BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata dalam bahasa Inggris „manage‟ yang dapat diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia sebagai „mengendalikan‟. Jadi secara harafiah manajemen dapat diterjemahkan sebagai „pengendalian‟. Namun demikian pengertian manajemen sangatlah luas dan tidak dapat diungkapkan dalam satu kata saja. Beberapa pengertian manajemen antara lain sebagai berikut : a. Menurut Malayu S.P. Hasibuan ( 2006 : 5 ) : “Manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisiensi untuk mencapai suatu tujuan tertentu“. b. Menurut Irma Nilasari dan Sri Wiludjeng (2006:59) : “Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri atas kegiatan-kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukanserta mencapai sarana-sarana melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain“. c. Menurut Richard L. Daft (2007:6) : “Manajemen adalah pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya organisasi“. d. Menurut T. Hani Handoko ( 2008 : 8 ) : “Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha – usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya – sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan”. e. Menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter ( 2009 : 8 ) : “Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan – kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efektif dan efisien dengan melalui orang lain”. Dari kelima pengertian di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa manajemen adalah sebuah ilmu dan seni yang mempelajari tentang penerapan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan sumber daya – sumber daya yang ada dalam sebuah organisasi sehingga dapat secara efektif dan efisien mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi tersebut. 2.1.2 Fungsi Manajemen Setelah mengetahui pengertian dari manajemen, dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen merupakan suatu proses yang terdiri dari beberapa tahapan kegiatan atau aktivitas. Kegiatan atau aktivitas tersebut biasa dikenal sebagai fungsi manajemen. Fungsi – fungsi manajemen tersebut saling berkaitan dan secara dinamis menunjang tercapainya tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Beberapa ahli manajemen mengungkapkan ada beberapa fungsi dari manajemen yang antara lain adalah : a. Menurut Irma Nilasari dan Sri Wiludjeng (2006:63) fungsi - fungsi manajerial tersebut terdiri dari : 1. Perencanaan (Planning) Perencanaan merupakan salah satu tahap atau aktivitas perusahaan yang paling awal karena di dalamnya terdapat kegiatan penentuan sebuah tujuan atau sasaran yang akan dicapai dan menentukan bagaimana cara untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan tersebut dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang telah tersedia. 2. Pengorganisasian (Organizing) Pengorganisasian adalah merupakan bagian dari fungsi manajerial yang dapat dikatakan sebagai proses yang melibatkan dua orang atau lebih untuk bekerja sama dengan cara yang terstruktur untuk mencapai tujuan. Di dalam tahap pengorganisasian, seorang manajer di sebuah organisasi atau perusahaan harus mampu mengatur dan mengalokasikan pekerjaan dan sumber daya diantara para anggota organisasi atau perusahaan sehingga mereka dapat mencapai tujuan. Di dalam organisasi atau perusahaan sebenarnya harus terdapat 3 faktor penting, yaitu : a. Adanya sekelompok orang b. Adanya hubungan dan pembagian kerja diantara orang-orang itu c. 3. Adanya tujuan yang ingin dicapai Pengarahan (Directing) Pengarahan merupakan tindakan untuk membimbing dan mengusahakan agar semua anggota organisasi melakukan kegiatan yang sudah ditentukan ke arah tercapainya tujuan. Sebenarnya fungsi pengarahan yang harus dilakukan oleh setiap manajer meliputi tiga buah unsur, yaitu : 4. a. Pemberian motivasi kepada bawahan b. Kepemimpinan c. Pengembangan komunikasi Pengendalian (Controlling) Pengendalian dilakukan dengan tujuan untuk memastikan apakan tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai. Di dalam tahap ini seorang manajer harus mampu membandingkan hasil pelaksanaan pekerjaan dengan tujuan atau rencana sebelumnya. Dengan begitu, manajer dapat dengan cepat mengkoreksi jika terjadi penyimpangan – penyimpangan. b. Menurut Malayu S.P Hasibuan ( 2005 : 3 ) fungsi – fungsi manajemen tersebut terdiri dari : 1. Perencanaan ( Planning ) Merupakan proses penentuan tujuan dan pedoman pelaksanaan, dengan memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang ada. 2. Pengorganisasian ( Organizing ) Merupakan proses penentuan, pengelompokan dan pengaturan bermacam – macam aktivitas, menyediakan media yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas tersebut. 