9 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian

advertisement
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Kajian Pustaka
1. Penelitian Terdahulu
Peneliti menemukan penelitian sebelumnya menganai novel Orang-Orang
Proyek karya Ahmad Tohari. Berikut beberapa penelitian tersebut:
1. Skripsi tulisan Alfian Khoirul Sujatmiko, Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Universitas Muhammadiyah Surakarta (2015) yang berjudul
Aspek Moral dalam Novel Orang-Orang Proyek karya Ahmad Tohari:
Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar
Sastra di SMA. Skripsi ini membahas pendeskripsian latar sosio-historis
pengarang Ahmad Tohari dan struktur yang membangun dalam novel
Orang-orang Proyek karya Ahmad Tohari ditinjau dari sosiologi sastra,
serta aspek moral yang terkandung dalam novel Orang-orang Proyek dan
implementasi aspek moral sebagai pembelajaran sastra di SMA. Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Kesimpulan dari penelitian
ini melalui karya, penulis ingin mengangkat tokoh orang kecil yang
tertindas. Dilihat latar sosialnya kehidupan orang kecil menjadi korban
penguasa.
2. Skripsi tulisan Choirul Lutfi Bastoni, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas
Sastra, Universitas Negeri Malang (2011) yang berjudul Kepribadian
Tokoh Utama dalam novel Orang-Orang Proyek karya Ahmad Tohari.
Skripsi ini memfokuskan pembahasan pada pendeskripsian kepribadian
9
10
tokoh utama dalam novel Orang-Orang Proyek karya Ahmad Tohari
dengan menggunakan pendekatan psikologi Sigmund Freud. Penelitian ini
menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan orientasi teoretis
analisis isi. Kesimpulan penelitian ini tokoh utama yaitu Kabul lebih
banyak didominasi oleh energi id sehingga segala bentuk perbuatan dan
pemikirannya. Id yang berasal dari wilayah ketidaksadaran tokoh Kabul
terbentuk dari pengalamannya di masa lalu yang kembali muncul
kepermukaan dalam bentuk energi yang lainnya. Kekuatan id yang
menguasai tokoh Kabul banyak di dominasi oleh bentuk kecemasan yang
muncul dari tokoh Kabul yang banyak mendapat tekanan yang berasal dari
keadaan yang terjadi di lingkungannya maupun dari tokoh lain baik itu
berupa tekanan yang berupa fisik maupun psikis.
3. Skripsi tulisan Juniastuti Minasari, Jursan Sastra Indonesia, Fakultas
Sastra, Universitas Negeri Malang (2012) yang berjudul Kegunaan Unsur
Bahasa Jawa Novel Orang-Orang Proyek Karya Ahmad Tohari. Skripsi
ini membahas unsur-unsur serta kegunaan bahasa Jawa dalam novel
tersebut. Bahasa Jawa adalah salah satu bahasa lokal yang digunakan
pengarang untuk menciptakan keindahan dalam karya sastra. Kesimpulan
pada penelitian ini adalah (1) bahasa Jawa yang digunakan pada novel
OOP karya Ahmad Tohari ditemukan 292 bahasa yang terdiri atas
penyisipan unsur berupa kata dasar sebanyak 79.10%, penyisipan unsur
berupa kata turunan sebanyak 16.43%, penyisipan unsur berupa frasa
sebanyak 3.42 %, penyisipan unsur berupa klausa 1.02 %. Penggunaan
bentuk bahasa Jawa dalam novel OOP yang terdiri atas kata dasar, kata
11
turunan, dan frasa. Kata dasar dan kata jadian diklasifikasikan berdasarkan
jenis kata. Frasa yang ditemukan dalam novel OOP adalah frasa
endosentris. (2) hasil analisis makna bahasa Jawa yang terdiri atas makna
makna denotatif, makna konotatif, makna kontekstual dan makna
simbolik. Makna konotatif sebagian besar menggunakan nilai rasa yang
positif dan menggunakan bahasa yang sopan. (3) fungsi berdasarkan
fungsi komunikasi kultural atau budaya Jawa. Fungsi komunikasi kultural
dilihat dari fungsi kata jadian, fungsi kata ulang, fungsi kata majemuk dan
fungsi frasa, fungsi kata sapaan dan fungsi prokem bahasa Jawa. Fungsi
kultural atau budaya berhubungan dengan etnis Jawa, dan kehidupan Jawa.
