hubungan iklim kelas dengan motivasi pada anak tk kelompok b di

advertisement
815 Hubungan Iklim Kelas.... (Ulfah Nur Azizah)
HUBUNGAN IKLIM KELAS DENGAN MOTIVASI PADA ANAK TK
KELOMPOK B DI GUGUS 1 KECAMATAN MINGGIR, SLEMAN,
YOGYAKARTA
THE RELATIONSHIP BETWEEN CLASS CLIMATE AND MOTIVATION OF CHILD AT B
GROUP IN GUGUS 1 KECAMATAN MINGGIR, SLEMAN, YOGYAKARTA
Oleh: Ulfah Nur Azizah, pgpaud/paud fip uny
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan iklim kelas dengan motivasi pada anak TK Kelompok
B di Gugus 1 Kecamatan Minggir, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan jenis penelitian korelasi. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 205 anak. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah simple random sampling dan diperoleh sampel sebanyak 129 anak. Instrumen pengumpulan
data menggunakan lembar observasi. Teknik pengumpulan data berupa observasi. Teknik analisis data
menggunakan uji prasyarat analisis, meliputi uji normalitas dan uji linieritas. Pengujian hipotesis menggunakan
rumus Product Moment Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
iklim kelas dan motivasi pada anak TK Kelompok B di Gugus 1 Kecamatan Minggir, Sleman, Yogyakarta. Hal ini
dibuktikan dari koefisien korelasi sebesar 0,296. Nilai signifikansi sebesar 0,001 (p < 0,05). Angka positif
menunjukkan hubungan yang positif diantara kedua variabel. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi iklim
kelas maka semakin tinggi pula motivasi pada anak TK Kelompok B di gugus tersebut.
Kata kunci : iklim kelas, motivasi, anak TK kelompok B
Abstract
The aim of this study was to find out the relationship between class climate and motivation of child at B
Group in Gugus 1 Kecamatan Minggir, Sleman, Yogyakarta. This study used a quantitative approach with the type
of correlation. The population in this research were 205 children. The sampling technique used simple random
sampling and obtained a sample of 129 children. Data collection instruments used sheets observation.Technique of
data collection used observation. Technique of data analyzed used analysis prerequisite test, included normality test
and linearity test. Hypothesis testing used the Pearson Product Moment formula. Results showed that there was a
significant relationship between class climate and motivation of child at B Group in Gugus 1 Kecamatan Minggir,
Sleman, Yogyakarta This was evident from the correlation coefficient of 0.296. A significance value of 0.001 (p <
0.05). A positive number indicated a positive relationship between the two variables. This showed that the higher
the class climate, the higher the motivation of child at B Group in this Gugus.
Keywords: classroom climate, motivation, B Group kindergarten.
PENDAHULUAN
Usia anak Taman Kanak-kanak Kelompok
lingkungannya akan dengan mudah diserap oleh
anak.
B termasuk dalam masa golden age. Dalam masa
Pendidikan anak usia dini menurut Danar
ini, anak sedang menjalani suatu masa keemasan
Santi (2009) merupakan salah satu bentuk
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
penyelenggaraan
meliputi berbagai aspek yang sangat fundamental
menitikberatkan pada peletakan dasar kearah
bagi kehidupan selanjutnya. Dalam masa ini
pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi
pertumbuhan dan perkembangan anak berjalan
motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir,
sangat pesat. Segala stimulasi yang diberikan oleh
daya
cipta,
pendidikan
kecerdasan
emosi,
yang
kecerdasan
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 8 Tahun ke-5 2016 816
spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku
Tugas guru dalam pembelajaran sangat
serta agama), bahasa dan komunikasi sesuai
penting dalam menyediakan pembelajaran yang
dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan
menyenangkan bagi anak. Anak usia dini masih
yang dilalui oleh anak usia dini. Hal ini berarti
bergantung dengan orang di sekitarnya sehingga
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan
peran guru saat di sekolah sangat membantu anak
pelayanan pendidikan yang paling dasar bagi
dalam
anak usia dini agar anak mendapatkan stimulasi
melalui berbagai kegiatan yang dilakukan di
yang
untuk
sekolah. Guru seharusnya berperan sebagai
mengembangkan segala potensi yang dimiliki
fasilitator dan motivator dalam pembelajaran
sebagai bekal kehidupan selanjutnya. Diharapkan
bukan sebagai sumber belajar utama yang dapat
segala potensi yang dimiliki oleh anak dapat
menghambat proses belajar anak. Peran guru
berkembang secara optimal melalui pemberian
seharusnya lebih kearah demokratis. Saat di
pendidikan tersebut.
kelas, guru harus berperan untuk menghidupkan
sesuai
bagi
perkembangannya
rangka
menstimulasi
perkembangan
Stimulasi yang dapat diberikan salah
suasana, memberikan semangat, menciptakan
satunya yaitu dengan pemberian pendidikan bagi
rasa aman dan nyaman di dalam kelas sehingga
anak yang sesuai dengan karakteristik dan
anak-anak antusias mengikuti pembelajaran yang
kemampuan anak. Pendidikan bagi anak usia dini
dilakukan.
