9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Yang Relevan

advertisement
Dicetak pada tanggal 2017-07-18
Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Yang Relevan
Penelitian
yang dilakukan oleh
Umi
Mayangsari
dengan judul
“Peningkatan Sikap Percaya Diri Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Inkuiri
Tebimbing Pada Mata Pelajaran IPA Kelas VB Sekolah Dasar Negeri Tukangan”.
Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya sikap percaya diri siswa kelas VB
meningkat melalui strategi inkuiri terbimbing. Jumlah siswa kelas VB yang
mempunyai sikap percaya diri kategori tinggi dengan rentang presetase 69%-80%
meningkat dari 70,4% menjadi 77,8%. Sedangkan menurut penelitian yang
dilakukan oleh Ni Luh Widya Restuti dkk dengan judul “Pengaruh Model
Pembelajaran Arcs Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas Vi Sdn 11 Sesetan
Tahun pelajaran 2014/2015”. Hasil penelitian menunjukan bahwa tedapat
perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan
dengan pembelajaran ARCS dan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran
konvensional SDN 11 Sesetan Tahun Pelajaran 214/2015. Hal ini dapat
dibuktikan thitung=5,433>ttabel=2,000 dengan db=59 ( ∑n-2=61- 2 = 59) dan tarf
signifikansi 5%. Demikian juga rata-rata hasil belajar IPA siswa yang
dibelajarkan dengan model pembelajaran ARCS (83,68) lebih besar dari hasil
belajar IPA siswa dengan model pembelajaran konvensional (76,46). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran ARCS
9
berpengaruh
Dicetak pada tanggal 2017-07-18
Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d
10
terhadap hasil belajar IpA siswa kelas VI SD Negeri 11 Sesetan Tahun pelajaran
2014/2015.
Latar penelitian yang telah diuraikan, memiliki kaitan dengan penelitian
yang dilakukan oleh peneliti namun peneliti lebih memfokus tentang
meningkatkan sikap percaya diri pada pembelajaran IPA dengan menggunakan
pendekatan attention relenvance confidence satisfaction (ARCS) siswa kelas V
SD yang berbeda dari kedua penelitian tersebut. Oleh karena itu, sangat beralasan
untuk diadakan kajian mengenai meningkatkan sikap percaya diri siswa melalui
pendekatan attention relenvance confidence satisfaction (ARCS) pada pelajaran
IPA siswa kelas V SD Negeri 80/I Rengas Condong.
2.2 Sikap Percaya diri
Menurut Sarwono (2014:201), sikap (attitude) adalah istilah yang
mencerminkan rasa senang, tidak senang atau perasaan biasa-biasa saja (netral)
dari seseorang terhadap sesuatu. Menurut Azwar (2015:5), “sikap adalah suatu
bentuk evaluasi atau reaksi perasaan”.
Menurut Suhardi ( 2014:51) , “percaya diri adalah keyakinan bahwa orang
mempunyai kemampuan untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan
tertentu. Percaya diri juga merupakan keyakinan orang atas kemampuan untuk
menghasilkan level-level pelaksanaan yang memengaruhi kejadian-kejadian yang
memengaruhi kehidupan mereka”.
Dicetak pada tanggal 2017-07-18
Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d
11
Kurinasih dan Sani (2014:72), “percaya diri adalah kondisi mental atau
psikologis seseorang yang memberikan keyakinan kuat untuk berbuat atau
bertindak”. Sedangkan Menurut Aunurrahman (2012:184), rasa percaya diri
merupakan salah satu kondisi psikologis seseorang yang berpengaruh terhadap
aktivitas fisik dan mental dalam proses pembelajaran”. Menurut Dimyati dan
Mudjiono (2013:245) “rasa percaya diri dapat timbul berkat adanya pengakuan
dari lingkungan”.
Menurut Lindenfield dalam Dewi (2012:13) mengatakan bahwa ‘Orang
yang dikatakan memiliki kepercayaan diri adalah orang yang puas dengan dirinya.
