Narasi tentang dasar-dasar manajemen Dasar- dasar dari manajemen ada tiga (3) macam yaitu : Yang pertama adalah manusia, manusia sendiri dalam manajemen memiliki 2 macam yaitu : skill dan keterampilan . Skill adalah kapasitas seseorang untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan atau kemampuan itu cenderung abstrak { tidak terlihat secara nyata atau kasat mata },atau kecakapan atau potensi seseorang individu untuk menguasai keahlian dalam melakukan atau mengerjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan seseorang. Contoh nyata dari skill adalah kemampuan menggambar dan kemampuan seseorang berfikir cepat , jika seseorang memiki kemampuan menggambar secara khusus pasti beliau lebih mudah dalam menggambar apapun yang di inginkannya. Dan contoh dari sesorang berfikir cepat adalah , seseorang yang mengikuti olimpiade matematika , seseorang tersebut tidak akan bisa mengikuti olimpiade matematika jika seseorang tersebut tidak memilik kemampuan berfikir secara cepat dan tepat dalam bidang matematika,jadi seseorang yang ingin mengikuti olimpiade apapun harus memiliki kemampuan berfikir cepat terlebih dahulu. Keretampilan adalah sesuatu yang istimewa yang telah di miliki oleh seseorang , atau kelebihan dan kecakapan yang telah di miliki oleh seseorang untuk mampu menggunakan akal, fikiran,ide dan kreatifitasnya dalam mengerjakan atau menyelesaikan sesuatu. Contoh dari ketrampilan adalah memasak, seseorang bisa di katakan ahli memasak jika seseorang tersebut memiliki keterampilan memasak secara khusus, seseorang tersebut dapat menguasai semua macam-macam masakan dan semua teknik-tenik dalam mengelola makanan menjadi makanan yang lezat dan higienis. Jika seseorang tersebut tidak bisa menguasai macam-macam masakan dan teknik-teknik dalam mengelola makanan , maka seseorang tersebut belum memiliki keterampilan memasak secara khusus, jadi seseorang yang pandai memasak harus memiliki keterampilan terlebih dahulu. Yang kedua adalah proses, proses terdiri dari 2 macam yaitu : Learning dan Reenginering Learning adalah pembelajaran , sedangkan di dalam manajemen learning adalah learning manajemen system (biasa disingkat LMS) , LMS merupakan sistem untuk mengelola catatan pelatihan dan pendidikan, perangkat lunaknya untuk mendistribusikan program melalui internet dengan fitur untuk kolaborasi secara ‘’online’’. Dalam pelatihan korporasi, LMS biasanya digunakan untuk mengotomatisasi pencatatan dan pendaftaran karyawan. . Dimensi untuk belajar sistem manajemen meliputi ‘’Students self-service’’ (misalnya, registrasi mandiri yang dipimpin instruktur pelatihan), pelatihan alur kerja (misalnya, pemberitahuan pengguna, persetujuan manajer, daftar tunggu manajemen), penyediaan pembelajaran ‘’online’’ (misalnya, pelatihan berbasis komputer, membaca & memahami), LMS juga digunakan oleh regulasi industri (misalnya jasa keuangan dan biopharma) untuk pelatihan kepatuhan, LMS termasuk "sistem manajemen kinerja" meliputi penilaian karyawan, manajemen kompetensi, analisis keterampilan, perencanaan suksesi, dan penilaian ‘’multi-rater’’ (misalnya, review 360 derajat). Teknik modern sekarang menggunakan pembelajaran berbasis kompetensi untuk menemukan kesenjangan belajar dan panduan materi seleksi pelatihan. Contoh dari learning adalah pembelajaran tentang pembukuan di kantor , seseorang tidak akan pernah dapat mengerti tentang pembukuan jika seseorang tersebut belum belajar , atau jika seseorang tersebut belum menerima pembelajaran tentang pembukuan , maka sebab itu seseorang tersebut harus belajar dulu ke seseorang yang lebih banyak memahami tentang pembukuan , jika seseorang tersebut sudah bisa memahami tentang pembukuan yang sudah di berikan atau di ajarkan barulah seseorang tersebut bisa membuat pembukuan