| DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PENGGUNAAN METODE SUGESTOPEDIA MELALUI TEKNIK KATA-KATA BERIRAMA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 SUSUKAN LEBAK Mudopar Dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unswagati Cirebon ABSTRAK Pembelajaran menulis puisi di sekolah menengah pertama di wilayah Kecamatan Susukan Lebak masih dianggap belum memberikan hasil yang maksimal. Berdasarkan hasil observasi awal disimpulkan bahwa kekurangmaksimalan ini disebabkan oleh beberapa faktor yang menjadi pokok permasalahan, baik dari faktor siswa maupun faktor yang bersumber dari guru. Faktor dari siswa yaitu mereka beranggapan bahwa menulis puisi merupakan salah satu materi yang sulit dipahami. Tidak hanya itu, mereka juga masih belum mampu menggunakan kata-kata yang tepat untuk dijadikan sebuah puisi. Faktor dari pihak guru yaitu kurangnya kreativitas guru dalam menggunakan model atau strategi pembelajaran yang menarik. Melihat kondisi tersebut penulis melakukan penelitian eksperimen dengan cara menerapkan metode sugestopedia melalui teknik kata-kata berirama dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Susukan Lebak. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII.A dan VIII.C, kelas VIII.A dijadikan sebagai kelas eksperimen sedangkan kelas VIII.C dijadikan sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data penelitian ini yaitu dengan cara tes dan observasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan uji statistik, uji tes. Setelah penulis melakukan analisis data, hasil uji t membuktikan bahwa kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII.C memperoleh nilai posttes rata-rata 5,37, lebih rendah dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas VIII.A yang menggunakan metode Sugestopedia melalui teknik kata-kata berirama yaitu 6,72. Selain itu perhitungan hasil uji t juga membuktikan bahwa thitung > ttabel atau 4,5 >2,77 pada taraf signifikan 5%. Hal ini, berarti H0 ditolak dan Hi diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metode sugestopedia melalui teknik kata-kata berirama pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Susukan Lebak dapat dikatakan efektif. Kata Kunci: metode sugestopedia, teknik kata-kata berirama, menulis puisi 54 DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA | A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Salah satu keterampilan berbahasa yang harus diajarkan dan dikuasai oleh siswa di sekolah dalam berkomunikasi adalah keterampilan menulis puisi. Waloyo (Jabrohim, 2009: 67) menyatakan bahwa menulis puisi merupakan suatu kegiatan yang menuntut seseorang harus benar-benar cerdas, harus benar-benar menguasai bahasa, harus luas wawasannya, dan peka perasaannya. Sementara menurut Kurniawan (2012: 27) menyatakan bahwa kreativitas yang harus dimiliki dalam diri siswa dalam menulis puisi adalah kreativitas memilih diksi karena kekuatan puisi terletak pada katakatanya (diksi), bagaimana kata-kata yang singkat, pendek, dan sederhana, tetapi bisa menggambarkan pengalaman, perasaan, imajinasi, dan keindahan. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, penulis menyimpulkan bahwa menulis puisi adalah kegiatan menulis kreatif yang memerlukan pengetahuan dan imajinasi yang tinggi terhadap suatu objek yang diamati serta pengekspresian seorang dalam mengemukakan perasaan yang sedang dialami dengan menggunakan kata-kata yang indah dan penuh makna. Dalam pembelajaran keterampilan menulis puisi tentunya banyak hal yang perlu diperhatikan, salah satu di antaranya adalah penggunan diksi yang mudah dipahami. Oleh sebab itu, keterampilan menulis puisi membutuhkan tingkat kejelian dan keseriusan dari semua penyelenggara pendidikan terutama guru dan penyusun kurikulum sebagai sarana pendukung pembelajaran. Pembelajaran menulis puisi pada siswa sekolah menengah pertama bermanfaat untuk mengembangkan daya imajinasi dan minat siswa dalam kegiatan belajar. Pembelajaran menulis puisi juga dapat membantu siswa untuk berekspresi dan mencurahkan segala perasaannya sehingga dapat menjadikan pola pikir siswa lebih berkembang. Melalui pembelajaran menulis puisi dapat