pt acer indonesia - Dharma Satya Nusantara

advertisement
PT DHARMA SATYA NUSANTARA TBK DAN
ENTITAS ANAK /
PT DHARMA SATYA NUSANTARA TBK AND
SUBSIDIARIES
Laporan Keuangan konsolidasian
Pada Tanggal 31 Maret 2014 ( Tidak diaudit ) dan
31 Desember 2013 ( Diaudit ) dan
untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Maret 2014 dan 2013 ( Tidak Diaudit )/
Consolidated financial statements
as of March 31, 2014 ( Unaudited ) and
December 31 ,2013 ( Audited ) and
For the periods ended
March 31,2014 and 2013 ( Unaudited )
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013)/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013)
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
ISI/CONTENTS
Halaman/Page
SURAT PERNYATAAN DIREKSI/DIRECTORS’ STATEMENT ----------------------------------------
1
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION-------------------------------------------
2-4
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN/
CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME -----------------------------------
5
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN/
CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY--------------------------------------------
6
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN/
CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS------------------------------------------------------
7-8
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS---------------------------------------
9 - 75
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/
Notes
31/03/2014
31/12/2013
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas
Rekening bank dibatasi
Penggunaannya
Piutang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Piutang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Persediaan, neto
Pajak penghasilan dibayar dimuka
Pajak pertambahan nilai dibayar dimuka
Beban dibayar dimuka
Uang muka
Aset lancar lainnya
ASSETS
269,731
287,087
14
200,000
200,000
6
3p,6,32
260,503
12,993
195,282
12,993
148,778
28,690
672,431
397
9,293
16,185
200,871
886
94,788
30,496
676,706
2,578
21,535
148,812
544
Restricted cash in bank
Trade receivables
Third parties
Related parties
Other receivables
Third parties
Related parties
Inventories, net
Prepaid income tax
Prepaid value added tax
Prepaid expenses
Advance payments
Other current assets
1,820,758
1,670,821
Total Current Assets
3p,32
3c,7
8
Total Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Rekening bank dibatasi penggunaannya
Aset pajak tangguhan, neto
Pajak penghasilan dibayar dimuka
Uang muka koperasi
Tanaman perkebunan, neto
Hutan tanaman industri dalam
pengembangan
Aset tetap, neto
Goodwill
Aset tidak lancar lainnya
Total Aset Tidak Lancar
TOTAL ASET
Current Assets
Cash and cash equivalents
5
Non-Current Assets
13
3m19e
19d
3e
3f,9
49,778
103,985
45,330
195,082
1,759,726
42,760
100,323
45,330
290,963
1,690,884
3g,10
3h,11
3a,12
70,848
1,844,107
155,689
72,650
70,232
1,775,937
155,689
78,116
Restricted cash in bank
Deferred tax assets, net
Prepaid income tax
Advances to cooperatives
Plantations, net
Industrial timber plantations
under development
Fixed assets, net
Goodwill
Other non-current assets
4,297,195
4,250,234
Total Non-Current Assets
6,117,953
5,921,055
TOTAL ASSETS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang See Notes to the Consolidated Financial Statements, which
merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan form an integral part of these consolidated financial
konsolidasian ini.
statements.
2
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/
Notes
31/03/2014
31/12/2013
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Utang bank jangka pendek
Utang usaha kepada pihak ketiga
Utang pajak
Utang sewa pembiayaan jangka panjang
yang jatuh tempo dalam satu tahun
Utang bank jangka panjang yang jatuh
tempo dalam satu tahun
Pinjaman dari pihak ketiga
Beban akrual
Liabilitas jangka pendek lainnya
LIABILITIES
13
14
19a
769,718
528,369
78,808
770,926
493,899
43,093
3h
17,314
18,844
13
345,600
15,486
71,078
303,601
315,103
17,670
65,782
286,145
Current Liabilities
Short-term bank loans
Trade payables to third parties
Taxes payable
Current maturities of
long-term finance lease obligation
Current maturities of
long-term bank loans
Borrowings from third parties
Accrued expenses
Other current liabilities
2,129,974
2,011,462
Total Current Liabilities
332,753
23,187
315,453
23,261
Non-Current Liabilities
Employee benefits liabilities
Deferred tax liabilities, net
3h
3,213
7,714
Long-term finance lease obligation,
net of current maturities
13
1,762,822
36,467
1,848,153
36,467
Long-term bank loans,
net of current maturities
Other non-current liabilities
Total Liabilitas Jangka Panjang
2,158,442
2,231,048
Total Non-Current Liabilities
TOTAL LIABILITAS
4,288,416
4,242,510
TOTAL LIABILITIES
15
16
Total Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas imbalan kerja
Liabilitas pajak tangguhan, neto
Utang sewa pembiayaan, setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam satu
tahun
Utang bank jangka panjang, setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam satu tahun
Liabilitas jangka panjang lainnya
3l,18
3m,19e
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang See Notes to the Consolidated Financial Statements, which
merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan form an integral part of these consolidated financial
konsolidasian ini.
statements.
3
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/
Notes
EKUITAS
Modal saham
Modal dasar:
7.000.000.000 saham (2014), dan
700.000.000 saham (2013) dengan
nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh)
(2014) dan Rp 100 (Rupiah penuh)
(2013) per saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh:
2.119.700.000 saham (2014) dan
2.119.700.000 saham (2013)
Tambahan modal disetor
Komponen ekuitas lainnya
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
31/03/2014
31/12/2013
211,970
675,392
(106,633)
211,970)
675,392)
(106,633)
8,500
997,530
8,500)
848,508)
1,786,759
42,778
1,637,737)
40,808)
EQUITY
Share capital
Authorized capital:
7,000,000,000 shares
(2014) and 700,000,000 shares (2013)
with nominal value of Rp 100 (whole
Rupiah) (2014) and Rp 100 (whole
Rupiah) (2013) per share
Issued and paid-up capital:
2,119,700,000 shares (2014) and
2,119,700,000 shares (2013)
Additional paid-in capital
Other equity component
Retained earnings
Appropriated
Unappropriated
Equity attributable to owners
of the Company
Non-controlling interests
TOTAL EKUITAS
1,829,537
1,678,545)
TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
6,117,953
5,921,055)
TOTAL LIABILITIES
AND EQUITY
19
20
2b,22
3a,23
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang See Notes to the Consolidated Financial Statements, which
merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan form an integral part of these consolidated financial
konsolidasian ini.
statements.
4
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN/
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/
Notes
31/03/2014
31/03/2013
PENJUALAN NETO
3b,24
1,238,413
799,283
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
3c,25
(897,726)
(608,658)
COST OF SALES
340,687
190,625
GROSS PROFIT
2,461
(60,330)
(61,392)
(16,214)
1,102
(46,236)
(62,309)
245
(2,449 )
Other income
Selling expenses
General and administrative expenses
Gain on sale and disposal of fixed assets
Net currency exchange loss
Other expenses
205,212
80,978
OPERATING PROFIT
(51,381)
56,443
(44,242)
2,002
Finance costs
Finance income
210,274
38,738
PROFIT BEFORE INCOME TAX
(59,282)
(12,000)
Income tax expense
150,992
26,738
PROFIT/TOTAL COMPREHENSIVE
INCOME FOR THE YEAR
LABA BRUTO
Pendapatan lainnya
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Laba dari penjualan dan penghapusan aset tetap
Rugi neto selisih kurs
Beban lainnya
26
27
LABA USAHA
Biaya keuangan
Pendapatan keuangan
3r,28
3r,28
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
Beban pajak penghasilan
3m,19b
LABA/TOTAL LABA KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
LABA/TOTAL LABA KOMPREHENSIF
YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN
KEPADA:
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
149,022
1,970
150,992
21,679
5,059
26,738
LABA PER SAHAM
(Rupiah penuh)
Dasar, laba tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk
PROFIT/TOTAL COMPREHENSIVE
INCOME ATTRIBUTABLE TO:
Owners of the Company
Non-controlling interests
EARNINGS PER SHARE
(whole Rupiah)
3o,29
70.30
11.75
Basic, profit for the year attributable
to owners of the Company
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang See Notes to the Consolidated Financial Statements, which
merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan form an integral part of these consolidated financial
konsolidasian ini.
statements.
5
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN/
CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
Tambahan
modal
disetor/
Additional
paid-in
capital
Modal
saham/
Share
Capital
Saldo pada 1 Januari 2013
Perubahan
Saldo laba/
ekuitas
Retained earnings
entitas anak/
Changes in Ditentukanpeng Belumditentukan
equity of
gunaannya/
penggunaannya/
subsidiaries Appropriated
Unappropriated
Total/
Total
Kepentingan
non
pengendali/
Noncontrolling
Total ekuitas/
interests
Total equity
184,470
234,525)
223,602)
3,500)
733,349)
1,379,446)
26,524)
1,405,970)
-
-)
-)
-)
21,679)
21,679)
5,059)
26,738)
Balance as of 1 January 2013
Total comprehensive income
for the period
Saldo pada 31 Maret 2013
184,470
234,525)
223,602)
3,500)
755,028
1,401,125)
31,583)
1,432,708)
Balance as of 31 March 2013
Saldo pada 1 Januari 2014
211,970
675,392)
(106,633)
8,500)
848,508)
1,637,737)
40,808)
1,678,545)
-
-)
-)
-)
149,022
149,022
1,970)
150,992
Balance as of 1 January 2014
Total comprehensive income
for the period
211,970
675,392)
(106,633)
8,500)
997,530)
1,786,759)
42,778)
1,829,537)
Balance as of 31 March 2014
Total laba komprehensif periode berjalan
Total laba komprehensif periode berjalan
Saldo pada 31 Maret 2014
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tak terpisahkan dari See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral part of these
laporan keuangan konsolidasian ini.
consolidated financial statements.
6
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN/
CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/
Notes
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI:
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok
Pembayaran kas kepada lain-lain
Pembayaran kas untuk aktivitas
operasi lain-lain
Pembayaran kas kepada karyawan
Penerimaan bunga
Pembayaran bunga
Pembayaran pajak penghasilan
Kas neto dari aktivitas operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI:
Perolehan aset tetap
Penerimaan kas dari penjualan aset
tetap
Penambahan kapitalisasi biaya
perkebunan
industri dalam pengembangan
Kas neto digunakan untuk
aktivitas investasi
31/03/2014
31/03/2013
1,209,989
(605,180)
(11,948)
877,320
(596,331)
(442)
(178,790)
(135,198)
1,689
(61,342)
(31,379)
187,841
(34,176)
(120,063)
2,002
(43,014)
(41,086)
44,210
(130,979)
(75,057)
11,877
5,987
(76,091)
(503)
(72,317)
(378)
(195,696)
(141,765)
CASH FLOWS FROM
OPERATING ACTIVITIES:
Cash receipts from customers
Cash payment to suppliers
Cash payment to others
Cash payments for other operating
activities
Cash payments to employees
Receipts of interest
Payments of interest
Payment of income tax
Net cash from operating activities
CASH FLOWS FROM
INVESTING ACTIVITIES:
Acquisition of fixed assets
Cash receipts from sale of
fixed assets
Additional cost of plantations
capitalized
timber plantation under developments
Net cash used in investing
activities
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang See Notes to the Consolidated Financial Statements, which
merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan form an integral part of these consolidated financial
konsolidasian ini.
statements.
7
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN/
CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/
Notes
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN:
Penerimaan dari utang bank jangka
pendek
Penerimaan dari utang bank jangka
panjang
Pembayaran utang bank jangka panjang
Pembayaran utang sewa pembiayaan
jangka panjang
Pembayaran pinjaman ke pihak ketiga
31/03/2014
31/03/2013
CASH FLOWS FROM
FINANCING ACTIVITIES:
Proceeds from
short-term bank loans
(6,225)
(84,136)
69,820
(69,899)
81,242
(63,068)
(6,030)
(3,638)
Kas neto dari aktivitas pendanaan
(2,184)
(14,518)
(69,600)
Proceeds from long-term bank loans
Repayments of long-term bank loans
Repayments of long-term finance
lease obligation
Repayment of borrowing from
third parties
Net cash from financing activities
Penurunan neto kas dan
setara kas
(22,373)
(167,155)
Net decrease in cash and cash
equivalents
20,21
Kas dan setara kas, awal tahun
5
137,106
191,269
Cash and cash equivalents,
beginning of year
Kas dan setara kas, akhir periode
5
114,733
24,114
Cash and cash equivalents,
end of period
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang See Notes to the Consolidated Financial Statements, which
merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan form an integral part of these consolidated financial
konsolidasian ini.
statements.
8
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 /
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
1. UMUM
a.
b.
1. GENERAL
Pendirian dan Informasi Umum
a.
Establishment and General Information
PT Dharma Satya Nusantara (“Perseroan”) didirikan
dengan akta James Herman Rahardjo, SH, wakil
notaris sementara di Jakarta, tanggal 29 September
1980 No. 279, diubah dengan akta notaris Kartini
Muljadi, SH tanggal 3 September 1981 No. 24;
akta-akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman
dengan No. Y.A. 5/496/21 tanggal 21 September
1981, didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta
dengan No. 3290 dan 3291 tanggal 23 September
1981, dan diumumkan dalam Tambahan No. 180
pada Berita Negara No. 12 tanggal 9 Februari 1982.
PT Dharma Satya Nusantara (the “Company”) was
established by deed of James Herman Rahardjo, SH,
acting notary in Jakarta, dated 29 September 1980
No. 279, amended by deed of notary public Kartini
Muljadi, SH dated 3 September 1981 No. 24; these
deeds were approved by Minister of Justice under No.
Y.A 5/496/21 on 21 September 1981, registered at the
Jakarta Court of Justice under No. 3290 and 3291 on
23 September 1981, and published in Supplement
No. 180 to State Gazette No. 12 of 9 February 1982.
Anggaran dasar Perseroan telah mengalami
beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir
dilakukan dengan akta notaris Kumala Tjahjani
Widodo, SH, MH, MKn. tanggal 23 Januari 2013
No. 85 untuk disesuaikan dengan Peraturan Nomor
IX.J.1 Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor Kep179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008.
The Company’s Article of Associations have been
amended several times. The latest amendment was
effected by deed of notary public Kumala Tjahjani
Widodo, SH, MH, MKn. dated 23 January 2013
No. 85 to conform with Regulation No. IX.J.1 as
Appendix to the Decree of the Capital Market and
Financial Institution Supervisory Agency No. Kep179/BL/2008 dated 14 May 2008.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasarnya, Perseroan
bergerak di bidang industri perkayuan terpadu,
industri agro, dan industri tanaman perkebunan.
Perseroan mulai beroperasi komersial sejak April
1985.
In accordance with article 3 of its Articles of
Association, the Company is engaged in integrated
wood industry, agri industry, and plantation industry.
The Company commenced its commercial operations
in April 1985.
Perseroan berkantor pusat di Gedung Sapta Mulia,
Jl. Rawa Gelam V Kav. OR 3B, Kawasan Industri
Pulo Gadung, Jakarta serta memiliki pabrik di
Gresik,
Surabaya,
Lumajang,
Purwokerto,
Temanggung, Muara Wahau, dan Nangabulik.
The Company has head office at Sapta Mulia
Building, Jl. Rawa Gelam V Kav. OR 3B, Pulo
Gadung Industrial Estate, Jakarta and factories in
Gresik,
Surabaya,
Lumajang,
Purwokerto,
Temanggung, Muara Wahau, and Nangabulik.
Penawaran umum perdana saham Perseroan
b.
The Company’s initial public offering
Pada tanggal 23 Januari 2013, telah dilakukan
pemecahan nilai nominal saham (“stock split”)
Perseroan dari Rp 1.000 (Rupiah penuh) menjadi
Rp 100 (Rupiah penuh) per saham sehingga jumlah
saham beredar yang dikeluarkan menjadi
1.844.700.000 saham.
On 23 January 2013, the par value of the shares has
been split (“stock split”) from Rp 1,000 (whole
Rupiah) to Rp 100 (whole Rupiah) per share, and
accordingly, number of outstanding shares changed to
1,844,700,000 shares.
Perseroan memperoleh pernyataan efektif atas
penawaran umum saham perdana oleh Otoritas Jasa
Keuangan
(“OJK”)
dalam
surat
No. S151/D.40/2013 tanggal 4 Juni 2013. Pada tanggal
14 Juni 2013, Perseroan secara resmi telah
mencatatkan 275.000.000 saham di Bursa Efek
Indonesia dengan kode DSNG, dimana harga
penawaran saham perdana sebesar Rp 1.850
(Rupiah penuh) per saham. Selisih antara harga
penawaran saham perdana Rp 1.850 (Rupiah penuh)
per saham dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah
penuh) per saham dari 275.000.000 saham yang
dijual, dicatat dalam akun tambahan modal disetor
(Catatan 21).
The Company obtained the effective statement of
initial public offering from Indonesian Financial
Services Authority (“OJK”) on letter No. S151/D.40/2013 dated 4 June 2013. On 14 June 2013,
the Company had officially listed 275,000,000 shares
in the Indonesia Stock Exchange with code DSNG,
whereas the initial offering price was Rp 1,850 (whole
Rupiah) per share. A result of difference between
initial offering price of Rp 1,850 (whole Rupiah) per
share and nominal value of Rp 100 (whole Rupiah)
per share from 275,000,000 shares sold, was recorded
in the additional paid-in capital (Note 21).
9
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
1. UMUM (Lanjutan)
c.
1. GENERAL (Continued)
Entitas Anak yang Dikonsolidasi
Perseroan memiliki kepemilikan secara langsung
dan tidak langsung pada entitas anak sebagai
berikut:
c.
Consolidated Subsidiaries
The Company has direct and indirect ownership in
the following subsidiaries:
Lokasi/Location
Tahun mulai
beroperasi
komersial/
Year
commenced
commercial
operations
Kepemilikan langsung/Directly owned
Kelapa sawit/Oil palm:
PT Swakarsa Sinarsentosa (“SWA”)
PT Pilar Wanapersada (“PWP”)
PT Dewata Sawit Nusantara (“DWT”)
PT Dharma Intisawit Nugraha (“DIN”)
PT Dharma Agrotama Nusantara (“DAN”)
Twin Palm Pte. Ltd. (“TP”)
PT Karya Prima Agro Sejahtera (“KPAS”)
PT Dharma Intisawit Lestari (“DIL”)
PT Kencana Alam Permai (“KAP”)
PT Gemilang Utama Nusantara (“GUN”)
PT Prima Sawit Andalan (“PSA”)
PT Mandiri Cahaya Abadi (“MCA”)
PT Putra Utama Lestari (“PUL”)
PT Dharma Persada Sejahtera (“DPS”)
PT Dharma Buana Lestari (“DBL”)
PT Mandiri Agrotama Lestari (“MAL”)
PT Rimba Utara (“RU”)
PT Nusa Mandiri Makmur (“NMM”)
PT Mitra Nusa Sarana (“MNS”)
PT Cahaya Intisawit Nusantara (“CIN”)
PT Nusa Buana Lestari (“NBL”)
PT Permata Sawit Nusantara (“PSN”)
PT Sawit Utama Lestari (“SUL”)
PT Cahaya Utama Nusantara (“CUN”)
PT Dharma Nugraha Sejahtera (“DNS”)
PT Dharma Utama Lestari (“DUL”)
PT Dharma Sawit Nusantara (“DSWN”)
PT Buana Utama Lestari (“BUL”)
Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
Singapore
Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
2002
2011
2011
2008
2008
2003
2012
(*)
(*)
2012
(*)
(*)
(*)
(*)
(*)
(*)
(*)
(*)
(*)
(*)
(*)
(*)
(*)
(*)
(*)
(*)
(*)
(*)
74.55%
99.67%
99.92%
54.13%
54.13%
100%
99.95%
99.98%
99.47%
99.99%
99.17%
97.33%
99.93%
99.17%
90.00%
99.98%
99.90%
95.00%
95.00%
99.83%
99.83%
99.83%
99.83%
99.83%
90.00%
90.00%
90.00%
99.80%
74.55%
99.67%
99.92%
54.13%
54.13%
100%
99.95%
99.98%
99.47%
99.99%
99.17%
97.33%
99.93%
99.17%
90.00%
99.98%
99.90%
95.00%
95.00%
99.83%
99.83%
99.83%
99.83%
99.83%
90.00%
90.00%
90.00%
99.80%
1,460,288
623,000
572,912
441,255
387,705
341,843
242,149
119,557
95,292
65,796
31,814
5,968
13,623
2,794
4,299
1,249
2,030
4
4
38
38
40
39
330
33
32
30
18
1,421,274
599,033
567,958
437,918
386,948
341,843
242,560
111,349
93,878
58,974
22,358
6,162
9,581
1,894
4,049
1,061
1,751
6
6
40
40
40
40
219
34
34
30
18
Produk Perkayuan/Wood product:
PT Tanjung Kreasi Parquet Industry (“TKPI”)
PT Nityasa Idola (“NI”)
Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
1995
(*)
65.00%
92.50%
65.00%
92.50%
370,296
76,554
354,924
76,091
Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
2008
2008
34.82%
34.82%
34.82%
34.82%
441,255
387,705
437,918
386,948
Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
2002
2008
2008
25.45%
11.05%
11.05%
25.45%
11.05%
11.05%
1,460,288
441,255
387,705
1,421,274
437,918
386,948
Jakarta, Indonesia
2012
0.05%
0.05%
242,149
242,560
Nama entitas anak dan kegiatan utama/
Name of subsidiaries and principal
activities
Persentase kepemilikan/
Percentage of ownership
31/03/2014
31/12/2013
Total aset sebelum eliminasi/
Total assets before elimination
31/03/2014
31/12/2013
Kepemilikan tidak langsung melalui/ Indirectly
owned through:
PT Swakarsa Sinarsentosa (“SWA”):
PT Dharma Intisawit Nugraha (“DIN”)
PT Dharma Agrotama Nusantara (“DAN”)
Twin Palm Pte Ltd (“TP”):
PT Swakarsa Sinarsentosa (“SWA”)
PT Dharma Intisawit Nugraha (“DIN”)
PT Dharma Agrotama Nusantara (“DAN”)
PT Pilar Wanapersada (“PWP”):
PT Karya Prima Agro Sejahtera (“KPAS”)
Pada tanggal 31 Maret 2014, Perseroan memiliki kepemilikan
efektif sebesar 100% di SWA, DAN, DIN dan KPAS.
As of 31 March 2014, the Company had effective
ownership interest of 100% in SWA, DAN, DIN and
KPAS.
(*).Sampai dengan 31 Maret 2014, entitas anak tersebut masih
dalam tahap pengembangan dan belum mulai beroperasi
secara komersial.
(*) Through 31 March 2014, these subsidiaries are
under development phase and have not commenced
their commercial operation.
10
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
1. UMUM (Lanjutan)
d.
1.GENERAL(Continued)
Dewan Komisaris dan Direksi, dan Karyawan
d.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan
pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah
sebagai berikut:
Board of Commissioners and Directors, and
Employees
As of 31 March 2014 and 31 December 2013, the
composition of the Company’s Board of
Commissioners and Directors was as follows:
31/03/2014 dan/and 31/12/2013
Komisaris Utama
Komisaris
Subianto
Aron Yongky
Adi Resanata Somadi Halim
Adi Susanto
President Commissioner
Commissioners
Komisaris Independen:
Stephen Zacharia Satyahadi
Edy Sugito
Independent Commissioner
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Djojo Boentoro
Drs. Joseph Tedjasukmana
Andrianto Oetomo
President Director
Vice President Directors
Direktur
Ricky Budiarto
Efendi Sulisetyo
Timotheus Arifin Cahyono
Directors
Direktur Independen
Fransiskus Xaverius Setio Wibowo
Ketua komite audit
Anggota komite audit
Stephen Zacharia Satyahadi
Edy Sugito
Rachmad
Independent Director
Chairman of audit committee
Member of audit committee
e.
Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013,
Perseroan dan entitas anak secara kolektif
mempekerjakan masing-masing 17.445 dan 17.454
karyawan permanen .
e. As of 31 March 2014 and 31 December 2013, the
Company and its subsidiaries collectively employed
17,445
and 17,454 permanent employees,
respectively .
f.
Laporan keuangan konsolidasian disetujui untuk
diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 28 April 2014
f.
11
The Company’s consolidated financial statements
were authorized for issuance by the Directors on 28
April 2014
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2. DASAR PENYUSUNAN LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
b.
BASIS OF PREPARATION OF THE
CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
a. Pernyataan kepatuhan
a.
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
(“SAK”) dan peraturan Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK)
No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan
Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik,
dengan surat keputusan No. KEP-347/BL/2012.
Statement of compliance
The consolidated financial statements have been
prepared in conformity with Indonesian Financial
Accounting Standards (“SAK”) and the Capital
Market and Financial Institution Supervisory Agency
(BAPEPAM-LK) Regulation No. VIII.G.7 regarding
the Presentation and Disclosure of Financial
Statements of Issuer or Public Company with its
decision letter No. KEP-347/BL/2012.
b. Dasar pengukuran
b.
Laporan
keuangan
konsolidasian
disusun
berdasarkan konsep nilai historis dan atas dasar
akrual, kecuali ketika standar akuntansinya
mensyaratkan pengukuran menggunakan nilai
wajar.
Basis of measurement
The consolidated financial statements are prepared
under the historical costs concept and on the accrual
basis, except where the accounting standards require
fair value measurement.
c. Mata uang fungsional dan penyajian
c.
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam
Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional
Perseroan. Semua informasi keuangan yang
disajikan dalam Rupiah telah dibulatkan ke dalam
jutaan terdekat, kecuali dinyatakan lain.
Functional and presentation currency
The consolidated financial statements are presented in
Rupiah, which is the Company’s functional currency.
All financial information presented in Rupiah has
been rounded to the nearest million, unless otherwise
stated.
d. Laporan arus kas
d.
