gambaran pengetahuan dan sikap ibu nifas primipara tentang

advertisement
Dinamika Kesehatan, Vol.6 No.2 Desember 2015
Hidayah et al., Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas Primipara..
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS PRIMIPARA TENTANG
MEMANDIKAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI LULUT
BANJARMASIN
Nurul Hidayah1, Bagus Rahmat Santoso2, Melani*
1
AKBID Sari Mulia Banjarmasin
STIKES Sari Mulia Banjarmasin
*E-mail: [email protected]
ISSN: 2086-3454
2
ABSTRAK
Latar Belakang: Memandikan bayi dengan cara yang salah dapat mengakibatkan kondisi yang buruk
seperti celaka (jatuh dan tenggelam), air masuk ke dalam telinga atau hidung dan dapat mengalami
hipotermi). Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi cara memandikan bayi adalah pengetahuan,
pendidikan, pengalaman, dukungan suami atau keluarga dan penolong persalinan yang lalu, pendidikan
dapat berkaitan dengan kemampuan menyerap dan menerima informasi kesehatan semakin tinggi
pendidikan seseorang biasanya mempunyai pengetahuan dan wawasan yang lebih luas sehingga akan
lebih mudah menerima informasi kesehatan, bagi orang tua yang berpendidikan tinggi tidak sulit untuk
tidak begitu sulit untuk memandikan bayinya sendiri.
Tujuan: Mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu nifas primipara tentang memandikan bayi di
Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Lulut Banjarmasin.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 63 orang
ibu nifas primipara. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh berdasarkan hasil kuesioner.
Hasil: Dari hasil penelitian ditemukan bahwa Ibu dengan pengetahuan cukup tentang cara memandikan
bayi sebanyak 33 orang (52%). Ibu dengan sikap negatif (tidak mendukung) tentang cara memandikan
bayi sebanyak 37 orang (59%).
Saran: Saran dari hasil penelitian yaitu sebaiknya petugas kesehatan selalu memberikan dukungan pada
ibu dengan cara penyuluhan kesehatan agar ibu mau belajar dan mengerti cara memandikan bayi yang
benar dan aman.
Kata Kunci: memandikan bayi, pengetahuan, sikap.
41
Dinamika Kesehatan, Vol.6 No.2 Desember 2015
Hidayah et al., Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas….
dari 36oC. Untuk suhu tubuh normal pada bayi
PENDAHULUAN
Memandikan bayi adalah suatu cara
baru
lahir
adalah
antara
36,5oC-37,5oC
membersihkan tubuh bayi dengan air dengan
(Sarwono, 2012). Pada keadaan normal, suhu
cara menyiram, merendam diri dalam air
tubuh bayi baru lahir mempunyai nilai variasi
berdasarkan
sesuai.
normal tergantung waktu pengukuran. Suhu
Memandikan bayi baru lahir bukanlah hal yang
tertinggi didapat saat sore menjelang malam
mudah, terutama bagi ibu baru. Dibutuhkan
hari antara pukul 17.00-19.00 WIB dan suhu
ekstra hati-hati serta persiapan yang benar agar
terendah didapat saat tengah malam menjelang
mandi si kecil tak hanya berjalan lancar namun
subuh antara pukul 02.00-06.00 WIB (Wiwik,
juga menyenangkan bagi mereka. Memandikan
2010).
urut-urutan
yang
bayi memiliki tantangan tersendiri bagi orang
Apabila bayi dimandikan segera saat
tua terutama bila mereka baru pertama kali
lahir akan mengakibatkan bayi mengalami
mempunyai seorang bayi. Tidak sedikit dari
hipotermia, karena suhu tubuh bayi yang belum
mereka yang tidak tahu bagaimana cara
normal
memandikan
mereka
mengakibatkan hilangnya panas tubuh bayi
menyerahkan bayinya kepada pengasuh atau
karena terserap oleh air. Suhu tubuh bayi akan
neneknya (Choirunisa, 2009).
