PUTUSAN Nomor 20/Merek/2003/PN.Niaga.Jkt.Pst. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Niaga Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata Niaga telah menjatuhkan Putusan sebagai berikut dalam perkara antara : YAYASAN TRISAKTI, suatu yayasan yang didirikan menurut hukum Republik Indonesia, yang dalam hal ini diwakili oleh K. SINDHUNATHA, S.H. dan Ir. M.A. WARGA DALEM, MSc. masing-masing dalam jabatannya selaku Ketua dan Sekretaris YAYASAN TRISAKTI, berkedudukan di JL. Kyai Tapa No.1, Grogol, Jakarta Barat 11440, yang domisili hukum dikantor kuasanya FRANS WINART A & PARTNERS, Advokat dan Pengacara yang beralamat di Kompleks Bukit Gading Mediterania, Boulevar Bukit Gading Raya Blok A 16-17, Kelapa Gading Permai, Jakarta 14240, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 18 Maret 2003, untuk selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT; LAWAN 1. 2. 3. Prof. Dr. Thoby Mutis, selaku pribadi yang beralamat di JI. Kecubung V No.1 0, Duren Sawit, Jakarta 13440; selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT ; Ir. Hendro Yassin, MSc., Ph.D, selaku pribadi maupun selaku Pelaksana Harian Direktur Program pascasarjana Universitas Trisakti, dengan alamat JI. Kebon Jeruk I Blok A2 No. 21 Jakarta Barat, untuk selanjutnya disebut sebagai TURUT TERGUGATI; Ir. Asri N.I. Adjidarmo, M.S, selaku pribadi maupun selaku Koordinator/Penanggung jawab Penyelenggaraan Penerimaan Mahasiswa Baru T.A. 2003/2004, Universitas Trisakti, dengan alamat JI. Bendi Besar Kav. BII No. 28, Tanah Kusir, Jakarta Selatan, untuk selanjutnya disebut sebagai TURUT TERGUGAT II ; Untuk selanjutnya TURUT TERGUGAT 1 dan TURUT TERGUGAT II secara bersama-sama disebut sebagai PARA TURUTTERGUGAT; PENGADILAN NIAGA Tersebut ; Telah membaca berkas perkara yang bersangkutan; Telah mendengar pihak yang berperkara ; TENTANG DUDUKNYA PERKARA Menimbang, bahwa Penggugat melalui surat gugatan tertanggal 06 Nopember 2002 yang diterima dan terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada tanggal 01 April 2003 dibawah Register Perkara Nomor 20/Merek/2003/PN.JKT.PST, telah mengemukakan gugatan yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa PENGGUGAT adalah pemilik dan pemegang hak khusus untuk merek atas logo TRISAKTI yang sah di wilayah Republik Indonesia berdasarkan Sertifikat Merek yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek pad a Kantor Merek, Direktorat Jenderal Hak atas Kekayaan Intelektual cq. Departemen Kehakiman Republik Indonesia (untuk selanjutnya disebut "Dirjen HAKI") di bawah No. 388900 tertanggal 12 September 1997 dalam kelas 41 (Bukti P-1). Sebagai pemilik dan pemegang merek atas logo TRISAKTI yang sah maka PENGGUGAT berhak menggunakan merek atas logo TRISAKTI tersebut dalam kelas 41 untuk jenis jasa pendidikan tinggi dengan program studi: Profesional, ijasah Diploma III dan IV, akademik, ijasah Sarjana (S 1), Pascasarjana (S2) dan Doktor (S3). Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek (selanjutnya disebut "UU Merek") yang berbunyi sebagai berikut: 2. "Hak atas merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada pemilik merek yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri merek tersebut atau memberikan ijin kepada pihak lain untuk menggunakannya" ; Bahwa dengan demikian jelas PENGGUGA T adalah satu-satunya pemilik dan pemegang hak merek atas logo TRISAKTI yang sah, yang diberi hak secara eksklusif oleh Negara untuk menggunakan merek atas logo TRISAKTI di wilayah Republik Indonesia dan kepemilikan atas logo TRISAKTI tersebut berhak mendapatkan perlindungan hukum; Bahwa kepemilikan merek atas logo Trisakti PENGGUGAT berdasarkan Sertifikat Merek yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek pada Kantor Merek, Direktorat Jenderal Hak atas Kekayaan Intelektual cq. Departemen Kehakiman Republik Indonesia, di bawah No. 388900 tertanggal 12 September 1997 dalam kelas 41 (vide Bukti P-1) telah pula dikuatkan oleh Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat vana telah memcunvai kekuatan hukum tetac (in kracht van gewijsde) tanggal 16 Januari 2003 dengan register perkara No. 49/MEREK/2002/PN.NIAGA.JKT.PST di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, yang dalam salah satu pertimbangannya pada halaman 27 alinea terakhir (Bukti P-2), menyatakan sebagai berikut: "Bahwa berdasar ketentuan pasal 1 angka 1 Undang-Undang Merek yang dimaksud "merek adalah tanda berupa gambar, nama, kala, huruf-huruf angkaangka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa "; Bahwa yang dipermasalahkan dalam perkara ini adalah logo atau lambang Universitas Trisakti, dimana telah menjadi fakta hukum dan tidak perlu dibuktikan lagi bahwa Universitas Trisakti merupakan suatu lembaga Perguruan Tinggi penyelenggara pendidikan tinggi (pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi daripada pendidikan menengah dijalur pendidikan sekolah); Bahwa dari fakta hukum di atas maka Universitas Trisakti dapat digolongkan kedalam suatu lembaga yang bergerak dibidang jasa, yaitu jasa pendidikan, sehingga Logo Universitas Trisakti berupa gambar Trisula, terdaftar dalam Sertifikat Merek Nomor Pendaftaran 388900, Tertanggal 12 September 1997, termasuk llengertian merek menurut Dasal1 Undana-Undana Merek. II ; Bahwa pada halaman 29, alinea ke-6 dari Pertimbanaan Hukum dalam Putusan Pengadilan Niaaa Dada Pengadilan Neaeri Jakarta Pusat tanggal 16 Januari 2003 dalam perkara perdata merek No. 49/MEREK/2002/PN.NIAGA.JKT.PST di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde) (vide Bukti P-2), juga menyatakan dengan tegas sebagai berikut, "Menimbang, bahwa dari dua versi hukum tersebut di atas, Pengadilan mempertimbangkan sebagai berikut : Bahwa Pasal 3 Undang-Undang Merek menyebutkan bahwa "Hak atas merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada pemilik merek yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri merek tersebut atau memberikan iiin kepada pihak lain untuk menaaunakannva." ; 3. Bahwa berdasar ketentuan tersebut Penaauaat (Kursif kami = Yavasan Trisakti) sebaaai Demilik merek atas lambang/logo Trisakti memDunvai hak untuk menaaunakan sendiri merek tersebut atau memberikan iiin kepada pihak lain untuk menaaunakannya: II : Bahwa selanjutnya PENGGUGAT melihat dan membaca pengumuman di surat kabar/harian ada pihak atau orang yang telah menggunakan dan/atau mencantumkan merek atas logo TRISAKTI, atau setidak-tidaknya merek atas logo TRISAKTI yang mempunyai persamaan pad a pokoknya atau keseluruhannya dengan merek atas logo TRISAKTI, tanpa hak dan/atau tanpa seijin PENGGUGAT sebagai pemilik dan pemegang hak yang sah untuk merek atas logo TRISAKTI tersebut, yang dilakukan oleh TERGUGA T yang mengaku sebagai Rektor Universitas Trisakti padahal menurut Statuta Universitas Trisakti Tahun 2001 (selanjutnya disebut "Statuta 2001"), Pasal 30 ayat (5) (Bukti P-3), jabatan TERGUGAT sebagai Rektor Universitas Trisakti sudah berakhir tanggal 9 September 2002 dan dibantu PARA TURUT TERGUGAT, yaitu sebagai berikut: a. Iklan Pengumuman Penerimaan Mahasiswa Baru Program Pascasarjana tahun akademik 2002/2003 gelombang 2, yang ditandatangani oleh TERGUGAT dan TURUT TERGUGAT I, tanggal 6 Januari 2003 di Harian Kompas (Bukti P-4); b. Iklan Pengumuman Penerimaan Mahasiswa Baru Periode 2003/2004 tanggal 2 Pebruari 2003 di Harian Kompas, yang ditandatangani oleh TERGUGAT dan TURUT TERGUGAT II, atas nama dari yang menamakan dirinya Universitas Trisakti, Badan Hukum Pendidikan, Akta Notaris No. 27, tanggal 29 Agustus 2002 (Bukti P-5) yang telah ditolak permohonannya c. 4. 5. untuk menjadi badan hokum oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia melalui surat tanggal 8 Oktober 2002, No. C.HT.01.10-18. (Bukti P-7) dan Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 16 Januari 2003 No. 49/MEREK/2002/PN.NIAGA.JKT.PST di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde) (vide Bukti P-2); Iklan Pengumuman Penerimaan Mahasiswa Baru 2003/2004 tanggal19 Maret 2003 di Harian Sinar Harapan, yang ditandatangani oleh TERGUGAT dan TURUT TERGUGAT II (Bukti P-6); Bahwa dengan demikian perbuatan yang dilakukan oleh TERGUGAT dan dibantu PARA TURUT TERGUGAT tersebut di atas jelas-jelas telah melanggar ketentuan Pasal 3 UU Merek yang menentukan bahwa TERGUGA T harus memperoleh ijin dan/atau persetujuan terlebih dahulu dari PENGGUGAT untuk dapat mempergunakan merek atas logo TRISAKTI, atau setidak-tidaknya merek atas logo TRISAKTI yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek atas logo TRISAKTI milik PENGGUGAT ; Bahwa akibat perbuatan tanpa hak yang dilakukan oleh TERGUGAT dibantu PARA TURUT TERGUGAT dengan menggunakan merek atas logo TRISAKTI tanpa seijin PENGGUGAT tersebut di atas (Vide Bukti P-4, P-5 dan P-6), jelas-jelas sangat merugikan PENGGUGAT, baik secara materiil maupun immateriil, sehingga sesuai dengan ketentuan Pasal 76 jo. pasa! 3 UU Merek maka PENGGUGAT berhak mengajukan gugatan ganti rugi dan/atau penghentian semua perbuatan yang berkaitan dengan penggunaan merek atas logo TRISAKTI melalui Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Adapun Pasal 76 UU Merek tersebut berbunyi sebagai berikut : "(1) Pemilik Merek terdaftar dapat mengajukan gugatan terhadap pihak lain yang secara tanpa hak menggunakan Merek yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya untuk barang atau jasa. yang sejenis, berupa : a. gugatan ganti rugi; dan/atau b. penghentian semua perbuatan yang dengan penggunaan Merek Tersebut ; (2) Gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan kepada Pengadilan Niaga" ; Bahwa selain itu, perbuatan pelanggaran merek atas logo Trisakti yang dilakukan oleh TERGUGAT dibantu TURUT TERGUGAT II dengan mengatasnamakan Badan Hukum Pendidikan Universitas Trisakti (vide Bukti P-5) merupakan tindakan TERGUGA T dalam kapasitasnya selaku pribadi. Hal ini sudah menjadi fakta hukum karena status Badan Hukum Pendidikan Universitas Trisakti dengan tegas telah ditolak berdasar Surat dari Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia tertanggal 8 Oktober 2002, No. C.HT.01.1018, Perihal Permohonan Pengesahan Akta Pendirian Badan Hukum Pendidikan, yang ditujukan kepada kantor Edi Priyono, S.H., Notaris di Jakarta (vide Bukti P- 7) yang isinya antara lain menyatakan sebagai berikut : "...permohonan saudara vang memohon pengesahan akta pendirian Universitas Trisakti sebagai badan hukum pendidikan yang dimuat dalam akta Nomor 27 tanggal 29 Agustus 2002, dibuat dihadapan Notaris Edi Priyono, S.H. di Jakarta yang permohonan pengesahannya diajukan ke Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI pada tanggal 30 Agustus 2002 dan diterima pada tanggal 2 September 2002, karena bukan ienis perkumpulan berbadan hukum dan bukan pula vavasan. maka permohonan Saudara tidak dapat diterima." ; Bahwa atas dasar Surat dari Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia tersebut, Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam perkara perdata merek No.49/MEREK/2002/PN.NIAGA.JKT.PST di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (vide Bukti P-2), dalam Pertimbangan Hukum dalam putusannya tanggal 16 Januari 2003 yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde), di halaman 28, alinea ke-5 dan ke-6 (vide Bukti P-2), telah menguatkan kembali penolakan dari Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia tersebut perihal status Badan Hukum Pendidikan Universitas Trisakti, yang selengkapnya berbunyi sebagai berikut : "Bahwa sesuai bukti Penggugat bertanda P-23 berupa Surat Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan HAM No. C.HT.01.10-18, nomor tanggal 8 Oktober 2002, perihal Permohonan pengesahan Akta Pendirian Universitas Trisakti sebagai badan hukum tidak dapat diterima, sehingga Universitas Trisakti bukanlah badan hukum ; Bahwa oleh karena Universitas Trisakti bukan merupakan badan hukum, maka yang dapat digugat adalah perorangan vang dapat dimintakan pertanggungjawaban baik secara pribadi maupun dalam kapasitas jabatannva di Universitas Trisakti,"; Berdasarkan uraian di atas, maka sangat jelas bahwa tindakan TERGUGAT yang mempergunakan merek alas logo Trisakti yang memiliki persamaan pada pokoknya dan/atau persamaan pada keseluruhannya