analisis permintaan kredit investasi

advertisement
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
ISSN: 2476 – 9576
ANALISIS PENGARUH TENAGA KERJA, EKSPOR DAN INFLASI
TERHADAP PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI
(PMDN) KALIMANTAN TENGAH
Dadang Sudirman
Email : [email protected]
STIE Palangka Raya
ABSTRACT
Mechanism of investment is an initial stage in production activity of a nation.
Investment also is the initial stage in economic development activity. In the effort to
develop the economy, each country always tries to create such a climate to be able to
encourage investment. The targets are not only the community or private party in the
country, but also foreign investment. The research aims to (a) analyze whether
manpower influences on the PMDN in Central Kalimantan Province, (b) analyze
whether export influences on the PMDN in Central Kalimantan Province, (c) analyze
whether inflation influences on the PMDN in Central Kalimantan Province, (d) analyze
whether dummy variable of ecoomic crisis influences on the PMDN in Central
Kalimantan Province, (e) analyze whether the effects of man power, export, inflation,
and dummy variable on the Domectic Investment in Central Kalimantan Province. The
data used in this research is the secondary data obtained from Central Statistics Board
and Annual Report of Bank Indonesia in various publication years. The data analysis
was conducted by ordinary least square regression method, with function of domestic
investment = f (Manpower, export, and inflation as well as dummy variable of
economy).
Results of the research are (a) The manpower provides positive effects on the
Domestic Investment in Central Kalimantan Province.It means that the increase on
manpower will increase on the Domestic Investment in Central Kalimantan Province.
(b) Export provides positive effects on the Domestic Investment in Central Kalimantan
Province. It means that the increase on export will increase on the Domestic Investment
in Central Kalimantan Province. (c) The inflation provides positive effects on the
Domestic Investment in Central Kalimantan Province.It means that the increase on
inflation will increase on the Domestic Investment in Central Kalimantan Province. (d)
The dummy variable of economic crisis provides negative and significant effects on the
Domestic Investment in Central Kalimantan Province.It means that the economic crisis
will decrease on the Domestic Investment in Central Kalimantan Province. (e) Results
of the testing simultaneously show that the variables of manpower, export and inflation
rate as well as dummy variable of economic crisis provide effects on the Domestic
Investment in Central Kalimantan Province.
Keywords: Capital Investment, Manpower, Export, Inflation.
343
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
daerah. Iklim investasi yang kondusif,
PENDAHULUAN
Mekanisme
merupakan
penanaman
langkah
awal
jaminan keamanan dan kepastian hukum
modal
diharapkan dapat meningkatkan
kegiatan
Modal
dengan investasi yang juga merupakan
cukup besar.
ekonomi. Dalam upaya menumbuhkan
Penelitian
perekonomian, setiap negara senantiasa
iklim
Daerah dalam meraih investasi di
memperhatikan
dunia
usaha
apakah
inflasi
berpengaruh
terhadap
PMDN
dan
bagi
PMDN
menganalisis
dummy
Modal
Dalam
terhadap
Negeri
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Investasi
Investasi merupakan pengeluaran
kesejahteraan rakyat di daerah. Akhirnya
yang
memberdayakan
atau
investasi daerah bahwa dalam rangka
pertumbuhan
Tengah,
ekonomi
(PMDN) Kalimantan Tengah
kepada peningkatan dan pemerataan
memacu
terhadap
variabel
Penanaman
daerah
ekonomi daerah yang nantinya bermuara
disimpulkan
krisis
pengaruh Tenaga kerja, Ekspor,inflasi
dalam rangka memacu pertumbuhan
dapat
variabel
Kalimantan
maupun PMDN ke daerah akan dapat
pengembangan
Tengah,
menganalisis
berpengaruh
dengan
menggaet investor besar baik PMA
positif
menganalisis
Kalimantan
dummy
pemberdayaan investasi kalangan dunia
dampak
PMDN
Kalimantan Tengah, menganalisis apakah
peningkatan nilai investasi dan sekaligus
menimbulkan
kerja
Tengah,
PMDN
Diharapkan
tenaga
apakah ekspor berpengaruh terhadap
investasi asing.
lokal.
untuk
terhadap
Kalimantan
kalangan swasta dalam negeri, tapi juga
harus
bertujuan
apakah
berpengaruh
yang dituju bukan hanya masyarakat atau
usaha
ini
menganalisis
yang
dapat menggairahkan investasi. Sasaran
daerah
Dalam Negeri (PMDN) di
Kalimantan Tengah juga dapat dikatakan
langkah awal kegiatan pembangunan
menciptakan
nilai
investasi ke daerah. Nilai Penanaman
produksi suatu negara. Begitu halnya
berusaha
ISSN: 2476 – 9576
ditujukan
untuk meningkatkan
mempertahankan
stok
barang-
barang modal yang terdiri dari mesin-
perekonomian
daerah sangat diperlukan kerjasama antar
344
mesin,
pabrik,
kantor
dan produk-
produk
tahan
lama
lainnya yang
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
digunakan dalam proses produksi.
