Keterkaitan Pengetahuan dan Perilaku Petugas Kebersihan dalam Penanganan Sampah di Hotel Kediri KETERKAITAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PETUGAS KEBERSIHAN DALAM PENANGANAN SAMPAH DI HOTEL KEDIRI Indasah, Sandu Siyoto STIKes Surya Mitra Husada ABSTRAK Penanganan sampah yang baik di Hotel sangatlah penting, karena Hotel sebagai sarana pelayanan penginapan untuk umum, tempat menginap orang yang memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan, gangguan kesehatan dan dapat menjadi penyebab penularan penyakit. Untuk menghindari hal tersebut maka petugas kebersihan harus memiliki perilaku yang baik dalam menangani masalah sampah Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keterkaitan pengetahuan dengan perilaku petugas kebersihan dalam penanganan sampah di hotel Di Kediri. Desain penelitian yang digunakan adalah desain observasional asosiatif dengan pendekatan cros sectional. Sampel yang diambil adalah kurang lebih sekitar 37 orang.Tehnik samplingnya menggunakan porposive sampling yaitu yang sesuai dengan criteria menurut peneliti (eksklusi dan inklusi). Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner serta memakai lembar observasi untuk perilakunya. Pengolahan datanya menggunakan uji statistik chi square dengan tingkat signifikasi 5%. Dari hasil pengolahan data diperoleh yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak (8,8%), cukup (73,5%),kurang (17,6%). Untuk perilaku dengan kategori baik sebanyak (11,76%), cukup (73,5%), kurang (14,7%). Dari analisis diketahui bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku petugas kebersihan dalam penanganan sampah di Hotel Kediri .Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perlu adanya peningkatan pengetahuan untuk petugas kebersihan karena dengan meningkatnya pengetahuan dapat menumbuhkan perilaku yang baik dalam penanganan sampah. Kata kunci: Pengetahuan, Perilaku, Petugas kebersihan, Penanganan Sampah ABSTRACT Good waste management in hotel is very important, because the hotel as a means of accomodation services to the public, where people stay in. Health problems can be caused of disease transmission. To avoid that the cleaning service should have good behaviour on garbage management. This research purposes to determine the correlation between knowledge and behavior of cleaning service on garbage management at Hotel in Kediri.This research used of associative observational design with cross sectional approach, the population was all cleaning service of Health service institution of hotel in Kediri about 37 persons, the sampling technique used purposive sampling in accordance with the criteria of researchers (exclusion and inclusion). The used for data collection was questionare and observation sheet to know behaviour, which analyzed by using chi square statistical test with 5% sigficance4 level.The research result shows that 8,8% respondentsts have good knowledge (73,5%) respondents have enough knowledge, (17,6%) have less knowledge, (17,6%), (11,76%) have good behavior, (73,5%) have enough behavior and (14,7%) have less behavior. From the analysis known there was correlation between knowledge and behavior of cleaning service on garbage management atHotel in Kediri.Based on the research result it is need to improve the knowledge of cleaning service because with increasing knowledge it can develop the good behaviour in garbage management. Keywords: Knowledge, behavior, cleaning 85 service and garbage management Keterkaitan Pengetahuan dan Perilaku Petugas Kebersihan dalam Penanganan Sampah di Hotel Kediri PENDAHULUAN Pengelolaan sampah hotel sangatlah penting hal ini didasarkan pada keberadaan hotel sebagai sarana umum, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan, untuk menghindari hal tersebut maka lingkungan hotel perlu dipelihara secara baik tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Hotel. Pengelolaan sampah hotel yang merupakan bagian dari upaya penyehatan lingkungan juga mempunyai tujuan untuk melindungi masyarakat dari gangguan bahaya yang ditimbulkan dari sampah hotel, Penanganan sampah yang tidak tepat dapat menyebabkan terjadinya kesakitan maupun kematian penghuni hotel. Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan di Hotel di Kediri diketahui ada beberapa kebiasaan buruk petugas kebersihan yang dapat menyebabkan terjadinya penyebaran penyakit keluar dari hotel yaitu tidak memakai Alat Pelindung Diri waktu bekerja. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap 5 orang petugas kebersihan diketahui bahwa hanya seorang (20%) yang memiliki pengetahuan tentang penanganan sampah secara baik(Depkes RI. 2002). Untuk mencegah terjadinya efek samping akibat penanganan sampah yang tidak tepat maka petugas kebersihan sebagai pihak pengelola harus memiliki pengetahuan yang baik tentang penanganan sampah dan dapat menerapkannya dalam pekerjaannya sehari-hari Berdasarkan kondisi diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Keterkaitan ” Pengetahuan dengan Perilaku Petugas kebersihan dalam Penanganan Sampah Hotel Di Kediri”. Hotel merupakan unsure dari produk wisata yang turut menentukan baik buruknya mutu produk wisata Indonesia. Ketentuan dalam Undangundang No. 69 Tahun 1985 menetapkan jenis hotel bintang dan melati didasarkan atas jenis dan fasilitas yang disediakan. Penetapan golongan kelas hotel merupakan suatu standar dan norma kepariwisataan yang bersifat nasional, sehingga pengaturannya dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat sesuai PP No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi. Hotel adalah bangunan yang khusus disediakan bagi orang untuk menginap/istirahat, memperoleh pelayanan dan atau fasilitas lainnya dengan dipungut bayaran, termasuk bangunan lainnya yang menyatu, dikelola dan dimiliki oleh pihak yang sama, kecuali untuk pertokoan dan perkantoran. Menurut keputusan Menteri Kebudayaan Dan Pariwisata Nomor : KM. 3/HK.001/MKP-02, yang dimaksud dengan N hotel adalah jenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan, penginapan, serta jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial (Depkes RI. 2002). Pelayanan sanitasi hotel diselenggarakan dalam rangka menciptakan kondisil ingkungan hotel yang nyaman, bersih sebagai pendukung usaha kenyamanan, disamping mencegah terjadinya penularan penyakit (Depkes RI. 2007). Banyaknya tamu dan kegiatan mempengaruhi produk sampah yang dihasilkan. Sampah hotel merupakan bahan buangan yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan lingkungan karena berbagai bahan yang terkandung didalamnya dan menimbulkan dampak terhadap kesehatan (Depkes RI. 2002). 86 Keterkaitan Pengetahuan dan Perilaku Petugas Kebersihan dalam Penanganan Sampah di Hotel Kediri METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional asosiatif dengan pendekatan cross sectional, dimana peneliti melakukan observasi dan pengukuran variabel sesaat. Artinya subyek diobservasi satu kali saja dan pengukuran variabel dependen dan independen dapat dilakukan pada saat pemeriksaan atau pengkajian data (Notoatmodjo, 2002 : 76). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Petugas kebersihan di PelayananHotel di Kediri sejumlah 37 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian Petugas kebersihan Hotel di Kediri . Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode porposive sampling yaitu proses pengambilan sampel dilakukan sesuai dengan kriteria menurut peneliti (Notoatmodjo, 2002). Hasil analisa diuji dengan menggunakan uji chi square. 