yang mana pemakaian tersebut tanpa seijin dari PENGGUGAT sebagai pemilik satu-satunya merek atas logo Trisakti yang sah dan dilindungi oleh Negara merupakan tindakan TERGUGAT dalam kapasitasnya selaku pribadi karena menurut Statuta Tahun 2001. Pasal 30 avat (5) (vide Bukti P-3) masa jabatan TERGUGAT selaku Rektor Universitas Trisakti periode 1998-2002 telah berakhir tanggal 9 September 2002 (vide Bukti P-3, Statuta 2001, C.q. Pasal 30 ayat (5) dan juga berdasarkan hukum keberadaan Badan Hukum Pendidikan Universitas Trisakti tidak pernah ada karena telah ditolak oleh Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan kemudian TERGUGA T juga telah diberhentikan sebagai Rektor Universitas Trisakti berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pengurus Yayasan Trisakti tanggal 4 September 2002, No. 310K/YT/SK/IX/2002 (Bukti P-10) oleh PENGGUGAT sebagai badan penvelenggara Universitas Trisakti berdasarkan Pasal 119 Ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 Tentang P'endidikan 6. Tinggi (selanjutnya disebut "PP 60/1999") (Bukti P-8) Jo. Pasal 17 Ayat (3) huruf c. Statuta Universitas Trisakti Tahun 2001 (vide Bukti P-3) vana diaunakan sebaaai dasar hukum (bukti) oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam putusan perkara perdata merek tanggal 16 Januari 2003, No.49/MEREK/2002/PN.NIAGA..JKT.PST vang telah mempunvai kekuatan hukum tetap (in kracht van aewiisde) Selain itu PENGGUGAT juga telah membatalkan/mencabut kuasa kepada TERGUGAT untuk melaksanakan pengelolaan Universitas Trisakti yakni Surat Kuasa tertanggal 10 September 1998, No. 250/YT/S/IX/1998 (Bukti P-9) melalui Surat Keputulan Dewan PenguruB Yayasan Trisakti No. 310K/YT/SK/1X/2002, tanggal4 September 2002 (vide Bukti P-10); Bahwa mengenai kebijakan yang dibuat oleh PENGGUGAT sebagai badan penyelenggara Universitas Trisakti perihal pemberhentian TERGUGAT sebagai Rektor Universitas Trisakti adalah sesuai dengan kewenangan yang dimiliki oleh PENGGUGAT berdasarkan Pasal 39 ayat (2) jo. Pasal 119 ayat (1) PP 60/1999 dan Pasal17 ayat (1) jo. Pasal17 ayat (3) huruf c dan 1 jo. Pasal 30 ayat (1) Statuta 2001 yang berbunyi sebagai berikut : Pasal 39 ayat (2) PP 60/1999 : "(2) Rektor universitaslinstitut yang diselenggarakan oleh masyarakat diangkat dan dibementikan oleh badan penyelenggara universitas/institut yang bersangkutan setelah mendapat pertimbangan senat universitas/institut" ; Pasal119 ayat (1) PP 60/1999: "(1) Pendirian perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat selain memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah ini harus pula memenuhi persyaratan bahwa penyelenggaraannya berbentuk yayasan atau badan yang bersifat sosial" ; Pasal17 A vat (1) Statuta 2001 : "Yayasan adalah penyelenggara pendidikan Universitas mewakili masyarakat dan pemerintah yang didirikan pada tanggal 27 Januari 1966, dengan Akta Notaris Eliza Pondaag i Nomor 31, alas prakarsa tokoh masyarakat dan akademisi serta dorongan dari pemerintah c.q. Departemen Perguruan Tinggi dan ilmu Pengetahuan Republik Indonesia serta Lembaga Pembinaan Kesatuan Bangsa, oleh Brigadir Jendral Dokter Sjarief Thajeb, Menteri Perguruan Tinggi dan ilmu Pengetahuan Republik Indonesia, dan Kapten Laut Kristoforus Sindhunatha, Sarjana Hukum, Pejabat Kepala Lembaga Pembinaan Kesatuan Bangsa, berkedudukan di Jakarta "; Pasal17 ayat (3) huruf c dan 1 Stat uta 2001: "(3) Yayasan bertugas dan berwenang: c. Mengangkat dan memberhentikan Rektor atau Pejabat Rektor setelah mendapat pertimbangan Senat Universitas; 1. Membatalkan pengangkatan atau memberhentikan Rektor atau Pejabat Rektor yang terbukti tidak mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya, melanggar kode etik, tata tertib, disiplin dan peraturan yang berlaku setelah mendapat pertimbangan Senat Universitas". Pasal 30 ayat (1) Stat uta 2001: "(1) Rektor diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus, Yayasan, berdasarkan usulan Senat Universitas, untuk kemudian dilaporkan kepada menteri"; Pasal 1 angka (7) Statuta 2001: "(7) Yayasan ada/ah Yayasan Trisakti; Bahwa keberadaan PENGGUGAT sebagai badan penyelenggara Universitas Trisakti telah pula dikuatkan dengan Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat c.q., dalam pertimbangannya yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde) dengan register perkara No, 49/MEREK/2002/PN.NIAGA.JKT.PST di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, pada halaman 30 alinea ke-3 dan ke-4 (vide Bukti P-2), yang selengkapnya berbunyi sebagai berikut: "Bahwa sesuai ketentuan dalam Statuta Universitas Trisakti Tahun 2001 (bukti bertanda P-19 = T-2) Yavasan adalah Penvelenggara Pendidikan Universitas ...dst (vide Pasal 17 ayat 1 Statuta), sedangkan Universitas adalah lembaga pendidikan ...dst (vide Pasal 19 ayat 1 Statuta) dan organisasi Universitas terdiri atas a. Dewan Penyantun, b. Senat Universitas, c. Unsur Pimpinan Universitas: Rektor dan Pembantu Rektor, d. ...dst (vide Pasa/20 Statuta); Bahwa dari ketentuan dalam Statuta di atas didapat fakta hukum: Yavasan (Penggugat) merupakan penvelenggara Pendidikan Universitas (Kursif kami = Universitas TrisaktiJ"; Berdasarkan uraian di atas maka menurut Statuta Tahun 2001 masa jabatan TERGUGA T selaku Rektor Universitas Trisakti periode 1998-2002 telah berakhir tanggal 9 September 2002 (vide Bukti P-3, Stat uta 2001, c.q. Pasal 30 ayat (5)) dan juga dikeluarkan Surat Keputusan Dewan Pengurus Yayasan Trisakti tanggal 4 September 2002, No. 310K/YT/SK/IX/2002, perihal pemberhentian Prof. Dr. Thoby Mutis (TERGUGAT) sebagai Rektor Universitas Trisakti periode 1998-2002 (vide Bukti P-10), dengan demikian TERGUGAT tidak mempunvai hubungan hukum apapun dengan PENGGUGAT maupun dengan Universitas Trisakti. 7. Apalagi keberadaan Badan Hukum Pendidikan Universitas Trisakti secara hukum telah dinyatakan tidak sah dan dianggap tidak pernah ada sebagaimana telah diuraikan dalam butir 5 gugatan ini ; Dengan demikian PENGGUGAT sebagai badan penyelenggara Universitas Trisakti berhak dan berwenang untuk memberhentikan TERGUGAT berdasarkan PP 60/1999 (vide Bukti P-8) dan Statuta 2001 (vide Bukti P-3) sebagaimana telah diuraikan di atas; Bahwa mengenai keberadaan dari TURUT TERGUGAT I dan TURUT TERGUGAT II dalam gugatan aqua adalah dalam kapasitas jabatannya, yang mana menurut Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam perkara perdata merek tanggal 16 Januari 2003 No. 49/MEREK/2002/PN.NIAGA.JKT.PST di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (vide Bukti P-2) yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde) dalam pertimbangan hukumnya, di halaman 28, alinea ke-6 (vide Bukti P-2) yang menyatakan sebagai berikut : Bahwa oleh karena Universitas Trisakti bukan merupakan badan hukum, maka yang dapat digugat adalah perorangan yanq da/Jat dimintakan pertanggungjawaban baik secara pribadi maupun dalam kapasitas jabatatannya di Universitas Trisakti": Sehingga dengan demikian berdasarkan uraian Putusan Pengadilan Niaga di atas, maka TURUT TERGUGAT I dan TURUT TERGUGAT II bertindak dalam kapasitas jabatannya dan oleh karena itu merupakan bagian dari Universitas Trisakti yang merupakan satu kesatuan dengan PENGGUGAT. Yang mana hal ini telah sesuai dengan Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam perkara perdata merek tanggal 16 Januari 2003 No. 49/MEREK/2002/PN.NIAGA. JKT.PST di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (vide Bukti P2) yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde), khususnya di halaman 30, alinea ke-3 dan ke-4 (vide Bukti P-2), yang menyatakan sebagai berikut : "Bahwa sesuai ketentuan dalam Statuta Universitas Trisakti Tahun 2001 (bukti bertanda P-19 = T-2) Yavasan (Kursif kami = Yavasan Trisakti) ada/ah Penvelenaaara Pendidikan Universitas.. .dst (vide Pasal 17 Brat 1 Statuta), sedangkan Universitas adalah lembaga pendidikan... dst (vide Pasal 19 ayat 1 Statuta) dan organisasi Universitas terdiri atas : a. Dewan Penyantun b. Senat Universitas, c. Unsur Pimpinan Universitas: Rektordan Pembantu Rektor, d. dst (vide Pasal 20 Statuta); "Bahwa dari ketentuan dalam statuta di atas didapat fakta hukum: Yayasan (Penggugat) merupakan Penyelenggara Pendidikan Universitas sedangkan Para Tergugat oleh Penggugat sendiri dalam gugatannya menggugat Para Tergugat dalam jabatannya masing-masing, maka jelas Penggugat telah mengakui eksistensi jabatan Para Tergugat, sehingga dengan demikian berdasarkan statuta tersebut Tergugat adalah bagian dari Organisasi Universitas. Sehingga Penggugat dan Para Teraugat meruvakan satu kesatuan dari Universitas Trisakti maka Para Tergugat bukanlah termasuk pihak lain sebagaimana dimaksud pasal 3 UU Merek"; Dimasukkannya Ir. Hendro Yassin, MSc., Ph.D, sebagai TURUT TERGUGAT I dan Ir. Asri N. I. Adjidarmo, M.S., sebagai TURUT TERGUGAT II dalam gugatan aquo selain demi kelengkapan pihak yang digugat juga dikarenakan TURUT TERGUGAT II masih saja mempergunakan merek atas logo Trisakti dengan mengatasnamakan Badan Hukum Pendidikan Universitas Trisakti yang mana keberadaannya telah ditolak oleh pemerintah c.q. Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia c.q. Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum melalui suratnya tertanggal 8 Oktober2002, No. C.HT.01.10-18 (vide Bukti P- 7) yang juga telah diperkuat dengan Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam perkara perdata merek tanggal 16 Januari 2003 No.49/MEREK/2002/PN.NIAGA.JKT.PST di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (vide Bukti P-2), yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde) , di halaman 28, alinea ke-5 dan ke-6 (vide Bukti P2); 8. Dengan demikian penggunaan dan/atau pemakaian merek atas logo Trisakti oleh TERGUGAT yang mempunyai persamaan pada pokoknya dan/atau pada keseluruhannya di dalam Iklan Pengumuman Iklan Pengumuman tersebut (vide Bukti P-4, P-5 dan P-6), yang salah satu iklan pengumuman tersebut dibuat dan ditandatangani oleh TERGUGAT dibantu TURUT TERGUGAT II (vide Bukti P-5) juga mengatasnamakan Badan Hukum Pendidikan Universitas Trisakti, tanpa seijin PENGGUGAT sebagai pemilik merek atas logo Trisakti yang sah dan dilindungi oleh negara merupakan perbuatan pelanggaran merek yang jelas-jelas dilakukan oleh TERGUGAT dalam kapasitas pribadi dan juga harus dipertanggungjawabkan secara pribadi; Bahwa adapun kerugian-kerugian material yang nyata-nyata diderita oleh PENGGUGAT akibat dari perbuatan pelanggaran merek atas logo Trisakti yang telah dilakukan oleh TERGUGAT antara lain adalah bahwa PENGGUGAT telah mengeluarkan biaya-biaya untuk pemuatan iklan pengumuman yang bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa penggunaan merek atas logo dan merek atas kata Trisakti yang dilakukan TERGUGAT telah melanggar ketentuan perundang-undangan tentang Merek No. 15 Tahun 2001. Pemuatan iklan pengumuman oleh PENGGUGAT yang ditujukan kepada TERGUGAT dimuat pada surat kabar harian berikut ini : a. Surat kabar harian Media Indonesia tanggal 22 Pebruari 2003 (Bukti P-11) dengan biaya sebesar Rp 19.958.400,00 (sembilan belas juta sembilan ratus lima puluh delapan ribu empat ratus Rupiah) (Bukti P-12) dan ; b. Surat kabar harian Kompas tanggal 25 Pebruari 2003 (Bukti P-13) dengan biaya sebesar Rp. 32.076.000,00 (tiga puluh dua juta tujuh puluh enam ribu Rupiah) (Bukti P-14) ; atau total berjumlah Rp 52.034.400, (lima puluh dua juta tiga puluh empat ribu em pat ratus Rupiah); Bahwa akibat dari perbuatan TERGUGAT yang telah menimbulkan kerugian secara material kepada PENGGUGAT sebagaimana tersebut di atas, maka PENGGUGAT mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili perkara aqua agar menghukum TERGUGA T untuk, efektif dihitung 7 (tujuh) hari setelah putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat in; dibacakan : a. Membuat pernyataan maaf (public apology) dengan iklan ukuran minimal 1/4 (satu per em pat) halaman pada 3 (tiga) media massa terkemuka di Jakarta, yaitu Harian Kompas, Media Indonesia dan 9. 