BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar BelakangMasalah Pasar modal

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar BelakangMasalah
Pasar modal merupakan tempat dilangsungkannya jual dan beli
instrumen keuangan jangka panjang oleh pembeli dan penjual, yang
diterbitkan oleh perusahaan swasta, pemerintah maupun public authorities
(Luhur, 2010).Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu
negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai
sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk
mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Pasar modal banyak
mendapatkan perhatian dari investor, emiten maupun pemerintah karena
perannya yang mendukung perekonomian suatu negara.
Harga saham adalah nilai dari penyertaan atau kepemilikan seseorang
dalam suatu perusahaan.Hal yang paling penting untuk diperhatikan bagi
seorang investor dalam berinvestasi di pasar modal adalah pergerakan harga
sahamnya. Apabila ada kenaikan harga saham, berarti menunjukan kinerja
atau prestasi emiten sedang mengalami peningkatan begitu juga sebaliknya
jika kinerja atau prestasi emiten mengalami penurunan maka harga saham
juga akan mengalami penurunan.Fluktuasi harga saham di pasar modal dapat
dipengaruhi beberapa faktor ekonomi dan non ekonomi (Inda Kristiana dan
Sri Suratna, 2005). Meskipun tidak terkait secara langsung dengan
2
pasarmodal akan tetapi pengaruh lingkungan ekonomi maupun non ekonomi
tidak dapat dipisahkan dari aktivitas pasar modal.
Menurut Jogiyanto (2014) Pengujian kandungan informasi dimaksudkan
untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman
mengandung informasi (information content), maka diharapkan pasar akan
bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar
ditunjukan dengan adanya perubahan harga sekuritas bersangkutan, reaksi ini
dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau
dengan menggunakan abnormal return. Pengumuman yang mengandung
informasi akan memberikan abnormal return pada pasar. Sebaliknya yang
tidak mengandung informasi tidak memberikan abnormal return kepada pasar
(Jogiyanto, 2014:624).
Salah satu yang memberikan pengaruh terhadap naik turunya harga
saham di Bursa efek adalah kondisi keamanan suatu negara atau kebijakan
yang berubah karena pergantian pemerintahan contohnya adalah pergantian
pemegang kekuasaan, perubahan aturan baru dan undang undang.
Peristiwayang terjadi didalam negeri akan mempengaruhi kepercayaan
investor terhadap permintaan dan penawaran saham karena adanya perubahan
harga saham yang secara langsung ataupun tidak langsung.
Index harga saham gabungan setiap hari selalu mengalami perubahan
akan tetapi perubahan tersebut tidak signifikan atau biasa terjadi. Naik
turunya bisa dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan non ekonomi atau oleh
3
peristiwa tertentu, akan tetapi tetap akan mengalami perubahan tanpa perlu
terjadinya suatu peristiwa. Jika terjadi peristiwa diluar kebiasaan sehari-hari
penulis ingin melihat apakah peristiwa tersebut menimbulkan perubahan
harga yang sangat signifikan terhadap harga saham.
Salah satu peristiwa kebijakan baru yanghendak diuji untukmengetahui
kandungan informasinya terhadap bursa efek adalah disahkannya peraturan
tax amnesty. Alasan memilih peristiwa tersebut adalah karena peraturan baru
yang disahkan presiden sangat erat kaitanya dengan pasar modal serta tax
amnesty merupakan kebijakan yang baru.
Penelitian mengenai pengaruh sebuah peristiwa terhadap aktivitas
pergerakan harga saham di pasar modal dilakukan melalui event study.
Menurut Jogiyanto (2014:623), event study merupakan studi yang
mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya
dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan
untuk menguji kandungan informasi dari suatu pengumuman. Penelitian
mengenai pengaruh disahkannya undang undang tax amnesty terhadap harga
saham LQ-45 dilakukan melalui event study.
Beberapa penelitian di Indonesia yang sudah melakukan penelitian
tentang pengaruh peristiwa baru terhadap perdagangan di Bursa Efek
Indonesia, antara lain : Penelitian Rinda Fithriyana, Emrinaldi Nur dan Vince
Ratnawati tahun 2013 yang berjudul Analis dampak kenaikan harga bahan
bakar minyak (BBM) terhadap pergerakan harga saham (seminggu sebelum
4
dan seminggu sesudah kenaikan BBM) tahun 2013. Menyimpulkan Tidak
terdapat perbedaaan signifikafn pada variabel abnormal return sebelum dan
sesudah pengumuman kenaikan harga BBM 2013. Hal ini disebabkan karena
kenaikan BBM dianggap bukan sebagai faktor utama yang menyebabkan
terjadinya perubahan harga saham dan tidak memiliki kandungan informasi.
