Dinamika Kesehatan, Vol.6 No.2 Desember 2015 Hidayah et al., Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas Primipara.. GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS PRIMIPARA TENTANG MEMANDIKAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI LULUT BANJARMASIN Nurul Hidayah1, Bagus Rahmat Santoso2, Melani* 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin STIKES Sari Mulia Banjarmasin *E-mail: [email protected] ISSN: 2086-3454 2 ABSTRAK Latar Belakang: Memandikan bayi dengan cara yang salah dapat mengakibatkan kondisi yang buruk seperti celaka (jatuh dan tenggelam), air masuk ke dalam telinga atau hidung dan dapat mengalami hipotermi). Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi cara memandikan bayi adalah pengetahuan, pendidikan, pengalaman, dukungan suami atau keluarga dan penolong persalinan yang lalu, pendidikan dapat berkaitan dengan kemampuan menyerap dan menerima informasi kesehatan semakin tinggi pendidikan seseorang biasanya mempunyai pengetahuan dan wawasan yang lebih luas sehingga akan lebih mudah menerima informasi kesehatan, bagi orang tua yang berpendidikan tinggi tidak sulit untuk tidak begitu sulit untuk memandikan bayinya sendiri. Tujuan: Mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu nifas primipara tentang memandikan bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Lulut Banjarmasin. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 63 orang ibu nifas primipara. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh berdasarkan hasil kuesioner. Hasil: Dari hasil penelitian ditemukan bahwa Ibu dengan pengetahuan cukup tentang cara memandikan bayi sebanyak 33 orang (52%). Ibu dengan sikap negatif (tidak mendukung) tentang cara memandikan bayi sebanyak 37 orang (59%). Saran: Saran dari hasil penelitian yaitu sebaiknya petugas kesehatan selalu memberikan dukungan pada ibu dengan cara penyuluhan kesehatan agar ibu mau belajar dan mengerti cara memandikan bayi yang benar dan aman. Kata Kunci: memandikan bayi, pengetahuan, sikap. 41 Dinamika Kesehatan, Vol.6 No.2 Desember 2015 Hidayah et al., Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas…. dari 36oC. Untuk suhu tubuh normal pada bayi PENDAHULUAN Memandikan bayi adalah suatu cara baru lahir adalah antara 36,5oC-37,5oC membersihkan tubuh bayi dengan air dengan (Sarwono, 2012). Pada keadaan normal, suhu cara menyiram, merendam diri dalam air tubuh bayi baru lahir mempunyai nilai variasi berdasarkan sesuai. normal tergantung waktu pengukuran. Suhu Memandikan bayi baru lahir bukanlah hal yang tertinggi didapat saat sore menjelang malam mudah, terutama bagi ibu baru. Dibutuhkan hari antara pukul 17.00-19.00 WIB dan suhu ekstra hati-hati serta persiapan yang benar agar terendah didapat saat tengah malam menjelang mandi si kecil tak hanya berjalan lancar namun subuh antara pukul 02.00-06.00 WIB (Wiwik, juga menyenangkan bagi mereka. Memandikan 2010). urut-urutan yang bayi memiliki tantangan tersendiri bagi orang Apabila bayi dimandikan segera saat tua terutama bila mereka baru pertama kali lahir akan mengakibatkan bayi mengalami mempunyai seorang bayi. Tidak sedikit dari hipotermia, karena suhu tubuh bayi yang belum mereka yang tidak tahu bagaimana cara normal memandikan mereka mengakibatkan hilangnya panas tubuh bayi menyerahkan bayinya kepada pengasuh atau karena terserap oleh air. Suhu tubuh bayi akan neneknya (Choirunisa, 2009). turun dan aliran darah terganggu, bayi akan bayi sehingga Bayi baru lahir belum mampu mengatur apabila kontak dengan air akan kekurangan oksigen dengan ditandai warna kulit suhu tubuhnya secara langsung saat lahir dan tubuh dapat dengan cepat kedinginan, jika