turun dan aliran darah terganggu, bayi akan
bayi
sehingga
Bayi baru lahir belum mampu mengatur
apabila
kontak
dengan
air
akan
kekurangan oksigen dengan ditandai warna kulit
suhu tubuhnya secara langsung saat lahir dan
tubuh
dapat dengan cepat kedinginan, jika kehilangan
pertumbuhan sel-sel tubuh bayi terganggu
panas
akibat tidak lancarnya oksigen dalam tubuh bayi
tidak
segera
dicegah,
bayi
yang
mengalami kehilangan panas kemudian terjadi
hipotermi
serta berisiko
jatuh
sakit
dan
yang
membiru.
Mengakibatkan
baru lahir (Wiwik, 2010).
Upaya penanganan dalam mengatasi
meninggal. Hipotermia pada bayi barulahir
terjadinya
hipotermia
yaitu
dengan
merupakan penurunan suhu tubuh bayi kurang
mengeringkan bayi baru lahir segera setelah
42
Dinamika Kesehatan, Vol.6 No.2 Desember 2015
Hidayah et al., Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas….
lahir, menunda memandikan bayi baru lahir
begitu sulit untuk memandikan bayinya sendiri
sampai suhu tubuh bayi stabil yaitu 6 jam pasca
(Notoatmodjo, 2012).
kelahiran karena bila bayi segera dimandikan,
Berdasarkan
Kerja
studi
pendahuluan
Puskesmas
Sungai
di
bisa berakibat hipotermia pada bayi baru lahir
Wilayah
Lulut,
dapat terjadi cold stress yang selanjutnya dapat
didapatkan jumlah ibu nifas primipara sebanyak
menyebabkan hipoksemia atau hipoglikemia
63 orang pada tahun 2014. Dari 63 ibu nifas
dan mengakibatkan kerusakan otak (Sarwono,
primipara tersebut diambil sebanyak 16 orang
2012).
ibu nifas primipara yang meminta peneliti untuk
Memandikan bayi dengan cara yang
memandikan bayinya. Dari 16 orang ibu nifas
salah dapat mengakibatkan kondisi yang buruk
primipara tersebut diketahui bahwa 14 orang
seperti celaka (jatuh dan tenggelam), air masuk
(87,5%) pengetahuannya kurang yang dilihat
ke dalam telinga atau hidung dan dapat
dari ibu tidak mengetahui cara mengukur suhu
mengalami hipotermi (Deswani, 2010). Faktor-
air, cara melepas perban tali pusat, serta cara
faktor
cara
memandikan bayi yang benar dan sikap yang
pengetahuan,
tidak sesuai dalam memandikan bayi yang
pendidikan, pengalaman, dukungan suami atau
dilihat dari sikap ibu saat memegang bayi saat
keluarga dan penolong persalinan yang lalu,
dimandikan, sikap ibu yang takut untuk
pendidikan dapat berkaitan dengan kemampuan
memandikan bayinya, dan sikap ibu yang
menyerap dan menerima informasi kesehatan
khawatir bayinya akan cidera saat dimandikan
semakin tinggi pendidikan seseorang biasanya
dan 2 orang (12,5%) pengetahuannya baik dan
mempunyai pengetahuan dan wawasan yang
sikapnya
lebih luas sehingga akan lebih mudah menerima
walaupun dibantu oleh orang tua ibu. Tujuan
informasi kesehatan, bagi orang tua yang
Penelitian
berpendidikan tinggi tidak sulit untuk tidak
gambaran pengetahuan dan sikap ibu nifas
yang
memandikan
dapat
bayi
mempengaruhi
adalah
sesuai
ini
dalam
adalah
memandikan
untuk
bayi
mengetahui
43
Dinamika Kesehatan, Vol.6 No.2 Desember 2015
Hidayah et al., Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas….
primipara tentang cara memandikan bayi di
dengan jumlah responden sebanyak 63 orang,
wilayah kerja Puskesmas Sei Lulut.
didapatkan hasil gambaran umum mengenai
objek penelitian yang tersaji dalam tabel-tabel
BAHAN DAN METODE
berikut:
Pada
penelitian
ini
metode
yang
1. Karakteristik Responden
digunakan yaitu metode penelitian deskriptif
a. Berdasarkan Umur
yang
bertujuan
untuk
menggambarkan
Berdasarkan data yang didapat,
pengetahuan dan sikap ibu nifas primipara
umur responden di Puskesmas Sungai
tentang cara memandikan bayi di wilayah kerja
Lulut Banjarmasin dapat dilihat pada
Puskesmas Sei Lulut. Populasi dalam penelitian
tabel berikut:
ini adalah seluruh ibu nifas primipara di wilayah
kerja Puskesmas Sei Lulut menggunakan teknik
total sampling dengan sampel berjumlah 63
orang ibu nifas primipara.
Penelitian
ini
menggunakan
total
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur
di Puskesmas Sungai Lulut Banjarmasin
No.
Umur
n
%
1
< 20 Tahun
19
30%
2
20-35 Tahun
44
70%
3
> 35 Tahun
0
0%
63
100%
Total
sampling yaitu semua populasi yang dijadikan
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat
sebagai sampel. Jadi sampel penelitian ini
bahwa responden dengan umur 20-35
adalah 71 orang ibu dengan hipertensi yang
tahun memiliki jumlah terbesar yaitu
telah melakukan kunjungan ANC tahun 2014 di
berjumlah 44 orang (70%).
Ruang Poli Kandungan Rumah Sakit Umum
Daerah
dr.
H.
Moch.
Anshari
Saleh
Banjarmasin.
b. Berdasarkan Pendidikan
Berdasarkan data yang didapat,
pendidikan responden di Puskesmas
Sungai Lulut Banjarmasin dapat dilihat
HASIL
pada tabel berikut:
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
pada tanggal 19 hingga 30 April tahun 2015
44
Dinamika Kesehatan, Vol.6 No.2 Desember 2015
Hidayah et al., Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas….
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Pendidikan di Puskesmas Sungai Lulut
Banjarmasin
Berdasarkan
data
yang
diperoleh,
didapatkan hasil sebagai berikut:
No.
Pendidikan
n
%
1
SD
9
14%
2
SMP
15
24%
3
SMA
30
48%
4
Perguruan Tinggi
9
14%
63
100%
N
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu nifas primipara
tentang cara memandikan bayi di Puskesmas Sungai
Lulut Banjarmasin
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat
No.
Pengetahuan
n
%
1
Baik
3
5%
2
Cukup
33
52%
3
Kurang
27
42%
63
100%
N
bahwa sebagian besar responden yaitu
Berdasarkan
tabel
4
diketahui
30 orang (48%) berpendidikan SMA.
bahwa
responden
banyak
yang
c. Berdasarkan Pekerjaan
berpengetahuan
cukup
tentang
cara
Berdasarkan data yang didapat,
memandikan bayi di Puskesmas Sungai
Pekerjaan
responden
di
Puskesmas
Lulut Banjarmasin yaitu berjumlah 33
Sungai Lulut Banjarmasin dapat dilihat
orang (52%).
pada tabel berikut:
3. Gambaran Sikap Ibu nifas primipara
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Pekerjaan di Puskesmas Sungai Lulut
Banjarmasin
No.
Pekerjaan
n
%
1
Bekerja
28
44%
2
Tidak Bekerja
35
56%
63
100%
N
tentang
cara
memandikan
bayi
di
Puskesmas Sungai Lulut Banjarmasin
Berdasarkan
data
yang
diperoleh,
didapatkan hasil sebagai berikut:
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Sikap Ibu nifas primipara tentang
cara memandikan bayi di Puskesmas Sungai Lulut
Banjarmasin
bahwa 35 orang (56%) responden tidak
bekerja.
2.
Gambaran pengetahuan Ibu nifas primipara
No.