Fungsi berdasarkan fungsi untuk percakapan atau pembicaraan antar tokoh
berdasarkan stratifikasi sosialnya. Selanjutya adalah fungsi imajinasi.
Fungsi imajinasi ditunjukkan pada latar belakang tokoh, latar budaya
Jawa, kosakata yang dipakai pengarang dan latar belakang pengarang.
4. Skripsi tulisan Andrey Pranata, Fakultas Sastra, Universitas Sumatera
Utara (2009) yang berjudul Novel Orang-Orang Proyek karya Ahmad
Tohari: Analisis Sosiologi Sastra. Skripsi ini membahas penerapan
struktural dan sosiologis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode membaca heuristik dan hermeneutik. Penelitian ini
menguraikan struktur novel Orang-Orang Proyek yang mencakup latar,
alur, penokohan, dan tema; dan menguraikan nilai-nilai sosiologis yang
terdapat dalam novel Orang-Orang Proyek. Serta terdapat nilai-nilai sosial
yang terdapat pada novel OOP yang dapat diterima serta menambah
pengetahuan untuk masyarakat.
12
5. Skripsi tulisan Komang Ayu Agustina, Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Ganesha
(2012) yang berjudul Analisis Strukturalisme Genetik pada novel OrangOrang Proyek Serta Kaitannya dengan novel Ronggeng Dukuh Paruk
karya Ahmad Tohari. Analisis ini menggunakan pendekatan strukturalisme
genetik
deskriptif.
Kesimpulan
penelitian
ini
untuk
menemukan
menemukan hubungan penciptaan unsur intrinsik dalam novel OrangOrang Proyek dan Ronggeng Dukuh Paruk. Pandangan social Ahmad
Tohari dalam novel Orang-Orang Proyek dan Ronggeng Dukuh Paruk
adalah humanisme universal yang terdiri dari pendapat keagamaan,
kesenian, sosial, budaya, politik, dan nilai moral. Serta, struktur sosial
dalam novel Orang-Orang Proyek dan Ronggeng Dukuh Paruk dibagi
menjadi dua, yaitu lembaga pemerintah dan agama dengan ada homologi
antara struktur teks dan struktur sosial dalam novel Orang-orang Proyek
dan Ronggeng Dukuh Paruk.
6. Skripsi tulisan Gunawan, Jurusan Pendidikan Bahasa-Sastra Indonesia dan
Daerah,
Fakultas
Keguruan
dan
Ilmu
Pendidikan,
Universitas
Muhammadiyah Surakarta (2010) yang berjudul Konflik Batin Tokoh
Kabul dalam novel Orang-Orang Proyek karya Ahmad Tohari: Tinjauan
Psikologi Sastra dengan Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif. Hasil
penelitian menunjukkan adanya tiga jenis konflik batin yang dialami tokoh
Kabul dalam novel Orang-Orang Proyek karya Ahmad Tohari yaitu (1)
konflik mendekat-mendekat, yang terdiri atas (a) konflik batin antara dua
pilihan yang mulia, (b) konflik batin antara perasaan bahagia dengan
13
kesusahan; (2) konflik mendekat-menjauh, yang terdiri atas (a) konflik
batin antara kejujuran dan kecurangan, (b) konflik batin ketika
mempertahankan idealisme, (c) konflik batin antara tanggung jawab dan
beban pekerjaan yang berat (d) konflik batin antara ketulusan dan paksaan
dalam membantu, (e) konflik batin mengenai keinginan menikah, (f)
konflik batin antara perasaan cinta dan merebut pacar orang lain; (3)
konflik menjauh-menjauh, terdiri atas (a) konflik batin akibat terjadi
kecurangan di masyarakat, (b) konflik batin akibat adanya tekanan,
ketidaknyamanan, dan kecurangan.
