INTERAKSI SOSIAL MAHASISWA PENDIDIKAN JARAK JAUH

advertisement
INTERAKSI SOSIAL MAHASISWA PENDIDIKAN JARAK JAUH
(Kasus Pemanfaatan Forum Komunitas FISIP UT Pada Website www.ut.ac.id)
Boedi Oetoyo ([email protected])
Universitas Terbuka
Pardamean Daulay ([email protected] )
UPBJJ-UT Surabaya
ABSTRACT
One of the problems faced by distance learning institution is the of lack interaction between
students and lecturers. To solve this problems, Universitas Terbuka (UT) where media
internet condeneted a facility of community forum service in UT website. This research aim
is to describe UT student interaction pattern in the community forum, during registration
2006.2 until 2007.1. This research used qualitative description by applying content analysis
approach. Result of the research shows that there were 1.201 email, with 1.293 problems,
which submitted by 479 students. The most intensive problems were interaction personal
(25,90%), general issues (14,24%), score or examination (11,91%), tutorial (10,99%),
module (6,58%), learning material substance (4,08%), the learning strategies (4,08%),
TAP/UKT (4,00%), TM/LM (3,41%), registration (3,41%), graduation (2,33%), curriculum
(1,58%), accreditation (1,58%), scholarship (0,92%), school fee (0,58%), credit switching
(0,42%), and diploma (0,17%), beside that it shows that emerging interaction pattern leads
to associative pattern.
Key words: community forum, distance learning, interaction pattern, online
Salah satu kelemahan dalam penyelenggaraan sistem belajar jarak jauh (SBJJ) adalah
kurangnya interaksi antara mahasiswa dengan dosen. Ketika mahasiswa mengalami kesulitan
belajar, mereka tidak dapat memperoleh masukan dari dosen tentang kesalahan yang mereka
lakukan, hasil belajar yang telah mereka tempuh, dan mereka juga tidak mendapatkan penyelesaian
dengan cepat. Kondisi ini mengakibatkan kurangnya aspek penguatan terhadap keberhasilan belajar
mahasiswa sehingga dapat akan menurunkan motivasi belajar dan tidak jarang memutuskan untuk
tidak meneruskan studinya.
Kendala kurangnya interaksi ini dapat dijembatani dengan memanfaatkan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi (telematika), khususnya keberadaan jaringan Internet yang
memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah, sebagaimana yang dikemukakan Kristiadi (2003)
bahwa pembelajaran melalui media internet dapat didesain agar lebih komunikatif dan interaktif,
sehingga mampu meningkatkan kualitas pembelajaran serta memperluas jangkauan dan
cakupan, terutama untuk sasaran kelompok masyarakat berbeda melalui sistem pembelajaran
berbasis internet (e-learning) atau virtual learning. Melalui jaringan internet mahasiswa
dimungkinkan melakukan interaksi dengan mahasiswa lainnya maupun dengan dosen secara
jarak jauh dan juga dimungkinkan adanya umpan balik dari mahasiswa atau tutor terhadap
proses dan hasil belajar.
Universitas Terbuka (UT) sebagai perguruan tinggi negeri jarak jauh (PTJJ) di Indonesia
telah melakukan inovasi pembelajaran dengan menggunakan jaringan Internet. Pengembangan
layanan komunikasi melalui jaringan internet ini telah dilakukan sejak tahun 1996 melalui fasilitas
83
Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Volume 9, Nomor 2, September 2008, 83-100
website UT (Tim Uji Coba UT Online, 2002). Website UT terdiri dari tiga kolom atau fitur, yaitu menu
UT, menu UT Online dan Menu pendukung. Pada fitur menu UT Online terdapat dua fasilitas layanan
belajar yang dapat digunakan oleh mahasiswa untuk berkomunikasi, baik antarmahasiswa maupun
dengan tenaga pengajar, yaitu forum komunitas dan tutorial online. Tutorial Online diperuntukkan
bagi mahasiswa yang menginginkan pendalaman materi kuliah dan bagi mahasiswa yang
mengikutinya akan memperoleh nilai sebesar 15 % yang diakumulasikan dengan nilai UAS.
Sementara, forum komunitas merupakan layanan bantuan belajar dalam bentuk penyediaan sarana
diskusi antar mahasiswa yang dikemas melalui surat elektornik (mailing list). Mailing list adalah
perluasan dari e-mail dimana seseorang dapat mengirim pesan kepada sekelompok orang tertentu
yang telah terdaftar untuk bergabung dalam kelompok diskusi. Kelompok diskusi yang terbentuk di
dunia maya lebih dikenal dengan forum komunitas virtual (Bungin, 2006).
Forum komunitas UT Online dirancang khusus sebagai media komunikasi antara mahasiswa
UT dalam bentuk diskusi interaktif, sehingga mereka dapat saling tukar informasi, pemikiran, dan
saran yang berkaitan dengan kepentingan mereka selama kuliah di UT. Dengan demikian, layanan
forum komunitas ini setidaknya memiliki beberapa tujuan, antara lain (1) mahasiswa dapat
melakukan interaksi secara bebas dengan mahasiswa satu program studi atau dengan mahasiswa di
luar program studinya; (2) mahasiswa dapat bertukar informasi (sharing) atau berdiskusi tentang
masalah perkuliahan di UT, materi kuliah yang dirasa kurang jelas, dan masalah yang sifatnya lebih
pribadi; (3) mahasiswa dapat membentuk group atau kelompok (social formation) berdasarkan
preferensi yang sama; (4) membantu proses belajar mandiri; (5) dapat memperoleh umpan balik atas
berbagai masalah yang ditanyakan secara efisien, efektif, dan lebih murah dibandingkan bila mereka
menggunakan fasilitas lain.
Di samping itu, keberadaan forum komunitas ini dapat menjadi alternatif dalam mengurangi
minimnya interaksi langsung baik antara mahasiswa dengan mahasiswa ataupun mahasiswa dengan
dosen (tutor). Terbangunnya komunikasi dalam forum ini, dapat menjembatani segala harapan atau
aspirasi mahasiswa yang berkembang, terciptanya gagasan yang aspiratif, parametrik dan efektif,
serta dapat memicu munculnya berbagai ide kreatif dari mahasiswa UT sehingga dapat berpengaruh
positif terhadap kesuksesan belajarnya.
Berdasarkan pengamatan awal terhadap layanan forum komunitas ini, diketahui bahwa
jumlah anggota atau pengguna (users) sangat beragam dan sudah aktif melakukan diskusi.
Kecenderungan ini dapat diamati dari jumlah topik dan tanggapan yang disampaikan oleh
mahasiswa, mulai dari beberapa tanggapan dalam satu minggu, hingga belasan tanggapan dalam
satu hari. Hal ini sangat terkait dengan ketertarikan dan kesempatan mahasiswa untuk mengakses
internet dan berkaitan pula dengan topik bahasan yang sedang berkembang. Namun, interaksi
antarmahasiswa dalam forum komunitas itu belum dirasakan maksimal terutama dalam membahas
berbagai persoalan akademik termasuk juga dalam hal penyajian informasi yang up to date sesuai
dengan kebutuhan mahasiswa. Indikasi ini dapat dilihat dari pertama, secara umum mahasiswa
seolah pasif meskipun telah diberi kesempatan untuk bertanya, berpendapat, atau berdiskusi; kedua,
hanya mahasiswa tertentu saja yang mendominasi forum tersebut dan itu ditandai dengan
banyaknya topik dan tanggapan diskusi yang dikirim oleh mahasiswa yang bersangkutan; dan ketiga,
mahasiswa yang memanfaatkan layanan forum komunikasi tanpa persiapan sehingga tidak semua
mahasiswa mengakses internet.
Penelitian tentang pemanfaatan layanan UT Online selama ini telah banyak dilakukan.
