pemanfaatan komunitas kepenulisan sebagai

advertisement
PEMANFAATAN KOMUNITAS
KEPENULISAN
SEBAGAI LITERASI MEDIA
Ciledug, 9 Juni 2017
Dina Purnama Sari S.S., M.Pd.,
I. LATAR BELAKANG
1.
Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat di media
massa baik cetak maupun noncetak
2.
Minat membaca dan minat menulis di Indonesia yang masih rendah
dibandingkan minat menonton televisi, berdasarkan sumber di bawah
ini:
II. KOMUNITAS KEPENULISAN
•
•
•
Kata community menurut Syahyuti berasal dari bahasa Latin,
yaitu “Cum” yang mengandung arti together (kebersamaan)
dan “Munus”, yang bermakna the gift (memberi) antara satu
sama lain. Jadi, dapat disimpulkan bahwa komunitas
merupakan sekelompok orang yang saling berbagi dan
mendukung antara satu dengan yang lainnya.
Secara umum, definisi komunitas, yaitu pertama, terbentuk
dari sekelompok orang; kedua, saling berinteraksi secara
sosial di antara anggota kelompok itu; ketiga, berdasarkan
adanya kesamaan kebutuhan atau tujuan dalam diri mereka
atau di antara anggota kelompok yang lain; dan keempat,
adanya wilayah-wilayah individu yang terbuka untuk anggota
kelompok yang lain, misalnya waktu.
Merujuk pada penjelasan Tonnies dalam bukunya Community
and Asociation yang terbit tahun 1955, komunitas terbagi dua,
yaitu Gemeinschaft dan Gesellschaft.
•
Gemeinschaft merujuk pada jenis komunitas yang berkarakter
dimana setiap individu maupun aspek sosial yang ada pada
komunitas tersebut berinteraksi secara vertikal dan horizontal,
berjalan dengan stabil dalam waktu yang lama, adalah hasil dari
adanya pertukaran ritual maupun simbol-simbol sebagaimana yang
terjadi dalam interkasi sosial secara nyata yang dibangun face-toface interaction. Pada pemahaman ini, komunitas tradisional.
• Gesellschaf
kebalikan gemeinschaft, disebabkan oleh semakin
banyaknya urbanisasi di kota-kota besar, Tonnies menjelaskan bahwa
jenis komunitas ini memiliki kepentingan yang berbeda-beda,
komitmen yang berbeda, dan tidak adanya ikatan antar individu juga
norma dan nilai-nilai yang menjadi pengiktanya, hubungan antar
individu sangat dangkal dan lebih bersifat instrumen formal belaka.
Bentuk dan Karakteristik Komunitas
Berdasarkan Bentuk dan Karakteristiknya (Etienne Wenger, 2002: 24):
a.
Besar dan kecil, dapat dilihat berdasarkan jumlah anggota yang bisa
mencapai 1000 anggota. Jika anggotanya banyak, maka biasanya
dibagi menjadi sub divisi berdasarkan wilayah sub tertentu.
b.
Terpusat dan tersebar untuk wilayahnya baik satu domisi maupun
berbeda.
c.
Berumur panjang atau berumur pendek, bisa tahunan atau pun
kurang lebih dari jangka tersebut,
d.
Internal atau eksternal. Sebuah komunitas dapat bertahan
sepenuhnya dalam unit bisnis atau bekerja sama dengan organisasi
yang berbeda.
e.
Homogen atau heterogen dari latar belakang keanggotaannya.
f.
Spontan atau disengaja untuk pendirian dan pengembangannya.
g.
Tidak dikenal atau dibawahi sebuah institusi.
Kepenulisan
 Kepenulisan merupakan perihal penulis (KBBI Daring, dalam
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kepenulisan, diunduh 4
Juni 2017)
 Artinya bahwa kepenulisan berkaitan dengan penulis dan
dunia tulis-menulis
Komunitas Kepenulisan adalah…
 Jadi, komunitas kepenulisan adalah sekelompok
orang yang saling berbagi dan mendukung antara
satu dengan yang lainnya serta saling
berkomunikasi berkaitan dengan dunia tulismenulis untuk mencapai tujuan komunitas
tersebut.
III. LITERASI MEDIA
• Alan Rubin (1998): pemahaman sumber teknologi dari
komunikasi, kode yang digunakan, pesan yang diproduksi dan
pemilihan, penafsiran serta dampak dari pesan tersebut.
• Hobbs (1996): Literasi media dapat dikatakan sebagai suatu
proses mengakses, menganalisis secara kritis pesan media,
dan menciptakan pesan menggunakan alat media
 Kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi
dan mengkomunikasikan pesan dalam berberbagai bentuk
medium (Sonia Livingstone, 2003).