Pada volume perdagangan saham terdapat bengaruh harga saham yang
menyebabkan penurunan harga saham karena pengumuman kenaikan BBM,
investor lebih cenderung menahan diri untuk tidak melakukan transaksi.
Penelitian selanjutnya tahun 2014 dilakukan oleh Intan Ayu Rahmawati,
Bety Nur Achadiyah yang berjudul Analisis perbedaan Abnormal Return
saham sebelum dan sesudah putusan siding sengketa pemilu Presiden 2014.
(Studi Kasus Saham di Bursa Efek Indonesia) menyimpulkan tidak terdapat
perbedaan rata-rata abnormal return saham sebelum dan sesudah putusan
sidang sengketa pemilu presiden 2014, karena investor cenderung belajar dari
pengalaman
dalam menghadapi peristiwa politik untuk mengambil
keputusan.
Peneliti lain adalah Andri Yuwono tahun 2013 dengan judul Reaksi pasar
modal di bursa efek Indonesia terhadap pengumuman peristiwa bencana
banjir yang melanda daerah Khusus Ibu kota Jakarta tahun 2013, menemukan
Hasil analisis bahwa abnormal return bagi investor terbukti signifikan dan
rata-rata aktivitas volume perdagangan sepuluh hari sebelum dan sepuluh hari
setelah peristiwa menunjukkan bahwa secara statistik tidak ada perbedaan
yang signifikan antara rata-rata aktivitas volume perdagangan sepuluh hari
5
sebelum dengan rata-rata aktivitas volume perdagangan sepuluh hari setelah
peristiwa.
Gede Bhakti Pratama, Ni Kadek Sinarwati dan Nyoman Ari Surya
Dharmawanpada tahun 2015 juga melakukan penelitian dengan judul Reaksi
Pasar Modal Indonesia Terhadap Peristiwa Politik (Event Study pada
Peristiwa Pelantikan Joko Widodo Sebagai Presiden Republik Indonesia Ke7). Menghasilkan bahwa peristiwa pelantikan Joko Widodo sebagai Presiden
Indonesia ke-7 tidak mengakibatkan adanya abnormal return yang signifikan
pada saat periode peristiwa. Hal ini berarti bahwa pasar modal Indonesia tidak
bereaksi terhadap peristiwa tersebut.
Heri Santoso dan Luh Gede Sri Artini tahun 2015 menemukan bahwa
pada Reaksi pasar modal Indonesia terhadap pemilu legislatif 2014 pada
indeks LQ-45 di BEI, tidak memberi dampak yang signifikan terhadap
perbedaan abnormal return dalam Indeks LQ-45 dikarenakan hasil pada
pemilihan umum legislatif sudah dapat diprediksi sebelumnya, yaitu dengan
cara mencari informasi lebih dahulu melalui media-media online, media
sosial ataupun media lain yang memberi informasi dengan update cepat dan
terkini.ReshuffleKabinet 2011 dan abnormal return di pasar modal Indonesia
oleh Sri Hasnawati juga menyimpulkan bahwa reshuffle kabinet yang
dilakukan tidak berdampak terhadap abnormal return di BEI maupun pada
abnormal return industri yang terdaftar di BEI.
Tabel 1.1
6
Perbedaan penelitian terdahulu(Variabel Terikat : Harga Saham)
Variabel Bebas
No
1.
2.
Peneliti
Hasnawati Sri
Fithriyana Rinda,
Tahun
Peristiwa
Abnormal
Return
Volume
Perdagangan
Saham
2011
Resuffle
Tidak Ada
-
Kabinet
Perbedaan
Kenaikan
Tidak Ada
Ada
BBM
Perbedaan
Perbedaan
Bencana
Ada
Tidak Ada
Banjir
Perbedaan
Perbedaan
Siding
Tidak Ada
-
Sengfketa
Perbedaan
2013
Emrinaldi Nur
dan Vince
Ratnawati.
3.
4.
Andri Yuwono.
Rahmawati Intan
2013
2014
Ayu i, Bety Nur
Achadiyah.
5.
Santoso Heri dan
Pemilu
2015
Luh Gede Sri
Pemilu
Tidak Ada
Legislatif
Perbedaan
Pelantikan
Tidak Ada
Presiden
Perbedaan
-
Artini.
6.
Pratama Gede
Bhakti, Ni Kadek
2015
Sinarwati dan
Joko
Nyoman Ari
Widodo
Surya
Dharmawan.