kehilangan pertumbuhan sel-sel tubuh bayi terganggu panas akibat tidak lancarnya oksigen dalam tubuh bayi tidak segera dicegah, bayi yang mengalami kehilangan panas kemudian terjadi hipotermi serta berisiko jatuh sakit dan yang membiru. Mengakibatkan baru lahir (Wiwik, 2010). Upaya penanganan dalam mengatasi meninggal. Hipotermia pada bayi barulahir terjadinya hipotermia yaitu dengan merupakan penurunan suhu tubuh bayi kurang mengeringkan bayi baru lahir segera setelah 42 Dinamika Kesehatan, Vol.6 No.2 Desember 2015 Hidayah et al., Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas…. lahir, menunda memandikan bayi baru lahir begitu sulit untuk memandikan bayinya sendiri sampai suhu tubuh bayi stabil yaitu 6 jam pasca (Notoatmodjo, 2012). kelahiran karena bila bayi segera dimandikan, Berdasarkan Kerja studi pendahuluan Puskesmas Sungai di bisa berakibat hipotermia pada bayi baru lahir Wilayah Lulut, dapat terjadi cold stress yang selanjutnya dapat didapatkan jumlah ibu nifas primipara sebanyak menyebabkan hipoksemia atau hipoglikemia 63 orang pada tahun 2014. Dari 63 ibu nifas dan mengakibatkan kerusakan otak (Sarwono, primipara tersebut diambil sebanyak 16 orang 2012). ibu nifas primipara yang meminta peneliti untuk Memandikan bayi dengan cara yang memandikan bayinya. Dari 16 orang ibu nifas salah dapat mengakibatkan kondisi yang buruk primipara tersebut diketahui bahwa 14 orang seperti celaka (jatuh dan tenggelam), air masuk (87,5%) pengetahuannya kurang yang dilihat ke dalam telinga atau hidung dan dapat dari ibu tidak mengetahui cara mengukur suhu mengalami hipotermi (Deswani, 2010). Faktor- air, cara melepas perban tali pusat, serta cara faktor cara memandikan bayi yang benar dan sikap yang pengetahuan, tidak sesuai dalam memandikan bayi yang pendidikan, pengalaman, dukungan suami atau dilihat dari sikap ibu saat memegang bayi saat keluarga dan penolong persalinan yang lalu, dimandikan, sikap ibu yang takut untuk pendidikan dapat berkaitan dengan kemampuan memandikan bayinya, dan sikap ibu yang menyerap dan menerima informasi kesehatan khawatir bayinya akan cidera saat dimandikan semakin tinggi pendidikan seseorang biasanya dan 2 orang (12,5%) pengetahuannya baik dan mempunyai pengetahuan dan wawasan yang sikapnya lebih luas sehingga akan lebih mudah menerima walaupun dibantu oleh orang tua ibu. Tujuan informasi kesehatan, bagi orang tua yang Penelitian berpendidikan tinggi tidak sulit untuk tidak gambaran pengetahuan dan sikap ibu nifas yang memandikan dapat bayi mempengaruhi adalah sesuai ini dalam adalah memandikan untuk bayi mengetahui 43 Dinamika Kesehatan, Vol.6 No.2 Desember 2015 Hidayah et al., Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas…. primipara tentang cara memandikan bayi di dengan jumlah responden sebanyak 63 orang, wilayah kerja Puskesmas Sei Lulut. didapatkan hasil gambaran umum mengenai objek penelitian yang tersaji dalam tabel-tabel BAHAN DAN METODE berikut: Pada penelitian ini metode yang 1. Karakteristik Responden digunakan yaitu metode penelitian deskriptif a. Berdasarkan Umur yang bertujuan untuk menggambarkan Berdasarkan data yang didapat, pengetahuan dan sikap ibu nifas primipara umur responden di Puskesmas Sungai tentang cara memandikan bayi di wilayah kerja Lulut Banjarmasin dapat dilihat pada Puskesmas Sei Lulut. Populasi dalam penelitian tabel berikut: ini adalah seluruh ibu nifas primipara di wilayah kerja Puskesmas Sei Lulut menggunakan teknik total sampling dengan sampel berjumlah 63 orang ibu nifas primipara. Penelitian ini menggunakan total Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di Puskesmas Sungai Lulut Banjarmasin No. Umur n % 1 < 20 Tahun 19 30% 2 20-35 Tahun 44 70% 3 > 35 Tahun 0 0% 63 100% Total sampling yaitu semua populasi yang dijadikan Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat sebagai sampel. Jadi sampel penelitian ini bahwa responden dengan umur 20-35 adalah 71 orang ibu dengan hipertensi yang tahun memiliki jumlah terbesar yaitu telah melakukan kunjungan ANC tahun 2014 di berjumlah 44 orang (70%). Ruang Poli Kandungan Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Moch. Anshari Saleh Banjarmasin. b. Berdasarkan Pendidikan Berdasarkan data yang didapat, pendidikan responden di Puskesmas Sungai Lulut Banjarmasin dapat dilihat HASIL pada tabel berikut: Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tanggal 19 hingga 30 April tahun 2015 44 Dinamika Kesehatan, Vol.6 No.2 Desember 2015 Hidayah et al., Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas…. Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di Puskesmas Sungai Lulut Banjarmasin Berdasarkan data yang diperoleh, didapatkan hasil sebagai berikut: No. Pendidikan n % 1 SD 9 14% 2 SMP 15 24% 3 SMA 30 48% 4 Perguruan Tinggi 9 14% 63 100% N Tabel 4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu nifas primipara tentang cara memandikan bayi di Puskesmas Sungai Lulut Banjarmasin Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat No. Pengetahuan n % 1 Baik 3 5% 2 Cukup 33 52% 3 Kurang 27 42% 63 100% N bahwa sebagian besar responden yaitu Berdasarkan tabel 4 diketahui 30 orang (48%) berpendidikan SMA. bahwa responden banyak yang c. Berdasarkan Pekerjaan berpengetahuan cukup tentang cara Berdasarkan data yang didapat, memandikan bayi di Puskesmas Sungai Pekerjaan responden di Puskesmas Lulut Banjarmasin yaitu berjumlah 33 Sungai Lulut Banjarmasin dapat dilihat orang (52%). pada tabel berikut: 3. Gambaran Sikap Ibu nifas primipara Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Puskesmas Sungai Lulut Banjarmasin No. Pekerjaan n % 1 Bekerja 28 44% 2 Tidak Bekerja 35 56% 63 100% N tentang cara memandikan bayi di Puskesmas Sungai Lulut Banjarmasin Berdasarkan data yang diperoleh, didapatkan hasil sebagai berikut: Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat Tabel 5 Distribusi Frekuensi Sikap Ibu nifas primipara tentang cara memandikan bayi di Puskesmas Sungai Lulut Banjarmasin bahwa 35 orang (56%) responden tidak bekerja. 2. Gambaran pengetahuan Ibu nifas primipara No. Sikap Jumlah % 1 Positif 26 41% 2 Negatif 37 59% 63 100% N tentang cara memandikan bayi di Hasil penelitian dari 63 orang responden Puskesmas Sungai Lulut Banjarmasin yang memiliki sikap negatif sebanyak 37 orang (59%). 45 Dinamika Kesehatan, Vol.6 No.2 Desember 2015 Hidayah et al., Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas…. memandikan bayi bagi bayi, 21 orang PEMBAHASAN (50%) berumur 20-35 tahun memiliki Berdasarkan hasil penelitian yang pengetahuan yang cukup, 32 orang (76%) dilakukan pada 63 responden tentang gambaran berpendidikan SMA memiliki pengetahuan pengetahuan dan sikap Ibu nifas primipara cukup dan 30 orang (71%) ibu rumah tentang cara memandikan bayi di Puskesmas tangga berpengetahuan cukup. Sungai Lulut Banjarmasin didapatkan hasil 2. Pengetahuan Ibu nifas primipara tentang sebagai berikut: cara memandikan bayi di Puskesmas 1. Karakteristik Ibu di Puskesmas Sungai Sungai Lulut Banjarmasin Lulut Banjarmasin Berdasarkan hasil penelitian yang Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 63 orang ibu nifas dilakukan terhadap 63 orang ibu nifas primipara primipara berdasarkan tentang pengetahuan ibu, karakteristik, diketahui bahwa ibu dengan pengetahuan diketahui bahwa ibu dengan umur 20-35 cukup tentang cara memandikan bayi