Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Yang Relevan Penelitian yang dilakukan oleh Umi Mayangsari dengan judul “Peningkatan Sikap Percaya Diri Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Inkuiri Tebimbing Pada Mata Pelajaran IPA Kelas VB Sekolah Dasar Negeri Tukangan”. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya sikap percaya diri siswa kelas VB meningkat melalui strategi inkuiri terbimbing. Jumlah siswa kelas VB yang mempunyai sikap percaya diri kategori tinggi dengan rentang presetase 69%-80% meningkat dari 70,4% menjadi 77,8%. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Ni Luh Widya Restuti dkk dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Arcs Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas Vi Sdn 11 Sesetan Tahun pelajaran 2014/2015”. Hasil penelitian menunjukan bahwa tedapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran ARCS dan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional SDN 11 Sesetan Tahun Pelajaran 214/2015. Hal ini dapat dibuktikan thitung=5,433>ttabel=2,000 dengan db=59 ( ∑n-2=61- 2 = 59) dan tarf signifikansi 5%. Demikian juga rata-rata hasil belajar IPA siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran ARCS (83,68) lebih besar dari hasil belajar IPA siswa dengan model pembelajaran konvensional (76,46). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran ARCS 9 berpengaruh Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d 10 terhadap hasil belajar IpA siswa kelas VI SD Negeri 11 Sesetan Tahun pelajaran 2014/2015. Latar penelitian yang telah diuraikan, memiliki kaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti namun peneliti lebih memfokus tentang meningkatkan sikap percaya diri pada pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan attention relenvance confidence satisfaction (ARCS) siswa kelas V SD yang berbeda dari kedua penelitian tersebut. Oleh karena itu, sangat beralasan untuk diadakan kajian mengenai meningkatkan sikap percaya diri siswa melalui pendekatan attention relenvance confidence satisfaction (ARCS) pada pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri 80/I Rengas Condong. 2.2 Sikap Percaya diri Menurut Sarwono (2014:201), sikap (attitude) adalah istilah yang mencerminkan rasa senang, tidak senang atau perasaan biasa-biasa saja (netral) dari seseorang terhadap sesuatu. Menurut Azwar (2015:5), “sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan”. Menurut Suhardi ( 2014:51) , “percaya diri adalah keyakinan bahwa orang mempunyai kemampuan untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Percaya diri juga merupakan keyakinan orang atas kemampuan untuk menghasilkan level-level pelaksanaan yang memengaruhi kejadian-kejadian yang memengaruhi kehidupan mereka”. Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d 11 Kurinasih dan Sani (2014:72), “percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis seseorang yang memberikan keyakinan kuat untuk berbuat atau bertindak”. Sedangkan Menurut Aunurrahman (2012:184), rasa percaya diri merupakan salah satu kondisi psikologis seseorang yang berpengaruh terhadap aktivitas fisik dan mental dalam proses pembelajaran”. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013:245) “rasa percaya diri dapat timbul berkat adanya pengakuan dari lingkungan”. Menurut Lindenfield dalam Dewi (2012:13) mengatakan bahwa ‘Orang yang dikatakan memiliki kepercayaan diri adalah orang yang puas dengan dirinya. Orang yang puas dengan dirinya ialah orang yang merasa mengetahui dan mengakui ketrampilan dan kemampuan yang dimilikinya, serta mampu menunjukkan keberhasilan yang dicapai dalam kehidupan bersosial”. Menurut Surya dalam Dewi (2012:3) mengatakan bahwa “Rasa percaya diri merupakan sikap mental optimisme dari kesanggupan anak terhadap kemampuan diri untuk menyelesaikan segala sesuatu dan kemampuan diri untuk melakukan penyesuaian diri pada situasi yang dihadapi”. Sikap optimisme inilah yang akan menjadikan orang itu percaya terhadap dirinya. Menurut Hakim dalam Dewi (2012:2) mengatakan bahwa “Rasa percaya diri merupakan suatu keyakinan terhadap segala aspek yang dimiliki dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya”. Jadi orang yang percaya diri memiliki rasa optimis dengan kelebihan yang dimiliki dalam yang telah ditetapkan. Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d 12 Menurut surya dalam Dewi (2012:3) berpendapat bahwa “Rasa kurang percaya diri muncul karena adanya ketakutan, keresahan, khawatir, rasa tak yakin yang diiringi dengan dada berdebar-debar kencang dan tubuh gemetar yang bersifat kejiwaan atau masalah kejiwaan anak yang disebabkan rangsangan dari luar”. Siswa yang mempunyai rasa percaya diri tinggi dapat memahami kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sikap percaya diri adalah keyakinan pada kemampuan-kemampuan sendiri, keberanian untuk menghadapi tantangan karena memberi suatu kesadaran bahwa belajar dari pengalaman jauh lebih penting daripada keberhasilan atau kegagalan, suatu layanan terhadap diri sendiri sehingga individu mampu menangani segala situasi dengan tenang, dan kepercayaan bahwa dengan akal budi akan mampu melaksanakan apa yang diinginkan, rencanakandan harapkan. Menurut Kurniasih dan Sani (2014:72), indikator-indikator percaya diri adalah sebagai berikut: a. Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu- ragu. b. Mampu membuat keputusan dengan cepat. c. Tidak mudah putus asa. d. Tidak canggung dalam bertindak. e. Berani presentasi di depan kelas. f. Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan. Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d 13 2.3 Attention Relevance Confidance Satisfaction (ARCS) 2.3.1 Definisi Attention Relevance Confidance Satisfaction (ARCS) Guru kreatif senantiasa mencari pendekatan-pendekatan baru dalam menyelesaikan masalah di kelas, tidak terpaku pada cara tertentu yang monoton. Melainkan memilih variasi lain yang tepat. Pendekatan Attention, Relevance, Confidancedan Satisfaction (ARCS) merupakan salah satu alternatif yang dapat di tempuh. Menurut Zuchdi, dkk (2013:92), “Pendekatan Attention, Relevance, Confidancedan Satisfaction (ARCS) adalah sebuah rangkaian kegiatan dalam proses pembelajaran yang dimulai dari langkah membangkitkan perhatian murid (attention), memberikan keterkaitan pelajaran dengan tujuan dan kebutuhan murid (relevance), membangkitkan rasa percaya diri murid (confidance), dan membuat murid puas dengan pencapaian hasil belajarnya (satisfaction) dengan harapan dapat terbangun pengalaman belajar yang bermakna”. Sedangkan menurut Siregar dan Nara (2014:52), “Pendekatan Attention, Relevance, Confidance dan Satisfaction (ARCS) adalah teori motivasi yang berkembang, Keller (1993) telah menyusun seperangkat prinsip-prinsip motivasi yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran ARCS merupakan suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa dan dikembangkan berdasarkan motivasi dan lingkungan belajar siswa yang mengutamakan perhatian siswa, menyesuaikan materi pembelajaran dengan pengalaman belajar siswa, menciptakan rasa percaya diri dalam diri siswa, dan Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d 14 menimbulkan rasa puas dalam diri siswa dan menjadikannya sebagai empat komponen utama yaitu Attention (perhatian), Relevance (relevansi), Confidence(rasa percaya diri), dan Satisfaction (kepuasan). 