-
7
Pada tanggal 28 Juni 2016 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah resmi
mengesahkan undang undang tax amnesty yang mengatur tentang
pengampunan perpajakan yang bertujuan untuk memaksimalkan sumber
penerimaan pajak. Sejak disahkantax amnesty memberikan sentimen positif
terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).selasa (28/6/2016), IHSG
naik 46,11 poin atau 0,95 persen ke level 4.882,17. Indeks saham LQ45 naik
1,32 persen ke level 833,85. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
Ada sebanyak 158 menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau.
Sedangkan 138 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. Akan
tetapi, 91 saham diam di tempat.Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di
level tertinggi 4.890,60 dan terendah 4.835,43. Transaksi perdagangan saham
pada hari ini cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 278.397
kali
dengan
volume
perdagangan
8,4
miliar
saham.
(http://presidenri.go.id/ulasan/perekonomian/reaksi-positif-pasar-usaipengesahkan-uu-tax-amnesty.html)
Persamaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu adalah
bahwa penelitian ini merupakan penelitian event study yang menganalisis
pengaruh peristiwa diluar kondisi internal emiten terhadap harga saham.
Peristiwa disahkannya tax amnesty pada tanggal 28 juni 2016 inilah yang akan
diuji kandungan informasinya terhadap respon pasar modal. Grinblatt , Masulis
dan Titman (1984) dalam (Jogiyanto,2014:632) Menggunakan data harian
untuk melihat pengaruh dari pengumuman stock split. Sebanyak 125
peristiwastock split yang bebas dari pengumuman lainnya selama tiga hari
8
sekeliling tanggal pengumuman dijadikan sebagai sampel data. Event dalam
kasus yang akan diuji dalam penelitian mengenai dampak yang ditimbulkan
akibat peristiwa tersebut sebelum dipengaruhi peristiwa lain, Maka jumlah hari
yang akan diamati adalah 5 hari sebelum tax amnesty disahkan, yaitu tanggal
21 Juni 2016 sampai 27 Juni 2016 dan 5 hari sesudah tax amnestydisahkan,
yaitu tanggal 29 Juni 2016 sampai tanggal 12 Juli 2016.Dari beberapa peristiwa
yang terjadi di Indonesia,Salah satu peristiwa peraturan undang undang terbaru
yang hendak diuji kandungan informasinya terhadap reaksi pasar modal adalah
peristiwa disahkannya undang - undang tax amnesty.Maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH DISAHKANNYA
UNDANG UNDANG TAX AMNESTY 2016 TERHADAP HARGA
SAHAM (Event Study Pada Saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia).
1.2.
Rumusan Masalah
Peristiwa yang hendak diuji kandunganinformasinya terhadap aktivitas
bursa efek adalah peristiwa disahkannya tax amnesty pada tanggal 28 juni 2016
alasannya adalah karena peristiwa disahkannya tax amnesty merupakan
peristiwa
kebijakan
baru
yang
memberikan
berdampak
luas
dan
berpengaruhterhadap iklim investasi. Permasalahan dalam penelitian ini adalah
adanya pengesahanundang undang tax amnestyyang menarik untuk diteliti
berkaitan dengan indeksLQ-45 sebelum dan sesudah peristiwa tersebut.Selain
berdasarkan permasalahan tersebut, hasil penelitian terdahulutentang event
study menunjukkan hasil yang berbeda-beda.
9
Berdasarkan uraian permasalahan tersebut, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Apakah terdapat perbedaan terhadap saham LQ-45sebelum
dan setelah disahkannya tax amnesty pada tanggal 28 Juni 2016 ?
1.3.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian adalah
Untuk mengetahui pengaruh disahkannya tax amnesty tahun 2016terhadap
harga saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia.
1.4.
Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Bagi dunia usaha, memperoleh gambaran tentang reaksi pasar,sehingga
bisa dijadikan evaluasi bagi perusahaan dan bagi investor dalam mengambil
keputusan.
2. Pelaku pasar modal, memperoleh gambaran tentang reaksi pasar modal
yang terkait dengan peristiwa peraturan perundang – undang baru yang
diterapkan agar dimasa yang akan datang dapat mengantisipasi kemungkinan
yang terjadi dan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
dalam pembelian dan penjualan saham.
3. Kalangan akademis, diharapkan dapat menambah pengetahuan yang
dijadikan acuan untuk penulisan serupa dimasa yang akan datang.
1
BAB III
METODE PENELITIAN
1.1
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel penelitian adalah konstruk atau hal yang sedang diteliti yang
merupakan simbol yang diberi angka atau nilai. Variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah harga saham LQ-45. Harga saham LQ-45
merupakan harga saham penutupan (closing price) pada periode penelitian t
yaitu periode sebelum dan sesudah disahkannyaundang – undangtax amnesty
2016.
