pedoman umum perencanaan penelitian dan

advertisement
PERATURAN MENTERI PERTANIAN
NOMOR : 44/Permentan/OT.140/8/2011
TENTANG
PEDOMAN UMUM PERENCANAAN PENELITIAN
DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Kementerian Pertanian
2011
DAFTAR ISI
Halaman
Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 44/Permentan/
OT.140/8/2011 tentang Pedoman Umum Perencanaan
Penelitian Dan Pengembangan Pertanian............................. 1
Lampiran Peraturan Menteri Pertanian Nomor 44/
Permentan/OT.140/8/2011 Tanggal 15 Agustus 2011............ 6
I. Pendahuluan.................................................................... 6
II. Mekanisme Perencanaan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian............................................... 14
III. Penyusunan dan Evaluasi Proposal Penelitian
dan Pengembangan Pertanian........................................ 19
IV. Penutup............................................................................ 25
i
MENTERI PERTANIAN
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI PERTANIAN
NOMOR: 44/Permentan/OT.140/8/2011
TENTANG
PEDOMAN UMUM PERENCANAAN PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN PERTANIAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PERTANIAN,
Menimbang : a. bahwa
dalam
rangka
mencapai
swasembada, peningkatan diversifikasi
pangan, peningkatan nilai tambah, daya
saing dan ekspor, serta peningkatan
kesejahteraan petani, maka program dan
kegiatan penelitian dan pengembangan
pertanian harus mampu menghasilkan
teknologi dan varietas unggul berdaya
saing;
b. bahwa Peraturan Menteri Pertanian Nomor
20 / Permentan / TU.200 / 3 / 2008 tentang
Pedoman Umum Penyusunan dan Evaluasi
Proposal Penelitian dan Pengembangan
Pertanian sudah tidak sesuai dengan sistem
perencanaan pembangunan nasional.
1
c. bahwa sehubungan dengan hal-hal tersebut
di atas, perlu untuk kembali menetapkan
Pedoman Umum Perencanaan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2002
tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan, dan Penerapan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran
Negara Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4219);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004
tentang
Perbendaharaan
Negara
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor
5, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004
tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor
66, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4400);
5. Undang-Undang
Nomor
25
Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan
Nasional
(Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4421);
2
6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun
2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor
74, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4405);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun
2005 tentang Alih Teknologi Kekayaan
Intelektual serta Hasil Penelitian dan
Pengembangan oleh Perguruan Tinggi dan
Lembaga Penelitian dan Pengembangan
(Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor
43, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4497);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun
2006 tentang Tata Cara Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan (Lembaran Negara Tahun
2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4663);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (Lembaran Negara Tahun
2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4890);
10.Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009
tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara;
11.Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun
2009 tentang Pembentukan Kabinet
Indonesia Bersatu II;
3
12.Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010
tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
Kementerian Negara, serta Susunan
Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara.
13.Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2010
tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun
2011
14.Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/
Permentan/OT.140/10/2011
tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pertanian.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN
MENTERI
PERTANIAN
TENTANG
PEDOMAN
UMUM
PERENCANAAN
PENELITIAN
DAN
PENGEMBANGAN PERTANIAN
Pasal 1
Pedoman Umum Perencanaan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian seperti tercantum pada Lampiran sebagai bagian
tidak terpisahkan dengan Peraturan ini.
Pasal 2
Pedoman Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1,
dimaksudkan sebagai acuan atau landasan pelaksanaan
kegiatan penyusunan rencana penelitian dan pengembangan
pertanian yang didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) bagi Unit Kerja (UK)/Unit Pelaksana Teknis
(UPT) lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
4
Pasal 3
Untuk pelaksanaan Pedoman Umum yang bersifat teknis,
ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian.
Pasal 4
Dengan ditetapkannya Peraturan ini, maka Peraturan Menteri
Pertanian Nomor 20/Permentan/TU.200/3/2008 tentang
Pedoman Umum Penyusunan dan Evaluasi Proposal Penelitian
dan Pengembangan Pertanian dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 5
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 15 Agustus 2011
MENTERI PERTANIAN,
SUSWONO
SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada Yth.:
1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
3. Menteri Keuangan;
4. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional;