7. Skripsi tulisan Agustin Ayuningtyas, Program Studi Bahasa dan Sastra
Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang (2009) yang
berjudul Interaksi Sosial pada Novel Orang-Orang Proyek Karya Ahmad
Tohari. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis, dengan
pendekatan sosiologis. Berdasarkan hasil dari penelitian interaksi sosial
(1) Wujud akomodasi, berupa mengurangi masalah perbedaan suku,
budaya dan kedudukan pekerjaan antarsesama. Dengan cara menyatukan
pendapat sehingga kedua belah pihak sama-sama memahami dan juga
bagaimana manusia dapat berinteraksi dengan makluk hidup lainnya dan
alam di sekitarnya, (2) Wujud asimilasi yang berupa bagaimana
menyatukan sikap yang sama antara sesama manusia, seperti memahami
dan menghormati pendapat orang lain, (3) Wujud persaingan yang berupa
bagaimana mencari kebenaran dan kebutuhan hidup yang sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki melalui pendidikan di dalam keluarga maupun
14
di dalam lingkungan sekitarnya, (4) Wujud kontravensi berupa keraguan
antar sesama mengenai sikap seseorang yang tidak tegas dalam melakukan
sebuah tindakan. Seperti memfitnah orang, menyangkal pernyataan orang,
dan membenci sehingga tidak memikirkan ketenteraman antar sesama.
8. Skripsi tulisan Andi Dwi Handoko, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sebelas Maret (2010) yang berjudul Novel OrangOrang Proyek dan Kaitannya dengan Trilogi Novel Ronggeng Dukuh
Paruk karya Ahmad Tohari (Analisis Strukturalisme Genetik). Penelitian
ini berbentuk deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan
strukturalisme genetik. Metode yang digunakan adalah metode dialektik.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) ada keterjalinan
antarunsur intrinsik dalam novel Orang-Orang Proyek dan Trilogi novel
Ronggeng Dukuh Paruk; (2) pandangan dunia Ahmad Tohari dalam novel
Orang-orang Proyek dan Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk adalah
pandangan humanisme universal yang terdiri dari pandangan religius,
kesenian, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan nilai moral; dan (3)
struktur sosial dalam novel Orang-Orang Proyek dan Trilogi novel
Ronggeng Dukuh Paruk dibagi menjadi dua, yakni institusi pemerintahan
dan religi serta ada homologi antara struktur teks dan struktur sosial dalam
novel Orang-orang Proyek dan trilogi novel Ronggeng Dukuh Paruk.
9. Tesis tulisan Widowati, Universitas Gajah Mada (2005) yang berjudul
Korupsi dalam Novel Orang-Orang Proyek Karya Ahmad Tohari (Kajian
Sosiologi Sastra). Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.
Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa novel menjadi salah satu
15
alat bagi pengarang sebagai wakil dari masyarakat untuk mengkritisi
pemerintah atas tindakan korupsi yang terjadi pada masa Orde Baru, dan
novel juga memiliki tujuan untuk memberikan kontribusi terhadap
pengembangan ilmu sastra, khususnya dalam menerapkan teori sosiologi
sastra dalam novel.
10. Tesis tulisan Abdul Halim Bin Bandan, Fakulti Bahasa Moden dan
Komunikasi, Universiti Putra Malaysia (1999) yang berjudul Cerita
Rakyat Kaum Bajau Sempona, Sabah: Suatu Analisis Citra Masyarakat.
Penelitian ini membahas tentang cerita rakyat kaum Bajau di daerah
Sempoma dengan analisis pendekatan sosiologi. Sebanyak 15 cerita yang
dijadikan sampel kajian untuk menganalisis lebih mendalam mengenai
pola-pola sosiologi. Meliputi unsur sosial (dari aspek kepercayaan,
pekerjaan, penggunaan masa, tingkah lakum keselamatan diri sendiri,
pemikiran, moral, keluarga, cita-cita, agama dan lain-lain), unsur politik
dan unsur ekonomi masyarakat Bajau. Penelitian ini diperoleh melalui
informan dari berbagai golongan. 15 cerita dari 6 orang informan semua
dari masyarakat Bajau serta masyarakat Sabah.