ISSN: 2476 – 9576
investasi merupakan komponen yang
paling mudah berubah. Usaha untuk
Menurut Paul A. Samuelson dan
William D. Nordhaus (2001), investasi
mencatat
adalah pengeluaran yang dilakukan oleh
dilakukan dalam satu tahun tertentu yang
para penanam modal yang menyangkut
digolongkan sebagai investasi, meliputi
penggunaan
seperti
pengeluaran atau pembelanjaan untuk (a)
gedung, peralatan produksi
Seluruh pembelian para pengusaha atas
dan mesin-mesin baru lainnya atau
barang modal dan membelanjakan untuk
persediaan
mendirikan
peralatan,
sumber-sumber
yang
diharapkan
akan
nilai
penanaman
modal
industri-industri,
memberikan keuntungan dari investasi
Pengeluaran
tersebut.
mendirikan
masyarakat
tempat
(b)
untuk
tinggal,
(c)
Investasi menghimpun akumulasi
Pertambahan dalam nilai stok barang-
modal dengan membangun sejumlah
barang perusahaan yang berupa bahan
gedung dan peralatan yang berguna bagi
mentah, barang yang belum diproses dan
kegiatan
barang jadi.
produktif,
maka
output
2. Tenaga Kerja
potensial suatu bangsa akan bertambah
jangka
Pengertian tenaga kerja adalah
panjang juga akan meningkat. Jelas
penduduk yang berumur dalam batas
dengan
usia kerja. Batasan usia kerja berbeda-
dan
pertumbuhan
ekonomi
demikian
memainkan
menentukan
bahwa investasi
peranan
jumlah
penting
output
dalam
beda disetiap Negara. Indonesia tidak
dan
menganut batas usia maksimum karena
Indonesia belum mempunyai jaminan
pendapatan.
sosial nasioanal. Hanya sebagian kecil
Kekuatan ekonomi utama yang
menentukan investasi adalah hasil biaya
penduduk Indonesia
investasi
tunjangan
yang
ditentukan
oleh
hari
yang
tua,
yaitu
menerima
pegawai
kebijakan tingkat bunga dan pajak,
negeri sipil dan sebagian perusahaan
serta harapan mengenai masa depan
swasta.
(Paul A. Samuelson dan William D.
pendapatan yang meeka terima tidak
Nordhaus, 2001).
mencukupi
Buat
golongan
kebutuhan
inipun
sehari-hari
Faktor penentu investasi sangat
mereka. Oleh sebab itu, mereka yang
tergantung pada situasi di masa depan
telah mencapai usia pensiun masih tetap
yang sulit untuk diramalkan, maka
harus bekerja, dengan kata lain sebagian
345
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
ISSN: 2476 – 9576
besar penduduk Indonesia yang sudah
daya
yang
langka
usia pensiun masih aktif dalam kegiatan
internasional
yang
ekonomi, dan tetap digolongkan sebagai
berbagai produk ekspor yang mana tanpa
tenaga kerja.
produk-produk tersebut, maka negaranegara
Tenaga kerja terdiri dari angkatan
kerja
dan
bukan
angkatan
bekerja,
menganggur,
pasar-pasar
potensial
tidak
akan
untuk
mampu
mengembangkan kegiatan dan kehidupan
kerja.
perekonomian nasionalnya.
Angkatan kerja terdiri dari golongan
yang
miskin
dan
dan
Ekspor
juga
dapat
membantu
mencari pekerjaan. Bukan angkatan kerja
semua negara dalam menjalankan usaha-
terdiri dari golongan yang bersekolah,
usaha pembangunan mereka melalui
mengurus rumah tangga, dan golongan
promosi serta penguatan sektor-sektor
lain yang menerima pendapatan. Ketiga
ekonomi yang mengandung keunggulan
golongan tersebut sewaktu-waktu dapat
komparatif, baik itu berupa ketersediaan
menawarkan jasanya untuk bekerja, oleh
faktor faktor produksi tertentu dalam
sebab itu kelompok ini sering disebut
jumlah yang melimpah, atau keunggulan
sebagai potensial labor force.
efisiensi alias produktifitas
kerja.