biasanya terprogram dalam sebuah kegiatan
Pembelajaran bagi anak usia dini harus
pembelajaran yang di dalamnya berisi kegiatan-
dibuat yang menyenangkan. Dengan begitu anak
kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai
dengan senang hati akan mengikuti pembelajaran
aspek
bagi
di kelas. Suasana yang menyenangkan saat di
pengoptimalan segala potensi yang dimilikinya.
kelas dapat membuat anak merasa nyaman dalam
Dengan begitu anak dapat mencapai tujuan
mengikuti pembelajaran. Salah satu yang dapat
pembelajaran dengan baik.
dilakukan adalah penciptaan iklim kelas yang
perkembangan
yang
berguna
Tujuan pembelajaran dijadikan sebagai
kondusif selama mengikuti kegiatan dalam
tolok ukur atas perkembangan anak. Hal ini
pembelajaran. Iklim kelas yang kondusif ini bisa
berguna
mana
meningkatkan
perkembangan yang sudah dilalui anak. Untuk
pembelajaran.
mencapai
untuk
mengetahui
tujuan
anak
mengikuti
Hadiyanto & Subiyanto dalam Tarmidi
direncanakan, sebisa mungkin guru menyediakan
dan Lita Hadiati (2005) mengemukakan bahwa
berbagai
menunjang
iklim kelas adalah segala situasi yang muncul
perkembangan anak. Seperti memilih materi dan
akibat hubungan antara guru dan peserta didik
metode yang sesuai serta membangun lingkungan
atau hubungan diantara peserta didik yang
yang baik yang dapat mencakup seluruh proses
menjadi
perkembangan anak.
mempengaruhi proses belajar mengajar. Menurut
yang
dapat
yang
semangat
sudah
hal
pembelajaran
sejauh
ciri
khusus
suatu
kelas
dan
Rusdinal dan Elizar (2005: 121) beberapa bentuk
817
Hubungan Iklim Kelas.... (Ulfah Nur Azizah)
kegiatan yang mengacu pada pengembangan
pembelajaran ini sangat diperlukan agar anak
hubungan baik antara guru dan anak dapat dilihat
dengan senang hati mengikuti pembelajaran
dari sifat keterbukaan, guru memahami kesulitan
dengan baik. Dengan motivasi, dapat membantu
anak, melindungi anak, bersikap hangat, dan
anak untuk mencapai
bersikap
Motivasi anak dapat dibangun melalui pemberian
menerima.
Sedangkan
untuk
pengembangan hubungan baik anak dan anak
penciptaan
dapat dilihat dari keakraban, tolong menolong,
kondusif
pengendalian emosi, dan bersikap menerima.
menarik di kelas.
Diharapkan dari hubungan yang dibangun oleh
tujuan pembelajaran.
lingkungan
dan
Dengan
pembelajaran
yang
pembelajaran
yang
kegiatan
penciptaan
lingkungan
dan
guru dan anak di dalam kelas, bisa tercipta suatu
kegiatan pembelajaran yang menarik diharapkan
kondisi yang baik di dalam kelas yang dapat
dapat membantu menumbuhkan motivasi dalam
menstimulasi perkembangan anak. Hal ini sesuai
diri anak untuk mengikuti pembelajaran di kelas.
dengan pendapat Rusdinal dan Elizar (2005: 115)
Sebenarnya tak hanya kedua hal tersebut karena
yang menyatakan bahwa penciptaan iklim kelas
motivasi anak memang sangat banyak faktor yang
yang kondusif dapat membuat anak menjadi lebih
mempengaruhinya.
Sesuai
dengan
pendapat
terbuka dan luwes terhadap kesulitan dalam
Wlodkowski
Jaynes
(dalam
Priyatna
belajar, sehingga kesulitan anak dalam belajar
Hadinata, 2009) bahwa motivasi belajar di
tidak dipendam begitu saja.
antaranya dipengaruhi oleh budaya sebagai dasar
dan
Penciptaan iklim kelas yang kondusif
ataupun acuan yang dipegang dari setiap individu
sangat berguna bagi anak. Dengan iklim kelas
untuk berperilaku di lingkungannya, keluarga
yang kondusif anak menjadi nyaman mengikuti
tempat individu bernaung, sekolah atau institusi
pembelajaran, beda halnya jika iklim yang
yang merupakan tempat dimana terjadinya proses
dibangun
tentu
pembelajaran, dan kepribadian dari individu
anak,
tersebut. Iklim kelas merupakan bagian dari
diantaranya anak menjadi kurang aktif, bahkan
sekolah atau institusi yang dapat mempengaruhi
takut dengan pembelajaran yang dilakukan.
motivasi belajar. Sehingga dapat diartikan bahwa
Akibatnya motivasi anak mengikuti pembelajaran
iklim kelas sedikit banyak dapat mempengaruhi
menjadi menurun.