Sikap
Jumlah
%
1
Positif
26
41%
2
Negatif
37
59%
63
100%
N
tentang
cara
memandikan
bayi
di
Hasil penelitian dari 63 orang responden
Puskesmas Sungai Lulut Banjarmasin
yang memiliki sikap negatif sebanyak 37
orang (59%).
45
Dinamika Kesehatan, Vol.6 No.2 Desember 2015
Hidayah et al., Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas….
memandikan bayi bagi bayi, 21 orang
PEMBAHASAN
(50%) berumur 20-35 tahun memiliki
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
pengetahuan yang cukup, 32 orang (76%)
dilakukan pada 63 responden tentang gambaran
berpendidikan SMA memiliki pengetahuan
pengetahuan dan sikap Ibu nifas primipara
cukup dan 30 orang (71%) ibu rumah
tentang cara memandikan bayi di Puskesmas
tangga berpengetahuan cukup.
Sungai Lulut
Banjarmasin didapatkan hasil
2. Pengetahuan Ibu nifas primipara tentang
sebagai berikut:
cara memandikan bayi di Puskesmas
1.
Karakteristik Ibu di Puskesmas Sungai
Sungai Lulut Banjarmasin
Lulut Banjarmasin
Berdasarkan hasil penelitian yang
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan terhadap 63 orang ibu nifas
dilakukan terhadap 63 orang ibu nifas
primipara
primipara
berdasarkan
tentang
pengetahuan
ibu,
karakteristik,
diketahui bahwa ibu dengan pengetahuan
diketahui bahwa ibu dengan umur 20-35
cukup tentang cara memandikan bayi
tahun memiliki jumlah terbesar yaitu
sebanyak 33 orang (52%) di Puskesmas
berjumlah 44 orang (70%), sebagian besar
Sungai Lulut Banjarmasin. Hal ini sejalan
responden
yaitu
30
orang
(48%)
dengan penelitian oleh Nidya (2012) yang
berpendidikan SMA dan 35 orang (56%)
meneliti tentang gambaran pengetahuan
responden tidak bekerja. Hal ini sejalan
dan sikap Ibu nifas primipara tentang cara
dengan penelitian oleh Nidya (2012),
memandikan bayi di Puskesmas Tanjung
tentang gambaran pengetahuan dan sikap
Rema yang mendapatkan hasil bahwa dari
Ibu
nifas
primipara
tentang
cara
89
ibu,
sebanyak
47
orang
(53%)
memandikan bayi bagi bayi di Puskesmas
berpengetahuan
cukup.
Pengetahuan
Tanjung Rema, diketahui bahwa dari 89 ibu
responden yang cukup ini dikarenakan
sebanyak 42 orang (47%) berpengetahuan
responden mengetahui informasi tentang
cukup
terhadap
pemberian
cara
46
Dinamika Kesehatan, Vol.6 No.2 Desember 2015
Hidayah et al., Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas….
manfaat dan cara memandikan bayi dari
memegang bayi secara kuat tetapi harus
berbagai media yang diserap dengan cukup
tetap dengan kelembutan untuk menjaga
baik
iklan
bayi agar tidak celaka, jatuh, tenggelam, air
ditelevisi dan berbagai sumber lainnya.
juga dapat masuk kedalam telinga bayi,
Selain itu informasi dapat diketahui dari
jangan memandikan bayi terlalu lama
orang lain seperti teman, tetangga, tenaga
karena dapat menyebabkan perubahan suhu
medis dan orang disekitarnya.
tubuh bayi (hipotermi) dan air juga dapat
seperti
internet,
majalah,
Notoatmodjo
(2012),
masuk lewat hidung.
mengemukakan bahwa pengetahuan adalah
Berdasarkan hasil penelitian yang
hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
dilakukan terhadap 63 orang ibu nifas
melakukan penginderaan terhadap suatu
primipara tentang pengetahuan ibu ditinjau
objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
dari segi umur, diketahui bahwa ibu
panca
berpengetahuan
indera
manusia
yakni
indera
cukup
tentang
cara
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa
memandikan bayi sebanyak 27 orang (43%)
dan raba, sebagian besar pengetahuan
dengan umur 20-35 tahun. Hal ini sejalan
manusia
diperoleh
dan
dengan penelitian oleh Nidya (2012) yang
telinga.