Angkatan kerja adalah tenaga kerja
atau penduduk dalam usia kerja yang
mempunyai
pekerjaan,
dan
tenaga
Ekspor
sedang
semua
juga
negara
dapat
membantu
dalam
menganbil
mencari pekerjaan. Sedangkan yang
keuntungan dari skala ekonomi yang
termasuk bukan angkatan kerja adalah
mereka miliki. Untuk meningkatkan
mereka yang sekolah, mengurus rumah
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
tangga,
akan
pada umumnya, setiap negara perlu
tetapi bukan dari imbalan langsung atas
merumuskan dan menerapkan kebijakan-
kerjanya.
kebijakan
3. Ekspor
berorientasi ke luar. Dalam semua
menerima
pendapatan
internasional
kasus, kemandirian yang
Ekspor merupakan faktor penting
yang
didasarkan
pertumbuhan
pada isolasi, baik yang penuh maupun
ekonomi suatu negara. Ekspor akan
yang hanya sebagian, tetap saja secara
memperbesar kapasitas konsumsi suatu
ekonomi akan lebih rendah nilainya
negara meningkatkan output dunia, serta
daripada
menyajikan akses ke sumber- sumber
perdagangan dunia yang benar-benar
dalam
merangsang
346
partisispasi
ke
dalam
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
bebas tanpa batasan atau hambatan
ISSN: 2476 – 9576
Tenaga kerja merupakan salah satu
apapun (Todaro dan Smith, 2003).
faktor
penting
dalam
berproduksi.
4. Inflasi
Adanya peningkatan jumlah tenaga kerja
Secara umum inflasi diartikan
akan meningkatkan kapasitas produksi.
sebagai suatu kecendrungan terjadinya
Sehingga nantinya akan meningkatkan
kenaikan
secara
investasi. Oleh karena itu hal yang harus
keseluruhan. Dan tingkat inflasi adalah
dilakukan adalah meningkatkan kualitas
suatu
tenaga kerja dengan mengembangkan
harga-harga
indikator
umum
perubahan
kenaikan
harga-harga umum. Golongan monetaris
sistem
keterpaduan
antara
dunia
menganggap bahwa inflasi disebabkan
pendidikan, pelatihan keterampilan yang
oleh kelebihan dalam penawaran uang
sepadan dengan kebutuhan pasar tenaga
dan permintaan agregat masyarakat.
kerja, perkembangan pembangunan dan
teknologi.
Sedangkan Golongan strukturalis
pada hakikatnya berpendapat bahwa
b. Pengaruh Ekspor dengan PMDN
inflasi di negara berkembang disebabkan
Ekspor merupakan faktor penting
oleh kelemahan dalam stuktur ekonomi.
dalam
Menurut golongan stukturalis, walaupun
ekonomi suatu negara. Ekspor akan
dalam masyarakat
terdapat
memperbesar kapasitas konsumsi suatu
ekspansi moneter, inflasi dapat juga
negara meningkatkan output dunia, serta
terjadi.
dari
menyajikan akses ke sumber-sumber
ketidakmampuan sektor-sektor produktif
daya yang langka dan pasar- pasar
untuk
internasional
Ia
tidak
bersumber
mengembangkan
produksi
merangsang
yang
pertumbuhan
potensial
untuk
dengan cepat dan sesuai dengan yang
berbagai
diperlukan oleh perubahan-perubahan
tanpa produk-produk tersebut, maka
dalam
permintaan. Sektor yang paling
negara-negara miskin tidak akan mampu
tidak mampu menambah produksi untuk
mengembangkan kegiatan dan kehidupan
memenuhi pertambahan permintaan atas
perekonomian nasionalnya.
barang-barang yang dihasilkan adalah
produk
Ekspor
ekspor yang
juga
dapat
mana
membantu
sektor pertanian.
