 2000:29). untuk mencapai komunikasi yang 3. Kepercayaan Diri menumbuhkan optimal (Cangara, 2013:61) Startegi merupakan suatu garis besar yang digunakan sebagai pijakan untuk melakukan suatu usaha dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Bila strategi dikaitkan dengan kegiatan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dengan siswanya dalam mewujudkan kegiatan kegiatan siswa belajar Kepercayaan diri merupakan suatu kepribadian yang dimiliki oleh setiap orang yang hanya terdapat didalam diri setiap individu masing-masing. Hal tersebut juga dapat berfungsi sebagai tolak ukur seseorang tentang bagaimana potensi diri dapat dikelola menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri. Seperti yang didefinisikan oleh Lauster (2006), aspek dari 6 kepribadian yang terdiri keyakinan seseorang dari bahwa belajar, dan penerimaan teman sebaya. dirinya dapat melakukan sesuatu dengan kemampuannya sendiri dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain, dirinya bertindak dapat sesuai kehendaknya, dapat dengan bersikap optimis, toleran dan mempunyai sikap yang tanggung jawab (Dewi, 2013:22). Kepercayaan diri siswa juga dapat ditumbuhkan dengan berbagai cara dan berbagai bentuk kegiatan seperti memupuk keberanian untuk bertanya, peran guru yang aktif kepada siswanya, berlatih diskusi, berlomba-lomba mencapai prestasi belajar, dan belajar bercerita didepan kelas. Adapun factor-faktor yang Hingga kepercayaan diri siswa mempengaruhi kepercayaan diri dapat yang di kemukakan Ghufron dan mengembangkan sikap toleransi Risnawita (2011) (Dewi. 2013) terhadap perbedaan pendapat dan yang diantaranya adalah konsep penolakan tanpa merasa malu dan diri, harga diri, pengalaman, dan takut (Rahayu. 2013:75-76). pendidikan. Factor mempengaruhi lain yang tumbuh dan mampu D. Metode Penelitian perkembangan anak disekolah yang diantaranya iklim emosional kelas, sikap dan perilaku guru, disiplin, prestasi Jenis dari penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk memberi suatu 7 gambaran terhadap suatu memberikan materi pembelajaran peristiwa, agar peristiwa tersebut di sekolah dengan menggunakan dapat dipahami dengan mudah media dan jelas. Penelitian diskriptif menyampaikan pesan-pesan yang sendiri memiliki tujuan untuk berbentuk mengumpulkan informasi aktual menggunakan metode ceramah secara mengi- dan menggunakan gerakan atau dentifikasikan masalah, membuat ekspresi wajah guru. Semua itu evaluasi, menentukan apa yang dilakukan bertujuan agar siswa dilakukan dalam mengerti apa maksud dari pesan menghadapi masalah yang sama yang disampaikan oleh guru. (Rahmat, 1998:25) Didalam terperinci, orang lain bertatap muka suara teori untuk dengan komunikasi interpersonal dijelaskan bahwa E. HASIL PENELITIAN komunikasi interpersonal sebagai Banyak kegiatan di sekolah SMA N 1 Tawangsari untuk memotivasi siswa baik itu secara verbal maupun nonverbal. Hal ini sangat penting bagi berlangsungnya proses proses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang didalam kelompok kecil, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika (Effendi, 1993:59-60). pembelajaran untuk menanamkan mental dan kepercayaan diri dan kemampuan kompetensi siswa. Seperti halnya guru yang sedang Dengan menggunakan komunikasi interpersonal serta menggunakan pendekatan 8 komunikasi secara verbal dan pertemanan ataupun percintaan nonverbal agar didalam proses bila penyampaian mendatangkan materi pembela- hubungan tersebut suatu manfaat jaran serta motivasi-motivasi dan yang sebesar-besarnya” kegiatan-kegiatan yang diadakan (Wisnuwardhani dan Mashoedi, baik itu dalam bentuk konpetensi 2012:16). maupun dalam bentuk pendekatan secara spiritual, secara tidak langsung akan membewa dampak yang positif bagi siswa. Sehingga secara perlahan memperkaya dimiliki mental kompetensi dan dan siswa secara dapat yang perlahan kepercayaan diri siswa akan berkembang baik dan stabil. Hal tersebut dijelaskan didalam teori komunikasi interpersonal yang dikemukakan oleh Taibun & Kelly (1986) didalam Sosial Exchange Theory, dalam teori ini baik komunikasi tujuan yang dibangun tersebut sesuai dengan apa yang di jelaskan didalam Equity Theory, disini dijelaskan “sebuah hubungan akan dibangun dan dipertahankan apabila perbandingan antara manfaat dan biaya pada dengan dan seseorang perbandingan biaya Berscheid sama manfaat dari orang lain” et al., 1978 (Wisnuwardhani & Mashoedi. 