Soekartawi (dalam Padmo, Sinar, & Belawati, 2004) menemukan bahwa pelaksanaan pembelajaran
melalui internet tidak dimanfaatkan secara baik oleh mahasiswa dengan indikator mahasiswa tidak
84
Oetoyo, Interaksi Sosial Mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh
rajin atau tidak sungguh-sungguh mengikutinya. Penelitian Sukarsih (2005) tentang pemanfaatan
layanan UT Online oleh mahasiswa UT, menemukan bahwa proporsi mahasiswa yang telah
mengenal UT Online tergolong tinggi (73,3%), namun mahasiswa yang memanfaatkan UT Online
tergolong kurang (26,1%). Di samping itu, ditemukan pula hambatan yang sering dialami mahasiswa
dalam mengakses UT Online adalah lamanya waktu yang diperlukan untuk mengakses, server UT
Online sering down tanpa alasan yang jelas, belum semua mata kuliah disajikan secara online,
materi penyampaian kurang jelas, mahasiswa juga merasakan kelambatan dalam memperoleh
jawaban dari dosen atau tutor mengenai permasalahan yang ditanyakan, dan tak kalah pentingnya
adalah informasi yang disajikan dianggap kurang up to date. Sementara itu, Andriani (2005)
menemukan bahwa sebagian besar mahasiswa program magister S-2 UT memanfaatkan internet
untuk membaca materi dan tugas yang diberikan dosennya. Kendala yang ditemui mahasiswa pada
saat berinteraksi dengan dosen terutama karena lambannya sistem, kurang aktifnya dosen dan
sebagian lagi masih kurang terampil dalam menggunakan internet.
Penelitian Soekartawi, Sukarsih, dan Andriani kurang memberi tempat pada kajian pola
interaksi sosial mahasiswa PJJ di Internet. Meskipun dalam kerangka pemikiran gejala atau pola
interaksi tersebut diungkapkan secara implisit, tetapi dalam analisa yang lebih mendalam masalah ini
belum dikaji sama sekali. Penelitian yang secara khusus mengulas tentang pola interaksi mahasiswa
di internet, terutama mahasiswa program belajar jarak jauh sepanjang pengetahuan peneliti belum
banyak dilakukan. Padahal, secara sosiologis, pola interaksi mahasiswa yang dilakukan di internet
dapat dipandang sebagai suatu realitas sosial yang memiliki efek ganda. Di satu sisi, hal itu dapat
meningkatkan motivasi belajar para mahasiswa sehingga mempengaruhi tingkat kelulusan mereka.
Di sisi lain, dapat berakibat negatif karena interaksi itu dapat saja disalahgunakan untuk kepentingan
interaksi yang merusak moral mahasiswa.
Dalam sistem pendidikan tatap muka, proses interaksi sosial antara mahasiswa dengan
dosen pada umumnya tidak menjadi masalah. Sebaliknya, dalam SPJJ hal ini jauh lebih sulit
diterapkan, karena interaksi sosial pada SPJJ terkendala oleh jarak, ruang dan waktu. Interaksi sosial
diartikan sebagai hubungan antara satu orang dengan orang lain baik secara tatap muka maupun
tidak. Soekanto (2002) menyatakan bahwa interaksi sosial dapat terjadi manakala dua individu atau
dua kelompok terdapat kontak sosial dan terjadi komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap
pertama terjadinya interaksi sosial, meskipun di dalam hubungan sosial, kontak fisik atau pertemuan
secara badaniah tidak selalu diperlukan karena kontak sosial dapat dilakukan tanpa bertemu secara
tatap muka dengan menggunakan alat komunikasi seperti telepon, surat dan internet. Sementara,
komunikasi merupakan penyampaian informasi dan tafsiran serta pemberian reaksi atas informasi
yang disampaikan. Kegiatan komunikasi dilakukan dalam dua cara yaitu komunikasi pribadi dan
komunikasi terpublikasi (komunikasi tertulis). Komunikasi pribadi mengarah pada pribadi seseorang,
jadi lebih bersifat personal, sedangkan komunikasi tertulis mengarah pada orang banyak. Lebih jauh,
Bungin (2006) mengkategorikan komunikasi melalui e-mail termasuk dalam komunikasi tertulis dengan
karakteristiknya adalah (1) lebih formal, (2) efektif untuk gagasan yang relatif sederhana, (3)
memberikan umpan balik yang tertunda, (4) ada catatan resmi, dan (5) efektif jika mencari respon yang
tertunda. Merujuk kepada dua teori tersebut, maka pola interaksi sosial yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah pola hubungan sosial antara dua orang atau lebih dalam pengiriman dan
penerimaan pesan melalui cara yang cepat dan tepat, sehingga pesan yang dimaksud dapat
dipahami orang lain.
Terjadinya interaksi sosial sangat dipengaruhi oleh beberapa aturan, diantaranya aturan
yang berkaitan dengan dimensi ruang dan dimensi waktu (Parwitaningsih, Febriana, & Budiwati,
85
Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Volume 9, Nomor 2, September 2008, 83-100
2005). Aturan merujuk kepada hubungan kita dengan pihak lain yang mempengaruhi posisi kita
dalam melakukan interaksi. Artinya kedekatan kita kepada seseorang akan mempengaruhi sikap kita
dalam berinteraksi dengan orang yang bersangkutan. Jika dilihat secara mendalam dengan
menggunakan kacamata teori fiducary yang dikemukakan oleh Parsons (dalam Sudjarwo, 2000),
ternyata interaksi sosial dapat membangun kedekatan jarak yang akan membuahkan tingkat
keintiman antara pelaku sosial. Dengan keadaan demikian berakibat pada sikap saling terbuka untuk
saling memahami, saling menghayati antara satu dengan yang lain. Lebih lanjut Parsons (dalam
Sudjarwo, 2000), menjelaskan bahwa muatan yang ada dalam medan fiducary adalah adanya proses
imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Muatan tersebut bisa berjalan sendiri-sendiri atau secara
bersamaan. Asalkan dua syarat interaksi harus dipenuhi yaitu, (1) adanya kontak sosial yang
sinambung dan, (2) ada komunikasi yang sinambung. Kegiatan diskusi interaktif sesama mahasiswa
pada forum komunitas merupakan salah satu bentuk kontak sosial yang terus menerus. Kontak
sosial ini akan terus terbangun jika komunikasi yang mereka kembangkan juga akan berlangsung
secara sinambung.
Proses interaksi sosial mahasiswa di Internet diusahakan dengan cara menjalin kontak sosial
dengan mahasiswa lain yang akhirnya akan menciptakan hubungan interaktif di antara mereka.
Hubungan yang muncul dari proses interaksi sosial menghasilkan dua pola, yaitu bersifat asosiatif
dan dissosiatif (Soekanto, 2002). Proses asosiatif merupakan pola interaksi yang mengarah pada
kesatuan antar individu atau kelompok dalam mencapai tujuan tertentu, seperti kerjasama
(cooperation), akomodasi (accomodation), dan asimilasi (assimilation). Sementara, proses disosiatif
menghasilkan hubungan sosial dalam bentuk persaingan (competition), kontravensi (contravention),
dan pertikaian (conflict).
Interaksi sosial sangat diperlukan oleh mahasiswa karena mereka memerlukan teman untuk
diajak berkomunikasi jika mereka mengalami kesulitan dalam proses belajarnya. Moore (dalam
Padmo, Sinar, & Belawati, 2004) membagi tiga jenis interaksi yang sangat esensial dalam pendidikan
jarak jauh, yaitu interaksi antara mahasiswa dengan bahan ajar, mahasiswa dengan dosen (tutor),
dan mahasiswa dengan mahasiswa. Interaksi antara mahasiswa dengan bahan ajar adalah interaksi
yang terjadi untuk memperoleh informasi dari bahan ajar. Interaksi antara mahasiswa dengan dosen
(tutor) dapat berupa pemberian motivasi, umpan balik dan dialog diantara kedua belah pihak.
Sedangkan interaksi antarmahasiswa tergambar dengan terciptanya forum tukar pendapat, tukar
informasi atau ide serta terjadinya dialog diantara mereka tentang materi yang dipelajari. Bahkan,
mahasiswa dapat bertukar informasi tentang strategi belajar mandiri terutama permasalahan yang
dihadapi dan solusi yang ditempuh. Dengan adanya teman untuk berkomunikasi, mahasiswa tidak
merasa sendiri dalam belajar, mahasiswa merasakan suasana belajar yang tidak berbeda dengan
perkuliahan tatap muka.
Didasari pemikiran Moore (1989) mengenai jenis interaksi yang dapat diakomodasi dalam
proses pembelajaran pada SPJJ, Bates (1995) mengemukakan dua jenis interaksi yang dapat
diwujudkan dalam kegiatan pembelajaran melalui jarak jauh, yaitu: (1) interaksi yang bersifat
individual atau isolated activity (interaksi antara mahasiswa dengan bahan ajar). (2) interaksi sosial
atau social activity (interaksi yang terjadi antara dua orang atau lebih, misalnya mahasiswa dengan
dosen atau mahasiswa dengan mahasiswa mengenai bahan ajar yang tengah dipelajari). Jenis
interaksi yang dikemukakan oleh Bates (1995) dan Moore (1989) ini merupakan sebuah konsep yang
cukup mendasar bila dikaitkan dengan penyediaan layanan bantuan belajar melalui diskusi interaktif
dalam forum komunitas virtual dengan memanfaatkan fasilitas internet.