10. Sinar Harapan yang bentuk dan isinya disetujui oleh PENGGUGAT dan ; b. Mengajukan surat permohonan maaf secara tertulis langsung ditujukan kepada PENGGUGAT ; Bahwa secara immaterial PENGGUGAT juga menderita kerugian akibat beredarnya iklan-iklan pengumuman TERGUGAT (Vide Bukti P-4, P-5 dan P-6) yang menggunakan merek atas logo TRISAKTI tanpa seijin PENGGUGAT, yang telah mendiskreditkan nama baik dan reputasi serta merongrong kewibawaan PENGGUGAT dimata masyarakat luas. Dan jumlah kerugian immateriil sesuai dengan Yurisprudensi MARl yang adalah menurut kepatutan dan kewajaran, sudah selayaknya apabila TERGUGAT dihukum untuk membayar ganti rugi kepada PENGGUGAT sebesar Rp. 520.344.000,00 (lima ratus dua puluh juta tiga ratus empat puluh empat ribu Rupiah) atas dasar 10x (sepuluh kali) biaya iklan pengumuman PENGGUGAT pada Harian Media Indonesia tanggal 22 Pebruari 2003 (vide Bukti P-12) dan pada Harian Kompas tanggal 25 Pebruari 2003 (vide Bukti P-14); Bahwa apabila nantinya TERGUGAT terlambat untuk melaksanakan isi putusan ini (membayar uang ganti kerugian materil dan/atau immaterial beserta segala bungabunganya), maka PENGGUGA T mohon agar TERGUGAT dihukum untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta Rupiah) untuk setiap hari keterlambatan melaksanakan isi putusan ini, efektif dihitung 7 (tujuh) hari sejak putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dibacakan sampai dengan putusan ini dilaksanakan ; DALAM PROVISI 11 Bahwa untuk mencegah kerugian PENGGUGAT lebih lanjut (Iebih besar) maka kami mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (dalam provisi) yang memeriksa dan mengadili perkara aquo agar memerintahkan TERGUGAT untuk menghentikan semua perbuatan yang berkaitan dengan penggunaan merek atas logo dan merek atas kata TRISAKTI tanpa hak, baik melalui iklan di media massa dan/atau perdagangan barang atau jasa yang menggunakan merek atas logo TRISAKTI tanpa seijin PENGGUGAT sebagai pemilik merek atas logo TRISAKTI yang sah dan dilindungi oleh hukum, yang mana hal ini telah sesuai dengan ketentuan Pasal 78 ayat (1) jo Pasal 76 UU Merek ; Adapun Pasal 78 ayat 1 UU Merek berbunyi sebagai berikut : “(1) Selama masih dalam cemeriksaan dan untuk mencegah kerugian yang lebih besar, atas permohonan pemilik merek atau penerima Lisensi selaku Penggugat, hakim dapat memerintahkan tergugat untuk menghentikan produksi, peredaran, dan/atau perdagangan barang atau jasa yang menggunakan merek tersebut secara tanpa hak" ; 12. Bahwa apabila nantinya TERGUGAT terlambat untuk melaksanakan isi putusan provisi ini, maka PENGGUGAT mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili perkara aquo agar menghukum TERGUGAT untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta Rupiah) untuk setiap hari keterlambatan 13. 14. melaksanakan isi putusan provisi ini, efektif dihitung 7 (tujuh) hari sejak putusan provisi ini dibacakan sampai dengan dilaksanakan ; Bahwa PENGGUGAT khawatir dan terdapat kecurigaan yang beralasan kalau TERGUGAT akan berusaha menghindar dari kewajibannya untuk membayar uang ganti kerugian tersebut apabila Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memutuskan untuk menghukum TERGUGAT membayar ganti kerugian karena telah melakukan pelanggaran terhadap merek alas logo TRISAKTI, oleh karenanya PENGGUGAT mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa dan memutus perkara aquo untuk meletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) alas harta kekayaan TERGUGAT yaitu tanah dan bangunan berikut segala isinya yang terletak di Jl. Kecubung V No.1 0, Duren Sawit, Jakarta 13440, milik TERGUGAT; Bahwa mengingat gugatan PENGGUGAT didukung oleh bukti-bukti otentik (sempurna) dan yang tidak terbantahkan kebenarannya serta dengan alasan yang sangat mendesak, maka PENGGUGAT mohon kepada Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu (uitvoerbaar bijvoorraad) meskipun ada kasasi, bantahan atau perlawanan ; Berdasarkan hal-hal, dalil-dalil, bukti-bukti dan fakta-fakta hokum yang dikemukakan tersebut di atas, maka PENGGUGAT dengan ini mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Niaga pad a Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa dan memutus perkara aquo untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut . DALAM PROV!SI : 1. Memerintahkan TERGUGAT untuk menghentikan semua perbuatan yang berkaitan dengan penggunaan merek alas logo TRISAKTI, baik melalui iklan di mass media dan/atau perdagangan barang atau jasa yang menggunakan merek atas logo TRISAKTI, tanpa seijin PENGGUGAT sebagai pemilik merek alas logo TRISAKTI yang sah dan dilindungi oleh hukum; 2. Menghukum TERGUGAT untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta Rupiah) per hari untuk setiap hari keterlambatan melaksanakan isi putusan provisi Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat ini, efektif dihitung 7 hari setelah putusan provisi Pengadilan Niaga ini dibacakan ; DALAM POKOK PERKARA : 1. Menerima dan mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk keseluruhan ; 2. Menyatakan TERGUGAT telah melakukan pelanggaran terhadap merek atas logo TRISAKTI milik PENGGUGAT ; 3. Menghukum TERGUGAT untuk membuat pernyataan maaf : (public apology) dengan iklan ukuran minimal % (satu per empat) halaman pada 3 (tiga) mass media terkemuka di Jakarta, yaitu Harian Kompas, Media Indonesia dan Sinar Harapan, yang bentuk dan isinya disetujui oleh PENGGUGAT, dan mengajukan permohonan maaf secara tertulls langsung ditujukan kepada PENGGUGAT, efektif 4. 5. 6. 7. 8. 9. dihitung 7 (tujuh) hari setelah putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat ini dibacakan ; Menghukum TERGUGAT untuk membayar ganti kerugian material sebesar Rp 52.034.400,- (lima puluh dua juta tiga puluh empat ribu empat ratus Rupiah dan immateriil sebesar Rp 520.344.000,00 (lima ratus dua puluh juta tiga ratus empat puluh empat ribu Rupiah), atau total sebesar Rp. 572.378.400,00 (lima ratus tujuh puluh dua juta tiga ratus.tujuh puluh delapan rlbu empat ratus Rupiah) secara tunal dan sekaligus dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat ini dibacakan ; Menghukum TERGUGAT untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta Rupiah) per hari untuk setiap hari keterlambatan melaksanakan putusan Pengadilan Niaga ini, efektif dihitung 7 (tujuh) hari setelah putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat ini dibacakan ; Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag) atas harta kekayaan milik TERGUGAT yaitu tanah dan bangunan berikut segala isinya yang terletak di JI. Kecubung V No. 10, Duren Sawit, Jakarta 13440, milik TERGUGAT ; Menghukum PARA TURUT TERGUGAT untuk tunduk dan patuh pada putusan ini ; Menghukum TERGUGAT untuk membayar biaya perkara : Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu (uitvoerbaar bijvoorraad) walaupun ada bantahan, perlawanan atau kasasi ; Atau apabila Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa dan memutus perkara aquo berpendapat lain, kami mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) ; Menimbang, bahwa pad a hari sidang yang telah ditetapkan, Penggugat datang menghadap diwakili kuasanya bernama Fran. N. Lakaseru, SH., dan Michael Andy D, SH., berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 18 Maret 2003, sedangkan Para Tergugat dating menghadap kuasanya Burhannudin Daulay, SH-., dan Awaludin Sinaga, SH., berdasarkan surat kuasa khusus masing-masing tertanggal 08 April 2003 ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha menyarankan supaya Penggugat damai dengan Tergugat tetapi tidak berhasil, kemudian dibacakan surat gugatan dan setelah pembacaan mana penggugat menyatakan tetap pada gugatannya ; Menimbang, bahwa atas gugatan tersebut tergugat telah mengajukan jawaban tertanggal 17 April 2003 yang isinya sebagai berikut : Status Hukum Universitas Trisakti Dan Hubungannva dengan Yavasan Trisakti. Bahwa dilihat dari sejarah dan kenyataan keberadaannya yang dapat dibaca dari dokumen-dokumen yang tersedia, UNIVERSITAS TRISAKTI bukan merupakan suatu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sebagaimana yang dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999. Karena menurut Peraturan Pemerintah tersebut, Perguruan Tinggi Swasta adalah suatu Perguruan Tinggi yang didirikan dan diselenggarakan oleh masyarakat dalam bentuk Yayasan atau badan yang bersifat sosial, yang juga didirikan oleh masyarakat (Vide Pasal 119 ayat (1). Dalam hal ini maka seluruh biaya penyelenggaraannya menjadi tanggung jawab dan wajib disediakan oleh Yayasan atau badan yang bersifat sosial tersebut (PasaI114, 116 dan 117) ; Bahwa UNIVERSITAS TRISAKTI bukan pula merupakan suatu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sebagaimana yang dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 1999, karena meskipun dibuka oleh Pemerintah, dalam penyelenggaraannya UNIVERSITAS TRISAKTI tidak dibiayai dari dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ; Bahwa UNIVERSITAS TRISAKTI adalah Universitas yang berstatus hukum KHAS, karena UNIVERSITAS TRISAKTI dibuka oleh Pemerintah (DEPARTEMEN PERGURUAN TINGGI DAN ILMU PENGETAHUAN), sedangkan YAYASAN TRISAKTI yang melakukan pembinaan non-akademik di luar pengelolaan keuangan, didirikan kemudian setelah adanya Universitas Trisakti, atas prakarsa dan dorongan serta bantuan Pemerintah (DEPARTEMEN PERGURUAN TINGGI DAN ILMU PENGETAHUAN, DAN LEMBAGA PEMBINAAN KESATUAN BANGSA YANG DITUNJUK OLEH MENTERI KOORDINATOR HUBUNGAN DENGAN RAKYAT KETUA PEMBINA JIWA REVOLUSI), bukan oleh masyarakat sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999. Sehingga dalam status hukumnya yang khas tersebut tidak serta merta tunduk sepenuhnya kepada Peraturan Pemerintah dimaksud ; Bahwa BADAN HUKUM PENDIDIKAN UNIVERSITAS TRISAKTI sebagaimana dimuat dalam akta nomor 27 tanggal 29 Agustus 2002, yang dibuat dihadapan notaris Edi Priyono, SH dan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2002 (Tambahan Berita Negara RI tanggal 24 September 2002 Nomor 77) adalah merupakan LEMBAGA OTONOM yang berbentuk perkumpulan sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 1653 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia yang berfungsi merencanakan, menyelenggarakan dan mengembangkan UNIVERSITAS TRISAKTI, sebagai milik publik (public goods) dalam kesetaraan dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang telah Berbadan Hukum; Bahwa selanjutnya dalam pasal 1654 Burgerlijk Wetboek (BW) menyatakan bahwa : "AIle wettig bestaande zedelijke ligchamen zijn, evenals particuliere personen, bevoegd tot het aangaan van burgerlijke handelingen, behoudens de openbare verordeningen, waarbij de bevoegdheid mogt zijn gewijzigd, berperkt of Ban zekere formaliteiten onderworpen " ; yang diterjemahkan oleh Prof R. Subekti, SH dan Prof. R. Tjitrosudibio sebagai berikut : "Semua perkumpulan yang sah adalah, seperti halnya dengan orang-orang preman, berkuasa melakukan tindakan-tindakan perdata, dengan tidak mengurangi peraturanperaturan umum, dalam mana kekuasaan itu telah diubah, dibatasi atau ditundukkan pada acara-acara tertentu"; Maka berdasarkan ketentuan tersebut di atas, Universitas Trisakti sebagai badan hukum yang sah haruslah dianggap sebagai subjek hukum yang sarna hak dan kewajibannya sebagaimana subjek hukum lainnya : Bahwa UNIVERSITAS TRISAKTI dibuka oleh MENTERI PERGURUAN TINGGI DAN ILMU PENGETAHUAN pada tanggal dua puluh sembi Ian Nopember seribu sembiIan ratus enam puluh lima (29-11-1965), dengan Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Republik Indonesia, Brigjen TNI dr. Sjarif Thajeb, nomor 014/dar tahun 1965 tanggal19 Oktober 1965, bukan didirikan oleh YAYASAN TRISAKTI; Bahwa YAYASAN TRISAKTI didirikan atas prakarsa (inisiatip) dan dorongan serta bantuan DEPARTEMEN PERGURUAN TINGGI DAN ILMU PENGETAHUAN serta LEMBAGA PEMBINAAN KESATUAN BANGSA, yang mana dalam pendirian Yayasan ini masing-masing diwakilkan oleh seorang yang ditunjuk oleh Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan serta Menteri Koordinator Hubungan Dengan Rakyat/Ketua Panitia Pembina Jiwa Revolusi, yaitu Tuan Brigjen TNI dr. Sjarif Tajeb selaku Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan, dan Tuan Kapten Laut Kristoforus Sindhunatha, SH selaku Pejabat Kepala Lembaga Pembinaan Kesatuan Bangsa, sebagaimana ternyata dalam akta nomor 31 tanggal 27 Januari 1966 yang dibuat dihadapan Eliza Pondaag, Notaris di Jakarta. Karena dalam pendirian Yayasan Trisakti