motivasi anak dalam mengikuti pembelajaran.
berdampak
di
kelas
kurang
kurang
baik
kondusif
juga
bagi
Motivasi diartikan sebagai serangkaian
usaha
untuk
kondisi-kondisi
Minggir, kualifikasi guru di TK Gugus 1,
tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin
sebagian besar pernah mengenyam pendidikan di
melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka
SPG TK. Tetapi untuk pendidikan sarjananya
akan
atau
belum berlatarbelakang pendidikan anak usia
mengelakkan perasaan tidak suka itu (Sardiman,
dini, sehingga hal tersebut bisa menjadi salah satu
2007: 75). Begitu juga pada pembelajaran bagi
penyebab penyediaan pembelajaran yang kurang
anak usia dini, motivasi dalam mengikuti
sesuai dengan karakteristik anak. Penyediaan
berusaha
menyediakan
Berdasarkan data dari UPT Kecamatan
untuk
meniadakan
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 8 Tahun ke-5 2016 818
pembelajaran
yang
kurang
sesuai
dengan
gaduh
dan
kurang
terkondisikan.
Saat
karakteristik anak tersebut menambah kejenuhan
pembelajaran berlangsung guru jarang melihat
anak mengikuti pembelajaran. Saat pembelajaran,
kondisi anak saat di kelas, karena guru selalu
guru juga kurang mampu mengelola kelas dengan
duduk di depan kelas tanpa berkeliling untuk
baik sehingga pembelajaran menjadi monoton
membantu anak. Akibatnya anak-anak yang
dan kurang menyenangkan bagi anak.
mengalami kesulitan dalam pembelajaran kurang
Menurut Permendiknas Nomor 137 Tahun
terdampingi selama mengikuti pembelajaran.
2014, rombongan belajar bagi PAUD jalur formal
Seringkali anak-anak yang mengalami kesulitan
baik untuk kelompok A maupun B adalah 15
dan
peserta didik dengan 1 guru. Berdasarkan
mengerjakan tugas sampai selesai. Guru kelas
peraturan tersebut, kelas di TK gugus 1
pun tidak meminta anak untuk menyelesaikan
Kecamatan Minggir sudah memenuhi peraturan
tugasnya kembali sampai pembelajaran usai.
kurang
termotivasi
tersebut
tidak
tersebut. Seharusnya guru mampu mengelola dan
Guru dalam kelas tersebut memposisikan
menangani anak di kelasnya. Pembelajaran yang
dirinya sebagai sumber belajar utama dan kurang
dilakukan kurang menonjolkan keaktifan dalam
memberikan kesempatan anak untuk mengambil
mengikuti
keputusan, kurang mengutamakan keaktifan anak
pembelajaran.
Karena
guru
memposisikan dirinya sebagai sumber belajar
dalam
utama. Belum adanya pemberian penghargaan
memberikan penghargaan pada kemampuan anak,
yang konsisten pada kemampuan anak. Kurang
kurang bersikap terbuka, interaksi antara guru dan
memberi kesempatan anak dalam mengambil
beberapa anak di kelas juga kurang, sehingga
keputusan. Pemberian perlakukan kepada anak
anak menjadi kurang terbuka pada kesulitan yang
juga dianggap kurang adil kepada setiap anak,
dihadapinya. Hal ini juga dikarenakan guru
ada
kurang menyeluruh memberikan pendampingan
anak
yang
selalu
diperhatikan
dalam
pengerjaan tugas dan ada pula yang kurang
diperhatikan.
Dari
mengikuti
pembelajaran,
kurang
pada seluruh anak di kelas.
Dalam kelas yang sama dan iklim kelas
hasil
studi
yang
yang sama, anak-anak di kelas tersebut memiliki
dilakukan di beberapa TK di Gugus 1 Kecamatan
tingkat motivasi yang berbeda dalam mengikuti
Minggir, hasil yang ditemui adalah anak-anak TK
pembelajaran. Untuk itu perlu diketahui apakah
Kelompok B
memiliki tingkat motivasi yang
iklim kelas memiliki kontribusi dengan motivasi
berbeda-beda. Sebagian besar anak memiliki
anak selama mengikuti pembelajaran di sekolah.
motivasi yang tinggi, dan ada yang memiliki
Ataukah ada faktor lain yang lebih berpengaruh
motivasi rendah. Keadaan lain yang ditemui saat
pada motivasi anak. Peneliti tertarik melakukan
studi pendahuluan dari sisi guru yaitu guru sering
penelitian korelasi antara iklim kelas dan
meninggalkan
pembelajaran
motivasi karena iklim kelas di TK Gugus 1 ini
berlangsung dan suara guru kurang lantang saat
masih belum kondusif. Apakah iklim yang
mengajar. Hal ini mengakibatkan anak sering
dibangun di TK Gugus 1 ini memiliki hubungan
anak
pendahuluan
saat
819
Hubungan Iklim Kelas.... (Ulfah Nur Azizah)
terhadap tingkat motivasi anak dalam mengikuti
Prosedur Penelitian
pembelajaran. Terlebih lagi penelitian ini belum
Penelitian ini dilakukan melalui beberapa
pernah dilakukan di TK se-Gugus 1 Kecamatan
tahap, yaitu menentukan masalah, menentukan
Minggir.