3. Pelaksanaan ( Actuating ) Merupakan proses pelaksanaan rencana yang telah diterapkan sesuai dengan tugas dan kewajiban yang telah didelegasikan serta mengarahkan semua sumber daya organisasi agar mau bekerja sama dan bekerja secara efektif untuk mencapai tujuan. 4. Pengawasan ( Controlling ) Merupakan proses pengaturan dan pengarahan terhadap setiap pelaksanaan aktivitas organisasi agar sesuai dengan ketetapan – ketetapan yang telah diatur dalam proses perencanaan. Setelah mengetahui beberapa fungsi manajemen yang telah dikemukakan para ahli manajemen tersebut, dapat disimpulkan bahwa fungsi manajemen atau fungsi manajerial saling berkaitan satu sama lain dalam membentuk suatu tatanan proses aktivitas organisasi agar secara efektif dan efisien mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 2.2 Pengertian Pemasaran Akar kata pemasaran berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu “market“ yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti “pasar“. Sedangkan pemasaran sendiri dalam bahasa Inggris adalah “marketing“, yang diartikan sebagai “memasarkan“. Pemasaran sering kali diidentikkan dengan penjualan. Namun demikian penjualan dan pemasaran adalah dua aktivitas yang berbeda. Jika ditelusuri lebih jauh, pemasaran sendiri merupakan aktivitas yang jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penjualan. Penjualan merupakan salah satu bagian dari pemasaran yang merupakan tujuan akhir dari semua proses pemasaran itu sendiri. Secara sederhana pemasaran dapat diartikan sebagai seluruh aktivitas yang dilakukan organisasi agar produk yang diproduksi dapat diketahui, diterima, dan akhirnya dibeli oleh konsumen. Untuk dapat mengetahui pengertian pemasaran secara lebih lengkap, berikut adalah beberapa definisi pemasaran yang dikemukakan oleh para ahli : a. Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong ( 2008 : 6 ) : “Pemasaran merupakan sebuah proses di mana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan untuk tujaun mendapatkan nilai dari pelanggan sebagai imbalannya”. b. Menurut Fajar Laksana ( 2008 : 4 ) : “Pemasaran merupakan segala kegiatan dalam bentuk menawarkan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen”. c. Menurut Venkatesh dan Penaloza yang dikutip dari buku Fandy Tjiptono, Gregorius Chandra, dan Dadi Adriana ( 2008 : 4 ) : “Pemasaran adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan untuk menstimulasi permintaan atas produk atau jasa dan memastikan bahwa produk dijual dan disampaikan kepada para pelanggan”. d. Menurut Henri Simamora ( 2007 : 3 ) : “Pemasaran merupakan proses manajerial dan sosial di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, pertukaran produk yang bernilai dengan orang atau kelompok lain”. e. Menurut The American Marketing Association ( AMA ) yang dikutip dari buku George E. Belch dan Michael A. Belch ( 2004 : 7 ) : “Marketing is the process of planning and executing the conception, pricing, promotion, and distribution of ideas, goods and services to create exchanges that satisfy individual and organizational objectives”. Dari kelima definisi tersebut penulis mengambil sebuah kesimpulan bahwa pemasaran adalah suatu proses manajerial dan sosial yang dilakukan oleh baik organisasi maupun individu untuk menciptakan suatu nilai terhadap produk atau jasa yang ditawarkan agar sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen untuk mendapatkan imbalan dari konsumen. 2.3 Pengertian Manajemen Pemasaran Setelah mengetahui pengertian manajemen dan pemasaran, selanjutnya akan dibahas mengenai manajemen pemasaran. Jika menggabungkan definisi manajemen dan definisi pemasaran maka akan didapat sebuah pengertian dari manajemen pemasaran yaitu sebuah aktivitas penerapan fungsi – fungsi manajemen ke dalam kegiatan penciptaan nilai produk yang ditawarkan kepada konsumen agar secara efektif dan efisien tercapai tujuan yaitu mendapatkan imbalan dari konsumen. Untuk mengetahui dan mendapatkan informasi lebih tepat, berikut adalah beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli mengenai definisi manajemen pemasaran : a. Menurut Sentot Imam Wahjono ( 2010 : 2 ) : “Manajemen Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan pelaksanaan dari bentuk perwujudan, pemberian harga, promosi, dan distribusi dari barang – barang, jasa, dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi”. b. Menurut Suharno dan Yudi Sutarso ( 2009 : 28 ) : “Manajemen Pemasaran merupakan suatu aktivitas yang memanfaatkan fungsi – fungsi dalam manajemen dengan melakukan analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian”. c. Menurut E. Catur Rismiati dan Ig. Bondan Suratno ( 2006 : 32 ) : “Manajemen Pemasaran adalah seni atau ilmu yang diterapkan di dalam pemasaran atau kegiatan yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan manusia berdasarkan keinginan manusia agar dapat efektif dan efisien”. 