tidak dilakukan oleh orang-perorangan atau pribadi-pribadi selaku anggota masyarakat seperti itu, tetapi dilakukan oleh Lembaga Pemerintah, maka YAY ASAN TRISAKTI merupakan yayasan milik publik (PUBLIC FOUNDATION). YAYASAN TRISAKTI, bukan milik perorangan (PRIVATE FOUNDATION) sebagaimana Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta pada umumnya, yang diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 60 Tahun 1999 ; Bahwa dengan demikian jelas STATUS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI bukan milik YAYASAN TRISAKTI ; YAYASAN TRISAKTI yang didirikan oleh Pemerintah pada tanggal 27 Januari 1966 setelah UNIVERSITAS TRISAKTI dibuka pada tanggal 29 Nopember 1965 dimaksudkan untuk melengkapi organisasi UNIVERSITAS TRISAKTI, meskipun dalam peraturan dasar yang mengatur sebagaimana dimuat dalam akta notaris Eliza Pondaag tersebut tidak menunjukkan/mencantumkan adanya hubungan antara UNIVERSITAS TRISAKTI dengan YAYASAN TRISAKTI ; Bahwa walaupun status hukumnya seperti itu, dalam praktek (DE FACTO) terdapat hubungan antara UNIVERSITAS TRISAKTI dengan YAYASAN TRISAKTI, tetapi hal ini berlangsung hanya atas dasar saling pengertian di antara Pimpinan Universitas, para Dekan dan Pengurus Yayasan demi kemajuan UNIVERSITAS TRISAKTI ; Bahwa hubungan antara Yayasan Trisakti dengan Universitas Trisakti tidak diatur dalam suatu peraturan atau keputusan Pejabat Pemerintah, diakui dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 31 Desember 1979 No. 0281/U/1979 ; Pada awalnya, YAYASAN TRISAKTI melakukan pembinaan di bidang non-akademik dan pengelolaan keuangan UNIVERSITAS TRISAKTI. Sedang Pengelolaan di bidang akademik dilakukan oleh Pimpinan Universitas dan para Dekan Fakultas. Sehingga penerimaan uang pendidikan (kuliah) dari mahasiswa yang dihimpun oleh Fakultasfakultas disampaikan seluruhnya kepada YAYASAN TRISAKTI melalui Pimpinan Universitas, sebagai biaya penyelenggaraan universitas; Namun ternyata, pada tahun 1978, dana yang berasal dari Fakultas-fakultas, yang dikelola oleh YAYASAN TRISAKTI, oleh Ketua Yayasan (pada saat itu), Drs. Ferry Sonneville, dinyatakan habis dan karenanya Ketua Yayasan meminta para Dekan untuk berusaha sendiri membiayai penyelenggaraan Fakultasnya masing-masing. Dengan demikian atas keputusan bersama tugas pengelolaan keuangan tidak lagi dilakukan oleh YAYASAN TRISAKTI, dan selanjutnya menjadi kewenangan dan dilaksanakan oleh para Dekan Fakultas ; Atas kenyataan seperti itu, maka tugas YAYASAN TRISAKTI menjadi terbatas pada pembinaan di bidang non-akademik di luar bidang keuangan. Sedang tugas pengelolaan bidang keuangan yang sebelumnya menjadi tugas YAYASAN TRISAKTI dilakukan sendiri oleh para Dekan Fakultas ; Pada waktu Prof. Dr. Jr. P.K. Haryasudirdja menjabat sebagai Rektor Universitas Trisakti (periode jabatan tahun 1978 sId 1986) dan Prof. Boedi Harsono sebagai Pembantu Rektor II, atas dasar kesepakatan bersama antara pihak Rektorat dan para Dekan Fakultas diputuskan mengalihkan tugas pengelolaan bidang keuangan dari para Dekan Fakultas menjadi terpusat pada Rektorat, yang dikelola berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Universitas. Keputusan tersebut mendapat dukungan Pengurus Yayasan, yang pada waktu itu Ketuanya dijabat oleh Sdr. Julius Tahya, hat itu bertangsung hingga sekarang, sebagaimana tertuang dalam Statuta 2001 dan 2001 R ; Bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0281/U/1979 tanggal 31 Desember 1979 tentang PENYERAHAN PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN UNIVERSITAS TRISAKTI KEPADA YAYASAN TRISAKTI, secara yuridis UNIVERSITAS TRISAKTI beserta seluruh harta benda bergerak maupun tak bergerak milik Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan BAPERKI dan semua harta benda bergerak maupun tidak bergerak milik Universitas Trisakti telah diserahkan kepada YAYASAN TRISAKTI secara sepihak oleh Dr. Daoed Joesoef, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Penyerahan seperti itu tentunya tidak jelas dan tidak dapat dilaksanakan, karena harta benda bergerak maupun tidak bergerak sebagaimana disebutkan dalam keputusan dimaksud tidak jelas yang mana dan milik siapa. Lebih-lebih harta tidak bergerak, yang berupa tanah yang dipakai untuk mendirikan bangunan Kampus Universitas Trisakti di Jalan Kyai Tapa nomor 1 Jakarta Barat pada waktu dikeluarkan keputusan tersebut berada dalam penguasaan Pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini Departemen Keuangan (hingga sekarang). Akibatnya, Keputusan nom or 0281/U/ 1979 tanggal 31 Desember 1979, yang dikeluarkan oleh Dr. Daoed Joesoef selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut menjadi bercacat hukum, karena tidak mendapat persetujuan otoritas pemerintah yang berwenang C.q. Menteri Keuangan Republik Indonesia, sehingga penyerahannya batal demi hukum. Selain itu Surat Keputusan tersebut kenyataannya tidak pernah dilaksanakan dalam waktu yang ditetapkan ; Sehingga di dalam prakteknya baik secara de facto maupun de jure kewenangan YAYASAN TRISAKTI tetap terbatas pad a pembinaan di bidang non-akademik hingga saat sekarang. Sedang penyelenggaraan universitas, baik dalam pengelolaan bidang akademik maupun keuangan dilakukan oleh PIMPINAN UNIVERSITAS TRISAKTI bersama-sama dengan SENAT UNIVERSITAS TRISAKTI. Dengan dana penyelenggaraannya seluruhnya bersumber dari SPP (Sumbangan Penyelenggaraan Pembangunan) dan BPP (Biaya Penyelenggaraan Pendidikan) yang berasal dari Mahasiswa Universitas Trisakti ; Tidak ada partisipasi dana (financial) dari pihak YAYASAN TRISAKTI dalam bidang penyelenggaraan ; Praktek penyelenggaraan UNIVERSITAS TRISAKTI seperti itu juga ternyata diatur dalam STATUTA UNIVERSITAS TRISAKTI TAHUN 2001 pada Pasal10 ayat (1) dan Pasal11 ayat (1), serta STATUTA UNIVERSITAS TRISAKTI TAHUN 2001/R pada Pasal 13 ayat (1) dan Pasal 14 ayat ,(1), yang antara lain menyebutkan "Universitas diselenggarakan secara bersama sebagai suatu kesatuan oleh Yavasan sebagai pembina dan Pimpinan Universitas beserta Senat Universitas sebagai pengelola" Dan "Pembinaan dilaksanakan oleh Pengurus Yayasan dalam penetapan kebijakan dasar penyelenggaraan pendidikan" ; Dengan demikian adalah tidak benar dan bertentangan dengan dokumen-dokumen resmi yang ada di UNIVERSITAS TRISAKTI bahwa YAYASAN TRISAKTI adalah pemilik, pengelola, pembina dan penanggung jawab UNIVERSITAS TRISAKTI, sebagaimana layaknya Yayasan yang didirikan oleh masyarakat yang menyelenggarakan PTS (Perguruan Tinggi Swasta) menurut PP 60/1999 ; Bahwa mengingat status hukum Universitas Trisakti yang khas sebagaimana tersebut diatas, dengan tidak mengurangi status Yayasan Trisakti sebagai pembina Universitas Trisakti, Senat Universitas Trisakti sebagai badan normatif tertinggi Universitas berdasarkan ketentuan pasal 41 ayat (7) Peraturan Pemerintah No. 60/1999 merevisi Statuta Universitas Trisakti tahun 2001 menjadi Statuta Universitas Trisakti tahun 2001 Revisi. Ketentuan pasal 41 tersebut menyatakan: "Jabaran Statuta Universitas/lnstitut kedalam rincian tugas unit dan uraian jabatan disemua jenjang struktur organisasi universitas/institut ditetapkan oleh Seoat Universitas/Institut" Statuta 2001/R merupakan suatu revisi yang dimaksudkan sebagai pedoman dasar dalam penyelenggaraan Universitas Trisakti mengenai hal-hal yang bersifat intern Universitas, dengan Yayasan Trisakti tetap sebagai pembina; Jelas untuk itu tidak diperlukan persetujuan Yayasan. Ini sesuai dengan ketentuan Pasal 22 ayat (2) Undang-Undang 2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menyatakan: "Perguruan Tinggi memiliki otonomi dalam pengelolaan lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi dan penelitian ilmiah." ; Bahwa mengingat KAMPUS UNIVERSITAS TRISAKTI telah ditetapkan oleh masyarakat sebagai KAMPUS REFORMASI, maka dalam menyikapi : a. Dinamika Internasional dan proses globalisasi yang terus berlangsung yang telah menimbulkan persaingan yang semakin tajam dalam dunia pendidikan tinggi, sehingga perlu membangun kelembagaan dalam lingkup Universitas Trisakti yang dapat meningkatkan mutu dan daya saing Universitas Trisakti ; b. Hasil studi banding melalui benchmarking dengan universitas-universitas di luar negeri, di mana untuk meningkatkan mutu dan daya saing diperlukan lembaga yang otonom dalam merencanakan, menyelenggarakan dan mengembangkan universitas; c. Perjuangan terwujudnya kesetaraan antara Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tanpa dikotomi dalam sistem pendidikan nasional, sejalan dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 1999, serta dalam mengisi kekosongan hukum yang mengatur Badan Hukum Pendidikan secara khusus ; Maka SENAT UNIVERSITAS TRISAKT! menganggap perlu menetapkan UNIVERSITAS TRISAKTI menjadi LEMBAGA OTONOM yang berbentuk perhimpunan (perkumpulan) dengan nama BADAN HUKUM PENDIDIKAN UNIVERSITAS TRISAKTI berdasarkan ketentuan Pasal 1653 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia; Sejalan dengan itu untuk memenuhi aspek hukumnya (legal aspect) maka berdasarkan Keputusan Senat Universitas Trisakti nomor 001/S/KBH/USAKTINII/2002 tanggal 3 Juli 2002 serta persetujuan dan dukungan Departemen Pendidikan Nasional - sebagai lembaga yana membuka Universitas Trisakti dan mendirikan Yavasan Trisakti. serta sebaaai lembaaa vana berwenana dan bertanggunggjawab dalam pendidikan nasional -agar UNIVERSITAS TRISAKTI dapat dijadikan salah satu model Perguruan Tinggi di Indonesia, sebagaimana ternyata dalam suratnya Direktur Jenderal nomor 1795/D/T/2002 tanggal 26 Agustus 2002, didirikanlah Badan Hukum Pendidikan UNIVERSITAS TRISAKTI, sebagaimana dimuat dalam akta nomor 27 tanggal 29 Agustus 2002 yang dibuat dihadapan Edi Priyono, SH, Notaris di Jakarta. Selanjutnya akta tersebut telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada tanggal 2 September 200~ dengan nomor 146/2002, dan telah diterbitkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2002 dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara RI tanggal 24 September 2002 Nomor 77 ; Bahwa dalam pembentukan Badan Hukum Pendidikan tersebut tidak ada pemikiran dari Universitas Trisakti untuk meninggalkan Yayasan Trisakti sebagaimana yang dibentuk dengan akta notaries Eliza Pondaag tanggal 27 Januari 1966 nomor 31 ; Maka bentuk Lembaga Otonom yang bernama BADAN HUKUM PENDIDIKAN UNIVERSITAS TRISAKTI, tetap menempatkan YAYASAN TRISAKTI selaku pembina sebagaimana tertuang dalam Statuta 2001 dan 2001/R bersama unsur-unsur masyarakat kampus dan civitas akademika, serta masyarakat umum dalam Majelis Wali Amanat (Board of Trustees/Chancellorship), sebagaimana secara rinci diatur dalam anggaran dasar Badan Hukum Pendidikan tersebut. Ketentuan tersebut jelas memberikan gambaran yang sesungguhnya atas keberadaan UNIVERSITAS TRISAKTI sebagai milik publik (public goods), dan bukan milik Yavasan atau orang - perorangan ; Bahwa untuk mempertegas legalitas Universitas Trisakti sebagai suatu Badan Hukum Pendidikan dan memberikan pengamanan dalam penggunaan atas LAMBANG UNIVERSITAS TRISAKTI -- yang berupa sebuah trisula vana melambanakan Tridharma Perauruan Tinaai. berdiri di atas akar yana melambanakan asas Pancasila --oleh pihak lain yang tidak memiliki hak, maka pada awal tahun 1966 Universitas Trisakti, yang saat itu dipimpin oleh Presidium Universitas Trisakti, telah mengadakan sayembara untuk membuat lam bang/logo Universitas Trisakti ; Bahwa ternyata dari seluruh peserta yang masuk sayembara tidak satu pesertapun yang dianggap cocok untuk menjadi lam bang/logo Universitas Trisakti, sehingga selanjutnya Universitas Trisakti berinisiatif sendiri untuk menyempurnakan salah satu logo/lambang yang masuk dan terciptalah logo/lambang Universitas Trisakti yang sampai saat ini dikenal luas oleh masyarakat dan telah digunakan seluruh civitas akademika Universitas Trisakti sampai saat ini ; Bahwa kemudian hak cipta atas logo/lambang tersebut telah didaftarkan berdasarkan Sertifikat Pendaftaran Ciptaan yang dikeluarkan oleh Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 31 Oktober 2002, UNIVERSITAS TRISAKTI telah mendapatkan perlindungan hukum sebagai Pencipta dan Pemegang hak Cipta Seni Logo/Lambang Universitas selama 50 (lima puluh) tahun, sejak pertama