 Suatu perspektif yang kita gunakan secara aktif ketika
berhadapan dengan media dengan maksud untuk menafsirkan
makna dari pesan yang kita hadapi (Potter, 2001: 4)
• Jadi literasi media adalah kemampuan untuk mengoptimalkan
dan menggunakan media secara baik dan benar atau secara
lengkap Literasi media adalah kemampuan untuk
memahami, menganalisis, dan mendekonstruksi pencitraan
media. Kemampuan untuk melakukan hal ini ditujukan agar
pemirsa sebagai konsumen media (termasuk anak-anak)
menjadi sadar (melek) tentang cara media dikonstruksi
(dibuat) dan diakses.
IV. PEMANFAATAN KOMUNITAS KEPENULISAN
SEBAGAI LITERASI MEDIA
Beberapa komunitas kepenulisan yang dapat menerima
keanggotaan, di antaranya Fun Institute, Forum Lingkar
Pena, Rumah Dunia, IIDN (Ibu-Ibu Doyan Nulis), Women
Script and Co., dan Forum Penulis Bacaan Anak.
2. Tujuan Bergabung dalam Komunitas Kepenulisan
a. Mengisi waktu luang
b. Mewujudkan cita-cita sebagai penulis, penerjemah, dan
hal-hal terkait dengan tulis menulis
c. Memperluas jaringan pertemanan dan rekan bisnis
d. Menyalurkan hobi menulis
e. Sebatas tertarik karena pertemanan
1.
IV. PEMANFAATAN KOMUNITAS
KEPENULISAN SEBAGAI LITERASI MEDIA
2. Aktualisasi Diri
a.
Dengan mengikuti komunitas kepenulisan (komunitas penulis) yang
banyak tersebar baik tatap muka langsung maupun dunia maya, beberapa
di antara anggota dapat melebarkan sayapnya menjadi penulis di berbagai
media. Penulis yang dimaksudkan adalah sebagai jurnalis, copywriter,
blogger, penulis skenario, ghostwriter, penulis artikel, penulis buku, dan
sebagainya. Penerjemah juga dapat dikategorikan di dalamnya.
Walaupun, profesi penerjemah itu sendiri lebih kepada menerjemahkan
teks asli ke dalam teks terjemahan naskah yang ditujunya.
b.
Aktualisasi tersebut tertuang dalam media literasi. Media literasi
adalah media penyaluran informasi yang berupa media massa baik cetak
maupun noncetak. Misalnya, TV, koran, radio, dan buku.
c.
Selain upaya mengembangkan potensi menulis, jaringan yang dibina
semakin luas dan beragam sehingga menghasilkan output materi yang
cukup memadai dengan beberapa persyaratan tertentu, seperti perjanjian
kerja antara sang penulis dengan pihak yang menyewa jasanya.
V. PENUTUP
1.
2.
3.
4.
Kemampuan menulis dapat dikembangkan melalui berbagai cara,
salah satunya melalui komunitas kepenulisan dan disalurkan
media literasi.
Untuk menghasilkan karya tulisan yang mumpuni, diperlukan
kesenangan membaca referensi bagi para (calon) penulis.
Diharapkan dengan memanfaatkan komunitas kepenulisan
sebagai anggota atau pun user (pemakai jasa), dapat
meminimalisir hoax di media massa.
Diharapkan, setelah bergabung dengan komunitas kepenulisan
dan memanfaatkannya semaksimal mungkin, tingkat membaca
dan menulis, khususnya di Indonesia, dapat meningkat.
VII Dokumentasi Foto
VII. REFERENSI
Adiarsi, Gracia Rachmi, Yolanda Stellarosa, dan Martha Warta Silaban.
“Literasi Media Internet di Kalangan Mahasiswa”. HUMANIORA. Vol.6
No.4 Oktober 2016: 470-482.
Latifah. “Analisis Literasi Media Televisi dalam Keluarga” (Studi Kasus
Pendampingan Anak Menonton Televisi di Kelurahan Sempaja Selatan
Kota Samarinda)”. eJournal Ilmu Komunikasi, 2014, 2(4): 259-268.
Nasrullah, Rulli. 2012. Komunikasi Antarbudaya di era Budaya Siber.
Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Sari, Karlina M. 2009. “BAB 2 Tinjauan Literatur”.
ib.ui.ac.id/file?file=digital/126796-RB13K38p-Peran%20LibraryLiteratur.pdf. Diunduh 4 Juni 2017.
Suwarto, Dyna Herlina. “Literasi Media”. Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.
Zain, EM. 2014. “BAB II Kajian
Teori”.digilib.uinsby.ac.id/181/6/Bab%202.pdf. Diunduh 4 Juni 2017.
Download