semua negara
5. Hubungan Antar Variabel
usaha-usaha
a. Pengaruh Tenaga Kerja dengan
melalui promosi serta penguatan sektor-
PMDN
sektor
347
dalam
menjalankan
pembangunan
ekonomi
yang
mereka
mengandung
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
ISSN: 2476 – 9576
keunggulan komparatif, baik itu berupa
terhadap
ketersediaan
produksi
Negeri. Adanya krisis ekonomi tersebut
tertentu dalam jumlah yang melimpah,
menciptakan keengganan para investor
atau
untuk menanamkan modalnya, karena
faktor-faktor
keunggulan
efisiensi
alias
Penanaman
produktifitas tenaga kerja. Ekspor juga
investasi
dapat membantu semua negara dalam
tidak menguntungkan lagi.
mengambil
6. Hipotesis.
keuntungan
dari
skala
ekonomi yang mereka miliki. Untuk
meningkatkan
pertumbuhan
didalam
Modal
negeri
Dalam
dianggap
a. Diduga tenaga kerja berpengaruh
ekonomi
positif terhadap Penanaman Modal
dan pembangunan pada umumnya, setiap
Dalam Negeri (PMDN) Kalimantan
negara
Tengah
perlu
menerapkan
merumuskan
dan
kebijakan-kebijakan
b. Diduga ekspor berpengaruh positif
internasional yang berorientasi ke luar.
dan signifikan terhadap Penanaman
Dalam semua kasus, kemandirian
Modal
yang didasarkan pada isolasi, baik yang
Dalam
Negeri
(PMDN)
Kalimantan Tengah
penuh maupun yang hanya sebagian,
c. Diduga tingkat inflasi berpengaruh
tetap saja secara ekonomi akan lebih
negatif
rendah nilainya
Penanaman Modal Dalam Negeri
daripada
partisispasi
ke dalam perdagangan dunia yang
dan
signifikan
terhadap
(PMDN) Kalimantan Tengah
benar-benar bebas tanpa batasan atau
d. Diduga
dummy
variabel
krisis
hambatan apapun (Todaro dan Smith,
ekonomi berpengaruh negatif dan
1993).
signifikan
c. Pengaruh Krisis Ekonomi dengan
Modal
Dalam
Negeri
Penanaman
(PMDN)
Kalimantan Tengah
PMDN
Pada
terhadap
pertengahan
1997
dan
e. Diduga secara serempak variabel
pada
1998
telah
tenaga kerja, ekspor dan tingkat
memberikan pengaruh yang luas kepada
inflasi serta variabel dummy krisis
perekonomian. Dampak krisis ekonomi
ekonomi
terhadap perekonomian ditandai dengan
Penanaman Modal Dalam Negeri
pertumbuhan yang negatif, tingginya
(PMDN) Kalimantan Tengah
puncaknya
tahun
berpengaruh
tingkat inflasi dan tingginya tingkat
METODE PENELITIAN
pengganguran serta berpengaruh negatif
1. Jenis dan Sumber Data
348
terhadap
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
Data
yang
digunakan
dalam
ISSN: 2476 – 9576
Analisis
data
Metode
yang
Regresi
dilakukan
penelitian ini adalah data sekunder yang
dengan
Kuadrat
merupakan data time series yaitu mulai
Terkecil/OLS (ordinary least square),
dari tahun 1993 sampai dengan tahun
dengan fungsi PMDN = f ( Tenaga
2013, yang diperoleh dari Badan Pusat
Kerja, Ekspor dan Inflasi serta Dummy
Statistik (BPS) dan Laporan Tahunan
variabel
Bank Indonesia dalam berbagai tahun
regresi liniernya adalah :
ekonomi), maka persamaan
penerbitan.
2. Metode Analisis Data
a. Metode Regresi Kuadrat Terkecil
LogPMDN = β0 + β1LogTK + β2 LogEKS + β3 INF + β4 Dm + e
Keterangan:
PMDN = PMDN (Milyar Rupiah)
TK
= Tenaga Kerja (Orang)
EKS
= Ekspor (Juta US$)
INF
= Inflasi (Persen)
Dm
= dummy Variabel
0
= sebelum krisis ekonomi
1
= sesudah Krisis ekonom
β0
= Konstanta regresi
β1, β2, β3 = Koefisien regresi
e
= Kesalahan pengganggu
b. Uji Statistik
< t hitung, Ho ditolak berarti variabel
Selanjutnya untuk mengetahui
independen
secara
individu
keakuratan data maka perlu dilakukan
berpengaruh secara signifikan terhadap
beberapa pengujian (Gujarati, 2003).
variabel dependen.