kali diumumkan Tahun 1966, di Jakarta, terdaftar pada Direktorat Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, dengan nomor dan tanggal pendaftaran : 022912, 23 Oktober 2002 . Bahwa berdasarkan apa yang diuraikan diatas maka pemilik atas logo/lambang Universitas Trisakti ada/ah Universitas Trisakti ; DALAM EKSEPSI 1. Bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat melalui K. Sindhunatha seLaku Ketua dan Ir. M.A. Warga DaLem, MSc selaku Sekretaris Yayasan Trisakti harusLah dinyatakan tidak dapat diterima, karena, K. Sindhunatha dan Ir. M.A. Warga Dalem, M.Sc tidak berwenang bertindak untuk atas nama atau mewakili Penggugat, Yayasan Trisakti, dengan alasan, Bahwa K. Sindhunatha, SH dan Ir. M.A. Warga Dalem MSc dalam perkara aqua mengaku se/aku Ketua dan Sekretaris Yayasan Trisakti, namun dalam kesempatan lain, da/am perkara perdata No. 411/Pdt.G/2002/PN.Jkt Bar K. Sindhunatha, SH dan Ir. M.A. Warga Dalem MSc masing-masing mengaku sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Umum Universitas Trisakti, sehingga tidak jelas apa sebenarnya jabatan K. Sindhunatha, SH dan Ir. M.A. Warga Dalam MSc dalam Yayasan Trisakti dan untuk itu Tergugat dan Para Turut Tergugat mohon akta ; Bahwa selain itu karena Peraturan Dasar yang digunakan oleh Penggugat yakni Akte Pernyataan Keputusan Musyawarah Yayasan Trisakti No. 152, tertanggal 31 Januari 1991, yang dibuat oleh Achmad Abid, SH selaku Notaris Pengganti dari Sutjipto, SH Notaris di Jakarta adalah cacat juridis dan karenanya ,tidak sah menurut hukum, dimana akta tersebut diduga dibuat berdasarkan keterangan pafsu atau setidak-tidaknya diragukan kebenarannya. Hal ini terlihat dari hasil rapat Pimpinan Yayasan yang diadakan pad a hari Sabtu tanggal 16 Januari 1980, baru dibuatkan aktanya pada tahun 1991, dilain hal sebagaimana disebutkan bahwa musyawarah pimpinan Yayasan dilakukan pada hari Sabtu tanggal 16 Januari 1980 adalah tidak benar atau setidak-tidaknya diragukan kebenarannya, karena tanggal 16 Januari 1980 bukanlah jatuh pada hari Sabtu, melainkan jatuh pada hari Rabu, serta akta pendirian Yayasan yang dimaksud tidak pernah disahkan oleh Menteri Kehakiman. dan juga Keputusan Musyawarah Pimpinan Yayasan Trisakti tidak pernah mendapat pengesahan dari Menteri Pendidikan Nasional atau Menteri Pendidikan dan kebudayaan sebagaimana yang diwajibkan oleh pasal 18 ayat (1) akta Pendirian Yayasan Trisakti No. 31 tertanggal27 Januari 1966 serta tidak pernah didaftarkan pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat; 2. 3. 4. 5. Bahwa berdasarkan fakta tersebut di alas maka kepengurusan Yayasan Trisakti yang dibentuk berdasarkan akta No. 152 tahun 1991 adalah tidak sah, dan karenanya Penggugat yang diwakili oleh K. Sindhunatha (yang menyatakan dirinya Ketua) dan Ir. M.A. Warga Dalem, MSc (yang menyatakan dirinya Sekretaris) adalah tidak sah; Bahwa dalil penggugat yang menyatakan bahwa status Badan Hukum Pendidikan Universitas Trisakti telah ditolak oleh Departemen Kehakiman dan Ham dan diperkuat oleh pertimbangan hukum dalam perkara merek No. 49/MEREK/2003/ PN.NIAGA.Jkt.Pst adalah prematur dan karenanya harus ditolak dengan alasan : a) Bahwa penolakan Departemen Kehakiman dan Ham adalah karena Badan Hukum Pendidikan Universitas Trisakti tidak perlu didaftarkan sebagaimana perkumpulan hukum pada umumnya ; b) Bahwa pertimbangan hukum dalam perkara perdata adalah tidak dapat mengikat siapapun, karena hal tersebut bukanlah merupakan satu putusan; c) Bahwa tentang penentuan status Badan Hukum Pendidikan Universitas Trisakti bukanlah kewenangan Pengadilan Niaga/Merek akan tetapi merupakan kewenangan dari Pengadilan Negeri ; d) Bahwa tentang keabsahan Badan Hukum Pendidikan Universitas Trisakti saat ini masih dalam pemeriksaan Pengadilan Negeri Jakarta Barat dalam perkara No. 411/Pdt.G/2002/PN.Jkt-Bar; Bahwa gugatan Penggugat kurang pihak, karena dalam gugatannya Penggugat tidak mengikutkan Badan Hukum Pendidikan Trisakti sebagai pihak dalam perkara aquo, sedangkan Tergugat dalam menandatangani segala hal yang menggunakan gambar/Logo Universitas Trisakti didasari atas jabatannya sebagai Rektor dari Badan Hukum Pendidikan Universitas Trisakti ; Bahwa gugatan Penggugat salah alamat, karena Penggugat dalam mengajukan gugatannya terhadap Tergugat selaku pribadi, sedangkan Tergugat dalam melakukan tindakannya, berdasarkan dalil Penggugat dalam gugatannya adalah bertindak untuk dan atas nama Badan Hukum Pendidikan Universitas Trisakti, sehingga seharusnya yang digugat adalah Prof. Thoby Mutis selaku Rektor Universitas Trisakti dan Badan Hukum Pendidikan Universitas Trisakti ; Bahwa Tergugat telah digugat sebagai pribadi namun dari seluruh dalil-dalil Penggugat dalam gugatannya tidak satu dalilpun yang menunjukkan bahwa Prof Thoby Mutis (Tergugat) selaku pribadi telah melakukan perbuatan yang melanggar hak Penggugat, sebaliknya dalam dalil-dalil Penggugat justru mempersoalkan tindakan Prof Thoby Mutis selaku Rektor Badan Hukum Pendidikan Universitas Trisakti, sehingga tidak jelas hubungan Tergugat selaku pribadi dengan dalil-dalil Penggugat dalam gugatannya, gugatan yang demikian adalah gugatan yang tidak jelas atau kabur dan karenanya sudah seharusnya gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima; Berdasarkan fakta-fakta yang diuraikan di atas maka sudah seharusnya gugatan Penggugat ditolak seluruhnya atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima ; DALAM POKOK PERKARA. 1. Bahwa apa yang telah dikemukakan dalam bagian eksepsi mohon dianggap merupakan bagian yang tak terpisahkan atau merupakan suatu kesatuan yang menyeluruh dengan pokok ; 2. Bahwa Tergugat dan Para Turut Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil yang diajukan oleh Penggugat dalam gugatannya kecuali apa yang diakui secara tegas ; 3. Bahwa Tergugat dan Para Tergugat menolak dengan tegas gugatan Penggugat pad a pain 1, dan 2, karena alasan-alasan sebagai berikut: Bahwa Penggugat tidak dapat dikwalifikasi sebagai pendaftar merek gambar/logo Lambang Universitas Trisakti yang beritikad baik, karena apa yang diajukan oleh Penggugat dalam hal pendaftaran gambar/logo L.ambang Universitas Trisakti untuk jenis barang yang termasuk dalam kelas 41 pad a tanggal 5 Juli 1996 yang telah terdaftar dalam Dirjen HKI dibawah nomor No. 388900, bukanlah merek dagang melainkan Lambang Universitas Trisakti. Hal ini dapat dilihat dengan jelas dalam Statuta Universitas Trisakti tahun 1995 maupun Pasal 9 Statuta Universitas Trisakti tahun 2001 ; Bahwa secara nyata Penggugat dalam kegiatan sehari-harinya menggunakan Lambang Universitas Trisakti, oleh karenanya apa yang penggugat dalilkan bahwa gambar/logo Trisakti merupakan merek dagang telah diakui sendiri oleh Penggugat sebagai Lambang Universitas Trisakti dan bukan merupakan merek dagang; Bahwa berdasarkan Pasal 3 Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 1993 tertanggal 31 Maret 1993 Tentang Tata Cara Permintaan Pendaftaran Merek secara tegas menentukan bahwa surat pernyataan yang harus dilengkapi harus dengan jelas dan tegas menyebutkan bahwa merek yang dimintakan pendaftaran adalah miliknya dan tidak meniru milik orang lain, sedangkan faktanya Lambang Universitas Trisakti bukan merupakan milik dari Yayasan Trisakti melainkan merupakan Lambang dari Universitas Trisakti, sehingga berdasarkan Pasal 10 statute 2001 Pengajuan pendaftaran merek atas Lambang Universitas Trisakti pads Dirjen HKI, seharusnya mendapatkan persetujuan dari Universitas Trisakti; Bahwa apa yang dirumuskan dalam Pasal 1 Undang-undang No. 15 Tahun 2001 Tentang Merek (untuk selanjutnya disebut Undang-Undang Merek) yang dimaksud dengan jasa adalah jasa perdagangan yang tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan, sedangkan Universitas Trisakti adalah merupakan jasa yang digolongkan dalam jasa pendidikan nirlaba (tidak mencari keuntungan) seperti yang dirumuskan dalam statute 2001 jo PP 60 tahun 1999 jo. Undang-Undang Yayasan, sehingga pendaftaran merek yang diajukan oleh Penggugat pada Dirjen HKI adalah didasari oleh itikad tidak baik dan bertentangan dengan UndangUndang Merek ; 4. 5. Bahwa oleh karena pengajuan Lambang Universitas Trisakti dijadikan sebagai merek dagang oleh Penggugat dengan itikad tidak baik, maka merek dagang Penggugat tersebut dapat dibatalkan dan tidak dapat menggunakan hak eksklusifnya sebagaimana yang dirumuskan oleh Pasal 3 Undang-Undang Merek dan tidak mendapat perlindungan hukum ; Bahwa Tergugat dan Para Turut Tergugat menolak dalil yang dikemukan oleh Penggugat pada pain 3, karena : Bahwa tidak benar dalam statuta 2001 menyatakan bahwa jabatan Tergugat sebagai Rektor Universitas Trisakti berakhir pada tanggal 4 September 2002 (mohon akta), yang benar adalah Tergugat diberhentikan secara sepihak oleh Penggugat pad a tanggal 4 September 2002 tanpa ada persetujuan dari Senat Universitas Trisakti sebagaimana yang dirumuskan dalam statuta 2001 itu sendiri, sehingga Tergugat adalah merupakan Rektor Badan Hukum Pendidikan Universitas Trisakti yang sah ; Bahwa Tergugat selaku Rektor dan Para Turut Tergugat menurut hukum berhak menggunakan gambar/logo Trisakti,karena secara jelas mencantumkan nama Universitas Trisakti dalam setiap penyelenggaraan kegiatan Universitas sebagaimana yang dimaksud dalam Statuta Universitas Trisakti serta tidak melakukan penyimpangan terhadap Lambang Universitas Trisakti sebagaimana yang dimaksud dalam Statuta Universitas Trisakti itu sendiri, justru sebaliknya penggugat telah mendaftarkan Lambang Universitas Trisakti dengan itikad tidak baik ; Bahwa Tergugat dan Para Turut Tergugat menolak dengan tegas dalil yang dikemukakan oleh Penggugat pada pain 3 b, c dan 4 yang menyatakan "Badan Hukum Pendidikan Universitas Trisakti telah ditolak oleh Departemen Kehakiman dan Ham dan bukan merupakan badan hukum sebagaimana dalam pertimbangan hukum pada perkara No. 49/MEREK/2002/PN.NIAGA.Jkt-Pst", dengan alasan : Bahwa Universitas Trisakti yang dibuka berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No. 014/dar tahun 1965 tertanggal 19 Oktober 1965, adalah lembaga Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan Pendidikan Tinggi, dan sebagai lembaga Perguruan Tinggi, Universitas Trisakti mempunyai Pengurus dan harta kekayaan tersendiri, sehingga dengan kenyataan tersebut maka Universitas Trisakti adalah suatu badan hukum yang sah dan diakui keberadaannya oleh, undang-undang sebagaimana diatur dalam pasal 1653 Burgerlijk Wetboek (BW) yang berbunyi : "Behalve de eigenlijke maatschap erkent de wet ook vereenigingen van personen als zedelijke ligchamen hetzij derzelve op openbaar gezag zoodanig ingesteld of erkend, hetzij zij als geaorlaafd zijn toegelaten, of alleen,tat een bepaald aagmerk, als niet strijdig met de wetten of met de garde zeden,zijn, samengesteld."; Yang diterjemahkan oleh Prof. R. Subekti, SH dan R. Tjitrosudibio sebagai berikut : "Selainnya perseroan yang sejati oleh undang-undang diakui pula perhimpunanperhimpunan orang sebagai perkumpulan-perkumpulan, baik perkumpulan perkumpulan itu diadakan atau diakui sebagai demikian aleh kekuasaan umum maupun perkumpulan-perkumpulan itu diterima sebagai diperbolehkan, atau telah didirikan untuk suatu maksud tertentu yang tidak bertentangan dengan undangundang atau kesusilaan yang baik “ Bahwa sebagai badan hukum yang sah, berdasarkan pasal 1654 Burgerlijk Wetboek (BW) yang berbunyi : "Aile wettig bestaande zedelijke ligchamen zijn, evenals particuliere persanen, bevaegd tot het aangaan van burgerlijke handelingen, behaudens de apenbare verordeningen, waarbij de bevaegdheid magt zijn gewijzigd, berperkt of Ban zekere farmaliteiten anderwarpen"; Yang diterjemahkan oleh Prof. R. Subekti, SH dan R. Tjitrosudibio sebagai berikut: "Semua perkumpulan yang sah adalah, seperti halnya dengan orang-orang preman, berkuasa melakukan tindakan-tindakan perdata dengan tidak mengurangi peraturan-peraturan umum, dalam mana kekuasaan itu te/ah dirubah, dibatasi atau ditundukkan pada acara-acara tertentu” Bahwa baik sebelum dan sesudah dibentuknya Badan Hukum Pendidikan Universitas Trisakti, Universitas Trisakti telah melakukan perbuatan hukum sebagai subyek hukum ; Bahwa Universitas Trisakti berdasarkan Akte Pendirian