2.4 Konsep Pemasaran (Core Marketing Concept) Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2006:7) terdapat beberapa hal penting dalam konsep pemasaran (core marketing concept), antara lain: kebutuhan, keinginan, dan permintaan; penawaran pemasaran (barang, jasa, dan pengalaman); nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi, dan relasi; serta pasar. Konsep ini berdasarkan pemahaman yang ada bahwa keberhasilan dan eksistensi perusahaan dalam dunia bisnis bukan bergantung pada apa yang dapat diproduksi perusahaan dan bukan pula oleh keagresifan penjual dalam memasarkan produk-produk perusahaan. Tetapi, keberhasilan dan eksistensi perusahaan ditentukan oleh seberapa mampu perusahaan dalam memahami kebutuhan dan keinginan pelanggannya sehingga dapat menciptakan nilai yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggannya. Konsep pemasaran tersebut dapat dilihat hubungannya satu sama lain dalam gambar di bawah ini Kebutuhan, Keingingan, dan Permintaan Penawaran Pemasaran (barang, jasa, dan pengalaman) Pasar Konsep Pemasaran Pertukaran, transaksi, dan relasi Nilai dan Kepuasan Gambar 2.1 Konsep Pemasaran Sumber: Philip Kotler dan Gary Armstrong (2006) 2.5 Pengertian dan Unsur – Unsur Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan kegiatan pemasaran yang terpadu dan saling menunjang satu sama lain. Keberhasilan perusahaan di bidang pemasaran didukung oleh keberhasilan dalam memilih produk yang tepat, harga yang layak, saluran distribusi yang baik, dan promosi yang efektif. Bauran pemasaran sangat berperan penting, baik bagi pihak perusahaan atau pun pihak konsumen. Bagi pihak perusahaan, maka perusahaan dapat dengan mudah menetapkan produk atau jasa yang akan dijual pada pihak konsumen sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen dengan harga yang sesuai dan dapat dengan mudah menentukan saluran penjualan dan memilih cara promosi yang tepat. Bagi pihak konsumen, bauran pemasaran berperan dalam memberikan informasi mengenai spesifikasi produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan informasi mengenai harga dari produk tersebut. 2.5.1 Pengertian Bauran Pemasaran Berikut beberapa definisi bauran pemasaran ( marketing mix ) yang dikemukakan oleh para ahli : a. Menurut Philip Kotler (2007:23) : “Bauran Pemasaran merupakan sebuah perangkat alat pemasaran (produk,harga, tempat, dan promosi) yang digunakan oleh perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya”. b. Menurut Saladin ( 2006 : 3 ) : “Bauran Pemasaran ( marketing mix ) adalah serangkaian dari variabel pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran”. c. Menurut Lamb, dkk yang diterjemahkan oleh Octaveria ( 2006 : 55 ) : “Bauran Pemasaran merupakan paduan strategi produk, distribusi, promosi, dan penentuan harga yang bersifat unik yang dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju”. Dari ketiga pengertian tersebut penulis mengambil kesimpulan bahwa bauran pemasaran adalah kombinasi unik dari seluruh variabel pemasaran yang mampu dikuasai dan digunakan perusahaan untuk menghasilkan pertukaran yang memuaskan dengan pasar sasaran. 2.5.2 Unsur – Unsur Bauran Pemasaran Sehubungan dengan pengertian bauran pemasaran di atas, Philip Kotler (2007:23) pun menggambarkan keputusan-keputusan yang berhubungan dengan marketing mix yaitu : Bauran Pemasaran Produk Keragaman Produk Kualitas Design Ciri Nama merek Kemasan Ukuran Pelayanan Garansi Imbalan Tempat Saluran pemasaran Cakupan pasar Pengelompokan Lokasi Persediaan Transportasi Pasar Sasaran Harga Daftar Harga Rabat/diskon Potongan harga khusus Periode pembayaran Syarat kredit Promosi Promosi penjualan Periklanan Tenaga penjualan Kehumasan/Public relation Pemasaran langsung Gambar 2.2 Empat Komponen P dalam Bauran Pemasaran Sumber : Philip Kotler (2007) a. Produk (Product) Produk adalah barang atau jasa yang ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapa memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Selain itu produk mempunyai pengertian yang lebih luas dari pada sekedar bentuk fisik, tetapi juga produk tersebut dapat berbentuk barang, jasa, pengalaman, kegiatan, orang, tempat, properti, organisasi, informasi dan ide-ide. Produk ini juga meliputi segala variable yang terdapat didalamnya, seperti keanekaragaman produk, kualitas, desain, bentuk, merek, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi dan imbalan. b. Harga (Price) Harga merupakan sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan suatu produk yang dibuat oleh perusahaan. Menurut konsumen harga yang baik adalah manfaat produk yang didapat lebih besar dibandingkan dengan nilai atas harga produk tersebut. Terdapat beberapa keputusan yang menyangkut harga yaitu daftar harga, rabat, diskon, jangka waktu pembayaran dan syarat kredit. c. Tempat (Place) Tempat menyangkut berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan. Hal ini berhubungan dengan saluran distribusi (marketing channels). Terdapat enam hal keputusan yang berhubungan dengan distribusi ini yaitu saluran yang dipakai, ruang lingkup distribusi, penyortiran, pemilihan lokasi, persediaan dan pengangkutan. d. Promosi (Promotion) Promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran yang sangat besar peranannya. Promosi juga dapat dikatakan sebagai proses berlanjut karena dapat menimbulkan rangkaian kegiatan perusahaan yang berkelanjutan. Kegiatan tersebut terdiri dari periklanan, promosi penjualan, tenaga penjualan, hubungan masyarakat dan pemasaran langsung. 