Laporan arus kas konsolidasian menyajikan
perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan yang disusun
dengan metode langsung (direct method). Perseroan
dan entitas anak memperhitungkan deposito
berjangka yang jatuh temponya tidak lebih dari tiga
bulan dari tanggal penempatannya sebagai setara
kas. Cerukan (bank overdrafts) yang dibayar
sewaktu-waktu dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari pengelolaan kas Perseroan dan
entitas anak termasuk sebagai komponen kas untuk
tujuan laporan arus kas konsolidasian.
Statement of cash flow
The consolidated statements of cash flows present the
changes in cash and cash equivalents from operating,
investing, and financing activities, and are prepared
using the direct method. The Company and
subsidiaries consider short-term time deposits with
maturities of not more than three months at the date of
acquisition to be cash equivalents. Bank overdrafts
that are repayable on demand and form an integral
part of the cash management of the Company and
subsidiaries are included as a component of cash for
the purpose of the consolidated statements of cash
flows.
e. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi
e.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai
SAK mengharuskan manajemen untuk membuat
pertimbangan, estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi serta
jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang
dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat
berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas
kejadian dan aktivitas saat ini, hasil aktual mungkin
berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Use of judgments, estimates and assumptions
The preparation of consolidated financial statements
in conformity with SAK requires management to make
judgments, estimates and assumptions that affect the
application of accounting policies and the reported
amounts of assets, liabilities, income and expenses.
Although those estimates are based on management’s
best knowledge of current events and activities, actual
results may differ from those estimates.
12
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2. BASIS OF PREPARATION OF THE
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
2. DASAR PENYUSUNAN LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
(Continued)
e.
Penggunaan pertimbangan, estimasi, dan asumsi
(lanjutan)
e. Use of judgements, estimatesa, and assumptions
(continued)
Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara
berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi
diakui pada periode dimana estimasi tersebut
direvisi dan periode mendatang yang terdampak
oleh revisi estimasi tersebut.
Estimates and underlying assumptions are reviewed
on an ongoing basis. Revisions to accounting
estimates are recognized in the period in which the
estimate is revised and in any future periods affected.
Informasi mengenai asumsi dan estimasi
ketidakpastian yang memiliki risiko signifikan
terjadinya penyesuaian yang material dalam satu
tahun kedepan diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan berikut ini:
Information about assumptions and estimation
uncertainties that have a significant risk of resulting
in a material adjustment within the next financial year
are included in the following notes:
 Catatan 13 – asumsi utama yang digunakan
 Note


13 –
discounted
projections
dalam proyeksi arus kas
terdiskonto
Catatan 18 – pengukuran kewajiban imbalan
pasti
Catatan 19 – pemanfaatan rugi fiskal
key
assumptions used in
cash
flow
 Note 18 – measurement of defined benefit
obligation
 Note 19 – utilization of tax losses
f. Prinsip konsolidasi
f. Principle of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan
keuangan Perseroan dan entitas anak. Entitas anak
merupakan suatu entitas di mana Perseroan
memiliki kepemilikan, baik secara langsung atau
tidak langsung, sebesar lebih dari setengah hak
suara atau memiliki pengendalian. Pengendalian
adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan
keuangan dan operasional suatu entitas untuk
memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut.
Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal
Perseroan memperoleh pengendalian secara efektif
dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak pengendalian
tersebut tidak lagi dimiliki.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan
keuangan konsolidasian diterapkan secara konsisten
oleh Perseroan dan entitas anak, kecuali dinyatakan
lain.
Saldo dan transaksi signifikan antar perusahaan,
termasuk penghasilan dan beban, dieliminasi secara
penuh. Keuntungan dan kerugian dari transaksi
antar perusahaan yang belum direalisasi, dieliminasi
dalam laporan keuangan konsolidasian.
The consolidated financial statements include the
financial statements of the Company and its
subsidiaries. Subsidiaries are entities on which the
Company, directly or indirectly, has an ownership
interest of more than half of the voting rights or
otherwise has control. Control is the power to govern
the financial and operating policies of an entity so as
to obtain benefits from its activities.
Subsidiaries are consolidated from the date on which
effective control is obtained by the Company and is no
longer consolidated from the date that control ceases.
The accounting policies adopted in the consolidated
financial statements are consistently applied by the
Company and subsidiaries, unless otherwise specified.
Significant intercompany balances and transactions,
including income and expenses, are eliminated in full.
Unrealized gains and losses resulting from
intercompany transactions are eliminated in the
consolidated financial statements.
13
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2. BASIS OF PREPARATION OF THE
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
2. DASAR PENYUSUNAN LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
(Continued)
g. Standar akuntansi dan interpretasi baru/revisi
g.
New/revised
accounting
standards
and
interpretations
Since 1 January 2012, the Company and subsidiaries
adopted the new/ revised accounting standards and
interpretations that become effective since then:
Sejak tanggal 1 Januari 2012 Perseroan dan entitas
anak mengadopsi standar akuntansi dan interpretasi
baru/revisi yang berlaku efektif sejak tanggal
tersebut:
- PSAK No. 10 : Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing/Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
- PSAK No. 16 : Aset Tetap/Fixed Assets
- PSAK No. 24 : Imbalan Kerja/Employee Benefits
- PSAK No. 26 : Biaya Pinjaman/Borrowing costs
- PSAK No. 30 : Sewa/Leases
-
PSAK No. 46 : Pajak Penghasilan/Income Taxes
PSAK No. 50 : Instrumen Keuangan: Penyajian/Financial Instruments: Presentation
-
PSAK No. 55:: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran/Financial Instruments: Recognition and
M
Measurements
PSAK No. 56 : Laba per saham/Earnings per share
PSAK No. 60 : Instrumen Keuangan: Pengungkapan/Financial Instruments: Disclosures
ISAK No. 15 : Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Perdanaan Minimum dan Interaksinya/The limit of a D
D
Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction
ISAK No. 23 : Sewa Operasi: Insentif/Operating Lease: Incentives
ISAK No. 24 : Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal
Sewa/Evaluating the Substance of Transactions Including the Legal Form of a Lease
ISAK No. 25 : Hak atas Tanah/Land Usage Rights
-
Dampak dari penerapan standar akuntansi dan
interpretasi baru/revisi di atas tidak signifikan,
kecuali PSAK No. 60: Instrumen Keuangan:
Pengungkapan dan ISAK No. 25: Hak Atas Tanah.
The impacts from adopting the above new/revised
accounting standards and interpretations are not
significant, except for PSAK No. 60: Financial
Instruments: Disclosure and ISAK No. 25: Land
Usage Rights.
PSAK No. 60 mengatur beberapa persyaratan
pengungkapan baru untuk instrumen keuangan,
terutama yang terkait dengan bagian manajemen
resiko keuangan.
PSAK No. 60 stipulates several new disclosure
requirements for financial instruments, especially in
the financial risk management section.
Berdasarkan ISAK No. 25, biaya legal dan
administrasi untuk memperoleh tanah dikapitalisasi
ke dalam aset tetap (tanah) dan tidak diamortisasi.
Jika biaya tersebut sebelumnya dicatat sebagai biaya
perolehan tanah yang ditangguhkan, nilai tercatat
biaya tersebut pada tanggal 1 Januari 2012 harus
direklasifikasi ke dalam aset tetap tanah secara
prospektif. Biaya pengurusan perpanjangan atau
pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset tak
berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum
hak atau umur ekonomi tanah, mana yang lebih
pendek.
ISAK No. 25 requires the legal and administrative
costs incurred in transactions to acquire the land be
capitalized as fixed assets (land) and is not
amortized. If these costs were previously accounted
for as deferred land acquisition charges, the carrying
amount at 1 January 2012 need to be reclassified to
fixed assets (land) prospectively. Renewal/extension
cost of the land right, however, is recognized as
intangible asset and amortized over the shorter of the
legal right or economic term of the land.
14
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2. BASIS OF PREPARATION OF THE
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
2. DASAR PENYUSUNAN LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
(Continued)
g. Standar akuntansi dan interpretasi baru/revisi
(Lanjutan)
g. New/revised accounting standards and interpretations
(Continued)
Perseroan dan entitas anak menerapkan standar
akuntansi dan interpretasi baru/revisi yang berlaku
efektif sejak tanggal 1 Januari 2013. Berikut ini
adalah standar akuntansi dan interpretasi baru/revisi,
yang berlaku efektif sejak tanggal 1.Januari 2013,
dan relevan bagi Perseroan dan entitas anak:
The Company and its subsidiaries adopted new/revised
accounting standards and interpretations that were
effective starting 1 January 2013. The following new/
revised accounting standard and interpretation, which
became effective starting 1.January 2013, was relevant
to the Company and subsidiaries:
-
PSAK No. 60 : Instrumen Keuangan: Pengungkapan/Financial Instruments: Disclosures
Dampak penerapan standar akuntansi dan interpretasi
baru/revisi di atas tidak material terhadap laporan
keuangan konsolidasian.
The impact from adopting the above new/revised
accounting standard and interpretation is not material
to the consolidated financial statements.
Beberapa standar akuntansi dan interpretasi
baru/revisi telah diterbitkan, namun mungkin relevan
untuk Perseroan dan entitas anak:
Certain new/revised accounting standards and
interpretations have been issued that but may be
relevant to the Company and subsidiaries:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014/Effective starting on or after 1 January 2014
- ISAK 27 : Pengalihan Aset dari Pelanggan/Transfer of Assets from Customers
- ISAK 28 : Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas/Extinguishing Financial Liabilities with
Equity Instruments
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015/Effective starting on or after 1 January 2015
- PSAK 1 (Revisi 2013/2013 Revision) : Penyajian Laporan Keuangan/Presentation of Financial Statements
- PSAK 4 (Revisi 2013/2013 Revision) : Laporan Keuangan Tersendiri/Separate Financial Statements
- PSAK 15 (Revisi 2013/2013 Revision) : Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama/Investment in
Associates and Joint Ventures
- PSAK 24 (Revisi 2013/2013 Revision) : Imbalan Kerja/Employee Benefits
- PSAK 65
: Laporan Keuangan Konsolidasi/Consolidated Financial Statements
- PSAK 66
: Pengaturan Bersama/Joint Arrangements
- PSAK 67
: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain/Disclosure of Interests
in Other Entities
- PSAK 68
: Pengukuran Nilai Wajar/Fair Value Measurement
Saat ini, Perseroan dan entitas anak sedang
mengevaluasi dan belum menetapkan dampak dari
standar akuntansi dan interpretasi yang dikeluarkan
tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Currently, Company and subsidiaries are evaluating
and have not determined any impact of these issued
accounting standards and interpretations to the
consolidated financial statements.
15
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
YANG PENTING
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting, yang
diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian pada tanggal pelaporan adalah sebagai
berikut:
The significant accounting policies, applied in the
preparation of the consolidated financial statements at
the reporting dates, are as follows:
a. Kombinasi bisnis
a. Business combinations
Kombinasi bisnis dicatat dengan menerapkan
metode akuisisi pada saat tanggal akuisisi yaitu
ketika pengendalian dialihkan ke Perseroan.
Business combinations are accounted for using the
acquisition method as at the acquisition date - i.e.
when the control is transferred to the Company.
Perseroan mengukur goodwill pada tanggal akuisisi
sebesar:
The Company measures goodwill at the acquisition
date as:

 The fair value of the consideration transferred,



Nilai wajar dari imbalan yang dialihkan,
ditambah
Jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada
pihak yang diakuisisi, ditambah
Untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara
bertahap, nilai wajar pada tanggal akuisisi dari
kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki
oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang
diakuisisi, dikurangi
plus
 The recognized amount of any non-controlling
interest in the acquiree, plus
 If the business combination is achieved in stages,
the fair value of the pre-existing equity interest in
the acquiree, less
 The net recognized amount (generally fair value)
Jumlah neto yang diakui (umumnya pada nilai
wajar) dari aset teridentifikasi yang diperoleh
dan liabilitas yang diambil alih.
of the identifitable assets acquired and liability
assumed.
Goodwill tidak diamortisasi, namun diuji penurunan
nilai setiap tahun.
Goodwill is not amortized, but it is tested for
impairment annually.
Biaya transaksi dari sebuah kombinasi bisnis dicatat
sebagai beban pada saat terjadinya.
Transaction costs of a business combination are
expensed as incurred.
Kepentingan nonpengendali diakui pada tanggal
kombinasi bisnis dan selanjutnya disesuaikan
dengan proporsi atas perubahan ekuitas entitas anak.
Kepentingan nonpengendali disajikan pada bagian
ekuitas
dalam
laporan
posisi
keuangan
konsolidasian, terpisah dari ekuitas yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Laba
atau rugi dan setiap komponen pendapatan
komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik
entitas
induk
dan
kepada
kepentingan
nonpengendali berdasarkan proporsi kepemilikan.
Non-controlling interests is recognized at the date of
business combination and adjusted by proportion of
changes in equity of subsidiaries. Non-controlling
interests is presented within equity in the consolidated
statement of financial position, separately from the
equity attributable to the owners of the Company.
Profit or loss and each component of other
comprehensive income are attributed to the owners of
the Company and to the non-controlling interests
based on the ownership interest proportionally.
Perseroan memilih untuk mengukur kepentingan
non pengendali pada pihak yang diakuisisi
berdasarkan kepentingan proporsional dalam jumlah
aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi,
umumnya pada nilai wajar.
The Company elects to measure non-controlling
interest in the acquiree at their proportionate share of
the acquiree’s identifiable net assets, which are
generally at fair value.
16
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. Kombinasi bisnis (Lanjutan)
a. Business combinations (Continued)
Perubahan kepemilikan Perseroan pada entitas anak
yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian
dicatat sebagai transaksi dengan pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik. Penyesuaian pada
kepentingan nonpengendali didasarkan pada jumlah
proporsional dari aset neto entitas anak. Tidak ada
penyesuaian terhadap goodwill dan tidak ada
keuntungan atas kerugian yang diakui dalam laba
rugi.
Change in the Company’s interest in a subsidiary that
do not result in a loss of control are accounted for as
transactions with owners in their capacity as owners.
Adjustments to non-controlling interest are based on a
proportionate amount of the net assets of the
subsidiary. No adjustments are made to goodwill and
no gain or loss is recognized in profit or loss.
Perubahan
yang
mempengaruhi
persentase
kepemilikan dan ekuitas entitas anak disajikan
sebagai komponen ekuitas lainnya dalam bagian
ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Changes affecting the percentage of ownership and
equity of subsidiaries are presented as other equity
component within the equity section of the
consolidated statements of financial position.
b. Pengakuan pendapatan dan beban
b.
Revenue and expense recognition
Pendapatan dari penjualan barang/jasa diukur
dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat
diterima, setelah dikurangi retur penjualan dan
pengurangan harga, potongan penjualan, dan rabat.
Pendapatan diakui jika terdapat bukti persuasif
bahwa risiko dan manfaat kepemilikan secara
signifikan telah berpindah kepada pembeli,
kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait
akan mengalir, biaya terkait dan kemungkinan retur
barang dapat diestimasi secara andal dan tidak ada
lagi keterkaitan manajemen dengan barang tersebut.
Revenue from sales of goods/services is measured at
the fair value of the consideration received or
receivable, net of returns and allowance, trade
discounts and volume rebates. Revenue is recognized
when persuasive endence exists that significant risk
and rewards of ownership have been transferred to
the buyer, recovery of the consideration is probable,
the associated costs and possible return of goods can
be estimated reliably, and there is no continuing
management involvement with the goods.
Perpindahan risiko dan manfaat bervariasi
bergantung pada setiap ketentuan dalam kontrak
penjualan. Untuk penjualan lokal, perpindahan
biasanya terjadi pada saat barang diterima di gudang
pelanggan; tetapi untuk pengiriman internasional,
perpindahan terjadi pada saat pemuatan barang pada
pengirim barang yang bersangkutan. Uang muka
yang diterima dari pelanggan, atas pengiriman
barang yang belum terjadi, dicatat sebagai uang
muka dari pelanggan.
Transfers of risks and rewards vary depending on the
individual terms of the contract of sale. For local
sales, transfer usually occurs when the goods are
received at the customer’s warehouse; however, for
international shipments transfer occurs upon loading
the goods onto the relevant carrier. Amounts received
in advance from customers, for which the delivery of
goods have not occurred, are recorded as advances
from customers.
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized when incurred.
17
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES (Continued)
c. Persediaan
c.
Inventories
Persediaan diukur berdasarkan biaya persediaan atau
nilai neto yang dapat direalisasi (net realizable
value), mana yang lebih rendah. Biaya persediaan
ditentukan dengan metode rata-rata. Biaya perolehan
mencakup pengeluaran yang terjadi untuk
memperoleh persediaan tersebut, biaya produksi atau
konversi, serta biaya lain untuk serta membawanya
ke kondisi dan lokasi saat ini. Dalam hal persediaan
yang diproduksi, biaya persediaan termasuk
overhead produksi yang dialokasikan berdasarkan
kapasitas produksi normal.
Inventories are measured at the lower of cost and net
realizable value. Cost of inventories is determined
using the average method. Cost includes expenditures
incurred in acquiring the inventories, production or
conversion costs and other costs incurred in bringing
them to their present condition and location. In the
case of manufactured inventories, cost includes an
appropriate share of production overheads based on
normal operating capacity.
Nilai realisasi neto adalah taksiran harga jual dalam
kegiatan usaha normal, dikurangi estimasi biaya
penyelesaian dan estimasi biaya untuk melakukan
penjualan.
Net realizable value is the estimated selling price in
the ordinary course of business, less the estimated
costs of completion and the estimated costs necessary
to make the sale.
d. Investasi pada entitas asosiasi
d.
Investments in associates
Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana
Perseroan memiliki pengaruh signifikan, tapi bukan
pengendalian, atas kebijakan keuangan dan
operasionalnya. Pengaruh signifikan dianggap ada
jika Perseroan memiliki hak suara investee antara 20
sampai 50 persen.
Associates are those entities in which the Company
has significant influence, but not control, over the
financial and operating policies. Significant influence
is presumed to exist when the Company holds between
20 and 50 percent of the voting power of the investee.
Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan
menggunakan metode ekuitas dan diakui sebesar
biaya perolehan, termasuk biaya transaksi.
Berdasarkan metode ekuitas, Perseroan mengakui
bagian atas laba atau rugi entitas asosiasi sejak
tanggal pengaruh signifikan dimulai, sampai tanggal
pengaruh signifikan berhenti. Ketika bagian
kerugian Perseroan melebihi nilai investasi dalam
entitas asosiasi, nilai investasi tercatat diturunkan
menjadi nihil dan pengakuan kerugian lebih lanjut
dihentikan, kecuali Perseroan memiliki kewajiban
atau telah melakukan pembayaran atas nama entitas
asosiasi.
Investments in associates are accounted for using the
equity method and are recognized initially at cost,
including transaction costs. Under the equity method,
the Company recognized the portion of its share in the
income or loss of associates from the date that the
significant influence commences, until the date that
the significant influence ceases. When the Company’s
share of losses exceed its investment in associate, the
carrying amount of the investment is reduced to nil,
and the recognition of further losses is discontinued
except to the extent that the Company has an
obligation or has made payments on behalf of the
associate.
e. Uang muka koperasi
e.
Advances to cooperatives
Government of Indonesia’s policy requires the
development of “Plasma” plantations on mutual
agreement with smallholders or cooperatives. The
Company is required to assist and supervise plasma
farmers in technical matters relating to plasma
plantations and to purchase the fresh fruit bunch
(“FFB”) produced by plasma plantations at prices
determined by the Government of Indonesia.
Kebijakan pemerintah Indonesia mengharuskan
pembangunan perkebunan “Plasma” dalam bentuk
kerjasama dengan koperasi unit desa. Perseroan
berkewajiban untuk membantu dan mengawasi
petani plasma dalam pengelolaan perkebunan
plasma dan membeli hasil produksi tandan buah
segar (“TBS”) milik petani plasma dengan harga
yang telah ditetapkan Pemerintah Indonesia.
18
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES (Continued)
e. Uang muka koperasi (Lanjutan)
e.
Advances to cooperatives (Continued)
Uang muka koperasi merupakan biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma
yang meliputi uang muka petani plasma, uang muka
untuk pembukaan lahan, uang muka bibit, uang muka
pupuk serta sarana pertanian lainnya. Biaya-biaya ini
akan
dikembalikan
oleh
petani
plasma. Pengembangan perkebunan plasma dibiayai
oleh Entitas anak (pembiayaan sendiri).
Advances to cooperatives represent costs incurred
for plasma plantations development which includes
advances to plasma farmers, advances for land
clearing, advances on seeds, advances on fertilizers
and other agriculture supplies. These costs will be
recovered from plasma farmers. Development of the
plasma plantations is financed by the Subsidiaries
(self-financing).
Perbedaan antara akumulasi biaya pengembangan
plasma (uang muka koperasi) dan nilai perpindahan
tangan diakui dalam laba rugi.
The difference between the accumulated plasma
plantation development costs (advance to
cooperatives) and their hand over value is
recognized in profit or loss.
f. Tanaman perkebunan
f.
Plantations
dapat
belum
Plantations under nucleus project (“Inti”) are
classified as immature plantations and mature
plantations.
Tanaman belum menghasilkan disajikan sebesar harga
perolehan, dan tidak diamortisasi, yang meliputi biaya
persiapan lahan, penanaman bibit, pemupukan dan
pemeliharaan, kapitalisasi biaya pinjaman atas
pinjaman yang digunakan untuk pengembangan
tanaman belum menghasilkan, serta biaya tidak
langsung lainnya yang dialokasikan berdasarkan luas
hektar tertanam. Pada saat tanaman sudah
menghasilkan, akumulasi harga perolehan tersebut
akan direklasifikasi ke tanaman menghasilkan.
Immature plantations are stated at acquisition cost
and not amortized, which include costs incurred for
field preparation, planting, fertilizing and
maintaining the plantations, capitalization of
borrowing costs incurred on loans used to finance
the development of immature plantations and
allocation of other indirect costs based on hectares
planted. When the plantations are matured, the
accumulated costs are reclassified to mature
plantations.
Pada umumnya, tanaman belum menghasilkan
memerlukan waktu 3 tahun untuk menjadi tanaman
menghasilkan. Pada saat menentukan usia tanaman
perkebunan, Entitas anak menggunakan perhitungan
tengah tahun yaitu tanaman yang ditanam pada
semester pertama mulai diperhitungkan umurnya di
tahun bersangkutan dan yang ditanam pada semester
kedua mulai diperhitungkan umurnya di tahun
berikutnya
Generally, the immature plantation requires 3 years
period to become mature plantation. When
determining the age of plantation, the Subsidiaries
use the mid-year calculation, whereas the age of
plantation planted in the first semester is accounted
in the related year and the age of plantation planted
in the second semester is accounted in the following
year.
Tanaman menghasilkan dicatat sebesar biaya
perolehan, dikurangi akumulasi amortisasi. Tanaman
perkebunan mulai diamortisasi sejak bulan tanaman
yang bersangkutan sudah menghasilkan, dengan
menggunakan metode garis lurus, selama taksiran
masa produktif yakni 20 tahun.
Mature plantations are stated at cost less
accumulated amortization. Amortization is applied
starting from the month such plantations are
substantially matured, using the straight-line
method, over an estimated productive life of
20 years.
Tanaman
perkebunan
proyek
inti
diklasifikasikan
menjadi
tanaman
menghasilkan dan tanaman menghasilkan.
g. Hutan Tanaman Industri (“HTI”)
g.
Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengembangan
HTI, seperti perencanaan, penanaman, budidaya,
pemeliharaan, dan lainnya kecuali untuk beban umum
dan administrasi yang tidak terkait akan dikapitalisasi
dan disajikan sebagai HTI dalam pengembangan.
Ketika HTI mulai produktif secara komersial, HTI
dalam pengembangan akan direklasifikasikan ke HTI
dan diamortisasi berdasarkan sisa masa hak konsesi
HTI dengan menggunakan metode garis lurus.
19
Industrial Timber Plantations (“ITP”)
Costs incurred in connection with the developments
of ITP, such as planning, plantations, cultivation,
maintenance, and others except for non-related
general and administrative expenses are capitalized
and presented as ITP under development. When the
ITP area becomes commercially productive, the ITP
under development is reclassified to ITP and is
amortized based on the remaining term of
concession right of the ITP using the straight-line
method.
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES (Continued)
h. Aset tetap
h.
Fixed assets
Tanah yang diperoleh dengan status HGB dan HGU
disajikan sebesar biaya perolehan (termasuk biaya
legal dan administrasi untuk memperoleh tanah) dan
tidak diamortisasi.
Land acquired under HGB and HGU titles are
measured at acquisition cost (include legal and
administrative costs incurred in transactions to
acquire the land) and is not amortized.
Aset tetap lainnya diukur dengan model biaya,
dimana pada pengakuan awalnya diukur sebesar
biaya perolehan dan selanjutnya dikurangi
akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai.
Penyusutan dihitung sejak bulan aset yang
bersangkutan siap untuk digunakan dengan
menggunakan metode garis lurus selama taksiran
masa manfaat dari aset sebagai berikut:
Other fixed assets are measured using the cost model,
i.e initially measured at cost and subsequently carried
net of accumulated depreciation and accumulated
impairment losses. Depreciation is computed starting
from the month such assets are ready for their
intended use, using the straight-line method, over the
estimated useful lives of the assets as follows:
Bangunan
Infrastruktur
Mesin dan peralatan
Perabot dan peralatan pabrik/kantor
Kendaraan bermotor
5 – 20 tahun/years
5 – 20 tahun/years
3 – 16 tahun/years
4 – 8 tahun/years
4 – 5 tahun/years
Buildings
Infrastructures
Machinery and equipment
Factory/office equipment, furniture and fixtures
Motor vehicles
Nilai residu dan masa manfaat dari aset harus dikaji
ulang setidaknya pada akhir pelaporan keuangan
tahunan.