Universitas Trisakti sebagai Badan Hukum Pendidikan No. 27 tertanggal 29 Agustus 2002, yang dibuat oleh Notaris Jakarta Edi Priyono, SH, yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita RI No. 77 tanggal 249-2002 adalah merupakan badan hokum yang sah menurut peraturan perundangan-undang ; Bahwa pertimbangan Majelis Hakim Niaga dalam perkara Niaga No. 49/MEREK/2002/PN.NIAGA.Jkt-Pst yang menyatakan Badan Hukum Pendidikan Universitas Trisakti bukanlah merupakan Badan Hukum adalah tidak tepat dan tidak mengikat untuk menyatakan sah atau tidak sah Badan Hukum Pendidikan Universitas Trisakti tetapi merupakan kewenangan dari lingkungan Peradilan Umum/ Pengadilan Negeri untuk menilai hat tersebut ; Bahwa selain itu, masalah Badan Hukum Pendidikan Universitas Trisakti masih dalam proses penyelesaian pada Pengadilan Negeri Jakarta Barat yang terdaftar pada perkara perdata No 411/Pdt.G/ 2002/PN.Jkt-Bar, oleh karena itu sampai saat ini, belum terdapat satu putusan pun yang menyatakan bahwa Badan Hukum Pendidikan Universitas Trisakti tidak sah ; 6. Bahwa Tergugat dan Para Turut Tergugat menolak dalil gugatan Penggugat pada pain 5 gugatannya, dengan alasan: Bahwa Pengumuman yang dilakukan oleh Tergugat dan Para Turut Tergugat dilakukan dalam kedudukan jabatan masing-masing dimana Tergugat bertindak dalam kapasitasnya sebagai Rektor Universitas Trisakti oleh karenanya Tergugat bertindak untuk dan atas nama Universitas Trisakti dan bukan tindakan pribadi dari Tergugat ; Bahwa perpanjangan masa jabatan Tergugat sebagai Rektor diputuskan oleh Senat Universitas yang merupakan Badan Normatif dan Perwakilan Tertinggi dalam Universitas Trisakti berdasarkan keputusan sidang Senat Universitas Trisakti tertanggal 23 Juli 2002 yang putusannya telah disampaikan kepada Yayasan Trisakti dengan surat No. 262/S/USAKTI/VII/2002 tertanggal 24 Juli 2002 yang kemudian dipertegas pula dengan sural Senat Universitas Trisakti No. 295/AK/S/USAKTI/VIII/2002 tanggal 21 Agustus 2002 yang memuat pertimbangan hasil sidang plena Senat mengenai perpanjangan masa jabatan Tergugat sebagai Rektor, oleh karenanya perpanjangan masa jabatan Rektor oleh Senat Universitas Trisakti adalah sah dan tidak bertentangan dengan statuta 2001 pasal 30 ayat (6) "Rektor dapat diangkat kembali untuk masa jabatan empat tahun, tetapi tidak boleh melebihi dua kali masa jabatan berturut-turut dan Statuta 2001 R pasal 31 ayat (6) "Masa jabatan Rektor dapat diperpanjang setelah mendapat pertimbangan Senat Universitas" maupun PP 60/1999 pasal 40 ayat (2) "Rektor dan Pembantu Rektor dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan berturut-turut; Bahwa pemberian Surat Kuasa dari Penggugat kepada Tergugat tidak mempunyai dasar hukum, sehingga pemberian Surat Kuasa tersebut tidak mempunyai arti atau dampak hokum kepada Tergugat deism menjalankan tugasnya selaku Rektor, karena Rektor sebagai Pimpinan Perguruan Tinggi sebagaimana diatur dalam pasal 37 ayat (1) PP No. 60/1999 adalah penanggung jawab utama dalam melakukan penyelenggaraan Universitas sehingga secara otomatis menurut hukum berhak bertindak untuk dan atas nama Universitas; 7. Bahwa kedudukan hukum dari Badan Hukum Pendidikan Universitas Trisakti adalah sah karena sampai saat ini tidak ada putusan pengadilan yang menyatakan tidak sah Pendirian Badan Hukum Pendidikan Universitas Trisakti. Perlu juga majelis hakim ketahui bahwa kedudukan hukum Badan Hukum Pendidikan Universitas Trisakti tersebut sampai saat ini masih dalam perselisihan dengan Penggugat di Pengadilan Negeri Jakarta-Barat yang terdaftar dalam perkara No. 411/Pdt.G/2002/PN.JKT.BRT; Bahwa Tergugat dan Para Turut Tergugat menolak dalil gugatan Penggugat pada pain 6 gugatannya, dengan alasan: Bahwa kebijakan yang dilakukan oleh Penggugat dalam memberhentikan Tergugat sebagai Rektor adalah merupakan kebijakan yang keliru dan tidak berdasarkan hukum ; Bahwa Pemberhentian Tergugat selaku Rektor oleh Penggugat berdasarkan surat keputusannya No. 310K/YT/SK/IX/2002 tanggal 4 September 2002 adalah tidak sah karena bertentangan dengan ketentuan Pasal 31 ayat (1) Statuta 2001 R berbunyi "Rektor diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus Yayasan berdasarkan usulan Senat Universitas, untuk kemudian dilaporkan kepada Menteri" Jo. Pasal 30 ayat (1) Statuta 2001 "Rektor diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus Yayasan berdasarkan usulan Senat Universitas, untuk kemudian dilaporkan kepada Menteri" Jo. pasal 39 ayat (2) PP 60/1999 yang menyatakan "Rektor Universitas/lnstitut yang diselenggarakan oleh masyarakat diangkat dan diberhentikan oleh badan penyelenggara Universitas/lnstitut yang bersangkutan setelah mendapat pertimbangan Senat Universitas/lnstitut" ; Bahwa oleh karena itu Tergugat sebagai Rektor" Universitas Trisakti yang telah diperpanjang masa jabatannya oleh Senat Universitas tetap berhak bertindak dalam kapasitasnya sebagai Rektor. Dengan demikian jelas tidak ada pelanggaran merek yang dilakukan oleh Tergugat, karenanya gugatan Penggugat sangat mengada-ada dan sudah seharusnya ditolak untuk seluruhnya ; 8. 9. 10. Bahwa selain itu kedudukan Tergugat sebagai Rektor Universitas Trisakti sampai saat ini eksistensinya masih diakui oleh masyarakat umum, Pemerintah, maupun dunia Internasional ; Bahwa apa yang dikemukakan oleh Penggugat dalam gugatannya pain 7, 8 dan 9 adalah tidak benar dan karenanya harus ditolak, dengan alasan : Bahwa Penggugat menyatakan dalam gugatannya pada halo 11 yang menyatakan: "Sehingga dengan demikian berdasarkan uraian diatas, maka Turut Tergugat I dan Tergugat II bertindak dalam kapasitas jabatannya dan oleh karena itu merupakan bagian dari Universitas Trisakti yang merupakan satu kesatuan dengan Penggugat"; Bahwa dari dalil Penggugat ini jelas merupakan Pengakuan dari Penggugat alas keberadaan Badan Hukum Pendidikan Universitas Trisakti karena Turut Tergugat II dalam Pengumuman yang dimaksud oleh Penggugat bertindak dalam jabatannya untuk dan alas nama Badan Hukum Pendidikan Universitas Trisakti ; Bahwa apa yang didalilkan Penggugat dalam gugatannya pain, 10 dan 12 haruslah ditolak, dengan alasan : Bahwa tuntutan dwangsom dari Periggugat tidak dapat dikabulkan karena selain gugatan Penggugat tidak memiliki dasar hukum, berdasarkan yurisprudensi MA No. 791 K/Sip/1972 tanggal 26-2-1972, tuntutan tentang pembayaran sejumlah uang tidak dapat diberikan dengan uang paksa ; Bahwa Tergugat dan Para Turut Tergugat menolak dalil-dalil Penggugat dalam Provisi pain 11, dengan alasan : a. Bahwa tuntutan provisi tidak dapat dikabulkan karena tidak berdasarkan hukum serta tidak ada bukti yang otentik yang mendukung gugatan Penggugat ; b. 11. Bahwa gugatan Penggugat agar putusan dapat dijalankan terlebih dahulu sudah seharusnya tidak dapat dikabulkan karena selain gugatan Penggugat tidak berlandas hokum dan gugatan Penggugat pun tidak didasari oleh bukti-bukti yang otentik sebagaimana yang ditentukan dalam pasal 180 HIR Jo. SEMA No.3 tahun 1971 tanggal17 Mei 1971 butir 3 yang mensyaratkan ; Ada surat otentik atau tulisan tangan yang menurut undang-undang mempunyai kekuatan bukti ; Ada keputusan yang telah mempunyai kekuatan hukum pasti sebelumnya yang menguntungkan pihak Penggugat dan ada hubungannya dengan gugatan yang bersangkutan; Ada gugatan provisioni' yang dikabulkan dalam sengketa-sengketa mengenai bezitrecht ; Bahwa dalil Penggugat dalam pain 13 gugatan, yang intinya mohon diletakkan sita jaminan atas harta kekayaan Tergugat adalah tidak beralasan dan tidak berdasar, karenanya harus ditolak, dengan alasan : Bahwa gugatan Penggugat sendiri tidak berdasarkan hukum atau tidak berdasarkan fakta hukum serta tidak berdasarkan bukti-bukti yang otentik maka tidak beralasan untuk mengabulkan permohonan sita jaminan dari Penggugat ; Bahwa berdasarkan apa yang telah diuraikan diatas, Tergugat dan Para Turut Tergugat mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk mengadili, memeriksa, dan memutuskan sebagai berikut . DALAM PROVISI Menolak Permohonan Provisi Penggugat seluruhnya ; DALAM EKSEPSI: Menerima Eksepsi Tergugat dan Para Turut Tergugat seluruhnya ; Menolak gugatan Penggugat seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima ; DALAM POKOK PERKARA Menolak gugatan Penggugat Seluruhnya ; Menghukum Penggugat untuk membayar ongkos perkara yang timbui; Atau: Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) ; Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat mengajukan Replik tertanggal 29 April 2003, dan para tergugat mengajukan Duplik tertanggal 6 Mei 2003 ; Menimbang, bahwa Penggugat untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya telah mengajukan bukti-bukti berupa Fotocopy surat-surat yang bermaterai cukup dan sesuai dengan aslinya yang diberi tanda : Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil gugatannya Penggugat mengajukan bukti' berupa toto copy sural yang telah diberi materai cukup dan telah disesuaikan dengan aslinya ternyata sama kecuali sural bukti P-15, P-17, P-18,P-19 dan P-20, tidak dapat di erlihatkan aslin a co dari co seba ai berikut : P-1 Sertifikat Merek Departemen Kehakiman Republik Indonesia Direktorat Jenderal Hak Cipta Jenderal Hak Cipta Paten dan Merek No. Pendaftaran 388900 tertanggal 12 Se tember 1997 ; P-2 Putusan Pengadilan Niaga Tanggal16 Januari 2003 No.49/MEREK/ 2002/PN.NIAGA.JKT.PST; P-3 Statuta Universitas Trisakti Tahun 2001 "Statuta 2001" ; P-4 Iklan pengumuman di Harian Kompas Tanggal 6 Januari 2003 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Pascasarjana Tahun Akademik 2002/2003 Gelombang 2, Yang ditandatangani Oleh Tergugat Dan Turut Tergugat I- P-5 Iklan Pengumuman di Harian Kompas Tanggal 2 Februari 2003 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Periode 2003/ 2004, yang ditandatangani Tergugat dan Turut Tergugat II ; P-6 Iklan Pengumuman di Harian Sinar Harapan Tanggal19 Maret 2003 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru 2003/2004 yang ditandatangani Tergugat dan Turut Tergugat II. P-7 Surat Direktur Jendral Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan Hak Azasi Manusia, tertanggal 8 Oktober 2003, No. C.HT.01.10-18 Perihal Permohonan Pen esahan Akta Pendiri~ Badan Hukum; P-8 Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 tentang Perguruan Tinggi; P-9 Surat Kuasa tanggal 10 Desember 1998 No. 250/YT/S/1X/1998 tentang pencabutan kuasa Tergugat untuk melaksanakan pengeIolaan Universjtas Trisakti ; P - 10 Surat Dewan Pengurus Yayasan Trisakti tanggal 4 September 2002 No. 310K/YT/SK/IX/2002 ; P - 11 Pemuatan Iklan pada Surat Kabar Harian Media Indonesia tanggal 22 Februari 2003; P - 12 Biaya pemasangan P-11 tersebut sebesar Rp.19.958.400,00 (sembiIan belas juta sembilan ratus lima puluh delapan ribu empat ratus rupiah); P - 13 Surat Kabar Harian Kompas tanggal 25 Februari 2003 ; P - 14 Biaya pemasangan P-13 sejumlah Rp. 32.076.000,00 (tiga puluh dua juta tujuh puluh enam ribu rupiah; P - 15 Surat Departemen Pendidikan Nasional No. 1728/D/T/2002 tanggal 15 Agustus 2002 perihal Hubungan Antara Yayasan Trisakti dengan Rektor Universitas Trisakti; P - 16 Undang-Undang No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional; P - 17 Keputusan PTIP 014/dar/1965 perihal Perubahan Nama Universitas Res Publica Menjadi Universitas Trisakti . P - 18 Akta Jajasan Trisakti tertanggal 27 Januari 1966 Yang dibuat dihadapan Eliza Pondaag, S.H., tentang Pembentukan Yayasan Trisakti ; P - 19 Akta Pernyataan Keputusan Musyawarah Yayasan Trisakti No. 152. tanggal 31 Januari 1991 yang dibuat dihadapan Notaris Achmad Abid, SH., pengganti dari Sutjipto, S.H.; P - 20 SK. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0281/U/1979 tanggal 31 Desember 1979 tentang Penyerahan Pembinaan dan Pengelolaan Universitas Trisakti kepada Ya asan Trisakti ; P - 21 Surat 034/YT/98 tentang Pengangkatan Rektor Universitas Trisakti Periode 1998 sId 2002 ; P - 22 Logo Trisakti ; P - 23 Surat dari Departemen Kehakiman Dan HAM RI Dirjen Administrasi Hukum Umum tanggal 23 Mei 2003 No. C.UM.02.02-12 ; Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil sangkalannya Para Tergugat telah mengajukan bukti berupa toto copy surat yang telah diberi meterai cuku dan diberi tanda : T-1 Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No. 13/DAR Tahun 1965 Tentang Penggantian nama Universitas Respublica dan Pembentukan Presidium Sementara untuk Universitas Tersebut. (Bukti aslinya belum ditemukan); T-2 Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No. 014/drt Th 1965 tanggal 19-10-1965 Tentang Pembukaan kembali Universitas Respublica di Jakarta kini bernaung dibawah nama Universitas Trisakti Bukti asli belum ditemukan ; T-3 Akta No. 31 tanggal 27-1-1966 yang dibuat oleh Eliza Pondaag tentang pend irian Yayasan Trisakti. Pondaag tentang pendirian Yayasan Trisakti. (Bukti asli ada pada Penggugat l/Yayasan Trisakti); T–4 Surat Keputusan Mendikbud No. 0281/U/1979 tanggal 31-12-1979 tentang Penyerahan Pembinaan dan Pengelolaan Universitas Trisakti ke Yayasan Trisakti Asli ada ada Penggugat/Yayasan Trisakti ; Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan Trisakti serta Statuta Universitas Trisakti tahun 1981 (Asli ada ada Penggugat/Yayasan Trisakti ; T–5 T-6 Tambahan Berita Negara RI tanggal 9-7-1991 No. 55 tentang Pengumuman Pernyataan Keputusan Musyawarah Yayasan Trisakti. (asli ada pada Penggugat/Yayasan Trisakti ; T-7 Surat Keputusan Gubemur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 07684/1MB/1988 tentang 1MB tanggal 1-11-1988 atas nama Universitas Trisakti (Bukti asli ada pada Universitas Trisakti/Tergugat dan Para Turut Tergugat ; T – 8a Statuta Universitas Trisakti 2001 ; T – 8b Statuta 2001 R. Bukti (asli ada pada Universitas Trisakti/Tergugat dan Para Turut Tergugat ; T–9 Keputusan Senat Universitas Trisakti No. 001/S/KBH/USAKTI/ VII/2002 tentang Pengangkatan Universitas Trisakti sebagai Badan Hukum Pendidikan. (Bukti asli ada pada Universitas Trisakti/ Tergugat dan Para Turut Tergugat ; T – 10 Surat No. 262/S/USAKTINII/2002 tanggal 24 Juli 2002 dari Senat Universitas Trisakti kepada Ketua Umum Yayasan Trisakti tentang Usulan agar Prof. Thoby Mutis menjabat Universitas Trisakti hingga 9-9-2006. (Bukti asli ada Pada Universitas Trisakti/Tergugat dan Para Turut Tergugat ; T – 11 Surat Senat Universitas Trisakti No. 295/AK/S/USAKTI/VllI/2002 tanggal 21 Agustus 2002 kepada Ketua Umum Yayasan Trisakti tentang Pengukuhan jabatan Rektor Universitas Trisakti (Bukti asli ada pada Universitas Trisaktil Tergugat dan Para Turut Tergugat ; T – 12 Surat Dirjen Pendidikan tinggi No. 1795/D/T/2002 tanggal 26-8-2002 kepada Universitas Trisakti Tentang Dukungan terhadap Pendirian Badan Hukum Pendidikan Universitas Trisakti. (Bukti asli ada pada Universitas Trisakti/Tergugat dan Para Turut Tergugat ; T – 13 Akta No. 27 tanggal 29-8-2002 yang dibuat oleh Edy Priyono Notaris di Jakarta tentang Akta pendirian Universitas Trisakti sebagai Badan Hukum Pendidikan (Bukti asli ada pada Universitas Trisakti/Tergugat dan Para Turut Tergugat) ; T – 14 Surat Keputusan Yayasan Trisakti No. 310K/YT/SK/IX/2002 tanggal 4-9-2002 tentang Pemberhentian Prof.Thoby Mutis sebagai Rektor Universitas Trisakti. (asli ada Pada Penggugat/Yayasan Trisakti ; T – 15 Surat Keputusan Dewan Pengurus Yayasan Trisakti No.311 K/YT/SK/IX/2002 tanggal 4-9-2002 tentang Penunjukkan Pejabat Rektor Trisakti ; T – 16 Surat Keputusan Majelis Wali Amanat Badan Hukum Pendidikan Universitas Trisakti No. 001/MWA/SK/IX/2002 tanggal 5-9-2002 tentang pengukuhan Prof. Thoby Mutis sebagai Rektor Universitas Trisakti masa jabatan 2002-2006. (Bukti asli ada pada Universitas Trisakti/Tergugat dan Para Turut Tergugat ; T – 17 Risalah Sidang Senat khusus Universitas Trisakti Tanggal 9-9-2002. (Bukti asli ada pada Universitas Trisakti/Tergugat dan Para Turut Tergugat) ; T – 18 Tambahan Berita Negara RI No.11 Th. 2002/TBN RI tanggal 24-92002 No. 77 tentang Pengumuman Akte Pendirian Universitas Trisakti Sebagai Badan Hukum Pendidikan (Bukti asli ada pada Universitas Trisakti/Para Tergugat); T – 19 Surat No. W7.Db.HT.04. No. 4735/2002 tanggaI15-10-2002 tentang informasi pendaftaran Badan Hukum Pendidikan Universitas dari Pengadilan Negeri Jakarta Barat yang ditujukan kepada Yayasan Trisakti (Asli ada pada Penggugat/Yayasan/Yayasan/Yayasan Trisakti); Sertifikat Hak Cipta No, 022912 tanggal 23-10-2002. (Bukti asli ada pada Universitas Trisakti/Tergugat dan Para Turut Tergugat) ; T – 20 T – 21 Surat Keterangan dari Pengadilan Negeri Jakarta- Pusat No. W7.DC.Hd.1399/111/2003 tertanggaJ 25 Maret 2003 tentang pengecekan Akta Notaris No. 152 tertanggal 31 Januari 1991 tentang "Pernyataan Keputusan Musyawarah Pimpinan Yayasan Trisakti" Yang dibuat oleh Acmad Abid, SH, selaku Notaris Pengganti dari Sutjipto, SH Notaris di Jakarta(Bukti asli ada pada Universitas Trisaktin-er u at dan Para Turut Ter u at ; T – 22 Twentieth Century Calender. (Bukti asli ada pada Universitas Trisakti/ Tergugat dan Para Turut Tergugat ; T – 23 Surat Universitas Trisakti tertanggal 28-10-2002 Tentang Sejarah singkat terciptanya dan Penggunaan Logo/Lambang Universitas Trisakti yang ditandatangani oleh Prof. Drs. J. Pamudji Suptandar (Bukti asli ada pada Universitas Trisakti, Ter u at dan Para Turut Tergugat ; T – 24 Ijazah Sarjana Lengkap Fakultas Hukum Universitas Trisakti yang telah di sahkan oleh Kopertis yang menunjukkan Universitas Trisakti Telah menggunakan Logo/Lambang Universitas Trisakti sejak tahun 1967 (Bukti asli ada pada Universitas Trisakti, Tergugat (Bukti asli ada pada Universitas Trisakti, Tergugat dan Para Turut Tergugat); T – 25 Surat Undangan yang ditujukan kepada Prof. Thoby Mutis selaku Rektor Universitas Trisakti baik dalam skala Nasional mau un Internasional ; T – 26 Statuta Universitas Trisakti tahun 1955 ; T – 27 Surat Tanda bukti lapor No. Pol TBUIV/2003/Siaga III a.n. Advendi Simangunsong tertanggal 29 April 2003 yang dibuat oleh Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia Badan Reserse Kriminal JI Trunojoyo No.3 Keba oran Baru Jakarta Selaatan ; T – 28 Surat gugatan dan permohonan sita jaminan (Conservatiori Beslag) Nomor 411/PDT.G.JKT.BRT, dalam perkara antara: Yayasan Trisakti Penggugat I dan Prof.DR. Azril Azahariu Pen u at II Melawan : Prof. DR. Thoby Mutis Cs, sebagai para Tergugat ; T - 29 Siaran Pers Yayasan Trisakti melakukan Penertiban Kampus; Menimbang, bahwa Penggugat mengajukan kesimpulan masing-masing tertanggal 5 Juni 2003 dan Tergugat mengajukan kesimpulan tanggal 4 Juni 2003 dan pada akhirnya mohon putusan ; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian Putusan ini selanjutnya menunjuk pada hal-hal yang termuat dalam Berita Acara persidangan ; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan pokok gugatan penggugat adalah masalah Pelanggaran Merek Trisakti oleh para Tergugat : DALAM PROVISI Menimbang, bahwa dalam gugatan Penggugat telah mengajukan tuntutan provisional yaitu memerintahkan agar Tergugat untuk menghentikan semua perbuatan yang berkaitan dengan penggunaan atas logo TRISAKTI baik melalui iklan di mass media, dan atau perdagangan barang atau jasa yang menggunakan merek atas logo TRISAKTI yang sah dan dilindungi oleh hukum serta mohon agar Tergugat dihukum untuk membayar uang paksa sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) perhari untuk setiap keterlambatan melaksanakan putusan provisi ini ; Menimbang, bahwa Para Tergugat menolak tuntutan provisi tersebut dan mohon ditolak karena tidak berdasar hukum ; Menimbang, bahwa Pengertian Tuntutan Provisionil yaitu permintaan pihak yang bersangkutan agar sementara diadakan tindakan pendahuluan guna kepentingan salah satu pihak, sebelum putusan akhir dijatuhkan (Prof. Dr. RM Sudikno Mertokusumo, SH, Hukum Acara Perdata Indonesia, Liberty, Yogyakarta edisi ketiga cetakan pertama, 1988, halaman 185). Demikian juga Ny. Retnowulan Sutanto, SH, Dalam bukunya Hukum Acara Perdata Dalam Teori dan Praktek, Alumni 1980, halaman 96 menyatakan bahwa Putusan Provisi adalah putusan yang dijatuhkan sehubungan dengan tuntutan dalam pokok perkara, sementara diadakan tindakan pendahuluan untuk kefaedahan salah satu pihak atau kedua belah pihak. Bahkan menurut Lilik Mulyadi, SH, bahwa tuntutan itu adalah tuntutan yang berisikan agar hakim menjatuhkan putusan yang sifatnya mendesak dilakukan terhadap salah satu pihak dan bersifat sementara, disamping adanya tuntutan pokok dalam surat gugatan (Tuntutan Provisionil dalam Hukum Acara Perdata Pada Praktek Peradilan, Djambatan, Cetakan Pertama, 1996, halaman 25); Menimbang, bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung dalam Putusannya Nomor : 1070K/Sip/1972 tanggal 7 Mei 1973 yang menyatakan bahwa tuntutan provisionil yang tercantum dalam pasal 180 HIR, hanyalah untuk memperoleh tindakan-tindakan sementara selama proses berjalan ; Tuntutan Provisional Mengenai Pokok Perkara (bodem geschil) tidak dapat diterima (Olden Bidara,SH, Hukum Acara Perdata, Pradnya Paramita, Jakarta, Cetakan Kedua, 1987, halaman 87-88, Ridwan Syahroni, SH, Buku Materi Dasar Hukum Perdata, Catur Adyta, Bandung, Cetakan Kedua halaman 124) ; Menimbang, bahwa dari pengertian tuntutan provisional tersebut dapat disimpulkan bahwa tuntutan provisional merupakan tuntutan sementara bersifat mendesak untuk persiapan atau mendukung putusan terhadap pokok perkara yang bermanfaat bagi salah satu atau kedua belah pihak yang berperkara, tetapi tuntutan provisional tidak dapat diterima kalau sudah mengenai pokok perkara; Menimbang, bahwa apabila pendapat hukum diatas dihubungkan dengan tuntutan provisional Penggugat maka nampak tuntutan provisional Penggugat telah memasuki materi substansi pokok perkara, sebab Tergugat disuruh menghentikan penggunaan merek atas logo TRISAKTI yang dianggap pelanggaran atas merek milik Penggugat, padahal materi inilah yang akan dibahas dalam pokok perkara, lagipula apabila tuntutan tersebut dikabulkan dikhawatirkan penyelenggaraan pendidikan akademis tidak dapat berfungsi secara optimal sehingga dapat merugikan masyarakat luas khususnya mahasiswa Universitas TRISAKTI ; Menimbang, demikian pula terhadap tuntutan provisionil yang menyangkut uang paksa karena berkaitan dengan tuntutan pokok perkara karena sudah tidak beralasan secara hukum maka permohonan provisi dari Penggugat tersebut karena sudah menyangkut pokok perkara haruslah dinyatakan tidak dapat diterima; DALAM EKSEPSI Menimbang, bahwa Para Tergugat dalam jawabannya telah mengajukan eksepsi supaya dinyatakan tidak dapat diterima dengan alasan pad a pokoknya : 1. Bahwa K. Sindhunata dan Ir. MA. Warga Dalem MSc tidak bertindak untuk atas nama atau mewakili Penggugat Yayasan TRISAKTI sebab tidak jelas jabatan sebenarnya dari mereka dalam Yayasan TRISAKTI ; 2. Bahwa datil Badan Hukum Pendidikan Universitas TRISAKTI telah ditolak oleh Departemen Kehakiman dan HAM RI dalam pertimbangan hukum dalam perkara merek Nomor 49/Merek/2003/PN.Niaga.JKT.PST adalah dalil prematur; 3. Bahwa gugatan kurang pihak karena tidak mengikutkan Badan Hukum Pendidikan TRISAKTI sebagai pihak padahal Tergugat dalam menandatangani segala hal didasari atas jabatan sebagai Rektor Badan Hukum Pendidikan Universitas TRISAKTI; 4. Bahwa gugatan salah alamat sebab Tergugat digugat sebagai pribadi seharusnya selaku Rektor Universitas TRISAKTI dan Badan Hukum Pendidikan Universitas TRISAKTI ; 5. Bahwa gugatan Penggugat tidak jelas dan kabur karena tidak jelas hubungan Tergugat selaku pribadi dengan dalil-dalil Penggugat dalam gugatan ; Menimbang, bahwa atas eksepsi Para Tergugat tersebut maka Penggugat telah menolak dengan alasan pada pokoknya : 1. Bahwa jabatan Penggugat berdasarkan Akta Notaris Nomor 152 Tahun 1991 tanggal 31 Januari 1991 yang belum dibatalkan oleh suatu putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap ; 2. Badan Hukum Pendidikan lJniversitas TRISAKTI telah menjadi fakta hukum yaitu secara tegas ditolak berdasarkan surat Departemen Kehakiman dan HAM RI Nomor C.HT.01.10-18 tertanggal 8 Oktober 2002 dan ditegaskan dalam pertimbangan hukum perkara merek Nomor : 49/MEREK/2002/PN.NIAGA. JKT.PST tanggal16 Januari 2003 ; 3. Bahwa Badan Hukum Pendidikan Universitas TRISAKTI telah dinyatakan tidak sah dan dianggap tidak pernah ada sehingga tidak dapat ditarik sebagai pihak dalam gugatan aqua karena sudah berwujud dan tidak pernah ada sebagai subjek hukum; 4. Bahwa gugatan telah tepat diajukan selaku pribadi karena Tergugat sudah tidak mempunyai hubungan