2.6 Pengertian Promosi Seperti telah diuraikan di atas, promosi merupakan suatu aktivitas yang merupakan salah satu bagian yang membentuk suatu bauran pemasaran. Menurut Fandy Tjiptono ( 2008 : 219 ), promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Pentingnya promosi dapat digambarkan lewat perumpamaan bahwa pemasaran tanpa promosi dapat diibaratkan seorang pria berkaca mata hitam yang dari tempat gelap pada malam yang kelam mengedipkan matanya pada seorang gadis cantik di kejauhan. Tak seorangpun yang tahu apa yang dilakukan pria tersebut selain dirinya sendiri. Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi / membujuk, dan / atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Stanton yang dikutip oleh Saladin ( 2006 : 171 ) mengemukakan pengertian promosi sebagai berikut : “Promosi adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran yang didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk perusahaan”. Menurut Dharmesta dan Irawan ( 2005 : 349 ) : “Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran”. Dari beberapa definisi yang dikemukakan di atas penulis menarik kesimpulan bahwa promosi adalah keseluruhan aktivitas yang dilakukan oleh pemasar untuk menyampaikan informasi, mempengaruhi, serta membujuk pasar sasaran agar melakukan pembelian terhadap produk yang dijual perusahaan serta tetap loyal untuk terus membeli produk kepada perusahaan. 2.7 Tujuan Promosi Menurut Fandy Tjiptono ( 2008 : 221 ), tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara rinci tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : a. b. c. Menginformasikan ( informing ), dapat berupa 1. Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru, 2. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk, 3. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar, 4. Menjelaskan cara kerja suatu produk, 5. Menginformasikan jasa – jasa yang disediakan perusahaan, 6. Meluruskan kesan yang keliru, 7. Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli, 8. Membangun citra perusahaan Membujuk pelanggan perusahaan ( persuading ) untuk : 1. Membentuk pilihan merk, 2. Mengalihkan pilihan ke merk tertentu, 3. Mengubah persepsi konsumen terhadap atribut produk, 4. Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga, 5. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga ( salesman ). Mengingatkan ( reminding ), dapat terdiri atas : 1. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat, 2. Mengingatkan pembeli akan tempat – tempat yang menjual produk perusahaan, 3. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan, 4. Menjaga ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan. Misalnya bila pembeli ingin membeli sabun mandi, diharapkan ingatan pertamanya adalah merk Lux. Jika ditinjau dari sudut pandang ilmu ekonomi, maka tujuan promosi adalah menggeser kurva permintaan akan produk perusahaan ke kanan dan membuat permintaan menjadi inelastis ( dalam kasus harga naik ) dan elastis ( dalam kasus harga turun ). Sementara itu Rossiter dan Percy ( dalam Fandy Tjiptono, 2008 ) mengklasifikasikan tujuan promosi sebagai efek dari komunikasi sebagai berikut : a. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan ( category need ). b. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada konsumen ( brand awareness ). c. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk ( brand attitude ). d. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk ( brand purchase intention ). e. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain ( purchase facilitation ). f. Menanamkan citra produk dan perusahaan ( positioning ). Secara singkat promosi berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian akhirnya membeli dan selalu ingat akan produk tersebut. 2.8 Pengertian dan Unsur – Unsur Bauran Promosi ( Promotional Mix ) 2.8.1 Pengertian Bauran Promosi Berikut ini beberapa definisi bauran promosi yang dikemukakan para ahli : a. Menurut Stanton yang dikutip oleh Saladin ( 2006 : 172 ) : “ Bauran Promosi adalah kombinasi dari penjualan tatap muka, periklanan, promosi penjualan, publisitas dan hubungan masyarakat yang membantu pencapaian tujuan perusahaan”. b. Menurut Swastha ( 2005 : 350 ) : “Promotional Mix adalah strategi yang paling baik dari variabel – variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan”. Dari kedua definisi tersebut penulis menarik kesimpulan bahwa promotional mix adalah kombinasi yang paling baik dari penjualan tatap muka, periklanan, promosi penjualan, publisitas, dan hubungan masyarakat untuk mencapai tujuan program penjualan perusahaan. 