86
Oetoyo, Interaksi Sosial Mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh
Artikel ini bermaksud mendeskripsikan pola interaksi sosial mahasiswa yang berlangsung
pada forum komunitas FISIP UT, yang dilihat dari aspek karakteristik mahasiswa pengguna forum,
kecenderungan topik yang menjadi bahan diskusi interaktif, dan sebaran mahasiswa pengguna forum
komunitas berdasarkan program studi.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi bagi UT, terutama unit yang mengelola
forum komunitas agar terus dapat mengembangkan layanan bantuan belajar. Disamping itu, pada
tataran praksis, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap materi kuliah dan
sistem kuliah di UT, yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar dan kualitas hasil
ujian, dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk membangun pengetahuan melalui
pengalaman diri sehingga proses pembelajaran akan lebih bermakna. Dengan demikian, secara tidak
langsung penelitian ini memberikan manfaat bagi UT dalam meningkatkan jumlah kelulusan
mahasiswa dan dapat dipakai sebagai salah satu alternatif dalam menjembatani ketiadaan interaksi
antarmahasiswa maupun antara mahasiswa dengan dosen.
Sesuai dengan tujuan penelitian untuk mendeskripsikan topik diskusi interaktif mahasiswa
dalam forum komunitas FISIP UT secara obyektif dan sistematis, maka jenis penelitian yang dipilih
adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan memakai rancangan penelitian content analysis (analisis
isi). Setiawan dan Muntaha (2005) menyatakan bahwa analisis isi dapat diterapkan manakala
berkaitan, sedikitnya, dengan tiga permasalahan penelitian. Pertama, data yang tersedia sebagian
besar terdiri dari bahan yang terdokumentasi; kedua, ada keterangan pelengkap atau kerangka teori
yang menerangkan tentang metode pendekatan pengumpulan data, dan ketiga, memiliki
kemampuan teknis untuk mengolah data yang dikumpulkan. Di samping itu, dalam rancangan
penelitian analisis isi, peneliti dapat mengambil jarak dengan objek, memiliki kebebasan untuk
menetapkan sampel dan unit analisis, serta secara ekonomi tidak memerlukan biaya yang relatif
mahal karena tidak melakukan observasi lapangan.
Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa (user) yang mengirimkan topik diskusi atau
memberi tanggapan terhadap isi diskusi dalam forum komunitas FISIP-UT selama masa registrasi
2006.2 s.d. 2007.1. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui dua tahap. Pertama,
mengumpulkan seluruh topik diskusi interaktif mahasiswa yang termuat dalam forum komunitas
FISIP UT, kemudian mengkategorisasi dan mengklasifikasikannya sesuai dengan topik yang telah
disusun. Kedua, melakukan analisis isi terhadap semua topik diskusi interaktif mahasiswa dengan
menggunakan tabel frekuensi. Sementara itu, data karakteristik mahasiswa berupa jenis kelamin,
program studi, dan asal UPBJJ dilakukan melalui aplikasi Student Record System (SRS).
Keseluruhan data yang terkumpul, dianalisis dengan teknik analisis data kualitatif dengan mengacu
kepada langkah-langkah sebagaimana yang dijelaskan Miles dan Huberman (1992), yang membagi
tiga alur kegiatan analisis data yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Salah satu informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah identifikasi terhadap
karakteristik mahasiswa UT sebagai pengguna Forum Komunitas FISIP-UT. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa mahasiswa FISIP-UT yang telah memanfaatkan fasilitas Forum Komunitas
selama masa registrasi 2006.2 s.d 2007.2 adalah 479 orang yang terdiri dari 218 orang sebagai
pengguna pada masa registrasi 2006.2 dan 261 orang pada masa registrasi 2007.1 Temuan ini
menunjukkan bahwa mahasiswa pengguna fasilitas forum komunitas sangat sedikit bila dibandingkan
dengan jumlah keseluruhan mahasiswa FISIP-UT yang masih aktif. Data BAAPM Univeristas
Terbuka menunjukkan bahwa jumlah mahsiswa aktif FISIP-UT sampai dengan masa registrasi
87
Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Volume 9, Nomor 2, September 2008, 83-100
2007.1 adalah 34.174 orang, dengan perincian Program Studi Administrasi Negara 12.345 orang,
Administrasi Niaga 2.410 orang, Ilmu Pemerintahan 4.820 orang, D-2 Perpajakan 1.176 orang, D-2
Perpustakaan 761 orang, Ilmu Komunikasi 6.360 orang, Sosiologi 3.960 orang dan D-3
Penerjemahan 2.342 orang. Dengan kata lain, jumlah mahasiswa FISIP-UT yang telah
memanfaatkan forum komunitas sampai masa 2007.1 baru mencapai 0,13% dari keseluruhan
mahasiswa FISIP-UT. Kecilnya persentase mahasiswa yang telah mengunakan forum komunitas ini
dapat berarti bahwa, pertama, forum komunitas ini relatif baru maka mahasiswa yang mengakses
relatif masih sedikit; kedua, kurangnya sosialisasi secara meluas, ketiga, mahasiswa mungkin telah
mengetahui tetapi karena di daerah tempat tinggalnya akses internet relatif sulit dan kalaupun ada
tarifnya relatif mahal, maka mahasiswa lebih memilih tidak terlalu sering mengakses website UT dan
hanya akan mengakses jika hal itu benar-benar penting bagi mereka.
Dilihat dari karakteristik jenis kelamin, mahasiswa pengguna forum komunitas FISIP UT
mayoritas adalah laki-laki, yaitu sebesar 325 orang (67,85%), sedangkan user perempuan berjumlah
154 orang (32,15%). Sementara itu, dari segi usia, mayoritas mahasiswa pengguna forum komunitas
berusia antara 21 – 30 tahun sebanyak 250 orang (52,19%), mereka yang berusia 31 – 40 tahun
berjumlah 150 orang (31,31%), sedangkan mereka yang usianya di atas 40 tahun sebesar 79 orang
(16,50%). Bila dibandingkan dengan usia rata-rata mahasiswa baru yang terdapat di berbagai
perguruan tinggi tatap muka pada setiap angkatan, maka usia mahasiswa UT relatif heterogen dan
mayoritas berada pada kategori umur 30 tahun ke bawah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
besar mahasiswa UT adalah usia produktif yang diprediksikan sudah bekerja. Dengan demikian,
mahasiswa pengguna Forum Komunitas FISIP-UT sebagian besar sudah bekerja. Temuan ini
didukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Andriani (2005) yang menunjukkan bahwa sebagian
besar mahasiswa UT memanfaatkan fasilitas internet di tempat kerja mereka masing-masing.
Pengguna Forum Komunitas FISIP-UT adalah mahasiswa yang berasal dari berbagai program
studi di lingkungan FISIP-UT. Dari 479 mahasiswa yang terdata melakukan akses pada forum,
ternyata jumlah mahasiswa yang berasal dari Program Studi Ilmu Komunikasi sebanyak 161 orang
(33,61%), Program Studi Bahasa Inggris Penerjemahan 137 orang (28,60%), Program Studi Ilmu
Pemerintahan 65 orang (13,57%), Program Studi Administrasi Niaga 35 orang (7,31%), Program
Studi D-3 Perpajakan 33 orang (6,89%), Program Studi Administrasi Negara 31 orang (6,47%),
Program Studi Sosiologi 11 orang (2,30%), dan yang paling kecil jumlahnya adalah Program Studi D2 Perpustakaan sebanyak 6 orang (1,25%). Gambaran sebaran pengguna Forum Komunitas FISIPUT masa registrasi 062 – 071 dapat dilihat pada Tabel 1.