memberikan peluang bagi siswa untuk berekspresi tentang sebuah pengalaman, baik pengalaman mengenai kemanusiaan, lingkungan maupun pengalaman tentang nilai-nilai budaya. Akan tetapi pada kenyataannya, pembelajaran menulis puisi di SMP Negeri yang ada di wilayah kecamatan Susukan Lebak masih dianggap belum memberikan hasil yang maksimal. Kekurangmaksimalan ini disebabkan oleh beberapa faktor yang menjadi pokok permasalahan, baik dari faktor siswa maupun faktor yang bersumber dari pihak guru. Faktor penyebab dari siswa, yaitu dalam keterampilan menulis puisi siswa masih belum bisa berimajinasi secara maksimal yang kemudian menuangkannya ke dalam bentuk tulisan. Hal tersebut kemudian menjadi penyebab persepsi yang buruk dari siswa yaitu menulis puisi merupakan materi yang tidak mudah dan membosankan. Faktor penyebab dari guru yaitu kurangnya kreativitas guru dalam menggunakan model pembelajaran. Dari data empiris tersebut maka diperlukan teknik atau model pembelajaran yang inovatif dan kreatif sehingga proses pembelajaran berlangsung dengan aktif, efektif, dan menyenangkan. Solusi yang dilakukan untuk memecahkan permasalah tersebut yaitu penulis menggunakan metode sugestopedia melalui teknik katakata berirama dalam pembelajaran menulis puisi. 55 | DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA B. PENGGUNAAN METODE SUGESTOPEDIA MELALUI TEKNIK KATA-KATA BERIRAMA PADA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI Sebagian besar siswa menganggap bahwa menulis puisi memang tidak mudah, apalagi kebanyakan siswa tidak menyukai materi tentang sastra. Dengan menggunakan metode sugestopedia melalui teknik kata-kata berirama ini diharapkan dapat mempermudah siswa dalam proses belajar menulis puisi. Siswa diarahkan supaya memilih identitas mereka yang baru. Siswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan biografi tentang khayalannya sendiri dengan cara mengungkapkannya ke dalam tulisan. Suasana yang santai dan menyenangkan akan memudahkan siswa dalam menerima pelajaran. Pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metode sugestopedia melalui teknik kata-kata berirama bertujuan agar mempermudah siswa dalam menulis puisi dengan cara memberikan sugesti positif baik secara langsung maupun tidak langsung. Sugesti langsung yaitu menarik kesadaran para siswa dengan memberikan dorongan motivasi bahwa mereka pasti bisa menulis puisi, sedangkan sugesti tidak langsung yaitu dengan cara memberikan stimulan berupa pemutaran musik klasik kepada siswa untuk meningkatkan daya imajinasi mereka. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Iskandarwassid dan Sunendar (2009: 66) yang menyatakan bahwa metode sugestopedia adalah metode yang menekankan sugesti kepada peserta didik agar mereka memiliki kepercayaan diri. Maksudnya adalah 56 metode sugestopedia merupakan metode yang memberikan sugesti baik itu langsung maupun tidak langsung dan memberikan pesan kepada peserta didik bahwa belajar itu mudah sehingga mereka memiliki kepercayaan diri dalam belajar. Kepercayaan diri yang muncul tersebut dapat menghilangkan asumsi negatif siswa bahwa belajar menulis puisi itu sulit. Penggunaan kata-kata berirama menurut James Bellanca (2010: 35) bertujuan untuk mempelajari irama, dan menulis puisi berirama. Dari uraian teori ahli tersebut penulis berpendapat bahwa teknik ini dapat digunakan pada saat proses pembelajaran menulis puisi sebagai bentuk perkenalan dengan irama, sebagai alat berbahasa, dan untuk membantu siswa mengenal atau mengingat irama. Teknik kata-kata berirama ini juga dapat digunakan sebagai alat atau media yang diperlukan dalam pembelajaran puisi ketika guru memberikan contoh puisi. Berikut ini merupakan langkah-langkah pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metode sugestopedia melalui teknik kata-kata berirama yang penulis kembangkan dari teori para pakar. DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA | Kegiatan Tahap Pembelajaran 2. Guru mengadakan tinjauan kembali atau mengulang bahan pelajaran sebelumnya. Bila siswa membuat kesalahan, ia dikoreksi dengan nada yang mendorong ke arah positif. Guru Siswa a. Guru mengondisikan siswa untuk