Definisi operasional adalah unsur penelitian yang terkait dengan variabel
yang terdapat dalam judul penelitian dengan cara memberikan arti, atau
mengklasifikasikan kegiatan maupun memberikan suatu operasional.
Variabel operasioal dalam penelitian ini adalah harga saham LQ45 dengan
indikator rata – rata harga saham LQ45 yang menunjukan nilai dari saham
yang akan digunakan untuk mengetahui perubahannya karena pengaruh
reaksi pasar oleh peristiwadisahkannyaundang - undang tax amnesty 2016.
Perubahan harga saham harian perusahaan LQ-45 dimulai sejak 5 hari
sebelum peristiwadisahkannyaundang - undang tax amnesty (t-5), pada saat
terjadi peristiwa disahkannyaundang - undang tax amnesty (t0) dan 5 hari
setelah tanggal peristiwa disahkannyaundang - undang tax amnesty (t+5).
2
Periode Jendela
Rata – rata harga saham seluruh saham perusahaan perbankan yang
dijadikan sampel sebelum dan sesudahperistiwa disahkannyaundangundang
tax amnesty, dengan rumus sebagai berikut :
AP before =
∑𝑛
𝑖=1 𝑃𝑖𝑡
𝑘
AP after =
∑𝑛
𝑖=1 𝑃𝑖𝑡
𝑘
Keterangan :
AP before t = Rata – rata harga saham pada hari ke-t sebelum peristiwa
1.2
AP after t
= Rata – rata harga saham pada hari ke-t setelah peristiwa
Pit
= Harga saham untuk sekuritas ke-i pada hari ke-t
K
= Jumlah saham yang terpengaruh oleh peristiwa
Populasi dan Penentuan Sampel
Populasi adalah sekumpulan obyek yang menjadi pusat perhatian yang
dari padanya terkandung informasi yang ingin diketahui, sehingga ditetapkan
oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi
dalam penelitian ini adalah saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia, yaitu
sebanyak 45 perusahaan.
Sampel adalah sebagian dari obyek yang diselidiki dari keseluruhan
3
obyek yang ada dalam populasi dimana pengambilan yang dilakukan harus
mewakili populasi atau harus representatif. Teknik pemilihan sampel
menggunakan metode sensus atau sampel total (total sampling). Metode
sensus berarti metode pengumpulan data dimana seluruh populasi diselidiki
tanpa terkecuali dikarenakan anggota populasi yang relatif kecil dan mudah
dijangkau sehingga diharapkan hasilnya bisa lebih mendekati nilai
sesungguhnya
dan
dapat
memperkecil
terjadinya
kesalahan
atau
penyimpangan terhadap nilai populasi.
Sampel dalam penelitian ini adalah saham LQ-45 yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia, yaitu sebanyak 45 perusahaan. Alasan peneliti memilih
sampel LQ-45 adalah karena LQ-45 terdiri dari saham – saham yang paling
aktif diperdagangkan di BEI. Pasar modal di Indonesia masih tergolong pasar
modal yang transaksinya tipis (thin market), yaitu pasar modal yang sebagian
sekuritasnya kurang aktif diperdagangkan. IHSG mencakup semua saham
yang tercatat, sebagian besar kurang aktif diperdagangkan dan dianggap tepat
sebagai indikator kegiatan pasar modal sehingga alternative indeks yang
digunakan dalam penelitian adalah Indeks Liquid-45 (ILQ-45). Indeks saham
LQ-45 diharapkan memperoleh reaksi pasar terhadap informasi yang
tercermin melalui pergerakan harga saham LQ-45.
Penelitian ini merupakan event study terutama untuk periode harian
sehingga memerlukan emiten-emiten yang memiliki liquiditas, aktif dan
kapitalisasi pasar yang tinggi sehingga pengaruh dari suatu disahkannya
kebijakan baru dapat diukur dengan segera dan relatif akurat. Kriteria sampel
4
penelitian juga meliputi saham tercatat sebagai emiten di Bursa Efek
Indonesia (BEI) dalam kelompok perusahaan LQ-45 yang terdiri dari 45
saham-saham yang aktif diperdagangkan selama periode penelitian.
Berdasarkan kriteria pemilihan sampel di atas, diperoleh jumlah sample
sebanyak 45 perusahaan yang tedaftar di LQ-45.
1.3
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan data sekunder.