2.8.2 Unsur –Unsur Bauran Pemasaran Unsur – unsur yang membentuk bauran pemasaran secara tradisional terdiri dari 4 element yaitu periklanan, promosi penjualan, publisitas / hubungan masyarkat, dan personal selling. Namun demikian pemasar modern memandang penjualan langsung ( direct selling ) sebagai salah satu unsur pembentuk bauran promosi yang dapat menjadi media untuk berkomunikasi dengan pasar sasaran mengenai produk yang ditawarkan. Menurut Fandy Tjiptono ( 2008 : 222 - 232 ) unsur – unsur atau tugas khusus yang membentuk bauran promosi adalah sebagai berikut: A. Personal Selling Personal selling adalah komunikasi langsung ( tatap muka ) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. Sifat – sifat personal selling antara lain : 1. Personal Confrontation, yaitu sifat yang memungkinkan adanya hubungan yang hidup, langsung, dan interaktif antara dua orang atau lebih. 2. Cultivation, yaitu sifat yang memungkinkan berkembangnya segala macam hubungan, mulai dari sekedar hubungan jual – beli sampai dengan suatu hubungan yang lebih akrab. 3. Response, yaitu situasi yang seolah – olah mengharuskan pelanggan untuk mendengar, memperhatikan, dan menanggapi. Aktivitas personal selling memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut : 1. Prospecting, yaitu mencari pembei dan menjalin hubungan dengan mereka. 2. Targeting, yaitu mengalokasikan kelangkaan waktu penjual demi pembeli. 3. Communicating, yaitu memberi informasi mengenai produk perusahaan kepada pelanggan. 4. Selling, yakni mendekati, mempresentasikan dan mendemonstrasikan, mengatasi penolakan, serta menjual produk kepada pelanggan. 5. Servicing, yakni memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada pelanggan. 6. Information Gathering, yakni melakukan riset dan intelijen pasar. 7. Allocating, yaitu menentukan pelanggan yang akan dituju. Tabel 2.1 Alternatif – Alternatif Personal Selling Personal Selling Presentasi Penjualan Pertemuan Penjualan Keunggulan Tatap muka langsung dan tanya jawab. Program Insentif Lebih bersifat personal. Contoh / Sampel Lebih detail dalam Pasar malam dan Pameran penjelasan. Karena sales man selalu diberikan target, maka Kelemahan Jangkauan calon pembeli tidak luas. Menghabiskan waktu yang lama untuk memasarkan produk untuk beberapa orang saja. Kesan negatif yang sudah sangat cepat dalam terlanjur ada di benak meningkatkan penjualan masyarakat tentang produk. pkerjaan seorang sales man Cara yang paling tepat untuk mendapatkan konsumen yang akan loyal dengan perusahaan. yang sering kali mengganggu. Sangat tergantung akan kecakapan sales man. Follow up yang harus terus menerus dilakukan sangat membuang waktu dan biaya. B. Mass Selling Merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Ada dua bentuk utam mass selling yaitu : 1. Periklanan Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungang suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian. American Marketing Association seperti yang dikutip oleh Fandy Tjiptono ( 2008 : 236 ) mendefinisikan iklan sebagai : “Semua bentuk bayaran untuk mempresentasikan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara non personal oleh sponsor yang jelas”. Iklan memiliki empat fungsi utama, yaitu menginformasikan khalayak mengenai seluk – beluk produk ( informating ), mempengaruhi khalayak untuk membeli ( persuading ), dan menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak ( reminding ), serta menciptakan suasana yang menyenagkan sewaktu khalayak menerima dan mencerna informasi ( entertaining ). Suatu iklan memiliki sifat – sifat sebagai berikut : a. Public Presentation, iklan memungkinkan setiap orang menerima pesan yang sama tentang produk yang diiklankan. b. Pervasiveness, pesan iklan yang sama dapat diulang – ulang untuk memantapkan penerimaan informasi. c. Amplified Expresiveness, iklan mampu mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui gambar dan suara untuk menggugah dan mempengaruhi perasaan khalayak. d. Impersonality, iklan tidak bersifat memaksa khalayak untuk memperhatikan dan menanggapinya, karena merupakan komunikasi yang monolog ( satu arah ). 