Implementasi Model Pembelajaran Pasa Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Tentang Sel Dikelas XI SMA Yasim Kota Bima ISSN:2089-3205 Implementasi Model Pembelajaran Pasa Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Tentang Sel Dikelas XI SMA Yasim Kota Bima AA. Nur Kasman Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Pictures and Student Active dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi tentang sel di SMA Yasim Kota Bima tahun pembelajaran 2013/2014. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Data tes hasil belajar proses pembelajaran dianalisis dengan menggunakan analisis ketuntasan hasil belajar secara klasikal minimal 85 % dari jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 65. Hasil penelitian siklus I dengan rata-rata prestasi belajar siswa adalah 78,78% dan siklus II 90.9 %. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan strategi Pictures and Student Active dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi tentang sel di SMA Yasim Kota Bima tahun pembelajaran 2013/2014. Berpedoman pada hasil yang dicapai dalam penelitian ini maka saran-saran dari penulis adalah diharapkan kepada guru untuk menggunakan Pembelajaran Pictures and Student Active pada materi pembelajaran biologi serta mengoptimalkan penggunaannya Kata Kunci:. Pictures and Student Active, Aktivitas Belajar, Hasil Belajar Siswa Peningkatan mutu pendidikan tidak hanya berkaitan dengan penambahan merupakan suatu masalah yang menuntut ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk suatu perhatian karena pendidikan memegang kecakapan, keterampilan, sikap, minat, watak, peran penting bagi kelangsungan hidup dan penyesuaian diri. manusia. Peningkatan mutu pendidikan dari Kenyataan yang banyak dijumpai di tahun ke tahun selalu diupayakan baik kelas-kelas suatu sekolah selama ini adalah pendidikan pada tingkat dasar, menengah dan pembelajaran berpusat pada guru (teacher di untuk centered learning) yang meletakkan guru meningkatkan mutu pendidikan dipengaruhi sebagai pemberi pengetahuan bagi siswa, dan oleh media cara penyampaian pengetahuannya cenderung pembelajaran, metode pembelajaran, dan masih didominasi dengan metode ceramah. sistem evaluasi. Penggunaan Perguruan Tinggi. kurikulum, buku Pembelajaran Upaya pelajaran, ceramah tersebut membawa menyebabkan partisipasi rendah, kemajuan perubahan pada pokoknya adalah diperoleh siswa, perhatian dan minat siswa tidak dapat kecakapan baru melalui suatu usaha. Jadi dipantau. Dengan dominasi metode tersebut, pembelajaran suatu siswa tidak aktif. Ketidakaktifan siswa selama yang proses pembelajaran merupakan salah satu pembelajaran (Hamalik, 2010). Perubahan faktor yang dapat mengakibatkan siswa sulit perubahan 34 dapat metode akan pada membawa individu-individu Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 2 Nomor 1 November 2013 Implementasi Model Pembelajaran Pasa Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Tentang Sel Dikelas XI SMA Yasim Kota Bima ISSN:2089-3205 memahami konsep suatu materi. Dengan guru mencapai tujuan pembelajaran sejalan perolehan hasil belajar yang tidak optimal, dengan ketidakmampuan guru mengelola maka dikatakan bahwa tujuan pembelajaran kelas. Karena tujuan pengelolaan kelas itu tidak tercapai (Irianto, 2002). Walaupun adalah agar setiap di kelas dapat bekerja demikian, bukan berarti metode ceramah tidak dengan cocok digunakan untuk belajar biologi. pembelajaran secara Supaya hasil belajaryang diperoleh dapat (Wena, menjadi lebih baik, perlu dicoba pembelajaran kondisi di atas, guru dituntut untuk dapat yang menggunakan metode ceramah yang melakukan usaha perbaikan yaitu memilih dikombinasikan dengan model pembelajaran model pembelajaran yang dapat mendukung lain (Muslich, 2007). keberhasilan Hasil pengamatan terhadap proses belajar biologi di kelas XIIPASMA Yasim tertib sehingga 2009). tercapai tujuan efektif dan efisien Dengan proses