The residual value and the useful life of an asset
should be reviewed at least at each financial year end.
Aset dalam penyelesaian merupakan akumulasi dari
biaya-biaya bahan, peralatan serta biaya lainnya
yang berkaitan langsung dengan penyelesaian aset
tetap, termasuk biaya pinjaman. Akumulasi biaya
tersebut akan direklasifikasi ke dalam akun aset tetap
yang bersangkutan pada saat pekerjaan selesai dan
aset tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan
tujuannya.
Assets under construction represent the accumulated
costs of materials, equipment and other costs directly
related to construction of fixed assets, including
borrowing costs. The accumulated cost is reclassified
to the related fixed assets when that asset under
construction is completed and ready for its intended
use.
Beban pemeliharaan normal dibebankan pada
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
tahun/periode berjalan, sedangkan penambahan,
pemugaran, perluasan, dan lain-lain yang menambah
masa manfaat atau kapasitas aset tetap dikapitalisasi.
Normal maintenance expenses are charged to the
consolidated statement of comprehensive income when
incurred, while betterments, renovations, expansion,
etc. that increase the useful lives or capacity of fixed
assets are capitalized.
Biaya pinjaman yang berhubungan langsung dengan
perolehan atau konstruksi aset tetap yang memenuhi
syarat dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya
perolehan aset tersebut. Kapitalisasi biaya pinjaman
dihentikan ketika aset tersebut telah selesai dan siap
untuk digunakan.
Borrowing costs directly attributable to the acquisition
or construction of qualifying assets are capitalized as
part of the cost of those assets. Capitalization of
borrowing costs ceases when the qualifying assets are
completed and ready for use.
20
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES (Continued)
h. Aset tetap (Lanjutan)
h.
Fixed assets (Continued)
Aset tetap yang sudah tidak digunakan atau yang
dijual, dikeluarkan dari aset tetap, dan laba (rugi)
yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian dalam tahun yang
bersangkutan.
Fixed assets which are no longer utilized or sold are
removed from fixed assets, and the gains (losses) are
recorded in the current year consolidated statement of
comprehensive income.
Aset tetap termasuk aset dimana Perseroan dan
entitas anak memiliki manfaat kepemilikan dalam
perjanjian sewa pembiayaan. Sewa dimana Perseroan
dan entitas anak memiliki secara substansial seluruh
resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan
aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada
awal pengakuan, aset sewaan diukur sebesar jumlah
yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewaan dan
nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Saldo dari
nilai kini atas pembayaran sewa minimum yang
belum dibayar disajikan sebagai utang sewa
pembiayaan. Pembayaran sewa minimum dipisahkan
antara bagian yang merupakan beban keuangan dan
bagian yang merupakan pelunasan kewajiban. Beban
keuangan dialokasikan ke setiap periode selama masa
sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu
tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo
kewajiban. Setelah pengakuan awal, aset sewaan
dicatat berdasarkan kebijakan akuntansi yang sesuai
dengan aset tersebut. Aset tetap yang diperoleh
dengan sewa pembiayaan akan disusutkan selama
periode yang lebih pendek antara masa sewa dan
masa manfaatnya.
Fixed assets also include assets of which the Company
and subsidiaries have acquired beneficial ownership
under finance lease agreements. Leases in terms of
which the Company and subsidiaries assume
substantially all the risks and rewards of ownership are
classified as finance leases. Upon initial recognition
the leased asset is measured at an amount equal to the
lower of its fair value and the present value of the
minimum lease payments. The balance of the present
value of unpaid minimum lease payments is presented
as finance lease obligation. Minimum lease payments
made under finance lease are apportioned between the
finance costs and the reduction of the outstanding
obligation. The finance costs are allocated to each
period during the lease term so as to produce a
constant periodic rate of interest on the remaining
balance of the obligation. Subsequent to initial
recognition, the leased asset is accounted for in
accordance with the accounting policy applicable to
that asset. The fixed assets acquired under finance
lease are depreciated over the shorter of the lease term
and their useful lives.
Sewa lainnya adalah sewa operasi dan aset sewa tidak
diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Other leases are operating leases and the lease assets
are not recognized in the consolidated statement of
financial position.
i. Aset tak berwujud
i.
Pembelian aset tak berwujud, yang terdiri dari lisensi
piranti lunak computer, mempunyai masa manfaat
yang terbatas, dan diukur pada harga perolehannya
dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi
penurunan nilai. Amortisasi diakui dalam laba rugi
dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa
manfaat aset takberwujud, amortisasi dihitung sejak
aset yang bersangkutan siap untuk digunakan.
Taksiran masa manfaat Perseroan dan entitas anak
atas lisensi piranti lunak komputer adalah 5 tahun.
21
Intangible assets
Purchased intangible assets, which comprise
computer software license, have finite useful lives, and
are measured at cost less accumulated amortization
and accumulated impairment losses. Amortization is
recognized in profit or loss on a straight-line basis
over the estimated useful lives of intangible assets,
from the date they are available for use. The estimated
useful life of the Company and subsidiaries’ computer
software license is 5 years.
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES (Continued)
j. Penurunan nilai aset non-keuangan
j.
Nilai tercatat aset non-keuangan Perseroan dan
entitas anak ditelaah pada setiap tanggal pelaporan
untuk menentukan apakah terdapat indikasi
penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut maka
nilai terpulihkan aset tersebut diestimasi.
Rugi penurunan nilai diakui jika nilai tercatat unit
penghasil kas melebihi nilai terpulihkannya. Unit
penghasil kas adalah kelompok terkecil aset yang
dapat diidentifikasi dan menghasilkan arus kas yang
sebagian besar independen dari aset lainnya. Rugi
penurunan nilai diakui dalam laba rugi.
Nilai terpulihkan unit penghasil kas adalah nilai yang
lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar
dikurangi dengan biaya untuk menjual. Dalam
menentukan nilai pakai, estimasi arus kas masa depan
didiskontokan
ke
nilai
sekarang
dengan
menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang
mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu
uang dan risiko spesifik atas aset.
Rugi penurunan nilai yang diakui pada periode
sebelumnya dievaluasi pada setiap tanggal pelaporan
untuk indikasi apakah rugi penurunan nilai telah
berkurang atau tidak ada lagi. Rugi penurunan nilai
dipulihkan jika terjadi perubahan dalam estimasi
yang digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan.
Rugi penurunan nilai dipulihkan sebatas nilai aset
tercatat yang tidak melebihi nilai tercatat yang
seharusnya diakui, setelah dikurangi depresiasi atau
amortisasi, jika tidak ada rugi penurunan nilai yang
telah diakui.
22
Impairment of non-financial assets
The carrying amounts of the Company’s and
subsidiaries’ non-financial assets are reviewed at
each reporting date to determine whether there is any
indication of impairment. If any such indication exists
then the asset’s recoverable amount is estimated.
An impairment loss is recognized if the carrying
amount of a cash-generating unit exceeds its
recoverable amount. A cash-generating unit is the
smallest identifiable asset group that generates cash
flows that largely are independent from other assets.
Impairment losses are recognized in profit or loss.
The recoverable amount of a cash-generating unit is
the greater of its value in use and its fair value less
costs to sell. In assessing value in use, the estimated
future cash flows are discounted to their present value
using a pre-tax discount rate that reflects current
market assessments of the time value of money and the
risks specific to the asset.
Impairment losses recognized in prior periods are
assessed at each reporting date for any indications
that the loss has decreased or no longer exists. An
impairment loss is reversed if there has been a change
in the estimates used to determine the recoverable
amount. An impairment loss is reversed only to the
extent that the asset’s carrying amount does not
exceed the carrying amount that would have been
determined, net of depreciation or amortization, if no
impairment loss had been recognized
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 /
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES (Continued)
k. Instrumen keuangan
k.
Financial instruments
Aset keuangan Perseroan dan entitas anak terdiri
dari kas dan setara kas, rekening bank dibatasi
penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain,
uang muka koperasi, dan uang jaminan yang dapat
dikembalikan,
yang
dikategorikan
sebagai
"Pinjaman yang diberikan dan piutang". Liabilitas
keuangan terdiri dari utang bank, utang usaha,
kewajiban sewa pembiayaan, pinjaman, beban
akrual, liabilitas jangka pendek lainnya dan liabilitas
jangka panjang lainnya, yang dikategorikan sebagai
"Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi".
The Company’s and subsidiaries’ financial assets
comprise cash and cash equivalents, restricted cash
in banks, trade receivables, other receivables,
advances to cooperatives, and refundable deposit,
which are categorized as “Loans and receivables”.
Financial liabilities consist of bank loans, trade
payables, finance lease obligation, borrowings,
accrued expense, other current liabilities and other
non-current liabilities, which are categorized as
“Financial liabilities measured at amortized cost”.
Suatu instrumen keuangan diakui pada saat
Perseroan dan entitas anak menjadi pihak dari
ketentuan kontrak suatu instrumen keuangan. Aset
keuangan dihentikan pengakuannya pada saat hak
kontraktual Perseroan dan entitas anak atas arus kas
yang berasal dari aset keuangan tersebut
kadaluwarsa, yaitu ketika aset dialihkan kepada
pihak lain tanpa mempertahankan kontrol atau pada
saat seluruh risiko dan manfaat telah ditransfer
secara substansial. Liabilitas keuangan dihentikan
pengakuannya jika liabilitas Perseroan dan entitas
anak kadaluwarsa, atau dilepaskan atau dibatalkan.
A financial instrument is recognized when the
Company and subsidiaries become a party to the
contractual provisions of the instrument. Financial
assets are derecognized when the Company’s and
subsidiaries’ contractual rights to the cash flows from
the financial assets expire, i.e. when the asset is
transferred to another party without retaining control
or when substantially all risks and rewards are
transferred. Financial liabilities are derecognized if
the Company’s and subsidiaries’ obligation expire, or
are discharged or cancelled.
Pada pengukuran awal, aset keuangan yang
dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan
piutang diukur pada nilai wajar, ditambah biaya
transaksi signifikan yang dapat diatribusikan secara
langsung. Setelah pengukuran awal, aset keuangan
tersebut
dicatat
sebesar
biaya
perolehan
diamortisasi, setelah dikurangi penyisihan atas rugi
penurunan nilai, jika diperlukan. Biaya perolehan
diamortisasi diukur dengan mendiskontokan jumlah
aset dengan menggunakan suku bunga efektif,
kecuali efek diskonto tidak signifikan. Suku bunga
efektif adalah suku bunga yang mendiskontokan
arus kas masa depan yang diharapkan ke nilai neto
tercatat, pada pengakuan awal. Efek bunga atas
penerapan metode suku bunga efektif diakui dalam
laba rugi.
Financial assets that are categorized as loans and
receivables are initially measured at fair value, plus
any significant directly attributable transaction costs.
Subsequent to initial measurement, they are carried
at amortized cost, net of provision for impairment, if
necessary. Amortized cost is measured by discounting
the asset amounts using the effective interest rate,
unless the effect of discounting would be
insignificant. The effective interest rate is the rate
that discounts expected future cash flows to the net
carrying amount, on initial recognition. Interest
effects from the application of the effective interest
method are recognized in profit or loss.
Penyisihan penurunan nilai diakui untuk aset
keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman
yang diberikan dan piutang bila terdapat bukti yang
objektif bahwa Perseroan dan entitas anak tidak
akan mampu memulihkan nilai tercatat sesuai
dengan ketentuan awal dari instrumen tersebut.
Jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih
antara nilai tercatat asset keuangan dan nilai
sekarang dari estimasi arus kas yang didiskontokan
menggunakan suku bunga efektif awal. Perubahan
penyisihan penurunan nilai diakui dalam laba rugi.
An impairment provision is recognized for financial
assets that are categorized as loans and receivables
when there is objective evidence that the Company
and subsidiaries will not be able to recover the
carrying amounts according to the original terms of
the instrument. The amount of the impairment loss is
the difference between the carrying amount of the
financial asset and the present value of its estimated
future cash flows discounted at the original effective
interest rate. Changes in the impairment provision
are recognized in profit or loss.
23
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES (Continued)
k. Instrumen keuangan (Lanjutan)
Pada saat pengakuan awal, utang bank, utang usaha,
kewajiban sewa pembiayaan, pinjaman, beban
akrual, liabilitas jangka pendek lainnya dan liabilitas
jangka panjang lainnya diukur pada nilai wajar,
dikurangi dengan biaya transaksi yang signifikan
yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah
pengukuran awal, liabilitas keuangan ini diukur pada
biaya perolehan yang diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
k. . Financial instruments (Continued)
Bank loans, trade payables, finance lease obligation,
borrowings, accrued expense, other current liabilities
and other non-current liabilities are initially
measured at fair value, less any significant directly
attributable transaction costs. Subsequent to initial
measurement, these financial liabilities are measured
at amortized cost using the effective interest method.
Aset dan liabilitas keuangan disajikan saling hapus
dan disajikan secara neto dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian ketika terdapat hak yang
berkekuatan hukum dan terdapat niat untuk
menyelesaikannya secara neto, atau pada saat aset
direalisasi dan liabilitas diselesaikan secara
simultan.
Financial assets and liabilities are offset and
presented net in the consolidated statement of
financial position when there is a legal right of offset
and there is an intention to settle on a net basis, or
when the asset is realized and the liability settled
simultaneously.
Imbalan kerja
(i) Imbalan pascakerja
Kewajiban atas imbalan pascakerja dihitung
sebesar nilai kini dari estimasi jumlah imbalan
pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa
yang telah diberikan oleh karyawan pada masa
kini dan masa lalu. Perhitungan dilakukan oleh
aktuaris berkualifikasi dengan metode projected
unit credit.
Jika imbalan pasca-kerja berubah, porsi imbalan
sehubungan dengan jasa yang telah diberikan
karyawan pada masa lalu tercermin dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
dengan menggunakan metode garis lurus selama
taksiran rata-rata masa kerja hingga imbalan
menjadi hak karyawan (vested). Apabila imbalan
pasca-kerja telah menjadi hak karyawan, beban
diakui segera dalam laba/rugi.
Jika akumulasi keuntungan atau kerugian
aktuarial yang belum diakui pada akhir periode
pelaporan sebelumnya melebihi 10 persen dari
nilai kini kewajiban imbalan pasti, keuntungan
atau kerugian tersebut tersebut diakui dalam
laba/rugi dengan metode garis lurus selama
taksiran rata-rata masa kerja hingga imbalan
menjadi hak karyawan (vested). Jika tidak,
keuntungan atau kerugian aktuarial tersebut
tidak diakui.
l. . Employee benefits
(i) Post-employment benefits
The obligation for post-employment benefits is
calculated at the present value of estimated future
benefits that the employees have earned in return
for their services in the current and prior periods.
The calculation is performed by a qualified
actuary using the projected unit credit method.
(ii) Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Kewajiban neto Perseroan dan entitas anak atas
imbalan kerja jangka panjang selain imbalan
pascakerja adalah nilai dari imbalan di masa
depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan
oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu.
Perhitungan
dilakukan
oleh
aktuaris
berkualifikasi dengan menggunakan metode
projected unit credit. Keuntungan dan kerugian
aktuarial diakui dalam laba/rugi pada saat
terjadi.
(ii) Other long-term employee benefits
The Company’s and subsidiaries’ net obligation
in respect of long-term employee benefits other
than post-employment benefits is the amount of
future benefits that employees have earned in
return for their services in the current and prior
periods. The calculation is performed by a
qualified actuary, using the projected unit credit
method. Any actuarial gains and losses are
recognized in profit or loss in the period in which
they arise.
l.
When benefits change, the portion of the benefits
that relates to past service by employees is
reflected in the consolidated statement of
comprehensive income on a straight-line basis
over the estimated average remaining vesting
period. To the extent that the benefits vest
immediately, the expense is recognized
immediately in profit or loss.
When cumulative unrecognized actuarial gains or
losses at the end of the previous reporting period
exceed 10 percent of the present value of the
defined benefits obligation, such gains or losses
are recognized in profit or loss, on a straight-line
basis over the estimated average remaining
vesting period. Otherwise, the actuarial gains or
losses are not recognized.
24
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
..YANG PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES (Continued)
m. Pajak Penghasilan
m. Income taxes
Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak kini dan
pajak tangguhan. Pajak kini dan pajak tangguhan
diakui dalam laba/rugi kecuali jika pajak tersebut
terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui
secara langsung di ekuitas atau di pendapatan
komprehensif lain.
Pajak kini adalah utang atau piutang pajak yang
diharapkan atas penghasilan atau rugi kena pajak
selama tahun berjalan, dengan menggunakan tarif
pajak yang berlaku atau secara substantif berlaku
pada tanggal pelaporan keuangan, dan penyesuaian
terhadap utang pajak tahun-tahun sebelumnya.
Pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan
temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas
untuk tujuan pelaporan keuangan dan nilai yang
digunakan untuk tujuan perpajakan. Pajak
tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif
pajak yang diharapkan akan diterapkan terhadap
perbedaan temporer pada saat pembalikan,
berdasarkan peraturan yang telah berlaku atau
secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan
keuangan. Metode ini juga mengharuskan
pengakuan atas keuntungan pajak di masa depan,
seperti kompensasi rugi fiskal, jika kemungkinan
realisasi manfaat tersebut di masa mendatang cukup
besar (probable).
Dalam menentukan nilai pajak kini dan pajak
tangguhan,
Perseroan
dan
entitas
anak
mempertimbangkan dampak dari posisi pajak yang
tidak pasti dan apakah penambahan pajak dan bunga
mungkin terjadi. Manajemen berkeyakinan bahwa
akrual atas liabilitas pajak cukup untuk semua tahun
pajak yang masih terbuka (belum diperiksa)
berdasarkan penelaahan banyak faktor, termasuk
interpretasi dari peraturan pajak dan pengalaman
sebelumnya. Penilaian dilakukan berdasarkan
estimasi dan asumsi dan melibatkan pertimbangan
mengenai kejadian di masa mendatang. Informasi
baru yang tersedia menyebabkan manajemen
mengubah pertimbangannya berkaitan dengan
kecukupan liabilitas pajak yang telah ada.
Perubahan terhadap liabilitas pajak akan berdampak
pada beban pajak pada periode dimana penentuan
tersebut ditetapkan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan saling
hapus di laporan posisi keuangan konsolidasian,
kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk
entitas yang berbeda, sesuai dengan penyajian aset
dan liabilitas pajak kini.
Income tax expense comprises current and deferred
tax. Current tax and deferred tax are recognized in
profit or loss except to the extent that they relate to
items recognized directly in equity or in other
comprehensive income.
Current tax is the expected tax payable or receivable
on the taxable income or loss for the year, using tax
rates enacted or substantively enacted at the
reporting date, and any adjustment to tax payable in
respect of previous years.
Deferred tax is recognized in respect of temporary
differences between the carrying amounts of assets
and liabilities for financial reporting purposes and
the amounts used for taxation purposes. Deferred tax
is measured at the tax rates that are expected to be
applied to temporary differences when they reverse,
based on the laws that have been enacted or
substantively enacted at the reporting date. This
method also requires the recognition of future tax
benefits, such as tax loss carry forwards, to the extent
that realization of such benefits is probable
In determining the amount of current and deferred
tax, the Company and subsidiaries take into account
the impact of uncertain tax positions and whether
additional taxes and interest may be due.
Management believes that the accruals for tax
liabilities are adequate for all open tax years based
on its assessment of many factors, including
interpretations of tax law and prior experience. The
assessment relies on estimates and assumptions and
may involve a series of judgment about future events.
New information may become available that causes
management to change its judgment regarding the
adequacy of existing tax liabilities. Such changes to
tax liabilities will impact tax expense in the period
that such determination is made.
Deferred tax asset and liabilities are offset in the
consolidated statement of financial position, except if
these are for different legal entities, in the same
manner the current tax assets and liabilities are
presented.
25
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES (Continued)
n. Penjabaran mata uang asing
n.
reign currency translation
Mata uang fungsional dan mata uang pelaporan
Perseroan adalah Rupiah.
The functional and reporting currency of the
Company is the Indonesian Rupiah.
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan dalam
Rupiah dengan kurs pada tanggal transaksi. Pada
tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam
mata uang asing dijabarkan dalam Rupiah dengan
kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, yaitu
Rp 11.404 (Rupiah penuh)/USD dan Rp 12.189
(Rupiah penuh)/USD masing-masing pada tanggal
31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013.
Transactions in foreign currencies are translated into
Rupiah at the rates of exchange prevailing at
transaction date. At reporting dates, balances of
monetary assets and liabilities denominated in
foreign currencies are translated into Rupiah using
the prevailing exchange rates at that date, which was
Rp 11,404 (whole Rupiah)/USD and Rp12,189 (whole
Rupiah)/USD as of 31 March 2014 and 31 December
2013, respectively.
The foreign currency gain and loss on monetary
items is the difference between amortized cost at the
beginning of the period, adjusted for effective interest
and payments during the period, and the amortized
cost in foreign currency translated at the exchange
rate at the end of the reporting period.
Laba dan rugi kurs atas aset dan liabilitas moneter
merupakan selisih antara biaya perolehan
diamortisasi pada awal periode, disesuaikan dengan
suku bunga efektif dan pembayaran selama periode
berjalan, dan biaya perolehan diamortisasi dalam
mata uang asing yang dijabarkan ke dalam rupiah
dengan menggunakan kurs pada akhir periode
pelaporan.
o.
o. Laba per saham
Earnings per share
Laba per saham dihitung dengan membagi laba
tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk dengan total rata-rata
tertimbang saham beredar/ditempatkan dalam tahun
yang bersangkutan.
Earnings per share are computed by dividing profit
for the year attributable to owners of the Company by
the weighted average of total outstanding/issued
shares during the year.
Perubahan jumlah saham tanpa mengubah sumber
daya diperlakukan secara retrospektif, sehingga
jumlah saham yang beredar pada tahun yang
disajikan
sebelumnya
disesuaikan
secara
proporsional seolah-olah perubahan jumlah saham
tersebut telah terjadi sejak permulaan periode paling
awal yang disajikan.
Changes in the number of shares without an increase
in resources is applied retrospectively, and therefore
the number shares outstanding before the event is
adjusted for the proportionate change in the number
of shares outstanding as if the event had occured at
the beginning of the earliest period presented.
p.
p. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
Transactions with related parties
Istilah pihak berelasi digunakan sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”)
No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan PihakPihak Berelasi”.
Related party terms used are in accordance with
Statement of Financial Accounting Standard
(“PSAK”) No. 7 (2010 Revision), “Related Party
Disclosures”.
Semua transaksi dan saldo signifikan dengan pihakpihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions and balances with related
parties are disclosed in the notes to the consolidated
financial statements.
26
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
r.
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES (Continued)
q. Informasi segmen
Segmen operasi adalah suatu komponen dari
Perseroan dan entitas anak yang melakukan aktivitas
bisnis yang menghasilkan pendapatan dan
menimbulkan beban, termasuk pendapatan dan
beban terkait atas transaksi dengan komponen lain,
yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular
oleh pengambil keputusan operasional untuk
membuat keputusan tentang sumber daya yang
dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai
kinerjanya.
q. Segment information
An operating segment is a component of the
Company and subsidiaries that engages in business
activites from which it may earn revenues and incur
expenses, including revenues and expenses relating
to transactions with other components, whose
operating results are regularly reviewed by the chief
operating decision maker to make decisions about
resources to be allocated to the segment and assess
its performance.
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang
konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan
kepada
pengambil
keputusan
operasional.
Pengambil keputusan operasional Perseroan dan
entitas anak adalah Direksi.
Operating segments are reported in a manner
consistent with the internal reporting provided to the
chief operating decision maker. Chief operating
decision maker of the Company and subsidiaries is
the Directors.
Pendapatan dan biaya keuangan
r.
Finance income and finance costs
Pendapatan dan biaya yang berasal dari aktivitas
pendanaan serta laba dan rugi kurs yang tidak terkait
dengan kegiatan utama Perseroan dan entitas anak
dicantumkan dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian sebagai bagian dari “Pendapatan
(biaya) keuangan neto”. Laba dan rugi kurs atas aset
dan liabilitas keuangan yang berasal dari aktivitas
operasi disajikan sebagai bagian dari pendapatan
dan beban dalam hasil dari aktivitas operasi.
Income and costs derived from financing activities
and the related foreign currency gains and losses
that do not arise from the Company’s and
subsidiaries’ principal activites are reflected in the
consolidated statement of comprehensive income as
part of “Net finance income (costs)”. Foreign
currency gains and losses on financial assets and
liabilities that arise from operating activities are
presented as income and expenses within results
from operating activities.
Pendapatan dan biaya keuangan terdiri dari
pendapatan bunga atas dana yang diinvestasikan
serta beban bunga atas pinjaman, laba atau rugi atas
penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan,
laba atau rugi kurs yang timbul dari aktivitas
investasi dan pendanaan, serta laba dan rugi atas
derivatif terkait.
Finance income and finance costs comprise interest
income on funds invested and interest expense on
borrowings, gains or losses on de-recognition of
financial assets and liabilities, foreign exchange
gains or losses arising from investing and financing
activities, as well as gains and losses on the related
derivatives.
Laba dan rugi kurs dilaporkan dalam nilai secara
neto baik sebagai pendapatan atau biaya keuangan
bergantung pada pergerakan kurs yang berada dalam
posisi laba atau rugi neto.
Foreign exchange gains and losses are reported on a
net basis as either finance income or finance cost
depending on whether foreign currency movements
amount to a net gain or net loss.
Biaya pinjaman yang tidak secara langsung dapat
diatribusikan kepada perolehan, konstruksi atau
produksi suatu aset tertentu yang memenuhi syarat
diakui sebagai laba atau rugi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif.
Borrowing costs that are not directly attributable to
the acquisition, construction or production of a
qualifying asset are recognized in profit or loss using
the effective interest method.