2. Publisitas Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang, dan jasa secara non personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu. Publisitas merupakan pemanfaatan nilai – nilai berita yang terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan. Dibandingkan dengan iklan, publisitas mempunyai kredibilitas yang lebih baik, karena pembenaran ( baik langsung maupun tidak langsung ) dilakukan oleh pihak lain selain pemilik iklan. Di samping itu karena pesan publisitas dimasukkan dalam berita atau artikel koran, tabloid, majalah, radio, dan televisi, maka khalayak tidak memandangnya sebagai komunikasi promosi. Tabel 2.2 Alternatif – Alternatif Mass Selling Mass Selling Keunggulan Iklan cetak dan siaran Jangkauan sangat luas. Packaging-outer Pesan sangat mudah Packaging-inserts untuk masuk ke dalam Film benak konsumen. Brosur dan buklet Poster dan selebaran Direktori Cetak ulang iklan Billboard Tidak monoton dalam menyampaikan pesan. Banyak media yang dapat dipergunakan. Dapat dengan cepat Kelemahan Informasi tentang produk tidak detail. Biaya yang mahal untuk membuat dan menerbitkan. Harus didukung dengan kreativitas tinggi. Risiko besar jika terjadi kesalahan karena Display signs membangun citra produk berhubungan langsung Point-of-purchase dan perusahaan. dengan citra produk di mata masyarakat luas. displays Bahan audiovisual Simbol dan logo Publikasi Donasi dan sponsor C. Promosi Penjualan Promosi penjualan adalah bentuk persuasu langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapa diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan / atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya), atau mengupayakan kerja sama yang lebih erat dengan pengecer. Sifat – sifat yang terkandung dalam promosi penjualan, di antaranya adalah komunikasi, insentif, dan undangan ( invitation ). Sifat komunikasi mengandung arti bahwa promosi penjualan mampu menarik perhatian dan member informasi yang memperkenalkan pelanggan pada produk. Sifat insentif yaitu memberikan keistimewaan dan rangsangan yang bernilai bagi pelanggan. Sedangkan sifat undangan adalah mengundang khalayak untuk membeli saat itu juga. Promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan yang ungun dicapai. Pengelompokkan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Customer promotion yaitu promosi penjualan yang bertujuan merangsana / mendorong pelanggan untuk membeli. 2. Trade promotion yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk mendorong / merangsang pedagang grosir, pengecer, eksportir, dan importer untuk memperdagangkan barang / jasa dari sponsor. 3. Sales-force promotion yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi armada penjual. 4. Business promotion yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontak hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama, dan „ mendidik ‟ pelanggan. Tabel 2.3 Alternatif – Alternatif Promosi Penjualan PROMOSI PENJUALAN KEUNGGULAN Kupon Mendorong dukungan pengecer. Deals Mengurangi risiko konsumen. Premium ( diskon ) Konsumen menyukai barang yang gratis atau memperoleh potongan harga. Kontes Undian ( sweepstakes ) Mendorong keterlibatan konsumen terhadap produk. Konsumen lebih sering menggunakan produk dan menyimpannya . KELEMAHAN Konsumen menunda pembelian. Konsumen menunda pembelian; Mengurangi product value. Konsumen membeli hanya karena diskonnya bukan karena produknya. Memerlukan pemikiran yang kreatif dan analitis. Penjualan menurun setelah masa undian berakhir. Sampel Risiko kecil bagi konsumen yang mencoba produk baru . Biaya tinggi bagi perusahaan. Trading stamps Membantu dalam menciptakan loyalitas. Biaya tinggi bagi perusahaan. Point-of-purchase displays Memberikan penampilan produk yang baik. Sulit meminta pengecer untuk menempatkan produk pada tempat yang ramai dilalui pelanggan. Potongan rabat Efektif untuk merangsang permintaan. Mudah ditiru; Mengurangi perceived product value. D. Public Relations Public Relations merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Kelompok – kelompok yang dimaksud adalah mereka yang terlibat, mempunyai kepentingan, dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Kelompok – kelompok 33 tersebut bias terdiri atas karyawan dan keluarganya, pemegang saham, pelanggan, khalayak / orang – orang yang tinggal di sekitar organisasi, pemasok, perantara, pemerintah, serta media massa. Kegiatan – kegiatan public relations meliputi hal – hal berikut : 1. Press Relations Tujuan hubungan dengan pers adalah untuk memberikan informasi yang pantas / layak dimuat di surat kabar agar dapat menarik perhatian public terhadap seseorang, produk, jasa, atau organisasi. 2. Product Publicity Aktivitas ini meliputi berbagai upaya untuk mempublikasikan produk – produk tertentu. 3. Corporate Communication Kegiatan ini mencakup komunikasi internal dan eksternal, serta mempromosikan pemahaman tentang organisasi. 4. Lobbying Merupakan usaha untuk bekerja sama dengan pembuat undang – undang dan pejabat pemerintah sehingga perusahaan mendapatkan informasi – informasi penting yang berharga. Bahkan kadang kala juga dimaksudkan untuk mempengaruhi keputusan yang akan diambil. 