memperhatikan pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar biologi (Rusman, 2011). Kota Bima, menunjukkan bahwa interaksi Salah satu cara untuk membantu siswa pembelajaran dalam kelas relatif masih dalam proses pembelajaran, adalah adanya rendah dan berlangsung satu arah. Dikelas kemauan tersebut, siswa cenderung pasif, tidak berani mengembangkan metode pembelajaran, dan mengungkapkan pendapat atau pertanyaan, pemanfaatan dan pembelajaran, motivasi siswa dalam mengikuti dan kemampuan guru untuk lingkungan sebagai sumber sehingga siswa dapat pembelajaran rendah. Hal ini dapat dilihat memahami dari sedikitnya siswa yang mendengarkan mengembangkan kemampuan intelektualnya. penjelasan guru, bahkan ada siswa yang diam Metode pembelajaran yang diusahakan dalam saja dan ada juga yang bermain-main sendiri penelitian ini adalah penerapan PASA pada saat guru sedang menerangkan pembelajaran. pembelajaran Selain juga terjemahan dari pembelajaran aktif dengan menunjukkan bahwa dalam mengajarkan menggunakan gambar, adalah suatu metode suatu tidak pembelajaran yang menggunakan gambar dan mengaitkan materi atau konsep tersebut dipasangkan dan diurutkan menjadi urutan dengan kehidupan sehari-hari siswa logis (Syahrir, 2010). itu materi Kondisi hasil atau pengamatan konsep disebabkan yang biologi. diajarkan PASA dan merupakan oleh Penerapan metode pembelajaran yang masalah pengelolaan kelas. Gagalnya seorang baik merupakan prasyarat bagi siswa untuk 35 tersebut guru konsep Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 2 Nomor 1 November 2013 Implementasi Model Pembelajaran Pasa Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Tentang Sel Dikelas XI SMA Yasim Kota Bima ISSN:2089-3205 dapat pembelajaran dengan baik, karena pada materi yang diberikan dan dikondisikan di hakekatnya mengajar adalah membantu siswa dalam kelas (Rusman, 2011). untuk memperoleh dan Menurut Diedrich (Sardiman. 2006) metode model pembelajaran merupakan cara/teknik pembelajaran yang menggunakan gambar dan penyajian data yang digunakan guru dalam dipasangkan dan diurutkan menjadi urutan proses pembelajaran agar tercapai tujuan logis. guru pembelajaran. Model/model sangat penting ingin peranannya ketrampilan.PASA pengetahuan adalah suatu Langkah-langkah PASA: (1) menyampaikan dicapai, (2) pengantar, kompetensi menyajikan (3) memperlihatkan guru yang materi sebagai menunjukkan gambar-gambar dalam pembelajaran, karena melalui pemilihan model/model yang tepat atau dapat mengarahkan guru pada kualitas yang pembelajaran efektif (Rusman, 2011). berkaitan dengan materi, (4) guru menunjuk Menurut Kemp (dalam Wina, 2008) dan memanggil siswa secara bergantian bahwa model pembelajaran dapat diartikan memasang dan mengurutkan gambar-gambar sebagai kerangka konseptual yang digunakan menjadi sebagai urutan yang logis, (5) guru pedoman dalam melakukan menanyakan alasan atau dasar pemikiran kegiatan.Model dapat dipahami sebagai: 1) urutan gambar tersebut, (6) dari urutan suatu tipe atau desain, 2) suatu deskripsi atau gambar tersebut guru memulai menanamkan analogi yang digunakan untuk membantu konsep atau materi sesuai dengan kompetensi proses visualisasi sesuatu yang tidak dapat yang ingin dicapai, (7) kesimpulan atau dengan langsung diamati, 3) rangkuman (Sanjaya, 2011). asumsi-asumsi, data-data, suatu sistim dan inferensi- inferensi yang dipakai untuk menggambarkan KAJIAN PUSTAKA secara matematis suatu objek peristiwa, 4) Model Pembelajaran PASA suatu desain yang disederhsiswaan dari suatu Model pembelajaran dapat diartikan sistim kerja, suatu terjemahan realitas yang sebagai cara, contoh maupun pola yang disederhsiswaan, 5) suatu deskripsi dari suatu mempunyai tujuan menyajikan pesan kepada sistim siswa yang harus diketahui, dimengerti, dan penyajian dipahami yaitu dengan cara membuat suatu menjelaskan dan menunjukkan sifat bentuk pola atau contoh dengan bahan-bahan yang aslinya. yang mungkin yang atau diperkecil imajer, agar 6) dapat dipilih oleh para pendidik/guru sesuai dengan 36 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 2 Nomor 1 November 2013 Implementasi Model Pembelajaran Pasa Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Tentang Sel Dikelas XI SMA Yasim Kota Bima PASA merupakan terjemahan dari pembelajaran aktif dengan menggunakan ISSN:2089-3205 (1) memakan banyak waktu, dan (2) banyak siswa yang pasif(Sardiman. 