Pertumbuhan Molar Bacillus cereus

advertisement
Pertumbuhan
Molar Bacillus
cereus
Kelompok 2 :
Pradana Gilang
Heidy Dwiyanti Utami
Meillya Fitrianti
Ivanna
Desi Suryani
Bastian Saputra
Waode Nur Zahra
10407003
10407007
10407012
10407015
10407024
10407029
10407030
Hasil Pengamatan
TPC (Total Plate Count)
0 jam
Pengenceran : 10-5
Deskripsi : Terdapat 1 koloni
4 jam
Pengenceran : 10-7
Deskripsi : Terdapat 6 koloni
4 jam
Pengenceran : 10-6
Deskripsi : Terdapat 2 koloni
6 jam
Pengenceran : 10-8
Deskripsi : Terdapat 1 koloni
6 jam
Pengenceran : 10-9
Deskripsi : Terdapat 6 koloni
8 jam
Pengenceran : 10-9
Deskripsi : Terdapat 1 koloni
16 jam
Pengenceran : 10-13
Deskripsi : Terdapat
3 koloni
16 jam
Pengenceran : 10-14
Deskripsi : Terdapat 2 koloni
18 jam
Pengenceran : 10-14
Deskripsi : Terdapat 1 koloni
18 jam
Pengenceran : 10-15
Deskripsi : Terdapat 1 koloni
20 jam
Pengenceran : 10-14
Deskripsi : Terdapat 1 koloni
22 jam
Pengenceran : 10-16
Deskripsi : Terdapat 5 koloni
24 jam
Pengenceran : 10-17
Deskripsi : Terdapat 2 koloni
• Plating gagal
• Dilakukan pengukuran OD
untuk membuat kurva tumbuh
• Menurut literatur (Rajkovic,
2005), untuk kultur Bacillus
cereus di medium PDA, pada
pengukuran OD (λ = 620 nm),
OD 0,1 setara dengan 106
CFU.
log CFU
Kurva Tumbuh B. cereus
6
5.8
5.6
5.4
5.2
5
4.8
4.6
0
5
10
15
waktu (jam)
20
25
30
Penentuan Kadar
Glukosa dengan Metode
Somogyi Nelson
T0 – T2  penurunan drastis
T2 – T3  peningkatan drastis
T3 – T5  penurunan
Pengukuran pH
PEMBAHASAN
Total Plate Count (TPC)
• Terdapat plate ditumbuhi oleh koloni
bakteri Bacillus cereus dan yang tidak
ditumbuhi pada T dan tingkat
pengenceran tertentu
• Tidak tumbuhnya koloni bakteri ini
mungkin disebabkan :
1. kurangnya homogenisasi antara kultur
dengan larutan NaCl (saat pengenceran)
saat akan dispread
2. kurangnya pemeratan saat melakukan
spread pada plate
log CFU
Kurva Tumbuh B. cereus
6
5.8
5.6
5.4
5.2
5
4.8
4.6
0
5
10
15
waktu (jam)
20
25
30
• Berdasarkan data OD yang diukur,
terlihat peningkatan OD dari tiap
titik yang diambil. Bisa disimpukan
bahwa terjadi peningkatan jumlah
bakteri dari waktu ke waktu.
pH
Kurva Fluktuasi pH Kultur B.cereus
5.9
5.8
5.7
5.6
5.5
5.4
5.3
5.2
0
2
4
6
8
10
12
14
T (jam)
16
18
• pH medium yang diukur
mengalami penurunan seiring
bertambahnya waktu. Bisa
disimpulkan bahwa penurunan pH
dikarenakan meningkatnya
produksi metabolit dari bakteri
yang bersifat asam, seiring dengan
pertumbuhan bakteri.
20
22
24
26
• Berdasarkan hasil perhitungan
CFU (Colony Form Unit), terjadi
peningkatan jumlah koloni dari T0
hingga T12.
Penentuan Kadar Glukosa
dengan Metode Somogyi
Nelson
• Reagent Somogyi / Fehling  alkaline,
Tembaga Sulfat (CuSO4), Kalium Natrium
Tartrat (KNaC4H4O6·4H2O).
