BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Massa Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common), istilah communis paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. (Mulyana, 2011:46) Hingga saat ini, belum ada definisi pasti mengenai komunikasi. Namun dari sekian banyak definisi komunikasi yang diungkapkan oleh para ahli, maka penelitian yang paling sering digunakan untuk memahami secara umum mengenai proses komunikasi yang diungkapkan oleh Harold Laswell. Harold Laswell menggambarkan proses komunikasi mempunyai unsur-unsur sebagai berikut (Mulyana, 2011: 147-148). a. Sumber (Who) Sumber atau komunikator adalah pelaku utama yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau memulai suatu komunikasi, bisa individu, kelompok, organisasi, komunikator. 6 maupun suatu negara sebagai 7 b. Pesan (Says what) Apa yang akan disampaikan kepada penerima (komunikan). Dari sumber atau informasi. Merupakan seperangkat simbol verbal atau non-verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan, atau sumber tadi. Ada tiga komponen pesan yaitu: makna, simbol untuk menyampaikan pesan, dan bentuk pesan. c. Saluran atau media (In which Channel) Alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui media cetak, elektronik, atau online). d. Penerima (To whom) Orang, kelompok, atau organisasi yang menerima pesan dari sumber. Selain penerima, to whom dapat dikatan sebagai tujuan (destination), pendengar (listener), khalayak (audience), atau komunikan. e. Efek (With that effect) Dampak atau efek yang terjadi pada komunikan (penerima) setelah menerima pesan dari sumber. Seperti, perubahan sikap atau penambahan pengetahuan. Komunikasi massa merupakan salah satu model komunikasi selain komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok, dan komunikasi organisasi. Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi), 8 berbiaya relatif mahal, yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak, dan selintas (khususnya media elektronik). Meskipun khalayak ada kalanya menyampaikan pesan kepada lembaga, karena lembagalah yang mementukan agendanya. Komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi publik dan komunikasi organisasi berlangsung juga dalam proses untuk untuk mempersiapkan pesan yang disampaikan media massa ini (Mulyana, 2011: 83) Hakikatnya komunikasi massa memiliki pengertian yaitu, penyampaian pesan dari seseorang (komunikator) kepada penerima pesan (komunikan) melalui media massa seperti radio, televisi, koran, majalah dan lainnya yang memiliki efek terhadap mereka. Dalam hal ini seperti yang dijelaskan oleh Dr. Dedy Nur Hidayat, M.Si, (2007:2) komunikasi massa yaitu: “Studi ilmiah tentang media massa beserta yang dihasilkan pembaca/pendegar/penonton yang akan coba diraihnya, dan efeknya terhadap mereka”. Dan dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan (audience) yang menggunakan media massa sebagai perantaranya. Komunikasi massa memiliki dua proses, yaitu: a. Komunikasi primer. Adalah komunikasi yang tidak menggunakan media tetapi menggunakan lambang/symbol sebagai media satu-satunya. Adapun tiga jenis lambang dalam komunikasi primer, yakni: 9 o Verbal Adalah lambang / symbol / pesan yang berupa kata-kata (lisan atau tulisan) o Non verbal Merupakan bahasa tubuh / body language / ekspresi wajah. o Paralinguistik Dialek orang berbicara intonasi pada saat seseorang berbicara, volume suara yang dikeluarkan pada saat seseorang berbicara dan kecepatan berbicara. b. Komunikasi sekunder Adalah proses penyampaian dan penerimaan pesan dengan menggunakan media sebagai sarana komunikasi. Komunikasi massa berbeda dengan bentuk komunikasi antarpersonal dan kelpompok, baik dalam proses maupun dalam hal sifat-sifat komponennya. Karakteristik komunikasi massa adalah perwujudan dari kelebihan dan kekurangannya yang meliputi hal-hal sebagai berikut: a. Komunikator terlembagakan, karena dalam menyampaikan pesannya, komunikator harus bekerja sama dengan pihak-pihak yang memiliki media massa yang bersangkutan. b. Pesan bersifat umum karena pesan ditujukan kepada sebanyak-banyaknya orang, dan tidak ditujukan pada sekelompok orang tertentu. 10 c. Komunikan bersifat anonim dan heterogen, karena komunikator tidak mengenal komunikannya yang biasanya berjumlah felatif banyak dan tersebar dipenjuru daerah serta memiliki perbedaan, seperti jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan dan lain-lain. d. Media massa menimbulkan keserempakan karena pesan yang sama dapat diterima dalam waktu yang sama oleh jumlah komunikan yang besar dan terbesar. e. Komunikasi massa lebih mengutamakan unsur isi dari pada unsur hubungan karena komunikator dan komunikan hubungannya bersifat nonpribadi shingga tidak perlu terjalin hubungan yang akrab. f. Komunikasi massa bersifat satu arah sehingga feedback yang muncul bersifat tertunda. Menurut Dr. Dedy Nur Hidayat M.Si, fungsi-fungsi dari komunikasi massa yaitu: a. Informasi Fungsi terpenting dalam komunikasi massa adalah informasi. Seperti halnya pada wartawan-wartawan media cetak yang mencari sebuah fakta kemudian menuangkannya dalam bentuk tulisan yang merupakan penyajian informasi kepada pembaca. Tidak hanya dengan media cetak, namun media elektronik pun menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan masyarakat yang diambil dari fakta suatu peristiwa atau fenomina. 