KONSEP RUMUSAN PEMBENTUKAN SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL 1. Karakteristik jaminan sosial. Pertama, program jaminan sosial dibentuk oleh pemerintah dan berdasar suatu undang-undang. Kedua, jaminan sosial memberi pembayaran tunai kepada perorangan sebagai pengganti, sedikitnya sebagian, atas kehilangan pendapatan akibat lanjut usia, kecacatan atau kematian, sakit, pengangguran, dan kecedaraan akibat pekerjaan. Juga bantuan bagi keluarga dan pemeliharaan kesehatan. 2. Pendekatan program jaminan sosial. (1) Asuransi sosial. Program yang didanai sepenuhnya atau sebagian besar dari iuran khusus yang bersumber dari pemberi kerja, pegawai, dan pekerja mandiri. Iuran ini diakumulasikan dalam suatu dana khusus dan dipisahkan dari akun pemerintah, manfaat dibayarkan dari dana tersebut. (2) Bantuan sosial. Program ini didanai sepenuhnya dari anggaran pendapatan pemerintah. Manfaat yang diberikan biasanya bagi kelompok berpendapatan rendah dan kelompok yang berada di bawah garis kemiskinan. Manfaat diberikan setelah dilakukan penelitian terhadap sumber keuangan calon penerima. 3. Dalam perumusan kebijakan persiapan menghadapi lanjut usia, pendekatan asuransi sosial akan lebih relevan. Program ini melibatkan masyarakat dalam menjalankan program dengan adanya peran serta dalam pendanaan. Sedangka peran serta pemerintah adalah sebagai regulator dan pengendali operasi prgoram. 4. Liputan program asuransi sosial dapat menjangkau populasi penduduk negara dan atau meliput kelompok pekerja. Dalam pentahapan operasi program dapat dilakukan dengan liputan prioritas pada kelompok populasi produktip. Tahapan ini berkaitan dengan proses pemupukan dana untuk mencapai kecukupan pendanaan. 5. Sumber pendanaan program asuransi sosial dari peserta berupa iuran asuransi sosial yang dibayarkan oleh pegawai, pemberi kerja atau keduanya. Dana yang terkumpul diakumulasikan oleh suatu sistem investasi, dialokasikan sebagai dana milik peserta dan dipisahkan dari kekayaan pemerintah maupun badan pengelola program. 6. Penerimaan iuran dapat dilakukan bersamaan dengan pembayaran pajak, baik dalam bentuk pajak perorangan atau pajak perusahaan. Bahkan pemerintah dengan tanpa merubah ketentuan tentang perpajakan, dapat mengalokasikan sebagian dari penerimaan pajak sebagai iuran asuransi sosial. Cara ini akan meningkatkan citra pemerintah kepada masyarakat, karena adanya suatu aliran dana yang diterima pemerintah yang dikeluarkan untuk kesejahteraan masyarakat dalam bentuk pembayaran tunai berkala kepada kelompok lanjut usia, dan atau kelompok lain yang membutuhkan. 1. 7. Pengelolaan dana yang bersumber dari iuran (atau pajak iuran asuransi sosial) dilakukan dengan mengikuti kaidah-kaidah aktuaria asuransi sosial yang umum berlaku. Kaidah ini melibatkan metoda pendanaan demografi antar generasi untuk menjaga kesetimbangan aktuaria jangka panjang. 8. Dana yang terakumulasi ditempatkan secara terpisah dibawah kendali pemerintah dengan melibatkan kelompok masyarakat tertentu. 9. Pengelola dana asuransi sosial merupakan badan penyelenggara: (1) Badan penyelenggara administrasi asuransi sosial yang bertugas untuk: • Mengelola administrasi kepesertaan, • Menetapkan keabsahan kepesertaan, • Mengendalikan kecukupan pendanaan, yang berkaitan dengan penerimaan iuran dan hasil investasi dengan kewajiban pembayaran saat ini dan di masa mendatang, • Menetapkan keabsahan pembayaran manfaat dan menerbitkan surat pembayaran manfaat. (2) Badan pengelola keuangan yang bertugas untuk: • Mengelola investasi dana asuransi sosial, • Melakukan pengumpulan iuran (pajak iuran asuransi sosial), • Melakukan pembayaran manfaat asuransi sosial sesuai dengan surat pembayaran yang diterbitkan oleh badan penyelenggara administrasi. Untuk kehasil gunaan, kedua badan di atas dapat merupakan satu badan dengan 2 (dua) tugas utama. Bentuk badan penyelenggara dapat berupa perseroan yang tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan menerapkan pola “biaya operasi” dan memisahkan kekayaan perseroan dengan kekayaan dana asuransi sosial. Selain itu badan penyelenggara dapat berbentuk badan pemerintah yang dibentuk dengan suatu peraturan perundangan. 