belajar dengan tertib. b. Guru bertanya tentang materi pembelajaran sebelumnya. c. Guru memotivasi siswa bahwa menulis puisi tidaklah sulit. d. Guru memberikan arahan yang positif apabila siswa membuat kesalahan dalam menjawab. a. Siswa siap belajar dengan keadaan yang tertib. b. Siswa menjawab pertanyaan dari guru tentang bahan pelajaran sebelumnya. c. Siswa aktif mengajukan petanyaan yang berhubungan dengan menulis puisi. d. Siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh teman atau guru. 2. Guru menyajikan bahan a. Guru menyajikan bahan a. Siswa berkonsentrasi baru dalam konteks materi menulis puisi. memperhatikan materi melalui dialog-dialog b. Guru meminta siswa menulis puisi yang panjang dan caranya tidak memejamkan matanya dan disampaikan oleh guru. jauh berbeda dengan cara memutarkan musik klasik b. Siswa memejamkan yang tradisional: bahan untuk mengadakan mata sambil disajikan dan diperagakan, perjalanan imajinatif. memperdengarkan diikuti dengan keterangan c. Guru membimbing siswa musik klasik. kata-kata baru dan tata mengadakan perjalanan c. Siswa mengadakan bahasa. Dialog yang imajinatif yaitu dengan perjalanan imajinatif dipergunakan sebagai membayangkan berada di yaitu dengan bahan pelajaran harus tempat yang sangat indah, membayangkan berada relevan, riil, menarik, dan udara yang sangat sejuk, di tempat yang sangat dipergunakan sesuai menatap ke atas langit indah, udara yang dengan isinya. yang biru, berbaring di sangat sejuk, menatap hamparan rumput hijau, ke atas langit yang dan dikelilingi bungabiru, berbaring di bunga yang sangat indah. hamparan rumput d. Setelah selesai hijau, dan dikelilingi mengadakan perjalanan bunga-bunga yang imajinatif guru meminta sangat indah. siswa untuk membuka d. Siswa membuka matanya kembali ke tahap matanya kembali pembelajaran berikutnya. setelah selesai mengadakan perjalanan imajinatif 57 | DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 3. Séance tujuannya ialah untuk reinforcement bahan baru pada taraf bawah sadar. Pada tatap muka ini siswa dudukduduk dan menyantaikan diri mereka dengan postur duduk yang dinamakan suasana. Kegiatan séance terdiri dari dua macam, yang aktif dan yang pasif. Pada kegiatan aktif, siswa melakukan kontrol terhadap pernapasan dengan ritme sebagai berikut: 2 detik pertama untuk menarik napas, 4 detik kemudian untuk tahan napas, dan 2 detik terakhir untuk istirahat. Proses ini diulang-ulang selama sekitar 25 menit. Kemudian siswa memejamkan mata sambil menikmati alunan musik dan ikut larut pada katakata yang dinarasikan oleh guru. C. a. Guru meminta siswa untuk melakukan kontrol pernafasan. b. Guru membacakan sebuah puisi yang berjudul “Ibu” dengan diiringi musik klasik. c. Guru menjelaskan langkah-langkah membuat puisi. d. Guru menugaskan siswa untuk membuat puisi. e. Guru meminta salah satu siwa untuk membaca puisi. Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode sugestopedia melalui teknik katakata berirama dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Susukan Lebak. Penelitian tersebut dilakukan pada kelas VIII.A sebagai kelas eksperimen yang mendapat perlakuan dan kelas VIII.C sebagai kelas kontrol yang tidak mendapat perlakuan. Perlakuan di sini adalah penerapan penggunaan metode sugestopedia melalui teknik kata-kata berirama. Berdasarkan hasil tes pembelajaran menulis puisi terdapat perbedaan yang signifikan 58 ( kegiatan aktif) a. Siswa melakukan kontrol pernafasan. b. Siswa membuat puisi c. Siswa membacakan hasil puisinya didepan kelas. d. Siswa mengomentari hasil puisi yang telah dibuat oleh temannya. (kegiatan pasif) a. Siswa berkonsentrasi memperhatikan. Langkah-langkah menulis puisi. b. Siswa mendengarkan sebuah puisi yang dibacakan oleh guru. terhadap hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perbedaan ini dapat terlihat dari hasil perhitungan uji statistik uji-t yang membuktikan bahwa thitung > ttabel atau 4,5 > 2,77 pada taraf signifikan 5%. Hal ini berarti Ho ditolak dan Hi diterima. Hasil observasi proses pembelajaran dapat diketahui tingkat keaktifan siswa selama proses pembelajaran yang tertera pada masingmasing aspek. Pada aspek bertanya