11 b. Hiburan Fungsi hiburan dalam media elektronik sangatlah penting terutama untuk televisi. Televisi lebih banyak menyajikan tayangan-tayangan hiburan untuk melengkapi aktivitas seseorang. Sebagai contoh seorang pekerja kantoran yang sudah banyak menghabiskan waktu di kantor, maka setelah sesampai dirumah ia lebih memilih untuk menonton televisi untuk mendapatkan hiburan seperti tayangan talk show, sinetron, dan lain-lain. Berbeda dengan media cetak yang tidak terlalu menganggap hiburan sebagai fungsi utama karena pada dasarnya media cetak seperti Koran lebih mengutamakan berita-berita, namun tidak lupa menyisipkan gambar-gambar yang berwarna atau sebuah kolom cerita bergambar untuk melengkapi fungsi hiburannya. c. Persuasi. Arti dari persuasi adalah ajakan. Dimana dalam komunikasi massa, fungsi persuasi tidak kalah penting dengan fungsi informasi dan hiburan yang telah disebutkan sebelumnya. Banyak bentuk tulisan pada media cetak yang sekilas tampak hanya suatu informasi, namun jika diperhatikan akan terlihat bahwa adanya fungsi persuasi didalamnya. Contoh adanya fungsi persuasi dalam media cetak (Koran) yaitu pada Tajuk Rencana, artikel, dan surat pembaca. d. Transimisi Budaya. Salah satu fungsi komunikasi massa yang paling luas yaitu transmisi budaya, namun transmisi budaya merupakan fungsi yang jarang dibicarakan. Transmisi budaya selalu hadir dalam berbagai bentuk 12 komunikasi yang memiliki suatu dampak dalam penerimaan individu (seseorang). e. Mendorong Kohesi Sosial. Kohesi memiliki pengertian sebagai penyatuan, dimana pengertian dari kohesi sosial adalah media massa mendorong masyarakat untuk bersatu untuk memikirkan bahwa jika berpecah buruk akan membawa dampak buruk bagi kehidupannya. Contoh jika media massa menyorot kerukunan hidup antar daerah atau beragama sama saja mendorong kohesi sosial (penyatuan masyarakat). f. Pengawasan. Fungsi pengawasan memiliki arti yaitu menunjuk pada informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang akan terjadi pada sekeliling kita. Dimana fungsi pengawasan ini dibagi menjadi dua yaitu, pengawasan peringatan (beware surveillance) dan pengawasan instrumental (instrumental surveillance). Pengertian dari pengawasan peringatan yaitu berita yang dibuat untuk memperingati manusia akan suatu hal yang biasanya hal buruk. Adapun pengertian dari pengawasan instrumental adalah penyebaran suatu informasi yang berguna bagi masyarakat. g. Korelasi Korelasi memiliki fungsi dimana media massa menjadi penghubung antara bagian-bagian dari masyarakat. Sebagai contoh aksi demonstran yang diliput oleh salah satu televisi swasta yang ditonton oleh Anggota Dewan Perwakilan kemudian Anggota Dewan Perwakilan tersebut 13 memberikan tanggapan. Maka dalam hal ini, jelas media massa menjadi penghubung antara demonstran dengan Anggota Dewan Perwakilan daerah. h. Pewarisan Sosial. Dalam fungsi pewarisan sosial yang dimaksud yaitu media massa memiliki fungsin sebagai pendidik, baik menyangkut pendidikan formal maupun pendidikan informal yang mencoba mewariskan dan meneruskan suatu ilmu pengetahuan, nilai, norma, dan etika. i. Melawan Kekuasaan dan Kekuatan Represif. Yang dimaksud dalam fungsi melawan kekuasaan dan kekuatan represif yaitu bahwa komunikasi massa dapat menjadi sebuah alat untuk melawan kekuasaan represif. Komunikasi massa dapat berperan untuk memberikan informasi-informasi yang disampaikan ternyata memiliki motif-motif untuk melawan kekuasaan dan kekuatan represif, namun fungsi tersebut dapat menjadi sebaliknya pula. j. Menggugat Hubungan Trikonomi. Pada dasarnya hubungan trikonomi adalah hubungan tiga pihak, yaitu pemerintah, pers, dan masyarakat, yang dalam hal ini terutama pada zaman orde baru pemerintah memposisikan dirinya sebagai pihak yang paling berkuasa, dan hal ini membuat hubungan yang tidak pernah mencapai sepakat. Hubungan trikonomi ini sangat tidak demokratis, maka dalam hal ini media massa dapat meluruskan hal tersebut dengan 14 memberitakan berita-berita yang berbobot, mengungkapkan berita politik tinggi yang sebenarnya dan mampu mengungkapkan kebenaran. Komunikasi massa memiliki model-model tahapan dalam penyebaran informasi, Rogers (1971) mengemukakan beberapa model penyebaran informasi dalam peranannya mempengaruhi masyarakat yaitu: a. Model Komiunikasi Satu Tahap (One Step Flow) Model ini menyatakan bahwa informasi mengalir langsung mempengaruhi audiens-nya tanpa membutuhkan perantar atau media massa langsung pada audiens. b. Model Komunikasi Dua Tahap (Two Step Flow Model) Pada model ini, informasi pada mulanya tersebar melalui media massa yang kemudian diterima oleh pemuka pendapat, informasi tersebut kemudian disebarkan kepada masyarakat. c. Model Komunikasi Banyak Tahap (Multi Step Flow Model). Model ini menunujukan banyak variasi dalam melakukan penyebaran informasi dari sumber kepada khalayak. Sebagai khalayak memperoleh informasi langsung dari media massa sebagai sumber, mungkin juga sebagai khalayak (penerima) mendapat informasi melalui berbagai tahap yang harus dilalui setelah disebarkan oleh sumber informasi. Efek pesan yang disebarkan oleh komunikator melalui media massa timbul pada komunikan sebagai sasaran komunikasi. Oleh karena itu efek melekat pada khalayak sebagai akibat dari perubahan psikologis. 