10. Dasar hukum program asuransi sosial ditetapkan dalam suatu undang-undang, karena bersifat wajib dan meliput masyarakat luas. Dalam undang-undang asuransi sosial harus diatur ketentuan tentang program dan ketentuan tentang pengelolaan program. 11. Manfaat program asuransi sosial berdasar pada kecukupan dana dan menganut prinsip-prinsip: (1) Penghasilan minimum berdasar baku kehidupan minimum. (2) Kesamaan sosial, yaitu manfaat disediakan berdasar baku kehidupan tertentu bagi semua orang yang diliput oleh program asuransi sosial. (3) Manfaat tidak berkaitan erat dengan iuran. (4) Manfaat berdasar pada kebutuhan, yaitu manfaat pensiun tidak secara otomatis diberikan kepada seseorang yang hanya mencapai usia pensiun, tetapi diberikan kepada seseorang yang mencapai usia pensiun dan tidak bekerja. 12. Program asuransi sosial menganut prinsip iuran mandiri yang dapat dioperasikan melalui sistem perpajakan. Keuntungan prinsip ini adalah: 2. Alternatip I: Pengelolaan Sistem Jaminan Sosial Nasional - Pegawai - Pemberi kerja - Pekerja mandiri Pajak Iuran Asuransi Sosial Alokasi Bantuan Sosial Penerimaan Pemerintah Iuran Data perorangan Badan penyelenggara administrasi Siklus kendali aktuaria Badan pengelola dana Investasi Otorisasi pembayaran manfaat Pembayaran Perorangan (1) Pembayaran iuran oleh pemberi kerja, pegawai, dan pekerja mandiri akan meningkatkan kesadaran adanya hubungan antara pemberian manfaat dan iuran yang dibayarkan, dan bila terjadi kenaikan manfaat berakibat kenaikan iuran. (2) Prinsip iuran melalui perpajakan akan mendorong masyarakat untuk bersikap lebih bertanggung jawab terhadap kewajiban memenuhi pembayaran pajak. (3) Integrasi iuran dalam sistem perpajakan akan meningkatkan penerimaan negara dari perpajakan yang akan mendorong perekonomian nasional. 13. Pendanaan asuransi sosial tidak menganut sistem pendanaan penuh, karena dana yang tersedia dirancang sebagai dana penyangga yang digunakan untuk keadaan darurat dan sementara apabila penerimaan iuran dan pengeluaran pembayaran manfaat tidak dalam keadaan seimbang. Alasan tanpa pendanaan penuh adalah: (1) Program asuransi sosial akan beroperasi dalam jangka yang tidak berhingga dan tidak dapat diprakirakan jangka waktu keberadaannya, (2) Karena sifat kepesertaan adalah wajib, maka peserta baru akan selalu ada dan melakukan pembayaran iuran melalui mekanisme pajak. (3) Kewenangan pemerintah terhadap perpajakan memungkinkan adanya penyesuaian pajak apabila terjadi masalah keuangan pada program asuransi sosial. (4) Pendanaan penuh program asuransi sosial akan berakibat terjadinya penumpukan dana yang tidak produktip. 11. Program bantuan sosial disediakan sebagai bagian dalam jaminan sosial nasional untuk membantu risiko yang menimpa masyarakat akibat suatu bencana yang secara aktuaria belum dapat diprakirakan, antara lain tanah longsor, banjir bah, gempa bumi, kekurangan 3. Alternatip II: Pengelolaan Sistem Jaminan Sosial Nasional - Pegawai - Pemberi kerja - Pekerja mandiri Pajak Iuran Asuransi Sosial Alokasi Bantuan Sosial Penerimaan Pemerintah Badan pengelola dana Kementerian bidang sosial Iuran Data perorangan Badan penyelenggara administrasi Siklus kendali aktuaria Investasi Otorisasi pembayaran manfaat Pembayaran Perorangan Perorangan pangan, kerusuhan sosial, dan lainnya. Risiko bencana dalam program bantuan sosial dapat berakibat pada posisi politik dan sosial nasional. 12. Bantuan sosial juga disediakan bagi kelompok masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan. Pemberian manfaat bantuan sosial berdasar pada tingkat kebutuhan penerima dan dapat berubah sesuai dengan kedudukan keuangan penerima. Jakarta, 8 Pebruari 2003 Didi Achdijat 4.