1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar BelakangMasalah Pasar modal merupakan tempat dilangsungkannya jual dan beli instrumen keuangan jangka panjang oleh pembeli dan penjual, yang diterbitkan oleh perusahaan swasta, pemerintah maupun public authorities (Luhur, 2010).Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Pasar modal banyak mendapatkan perhatian dari investor, emiten maupun pemerintah karena perannya yang mendukung perekonomian suatu negara. Harga saham adalah nilai dari penyertaan atau kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan.Hal yang paling penting untuk diperhatikan bagi seorang investor dalam berinvestasi di pasar modal adalah pergerakan harga sahamnya. Apabila ada kenaikan harga saham, berarti menunjukan kinerja atau prestasi emiten sedang mengalami peningkatan begitu juga sebaliknya jika kinerja atau prestasi emiten mengalami penurunan maka harga saham juga akan mengalami penurunan.Fluktuasi harga saham di pasar modal dapat dipengaruhi beberapa faktor ekonomi dan non ekonomi (Inda Kristiana dan Sri Suratna, 2005). Meskipun tidak terkait secara langsung dengan 2 pasarmodal akan tetapi pengaruh lingkungan ekonomi maupun non ekonomi tidak dapat dipisahkan dari aktivitas pasar modal. Menurut Jogiyanto (2014) Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi (information content), maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukan dengan adanya perubahan harga sekuritas bersangkutan, reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return. Pengumuman yang mengandung informasi akan memberikan abnormal return pada pasar. Sebaliknya yang tidak mengandung informasi tidak memberikan abnormal return kepada pasar (Jogiyanto, 2014:624). Salah satu yang memberikan pengaruh terhadap naik turunya harga saham di Bursa efek adalah kondisi keamanan suatu negara atau kebijakan yang berubah karena pergantian pemerintahan contohnya adalah pergantian pemegang kekuasaan, perubahan aturan baru dan undang undang. Peristiwayang terjadi didalam negeri akan mempengaruhi kepercayaan investor terhadap permintaan dan penawaran saham karena adanya perubahan harga saham yang secara langsung ataupun tidak langsung. Index harga saham gabungan setiap hari selalu mengalami perubahan akan tetapi perubahan tersebut tidak signifikan atau biasa terjadi. Naik turunya bisa dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan non ekonomi atau oleh 3 peristiwa tertentu, akan tetapi tetap akan mengalami perubahan tanpa perlu terjadinya suatu peristiwa. Jika terjadi peristiwa diluar kebiasaan sehari-hari penulis ingin melihat apakah peristiwa tersebut menimbulkan perubahan harga yang sangat signifikan terhadap harga saham. Salah satu peristiwa kebijakan baru yanghendak diuji untukmengetahui kandungan informasinya terhadap bursa efek adalah disahkannya peraturan tax amnesty. Alasan memilih peristiwa tersebut adalah karena peraturan baru yang disahkan presiden sangat erat kaitanya dengan pasar modal serta tax amnesty merupakan kebijakan yang baru. Penelitian mengenai pengaruh sebuah peristiwa terhadap aktivitas pergerakan harga saham di pasar modal dilakukan melalui event study. Menurut Jogiyanto (2014:623), event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu pengumuman. Penelitian mengenai pengaruh disahkannya undang undang tax amnesty terhadap harga saham LQ-45 dilakukan melalui event study. Beberapa penelitian di Indonesia yang sudah melakukan penelitian tentang pengaruh peristiwa baru terhadap perdagangan di Bursa Efek Indonesia, antara lain : Penelitian Rinda Fithriyana, Emrinaldi Nur dan Vince Ratnawati tahun 2013 yang berjudul Analis dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terhadap pergerakan harga saham (seminggu sebelum 4 dan seminggu sesudah kenaikan BBM) tahun 2013. Menyimpulkan Tidak terdapat perbedaaan signifikafn pada variabel abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman kenaikan harga BBM 2013. Hal ini disebabkan karena kenaikan BBM dianggap