2. Pendidikan Distribusi pendidikan petugas kebersihan di Hotel di Kediri adalah sebagai berikut : Tabel3. Distribusi Frekuensi Pendidikan Petugas Kebersihan Hotel di Kediri Frekuensi/ No Pendidikan orang % 1. SD 6 17.65 2. SMP 13 38.24 3. SMA 15 44.12 Jumlah 34 100 Berdasarkan table diatas didapatkan 15 responden (44,12%) berpendidikan SMA, 13 responden (38,24%) berpendidikan SMP dan 6 responden (17,65%) berpendidikan SD. 3. Jenis Kelamin Distribusi jenis kelamin petugas kebersihan di Hotel di Kediri adalah sebagai berikut : Tabel4. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Petugas Kebersihan di Hotel di Kediri. Jenis Frekuensi/ No % Kelamin orang HASIL PENELITIAN Data Umum 1. 2. 1. Usia Distribusi usia petugas kebersihan di Hotel di Kediri adalah sebagai berikut : Laki –laki Perempuan Jumlah 34 0 34 100 0 100 Berdasarkan tabel diatas didapatkan seluruh responden (100%) berjenis kelamin laki-laki. Tabel2. Distribusi Frekuensi usia petugas kebersihan Hotel di Kediri. Frekuensi/ No Usia orang % 1. 20-30 tahun 23 67,65 2. 31-40 tahun 8 23,53 3. 41-50 tahun 3 8,82 Jumlah 34100 4. Lama Bekerja Distribusi tentang lama bekerja petugas kebersihan di Hotel di Kedirisebagai berikut : Berdasarkan table diatas didapatkan 23 responden (67,65%) berusia 20 – 30 tahun, , 8 responden (23,53) berusia 31 –40 tahun, dan 3 responden (8,82%) berusia 41 –50 tahun. Tabel.5.Distribusi Frekuensi Tentang Lama Bekerja Petugas Kebersihan Hotel di Kediri 87 Keterkaitan Pengetahuan dan Perilaku Petugas Kebersihan dalam Penanganan Sampah di Hotel Kediri 1 Tahun 2 Tahun > 2 Tahun Jumlah % 38,24 44,12 17,65 100 Berdasarkan table diatas didapatkan 15 responden (44,12%) bekerja selama 2 tahun, 13 responden (38,24%) selama 1 tahun dan 6 responden (17,65%) selama > 2 tahun. 1. 2. 3. Berdasarkantabeldiatasdidapat kan 4 responden (11,76%) memiliki perilaku baik, 25 responden (73,53%) memiliki perilaku cukup dan 5 responden (14,71 %) memiliki perilaku kurang. Data Khusus 1. Pengetahuan tentang Penanganan Sampah Pengetahuan tentang penanganan sampah petugas kebersihan Hotel di Kediriadalah sebagai berikut : 3. Keterkaitan Pengetahuan Dengan Perilaku Petugas Kebersihan Dalam Penanganan Sampah Hotel di Kediri Hubungan pengetahuan dengan perilakupetugas kebersihan dalam penanganan sampah Hotel di Kediri adalah sebagai berikut : Tabel 6. Distribusi Frekuensi Pengetahuan tentang Penanganan Sampah Hotel di Kediri Pengetahuan Tentang N cara Penanganan Frekuensi/orang % o Sampah 8,8 1. Baik 3 2 73, 2. Cukup 25 5 17, 3. Kurang 6 7 Jumlah 34 100 Tabel 8. Tabulasi hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Petugas Kebersihan Dalam Penanganan Sampah Hotel di Kediri. Perilaku ttg Penanganan Sampah Cuku Baik Kurang p f f % f % % Pengetahuan Dalam Penanganan Sampah Berdasarkan tabel diatas didapatkan 3 responden (8,82%) memiliki pengetahuan baik, 25 responden (73,5%) memiliki pengetahuan cukup dan 6 responden (17,6%) memiliki pengetahuan kurang. 2. Perilaku Petugas Kebersihan Tentang PenangananSampah Perilaku petugas kebersihan tentang penanganan sampah petugas kebersihan di Hotel di Kediri adalah sebagai berikut : Tabel 7. Distribusi Perilaku Kebersihan No Penanganan Sampahdi Hotel di Kediri. Perilaku Dalam Frekuensi/or % Penanganan ang Sampah Baik 4 11,76 Cukup 25 73,53 Kurang 5 14,71 Jumlah 34 100 Frekuensi Petugas Tentang jml F % 2 8 8 2 , 4 Baik/ Cukup 1. 2. 