Uji t statistik melihat hubungan atau
c. Uji F-Statistik
pengaruh antara variabel independen
Pengujian ini akan memperlihatkan
secara individual terhadap variabel
hubungan atau pengaruh antara variabel
dependen.
independen
2. Pengujian satu sisi Jika t tabel ≥ t
terhadap variabel dependen, yaitu dengan
hitung,
Ho
diterima
berarti
secara
bersama-sama
cara sebagai berikut :
variabel independen secara individual
Ho : βi = 0, maka variabel independen
tidak berpengaruh secara signifikan
secara
terhadap variabel dependen. Jika t tabel
349
bersama-sama
tidak
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
mempengaruhi variabel independen.
Ha
:
βi
≠
independen
0,
dengan
membandingkan
koefisien
variabel
determinasi parsial, (r2) dengan koefisien
bersama-sama
determinasi majemuk (R2) regreasi awal
maka
secara
ISSN: 2476 – 9576
mempengaruhi variabel dependen.
atau yang disebut dengan metode Klein
Hasil pengujian adalah :
Ho diterma ( tidak signifikan ) jika F
rule of Thumbs. Jika r2 < R2
hitung < F tabel (df = n – k) Ho ditolak (
tidak ada multikolineraitas. ( Gujarati,
signifikan ) jika F hitung > F tabel (df = n
2003).
maka
Adalah keadaan dimana faktor-
– k)
Dimana :
faktor pengganggu yang satu dengan
K : Jumlah variabel
yang lain saling berhubungan, pengujian
N : Jumlah pengamatan
terhadap
ini
digunakan
mendeteksi adanya autokorelasi dalam
model bisa dilakukan menggunakan uji
mengalami penyimpangan asumsi klasik
LM atau Lagrange Multiplier. Salah satu
atau tidak, maka pengadaan pemeriksaan
cara
terhadap penyimpangan asumsi klasik
harus
dapat
(DW. Atau dengan cara lain untuk
untuk
melihat apakah model yang diteliti akan
tersebut
autokorelasi
dilakukan dengan uji Durbin-Watson
d. Uji asumsi klasik
Pengujian
gejala
dilakukan.
Adalah
hubungan yang terjadi diantara variabel-
untuk
menghilangkan
pengaruh
autokorelasi
tersebut adalah dengan
memasukkan
lag
variabel
dependen
kedalam model regresi. Misalnya pada
variabel independen, pengujian terhadap
model regresi :
gejala multikolinearitas dapat dilakukan
Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3 + β4Dt + e
Heteroskedastisitas adalah keadaan
square. Uji Hipotesis untuk menentukan
dimana faktor gangguan tidak memiliki
ada tidaknya heterokedastisitas.
varian yang sama. Pengujian terhadap
Ho : ρ1 = ρ2 = ....= ρq= 0 , Tidak ada
gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan
heterokedastisitas
dengan melakukan White Test, yaitu
Ha : ρ1 ≠ ρ2 ≠....≠ ρq ≠ 0 ,
dengan cara meregresi residual kuadrat (
heterokedastisitas
Ui2 ) dengan variabel bebas, variabel
Perbandingan antara Obs*R square
( χ2
bebas kuadrat dan perkalian variabel
bebas.
Dapatkan
nilai
R2
Ada
–hitung
)dengan χ2
–tabel,
yang
menunjukkan bahwa Obs*R square ( χ2
untuk
menghitung χ2, di mana χ2 = Obs*R
-hitung
350
)< χ2
–tabel,
berarti Ho tidak dapat
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
ditolak. Dari hasil uji
tersebut
ISSN: 2476 – 9576
White Test
berarti Ho dapat ditolak. Dari hasil uji
dapat disimpulkan bahwa tidak
White Test tersebut dapat disimpulkan
ada heterokedastisitas. Sedangkan jika
nilai Obs*R square ( χ2
-hitung)
> χ2
bahwa ada heterokedastisitas.
–tabel,
HASIL PENELITIAN
1. Analisis Hasil Regresi dan Pengujian Hipotesis
Tabel 1
Hasil Uji MWD
Variabel Nilai Statistik t
.Z1
1.894541
-1.969922
Sumber: Data diolah, 2016
Z2
Menggunakan
0.0790
0.0676
karena itu analisis menggunakan fungsi
antara
model semilog. Analisis hasil regresi ini
kedua bentuk fungsi model empiris
menggunakan alat bantu yaitu program
(linier dengan log-linier). Dengan derajat
komputer
kepercayaan 95% ( α
semilog berganda yang di dapat adalah
adanya
MWD
Probabilitas
tidak
ditemukan
uji
Nilai Tabel t α
(=5%)
1,746
1,746
perbedaan
= 5%). Oleh
Eviews.