• Reagent Nelson  Ammonium Molibdat
((NH4)6Mo7O24), Natrium Arsenat (NaAsO2)
Kompleks
Tembaga
Gula
pereduksi Tartrat
Tembaga
Oksida
(merah)
Tembaga
Kompleks
Oksida arsenomolibdat
(merah)
Molibdenum biru
Spektrofotometer
520 nm
Molidenum biru
Kadar gula
pereduksi
(glukosa)
log CFU
Kurva Tumbuh B. cereus
6
5.8
5.6
5.4
5.2
5
4.8
4.6
0
5
10
15
waktu (jam)
20
25
30
pH
Kurva Fluktuasi pH Kultur B.cereus
5.9
5.8
5.7
5.6
5.5
5.4
5.3
5.2
0
2
4
6
8
10
12
14
T (jam)
16
18
20
22
24
26
T0 – T2  penurunan drastis
• konsumsi glukosa sangat tinggi,
produksi glukosa belum dimulai,
konsentrasi glukosa dari 0,849
ppm menjadi 0,548 ppm
• Glukosa yang tersedia pada PDB
dicerna lebih dahulu
T2 – T3  peningkatan drastis
• Jumlah sel meningkat, butuh
tambahan glukosa baru
• Hidrolisis pati dari sari kentang
(PDB) menjadi glukosa secara
maksimum, konsentrasi
meningkat dari 0,545 ppm
menjadi 0,976 ppm
log CFU
Kurva Tumbuh B. cereus
6
5.8
5.6
5.4
5.2
5
4.8
4.6
0
5
10
15
waktu (jam)
20
25
30
pH
Kurva Fluktuasi pH Kultur B.cereus
5.9
5.8
5.7
5.6
5.5
5.4
5.3
5.2
0
2
4
6
8
10
12
14
T (jam)
16
18
20
22
24
26
T3 – T5  penurunan
• konsumsi glukosa untuk
menghasilkan biomassanya,
sesuai dengan kurva tumbuh
dimana dari T4 ke T5 jumlah sel
meningkat kembali
• konsentrasi glukosa menurun dari
0,976 ppm menjadi 0,768 ppm
T6 – T11  Statis
• pertumbuhan bakteri sudah
memsuki fase stasioner , konsumsi
glukosa statis
T11 – T12  penurunan
• kadar glukosa turun lebih rendah
dari T5 yaitu sebesar 0,765 ppm
• Susbtrat menurun, jika diteruskan
sel akan kehabisan nutrisi dan
memasuki fase kematian.
Sakarifikasi : pemecahan gula kompleks(pati
dalam medium potato dextrose
broth) dihidrolisis menjadi
oligosakarida, disakarida dan
akhirnya monosakarida (mis.
Glukosa) oleh enzim amylase
Glukosa  aldoheksosa  gula pereduksi 
karena memilki gugus aldosa
Pengukuran kadar glukosa dalam medium PDB
 aktivitas penggunaan substrat
oleh bakteri  jumlah sel hidup
bakteri yang aktif  Metode
tidak langsung
log CFU
Kurva Tumbuh B. cereus
Pengukuran pH
6
5.8
5.6
5.4
5.2
5
4.8
4.6
0
5
10
15
waktu (jam)
20
25
30
pH
Kurva Fluktuasi pH Kultur B.cereus
5.9
5.8
5.7
5.6
5.5
5.4
5.3
5.2
0
2
4
6
8
10
12
14
T (jam)
16
18
20
22
24
26
Awal pertumbuhan (t0) pH
medium paling tinggi, belum ada
fermentasi asam dari mikroba
pH t1 naik 0,01 menyesuaikan
terhadap medium
pH t5  metabolisme aktif
asam tinggi
pH t6 stasioner
pH t7  fase awal kematian
pH t8  mikroba mati sebagai
nutrisi
Selanjutnya terus berulang
fluktuasi pH
log CFU
Kurva Tumbuh B. cereus
6
5.8
5.6
5.4
5.2
5
4.8
4.6
# pada awal pertumbuhan jumlah
glukosa tinggi dan turun substrat
fermentasi pH turun drastis
0
5
10
15
waktu (jam)
20
25
30
# substrat meningkat fermentasi
asam tinggi  pH semakin rendah
seiring dengan dengan berkurangnya
substrat
# kurva pertumbuhan bakteri
meningkat  pH rendah
pH
Kurva Fluktuasi pH Kultur B.cereus
# kurva tumbuh menurun  pH
meningkat
5.9
5.8
5.7
5.6
5.5
5.4
5.3
5.2
0
2
4
6
8
10
12
14
T (jam)
16
18
20
22
24
26
Mencari Umur Inokulum Optimum
Data kurva tumbuh Bacillus cereus
Kurva Lineweaver Burk
nilai μmax dimasukan ke persamaan kurva baku
μ terhadap waktu sehingga akan didapatkan
umur inokulum yang optimum.
Dari hasil perhitungan, maka didapatkan umur
inokulum optimum adalah 24.51 jam.
Kurva tumbuh Bacillus cereus
(Chorin, 1996)
KESIMPULAN
• Pertumbuhan Bacillus cereus,
kandungan glukosa, dan pH saling
berkaitan. Secara umum, semakin
banyak sel, maka kandungan glukosa
akan semakin berkurang dan pH akan
ikut turun.
• Umur inokulum optimum B. cereus pada
percobaan ini adalah 24,51 jam.
TERIMA KASIH
Download