2012:17). menjelaskan bahwa “sebuah hubungan akan dibangun, Dengan itu hubungan Dalam menghadapi UN modal yang diperlukan bukan hanya dalam bentuk kompetensi 9 saja yang harus dimiliki namun memungkinkan siswa juga harus memiliki mental mengalami nerves dan gugup dan kepercayaan diri yang kuat. yang dapat menurunkan daya Dengan kepercayaan diri tersebut konsentrasi siswa. dapat menghindarkan siswa dari keadaan gugup, kebingungan, drop, minder yang akhirnya akan berimbas pada kurang percaya diri saat mengikuti UN dan konsentrasipun akan terganggu. Dengan dan menggunakan metode direncanakan strategi yang dan Melihat bahwa pentingnya UN bagi lebih fokus ataupun membimbing siswanya harus dan agar bisa membina mental dan kepercayaan diri siswa tumbuh. Sehingga hubungan guru dengan siswa Tawangsari SMA didalam N 1 proses pembelajaran, penanaman mental, suatu F. PEMBAHASAN proses interpersonal. Krisis kepercayaan diri dialami guru dan kepercayaan diri merupakan dalam belajar. yang kelangsungan pendidikan siswa pihak sekolah dirancang dalam proses pembelajaran akan siswa akan sudah sesuai dengan kondisi siswa saat membantu siswa siswa ketika komunkasi terdapat komunikasi Karena didalam interpersnonal proses menghadapi UN ini disebabakan penyampaian karena berbentuk baik itu verbal maupun ketidak siapan diri. Sehingga dengan kondisi tersebut nonverbal pesan dalam didalam yang suatu 10 hubungan. Karena bentuk pihak sekolah juga menggunakan komunikasi verbal dan nonverbal cara-cara lain seperti melakukan ini berguna untuk melakukan kerjasama dengan lembaga lain transaksi untuk pesan, komunikasi sehingga interterpersonal melakukan pendekatan pendekatan- secara emosional didalam suatu hubungan tidak siswa, kegiatan tersebut sering akan bisa di hindarkan. disebut dengan EBT (Emosional Melalui kegiatan proses Branding Tryning). pembelajaran, bimbingan konse- Disini siswa ling, hipnoteraphi, dan EBT yang untuk diselenggarakan oleh pihak SMA permasalah N Proses kesalah dari diri setiap siswa, komunikasi interpersonal tersebut kemudian siswa juga dituntun akan berjalan, mulai dari elemen untuk mencari jalan keluar dari komunikator hingga efek yang setiap permasalah dan kesalahan akan di timbulkan. yang telah dibuatnya. Kegiatan 1 Tawangsari. Dengan cara didekati dari sisi emosional siswa atau sering dengan disebut hipnoterapi ini, siswa dapat lebih mudah untuk mencari dituntun atau permasalahkesalahan- tersebut juga sering diadakan dengan tujuan agar emosional siswa selalu terjaga dan stabil. Berdasarkan penelitian diberikan motivasi-motivasi yang yang sudah dilakukan mengenai dapat membangun mental dan strategi komunikasi interpersonal kepercayaan dirinya. Selain itu dalam membangun kepercayaan 11 diri siswa ini peranan guru sangat kompetensi, diperlukan. kepercayaan diri akan terbentuk. Karena guru merupakan pusat dari sumber dari komunikator merupakan dan siswa komunikan yang menerima pesan tersebut dengan efek-efek yang ditimbulkan dari pesan yang disampaiakan oleh komunikator. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa menanamkan mengatasi krisis untuk kepercayaan diri siswa di SMA N 1 Tawangsari ini menggunakan strategi-strategi pengorganisasian pembelajaran, Untuk serta G. KESIMPULAN pesan-pesan yang disampaikan oleh mental materi materi penyampaian pembelajaran, dan kepercayaan diri siswa pihak pengelolaan hasil pembelajaran sekolah melakukan usaha-usaha dengan didukung oleh metode- untuk membangun komunikasi metode yang digunakan sekolah yang baik melalaui guru-guru baik itu media yang digunakan pengajar. Dengan menggunakan maupun metode perpaduan antara strategi pendidikan secara praktis dan pembelajaran serta