3. Frekuensi/ orang 13 15 6 34 3 8, 8 2 1 61 ,8 4 11, 8 Kurang Lama Bekerja 1 2, 9 4 11 ,8 1 2,9 6 1 7 , 6 Jumlah No 4 11 ,8 2 5 73 ,5 5 14, 7 3 4 1 0 0 Berdasarkan table diatas kemudian dilakukan pengujian dengan menggunakan SPSS versi 11.05 dan 88 Keterkaitan Pengetahuan dan Perilaku Petugas Kebersihan dalam Penanganan Sampah di Hotel Kediri diperoleh nilai X2 hitung sebesar 14,235 dengan P-Value sebesar 0,00. Karena P-Value < 0,05 sehingga Ho ditolak maka terdapat hubungan pengetahuan dengan perilaku petugas kebersihan dalam penanganan sampah Hotel di Kediri. diperoleh dari berbagai sumber dan tentunya hal tersebut akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Demikian juga dengan usia, semakin matang usia sesorang, maka akan berpengaruh terhadap kematangan dalam berperilaku dan mengambil keputusan dalam suatu masalah. Semakin bertambah usia seseorang maka pengalaman hidup yang diperolehnya semakin beragam, hal tersebut berhubungan erat dengan peningkatan pemahaman ketika menerima informasi dari orang lain. Maka dapat dikatakan bahwa usia mempengaruhi individu untuk mendapatkan pengetuhuan yang lebih baik dibanding dengan kelompok usia lain yang lebih muda. Dan bahwa semakin baik pengetahuan seseorang mengenai sampah maka semakin baik pula cara penanganan sampahnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik hanya (8,82 %) 3 responden, responden tersebut memang orang yang sudah lama bekerja di Hotel, dan dari faktor usia mereka memang sudah berusia antara (41-50 th), jadi orang tersebut sudah berpengalaman banyak dalam menangani sampah. Sedangkan (17,6 %) 6 responden memiliki pengetahuan kurang ini dikarenakan responden tersebut ternyata termasuk orang baru belum pernah bekerja, baru lulus dari SMA, jadi pengetahuan tentang masalah cara penanganan sampah samasekali belum mengerti. Dan responden yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak (73,5%) 25 responden, ternyata orang tersebut sudah punya pengalaman bekerja meskipun bukan masalah penanganan sampah. Dan juga karena responden bukan orang yang khusus menangani sampah saja tapi juga membersihkan ruang dan taman. Dari data diatas maka perlu untuk dilakukan peningkatan pengetahuan mereka agar menjadi lebih baik. Yaitu dengan pemberian penyuluhanpenyuluhan tentang bagaimana cara PEMBAHASAN Pada pembahasan ini akan disajikan hasil penelitian yang meliputi pengetahuan dan perilaku petugas kebersihan dalam penanganan sampah Hotel di Kediri. 1. Pengetahuan tentang Penanganan Sampah Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa 8,8 % (3 responden) memiliki pengetahuan baik, 73,5% (25 responden) memiliki pengetahuan cukup dan 6 responden (17,7%) memiliki pengetahuan kurang. Menurut Notoatmojo, S. (1996) pengetahuan merupakan hasil tahu dan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu dengan melaluhi penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba yang sebagian besar didapat dari mata dan telinga dan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Menurut Huclock (1999) dalam Nursalam dan Pariani, S. 2003 semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Begitu juga dengan pendidikan, pendidikan adalah suatu proses penyampaian materi pendidikan oleh pendidik guna mencapai perubahan tingkah laku atau tujuan (Notoatmojo, S. (1996)) Dalam uraian diatas dapat diasumsikan bahwa pendidikan yang semakin tinggi akan menambah wawasan, daya tangkap dan pemahaman terhadap informasi yang diterima. Selain itu semakin tinggi pendidikan yang ditempuh, maka semakin banyak informasi yang 89 Keterkaitan Pengetahuan dan Perilaku Petugas Kebersihan dalam Penanganan Sampah di Hotel Kediri menangani sampah yang benar.Mengingat pendidikan responden yang paling banyak adalah SMA maka dalam pemberian pengetahuan tentang cara penanganan sampah akan mudah ditangkap. Dari usia responden yang paling banyak berusia antara 20- 30 tahun (67,65%) yang