27
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
4. AKUISISI ENTITAS ANAK DAN
KEPENTINGAN NONPENGENDALI
4. ACQUISITIONS OF SUBSIDIARIES AND
NON-CONTROLLING INTEREST
Akuisisi anak perusahaan
Acquisitions of subsidiaries
Akuisisi PT Rimba Utara (“RU”)
Acquisition of PT Rimba Utara (“RU”)
Pada tanggal 19 Januari 2012, Perseroan mengakuisisi
99,2% kepemilikan saham di RU melalui pembelian
saham dari para pemegang saham RU. Perseroan
membayarkan kepada para pemegang saham RU
sebesar Rp.322 untuk 124 saham RU yang memiliki
nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per
saham. Dengan demikian, Perseroan mengendalikan
RU sejak akuisisi ini.
On 19 January 2012, the Company acquired 99.2%
share ownership in RU through purchase of shares
from existing shareholders of RU. The Company paid
to the existing shareholders of RU an amount
totalling to Rp 322 for 124 shares of RU which has
the nominal value of Rp 1,000,000 (whole Rupiah)
per share. Consequently, the Company controlled RU
as a result of this acquisition
Sebagai hasil transaksi tersebut, Perseroan mengakui
goodwill sebesar Rp 199.
As a result of the transaction, a goodwill was
recognized for an amount of Rp 199.
Akuisisi PT Kencana Alam Permai (“KAP”)
Acquisition of PT Kencana Alam Permai (“KAP”)
Pada tanggal 20 Desember 2012, Perseroan
mengakuisisi tambahan 78,95% kepemilikan saham di
KAP (sebelumnya pemilikan Perseroan hanya 20%
dan dicatat sebagai investasi pada entitas asosiasi)
sehingga menjadi 98,95% kepemilikan saham melalui
pembelian tambahan saham baru yang diterbitkan oleh
KAP sebesar Rp 3.750 dengan nilai nominal Rp 1.000
(Rupiah penuh) per saham. Efektif 20 Desember 2012,
Perseroan memperoleh pengendalian atas KAP.
On 20 December 2012, the Company acquired
additional 78.95% share ownership in KAP
(previously the Company had 20% ownership interest
and recorded as investments in associates) to become
98.95% share ownership through purchase of
additional new shares issued by KAP for Rp 3,750 at
nominal value of Rp 1,000 (whole Rupiah) per share.
Effective 20 December 2012, the Company obtained
control of KAP.
Perolehan pengendalian atas KAP akan memungkinkan
Perseroan untuk meningkatkan pasokan bahan baku
yang akan meningkatkan produksi, penjualan dan
pangsa pasar minyak sawit Perseroan. Perseroan juga
mengharapkan adanya pengurangan biaya melalui
skala ekonomi.
Taking control of KAP will enable the Company to
increase its raw materials supply which will increase
the Company’s production, sales and market share of
palm oil. The Company also expects to reduce cost
through economies of scale.
Sebagai hasil dari transaksi tersebut, Perseroan
mengakui Goodwill sebesar Rp 5.496. Goodwill tersebut
diatribusikan pada sinergi yang diharapkan akan tercapai
dari penjualan produk KAP kepada Perseroan.
As a result of the transaction, a goodwill was
recognized for an amount of Rp 5,496. The goodwill is
attributable to the synergies expected to be achieved
from selling KAP’s products to the Company.
28
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
4. AKUISISI ENTITAS ANAK DAN
KEPENTINGAN NONPENGENDALI
(Lanjutan)
4. ACQUISITIONS OF SUBSIDIARIES AND
NON-CONTROLLING INTEREST
(Continued)
Akuisisi kepentingan nonpengendali
Acquisition of non-controlling interest
Akuisisi Twin Palm Pte. Ltd. (“TP”)
Acquisition of Twin Palm Pte. Ltd. (“TP”)
Pada tanggal 14 Desember 2012, Perseroan
menyelesaikan akuisisi 100% kepemilikan saham atau
12 saham TP dengan total nilai sebesar USD 6.350.000
dan SGD 7.300.000 atau setara dengan Rp 117.705. TP
adalah sebuah perusahaan investasi dimana 99,9% dari
aset netonya terdiri dari investasi saham pada SWA,
DAN dan DIN masing-masing sebesar 25,45%, 11,05%
dan 11,05% kepemilikan. Oleh karena itu, perolehan
pengendalian atas TP meningkatkan pengendalian
Perseroan atas SWA, DAN dan DIN. Tidak ada
penyesuaian atas goodwill yang timbul dari transaksi ini
karena transaksi ini merupakan akuisisi kepentingan
nonpengendali di SWA, DAN dan DIN tanpa hilangnya
pengendalian.
On 14 December 2012, the Company completed the
acquisition of 100% shares ownership or 12 shares of
TP for a total amount of USD.6,350,000 and SGD
7,300,000 or equivalent to Rp.117,705. TP is an
investment company in which 99.9% of its net assets
comprised of investments in shares in SWA, DAN and
DIN with ownership interests of 25.45%, 11.05% and
11.05%, respectively. Thus, taking control of TP
increased the Company’s control over SWA, DAN and
DIN. There is no goodwill adjustment arising from this
transaction as the transaction is an acquisition of noncontrolling interest in SWA, DAN and DIN without a
loss of control.
Transaksi ini mengakibatkan perubahan kepemilikan
saham Perseroan (langsung dan tidak langsung melalui
TP) di SWA, DAN dan DIN menjadi 90,91%, dan oleh
karena itu Perseroan mengakui perubahan kepemilikan
saham melalui akuisisi kepentingan nonpengendali
tanpa hilangnya pengendalian dalam komponen ekuitas
lainnya, sebagai bagian dari ekuitas, sebesar
Rp 173.780 (Catatan 22).
This transaction has resulted in the changes of the
Company’s share ownership (direct and indirect
through TP) in SWA, DAN and DIN to become 90.91%,
and therefore, the Company recognized the changes of
the shares ownersip through acquisition of noncontrolling interest without a loss of control in the other
equity component, as part of equity, for Rp 173,780
(Note 22).
Pembelian saham PT Swakarsa Sinarsentosa
(“SWA”), PT Dharma Agrotama Nusantara
(“DAN”) dan PT Dharma Intisawit Nugraha
(“DIN”)
Purchase of shares of PT Swakarsa Sinarsentosa
(“SWA”), PT Dharma Agrotama Nusantara (“DAN”)
and PT Dharma Intisawit Nugraha (“DIN”)
Pada tanggal 2 Desember 2013, Perseroan membeli
10.000.000 saham atau 9,09% kepemilikan saham atas
SWA dengan nilai sebesar USD 17.500.000 atau setara
dengan Rp 191.301 dari First Well Holding Limited,
entitas nonpengendali, sehingga kepemilikan efektif
Perseroan atas SWA meningkat dari 90,91% menjadi
100%.
On 2 December 2013, the Company purchased
10,000,000 shares or 9.09% share ownership of SWA
amounted to USD 17,500,000 or equivalent to
Rp 191,301 from First Well Holding Limited, noncontroling entity, therefore the effective ownership
interest of the Company at SWA increased from 90.91%
to 100%.
29
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
4. AKUISISI ENTITAS ANAK DAN
KEPENTINGAN NONPENGENDALI
(Lanjutan)
4. ACQUISITIONS OF SUBSIDIARIES AND
NON-CONTROLLING INTEREST (Continued)
Pembelian saham PT Swakarsa Sinarsentosa
(“SWA”), PT Dharma Agrotama Nusantara
(“DAN”) dan PT Dharma Intisawit Nugraha
(“DIN”) (Lanjutan)
Purchase of shares of PT Swakarsa Sinarsentosa
(“SWA”), PT Dharma Agrotama Nusantara (“DAN”)
and PT Dharma Intisawit Nugraha (“DIN”)
(Continued)
Pada tanggal yang sama, SWA membeli 3.800.000
saham DAN dari Sapphire Blue Limited (entitas
nonpengendali) dan 3.800.000 saham DIN dari Liberty
Sky Ltd (entitas nonpengendali) dengan nilai masingmasing sebesar USD 6.500.000 atau setara dengan
Rp 71.048 dan USD 6.790.000 atau setara dengan
Rp 74.217. Transaksi ini meningkatkan kepemilikan
saham SWA dari 28,30% menjadi 34,82%, dimana
secara tidak langsung meningkatkan kepemilikan efektif
Perseroan atas DAN dan DIN, masing-masing dari
90,91% menjadi 100%.
Oleh karena itu, Perseroan mengakui perubahan
kepemilikan saham melalui akuisisi kepentingan
nonpengendali tanpa hilangnya pengendalian dalam
komponen ekuitas lainnya, sebagai bagian dari ekuitas,
sebesar Rp 329.007 (Catatan 22).
On the same date, SWA purchased 3,800,000 shares of
DAN from Sapphire Blue Limited (non-controlling
entity) and 3,800,000 shares of DIN from Liberty Sky
Ltd (non-controlling entity) for USD 6,500,000 or
equivalent to Rp 71,048 and USD 6,790,000 or
equivalent to Rp 74,217, respectively. These
transactions increased SWA’s shares ownership from
28.30% to 34.82%, whereas it increased the effective
ownership interest of the Company at DAN and DIN,
from 90.91% to 100%, indirectly.
Therefore, the Company recognized the changes of the
shares ownership through acquisition of noncontrolling interest without a loss of control in the other
equity component, as part of equity, for Rp 329,007
(Note 22).
5. KAS DAN SETARA KAS
5. CASH AND CASH EQUIVALENTS
31/03/2014
Kas
Bank pada pihak ketiga:
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Internasional Indonesia
Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia ( Persero ) Tbk
PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Pembanguna Daerah Kaltim
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp. 500)
31/12/2013
15,050
14,787
127,291
78,284
66,271
149,588
9,593
9,095
8,383
6,685
16,725
5,465
3,555
3,691
2,696
803
380
241,361
3,510
1,098
3,493
1,270
522
257,037
30
Cash on hand
Cash in third parties’ banks:
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Internasional Indonesia
Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT BankPembangunan Daerah Kaltim
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Others (below Rp 500 each)
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
5. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)
5. CASH AND CASH EQUIVALENTS
(Continued)
31/03/2014
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Citibank, N.A.
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 500)
Euro
PT Bank Central Asia Tbk
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 500)
Dolar Singapura
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 500)
Deposito berjangka pada pihak ketiga:
Rupiah
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 500)
Kas dan setara kas
Cerukan dari pihak ketiga:
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 14)
Kas dan setara kas per laporan arus kas
konsolidasian
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun:
Deposito berjangka
Rupiah
Cerukan
Rupiah
31/12/2013
11,713
650
511
55
61
12,990
8,882
693
626
942
90
11,233
68
42
110
3,761
45
3,806
65
65
69
69
254,526
272,145
155
155
155
155
269,731
287,087
US Dollar
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Citibank, N.A.
Others (below Rp 500 each)
Euro
PT Bank Central Asia Tbk
Others (below Rp 500 each)
Singapore Dollar
Others (below Rp 500 each)
Time deposits in third parties:
Rupiah
Others (below Rp 500 each)
Cash and cash equivalents
(154,998)
(149,981)
Bank overdraft from third parties:
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk (Note 14)
114,733
137,106)
Cash and cash equivalents in the
consolidated statements of cash flows
3.80%-4.20%
4.50% - 5.50%
9.43%
9.43%
The average annual interest rates:
Time deposits
Rupiah
Bank overdraft
Rupiah
Tidak terdapat saldo kas dan setara kas yang
ditempatkan pada pihak berelasi.
There are no cash and cash equivalents balance
placed with related parties.
Per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, Perseroan
dan entitas anak tidak menjaminkan kas dan setara kas.
The Company and subsidiaries do not pledge its cash
and cash equivalents as of 31 March 2014 and
31 December 2013
31
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
6. PIUTANG USAHA
6. TRADE RECEIVABLES
31/03/2014
Piutang usaha dari pihak ketiga
Piutang usaha dari pihak berelasi
31/12/2013
260,503
12,993
273,496
195,282
12,993
208,275
Umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
The aging of trade receivables is as follows:
31/03/2014
Belum jatuh tempo:
Jatuh tempo:
1-30 hari
31-60 hari
61-90 hari
Lebih dari 90 hari
31/12/2013
178,027
138,310
49,343
15,470
4,512
26,144
273,496
15,455
7,188
5,842
41,480
208,275
Piutang usaha dalam mata uang:
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Euro
Trade receivables from third parties
Trade receivables from related parties
Not yet due:
Past due:
1-30 days
31-60 days
61-90 days
More than 90 days
Trade receivables in currencies:
100,497
129,126
43,873
273,496
68,065
111,338
28,872
208,275
Rupiah
US Dollar
Euro
Berdasarkan penelaahannya atas status masing-masing
debitur pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan
bahwa penyisihan penurunan nilai untuk piutang usaha
tidak diperlukan.
Based on evaluation of the status of each debtors at
year end, management believes that no allowance for
impairment of trade receivables is necessary.
Piutang usaha Perseroan dan TKPI dengan total masingmasing Rp 217.695 dan Rp 145.905 pada tanggal
31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, dijadikan
sebagai jaminan atas pinjaman bank dari PT.Bank
Central Asia Tbk (Catatan 14).
The Company’s and TKPI’s trade receivables totaled
to Rp 217,695 and Rp 145,905 as of 31 March 2014
and 31 December 2013 respectively, are pledged as
collateral for the bank loans from PT.Bank Central
Asia Tbk (Note 14).
32
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
7. PERSEDIAAN
7. INVENTORIES
31/03/2014
Barang jadi
Barang dalam pengolahan
Bahan baku
Benih
Bahan pembantu dan
suku cadang
Bahan dalam perjalanan
Penyisihan penurunan nilai
persediaan
31/12/2013
190,900
170,477
56,763
24,571
279,335)
92,008)
41,529)
22,548)
229,096
12,631
684,438
234,085)
19,208)
688,713)
(12,007)
672,431
(12,007)
676,706)
Mutasi penyisihan penurunan nilai adalah sebagai
berikut:
31/03/2014
Saldo awal
Penambahan (pembalikan)
Saldo akhir
Finished goods
Work in process
Raw materials
Seeds
Supplementary materials and
spare parts
Materials in transit
Provision for decline in
value of inventory
The movement in the provision for decline in value of
inventories is as follows:
31/12/2013
12,007
12,007
4,925
7,082
12,007
Beginning balance
Addition (reversal)
Ending balance
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan
nilai persediaan tersebut adalah cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian persediaan.
Management believes that the provision for decline in
value of inventories is adequate to cover possible losses
on inventories.
Pada tanggal 31 Maret 2014, seluruh persediaan telah
diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat
kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan nilai
pertanggungan sebesar USD 4.815.789 dan Rp 373.037
(2013: USD 4.215.789 dan Rp 354.698).
As of 31 March 2014, all inventories are insured
against the risk of losses from fire, theft and other risks
for a total coverage of USD 4,815,789 and Rp 373,037
(2013: USD 4,215,789 and Rp 354,698).
Manajemen berkeyakinan bahwa total pertanggungan
asuransi ini memadai.
Management believes that the total insurance coverage
is adequate.
Persediaan Perseroan dan TKPI sejumlah masingmasing Rp 214.772 dan Rp 206.058 pada tanggal
31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, dijadikan
sebagai jaminan atas pinjaman bank dari PT Bank
Central Asia Tbk (Catatan 14).
The Company’s and TKPI’s inventories totaled to
Rp 214,772 and Rp 206,058 as of 31 March 2014 and
31 December 2013, respectively, are pledged as
collateral for the bank loans from PT Bank Central
Asia Tbk (Note 14).
33
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
8. UANG MUKA
8. ADVANCE PAYMENTS
31/03/2014
Pembelian bahan
Karyawan
Kontraktor
Lain-lain
31/12/2013
163,025
24,522
7,648
5,676
200,871
115,603
23,111
7,820
2,278
148,812
Purchase of materials
Employee
Contractor
Others
9. TANAMAN PERKEBUNAN
9. PLANTATIONS
Represent plantations under nucleus project (“Inti”)
which consisted of mature and immature plantation.
Merupakan tanaman perkebunan di bawah proyek
nucleus ("Inti") yang terdiri dari tanaman
menghasilkan dan tanaman belum menghasilkan.
31/03/2014
Saldo
awal/
Beginning
balance
Tanaman
menghasilkan:
Harga
Perolehan
Akumulasi
amortisasi
Tanaman belum
menghasilkan
Nilai buku
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassifications
Reklasifikasi
dari aset tidak
lancar yang
dimiliki untuk
dijual/
Reclassification
from noncurrent assets
held for sale
Saldo
akhir/
Ending
balance
Mature plantations:
1,085,466
307,364
1,392,830
(214,595)
870,871
(17,267)
(17,267)
307,364
(231,862)
1,160,968
820,013
1,690,884
86,109
68,842
(307,364)
-
598,758
1,759,726
Cost
Accumulated
amortization
Immature
plantations
Net book value
31/12/2013
Saldo
awal/
Beginning
balance
Tanaman
menghasilkan:
Harga
Perolehan
Akumulasi
amortisasi
Tanaman belum
menghasilkan
Nilai buku
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassifications
Reklasifikasi
ke aset tidak
lancar yang
dimiliki untuk
dijual/
Reclassification
to non-current
assets held for
sale
Saldo
akhir/
Ending
balance
Mature plantations:
900,912
-
-
174,178
10,376
1,085,466
(158,348)
742,564
(56,591)
(56,591)
-
843
175,021
(499)
9.877
(214,595)
870,871
675,211
1,417,775
334,599
278,008
(14,776)
(14,776)
(175,021)
-
9,877
820,013
1,690,884
34
Cost
Accumulated
amortization
Immature
plantations
Net book value
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
9. TANAMAN PERKEBUNAN (Lanjutan)
9. PLANTATIONS (Continued)
Biaya amortisasi tanaman menghasilkan untuk periode
berakhir 31 Maret 2014 dan tahun yang berakhir 31
Desember 2013, dicatat sebagai biaya produksi.
The amortization expense of mature plantations for the
period 31 March 2014 and the years ended 31
December 2013, was charged to production costs.
Beban bunga dari pinjaman bank yang berhubungan
langsung dengan perolehan atau pengembangan
tanaman belum menghasilkan yang memenuhi syarat
seluruhnya dikapitalisasi ke tanaman belum
menghasilkan, yang masing-masing sebesar Rp 8.344
dan Rp 23.770 untuk periode berakhir 31 Maret 2014
dan tahun yang berakhir 31 Desember 2013
Interest expense from bank loans directly attributable to
acquisition cost or development of qualifying immature
plantations were fully capitalized to immature
plantations, amounted to Rp 8,344 and Rp23,770
plantations for the period 31 March 2014 and the years
ended 31 December 2013, respectively.
Tanaman perkebunan entitas anak sejumlah masingmasing Rp 1.591.258 dan Rp 1.554.391 pada tanggal
31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, dijadikan
sebagai jaminan atas pinjaman bank dari PT Bank
Central Asia Tbk (Catatan 14).
The subsidiaries’ plantations totaled to Rp 1,591,258
and Rp 1,554,391 as of 31 March 2014 and
31 December 2013, respectively, are pledged as
collaterals for the bank loans from PT Bank Central
Asia Tbk (Notes 14).
Ikhtisar saldo tanaman menghasilkan bersih
berdasarkan area/lokasi penanaman adalah sebagai
berikut:
A summary of net mature plantations balance based on
planted area/location was as follows:
31/03/2014
Kalimantan Timur
Kalimantan Tengah
31/12/2013
889,508
271,460
1,160,968
760,503
110,368
870,871
East Kalimantan
Central Kalimantan
KPAS, DIL, PSA, KAP, dan PUL entitas anak
Perseroan, memiliki ijin lokasi dengan total lahan
sebesar 56.670 hektar. KPAS, DIL, PSA, KAP, dan
PUL sedang dalam proses untuk memperoleh hak atas
penggunaan tanah tersebut (“Hak Guna Usaha/HGU”).
KPAS, DIL, PSA, KAP, and PUL the Company’s
subsidiaries, have location permits (“Ijin Lokasi”) with
a total area of 56,670 hectares. KPAS, DIL, PSA, KAP,
and PUL are still in the process of obtaining the land
usage rights (“Hak Guna Usaha/HGU”).
Hak atas penggunaan tanah entitas anak selain KPAS,
DIL, PSA dan KAP (“Hak Guna Usaha/HGU”) dengan
total luas area 65.385 hektar berlaku untuk periode
bervariasi dari 30 tahun sampai dengan 35 tahun dan
berlokasi di berbagai wilayah di Kalimantan, Indonesia.
Hak ini akan berakhir masa berlakunya pada beragam
tanggal mulai dari tahun 2032 sampai dengan 2043.
The subsidiaries’ land usage rights (“Hak Guna
Usaha/HGU”) other than KPAS, DIL, PSA and KAP
with a total area of 65,385 hectares are valid for
various periods from 30 years to 35 years and located
in various areas in Kalimantan, Indonesia. These rights
will expire on various dates from 2032 to 2043.
35
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
9. TANAMAN PERKEBUNAN (Lanjutan)
9. PLANTATIONS (Continued)
Seluruh tanaman belum menghasilkan dan tanaman
menghasilkan tidak diasuransikan terhadap resiko
kebakaran, wabah penyakit dan risiko lainnya.
Immature plantations and mature plantations are not
insured against risks of fire, plight and other risks.
Per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, nilai wajar
tanaman perkebunan masing-masing adalah sebesar
Rp 5.600.119 dan Rp 5.531.277.
As of 31 March 2014 and 31 December 2013, the fair
value of plantations amounted to Rp 5,600,119 and
Rp 5,531,277, respectively.
Per 31 Maret 2014, tidak ada indikasi penurunan nilai
atas tanaman perkebunan.
As of 31 March 2014, there was no indication of
impairment of the plantations.
10. HUTAN TANAMAN INDUSTRI DALAM
PENGEMBANGAN
10. INDUSTRIAL TIMBER PLANTATIONS
UNDER DEVELOPMENT
Rincian mutasi saldo dari biaya hutan tanaman industri
dalam pengembangan adalah sebagai berikut:
Movement in the costs of industrial timber plantations
under development stage is as follows:
31/03/2014
Saldo awal
Penambahan
Saldo akhir
31/12/2013
70,232
616
70,848
67,178
3,054
70,232
Beginning balance
Additions
Ending balance
Per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, nilai wajar
hutan tanaman industri dalam pengembangan masingmasing adalah sebesar Rp 123.341 dan Rp 122.725.
As of 31 March 2014 and 31 December 2013, the fair
value of industrial timber plantations under
development amounted to Rp 123,341 and Rp 122,725,
respectively.
Tidak ada hutan tanaman industri dalam pengembangan
yang dijadikan jaminan untuk pinjaman bank.
There is no industrial timber plantations under
development which are pledged as collateral for bank
loans.