Pengetahuan
kognitif
meneliti tentang gambaran pengetahuan
merupakan domain yang sangat penting
dan sikap Ibu nifas primipara tentang cara
dalam bentuk tindakan seseorang.
memandikan bayi di Puskesmas Tanjung
melalui
mata
atau
Bidan hendaknya memberitahukan
Rema yang mendapatkan hasil bahwa dari
pada ibu nifas primipara cara memandikan
89 ibu, sebanyak 64 orang (72%) ibu beusia
bayi yang benar agar tidak mencederai bayi
20-35 tahun berpengetahuan cukup. Umur
dan membuat bayi sakit atau terjadi sesuatu
20-35 tahun merupakan umur produktif
yang tidak diinginkan karena bayi akan
bagi wanita, pengetahuan yang cukup
licin saat dibasahi sehingga ibu harus
dikarenakan
karena
ibu
mendapatkan
47
Dinamika Kesehatan, Vol.6 No.2 Desember 2015
Hidayah et al., Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas….
informasi yang cukup mengenai cara
seseorang dengan lulusan SMA memiliki
memandikan bayi baik melalui televisi,
pengetahuan lebih daripada mereka yang
internet, majalah, berita dan dari teman
hanya lulusan sekolah dasar (SD/SMP),
ataupun keluarga. Hal ini sejalan dengan
karena ilmu yang didapat dan pengalaman
teori
yang
belajar yang lebih banyak sehingga ibu
mengemukakan bahwa semakin dewasa
dengan lulusan SMA berpengetahuan yang
usia maka pengalaman juga semakin
cukup. Hal ini sejalan dengan teori
banyak.
Hasbullah (2012) yang mengemukakan
Notoatmodjo
(2012),
Berdasarkan hasil penelitian yang
bahwa pendidikan adalah suatu usaha untuk
dilakukan terhadap 63 orang ibu nifas
menciptakan situasi belajar yang dapat
primipara tentang pengetahuan ibu ditinjau
mengembangkan kecerdasan dan tujuan
dari segi pendidikan, diketahui bahwa ibu
sebagai titik akhir.
cara
Berdasarkan hasil penelitian yang
memandikan bayi sebanyak 18 orang (29%)
dilakukan terhadap 63 orang ibu nifas
dengan latar belakang pendidikan SMA.
primipara tentang pengetahuan ibu ditinjau
Hal ini sejalan dengan penelitian oleh
dari segi pekerjaan, diketahui bahwa ibu
Nidya
berpengetahuan
berpengetahuan
(2012)
cukup
yang
tentang
meneliti
tentang
cukup
tentang
cara
gambaran pengetahuan dan sikap Ibu nifas
memandikan bayi sebanyak 19 orang (30%)
primipara tentang cara memandikan bayi di
dengan latar belakang tidak bekerja. Hal ini
Puskesmas
yang
sejalan dengan penelitian oleh Nidya
mendapatkan hasil bahwa dari 89 ibu,
(2012) yang meneliti tentang gambaran
sebanyak 39 orang (44%) berpendidikan
pengetahuan dan sikap Ibu nifas primipara
SMA
tentang
(Sekolah
Tanjung
Rema
berpengetahuan
Menengah
cukup.