tahun memiliki jumlah terbesar yaitu sebanyak 33 orang (52%) di Puskesmas berjumlah 44 orang (70%), sebagian besar Sungai Lulut Banjarmasin. Hal ini sejalan responden yaitu 30 orang (48%) dengan penelitian oleh Nidya (2012) yang berpendidikan SMA dan 35 orang (56%) meneliti tentang gambaran pengetahuan responden tidak bekerja. Hal ini sejalan dan sikap Ibu nifas primipara tentang cara dengan penelitian oleh Nidya (2012), memandikan bayi di Puskesmas Tanjung tentang gambaran pengetahuan dan sikap Rema yang mendapatkan hasil bahwa dari Ibu nifas primipara tentang cara 89 ibu, sebanyak 47 orang (53%) memandikan bayi bagi bayi di Puskesmas berpengetahuan cukup. Pengetahuan Tanjung Rema, diketahui bahwa dari 89 ibu responden yang cukup ini dikarenakan sebanyak 42 orang (47%) berpengetahuan responden mengetahui informasi tentang cukup terhadap pemberian cara 46 Dinamika Kesehatan, Vol.6 No.2 Desember 2015 Hidayah et al., Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas…. manfaat dan cara memandikan bayi dari memegang bayi secara kuat tetapi harus berbagai media yang diserap dengan cukup tetap dengan kelembutan untuk menjaga baik iklan bayi agar tidak celaka, jatuh, tenggelam, air ditelevisi dan berbagai sumber lainnya. juga dapat masuk kedalam telinga bayi, Selain itu informasi dapat diketahui dari jangan memandikan bayi terlalu lama orang lain seperti teman, tetangga, tenaga karena dapat menyebabkan perubahan suhu medis dan orang disekitarnya. tubuh bayi (hipotermi) dan air juga dapat seperti internet, majalah, Notoatmodjo (2012), masuk lewat hidung. mengemukakan bahwa pengetahuan adalah Berdasarkan hasil penelitian yang hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang dilakukan terhadap 63 orang ibu nifas melakukan penginderaan terhadap suatu primipara tentang pengetahuan ibu ditinjau objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui dari segi umur, diketahui bahwa ibu panca berpengetahuan indera manusia yakni indera cukup tentang cara penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa memandikan bayi sebanyak 27 orang (43%) dan raba, sebagian besar pengetahuan dengan umur 20-35 tahun. Hal ini sejalan manusia diperoleh dan dengan penelitian oleh Nidya (2012) yang telinga. Pengetahuan kognitif meneliti tentang gambaran pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dan sikap Ibu nifas primipara tentang cara dalam bentuk tindakan seseorang. memandikan bayi di Puskesmas Tanjung melalui mata atau Bidan hendaknya memberitahukan Rema yang mendapatkan hasil bahwa dari pada ibu nifas primipara cara memandikan 89 ibu, sebanyak 64 orang (72%) ibu beusia bayi yang benar agar tidak mencederai bayi 20-35 tahun berpengetahuan cukup. Umur dan membuat bayi sakit atau terjadi sesuatu 20-35 tahun merupakan umur produktif yang tidak diinginkan karena bayi akan bagi wanita, pengetahuan yang cukup licin saat dibasahi sehingga ibu harus dikarenakan karena ibu mendapatkan 47 Dinamika Kesehatan, Vol.6 No.2 Desember 2015 Hidayah et al., Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas…. informasi yang cukup mengenai cara seseorang dengan lulusan SMA memiliki memandikan bayi baik melalui televisi, pengetahuan lebih daripada mereka yang internet, majalah, berita dan dari teman hanya lulusan sekolah dasar (SD/SMP), ataupun keluarga. Hal ini sejalan dengan karena ilmu yang didapat dan pengalaman teori yang belajar yang lebih banyak sehingga ibu mengemukakan bahwa semakin dewasa dengan lulusan SMA berpengetahuan yang usia maka pengalaman juga semakin cukup. Hal ini sejalan dengan teori banyak. Hasbullah (2012) yang mengemukakan Notoatmodjo (2012), Berdasarkan hasil penelitian yang bahwa