berarti potensi mereka masih dapat dikembangkan lagi dengan melalui penyuluhan dan pelatihan berkala untuk meningkatkan pengetahuan mereka. pelindung diri, misalnya dia selalu memakai sepatu boot, kaos tangan dan masker waktu bekerja. Sedangkan yang berperilaku kurang baik sebanyak 5 responden ( 14,71%) ini dikarenakan responden tersebut termasuk orang baru di Hotel, jadi dia belum banyak tahu dan belum banyak mengerti tentang bahayanya sampah apabila tidak ditangani dengan baik dan benar, misalnya tidak langsung memasukkan kantong plastik yang berisi sampah ke Incenerator tapi masih dipilah-pilah lagi mana yang kirannya bisa untuk dijual.dan juga responden waktu bekerja selalu tidak pernah memakai alat pelindung diri, misalnya masker, kaos tangan dan sepatu boot.(73,53%) 25 responden memiliki perilaku cukup, ini ternyata karena responden sudah berpengalaman dalam bekerja, meskipun bukan sebagai petugas kebersihan di Hotel, jadi paling tidak responden sedikit-sedikit mengerti tentang bagaimana cara bekerja yang baik, hati-hati, tidak sembrono, misalnya cara pengangkutan sampah ke Incenerator tidak tercecer di jalan, dan bak sampah selalu diberi kantong plastik dan di tali kuat, dan juga responden sadar akan pentingnya memakai alat pelindung diri waktu bekerja. Untuk mengubah perilaku ini selain dengan penyuluhan, perlu dilakukan monitor dan juga perlu dilakukan peningkatan kesejahteraan pegawai bagian kebersihan. 2. Perilaku Petugas Kebersihan Tentang Penanganan Sampah Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa 4 responden (11,76%) memiliki perilaku baik, 25 responden (73,53%) memiliki perilaku cukup dan 5 responden (14,71 %) memiliki perilaku kurang. Menurut Notoatmojo (2003) perilaku (manusia ) adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar, perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus ( rangsangan dari luar ). Oleh karena itu perilaku ini terjadi dengan melalhui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian organisme tersebut merespon, maka disebut SO-R atau Stimulus- OrganismeRespon. Dorongan seseorang dalam berperilaku atau disebut dengan motivasi dilatar belakangi oleh beberapa hal, salah satu hal yang memotivasi seseorang untuk melakukan sesuatu adalah kebutuhan. Dalam penelitian yang dilakukan responden yang berperilaku baik ternyata hanya (11,76%) 4 responden.Ini karena responden tersebut sudah lama bekerja di hotel dan juga ternyata orang tersebut sudah berusia (41-50 th) jadi mereka sudah banyak pengalaman bagaimana cara menangani sampah yang benar, dan juga merekamengerti tentang pentingnya pemakaian Alat 3. Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Petugas Kebersihan Dalam Penanganan Sampah Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dengan perilaku petugas kebersihan dalam penanganan sampah di Hotel di Kediri. Hal tersebut ditunjukkan oleh besarnya nilai p = 0,000 < 0,05. Tahapan dalam proses adopsi perilaku menurut Notoatmodjo (2003) adalah awareness (kesadaran), 90 Keterkaitan Pengetahuan dan Perilaku Petugas Kebersihan dalam Penanganan Sampah di Hotel Kediri dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (obyek), interest (tertarik), orang tertarik terhadap obyek tersebut, evaluation(menilai), orang menimbang-nimbang baik tidaknya obyek tersebut bagi dirinya, trial (uji coba), orang mulai mencoba melakukan sesuatu dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus, adoption (menerima), orang telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran. Apabila seseorang berperilaku dengan proses seperti diatas maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng. Sebaliknya apabila seseorang berperilaku yang tidak didasari dengan