Teori analisis penelitian ini menggunakan teori Alan Swingewood
(1972). Kajian ini menunjukan bagaimana masyarakat Bajau yang
memiliki ciri yang sama dengan bangsa Melayu, dengan kata lain
menjelaskan masyarakat Bajau adalah berbangsa Melayu Jati. Mereka
merupakan sebagian dari bangsa Melayu yang kini berasa di seluruh
Kepulauan Melayu (Semenanjung Malaysia, Kepulauan Indonesia, Selatan
16
Thai, Singapura, Brunei Darussalam, Kepulauan Borneo dan Kepulauan
Filipina).
11. Tesis tulisan Lalu Irsyad Kabul, S2 Sastra Universitas Gajah Mada
Yogyakarta (2011) yang berjudul Refleksi Tentang Tenaga Kerja Wanita
Indonesia (TKWI): Tinjauan Sosiologi Sastra Terhadap Novel Galaksi
Kinanthi Karya Tasaro GK. Penelitian ini membahas perlakuan tidak
manusiawi terhadap Tenaga Kerja Wanita Indonesia (selanjutnya disingkat
TKWI) yang terdapat dalam karya sastra dan dilihat melalui novel Galaksi
Kinanthi (selanjutnya disingkat GK) karya Tasaro GK menggunakan
analisis dengan teori sosiologi sastra oleh Alan Swingewood. Hasil
penelitian yang disusun dalam tesis ini menunjukkan bahwa: 1) novel GK
yang diterbitkan pada tahun 2009 atau pada era reformasi memiliki
relevansi dengan konteks zaman yang melahirkannya. Termasuk di
dalamnya adalah lingkungan sosial budaya yang menjadi latar penciptaan
novel GK. Kondisi ekonomi dan politik yang tidak stabil pada era
reformasi mempengaruhi kondisi sosial masyarakat Indonesia seperti yang
diperlihatkan melalui problem sosial yang dialami para tokoh di dalam
cerita; 2) perlakuan tidak manusiawi terhadap TKWI dalam novel GK
yang menjadi masalah dalam penelitian ini memperlihatkan gambaran
realitas kehidupan yang kerap dialami masyarakat terutama yang menjadi
TKWI. Perlakuan tidak manusiawi yang menimpa sebagian TKWI di luar
negeri yang terdapat dalam novel GK antara lain, gaji yang tidak pernah
dibayar, pelecehan seksual dan pemerkosaan, penyiksaan secara fisik dan
mental, dan eksploitasi jam kerja; 3) hadirnya perlakuan tidak manusiawi
17
terhadap TKWI dalam novel GK sangat bermanfaat sebagai titik tolak
refleksi atas keadaan yang terjadi pada masa kini; 4) faktor-faktor yang
menyebabkan masyarakat menjadi TKWI antara lain persoalan tekanan
ekonomi, perdagangan manusia (human trafficking), dan kecilnya
kesempatan kerja. 5) faktor-faktor tersebut mempunyai hubungan dengan
persoalan kemiskinan. Fakta menunjukkan bahwa sebagian TKWI berasal
dari daerah-daerah atau wilayah yang kurang menguntungkan secara
ekonomi dan sosial, dalam arti miskin karena tanahnya kurang subur
ataupun miskin kesempatan kerja meskipun tanahnya subur. Dalam novel
GK, persoalan kemiskinan ini ditunjukkan oleh tokoh yang hidup di
daerah Gunung Kidul, satu daerah di Yogyakarta yang pernah menjadi
ikon daerah miskin di Indonesia.
Berdasarkan tinjauan objek material maka novel Orang-Orang Proyek
cenderung diteliti menggunakan kajian strukturalisme genetik, psikologi sastra,
unsur kegunaan bahasa Jawa dan sosiologi sastra. Penelitian ini menggunakan
kajian sosiologi sastra sama dengan penelitian sebelumnya, tetapi objek formalnya
berbeda. Oleh karena itu, penelitian dengan judul kegagalan sistem demokrasi
layak dilakukan.
2. Landasan Teori
Sastra merupakan ciptaan sosial yang memunculkan sebuah gambaran
(cermin) kehidupan, yang mencangkup hubungan antarmanusia, masyarakat,
maupun peristiwa yang terjadi di dalam lingkungan masyarakat. Menurut
Swingewood dan Laurenson (1972:31), karya sastra bukanlah sebagai artefak,
18
melainkan hasil proses dialektika pemikiran (imajinasi) yang dapat dijadikan
dokumen sosial-budaya. Sastra tidak hanya memberi dampak pada masyarakat,
tetapi juga menerima dampak dari masyarakat. Hasil dari imajinasi seorang
pengarang yang dituangkan dalam sebuah tulisan disebut sebagai karya sastra.