5. Pejabat Eselon I di Lingkungan Kementerian Pertanian.
5
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN
NOMOR : 44/Permentan/OT.140/8/2011
TANGGAL: 15 Agustus 2011
PEDOMAN UMUM PERENCANAAN PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN PERTANIAN
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era pembangunan yang semakin kompetitif menuntut
peran Badan Litbang Pertanian dalam pembangunan
pertanian (impact recognition) dan peningkatan nilai
ilmiah (scientific recognition) dalam pencapaian status
sebagai lembaga penelitian yang berkelas dunia
(a world class research institution). Mencermati tuntutan
tersebut, perlu reorientasi paradigma pembangunan
pertanian menuju ”Penelitian untuk Pembangunan”
(Research for Development). Dengan paradigma
ini, orientasi kerja Badan Litbang Pertanian adalah
menghasilkan ilmu pengetahuan, teknologi dan sistem
kelembagaan pertanian untuk diterapkan sebagai mesin
penggerak pembangunan pertanian. Untuk itu, kegiatan
penelitian dan pengembangan harus berorientasi
kepada kebutuhan pengguna (user oriented), tanpa
mengabaikan pengembangan teknologi yang bersifat
demand driving, sehingga ilmu pengetahuan, teknologi
dan sistem kelembagaan pertanian yang dihasilkan
lebih tepat-guna (spesifik lokasi dan pemakai) dan
futuristik.
6
Dalam paradigma Penelitian untuk Pembangunan,
peranan perencanaan penelitian dan pengembangan
sangat strategis mendukung pencapaian sasaran
Badan Litbang Pertanian, meliputi: (1) terciptanya
varietas unggul dan galur (benih dan bibit) dalam rangka
peningkatan produksi dan produktivitas mendukung
pencapaian
swasembada
dan
swasembada
berkelanjutan; (2) terciptanya inovasi teknologi produksi
dan pengelolaan sumberdaya pertanian mendukung
pencapaian
swasembada
dan
swasembada
berkelanjutan; (3) terciptanya inovasi teknologi
pascapanen hasil pertanian berbasis sumberdaya
lokal mendukung diversifikasi pangan dan peningkatan
nilai tambah, daya saing, dan ekspor;(4) tersedianya
kebijakan pengembangan kelembagaan agribisnis dan
agroindustri untuk peningkatan kesejahteraan petani; (5)
meningkatnya sistem diseminasi, promosi dan diseminasi
inovasi teknologi pertanian, serta jejaring kerjasama
nasional dan internasional; dan (6) meningkatnya jumlah
publikasi di jurnal ilmiah nasional dan internasional, hak
kekayaan intelektual (HKI), serta komersialisasi hasil
penelitian.
Untuk dapat mewujudkan sasaran tersebut di atas,
Badan Litbang Pertanian berupaya melakukan reformasi
perencanaan dan penganggaran program dan kegiatan
dalam kerangka performance base budgeting. Oleh
karena itu, diperlukan pedoman umum yang praktis
dan operasional agar sasaran akhir suatu program dan
kegiatan litbang dapat tercapai sesuai dengan yang
direncanakan.
7
B. Tujuan
Pedoman umum perencanaan penelitian
pengembangan pertanian bertujuan:
dan
1. Memberikan acuan penyusunan perencanaan
penelitian dan pengembangan untuk mencapai
target output yang telah ditetapkan.
2. Meningkatkan
kualitas
penelitian
pengembangan litbang pertanian.
dan
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman Umum Perencanaan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian meliputi
mekanisme umum perencanaan serta penyusunan dan
evaluasi proposal penelitian.
D. Pengertian/Definisi
Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan :
1. Alokasi Anggaran adalah alokasi anggaran
Kementerian Negara/Lembaga yang terdapat
dalam RKAKL yang telah dibahas dan disetujui oleh
Menteri Keuangan dan telah mendapat persetujuan
dari Presiden.
2. Analisis Risiko adalah kegiatan penilaian atas
kemungkinan
kejadian
yang
mengancam
pencapaian tujuan dan sasaran instansi pemerintah
3. Daftar Nominatif Anggaran (DNA) adalah ringkasan
alokasi anggaran Satuan kerja yang diterbitkan
oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan dirinci
berdasarkan unit organisasi Kementerian Negara/
8
Lembaga dan provinsi sebagaimana dibuat dalam
Keputusan Presiden mengenai rincian APBN.