pengetahuan yang baik maka perilaku tersebut tidak akan berlangsung lama. Disini jelas bahwa pendidikan, usia, dan lamanya dalam bekerja sangan mempengaruhi, semakin tinggi pendidikan yang ditempuh maka semakin banyak informasi yang diperoleh dari berbagai sumber dan tentunya hal tersebut akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Demikian juga dengan usia, semakin matang usia sesorang, maka akan berpengaruh terhadap kematangan dalam berperilaku dan mengambil keputusan dalam suatu masalah. Semakin bertambah usia seseorang maka pengalaman hidup yang diperolehnya semakin beragam, hal tersebut berhubungan erat dengan peningkatan pemahaman ketika menerima informasi dari orang lain.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa usia mempengaruhi individu untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih baik dibanding dengan kelompok usia lain yang lebih muda. Maka semakin baik pengetahuan seseorang mengenai cara penanganan sampah secara baik dan benar maka semakin baik pula perilaku mereka tentang cara penanganan sampahnya.Eratnya hubungan antara pengetahuan dengan perilaku ini nampaknya dapat dijadikan dasar bagi pengelola hotel untuk sering memberikan penyuluhan yang terkait dengan penanganan sampah, apalagi mengingat sebagian besar responden berusia masih muda yaitu 21 – 30 tahun dan memiliki pendidikan yang memadai yaitu SMA, yang berarti potensi mereka masih dapat dikembangkan lagi dengan melaluhi penyuluhan dan pelatihan secara berkala untuk meningkatkan pengetahuan mereka. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa petugas kebersihan yang memiliki pengetahuan baik hanya 3 responden (8,8 %) dari 34 responden, Maka dapat disimpulkan bahwa petugas kebersihan yang memiliki pengetahuan yang baik dalam penanganan sampah tersebut masih kurang. 2. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa petugas kebersihan yang memiliki perilaku baik hanya 4 responden (11,76%) dari 34 responden. Maka dapat disimpulkan bahwa petugas kebersihan yang memeliki perilaku baik dalam penanganan sampah tersebut juga masih kurang. 3. Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dengan perilaku petugas kebersihan dalam penanganan sampah di Hotel di Kediri, hal ini ditunjukkan oleh nilai probabilitas = 0,000 < 0,005. Saran 1. Bagi Responden Baik masalah pengetahuan maupun perilakunya petugas kebersihan dalam penanganan sampah perlu untuk ditingkatkan mengingat sampah merupakan sampah yang berbahaya. 2. Bagi Hotel 91 Keterkaitan Pengetahuan dan Perilaku Petugas Kebersihan dalam Penanganan Sampah di Hotel Kediri Dari pihak hotel dapat meningkatkan pengetahuan petugas kebersihan dengan seringnya memberikan penyuluhan tentang cara penanganan sampah yang baik, dan bahayanya sampah apabila tidak dikelola dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Depkes RI. 2002. Buku Pedoman Sanitasi Hotel. Jakarta. Depkes RI. 2007. Kepmenkes No.1204/Menkes SK/X/2004 Tentang Sanitasi Lingkungan Hotel. Jakarta. Darwis, Sudarwan Danim. 2003. Metode Penelitian Kebidanan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. Notoatmojo, S. (1996). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta. . (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. . (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT. Rhineka Cipta. Nursalam dan Pariani, S. 2003. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Pratiknya, Ahmad Watik. 2000. Dasar ± Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Sugiyono. 1997. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Witjaksono. 2001. Karakteristik Limbah Hotel dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan dan Lingkungan. Jakarta : Jurnal Cermin dunia Kedokteran 92