Orang yang puas dengan dirinya ialah orang yang merasa mengetahui dan
mengakui ketrampilan dan kemampuan yang dimilikinya, serta mampu
menunjukkan keberhasilan yang dicapai dalam kehidupan bersosial”.
Menurut Surya dalam Dewi (2012:3) mengatakan bahwa “Rasa percaya
diri merupakan sikap mental optimisme dari kesanggupan anak terhadap
kemampuan diri untuk menyelesaikan segala sesuatu dan kemampuan diri untuk
melakukan penyesuaian diri pada situasi yang dihadapi”. Sikap optimisme inilah
yang akan menjadikan orang itu percaya terhadap dirinya.
Menurut Hakim dalam Dewi (2012:2) mengatakan bahwa “Rasa percaya
diri merupakan suatu keyakinan terhadap segala aspek yang dimiliki dan
keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai
tujuan dalam hidupnya”. Jadi orang yang percaya diri memiliki rasa optimis
dengan kelebihan yang dimiliki dalam yang telah ditetapkan.
Dicetak pada tanggal 2017-07-18
Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d
12
Menurut surya dalam Dewi (2012:3) berpendapat bahwa “Rasa kurang
percaya diri muncul karena adanya ketakutan, keresahan, khawatir, rasa tak yakin
yang diiringi dengan dada berdebar-debar kencang dan tubuh gemetar yang
bersifat kejiwaan atau masalah kejiwaan anak yang disebabkan rangsangan dari
luar”. Siswa yang mempunyai rasa percaya diri tinggi dapat memahami kelebihan
dan kelemahan yang dimiliki.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa sikap percaya diri adalah keyakinan pada kemampuan-kemampuan sendiri,
keberanian untuk menghadapi tantangan karena memberi suatu kesadaran bahwa
belajar dari pengalaman jauh lebih penting daripada keberhasilan atau kegagalan,
suatu layanan terhadap diri sendiri sehingga individu mampu menangani segala
situasi dengan tenang, dan kepercayaan bahwa dengan akal budi akan mampu
melaksanakan apa yang diinginkan, rencanakandan harapkan.
Menurut Kurniasih dan Sani (2014:72), indikator-indikator percaya diri
adalah sebagai berikut:
a. Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu- ragu.
b. Mampu membuat keputusan dengan cepat.
c. Tidak mudah putus asa.
d. Tidak canggung dalam bertindak.
e. Berani presentasi di depan kelas.
f. Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan.
Dicetak pada tanggal 2017-07-18
Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d
13
2.3 Attention Relevance Confidance Satisfaction (ARCS)
2.3.1 Definisi Attention Relevance Confidance Satisfaction (ARCS)
Guru kreatif senantiasa mencari pendekatan-pendekatan baru dalam
menyelesaikan masalah di kelas, tidak terpaku pada cara tertentu yang monoton.
Melainkan memilih variasi lain yang tepat. Pendekatan Attention, Relevance,
Confidancedan Satisfaction (ARCS) merupakan salah satu alternatif yang dapat di
tempuh.
Menurut Zuchdi, dkk (2013:92), “Pendekatan Attention, Relevance,
Confidancedan Satisfaction (ARCS) adalah sebuah rangkaian kegiatan dalam
proses pembelajaran yang dimulai dari langkah membangkitkan perhatian murid
(attention), memberikan keterkaitan pelajaran dengan tujuan dan kebutuhan murid
(relevance), membangkitkan rasa percaya diri murid (confidance), dan membuat
murid puas dengan pencapaian hasil belajarnya (satisfaction) dengan harapan
dapat terbangun pengalaman belajar yang bermakna”. Sedangkan menurut Siregar
dan Nara (2014:52), “Pendekatan Attention, Relevance, Confidance dan
Satisfaction (ARCS) adalah teori motivasi yang berkembang, Keller (1993) telah
menyusun seperangkat prinsip-prinsip motivasi yang dapat diterapkan dalam
proses pembelajaran”.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran ARCS
merupakan suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa dan
dikembangkan berdasarkan motivasi dan lingkungan belajar siswa yang
mengutamakan perhatian siswa, menyesuaikan materi pembelajaran dengan
pengalaman belajar siswa, menciptakan rasa percaya diri dalam diri siswa, dan
Dicetak pada tanggal 2017-07-18
Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d
14
menimbulkan rasa puas dalam diri siswa dan menjadikannya sebagai empat
komponen
utama
yaitu
Attention
(perhatian),
Relevance
(relevansi),
Confidence(rasa percaya diri), dan Satisfaction (kepuasan).