4. Diseminasi adalah cara dan proses penyampaian
hasil-hasil penelitian/teknologi kepada masyarakat
atau pengguna untuk diketahui dan dimanfaatkannya
teknologi tersebut oleh masyarakat atau pengguna
5. Evaluasi adalah penelaahan atau pembahasan
rencana penelitian dan pengembangan yang terdiri
dari topik (judul) litbang, dan proposal litbang dalam
rangka penyempurnaan dan penajaman serta
penyeleksian untuk dapat diproses lebih lanjut.
6. Evaluasi Proposal adalah evaluasi dengan maksud
agar topik penelitian yang diperlukan oleh pemangku
kepentingan dilaksanakan sesuai dengan kaedah
ilmiah, efisien, dan menghasilkan hasil penelitian
yang bermanfaat bagi pembangunan pertanian
7. Gelar Teknologi adalah salah satu kegiatan
diseminasi dan sosialisasi berupa pengenalan,
peragaan dan demonstrasi teknologi hasil penelitian
di lapang di hadapan masyarakat pengguna atau
petani
8. Inovasi adalah penemuan baru yang berbeda
dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal
sebelumnya (gagasan, metode, atau alat).
9. KAK (Kerangka Acuan Kegiatan) adalah uraian
lebih rinci dari suatu kegiatan, meliputi latar
belakang, gambaran umum, penerima manfaat,
strategi pencapaian keluaran, waktu pencapaian
keluaran, dan biaya yang diperlukan
10. Invensi adalah penciptaan atau perancangan
sesuatu yang sebelumnya tidak ada; reka cipta.
9
11. Kebijakan Litbang Pertanian adalah arah atau
tindakan yang diambil Badan Litbang Pertanian
untuk mencapai tujuan.
12. Komponen Teknologi adalah suatu hasil kegiatan
penelitian pertanian siap saji yang mempunyai
potensi untuk diuji lebih lanjut menjadi teknologi
spesifik lokasi.
13. Model Pengembangan Teknologi adalah hasil
kegiatan pengkajian yang dilakukan terhadap
teknologi spesifik lokasi melalui uji kesesuaian
terhadap sosial, ekonomi, budaya, dan kelembagaan
setempat, yang selanjutnya dapat dijabarkan ke
dalam bentuk penyiapan perumusan kebijakan,
bimbingan teknis, maupun peluang untuk dijadikan
pilot project.
14. Pagu Indikatif adalah pagu yang sifatnya indikasi
(dapat berubah) agar perumusan target kinerja yang
direncanakan masih dalam kerangka kemampuan
keuangan negara untuk menyediakan anggaran.
15. Pagu Anggaran adalah pagu anggaran hasil
pembahasan pemerintah pusat dengan DPR-RI
sebagai acuan dalam penyusunan RKA-KL.
16. Paket Teknologi Pertanian adalah rakitan dan atau
gabungan komponen teknologi yang telah melalui
berbagai uji kesesuaian lahan dan agroklimat dan
kesesuaian terhadap kondisi sosial, ekonomi,
budaya, dan kelembagaan setempat.
17. Penelitian Pertanian adalah kegiatan yang
dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah dan
dilakukan secara sistematis untuk menghasilkan
data, informasi, dan keterangan yang berkaitan
10
dengan pemahaman dan pembuktian suatu asumsi
dan atau hipotesis yang menghasilkan suatu
rumusan ilmiah berupa komponen teknologi di
bidang pertanian.
18. Penerapan Teknologi Pertanian adalah kegiatan
pemanfaatan
model-model
pengembangan
dan paket teknologi pertanian oleh masyarakat
pengguna secara luas untuk meningkatkan
pembangunan pertanian.
19. Penetapan Kinerja (PK) adalah dokumen
pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian
kinerja antara atasan dan bawahan untuk
mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan
pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi.
20. Pengembangan Teknologi Pertanian adalah
kegiatan pengujian kesesuaian teknologi pertanian
spesifik lokasi pada berbagai kondisi sosial,
ekonomi, budaya, dan kelembagaan setempat
untuk menghasilkan model-model pengembangan
dan paket teknologi pertanian.
21. Pengguna Teknologi adalah swasta/pelaku
agribisnis, pengambil kebijakan/ birokrat, akademisi/
ilmuwan, penyuluh, petani, dan masyarakat umum.
22. Pengkajian Teknologi Pertanian adalah kegiatan
pengujian kesesuaian kompenen teknologi
pertanian pada berbagai kondisi lahan dan
agroklimat untuk menghasilkan teknologi pertanian
unggulan spesifik lokasi.