2006). gambar, adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan/ diurutkan menjadi urutan logis (Slamet, 2003). PASA adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan/diurutkan menjadi urutan logis. Langkah-langkah menyampaikan PASA: (1) kompetensi Guru yang ingin dicapai, (2) Menyajikan materi sebagai pengantar, (3) Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar- gambar yang berkaitan dengan materi, (4) Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambargambar menjadi urutan yang logis, (5) Guru menanyakan alas an/dasar pemikiran urutan gambar tersebut, (6) Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai, (7) Kesimpulan/ rangkuman(Djamarah, 2006). Seperti pembelajaran halnya model-model lainnya, pembelajaran PASAmemiliki kelebihan dan ketidakan. sebagai berikut. Kelebihannya yaitu (1) guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa., (2) melatih berpikir logis dan sistematis. sedangkan kelemahannya adalah: Aktivitas Belajar Siswa Belajar bukan kegiatan menghafal suatu konsep, pengertian dari suatu materi pelajaran.Namun, pada hakikatnya belajar tidak terlepas dari melakukam suatu tindakan ataupun aksi yang menyebabkan terjadinya perubahan bagi orang yang melakukannya.Tindakan tersebut dinamakan aktivitas. Sardiman (2006) mengatakan bahwa “pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku”.Maka, tidak ada belajar tanpa disertai aktivitas.Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting di dalam intraksi pembelajaran. Djamarah (2006) mengatakan bahwa “belajar bukanlah berproses dalam kehampaan, tidak pula sepi dari berbagai aktivitas.Tidak pernah terlihat orang yang belajar tanpa melibatkan aktivitas raganya”. Di sekolah seorang guru berperan sangat penting untuk dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Proses pembelajaran yang dilakukan dalam kelas merupakan aktivitas menstransformasikan pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Guru mengembangkan diharapkan kapasitas mampu belajar, kompetensi dasar dan potensi yag dimiliki 37 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 2 Nomor 1 November 2013 Implementasi Model Pembelajaran Pasa Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Tentang Sel Dikelas XI SMA Yasim Kota Bima ISSN:2089-3205 siswa serta guru perlu menimbulkan aktivitas kemampuan yang dimiliki. Belajar menurut siswa dalam berpikir (psikis) maupun dalam Shappe (2004) adalah suatu proses yang berbuat (fisik). Pembelajaran yang dilakukan kompleks yang terjadi pada semua orang dan lebih berpusat pada siswa sehingga siswa berlangsung seumur hidup. Sejak bayi hingga aktif dalam proses pembelajaran. masuk liang kubur. Sedangkan menurut Gulo Sanjaya (2001) bahwa Menurut “aktivitas tidak (2002) belajar diartikan sebagai usaha untuk dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik, mengubah tingkah laku. Belajar adalah suatu tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat proses psikis seperti aktivitas mental”. Sedangkan seseorang yang mengubah tingkah lakunya, Atsyad (2003) berpendapat bahwa “seorang baik tingkah laku dalam berpikir, bersikap siswa berpikir sepanjang ia berbuat. Tanpa dan berbuat. Hasil belajar adalah tingkat berbuat siswa tak dapat berpikir.Agar ia keberhasilan berpikir sendiri, ia harus diberi kesempatan mempelajari bahan pelajaran di sekolah yang untuk berbuat sendiri”.Dua aktivitas (fisik dan diberi oleh guru.Hasil itu dinyatakan dari psikis) ini harus dipandang sebagai hubungan hasil