2.3.2 Komponen Pendekatan Pembelajaran ARCS
Adapun keempat komponennya adalah sebagai berikut:
1. Perhatian
Menurut Gazali dalam Slameto (2013:56), “perhatian adalah keaktifan
jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu objek
(benda/hal) atau sekumpulan objek”. Sedangkan menurut Slameto (2013:106),
perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan
pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya. sedangkan Menurut
Siregar dan Nara (2014:52), “attention (perhatian) yaitu dorongan rasa ingin tahu.
Rasa ingin tahu seseorang ini muncul karena dirangsang melalui elemen-elemen
baru, aneh, lain dengan yang sudah ada, kontradiktif atau kompleks”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa attention (perhatian) adalah suatu kegiatan
yang dilakukan seseorang untuk mencapaikan tujuan tertentukan dengan
memberikan dorongan agar rasa ingin tahu seseorang.
Menurut Slameto (2013:106), Terdapat beberapa prinsip penting yang
harus diketahui oleh seorang guru yang berkaitan dengan perhatian, yaitu:
1.
2.
3.
Perhatian seseorang tertuju atau diarahkan pada hal-hal yang baru, halhal yang berlawanan dengan pengalaman yang didapat selama
hidupnya.
Perhatian seseorang tertuju dan tetap berada dan diarahkan pada hal-hal
yang dianggap rumit, selama kerumitan tersebut tidak melampaui batas
kemampuan orang tersebut.
Orang mengarahkan perhatiannya pada hal-hal yang dikehendakinya,
yaitu hal-hal yang sesuai dengan minat, pengalaman dan
kebutuhannya.
Dicetak pada tanggal 2017-07-18
Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d
15
Menurut Siregar dan Nara (2014:52), terdapat beberapa strategi untuk
merangsang minat dan perhatian, yaitu sebagai berikut:
a. Gunakan metode penyampaian yang bervariasi.
b. Gunakan media untuk melengkapi pembelajaran.
c. Gunakan humor dalam penyajian pembelajaran.
d. Gunakan peristiwa nyata, anekdot dan contoh-contoh untuk memperjelas
konsep yang diutarakan.
e. Gunakan teknik bertanya untuk melibatkan siswa.
2. Relevance (relevansi)
Menurut Siregar dan Nara (2014:52), “Relevance (relevansi) adalah
adanya hubungan yang ditunjukan antara materi pembelajaran, kebutuhan dan
kondisi siswa”. Ada tiga strategi yang dapat digunakan untuk menunjukkan
relevansi dalam pembelajaran sebagai berikut:
a. Sampaikan kepada siswa apa yang akan dapat mereka lakukan setelah
mempelajari materi pembelajaran.
b. Jelaskan bagaimana manfaat pengetahuan/ keterampilan yang akan dipelajari.
c. Berikan contoh, latihan/tes yang langsung berhubungan dengan kondisi siswa
atau profesi tertentu.