Atas)
SMA
merupakan
jenjang pendidikan menengah yang dimana
cara
Puskesmas
memandikan
Tanjung
bayi
Rema
di
yang
mendapatkan hasil bahwa dari 89 ibu,
48
Dinamika Kesehatan, Vol.6 No.2 Desember 2015
sebanyak 40 orang (45%) ibu tidak bekerja
Sungai Lulut Banjarmasin. Hal ini sejalan
berpengetahuan cukup. Sebagai seorang ibu
dengan penelitian oleh Nidya (2012) yang
yang hanya sebagai ibu rumah tangga yang
meneliti tentang gambaran pengetahuan
fokus untuk mengurus anak-anak dan
dan sikap Ibu nifas primipara tentang cara
suaminya sehingga ibu lebih banyak waktu
memandikan bayi di Puskesmas Tanjung
dirumah dan memiliki banyak waktu untuk
Rema yang mendapatkan hasil bahwa dari
mencari
dan
89 ibu, sebanyak 51 orang (57%) bersikap
pentingnya cara memandikan bayi bagi
negatif. Sikap responden yang negatif
bayinya. Hal ini tidak sejalan dengan teori
(tidak
Nasri Noor (2010) yang mengemukakan
responden karena responden mendapat
bahwa
mempunyai
pengaruh negatif dari orang lain seperti
hubungan yang erat dengan status sosial
teman atau orang tua. Rasa takut anaknya
ekonomi,
jenis
akan merasa sakit, takut terjatuh atau
penyakit yang timbul dalam keluarga sering
anaknya cedera juga mengakibatkan ibu
berkaitan dengan jenis pekerjaan yang
tidak mau memandikan bayinya.
berita
tentang
pekerjaan
sedangkan
manfaat
juga
berbagai
mempengaruhi pendapatan keluarga.
3.
Hidayah et al., Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas….
mendukung)
Hal
ini
ini
sejalan
dikarenakan
dengan
studi
Sikap Ibu nifas primipara tentang cara
pendahuluan di Wilayah Kerja Puskesmas
memandikan bayi di Puskesmas Sungai
Sungai Lulut, didapatkan jumlah ibu nifas
Lulut Banjarmasin
primipara sebanyak 63 orang pada tahun
Berdasarkan hasil penelitian yang
2014. Dari 63 ibu nifas primipara tersebut
dilakukan terhadap 63 orang ibu nifas
diambil sebanyak 16 orang ibu nifas
primipara tentang sikap ibu, diketahui
primipara yang meminta peneliti untuk
bahwa ibu dengan sikap negatif (tidak
memandikan bayinya. Dari 16 orang ibu
mendukung) tentang cara memandikan bayi
nifas primipara tersebut diketahui bahwa 14
sebanyak 37 orang (59%) di Puskesmas
orang (87,5%) pengetahuannya kurang
49
Dinamika Kesehatan, Vol.6 No.2 Desember 2015
Hidayah et al., Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas….
yang dilihat dari ibu tidak mengetahui cara
sebanyak 42 orang (47%) berusia 20-35
mengukur suhu air, cara melepas perban tali
tahun bersikap negatif. Umur 20-35 tahun
pusat, serta cara memandikan bayi yang
merupakan umur produktif bagi wanita
benar dan sikap yang tidak sesuai dalam
untuk belajar memandikan bayinya, namun
memandikan bayi yang dilihat dari sikap
ibu justru tidak memandikan bayinya
ibu saat memegang bayi saat dimandikan,
karena
sikap ibu yang takut untuk memandikan
memandikan bayi. Hal ini tidak sejalan
bayinya, dan sikap ibu yang khawatir
dengan
bayinya akan cidera saat dimandikan dan 2
mengemukakan bahwa semakin cukup
orang (12,5%) pengetahuannya baik dan
umur, tingkat kematangan dan kekuatan
sikapnya sesuai dalam memandikan bayi
seseorang
walaupun dibantu oleh orang tua ibu.
berfikir.