didukung dengan metode-metode nature. yang digunakan seperti metode bertujuan ceramah, diskusi, tugas, problem kekurangan-kekurangan solving, dan didukung dengan strategi dan metode yang sudah perpaduan digunkan. antara pendidikan secara praktis dan natur secara Metode untuk ini digunkan melengkapi Sedangkan dari untuk memicu mental dan kepercayaan 12 diri siswa melakukan pihak sekolah langkah-langkah Untuk minat belajar meningkatkan siswa demi diri untuk untuk memotivasi siswa, seperti mempersiapkan mengadakan kegiatan bimbingan mengikuti UN pihak sekolah bila konseling, hipnoteraphi, dan EBT perlu (Emotional Branding Training). membentuk kelompok-kelompok Dari proses mengadakan atau penelitian belajar untuk siswa. Dan untuk yang sudah dilakukan ini dengan memantau kegiatan tersebut pihak menggunakan teori-teori sekolah harus mengutus salah komunikasi interpersonal yang satu guru yang memiliki keahlian digunakan sebagai dasar untuk dibidangnya. melakukan ini kegiatan tersebut selain pihak menghasilkan bawah hubungan sekolah bisa memantau kegiatan komunikasi interpersonal akan belajar siswa, hal tersebut juga dibangun bisa memicu siswa untuk lebih penelitian apabila didalam hubungan tersebut terdapat proses yang membawa manfaat bagi kedua belah pihak. H. SARAN Adapun saran-saran yang peneliti ingin sampaikan kepada: 1. Sekolah dengan semangat belajar kembali. pertukaran pesan (verbal dan nonverbal) Karena Sedangkan untuk membangun pihak kepercayaan diri sekolah memanfaatkan dengan siswa harus sebaik- baiknya komunikasi yang sudah terjalin dan terpelihara melalui guru-guru pengajar dengan cara 13 menanam rasa mengajarkan keterbukaan, untuk memiliki keahlian dibidangnya saling atau dengan cara memberikan satu pelatihan-pelatihan kepada semua sama lain, sering tegur sapa, guru pengejar dalam rangka untuk sering memberikan pujian dan membangun komunikasi interper- nasehat-nasehat dapat sonal guru dengan siswanya yang mendorong siswa untuk menjadi berguna untuk memupuk rasa yang lebih baik. Selain itu pihak percaya diri siswa. Apabila upaya sekolah tersebut mempercayai, pengertian yang harus memberikan dilakukan diharapkan apresiasi-apresiasi, motivasi, dan dapat memberi penyegaran dalam dukungan hal metode maupun strategi untuk melalui komunikasi memahami yang sudah terjalin. masalah, kondisi, situasi, karakteristik, dan keadaan 2. Guru BK Untuk guru psikologis siswa. BK diharapkan dalam hal ini dapat meningkatkan pelayanan dalam memberikan motivasi-motivasi dan dorongan-dorongan baik itu secara kelompok maupun secara individu. Bila perlu diupayakan mencari PERSANTUNAN tenaga konselor tambahan yang memiliki pengalaman lebih baik dan Penulis menucapkan banyak terimakasi kepada Bp. Drs. Joko Sutarso, M.Si, selaku dosen pembimbing I, serta Ibu. Ika Damayanti, M.Ikom yang telah banyak membarikan arahan dan binmbingan dengan penuh kesabaran, dan Ibu Palupi, S.Sos, MA yang bersedia 14 menjadi dosen pembimbing II sehingga naskah publikasi dari penelitian yang sudah diselesaikan oleh peneliti ini dapat diselesaikan. DAFTAR PUSTAKA Effendy, Onong. 1993. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. Liliweri, Alo. 1997. Komunikasi Antar Pribadi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti Wisnuwardhani, Dian & Mashoedi Fatmawati Sri. 2012. Hubungan Interpersonal. Jakarta: Salemba Humanika. Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Renika Cipta Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Skripsi. Dewi, Sinta Kartika. 2013. Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Rahayu, Apiyana Yofita. 2013. Menumbuhkan Kepercayaan Diri Melalui Kegiatan Bercerita. Jakarta: PT Indeks. Undang-Undang No. 20 tahun 2003, Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 59 tahun 2011. http://buku-online.com/dasar-hukum-pelaksanaanun. (diakses pada Selasa tangga 26 Maret 2013). PP No. 29 tahun 1990 http://www.hukumonline.com/pusatd ata/detail/1t4d11a23e46474/node/1t5 0f3a2e5ab8ff/pp-no-29-tahun-1990 pendidikan-menengah. (diakses pada Selasa tanggal 26 Maret 2013).