pendidikan adalah suatu usaha untuk dilakukan terhadap 63 orang ibu nifas menciptakan situasi belajar yang dapat primipara tentang pengetahuan ibu ditinjau mengembangkan kecerdasan dan tujuan dari segi pendidikan, diketahui bahwa ibu sebagai titik akhir. cara Berdasarkan hasil penelitian yang memandikan bayi sebanyak 18 orang (29%) dilakukan terhadap 63 orang ibu nifas dengan latar belakang pendidikan SMA. primipara tentang pengetahuan ibu ditinjau Hal ini sejalan dengan penelitian oleh dari segi pekerjaan, diketahui bahwa ibu Nidya berpengetahuan berpengetahuan (2012) cukup yang tentang meneliti tentang cukup tentang cara gambaran pengetahuan dan sikap Ibu nifas memandikan bayi sebanyak 19 orang (30%) primipara tentang cara memandikan bayi di dengan latar belakang tidak bekerja. Hal ini Puskesmas yang sejalan dengan penelitian oleh Nidya mendapatkan hasil bahwa dari 89 ibu, (2012) yang meneliti tentang gambaran sebanyak 39 orang (44%) berpendidikan pengetahuan dan sikap Ibu nifas primipara SMA tentang (Sekolah Tanjung Rema berpengetahuan Menengah cukup. Atas) SMA merupakan jenjang pendidikan menengah yang dimana cara Puskesmas memandikan Tanjung bayi Rema di yang mendapatkan hasil bahwa dari 89 ibu, 48 Dinamika Kesehatan, Vol.6 No.2 Desember 2015 sebanyak 40 orang (45%) ibu tidak bekerja Sungai Lulut Banjarmasin. Hal ini sejalan berpengetahuan cukup. Sebagai seorang ibu dengan penelitian oleh Nidya (2012) yang yang hanya sebagai ibu rumah tangga yang meneliti tentang gambaran pengetahuan fokus untuk mengurus anak-anak dan dan sikap Ibu nifas primipara tentang cara suaminya sehingga ibu lebih banyak waktu memandikan bayi di Puskesmas Tanjung dirumah dan memiliki banyak waktu untuk Rema yang mendapatkan hasil bahwa dari mencari dan 89 ibu, sebanyak 51 orang (57%) bersikap pentingnya cara memandikan bayi bagi negatif. Sikap responden yang negatif bayinya. Hal ini tidak sejalan dengan teori (tidak Nasri Noor (2010) yang mengemukakan responden karena responden mendapat bahwa mempunyai pengaruh negatif dari orang lain seperti hubungan yang erat dengan status sosial teman atau orang tua. Rasa takut anaknya ekonomi, jenis akan merasa sakit, takut terjatuh atau penyakit yang timbul dalam keluarga sering anaknya cedera juga mengakibatkan ibu berkaitan dengan jenis pekerjaan yang tidak mau memandikan bayinya. berita tentang pekerjaan sedangkan manfaat juga berbagai mempengaruhi pendapatan keluarga. 3. Hidayah et al., Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas…. mendukung) Hal ini ini sejalan dikarenakan dengan studi Sikap Ibu nifas primipara tentang cara pendahuluan di Wilayah Kerja Puskesmas memandikan bayi di Puskesmas Sungai Sungai Lulut, didapatkan jumlah ibu nifas Lulut Banjarmasin primipara sebanyak 63 orang pada tahun Berdasarkan hasil penelitian yang 2014. Dari 63 ibu nifas primipara tersebut dilakukan terhadap 63 orang ibu nifas diambil sebanyak 16 orang ibu nifas primipara tentang sikap ibu, diketahui primipara yang meminta peneliti untuk bahwa ibu dengan sikap negatif (tidak memandikan bayinya. Dari 16 orang ibu mendukung) tentang cara memandikan bayi nifas primipara tersebut diketahui bahwa 14 sebanyak 37 orang (59%) di Puskesmas orang (87,5%) pengetahuannya kurang 49 Dinamika Kesehatan, Vol.6 No.2 Desember 2015 Hidayah et al., Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas…. yang dilihat dari ibu tidak mengetahui cara sebanyak 42 orang (47%) berusia 20-35 mengukur suhu air, cara melepas perban tali tahun bersikap negatif. Umur 20-35 tahun pusat, serta cara memandikan bayi yang merupakan umur produktif bagi wanita benar dan sikap yang tidak sesuai dalam untuk belajar memandikan