36
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
11. ASET TETAP
11. FIXED ASSETS
31/03/2014
Saldo awal/
Beginning
balance
Penambahan/ Pengurangan/
Additions
Deductions
Reklasifikasi dari
aset tidak lancar
yang dimiliki
untuk dijual/
Reclassification
from non-current
assets held
for sale
Reklasifikasi/
Reclassifications
Saldo akhir/
Ending balance
Harga perolehan:
Acquisition cost:
Tanah
Bangunan
Infrastruktur
99,230)
1,014,379)
39,860)
876
245
-
(1,048)
(86)
9,210
341
-
100,104
1,022,876
40,115
Mesin dan peralatan
1,056,511)
2,614
(5,060)
2,591
-
1,056,659
42,860)
13,728)
1,657
5,301
(2,000)
23
-
-
44,540
17,029
54,571)
2,321,139)
10,693
(1,640)
(9,834)
12,165
-
52,930
2,334,163
125,261)
2,446,400)
117,545
128,238
(2,555)
(12,389)
(12,165)
-
-
228,086
2,562,249
Perabot dan peralatan
pabrik/kantor
Kendaraan bermotor
Aset sewa pembiayaan
Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan:
Bangunan
Infrastruktur
Mesin dan peralatan
Land
Buildings
Infrastructures
Machinery and
equipment
Factory/office
equipment, furniture and
fixtures
Motor vehicles
Assets under
finance lease
Construction
in progress
Accumulated
depreciation:
(157,302)
(4,703)
(15,767)
(994)
202
-
(10)
-
(172,867)
(5,707)
(449,182)
(25,554)
213
3,892
-
(470,631)
(31,629)
(3,287)
-
(3,882)
-
(38,798)
(11,636)
(413)
-
-
-
(12,049)
(16,011)
(2,176)
97
-
-
(18,090)
(670,463)
(48,191)
512
-
-
(718,142)
Perabot dan peralatan
pabrik/kantor
Buildings
Infrastructures
Machinery and
equipment
Factory/office
equipment,
furniture
and fixtures
Kendaraan bermotor
Aset sewa pembiayaan
Nilai buku
1,775,937)
1,844,107
Motor vehicles
Assets under
finance lease
Net book value
2013
Saldo awal/
Beginning
balance
2013
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassifications
Reklasifikasi dari
aset tidak lancar
yang dimiliki
untuk dijual/
Reclassification
from non-current
assets held
for sale
Saldo akhir/
Ending balance
Harga perolehan:
Tanah
Bangunan
Infrastruktur
99,292)
640,650)
20,647)
-)
116,766)
428)
(99)
(3,494)
-)
-)
258,992)
18,711)
37)
1,465)
74)
99,230)
1,014,379)
39,860)
Mesin dan peralatan
984,441)
26,386)
(30,925)
76,609)
-)
1,056,511)
41,602)
11,876)
1,544)
571)
(183)
(1,532)
(103)
2,813)
-)
-)
42,860)
13,728)
60,341)
1,858,849)
429)
146,124)
-)
(36,233)
(6,199)
350,823)
-)
1,576)
54,571)
2,321,139)
294,273)
2,153,122)
182,247)
328,371)
(436)
(36,669)
(350,823)
-)
-)
1,576)
125,261)
2,446,400)
Perabot dan peralatan
pabrik/kantor
Kendaraan bermotor
Aset sewa pembiayaan
Aset dalam penyelesaian
37
Acquisition cost:
Land
Buildings
Infrastructures
Machinery and
equipment
Factory/office
equipment, furniture and
fixtures
Motor vehicles
Assets under
finance lease
Construction
in progress
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
11. ASET TETAP (Lanjutan)
11. FIXED ASSETS (Continued)
2013
Saldo awal/
Beginning
balance
2013
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassifications
Reklasifikasi dari
aset tidak lancar
yang dimiliki
untuk dijual/
Reclassification
from non-current
assets held
for sale
Saldo akhir/
Ending balance
Akumulasi penyusutan:
Bangunan
Infrastruktur
Mesin dan peralatan
(106,465)
(3,326)
(51,285)
(1,362)
475)
-)
-)
-)
(27)
(15)
(157,302)
(4,703)
(356,568)
(110,048)
19,568)
(2,134)
-)
(449,182)
(27,630)
(4,726)
179)
548)
-)
(31,629)
(10,298)
(1,530)
1,481)
(1,289)
-)
(11,636)
(7,535)
(511,822)
(11,351)
(180,302)
-)
21,703)
2,875)
-)
-)
(42)
(16,011)
(670,463)
Perabot dan peralatan
pabrik/kantor
Accumulated
depreciation:
Buildings
Infrastructures
Machinery and
equipment
Factory/office
equipment,
furniture
and fixtures
Kendaraan bermotor
Aset sewa pembiayaan
Nilai buku
1,641,300)
1,775,937)
31/03/2014
Penyusutan dibebankan pada:
Biaya produksi
Beban penjualan, dan beban umum
dan administrasi
Tanaman belum menghasilkan
Uang muka koperasi
Hutan tanaman industri dalam
pengembangan
42,802
162,357
3,445
1,674
157
12,061
4,354
820
113
710
48,191
180,302
Persentase penyelesaian
Depreciation expenses were
charged to:
Production costs
Selling, and general and
administrative expenses
Immature plantations
Advances to cooperatives
Industrial timber plantations
under development
The details of gain on sale and disposal of fixed assets
is as follows:
31/03/2014
Aset dalam penyelesaian terdiri dari:
Bangunan
Infrastruktur
Mesin
Net book value
31/12/2013
Rincian dari laba atas penjualan dan penghapusan aset
tetap adalah sebagai berikut:
Harga perolehan
Akumulasi penyusutan
Nilai buku
Penerimaan dari aset tetap yang dijual
Laba atas penjualan dan penghapusan
aset tetap, neto
Motor vehicles
Assets under
finance lease
31/12/2013
-
36,669
(21,703)
14,966
17,052
-
2,086
163,555
774
63,757
228,086
93,719)
11,829)
19,713)
125,261)
17%-95%
17%-97%
38
Cost
Accumulated depreciation
Book value
Proceeds from fixed assets sold
Gain on sale and disposal
of fixed assets, net
Assets under construction consist of:
Building
Infrastructures
Machinery
Completion percentage
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
11. ASET TETAP (Lanjutan)
11. FIXED ASSETS (Continued)
Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Maret 2014
diharapkan untuk selesai di awal tahun 2015.
Assets under construction as of 31 March 2014are
expected to be completed in early 2015.
Beberapa aset tetap dari Perseroan dan dari beberapa
entitas anak dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman
bank dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 14).
Certain fixed assets of the Company and certain
subsidiaries are pledged as collateral for bank loans
from PT Bank Central Asia Tbk (Note 14).
Hak atas penggunaan tanah Perseroan ("Hak Guna
Bangunan/HGB") dengan total luas area 144,82 hektar
berlaku untuk periode bervariasi dari 27 tahun sampai
dengan 40 tahun dan berlokasi di berbagai wilayah di
Indonesia. Hak-hak ini dapat diperpanjang.
The Company’s land usage rights (“Hak Guna
Bangunan/HGB”) with a total area of 144.82 hectares
are valid for the various periods from 27 years to 40
years and located in various areas in Indonesia. These
rights can be extended.
Pada tanggal 31 Maret 2014, seluruh aset tetap, kecuali
tanah telah diasuransikan terhadap risiko kerusakan
material dan interupsi usaha dengan nilai
pertanggungan
sebesar
USD 100.018.612
dan
Rp 999.440 (2013: USD 100.018.612 dan Rp 864.518).
Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan
tersebut memadai untuk menutup kemungkinan
kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
As of 31 March 2014, all property, plant and equipment,
except land, were insured against material damage and
business interruption for a total coverage of
USD 100,018,612 and Rp 999,440 (2013:
USD 100,018,612 and Rp 864,518).
Management
believes that the insurance coverage is adequate to cover
possible losses on the assets insured.
Beban bunga dari pinjaman bank yang berhubungan
langsung dengan konstruksi aset tetap yang memenuhi
syarat seluruhnya dikapitalisasi ke aset tetap sebesar
Rp. 1.617 untuk periode yang berakhir pada 31 Maret
2014. Tidak ada beban bunga dari pinjaman bank yang
dikapitalisasi ke aset tetap untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2013.
Interest expense from bank loans directly attributable
to the construction of qualifying fixed assets were fully
capitalized to fixed assets, amounted to Rp 1,617 for
the period ended 31 March 2014. There was no interest
expense from bank loans which capitalized to fixed
assets for the year ended 31 December 2013.
Perolehan aset tetap yang masih terutang pada tanggal
31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing
sejumlah Rp 7.170 dan Rp 12.809.
Acquisition of fixed assets which is still payable as of
31 march 2014 and 31 December 2013 amounted to
Rp 7,170 and Rp 12,809, respectively.
Per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, nilai wajar
aset tetap masing-masing adalah sebesar Rp 2.534.587
dan Rp 2.448.682
As of 31 march 2014 and 31 December 2013, the fair
value of fixed assets amounted to Rp 2,534,587 and Rp
2,448,682 respectively.
12. GOODWILL
12. GOODWILL
Rincian mutasi saldo goodwill adalah sebagai berikut:
Detail of goodwill movements is as follows:
31/03/2014
Saldo awal
Penambahan (Catatan 4)
Saldo akhir
31/03/2013
155,689
155,689
155,689
155,689
Goodwill timbul dari hasil akuisisi bisnis TKPI, KPAS,
KAP dan RU.
Beginning balance
Addition (Note 4)
Ending balance
Goodwill arose from business acquisition of TKPI,
KPAS, KAP and RU.
39
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
12. GOODWILL (Lanjutan)
12. GOODWILL (Continued)
Akuisisi PT Tanjung Kreasi Parquet Industry
("TKPI")
Acquisition of PT Tanjung Kreasi Parquet Industry
(“TKPI”)
Pada tanggal 27 April 2011, Perseroan membeli 17,16%
kepemilikan saham pada TKPI melalui pembelian
saham baru yang diterbitkan oleh TKPI sebesar
Rp.26.100 dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (Rupiah
penuh) per saham.
On 27 April 2011, the Company purchased 17.16%
shares ownership in TKPI through purchase of new
shares issued by TKPI for Rp 26,100 at nominal value
of Rp 1,000,000 (whole Rupiah) per share.
Pada tanggal 9 Juni 2011, Perseroan mengakuisisi
tambahan 33.72% kepemilikan saham di TKPI sehingga
menjadi 50.88% kepemilikan saham melalui pembelian
tambahan saham baru yang diterbitkan oleh TKPI
sebesar Rp 104.400 dengan nilai nominal Rp.1.000.000
(Rupiah penuh) per saham. Efektif 9 Juni 2011,
Perseroan memperoleh pengendalian atas TKPI.
On 9 June 2011, the Company acquired additional
33.72% shares ownership in TKPI to become 50.88%
shares ownership through purchase of additional new
shares issued by TKPI for Rp 104,400 at nominal value
of Rp 1,000,000 (whole Rupiah) per share. Effective
9 June 2011, the Company obtained control of TKPI.
Akuisisi dan selanjutnya perolehan pengendalian atas
TKPI diharapkan akan meningkatkan lini usaha dan
pangsa pasar Perseroan dalam industri pengolahan
kayu.
Acquisition and then taking control of TKPI are
expected to increase the Company’s wood processing
business line and market share.
Berikut ini ikhtisar imbalan yang dialihkan, dan jumlah
yang diakui dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang
diambil alih pada tanggal akuisisi:
The following summarizes the major classes of
consideration transferred, and the recognized amounts
of assets acquired and liabilities assumed at the
acquisition date:
2011
Imbalan pembelian
Kas
Piutang usaha dan piutang lain-lain
Persediaan
Aset lancar lainnya
Aset tetap, bersih
Utang dan pinjaman
Utang usaha
Uang muka dari pelanggan
Liabilitas jangka pendek lainnya
Liabilitas pajak tangguhan, bersih
Liabilitas jangka panjang lainnya
Jumlah aset bersih teridentifikasi yang diperoleh
130,500)
Purchase consideration
139,148)
36,373)
74,893)
12,523)
231,380)
(162,835)
(124,206)
(40,617)
(75,146)
(13,228)
(12,711)
65,574)
Cash
Trade and other receivables
Inventories
Other current assets
Fixed assets, net
Loans and borrowings
Trade payables
Advance from customer
Other current liabilities
Deferred tax liabilities, net
Other non-current liabilities
Total identifiable net assets acquired
Nilai wajar dari aset tetap bersih yang diperoleh pada
tanggal akuisisi sebesar Rp 231.380 adalah berdasarkan
penilaian dari penilai independen. Nilai wajar dari aset
dan liabilitas yang teridentifikasi lainnya mendekati
nilai buku mereka pada tanggal akuisisi. Liabilitas pajak
tangguhan bersih sebesar Rp 13.228 telah memasukkan
liabilitas pajak tangguhan sebesar Rp 34.652 dari
penyesuaian nilai wajar atas aset dan liabilitas yang
teridentifikasi.
The fair value of the acquired fixed assets, net at
acquisition date of Rp 231,380 is based on valuation of
an independent appraiser. The fair value of other
identifiable assets and liabilities approximates their
book value at the date of acquisition. Deferred tax
liabilities, net of Rp 13,228 already incorporated
deferred tax liability amounting to Rp.34,652 from the
fair value adjustment of the identifiable assets and
liabilities.
40
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
12. GOODWILL (Lanjutan)
12. GOODWILL (Continued)
Akuisisi PT Tanjung Kreasi Parquet Industry
("TKPI") (Lanjutan)
Acquisition of PT Tanjung Kreasi Parquet Industry
(“TKPI”) (Continued)
Goodwill yang diakui sebagai hasil dari akuisisi adalah
sebagai berikut:
Goodwill was recognized as a result of the acquisition
as follows:
2011
Jumlah imbalan yang dialihkan
Kepentingan nonpengendali, berdasarkan
kepentingan proporsional dalam jumlah yang
diakui pada aset dan liabilitas yang diakuisisi
(Catatan 24)
Nilai wajar aset bersih yang teridentifikasi
Goodwill
130,500)
32,210)
(65,574)
97,136)
Akuisisi PT Karya Prima Agro Sejahtera ("KPAS”)
Total consideration transferred
Non-controlling interests, based on their
proportionate interest in the recognized amounts
of the assets and liabilities of the acquiree
(Note 24)
Fair value of identifiable net assets
Goodwill
Acquisition of PT Karya Prima Agro Sejahtera
(“KPAS”)
On 29 November 2011, the Company and a subsidiary,
PT Pilar Wanapersada (“PWP”), acquired 95% and
5% shares ownership of KPAS, respectively through
purchase of shares from existing shareholders of KPAS.
The Company and PWP paid to the existing
shareholders of KPAS an amount totalling to
Rp.110,700 for 1,000 shares of KPAS which has the
nominal value of Rp 1,000,000 (whole Rupiah) per
share. Consequently, the Company controlled KPAS as
a result of this acquisition.
Pada tanggal 29 Nopember 2011, Perseroan dan entitas
anak, PT Pilar Wanapersada ("PWP"), mengakuisisi
masing-masing 95% dan 5% kepemilikan saham atas
KPAS, melalui pembelian saham dari para pemegang
saham KPAS. Perseroan dan PWP membayarkan
kepada para pemegang saham KPAS sebesar
Rp.110.700 untuk 1.000 saham KPAS yang memiliki
nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per
saham. Dengan demikian, Perseroan mengendalikan
KPAS sejak akuisisi ini.
Perolehan
pengendalian
atas
KPAS
akan
memungkinkan Perseroan untuk meningkatkan pasokan
bahan baku yang akan meningkatkan produksi,
penjualan dan pangsa pasar minyak sawit Perseroan.
Perseroan juga mengharapkan adanya pengurangan
biaya melalui skala ekonomi.
Berikut ini ikhtisar imbalan yang dialihkan, dan jumlah
yang diakui dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang
diambil alih pada tanggal akuisisi:
Taking control of KPAS will enable the Company to
increase its raw materials supply which will increase
the Company’s production, sales and market share of
palm oil. The Company also expects to reduce cost
through economies of scale.
The following summarizes the major classes of
consideration transferred, and the recognized amounts
of assets acquired and liabilities assumed at the
acquisition date:
2011
Imbalan pembelian
110,700)
Purchase consideration
Kas dan setara kas
Persediaan
Aset lancar lainnya
Aset tetap, bersih
Tanaman perkebunan
Uang muka koperasi
Aset tidak lancar lainnya
Liabilitas jangka pendek
Utang jangka panjang
Liabilitas pajak tangguhan, bersih
Liabilitas jangka panjang lainnya
Nilai wajar aset bersih yang diperoleh
2,628)
33,224)
617)
14,462)
108,782)
14,237)
20,539)
(10,334)
(15,905)
(19,016)
(91,392)
57,842)
Cash and cash equivalents
Inventories
Other current assets
Fixed assets, net
Plantation
Advances to cooperatives
Other non-current assets
Current liabilities
Long-term loan
Deferred tax liabilities, net
Other non-current liabilities
Fair value of net assets acquired
41
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
12. GOODWILL (Lanjutan)
12. GOODWILL (Continued)
Akuisisi PT Karya Prima Agro Sejahtera ("KPAS”)
(Lanjutan)
Acquisition of PT Karya Prima Agro Sejahtera
(“KPAS”) (Continued)
Nilai wajar dari aset tetap bersih dan tanaman
perkebunan yang diperoleh pada tanggal akuisisi
masing-masing sebesar Rp 14.462 dan Rp 108.782
adalah berdasarkan penilaian dari penilai independen.
Nilai wajar dari aset dan liabilitas yang teridentifikasi
lainnya mendekati nilai buku mereka pada tanggal
akuisisi. Liabilitas pajak tangguhan, bersih sebesar
Rp.19.016 telah memasukkan liabilitas pajak tangguhan
sebesar Rp 19.095 dari penyesuaian nilai wajar atas aset
dan liabilitas yang teridentifikasi.
The fair value of the acquired fixed assets, net and
plantation at acquisition date of Rp 14,462 and
Rp.108,782, respectively is based on a valuation of an
independent appraiser. The fair value of other
identifiable assets and liabilities approximates their
book value at the date of acquisition. Deferred tax
liabilities, net of Rp 19,016 already incorporated
deferred tax liabilities amounting to Rp 19,095 from the
fair value adjustment of the identifiable assets and
liabilities.
Goodwill yang diakui sebagai hasil dari akuisisi adalah
sebagai berikut:
Goodwill was recognized as a result of the acquisition
as follows:
Jumlah imbalan yang dialihkan
Nilai wajar aset bersih yang teridentifikasi
Goodwill
2011
110,700)
(57,842)
52,858)
Total consideration transferred
Fair value of identifiable net assets
Goodwill
Goodwill tersebut diatribusikan pada sinergi yang
diharapkan akan tercapai dari penjualan produk KPAS
kepada Perseroan.
The goodwill is attributable to the synergies expected to
be achieved from selling KPAS’ products to the
Company.
Uji penurunan nilai atas goodwill
Impairment test of goodwill
Untuk tujuan pegujian penurunan nilai, jumlah nilai
tercatat goodwill dialokasikan pada setiap unit
penghasil kas sebagai berikut:
For the purpose of impairment testing, the aggregate
carrying amounts of goodwill is allocated to each cash
generating unit (CGU) as follows:
31/03/2014 dan/and
31/12/2013
KPAS dan Perseroan
TKPI
KAP (Catatan 4)
RU (Catatan 4)
52,858
97,136
5,496
199
155,689
KPAS dan Perseroan
KPAS and the Company
Nilai terpulihkan dari unit penghasil kas didasarkan
pada nilai pakainya dan ditentukan dari arus kas masa
depan terdiskonto yang dihasilkan dari penggunaan unit
penghasil kas yang berkelanjutan. Nilai pakai di tahun
2013 ditentukan dengan cara yang sama dengan tahun
2012. Unit penghasil kas merupakan gabungan antara
KPAS dan Perseroan karena Goodwill tersebut
diatribusikan pada sinergi yang diharapkan akan
tercapai dari penjualan produk KPAS kepada
Perseroan.
The recoverable amount of the CGU was based on its
value in use and was determined by discounting the
future cash flow to be generated from the continuing use
of the CGU. Value in use in 2013 was determined in a
similar manner as 2012. The CGU represented KPAS
and the Company because the goodwill is attributable to
the synergies expected to be achieved from selling
KPAS’ products to the Company.
42
KPAS and the Company
TKPI
KAP (Note 4)
RU (Note 4)
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
12. GOODWILL (Lanjutan)
12. GOODWILL (Continued)
KPAS dan Perseroan (Lanjutan)
KPAS and the Company (Continued)
Asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan nilai
terpulihkan adalah sebagai berikut:
Key assumptions used in the calculation of recoverable
amount are as follows:
31/03/2014
Tingkat diskonto
Tingkat pertumbuhan EBITDA yang
dianggarkan (rata-rata selama dua
puluh tahun kedepan)
31/12/2013
15.70%
13.98%
15.70%
Discount rate
7.69%
Budgeted EBITDA growth rate
(average of next twenty years)
Tingkat diskonto merupakan nilai sebelum pajak yang
diestimasikan berdasarkan pengalaman masa lalu, dan
tingkat biaya modal rata-rata tertimbang dari unit
penghasil kas.
The discount rate was a pre-tax measure estimated
based on past experience, and the CGU’s weighted
average cost of capital.
Arus kas selama dua puluh tahun kedepan digunakan
sebagai dasar perhitungan dalam model arus kas
terdiskonto, dimana arus kas ini didasarkan pada tren
hasil dari aktivitas tanam perkebunan unit penghasil
kas.
Twenty years of future cash flows were included in the
discounted cash flow model and were based on the
yield trend of the CGU’s planting activities.
EBITDA yang dianggarkan dihitung berdasarkan
ekspektasi
hasil
masa
depan
dengan
mempertimbangkan pengalaman masa lalu, disesuaikan
untuk beberapa hal berikut ini:
 Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember
2013, diharapkan bahwa, dalam sepuluh tahun
pertama rencana usaha, EBITDA masing-masing
diproyeksikan untuk tumbuh dengan tingkat
pertumbuhan rata-rata 32,83% dan21,96%
 Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember
2013, diharapkan bahwa, setelah tahun kesepuluh
rencana
usaha,
EBITDA
masing-masing
diproyeksikan akan menurun dengan tingkat
penurunan rata-rata 4,87% dan6,58%
Budgeted EBITDA was based on expectation of future
outcomes taking into account past experience, adjusted
for the following:
 At 31 March 2014 and 31 December 2013, it was

expected that, in the first ten years of the business
plan, EBITDA was projected to grow by an average
growth rate of 32.83% and 21.96% respectively.
At 31 March 2014 and 31 December 2013, it was
expected that, after the tenth year of the business
plan, EBITDA was projected to decline by an
average decline rate of 4.87% and 6.58%
respectively.
TKPI
TKPI
Nilai terpulihkan dari unit penghasil kas didasarkan
pada nilai pakainya dan ditentukan dari arus kas masa
depan terdiskonto yang dihasilkan dari penggunaan unit
penghasil kas yang berkelanjutan. Nilai pakai di tahun
2013 ditentukan dengan cara yang sama dengan tahun
2012.
The recoverable amount of the CGU was based on its
value in use and was determined by discounting the
future cash flow to be generated from the continuing
use of the CGU. Value in use in 2013 was determined
in a similar manner as in 2012.
Asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan nilai
terpulihkan adalah sebagai berikut:
Key assumptions used in the calculation of recoverable
amount are as follows:
43
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
12. GOODWILL (Lanjutan)
12. GOODWILL (Continued)
TKPI (Lanjutan)
TKPI (Continued)
31/03/2014
Tingkat diskonto
Tingkat pertumbuhan nilai akhir
Tingkat pertumbuhan EBITDA yang
dianggarkan (rata-rata selama lima
tahun kedepan)
31/12/2013
14,72%
4.11%
14.75%
4.11%
Discount rate
Terminal value growth rate
12,4%
16%
Budgeted EBITDA growth
rate (average of next five years)
Tingkat diskonto merupakan nilai sebelum pajak yang
diestimasikan berdasarkan pengalaman masa lalu, dan
tingkat biaya modal rata-rata tertimbang dari unit
penghasil kas.
The discount rate was a pre-tax measure estimated
based on past experience, and the CGU’s weighted
average cost of capital.
Arus kas selama lima tahun digunakan sebagai dasar
perhitungan dalam model arus kas terdiskonto. Tingkat
pertumbuhan jangka panjang berkelanjutan ditentukan
berdasarkan, mana yang lebih rendah, antara tingkat
pertumbuhan industri untuk negara dimana unit
penghasil kas beroperasi dan tingkat pertumbuhan
EBITDA yang dianggarkan (rata-rata selama lima tahun
kedepan) yang diestimasikan oleh manajemen.
Five years of cash flows were included in the
discounted cash flow model. A long-term growth rate
into perpetuity has been determined as the lower of the
nominal industry growth rate for the country in which
the CGU operates and the budgeted EBITDA growth
rate (average of next five years) estimated by
management.
Tingkat pertumbuhan EBITDA yang dianggarkan (ratarata selama lima tahun kedepan) ditentukan berdasarkan
pengalaman masa lalu dari unit penghasil kas.
The budgeted EBITDA growth rate (average of next
five years) was based on the past experience of the
CGU.
Berdasarkan penelaahannya atas status goodwill pada
akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa
penurunan nilai untuk goodwill tidak diperlukan karena
kemungkinan perubahan atas asumsi utama yang
diterapkan tidak akan mungkin menyebabkan nilai
tercatat unit penghasil kas melebihi jumlah
terpulihkannya.
Based on evaluation of the status of goodwill at year
end, management believes that no impairment of
goodwill is necessary because any reasonably possible
changes to the key assumptions applied not likely to
cause the carrying amount of the cash generating units
to exceed their recoverable amount.
13. UTANG BANK
13. BANK LOANS
31/03/2014
31/12/2013
Utang bank jangka pendek:
PT Bank Central Asia Tbk., Jakarta,
fasilitas modal kerja (termasuk
cerukan) dan fasilitas pinjaman
talangan; dengan fasilitas
maksimal Rp 599.200 dan
USD 39.524.922, termasuk
cerukan Rp 252.500 (2013:
Rp 599.200 dan USD 39.524.922,
termasuk cerukan Rp 252.500);
saldo akhir periode/tahun:
USD 26.260.186 dan Rp 445.282,
termasuk cerukan Rp 149.981
(2013: USD 26.260.186 dan
Rp 445.282, termasuk cerukan
Rp 149.981)
Short-term bank loans:
PT Bank Central Asia, Tbk.,
Jakarta,working capital
(including bank overdraft) and
bridging loan facilities;
maximum facilities Rp 599,200
and USD 39,524,922, including
bank overdraft of Rp 252,500
(2013: Rp 599,200 and
USD 39,524,922, including bank
overdraft of Rp 252,500);
outstanding balance at periodend/ year-end USD 26,260,186
and Rp 445,282, including bank
overdraft Rp 149,981 (2013:
USD 26,260,186 and Rp 445,282,
including bank overdraft
765,368)
Rp 149,981)
764,518 )
44
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
13. UTANG BANK (Lanjutan)
13. BANK LOANS (Continued)
31/03/2014
PT Bank Ekonomi Rahardja Tbk.,
Jakarta, fasilitas modal kerja, saldo
akhir periode : USD 456.000 dan
akan jatuh tempo pada 31 Agustus
2014 (2013: USD 456.000)
31/12/2013
5,200
769,718
5,558)
770,926)
Utang bank jangka panjang:
PT Bank Central Asia Tbk., Jakarta,
fasilitas kredit investasi; fasilitas
maksimal Rp 2.401,852 dan
USD 81.996.831 (2013:
Rp 2.341.192 dan
USD 81.996.83) saldo akhir
periode/tahun termasuk
USD 37,717,558 (2012: termasuk
USD 40.154.679), dibayar secara
angsuran triwulanan dan
pembayaran terakhir jatuh tempo
pada berbagai tanggal antara
Nopember 2013 – September
2022
Dikurangi bagian jatuh tempo dalam
waktu satu tahun
Utang bank jangka panjang, setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam satu tahun
Long-term bank loans:
PT Bank Central Asia Tbk.,
Jakarta, investment credit
facilities; maximum facilities
Rp 2,401,852 and
USD 81,996,831
(2013: Rp 2,341,192 and
USD 81,996,831 )
outstanding balance at periodend/year-end included
USD 37,717,558 (2013: included
USD 40,154,679 ), repayable on
a quarterly installment basis and
the final repayment due
in various dates
2,163,256)
between November 2013 –
September 2022
2,108,422
(345,600)
(315,103)
Current portion
1,762,822
1,848,153)
Non-current portion
Tingkat bunga per tahun selama tahun berjalan adalah
sebagai berikut:
Interest rates per annum during the year were as
follows:
31/03/2014
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Ekonomi Rahardja Tbk.,
Jakarta, working capital
facility, outstanding balance
at period-end: USD 456,000
and will mature on
31 Agustus 2014 (2013:
USD 456,000)
31/12/2013
2,75 – 10,15%
2% - 5,75%
2.75% - 10.15%
2% - 5.75%
Rp
US Dollar
The bank loans are secured by the Company’s trade
receivables, inventories, major portion of fixed assets,
certain investments in subsidiaries, corporate
guarantees from certain subsidiaries; and certain
subsidiaries’ trade receivables, inventories, fixed
assets, plantations; personal guarantee from a
subsidiary’s directors, and corporate guarantee from
the Company.