Karya sastra mampu merangkum sekian peristiwa yang dapat dijelaskan
dengan sistematis dan terperinci melalui metode sosiologi yang kemudian disebut
sebagai sosiologi sastra (Wahyudi, 2013: 89). Menurut Swingewood dan
Laurenson (1972: 11-12) sosiologi adalah pendekatan ilmiah yang menekankan
analisis secara objektif tentang manusia dalam masyarakat, tentang lembaga
kemasyarakatan, dan proses-proses sosial. Sastra juga berkaitan dengan dunia
kemasyarakatan dan memiliki keinginan melakukan perubahan terhadap dunia
kemasyarakatan. Berkaitan dengan sastra dan masyarakat, Swingewood dan
Laurenson (1972:13) menyajikan tiga konsep dalam pendekatan karya sastranya,
yaitu sastra sebagai refleksi/cerminan zaman, sastra dalam hubungannya dengan
kesejahteraan dan sejarah karya sastra.
1. Karya sebagai Refleksi Sosial
Perspektif yang paling popular mengambil aspek dokumenter
sastra yang memberikan perhatian pada cerminan zaman (Swingewood
dan Laurenson, 1972:13). Maksudnya adalah dokumen yang dapat
digunakan untuk melihat suatu fenomena dalam masyarakat pada masa
tersebut. Inilah yang kemudian diistilahkan sebagai dokumentasi sastra
yang merujuk pada cerminan zaman. Swingewood menempatkan karya
sastra sebagai refleksi langsung (cerminan) berbagai aspek struktur
sosial, hubungan kekeluargaan, konflik kelas, trend lain yang mungkin
19
muncul, dan komposisi populasi. Selanjutnya, karya sastra diposisikan
sebagai sentral diskusi yang menitikberatkan pada pembahasan intrinsik
teks dengan menghubungkannya terhadap fenomena yang terjadi pada
saat karya tersebut diciptakan. Menurut Ratna (2002: 35), pada dasarnya
kejadian yang terkandung dalam karya sastra merupakan prototipe
kejadian yang pernah atau mungkin terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Ratna (2002: 36), dalam masyarakat terkandung faktafakta yang tak terhitung jumlah dan komposisinya. Fakta-fakta dalam
pandangan sosiologi dengan sendirinya dipersiapkan dan dikondisikan
oleh masyarakat dan eksistensinya selalu dipertimbangkan dalam
antarhubungan dengan fakta sosial lain yang juga telah dikondisikan
secara sosial. Fakta sosial sendiri bersumber di dalam masyarakat, baik
masyarakat secara keseluruhan maupun kelompok-kelompok tertentu.
Menurut Swingewood (1972:14), hubungan antara pengalaman
tokoh yang imajiner dengan sejarah, tema, dan gaya merupakan cara
yang relevan untuk mengetahui keterkaitan karya sastra dengan pola
masyarakat yang terletak di luar teks. Adanya sebuah kebenaran dari
sebuah karya sastra dan masyarakat bersandar pada nilai-nilai otentik
kemanusiaan, antara lain kebutuhan, aspirasi, dan hasrat yang termediasi
melalui interaksi sosial.
2. Kepengarangan dan Produksi
Perspektif kedua tentang sosiologi sastra mengambil cara lain
dengan memberikan penekanan pada bagian produksi dan lebih khusus pada
situasi sosial penulis (Swingewood dan Laurenson, 1972:17). Pendekatan
20
oleh Swingewood dipindahkan dari pembahasan karya sastra ke
pembahasan situasi produksi karya sastra, khususnya situasi pengarang.
