BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penulis banyak mendapatkan pengetahuan dan pengalaman mengenai ruang lingkup profesi hukum secara nyata khususnya di bidang Kenotariatan. Selama 2 (dua) bulan melaksanakan kegiatan mata kuliah Praktik Kerja Lapangan di Kantor Notaris & PPAT Muchammad Agus Hanafi,S.H. Selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan tersebut, Penulis dapat menyimpulkan beberapa hal: 1 Penulis mengetahui tugas-tugas profesi Notaris dan PPAT sebagai pejabat Negara di angkat oleh Menteri Hukum Dan Ham 2 Penulis menghetahui mengenai persamaan dan perbedaan kewenangan dari Notaris dan PPAT, diantaranya adalah : a. Notaris memiliki kewenangan membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan ketetapan yang diharuskan oleh undang-undang dan/atau yang dikehendaki oleh yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam akta otentik menjamin kepastian tanggal pembuatan akta, menyimpan akta, memberikan grosse, salinan dan kutipan akta. PPAT memiliki kewenangan melaksanakan sebagian kegiatan pendaftaran tanah dengan membuat akta sebagai bukti telah dilakukannya perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas 52 53 tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun, perbuatan hukum dimaksud sebagai berikut : 1) Jual beli; 2) Tukar menukar; 3) Hibah; 4) Pemasukan dalam perusahaan; 5) Pembagian hak bersama; 6) Pemberian Hak Bangunan atau Hak Pakai atas Tanah Hak Milik; 7) Pemberian Hak Tanggungan; 8) Pemberian Kuasa membebankan Hak Tanggungan. b. Notaris dan PPAT adalah sama-sama pejabat umum yang diberi kewenangan untuk membuat akta-akta otentik dan sekaligus bisa dikatakan sebagai penyuluh hukum bagi masyarakat dan siapa saja yang membutuhkan keterangan atau penjelasan lebih lanjut mengenai pembuatan akta otentik dan hal-hal lain yang berkaitan dengan tugas dan kewenangan Notaris dan PPAT, perlu diketahui bahwa jabatan Notaris dan PPAT tidak boleh dirangkap oleh jabatan lain yaitu merangkap sebagai pegawai negeri, merangkap jabatan sebagai pejabat negara, merangkap jabatan sebagai advokat, merangkap jabatan sebagai pemimpin atau pegawai Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah atau badan usaha swasta, merangkap 54 jabatan sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah di luar wilayah jabatan Notaris. 3 Di Daerah Istimewa Yogyakarta masih terdapat perbedaan anatara WNI Etnis Tiong Hoa dengan Masyarakat asli Yogyakarta terkait dengan hak kepemelikan tanah yang di atur melalui Surat Edaran Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta PA VIII No.K898/A/1975 tentang penyeragaman Policy tentang pemberian hak atas tanah kepada seorang WNI Non pribumi. 4 Proses untuk peningkatan hak atas tanah di Yogyakarta harus melalui tahapan Pelepasan Hak Atas Tanah dahulu ke Negara, kemudian baru bisa dimohonkan kembali untuk ditingkatkan haknya. B. Saran 1. Saran kepada tempat PKL : Hendaknya para karyawan lebih teliti untuk membukukan minuta akta yang sudah jadi, dikerenakan dari pengamatan Penulis saat melaksanakan mata kuliah Praktik Kerja Lapangan masih banyak minuta yang terselibselib di bagian minuta tahun yang lain,sehingga menyulitkan pencarian ketika diminta salinannya oleh klien. 2. Saran kepada pengelola Program Diploma 3 Hukum Universitas Gadjah Mada : Hendaknya Program Diploma Hukum di Universitas Gadjah Mada tidak ditutup, karenaPenulis merasa lulusan Ahli Madya Hukum Sekolah 55 Vokasi Universitas Gadjah Mada saat terjun di dunia kerja sangat relevan dengan apa yang diajarkan saat di bangku kuliah, dan memang dibentuk dan dicetak untuk siap kerja. Penulis dapat memberikan saran seperti ini, karena pada saat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan kebetulan salah satu Karyawan dimana Penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan adalah lulusan Diploma 3 Hukum Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, dan Penulis dapat menilai kinerja lulusan Diploma 3 Hukum Universitas Gadjah Mada sangat baik.