Faktor-Faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Harga Jual

advertisement
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
3.1.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 01 Juli 2013 sampai dengan 31 Juli
2013 selama kurang lebih 30 hari.Tempat penelitian di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta
Timur. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan: 1.
Pasar Induk Kramat Jati merupakan pasar dimana banyak terdapat komoditas jeruk Medan
diperdagangkan, dan 2. Di Pasar Induk Kramat Jati banyak terdapat pedagang jeruk Medan
yang berasal dari Tanah Karo.
3.2.
Jenis dan Metode Penelitian
Berdasarkan tujuannya penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian
deskriptif mempelajarai masalah-masalah dalam masyarakat serta tatacara yang berlaku
dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatankegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung
dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Penelitian ini menggunakan metode kuantitaf
yaitu jenis penelitian yang memberi gambaran atau uraian atas suatu keadaan yang jelas
(Singarimbun, 1995).
Penelitian ini juga menggunakan metode survei dengan depth interview yaitu
mendatangi langsung dan melakukan wawancara mendalam terhadap responden yaitu para
pedagang jeruk Medan yang ada di Pasar Induk Kramat Jati.
3.3.
Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh peneliti dengan wawancara langsung terhadap responden
berdasarkan kuisioner terstruktur yang telah dipersiapkan dan observasi langsung terhadap
pedagang jeruk. Dalam penelitian ini yang menjadi data primer yaitu gambaran umum
pedagang sampel, biaya pemasaran, penerimaan, pengalaman berdagang, hubungan
kekerabatan, hubungan bisnis, dan harga jual jeruk perkelas.
Data sekunder diperoleh dari catatan-catatan yang diperoleh dari pengelola pasar
mengenai gambaran umum pasar yang terdiri dari sejarah pasar dan letak pasar, letak kioskios, biaya-biaya yang harus di bayar oleh pedagang, jumlah kios jeruk.
12
Beberapa teknik pengumpulan data primer yang digunakan dalam penelitian ini
ialah:
1) Wawancara
Ditegaskan oleh Lincoin dan Guba (Setiawan, 2010) tujuan dari wawancara yaitu
untuk mengkotruksikan, merekontruksikan, memproyeksikan dan memverifikasi objek
penelitian.
2) Observasi
Dalam melaksanakan observasi dapat dilakukan dengan dua cara, antara lain:
melalui pengamatan langsung (partisipasi) dan secara tidak langsung (tanpa partisipasi).
Keuntungan yang dapat diperoleh oleh peneliti dengan menggunakan metode observasi
ialah memungkinkan peneliti untuk mengetahui dan melakukan pencatatan mengenai
beberapa hal atau prilaku atau hal lain yang tidak dapat diperoleh secara verbal (Cahyono,
1996).
3.4.
Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini
dilakukan secara acak dan sederhana (Simple Random
Sampling) dimana semua anggota populasi, secara individual atau secara kolektif diberi
peluang yang sama untuk menjadi anggota sampel (Suryabrata, 2003).Jumlah pedagang
yang dijadikan responden sebanyak 63 orang dari ± 100 orang pedagang jeruk Medan yang
berasal dari Medan ada di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.
3.5.
Teknik Analisis Data
3.5.1 Analisis Regresi Berganda
Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini ialah data primer dilakukan analisis
data setelah dikelompokkan sesuai dengan hipotesa dan tujuan penelitian yang hendak
dicapai.
Untuk menguji pengaruh volume jual, biaya pemasaran, pendapatan kotor,
pengalaman, hubungan kekerabatan dan hubungan bisnis terhadap harga jual jeruk
digunakan analisis regresi.
Disusun model dalam bentuk persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Yi = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5D1 + β6D2 + ei
Keterangan:
Yi = Harga
β0 = Intercept / konstan
β1….β5 = Koefisien regresi variabel
13
X1 = Volume jual
X2 = Biaya pemasaran
X3 = Pendapatan kotor
X4 = Pengalaman
D1= Hubungan Kekerabatan (Dummy)
D2 = Hubungan bisnis (Dummy)
ei = kesalahan
3.5.2 Uji Signifikansi
Untuk pengujian adanya pengaruh variabel bebas secara keseluruhan terhadap
variabel tidak bebas secara bersama-sama menggunakan uji F. Dengan membandingkan
nilai F hitung dengan F tabel, dengan hipotesa :
Ho : bi = 0
H1 : bi ≠ 0
Ho ditolak jika F-hitung > F-tabel, maka variabel independen berpengaruh
terhadap variabel dependen secara bersama-sama.
Ho diterima jika F-hitung < F-tabel, maka variabel independen tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen secara bersama-sama.
Sedangkan uji t digunakan untuk melihat seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi dependen. Penelitian ini
menggunakan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) yaitu dengan membandingkan antara thitung dengan t-tabel dengan pengujian hipotesa :
Ho : bi = 0
H1 : bi ≠ 0
Ho ditolak jika t-hitung > t-tabel, maka variabel independen berpengaruh terhadap
variabel dependen secara individu.
H1 diterima jika t-hitung < t-tabel, maka variabel independen tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen secara individu.
3.5.3 Uji Validitas terhadap Asumsi Regresi
a)
Uji Multikolinieritas
Untuk mengetahui atau mendeteksi keberadaan multikolinieritas cara yang dipakai
adalah dengan melihat nilai VIF pada collinearity statistics. Dengan syarat apabila nilai
VIF>10, maka dalam variabel tersebut ada multikolinieritas dengan variabel bebas
lainnya.Demikian sebaliknya jika VIF ≤ 10, maka variabel tersebut tidak ada
14
multikolinieritas
dengan
variabel
bebas
lainnya.
Cara
mengatasi
jika
terjadi
multikolinieritas ialah dengan cara residual.
b) Uji Heteroskedastisitas
Mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan menggunakan Uji Park, yaitu
nilai Y calculated (predicted) terhadap nilai residual (ei2), jika nilai t hitung maupun nilai F
hitung >F0.05 maupun F0.05 maka dikatakan ada heteroskedastisitas. Cara mengatasi jika
terjadi heteroskedastisitas ialah dengan cara transformasi logaritma normal.
c)
Uji Autokorelasi
Pengujian autokolerasi untuk mengetahui ada tidaknya, positif dan negatifnya
korelasi antara variabel pengganggu. Uji ini delakukan dengan pendekatan (rho) ρ ( (2DW/2) ). Dengan syarat, jika ρ mendekati 0 maka tidak terdapat autokorelasi, jika ρ
mendekati 1 maka ada autokorelasi positif dan jika ρ mendekati -1 maka ada autokorelasi
negatif. Cara mengatasi jika terjadi autokorelasi ialah dengan melakukan acak data.
15
Download