adalah
variabel dan indikator, menentukan sampel,
“Hubungan Iklim Kelas dengan Motivasi Anak
mengembangkan instrumen, mengumpulkan data,
TK
pengolahan dan analisis data, interpretasi data,
Judul
dari
penelitian
ini
Kelompok B di Gugus 1 Kecamatan
Minggir, Sleman, Yogyakarta”.
membuat kesimpulan dan saran.
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan
Data
METODE PENELITIAN
Data yang ingin diperoleh adalah data
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan
iklim kelas dan motivasi. Teknik pengumpulan
kuantitatif dengan jrnis penelitian korelasional
data menggunakan model skala. Skala tersebut
Data dalam penelitian ini menggunakan angka,
dikembangkan menggunakan model skala Likert.
untuk mendeskripsikan atau menggambarkan
Skala iklim kelas awalnya terdiri dari 16 item,
suatu.
dan skala motivasi terdiri dari 10 item. Kedua
Waktu dan Tempat Penelitian
skala tersebut divalidasi oleh dosen pembimbing.
Penelitian ini dilaksanakan di TK seGugus
1
Kecamatan
Minggir,
Sleman,
Kemudian setelah mendapatkan persetujuan,
dilakukan
pengujian
korelasi
butir
item
Yogyakarta. Terdiri dai TK ABA Prayan, TK
pernyataan, hasilnya skala iklim kelas dari 16
ABA Suronandan, TK ABA Tobayan, TK ABA
item terdapat 3 item yang tidak gugur, sehingga
Ngepringan, TK Masyithoh Minggir 1, TK
total item yang dapat digunakan sejumlah 13.
Kanisius Jetis Depok, dan TK Taman Siwi.
Untuk skala motivasi, dari 10 item terdapat 1 item
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni
yang gugur, sehingga total item yang dapat
2016.
digunakan sejumlah 9 item. Item-item yang gugur
Populasi dan Sampel
tersebut
Populasi dalam penelitian ini adalah anak
TK Kelompok B di Gugus 1 Kecamatan Minggir,
tidak
digunakan
kembali
dalam
pengumpulan data.
Dalam
penyusunan
instrumen
juga
Sleman yang berjumlah 205 anak. Teknik
dilakukan uji reliabilitas. Pengujian reliabilitas
pengambilan sampel yang digunakan adalah
dalam penelitian dilakukan dengan rumus Alpha
simple random sampling, dengan ukuran sampel
Cronbach. Dari pengujian tersebut
menggunakan rumus dari Isaac dan Michael,
koefisien Alpha Cronbach skala iklim kelas
dengan taraf kesalahan 5% sehingga diperoleh
sebesar 0,993 dan untuk skala motivasi sebesar
sampel sebanyak 129 anak. Pengambilan sampel
0,844. Dengan demikian kedua skala dapat
menggunakan sistem undian.
dikatakan valid dan reliabel.
didapat
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 8 Tahun ke-5 2016 820
Berdasarkan data diatas kemudian dilakukan
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan
kategorisasi data iklim kelas. Kategori data iklim
dalam penelitian ini adalah teknik analisis
kelas dapat dilihat dalam tabel berikut.
statistik
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Iklim
deskriptif
dan
statistik
inferensial.
Analisis data statistik deskriptif digunakan untuk
Kelas
menyajikan data dimulai dengan menentukan
No
Kriteria
Frekuensi
Presentase
Kategori
skor minimal, skor maksimal, mean, dan standar
1.
X ≥ 39
5
55,56 %
Tinggi
deviasi. Setelah itu dilakukan pengkategorisasian
2.
26 ≤ X < 39
4
44,44 %
Sedang
data
3.
X< 26
0
0%
Cukup
9
100 %
yang
didapat.
Dalam
penelitian
ini
kategorisasi data dibagi menjadi tiga yaitu tinggi,
Total
sedang, dan rendah. Kemudian dilanjutkan
dengan
analisis
data
inferensial
dengan
Tabel 2 menunjukkan bahwa terdapat 5 kelas dari
melakukan uji prasyarat analisis yang terdiri dari
total 9 kelas yang memiliki iklim kelas tinggi.
uji normalitas menggunakan Kolmogrov Smirnov
Sedangkan 4 kelas memiliki iklim kelas yang
dan uji linieritas menggunakan Anova. Langkah
sedang. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
terakhir menguji hipotesis dengan teknik korelasi
iklim kelas di TK Gugus 1 Kecamatan Minggir
Product Moment Pearson.
berada dalam kategori tinggi. Berikut tampilan
grafiknya.