2.3.2 Komponen Pendekatan Pembelajaran ARCS Adapun keempat komponennya adalah sebagai berikut: 1. Perhatian Menurut Gazali dalam Slameto (2013:56), “perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu objek (benda/hal) atau sekumpulan objek”. Sedangkan menurut Slameto (2013:106), perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya. sedangkan Menurut Siregar dan Nara (2014:52), “attention (perhatian) yaitu dorongan rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu seseorang ini muncul karena dirangsang melalui elemen-elemen baru, aneh, lain dengan yang sudah ada, kontradiktif atau kompleks”. Jadi dapat disimpulkan bahwa attention (perhatian) adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk mencapaikan tujuan tertentukan dengan memberikan dorongan agar rasa ingin tahu seseorang. Menurut Slameto (2013:106), Terdapat beberapa prinsip penting yang harus diketahui oleh seorang guru yang berkaitan dengan perhatian, yaitu: 1. 2. 3. Perhatian seseorang tertuju atau diarahkan pada hal-hal yang baru, halhal yang berlawanan dengan pengalaman yang didapat selama hidupnya. Perhatian seseorang tertuju dan tetap berada dan diarahkan pada hal-hal yang dianggap rumit, selama kerumitan tersebut tidak melampaui batas kemampuan orang tersebut. Orang mengarahkan perhatiannya pada hal-hal yang dikehendakinya, yaitu hal-hal yang sesuai dengan minat, pengalaman dan kebutuhannya. Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d 15 Menurut Siregar dan Nara (2014:52), terdapat beberapa strategi untuk merangsang minat dan perhatian, yaitu sebagai berikut: a. Gunakan metode penyampaian yang bervariasi. b. Gunakan media untuk melengkapi pembelajaran. c. Gunakan humor dalam penyajian pembelajaran. d. Gunakan peristiwa nyata, anekdot dan contoh-contoh untuk memperjelas konsep yang diutarakan. e. Gunakan teknik bertanya untuk melibatkan siswa. 2. Relevance (relevansi) Menurut Siregar dan Nara (2014:52), “Relevance (relevansi) adalah adanya hubungan yang ditunjukan antara materi pembelajaran, kebutuhan dan kondisi siswa”. Ada tiga strategi yang dapat digunakan untuk menunjukkan relevansi dalam pembelajaran sebagai berikut: a. Sampaikan kepada siswa apa yang akan dapat mereka lakukan setelah mempelajari materi pembelajaran. b. Jelaskan bagaimana manfaat pengetahuan/ keterampilan yang akan dipelajari. c. Berikan contoh, latihan/tes yang langsung berhubungan dengan kondisi siswa atau profesi tertentu. 3. Confidance (kepercayaan diri) Menurut Siregar dan Nara (2014:53), “Confidance (kepercayaan diri) yaitu merasa diri kompeten atau mampu merupakan potensi untuk dapat berinteraksi Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d 16 dengan linkungan”. Ada sejumlah strategi untuk meningkatkan kepercayaan diri, yaitu sebagai berikut: a. Meningkatkan harapan siswa untuk berhasil dengan memperbanyak pengalaman berhasil. b. Menyusun pembelajaran kedalam bagian-bagian yang lebih kecil, sehingga siswa tidak dituntut mempelajari banyak konsep sekaligus. c. Meningkatkan harapan untuk berhasil dengan menggunakan persyaratan untuk berhasil . d. Menggunakan strategi yang memungkinkan control keberhasilan ditangan siswa. e. Tumbuh kembangakan kepercayaan diri siswa dengan pertanyaan-pertanyan yang membangun. f. Berikan umpan balik konstruktif selama pembelajaran, agar siswa mengetahui sejauh mana pemahaman dan prestasi belajar mereka. 