mengenal materi pembelajaran yang yang erat, maka pada saat siswa aktif bersangkutan (Suwondo, 2008). jasmaninya, dengan sedirinya juga aktif yang Menurut berlangsung pada diri Tirtaraharja didalam siswa (2005) diri dalam hasil jiwanya.Namun, siswa dikatakan aktif (on belajar siswa adalah hasil yang diperoleh task), apabila tidak melakukan penyimpangan siswa dari pekerjaan yang dilakukannya yang dalam hal berbicara di luar pelajaran, ditandai dengan perubahan individu dalam memandang ke kiri ke kanan, mengganggu kebiasaan sikap yang didapat dinilai dari teman, mencari perhatian, mengerjakan tugas proses belajar yang dicapai siswa.Secara garis lain, ke luar masuk kelas. besar menurut Suwondo (2008) ada faktor yang dapat Hasil Belajar Hasil belajar adalah hasil yang dicapai mempengaruhi dua hasil belajar yaitu; (i) faktor internal, adalah faktor yang menyangkut seluruh aspek pribadi oleh siswa yang telah mengikuti proses siswa, baik fisik pembelajaran merupakan variabel belajar psikisnya yang ikut menentukan berhasil yang hanya dapat diukur dengan tes hasil tidaknya belajar. Menurut Qohar (2008) bahwa kata “ meliputi jasmani, kondisi psikologi dan (ii) seseorang maupun dalam mental atau belajar yang hasil “ berarti hasil yang dicapai karena 38 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 2 Nomor 1 November 2013 Implementasi Model Pembelajaran Pasa Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Tentang Sel Dikelas XI SMA Yasim Kota Bima ISSN:2089-3205 faktor eksternal, meliputi faktor keluarga, tidaknya faktor sekolah dan faktor masyarakat berbagai jenis 1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil kendala dalam Belajar penguasaan model, menjadi memilih dan menentukan model itulah yang Faktor-faktor yang mempengaruhi biasanya dirasakan oleh mereka hasil belajar siswa adalah sebagai berikut: yang a) Faktor Eksternal/Eksogen. pendidikan Faktor eksternal/eksogen yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa. bukan berlatar guru belakang (Suryabrata, 2004). 3) Faktor Masyarakat Dapat di simpulkan bahwa hambatan Yang itu mencakup dari beberapa faktor masyarakat antara lain: mempengaruhi kemajuan belajar 1) Faktor Keluarga siswa ialah misalnya: media masa, dimaksud lingkungan yang dapat Faktor ini mempengaruhi faktor bioskop, radio, televisi, surat kabar orang tua, suasana rumah dan dan lain-lain. Semua ini dapat keadaan ekonomi keluarga.Faktor memberi pengaruh yang tidak baik orang tua merupakan faktor yang terhadap siswa. besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar siswa. b) Faktor Internal/Indogen Faktor internal/indogen yaitu 2) Faktor Sekolah faktor yang berasal dari dalam diri Faktor sekolah kadang-kadang juga siswa itu sendiri. Yang termasuk dalam menjadikan hambatan bagi siswa faktor internal ini adalah: yang termasuk dalam faktor ini 1) Faktor Fisiologis misalnya: cara penyajian pelajaran a) Motivasi yang tidak baik dan hubungan guru Motivasi dan siswa yang tidak baik, dan mempengaruhi hasil belajar yang hubungan antar siswa yang tidak dicapai menyenangkan alat-alat motivasi merupakan pendorong sekolah yang tidak bagi seseorang untuk melakukan Guru diakui belajar di lengkap. mempengaruhi 39 terhadap serta kompetensi, Oryza Jurnal Pendidikan Biologi kegiatan dapat seseorang, juga sebab belajar.Motivasi merupakan hal yang penting Volume 2 Nomor 1 November 2013 Implementasi Model Pembelajaran Pasa Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Tentang Sel Dikelas XI SMA Yasim Kota Bima dalam manusia berbuat. Dengan tahap adanya motivasi yang kuat dari tindakan, observasi dan refleksi. individu maka ia berusaha untuk dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI menghadapi tugas yang telah SMA YASIM Kota Bima Tahun Penelitian ditentukan. siswa 2013/2014 sebanyak 33 siswa. Instrumen mempunyai motivasi yang cukup yang digunakan dalam mengumpulkan data kuat untuk belajar, maka ia akan adalah Lembar observasi