3. Confidance (kepercayaan diri)
Menurut Siregar dan Nara (2014:53), “Confidance (kepercayaan diri) yaitu
merasa diri kompeten atau mampu merupakan potensi untuk dapat berinteraksi
Dicetak pada tanggal 2017-07-18
Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d
16
dengan linkungan”. Ada sejumlah strategi untuk meningkatkan kepercayaan diri,
yaitu sebagai berikut:
a. Meningkatkan harapan siswa untuk berhasil dengan memperbanyak
pengalaman berhasil.
b. Menyusun pembelajaran kedalam bagian-bagian yang lebih kecil, sehingga
siswa tidak dituntut mempelajari banyak konsep sekaligus.
c. Meningkatkan harapan untuk berhasil dengan menggunakan persyaratan untuk
berhasil .
d. Menggunakan strategi yang memungkinkan control keberhasilan ditangan
siswa.
e. Tumbuh kembangakan kepercayaan diri siswa dengan pertanyaan-pertanyan
yang membangun.
f. Berikan umpan balik konstruktif selama pembelajaran, agar siswa mengetahui
sejauh mana pemahaman dan prestasi belajar mereka.
4. Satisfaction (kepuasan)
Menurut Menurut Siregar dan Nara (2014:5), “Satisfaction (kepuasan)
merupakan keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilkan
kepuasan,siswa akan termotivasi untuk terus berusaha mencapai tujuan yang
serupa”. Ada sejumlah strategi untuk mencapai kepuasan, yaitu sebagai berikut:
a. Gunakan pujian secara verbal, umpan balik yang informative, bukan ancaman
atau sejenisnya.
b. Berikan
kesempatan
kepada
siswa
untuk
mempraktikkan pengetahuan yang baru dipelajari.
segera
menggunakan/
Dicetak pada tanggal 2017-07-18
Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d
17
c. Minta kepada siswa yang telah menguasai untuk membantu teman-temanna
yang belum berhasil.
d. Bandingkan prestasi siswa dengan prestasinya sendiri dimasa lalu dengan
suatu standar tertentu, bukan dengan siswa lain.
2.3.3 Kelebihan Pendekatan Pembelajaran ARCS
Menurut Winaya dkk (2013), kelebihan pendekatan ARCS adalah
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
Memberikan petunjuk aktif dan memberi arahan tentang apa yang
harusdilakukan oleh siswa.
Cara penyajian materi dengan model ARCS dilakukan dengancara menarik.
Model motivasi yang diperkuat oleh rancangan bentukpembelajaran
berpusat pada siswa.
Penerapan model ARCS meningkatkan motivasi untukmengulang kembali
materi lainnya yang pada hakekatnya kurang menarik.
Penialian yang dilakukan menyeluruh terhadap kemampuan kemampuan
yang lebih dari karakteristik siswa agar strategi pembelajaran lebih efektif.
2.3.4 Kekurangan Pendekatan Pembelajaran ARCS
Menurut Awoniyi, dkk dalam Hamorawon (2011), kekurangan pendekatan
pembelajaan ARCS adalah sebagai berikut:
1. Hasil afektif siswa sulit dinilai secara kuantitatif
2. Perkembangan secara kesinambungan melalui pendekatan ARCS ini sulit
dijadikan penilaian.
2.3.5 Langkah-langkah Pendekatan pembelajaran ARCS
Menurut Awoniyi, dkk dalam Hamorawon (2011), langkah-langkah
pendekatan pembelajaan ARCS adalah sebagai berikut:
1) Mengingat kembali siswa pada konsep yang telah dipelajari.
Pada langkah ini, guru menarik perhatian siswa dengan cara mengulang
kembali pelajaran atau materi yang telah dipelajari siswa dan
mengaikan materi tersebut dengan materi pelajaran yang akan
disajikan. Dengan cara ini, siswa akan merasa tertarik serta termotivasi
untuk memperoleh pengetahuan yang baru yaitu materi pelajaran yang
akan disajikan.
2) Menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran (R)
Dicetak pada tanggal 2017-07-18
Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d
Pada langkah ini, guru mendeskripsikan tujuan dan manfaat
pembelajaran yang akan disajikan. Penyampaian tujuan dan
pembelajaran ini dapat dilakukan dengan cara bervariasi tapi masih
tetap mengacu pada prinsip perbedaan individual siswa sehingga
keseluruhan siswa dapat menangkap tujuan dan manfaat pembelajaran
yang akan disajikan serta dapat mengetahui hubungan atau keterkaitan
antara materi pembelajaran yang disajikan dengan pengalaman belajar
siswa tersebut.
3) Menyampaikan materi pelajaran ( R )
Pada langkah ini, guru menyampaikan materi pembelajaran secara jelas
dan terperinci. Penyampaian materi ini dilakukan cara atu strategi yang
dapat memotivasi siswa yaitu dengan cara menyajikan pembelajaran
tersebut dengan menarik sehingga dapat menumbuhkan atau menjaga
perhatian siswa, memberikan keterkaitan antara materi pembelajaran
yang disajikan dengan pengalaman belajar siswa ataupun berhubungan
dengan kehidupan sehari-hari siswa, menumbuhkan rasa percaya diri
siswa dengan cara memberikan kesempatan kepada sswa untuk
bertanya, memberikan tanggapan, atau mengerjakan soal/latihan, dan
menciptakan rasa puas didalam diri siswa dengan cara memberikan
penghargaan atas kinerja atau hasil kerja siswa.
4) Menggunakan contoh-contoh yang konkrit (A dan R)
Pada langkah ini, guru memberikan contoh-contoh yang nyata serta
hubungannya dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga siswa
meras tertarik untuk mengikuti pembelajaran.Adapu manfaat yang
didapatkan dari penggunaanncontoh yang konkrit ini adalah siswa di
mudah memahami materi yang disajikan dan mudah mengingat materi
tersebut.Tujuan penggunaan contoh yang konkrit ini adalah untuk
menumbuhkan atau menjaga perhatian siswa (attention) dan
memberikan kesesuaian antara pembelajaran yang disajikan dengan
pengalaman belajar siswa ataupun kehidupan sehari-hari siswa
(relevance).
5) Memberikan bimbingan belajar ( R )
Pada langkah ini, guru memoivasi dan mengarahkan siswa agar lebih
mudahdalam memahami materi pembelajaran yang disajikan.Secara
langsung, langkahini dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa
sehingga siswa tidak merasa ragudalam memberikan respon ataupun
mengerjakan soal-soal latihan yang diberikanoleh guru.Pemberian
bimbingan belajar ini juga bermanfaat bagi siswa-siswayang lambat
dalam memahami suatu materi pembelajaran sehingga siswasiswatersebut merasa termotivasi untuk memahami materi pembelajaran
yang disajikan.
6. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam
pembelajaran (C dan S).
Pada langkah ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya, menanggapi, ataupun mengerjakan soal-soal mengenai materi
pembelajaran yang disajikan. Dengan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berpartisipasi ini,siswa akan berkompetensi secara sehat dan
aktif dalam mengikuti pembelajaran. Pemberian kesempatan kepada
siswa untuk berparisipasi dalam pembelajaran ini juga dapat
menumbuhkan ataupun meningkatkan rasa percaya diri siswa dan
akhirnya juga dapat menimbulkan rasa puas di dalam diri siswa karena
merasa ikut terlibat dalam proses pembelajaran tersebut.
7. Memberi umpan balik (S)
Pada langkah ini, guru memberikan suatu umpan balik yang tentunya
dapat merangsang pola berfikir siswa.Setelah pemberian umpan balik
18
Dicetak pada tanggal 2017-07-18
Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d
8.
19
ini, siswa secara aktif menanggapi feedback dari guru
tersebut.Pemberian feedback ini dapat menumbuhkan rasa percaya diri
siswa dan menimbulkan rasa puas dalam diri siswa.