Hasil
regresi
sebagai berikut :
Perhitungan yang dilakukan untuk
ekspor dan tingkat inflasi serta dummy
mengukur proporsi atau prosentase dari
variabel krisis ekonomi sebesar 76,72
variasi total variabel dependen yang
sisanya dijelaskan oleh variabel lain di
mampu dijelaskan oleh model regresi. R2
luar model.
dalam regresi sebesar 0,767203.
Ini berarti variabel Penanaman
Modal Dalam Negeri Kalimantan Tengah
dapat dijelaskan oleh jumlah tenaga kerja,
351
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
ISSN: 2476 – 9576
Tabel 2
Hasil Uji t-Statistik
t-hitung
t-tabel
Variabel
Koefisien
Keterangan
TK
8.347165
1.991564
1.746
Signifikan
EKS
1.181864
2.239964
1.746
Signifikan
INF
0.018140
1.955691
1.746
Signifikan
Dm
-2.298685
│-5.515664│
│-1.746│
Signifikan
Sumber: Data diolah, 2016
independen
2. Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian
asumsi
klasik
yang
lain.
Pengujian
terhadap gejala multikolinieritas dapat
ini
meliputi 3 macam pengujian, yaitu
dilakukan dengan
pengujian
koefisien determinasi parsial (r2), jika
multikolinieritas,
autokorelasidan heteroskedastisitas.
melihat
besarnya
r2 lebih kecil 0,85 maka tidak ada
Multikolinieritas adalah hubungan
multikolinieritas. Dan sebaliknya jika
yang terjadi diantara variabel-variabel
koefisien determinasi parsial (r2), jika
independen atau variabel independen
r2
yang
satu
fungsi
dari
variabel
lebih
besar
0,85
maka
ada
multikolinieritas.
Tabel 3
Hasil Pengujian Multikolinearitas
LOG(TK)
LOG(EKS)
INF
DM
C
LOG(TK)
LOG(EKS)
INF
DM
C
17.56667
-1.827963
0.006173
-0.351648
-263.3908
-1.827963
0.278390
-0.000328
-0.057878
26.21537
0.006173
-0.000328
8.60E-05
-0.001228
-0.097427
-0.351648
-0.057878
-0.001228
0.173685
6.533888
-263.3908
26.21537
-0.097427
6.533888
3965.383
Sumber: Data diolah, 2016
determinasi parsial (r2) lebih kecil dari
Hasil pengujian Covarian Matrik
diatas menunjukkan bahwa tidak terdapat
0,85
multikolinieritas karena nilai koefisien
Autokorelasi
352
maka
ada
berarti
multikolinieritas.
adanya
korelasi
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
ISSN: 2476 – 9576
antara anggota observasi satu dengan
OLS, autokorelasi merupakan korelasi
observasi lain yang berlainan waktu.
antara satu residual dengan residual yang
Dalam
lain.
kaitannya
dengan
asumsi
4.848779 sedangkan χ2
Hasil perhitungan yang didapat
adalah Obs*R square ( χ2
5.222509 sedangkan χ2
-tabel
2 ,α = 0,05 ), sehingga χ2
tabel
-hitung)
< χ2
–tabel
-hitung
dengan χ2
menunjukkan bahwa χ2
-hitung
(4.848779 < 14,0671). Perbandingan
antara χ2
–
-hitung
dengan χ2
menunjukkan bahwa χ2
(5.222509 < 5,99). Perbandingan
antara χ2
= 14,0671 (
df = 7 ,α = 0,05 ), sehingga χ2 -hitung < χ2
=
= 5,99 ( df =
- hitung
-tabel
–tabel,
-hitung
yang
< χ2
–tabel,
–tabel,
yang
berarti Ho tidak dapat ditolak. Dari
< χ2
–tabel,
hasil uji White Test tersebut dapat
berarti Ho tidak dapat ditolak. Dari hasil
disimpulkan
bahwa
uji LM tersebut dapat disimpulkan bahwa
heterokedastisitas.
tidak
ada
tidak ada autokorelasi.
