Jurnal Ners Indonesia, Vol.3, No.1, September 2012 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SUAMI TERHADAP PERAWATAN BAYI BARU LAHIR PADA ANAK PERTAMA Rifka Anisa1, Misrawati 2, Rismadefi Woferst 3 Alumni Keperawatan Universitas Riau1, Dosen PSIK Universitas Riau2,3 Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan suami terhadap perawatan bayi baru lahir pada anak pertama. Desain penelitian ini adalah deskripsi sederhana. Jumlah sampel adalah 38 orang suami yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Alat pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuesioner dengan 30 pernyataan. Hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan analisa univariat dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 89,5% dari responden memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi tentang perawatan bayi baru lahir pada anak pertama. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan kepada keluarga untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada suami dalam melakukan perawatan bayi baru lahir misalnya cara memandikan bayi, perawatan tali pusat, mengganti popok dan menggendong bayi. Kata kunci : Pengetahuan, Perawatan, bayi baru lahir Abstract The aim of this research is to describe the husband knowledge for newborn care in the first child. The research used simple descriptive design method. There are thirty eight participants who were chosen by using purposive sampling technique. They answered thirty questions on the questionner. Data analysis applied were univariate and destribed in a distribution frequency table. The result indicates that 89.5% of respondents have a high level of knowledge in newborn care for the first child. Based on that, researcher suggest family to provide knowledge and understanding for husbandin taking care newborn such as how to bath the baby, umbilical cord care, diapering and holding a baby. Key words: Knowledge, Newborn Care PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan, melalui pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil. Berbagai bentuk upaya pencegahan dan penanggulangan dini terhadap faktor-faktor yang memperlemah kondisi seorang ibu hamil perlu diprioritaskan, seperti gizi rendah, anemia, dekatnya jarak antar kehamilan dan buruknya kebersihan. Disamping itu perlu dilakukan pula pembinaan kesehatan perinatal, untuk menentukan kesehatan ibu dan bayi (Prawirohardjo, 2002). Kesehatan ibu dan bayi pada yang menjadi prioritas utama dalam pelayanan kesehatan untuk mencegah terjadinya kematian ibu dan bayi yang tidak diinginkan. Persentase angka kematian bayi di Indonesia mencapai 3,5% yang disebabkan oleh Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 38,94% dan asfiksia lahir 27,97%, Persentase kematian bayi di Pekanbaru pada tahun 2008 adalah 3,4% dan kematian ibu mencapai 0,288% (Fatmawati, 2010). Salah satu cara mencegah terjadinya kematian ibu dan bayi adalah melalui peran serta anggota keluarga terutama suami. Pencapaian kesehatan maksimal pada ibu dan bayi membutuhkan support system yang kuat dari anggota keluarga. Suami merupakan support system yang memberikan pengaruh yang besar untuk ibu dan bayi terutama dalam melakukan perawatan bayi baru lahir, seperti memandikan bayi, perawatan tali pusat, mengganti popok, dan menggendong bayi. Dalam melakukan perawatan bayi baru lahir pada anak pertama, suami akan mengalami berbagai kendala dalam melaksanakannya. Kendala yang dialami oleh suami tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor yaitu kesibukan suami sebagai kepala rumah tangga, proses perubahan suami menjadi seorang ayah dan ketidaktahuan suami dalam melakukan perawatan bayi baru lahir pada anak pertama (Dagun, 2002). Seperti yang diketahui umumnya ibu memiliki tugas lain selain merawat bayinya tersebut, seperti mengurus rumah atau ibu yang bekerja, sehingga bayi kurang mendapat perhatian. Hal ini sangat diperlukan peran suami dalam membantu merawat bayi, agar perawatan bayi dapat dilakukan lebih optimal untuk mendapatkan perawatan yang baik pada bayi, untuk itu diperlukan keseimbangan bagi 61