hukum apapun dengan Penggugat maupun dengan Universitas TRtSAKTI sebab jabatan sebagai Rektor sudah berakhir tanggal 9 September 2002 dan telah diberhentikan oleh Yayasan TRISAKTI ; 5. Bahwa gugatan Penggugat jelas menunjukkan perbuatan pelanggaran hukum yang dilakukan Tergugat dibantu Para Turut Tergugat atas logo TRISAKTI dalam iklan pengumuman yang mengaku sebagai Rektor Universitas TRISAKTI, badan hukum pendidikan yang tidak sah ; Menimbang, bahwa oleh karena Undang-Undang merek tidak mengatur perihal eksepsi maka dengan adanya eksepsi tersebut dalam praktek beracara di Pengadilan Negeri berlaku ketentuan dalam hukum acara perdata HIR ; Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan eksepsi atau tangkisan adalah jawaban yang tidak langsung mengenai pokok perkara atau konkritnya adalah jawaban mengenai formalitas dari surat gugatan/perlawanan ; Menimbang, bahwa HIR hanya mengenal satu macam eksepsi ialah eksepsi perihal tidak berwenangnya Hakim, eksepsi ini terdiri dari 2 macam ialah eksepsi yang menyangkut kekuasaan absolut dan eksepsi yang menyangkut kekuasaan relatif, kedua macam eksepsi ini termasuk eksepsi yang menyangkut acara dimana hukum acara perdata disebut eksepsi Prosesuiil ; Menimbang, bahwa Pasal 136 HIR eksepsi selainnya, kecuali yang menyangkut kekuasaan Hakim secara absolut dan relative tersebut harus dibahas dan diputus bersama-sama dengan pokok perrkara (Retnowulan Sutantio -Hukum Acara Perdata dalam Teori dan praktek, Alumni, 1980, hal 39-41) ; Menimbang, bahwa atas eksepsi dari Para Tergugat yang menyangkut kedudukan Penggugat dalam Yayasan ; kedudukan Badan Hukum Pendidikan Universitas TRISAKTI telah ditolak atau sebagai pihak ; kedudukan T ergugat sebagai pribadi atau Rektor maupun uraian gugatan pelanggaran merek adalah bukan materi eksepsi kewenangan tetapi sudah menyangkut materi pokok perkara yang harus dibuktikan dalam beban pembuktian dan dibahas bersama-sama dengan materi pokok perkara ; Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi Para Tergugat tersebut harus dibahas bersama-sama dalam pokok perkara, sehingga karenanya eksepsi dari Para Tergugat harus ditolak-; DALAM POKOK PERKARA Menimbang, bahwa Penggugat pad a pokoknya mendalilkan sebagai berikut : 1. Bahwa Penggugat adalah Pemilik dan Pemegang hak khusus untuk merek atas logo TRISAKTI berdasarkan Sertifikat Merek yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek No : 388900 tanggal 12 September 1997 dalam kelas 41 untuk jenis jasa Pendidikan Tinggi dengan program studi Profesional, ijasah Diploma III dan IV, akademik, ijasah Sarjana (S 1), Pascasarjana (S2) dan Doktor (S3); 2. Bahwa Tergugat yang mengaku sebagai Rektor Universitas TRISAKTI dibantu Para Tergugat telah mengajukan dan atau mencantumkan merek atas logo TRISAKTI dalam Pengumuman di Surat Kabar Kompas tanggal 6 Juni 2003 dan 2 Pebruari 2003 dan di Sinar Harapan tanggal 19 Maret 2003, padahal jabatan Tergugat sebagai Rektor Universitas TRISAKTI sudah berakhir tanggal 9 September 2002 ; 3. Bahwa perbuatan tersebut telah melanggar pasal 3 Undang-Undang Merek yaitu tanpa seijin Penggugat adalah telah merugikan Penggugat, sehingga berdasarkan ketentuan pasal 76 jo, pasal 3 Undang-Undang Merek Penggugat berhak menggugat ganti rugi dan/atau penghentian semua pelaksanaan yang berkaitan dengan penggunaan merek atau logo TRISAKTI ; 4. Bahwa perbuatan pelanggaran merek atas logo TRISAKTI yang dilakukan Tergugat dibantu Turut Tergugat II dengan mengatasnamakan Badan Hukum Pendidikan Universitas TRISAKTI merupakan tindakan Tergugat dalam kapasitas selaku pribadi sebab keberadaan Badan Hukum Pendidikan Universitas TRISAKTI tidak pernah ada dan telah ditolak ; 5. Bahwa Penggugat juga telah membatalkan/mencabut Kuasa kepada Tergugat untuk melaksanakan Pengelolaan Universitas TRISAKTI yaitu Surat Kuasa tanggal 10 September 1998 No 250/YT/S/IX/1998 melalui Surat Keputusan Dewan Pengurus Yayasan TRISAKTI No. 310K/YT/SK/IX/2002 tanggal 4 September 2002; 6. Bahwa keberadaan Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II dalam gugatan aqua adalah dalam kapasitas jabatannya dan oleh karena itu merupakan bagian dari Universitas TRISAKTI yang merupakan satu kesatuan dengan Penggugat ; Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Para Tergugat telah menjawab yang pad a pokoknya : 1. Bahwa yang diajukan Penggugat bukanlah merek dagang melainkan lambang Universitas TRISAKTI ; 2. Bahwa lambang Universitas TRISAKTI bukan merupakan milik dari Yayasan TRISAKTI melainkan merupakan lambang Universitas TRISAKTI sehingga berdasarkan pagel 10 Statuta 2001 pengajuan pendaftaran merek etas lambang Universitas TRISAKTI harus mendapat persetujuan Universitas TRISAKTI karenanya pendaftaran oleh Penggugat didasari Itikad tidak baik dan bertentangan dengan Undang-Undang No, 15 Tahun 2001 tentang Merek; 3. Bahwa tidak benar jabatan Tergugat menjadi Rektor berlalu tanggal 4 September 2002 sebab Tergugat diberhentikan secara sepihak oleh Penggugat tanpa adanya persetujuan dari Senat Universitas Trisakti sehingga Tergugat adalah Rektor Badan Hukum Pendidikan Universitas TRISAKTI yang sah sehingga oleh karena itu Tergugat dan Turut Tergugat berhak menggunakan gambar/logo TRISAKTI ; 4. Bahwa Universitas Trisakti berdasarkan akte Pendirian Universitas Trisakti sebagai Badan Hukum Pendidikan No. 27 tahun 2002 dibuat oleh Notaris Edi Priyono, SH, dan telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara RI No. 77 tanggal 24 September 2002 ; 5. Bahwa masalah Badan Hukum Pendidikan Universitas TRISAKTI masih dalam proses di Pengadilan Negeri Jakarta Barat dalam perkara Nomor: 411/PDT.G/2002/PN.JAK.BAR ; 6. Bahwa Pengumuman yang dilakukan oleh Tergugat dan Turut Tergugat dalam jabatannya masing-masing dimana Tergugat dalam kapasitasnya sebagai Rektor Universitas Trisakti bukan atas nama pribadi ; 7. Bahwa perpanjangan masa jabatan Tergugat sebagai Rektor diputuskan oleh Senat Universitas Trisakti yang merupakan badan Normatif dan Perwakilan tertinggi dalam Universitas Trisakti berdasarkan Keputusan sidang Senat Universitas Trisakti tanggal 23 Juli 2002 yang putusannya telah disampaikan kepada Yayasan Trisaksi dengan surat No. 262/S/USAKTI/VII/2002 tanggal 24 Juli 2002 yang dipertegas pula dengan surat Universitas Trisakti No. 295/AK/S/ USAKTI/VIII/2002 tanggal 21 Agustus 2002, yang memuat pertimbangan hasil sidang plena Senat mengenai perpanjangan masa jabatan Tergugat sebagaiRektor; 8. Bahwa pemberian kuasa dari Penggugat kepada Tergugat tidak mempunyai dasar hukum karena Rektor sebagai Pengurus Perguruan Tinggi sebagaimana diatur dalam Pasal 31 ayat (1) PP No. 60/1999 adalah penanggung jawab atau dalam melakukan penyelenggaraan universitas; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil gugatannya Penggugat telah mengajukan bukti P-1 sampai dengan P-23 sedangkan Para Tergugat untuk menguatkan dalil sangkalannya telah mengajukan bukti T -1 sampai dengan T -29 ; Menimbang, bahwa dari jawab menjawab antara Penggugat dan Para Tergugat yang menjadi Persoalan Hukum adalah : Apakah Tergugat melanggar Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 dalam kapasitasnya sebagai Rektor TRISAKTI atau sebagai pribadi? ; Menimbang, bahwa pasal 3 dan pasal 76 Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek adalah sebagai berikut : Pasal 3 : "Hak atas merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada pemilik merek yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri merek tersebut atau memberikan ijin kepada pihak lain untuk menggunakannya"; Pasa! 76 : (1) Pemilik terdaftar dapat mengajukan gugatan terhadap pihak lain yang secara tanpa hak menggunakan Merek yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya untuk barang atau jasa yang sejenis, berupa : a. Gugatan ganti rugi dan/atau; b. Penghentian semua perbuatan yang berkaitan dengan penggunaan Merek tersebut ; (2) Gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan kepada Pengadilan Negeri ; Menimbang, bahwa inti dari pelanggaran merek adalah adanya pihak lain yang secara tanpa hak menggunakan merek milik pendaftar merek ; Menimbang, bahwa dasar gugatan Penggugat adalah bahwa Penggugat pemilik Merek yang terdaftar, dimana Tergugat sebagai pribadi telah menggunakan merek milik Penggugat secara tanpa hak (P-1) ; Menimbang, bahwa berdasarkan, bukti P-4, ternyata dalam iklan tercantum Prof. Dr. Thoby Mutis sebagai Rektor Universitas TRISAKTI ; Menimbang. bahwa menurut Para Tergugat dalam jawabannya bahwa pencantuman Prof. Dr. Thoby Mutis bukan sebagai pribadi tetapi sebagai Rektor (T-10, T11. T-16, T-25); Menimbang. bahwa Tergugat sebagai pribadi didasarkan pada dalil Penggugat yang menyatakan bahwa Tergugat sebagai Rektor telah diberhentikan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pengurus Yayasan TRISAKTI tanggal4 September 2002 Nomor : 310/YT/SK/IX/2002 (Bukti P-3, P-10, P-14) sedangkan Tergugat menyatakan dirinya dalam kapasitas sebagai Rektor berdasarkan Keputusan sidang Senat Universitas TRISAKTI tanggal 23 Juli 2002 yang putusannya telah disampaikan kepada Yayasan TRISAKTI dengan surat Nomor 262/S/USAKTINIII/2002 tanggal21 Agustus 2002 (T-10, T11, T-16); Menimbang, bahwa oleh karena jabatan Tergugat sebagai Rektor atau sudah diberhentikan masih merupakan perselisihan hukum dengan Penggugat yang harus ditentukan terlebih dahulu secara yuridis keabsahannya; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T -28 telah ternyata persoalan tersebut telah dipersengketakan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat dalam perkara Nomor 411/PDT.G/2002/PN.JAK.BRT ; Menimbang, bahwa persoalan status hukum jabatan Rektor bukanlah merupakan kewenangan Pengadilan Niaga tetapi Pengadilan Negeri ; Menimbang, bahwa untuk membuktikan Tergugat sebagai pribadi atau masih sebagai Rektor Universitas TRISAKTI maka terlebih dahulu harus ditentukan secara Yuridis oleh Pengadilan Negeri bahwa ia bukan rektor Universitas Trisakti ; Menimbang, bahwa oleh karena status jabatan Tergugat sebagai Rektor Universitas TRISAKTI masih merupakan persoalan hukum dengan penggugat di Pengadilan Negeri Jakarta Barat yang harus terlebih dahulu diputuskan keabsahannya apakah Tergugat sebagai Rektor Universitas TRISAKTI atau telah diberhentikan ; Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat terhadap Tergugat didasarkan sebagai pribadi bukan sebagai Rektor, sedangkan status hukum jabatan Tergugat masih merupakan persoalan hukum dengan Penggugat di Pengadilan Negeri Jakarta Barat sehingga gugatan yang demikian harus dinyatakan tidak dapat diterima ; Menimbang, bahwa oleh karena dasar gugatan dinyatakan tidak diterima maka tuntutan Penggugat lainnya menjadi tidak berdasar dan tidak beralasan secara hukum karenanya harus dinyatakan tidak dapat diterima pula; Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima maka Penggugat harus dihukum untuk membayar biaya perkara yang besarnya sebagaimana tercantum dalam amar putusan ini ; Menimbang, bahwa selain bukti-bukti surat yang telah dipertimbangkan diatas, Pengadilan berpendapat bahwa bukti surat-surat lainnya yang tidak relevansinya dengan perkara ini haruslah dikesampingkan ; Memperhatikan ketentuan hukum dan Peraturan Perundang-Undangan yang berkaitan dengan perkara ini : MENGADILI DALAM PROVISI Menyatakan tuntutan provisonil penggugat tidak dapat diterima ; DALAM EKSEPSI Menolak eksepsi Para T ergugat ; DALAM POKOK PERKARA 1. Menyatakan glJgatan penggugat tidak dapat diterima ; 2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000.000,(lima juta rupiah) ; Demikianlah diputuskan dalam rapat Majelis Hakim pada hari KAMIS, TANGGAL 19 JUNI 2003 dengan H. ASEP IWAN IRIAWAN, SH. Sebagai Hakim Ketua Majelis, Hj. NUR ASLAM BUSTAMAN, SH. dan H. DWIARSO BUDI SANTIARTO, SH. masing- masing sebagai Hakim Anggota Majelis Putusan mana pada hari RABU, TANGGAL 2 JULI 2003 diucapkan dimuka persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh RAVITA UNA, SH Panitera Pengganti dihadiri oleh kuasa Penggugat dan kuasa Para ergugat ; HAKIM-HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA ttd. ttd. HJ. NUR ASLAM BUSTAMAN, SH. H. ASEP IWAN IRIAWAN, SH. ttd. H. DWIARSO BUDI SANTIARTO, SH. PANITERA PENGGANTI ttd. RAVITA LINA, SH