dengan Indikator berusaha supaya ia dapat belajar yang digunakan adalah, dan Tes hasil belajar sebaik-baiknya. yang disusun dalam bentuk uraian sebanyak 5 Bila b) Minat. yaitu ISSN:2089-3205 perencanaan, pelaksanaan Subjek butir soal. Belajar tanpa minat dan Data yang diperoleh dari pelaksanaan perhatian belum tentu berhasil, observasi sebab harus sedangkan data dari hasil belajar biologi dan siswa di analisis secara kuantitatif. Hasil tes perhatian yang sungguh-sungguh tiap siklus mencerminkan pencapaian hasil (Sardiman, 2000).Minat adalah belajar siswa terhadap materi pembelajaran. salah satu faktor yang bisa Indikator yang menunjukkan bahwa hasil mempengaruhi motivasi, minat belajar siswa meningkat dapat diketahui juga dengan membandingkan analisis hasil tes dalam didasarkan bisa belajar atas minat memperkuat atau memperlemah motivasi. dianalisis secara kualitatif, pada tiap-tiap siklus. 2) Faktor Biologis Data yang terkumpul dianalisis statistik deskriptif dengan Faktor biologis adalah faktor yang dengan berhubungan dengan jasmani siswa, menggunakan rumus sebagai berikut: misalnya: kesehatan, cacat badan kk (Suwondo, 2008). n1 x100 % n Keterangan : kk = ketuntasan klasikal METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian n1 = Jumlah siswa yang memperoleh nilai tindakan kelas (PTK). Rancangan penelitian 65 tindakan n = Jumlah siswa yang ikut tes (banyaknya kelas ini terdiri dari dua siklus.Dalam setiap siklus terdiri dari empat 40 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi siswa) Volume 2 Nomor 1 November 2013 Implementasi Model Pembelajaran Pasa Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Tentang Sel Dikelas XI SMA Yasim Kota Bima Jika P ≥ 85 % maka belajar dikatakan tuntas secara klasikal, sedangkan jika P < 85% dikatakan tidak tuntas secara klasikal siswa dalam proses pembelajaran dikatakan tuntas apabila siswa memperoleh nilai 65 (Sugiyono, 2003). Ketuntasan klasikal dikatakan telah dicapai apabila target pencapaian ideal 85% dari jumlah siswa dalam kelas (Sugiyono, 2003). Setelah diperoleh nilainya kemudian diterjemahkan menurut kriteria di bawah ini: Tabel 1. Kategori Hasil Belajar Siswa No. 1. 2. 3. 4. 5. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Adapun data yang diperoleh adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Dari hasil (Sugiyono, 2003). Setiap ISSN:2089-3205 Persentase 85% x1 100 % 70% x1 85% 55% x1 70% 40% x1 55% 0% x1 40% HasilBelajar SangatTinggi Tinggi Cukup observasi diperoleh data kualitatif tentang kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa selama proses pembelajaran, sedangkan data dari hasil tes yang diperoleh berupa data kuantitatif. Data-data tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode dan rumus yang telah ditetapkan setidaknya. Adapun analisis data tiap-tiap siklus akan dipaparkan sebagai berikut: a. Data Hasil Observasi Siklus I Hasil observasi diperoleh dari pengamatan yang dilakukan oleh guru Rendah (observer) dengan mengisi SangatRendah observasi yang telah disiapkan lembar yang bertujuan untuk menekan jalannya proses Ketuntasan aktivitas belajar dikatakan pembelajaran. Observasi terhadap aktivitas telah dicapai apabila target pencapaian ideal ≥ siswa 75% dari jumlah siswa dalam kelas. perilaku siswa pada saat diskusi dalam Tabel 2.KualifikasiAktivitasBelajarSiswa kelompoknya dan pembelajaran. Semua No. 1. 2. 3. 