88
Oetoyo, Interaksi Sosial Mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh
Tabel 1. Sebaran Program Studi Pangguna Forum Komunikasi FISIP-UT
Jurusan/Program Studi
06.2
07.1
%
Σ
Ilmu Komunikasi
84
77
161
33,61
Bahasa dan Sastera
63
74
137
28,60
Ilmu Pemerintahan
24
41
65
13,57
Administrasi Niaga
10
21
35
7,31
Perpajakan
9
24
33
6,89
Administrasi Negara
19
16
31
6,47
Sosiologi
6
5
11
2,30
Perpustakaan
3
3
6
1,25
Total Users Mhs FISIP-UT
218
261
479
100
Total Users
479
Sumber: Diolah dari hasil pengumpulan data, 2007
Dari tabel di atas terlihat bahwa pengguna terbesar Forum Komunitas FISIP-UT adalah
mahasiswa dari Program Studi Ilmu Komunikasi. Hanya saja, tidak diketahui apakah pada masamasa registrasi sebelumnya, juga mahasiswa program studi ini sebagai pengguna yang paling
intens; atau hanya ‘kebetulan’ pada masa registrasi 2006.2 – 2007.1 ini saja mereka teridentifikasi
sebagai mahasiswa yang paling banyak melakukan akses ke website UT, khususnya ke Forum
Komunitas FISIP-UT. Meskipun demikian, pada masa registrasi 2006.2 – 2007.1, mahasiswa
Program Studi Ilmu Komunikasi merupakan mahasiswa yang paling intens karena frekuensi dalam
melakukan akses ke Forum Komunitas FISIP-UT memang paling tinggi yaitu sebesar 161 (33,61%).
Satu hal yang menjadi catatan pertanyaan (barangkali dapat dijadikan sebagai bahan studi lebih
lanjut), apakah aksesibilitas mahasiswa ke Forum Komunitas FISIP-UT itu lantaran memang
kesadaran/kebutuhan akan updated information ataukah ada alasan lain? Apabila tingkat intensitas
akses mereka ke website UT, khususnya ke Forum Komunitas FISIP-UT, adalah karena memang
mereka membutuhkan updated information maka hal ini barangkali cocok dengan karakteristik
mahasiswa komunikasi yang tergambar dalam visi dan misi Program Studi Ilmu Komunikasi FISIPUT, di mana visi misi itu menghendaki mahasiswa dan alumninya untuk bersikap terbuka, cepat
tanggap terhadap perubahan terkait dengan pembangunan dan kemajuan ilmu komunikasi, mampu
memahami, menjelaskan dan memecahkan masalah-masalah komunikasi. Oleh karenanya, bagi
mahasiswa komunikasi, akses internet adalah bukan sebagai alternatif kedua atau pilihan berikutnya,
tetapi memang merupakan suatu kebutuhan. Bila dugaan ini benar, barangkali mahasiswa dari
program studi lain dapat meniru sikap mahasiswa komunikasi khususnya dalam hal kebutuhan akan
informasi terkini.
Rendahnya jumlah mahasiswa yang telah memanfaatkan forum komunitas, searah dengan
jumlah dosen FISIP UT yang memberikan tanggapan. Jumlah dosen FISIP UT, termasuk yang
berada di unit-unit lainny, memberikan tanggapan relatif kecil, sebagaimana yang terlihat pada Tabel
2.
89
Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Volume 9, Nomor 2, September 2008, 83-100
Tabel 2. Jumlah Dosen yang Menanggapi Perbincangan Mahasiswa dalam Forum Komunitas FISIPUT
Dosen Dari Prodi
Ilmu Komunikasi
Bahasa dan Sastera
Ilmu Pemerintahan
Administrasi Negara
Administrasi Niaga
Perpajakan
Sosiologi
Perpustakaan
Σ
3
5
1
-1
1
4
1
Total
Sumber: Diolah dari hasil pengumpulan data, (2007)
16
%
18,75
31,25
6,25
-6,25
6,25
25,00
6,25
100
Σ Dosen Prodi
10 orang
11 orang
6 orang
10 orang
10 orang
5 orang
11 orang
3 orang
66 orang
Tabel di atas memperlihatkan bahwa secara keseluruhan jumlah dosen yang menganggapi
permasalahan mahasiswa hanya 16 orang dibanding seluruh dosen FISIP yang berjumlah 66 orang
(24,24%). Menurut asumsi penulis, rendahnya jumlah dosen yang menanggapi permasalahan ini
disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, akses ke Forum Komunitas bukan merupakan keharusan
bagi dosen. Kedua, dosen yang bersangkutan tidak atau jarang mengakses Forum Komunitas,
karena jarang mengakses maka tentu saja mereka tidak menanggapi keluhan atau permasalahan
yang dilontarkan mahasiswa. Ketiga, ada kemungkinan mereka tidak memberikan tanggapan karena
memang tidak sempat, atau tidak mau melakukannya karena mereka beranggapan bukan
kapasitasnya untuk menjawab pertanyaan mahasiswa, atau malah tidak mengerti harus menjawab
apa atas masalah atau pertanyaan yang dilontarkan mahasiswa. Keempat, mungkin mereka
sebenarnya ingin menanggapinya tetapi bila menyangkut ujian, registrasi, atau bahan ajar harus
meminta kejelasan atau konfirmasi terlebih dahulu kepada unit-unit terkait, sehingga mereka menjadi
enggan untuk melakukannya.
Kecenderungan Topik Diskusi
Keseluruhan topik diskusi mahasiswa yang masuk pada forum komunitas FISIP UT selama
masa registrasi 2006.2 s.d 2007.1 adalah 1.201, dimana pada masa registrasi 2006.2 sebanyak 391
(32,55%) dan masa registrasi 2007.1 adalah sebanyak 810 (67,74%). Hal ini menunjukkan bahwa
jumlah topik diskusi mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan masa registrasi sebelumnya.
Bila ditelusuri lebih jauh, ternyata sebaran topik diskusi bervariasi setiap bulannya dan jumlah topik
diskusi tersebut sangat tergantung pada kalender akademik UT. Misalnya, topik masalah tutorial
banyak diperbincangkan oleh mahasiswa pada bulan Maret dan April, karena pada bulan tersebut
pelaksanaan tutorial dijadwalkan dalam kalender akademik UT. Demikian pula masalah nilai ujian
paling banyak diperbincangkan oleh mahasiswa sekitar bulan Juli, karena berdasarkan kalender
akademik UT, pengumunan hasil nilai ujian akhir (UAS) disampaikan pada bulan Juli. Sebaran topik
diskusi mahasiswa FISIP-UT selama masa registrasi 2006.2 – 2007.1 dapat dilihat pada Tabel 3.
90
Oetoyo, Interaksi Sosial Mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh
Tabel 3. Sebaran Topik Diskusi Mahasiswa dalam Forum Komunitas FISIP-UT
Topik
2006.2
Jun Juli
Ag Sep Okt Nov
Diskusi
Registrasi
6
4
2
1
Tutorial
12
13
12
12
Modul
3
5
19
7
1
Substansi
1
1
8
5
materi
Nilai ujian
11
11
12
10
4
5
Yudicium
4
Wisuda
3
Biaya Kuliah
3
2
TAP/UKT
3
9
5
1
7
Cara Bljr
4
3
9
6
8
Kurikulum
2
1
Alih Kredit
1
3
Akreditasi
5
Ijazah
TM/LM
1
10
11
Bea siswa
3
Kegiatan
1
1
4
Kmhswn
Interaksi
16
6
3
21
15
6
personal
Lain-lain
12
4
6
6
18
2
Total
48
29
61 108
89
55
Sumber: Diolah dari hasil pengumpulan data
Des
2
3
1
1
1
Jan
3
5
3
49
1
8
9
2
Peb
3
11
10
4
10
8
4
5
14
8
2007.1
Mar Apr
11
11
45
14
20
11
8
15
5
4
3
1
9
7
14
Mei
8
1
1
22
3
19
3
1
5
1
1
6
2
8
4
7
6
2
1
Σ
%
41
132
79
49
3,41
10,99
6,58
4,08
143
16
28
7
48
57
19
5
19
2
41
11
21
11,91
1,33
2,33
0,58
4,00
4,75
1,58
0,42
1,58
0,17
3,41
0,92
1,75
4
61
9
109
55
6
311
25,90
21
41
26
194
6
70
29
281
36
196
5
29
171
1.201
14,24
100
Dari hasil identifikasi yang telah dilakukan, total e_mail yang masuk pada forum komunitas
FISIP UT selama masa registrasi 2006.2 s.d 2007.1 adalah 1201 e-mail yang meliputi 1.293
‘persoalan’. Jumlah ini lalu dipilah dan diketegorikan ke dalam tiga topik utama dengan perincian 418
e_mail (34,80%) yang bersifat PERTANYAAN (questions) yang mencakup permintaan, usulan,
himbauan, dan ajakan, 635 e_mail (52,87%) yang bersifat PERNYATAAN (statements) termasuk
informasi, deklarasi, dan ajakan. Sedangkan jawaban yang dapat dikategorikan sebagai JAWABAN
atau SOLUSI (solutions) atas pertanyaan dan kritik sebanyak 148 e_mail (12,32%). Namun, untuk
kepentingan penelitian, e-mail yang masuk dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori topik diskusi,
yaitu topik diskusi yang bersifat administratif, topik diskusi yang bersifat akademik, dan topik diskusi
lain-lain. Kecenderungan topik diskusi pada forum komunitas FISIP UT dapat dilihat pada Tabel 4.