23. Perekayasaan
adalah
kegiatan
penerapan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bentuk
desain dan rancang bangun untuk menghasilkan
11
nilai, produk, dan atau proses produksi dengan
mempertimbangkan keterpaduan sudut pandang
dan atau konteks teknikal, fungsional, ekonomis,
sosial budaya, dan estetika.
24. Perencanaan adalah proses untuk menentukan
tindakan masa depan yang tepat dalam rangka
mencapai tujuan, melalui urutan pilihan, dengan
mempertimbangkan sumberdaya yang tersedia.
25. Persetujuan Proposal adalah proses penetapan
proposal yang akan dibiayai berdasarkan hasil
Evaluasi dan faktor lainnya sesuai dengan
kepentingan Badan Litbang Pertanian
26. Peta Jalan (Roadmap) adalah merupakan gambar
yang menjelaskan jalan yang ditempuh untuk
menghasilkan teknologi, berbentuk diagram yang
terdiri dari kolom waktu (periode pelaksanaan)
dan baris yang merupakan tahapan pelaksanaan
kegiatan.
27. Program adalah penjabaran dari kebijakan sesuai
dengan visi dan misi Kementerian Negara/Lembaga
yang rumusannya mencerminkan tugas dan
fungsi unit eselon I atau unit Kementerian Negara/
Lembaga yang berisi kegiatan untuk mencapai
hasil dengan indikator kinerja yang terukur.
28. Proposal Diseminasi adalah Rencana Diseminasi
Hasil Penelitian (RDHP) yang disusun oleh suatu
tim (Peneliti/Pengkaji/Penyuluh) yang bersifat
partisipatif dan terintegrasi dengan sasaran
diseminasi yang jelas dan terukur, sesuai dan/atau
mengantisipasi permintaan pemangku kepentingan.
12
29. Proposal Penelitian adalah Rencana Penelitian Tim
Peneliti atau Tim Pengkaji (RPTP) yaitu rencana
penelitian atau pengkajian yang disusun oleh
suatu tim peneliti yang bersifat holistik, terintegrasi
dengan sasaran penelitian yang jelas dan terukur,
baik output dan waktu serta efisiensi pemanfaatan
biaya, untuk mengantisipasi permintaan pemangku
kepentingan.
30. Rencana Strategis UK/UPT adalah rencana yang
disusun dalam periode lima tahunan yang bertitik
tolak dari rencana strategis atau rencana induk dan
grand design lembaga induknya.
31. Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/
Lembaga (RKA-KL) adalah dokumen perencanaan
dan penganggaran yang berisi program, kegiatan,
dan rincian anggaran suatu Kementerian Negara/
Lembaga dalam satu tahun anggaran.
32. Rencana Kerja (Renja) adalah rencana kinerja
pelaksanaan program dan kegiatan dalam 1 (satu)
tahun yang akan berjalan baik yang telah ditetapkan
dalam DIPA maupun yang tidak dibiayai DIPA tetapi
akan dilaksanakan oleh Unit Kerja tersebut.
33. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) adalah rencana
kegiatan tahunan yang akan dilaksanakan oleh
instansi pemerintah dan indikator kinerja beserta
target-targetnya berdasarkan program, kebijakan,
dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana
strategis.
34. Teknologi Pertanian adalah cara atau metode serta
proses atau produk pertanian yang dihasilkan dari
penerapan dan pemanfaatan berbagai disiplin
13
ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi
pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, dan
meningkatkan mutu kehidupan manusia.
35. Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi adalah
suatu hasil kegiatan pengkajian yang memenuhi
kesesuaian lahan dan agroklimat setempat dan
mempunyai potensi untuk diuji lebih lanjut menjadi
paket teknologi pertanian wilayah.