Hasil perhitungan yang didapat
adalah Obs*R square ( χ2
-hitung
) =
tenaga kerja, variabel lain tidak berubah
a. Tenaga Kerja (TK)
Pada
hipotesa
sebelumnya
(ceteris
paribus)
dikemukakan bahwa tenaga kerja (TK)
Penanaman
berpengaruh positif terhadap Penanaman
(PMDN) naik sebesar 8.347165 %. Hal
Modal
(PMDN)
ini sesuai dengan hipotesa yang diajukan
Kalimantan Tengah. Itu berarti kenaikan
dalam penelitian ini, dimana tenaga kerja
tenaga kerja akan menaikkan Penanaman
dan Penanaman Modal Dalam Negeri
Modal
mempunyai pengaruh positif.
Dalam
Dalam
Kalimantan
Negeri
Negeri
Tengah,
(PMDN)
begitu
Modal
mengakibatkan
Dalam
Negeri
juga
sebaliknya.
b. Ekspor (EKS)
Hasil regresi menunjukkan nilai
Pada
hipotesa
koefisien TK adalah 8.347165. Hal ini
dikemukakan
dapat diartikan bahwa setiap kenaikan 1%
berpengaruh positif terhadap Penanaman
353
bahwa
sebelumnya
ekspor
(EKS)
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
Modal
Dalam
Negeri
(PMDN)
ISSN: 2476 – 9576
paribus)
mengakibatkan
Kalimantan Tengah. Itu berarti kenaikan
Modal
Ekspor
Penanaman
Kalimantan Tengah naik sebesar 0.018140
(PMDN)
%. Hal ini berbeda dengan hipotesa yang
akan
Modal
menaikkan
Dalam
Kalimantan
Negeri
Tengah,
begitu
juga
Dalam
Penanaman
Negeri
(PMDN)
diajukan dalam penelitian ini, dimana
sebaliknya.
inflasi dan Penanaman Modal Dalam
Negeri mempunyai pengaruh negatif.
Hasil regresi menunjukkan nilai
koefisien EKS adalah 1.181864. Hal ini
d. Krisis Ekonomi
dapat diartikan bahwa setiap kenaikan 1%
1) Persamaan sebelum krisis ekonomi
ekspor,
LOG(PMDN)
variabel
(ceteris
lain
tidak
paribus)
Penanaman
(PMDN)
berubah
Dalam
Kalimantan
-
145.510094
+
8.347164998LOG(TK)
mengakibatkan
Modal
=
1.181863842LOG(EKS)
Negeri
Besarnya
0.01814030927INF.
Tengah naik
+
koefisien
sebesar 1.181864 %. Hal ini sesuai
konstanta adalah = - 145.510094. Pada
dengan hipotesa yang diajukan dalam
saat variabel lain dianggap tetap atau
penelitian
ceteris paribus maka besarnya Penanaman
ini,
Penanaman
dimana
Modal
ekspor
Dalam
dan
Modal
Negeri
Dalam
Negeri
adalah
=-
mempunyai pengaruh positif.
145.510094.
c. Inflasi (INF)
2) Persamaan sesudah krisis ekonomi
Pada
hipotesa
sebelumnya
LOG (PMDN) = - 148 + 8.347164998LOG
dikemukakan bahwa inflasi (INF) akan
(TK)
berpengaruh negatif terhadap Penanaman
0.01814030927INF.
Modal
(PMDN)
konstanta adalah = - 148. Pada saat
Kalimantan Tengah. Itu berarti kenaikan
variabel lain dianggap tetap atau ceteris
inflasi akan menurunkan Penanaman
paribus maka besarnya Penanaman Modal
Modal
Dalam Negeri adalah – 148.
Dalam
Dalam
Kalimantan
Negeri
Negeri
Tengah,
(PMDN)
begitu
juga
Pada
sebaliknya.
1.181863842LOG(EKS)
Besarnya
hipotesa
+
koefisien
sebelumnya
dikemukakan bahwa krisis ekonomi (dm)
Hasil regresi menunjukkan nilai
koefisien INF adalah
+
0.018140.
akan
Hal ini
berpengaruh
Penanaman
negatif
Modal
Dalam
terhadap
Negeri
dapat diartikan bahwa setiap kenaikan 1%
(PMDN)
inflasi, variabel lain tidak berubah (ceteris
berarti pada saat terjadi krisis ekonomi
354
Kalimantan
Tengah.
Itu
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
ISSN: 2476 – 9576
akan menurunkan Penanaman Modal
Kalimantan Tengah. Artinya setiap
Dalam Negeri (PMDN) di Kalimantan
kenaikan inflasi akan meningkatkan
Tengah, begitu juga sebaliknya.