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Data yang diperoleh dalam penelitian di
deskripsikan dengan menentukan nilai minimal,
nilai maksimal, mean, dan standar deviasi. Data
tersebut
kemudian
diolah
menggunakan
5
4
3
2
1
0
Tinggi
Sedang
Rendah
ketentuan kategorisasi menurut Saiffudin Azwar.
Kategorisasi dalam penelitian ini ditentukan
Gambar 1. Grafik Kategorisasi Iklim Kelas.
dalam tiga kategori, yaitu kategori tinggi, sedang
dan rendah.
Deskripsi data motivasi dapat dilihat dalam tabel
Berikut deskripsi data iklim kelas.
berikut ini.
Tabel 3. Deskripsi Data Motivasi
Tabel 1. Deskripsi Data Iklim Kelas
Variabel
Iklim Kelas
Jumlah
Item
Statistik
13
Skor
Minimum
Skor
Maksimum
Mean
SD
Variabel
Hipotetik
Empirik
13
34
52
45
32,5
6,5
38,96
3,50
Motivasi
Jumlah
Item
9
Statistik
Hipotetik
Empirik
Skor
Minimum
Skor
Maksimum
Mean
SD
9
16
36
36
22,5
4,5
30,68
5,39
Berdasarkan data diatas, kategori motivasi dapat
dilihat dalam tabel 4.
821 Hubungan Iklim Kelas.... (Ulfah Nur Azizah)
Tabel
4.
Distribusi
Frekuensi
Kategorisasi
Motivasi
bahwa iklim kelas memberi kontribusi yang
signifikan terhadap motivasi belajar siswa SMA.
Kriteria
Frekuensi
Presentase
Kategori
Subyek yang diteliti dalam penelitian tersebut
1.
X ≥ 27
97
75,19 %
Tinggi
adalah anak SMA dan dalam penelitian ini adalah
2.
18 ≤ X ˂ 27
29
22,48 %
Sedang
anak TK. Penelitian dengan variabel ini memang
3.
< 18
3
2,33%
Rendah
belum pernah dilakukan dii TK. Walaupun
129
100 %
No
Total
begitu, dari hasil penelitian yang telah dilakukan
mengindikasikan bahwa iklim kelas memang
Untuk data motivasi, terdapat 97 anak (75,19%)
menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
yang termasuk dalam kategori tinggi, 29 anak
motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
(22,48 %) termasuk dalam kategori sedang, dan 3
Hasil pengujian menunjukkan angka yang
anak (2,33%) dalam kategori rendah. Dapat
positif. Angka yang positif ini menunjukkan
disimpulkan bahwa motivasi anak-anak TK
bahwa ada hubungan yang positif diantara kedua
Kelompok B di Gugus 1 Kec. Minggir sebagian
variabel. Hal ini berarti semakin tinggi iklim
besar termasuk dalam kategori tinggi.
kelas akan semakin tinggi pula motivasi anak.
Berikut tampilan grafiknya.
Sebaliknya semakin rendah iklim kelas yang
dibangun akan membuat motivasi anak menjadi
rendah dalam mengikuti pembelajaran.
Hubungan yang positif
diantara
kedua variabel ini mengindikasikan bahwa
pembelajaran yang baik tidak hanya memerlukan
materi, dan media yang baik saja, tetapi juga
harus
Gambar 2. Grafik Kategorisasi Motivasi
berusaha
pembelajaran
menciptakan
yang
kondusif
lingkungan
sesuai
perkembangan anak. Hal ini sesuai dengan
Pembahasan
pendapat (Ali Muhtadi, 2005) yang menyatakan
bahwa suatu proses pembelajaran di sekolah yang
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan di TK se-Gugus 1 Kecamatan Minggir,
Sleman, diketahui bahwa ada hubungan yang
signifikan antara iklim kelas dan motivasi anak
TK Kelompok B di Gugus 1 Kecamatan Minggir,
Sleman tersebut. Hal ini diperkuat dari hasil nilai
signifikansi yang diperoleh yaitu 0,001 (p <
0,05). Hasil tersebut sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Priyatna Hadinata (2009)
penting bukan saja materi yang diajarkan atau
pun
siapa
yang
mengajarkan,
melainkan
bagaimana materi tersebut diajarkan. Bagaimana
guru menciptakan iklim kelas dalam proses
pembelajaran tersebut. Akan kurang maksimal
jika hanya materi saja yang selalu dipikirkan, tapi
iklim kelas anak tidak dibangun dengan baik.