Utang bank tersebut dijamin dengan aset Perseroan
seperti piutang usaha, persediaan, sebagian besar dari
aset tetap, investasi tertentu pada entitas anak, jaminan
korporasi dari entitas anak tertentu; dan piutang usaha,
persediaan, aset tetap, dan tanaman perkebunan dari
entitas anak tertentu; jaminan pribadi dari direksi suatu
entitas anak, dan jaminan korporasi dari Perseroan.
45
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
13. UTANG BANK (Lanjutan)
13. BANK LOANS (Continued)
Pinjaman bank mencakup persyaratan dan pembatasan
tertentu, antara lain, memperoleh pinjaman baru dari
pihak lain dalam jumlah tertentu; berinvestasi atau
membuka usaha baru di luar usaha inti; menjual atau
melepaskan aset selain dalam operasi normal; melebur
atau konsolidasi dengan pihak lain; perubahan dalam
anggaran dasar dan susunan Dewan Komisaris dan
Direksi; pembayaran dividen lebih tinggi dari 20% laba
bersih Perseroan; dan kepatuhan pada beberapa
persyaratan keuangan dan administrasi.
The bank loans contain certain covenants and
restriction on, among other things, obtaining new loan
from other party over a certain amount; invest or open
a new business outside of the core business; sell or
dispose the assets other than in the normal operation;
merge or consolidate with any other party; changes in
the articles of association and composition of Board of
Commissioners and Directors; payments of dividends
higher than 20% of the Company’s net income; and
compliance with several financial and administrative
requirements.
Berikut ini adalah persyaratan keuangan yang harus
dipenuhi untuk tahun yang berakhir 31 Maret 2014 dan
31 Desember 2013
The financial requirements that should be fulfilled for
the year ended 31 March 2014 and 31 December 2013
are as follows:
Keterangan
EBITDA terhadap beban bunga dan
cicilan (minimal)
Total utang bank dan pembiayaan
terhadap EBITDA (maksimal)
Total utang bank dan pembiayaan
terhadap ekuitas (maksimal)
31/03/2014
Induk/
Entitas anak/
Parent**
Subsidiaries**
31/12/2013
Induk/
Entitas anak/
Parent**
Subsidiaries*
1.25
1.25
1.25
1.25
5.00
5.00
5.00
5.00
2.00
2.00
2.00
2.00
Description
EBITDA to interest
and installment (minimum)
Total bank loan and finance lease
obligation to EBITDA (maximum)
Total bank loan and finance lease
obligation to equity (maximum)
* Perhitungan rasio didasarkan pada angka gabungan laporan
keuangan entitas anak (SWA, DAN, DIN, DWT, PWP, KPAS,
DPS, KAP, MCA).
** Perhitungan rasio didasarkan pada angka laporan keuangan
konsolidasian.
* Calculation of ratio is based on the combined figures of
subsidiaries’ financial statements (SWA, DAN, DIN, DWT,
PWP, KPAS, DPS, KAP, MCA).
** Calculation of ratio is based on the consolidated financial
statements’ figures.
Pembayaran pokok pinjaman untuk pinjaman jangka
panjang pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013
adalah masing-masing sebesar USD 2.437.120 dan
Rp 41.009, USD 15.204.360 dan Rp 267.175.
In 31 March 2014 and 31 December 2013, the payment
of loan principal for long term loans amounted to
USD 2,437,120 and Rp 41,009, USD 15,204,360 and
Rp 267,175, respectively.
Sehubungan dengan perjanjian utang bank diatas,
Perseroan dan entitas anak diwajibkan untuk
mengalokasikan dana di rekening banknya yang
penggunaannya dibatasi.
Pursuant to the above bank loan agreements, the
Company and subsidiaries are required to allocate
funds in their bank accounts for which use is restricted.
46
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
14. UTANG USAHA-PIHAK KETIGA
14. TRADE PAYABLES-THIRD PARTIES
Merupakan utang usaha kepada pihak ketiga untuk
pembelian barang dan jasa.
Represent trade payables to third parties for the
purchase of goods and services.
Utang usaha dalam mata uang:
Trade payables in currencies:
31/03/2014
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Euro
Yuan Cina
Dolar Singapura
Poundsterling GB
Yen Jepang
31/12/2013
320,104
185,936
20,867
832
472
65
92
528,369
276,549
191,977
22,554
2,243
442
69
65
493,899
Perseroan dan entitas anak tidak memberikan garansi
atau jaminan atas utang usaha diatas.
The Company and subsidiaries do not provide any
guarantee or collateral for the above trade payables.
15. BEBAN AKRUAL
15. ACCRUED EXPENSES
31/03/2014
Kompensasi karyawan
Kontraktor
Biaya angkut
Sewa
Royalti
Lain-lain
31/12/2013
23,312
23,846
9,142
2,427
968
11,383
71,708
23,481
16,441
11,221
1,159
2,693
10,787
65,782
16. LIABILITAS JANGKA PENDEK LAINNYA
Employee compensation
Contractor
Freight cost
Rent
Royalty
Others
16. OTHER CURRENT LIABILITIES
31/03/2014
Uang muka dari pelanggan
Utang lainnya
Rupiah
US Dollar
Euro
Chinese Yuan
Singapore Dollar
Poundsterling GB
Japanese Yen
31/12/2013
250,089
53,513
303,602
213,292
72,853
286,145
47
Advance from customers
Other payables
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
17. LIABILITAS IMBALAN KERJA
17. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES
a. Imbalan pasca-kerja
a.
Post-employment benefits
Perseroan dan entitas anak membukukan kewajiban
atas imbalan pasca-kerja karyawan sesuai dengan
Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.
The Company and subsidiaries provide postemployment benefits obligation for its qualifying
employees in accordance with Labor law
No. 13/2003.
Kewajiban imbalan pasca-kerja tersebut dihitung
oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris
berkualifikasi, dengan menggunakan metode
projected unit credit.
The post-employment benefits obligation was
calculated by PT Dayamandiri Dharmakonsilindo,
a qualified actuary, using the projected unit
credit method.
Beban imbalan kerja yang diakui di laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
Employment benefits costs recognized in the
consolidated statements of comprehensive income
are as follows:
31/03/2014
Beban jasa kini
Amortisasi beban jasa masa lalu
Beban bunga
Amortisasi kerugian aktuarial
Beban jasa lalu dan pemutusan
hubungan kerja yang diakui
segera
Revisi imbalan mengundurkan diri
yang diakui segera
Keuntungan kurtailmen dan
penyelesaian
Beban pemutusan hubungan kerja
Mutasi nilai kini kewajiban
imbalan pasti adalah sebagai
berikut:
Nilai kini kewajiban imbalan
pasti, saldo awal tahun
Akuisisi KAP
Beban jasa kini
Beban bunga
Keuntungan kurtailmen dan
penyelesaian
Beban jasa lalu dan pemutusan
hubungan kerja yang diakui
segera
Revisi imbalan mengundurkan
diri yang diakui segera
(Keuntungan) kerugian aktuarial
Imbalan yang dibayarkan
Nilai kini kewajiban imbalan
pasti, saldo akhir tahun
31/12/2013
9,794
117
5,438
107
49,150)
382)
20,136)
5,656)
-
6,366)
-
1,607)
15,456
(30)
18,076)
101,343)
267,798
9,794
5,438
362,551)
-)
49,150)
20,136)
283,030
48
Current service cost
Amortization of past service cost
Interest cost
Amortization of actuarial loss
Past services and termination
benefit cost immediately
recognized
Revision of termination benefit cost
immediately recognized
Gain on curtailment
and settlement
Termination benefits cost
Movement in the present value of the
defined benefit obligation are as
follow:
Present value of defined benefit
obligation, beginning of year
Acquisition of KAP
Current service cost
Interest cost
(446) Gain on curtailment and settlement
Past services and
termination
6,366)
benefit cost immediately
recognized
Revision of termination benefit
1,607)
cost immediately recognized
(154,637)
Actuarial (gain) losses
Benefits paid
(16,931)
Present value of defined benefit
267,796)
obligation, end of year
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
17. LIABILITAS IMBALAN KERJA
(Lanjutan)
17. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES
(Continued)
a. Imbalan pasca-kerja (Lanjutan)
a. Post-employment benefits (Continued)
Liabilitas imbalan kerja yang dicatat di laporan
posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai
berikut:
The employee benefits liabilities reflected in the
consolidated statements of financial position are as
follows:
31/03/2014
Nilai kini kewajiban imbalan
pasti
Kerugian (keuntungan) aktuarial
yang belum diakui
Beban jasa masa lalu yang belum
diakui
Liabilitas imbalan kerja
31/12/2013
283,030
267,796)
Present value of defined
benefit obligation
27,465
27,130)
Unrecognized actuarial gain (losses)
(3,932)
306,563
(3,819)
291,107)
Unrecognized past service costs
Employee benefits liabilities
Mutasi liabilitas imbalan kerja di laporan posisi
keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Movement in the employee benefits liabilities in the
consolidated statements of financial position are as
follows;
31/03/2014
Saldo awal
Akuisisi KAP
Beban imbalan kerja tahun
berjalan
Pembayaran imbalan pemutusan
hubungan kerja
Pembayaran imbalan kerja tahun
berjalan
Saldo akhir
31/03/2014
Informasi historis
Nilai kini kewajiban
imbalan pasti
Penyesuaian
pengalaman yang
timbul pada
liabilitas program
283,030
-
31/12/2013
291,107
-
224,771)
-)
15,456
101,343)
-
(18,076)
306,563
(16,931)
291,107)
2013
2012
2011
Beginning balance
KAP Acquisition
Employee benefits cost for
the year
Payments of termination
benefits
Payment of employee benefits
for the year
Ending balance
2010
267,796
362,551)
253,682)
148,702)
48,520
(16,893)
(3,835)
4,724)
49
Historical information
Present value of the
defined
benefit obligation
Experience adjustments
arising on plan
liabilities
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
17. LIABILITAS IMBALAN KERJA
(Lanjutan)
17. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES
(Continued)
b. Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
b. Long service benefits liabilities
Perseroan menyediakan imbalan kerja jangka
panjang bagi karyawan yang telah bekerja untuk
Perseroan selama suatu periode tertentu. Imbalan
menjadi terutang pada tanggal tertentu.
The Company provides long-service benefits for its
employees who have worked for the Company for a
certain number of years. The benefits become
payable on specified anniversary dates.
Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang untuk
periode berakhir 31 Maret 2014 dan tahun yang
berakhir 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
A summary of the movements in the long-service
benefits liabilities for the period ended 31 March
2014 and year ended 31 December 2013 are as
follows:
31/03/2014
Liabilitas imbalan kerja jangka
panjang, awal tahun
(Pendapatan)/beban imbalan kerja
Pembayaran imbalan kerja
Liabilitas imbalan kerja jangka
panjang, akhir tahun
31/03/2014
Informasi historis
Nilai kini kewajiban
imbalan pasti
31/12/2013
24,346
1,844
-
26,247)
(251)
(1,650)
26,190
24,346)
2013
2012
2011
Long service benefits liabilities,
beginning of year
Benefits (income)/cost
Benefits payments
Long-service benefits liabilities,
end of year
2010
26,190
24,346
26,247)
20,880
7,272
-
3,154
(1,587)
22
1,405
Penyesuaian
pengalaman yang
timbul pada liabilitas
program
c. Beban imbalan kerja
c. Employee benefits costs
31/03/2014
Beban imbalan kerja tersebut
diakui pada akun berikut:
Beban pokok penjualan
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Tanaman belum menghasilkan
Historical information
Present value of the
defined
benefit obligation
Experience adjustments
arising on plan
liabilities
31/12/2013
10,755
118
5,605
607
17,085
70,725)
936)
19,127)
10,304)
101,092)
50
The expense was recognized in the
following line items:
Cost of sales
Selling expenses
General and administrative expense
Immature plantation
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
17. LIABILITAS IMBALAN KERJA
(Lanjutan)
17. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES
(Continued)
d. Asumsi aktuaria
d. Actuarial assumptions
Asumsi aktuaria utama yang digunakan dalam
menghitung jumlah kewajiban pada tanggal
31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Principal actuarial assumptions used in computing
the amount of the obligation as of 31 December
2013 and 2012 were as follows:
31/03/2014
Tingkat kenaikan gaji per tahun
Tingkat bunga diskonto per tahun
31/12/2013
10%
9%
10%
9%
Salary increment rate per annum
Discount rate per annum
Tingkat diskonto digunakan dalam menentukan
nilai kini kewajiban imbalan kerja pada tanggal
penilaian. Secara umum, tingkat diskonto biasanya
ditentukan sesuai dengan ketersediaan obligasi
pemerintah dengan kualitas tinggi yang ada di pasar
modal aktif pada tanggal posisi keuangan.
The discount rate is used in determining the present
value of the benefit obligation at valuation date. In
general, the discount rate is usually determined in
line with the availability of high quality government
bond in the active capital market at the financial
position date.
Asumsi tingkat kenaikan gaji di masa depan
memproyeksikan kewajiban imbalan kerja mulai
dari tanggal penilaian sampai dengan usia pensiun
normal. Tingkat kenaikan gaji pada umumnya
ditentukan berdasarkan penyesuaian inflasi terhadap
tingkat upah dan kenaikan masa kerja.
The future salary increase assumption projects the
benefit obligation starting from the valuation date
up to the normal retirement age. The increase rate
of salary is generally determined based on inflation
adjustment to pay scales and increase in length of
service.
18. PERPAJAKAN
18. TAXATION
a. Utang pajak terdiri dari:
a. Taxes payable consist of:
31/03/2014
Pajak penghasilan
Pasal 29
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 4(2)
Pasal 25
Lainnya
Pajak Pertambahan Nilai
31/12/2013
56,140
2,948
844
333
1,658
16,885
78,808
13,695
5,346
1,234
649
9,923
792
11,454
43,093
51
Income taxes
Article 29
Article 21
Article 23
Article 4(2)
Article 25
Others
Value Added Tax
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
18. PERPAJAKAN (Lanjutan)
18. TAXATION (Continued)
b. Komponen beban pajak penghasilan adalah sebagai
berikut:
b. The components of income tax expense are as
follows:
31/03/2014
Perseroan:
Kini:
Pajak penghasilan
badan
Tangguhan
Entitas anak:
Kini
Tangguhan
Konsolidasian:
Kini
Tangguhan
31/03/2013
29,857
(4,157)
25,700
10,908
(1,627)
9,281
34,654
(1,072)
33,582
16,136)
(13,417)
2,719
64,511
(5,229)
59,282
27,044
(15,044)
12,000
c. Rekonsiliasi antara laba konsolidasian sebelum
pajak penghasilan dengan beban pajak penghasilan
adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak penghasilan
Perseroan
Beban pajak penghasilan dihitung
dengan tarif pajak yang berlaku
(25%)
Pengaruh pajak dari perbedaan
permanen
Laba yang belum direalisasikan
dari transaksi dalam grup
Depresiasi atas penyesuaian nilai
wajar yang timbul dari akuisisi
TKPI dan KPAS (Catatan 13)
Beban pajak penghasilan:
Perseroan
Entitas Anak
Beban pajak penghasilan
Subsidiaries:
Current
Deferred
Consolidated:
Current
Deferred
c. The reconciliation between consolidated profit
before income tax and income tax expense is as
follows:
31/03/2014
Laba konsolidasian sebelum pajak
penghasilan
Eliminasi transaksi dengan entitas
anak
Laba sebelum pajak penghasilan
entitas anak
The Company:
Current:
Corporate
income tax
Deferred
31/03/2013
210,274
38,738)
45,984
62,627)
(144,565)
(64,741)
Consolidated profit
before income tax
Elimination of transactions
with subsidiaries
Profit before income
tax of the subsidiaries
111,693
36,624)
Profit before income
tax of the Company
(1,567)
Income tax expense
at tax rate of 25%
Tax effect of permanent
2,120)
differences
Unrealized profit from
(826)
transactions within the group
Depreciation of fair value adjustments
arising from acquisitions of TKPI
(1,171)
and KPAS (Note 13)
25,700
33,582
59,282
9,281)
2,719)
12,000)
27,924
9,156)
2,922
(3,581)
52
Income tax expense:
Company
Subsidiaries
Income tax expense
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
18. PERPAJAKAN (Lanjutan)
18. TAXATION (Continued)
d. Pajak Penghasilan dihitung untuk setiap badan
hukum entitas karena pelaporan pajak penghasilan
badan konsolidasian tidak diperbolehkan.
d. Income tax is computed for each legal entity as
consolidated corporate income tax returns are not
permitted.
Rekonsiliasi antara laba konsolidasian sebelum
pajak penghasilan dengan laba kena pajak Perseroan
adalah sebagai berikut:
The reconciliation between consolidated profit
before income tax and the Company’s taxable profit
is as follows:
31/03/2014
Laba konsolidasian sebelum pajak
penghasilan
Eliminasi transaksi dengan entitas
anak
Laba sebelum pajak penghasilan
entitas anak
Laba sebelum pajak penghasilan
Perseroan
Perbedaan temporer:
Perbedaan penyusutan antara
komersial dan fiskal
Liabilitas imbalan kerja
Beban akrual
Penyisihan penurunan nilai
persediaan
Penyisihan piutang usaha ragu-ragu
Perbedaan tetap:
Perjamuan, hadiah dan
sumbangan
Pendapatan bunga kena
pajak final
Beban bunga tidak boleh
dikurangkan
Lain-lain
Laba kena pajak
Perseroan
Tarif pajak yang berlaku
Beban pajak kini Perseroan
Pajak dibayar dimuka Perseroan
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 25
Utang pajak penghasilan badan:
Perseroan
Entitas Anak
31/03/2013
210,274
44,564)
45,984
56,801
(144,565)
(64,741)
Consolidated profit
before income tax
Elimination of transactions
with subsidiaries
Subsidiaries’ profit before
income tax
111,693
36,624)
Profit before income tax of the
Company
(10,186)
6,381
-
(9,436)
8,930)
-
(3,805)
-)
-)
Temporary differences:
Difference between
commercial and fiscal depreciation
Employee benefits liabilities
Accruals
Provision for decline in value of
inventory
Provision for doubtful account
(505)
133
51)
(385)
(153)
11,783
11,531
7,612)
-)
7,510)
119,419
25%
29,857
43,628)
25%)
10,908)
9,081
9,081
160)
--13,188)
13,348)
)
19,152
36,988
56,140
5,668
6,595
12,263
53
Permanent differences:
Entertainment gift and
donations
Interest income subject to
final tax
Interest expensenon deductible
Other
Taxable profit of the
Company)
Enacted tax rate
Current income tax of the Company
Prepaid income tax of the Company
Article 22
Article 23
Article 25
Corporate income tax payable:
Company
Subsidiaries
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
18. PERPAJAKAN (Lanjutan)
18. TAXATION (Continued)
31/03/2014
Pajak penghasilan badan dibayar
dimuka:
Perseroan
Entitas anak
31/12/2013
16,656
28,674
45,330
16,656
28,674)
45,330)
Prepaid corporate income tax :
Company
Subsidiaries
Dalam laporan keuangan konsolidasian untuk
periode yang berakhir 31 Maret 2014, perhitungan
pajak didasarkan atas perhitungan sementara, karena
Perseroan
belum
menyampaikan
Surat
Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) pajak penghasilan
badan.
Consolidated financial statements for the period
ended 31 March 2014, the tax calculation is based
on preliminary calculations, as the Company has yet
to submit its corporate income tax return.
e. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan Perseroan
dan entitas anak adalah sebagai berikut:
e. The details of the Company’s and subsidiaries’
deferred tax assets and liabilities are as follows:
31/03/2014
Perseroan:
Penyusutan aset tetap
Liabilitas imbalan kerja
Penyisihan penurunan nilai
persediaan
Beban akrual
Laba yang belum direalisasikan
dari transaksi dalam grup
31/12/2013
(26,345)
40,131
(23,759)
38,536)
1,231
(1,277)
13,740
1,231)
(1,277)
14,731)
Company:
Depreciation of fixed assets
Employee benefits liabilities
Provision for decline in
value of inventory
Accruals
5,873
6,375
Penyesuaian nilai wajar dari
akuisisi TKPI dan KPAS
(42,800)
(44,367)
Unrealized profit from
transactions within the group
Fair value adjustments arising
from acquisitions of TKPI and
KPAS
Liabilitas pajak tangguhan, neto
(23,187)
(23,261)
Deferred tax liabilities, net
Entitas anak:
Subsidiaries:
Aset pajak tangguhan, neto
103,985
100,323)
Total aset pajak tangguhan, neto
Total liabilitas pajak tangguhan,
neto
103,985
100,323))
(23,187)
54
(23,261)
Deferred tax assets, net
Total deferred tax assets, net
Total deferred tax liabilities, net
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
18. PERPAJAKAN (Lanjutan)
18. TAXATION (Continued)
Pada 31 Maret 2014, rugi fiskal yang dapat
dikompensasi entitas anak tertentu adalah sebesar
Rp 361.854 , dimana sebesar Rp 106.546 tidak diakui
sebagai aset pajak tangguhan. Pada 31 Maret 2014,
rugi fiskal yang dapat dikompensasi entitas anak akan
berakhir di tahun 2014 sampai dengan 2018.
As of 31 March 2014, certain subsidiaries had tax
loss
carryforwards
totalling
approximately
Rp 361,854 of which amounted to Rp 106,546. has
not been recognized as deferred tax assets. As of 31
March 2014, the subsidiaries’ tax loss carryforwards
will expire in varying amounts in 2014 until 2018.
Realisasi dari aset pajak tangguhan Perseroan dan
entitas anak tergantung pada laba operasinya.
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak
tangguhan ini dapat direalisasikan dengan
kompensasi pajak penghasilan atas laba kena pajak
pada periode mendatang.
Realization of the Company’s and subsidiary’s
deferred tax assets is dependent upon their profitable
operations. Management believes that these deferred
tax assets are probable of being realized through
offset against taxes due on future taxable income.
f. Sesuai peraturan perpajakan di Indonesia, Perseroan
dan entitas anak melaporkan/ menyetorkan pajakpajaknya berdasarkan sistem self-assessment. Otoritas
pajak dapat menetapkan atau mengubah pajak
tersebut dalam batas waktu yang ditentukan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
f. Under the taxation laws of Indonesia, the Company
and subsidiaries submit tax returns on the basis of
self-assessment system. The tax authorities may asses
or amend taxes within the statute of limitations,
under prevailing regulations.
19. MODAL SAHAM
19. SHARE CAPITAL
Berdasarkan akta notaris Kumala Tjahjani Widodo, SH,
MH, MKn tanggal 23 Januari 2013 No. 85, pemegang
saham Perseroan menyetujui perubahan nilai nominal
saham Perseroan dari Rp 1.000 (Rupiah penuh)
menjadi Rp 100 (Rupiah penuh) per saham sehingga
jumlah saham beredar yang dikeluarkan menjadi
1.844.700.000 saham.
In accordance with the deed of notary public Kumala
Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn dated 23 January 2013
No. 85, the Company’s shareholders approved the
change of the nominal value of the Company’s shares
from Rp 1,000 (whole Rupiah) to Rp 100 (whole
Rupiah) per share, and accordingly, number of
outstanding shares changed to 1,844,700,000 shares.
Pemegang saham juga menyetujui rencana untuk
mencatatkan penawaran umum perdana saham
Perseroan kepada masyarakat sebanyak-banyaknya
500.000.000 saham. Persetujuan dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia diperoleh pada tanggal 31 Januari
2013 dengan No. AHU-03563.AH.01.02.Tahun 2013,
tanggal 22 Pebruari 2013 dengan No. AHU-AH.01.10-06059,
dan
tanggal
22 Pebruari
2013 dengan
No. AHU-AH.01.10-6060.
The Shareholders also approved the plan for initial
public offering of maximum 500,000,000 shares.
Approval from Minister of Law and Human Rights
were
obtained on
31 January 2013 under
No. AHU-03563.AH.01.02.Tahun 2013, on 22 February
2013 under No. AHU-AH.01.10-06059, and on
22 February 2013 under AHU-AH.01.10-06060.
55
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
19. MODAL SAHAM (lanjutan)
19. SHARE CAPITAL (continued)
Pada tanggal 14 Juni 2013, Perseroan mencatatkan
275.000.000 saham di Bursa Efek Indonesia, dimana
telah disetujui oleh pemegang saham dan dinotariskan
oleh Notaris Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, Mkn,
dengan akta No. 08 tanggal 1 Oktober 2013.
Persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia diperoleh tanggal 23 Oktober 2013 dengan
No. AHU-AH.01.10-43587. Dengan demikian, susunan
pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Maret
2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
On 14 June 2013, the Company listed 275,000,000
shares in the Indonesia Stock Exchange, whereas it
had been approved by the shareholders and had been
notarized by Notary Kumala Tjahjani Widodo, SH,
MH, Mkn with the deed No. 08 dated 1 October 2013.