Penanaman
krisis ekonomi berpengaruh terhadap
Modal
Negeri
d.
Dummy variabel krisis ekonomi
Negeri
berpengaruh negatif dan signifikan
(PMDN) Kalimantan Tengah. Hal ini
terhadap Penanaman Modal Dalam
sesuai dengan hipotesa yang diajukan
Negeri
dalam
krisis
Tengah.
Artinya
ekonomi dan Penanaman Modal Dalam
ekonomi
akan
Negeri mempunyai pengaruh negatif.
Penanaman
Jadi
(PMDN) Kalimantan Tengah.
penelitian
adanya
berpengaruh
Modal
Dalam
Dalam
(PMDN) Kalimantan Tengah.
Hasil regresi menunjukkan bahwa
Penanaman
Modal
ini,
dimana
krisis
ekonomi akan
terhadap
Dalam
Penanaman
e. Hasil
Negeri (PMDN)
(PMDN)
di
Kalimantan
adanya
Modal
pengujian
krisis
menurunkan
Dalam
secara
Negeri
bersama-
sama menunjukkan bahwa variabel
Kalimantan Tengah.
tenaga kerja, ekspor dan tingkat inflasi
KESIMPULAN
serta
a. Tenaga
kerja
berpengaruh
positif
variabel
berpengaruh
terhadap Penanaman Modal Dalam
dummy
terhadap
ekonomi
Penanaman
Modal Dalam Negeri (PMDN).
Negeri (PMDN) Kalimantan Tengah.
Artinya setiap kenaikan tenaga kerja
DAFTAR PUSTAKA
akan meningkatkan Penanaman Modal
Arsyad, Lincolin (2009), Ekonomika
Pembangunan,
Edisi
Ketiga,
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
YKPN, Yogyakarta.
Dalam Negeri (PMDN) Kalimantan
Tengah.
b. Ekspor
berpengaruh
signifikan
positif
terhadap
Modal Dalam
dan
BPS, (1992-2005), Statistik Indonesia,
Badan Pusat Statistik, Jakarta.
Budiono
(1998),
Ekonomi
Internasional,
BPFE
UGM,
Yogyakarta.
Penanaman
Negeri
(PMDN)
Kalimantan Tengah. Artinya setiap
kenaikan ekspor akan meningkatkan
Penanaman
Modal
Dalam
Fendityana, Tunggal Yoga (2005)
Analisis Uji Kausalitas Granger
Antara Pertumbuhan Ekonomi dan
Pertumbuhan Penanaman Modal
asing Langsung Indonesia Periode
1986-2003, diakses pada tanggal
21
Mei
2016
dari
http://adln.lib.unair.ac.id/
Negeri
(PMDN) Kalimantan Tengah.
c.
Inflasi
berpengaruh
signifikan
Modal Dalam
terhadap
Negeri
positif
dan
Penanaman
(PMDN) di
355
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
Gujarati ,Damodar (2013), Econometric,
Erlangga, Jakarta.
Indra, Arya (2002), Analisis FaktorFaktor
Yang
Mempengaruhi
Penanaman Modal Dalam Negeri
Indonesia Periode 1975-2002”,
diakses tanggal 21 Mei 2016 dari
http://adln.lib.ums.ac.id/
Jhingan
M.L
(2000),
Ekonomi
Pembangunan dan Perencanaan,
Penerjemah : D.Guritno, Edisi
Pertama, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Mankiw N.Gregory (2003), Teori Makro
Ekonomi, Terjemahan Erlangga,
Jakarta. Nopirin (1995), Ekonomi
Internasional, BPFE, UGM.
Samuelsen, Paul A & William D.
Nordhaus, (1994), Makro Ekonomi,
Erlangga, Jakarta.
Sasandara, Rudy (2005), Ekspor
Indonesia : Kinerja, Permasalahan
serta Strategi Peningkatannya,
diakses tanggal 17 Juni 2016
dari http://rudicty.com/
Todaro, Michael P dan Stephen C.
Smith
(2013),
Pembangunan
Ekonomi Di Dunia Ketiga, Edisi
Kedelapan, Erlangga, Jakarta.
Widarjono, Agus (2015) Ekonometrika
Teori dan Aplikasi Untuk Ekonomi
dan Bisnis, Ekonisia FE UII,
Yogyakarta.
356
ISSN: 2476 – 9576
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
ISSN: 2476 – 9576
Download