Menurut Ratna (2002:100-101), pola hubungan antara karya sastra
dengan masyarakat dipandang sebagai pola yang selalu berada dalam proses
perubahan. Dinamika pola hubungan mengimplikasikan pengaruh artistik
seni sastra atas struktur sosial dalam kondisi struktur intrinsik karya yang
juga berubah. Perubahan struktur sosial sebagai akibat perubahan
infrastruktur sosial ekonomi yang mempengaruhi pola perilaku masyarakat
secara keseluruhan, termasuk penerimaan terhadap rangsangan-rangsangan
etis dan estetis. Sebagian pola perubahan ditranformasikan dan dibakukan
dalam kerangka pemahaman praktis untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
yang dapat dimanfaatkan langsung dalam kehidupan sehari-hari. Karya
sastra, sama seperti karya seni pada umumnya yang berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan praktis, yaitu berbagai kebutuhan yang
memiliki kaitan dengan ekonomi dan politik.
3. Sejarah dan Karya Sastra
Perspektif ketiga menuntut satu keahlian yang lebih tinggi,
mencoba melacak bagaimana suatu karya sastra benar-benar diterima oleh
masyarakat tertentu pada suatu momen sejarah. Maksudnya, ialah
memfokuskan perhatian pada penerimaan masyarakat terhadap karya yang
berhubungan dengan cerita yang mengandung unsur sejarah (Swingewood
dan Laurenson, 1972:21).
Menurut Ratna (2002: 104), novel dianggap sebagai genre yang paling
memadai untuk menerjemahkan kompleksitas struktur sosial. Novel dengan
21
demikian merupakan pertemuan antara kesadaran sosial dengan kesadaran
tertinggi subjek pengarang (kreator), sekaligus membuktikan kapasitas intuitif
sastra dalam merefleksikan keadaan sosial. Unsur-unsur karya sastra, baik dalam
bentuk struktur ide, seperti etika, emansipasi, dan religi, maupun dalam bentuk
unit-unit sosial, seperti politik, ekonomi, dan hukum dianggap fakta-fakta kultural
yang perlu ditampilkan. Sebagai gejala sosial, unsur tersebut merupakan referensi
kondisi sosiohistoris tertentu (dalam Ratna, 2002: 340).
Pada penelitian ini, penulis akan fokus pada pembahasan karya sebagai
cerminan masyarakat yang terdapat dalam novel Orang-Orang Proyek. Penulis
juga akan membahas mengenai gagalnya sistem demokrasi yang terjadi pada masa
Orde Baru yang tercermin pada novel tersebut.
22
B. Kerangka Pikir
Kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Pada tahap awal penulis menentukan objek material dan objek formal
sebagai bahan penelitian. Karya sastra sebagai cerminan masyarakat dapat
menjadi media untuk meneliti sosiologi sastra. Novel Orang-Orang
Proyek dipandang sebagai cerminan masyarakat Indonesia pada Masa
Orde Baru. Melalui novel ini pengarang memberikan informasi mengenai
sejarah masa lalu.
2.
Tahap kedua penulis mulai menentukan latar belakang masalah dan
perumusan masalah. Penulis menemukan permasalahan mengenai sistem
demokrasi yang dibelenggu oleh penguasa Orde Baru.
3.
Tahap ketiga adalah menentukan teori yang digunakan untuk menganalisis
permasalahan tersebut. Penelitian mengenai cerminan masayarakat masa
Orde Baru dalam novel Orang-Orang Proyek dikaji menggunakan analisis
sosiologi sastra.
4.
Tahap keempat penulis menentukan metode dan teknik analisis data.
Teknik analisis data yang digunakan adalah metode analisis mimesis, yaitu
mengungkap bagaimana kekuasaan, penguasa yang otoriter, dan kondisi
masa Orde Baru
5.
Tahap kelima analisis dengan cara mendeskripsikan sistem demokrasi,
ketidakadilan hak politik, dan suara masyarakat yang dibelenggu, serta
praktik partai politik yang mendominasi.
6.
Tahap akhir adalah penarikan kesimpulan, yaitu menyimpulkan hasil
analisis permasalahan dari penelitian ini. Berikut bagan kerangka pikir:
23
Bagan Kerangka Pikir Penelitian
Novel Orang-Orang Proyek
karya Ahmad Tohari
Sosiologi Sastra
Kegagalan Sistem Demokrasi
Deskripsi kegagalan sistem
Situasi sosial dan politik yang
demokrasi
tercermin pada novel Orang-
yang
tercermin
dalam novel Orang-Orang
Proyek
Kesimpulan
Orang Proyek
Download