dengan cepat dan rapi, karena seseorang tersebut sudah belajar kepada seseorang yang lebih banyak menguasai tentang pembukun . jadi seseorang yang awalnya tidak bisa lalu seseorang tersebut belajar dengan giat lalu menjadi bisa , itu di sebut dengan proses pembelajaran atau learning { learning manajemen system }. Re-Enginering adalah merekayasa ulang atau mendaur ulang. Sedangkan di dalam manajemen re enginering adalah Business Process Reengineering (BPR, Rekayasa ulang proses bisnis) adalah pemikiran kembali secara fundamental dan perancangan kembali proses bisnis secara radikal, dihasilkan dari sumber daya organisasi yang tersedia. BPR menggunakan pendekatan untuk perancangan kembali cara kerja dalam mendukung misi organisasi dan mengurangi biaya. Perancangan ulang dimulai dengan penaksiran level tinggi terhadap misi organisasi, tujuan strategis, dan kebutuhan pelanggan. Atau dalam pengertian yang lain Business Process Reengineering dikenal juga dengan istilah Business Process Redesign (Perancangan Ulang Proses Bisnis), Business Transformation, atau Business Process Change Management. Business Process Reengineering (BPR) dimulai sebagai teknik sektor privat untuk mendukung organisasi secara fundamental memikirkan kembali bagaimana mereka mengerjakan bisnis yang mampu meningkatkan jasa kepada pelanggan, memotong biaya operasional dan menjadi kompetitor kelas dunia. Kunci utama dalam perancangan ulang adalah pengembangan sistem informasi dan jaringan. Organisasiorganisasi besar semakin banyak menggunakan teknologi ini untuk lebih mendukung proses bisnis yang inovatif dibanding memperbaiki metode kerja pada saat yang sama. Contoh dari re engineering adalah proses daur ulang dari kulit jeruk menjadi mainan mobilmobilan , dengan cara kulit jeruk tersebut di potong terlebih dahulu lalu kulit jeruk nya di keringkan selama beberapa hari , kemudian kulit jeruk tersebut di buat untuk membuat pola dari mobil-mobil an , sesudah di buat kulit jeruk tersebut kemudian di rapikan dan di per indah , kemudian kulit jeruk yang membentuk pola di satukan satu persatu , hingga membentuk sebuah mainan anak-anak yaitu mobil-mobilan dari kulit jeruk. Yang ketiga adalah oraganisasi , organisasi sendiri dalam manajemen ada satu { 1 }, yaitu struktur . Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan opersional untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan diinginkan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melaporkan kepada siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban apa yang akan dikerjakan. Pengorganisasian Sebagai Fungsi dari Manajemen meliputi : Organisasi formal dan organisasi informal . Organisasi formal ialah suatu organisasi yang memiliki struktur yang jelas, pembagian tugas yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas. Atau organisasi yang memiliki struktur (bagan yang menggambarkan hubungan-hubungan kerja, kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab antara pejabat dalam suatu organisasi). Organisasi Informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Contoh dari struktur organisasi . { karang taruna } Deskripsi : 1). Ketua sebagai pemimpin sekaligus sebagai orang yang bertanggung awab atas semua kegiatan. 2). Wakil Ketua sebagai perwakilan pemimpin apabila pemimpin berhalangan hadir dan membantu ketua sebagai orang yang bertanggung jawab atas suatu kegiatan. 3).Sekretaris sebagai pembantu dalam membuat proposal,laporan dalam suatu kegiatan agar dapat disetujui oleh ketua dan wakil ketua 4). Bendahara sebagai pemegang keuangan dalam suatu organisasi serta membuat laporan keuangan. 5). Anggota sebagai pembantu dalam penyelenggaraan suatu kegiatan. KETUA WAKIL KETUA BENDAHARA SEKRETARIS ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA