KETERKAITAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU

advertisement
Keterkaitan Pengetahuan dan Perilaku Petugas Kebersihan dalam Penanganan Sampah
di Hotel Kediri
KETERKAITAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PETUGAS KEBERSIHAN
DALAM PENANGANAN SAMPAH DI HOTEL KEDIRI
Indasah, Sandu Siyoto
STIKes Surya Mitra Husada
ABSTRAK
Penanganan sampah yang baik di Hotel sangatlah penting, karena Hotel
sebagai sarana pelayanan penginapan untuk umum, tempat menginap orang yang
memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan, gangguan kesehatan dan dapat
menjadi penyebab penularan penyakit. Untuk menghindari hal tersebut maka petugas
kebersihan harus memiliki perilaku yang baik dalam menangani masalah sampah Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui keterkaitan pengetahuan dengan perilaku petugas
kebersihan dalam penanganan sampah di hotel Di Kediri. Desain penelitian yang
digunakan adalah desain observasional asosiatif dengan pendekatan cros sectional.
Sampel yang diambil adalah kurang lebih sekitar 37 orang.Tehnik samplingnya
menggunakan porposive sampling yaitu yang sesuai dengan criteria menurut peneliti
(eksklusi dan inklusi). Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah
kuesioner serta memakai lembar observasi untuk perilakunya. Pengolahan datanya
menggunakan uji statistik
chi square dengan tingkat signifikasi 5%. Dari hasil
pengolahan data diperoleh yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak (8,8%), cukup
(73,5%),kurang (17,6%). Untuk perilaku dengan kategori baik sebanyak (11,76%), cukup
(73,5%), kurang (14,7%). Dari analisis diketahui bahwa terdapat hubungan antara
pengetahuan dengan perilaku petugas kebersihan dalam penanganan sampah di Hotel
Kediri .Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perlu adanya peningkatan
pengetahuan untuk petugas kebersihan karena dengan meningkatnya pengetahuan
dapat menumbuhkan perilaku yang baik dalam penanganan sampah.
Kata kunci: Pengetahuan, Perilaku, Petugas kebersihan, Penanganan Sampah
ABSTRACT
Good waste management in hotel is very important, because the hotel as a
means of accomodation services to the public, where people stay in. Health problems can
be caused of disease transmission. To avoid that the cleaning service should have good
behaviour on garbage management. This research purposes to determine the correlation
between knowledge and behavior of cleaning service on garbage management at Hotel
in Kediri.This research used of associative observational design with cross sectional
approach, the population was all cleaning service of Health service institution of hotel in
Kediri about 37 persons, the sampling technique used purposive sampling in accordance
with the criteria of researchers (exclusion and inclusion). The used for data collection
was questionare and observation sheet to know behaviour, which analyzed by using chi
square statistical test with 5% sigficance4 level.The research result shows that 8,8%
respondentsts have good knowledge (73,5%) respondents have enough knowledge,
(17,6%) have less knowledge, (17,6%), (11,76%) have good behavior, (73,5%) have
enough behavior and (14,7%) have less behavior. From the analysis known there was
correlation between knowledge and behavior of cleaning service on garbage
management atHotel in Kediri.Based on the research result it is need to improve the
knowledge of cleaning service because with increasing knowledge it can develop the
good behaviour in garbage management.
Keywords:
Knowledge,
behavior,
cleaning
85
service
and
garbage
management
Keterkaitan Pengetahuan dan Perilaku Petugas Kebersihan dalam Penanganan Sampah
di Hotel Kediri
PENDAHULUAN
Pengelolaan
sampah
hotel
sangatlah penting hal ini didasarkan
pada keberadaan hotel sebagai
sarana umum, tempat berkumpulnya
orang sakit maupun orang sehat, atau
dapat menjadi tempat penularan
penyakit
serta
memungkinkan
terjadinya pencemaran lingkungan
dan gangguan kesehatan, untuk
menghindari hal tersebut maka
lingkungan hotel perlu dipelihara
secara baik tentang Persyaratan
Kesehatan
Lingkungan
Hotel.
Pengelolaan sampah hotel yang
merupakan
bagian
dari
upaya
penyehatan
lingkungan
juga
mempunyai tujuan untuk melindungi
masyarakat dari gangguan bahaya
yang ditimbulkan dari sampah hotel,
Penanganan sampah yang tidak tepat
dapat
menyebabkan
terjadinya
kesakitan maupun kematian penghuni
hotel.
Berdasarkan pengamatan awal
yang dilakukan di Hotel di Kediri
diketahui ada beberapa kebiasaan
buruk petugas kebersihan yang dapat
menyebabkan terjadinya penyebaran
penyakit keluar dari hotel yaitu tidak
memakai Alat Pelindung Diri waktu
bekerja.
Berdasarkan
hasil
wawancara yang dilakukan terhadap 5
orang petugas kebersihan diketahui
bahwa hanya seorang (20%) yang
memiliki
pengetahuan
tentang
penanganan
sampah
secara
baik(Depkes RI. 2002).
Untuk mencegah terjadinya efek
samping akibat penanganan sampah
yang tidak tepat maka petugas
kebersihan sebagai pihak pengelola
harus memiliki pengetahuan yang baik
tentang penanganan sampah dan
dapat
menerapkannya
dalam
pekerjaannya sehari-hari
Berdasarkan kondisi diatas maka
peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul
Keterkaitan
”
Pengetahuan
dengan
Perilaku
Petugas
kebersihan
dalam
Penanganan Sampah Hotel Di Kediri”.
Hotel merupakan unsure dari
produk wisata yang turut menentukan
baik buruknya mutu produk wisata
Indonesia. Ketentuan dalam Undangundang
No.
69
Tahun
1985
menetapkan jenis hotel bintang dan
melati didasarkan atas jenis dan
fasilitas yang disediakan. Penetapan
golongan kelas hotel merupakan
suatu
standar
dan
norma
kepariwisataan yang bersifat nasional,
sehingga pengaturannya dilaksanakan
oleh Pemerintah Pusat sesuai PP No.
25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah
dan
Kewenangan
Propinsi.
Hotel adalah bangunan yang
khusus disediakan bagi orang untuk
menginap/istirahat,
memperoleh
pelayanan dan atau fasilitas lainnya
dengan dipungut bayaran, termasuk
bangunan lainnya yang menyatu,
dikelola dan dimiliki oleh pihak yang
sama, kecuali untuk pertokoan dan
perkantoran.
Menurut
keputusan
Menteri Kebudayaan Dan Pariwisata
Nomor : KM. 3/HK.001/MKP-02, yang
dimaksud dengan N hotel adalah
jenis akomodasi yang menggunakan
sebagian atau seluruh bangunan
untuk menyediakan jasa pelayanan,
penginapan, serta jasa lainnya bagi
umum yang dikelola secara komersial
(Depkes RI. 2002).
Pelayanan
sanitasi
hotel
diselenggarakan
dalam
rangka
menciptakan kondisil ingkungan hotel
yang
nyaman,
bersih
sebagai
pendukung
usaha
kenyamanan,
disamping
mencegah
terjadinya
penularan penyakit (Depkes RI. 2007).
Banyaknya tamu dan kegiatan
mempengaruhi produk sampah yang
dihasilkan. Sampah hotel merupakan
bahan
buangan
yang
dapat
menimbulkan gangguan kesehatan
lingkungan karena berbagai bahan
yang terkandung didalamnya dan
menimbulkan
dampak
terhadap
kesehatan (Depkes RI. 2002).
86
Keterkaitan Pengetahuan dan Perilaku Petugas Kebersihan dalam Penanganan Sampah
di Hotel Kediri
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan
adalah
penelitian
observasional
asosiatif dengan pendekatan cross
sectional, dimana peneliti melakukan
observasi dan pengukuran variabel
sesaat. Artinya subyek diobservasi
satu kali saja dan pengukuran variabel
dependen dan independen dapat
dilakukan pada saat pemeriksaan atau
pengkajian data (Notoatmodjo, 2002 :
76).
Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh Petugas kebersihan di
PelayananHotel di Kediri sejumlah 37
orang.
Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagian Petugas
kebersihan Hotel di Kediri .
Pengambilan
sampel
pada
penelitian ini menggunakan metode
porposive sampling
yaitu proses
pengambilan sampel dilakukan sesuai
dengan kriteria menurut peneliti
(Notoatmodjo, 2002). Hasil analisa
diuji dengan menggunakan uji chi
square.
2. Pendidikan
Distribusi
pendidikan
petugas kebersihan di Hotel di
Kediri adalah sebagai berikut :
Tabel3. Distribusi
Frekuensi
Pendidikan
Petugas
Kebersihan
Hotel
di
Kediri
Frekuensi/
No
Pendidikan orang
%
1.
SD
6
17.65
2.
SMP
13
38.24
3.
SMA
15
44.12
Jumlah
34
100
Berdasarkan table diatas
didapatkan
15
responden
(44,12%) berpendidikan SMA, 13
responden
(38,24%)
berpendidikan
SMP
dan
6
responden
(17,65%)
berpendidikan SD.
3. Jenis Kelamin
Distribusi
jenis
kelamin
petugas kebersihan di Hotel di
Kediri adalah sebagai berikut :
Tabel4. Distribusi Frekuensi Jenis
Kelamin
Petugas
Kebersihan di Hotel di
Kediri.
Jenis
Frekuensi/
No
%
Kelamin
orang
HASIL PENELITIAN
Data Umum
1.
2.
1. Usia
Distribusi
usia
petugas
kebersihan di Hotel di Kediri adalah
sebagai berikut :
Laki –laki
Perempuan
Jumlah
34
0
34
100
0
100
Berdasarkan
tabel
diatas
didapatkan seluruh responden
(100%) berjenis kelamin laki-laki.
Tabel2. Distribusi Frekuensi usia
petugas kebersihan Hotel di Kediri.
Frekuensi/
No
Usia
orang
%
1. 20-30 tahun 23
67,65
2. 31-40 tahun 8
23,53
3. 41-50 tahun 3
8,82
Jumlah
34100
4. Lama Bekerja
Distribusi tentang lama bekerja
petugas kebersihan di Hotel di
Kedirisebagai berikut :
Berdasarkan table diatas
didapatkan 23 responden (67,65%)
berusia 20 – 30 tahun, , 8
responden (23,53) berusia 31 –40
tahun, dan 3 responden (8,82%)
berusia 41 –50 tahun.
Tabel.5.Distribusi
Frekuensi
Tentang
Lama
Bekerja
Petugas Kebersihan Hotel
di Kediri
87
Keterkaitan Pengetahuan dan Perilaku Petugas Kebersihan dalam Penanganan Sampah
di Hotel Kediri
1 Tahun
2 Tahun
> 2 Tahun
Jumlah
%
38,24
44,12
17,65
100
Berdasarkan
table
diatas
didapatkan 15 responden (44,12%)
bekerja selama 2 tahun, 13
responden (38,24%) selama 1
tahun dan 6 responden (17,65%)
selama > 2 tahun.
1.
2.
3.
Berdasarkantabeldiatasdidapat
kan 4 responden (11,76%) memiliki
perilaku baik, 25 responden
(73,53%) memiliki perilaku cukup
dan 5 responden (14,71 %)
memiliki perilaku kurang.
Data Khusus
1. Pengetahuan
tentang
Penanganan Sampah
Pengetahuan
tentang
penanganan
sampah
petugas
kebersihan Hotel di Kediriadalah
sebagai berikut :
3. Keterkaitan
Pengetahuan
Dengan
Perilaku
Petugas
Kebersihan Dalam Penanganan
Sampah Hotel di Kediri
Hubungan pengetahuan dengan
perilakupetugas kebersihan dalam
penanganan sampah Hotel di Kediri
adalah sebagai berikut :
Tabel 6. Distribusi
Frekuensi
Pengetahuan
tentang
Penanganan Sampah Hotel
di Kediri
Pengetahuan Tentang
N
cara Penanganan
Frekuensi/orang
%
o
Sampah
8,8
1. Baik
3
2
73,
2. Cukup
25
5
17,
3. Kurang
6
7
Jumlah
34
100
Tabel 8. Tabulasi
hubungan
Pengetahuan
Dengan
Perilaku
Petugas
Kebersihan
Dalam
Penanganan Sampah Hotel
di Kediri.
Perilaku ttg Penanganan
Sampah
Cuku
Baik
Kurang
p
f
f %
f
%
%
Pengetahuan Dalam
Penanganan Sampah
Berdasarkan
tabel
diatas
didapatkan 3 responden (8,82%)
memiliki pengetahuan baik, 25
responden
(73,5%)
memiliki
pengetahuan
cukup
dan
6
responden
(17,6%)
memiliki
pengetahuan kurang.
2. Perilaku Petugas Kebersihan
Tentang PenangananSampah
Perilaku petugas kebersihan
tentang
penanganan
sampah
petugas kebersihan di Hotel di
Kediri adalah sebagai berikut :
Tabel 7. Distribusi
Perilaku
Kebersihan
No
Penanganan
Sampahdi
Hotel di Kediri.
Perilaku
Dalam
Frekuensi/or
%
Penanganan
ang
Sampah
Baik
4
11,76
Cukup
25
73,53
Kurang
5
14,71
Jumlah
34
100
Frekuensi
Petugas
Tentang
jml
F
%
2
8
8
2
,
4
Baik/ Cukup
1.
2.
3.
Frekuensi/
orang
13
15
6
34
3
8,
8
2
1
61
,8
4
11,
8
Kurang
Lama Bekerja
1
2,
9
4
11
,8
1
2,9
6
1
7
,
6
Jumlah
No
4
11
,8
2
5
73
,5
5
14,
7
3
4
1
0
0
Berdasarkan
table
diatas
kemudian dilakukan pengujian dengan
menggunakan SPSS versi 11.05 dan
88
Keterkaitan Pengetahuan dan Perilaku Petugas Kebersihan dalam Penanganan Sampah
di Hotel Kediri
diperoleh nilai X2 hitung sebesar
14,235 dengan P-Value sebesar 0,00.
Karena P-Value < 0,05 sehingga Ho
ditolak maka terdapat hubungan
pengetahuan dengan perilaku petugas
kebersihan
dalam
penanganan
sampah Hotel di Kediri.
diperoleh dari berbagai sumber dan
tentunya
hal
tersebut
akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan
seseorang. Demikian juga dengan
usia, semakin matang usia sesorang,
maka akan berpengaruh terhadap
kematangan dalam berperilaku dan
mengambil keputusan dalam suatu
masalah. Semakin bertambah usia
seseorang maka pengalaman hidup
yang diperolehnya semakin beragam,
hal tersebut berhubungan erat dengan
peningkatan
pemahaman
ketika
menerima informasi dari orang lain.
Maka dapat dikatakan bahwa usia
mempengaruhi
individu
untuk
mendapatkan pengetuhuan yang lebih
baik dibanding dengan kelompok usia
lain yang lebih muda. Dan bahwa
semakin baik pengetahuan seseorang
mengenai sampah maka semakin baik
pula cara penanganan sampahnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
responden
yang
memiliki
pengetahuan baik hanya (8,82 %) 3
responden,
responden
tersebut
memang orang yang sudah lama
bekerja di Hotel, dan dari faktor usia
mereka memang sudah berusia
antara (41-50 th), jadi orang tersebut
sudah berpengalaman banyak dalam
menangani sampah. Sedangkan (17,6
%) 6 responden memiliki pengetahuan
kurang ini dikarenakan responden
tersebut ternyata termasuk orang baru
belum pernah bekerja, baru lulus dari
SMA, jadi pengetahuan tentang
masalah cara penanganan sampah
samasekali belum mengerti. Dan
responden
yang
memiliki
pengetahuan
cukup
sebanyak
(73,5%) 25 responden, ternyata orang
tersebut sudah punya pengalaman
bekerja meskipun bukan masalah
penanganan sampah. Dan juga
karena responden bukan orang yang
khusus menangani sampah saja tapi
juga membersihkan ruang dan taman.
Dari data diatas maka perlu untuk
dilakukan peningkatan pengetahuan
mereka agar menjadi lebih baik. Yaitu
dengan
pemberian
penyuluhanpenyuluhan tentang bagaimana cara
PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini akan
disajikan hasil penelitian yang meliputi
pengetahuan dan perilaku petugas
kebersihan
dalam
penanganan
sampah Hotel di Kediri.
1.
Pengetahuan
tentang Penanganan Sampah
Berdasarkan hasil penelitian
pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa
8,8 % (3 responden) memiliki
pengetahuan
baik,
73,5%
(25
responden) memiliki pengetahuan
cukup dan 6 responden (17,7%)
memiliki pengetahuan kurang.
Menurut Notoatmojo, S. (1996)
pengetahuan merupakan hasil tahu
dan
terjadi
setelah
seseorang
melakukan penginderaan terhadap
suatu obyek tertentu dengan melaluhi
penglihatan,
pendengaran,
penciuman, rasa dan raba yang
sebagian besar didapat dari mata dan
telinga dan merupakan domain yang
sangat penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang. Menurut Huclock
(1999) dalam Nursalam dan Pariani,
S. 2003 semakin cukup umur, tingkat
kematangan dan kekuatan seseorang
akan lebih matang dalam berfikir dan
bekerja.
Begitu
juga
dengan
pendidikan, pendidikan adalah suatu
proses
penyampaian
materi
pendidikan oleh pendidik guna
mencapai perubahan tingkah laku
atau tujuan (Notoatmojo, S. (1996))
Dalam uraian diatas dapat
diasumsikan bahwa pendidikan yang
semakin tinggi akan menambah
wawasan,
daya
tangkap
dan
pemahaman terhadap informasi yang
diterima. Selain itu semakin tinggi
pendidikan yang ditempuh, maka
semakin banyak informasi yang
89
Keterkaitan Pengetahuan dan Perilaku Petugas Kebersihan dalam Penanganan Sampah
di Hotel Kediri
menangani
sampah
yang
benar.Mengingat
pendidikan
responden yang paling banyak adalah
SMA
maka
dalam
pemberian
pengetahuan
tentang
cara
penanganan sampah akan mudah
ditangkap. Dari usia responden yang
paling banyak berusia antara 20- 30
tahun (67,65%) yang berarti potensi
mereka masih dapat dikembangkan
lagi dengan melalui penyuluhan dan
pelatihan berkala untuk meningkatkan
pengetahuan mereka.
pelindung diri, misalnya dia selalu
memakai sepatu boot, kaos tangan
dan
masker
waktu
bekerja.
Sedangkan yang berperilaku kurang
baik sebanyak 5 responden ( 14,71%)
ini dikarenakan responden tersebut
termasuk orang baru di Hotel, jadi dia
belum banyak tahu dan belum banyak
mengerti tentang bahayanya sampah
apabila tidak ditangani dengan baik
dan benar, misalnya tidak langsung
memasukkan kantong plastik yang
berisi sampah ke Incenerator tapi
masih dipilah-pilah lagi mana yang
kirannya bisa untuk dijual.dan juga
responden waktu bekerja selalu tidak
pernah memakai alat pelindung diri,
misalnya masker, kaos tangan dan
sepatu boot.(73,53%) 25 responden
memiliki perilaku cukup, ini ternyata
karena
responden
sudah
berpengalaman
dalam
bekerja,
meskipun bukan sebagai petugas
kebersihan di Hotel, jadi paling tidak
responden sedikit-sedikit mengerti
tentang bagaimana cara bekerja yang
baik, hati-hati, tidak sembrono,
misalnya cara pengangkutan sampah
ke Incenerator tidak tercecer di jalan,
dan bak sampah selalu diberi kantong
plastik dan di tali kuat, dan juga
responden sadar akan pentingnya
memakai alat pelindung diri waktu
bekerja. Untuk mengubah perilaku ini
selain dengan penyuluhan, perlu
dilakukan monitor dan juga perlu
dilakukan peningkatan kesejahteraan
pegawai bagian kebersihan.
2. Perilaku Petugas Kebersihan
Tentang Penanganan Sampah
Berdasarkan tabel 4.8 dapat
diketahui
bahwa
4
responden
(11,76%) memiliki perilaku baik, 25
responden (73,53%) memiliki perilaku
cukup dan 5 responden (14,71 %)
memiliki perilaku kurang.
Menurut
Notoatmojo
(2003)
perilaku (manusia ) adalah semua
kegiatan atau aktifitas manusia, baik
yang dapat diamati langsung maupun
yang tidak dapat diamati oleh pihak
luar, perilaku merupakan respon atau
reaksi seseorang terhadap stimulus (
rangsangan dari luar ). Oleh karena itu
perilaku ini terjadi dengan melalhui
proses adanya stimulus terhadap
organisme dan kemudian organisme
tersebut merespon, maka disebut SO-R atau Stimulus- OrganismeRespon.
Dorongan
seseorang
dalam
berperilaku atau disebut dengan
motivasi dilatar belakangi oleh
beberapa hal, salah satu hal yang
memotivasi
seseorang
untuk
melakukan sesuatu adalah kebutuhan.
Dalam penelitian yang dilakukan
responden yang berperilaku baik
ternyata
hanya
(11,76%)
4
responden.Ini
karena
responden
tersebut sudah lama bekerja di hotel
dan juga ternyata orang tersebut
sudah berusia (41-50 th) jadi mereka
sudah
banyak
pengalaman
bagaimana cara menangani sampah
yang benar, dan juga merekamengerti
tentang pentingnya pemakaian Alat
3. Hubungan Pengetahuan Dengan
Perilaku Petugas Kebersihan
Dalam Penanganan Sampah
Hasil analisis yang dilakukan
menunjukkan
bahwa
terdapat
hubungan
pengetahuan
dengan
perilaku petugas kebersihan dalam
penanganan sampah di Hotel di
Kediri. Hal tersebut
ditunjukkan
oleh besarnya
nilai p = 0,000 <
0,05.
Tahapan dalam proses adopsi
perilaku menurut Notoatmodjo (2003)
adalah
awareness
(kesadaran),
90
Keterkaitan Pengetahuan dan Perilaku Petugas Kebersihan dalam Penanganan Sampah
di Hotel Kediri
dimana orang tersebut menyadari
dalam arti mengetahui terlebih dahulu
terhadap stimulus (obyek), interest
(tertarik), orang tertarik terhadap
obyek tersebut, evaluation(menilai),
orang
menimbang-nimbang
baik
tidaknya obyek tersebut bagi dirinya,
trial (uji coba), orang mulai mencoba
melakukan sesuatu dengan apa yang
dikehendaki oleh stimulus, adoption
(menerima), orang telah berperilaku
baru sesuai dengan pengetahuan,
kesadaran.
Apabila
seseorang
berperilaku dengan proses seperti
diatas maka perilaku tersebut akan
bersifat langgeng. Sebaliknya apabila
seseorang berperilaku yang
tidak
didasari dengan pengetahuan yang
baik maka perilaku tersebut tidak akan
berlangsung lama. Disini jelas bahwa
pendidikan, usia, dan lamanya dalam
bekerja
sangan
mempengaruhi,
semakin tinggi pendidikan yang
ditempuh maka semakin banyak
informasi yang diperoleh dari berbagai
sumber dan tentunya hal tersebut
akan
mempengaruhi
tingkat
pengetahuan seseorang. Demikian
juga dengan usia, semakin matang
usia
sesorang,
maka
akan
berpengaruh terhadap kematangan
dalam berperilaku dan mengambil
keputusan dalam suatu masalah.
Semakin bertambah usia seseorang
maka
pengalaman
hidup
yang
diperolehnya semakin beragam, hal
tersebut berhubungan erat dengan
peningkatan
pemahaman
ketika
menerima informasi dari orang
lain.Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa usia mempengaruhi individu
untuk mendapatkan pengetahuan
yang lebih baik dibanding dengan
kelompok usia lain yang lebih muda.
Maka semakin baik pengetahuan
seseorang
mengenai
cara
penanganan sampah secara baik dan
benar maka semakin baik pula
perilaku
mereka
tentang
cara
penanganan
sampahnya.Eratnya
hubungan
antara
pengetahuan
dengan perilaku ini nampaknya dapat
dijadikan dasar bagi pengelola hotel
untuk sering memberikan penyuluhan
yang terkait dengan penanganan
sampah, apalagi mengingat sebagian
besar responden berusia masih muda
yaitu 21 – 30 tahun dan memiliki
pendidikan yang memadai yaitu SMA,
yang berarti potensi mereka masih
dapat dikembangkan lagi dengan
melaluhi penyuluhan dan pelatihan
secara berkala untuk meningkatkan
pengetahuan mereka.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Dari hasil penelitian menunjukkan
bahwa petugas kebersihan yang
memiliki pengetahuan baik hanya
3 responden (8,8 %) dari 34
responden,
Maka
dapat
disimpulkan
bahwa
petugas
kebersihan
yang
memiliki
pengetahuan yang baik dalam
penanganan sampah tersebut
masih kurang.
2. Dari hasil penelitian menunjukkan
bahwa petugas kebersihan yang
memiliki perilaku baik hanya 4
responden (11,76%) dari 34
responden.
Maka
dapat
disimpulkan
bahwa
petugas
kebersihan yang memeliki perilaku
baik dalam penanganan sampah
tersebut juga masih kurang.
3. Dari
hasil
penelitian
yang
dilakukan menunjukkan bahwa
terdapat hubungan pengetahuan
dengan
perilaku
petugas
kebersihan dalam penanganan
sampah di Hotel di Kediri, hal ini
ditunjukkan oleh nilai probabilitas
= 0,000 < 0,005.
Saran
1. Bagi Responden
Baik
masalah
pengetahuan
maupun
perilakunya
petugas
kebersihan dalam penanganan
sampah perlu untuk ditingkatkan
mengingat
sampah merupakan
sampah yang berbahaya.
2. Bagi Hotel
91
Keterkaitan Pengetahuan dan Perilaku Petugas Kebersihan dalam Penanganan Sampah
di Hotel Kediri
Dari
pihak
hotel
dapat
meningkatkan
pengetahuan
petugas
kebersihan
dengan
seringnya memberikan penyuluhan
tentang cara penanganan sampah
yang baik, dan bahayanya sampah
apabila tidak dikelola dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian.
Jakarta: Rineka Cipta.
Depkes RI. 2002. Buku Pedoman
Sanitasi Hotel. Jakarta.
Depkes
RI.
2007.
Kepmenkes
No.1204/Menkes
SK/X/2004
Tentang Sanitasi Lingkungan
Hotel. Jakarta.
Darwis, Sudarwan Danim. 2003.
Metode Penelitian Kebidanan.
Jakarta : Buku Kedokteran
EGC.
Notoatmojo,
S.
(1996).
Ilmu
Kesehatan
Masyarakat.
Jakarta : Rineka Cipta.
. (2002). Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta.
. (2003). Pendidikan dan Perilaku
Kesehatan. Jakarta : PT.
Rhineka Cipta.
Nursalam dan Pariani, S. 2003.
Pendekatan Praktis Metodologi
Riset Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika.
Pratiknya, Ahmad Watik. 2000. Dasar
± Dasar Metodologi Penelitian
Kedokteran dan Kesehatan.
Jakarta : PT RajaGrafindo
Persada.
Sugiyono. 1997. Statistik Untuk
Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Witjaksono.
2001.
Karakteristik
Limbah
Hotel
dan
Pengaruhnya
terhadap
Kesehatan dan Lingkungan.
Jakarta : Jurnal Cermin dunia
Kedokteran
92
Download