15 Adapun 3 (tiga) efek-efek komunikasi massa, yaitu: a. Efek Kognitif. Berhubungan dengan pikiran atau penalaran, sehingga khalayak yang semula tidak tahu, yang tadinya tidak mengerti, yang tadinya bingung menjadi merasa jelas. b. Efek Afektif. Berhubungan dengan perasaan. Akibat dari membaca surat kabar atau majalah, mendengarkan radio, menonton televisi atau film bioskop, timbul perasaan tertentu pada khalayak. Perasaan akibat terpaan media massa itu bisa bermacam-macam, senang sehingga, tertawa terbahakbahak, sedih sehingga mencucurkan air mata, takut sampai merinding, dan lain-lain perasaan yang bergejolak dalam hati. c. Efek Konatif. Tidak langsung timbul akibat terpaan media massa, melainkan didahului oleh efek kognitif dan atau efek afektif. Dengan lain perkataan, timbulnya efek konatif setelah muncul kognitif dan atau efek afektif. Mengacu pada Effendi (2000), dampak konatif adalah dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan. 2.1.2 Media Massa Media massa merupakan media penyampaian pesan dalam komunikasi massa yang dapat menyampaikan pesan kepada banyak khalayak. Karena itu media massa 16 berperan penting dalam proses komunikasi massa sehingga perlu dibahas dalam bab ini. Pengertian media massa adalah alat-alat komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibandingkan dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas (Nurudin, 2007). Media massa memberikan informasi tentang perubahan, bagaimana hal itu bekerja dan hasil yang dicapai atau yang akan dicapai. Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebar luas dan mengiklankan produk. Ciri khas media massa adalah tidak ditujukan pada kontak perorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum, dan komunikasi bersifat satu arah. Peran utama yang diharapkan dihubungkan dengan perubahan adalah sebagai pengetahuan pertama (Fauziahardiyani, 2009). Media massa juga beragam jenis, diantaranya: 1. Media Massa Cetak. Media massa cetak merupakan kegiatan komunikasi yang menggunakan media cetak sebagai media penyampainnya. Jurnalistik media cetak ini menggunakan tulisan maupun gambar-gambar dan simbol-simbol yang dapat divisualkan untuk penyampaian pesannya. Ada dua faktor yang mempengaruhi jurnalistik media cetak, yaitu faktor verbal dan visual. Faktor verbal menekankan kepada kemampuan memilih dan menyusun kata dalam rangkaian kalimat dan paragraf yang efektif dan komunikatif. Sedangkan faktor visual merujuk pada kemampuan untuk menata, 17 menempatkan, medesain tata letak atau hal-hal yang menyangkut segi pewajahan (interface) (Sumadiria, 2005:4). Faktor verbal dan visual tersebut sangat penting terhadap dampak berita yang akan disampaikan kepada pembaca, sehingga kedua faktor tersebut haruslah diperhatikan oleh desainer visual dan tata letak dalam menyusun berita untuk jurnalistik media cetak. Jenis-jenis media cetak terdiri atas: a. Surat Kabar. Surat kabar merupakan media massa yang paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Fungsi yang paling menonjol dari surat kabar adalah informasi. Hal ini sesuai tujuan utama khalayak membaca surat kabar yaitu, memenuhi keingintahuan akan setiap peristiwa yang terjadi disekitarnya. Namun, fungsi hiburan surat kabar juga tidak terabaikan karena tersedianya rubrik artikel ringan, feature, serta cerita bersambung. b. Majalah Majalah adalah alat media massa berupa buku ukuran besar yang berisi informas (isi lengkap) yang terbit secara berkala waktu yang tetap, misalnya tiap minggu dan tiap bulan. Majalah biasanya berisi mengenai tulisan feature dan ilustrasi. Penggolongan majalah sesuai dengan jenis atau tipe dari majalah tersebut. Pembaca yang beragam diharapkan dapat menerima informasi sesuai dengan kebutuhannya melalui jenis-jenis majalah tersebut. 18 c. Tabloid. Tabloid adalah surat kabar yang ukurannya lebih kecil dari surat kabar yang banyak memuat berita secara singkat, padat, bergambar, mudah dibaca, serta bersifat umum. 2. Media Massa elektronik. Media massa elektronik adalah alat-alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat yang mengandung listrik dan disiarkan melalui media massa modern seperti radio, televisi, internet, dan film. Mereka tergolong kedalam media massa elektronik. Media massa elektronik dalam penerimaan informasi terhadap khalayak memerlukan indera pendengaran dan indera penglihatan. Dimasa sekarang, komunikasi sangatlah dibutuhkan oleh masyarakat dan dengan adanya media massa elektronik tentunya sangat membantu masyarakat mendapatkan informasi dengan lebih mudah. Jenis-jenis media massa elektronik antara lain: a. Radio. Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara). Radio ini merupakan media massa elektronik tertua dan sangat luwes. Radio ini telah beradaptasi dengan perubahan dunia. Dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media massa lainnya. 19 b. Televisi. Televisi adalah sebuah media telekomunikasi yang terkenal sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara. Baik itu yang monokrom (hitam putih) maupun yang berwarna. Fungsi menghibur merupakan fungsi televisi yang paling dominan. c. Internet. Menurut Laquey (2007), internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang diseluruh dunia. Misi awal dari internet adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat leras komputer. Namun, sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif, sehingga telah menyimpang jauh dari awalnya. d. Film. Film atau motion pictures ditemukan dari hasil pengembangan prinsipprinsip fotografi dan proyektor. Seperti halnya televisi siaran, tujuan khalayak menonton film adalah hiburan. Pengaruh film dalam dalam jiwa manusia (penonton) tidak hanya sewaktu atau selama duduk digedung bioskop, namun terus berlangsung sampai waktu yang cukup lama, misalnya peniruan terhadap cara berpakaian atau model rambut. 2.1.3 Radio Mebicarakan tentang jenis-jenis media massa, penulis akan membahas lebih luas mengenai jenis media massa elektronik Radio. 20 Terdapat banyak media alat komunikasi, salah satunya adalah radio, sebagai media massa radio memiliki sifat yang khas dibandingkan media massa yang lainnya. Kekhasannya adalah sifatnya audial untuk indera telinga. Karena itu, ketika pendengar menerima pesan dari radio dengan tatanan mentan yang pasif. Radio mendapat julukan sebagai kekuasaan kelima atau “the fifth estate” , setelah pers dianggap sebagai kekuasaan keempat “the fourth estate”. Radio dianggap memiliki kekuasaan yang begitu hebat yang disebabkan oleh tiga faktor, yaitu: 1. Radio Bersifat Langsung. Untuk mencapai sasarannya, yakni pendengar. Sesuatu hal atau program yang akan disampaikan tidaklah mengalami proses yang kompleks. Dibandingkan dengan penyebaran propoganda dengan pamhplet, penyebaran berita melalui surat kabar, penyebaran penerangan dengan majalah, radio jauh lebih mudah dan cepat, hal ini dikarenakan setiap gagasan propoganda dapat ditulis diatas secarik kertas kemudian dibacakan didepan mikrofon. Disamping itu, dalam radio dikenal dengan istilah stop press, dimana sebuah informasi yang sangat penting disiarkan ditengah-tengah acara siaran apa saja dan secara berulang kali. 2. Radio Siaran Menembus Jarak dan Rintangan. Siaran radio tidak mengenal jarak dan rintangan. Radio mampu menyampaikan pesan saat itu juga dan dapat diterima pendegar. Selain waktu, ruang pun bagi radio bukan merupakan masalah. Seberapa pun jauhnya sasaran yang dituju, dengan radio dapat dicapai, semua tidak menjadi rintangan karena radio mampu menjangkau pelosok pedalaman. 21 3. Radio Siaran Memiliki Daya Tarik. Radio memiliki daya tarik yang menyebabkan radio siaran mempunyai kekuasaan. Daya tarik ini disebabkan sifatnya yang serba hidup berkat tiga unsur yang ada padanya, yakni: • Musik: radio menyiarkan musik-musik yang disukai pendengar, tanpa pendengar tanpa harus ke suatu pertunjukan untuk menikmati musik. • Kata-kata: dalam radio, kata-kata seorang penyiar lebih “intim” ke telinga pendengar, sehingga pendengar merasa seolah-olah si penyiar berbicara dengannya. • Efek suara: radio menyediakan efek-efek suara yang mampu menyentuh emosional pendengar sehingga mendorong pendengar untuk berimajinasi. (Effendy, 2007). Radio memiliki sejarah yang cukup panjang, radio adalah buah perkembangan teknologi yang memungkinkan suara ditransmisikan secara serempak melalui gelombang radio di udara. Pada tahun 1896, Guglielmo Marconi menciptakan wireless telegraph yang menggunakan gelombang radio untuk membawa pesan dalam bentuk kode Morse. Marconi lantas mendirikan perusahaan pengirim pesan kedatangan dan keberangkatan kapal, mendirikan stasiun pemancar dan penerima, terutama dikawasan yang tidak terjangkau kabel telegraf, dan belakangan bahkan mendirikan pabrik dan penyedia pelengkapan radio. Pada tahun 1913, Marconi telah mendominasi bisnis radio di Eropa dan Amerika Serikat. Bisnis radio yang dimaksud disini bukan bisnis stasiun radio, tetapi lebih pada pemanfaatan radio untuk keperluan perdagangan dan transportasi. 