5. Counseling Aktivitas ini dilakukan dengan jalan memberi saran dan pendapat kepada manajemen mengenai masalah – masalah yang berkaitan dengan public dan mengenai posisi dan citra perusahaan. Tabel 2.4 Alternatif – Alternatif Public Relations Public Relations Konferensi pers Keunggulan Merupakan cara yang Kelemahan Berpotensi besar Pidato paling tepat untuk menimbulkan Seminar membangun dan kekacauan pada saat Laporan Tahunan meningkatkan citra tidak direncanakan Lobbying produk dan perusahaan. secara teratur. Peringatan peristiwa tertentu Aktivitas layanan masyarakat E. Tidak hanya Sulit untuk mengatur memberikan massa yang keuntungan bagi membludak. perusahaan namun bagi Melibatkan banyak masyarakat secara pihak lain di luar langsung. perusahaan. Direct Marketing Direct Marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang lokasi. Dalam direct marketing, komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan – pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon, pos atau dengan datang langsung ke tempat pemasar. Teknik ini berkembang sebagai respon dari demasifikasi ( pengecilan ) pasar, di mana semakin banyak ceruk pasar ( niche market ) dengan kebutuhan serta pilihan yang sangat individual. Di satu sisi, dengan berkembangnya sarana transportasi dan komunikasi mempermudah kontak dan transaksi dengan pasar, di mana perusahaan relatif mudah mendatangi langsung calon pelanggan. Banyak wanita yang bekerja juga turut andil bagi perkembangan direct marketing, karena semakin kurangnya waktu mereka untuk berbelanja. Faktor lain yang mendorong pertumbuhan direct marketing adalah panjangnya antrian di kasir sehingga konsumen harus sabar menunggu sekian lama baru dilayani, padahal mereka diburu waktu. Melalui direct marketing, konsumen dapat memperoleh manfaat berupa penghematan waktu dalam berbelanja dan bahkan dapat berbelanja secara rahasia. Sementara itu bagi penjual, manfaat yang diperoleh adalah dapat memilih calon pembeli secara selektif, dapat menjalin hubungan jangka panjang dengan pelanggannya, dan memperoleh peluang baru yang menguntungkan. Tabel 2.5 Alternatif – Alternatif Direct Marketing Direct Marketing Katalog Keunggulan Kelemahan Langsung menjangkau Sangat tergantung akan Surat konsumen tanpa kepercayaan antara Telemarketing melalui perantara atau produsen dan Electronic Shopping pengecer. konsumen. Kiosk Shopping TV direct response Menghemat biaya promosi. Sulit untuk menggambarkan Cara yang paling produk secara detail efektif untuk dalam sebuah media newspaper direct mengukur response yang terbatas. response marketing masyarakat terhadap marketing Radio,magazine, produk. Menuntut konsumen untuk mengetahui terlebih dahulu akan kebutuhannya. 2.9 Startegi Bauran Promosi Menurut Fandy Tjiptono ( 2008 : 235 ), strategi bauran promosi adalah strategi yang dibuat sebagai upaya memberikan distribusi yang optimal dari setiap metode promosi. Tugas tersebut tidaklah mudah menginga efektivitas masing – masing metode berbeda dan yang paling repot, setiap metode kadang – kadang tumpang tindih ( overlap ) dengan metode yang lain. Berikut ini adalah faktor – faktor yang menentukan bauran promosi. 1. Faktor Produk Yaitu dengan mempertimbangkan karakteristik dan cara produk itu dibeli, dikonsumsi, dan dipersepsikan. 1.1 Apabila produk itu adalah produk industry yang bersifat sangat teknis, personal selling paling tepat untuk mempromosikannya, karena penjual harus memberikan penjelasan – penjelasan teknis dan menjawab pertanyaan – pertanyaan pelanggan. Sebaliknya untuk produk konsumen ada beberapa pendekatan. Untuk convenience product yang sifat distribusinya intensif, mass selling adalah metode promosi yang efektif. Untuk shopping product yang mana pembeli harus memilih, perusahaan harus menggunakan promosi penjualan. Sedangkan untuk specility product dan onsought product, perusahaan harus menggunakan personal selling. 1.2 Apabila pelanggan memandang risiko pembelian suatu produk tinggi, penekanan promosi adalah pada personal selling. 1.3 Untuk produk – produk yang tahan lama ( durable goods ), karena lebih jarang dibeli daripada produk – produk yang tidak tahan lama ( nondurable goods , dan memerlukan komitmen tinggi terhadap sumber – sumber, maka personal selling lebih efektif daripada iklan. 