Menyimpulkan setiap materi yang telah disampaikan di akhir
pembelajaran (S)
Pada langkah ini, guru menyimpulkan materi pembelajaran yang baru
sajadisajikan dengan jelas dan terperinci. Langkah ini dapat dilakukan
denganberbagai macam cara diantaranya memberikan kesempatan
kepada seluruh siswauntuk membuat kesimpulan tentang materi yang
baru mereka pelajari denganmenggunakan bahasa mereka sendiri.
Secara tidak langsung, langkah ini dapatmenciptakan rasa puas di dalam
diri siswa.
2.4 Pembelajaran IPA di SD
2.4.1 Pengertian Pembelajaran IPA di SD
Menurut Asy’ari (2006:37), mengatakan bahwa “pembelajaran merupakan
satu tindakan edukatif yang dilakukan guru dikelas”. Menurut Susanto
(2014:165), menyatakan bahwa “IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok
dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar”.
Dan menurut Samawato (2006:3), menyatakan bahwa “Sains adalah ilmu
pengetahuan yang mempunyai objek dan menggunakan metode ilmiah”.
Sedangkan Menurut Mirasa dkk dalam Susanto, menyatakan bahwa “pendidikan
sekolah dasar adalah sebagai proses pengembangan kemampuan yang paling
mendasar setiap siswa, dimana setiap siswa belajar secara aktif karena adanya
dorongan dalam diri dan adanya suasana yang memberikan kemudahan (kondusif)
bagi perkembangan dirinya secara optimal”. Mengingat umunya anak Indonesia
mulai masuk Sekolah Dasar pada 6-7 tahun dan rentang waktu belajar di SD
selama 6 tahun maka usia anak Sekolah Dasar
beariasi 6-12 tahun. Berarti
meliputi tahap akhir praoperasional sampai awal operasional formal.
Dicetak pada tanggal 2017-07-18
Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d
20
Dari bebrapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA di
sekolah dasar (SD) adalah suatu pembelajaran yang ada di sekolah dasar yang
mengembangkan kemampuan mendasar tentang pengetahuan alam semesta
beserta isinya yang dilakukan oleh guru.
2.4.2 Tujuan Pembelajaran di Sekolah Dasar
Menurut Susanto (2014:171), adapun tujuan pembelajaran sains/IPA di
sekolah dasar dalam Badan Nasional Standar Pendidikan (BSNP),dimaksudkan
untuk:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2.4.3
Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.
Mengembangakan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang salin memengaruhi antara IPA, lingkungan,
tekhnologi, dan masyarakat.
Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah, dan membuat keputusan.
Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga,
dan melestarikan lingkungan alam.
Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan, IPA sebagai
dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.
Bahan Ajar Bumi Dan Alam Semesta
1. Pembentukan tanah
a. Proses terbentuknya tanah
Tanah berasal dari batuan. Batuan akan mengalami pelapukan menjadi butiranbutiran yang sangat halus. lama kelamaan butiran-butiran halus ini bertambah
banyak dan berbentuk tanah. Batuan banyak sekali jenisnya. Setiap jenis bantuan
mempunyai tingakat pelapukan yang berbeda-beda.
b. Jenis-jenis batuan
Dicetak pada tanggal 2017-07-18
Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d
21
- Batuan Beku (batuan mgma/vulkanik) seperti batuan obsidian, batuan granit,
batuan basal, batuan andesit, dan batuan apung.
- Bantuan Endapan (batuan sedimen) seperti batuan konglomerat, batuan breksi,
batuan pasir, batuan serpih dan batuan kapur.
- Batuan Malihan (metamorf) seperti batu genes, batuan marmer dan batu sabak.
c. Proses pembentukan tanah karena pelapukan batuan
Batuan memerlukan waktu jutaan tahun untuk berubah menjadi tanah.