91
Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Volume 9, Nomor 2, September 2008, 83-100
Tabel 4. Kecenderungan Topik Diskusi dalam Forum Komunitas FISIP UT serta Persentase Per
kategori Topik Diskusi
Kategori
Topik Diskusi
Administrasi
Registrasi
Nilai/Ujian
Yudicium
Wisuda
Biaya Kuliah
Alih Kredit
TM/ LM
Beasiswa
Ijazah
Akademik
Tutorial
Modul/bhn. ajar
Substansi materi
TAP/ UKT
Cara Belajar
Kurikulum
Sub total
Sub total
Lain-lain
Akreditasi UT
Keg Kmhswn
Interaksi personal
Pembentukan social
formation
Sub total
2006.2
Frek.
Masa Registrasi
2007.1
%
Frek.
%
Jumlah
Frek.
%
13
53
4
4
5
4
21
3
107
12,15
49,53
3,74
3,74
4,67
3,74
19,62
2,80
100
28
90
12
25
2
1
19
8
2
187
14,97
48,13
6,42
13,37
1,07
0,53
10,16
4,28
1,07
100
41
143
16
29
7
5
40
11
2
294
13,90
48,47
5,42
9,83
2,37
1,69
13,56
3,73
0,68
100
49
35
15
25
30
3
157
31,21
22,29
9,55
15,92
19,10
1,90
100
83
44
34
23
27
16
227
36,56
19,38
14,98
10,13
11,90
7,05
100
132
79
49
48
57
19
384
34,37
20,57
12,76
12,50
14,84
4,94
100
5
7
67
48
3,93
5,51
52,76
37,80
14
15
244
123
3,54
3,79
61,61
31,06
19
22
311
171
3,63
4,21
59,46
32,70
127
100
396
100
Total
523
1201
100
100
Sumber: Diolah dari hasil pengumpulan data
Dari Tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa topik diskusi yang masuk ke Forum Komunitas FISIP
UT dan menjadi bahan perbincangan mahasiswa, mencakup masalah-masalah yang menyangkut
registrasi, tutorial, modul (termasuk substansi/materi modul), ujian dan nilai ujian baik UAS maupun
TAP/UKT serta mengenai Tugas Mandiri/Lembar Mandiri (TM/LM). Selain itu mahasiswa juga
memperbincangkan mengenai masalah yang menyangkut yudicium, wisuda, ijazah, alih kredit dan
kurikulum, akreditasi, biaya kuliah, dan beasiswa. Mahasiswa juga ternyata mendiskusikan berbagai
isu aktual yang terjadi di masyarakat. Diantara topik tersebut, ternyata topik yang paling intens
diperbincangkan oleh mahasiswa adalah topik diskusi dengan berkategori lain-lain. Total e-mail yang
masuk mengenai masalah ini sebanyak 523 topik (43,55%). Berikutnya adalah mengenai masalahmasalah akademik sebanyak 384 e-mail (31,97%), dan terakhir yang berkaitan dengan masalahmasalah administratif sebanyak 294 e-mail (24,48%).
Isi topik diskusi yang ada pada forum komunitas FISIP UT menunjukkan masih kurangnya
perbincangan tentang bahasan mata kuliah, padahal forum seperti ini dapat dikembangkan untuk
membahas materi kuliah karena sistem belajar di UT yang menerapkan belajar mandiri tidak
selamanya dapat berhasil dengan baik. Hal ini disebabkan mahasiswa belum terbiasa atau merasa
92
Oetoyo, Interaksi Sosial Mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh
terasing dengan orang lain sehingga forum komunitas ini sejatinya dimanfaatkan untuk mengurangi
‘rasa kesepian’ yang dialami mahasiswa UT. Selain itu, perlu juga dilakukan sosialisasi bagaimana
strategi belajar di pendidikan tinggi jarak jauh melalui internet demi menunjang keberhasilan proses
belajar mereka. Di samping itu, mahasiswa sangat memerlukan sarana atau media komunikasi yang
mudah dan cepat agar mereka dapat menyampaikan semua permasalahan serta kendala yang
mereka hadapi selama mereka belajar di UT. Kegiatan sosialisasi tentang pemanfaatan forum
komuniasi seperti ini sebenarnya dapat disampaikan pada saat calon mahasiswa ingin mendaftar di
UT dan secara terus menerus diberikan pembimbingan melalui kegiatan OSMB maupun pelatihan
pemanfaatan internet untuk mahasiswa UT.
Interaksi Mahasiswa dalam Forum Komunitas
Sebagaimana yang telah dijelaskan pada bagian awal, bahwa interaksi sosial dapat terjadi
manakala dua individu atau dua kelompok terjadi kontak sosial dan ada komunikasi, meskipun
kontak sosial tidak dilakukan secara tatap muka. Oleh karena itu, diskusi yang terjalin
antarmahasiswa di dalam forum komunitas FISIP UT telah memenuhi persyaratan tersebut. Proses
berlangsunya interaksi antara mahasiswa dalam forum komunitas FISIP UT ternyata tidak berbeda
dengan proses interaksi dalam kehidupan sosial yang nyata. Proses berlangsungnya interaksi antara
mahasiswa diawali dengan pemberian stimulus (informasi) oleh salah seorang mahasiswa dan
kemudian berlanjut dengan adanya respon (tanggapan) dari mahasiswa lain. Bila terjadi kecocokan,
interaksi terus berlanjut dan menghasilkan diskusi interaktif yang mendalam. Sebaliknya, bila tidak
ada kecocokan interaksi terputus yang ditandai dengan tidak adanya tanggapan. Terkadang interaksi
juga terputus bila sesama anggota forum merasa topik diskusi sudah jelas atau tidak up to date lagi
untuk diperbincangkan.
Sebagai sebuah komunitas, kehidupan sosial yang terjadi pada forum komunitas FISIP UT
memiliki pranata tersendiri yang dibangun secara bersama sebagai sistem proteksi diri. Kehadiran
setiap anggota diatur dan dikontrol agar tidak mengganggu dan merusak jaringan (order) yang ada
karena forum komunitas dibangun melalui teknologi media yang disimpan dalam kotak-kotak hard
disk dan server yang sangat rentan terhadap berbagai macam kerusakan fisik maupun kerusakan
karena perangkat program virus. Website UT tidak mengijinkan orang lain mengakses ke dalam
fasilitas tertentu apabila tidak menggunakan password. Oleh karena itu, mahasiswa yang ingin
menggunakan layanan forum komunitas ini harus terlebih dahulu mendaftar atau login. Persyaratan
utama diterima sebagai anggota forum adalah harus memiliki alamat e-mail yang dikirimkan ke
pengelola website UT, dan tentunya harus memiliki NIM (Nomor Induk Mahasiswa). Setelah itu,
barulah mahasiswa dapat bergabung pada forum komunitas.
Dari keseluruhan e-mail yang menjadi bahan kajian (1201 buah), tidak banyak perbincangan
yang mengarah kepada interaksi dissosiatif. Perbincangan yang mengarah kepada interaksi disosiatif
hanya kira-kira 21 e_mail atau hanya sebesar 1,75% saja. Hal ini menunjukkan bahwa pada
dasarnya mahasiswa pengguna forum komunitas itu tidak mengehendaki adanya konflik dan mereka
benar-benar memanfaatkannya untuk kepentingan kemajuan akademiknya.
Dengan merujuk kepada pendapat Soekanto (2002), maka keseluruhan topik perbincangan
yang menjadi bahan kajian ini, dapat dibedakan dua pola interaksi sosial mahasiswa UT yang terjadi
dalam forum komunitas. Pertama, pola interaksi yang bersifat asosiatif, yaitu perbincangan yang
terjadi antara mahasiswa UT yang mengarah pada munculnya kerjasama di antara mereka.
Kerjasama ini menghasilkan proses lanjutan seperti pertukaran informasi, tukar menukar modul yang
pada akhirnya mempengaruhi perilaku dan interaksi mereka satu dengan lainnya. Jika proses ini
93
Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Volume 9, Nomor 2, September 2008, 83-100
dilihat dari kacamata teori fiducary maka interaksi tersebut dapat menciptakan kedekatan jarak yang
akan membuahkan hubungan sosial diantara mahasiswa. Dengan demikian, terciptalah sikap saling
terbuka, saling memahami, serta saling menghayati antara satu dengan yang lain. Adanya saling
pemahaman ini karena munculnya empaty diantara mahasiswa yang melakukan interaksi. Empati
sendiri merupakan suatu tataran tingkat tinggi dari proses awal munculnya interaksi sosial (Parsons,
1978).
Beberapa fakta dari proses interaksi sosial antara mahasiswa UT yang dikategorikan
sebagai pola interaksi bersifat asosiatif yang terjadi dalam forum komunikasi FISIP UT dapat dilihat di
bawah ini.
ada info kerja gak???
dari JEFRI R - Sabtu, 5 Mei 2007, 21:11
hi.. gw mahasiswa jur Ilmu Komunikasi.... tp gw sekarang lg nganggur neh, soale baru
berhenti kerja bulan maret. kalo ada yang punya info kerjaan atau lowongan kerja,
please kasi tau gw ya... gw hargain semua info yg dikirim... tengkyu sebelumnya
Re: ada info kerja gak???
dari AMIRUDIN - Senin, 7 Mei 2007, 11:06
Ya, nih, kata orang alumni UT susah nyari gawe, jangan-jangan emang bener!
makanya bantuin dong kita kita yang masih pada nganggur, minimal infonya!
Re: ada info kerja gak???
dari Melany - Senin, 7 Mei 2007, 14:06
Masuk aja www.jobindo.com di situ banyak lowongan kerja. Kalo Anda punya email,
masuk jadi anggota bisa dikirimin tiap harinya info lowongan kerja (sehari bisa lebih
dari 5).
Berdasarkan percakapan antara 3 (tiga) orang mahasiswa di atas, maka dengan
menerapkan teori fiducary sebagaimana yang dijelaskan Parsons (1978) proses interaksi antara
mahasiswa ini, dapat digambarkan sebagai berikut:
A
B
C
Mahasiswa A berinteraksi dengan mahasiswa B, kemudian akan membentuk bangun medan
fiducary mahasiswa C. Semakin intens percakapan antara A dan B akan semakin melebar medan
fiducary. Walaupun tidak mungkin secara signifikan penuh membentuk medan tersebut. Pada medan
fiducary itu dinamika interaksi sosial akan berlangsung. Wujud nyatanya secara sosiologis dapat
berawal dari simpati sugesti, identifikasi dan imitasi (Parsons, 1978). Pada kasus perbincangan di
atas, terlihat ada rasa empati (emphaty) dari mahasiswa C terhadap permasalahan mahasiswa A dan
B. Hal ini kemungkinan disebakan oleh adanya rasa kebersamaan, senasib sepenanggungan, sikap
saling terbuka dan menerima dari masing-masing pihak, serta saling memahami keadaan orang lain.
94
Oetoyo, Interaksi Sosial Mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh
Artinya, mahasiswa C telah memiliki perasaan sebagai bagian dari keluarga besar UT, sehingga
kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa A dan B pantas dibantu dengan memberikan solusi,
meskipun sebenarnya solusi tersebut belum tentu dapat membantu. Perbincangan lain yang sejenis
dipaparkan di bawah ini.
Tanya Yudisium
dari nur - Selasa, 13 Pebruari 2007, 12:53
Saya dr jur.Adm.Neg dan udah menyelesaikan semua prog.studi yg di tawarkan dan
udah memenuhi syarat kelulusan.Apakah itu berarti saya berhak ikut yudisium dan
Bagaimana cara mengetahui kita udah di yudisium atau belum melalui ut online ini?
Tanggapan
Re: Tanya Yudisium
dari SUKIRNO - Selasa, 13 Pebruari 2007, 14:09
mba nur, kita sama nih... kalo semua persyaratan sudah dipenuhi, secara otomatis
akan di yudisium, kecuali ada permintaan dari mahasiswa unt ditunda, maka akan
ditunda, namun demikian kita diminta pihak UT untk mengecek/menanyakan apakah
yang bersangkutan sudah di yudisium, tadi saya udah mengecek tapi komputer lagi
error. begitu mba nur informasi masi yang aku dapet, mudah-mudahan nanti tanggak
10 april kita ketemu di Pondok Cabe. mba nur dari UPBJJ mana? kalo aku dari UPBJJ
Jakarta, jurusan ilmu pemerintahan-FISIP Tanggapan
Dari perbincangan di atas juga kita dapat melihat betapa respon yang diberikan oleh pihak
yang menanggapi mencerminkan suatu ‘perasaan’ yang memihak dengan arah kepentingan yang
sama. Pola interaksi asosiatif juga dicerminkan oleh adanya kepentingan yang sama yang ingin
dicapai oleh mahasiswa. Kepentingan yang dimaksud berhubungan dengan kebutuhan mereka
dalam memperoleh bahan ajar (modul), karena modul menjadi kebutuhan mendasar bagi mahasiswa
UT untuk mempelajarai materi kuliah atau ilmu pengetahuan. Perbincangan yang menunjukkan pola
asosiatif yang mengarah kepada tercapainya kepentingan bersama dapat dilihat di bawah ini.
Modul D III Penerjemahan
dari I MADE - Kamis, 1 Juni 2006, 21:23
Saya memiliki koleksi lengkap modul / buku D III Bahasa Inggris Penerjemahan yang
saya simpan di perpustakaan pribadi saya. Mengingat banyaknya teman-teman yang
kesulitan mendapatkan modul tertentu, maka saya bisa membantu dengan
mengirimkan copy modulnya. Ini berlaku bagi modul tertentu yang betul-betul tidak
bisa diperoleh di UPBJJ masing-masing. Semoga ini dapat membantu teman-teman
dalam menyelesaikan studinya di UT. Selamat Belajar dan mengembangkan diri.
[email protected]
Re: Modul D III Penerjemahan
dari ANITA - Senin, 5 Juni 2006, 23:13
bu,modul yg sdh ada untuk mata kuliah apa saja? tlg kasih info lengkapnya,trus kirakira brp ongkos ganti tiap modulnya? trims buat infonya, tolong kirimkan infonya ke
[email protected] Tampilkan induknya | Tanggapan
95
Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Volume 9, Nomor 2, September 2008, 83-100
Re: Modul D III Penerjemahan
dari I MADE - Selasa, 6 Juni 2006, 16:53
Sdr Anita Yth, Biayanya tidak mahal. Cuma uang ganti photocopy dan ongkos kirim
(bisa ditanyakan di kantor pos). Seperti yang saya bilang, saya punya modul lengkap,
namun saya cuma membantu untuk modul-modul yang betul betul tidak dapat di beli di
UPBJJ. mempunyai modul yang asli jauh lebih bagus dan bisa diwariskan kepada
orang lain, sebab mutu modul UT sangat bagus. Semoga maklum Tanggapan
Di samping itu, ada perbincangan yang menunjukkan betapa suatu kejadian yang luar biasa
dapat mempersatukan perasaan banyak orang dan menggerakkan semua orang untuk berbuat
sesuatu. Kejadian itu adalah berupa gempa yang menimpa Yogyakarta beberapa waktu yang lalu.
Kejadian itu pula yang memicu mahasiswa secara bersama-sama ikut merasakan duka dan lalu
sama-sama berbuat sesuatu untuk meringankan penderitaan masyarakat yang terkena musibah.
Apalagi mereka telah mengetahui bahwa sebagian mahasiswa UT ada yang bertempat tinggal di
sekitar lokasi gempa. Hal ini, menunjukkan adanya suatu perasaan empati yang muncul dari mereka
dan langsung mempersatukan semua mahasiswa UT yang ada diseluruh pelosok tanah air untuk
bersama-sama menggalang kekuatan moral dan menggalang dana.
Re: duka yogyakarta dan jawa tengah
dari UNDANG - Kamis, 8 Juni 2006, 22:39
INNALILLAH WAINNA ILAIHI ROJIUN....
1. Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya untuk keluarga kakak sekaligus
sahabat saya mba ENDANG RUSMIYATI di trimurti, srandakan Bantul Yogyakarta.
Semoga yang ditinggalkan mendapat rahmat dan diberi ketabahan hati. Semoga
mereka diterima di sisiNYa...Untuk pengantin kecilku, SUCIYANIsemoga tabah
menjalani hidup.
2. Keluarga mbok SUMIRAH di Prambanan, Ibu KOST yang tercinta yang sudah saya
anggap ibu sendiri selama saya menimba ilmu di JOgjakarta, semoga mendapat
rahmat di sisiNYa...amin
3. Keluarga teman, sahabat, se club BAND TADIKA BULAK_SUMUR "98" semoga
tabah ....
4. Mas HURIP sekeluarga di KLATEN, semoga tabah.
5. UNTUK SEMUA warga YOGYA DAN JATENG UMUMNYA, yang meninggal
maupun yang masih hidup.....semoga senantiasa mendapat ridlo TUHAN Yang
maha Kuasa. Amien...
Re: duka yogyakarta dan jawa tengah
dari S.TARUMUN - Jumat, 9 Juni 2006, 09:53
Kepada Penduduk Jateng, yg terkena musibah, Kami dari Mahasiswa UT Sydney,
Alumni UT Sydney Wilayah Australia Kami tutrut berduka-cita yang sedalam dalam
nya atas kejadian bencana ini, mungkin rekan2 kita yang berasal dari yogyakarta dan
jawa tengah mengalami hal ini. Kami ikut terjun dengan konsulate RI , Cummunity
Indonesia di Australia mengadakan acara untuk memungut donasi "Bencana Jateng "
dari penduduk Australia Wassalam, Tampilkan induknya | Tanggapan
96
Oetoyo, Interaksi Sosial Mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh
Kedua, pola interaksi disosiatif terjadi ketika beberapa anggota forum komunitas terlibat
dalam proses persaingan atau bahkan konflik. Hal ini dapat muncul ketika seorang mahasiswa ingin
berusaha mempertahankan pendapatnya melalui pengiriman tanggapan dengan cara menarik
perhatian seluruh anggota forum atau dengan mempertajam prasangka, tetapi tanpa menggunakan
ancaman atau kekerasan. Perhatikan ujung ‘diskusi’ mahasiswa yang membicarakan mengenai
pengakuan masyarakat atas eksistensi UT. Setelah diskusi berjalan panjang dan melibatkan banyak
tanggapan dari mahasiswa lain, salah seorang mahasiswa menentukan sikap dengan mengambil
kesimpulan sebagai berikut:
Re: Apakah betul UT itu tidak diakui???
dari IRA PURNAMASARI - Rabu, 20 Desember 2006, 18:00
kalau gitu aku juga optimis bakalan bisa lulus di ut pokoknya aku harus lulus dan
buktiin sama seluruh dunia kalau mahasiswa ut itu berkualitas yes.... Tampilkan
induknya | Tanggapan
Re: Apakah betul UT itu tidak diakui???
dari JEFRI R - Rabu, 20 Desember 2006, 21:44
tanggapan lo ga mutu''''''' Tampilkan induknya | Tanggapan
Re: Apakah betul UT itu tidak diakui???
dari Herman - Rabu, 20 Desember 2006, 10:43
Bentar...bentar..sebentar `dik adik,`UT` itu udah jelas diakuin, terutama ditanah Indo,jadi
bukan cuma di`redoin`.Klo kita hargai waktu,hikmahnya ada klo kebetulan kita kuliah
di`UT`, gak percaya?? banyak bukti kok, sebaiknya sih jangan dijadiin polemik hal kecil
gitu,nanti deh `tak usulin ke`UT` supaya bikin konseling soal hunting kerjaan.
Perbincangan tentang status UT di atas melibatkan banyak mahasiswa dan pada awalnya
semua tanggapan yang disampaikan mendukung kalau status UT benar-benar diakui. Bahkan ada
mahasiswa yang memberikan beberapa contoh prestasi yang telah diraih oleh UT, misalnya UT
adalah satu-satunya universitas di Indonesia yang telah memperoleh pengakuan internasional dari
ICDE. Namun, setelah diskusi berjalan panjang dan melibatkan banyak tanggapan dari mahasiswa
lain, salah seorang mahasiswa menentukan sikap dengan mengambil kesimpulan sendiri dan
mencoba mempengaruhi orang lain untuk mendukung pendapatnya yang menyatakan bahwa
masalah status UT tidak perlu dipersoalkan, karena kebanyakan mahasiswa UT juga kaum pekerja
dan pada prinsipnya tujuan sekolah sebenarnya untuk menambah ilmu, mengembangkan wawasan,
dan membuka cakrawala berpikir seseorang, sehingga, kalau motivasinya hanya untuk mencari
pekerjaan tidak perlu harus sekolah sampai perguruan tinggi. Pendapat ini ternyata didukung oleh
seorang mahasiswa dengan memberikan alasan yang lebih rasional lagi. Namun, tentu saja
dukungan ini mengakibatkan kemarahan mahasiswa yang kebetulan mendukung status UT penting
diketahui oleh banyak orang.
Secara sosiologis, munculnya dua pendapat yang berbeda tentang masalah status UT yang
menjadi bahan perbincangkan mahasiswa dalam forum komunitas dapat dikategorikan konflik sosial,
karena munculnya konflik tidak selamanya harus mengandung kekerasan fisik. Untuk meredam
konflik, maka pihak administrasi sebagai pengelola forum komunitas yang bertanggung jawab
terhadap kelangsungan kehidupan sosial yang muncul dalam forum ini, mencoba melerai atau
menenangkan semua yang memperdebatkan mengenai status UT. Pihak administrasi inilah yang
oleh Coser (dalam Poloma, 1996) disebut sebagai katup penyelamat. Dalam suatu pertikaian
97
Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Volume 9, Nomor 2, September 2008, 83-100
yang memunculkan konflik berkepanjangan, memang dibutuhkan katup penyelemat yang dapat
mengakomodasi semua perbedaan pendapat dan menghasilkan kerjasama.
Terkait dengan itulah, sebenarnya sebuah tanggapan atau respon dari suatu pernyataan
atau permasalahan adalah wajar adanya karena setiap orang berhak untuk mengemukakan
pendapatnya. Tetapi bila tanggapan itu disampaikan dengan cara yang kurang santun bahkan
cenderung kasar tentu hal itu akan mengundang konflik, setidaknya akan memicu emosi. Cara-cara
yang kurang santun dan cenderung kasar inilah yang dapat menyebabkan pertikaian atau konflik,
meskipun tidak secara fisik, antara dua pihak dan kemungkinan dapat meluas melibatkan lebih dari
dua orang yang bersangkutan. Perbincangan lain antara dua orang mahasiswa yang cenderung
disosiatif dan dapat menimbulkan pertikaian dapat dilihat di bawah ini:
Pendaftraan Pokja
dari LUKMAN SUKMA WIJAYA - Minggu, 7 Januari 2007, 23:47
eh kawan gw mahasiswa UT fakultas FISIP mo tanya neah ma kawan-kawan semuana,
kemarin waktu oreintasi gw lupa daftar pokja, trus gw sekarang mau tanya kapan dimana
gw bisa ikut pokja ? kasih jawaban ya terima kasih Tanggapan
Re: Pendaftraan Pokja
dari FERDINAN - Rabu, 17 Januari 2007, 10:56
Buat LUKMAN SUKMA WIJAYA : makanya Bro..., gak usah ngurusin orang kalo lo sendiri
gak terurus! kan kasian elonya kalo lo yang gak enak makan gara-gara ngeliat orang
sukses! lagian elo kan baru gabung di UT 2006 ini, hormat dikit dong ama senior. Toh
kalopun lo kaya, itu pasti bukan hasil keringat lo! Gue orang Sumatra, gue gak mungkin
mengusik kalo gak ada yang ngusik duluan! Tampilkan induknya | Tanggapan
Pertanyaan seperti di bawah ini, yang dilontarkan seorang mahasiswa yang ingin
mengetahui bagaimana caranya melihat mata kuliah yang paling akhir yang pernah diambilnya,
sebenarnya merupakan pertanyaan yang sederhana dan tentu hanya memerlukan jawaban yang
sederhana pula dan tidak perlu ditanggapi secara emosional, tetapi ada mahasiswa yang
menanggapinya secara emosional, sehingga memunculkan konflik diantara keduanya.