Padahal
iklim
kelas
saat
mengikuti
pembelajaranlah yang menentukan anak merasa
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 8 Tahun ke-5 2016 822
nyaman
atau
tidak
selama
mengikuti
Di TK gugus 1 ini sebagian besar iklim
pembelajaran. Jika anak sudah merasa nyaman
kelasnya masuk dalam kategori tinggi. Walaupun
saat mengikuti pembelajaran, diharapkan anak
belum ada yang mencapai nilai maksimal dalam
dapat termotivasi untuk mengerjakan tugas yang
iklim kelasnya. Hal ini dikarenakan dalam
diberikan. Hal ini senada dengan pendapat
pelaksanaannya kelas yang diteliti masih belum
Kauchak dan Eggen (dalam Priyatna Hadinata,
selalu mengoptimalkan peran aktif anak dalam
2009) yang mengatakan bahwa iklim kelas adalah
pembelajaran,
hal yang penting karena menciptakan suatu
mengambil keputusan sudah dilakukan tapi
lingkungan yang memberikan dorongan terhadap
intensitasnya belum banyak. Guru sudah peduli
motivasi dan juga prestasi
dengan
pemberian
kesulitan
dan
kesempatan
sering
anak
memberikan
Dari penciptaan iklim kelas ini anak akan
pendampingan yang menyeluruh ke semua anak
lebih termotivasi mengikuti pembelajaran di
di kelas. Guru mulai sering menyatakan perasaan
kelas. Iklim kelas ini menekankan pada hubungan
suka dan tidaknya. Sudah memberikan penguatan
yang baik antara guru dan anak, serta antara anak
jika anak melakukan hal yang baik.
dan anak. Hubungan yang baik akan membuat
Untuk iklim kelas sedang, rata-rata guru
anak merasa aman, terhindar dari rasa takut dan
masih kadang-kadang dalam mengoptimalkan
tertekan dalam mengikuti pembelajaran sehingga
peran aktif anak, memberi kesempatan anak
anak akan lebih nyaman dalam mengikuti
mengambil keputusan, dan menyatakan perasaan
pembelajaran. Anak akan menjadi lebih terbuka
suka dan tidaknya. Guru sudah peduli dengan
dengan kesulitan yang dihadapi sehingga guru
kesulitan anak tetapi pendampingan belum selalu
dapat membimbing dan memberikan motivasi
dilakukan. Kadang-kadang dalam hal ini lebih
dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini sesuai
tidak sering melakukan daripada melakukan
dengan pendapat Rusdinal dan Elizar (2005: 115-
tindakan tersebut.
117) mengatakan bahwa penciptaan iklim kelas
Selain mempersyaratkan hubungan baik
yang kondusif dapat membuat anak menjadi lebih
antara
terbuka dan luwes terhadap kesulitan dalam
menekankan pentingnya hubungan antar anak.
belajar, sehingga kesulitan anak tidak dipendam
Untuk hubungan dengan teman di kelas, rata-rata
begitu saja. Diharapkan dari sifat terbuka anak,
anak TK Kelompok B di Gugus 1 Kecamatan
guru
memberikan
Minggir sudah baik, hubungan yang sudah
pendampingan terhadap segala kesulitan yang
dibangun selama dua semester ini membuat anak-
anak
terus
anak menjadi sangat akrab satu sama lain. Anak
memantau semua perkembangan anak dari segala
juga sudah mampu mengontrol emosi saat marah.
aspek dan memberikan pendampingan yang
Tidak
sesuai agar perkembangan anak menjadi lebih
memaafkan kesalahan dari teman yang lain. Hal
optimal.
ini sesuai dengan pendapat (Rusdinal dan Elizar,
menjadi
hadapi.
lebih
Sehingga
bisa
guru
dapat
guru
dan
anak,
membeda-bedakan
iklim
teman
kelas
dan
juga
mau
2005: 127) bahwa hubungan yang baik antara
823
Hubungan Iklim Kelas.... (Ulfah Nur Azizah)
sesama anak dapat menunjang terciptanya iklim
waktu, mengerjakan tugas sesuai dengan perintah
kelas yang kondusif bagi anak dalam mengikuti
guru. Paling penting adalah ingin mengikuti
pembelajaran. Anak akan merasa akrab dengan
kegiatan. Karena menurut Nasution dalam Nyayu
sesamanya tanpa ada rasa tidak senang kepada
Khodijah (2014: 151) bahwa memotivasi anak
teman dan akan menimbulkan suasana hati yang
berarti mengatur kondisi-kondisi sehingga ia
tenang dan aman untuk belajar sehingga tercipta
ingin melakukan apa yang dapat dikerjakan. Jika
aktivitas belajar yang lebih baik. Dengan begitu
anak sudah ingin untuk mengerjakan kegiatan,
anak akan lebih termotivasi untuk mengikuti
bisa dibilang bahwa anak tersebut sudah memiliki
pembelajaran.
motivasi. Memiliki motivasi yang tinggi bisa
Motivasi pada dasarnya terbagi menjadi
dikarenakan anak sudah mengikuti pembelajaran
dua, yaitu motivasi instrinsik (dari dalam diri)
selama dua semester sehingga sudah terbiasa dan
dan ekstrinsik (dari luar). Pada anak usia dini
mampu mengerjakan tugas dengan baik sehingga
motivasi lebih banyak didapat dari luar dirinya.
kemampuan anak sudah berkembang dengan
Karena kebanyakan anak melakukan suatu hal
baik.