4 Persentase 75% x1 100 % 65% x1 75% 55% x1 65% 0% x1 55% AktivitasBelajar SangatAktif dilakukan dengan mengamati dalam aktivitas proses yang Aktif tampak pada setiap siswa dicatat dalam CukupAktif lembar observasi sesuai dengan descriptor KurangAktif yang tampak. Adapun hasil observasi dan (Arikunto, 2006) analisis yang diperoleh pada siklus I dan II sebagai berikut Tabel 3 Hasil Evaluasi Tes Akhir Siklus I dan Siklus II 41 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 2 Nomor 1 November 2013 Implementasi Model Pembelajaran Pasa Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Tentang Sel Dikelas XI SMA Yasim Kota Bima No EVALUASI I & II SI Keterangan S II Keterangan 1 85 Tuntas 86 Tuntas 2 90 Tuntas 88 Tuntas 3 86 Tuntas 55 Tuntas Tidak Tuntas 82 4 77 Tuntas 5 75 Tuntas 85 6 62 Tidak Tuntas 62 Tuntas Tidak Tuntas 7 80 Tuntas 86 Tuntas 8 93 Tuntas 90 Tuntas ketuntasan klasikal dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 1) Analisis Ketuntasan Belajar Siklus I Siswa : 33 orang Tuntas : 26 orang Tidak tuntas : 7 orang n kk 1 x100 % n 26 kk x 100 % = 78,78% 33 Katergori : Tidak Tuntas 2) Analisis Ketuntasan Belajar Siklus II 9 88 Tuntas 85 Tuntas 10 93 Tuntas 88 Tuntas 11 90 Tuntas 88 Tuntas 12 90 Tuntas 85 Tuntas 13 93 50 Tuntas Tidak Tuntas 75 14 50 Tuntas Tidak Tuntas 15 88 Tuntas 83 Tuntas 16 55 Tidak Tuntas 75 Tuntas 17 75 Tuntas 89 Tuntas 18 88 Tuntas 85 Tuntas 19 85 Tuntas 70 Tuntas 20 90 Tuntas 53 Tuntas Tidak Tuntas 85 21 65 Tuntas 22 83 Tuntas 93 Tuntas 23 85 Tuntas 85 Tuntas 24 83 Tuntas 90 Tuntas 25 80 Tuntas 86 Tuntas 26 85 85 Tuntas (PTK) yang telah ditetapkan diawal dengan 27 56 Tuntas Tidak Tuntas 93 Tuntas tahapan-tahapan 28 75 Tuntas 74 Tuntas 29 88 Tuntas 90 Tuntas 30 86 Tuntas 82 Tuntas refleksi. Pada tahap pelaksanaan dilakukan 31 85 Tuntas 90 Tuntas 32 dalam 73 86 33 54 Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas jmlh 2597 42 dan ISSN:2089-3205 56 2689 Siswa : 33 orang Tuntas : 30 orang Tidak tuntas : 3 orang n kk 1 x100 % n 30 kk x 100 % = 90,9% 33 Katergori : Tuntas Pembahasan Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur Penelitian Tindakan Kelas pelaksanaan 2 berikut: tindakan, (dua) menggunakan kali strategi perencanaan, observasi kegiatan PASA. sampai dengan Langkah- langkah pembelajaran tertuang dalam rencana Berdasarkan data hasil evaluasi pelaksanaan pembelajaran. Adapun data hasil siklus I dan Siklus II pada tabel di atas, observasi dan evaluasi hasil belajar siswa selanjutnya mencari nilai rata-rata kelas sebagai berikut: Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 2 Nomor 1 November 2013 Implementasi Model Pembelajaran Pasa Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Tentang Sel Dikelas XI SMA Yasim Kota Bima 1) Aktivitas Siswa dan Guru PASA Berdasarkan analisis data pemberian tindakan pada siklus I menunjukkan ratarata skor aktivitas siswa sebesar 2,7 dan pembelajaran. aktivitas guru Rata-rata sebesar aktivitas Bima Tahun Pembelajaran 2013/2014. 2) Hasil Belajar Berdasarkan pelaksanaan analisis tindakan data, pada siklus I kategori menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas kegiatan guru dinyatakan cukup baik. Hal 78,69 dan porsentase ketuntasan klasikal ini disebabkan oleh: 1) Tidak adanya 78,78% ini berarti hasil belajar siswa tidak komunikasi dua arah antara guru dan tuntas. Hasil belajar siswa tidak mencapai siswa, sehingga siswa mengalami kesulitan target yang ditetapkan. Ketuntasan klasikal dalam ada dikatakan telah dicapai apabila target dalam pencapaian ideal 85%, maka perbaikan- kelompok, serta tidak ada bimbingan guru perbaikan pada siklus II. Berdasarkan hasil dalam diskusi. 2) Guru tidak mengatur analisis data pada siklus II terdapat nilai waktu, sehingga waktu untuk mengerjakan rata-rata LKS tidak ketuntasan belajar sebesar 90,9%. Hasil memotivasi siswa dalam membangkitkan analisis data pada siklus II telah mencapai minat pada awal pembelajaran. Jika dilihat target. dari menggunakan mengerjakan komunikasi dan tidak tugas, tidak kerjasama cukup. aktivitas 2.67 skor meningkatkan belajar siswa kelas XI-B SMA Yasim Kota tergolong cukup aktif dalam mengikuti proses dapat ISSN:2089-3205 siswa 3) Guru dan guru tidak kelas Hasil sebesar yang 81,48 diperoleh strategi dan dengan PASA dapat mencapai target yang ditetapkan, maka mempermudah guru dalam menyampaikan perbaikan-perbaikan informasi Berdasarkan pada analisis siklus data II. pemberian atau pengetahuan, karena pembelajaran PASA