ibu
tidak
teori
mengetahui
Hurlock
akan
lebih
(2010)
matang
cara
yang
dalam
Berdasarkan hasil penelitian yang
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan terhadap 63 orang ibu nifas
dilakukan terhadap 63 orang ibu nifas
primipara tentang sikap ibu ditinjau dari
primipara tentang sikap ibu ditinjau dari
segi umur, diketahui bahwa ibu dengan
segi pendidikan, diketahui bahwa ibu
sikap negatif (tidak mendukung) tentang
bersikap negatif (tidak mendukung) tentang
cara memandikan bayi sebanyak 22 orang
cara memandikan bayi sebanyak 17 orang
(35%) dengan umur 20-35 tahun. Hal ini
(27%) dengan latar belakang pendidikan
sejalan dengan penelitian oleh Nidya
SMA. Hal ini sejalan dengan penelitian
(2012) yang meneliti tentang gambaran
oleh Nidya (2012) yang meneliti tentang
pengetahuan dan sikap Ibu nifas primipara
gambaran pengetahuan dan sikap Ibu nifas
tentang
primipara tentang cara memandikan bayi di
cara
Puskesmas
memandikan
Tanjung
bayi
Rema
di
yang
mendapatkan hasil bahwa dari 89 ibu,
Puskesmas
Tanjung
Rema
yang
mendapatkan hasil bahwa dari 89 ibu,
50
Dinamika Kesehatan, Vol.6 No.2 Desember 2015
Hidayah et al., Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas….
sebanyak 42 orang (47%) berpendidikan
gambaran pengetahuan dan sikap Ibu nifas
SMA bersikap negative. SMA (Sekolah
primipara tentang cara memandikan bayi di
Menengah
jenjang
Puskesmas
dimana
mendapatkan hasil bahwa dari 89 ibu,
seseorang dengan lulusan SMA memiliki
sebanyak 45 orang (51%) ibu tidak bekerja
pengetahuan lebih daripada mereka yang
bersikap negatif. Sebagai seorang ibu yang
hanya lulusan sekolah dasar (SD/SMP)
hanya sebagai ibu rumah tangga yang fokus
yang mampu mengarahkan mereka untuk
untuk mengurus anak-anak dan suaminya.
bersikap lebih baik dan ke arah positif,
Penghasilan yang hanya berasal dari suami,
namun ibu di wilayah kerja Puskesmas
membuat ibu cenderung lebih hemat
Sungai Lulut justru tidak mau belajar
dibandingkan dengan wanita yang bekerja
memandikan bayinya sendiri. Hal ini tidak
sehingga penghasilan suami yang pas-
sejalan dengan teori Hasbullah (2012) yang
pasan membuat ibu tidak bisa membeli atau
mengemukakan bahwa pendidikan mampu
mendapatkan
menciptakan
memandikan bayinya. Hal ini sejalan
pendidikan
Atas)
merupakan
menengah
manusia
yang
yang
memiliki
kepribadian dan akhlak mulia.
Tanjung
informasi
Rema
tentang
yang
cara
dengan teori Nasri Noor (2010) yang
Berdasarkan hasil penelitian yang
mengemukakan
bahwa
pekerjaan
juga
dilakukan terhadap 63 orang ibu nifas
mempunyai hubungan yang erat dengan
primipara tentang sikap ibu ditinjau dari
status sosial ekonomi, sedangkan berbagai
segi
ibu
jenis penyakit yang timbul dalam keluarga
bersikap negatif (tidak mendukung) tentang
sering berkaitan dengan jenis pekerjaan
cara memandikan bayi sebanyak 20 orang
yang mempengaruhi pendapatan keluarga.
pekerjaan,
diketahui
bahwa
(32%) dengan latar belakang tidak bekerja.
Setiap manusia mempunyai ciri
Hal ini sejalan dengan penelitian oleh
sikap
Nidya
merupakan faktor yang ada pada setiap
(2012)
yang
meneliti
tentang
yang
berbeda,
karena
sikap
51
Dinamika Kesehatan, Vol.6 No.2 Desember 2015
individu
yang
mendorong
Hidayah et al., Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas….
atau
orang yang bersangkutan baik singkat
menimbulkan perilaku tertentu. Menurut
maupun bertahan lama. Faktor yang dapat
Notoatmodjo (2012), beberapa ciri-ciri
mempengaruhi hal ini adalah adanya
sikap yang membedakan sikap antara
keyakinan atau nilai pada orang yang
seseorang dengan orang lain, yaitu sikap itu
bersangkutan. Kalau suatu sikap telah
tidak dibawa sejak lahir, sikap itu terbentuk
terbentuk dan telah merupakan nilai dalam
atau dibentuk, maka sikap itu dapat
kehidupan seseorang, secara relatif nilai itu
dipelajari karena itu sikap dapat berubah.