36. Topik Penelitian adalah fokus kegiatan yang
diperlukan
oleh
pemangku
kepentingan
pembangunan pertanian
II. MEKANISME PERENCANAAN PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN PERTANIAN
A. Tahapan
Perencanaan
Pengembangan Pertanian
Penelitian
dan
Perencanaan penelitian dan pengembangan pertanian
secara umum mengacu pada program pembangunan
pertanian nasional dan kebutuhan stakeholder
(pemangku kepentingan). Penelitian dan pengembangan
pertanian berpedoman pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) Kementerian Pertanian
yang dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra)
Kementerian Pertanian, yang selanjutnya dijabarkan ke
dalam Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian. Program penelitian dan pengembangan
pertanian tahunan ditetapkan dengan mengacu pada :
(a) kebijakan pembangunan nasional dan Kementerian
Pertanian, (b) Renstra Badan Litbang Pertanian dan
Renstra masing-masing UK/UPT lingkup Badan Litbang
Pertanian; (c) kebutuhan pemangku kepentingan yang
14
diperoleh melalui mekanisme penjaringan umpan balik,
serta (d) kebutuhan mendesak dalam bidang pertanian
atau kebutuhan yang bersifat antisipatif dan responsif
terhadap isu-isu aktual dan strategis.
Kegiatan penelitian dan pengembangan di Badan
Litbang Pertanian merupakan rangkaian kegiatan
terstruktur yang mengacu pada alur penyiapan inovasi
teknologi pertanian sesuai dengan Peraturan Menteri
Pertanian Nomor 03/Kpts/OT 060/1/2005 tentang
Pedoman Penyiapan dan Penerapan Teknologi
Pertanian. Dalam Permentan tersebut telah diatur
penciptaan inovasi teknologi yang dilakukan melalui
serangkaian tahapan kegiatan yang dilakukan di UK/
UPT. Keterkaitan antara tahapan satu dengan tahapan
berikutnya adalah sebagai berikut :
1. Tahap Penelitian : Balai Besar/Balai Penelitian/
Loka
Penelitian
(BB/Balit/Lolit)
melakukan
serangkaian kegiatan yang dilandasi kaidah ilmiah
dan sistematis untuk menghasilkan komponen
teknologi pertanian dan/atau menyiapkan informasi
sumberdaya pertanian.
2. Tahap Verifikasi : Balai Besar/Balai Penelitian/
Loka Penelitian (BB/Balit/Lolit) bersama Balai
PengkajianTeknologi Pertanian (BPTP) selanjutnya
melakukan uji multilokasi dan uji adaptasi terhadap
komponen teknologi untuk menghasilkan teknologi
spesifik lokasi.
3. Tahap Pengkajian : BPTP bersama dengan lembaga
lain di daerah melakukan uji kesesuaian sosial,
ekonomi, budaya, dan kelembagaan terhadap
paket teknologi spesifik lokasi untuk memperoleh
model pengembangan dan paket teknologi.
15
4. Tahap Diseminasi : dalam rangka pengembangan
usaha agribisnis, lembaga pengkajian, lembaga
penyuluhan, dan lembaga lain di daerah
berpartisipasi dalam proses sosialisasi penerapan
teknologi pertanian bagi masyarakat luas. Dalam
tahap ini juga dijaring umpan balik setiap inovasi
yang dihasilkan untuk perbaikan ke depan, baik
program litbang berikutnya maupun hasilnya.
B. Mekanisme
Perencanaan
Pengembangan Pertanian
Penelitian
dan
Mekanisme umum perencanaan penelitian dan
pengembangan pertanian adalah sebagai berikut:
1. Mekanisme perencanaan dan penetapan kegiatan
penelitian dan pengembangan pertanian Badan
Litbang Pertanian, secara umum mengikuti tahapan
dan siklus perencanaan program dan anggaran
pemerintah, dengan mengacu pada kebijakan
pembangunan pertanian (Renstra Kementerian
Pertanian).
2. UK/UPT menyusun RPTP/RDHP sesuai dengan
target output yang telah ditetapkan dalam RPJM
dan Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian.
3. RPTP/RDHP dievaluasi tiap tahun dan dapat
disesuaikan apabila ada perubahan kebijakan dan
lingkungan strategis.
4. Penyusunan dan pembahasan RPTP/RDHP
dilakukan secara berjenjang dengan melibatkan
pakar di masing-masing UK/UPT, dan bila dianggap
16
perlu dapat melibatkan berbagai pemangku
kepentingan terkait. Pembahasan dimulai dari
masing-masing UPT, kemudian diusulkan kepada
UK di atasnya untuk dievaluasi lebih lanjut.
5. Kepala Pusat/Puslitbang/BB akan mempresentasikan Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
untuk dibahas di tingkat Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian dalam rangka penajaman
program atau refocusing program penelitian dan
pengembangan pertanian.