jawab dengan guru tentang menulis puisi yang pernah atau diketahui oleh siswa dalam proses pembelajaran di kelas eksperimen mendapatkan nilai baik. Hal ini dikarenakan jumlah siswa yang aktif DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA | mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan menulis puisi dan siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh teman atau guru berjumlah 25 siswa (57%). Pada saat menulis puisi dengan mengadakan perjalanan imajinatif, siswa mendapatkan nilai sangat baik karena berkonsentrasi, fokus dan tidak mengobrol dengan jumlah 38 siswa (100%). Pada aspek mengerjakan tugas, siswa mendapatkan nilai baik karena bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas dengan jumlah 31 siswa (75%). Berdasarkan hasil pengamatan di atas, dapat diketahui secara langsung bahwa keaktifan siswa dengan menerima materi pembelajaran dengan mudah dan sangat baik. Siswa sangat antusias atau aktif pada saat proses pembelajaran. Keaktifan siswa tersebut seperti, aktif bertanya jawab, mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan sungguh-sungguh, serta dapat mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam penggunaan metode sugestopedia melalui teknik kata-kata berirama, siswa dapat dengan mudah menemukan ide kreatifnya (imajinasi) dalam menulis puisi sehingga siswa lebih termotivasi untuk mengembangkan imajinasinya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode sugestopedia melalui teknik kata-kata berirama dalam pembelajaran menulis puisi efektif karena metode tersebut dapat mencapai hasil maksimal. Berikut penulis sajikan beberapa hasil menulis puisi siswa dengan menggunakan metode sugestopedia melalui media kata-kata. Guruku Kau selalu mengajari muridmu Tanpa kenal lelah dan letih Walau terkadang muridmu ini tak pernah Mendengar nasihatmu tapi kau tetap sabar Guruku walau di luar sana, banyak rintangan, hadangan Yang menunggu tapi kau selalu tulus mengajari muridmu Walau panas yang terik, walau hujan yang deras Tapi kau relakan aku demi aku, muridmu Kau goreskan tita emas di atas kertas putih Kau bagaikan kunang-kunang yang menyinari masa depanku Kau bagaikan kain sutera yang memiliki kain yang halus Dan kau berikan ilmu setengah hati Guruku aku berjanji padamu Akan kugapai gunung akan kugapai bintang Hanya untukmu walau samudera membentang Walau termakan oleh waktu tapi aku tak akan Melupakan jasa-jasamu Guruku... suatu saat nanti aku berjanji Ku selalu mengingatmu sampai akhir hayatku nanti Terima kasih guruku.... Karna kau yang menuntunku untuk menjalani Kehidupan kelak dengan ilmu yang sudah kau berikan a. Diksi yang terdapat dalam puisi - Tinta Emas - Kunang-kunang - Sehelai kain sutera b. Majas yang terdapat dalam puisi - Majas hiperbola, terlihat dari larik berikut: 59 | DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Akan ku gapai gunung dan ku gapai bintang - Majas simbolik terlihat dalam larik berikut: Kau goreskan tinta emas di atas kertas putih - Majas metafora terlihat dalam larik berikut: Kau bagaikan kunang-kunang yang selalu menyinari masa depanku Kau bagai sehelai kain sutera yang memiliki hati yang halus c. Pengimajian yang terdapat dalam puisi - Imaji pendengaran Muridmu ini tak pernah mendengar nasehatmu Siswa sudah mampu menulis larik puisi dengan menggunakan diksi yang tepat dan bervariatif. Penggunaan diksi yang tepat dapat terlihat dari penggunaan diksi yang memilki keterkaitan antara baris pertama dengan baris lainnya. Penggunaan diksi yang variatif dapat terlihat dari pilihan katanya yang bervariasi dan tidak monoton. Pada larik tersebut penulis menggunakan diksi yang bermakna konotasi yang berbunyi kau goreskan tinta emas di atas kertas putih yang artinya menggoreskan prestasi. Diksi dalam puisi tersebut juga mengungkapkan perasaan pengarang yaitu rasa kagum terhadap seorang guru. Majas yang digunakan dalam puisi tersebut yaitu majas hiperbola yaitu majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian. Hal tersebut dapat terlihat dari larik puisi berikut Akan kugapai gunung dan kugapai bintang. 