BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Sifat fisik minyak atsiri kulit buah jeruk manis asal Eban minyak berwarna kuning muda, bobot jenis 0,854 g/ml pada 240C, indeks bias 1,4719 pada 22,1oC, kelarutan dalam alkohol (1 : 1,3) dan minyak atsiri dari daun jeruk manis adalah 0,877 g/ml pada 240C, indeks bias adalah 1,4792 pada 22,20C serta kelarutan dalam alkohol (1 : 1,4). 2. Sifat kimia minyak atsiri dari kulit buah dan daun jeruk manis adalah berbau khas. 3. Hasil analisis dengan GC-MS menunjukkan bahwa minyak atsiri kulit buah Jeruk manis asal Eban mengandung 10 komponen kimia, yaitu 5 senyawa teridentifikasi senyawa Alpha-Pinene; beta-Mirsena; D- Limonene; 1,4-Cyclohexadiene,1-methil-4-(1-methilethil); dan senyawa Linalool. 4. Hasil analisis dengan GC-MS menunjukkan bahwa minyak atsiri daun jeruk manis asal Eban mengandung 19 komponen kimia, yaitu 7 senyawa teridentifikasi senyawa Alpha-Pinene; 1-beta-Pinene; Limonene; 1,3,7Octatriene,3,7-dimethil; 1,4-Cyclohexadiene, 1-methil-4-(1-methilethil); L-Linalool dan 1- Isopropil-2-methoxy-4-methilbenzene 5.2 Saran Disarankan kepada peneliti berikutnya untuk memurnikan komposisi kimia campuran minyak atsri sampai diperoleh senyawa tunggal sehingga analisis strukturnya lebih akurat. 1 DAFTAR PUSTAKA AAK.1992., Budidaya Tanaman Jeruk, Kanisius, Yogyakarta. Achmad, 1986, Kimia Organik Bahan Alam, Universitas Terbuka, Jakarta. Guenther, T., 1987, Minyak Atsiri (Terjemahan Ketaren,S) Jilid I, UI, Jakarta. Guenther,T., 1990, Minyak Atsiri (Terjemahan Ketaren,S) Jilid IIIA, UI, Jakarta. Harborne, J.B.1987, “Metode Fitokimia“, (Terjemahan Padma Winata, k., Soediro, I.) Ed. II. ITB. Hortitech, , 2007, Minyak Atsiri Jeruk Robinson, T., 1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tingkat Tinggi (Terjemahan padma Winata,K.) Ed.VI, Institut Teknologi Bandung, Bandung. Rahardi, Yovita H. Indriani dan Haryono. 1999. Agribisnis Tanaman Buah.Penebar. Swadaya. Jakarta. R. Bambang Soelarso, Ir. 1996. Budidaya Jeruk Bebas Penyakit. Penerbit Kanisisus. Yogyakarta. ...........................Kodex Kosmetika Indonesia Ed. IV, Jakarta. Song HS, Lan Phi NT, Park YH, Sawamura M, 2007 Volatile Profiles In Cold – Pressed Peel (CitrusUnshiv Marcov, xc. Sinensis Orbeck xc. reticulata blanco) Sastrohamijojo, H., 1991, Kimia Minyak Atsiri ED.II, Gadjah Madah University Press, Yogyakarta. Sthal, E., 1985, Analisis obat secara Kromatografi dan Mikroskopi (Terjemahan Padma Winata, k., Soediro, I.), Institut Teknologi Bandung. Sarwono, B, 1994, Jeruk dan Kerabatnya, Penebus Swadaya, Jakarta. Tambaru David, Et al, 2005, Isolasi Dan Identifikasi komponen Utama Minyak Atsiri Dari kulit Buah Jeruk Manis (Sitrus sinensis, L.) Asal Soe. F.MIPA Universitas Nusa Cendana, Kupang Trubus no 340. 1998. Masih Diperlukan Penambahan 50.129 ha Kebun Jeruk. 2 Lampiran I. Skema Kerja Sampel 1000 gram Destilasi dgn air Destilat Minyak + air Dipisahkan dengan corong pisah Minyak atsiri Ditambahkan Na2SO4 anhidrat Didiamkan selama 24 jam,disaring Minyak atsiri Diuji Indeks bias Bobot jenis Kelarutan dalam alkohol 3 KLT GC-MS Lampiran II. Perhitungan Harga Rf dari Kulit Buah dan Daun Jeruk Manis. Harga Rf hasil KLT minyak atsiri dari kulit buah jeruk Rf Jarak bercak dari totolan Jarak rambat Rf 4,1 4,5 = 0,91 Harga Rf hasil KLT minyak atsiri dari daun jeruk Rf Jarak bercak dari totolan Jarak rambat Rf 3 3,7 = 0,81 4 Lampiran V. Foto-Foto Penelitian 81 82