6. Kepala Badan menyetujui Rencana Kinerja
Tahunan (RKT) yang akan dilakukan oleh masingmasing Pusat/Puslitbang/BB.
Hasil penyusunan RPTP/RDHP, digunakan sebagai
salah satu dasar dalam penyusunan rencana anggaran,
yang diawali dengan penyusunan Rencana Kerja
Badan Litbang Pertanian sesuai dengan pagu indikatif,
penyusunan konsep nota keuangan, penetapan pagu
anggaran dan alokasi anggaran, penelaahan RKA-KL,
sampai dengan diterbitkannya Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) yang dijabarkan lebih rinci dalam
Petunjuk Operasional Kegiatan (POK). Pada saat
pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan
inovasi (pengkajian, perekayasaan, dan diseminasi)
apabila dihasilkan varietas, galur, prototype, data/
informasi, peta, dan lain-lain maka kepemilikan hak atas
kekayaaan intelektual adalah milik Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian. Mekanisme umum
perencanaan program dan anggaran penelitian dan
pengembangan pertanian disajikan pada Gambar 1.
17
Gambar 1.Mekanisme Perencanaan Program dan Anggaran Penelitian dan
Pengembangan Pertanian
18
III. PENYUSUNAN DAN EVALUASI PROPOSAL PENELITIAN
DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
1. Umum
Proposal penelitian (Rencana Penelitian Tim Peneliti,
RPTP) adalah rencana penelitian yang disusun oleh
Tim Peneliti di UK/UPT dengan mengikuti kaidahkaidah ilmiah untuk mencapai target output yang
telah ditetapkan dalam renstra Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian dan UK/UPT. Proposal
dapat terdiri dari satu atau lebih Rencana Operasional
Penelitian Pertanian (ROPP) dan dapat bersifat
multiyears.
2. Mekanisme Penyusunan, Evaluasi, dan Persetujuan
Mekanisme penyusunan, evaluasi, dan persetujuan
proposal penelitian dan pengembangan diuraikan
sebagai berikut:
a. Proposal penelitian dan pengembangan yang telah
disusun sesuai dengan format pada Lampiran
1 dibahas di tingkat UK/UPT untuk dilakukan
evaluasi internal. Setiap proposal dievaluasi oleh
tim evaluator yang ditentukan oleh masing-masing
UK/UPT. Apabila diperlukan, UK/UPT dapat
mengundang tim pakar dari luar Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian.
b. Proposal yang disusun di tingkat Balit/Lolit/BPTP
diusulkan ke Unit Kerja Eselon II untuk dilakukan
evaluasi dan penajaman substansi proposal agar
sesuai dengan target output yang telah ditetapkan.
Unit Kerja Eselon II membentuk tim evaluasi
internal dan apabila diperlukan dapat mengundang
tim penilai/pakar dari luar Badan Litbang Pertanian.
c. Proposal yang telah dievaluasi dan memenuhi
persyaratan akan mendapat persetujuan Kepala
19
Unit Kerja Eselon II yang diindikasikan pada lembar
pengesahan proposal.
d. Proposal yang telah disetujui di tingkat Unit Kerja
Eselon II selanjutnya dibahas dengan Kepala
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
untuk mendapat persetujuan.
e. Proposal yang mendapat persetujuan selanjutnya
dituangkan dalam RKA K/L dan DIPA.
Secara
ringkas
penjelasan
mekanisme
penyusunan, evaluasi, dan persetujuan proposal
penelitian dan pengembangan pertanian disajikan
dalam Gambar 2.
Gambar 2.Mekanisme Penyusunan, Evaluasi, dan Persetujuan
Proposal Penelitian dan Pengembangan Pertanian
20
3. Penjelasan Isi Proposal Penelitian
Isi proposal penelitian dan pengembangan adalah
sebagai berikut:
a. Pendahuluan
Pendahuluan
menguraikan
latar
belakang
penelitian, dan dasar pertimbangan. Untuk
penelitian yang bersifat multiyears, hasil penelitian
tahun sebelumnya perlu dikemukakan.
b. Tujuan dan Keluaran
Meliputi tujuan akhir dan tujuan antara (tahun
berjalan), keluaran akhir dan keluaran tahun
berjalan.
c. Tinjauan Pustaka
Meliputi tinjauan terhadap hasil-hasil penelitian
terdahulu dan kerangka teoritis yang digunakan
d. Metodologi
Metodologi mencakup tempat dan waktu, alat
dan bahan, dan metode pelaksanaan penelitian.