Batuan menjadi tanah karena pelapukan. Batuan dapat mengalami pelapukan
karena berbagai faktor, diantaranya cuaca dan kegiatan mkhluk hidup faktor cuaca
yang menyebabkan pelapukan batuan, misalnya suhu dan curah hujan. Pelapukan
yang disebabkan oleh faktor cuaca ini disebut pelapukan fisika. Adapun makhluk
hidup yang menyebabkan pelapukan, misalnya pepohon dan lumut. Pelapukan
inilah batuan bergesekan dengan batuan lain sehingga menjadi penggerusan.
Pelapukan yang disebabkan oleh aktivitas makhluk hidup ini disebut pelapukan
biologi.
d. Susunan tanah beserta jenis-jenisnya
Menurut susunannya, lapisan tanah terdiri atas lapisan tanah atas, lapisan
tanah bawah, dan bahan induk tanah. Tanah lapisan paling atas umumnya sangat
subur. Hal ini karena lapisan tanah atas bercampur dengan humus. Tanah yang
kaya dengan humus berwarna lebih hitam dibandingkan jenis tanah yang lain.
Sementara itu, tanah lapisan bawah kurang subur dan mempunyai warna lebih
terang.Tanah lapisan bawah mengandung sedikit humus. Humus berasal dari
pembusukan hewan atau tumbuhan yang telah mati. Prosespembusukan ini
Dicetak pada tanggal 2017-07-18
Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d
22
dibantu oleh hewan-hewan yang hidup di tanah, misalnya cacing tanah. Cacing
tanah ini memakan sampah-sampah yang ada di permukaan tanah. Pembusukan
itu menghasilkan bahan-bahan organik. Sampah-sampah yang tidak dimakan oleh
hewan-hewan ini, akan diuraikan oleh jamur. Lapisan tanah yang terakhir atau
paling bawah yaitu bahan induk tanah. Bahan induk tanah merupakan lapisan
tanah yang terdiri atas bahanbahan asli hasil pelapukan batuan. Lapisan ini disebut
lapisan tanah asli karena tidak tercampur dengan hasil pelapukan dari batuan lain.
Biasanya lapisan tanah ini warnanya sama dengan warna batuan asalnya. Dilihat
dari ukuran, bentuk, dan warnanya butiran tanah berbeda-beda. Ada yang
butirannya terasa kasar pada jari-jari tangan dan ada yang halus. Ada yang
warnanya gelap dan ada yang agak terang.
2. Susuna bumi
Menurut Azmiyawati,dkk (2008:138), mengemukakan bahwa bumi merupakan
sebuah bola besar yang tersusun atas batuan lebur yang sangat panas”.
1. Proses Terjadinya Bumi
Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa benda-benda di alam semesta terbentuk
dari awan.
a. Awan itu tersusun atas gas dan debu. Pada awalnya, awan itu terbentang
sampai ratusan juta kilometer. Adanya kekuatan gaya tarik menyebabkan awan
berbentu seperti roda pipih yang besar. Roda tersebut selalu berputar. Akibat
gerakan itu sebagian gas terkumpul ditengah awan.
Dicetak pada tanggal 2017-07-18
Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d
23
b. Awan tersebut kemudian membentuk gumpalan yang membesar. Gaya
tariknya pun juga besar sehingga menarik lebih banyak gas. Oleh karena
kekuatan gaya tarik ke semua arah sama besar. Gumpalan itu merapat
membentuk bola bulat.
c. Bola bola tersebut merupakan awal dari pembentukan bumi dan planet- planet
lain.
Menurut Azmiyawati,dkk (2008:138), mengemukakan bahwa mengapa bumi
yang sekarang kita huni berbentuk bola bulat yang tersusun atas batuan? Hal ini
dikarenakan gaya tarik bumi semakin banyak mengumpulkan gas dan debu
sehingga semakin lama semakin padat. Keadaan ini menyebabkan bola bumi
semakin panas.Butir-butir debu yang ada didalamnya kemudian
meleleh.Sebagian besar debu-debu yang meleleh itu terdiri atas batuan dan
logam.Selanjutnya, bagian luar bumi mengalami pendinginan.Batuan dan logam
yang meleleh itu menjadi bagian yang keras.Bagian inilah bagian yang
membentuk permukaan bumi.