22 Sepanjang Perang Dunia I, gelombang radio berada di bawah penguasaan dan kontrol militer AS. Pada tahun 1920, setelah keadaan aman dan dunia damai kembali untuk sementara, militer AS mengembalikan kontrol radio ke tangan sipil. Seorang teknisi Westinghouse, Frank Conrad, mengawali siaran radio pertama di dunia dengan jadwal siaran tetap. Siaran ini menarik minat publik dan mendapat liputan luas di surat kabar. One thing leads to another. (Astuti,2008:6) Beberapa tahun kemudian radio sebagai sarana informasi dan hiburan mulai popular di era tahun 1920, beberapa stasion radio banyak di miliki oleh masyarakat umum. Pada mulanya radio menggunakan sinyal amplitudo modulasi atau disingkat AM yakni gelombang elektromagnetik yang di pancarkan melalui station radio kemudian meradiasi pesawat penerima radio, perubahan/naik dan turun Amplitudo atau lebih sering modulasi di pergunakan untuk mengirim signal secara analog, yang kemudian modulasi amplitudo tersebut di konversi menjadi gelombang suara dengan menggunakan pesawat radio dan speaker. Pada penemuan selanjutnya di temukanlah radio dengan Frekuensi modulasi, sebagai lanjutan dari penggunaan Gelombang Electromagnetik dalam pancaran radio, frekuensi modulasi menggunakan perubahan kerapatan dan kerenggangan gelombang (frekuensi) yang di modulasikan untuk mengirimkan suara. Frekuensi Modulasi ini memiliki kelebihan yakni suara yang di hasilkan lebih jernih dan stereo, namun juga memiliki kelemahan berupa pendeknya jangkauan pancaran radio, radio jenis ini kemudian di sebut dengan radio FM yang merupakan singkatan dari Frekuensi Modulasi. Radio siaran yang pertama di Indonesia (waktu itu bernama Nederlands Indie – Hindia Belanda), ialah Bataviase Radio Vereniging (BRV) di Batavia (Jakarta tempo dulu) yang resminya didirikan pada tanggal 16 Juni 1925 pada saat Indonesia masih 23 dijajah Belanda, dan berstatus swasta. Setelah BRV berdiri, secara serempak berdiri pula badan-badan radio siaran lainnya di kota Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Surabaya. Yang terbesar dan terlengkap adalah NIROM (Nederlandsch Indiche Radio Omroep Mij) di Jakarta, Bandung, dan Medan, karena mendapat bantuan dari pemerintah Hindia Belanda. (Ardianto,2007:125) Sebelum tahun 1950-an, ketika televisi menyedot banyak perhatian khalayak radio siaran, banyak orang memperkirakan bahwa radio siaran berada di ambang kematian. Radio adalah media massa elektronik tertua dan sangat luwes. Selama hampir satu abad lebih keberadaannya, radio siaran telah berhasil mengatasi persaingan keras dengan bioskop, rekaman kaset, televisi, televisi kabel, electronic games dan personal casset players. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya. Periode berikut, radio digunakan secara luas di bidang pendidikan, terutama pendidikan politik, seperti mempersiapkan para calon pemilih untuk pemilu pertama kali pada tahun 1955. Selanjutnya, di masa penuh gejolak yang terjadi 1965, di mana PKI mulai berkuasa dan akhirnya tumbang oleh pasukan yang dipimpin Mayjen Soeharto, radio RRI diambil alih fungsikan secara berganti sebagai corong kepentingan. Itulah sebagian peran RRI di masa lalu yang begitu besar, yang secara tidak langsung merupakan cikal bakal bagi jurnalisme radio dan kelanjutan bagi eksistensi radio-radio swasta di Indonesia. (Triartanto,2010:28-29). Di masa kini, media radio siaran sebagian besarnya bertujuan untuk hiburan. Orang mendengar radio ingin mendengar lagu atau musik, walau sebagiannya ada pula yang ingin mencari atau mengetahui informasi actual. Seiring dengan 24 perkembangan teknologi, dari berbagai referensi, tipe-tipe radio amat beragam, baik bentuk kepemilikan dan pendanannya. Penggunaan Teknologi paling mutahir yang di gunakan untuk siaran radio adalah Radio Online. Radio online memiliki perbedaan yang sangat jauh dengan radio gelombang AM dan FM. Radio Online adalah yang di pancarkan dengan menggunakan teknologi berbasis digital, yang di kirimkan melalui Media media pengirim data seperti Satelit dan jaringan kabel. Suara dan Musik dari station radio akan di konversi menjadi bilangan biner, yang membentuk kode-kode yang nantinya kode tersebut bisa di konversi kembali ke dalam bentuk suara yang bisa kita dengar. Proses perubahan dari suara dan musik yang tadinya berbentuk analog menjadi bentuk digital sering di sebut dengan istilah “digitalisasi”. Proses ini selalu terjadi pada semua perangkat yang menggunakan media di gital, seperti Kamera Digital, Recorder Digital dan lain sebagainya. Pada awalnya, radio siaran hanya memiliki tiga fungsi, yaitu: (1) sarana hiburan; (2) sarana penerangan; (3) sarana pendidikan. Namun, sejak zaman Nazi Hitler fungsi radio siaran bertambah menjadi sarana propoganda. Mulai saat itu, akhirnya kekuatan radio sebagai media massa tidak diragukan. Bukti ini bisa ditelusuri, dimana pada kala itu Adolf Hitler memanfaatkan media radio untuk mempropogandakan ide-idenya. (Effendy: 2006). Kekuatan radio menurut Effendy (2006) antara lain: 1. Radio Siaran Bersifat Langsung. Program yang disampaikan tidak mengalami proses yang kompleks. Berita, informasi, atau pesan yang disampaikan oleh penyiar dapat diterima pendengar secara langsung pada saat itu juga. 25 2. Radio Siaran Menembus Jarak dan Rintangan. Pengertiannya, bahwa radio siaran dapat menembus jarak yang jauh walau dirintangi oleh gunung, lembah, padang pasir, maupun lautan. Jarak tidak menjadi soal dan rintangan dapat ditembus. 