Approval from Minister of Law and Human Rights
was obtained
on 23 October 2013
under
No. AHU-AH.01.10-43587. Accordingly, the composition
of the Company’s shareholders as of 31 March 2014
and 31 December 2013 was as follows:
31/03/2014
Pemegang saham/
Shareholders
PT Triputra Investindo Arya
PT Krishna Kapital Investama
PT Mitra Aneka Guna
PT Tri Nur Cakrawala
Andrianto Oetomo
Arianto Oetomo
PT Multi Foresta Investama
PT Wahana Adhikencana
Arieska Lianawati Konar Suhananto
Ir. Djojo Boentoro
Drs. Joseph Tedjasukmana
Ricky Budiarto
Fransiscus Efendi Sulisetyo
Timotheus Arifin C
Masyarakat/Public
Jumlah saham/
Number of shares
573,210,000
308,300,000
217,800,000
159,225,000
114,923,500
114,923,500
91,250,000
59,605,000
48,373,000
37,950,000
31,680,000
31,680,000
23,760,000
23,760,000
283,260,000
2,119,700,000
56
Jumlah nominal/
Nominal value
Rp juta/Rp million
57,321
30,830
21,780
15,923
11,492
11,492
9,125
5,961
4,837
3,795
3,168
3,168
2,376
2,376
28,326
211,970
%
27.04
14.54
10.28
7.51
5.42
5.42
4.31
2.81
2.28
1.79
1.50
1.50
1.12
1.12
13.36
100.00
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013/
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
19. MODAL SAHAM (Lanjutan)
19. SHARE CAPITAL (Continued)
31/12/2013
Pemegang saham/
Shareholders
Jumlah saham/
Number of shares
PT Triputra Investindo Arya
PT Krishna Kapital Investama
PT Mitra Aneka Guna
PT Tri Nur Cakrawala
Andrianto Oetomo
Arianto Oetomo
PT Multi Foresta Investama
PT Wahana Adhikencana
Arieska Lianawati Konar Suhananto
Ir. Djojo Boentoro
Drs. Joseph Tedjasukmana
Ricky Budiarto
Fransiscus Efendi Sulisetyo
Timotheus Arifin C
Masyarakat/Public
573,210,000
306,600,000
217,800,000
159,225,000
113,653,500
113,653,500
91,250,000
72,105,000
48,373,000
37,950,000
31,680,000
31,680,000
23,760,000
23,760,000
275,000,000
2,119,700,000
Jumlah nominal/
Nominal value
Rp juta/Rp million
57,321
30,660
21,780
15,923
11,365
11,365
9,125
7,211
4,837
3,795
3,168
3,168
2,376
2,376
27,500
211,970
%
27.04
14.46
10.28
7.51
5.36
5.36
4.31
3.40
2.28
1.79
1.50
1.50
1.12
1.12
12.97
100.00
Perseroan mengelola struktur permodalan dan
melakukan penyesuaian berdasarkan perubahan kondisi
ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan
struktur permodalan, Perseroan dapat menyesuaikan
pembayaran dividen kepada pemegang saham,
menerbitkan saham baru atau mengusahakan
pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas
tujuan, kebijakan maupun proses selama periode
penyajian.
The Company manages its capital structure and makes
adjustments to it, in light of changes in economic
conditions. To maintain or adjust the capital structure,
the Company may adjust the dividend payment to
shareholders, issue new shares or raise debt
financing. No changes were made in the objectives,
policies or processes during the periods presented.
Kebijakan Perseroan adalah mempertahankan struktur
permodalan yang sehat untuk mengamankan akses
terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
The Company’s policy is to maintain a healthy capital
structure in order to secure access to financing at a
reasonable cost.
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR
20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
Merupakan kelebihan modal disetor dari nilai nominal
saham Perseroan sebagai berikut:
31/03/2014
Penerbitan 33.000 saham pada
tahun 1999
Penerbitan 54.000 saham pada
tahun 2001
Penerbitan 18.000 saham pada
tahun 2003
Penerbitan 47.500.000 saham
pada tahun 2004
Penerbitan 34.340.000 saham pada
tahun 2007
Represents the excess of capital paid over the nominal
value of the Company’s shares as follows:
31/12/2013
16,500
16,500)
43,110
43,110)
9,00
9,000)
47,500
47,500)
34,340
34,340)
57
Issuance of 33,000 shares
in 1999
Issuance of 54,000 shares
in 2001
Issuance of 18,000 shares
in 2003
Issuance of 47,500,000 shares
in 2004
Issuance of 34,340,000 shares
in 2007
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 /
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR
(Lanjutan)
Penerbitan 33.630.000 saham pada
tahun 2012
Penawaran saham perdana
275.000.000 saham pada Juni 2013
(Catatan 1b)
Biaya emisi saham, neto
20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
(Continued)
84,075
84,075)
481,250
(40,383)
675,392
481,250)
(40,383)
675,392)
21. KOMPONEN EKUITAS LAINNYA
Issuance of 33,630,000 shares
in 2012
Initial public offering, 275,000,000
shares in June 2013 ( Note 1b)
Share issurance cost, net
21. OTHER EQUITY COMPONENT
Pada tahun 2003, SWA menerbitkan saham baru
kepada pemegang saham lainnya, dan menyebabkan
kepemilikan saham Perseroan di SWA terdilusi dari
87,5% menjadi 65,45%. Perseroan mengakui
perubahan kepemilikan saham dalam komponen
ekuitas lainnya, sebesar Rp 12.870.
In 2003, SWA issued new shares to other
shareholders, and accordingly the Company’s share
ownership in SWA was diluted from 87.5% to 65.45%.
The Company recognized the changes of the shares
ownership in the other equity component amounted to
Rp 12,870.
Pada tahun 2009, DAN dan DIN menerbitkan saham
baru kepada pemegang saham lainnya, dan
menyebabkan kepemilikan saham Perseroan di DAN
dan DIN terdilusi masing-masing dari 75,50% menjadi
54,13%. Perseroan mengakui perubahan kepemilikan
saham dalam komponen ekuitas lainnya masingmasing sebesar Rp 33.522 dan Rp 33.680.
In 2009, DAN and DIN issued new shares to other
shareholders, and accordingly the Company’s share
ownership in DAN and DIN were diluted from 75.50%
to 54.13%, respectively. The Company recognized the
changes of the shares ownerhip in the other equity
component amounted to Rp 33,522 and Rp 33,680,
respectively.
Pada tahun 2011, Perseroan membeli tambahan saham
baru yang diterbitkan oleh TKPI, sehingga merubah
kepemilikan saham Perseroan dari 50,88% menjadi
65%. Perseroan mengakui perubahan kepemilikan
saham dalam komponen ekuitas lainnya sebesar
Rp 30.160 (saldo debit).
In 2011, the Company purchased additional new
shares issued by TKPI and changed the Company’s
share ownership in TKPI from 50.88% to 65%. The
Company recognized the changes of the shares
ownership in the other equity component amounted to
Rp 30,160 (debit balance).
Pada tanggal 10 Pebruari 2012, Perseroan mendirikan
sebuah anak perusahaan baru (GUN) dengan membayar
59.900 saham yang diterbitkan oleh GUN sebesar nilai
nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau
sejumlah Rp 59.9. Perseroan memperoleh 99,83%
kepemilikan saham di GUN atas transaksi ini.
Selanjutnya, pada tanggal 26 Desember 2012,
Perseroan membeli tambahan 0,16% kepemilikan
saham di GUN sehingga menjadi 99,99% kepemilikan
saham melalui pembelian tambahan saham baru yang
diterbitkan oleh GUN sebesar Rp 1.940 dengan nilai
nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham. Sebagai
akibat dari transaksi ini, Perseroan mengakui perubahan
kepemilikan saham dalam komponen ekuitas lainnya
sebesar Rp 5.
On 10 February 2012, the Company established a new
subsidiary company (GUN) by paying-up 59,900
shares issued by GUN at nominal value of Rp 1,000
(whole Rupiah) per share or totalling to Rp 59,9. The
Company obtained 99.83% share ownership in GUN
as a result of the transaction. Subsequently, on
26 December 2012, the Company purchased
additional 0.16% share ownership in GUN to become
99.99% share ownership through purchase of
additional new shares issued by GUN for Rp 1,940 at
nominal value of Rp 1,000 (whole Rupiah) per share.
As a result of this transaction, the Company
recognized the changes of the share ownership in the
other equity component amounted to Rp 5.
58
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 /
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
21. OTHER EQUITY COMPONENT (Continued)
21. KOMPONEN EKUITAS LAINNYA
(Lanjutan)
On 7 December 2012, the Company purchased
additional 2.92% share ownership in NI to become
92.50% share ownership through purchase of
additional new shares issued by NI for Rp 14,000 at
nominal value of Rp 1,000 (whole Rupiah) per share.
As a result of this transaction, the Company
recognized the change of the share ownership in the
other equity component amounted to Rp 95 (debit
balance).
Pada tanggal 7 Desember 2012, Perseroan membeli
tambahan 2,92% kepemilikan saham di NI sehingga
menjadi 92,50% kepemilikan saham melalui pembelian
tambahan saham baru yang diterbitkan oleh NI sebesar
Rp 14.000 dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah
penuh) per saham. Sebagai akibat dari transaksi ini,
Perseroan mengakui perubahan kepemilikan saham
dalam komponen ekuitas lainnya sebesar Rp 95 (saldo
debit).
Seperti telah dijelaskan pada Catatan 4 atas laporan
keuangan konsolidasian, Perseroan mengakuisisi 100%
kepemilikan saham di TP, dan oleh karena itu
Perseroan mengakui perubahan kepemilikan saham
melalui akuisisi kepentingan nonpengendali tanpa
hilangnya pengendalian dalam komponen ekuitas
lainnya sebesar Rp 173.780.
As discussed in Note 4 to the consolidated financial
statements, the Company acquired 100% shares
ownership of TP, and therefore the Company
recognized the changes of the shares ownership
through acquisition of non-controlling interest without
a loss of control, in the other equity component
amounted to Rp 173,780.
2013
2013
Mutasi komponen ekuitas lainnya untuk tahun berakhir
31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai
berikut:
Movement of other equity componentas as of
31 March 2014 and 31 December 2013 is as follows:
31/03/2014
Saldo awal
Perubahan ekuitas entitas anak yang
diatribusikan kepada pemilik entitas
induk dan kepentingan
nonpengendali
Transaksi dengan kepentingan
nonpengendali SWA, DAN dan
DIN
Saldo akhir
31/12/2013
(106,633)
223,602)
Beginning balance
-
(1,228))
Changes in equity of subsidiaries
attributable to owners of the Company
and the non-controlling interest
-
(329,007))
Transaction with non-controlling
interest of SWA,DAN,DIN
(106,633)
(106,633)
Pada tahun 2013, Perseroan membeli tambahan saham
baru yang diterbitkan oleh beberapa entitas anak, yaitu
PWP, DWT, DIL, GUN, KAP, PSA, RUT, MAL dan
PUL (Catatan 1c), sehingga merubah kepemilikan
saham Perseroan pada entitas anak. Sebagai akibat dari
transaksi ini, Perseroan mengakui perubahan
kepemilikan saham dalam komponen ekuitas lainnya
sebesar Rp 1.228 (saldo debit).
Ending balance
In 2013, the Company purchased additional new
shares issued by certain subsidiaries, which are
PWP, DWT, DIL, GUN, KAP, PSA, RUT, MAL and
PUL (Note 1c), affected the changes of the
Company’s ownership interest in subsidiaries. As a
result of this transaction, the Company recognized
the changes of the shares ownership in the other
equity component amounted to Rp 1,228 (debit
balance).
59
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 /
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
21. KOMPONEN EKUITAS
LAINNYA (Lanjutan)
21. OTHER EQUITY COMPONENT (Continued)
Seperti telah dijelaskan pada catatan 4 atas laporan
keuangan
konsolidasian,
Perseroan
membeli
kepemilikan saham atas kepentingan nonpengendali di
SWA, DAN dan DIN, dan oleh karena itu Perseroan
mengakui perubahan kepemilikan saham melalui
akuisisi kepentingan nonpengendali tanpa hilangnya
pengendalian dalam komponen ekuitas lainnya sebesar
Rp 329.007 (saldo debit).
As discussed in Note 4 to the consolidated financial
statements, the Company purchase shares ownership
of non-controling interest in SWA, DAN and DIN,
and therefore the Company recognized the changes
of the shares ownership through acquisition of noncontrolling interest without a loss of control, in the
other equity component amounted to Rp 329,007
(debit balance).
22. DIVIDEN KAS DAN
PENCADANGAN SALDO LABA
22. CASH DIVIDEND AND
APPROPRIATION OF RETAINED
EARNINGS
Saldo laba ditentukan penggunaannya merupakan
cadangan wajib yang dibentuk untuk memenuhi
ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
tanggal 28 Februari 2013, pemegang saham
menetapkan cadangan umum Rp 5.000 dari laba tahun
2012 dan pembagian dividen kas sebesar Rp 83.012
atau Rp 45 (Rupiah penuh) per saham. Dividen
dibayarkan kepada pemegang saham pada bulan Juni
2013.
Appropriated retained earnings represent statutory
reserve set up to comply with the provisions of
Indonesian Corporate law.
Based on Annual Shareholders’ General Meeting
dated 28 February 2013, the shareholders approved
to appropriate Rp 5,000 for statutory reserve from
2012 earnings, and distribute cash dividends
amounting to Rp 83,012 or Rp 45 (whole Rupiah)
per share. The dividends were paid to shareholders
in June 2013.
23. KEPENTINGAN NONPENGENDALI
23. NON-CONTROLLING INTERESTS
Rincian kepentingan nonpengendali pada ekuitas dan
laba/(rugi) entitas anak yang dikonsolidasi adalah
sebagai berikut:
Details of non-controlling interests in the equity and
profit/(loss) of consolidated subsidiaries are as follows:
31/03/2014
Saldo awal
31/12/2013
40,808
26,524
Akuisisi kepentingan nonpengendali di
SWA, DAN dan DIN oleh Perseroan
melalui TP (Catatan 4 dan 22)
-
-
Akuisisi kepentingan nonpengendali
SWA, DAN dan DIN oleh Perseroan
(Catatan 4 dan 22)
Bagian laba neto entitas anak
1,970
531
12,525
60
Beginning balance
Acquisition of non-controlling
interest in SWA, DAN, DIN by
the
Company through TP
(Note 4 and 22)
Acquisition of non-controlling
interest
SWA, DAN and DIN by the
Company (Note 4 and 22)
Portion of subsidiaries’ net profit
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 /
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
23. KEPENTINGAN NONPENGENDALI (Lanjutan)
Perubahan ekuitas entitas anak (GUN) yang
diatribusikan kepada pemilik entitas induk
dan kepentingan nonpengendali (Catatan 22)
-
-
Changes in equity of a subsidiary
(GUN) attributable to owners
of the Company and the noncontrolling interests (Note 22)
Perubahan ekuitas entitas anak (NI) yang
diatribusikan kepada pemilik entitas induk
dan kepentingan nonpengendali (Catatan 22)
Changes in equity of a subsidiary
(NI) attributable to owners of
the Company and the noncontrolling interests (Note 22)
Perubahan ekuitas entitas anak yang
diatribusikan kepada pemilik entitas induk
dan kepentingan nonpengendali
(Catatan 22)
Saldo akhir
24.
23.NON-CONTROLLING INTERESTS
(Continued)
-
1,228
Changes in equity of subsidiaries
attributable to owners of
the Company and the noncontrolling interests (Note 22)
42,778
40,808
Ending balance
24. PENJUALAN NETO
Lokal
Ekspor
24. NET SALES
31/03/2014
31/03/2013
911,017
327,396
1,238,413
503,933
295,350
799,283
Penjualan kepada pelanggan dimana jumlah
penjualannya melebihi 10% dari total penjualan neto
masing-masing tahun adalah sebagai berikut:
PT Sinar Mas Agro Resources and
Technology Tbk
PT Binasawit Abadipratama
PT Wilmar Nabati Indonesia
Local
Export
Sales to customers representing more than 10% of
total net sales in each respective year are as follows:
31/03/2014
31/03/2013
202,019
260,372
219,826
278,249
700,094
44,790
141,606
446,768
61
PT Sinar Mas Agro Resources and
Technology Tbk
PT Binasawit Abadipratama
PT Wilmar Nabati Indonesia
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 /
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
25. BEBAN POKOK PENJUALAN
25. COST OF SALES
31/03/2014
Pemakaian bahan baku
Tenaga kerja langsung
Beban overhead
Total beban produksi
Persediaan barang dalam
pengolahan, awal tahun
Persediaan barang dalam
pengolahan, akhir tahun
Beban pokok produksi
Persediaan barang jadi - neto,
awal tahun
Persediaan barang jadi - neto,
akhir tahun
Beban pokok penjualan
31/03/2013
544,003
119,411
224,345
887,759
243,991
99,764
229,778
573,533
92,008
43,584
(170,477)
809,290
(50,881)
566,236
279,335
218,255
(190,899)
897,726
(175,833)
608,658
Pembelian
dari
pemasok
dimana
jumlah
pembeliannya melebihi 10% dari total pembelian neto
masing-masing tahun adalah sebagai berikut:
Cost of sales
31/03/2013
53,842
52,967
106,809
85,826
51,177
137,003
26. BEBAN PENJUALAN
PT Sentana
PT Pupuk Hikay
26. SELLING EXPENSES
31/03/2014
Gudang dan pengangkutan
Pemeliharaan dan perbaikan
Kompensasi karyawan
Penyusutan aset tetap
Biaya penggantian
Pajak dan lisensi
Administrasi bank
Iklan dan promosi
Lain-lain
Work in process, end of year
Cost of goods manufactured
Finished goods inventory - net,
beginning of year
Finished goods inventory - net,
end of year
Purchases from any suppliers representing more than
10% of total net purchase in each respective year are
as follows:
31/03/2014
PT Sentana
PT Pupuk Hikay
Materials used
Direct labor
Overhead costs
Total production costs
Work in process,beginning of
year
31/03/2013
35,739
14,115
2,244
2,348
1,479
733
416
156
3,100
60,330
62
34,323
5,595
2,047
1,177
317
121
812
21
1,823
46,236
Warehouse and freight
Maintenance and repair
Employees’ compensation
Depreciation of fixed assets
Claim expenses
Taxes and license
Bank charges
Advertising and promotion
Others
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 /
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
27. GENERAL AND ADMINISTRATIVE
EXPENSES
31/03/2014
Kompensasi karyawan
Jasa profesional
Perjalanan dinas dan komunikasi
Pemeliharaan dan perbaikan
Administrasi bank
Penyusutan aset tetap
Perlengkapan kantor
Pajak dan lisensi
Lain-lain
31/03/2013
30,841
7,254
4,759
3,438
2,926
1,999
1,486
483
8,206
61,392
32,974
6,280
4,461
4,530
754
1,343
2,377
3,572
6,018
62,309
28. PENDAPATAN KEUANGAN DAN BIAYA
KEUANGAN
31/03/2014
Pendapatan keuangan:
Pendapatan Bunga
Laba neto selisih kurs
28. FINANCE INCOME AND FINANCE
COST
31/03/2013
1,689
54,754
56,443
2,022
2,022
Biaya keuangan:
Beban bunga dari pinjaman
Rugi neto selisih kurs
(51,381)
(51,381)
(40,934)
(3,309 )
(44,243)
29. LABA PER SAHAM
Laba per saham dasar (Rupiah penuh)
Finance costs:
Interest expense on
loans and borrowings
Net currency exchange loss
The computation of earnings per share is based on the
following data:
31/03/2014
Rata-rata tertimbang jumlah saham
yang beredar/ditempatkan (jumlah
saham)
Finance income:
Interest income
Net currency exchange gain
29. EARNINGS PER SHARE
Berikut adalah data yang digunakan untuk perhitungan
laba per saham:
Laba tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas
induk
Employees’ compensation
Professional fees
Travel and communication
Maintenance and repair
Bank charges
Depreciation of fixed assets
Office supplies
Taxes and licenses
Others
31/03/2013
21,679
Profit for the year attributable
to owners of the Company
2,119,700,000
1,844,700,000
Weighted average of total
outstanding/issued shares (number of
shares)
70.30
11.75
Basic earnings per
share (whole Rupiah)
149,022
Perseroan tidak memiliki efek berpotensi saham yang
bersifat dilutif sehingga tidak ada dampak dilusian pada
perhitungan laba per saham.
63
The Company did not have any dilutive potential
shares, as such, there was not any dilutive impacts to
the calculation of earnings per share.
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 /
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
30. INSTRUMEN KEUANGAN DAN
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
30. FINANCIAL INSTRUMENTS AND
FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Instrumen keuangan
Aset dan liabilitas keuangan Perseroan dan entitas anak
diharapkan dapat terealisasi atau diselesaikan dalam
waktu dekat. Oleh karena itu, nilai tercatatnya
mendekati nilai wajarnya.
Financial instruments
The financial assets and liabilities of the Company and
subsidiaries are expected to be realized or settled in
the near term. Therefore, their carrying amounts
approximate their fair values.
Manajemen risiko keuangan
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan
Perseroan dan entitas anak adalah risiko kredit, risiko
likuiditas, risiko suku bunga dan risiko nilai tukar mata
uang asing.
Financial risk management
The main risks arising from the financial instruments
of the Company and its subsidiaries are credit risk,
liquidity risk, interest rate risk and foreign exchange
risk.
Risiko kredit
Risiko kredit Perseroan dan entitas anak timbul
terutama dari risiko kerugian jika pelanggan gagal
memenuhi kewajiban kontraktualnya. Perseroan dan
entitas anak mengelola dan mengawasi risiko kredit
dari piutang dengan menetapkan batas kredit
pelanggan.
Credit risk
The credit risk of the Company and its subsidiaries
mainly arises from risk of loss if customers fail to
discharge their contractual obligations. The Company
and its subsidiaries manage and control the credit risk
of receivables by setting customers’ credit limits.
Untuk menghindari konsentrasi risiko, kas disimpan di
beberapa lembaga keuangan yang memiliki reputasi
yang baik
To avoid concentration of risk, cash is deposited at
several financial institutions of good standing.
Nilai tercatat aset keuangan mencerminkan eksposur
kredit maksimum. Ekposur maksimum terhadap risiko
kredit pada tanggal pelaporan adalah:
The carrying amount of financial assets represents the
maximum credit exposure. The maximum exposure to
credit risk at the reporting dates was:
Manajemen risiko keuangan (Lanjutan)
Financial risk management (Continued)
Nilai tercatat/
Carrying amount
31/03/2014
31/12/2013
Kas dan setara kas
Rekening bank dibatasi
Penggunaannya
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Uang muka koperasi
Uang jaminan yang dapat
dikembalikan
269,731
287,087
Cash and cash equivalents
249,778
273,496
175,007
7,444
242,760
208,275
125,284
14,505
Restricted cash in bank
Trade receivables
Other receivables
Advances to cooperatives
5,846
6,358
Refundable deposit
64
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 /
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
30. INSTRUMEN KEUANGAN DAN
MANAJEMEN RISIKO
KEUANGAN Lanjutan)
30. FINANCIAL INSTRUMENTS AND
FINANCIAL RISK MANAGEMENT
(Continued)
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit dari piutang
usaha pada tanggal pelaporan berdasarkan daerah
geografis adalah:
The maximum exposure to credit risk of trade
receivables at the reporting dates by geographic
region was:
Nilai tercatat/
Carrying amount
31/03/2014
31/12/2013
Domestik
Asia Pasifik
Amerika Serikat
Eropa
Afrika
Timur Tengah
139,258
14,367
55,756
46,688
2,398
15,029
273,496
Domestic
Asia Pacific
United States of America
Europe
Africa
Middle East
77,258
41,933
20,492
62,163
6,429
208,275
Penurunan nilai
Impairment losses
Berikut ini adalah analisa umur piutang usaha dan
penurunan nilainya:
Belum jatuh tempo
Jatuh tempo 1 – 30 hari
Jatuh tempo 31 – 60 hari
Jatuh tempo 61 – 90 hari
Jatuh tempo lebih dari
90 hari
The aging of all trade receivables and those
receivables that were impaired was as follows:
Pokok/
Gross
31/03/2014
Penurunan/
nilai/
Impairment
31/03/2014
Pokok/
Gross
31/12/2013
Penurunan/
nilai/
Impairment
31/12/2013
178,027
49,343
15,470
4,512
-
138,310
15,455
7,188
5,842
-
26,144
273,496
-
41,480
208,275
-
65
Not past due
Past due 1 – 30 days
Past due 31 – 60 days
Past due 61 – 90 days
Past due more than
90 days
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 /
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
30. INSTRUMEN KEUANGAN DAN
MANAJEMEN RISIKO
KEUANGAN Lanjutan)
30. FINANCIAL INSTRUMENTS AND
FINANCIAL RISK MANAGEMENT
(Continued)
Risiko likuiditas
Perseroan dan entitas anak dapat terekspos risiko
likuiditas jika terdapat ketidakcocokan yang signifikan
antara waktu penerimaan piutang dan pembayaran
utang dan pinjaman. Perseroan dan entitas anak
mengelola risiko likuiditas ini melalui pengawasan
proyeksi dan arus kas aktual secara berkesinambungan,
serta menjaga kecukupan kas dan fasilitas pinjaman
yang tersedia. Risiko ini juga diminimalisir dengan
mengelola berbagai sumber pembiayaan dari para
pemberi pinjaman yang dapat diandalkan.
Liquidity risk
The Company and its subsidiaries would be exposed to
liquidity risk if there is a significant mismatch in the
timing of receivables collection and the settlement of
payables and borrowings. The Company and its
subsidiaries manage the liquidity risk by on going
monitoring over the projected and actual cash flows,
as well as the adequacy of cash and available credit
facilities. This risk is also minimized by managing
diversified funding resource from reliable high quality
lenders.