Data sekunderadalah data yang diperoleh dari pihak ketiga dan biasanya
dalam bentuk angka / kuantitatif. Jenis data penelitian adalah data time series
yaitu data yang dikumpulkan dari beberapa tahapan waktu. Data yang
digunakan dalam penelitian ini bersumber dari Bursa Efek Indonesia, Yang
terdiri dari :
a. Daftar saham perusahaan LQ 45 selama periode penelitian untuk
masing – masing sampel peristiwa, diambil dari
website
www.duniainvestasi.com.
b. Harga penutupan (closing price) saham harian LQ-45 pada 5 hari
sebelum hingga 5 hari setelah peristiwa disahkannyaundang - undang
tax amnesty, diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia
(www.duniainvestasi.com).
1.4
Metode Pengumpulan Data
5
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi karena data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah berupa
data sekunder. Data harga saham harian diperoleh dengan mengambil data
dari BEI melalui www.duniainvestasi.com, diambil disekitar tanggal
peristiwa disahkannyaundang – undangtax amnesty dengan periode waktu 5
hari sebelum dan 5 hari setelah peristiwa.
1.5
Uji Normalitas Data
Sebelum data yang diperoleh diolah untuk melakukan analisis, maka
terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah variabel dependen dan independen dalam model tersebut
terdistribusi secara normal (Ghozali, 2006). Pada penelitian ini, uji normalitas
dilakukan dengan teknik One Sample Kolomogorov Smirnov Test. Uji
normalitas ini berfungsi untuk menentukan alat uji statistik apa yang
digunakan. Apabila data yang diuji berdistribusi normal maka akan
digunakan statistik parametik dimana hipotesis diuji dengan uji t beda ratarata untuk sampel berpasangan (Paired Sample Test).Uji Statistik One
Sample Kolomogorov Sminov Test dilakukan dengan membuat hipotesis :
a. H0 = Data berdistribusi normal (ρ ≥ 0,05)
b. Ha = Data tidak berdistribusi normal (ρ ≤ 0,05)
Namun apabila data tidak terdistribusi secara normal maka akan
digunakan statistik nonparametric dimana hipotesis diuji dengan uji
Wilcoxon Signed Rank dengan kriteria :
6
a. Ha = Data signifikan (ρ ≤ 0,05)
b. H0 = Data tidak signifikan (ρ ≥ 0,05)
1.6
Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
uji beda rata –rata dua sampel berpasangan (t-test) untuk menguji hipotesis
pertama dan kedua yaitu terdapat perbedaan harga saham antara sebelum dan
sesudah
disahkannyaundang-undangtax
amnesty
tahun
2016.
Data
berpasangan adalah data yang satu berpasangan dengan data yang lain secara
khusus, dalam penelitian ini yaitu harga saham sebelum dan sesudah
peristiwa disahkannyaundang-undangtax amnesty. Adapun metode analisis
data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan
dengan tahap – tahap sebagai berikut :
a. Uji Korelasi Rata – Rata Berpasangan
Uji korelasi rata – rata berpasangan (paired samples correlations)
adalah uji untuk menentukan apakah ada hubungan/korelasi peristiwa
antara sebelum disahkannyaundang-undangtax amnesty dan sesudah
disahkannyaundang-undangtax amnesty berhubungan secara nyata.
b. Perumusan Hipotesis
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan disahkannyaundangundangtax amnesty Indonesia tahun 2016 terhadap harga saham LQ45.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan disahkannyaundang-
7
undangtax amnesty Indonesia tahun 2016 terhadap harga saham LQ45.
c. Menentukan rata – rata harga saham LQ-45 masing – masing
sebelum dan sesudah disahkannyaundang-undangtax amnesty tahun
2016.
d. Menentukan derajat kepercayaan dalam penelitian ini 95% dengan
tingkat signifikansi (α) 5%.
e. Melakukan pengujian data dengan menggunakan metode Paired
Sample T Test pada masing – masing variabel dependent untuk
mengetahui
apakah
disahkannyaundang-undangtax
amnestymemberikan dampak terhadap harga saham. Pengujian data
menggunakan SPSS versi 20.
f. Menetukan Kriteria Hipotesis
Dalam penelitian ini menggunakan uji Paired Sample T Test. Uji
Paired Sample T Test digunakan untuk mengetahui apakah suatu
peristiwa tersebut berpengaruh signifikan atau tidak, ditentukan
melalui kriteria sebagai berikut :
1. Jika Signifikan (P value) t < 0,05 , maka Ho ditolak
dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh yang
signifikan disahkannyaundang-undangtax amnesty
tahun 2016 terhadap harga saham LQ-45.
2. Jika Signifikansi (P value) t > 0,05 , maka Ho
diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak terdapat
8
pengaruh yang signifikan disahkannyaundangundangtax amnesty tahun 2016 terhadap harga
saham LQ-45.
Download