3. Radio Siaran Mengandung Daya Tarik. Radio siaran memiliki sifat yang serba hidup berkat tiga unsur yang menjadi daya tariknya, yaitu: (a) musik; (b) kata-kata/suara manusia; (c) efek suara. (A. Ius Y. Triartanto, 2010: 35-37) Setiap media memiliki kelemahan, begitupun radio. Radio hanya bisa didengar, pesannya terbatas dan sekilas dengar, sehingga informasi radio tidak bisa detil. Informasi yang terlanjur disampaikan secara siaran langsung tidak mengenal ralat. Apa yang sudah diucapkan, walau salah, tidak bisa diulang atau ditarik kembali karena pendengar sudah terlanjur mendengarnya. Secara lebih rincinya, kelemahan radio siaran dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Durasi Program Terbatas. Radio siaran dalam setiap programnya dibatasi durasi waktu. Setiap program memiliki rentan waktunya masing-masing, biasanya maksimal durasi waktu program selama 240 menit atau 4 jam yang terbagi-bagi dalam segmen acara. 2. Sekilas Dengar. Sifat radio siaran adalah auditori, untuk didengar, maka isi siaran yang sampai ke telinga pendengar hanya sekilas dan hanya sepintas lalu saja. Isi pesan atau informasi radio siaran gampang lenyap dari ingatan pendengar. Pendengar tidak bisa meminta mengulang informasi atau lagu yang sudah disiarkan. Artinya, pesan yang telah lalu tetaplah berlalu. 26 Karena sifatnya sekilas, maka pesan yang disampaikan tidak rinci dan tidak detil. Untuk itu pendengar tidak terlalu konsentrasi penuh mendengarkan siarannya, sehingga pendengar tetap dapat melakukan aktifitasnya. Mendengar radio siaran biasanya selalu dibarengi aktifitas lain dari si pendengar. Entah sedang mengetik, belajar, mengemudi, atau aktifitas lainnya, seseorang tetap dapat mendengarkan radio. Maka itu pula, bahasa radio hanya untuk sekilas dengar. 3. Mengandung Gangguan. Setiap penyampaian komunikasi dengan menggunakan bahasa lisan/ucap melalui media mengalami gangguan. Radio siaran sebagai media massa juga tak lepas dari gangguan yang sifatnya teknis. Karena kekuatan radio siaran adalah suara atau bunyi, maka unsur ini pula yang menjadi kelamahan karena adanya gangguan sinyal, suara terdengar menghilang, atau keresek-kresek menjadi tidak jelas suaranya. (Triartanto: 2010) 2.1.4 Radio Streaming Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, dikenalah teknologi streaming yang memungkinkan distribusi data audio, video dan multimedia secara real-time melalui internet. Jika dalam radio konvensional materi pembelajaran dipancarkan melalui stasiun radio pemancar dengan ditangkap menggunakan pesawat radio, maka dalam radio streaming materi pembelajaran “dipancarkan” melalui internet ke seluruh belahan dunia dan ditangkap oleh perangkat komputer. Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini 27 melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat melalui ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara). Dengan adanya radio tentunya proses pembelajaran dan penerimaan informasi akan lebih menyenangkan. Radio yang karakteristiknya hanya menggunakan suara dalam penyampain informasi-nya, akan mampu untuk membangkitkan daya imajinasi khalayak yang mendengarkannya. Namun demikian, karakteristiknya yang lokal memberi batasan sendiri bagi media radio, membuatnya tidak dapat dinikmati secara luas oleh masyarakat. Sehingga dibutuhkan sebuah teknologi yang dapat mengatasi keterbatasan tersebut. Salah satu teknologi media yang digunakan adalah streaming. Dalam dunia internet, streaming lebih mengacu kepada sebuah teknologi yang mampu mengkompresi atau menyusutkan suatu ukuran file audio dan video tersebut dilakukan dengan cara stream atau terusmenerus, sehingga user dapat menjalankan file tanpa harus menunggu file tersebut selesai di download. Sedangkan dari sudut poandang prosesnya, streaming berarti sebuah teknologi pengiriman file dari server ke client melalui jaringan packed-based semisal internet (Dapur Internet, 2009). Dengan mengkolaburasikan teknologi radio dan tekniologi streaming memungkinkan informasi tersebar luas ke seluruh pelosok negeri. Di dalam dunia teknologi informasi, streaming adalah proses mengirimkan data melalui koneksi jaringan (TCP/IP) yang mana data dapat langsung dikonsumsi oleh klien tanpa harus menunggu seluruh data selesai di kirimkan oleh server. Metoda ini sangat sesuai dengan kebutuhan transfer data multimedia (video, suara) di mana data multimedia dapat langsung dinikmati seiring dengan proses transfer data yang sedang berlangsung secara bersamaan. Hal ini dimungkinkan oleh beberapa 28 protocol yang melengkapinya, diantaranya (1) datagram atau yang sering juga di sebut UDP (User Datagram Protocol) packet - merupakan teknologi paling awal pada teknologi streaming. Perbedaan utama dengan TCP (Transmission Control Protocol) adalah data tidak ada mekanisme yang menjamin urutan kedatangan packet serta kepastian data sampai di tujuan; (2) Real-time Streaming Protocol (RTSP), Real-time Transport Protocol (RTP) and the Real-time Transport Control Protocol (RTCP) adalah teknologi yang dibangun diatas UDP untuk menyempurnakan proses streaming. To stream dapat diartikan sebagai mengalirkan. Teknologi streaming memungkinkan data yang dialirkan dari server kepada klien dapat dinikmati seketika tanpa menunggu seluruh data selesai dialirkan (end of file), yang pada