Berikut adalah jatuh tempo kontraktual dari liabilitas
keuangan, termasuk estimasi pembayaran bunga:
The following are the contractual maturities of
financial liabilities, including estimated interest
payments:
31 Maret 2014
Liabilitas
keuangan
Utang bank jangka
pendek
Utang usaha
kepada pihak
ketiga
Utang sewa
pembiayaan
jangka panjang
Utang bank jangka
panjang
Pinjaman dari
pihak ketiga
Beban akrual
Liabilitas lainnya
Nilai
Tercatat/
Carrying
amount
Arus kas
Kontraktual/
Contractual
Cash flows
Kurang
dari 1
tahun/
Less than
1 year
1-2
tahun/
1-2 years
2-5
tahun/
2 – 5 years
Lebih
Dari
5 tahun/
More
than
5 years
31 March 2014
769,718
805,341
805,341
-
-
-
Financial liabilities
Short-term bank
loans
528,369
528,369
528,369
-
-
-
Trade payables to third
parties
20,528
21,694
18,025
3,669
-
-
2,108,422
2,682,739
497,777
527,823
1,161,788
495,351
15,486
71,077
53,513
3,567,113
15,486
71,.077
53,513
4,178,219
15,486
71,077
53,513
1,989,588
531,492
1,167,788
495,351
66
Long-term finance lease
obligation
Long-term bank
loans
Borrowings from third
parties
Accrued expenses
Other liabilities
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 /
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
30. INSTRUMEN KEUANGAN DAN
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
(Lanjutan)
30. FINANCIAL INSTRUMENTS AND
FINANCIAL RISK MANAGEMENT
(Continued)
Manajemen risiko keuangan (Lanjutan)
31 Desember 2013
Liabilitas
keuangan
Utang bank jangka
pendek
Utang usaha
kepada pihak
ketiga
Utang sewa
pembiayaan
jangka panjang
Utang bank jangka
panjang
Pinjaman dari
pihak ketiga
Beban akrual
Liabilitas lainnya
Nilai
Tercatat/
Carrying
amount
Arus kas
Kontraktual/
Contractual
Cash flows
Financial risk management (Continued)
Kurang
dari 1
tahun/
Less than
1 year
1-2
tahun/
1-2 years
2-5
tahun/
2 – 5 years
Lebih
Dari
5 tahun/
More
than
5 years
31 December 2013
770,926
877,335
877,335
-
-
-
Financial liabilities
Short-term bank
loans
493,899
493,899
493,899
-
-
-
Trade payables to third
parties
26,558
28,826
21,617
7,209
-
-
2,163,256
2,779,323
462,479
808,085
1,038,242
470,517
17,670
65,782
72,853
3,610,944
17,670
65,782
72,853
4,335,688
17,670
65,782
72,853
2,011,635
-
-
-
815,294
1,038,242
470,517
Long-term finance lease
obligation
Long-term bank
loans
Borrowings from third
parties
Accrued expenses
Other liabilities
Risiko suku bunga
Interest rate risk
Risiko suku bunga Perseroan dan entitas anak berasal
dari pinjaman bank dan fasilitas kredit yang didasarkan
pada suku bunga mengambang. Oleh karena itu,
Perseroan dan entitas anak terekspos dengan fluktuasi
arus kas yang diakibatkan oleh perubahan suku bunga.
The interest rate risk of the Company and subsidiaries
is resulted from bank loans and credit facilities which
are based on floating interest rates. Accordingly, the
Company and subsidiaries are exposed to fluctuation
in cash flows due to changes in interest rate.
Kebijakan grup Perseroan adalah untuk mendapatkan
suku bunga tersedia yang paling menguntungkan tanpa
meningkatkan risiko mata uang.
The Company’s group policy is to obtain the most
favourable interest rates available without increasing
its foreign currency exposure.
67
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 /
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
30. INSTRUMEN KEUANGAN DAN
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
(Lanjutan)
30. FINANCIAL INSTRUMENTS AND
FINANCIAL RISK MANAGEMENT
(Continued)
Manajemen risiko keuangan (Lanjutan)
Financial risk management (Continued)
Perseroan berkeyakinan bahwa perubahan pada suku
bunga di akhir periode pelaporan, dimana semua
variabel lain tetap sama, tidak akan memiliki dampak
signifikan terhadap ekuitas dan laba rugi ekuitas dan
laba rugi.
The Company believes that a change in interest rates
at the end of the reporting period, with all other
variables remain constant, would not have significant
impact to equity and profit or loss.
Risiko nilai tukar mata uang asing
Foreign exchange risk
Perseroan dan entitas anak terekspos pergerakan nilai
tukar mata uang asing terutama dari pinjaman dalam
mata uang Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) dari
bank. Risiko ini, sampai pada batas tertentu, berkurang
dengan adanya sebagian pendapatan Perseroan dan
entitas anak yang dihasilkan dalam mata uang Dolar
Amerika Serikat (Dolar AS). Perseroan dan entitas
anak mengelola keseluruhan risiko dengan membeli
atau menjual mata uang asing pada tanggal spot, jika
diperlukan.
The Company and its subsidiaries are exposed to
foreign exchange rate risk mainly from the US Dollar
loans from bank. This risk is, to some extent, mitigated
by the Company’s and subsidiaries’ partially US
Dollar denominated revenue. The Company and its
subsidiaries manage the overall risk by buying or
selling foreign currencies at spot rates, when
necessary.
Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 De cember 2013,
eksposur neto Perseroan dan entitas anak atas mata
uang Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) adalah sebagai
berikut:
As of 31 March 2014 and 31 December 2013, the net
exposure of the Company and its subsidiaries to US
Dollar was as follows:
31/03/2014
Dolar AS/
US Dollar
Kas dan setara kas
31/12/2013
Dolar AS/
US Dollar
1,435,311
872,123)
10,966,173
11,437,056)
Utang usaha dan utang lain-lain
Beban akrual
Utang Bank
(16,304,484)
(579,473)
(66,439,812)
(21,896,733)
(330,620)
(66,870,863)
Utang sewa pembiayaan
Risiko neto
(1,558,618)
(72,480,903)
(1,903,279)
(78,692,316)
Piutang usaha dan piutang lain-lain
Pada tanggal pelaporan, saldo aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam
Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku, yang
pada tanggal 31 Maret 2014: Rp 11.404 (Rupiah
penuh)/Dolar Amerika Serikat, pada tanggal 31
Desember 2013: Rp 12.189 (Rupiah penuh)/Dolar
Amerika Serikat.
Cash and cash equivalents
Trade receivables and
other receivables
Trade payables and
other payables
Accrued expenses
Bank loans
Long-term finance lease
obligation
Net exposure
At reporting date, balance of monetary assets and
liabilities denominated in foreign currencies are
translated into Rupiah using the prevailing exchange
rates, which were at 31 March 2014: Rp 11,404 (whole
Rupiah)/USD; at 31 December 2013: Rp 12,189
(whole Rupiah)/USD.
68
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 /
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
30. INSTRUMEN KEUANGAN
DAN MANAJEMEN RISIKO
KEUANGAN (Lanjutan)
30. FINANCIAL INSTRUMENTS AND
FINANCIAL RISK MANAGEMENT
(Continued)
Manajemen risiko keuangan (Lanjutan)
Financial risk management (Continued)
Menguatnya/melemahnya Rupiah terhadap Dolar AS
pada tanggal 31 Desember akan mengakibatkan
peningkatan (penurunan) ekuitas dan laba/rugi sebesar
jumlah yang ditunjukkan di bawah ini. Analisis ini
didasarkan pada varian kurs Dolar AS yang dianggap
cukup layak oleh Perseroan dan entitas anak pada
tanggal pelaporan. Analisis ini mengasumsikan bahwa
semua variabel lain, terutama suku bunga, tetap
konstan dan mengabaikan dampak dari penjualan dan
pembelian yang dianggarkan.
A strengthening/weakening of the Rupiah against the
US Dollar at 31 December would have increased
(decreased) equity and profit or loss by the amounts
shown below. This analysis is based on US Dollar rate
variances that the Company and subsidiaries
considered to be reasonably possible at the reporting
date. The analysis assumes that all other variables, in
particular interest rates, remain constant and ignores
any impact of forecasted sales and purchases.
Ekuitas/Laba atau rugi
Equity/Profit or loss
Menguat/
Melemah/
Strengthening
Weakening
31 Maret 2014
Dolar AS
(pergerakan 3%)
18,598
Menguat/melemahnya Dolar Amerika Serikat terhadap
Rupiah pada tanggal 31 Desember akan memiliki efek
yang sama tetapi berlawanan pada mata uang di atas
untuk jumlah yang ditampilkan di atas, dengan dasar
bahwa semua variabel lainnya tetap konstan.
(18,598)
31 March 2014
US Dollar
(3% movement)
A strengthening/weakening of the US Dollar against
Rupiah at 31 December would have had the equal but
opposite effect on the above currency to the amount
shown above, on the basis that all other variables
remain constant.
31. INFORMASI PIHAK BERELASI
31. RELATED PARTY INFORMATION
Ikhtisar transaksi dan saldo Perseroan dan entitas anak
dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Summary of transactions and balances of the
Company and subsidiaries with the related parties are
as follows:
69
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 /
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
31. RELATED PARTY INFORMATION
(Continued)
31. INFORMASI PIHAK BERELASI (Lanjutan)
a. Kompensasi personil manajemen kunci
a.
Yang termasuk personil manajemen kunci adalah
direktur dan komisaris. Berikut ini mencerminkan
kompensasi yang dibayarkan atau terutang kepada
personil manajemen kunci atas jasa yang diberikan dalam
kapasitas mereka sebagai karyawan:
Key management includes directors and
commissioners. The following reflects
compensation paid or payable to key management
individuals for services rendered in their capacity
as employees:
Persentase dari total
beban operasi (beban
penjualan dan beban
umum dan
administrasi)/Percentage
from total operating
expense (selling expense
and general and
administrative expenses)
31/03/2014 31/03/2013
Jumlah/Amount
31/03/2014 31/03/2013
Gaji dan imbalan
jangka pendek
lainnya
Imbalan pasca-kerja
dan jangka panjang
lainnya
4,113
3,425
3,4%
3,2%
631
4,744
668
4,093
0.5%
3,9%
0,6%
3,8%
b. Saldo akhir tahun yang timbul dari penjualan barang
b.
dan jasa dan lainnya.
Piutang lain-lain
PT Pinafal
Nusantara
Salaries and other
short-term benefits
Post-employment and other
long-term employment
benefits
Year end balances arising from sales of goods
and services and others.
Persentase dari jumlah
piutang
terkait/Percentage from
total of respective
receivables
31/03/2014 31/03/2013
Jumlah/Amount
31/03/2014 31/03/2013
Piutang usaha
PT Pinafal
Nusantara
Key management employees compensation
Trade receivables
12,993
12,993
4.75%
6.24%
PT Pinafal Nusantara
Other receivables
28,690
30,496
16.17%
24.34%
PT Pinafal Nusantara
Piutang usaha dan piutang lain-lain pada pihak berelasi
akan diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari satu
tahun sehingga disajikan sebagai aset lancar.
Trade receivables and other receivables from related
parties will be settled within one year; therefore, they
are presented as current assets.
Pihak-pihak berelasi dan sifat hubungan adalah sebagai
berikut:
The related parties and the nature of relationship are
as follows:
Pihak-pihak berelasi/Related parties
PT Pinafal Nusantara
Komisaris dan Direksi/Commissioners and Directors
Sifat hubungan/Nature of relationship
Dimiliki oleh salah satu pemegang saham akhir yang sama/
Owned by one of the same ultimate shareholders
Personil manajemen kunci/key management personnels
70
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 /
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
32. INFORMASI SEGMEN
c.
SEGMENT INFORMATION
Perseroan dan entitas anak mengklasifikasikan kegiatan
usahanya kedalam segmen usaha dan segmen
geografis. Segmen usaha terdiri dari tiga segmen yaitu
kelapa sawit, produk kayu dan lain-lain. Segmen
geografis disajikan dalam dua segmen berdasarkan
konsentrasi pasar dari pelanggan Perseroan dan entitas
anak, yaitu pasar lokal dan pasar ekspor.
The Company and subsidiaries categorize its
businesses into business and geographical segments.
The business segment is divided into three core
segments, namely palm oil, wood products and
others. The geographical segment is divided into two
segments based on the market concentration of the
Company’s and subsidiaries' customers, namely
local and export markets.
Informasi mengenai segmen usaha dan geografis
Perseroan dan entitas anak untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember
2013 disajikan sebagai berikut:
The information concerning the Company’s and
subsidiaries' business and geographical segments as
of 31 March 2014 and 31 December 2013are
presented below:
31 March 2014
Penjualan neto
Pihak eskternal
Antar segmen
Total penjualan
neto
Harga pokok
penjualan
Laba bruto
Beban penjualan
Beban umum dan
administrasi
Laba (rugi) selisih
kurs, neto
Pendapatan lainnya,
neto
Pendapatan Keuangan
Pendapatan
bunga
Laba selisih kurs,
neto
Biaya keuangan:
Biaya bunga
Rugi selisih kurs,
neto
Laba (rugi)
sebelum pajak
penghasilan
Industri
kelapa
sawit/Palm
oil industry
Industri produk
perkayuan/Wood
product industry
869,079
-
369,334
-
869,079
Lain-lain/
Others
Eliminasi/
Elimination
Konsolidasian/
Consolidated
-
-
1,238,413
-
369,334
-
-
1,238,413
Total net sales
(579,090)
289,989
(50,976)
(318,636)
50,698
(9,354)
-
-
(897,726)
340,687
(60,330)
(26,135)
(17,175)
(18,079)
-
(61,392))
(5,985)
(8,108)
(2,121)
-
(16,214)
2,181
280
-
-
2,461
Cost of sales
Gross profit
Selling expenses
General and
administrative
expenses
Currency exchange
gain (loss), net
Other income,
net
Finance Income
1,413
26,821
(29)
20,656
306
7,276
-
1,690
54,753
(29,757)
(8,939)
(12,685)
-
(51,381)
-
-
-
-
-
Interest Income
Currency exchange
gain, net
Finance costs:
Interest expenses
Currency exchange
loss, net
207,548
28,029
(25,303)
-
210,274
Profit (loss) before
income tax
(59,282)
(59,282)
Income tax expense
150,992
Profit for the year
6,117,953
Segment assets
Beban pajak
penghasilan
Laba tahun
berjalan
207,548
28,029
(84,585)
Aset segmen
6,527,788
1,183,919
1,557,376
71
(3,151,130)
Net sales
External customers
Inter-segment
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 /
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
32.INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
32.SEGMENT INFORMATION(Continued)
Informasi geografis
Geographical information
31/03/2014
Pasar lokal/ Pasar ekspor/
Local market Export market
Penjualan neto
Industri kelapa sawit
Industri produk kayu
869,079
41,938
911,017
Total
327,396
327,396
Net sales
Palm oil industry
Wood product industry
869,079
369,334
1,238,413
31/03/2013
Industri
kelapa
sawit/Palm
oil industry
Industri produk
perkayuan/Wood
product industry
Lain-lain/
Others
Eliminasi/
Elimination
Konsolidasian/
Consolidated
Penjualan neto
Pihak eskternal
Antar segmen
Total penjualan
neto
Harga pokok
penjualan
Laba bruto
Beban penjualan
Beban umum dan
administrasi
Laba (rugi) selisih
kurs, neto
(Beban) pendapatan
lainnya
Laba
penjualan/penghapus
an asset tetap
Pendapatan keuangan
Biaya keuangan:
Biaya bunga
Rugi selisih kurs,
neto
Laba (rugi) sebelum
pajak penghasilan
474,882
-
324,401
-
-
-
799,283
-
474,882
324,401
-
-
799,283
(319,822)
155,060
(38,056)
(288,836)
35,565
(8,180)
-
-
(608,658)
190,625
(46,236)
(23,844)
(23,887)
(14,578)
-
(62,309)
(2,865)
356
60
-
(2,449)
477
625
-
-
1,102
-
245
-
-
245
1,866
8
128
-
2,002
(24,480)
(7,578)
(8,876)
-
(40,934)
(2,109)
(561)
(638)
-
(3,308)
66,049
(3,407)
(23,904)
-
38,738
Finance income
Finance costs:
Interest expenses
Currency
exchange
loss, net
Profit (loss) before
income tax
(12,000)
(12,000)
Income tax expense
26,738
Profit for the year
5,921,055
Segment assets as at 31
December 2013
Beban pajak
penghasilan
Laba tahun berjalan
Aset segmen pada
tanggal 31
Desember 2013
Net sales
External
customers
Inter-segment
66,049
(3,407)
(35,904)
6,190,302
1,046,465
1,541,977
72
(2,857,689)
Total net sales
Cost of sales
Gross profit
Selling expenses
General and
administrative
expenses
Currency exchange
gain (loss), net
Other (expenses)
Income
Gain on
sale/disposal of fixed
assets
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 /
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
32. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
32. SEGMENT INFORMATION(Continued)
Informasi geografis
Geographical information
Pasar lokal/
Local
market
Penjualan neto
Industri kelapa sawit
Industri produk kayu
31/03/2013
Pasar ekspor/
Export
market
474,882
29,051
503,933
295,350
295,350
d. PERJANJIAN, IKATAN DAN
KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN
Total
474,882
324,401
799,283
Net sales
Palm oil industry
Wood product industry
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS,
COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Fasilitas pinjaman
Credit facilities
Pada tanggal 31 Maret 2014, Perseroan memiliki
fasilitas pinjaman modal kerja (termasuk cerukan) yang
belum terpakai dari PT Bank Central Asia Tbk yang
seluruhnya berjumlah USD 3.332.198 dan Rp 314.119.
Fasilitas ini tersedia sampai dengan 12 Nopember
2014.
As of 31 March 2014, the Company had unused working
capital credit facilities (including overdraft) from PT
Bank Central Asia Tbk with a total amount of USD
3,332,198 and Rp 314,119. These facilities are available
through 12 November 2014.
Pada tanggal 31 Maret 2014, TKPI (entitas anak)
memiliki fasilitas pinjaman bank yang belum terpakai
sejumlah USD 5.709.938. Fasilitas ini tersedia sampai
dengan 12 Nopember 2014.
As of 31 March 2014,, TKPI (a subsidiary) had unused
bank loan facilities totalling USD 5,709,938. These
facilities are available through 12 November 2014.
Pada tanggal 31 Maret 2014, TKPI (entitas anak)
memiliki fasilitas letter of credit yang belum jatuh
tempo sebesar Rp 929.277, EUR 647.840 dan
USD 929.277, dari total maksimum fasilitas sebesar
ekuivalen USD 5.000.000.
As of 31 March 2014,, TKPI (a subsidiary) had
outstanding letter of credit facilities amounted to
Rp 929,277, EUR 647,840 dan USD 929,277, from total
maximum facilities equivalent to USD 5,000,000.
Pada tanggal 31 Maret 2014, entitas anak lain selain
TKPI, tidak memiliki fasilitas pinjaman modal kerja
yang belum terpakai.
As of 31 March 2014,, subsidiaries other than TKPI did
not have unused working capital credit facilities.
Pada tanggal 9 Januari 2014, Perseroan dan entitas
anak (KAP, SWA, DAN, DIN, DWT, PWP, KPAS,
DIL, RU, PSA, DPS, NI, GUN dan MAL) memperoleh
tambahan fasilitas time loan revolving uncommitted
sebesar Rp 25.000. Fasilitas ini tersedia sampai dengan
12 Nopember 2014.
On 9 January 2014, the Company and subsidiaries (KAP,
SWA, DAN, DIN, DWT, PWP, KPAS, DIL, RU, PSA, DPS,
NI, GUN and MAL) obtained new additional time loan
revolving uncommitted facility amounted to Rp 25,000.
This facility is available through 12 November 2014.
73
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 /
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
33.
PERJANJIAN, IKATAN DAN
KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN
(Lanjutan)
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS,
COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
(Continued)
Lain-lain
Others
Pada tanggal 31 Maret 2014, KPAS (entitas anak)
sebagai perusahaan inti, dalam perkembangan
perkebunan plasma seluas 2.000 hektar, dengan pola
Kemitraan, menjamin pembayaran kembali fasilitas
pinjaman petani plasma kepada PT Bank Central
Asia Tbk yang tidak melebihi Rp 92.645 (termasuk
kapitalisasi bunga dalam masa pengembangan
sebesar Rp 22.961 dengan tingkat suku bunga 11%
per tahun).
As of 31 March 2014, KPAS (a subsidiary) as nucleus in
the development of plasma plantations with total area of
2,000 hectare, under Kemitraan scheme, guaranteed
repayment of plasma farmers’ loan facility to PT Bank
Central Asia Tbk amounted to, maximum, Rp 92,645
(included the capitalized interest during development
stage of Rp 22,961 with interest rate of 11% per annum).
Pada tanggal 20 September 2013, Perseroan
mempunyai ikatan dengan PT Mas Mustika Anugrah
Sejahtera sebagai kontraktor utama, sehubungan
dengan pembangunan pabrik pengolahan kelapa
sawit (“PKS”) 6 dan perumahan, dengan nilai
kontrak sebesar Rp 127.932 dan USD 10.687.260
yang berlokasi di Muara Wahau Kalimantan Timur.
Pada tanggal 31 Maret 2014, Perseroan telah
membayar uang muka sebesar Rp 50,825.
Pada tanggal 28 Mei 2012, SWA mengadakan
perjanjian
dengan
perusahaan-perusahaan
pertambangan dibawah grup BEP (PT Persada Multi
Bara, PT Khazana Bumi Kaliman dan PT Bumi
Kaliman Sejahtera) untuk menyerahkan sebagian
dari hak atas tanah (“Hak Guna Usaha”/HGU) SWA
dengan total area 1.770 hektar berlokasi di Desa
Benhes Dabeq Diah Lay, Kecamatan Muara Wahau,
Kabupaten Kutai, Propinsi Kalimantan Timur
beserta tanaman perkebunan dan fasilitas-fasilitas
yang terdapat didalamnya dengan total kompensasi
Rp 189.390.
On 20 September 2013, the Company had commitments
with PT Mas Mustika Anugrah Sejahtera as main
contractor, for the construction of crude palm oil
processing factory (“PKS”) 6 and housing with a
contract amount of Rp 127,932 and USD 10,687,260
located at Muara Wahau East Kalimantan. As of
31 March 2014. The Company had paid an advance
payment amounted to Rp 50,825.
On 28 May 2012, SWA entered into agreements with
mining companies under BEP group (PT Persada
Multi Bara, PT Khazana Bumi Kaliman and PT Bumi
Kaliman Sejahtera) to release part of SWA land
rights (“Hak Guna Usaha”/HGU) with area totaling
1,770 hectare located at the village of Benhes Dabeq
Diah Lay, District of Muara Wahau, Kutai Regency,
East Kalimantan Province as well the plantation and
facilities on the land with total compensation of
Rp 189,390.
Pada tanggal 31 Desember 2012, tanah seluas 1.770
hektar termasuk tanaman perkebunan dan fasilitasfasilitas yang terdapat didalamnya dengan nilai
tercatat sebesar Rp 11.411 disajikan sebagai aset
dimiliki untuk dijual sehubungan dengan komitmen
penjualan seperti yang disebutkan diatas.
As of 31 December 2012, land area of 1,770 hectare
including the plantation and its facilities on the land
with carrying amount of Rp 11,411 is presented as
assets held for sale following SWA selling
commitments as mentioned above.
Tanggal efektif penyerahan tanah, tanaman
perkebunan dan fasilitas-fasilitas adalah sembilan
bulan setelah tanggal perjanjian. SWA telah
menerima uang muka dari perusahaan-perusahaan
pertambangan senilai Rp 36.466.
The effective date to release the lands, plantation and
facilities is nine months after the agreements date.
SWA has received advances from the mining
companies totaling Rp 36,466.
74
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK/
PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 /
AS AT 31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013/
FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2014 AND 2013
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
33.
PERJANJIAN, IKATAN DAN
KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN
(Lanjutan)
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS,
COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
(Continued)
Pada tanggal 1 Pebruari 2013, perjanjian ini diubah.
Perubahan dilakukan untuk mengubah tanggal
efektif pelepasan dari sembilan bulan setelah tanggal
perjanjian menjadi sembilan bulan setelah SWA
menerima “Pemberitahuan Rencana Pelaksanaan
Usaha Tambang” dari grup BEP. Grup BEP akan
memberitahukan hal tersebut kepada Perseroan
paling lambat pada tanggal 28 Agustus 2015.
On 1 February 2013, the agreements were amended.
The amendment was made to amend the effective date
to release the assets from nine-months after the
agreements date to nine-months after SWA receive
“Notification of Planning to conduct Mining
Activities” from BEP group. BEP group will notify it
to SWA at the latest on 28 August 2015.
34. LIKUIDITAS
34. LIQUIDITY
Pada tanggal 31 Maret 2014, Perseroan mengalami
deficit modal kerja sebesar Rp 309,219. Seperti yang
dijelaskan pada catatan 34, Perseroan dan entitas anak
memiliki fasilitas pinjaman modal kerja yang belum
terpakai yang seluruhnya berjumlah USD 10.791.457
dan Rp 443.954, termasuk tambahan fasilitas time
loan revolving uncommitted.
Manajemen
berkeyakinan bahwa jumlah tersebut mencukupi
untuk keperluan modal kerja Perseroan dan entitas
anak setidaknya dua belas bulan kedepan setelah
tanggal pelaporan. Manajemen juga berkeyakinan
bahwa mereka akan dapat merestrukturisasi
pengaturan pendanaannya dengan menyelesaikan
sebagian besar liabilitas jangka pendek dengan utang
bank jangka panjang.
As of 31 March 2014, the Company suffered negative
working capital amounted to Rp 309,219. As discussed in
Note 34, the Company and subsidiaries have unused
working capital credit facility with total amount of
USD 10,791,457 and Rp 443,954, included additional
time loan revolving uncommitted facility. The
management believes the amount in this facility was
sufficient to cover their working capital requirement at
least for the next twelve-month after reporting date.
Management also believes that they will be able to
restructure its funding arrangement by settling most of
its current liabilities with long-term bank loans.
75
Download