karena ingin mendapatkan sesuatu misalnya
hadiah atau
pujian. Hal ini senada dengan
Anak yang memiliki motivasi sedang
adalah
anak-anak
yang
sudah
mampu
pendapat menurut (Schunk, Dale H., Pintrich,
mengerjakan tugas sesuai dengan perintah yang
Paul R & Meece, Judith L., 2012: 357) individu
diberikan, tetapi anak tidak mengerjakannya
yang termotivasi secara ektrinsik mengerjakan
sampai selesai. Sementara untuk anak yang
tugas karena mereka meyakini bahwa partisipasi
memiliki motivasi rendah, anak tidak mau
tersebut akan menyebabkan berbagai konsekuensi
mengerjakan tugas yang diberikan. Jika anak
yang diinginkan, seperti mendapat hadiah, pujian,
tidak termotivasi dalam mengerjakan tugas, anak
dan terhindar dari hukuman. Seperti halnya anak-
kurang dapat mencapai tujuan pembelajaran.
anak yang menginginkan nilai bintang empat
Yaitu
dalam setiap tugas yang telah dikerjakan. Dalam
berkembang. Hal ini sesuai dengan pendapat
penelitian ini, iklim kelas menjadi faktor dari luar
Ahmad Rohani (20014: 11) bahwa salah satu
yang mempengaruhi motivasi anak. Karena iklim
fungsi motivasi adalah memusatkan perhatian
kelas lebih menitikberatkan pada hubungan anak
peserta didik pada tugas-tugas tertentu yang
dengan orang lain yaitu guru dan teman-
berhubungan dengan pencapaian tujuan belajar.
temannya.
Pada
Motivasi anak TK Kelompok B di Gugus
1
Kecamatan
Minggir
ini
sebagian
besar
kemampuan
dasarnya
anak
motivasi
menjadi
diperlukan
kurang
untuk
mencapai suatu tujuan. Begitu juga bagi anak,
motivasi ini dapat membantu anak dalam
termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini diketahui
mencapai
dari perilaku anak saat mengikuti pembelajaran.
perkembangan yang optimal. Walaupun motivasi
Sebagian besar anak sudah mampu mengerjakan
anak lebih banyak berasal dari luar dirinya.
tugas sampai selesai, menyelesaikan tugas tepat
tujuan
pembelajaran
yaitu
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 8 Tahun ke-5 2016 824
Kelas di TK Gugus 1 ini sebagian besar
membuat kemampuan anak menjadi optimal
hanya memiliki kelas Kelompok B saja, sehingga
sehingga anak-anak mengikuti dan mengerjakan
ada beberapa anak yang sebenarnya belum masuk
kegiatan
dalam Kelompok B, terpaksa harus masuk dalam
meengerjakan tugas setiap hari membuat anak
kelas tersebut, karena tidak ada kelas yang lain.
mudah menyelesaikan tugas sesuai dengan
Pemberian tugas seringkali disamakan dengan
perintah yang diberikan. Dengan pengalaman
anak
yang
tersebut anak sudah merasa mampu untuk
seharusnya belum mampu diberikan tugas yang
mengerjakan tugas, sehingga termotivasi untuk
belum sesuai dengan usianya harus berusaha
mengerjakan dengan baik. Hal ini sesuai dengan
untuk menyelesaikannya. Hal ini membuat anak
pendapat Dimyati dan Mudjiono (2009: 97-100)
kurang semangat mengerjakan kegiatan. Sehingga
bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi
seringkali bermalas-malasan dalam mengerjakan
anak untuk melaksanakan tugas perkembangan.
kelompok
B.
Akibatnya
anak
dengan
sangat
baik.
Pengalaman
tugas. Bahkan ada yang tidak mau mengerjakan
Kondisi siswa saat dilakukan penelitian
tugas sama sekali. Beberapa anak ini tanpa
sebagian besar dalam keadaan baik, sehingga
sengaja menjadi sampel dalam penelitian.
sangat
mempengaruhi
semangatnya
dalam
Dari pengujian yang telah dilakukan,
mengikuti pembelajaran. Kondisi siswa yang
iklim kelas memberikan sumbangan efektif
mempengaruhi motivasi belajar menurut Dimyati
sebesar 8,8 % untuk motivasi anak. Hasil ini
dan Mudjiono (2009: 97-100) meliputi kondisi
didapat dari rumus sumbangan efektif dengan
jasmani dan rohani. Saat penelitian anak-anak
mengkuadratkan
yang
dalam keadaan sehat, gembira dan antusias
diperoleh yaitu sebesar 0,296. Sedangkan 91,2%
mengikuti pembelajaran. Kondisi lingkungan
kemungkinan dipengaruhi
oleh faktor lain.