1.4 Untuk produk – produk yang dibeli dalam jumlah kecil dan seing dibeli ( membutuhkan pengambilan keputusan yang rutin, perusahaan harus lebih memilih iklan daripada personal selling ) 2. Faktor Pasar 2.1 Tahap – tahap Product Life Cycle ( PLC ). Pada tahap perkenalan, penekanan utama untuk produk konsumen adalah pada iklan, guna menginformasikan keberadaan produk dan menciptakan permintaan awal, yang didukung oleh personal selling dan promosi penjualan. Untuk produk industrial, hanya personal selling yang cocok untuk tahap ini. Pada tahap pertumbuhan, karena adanya peningkatan permintaan dan masuknya pesaing ke dalam industri, maka bagi produk konsumsi metode – metode promosinya harus digeser pada iklan saja. Di lain pihak, iklan dan personal selling digunakan untuk produk industry pada tahap ini. Pada tahap kedewasaan, iklan dan promosi penjualan dibutuhkan untuk membedakan produk perusahaan ( produk konsumen ) dari milik pesaing, sedangkan personal selling semakin intensif dilakukan untuk mempromosikan produk industrial. Dan pada tahap penurunan, promosi penjualan mungkin diperlukan untuk memperlambat penurunan penjualan produk. 2.2 Pada produk – produk tertentu, jika pangsa pasarnya tinggi, perusahaan harus menggunakan iklan dan personal selling bersama – sama, karena pangsa pasar yang tinggi menunjukkan perusahaan melayani beberapa segmen dan saluran distribusi ganda. Sebaliknya, jika pangsa pasarnya rendah, penekanan hendaknya diberikan pada iklan atau personal selling ( tergantung pada produknya ). 2.3 Iklan lebih cocok digunakan di dalam industry yang jumlah perusahaannya sedikit. Hal ini dikarenakan iklan yang besar – besaran dapat menjadi hambatan masuk ke dalam industry, dan iklan yang besar – besaran tersebut dapat digunakan sebagai jaminan kualitas produk dan mengurangi ketidakpastian pelanggan terhadap produk baru. 2.4 Apabila persaingan sangat ketat, ketiga metode promosi ( personal selling, mass selling, dan promosi penjualan ) dibuthkan untuk mempertahankan posisi produk. Sebaliknya pada persaingan yang terbatas, penekanan promosi dapat hanya pada mass selling atau personal selling saja. 2.5 Secara hipotesis iklan lebih tepat untuk produk – produk yang memiliki permintaan laten. Namun jika permintaan terbatas dan diharapkan tidak bertambah, maka iklan hanya merupakan suatu pemborosan. 3. Faktor Pelanggan 3.1 Pelanggan rumah tangga lebih mudah dipikat dengan iklan, karena untuk mencapai mereka metode tersebut paling murah, sedangkan jika sasaran yang dituju adalah pelanggan industry, maka perusahaan harus menggunakan personal selling agar dapat memberi penjelasan – penjelasan dan jasa – jasa tertentu yang berkaitan dengan produk. Dalam hal sasarannya adalah armada penjual, maka promosi penjualan merupakan merode yang paling baik untuk memotivasi mereka. Sementara itu jika sasaran promosi adalah perantara, maka personal selling dan mass selling berguna bagi perusahaan untuk memberi informasi dan bantuan agar dapat menjual produk perusahaan dengan baik. Dalam kaitannya dengan pasar yang dituju, ada dua strategi yang dapat digunakan, yaitu : 3.1.1 Push strategy, yaitu aktivitas promosi produsen kepada perantara ( biasanya dengan personal selling dan trade promotion ), dengan tujuan agar para perantara itu memesan, kemudian menjual, serta mempromosikan produk yang dihasilkan perusahaan. 3.1.2 Pull strategy, yaitu aktivitas promosi produsen kepada komsumen akhir ( biasanya dengan iklan dan consumer promotion ), dengan tujuan agar mereka mencarinya pada para perantara, yang pada gilirannya kemudian perantara memesan produk yang dicari konsumen kepada produsen. 3.2 Personal selling lebih baik digunakan pada geografis pasar yang kecil dan penduduknya padat. Sebaliknya jika geografis pasar semakin luas dan penduduknya jarang, iklanlah yang lebih sesuai. 3.3 Tahap – tahap kesiapan pembeli. Pada tahap – tahap awal kesiapan pembeli, peranan mass selling lebih penting. Sedangkan pada tahap – tahap akhir, sales promotion dan personal selling harus lebih dititikberatkan. 4. Faktor Anggaran Jika perusahaan memiliki dan promosi yang besar, maka peluangnya untuk menggunakan iklan yang bersifat nasional juga besar. Sebaliknya bila dana yang tersedia terbatas, maka perusahaan dapat memilih personal selling, promosi penjualan, atau iklan bersama di dalam wilayah local atau regional. 5. Faktor Bauran Pemasaran 5.1 Harga yang tinggi sering dianggap pelanggan berkorelasi positif dengan kualitas yang juga tinggi. Dalam kasus demikian, maka penggunaan iklan lebih tepat untuk mengkomunikasikan kualitas dari produk – produk yang harganya mahal. 5.2 Jika pendistribusian dilakukan secara langsung, maka karakteristiknya mensyaratkan penggunaan personal selling, sedangkan bila secara tidak langsung, maka dibutuhkan iklan karena terbatasnya jumlah armada penjual yang dipakai. 5.3 Sebagaimana halnya dengan produk, merk juga memiliki daur hidup. Pada tahap perkenalan, suatu merk baru memerlukan iklan yang gencar untuk memperkenalkannya. Memasuki tahap pertumbuhan, iklan harus dikombinasikan dengan personal selling. Setelah tahap ini segala aktivitas promosi mulai menurun, sehingga pada tahap kedewasaan pemasar dapat menerapkan life-extension strategy, harvest, atau memperkenalkan merk baru lagi.