memiliki kelebihan tindakan pada siklus II menunjukkan rata- yaitu, rata skor aktivitas siswa sebesar 3.5 dan kemampuan masing-masing siswa., 2) tergolong sangat aktif dalam mengikuti melatih berpikir logis dan sistematis, proses sehingga aktivitas pembelajaran. guru sebesar Rata-rata 3.75 skor kategori 1) pembelajaran guru siswa sangat lebih akan mengetahui merasakan bermanfaat dan kegiatan guru dinyatakan sangat baik. menciptakan pembelajaran menjadi lebih Hasil yang diperoleh dapat disimpulkan menarik atau menyenangkan karena siswa bahwa akan belajar melaui pengalaman bukan 43 dengan menggunakan Oryza Jurnal Pendidikan Biologi strategi Volume 2 Nomor 1 November 2013 Implementasi Model Pembelajaran Pasa Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Tentang Sel Dikelas XI SMA Yasim Kota Bima ISSN:2089-3205 menghafal, sehingga strategi PASA dapat pada kelas XI di SMA Yasim Kota Bima meningkatkan hasil belajar biologi kelas Tahun 2014 XI-B SMA Yasim Kota Bima Tahun Pembelajaran 2013/2014. Berdasarkan diperoleh pada penggunaan DAFTAR RUJUKAN hasil belajar penelitian ini strategi PASA yang bahwa sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dan nilainya sudah sesuai dengan target yang diinginkan oleh peneliti atau sekolah. Sehingga usaha mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan tercapai. Hal tersebut sangat diperlukan untuk menciptakan sumber daya manusia yang cerdas dan terampil, sehingga kurikulum pendidikan kita terus mengalami perubahan dan perbaikan. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat di tarik kesimpulan antara lain: 1. Implementasi model pembelajaran PASA dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Biologi tentang sel pada kelas XI di SMA Yasim Kota Bima Tahun 2014. 2. Implementasi model pembelajaran PASA dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Biologi tentang sel 44 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Arikunto. S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Aqib, 2007, Penelitian tindakan kelas. Bandung : CV Yrama Widya Atsyad, 2003. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosdakarya Djamarah, 2006. Pendekatan Kontekstual (Contekstual Teaching and Learning). Jakarta: Depdiknas Gulo, 2002. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional Hamalik, 2010. Prosess Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Irianto, 2002. Konsep Strategi Pembelajaran.Bandung :PT Refika Aditama. Muslich, M.2007. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara. Qohar, 2008. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Rusman, 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Sardiman, 2000. Evaluasi pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional Sanjaya, 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media. Shappe, 2004. Menjelajah Pembelajaran Inofatif. Mosmedia Buana Pusaka: Surabaya Slamet, 2003. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Suhadjono, Supardi, 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara Sugiyono. 2003. Statistik Peneltian. Bandung: Alfabeta Volume 2 Nomor 1 November 2013 Implementasi Model Pembelajaran Pasa Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Tentang Sel Dikelas XI SMA Yasim Kota Bima ISSN:2089-3205 Suryabrata, 2004. Perencanan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Suwondo (2008 Efektivitas Penerapan Metode PASA dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang Terhadap Hasil Belajar Siswa. http://repository.upi.edu/skripsiview. php?no_skripsi=169 Syahrir, 2010. Metodologi pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Naufan Pustaka. Tirtaraharja, 2005. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Model Pembelajaran Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Wena, 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta Timur: PT Bumi Aksara. 45 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 2 Nomor 1 November 2013