siswa saat mengikuti pembelajaran juga sudah
Karena faktor yang mempengaruhi motivasi
diusahakan dengan baik. Iklim kelas yang
sangatlah
yang
dimiliki sebagian kelas di Gugus 1 sudah
dimungkinkan mempengaruhi motivasi seperti
termasuk dalam kategori tinggi, hal ini juga akan
yang dikemukakan oleh Wlodkowski dan Jaynes
membuat motivasi anak mengikuti pembelajaran
(dalam Priyatna Hadinata, 2009) yaitu budaya,
juga. Salah satu yang paling mendukung adalah
keluarga, sekolah, dan kepribadian. Kemudian
pergaulan siswa yang rukun satu sama lain,
unsur-unsur lain yang dikemukakan oleh Dimyati
membuat anak menjadi lebih semangat mnegikuti
dan Mudjiono (2009: 97-100). Yaitu kemampuan
pembelajaran, tanpa ada rasa takut dan tertekan.
siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan siswa,
Unsur-unsur
dinamis
serta unsur-unsur dinamis dalam belajar dan
pembelajaran
yang
pembelajaran.
pengalaman dengan teman sebayanya serta
koefisien
banyak.
korelasi
Beberapa
hal
Kemampuan anak TK Kelompok B di
Gugus 1 Kecamatan Minggir, sebagian besar
sudah baik. Pembelajaran selama dua semester
dalam
belajar
mempengaruhi
dan
adalah
lingkungan di sekitar anak yang sudah dalam
keadaan baik.
825 Hubungan Iklim Kelas.... (Ulfah Nur Azizah)
Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa
e. Memberikan pendampingan yang menyeluruh
iklim kelas bukan satu-satunya faktor mutlak
kepada semua anak terutama anak yang masih
yang
memiliki motivasi yang rendah.
mempengaruhi
motivasi
anak
dalam
mengikuti pembelajaran. Dari hasil yang didapat
Bagi
peneliti
selanjutnya,
supaya
dari penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis
menggunakan variabel bebas lain yang diduga
yang peneliti ajukan dapat diterima. Yaitu ada
lebih berpengaruh besar terhadap motivasi anak
hubungan yang signifikan dari iklim kelas dan
TK Kelompok B. Peneliti selanjutnya juga
motivasi pada anak TK Kelompok B di Gugus 1
diharapkan lebih memperhatikan faktor-faktor
Kecamatan Minggir, Sleman, Yogyakarta.
lain yang berpengaruh terhadap motivasi anak TK
Kelompok B.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan
DAFTAR PUSTAKA
hasil
analisis
data
dan
pembahasan yang telah dikemukakan pada bab
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa terdapat hubungan antara iklim kelas dan
motivasi pada anak TK Kelompok B di Gugus 1
Kecamatan, Minggir, Sleman, Yogyakarta. Hal
ini ditunjukkan dari koefisien korelasi yang
dihasilkan sebesar 0,296 dan nilai signifikansi
sebesar 0,001 (p < 0,05). Hal ini berarti semakin
tinggi iklim kelas, maka semakin tinggi motivasi
Ahmad Rohani. (2004). Pengelolaan pengajaran.
Jakarta: Rineka Cipta.
Ali Muhtadi. (2005). Menciptakan iklim kelas
(Classroom Climate) yang kondusif dan
berkualitas dalam proses pembelajaran.
Majalah Ilmiah Pembelajaran, Nomor 2,
Volume 1.
Dale H. Schunk, Paul R. Pintrich & Judith L.
Meece.
(2012).
Motivasi
dalam
pendidikan: teori, penelitian, dan aplikasi.
Penerjemah: Ellys Tjo. Jakarta: Indeks.
Danar Santi. (2009). Pendidikan anak usia dini
antara teori dan praktik. Jakarta: Indeks.
anak. Begitu sebaliknya, jika iklim kelas rendah
Dimyati & Mudjiono. (2006). Belajar dan
pembelajaran. Jakarta: Asdi Mahasatya.
maka motivasi anak juga rendah
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka saran yang dapat diberikan
kepada guru TK Kelompok B adalah:
a. Guru lebih mengoptimalkan perannya dalam
Nyayu Khodijah. (2014). Psikologi pendidikan.
Jakarta: Rajawali Press.
Priyatna Hadinata. (2009). Iklim kelas dan
motivasi belajar siswa SMA. Jurnal
Psikologi, Nomor 1, Volume 3.
yang
Rusdinal & Elizar. (2005). Pengelolaan kelas di
taman kanak-kanak. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan
Pendidikan Tenaga Kependidikan dan
Ketenagaan Perguruan Tinggi.
d. Mengajak anak untuk lebih terbuka terhadap
Sardiman. (2007). Interaksi & motivasi belajar
mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
membangun iklim kelas.
b. Lebih konsisten memberikan anak kesempatan
dalam mengambil keputusan.
c. Menyelenggarakan
pembelajaran
mengutamakan keaktifan anak.
kesulitan yang dihadapi.
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 8 Tahun ke-5 2016 826
Tarmidi dan Lita Hadiati. (2005). Prestasi belajar
ditinjau dari persepsi siswa terhadap Iklim
kelas pada siswa yang mengikuti program
percepatan belajar. Jurnal Psikologi,
Volume 1. Halaman 22.
Download