60 Majas simbolik yaitu majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang. Hal tersebut dapat terlihat dari larik puisi berikut Kau goreskan tinta emas di atas kertas putih. Majas metafora yaitu Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Hal tersebut dapat terlihat dari larik puisi berikut Kau bagaikan kunang-kunang yang selalu menyinari masa depanku, Kau bagai sehelai kain sutera yang memiliki hati yang halus. Siswa sudah mampu menggunakan majas yang dapat memunculkan nilai estetis (keindahan) yang terkandung dalam rima puisinya. Majas yang digunakan dalam puisi tersebut dapat mengekspresikan perasaan pengarang. Majas yang digunakan dalam puisi tersebut juga memiliki penafsiran ganda yaitu memiliki arti yang berbeda. Hal tersebut dapat telihat pada larik puisi Kau goreskan tinta emas di atas kertas putih Siswa sudah mampu menggunakan imaji untuk mendukung makna isi puisi dan mendukung keutuhan puisi tetapi siswa belum mampu menggunakan imaji untuk mendukung keindahan. Berdasarkan analisis jawaban siswa di atas, penulis menyimpulkan bahwa siswa sudah mampu menggunakan diksi yang tepat dan variatif. Selain itu, siswa mampu menggunakan diksi yang bermakna konotasi dan siswa mampu menggunakan majas serta imaji untuk mendukung keindahan puisi, keutuhan puisi, dan makna isi puisi. DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA | Sahabatku Kau adalah segalanya untukku Kau bagaikan bintang yang selalu menerangi hidupku Kau bagaikan embun pagi yang menyejukkan hatiku Kau bidadari dalam hidupku Sahabat Kau takkan terganti Sampai ajal memisahkan kita nanti Kau segalanya untukkudi hati Sahabat Ku akan tetap mengenang dan menyayangimu Meski kau sudah jauh meninggalkanku Selamat jalan sahabatku Kau adalah bidadari surga a. Diksi yang terdapat dalam puisi - Bintang - Embun pagi - Menyejukkan - Biadadari b. Majas yang terdapat dalam puisi - Majas yang digunakan dalam puisi tersebut yaitu majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Terlihat dari larik berikut : Kau adalah segalanya untukku Kau bagaikan bintang yang selalu menerangi hidupku Kau bagaikan embun pagi yang menyejukkan hatiku Kau bidadari dalam hidupku c. Pengimajian yang terdapat dalam puisi - Imaji rasa atau sentuh kau bagaikan embun pagi yang menyejukkan hatiku Siswa sudah mampu menulis larik puisi dengan menggunakan diksi yang tepat. Hal tersebut dapat terlihat dari penggunaan diksi yang memilki keterkaitan antara baris pertama dengan baris lainnya. Siswa sudah mampu menggunakan diksi yang bervariatif. Hal tersebut dapat terlihat dari pilihan katanya yang bervariasi. Namun siswa belum mampu menggunakan diksi yang bermakna konotasi. Siswa sudah mampu menggunakan majas yang dapat memunculkan nilai estetika (keindahan). Hal tersebut dapat terlihat dari larik puisi berikut Kau bagaikan bintang yang selalu menerangi hidupku, Kau bagaikan embun pagi yang menyejukkan hatiku, Kau bidadari dalam hidupku. Selain itu, Siswa sudah mampu menggunakan majas yang dapat mengekspresikan pengarang yaitu menunjukkan rasa sayang kepada sahabat. Siswa sudah mampu menggunakan imaji yang dapat mendukung keindahan, keutuhan, dan makna isi. Hal tersebut dapat terlihat dari larik berikut kau bagaikan embun pagi yang menyejukkan hatiku. Berdasarkan analisis jawaban siswa di atas, penulis menyimpulkan bahwa siswa sudah mampu menggunakan diksi dengan tepat dan variatif tetapi belum mampu menggunakan diksi yang bermakna konotasi. Selain itu, siswa sudah mampu menggunakan majas dan imaji untuk mendukung keindahan, keutuhan puisi, dan keutuhan makna puisi. Ibu Oh ibu...... Kau mengandungku selama sembilan bulan Kau merawatku dengan kasih sayang yang tulus Kau mendidikku dengan sangat sabar dan tabah Kau yang selalu memberi penyemangat di dalam hidupku disaat ku terpuruk Oh ibuku... Kau permata hatiku 61 | DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Kau adalah anugerah terindah dalam hidupku Kau adalah wanita terbaik dalam hidupku Kau adalah malaikat tanpa sayapku Oh ibu... Kau segalanya dalam hidupku Tanpa kau aku tak bisa menikmati indahnya dunia Kau bagaikan bintang yang menerangi malamku Kau bagaikan pagi yang menyejukkan hatiku Oh ibu... Kasih sayangmu takan aku pernah lupakan sampai kapan