live video streaming (e.g. live.sdp) notabene tidak memiliki end of file/image. Aliran data visual (video streaming) merupakan aliran data biner yang akan di-encoder yang kemudian ditampilkan pada klien. Untuk dapat menikmati gambar bergerak dengan tingkat delay yang rendah, idealnya sebuah proses streaming akan ditampung terlebih dahulu pada memory klien (buffering) sehingga proses download rangkaian gambar selanjutnya dapat disamarkan di belakan proses menampilkan isi buffer yang telah didownload sebelumnya (Samuel, 2010). Terdapat dua hal penting dalam dunia streaming, yang pertama adalah media server, merupakan media yang digunakan untuk mendistribusikan on-demand ataupun webcast suatu content ke client. Media server juga bertugas untuk mencatat aktivitas streaming. Kedua adalah media streaming¸ merupakan pengiriman media digital yang berupa video, suara, atau data yang dikirim dari sebuah server, dan diterima serta ditampilkan secara real time oleh aplikasi pada komputer client. 29 Teknik kompresi suara menggunakan istilah coding dan decoding. Untuk lebih jelasnya, proses dari sistem radio dapat dilihat pada Gambar 2.1. Untuk sistem penyiaran radio lokal, rancangan prosesnya adalah sebagai berikut: penyiar menyiarkan siarannya melalui microphone yang berfungsi sebagai mengubah sinyal suara menjadi sinyal listrik, lalu dengan menggunakan software broadcast yang berfungsi sebagai aplikasi untuk mengatur radio, penyiar atau kru siaran dapat menyusun skenario siaran. Misalnya, kapan penyiar harus berbicara, kapan pendengar mendengarkan lagu, kapan interaksi dengan pembicara, serta kapan iklan dalam siaran tersebut dapat diatur dengan menggunakan software broadcast ini. Siaran yang dilakukan terus direkam oleh software yang diinstal pada komputer server, misal software Cool Edit Pro, lalu kemudian suara dicampur dan dipilih dari berbagai sumber suara dengan menggunakan audio mixer yang kemudian diteruskan ke pemancar yang berfungsi sebagai tempat proses modulasi (AM atau FM) dan memperkuat gelombang pembawa (radio). Setelah itu, sinyal radio diperkuat dan dipancarkan ke segala arah atau ke arah tertetu dengan menggunakan antena. Luasnya daerah jangkauan suatu pemancar, ditentukan oleh besarnya kekuatan pencar (10 watt, 100 watt, 1 kw, dst), tinggi antena, serta sistem yang digunakan pada antena tersebut. 30 Gambar 2.1 Model Perancangan Radio Streaming Sedangkan untuk sistem radio streaming, rancangan prosesnya adalah sebagai berikut; Hasil keluaran dari microphone dan software broadcast tadi diterima sebagai input atau masukan pada aplikasi live stream yang telah terinstall pada komputer penyiar dan dilakukan proses encoding, yaitu suatu proses untuk mengubah sinyal seperti data atau bitsream kedalam bentuk yang dapat diterima untuk melakukan proses transmisi data, lalu kemudian dilakukan konfigurasi pada aplikasi live stream tersebut yang mengarahkannya ke server streaming. Selanjutnya media server tersebut mengirimkan content multimedia (data stream) ke player yang kemudian menampilkan dan mempresentasikan content multimedia tersebut. File-file khusus 31 yang disebut metafile digunakan untuk mengaktifkan player dari halaman web. Metafile berisi keterangan dari content multimedia. Browser web kemudian mengunduh dan meneruskan ke player yang tepat untuk mempresentasikannya. Player juga berfungsi untuk melakukan decoding, yaitu suatu proses mengembalikan proses encoding yang telah dilakukan oleh aplikasi live stream sehingga informasinya dapat diterima dan didengarkan oleh pendengar. Pada komputer server, diperlukan koneksi internet minimal 56 Kbps dengan bandwidth upstream-nya minimal 24 Kbps untuk kualitas radio AM. Tabel 2.1 menjelaskan Quality of Service yang diperlukan untuk sebuah radio streaming. Bit Rate Koneksi Minimal Keterangan (Upstream) 128 Kbps 200 Kbps CD Quality 96 Kbps 100 Kbps Near to CD Quality 64 Kbps 66 Kbps FM Radio Quality 42 Kbps 44 Kbps Near To FM Radio Quality 24 Kbps 25 Kbps AM Radio Quality Tabel 2.1 Quality of Service Streaming Radio Kebutuhan akan hosting juga menjadi perhitungan dalam perencanangan media ini. Hosting adalah sebuah tempat untuk menyimpan sebuah situs atau data berbentuk file yang bisa diakses melalui internet. Peranan hosting ini sangat besar 32 terhadap keberadaan situs yang telah dibuat, serta menentukan cepat atau lambatnya waktu akses listener. Kebutuhan hosting minimun untuk radio streaming ini adalah sebagai berikut: 1. Sebuah Shoutcast yang memiliki kapasitas 200 MB dengan maksimal listener sebanyak 32 orang. 2. Koneksi internet dedicated (tidak berbagi) baik untuk ISP-nya sendiri, maupun penggunaannya pada stasiun radio tersebut. Bit rate merupakan kebutuhan bandwidth minimun data koneksi yang dipergunakan listener untuk endengar radio online. Jadi, jika broadcaster dan listener mempunyai bandwidth data koneksi yang dibawah rata-rata yang telah disebutkan di atas, makan dalam proses streaming tersebut akan terjadi proses buffering yang berulang-ulang, sehingga menyebabkan suara pada radio online menjadi terputus-putus. 