bukan sebagai faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan harga saham dan tidak memiliki kandungan informasi. Pada volume perdagangan saham terdapat bengaruh harga saham yang menyebabkan penurunan harga saham karena pengumuman kenaikan BBM, investor lebih cenderung menahan diri untuk tidak melakukan transaksi. Penelitian selanjutnya tahun 2014 dilakukan oleh Intan Ayu Rahmawati, Bety Nur Achadiyah yang berjudul Analisis perbedaan Abnormal Return saham sebelum dan sesudah putusan siding sengketa pemilu Presiden 2014. (Studi Kasus Saham di Bursa Efek Indonesia) menyimpulkan tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return saham sebelum dan sesudah putusan sidang sengketa pemilu presiden 2014, karena investor cenderung belajar dari pengalaman dalam menghadapi peristiwa politik untuk mengambil keputusan. Peneliti lain adalah Andri Yuwono tahun 2013 dengan judul Reaksi pasar modal di bursa efek Indonesia terhadap pengumuman peristiwa bencana banjir yang melanda daerah Khusus Ibu kota Jakarta tahun 2013, menemukan Hasil analisis bahwa abnormal return bagi investor terbukti signifikan dan rata-rata aktivitas volume perdagangan sepuluh hari sebelum dan sepuluh hari setelah peristiwa menunjukkan bahwa secara statistik tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata aktivitas volume perdagangan sepuluh hari 5 sebelum dengan rata-rata aktivitas volume perdagangan sepuluh hari setelah peristiwa. Gede Bhakti Pratama, Ni Kadek Sinarwati dan Nyoman Ari Surya Dharmawanpada tahun 2015 juga melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Peristiwa Politik (Event Study pada Peristiwa Pelantikan Joko Widodo Sebagai Presiden Republik Indonesia Ke7). Menghasilkan bahwa peristiwa pelantikan Joko Widodo sebagai Presiden Indonesia ke-7 tidak mengakibatkan adanya abnormal return yang signifikan pada saat periode peristiwa. Hal ini berarti bahwa pasar modal Indonesia tidak bereaksi terhadap peristiwa tersebut. Heri Santoso dan Luh Gede Sri Artini tahun 2015 menemukan bahwa pada Reaksi pasar modal Indonesia terhadap pemilu legislatif 2014 pada indeks LQ-45 di BEI, tidak memberi dampak yang signifikan terhadap perbedaan abnormal return dalam Indeks LQ-45 dikarenakan hasil pada pemilihan umum legislatif sudah dapat diprediksi sebelumnya, yaitu dengan cara mencari informasi lebih dahulu melalui media-media online, media sosial ataupun media lain yang memberi informasi dengan update cepat dan terkini.ReshuffleKabinet 2011 dan abnormal return di pasar modal Indonesia oleh Sri Hasnawati juga menyimpulkan bahwa reshuffle kabinet yang dilakukan tidak berdampak terhadap abnormal return di BEI maupun pada abnormal return industri yang terdaftar di BEI. Tabel 1.1 6 Perbedaan penelitian terdahulu(Variabel Terikat : Harga Saham) Variabel Bebas No 1. 2. Peneliti Hasnawati Sri Fithriyana Rinda, Tahun Peristiwa Abnormal Return Volume Perdagangan Saham 2011 Resuffle Tidak Ada - Kabinet Perbedaan Kenaikan Tidak Ada Ada BBM Perbedaan Perbedaan Bencana Ada Tidak Ada Banjir Perbedaan Perbedaan Siding Tidak Ada - Sengfketa Perbedaan 2013 Emrinaldi Nur dan Vince Ratnawati. 3. 4. Andri Yuwono. Rahmawati Intan 2013 2014 Ayu i, Bety Nur Achadiyah. 5. Santoso Heri dan Pemilu 2015 Luh Gede Sri Pemilu Tidak Ada Legislatif Perbedaan Pelantikan Tidak Ada Presiden Perbedaan - Artini. 6. Pratama Gede Bhakti, Ni Kadek 2015 Sinarwati dan Joko Nyoman Ari Widodo Surya Dharmawan. - 7 Pada tanggal 28 Juni 2016 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah resmi mengesahkan undang undang tax amnesty yang mengatur tentang pengampunan perpajakan yang bertujuan untuk memaksimalkan sumber penerimaan pajak. Sejak disahkantax amnesty memberikan sentimen positif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).selasa (28/6/2016), IHSG naik 46,11 poin atau 0,95 persen ke level 4.882,17. Indeks saham LQ45 naik 1,32 persen ke level 833,85. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat. Ada sebanyak 158 menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 138 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. Akan tetapi, 91 saham diam di tempat.Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.890,60 dan terendah 4.835,43. Transaksi perdagangan saham pada hari ini cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 278.397 kali dengan volume perdagangan 8,4 miliar saham. (http://presidenri.go.id/ulasan/perekonomian/reaksi-positif-pasar-usaipengesahkan-uu-tax-amnesty.html) Persamaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu adalah bahwa penelitian ini merupakan penelitian event study yang menganalisis pengaruh peristiwa diluar kondisi internal emiten terhadap harga saham. Peristiwa disahkannya tax amnesty pada tanggal 28 juni 2016 inilah yang akan diuji kandungan informasinya terhadap respon pasar modal. Grinblatt , Masulis dan Titman (1984) dalam (Jogiyanto,2014:632) Menggunakan data harian untuk melihat pengaruh dari pengumuman stock split. Sebanyak 125 peristiwastock split yang bebas dari pengumuman lainnya selama tiga hari 8 sekeliling tanggal pengumuman dijadikan sebagai sampel data. Event dalam kasus yang akan diuji dalam penelitian mengenai dampak yang ditimbulkan akibat peristiwa tersebut sebelum dipengaruhi peristiwa lain, Maka jumlah hari yang akan diamati adalah 5 hari sebelum tax amnesty disahkan, yaitu tanggal 21 Juni 2016 sampai 27 Juni 2016 dan 5 hari sesudah tax amnestydisahkan, yaitu tanggal 29 Juni 2016 sampai tanggal 12 Juli 2016.Dari beberapa peristiwa yang terjadi di Indonesia,Salah satu peristiwa peraturan undang undang terbaru yang hendak diuji kandungan informasinya terhadap reaksi pasar modal adalah peristiwa disahkannya undang - undang tax amnesty.Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH DISAHKANNYA UNDANG UNDANG TAX AMNESTY 2016 TERHADAP HARGA SAHAM (Event Study Pada Saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia). 1.2. Rumusan Masalah Peristiwa yang hendak diuji kandunganinformasinya terhadap aktivitas bursa efek adalah peristiwa disahkannya tax amnesty pada tanggal 28 juni 2016 alasannya adalah karena peristiwa disahkannya tax amnesty merupakan peristiwa kebijakan baru yang memberikan berdampak luas dan berpengaruhterhadap iklim investasi. Permasalahan dalam penelitian ini adalah adanya pengesahanundang undang tax amnestyyang menarik untuk diteliti berkaitan dengan indeksLQ-45 sebelum dan sesudah peristiwa tersebut.Selain berdasarkan permasalahan tersebut, hasil penelitian terdahulutentang event study menunjukkan hasil yang berbeda-beda. 9 Berdasarkan uraian permasalahan tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah terdapat perbedaan terhadap saham LQ-45sebelum dan setelah disahkannya tax amnesty pada tanggal 28 Juni 2016 ? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian adalah Untuk mengetahui pengaruh disahkannya tax amnesty tahun 2016terhadap harga saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia. 1.4. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: 1. Bagi dunia usaha, memperoleh gambaran tentang reaksi pasar,sehingga bisa dijadikan evaluasi bagi perusahaan dan bagi investor dalam mengambil keputusan. 2. Pelaku pasar modal, memperoleh gambaran tentang reaksi pasar modal yang terkait dengan peristiwa peraturan perundang – undang baru yang diterapkan agar dimasa yang akan datang dapat mengantisipasi kemungkinan yang terjadi dan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam pembelian dan penjualan saham. 3. Kalangan akademis, diharapkan dapat menambah pengetahuan yang dijadikan acuan untuk penulisan serupa dimasa yang akan datang. 1 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah konstruk atau hal yang sedang diteliti yang merupakan simbol yang diberi angka atau nilai. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham LQ-45. Harga saham LQ-45 merupakan harga saham penutupan (closing price) pada periode penelitian t yaitu periode sebelum dan sesudah disahkannyaundang – undangtax amnesty 2016. Definisi operasional adalah unsur penelitian yang terkait dengan variabel yang terdapat dalam judul penelitian dengan cara memberikan arti, atau mengklasifikasikan kegiatan maupun memberikan suatu operasional. Variabel operasioal dalam penelitian ini adalah harga saham LQ45 dengan indikator rata – rata harga saham LQ45 yang menunjukan nilai dari saham yang akan digunakan untuk mengetahui perubahannya karena pengaruh reaksi pasar oleh peristiwadisahkannyaundang - undang tax amnesty 2016. Perubahan harga saham harian perusahaan LQ-45 dimulai sejak 5 hari sebelum peristiwadisahkannyaundang - undang tax amnesty (t-5), pada saat terjadi peristiwa disahkannyaundang - undang tax amnesty (t0) dan 5 hari setelah tanggal peristiwa disahkannyaundang - undang tax amnesty (t+5). 2 Periode Jendela Rata – rata harga saham seluruh saham perusahaan perbankan yang dijadikan sampel sebelum dan sesudahperistiwa disahkannyaundangundang tax amnesty, dengan rumus sebagai berikut : AP before = ∑𝑛 𝑖=1 𝑃𝑖𝑡 𝑘 AP after = ∑𝑛 𝑖=1 𝑃𝑖𝑡 𝑘 Keterangan : AP before t = Rata – rata harga saham pada hari ke-t sebelum peristiwa 1.2 AP after t = Rata – rata harga saham pada hari ke-t setelah peristiwa Pit = Harga saham untuk sekuritas ke-i pada hari ke-t K = Jumlah saham yang terpengaruh oleh peristiwa Populasi dan Penentuan Sampel Populasi adalah sekumpulan obyek yang menjadi pusat perhatian yang dari padanya terkandung informasi yang ingin diketahui, sehingga ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia, yaitu sebanyak 45 perusahaan. Sampel adalah sebagian dari obyek yang diselidiki dari keseluruhan 3 obyek yang ada dalam populasi dimana pengambilan yang dilakukan harus mewakili populasi atau harus representatif. Teknik pemilihan sampel menggunakan metode sensus atau sampel total (total sampling). Metode sensus berarti metode pengumpulan data dimana seluruh populasi diselidiki tanpa terkecuali dikarenakan anggota populasi yang relatif kecil dan mudah dijangkau sehingga diharapkan hasilnya bisa lebih mendekati nilai sesungguhnya dan dapat memperkecil terjadinya kesalahan atau penyimpangan terhadap nilai populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah saham LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yaitu sebanyak 45 perusahaan. Alasan peneliti memilih sampel LQ-45 adalah karena LQ-45 terdiri dari saham – saham yang paling aktif diperdagangkan di BEI. Pasar modal di Indonesia masih tergolong pasar modal yang transaksinya tipis (thin market), yaitu pasar modal yang sebagian sekuritasnya kurang aktif diperdagangkan. IHSG mencakup semua saham yang tercatat, sebagian besar kurang aktif diperdagangkan dan dianggap tepat sebagai indikator kegiatan pasar modal sehingga alternative indeks yang digunakan dalam penelitian adalah Indeks Liquid-45 (ILQ-45). Indeks saham LQ-45 diharapkan memperoleh reaksi pasar terhadap informasi yang tercermin melalui pergerakan harga saham LQ-45. Penelitian ini merupakan event study terutama untuk periode harian sehingga memerlukan emiten-emiten yang memiliki liquiditas, aktif dan kapitalisasi pasar yang tinggi sehingga pengaruh dari suatu disahkannya kebijakan baru dapat diukur dengan segera dan relatif akurat. Kriteria sampel 4 penelitian juga meliputi saham tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam kelompok perusahaan LQ-45 yang terdiri dari 45 saham-saham yang aktif diperdagangkan selama periode penelitian. Berdasarkan kriteria pemilihan sampel di atas, diperoleh jumlah sample sebanyak 45 perusahaan yang tedaftar di LQ-45. 1.3 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan data sekunder. Data sekunderadalah data yang diperoleh dari pihak ketiga dan biasanya dalam bentuk angka / kuantitatif. Jenis data penelitian adalah data time series yaitu data yang dikumpulkan dari beberapa tahapan waktu. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari Bursa Efek Indonesia, Yang terdiri dari : a. Daftar saham perusahaan LQ 45 selama periode penelitian untuk masing – masing sampel peristiwa, diambil dari website www.duniainvestasi.com. b. Harga penutupan (closing price) saham harian LQ-45 pada 5 hari sebelum hingga 5 hari setelah peristiwa disahkannyaundang - undang tax amnesty, diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (www.duniainvestasi.com). 1.4 Metode Pengumpulan Data 5 Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi karena data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah berupa data sekunder. Data harga saham harian diperoleh dengan mengambil data dari BEI melalui www.duniainvestasi.com, diambil disekitar tanggal peristiwa disahkannyaundang – undangtax amnesty dengan periode waktu 5 hari sebelum dan 5 hari setelah peristiwa. 1.5 Uji Normalitas Data Sebelum data yang diperoleh diolah untuk melakukan analisis, maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel dependen dan independen dalam model tersebut terdistribusi secara normal (Ghozali, 2006). Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan teknik One Sample Kolomogorov Smirnov Test. Uji normalitas ini berfungsi untuk menentukan alat uji statistik apa yang digunakan. Apabila data yang diuji berdistribusi normal maka akan digunakan statistik parametik dimana hipotesis diuji dengan uji t beda ratarata untuk sampel berpasangan (Paired Sample Test).Uji Statistik One Sample Kolomogorov Sminov Test dilakukan dengan membuat hipotesis : a. H0 = Data berdistribusi normal (ρ ≥ 0,05) b. Ha = Data tidak berdistribusi normal (ρ ≤ 0,05) Namun apabila data tidak terdistribusi secara normal maka akan digunakan statistik nonparametric dimana hipotesis diuji dengan uji Wilcoxon Signed Rank dengan kriteria : 6 a. Ha = Data signifikan (ρ ≤ 0,05) b. H0 = Data tidak signifikan (ρ ≥ 0,05) 1.6 Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode uji beda rata –rata dua sampel berpasangan (t-test) untuk menguji hipotesis pertama dan kedua yaitu terdapat perbedaan harga saham antara sebelum dan sesudah disahkannyaundang-undangtax amnesty tahun 2016. Data berpasangan adalah data yang satu berpasangan dengan data yang lain secara khusus, dalam penelitian ini yaitu harga saham sebelum dan sesudah peristiwa disahkannyaundang-undangtax amnesty. Adapun metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan tahap – tahap sebagai berikut : a. Uji Korelasi Rata – Rata Berpasangan Uji korelasi rata – rata berpasangan (paired samples correlations) adalah uji untuk menentukan apakah ada hubungan/korelasi peristiwa antara sebelum disahkannyaundang-undangtax amnesty dan sesudah disahkannyaundang-undangtax amnesty berhubungan secara nyata. b. Perumusan Hipotesis Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan disahkannyaundangundangtax amnesty Indonesia tahun 2016 terhadap harga saham LQ45. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan disahkannyaundang- 7 undangtax amnesty Indonesia tahun 2016 terhadap harga saham LQ45. c. Menentukan rata – rata harga saham LQ-45 masing – masing sebelum dan sesudah disahkannyaundang-undangtax amnesty tahun 2016. d. Menentukan derajat kepercayaan dalam penelitian ini 95% dengan tingkat signifikansi (α) 5%. e. Melakukan pengujian data dengan menggunakan metode Paired Sample T Test pada masing – masing variabel dependent untuk mengetahui apakah disahkannyaundang-undangtax amnestymemberikan dampak terhadap harga saham. Pengujian data menggunakan SPSS versi 20. f. Menetukan Kriteria Hipotesis Dalam penelitian ini menggunakan uji Paired Sample T Test. Uji Paired Sample T Test digunakan untuk mengetahui apakah suatu peristiwa tersebut berpengaruh signifikan atau tidak, ditentukan melalui kriteria sebagai berikut : 1. Jika Signifikan (P value) t < 0,05 , maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan disahkannyaundang-undangtax amnesty tahun 2016 terhadap harga saham LQ-45. 2. Jika Signifikansi (P value) t > 0,05 , maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak terdapat 8 pengaruh yang signifikan disahkannyaundangundangtax amnesty tahun 2016 terhadap harga saham LQ-45.