BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Berita Pers Rencana Investasi Semester I 2015 Meningkat Pesat Jakarta, 23 Juli 2015 – Keunggulan kompetitif dari sumber daya dan potensi pasar yang ada saat ini, membuat Indonesia menjadi salah satu negara tujuan utama investor untuk menanamkan modalnya. Hal ini dapat dilihat dari data rencana investasi berdasarkan Izin Prinsip Penanaman Modal yang dikeluarkan selama periode Semester I (Januari – Juni) 2015. Untuk Semester I 2015, ada 5.032 proyek yang telah mendapatkan Izin Prinsip Penanaman Modal (IP), dengan total nilai rencana sebesar Rp. 721.9 triliun, dimana dari nilai total tersebut, Rp. 189.2 triliun adalah Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN), sedangkan Penanam Modal Asing (PMA) adalah Rp. 532.7 triliun. Rencana investasi semester I 2015 tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 40% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp. 517.1 triliun. “Dengan tetap tingginya rencana investasi selama semester I 2015, hal ini memperlihatkan minat investasi di Indonesia masih cukup besar. Dengan implementasi kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat di BKPM dan penyederhanaan perizinan yang dilakukan baik berkoordinasi dengan Kementerian Lembaga terkait maupun Pemerintah Daerah, serta dengan akan segera dimulainya realisasi beberapa proyek infrastruktur, diharapkan target realisasi investasi selama 2015 yang sebesar Rp. 519,5 triliun akan dapat tercapai,“ ungkap Franky. Untuk PMDN, sektor yang menjadi penyumbang terbesar dari rencana investasi adalah: Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran (Rp. 52.0 trilliun); Industri Mineral Non Logam (Rp. 18.1 trilliun); Industri Kimia Dasar, Barang, Kimia dan Farmasi (Rp. 15.9 triliun); Industri Makanan (Rp. 13.2 trilliun); dan Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi (Rp. 13.0 trilliun). Sedangkan untuk PMA adalah: Listrik, Gas dan Air (US$ 23.8 miliar); Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran (US$ 4.4 miliar); Tanaman Pangan dan Perkebunan (US$ 3.0 milliar); Industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan Farmasi (US$ 2.4 milliar); serta Industri Logam Dasar, Barang Logam, Mesin dan Elektronik (US$. 1.4 milliar). Sedangkan untuk 5 besar negara asal dengan rencana investasi terbesar berturutturut adalah: Republik Rakyat Tiongkok (US$ 10.7 milliar); British Virgin Islands (US$ 4.9 milliar); Malaysia (US$ 3.6 milliar); Singapura (US$ 3.2 milliar); dan Jepang (US$ 2.3 milliar). 1 Dengan infrastruktur yang memadai serta jumlah tenaga yang memiliki keterampilan, Pulau Jawa masih menjadi magnet utama bagi para investor, baik asing maupun dalam negeri. Hal ini dapat dilihat dari jumlah proyek yang direncanakan akan dilaksanakan di Pulau Jawa, yaitu sebanyak 3.324 proyek, atau sebanyak 66% dari total rencana proyek semester I 2015. Sedangkan rencana nilai investasi untuk Pulau Jawa adalah Rp. 340.0 trilliun atau 47% dari total rencana investasi semester I 2015 yang sebesar Rp. 721.9 trilliun. Untuk 5 Provinsi dengan jumlah rencana investasi PMDN adalah: Bali (Rp. 30.0 trilliun); Banten (Rp. 23 trilliun); Jawa Barat (Rp. 23 trilliun); Sulawesi Tengah (Rp. 21 trilliun); dan Jawa Timur (Rp. 19 trilliun). Sedangkan rencana investasi PMA adalah: Jawa Barat (US$ 8.1 milliar); Jawa Timur (US$ 5.7 milliar); Kalimantan Timur (US$ 4.8 milliar); Sulawesi Selatan (US$ 4.6 milliar); dan DKI Jakarta (US$ 4.2 milliar). Proyek – proyek investasi PMDN dan PMA yang Izin Prinsip Penanaman Modal terbit pada periode Januari – Juni 2015, direncanakan (apabila proyek selesai dibangun dan sudah mulai produksi komersial) akan dapat menyerap tenaga kerja Indonesia langsung sebanyak 611.156 orang, dengan rincian oleh PMDN sebanyak 413,049 orang dan oleh PMA sebanyak 198.107 orang. Mengingat potensi penyerapan tenaga kerja proyek-proyek investasi PMDN dan PMA cukup besar, maka hal ini dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya usaha-usaha penunjang dan pendukung, serta usaha-usaha hulu dan usaha-usaha hilir, mendorong percepatan pembangunan dan meningkatkan perekonomian daerah serta ikut membangun daerah-daerah yang terisolasi, diharapkan peran serta masyarakat, pemerintah pusat dan daerah untuk ikut membantu dan memfasilitasi percepatan realisasi investasi atas rencana investasi tersebut. “Agar dapat terealisasinya rencana investasi PMA dan PMDN, serta meningkatkan minat investasi di wilayah luar Jawa, Pemerintah terus berupaya menciptakan iklim investasi yang semakin kondusif, antara lain adalah dengan menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 2015 tentang Fasilitas Pajak Penghasilan (Tax Allowance) untuk Penanaman Modal di Bidang-Bidang Usaha Tertentu dan/atau di DaerahDaerah Tertentu, yang akan diikuti dengan penyempurnaan ketentuan mengenai Tax Holiday, sehingga diharapkan akan mempercepat realisasi investasi atas rencana investasi proyek-proyek besar yang telah disetujui oleh Pemerintah,” ungkap Franky atas indikasi tetap tingginya pertumbuhan rencana investasi. Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi: M.M. Azhar Lubis Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Jl. Jend. Gatot Subroto 44, Jakarta 12190, Indonesia Telepon: 021-5252008 ext.7001 HP: 08159525035 e-mail : [email protected] 2