4. Satisfaction (kepuasan) Menurut Menurut Siregar dan Nara (2014:5), “Satisfaction (kepuasan) merupakan keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilkan kepuasan,siswa akan termotivasi untuk terus berusaha mencapai tujuan yang serupa”. Ada sejumlah strategi untuk mencapai kepuasan, yaitu sebagai berikut: a. Gunakan pujian secara verbal, umpan balik yang informative, bukan ancaman atau sejenisnya. b. Berikan kesempatan kepada siswa untuk mempraktikkan pengetahuan yang baru dipelajari. segera menggunakan/ Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d 17 c. Minta kepada siswa yang telah menguasai untuk membantu teman-temanna yang belum berhasil. d. Bandingkan prestasi siswa dengan prestasinya sendiri dimasa lalu dengan suatu standar tertentu, bukan dengan siswa lain. 2.3.3 Kelebihan Pendekatan Pembelajaran ARCS Menurut Winaya dkk (2013), kelebihan pendekatan ARCS adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. Memberikan petunjuk aktif dan memberi arahan tentang apa yang harusdilakukan oleh siswa. Cara penyajian materi dengan model ARCS dilakukan dengancara menarik. Model motivasi yang diperkuat oleh rancangan bentukpembelajaran berpusat pada siswa. Penerapan model ARCS meningkatkan motivasi untukmengulang kembali materi lainnya yang pada hakekatnya kurang menarik. Penialian yang dilakukan menyeluruh terhadap kemampuan kemampuan yang lebih dari karakteristik siswa agar strategi pembelajaran lebih efektif. 2.3.4 Kekurangan Pendekatan Pembelajaran ARCS Menurut Awoniyi, dkk dalam Hamorawon (2011), kekurangan pendekatan pembelajaan ARCS adalah sebagai berikut: 1. Hasil afektif siswa sulit dinilai secara kuantitatif 2. Perkembangan secara kesinambungan melalui pendekatan ARCS ini sulit dijadikan penilaian. 2.3.5 Langkah-langkah Pendekatan pembelajaran ARCS Menurut Awoniyi, dkk dalam Hamorawon (2011), langkah-langkah pendekatan pembelajaan ARCS adalah sebagai berikut: 1) Mengingat kembali siswa pada konsep yang telah dipelajari. Pada langkah ini, guru menarik perhatian siswa dengan cara mengulang kembali pelajaran atau materi yang telah dipelajari siswa dan mengaikan materi tersebut dengan materi pelajaran yang akan disajikan. Dengan cara ini, siswa akan merasa tertarik serta termotivasi untuk memperoleh pengetahuan yang baru yaitu materi pelajaran yang akan disajikan. 2) Menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran (R) Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d Pada langkah ini, guru mendeskripsikan tujuan dan manfaat pembelajaran yang akan disajikan. Penyampaian tujuan dan pembelajaran ini dapat dilakukan dengan cara bervariasi tapi masih tetap mengacu pada prinsip perbedaan individual siswa sehingga keseluruhan siswa dapat menangkap tujuan dan manfaat pembelajaran yang akan disajikan serta dapat mengetahui hubungan atau keterkaitan antara materi pembelajaran yang disajikan dengan pengalaman belajar siswa tersebut. 3) Menyampaikan materi pelajaran ( R ) Pada langkah ini, guru menyampaikan materi pembelajaran secara jelas dan terperinci. Penyampaian materi ini dilakukan cara atu strategi yang dapat memotivasi siswa yaitu dengan cara menyajikan pembelajaran tersebut dengan menarik sehingga dapat menumbuhkan atau menjaga perhatian siswa, memberikan keterkaitan antara materi pembelajaran yang disajikan dengan pengalaman belajar siswa ataupun berhubungan dengan kehidupan sehari-hari siswa, menumbuhkan rasa percaya diri siswa dengan cara memberikan kesempatan kepada sswa untuk bertanya, memberikan tanggapan, atau mengerjakan soal/latihan, dan menciptakan rasa puas didalam diri siswa dengan cara memberikan penghargaan atas kinerja atau hasil kerja siswa. 4) Menggunakan contoh-contoh yang konkrit (A dan R) Pada langkah ini, guru memberikan contoh-contoh yang nyata serta hubungannya dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga siswa meras tertarik untuk mengikuti pembelajaran.Adapu manfaat yang didapatkan dari penggunaanncontoh yang konkrit ini adalah siswa di mudah memahami materi yang disajikan dan mudah mengingat materi tersebut.Tujuan penggunaan contoh yang konkrit ini adalah untuk menumbuhkan atau menjaga perhatian siswa (attention) dan memberikan kesesuaian antara pembelajaran yang disajikan dengan pengalaman belajar siswa ataupun kehidupan sehari-hari siswa (relevance). 