Bagaimana Mengetahui mata kuliah yang diambil terakhir??
dari DONI - Rabu, 4 April 2007, 13:08
tolongin dong Bagaimana Mengetahui mata kuliah yang diambil terakhir ?? soalnya
aku mau download soal latihan Tanggapan
Re: Bagaimana Mengetahui mata kuliah yang diambil terakhir??
dari UNDANG - Sabtu, 7 April 2007, 08:07
Pernah baca ga strategi belajar di UT? Hubungi UPBJJ. atau paling tidak, lihat Jam
ujian di UT yang FIXED! kan ada kategori makul yang bisa kamu dahulukan atau
belakangan. Atur2 aja deh
Re: Bagaimana Mengetahui mata kuliah yang diambil terakhir??
dari DONI - Minggu, 8 April 2007, 13:10
maksud ane, di website ut ini, coy ! elo kok gak nyambung sih?? Tampilkan
induknya | Tanggapan
98
Oetoyo, Interaksi Sosial Mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh
Perlu dikemukakan bahwa si penanya tidak memberikan tanggapan lebih lanjut, artinya
hubungan terputus. Barangkali apabila si penanya menanggapinya secara emosional juga, bukan
tidak mungkin akan terjadi pertikaian atau konflik meskipun pertikaian atau konflik itu terjadi di dunia
maya dan ini dapat saja memicu timbulnya polemik yang meluas. Memutuskan hubungan atau
kontak juga merupakan salah satu cara menghentikan konflik oleh salah satu pihak karena tidak ada
kecocokan dalam interaksi dan ini dapat ditandai dengan tidak adanya tanggapan lanjutan lainnya.
PENUTUP
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa FISIP UT yang telah berpartisipasi dalam
forum komunitas FISIP UT sebanyak 479 orang (1,40%). Rendahnya tingkat partisipasi kemungkinan
disebabkan oleh: pertama, tidak semua mahasiswa dapat melakukan akses internet karena di sekitar
tempat tinggal mereka tidak ada fasilitas untuk itu; kedua, biaya akses internet relatif mahal bagi
mahasiswa. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dari seluruh dosen FISIP UT (66 orang) yang
berada di UT pusat, hanya 16 orang (24,24%) yang menanggapi diskusi, keluhan, atau persoalan
yang dihadapi mahasiswa. Rendahnya tingkat partisipasi dosen ini dapat disebabkan: pertama, tidak
adanya kewajiban dosen untuk berpartisipasi dalam forum; kedua, dosen merasa bahwa bukan
kapasitasnya untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang dihadapi mahasiswa.
Seluruh topik diskusi yang masuk pada forum komunitas FISIP UT adalah 1201 buah. Topik
diskusi mahasiswa dapat dikategorikan ke dalam tiga topik diskusi besar yaitu (a) topik diskusi yang
bersifat administratif (mencakup registrasi, nilai/ujian, yudicium, wisuda, biaya kuliah, alih kredit,
TM/LM, beasiswa, dan ijazah); (b) topik diskusi yang bersifat akademik (mencakup tutorial,
modul/bahan ajar, substansi modul, TAP/UKT, dan kurikulum; dan (c) topik diskusi lain-lain
(mencakup akreditasi UT, kegiatan kemahasiswaan, interaksi personal, dan pembentukan social
formation). Kecenderungan topik diskusi yang paling intens dibicarakan mahasiswa adalah mengenai
interaksi personal (25,90%), masalah-masalah umum (14,24%), nilai/ujian (11,91%), tutorial
(10,99%), modul (6,58%), substansi materi (4,08%), cara belajar (4,08%), TAP/UKT (4,00%), TM/LM
(3,41%), registrasi (3,41%), wisuda (2,33%), kurikulum (1,58%), akreditasi (1,58%), beasiswa
(0,92%), biaya kuliah (0,58%), alih kredit (0,42%), serta ijazah (0,17%). Tingginya persentase pada
aspek interaksi personal karena mahasiswa UT memang membutuhkan sarana untuk berkomunikasi
dan berinteraksi yang sangat jarang mereka temukan selama ini. Oleh karena itu, mahasiswa benarbenar memanfaatkan forum ini sebagai sarana untuk berkomunikasi dan berinteraksi.
Perbincangan mahasiswa UT juga terkait dengan masalah yang up to date, seperti masalah
ekonomi, sosial, politik ataupun kebudayaan. Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa UT ternyata
tidak ketinggalan dalam mengikuti berbagai perkembangan isu aktual yang merebak di negeri ini,
meskipun interaksi yang terjadi diantara mereka tidak seintens mahasiswa perguruan tinggi tatap
muka.
Terkait dengan pola interaksi sosial, maka pola interaksi mahasiswa FISIP UT cenderung
asosiatif. Hal ini dapat dibuktikan dari keseluruhan e-mail yang dijadikan objek kajian hanya 1,75%
(21 buah e-mail) saja yang bersifat disosiatif selebihnya mencerminkan pola interaksi asosiatif.
Berdasarkan data-data temuan dari penelitian ini, maka peneliti mengajukan beberapa
rekomendasi sebagai berikut:
1. Merealisasikan keinginan dan harapan mahasiswa untuk memberdayakan Forum Komunitas
FISIP-UT sebagai sarana diskusi dan belajar melalui internet di samping adanya sarana tutorial
elektronik (tuton). Pada kenyataannya mahasiswa telah mempergunakan forum komunikasi ini
sebagai sarana mendiskusikan materi modul (substansi). Jadi ada kata ‘go’ dari UT bahwa
99
Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Volume 9, Nomor 2, September 2008, 83-100
mendiskusikan materi kuliah dapat juga dilakukan melalui forum komunikasi (bukan semata
melalui tuton yang waktunya terbatas, karena mengikuti jadwal perkuliahan). Konsekuensinya,
UT perlu meminta dosen untuk selalu akses ke forum komunikasi dimaksud demi merespons apa
yang didiskusikan mahasiswa.
2. Menghimbau dosen untuk berpartisipasi aktif serta menyarankan pada dosen untuk juga
menghimbau mahasiswa apabila mereka menginginkan diskusi khususnya mengenai materi
kuliah (substansi) untuk di posting di forum komunikasi atau langsung di alamat e-mail dosen
yang bersangkutan.
REFERENSI
Andriani, D. (2005). Mahasiswa S2 pada Sistem Pendidikan Jarak Jauh: Pemanfaatan Internet
dan Bantuan belajar, Volume 6, Nomor 2, September 2005, hlm. 77–91.
Bates, T. (1995). Technology, open learning and distance education. New York: Routledge.
Bungin. (2006). Sosiologi komunikasi: Teori, paradigma, dan diskursus teknologi komunikasi di
masyarakat. Jakarta: Kencana.
Kristiadi. (2003). Potensi telematika dalam peningkatan akses dan kualitas pembelajaran.
Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran di Hotel Inna
Garuda Yogyakarta.
Miles, M.B. & Huberman, M.A. (1992). Analisis data kualitatif, buku sumber tentang metodemetode baru. Terjemahan dari Analyzing qualitative data: A Source book for new
methoda. Jakarta: UI Press.
Moore, M.G. (1989). Three types of interaction. The American Journal of Distance Education I
(2), 1 -5.
Poloma, M.M. (1996). Sosiologi kontemporer. Jakarta: Rajawali Press.
Padmo, D., Sinar, T., & Belawati, T. (2004). Integrasi Tutorial Tatap Muka: Upaya Peningkatan
Kualitas Belajar Mahasiswa dalam Sistem Belajar Jarak Jauh – Kasus Universitas
Terbuka, dalam Teknologi Pembelajaran: Peningkatan Kualitas Belajar Melalui
Teknologi Pembelajaran. Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan.
Jakarta.
Parson, T. (1978). Sosiology. New York: Alfred A. Konf.
Parwitaningsih, Febriana, E., & Budiwati, Y. (2005). Pengantar sosiologi. Buku Materi Pokok.
Jakarta: Universitas Terbuka,
Setiawan, B. & Muntaha, A. (2005). Metode penelitian komunikasi. Buku Materi Pokok. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Soekanto, S. (2002). Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: Grafindo Persada.
Sudjarwo (2000). Interaksi sosial antara guru dengan murid dalam kegiatan kokulikuler dan
kaitannya dengan peningkatan prestasi belajar. Diambil tanggal 14 April 2008, dari
http://pk.ut.ac.id/jp/index.htm.
Sukarsih, Y. (2005). Pemanfataan layanan online di institusi pendidikan jarak jauh. Jurnal
Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, 6 (1), 69 – 76.
100
Download