1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran IPA merupakan program pembelajaran yang memberikan fasilitas kepada siswa untuk belajar IPA. Pembelajaran IPA dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan dalam bidang IPA. Pembelajaran IPA biasanya dianggap sebagai pembelajaran yang membosankan. Seperti dapat diketahui bahwa pembelajaran IPA adalah pembelajaran mengenai gejalagejala alam. Model pembelajaran IPA dengan ceramah sulit kiranya untuk memenuhi kriteria pembelajaran yang bermutu sebagai akibatnya pembelajaran menjadi membosankan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam. Oleh karena itu, seorang guru harus dapat menjalankan perannya yaitu mendidik, membimbing, mengajar, dan memberikan motivasi kepada siswa. Sesuai dengan peran tersebut, guru dituntut dapat menguasai berbagai strategi pembelajaran sehingga memungkinkan perkembangan siswa secara optimal. Namun dalam kenyataan pelaksanaan pembelajaran IPA yang peneliti lakukan di SDN Ngadirejo 03 Kecamatan Reban Kabupaten Batang masih mengalami hambatan. Sebagian siswa belum dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Belajar. Tercantum dalam Badan Standar Nasional Pendidikan (2006:12) ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator 0-100% dengan batas kriteria ideal minimum 75%. Hasil uji kompetensi mata pelajaran IPA materi gaya dapat mengubah gerak benda menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa 55. Padahal Kriteria Ketuntasan Minimal(KKM) yang ditentukan adalah 65. Dari 10 siswa yang mencapai KKM baru 2 siswa. Hasil yang kurang memenuhi harapan ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya; kurangnya aktivitas siswa dalam belajar, kurangnya kemampuan guru dalam 1 2 pengelolaan pembelajaran, kurangnya respon siswa terhadap pembelajaran dan guru belum menggunakan metode yang tepat dalam pembelajaran IPA. Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas perlu penerapan model pembelajaran yang inovatif diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang meliputi aktivitas siswa, kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran, respon siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Salah satu metode pembelajaran inovatif adalah metode eksperimen. Metode eksperimen menurut Djamarah (2002:95) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar, dengan metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil,dan menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya itu. Berdasarkan latar belakang tersebut metode eksperimen merupakan salah satu cara atau teknik yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, maka peneliti memilih judul “Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak Suatu Benda Melalui Penggunaan Metode Eksperimen Pada Siswa kelas IV SDN Ngadirejo 03 Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012. 1.2 Permasalahan Penelitian Dalam penelitian ini masalah yang dihadapi yaitu masih rendahnya hasil belajar siswa. Nilai rata-rata yang baru mencapai 55 masih jauh dari KKM yang ditetapkan yaitu 65 dan dari 10 siswa baru 2 siswa yang berhasil mencapai KKM. Berdasarkan evaluasi hal yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa yaitu selama proses kegiatan belajar mengajar siswa kurang aktif, guru dalam menjelaskan materi kurang memanfaatkan media pembelajaran, dan metode ceramah dan tanya jawab yang digunakan kurang tepat sehingga siswatidak termotifasi dalam mengikuti pelajaran. Berdasar permasalahan di atas masalah mengenai penggunaan metode dijadikan sebagai focus perbaikan pembelajaran. Untuk itu situasi belajar diubah menjadi lebih aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dengan menggunakan metode eksperimen. Pada kondisi 3 akhir diharapkan nilai rata-rata siswa akan mencapai bahkan melampaui KKM yang ditetapkan yaitu 65. 1.3 Rumusan Masalah. Berdasarkan identifikasi dan pembahasan masalah di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah perbaikan pembelajaran yaitu “Apakah metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam Tentang Gaya Dapat Mengubah Gerak Suatu Benda Pada Siswa kelas IV SDN Ngadirejo 03 Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012?” 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan bagi siswa Tujuan penelitian ini bagi siswa yaitu agar hasil belajar siswa lebih meningkat dan agar siswa lebih termotifasi dan aktif dalam mengikuti pembelajaran. 1.4.2 Tujuan bagi guru a. Dengan menggunakan metode eksperimen guru lebih mudah dalam menjelaskan materi yang diajarkan. b. Guru akan lebih mudah membedakan siswa yang aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran. 1.4.3 Tujuan bagi lembaga Diharapkan dapat memberikan kontribusi yang baik bagi guru atau sekolah untuk meningkatkan kinerja yang lebih baik, melalui pembelajaran siswa dengan bentuk kegiatan yang positif dalam meningkatkan prestasi siswa. 1.4.4 Manfaat bagi guru adalah a. Membantu guru untuk meningkatkan kemampuannya dalam memanfaatkan metode dan media pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. b. Membantu guru dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. 1.4.5 Manfaat bagi siswa a. Menumbuhkan percaya diri siswa dalam mengerjakan tugas dari guru. b. Meningkatkan minat belajar siswa. 4 c. Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. 1.4.6 Manfaat bagi lembaga pendidikan Sebagai sumbangan pemikiran yang positif terhadap kemajuan sekolah. Bercermin dari peningkatan kemampuan professional para guru dalam usaha yang mengarah pada peningkatan kemampuan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.