Roadmap penelitian perlu disusun khususnya untuk
penelitian multiyears.
e. Analisis Risiko
Penilaian atas kemungkinan kejadian yang
mengancam pencapaian tujuan dan sasaran
instansi pemerintah yang berisi daftar risiko
dan penanganan risiko (sesuai format pada
Lampiran 6).
21
f. Perkiraan Manfaat dan Dampak
Menguraikan perkiraan manfaat dan dampak hasil
penelitian terhadap pengguna secara jelas dan
terukur.
g. Jadwal Kerja
Menguraikan jadwal pelaksanaan penelitian
sesuai dengan tujuan, keluaran dan manfaat yang
diharapkan.
h. Pembiayaan
Pengajuan anggaran harus realistis sesuai dengan
kebutuhan dengan mempertimbangkan secara
cermat alokasi anggaran.
i. Personalia
Susunan Personalia bersifat multi disiplin dengan
kualifikasi sesuai kebutuhan.
j. Daftar Pustaka
Daftar pustaka disusun dengan memperhatikan
publikasi mutakhir yang terkait dengan topik
penelitian.
4. Isi Format Proposal Pengembangan Inovasi
Isi proposal pengkajian, perekayasaan dan diseminasi
terdiri dari:
a. Pendahuluan
Pendahuluan
menguraikan
latar
belakang,
justifikasi, dan dasar pertimbangan.
Untuk
pengkajian yang bersifat multiyears, keragaan hasil
pengkajian tahun sebelumnya perlu dikemukakan.
22
b. Tujuan dan Keluaran
Meliputi tujuan akhir dan tujuan antara (tahun
berjalan), keluaran akhir dan keluaran tahun
berjalan.
c. Tinjauan Pustaka
Meliputi tinjauan terhadap hasil-hasil pengkajian
dan diseminasi terdahulu dan kerangka teoritis
yang digunakan.
d. Metodologi
i.
Metodologi untuk pengkajian; mencakup
tempat dan waktu, alat dan bahan, dan metode
pelaksanaan pengkajian. Roadmap pengkajian
perlu disusun khususnya untuk pengkajian
multiyears.
ii. Prosedur diseminasi; mencakup pendekatan,
ruang lingkup kegiatan, teknik diseminasi,
bahan dan alat, waktu, dan tempat. Roadmap
diseminasi perlu disusun khususnya untuk
pengkajian multiyears.
e. Analisis Risiko
Penilaian atas kemungkinan kejadian yang
mengancam pencapaian tujuan dan sasaran
instansi pemerintah yang berisi daftar risiko dan
penanganan risiko (sesuai format pada Lampiran
6).
f. Perkiraan Manfaat dan Dampak
Menguraikan perkiraan manfaat dan dampak hasil
pengkajian terhadap pengguna secara jelas dan
terukur.
23
g. Jadwal Kerja
Menguraikan jadwal pelaksanaan pengkajian
sesuai dengan tujuan, keluaran dan manfaat yang
diharapkan.
h. Pembiayaan
Pengajuan anggaran harus realistis sesuai dengan
kebutuhan dengan mempertimbangkan secara
cermat alokasi anggaran.
i. Personalia
Susunan Personalia bersifat multi disiplin dengan
kualifikasi sesuai kebutuhan.
j. Daftar Pustaka
Daftar pustaka disusun dengan memperhatikan
publikasi mutakhir yang terkait dengan topik
pengkajian.
24
IV. PENUTUP
Pedoman Umum ini wajib diacu oleh semua UK/UPT lingkup
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dalam
merencanakan kegiatan penelitian dan pengembangan
pertanian yang dibiayai dari APBN. UK/UPT (eselon II)
menyusun Petunjuk Pelaksanan/Petunjuk Teknis untuk
operasionalisasi yang lebih spesifik, teknis dan rinci dari
proses penyusunan dan evaluasi proposal penelitian dan
pengembangan sepanjang tidak bertentangan dengan
Pedoman Umum ini.
Pedoman Umum ini bersifat dinamis dan akan dilakukan
penyempurnaan sesuai dengan dinamika lingkungan
strategis.
MENTERI PERTANIAN,
SUSWONO
25
26
Form 1.