bayinya, namun memandikan bayi yang dilihat dari sikap ibu justru tidak memandikan bayinya ibu saat memegang bayi saat dimandikan, karena sikap ibu yang takut untuk memandikan memandikan bayi. Hal ini tidak sejalan bayinya, dan sikap ibu yang khawatir dengan bayinya akan cidera saat dimandikan dan 2 mengemukakan bahwa semakin cukup orang (12,5%) pengetahuannya baik dan umur, tingkat kematangan dan kekuatan sikapnya sesuai dalam memandikan bayi seseorang walaupun dibantu oleh orang tua ibu. berfikir. ibu tidak teori mengetahui Hurlock akan lebih (2010) matang cara yang dalam Berdasarkan hasil penelitian yang Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 63 orang ibu nifas dilakukan terhadap 63 orang ibu nifas primipara tentang sikap ibu ditinjau dari primipara tentang sikap ibu ditinjau dari segi umur, diketahui bahwa ibu dengan segi pendidikan, diketahui bahwa ibu sikap negatif (tidak mendukung) tentang bersikap negatif (tidak mendukung) tentang cara memandikan bayi sebanyak 22 orang cara memandikan bayi sebanyak 17 orang (35%) dengan umur 20-35 tahun. Hal ini (27%) dengan latar belakang pendidikan sejalan dengan penelitian oleh Nidya SMA. Hal ini sejalan dengan penelitian (2012) yang meneliti tentang gambaran oleh Nidya (2012) yang meneliti tentang pengetahuan dan sikap Ibu nifas primipara gambaran pengetahuan dan sikap Ibu nifas tentang primipara tentang cara memandikan bayi di cara Puskesmas memandikan Tanjung bayi Rema di yang mendapatkan hasil bahwa dari 89 ibu, Puskesmas Tanjung Rema yang mendapatkan hasil bahwa dari 89 ibu, 50 Dinamika Kesehatan, Vol.6 No.2 Desember 2015 Hidayah et al., Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas…. sebanyak 42 orang (47%) berpendidikan gambaran pengetahuan dan sikap Ibu nifas SMA bersikap negative. SMA (Sekolah primipara tentang cara memandikan bayi di Menengah jenjang Puskesmas dimana mendapatkan hasil bahwa dari 89 ibu, seseorang dengan lulusan SMA memiliki sebanyak 45 orang (51%) ibu tidak bekerja pengetahuan lebih daripada mereka yang bersikap negatif. Sebagai seorang ibu yang hanya lulusan sekolah dasar (SD/SMP) hanya sebagai ibu rumah tangga yang fokus yang mampu mengarahkan mereka untuk untuk mengurus anak-anak dan suaminya. bersikap lebih baik dan ke arah positif, Penghasilan yang hanya berasal dari suami, namun ibu di wilayah kerja Puskesmas membuat ibu cenderung lebih hemat Sungai Lulut justru tidak mau belajar dibandingkan dengan wanita yang bekerja memandikan bayinya sendiri. Hal ini tidak sehingga penghasilan suami yang pas- sejalan dengan teori Hasbullah (2012) yang pasan membuat ibu tidak bisa membeli atau mengemukakan bahwa pendidikan mampu mendapatkan menciptakan memandikan bayinya. Hal ini sejalan pendidikan Atas) merupakan menengah manusia yang yang memiliki kepribadian dan akhlak mulia. Tanjung informasi Rema tentang yang cara dengan teori Nasri Noor (2010) yang Berdasarkan hasil penelitian yang mengemukakan bahwa pekerjaan juga dilakukan terhadap 63 orang ibu nifas mempunyai hubungan yang erat dengan primipara tentang sikap ibu ditinjau dari status sosial ekonomi, sedangkan berbagai segi ibu jenis penyakit yang timbul dalam keluarga bersikap negatif (tidak mendukung) tentang sering berkaitan dengan jenis pekerjaan cara memandikan bayi sebanyak 20 orang yang mempengaruhi pendapatan keluarga. pekerjaan, diketahui bahwa (32%) dengan latar belakang tidak bekerja. Setiap manusia mempunyai ciri Hal ini sejalan dengan penelitian oleh sikap Nidya merupakan faktor yang ada pada setiap (2012) yang meneliti tentang yang berbeda, karena sikap 51 Dinamika Kesehatan, Vol.6 No.2 Desember 2015 individu yang mendorong Hidayah et al., Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas…. atau orang yang bersangkutan baik singkat menimbulkan perilaku tertentu. Menurut maupun bertahan lama. Faktor yang dapat Notoatmodjo (2012), beberapa ciri-ciri mempengaruhi hal ini adalah adanya sikap yang membedakan sikap antara keyakinan atau nilai pada orang yang seseorang dengan orang lain, yaitu sikap itu bersangkutan. Kalau suatu sikap telah tidak dibawa sejak lahir, sikap itu terbentuk terbentuk dan telah merupakan nilai dalam atau dibentuk, maka sikap itu dapat kehidupan seseorang, secara relatif nilai itu dipelajari karena itu sikap dapat berubah. akan bertahan lama pada diri orang yang Untuk diperlukan bersangkutan. Sikap itu mengandung faktor adanya faktor pengalaman dan sikap dalam perasaan dan motivasi, sikap terhadap suatu manisfestasinya perubahan- objek sikap akan selalu diikuti oleh perubahan. Sikap itu selalu berhubungan perasaan tertentu yang dapat bersifat positif dengan objek sikap, terdapat hubungan (yang menyenangkan) atau yang bersifat yang positif dan negatif antara individu negatif dengan objek tertentu sehingga hal ini akan terhadap objek tersebut. sikap mempunyai menimbulkan sikap tertentu pula dari daya individu yang menjadi objek sikap. berperilaku secara tertentu terhadap objek pembentukan Sikap seseorang sikap mengalami yang maka negatif akan terhadap (yang dorong tidak bagi menyenangkan) individu untuk yang dihadapinya. mempunyai UCAPAN TERIMA KASIH kecenderungan untuk menunjukkan sikap Terima kasih yang sebesar-besarnya negatif pula kepada kelompok dimana kepada Kepala Puskesmas Sei. Lulut yang telah dimana seseorang tersebut tergabung memberikan ijin dan tempat penelitian serta didalamnya, demikian juga sebaliknya. kepada selurus responden dan pihak yang terkait Sikap itu berlangsung lama atau sebentar, sehingga penelitian ini bisa dilaksanakan sesuai sikap secara relatif dapat bertahan pada dengan waktu yang telah ditentukan serta 52 Dinamika Kesehatan, Vol.6 No.2 Desember 2015 kepada Ibu Nurul Hidayah, SST dan Bapak Bagus Rahmat Santoso, S.Kep., Ns yang telah banyak membantu, mengarahkan dan Hidayah et al., Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas…. Notoatmojdo, Soekidjo. 2012. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rieneka Cipta. Notoatmojdo, Soekidjo. 2012. Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Rieneka Cipta. memberikan saran dalam penelitian ini. Surya. 2010. Buku Pintar Merawat Bayi 0-12 Bulan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. DAFTAR PUSTAKA Akademi Kebidanan Sari Mulia. 2014. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Banjarmasin: Akademi Kebidanan Sarimulia. Wiwik. Soetjipto. 2010. Asuhan Neonatal untuk Bidan. Jakarta: Rieneka Cipta. Varney, Helen. 2010. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 2. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran. Choirunisa. 2009. Tekhnik-tekhnik memandikan bayi yang Tepat Edisi Revisi. Jakarta: Nuha Medika. Choirunisa. 2013. Asuhan Neonatal. Jakarta: Nuha Medika. Deswani. 2010. Cara Perawatan Bayi untuk Bidan. Jakarta: Salemba Medika. Manuaba, Ida Bagus Gde, 2012. Gawat-Darurat Obstetri-Ginekologi & ObstetriGinekologi Sosial untuk Profisi Bidan. Jakarta: EGC. Maryunani. Anik. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah. Yogyakarta: In Media. Nasry Noor Nur. 2010. Epidemiologi Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Nidya, Astuti. 2012. Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu nifas Primipara tentang cara Memandikan Bayi di Puskesmas Tanjung Rema. Martapura: Yayasan Korpri. Iskarina. 2008. Perawatan Bayi dan Tali Pusat. Yogyakarta: Trans Media. 53