akan bertahan lama pada diri orang yang
Untuk
diperlukan
bersangkutan. Sikap itu mengandung faktor
adanya faktor pengalaman dan sikap dalam
perasaan dan motivasi, sikap terhadap suatu
manisfestasinya
perubahan-
objek sikap akan selalu diikuti oleh
perubahan. Sikap itu selalu berhubungan
perasaan tertentu yang dapat bersifat positif
dengan objek sikap, terdapat hubungan
(yang menyenangkan) atau yang bersifat
yang positif dan negatif antara individu
negatif
dengan objek tertentu sehingga hal ini akan
terhadap objek tersebut. sikap mempunyai
menimbulkan sikap tertentu pula dari
daya
individu yang menjadi objek sikap.
berperilaku secara tertentu terhadap objek
pembentukan
Sikap
seseorang
sikap
mengalami
yang
maka
negatif
akan
terhadap
(yang
dorong
tidak
bagi
menyenangkan)
individu
untuk
yang dihadapinya.
mempunyai
UCAPAN TERIMA KASIH
kecenderungan untuk menunjukkan sikap
Terima kasih yang sebesar-besarnya
negatif pula kepada kelompok dimana
kepada Kepala Puskesmas Sei. Lulut yang telah
dimana
seseorang
tersebut
tergabung
memberikan ijin dan tempat penelitian serta
didalamnya, demikian juga sebaliknya.
kepada selurus responden dan pihak yang terkait
Sikap itu berlangsung lama atau sebentar,
sehingga penelitian ini bisa dilaksanakan sesuai
sikap secara relatif dapat bertahan pada
dengan waktu yang telah ditentukan serta
52
Dinamika Kesehatan, Vol.6 No.2 Desember 2015
kepada Ibu Nurul Hidayah, SST dan Bapak
Bagus Rahmat Santoso, S.Kep., Ns yang telah
banyak
membantu,
mengarahkan
dan
Hidayah et al., Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas….
Notoatmojdo, Soekidjo. 2012. Pendidikan Dan
Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rieneka
Cipta.
Notoatmojdo, Soekidjo. 2012. Promosi
Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Jakarta:
Rieneka Cipta.
memberikan saran dalam penelitian ini.
Surya. 2010. Buku Pintar Merawat Bayi 0-12
Bulan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
DAFTAR PUSTAKA
Akademi Kebidanan Sari Mulia. 2014.
Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah.
Banjarmasin:
Akademi
Kebidanan
Sarimulia.
Wiwik. Soetjipto. 2010. Asuhan Neonatal untuk
Bidan. Jakarta: Rieneka Cipta.
Varney, Helen. 2010. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Edisi 4 Volume 2. Jakarta:
EGC Penerbit Buku Kedokteran.
Choirunisa.
2009.
Tekhnik-tekhnik
memandikan bayi yang Tepat Edisi
Revisi. Jakarta: Nuha Medika.
Choirunisa. 2013. Asuhan Neonatal. Jakarta:
Nuha Medika.
Deswani. 2010. Cara Perawatan Bayi untuk
Bidan. Jakarta: Salemba Medika.
Manuaba, Ida Bagus Gde, 2012. Gawat-Darurat
Obstetri-Ginekologi
&
ObstetriGinekologi Sosial untuk Profisi Bidan.
Jakarta: EGC.
Maryunani. Anik. 2012. Asuhan Neonatus,
Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah.
Yogyakarta: In Media.
Nasry Noor Nur. 2010. Epidemiologi Edisi
Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Nidya, Astuti. 2012. Gambaran Pengetahuan
dan Sikap Ibu nifas Primipara tentang
cara Memandikan Bayi di Puskesmas
Tanjung Rema. Martapura: Yayasan
Korpri.
Iskarina. 2008. Perawatan Bayi dan Tali Pusat.
Yogyakarta: Trans Media.
53
Download