2.2 Teori Khusus 2.2.1 Teori Uses and Gratification Salah satu teori komunikasi yang ada yaitu teori Uses and Gratification. Teori ini mengatakan bahwa audience lah yang memilih dan menentukan media massa yang ingin ia konsumsi. Seperti yang dikatan oleh Dr. Dedi Nur Hidayat, M.Si (2009:192) yaitu: “Teori Uses and Gratification milik Blumer dan Katz ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik didalam usaha memenuhi kebutuhannya. Artinya, teori Uses 33 and Gratification mengansumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya”. Dalam teori ini, konsumen media (audience) memiliki kebebasan memilih media manakah yang mereka pilih untuk mendapatkan informasi atau sebuah berita dan tayangan media massa serta bagaimana media tersebut berdampak bagi diri mereka. Teori Uses and Gratification menjelaskan pula bahwa media yang dipilih oleh audience merupakan media yang memiliki dampak kepuasan bagi diri mereka. Pada teori ini tentu memiliki keterkaitan pula dengan penulisan skripsi ini, diamana teori Uses and Gratification menjelaskan bahwa audience lah yang memilih media yang ingin dikonsumsinya. Keterkaitan dalam skripsi ini adalah terletak apakah ada pengaruh yang diberikan oleh pendengar yang telah mendengarkan BEU Radio akan memilih BEU Radio menjadi radio yang akan terus dikonsumsinya untuk mengetahui informasi atau berita seputar fashion. 2.2.2 Teori Minat Fishbein (dalam Angel al.,:2000: 137) mengatakan bahwa minat dipandang dengan sesuatu yang dengan segera mendahului tingkah laku yang ditentukan oleh komponen sosial/norma subjektif yang dipertimbangkan dan digabungkan untuk mengevaluasi dan menyeleksi beberapa alternatif perilaku, guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Schifman dan Kanuk (2007) minat adalah suatu keadaan dalam diri seseorangan pada dimensi kemungkinan subjektif yang meliputi hubungan antar orang itu sendiri dengan beberapa tindakan. Berdasarkan definisi minat tersebut dapatlah penulis kemukakan bahwa minat mengandung unsur-unsur sebagai berikut: 1. Minat adalah suatu gejala psikologis. 34 2. Adanya pemusatan perhatian, perasaan dan pikiran dari subyek karena tertarik. 3. Adanya perasaan senang terhadap obyek yang menjadi sasaran. 4. Adanya kemauan atau kecenderungan pada diri subyek untuk melakukan kegiatan guna mencapai tujuan. Berdasarkan beberapa Pengertian Minat menurut alhi tersebut penulis simpulkan bahwa minat adalah gejala psikologis yang menunjukan bahwa minat adanya pengertian subyek terhadap obyek yang menjadi sasaran karena obyek tersebut menarik perhatian dan menimbulkan perasaan senang sehingga cenderung pada objek tersebut (Retno, Sylvie 2010). 2.3 Kerangka Penelitian Variabel X: Variabel Y: Penggunaan Media BEU Radio minat membeli 35 2.4 Operasional Konsep Operasional konsep dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran 1. BEU Radio menggunakan teknologi Radio Streaming. 2. BEU Radio adalah radio komunitas. Konsep 3. Program-program yang ada di BEU Skala Likert Radio dikemas secara fresh, funny, entertaining. Penggunaan Media Kemasan BEU Radio Acara: (X) Announcer 1. Announcer memiliki suara yang berkarakter untuk dapat menarik pendengar untuk mendengarkan radio ini. 2. Announcer vocal. tidak memiliki cacat 3. Announcer memiliki penguasaan bahasa yang baik, sehingga mampu membawakan program-program yang baik di BEU Radio 4. Announcer yang luas. memiliki pengetahuan Skala Likert 36 1. Musik yang diputar adalah musikmusik hits masa kini maupun hits pada zamannya. Setting 2. Bahasa yang digunakan Bahasa Indonesia non-formal dan bahasa Inggris. Skala Likert 3. Informasi yang disampaikan seputar tips menarik, event-event, dan seputar fashion. Jumlah Waktu 1. Waktu mengudara BEU Radio di siang hari, sore hari, dan malam hari sudah tepat. (Frekuensi, 2. Jumlah durasi waktu mengudara dari pukul 14.00 WIB – 21.00 disetiap intensitas, harinya sudah tepat Skala Likert durasi.) Jenis Isi Media Hubungan Khalayak Dengan Jenis Media 1. Program yang ada di BEU Radio merupakan program yang memberikan informasi seputar tips menarik, musik, event-event, dan Skala Likert seputar fashion. 2. Program yang ada di BEU Radio merupakan jenis program hiburan. 1. Pendengar terpengaruh dengan program-program yang ada di BEU Radio 2. Program-program yang disajikan BEU Radio dapat menghibur khalayak. 3. Pendengar tertarik untuk mendengarkan BEU Radio via live streaming. Skala Likert 37 1. Program-program yang disajikan BEU Radio membantu pendegar mengetahui musik yang up to date. Kognitif 2. Program-program yang disajikan BEU Radio membantu pendegar mengetahui event-event yang akan datang. Skala Likert 3. Program-program yang disajikan BEU Radio membantu pendegar mengetahui informasi seputar fashion yang sedang trend. Minat 1. Saat mendengarkan BEU Radio, pendengar merasa terhibur. Pendengar (Y) Afektif 2. Setelah mendengarkan BEU Radio, pendengar tertarik untuk membeli suatu produk clothing line di Bloop Endorse Urbie. 3. Program yang disajikan BEU Radio menimbulkan minat fashion bagi pendengar. Skala Likert