2. Susunan Bumi
Menurut Sulistyanto dkk (2008:152), mengemukakan bahwa lapisan inti bumi
dalam merupakan pusat bumi.Lapisan inti dalam memiliki diameter sebesar
2600km. lapisan ini terbentuk dari besi dan nikel padat dan merupakan lapisan
yang paling panas.Lapisan inti bumi luar merupakan lapisan tersusun atas cairan
yang sangat kental.Ketebalan lapisan ini adalah 2200km. lapisan inti bumi luar
berbatasan dengan lapisan selimut bumi.Lapisan ini memiliki ketebalan 2900km
dan terdiri atas cairan silikat kental.Pada bagian atas lapisan selimut ini
berbatasan dengan kerak bumi.Pada bagian inilah sering terjadi pergerakan yang
diakibatkan karena melelehnya kerak bumi bagian bawah dan merobos cairan
silikat kental panas melalui celah-celah kerak bumi.Cairan ini dikenal dengan
sebutan magma.Pergerakan magma inilah yang menyebabkan terjadinya gempa
bumi.Lapisan kerak bumi merupakan lapisan dimana makhluk hidup
tinggal.Pada lapisan ini banyak terdapat batuan.Selain itu juga terdapat mineral
dan tanah.
3. Daur Air
a. Daur Air dan Kegiatan Manusia yang Memengaruhinya
- Daur Air merupakan sirkulasi (perputaran) air secara terus-menerus
dari bumi ke atmosfer dan kembali ke Bumi. Daur air ini terjadi melalui
proses
evaporasi
(penguapan),
kondensasi (pengembunan).
presipitasi
(pengendapan),
dan
Dicetak pada tanggal 2017-07-18
Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d
24
2.5 Kerangka Berfikir
Seorang siswa harus mempunyai rasa percaya diri, karena percaya diri itu
penting. Salah satunya percaya diri dalam pembelajaran, dengan percaya diri sang
anak dapat melakukan sesuatu, belajar sesuatu, membicarakan sesuatu secara
baik. Percaya diri bagi anak sangat berguna bagi perkembangan selanjutnya.Anak
yang mempunyai prestasi yang baik tentunya karena mempunyai percaya diri
yang baik pula, anak yang percaya diriakan lebih mempunyai keberanian dan
mental yang kuat.Dari hasil observasi sebelumnya di lapangan, siswa kelas V
SDN 80/I Muara Bulian mempunyai karakter sikap percaya diri yang cukup
rendah.Untuk mewujudkan karakter anak yang percaya diri, guru dapat
menggunakan metode pembelajaran inovatif yang dapat mengembangkan karakter
tersebut.Dalam hal ini peneliti memilih pendekatan ARCS. Dalam ARCS, siswa
akan diajak untuk memahami watak orang lain, mengerti perasaan orang lain,
berdiskusi, melatih rasa percaya diri, melatih kemampuan bertindak, mengahargai
orang lain, bebas berekspresi. Sehingga pendekatan ARCSsangat cocok
digunakan untuk mengembangkan karakter sikap percaya diri siswa. Berikut ini
merupakan bagan perlakuan dalam penelitian ini :
Dicetak pada tanggal 2017-07-18
Id Doc: 589c891d81944d4610493f6d
25
Observasi
Karakter sikap percaya diri
rendah
peningkatkan karakter
menggunakan pendekatan
ARCS
Meningkatnya karakter
percaya diri
Gambar 2.1. Kerangka Berfikir
2.6 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian dan teori serta kerangka berfikir diatas, hipotesis
tindakan dalam penelitian ini adalah :
“Dapat meningkatkan karakter siakp percaya diri siswa kelas V SDN 80/I Rengas
Condong”.
Download