Proposal Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Cover Depan (Lampiran 2)
Lembar Pengesahan (Lampiran 3 dan 4)
Ringkasan (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris)
Judul : I. PENDAHULUAN
• Latar belakang,
• Dasar pertimbangan (termasuk hasil yang telah
dicapai),
• Tujuan(tahunan dan jangka panjang),
• Keluaran yang diharapkan (tahunan dan jangka
panjang),
• Perkiraan manfaat dan dampak dari kegiatan yang
dirancang
II. TINJAUAN PUSTAKA
• Kerangka Teoritis
• Hasil-Hasil Penelitian/Pengkajian terkait
IV. METODOLOGI/PROSEDUR
• Pendekatan (kerangka pemikiran),
• Ruang lingkup kegiatan,
• Bahan dan metode pelaksanaan kegiatan
IV. ANALISIS RISIKO (sesuai format pada Lampiran 6)
V. TENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN
• Tenaga yang terlibat dalam kegiatan,
• Jangka waktu kegiatan,
• Pembiayaan
DAFTAR PUSTAKA
27
Form 2.
Cover Depan Proposal Penelitian dan
Pengembangan Pertanian
JUDUL (font : Tahoma 18)
Logo (Kemtan dan Agroinovasi)
NAMA PENELITI UTAMA : (font : Tahoma 12)
NAMA UNIT KERJA (font : Tahoma 14)
20.... (font : Tahoma 12)
28
Form 3.
Lembar Pengesahan Untuk Puslitbang/Pusat/BB
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul RPTP/RDHP/RKTM
2. Unit Kerja
3. Alamat Unit Kerja
4. Sumber Dana
5. Status Penelitian (L/B)
6. Penanggung Jawab
a. Nama
b. Pangkat/Golongan
c. Jabatan
7. Lokasi
8. Agroekosistem
9. Tahun Mulai
10. Tahun Selesai
11. Output Tahunan
12. Output Akhir
13. Biaya
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Kepala Bidang Program
dan Evaluasi
Penanggung Jawab
RPTP/RDHP/RKTM
..............................................
NIP. .......................................
..............................................
NIP. .......................................
Mengetahui,
Kepala Unit Kerja
..............................................
NIP. .......................................
29
Form 4.
Lembar Pengesahan Untuk Balit/BPTP/Lolit
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul RPTP/RDHP/RKTM
2. Unit Kerja
3. Alamat Unit Kerja
4. Sumber Dana
5. Status Penelitian (L/B)
6. Penanggung Jawab
a. Nama
b. Pangkat/Golongan
c. Jabatan
7. Lokasi
8. Agroekosistem
9. Tahun Mulai
10. Tahun Selesai
11. Output Tahunan
12. Output Akhir
13. Biaya
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Koordinator Program
Penanggung Jawab
RPTP/RDHP/RKTM
..............................................
NIP. .......................................
..............................................
NIP. .......................................
Mengetahui,
Kepala Unit Kerja Eselon II
Kepala Balai/BPTP/Loka
..............................................
NIP. .......................................
..............................................
NIP. .......................................
30
Form 5.
Format Rencana Operasional Penelitian Pertanian (ROPP)
RENCANA OPERASIONAL PENELITIAN PERTANIAN
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. JUDUL RPTP
:
SUMBER DANA
:
PROGRAM
:
a. Komoditas
:
b. Bidang Riset
:
c. Jenis Penelitian
:
d. Status ROPP
:
JUDUL KEGIATAN
:
LOKASI PENELITIAN
:
KATA KUNCI
:
PENELITI YANG TERLIBAT
• Peneliti
• Teknisi
TUJUAN
LATAR BELAKANG
(Diuraikan latar belakang teknis atau ilmiah kegiatan yang
akan dilaksanakan)
9. DASAR PERTIMBANGAN
(Diuraikan tinjauan pustaka atau hasil terkini yang telah
dicapai dan sebagai dasar dilaksanakan kegiatan ini)
10. PERKIRAAN KELUARAN
11. HIPOTESA
12. METODOLOGI
13. ANGGARAN YANG DIALOKASIKAN
14. RENCANA OPERASIONAL
15. DAFTAR PUSTAKA
31
Form 6.
Format Analisis Risiko
Format 6.1. Daftar Risiko
DAFTAR RISIKO
Format 6.2. Daftar Penanganan Risiko
DAFTAR PENANGANAN RISIKO
32
Download