5) Memberikan bimbingan belajar ( R ) Pada langkah ini, guru memoivasi dan mengarahkan siswa agar lebih mudahdalam memahami materi pembelajaran yang disajikan.Secara langsung, langkahini dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa sehingga siswa tidak merasa ragudalam memberikan respon ataupun mengerjakan soal-soal latihan yang diberikanoleh guru.Pemberian bimbingan belajar ini juga bermanfaat bagi siswa-siswayang lambat dalam memahami suatu materi pembelajaran sehingga siswasiswatersebut merasa termotivasi untuk memahami materi pembelajaran yang disajikan. 6. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran (C dan S). Pada langkah ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, menanggapi, ataupun mengerjakan soal-soal mengenai materi pembelajaran yang disajikan. Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi ini,siswa akan berkompetensi secara sehat dan aktif dalam mengikuti pembelajaran. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk berparisipasi dalam pembelajaran ini juga dapat menumbuhkan ataupun meningkatkan rasa percaya diri siswa dan akhirnya juga dapat menimbulkan rasa puas di dalam diri siswa karena merasa ikut terlibat dalam proses pembelajaran tersebut. 7. Memberi umpan balik (S) Pada langkah ini, guru memberikan suatu umpan balik yang tentunya dapat merangsang pola berfikir siswa.Setelah pemberian umpan balik 18 Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d 8. 19 ini, siswa secara aktif menanggapi feedback dari guru tersebut.Pemberian feedback ini dapat menumbuhkan rasa percaya diri siswa dan menimbulkan rasa puas dalam diri siswa. Menyimpulkan setiap materi yang telah disampaikan di akhir pembelajaran (S) Pada langkah ini, guru menyimpulkan materi pembelajaran yang baru sajadisajikan dengan jelas dan terperinci. Langkah ini dapat dilakukan denganberbagai macam cara diantaranya memberikan kesempatan kepada seluruh siswauntuk membuat kesimpulan tentang materi yang baru mereka pelajari denganmenggunakan bahasa mereka sendiri. Secara tidak langsung, langkah ini dapatmenciptakan rasa puas di dalam diri siswa. 2.4 Pembelajaran IPA di SD 2.4.1 Pengertian Pembelajaran IPA di SD Menurut Asy’ari (2006:37), mengatakan bahwa “pembelajaran merupakan satu tindakan edukatif yang dilakukan guru dikelas”. Menurut Susanto (2014:165), menyatakan bahwa “IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar”. Dan menurut Samawato (2006:3), menyatakan bahwa “Sains adalah ilmu pengetahuan yang mempunyai objek dan menggunakan metode ilmiah”. Sedangkan Menurut Mirasa dkk dalam Susanto, menyatakan bahwa “pendidikan sekolah dasar adalah sebagai proses pengembangan kemampuan yang paling mendasar setiap siswa, dimana setiap siswa belajar secara aktif karena adanya dorongan dalam diri dan adanya suasana yang memberikan kemudahan (kondusif) bagi perkembangan dirinya secara optimal”. Mengingat umunya anak Indonesia mulai masuk Sekolah Dasar pada 6-7 tahun dan rentang waktu belajar di SD selama 6 tahun maka usia anak Sekolah Dasar beariasi 6-12 tahun. Berarti meliputi tahap akhir praoperasional sampai awal operasional formal. Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d 20 Dari bebrapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA di sekolah dasar (SD) adalah suatu pembelajaran yang ada di sekolah dasar yang mengembangkan kemampuan mendasar tentang pengetahuan alam semesta beserta isinya yang dilakukan oleh guru. 2.4.2 Tujuan Pembelajaran di Sekolah Dasar Menurut Susanto (2014:171), adapun tujuan pembelajaran sains/IPA di sekolah dasar dalam Badan Nasional Standar Pendidikan (BSNP),dimaksudkan untuk: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 2.4.3 Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya. Mengembangakan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang salin memengaruhi antara IPA, lingkungan, tekhnologi, dan masyarakat. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan, IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP. Bahan Ajar Bumi Dan Alam Semesta 1. Pembentukan tanah a. Proses terbentuknya tanah Tanah berasal dari batuan. Batuan akan mengalami pelapukan menjadi butiranbutiran yang sangat halus. lama kelamaan butiran-butiran halus ini bertambah banyak dan berbentuk tanah. Batuan banyak sekali jenisnya. Setiap jenis bantuan mempunyai tingakat pelapukan yang berbeda-beda. b. Jenis-jenis batuan Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d 21 - Batuan Beku (batuan mgma/vulkanik) seperti batuan obsidian, batuan granit, batuan basal, batuan andesit, dan batuan apung. - Bantuan Endapan (batuan sedimen) seperti batuan konglomerat, batuan breksi, batuan pasir, batuan serpih dan batuan kapur. - Batuan Malihan (metamorf) seperti batu genes, batuan marmer dan batu sabak. c. Proses pembentukan tanah karena pelapukan batuan Batuan memerlukan waktu jutaan tahun untuk berubah menjadi tanah. Batuan menjadi tanah karena pelapukan. Batuan dapat mengalami pelapukan karena berbagai faktor, diantaranya cuaca dan kegiatan mkhluk hidup faktor cuaca yang menyebabkan pelapukan batuan, misalnya suhu dan curah hujan. Pelapukan yang disebabkan oleh faktor cuaca ini disebut pelapukan fisika. Adapun makhluk hidup yang menyebabkan pelapukan, misalnya pepohon dan lumut. Pelapukan inilah batuan bergesekan dengan batuan lain sehingga menjadi penggerusan. Pelapukan yang disebabkan oleh aktivitas makhluk hidup ini disebut pelapukan biologi. d. Susunan tanah beserta jenis-jenisnya Menurut susunannya, lapisan tanah terdiri atas lapisan tanah atas, lapisan tanah bawah, dan bahan induk tanah. Tanah lapisan paling atas umumnya sangat subur. Hal ini karena lapisan tanah atas bercampur dengan humus. Tanah yang kaya dengan humus berwarna lebih hitam dibandingkan jenis tanah yang lain. Sementara itu, tanah lapisan bawah kurang subur dan mempunyai warna lebih terang.Tanah lapisan bawah mengandung sedikit humus. Humus berasal dari pembusukan hewan atau tumbuhan yang telah mati. Prosespembusukan ini Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d 22 dibantu oleh hewan-hewan yang hidup di tanah, misalnya cacing tanah. Cacing tanah ini memakan sampah-sampah yang ada di permukaan tanah. Pembusukan itu menghasilkan bahan-bahan organik. Sampah-sampah yang tidak dimakan oleh hewan-hewan ini, akan diuraikan oleh jamur. Lapisan tanah yang terakhir atau paling bawah yaitu bahan induk tanah. Bahan induk tanah merupakan lapisan tanah yang terdiri atas bahanbahan asli hasil pelapukan batuan. Lapisan ini disebut lapisan tanah asli karena tidak tercampur dengan hasil pelapukan dari batuan lain. Biasanya lapisan tanah ini warnanya sama dengan warna batuan asalnya. Dilihat dari ukuran, bentuk, dan warnanya butiran tanah berbeda-beda. Ada yang butirannya terasa kasar pada jari-jari tangan dan ada yang halus. Ada yang warnanya gelap dan ada yang agak terang. 2. Susuna bumi Menurut Azmiyawati,dkk (2008:138), mengemukakan bahwa bumi merupakan sebuah bola besar yang tersusun atas batuan lebur yang sangat panas”. 1. Proses Terjadinya Bumi Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa benda-benda di alam semesta terbentuk dari awan. a. Awan itu tersusun atas gas dan debu. Pada awalnya, awan itu terbentang sampai ratusan juta kilometer. Adanya kekuatan gaya tarik menyebabkan awan berbentu seperti roda pipih yang besar. Roda tersebut selalu berputar. Akibat gerakan itu sebagian gas terkumpul ditengah awan. Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d 23 b. Awan tersebut kemudian membentuk gumpalan yang membesar. Gaya tariknya pun juga besar sehingga menarik lebih banyak gas. Oleh karena kekuatan gaya tarik ke semua arah sama besar. Gumpalan itu merapat membentuk bola bulat. c. Bola bola tersebut merupakan awal dari pembentukan bumi dan planet- planet lain. Menurut Azmiyawati,dkk (2008:138), mengemukakan bahwa mengapa bumi yang sekarang kita huni berbentuk bola bulat yang tersusun atas batuan? Hal ini dikarenakan gaya tarik bumi semakin banyak mengumpulkan gas dan debu sehingga semakin lama semakin padat. Keadaan ini menyebabkan bola bumi semakin panas.Butir-butir debu yang ada didalamnya kemudian meleleh.Sebagian besar debu-debu yang meleleh itu terdiri atas batuan dan logam.Selanjutnya, bagian luar bumi mengalami pendinginan.Batuan dan logam yang meleleh itu menjadi bagian yang keras.Bagian inilah bagian yang membentuk permukaan bumi. 2. Susunan Bumi Menurut Sulistyanto dkk (2008:152), mengemukakan bahwa lapisan inti bumi dalam merupakan pusat bumi.Lapisan inti dalam memiliki diameter sebesar 2600km. lapisan ini terbentuk dari besi dan nikel padat dan merupakan lapisan yang paling panas.Lapisan inti bumi luar merupakan lapisan tersusun atas cairan yang sangat kental.Ketebalan lapisan ini adalah 2200km. lapisan inti bumi luar berbatasan dengan lapisan selimut bumi.Lapisan ini memiliki ketebalan 2900km dan terdiri atas cairan silikat kental.Pada bagian atas lapisan selimut ini berbatasan dengan kerak bumi.Pada bagian inilah sering terjadi pergerakan yang diakibatkan karena melelehnya kerak bumi bagian bawah dan merobos cairan silikat kental panas melalui celah-celah kerak bumi.Cairan ini dikenal dengan sebutan magma.Pergerakan magma inilah yang menyebabkan terjadinya gempa bumi.Lapisan kerak bumi merupakan lapisan dimana makhluk hidup tinggal.Pada lapisan ini banyak terdapat batuan.Selain itu juga terdapat mineral dan tanah. 3. Daur Air a. Daur Air dan Kegiatan Manusia yang Memengaruhinya - Daur Air merupakan sirkulasi (perputaran) air secara terus-menerus dari bumi ke atmosfer dan kembali ke Bumi. Daur air ini terjadi melalui proses evaporasi (penguapan), kondensasi (pengembunan). presipitasi (pengendapan), dan Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d 24 2.5 Kerangka Berfikir Seorang siswa harus mempunyai rasa percaya diri, karena percaya diri itu penting. Salah satunya percaya diri dalam pembelajaran, dengan percaya diri sang anak dapat melakukan sesuatu, belajar sesuatu, membicarakan sesuatu secara baik. Percaya diri bagi anak sangat berguna bagi perkembangan selanjutnya.Anak yang mempunyai prestasi yang baik tentunya karena mempunyai percaya diri yang baik pula, anak yang percaya diriakan lebih mempunyai keberanian dan mental yang kuat.Dari hasil observasi sebelumnya di lapangan, siswa kelas V SDN 80/I Muara Bulian mempunyai karakter sikap percaya diri yang cukup rendah.Untuk mewujudkan karakter anak yang percaya diri, guru dapat menggunakan metode pembelajaran inovatif yang dapat mengembangkan karakter tersebut.Dalam hal ini peneliti memilih pendekatan ARCS. Dalam ARCS, siswa akan diajak untuk memahami watak orang lain, mengerti perasaan orang lain, berdiskusi, melatih rasa percaya diri, melatih kemampuan bertindak, mengahargai orang lain, bebas berekspresi. Sehingga pendekatan ARCSsangat cocok digunakan untuk mengembangkan karakter sikap percaya diri siswa. Berikut ini merupakan bagan perlakuan dalam penelitian ini : Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d 25 Observasi Karakter sikap percaya diri rendah peningkatkan karakter menggunakan pendekatan ARCS Meningkatnya karakter percaya diri Gambar 2.1. Kerangka Berfikir 2.6 Hipotesis Tindakan Berdasarkan uraian dan teori serta kerangka berfikir diatas, hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah : “Dapat meningkatkan karakter siakp percaya diri siswa kelas V SDN 80/I Rengas Condong”.