pun Kau merawatku dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan Terima kasih ibu Kau selalu ada untukku a. Diksi yang terdapat dalam puisi - permata - anugerah - wanita - Malaikat b. Majas yang terdapat dalam puisi - Majas yang digunakan dalam puisi tersebut yaitu majas metafora terlihat dari larik berikut : Kau bagaikan bintang yang menerangi malamku Kau bagaikan pagi yang menyejukkan hatiku c. Pengimajian yang terdapat dalam puisi - Imaji rasa atau sentuh Kau bagikan pagi yang menyejukkan hatiku Siswa sudah mampu menulis larik puisi menggunakan diksi yang tepat dan variatif. Hal tersebut dapat terlihat dari penggunaan diksi yang memiliki keterkaitan antara baris pertama dengan 62 baris lainnya dan pilihan kata dalam puisi tersebut bervariasi atau tidak monoton. Diksi yang digunakan dalam puisi tersebut juga mengungkapkan perasaan pengarang yaitu rasa sayang pada seorang ibu. Namun siswa belum mampu menggunakan diksi yang bermakna konotatif. Majas yang digunakan dalam puisi tersebut yaitu majas metafora. Hal tersebut dapat telihat dari larik puisi berikut Kau bagaikan bintang yang menerangi malamku, Kau bagaikan pagi yang menyejukkan hatiku. Siswa sudah mampu menggunakan majas untuk menambah nilai keindahan dalam puisinya. Selain itu juga siswa sudah mampu menggunakan majas untuk mengekspresikan perasaannya yaitu mengungkapkan rasa kesedihan yang dialami pengarang. Namun siswa belum mampu menggunakan majas yang memiliki penafsiran ganda. Siswa sudah mampu menggunakan imaji yang dapat mendukung keindahan, keutuhan puisi dan makna isi puisi. Imaji yang digunakan dalam puisi tersebut yaitu imaji rasa atau sentuh. Hal tersebut dapat terlihat dari larik puisi berikut Kau bagikan pagi yang menyejukkan hatiku. Berdasarkan analisis puisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa siswa sudah mampu menulis puisi dengan menggunakan pilihan kata yang tepat dan variatif, tetapi diksi yang digunakan tidak konotatif, diksi yang digunakan bisa mengungkapkan perasaan. Begitu pula dengan majas yang digunakan memiliki nilai keindahan dan dapat mengekspresikan perasaan pengarang. Selain itu, siswa sudah mampu menggunakan imaji yang dapat mendukung keindahan, keutuhan, dan makna isi puisi. DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA | D. SIMPULAN Penelitian ini berjudul Penggunaan “Metode Sugestopedia melalui teknik kata-kata berirama dalam Pembelajaran Menulis Puisi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Susukan Lebak”. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Penggunaan metode sugestopedia melalui teknik kata-kata berirama dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Susukan Lebak efektif. Kefektifan penggunaan metode sugestopedia melalui kata-kata berirama dalam pembelajaran menulis puisi ini dapat ditunjukkan melalui hasil tes pada kelas eksperimen dengan nilai rata-rata 6,72, sedangkan kelas kontrol mempunyai rata-rata 5,37. Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh nilai thitung > ttabel atau 4,5 > 2,77 pada taraf signifikasi 5% berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Dari data tersebut bahwa metode sugestopedia melalui teknik kata-kata berirama efektif dalam pembelajaran menulis puisi. 2. Berdasarkan hasil lembar observasi yang peneliti peroleh dapat diketahui bagaimana kegiatan guru dan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Susukan Lebak dalam pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metode sugestopedia melalui teknik kata-kata berirama. Aktivitas guru dalam proses pembelajaran di kelas eksperimen memiliki nilai yang baik. Peran guru sebagai fasilitator yaitu guru tidak hanya menyampaikan materi secara penuh tetapi juga harus memfasilitasi siswa dengan memberikan berbagai pengetahuan serta menyediakan berbagai sarana yang diperlukan untuk pembelajaran. Sementara aktivitas siswa dalam proses pembelajaran di kelas eksperimen siswa lebih aktif dan bersungguh-sungguh dalam belajar dibandingkan pada kelas kontrol siswa tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Jadi, penggunaan metode sugestopedia melalui teknik kata-kata berirama dapat memberikan perubahan positif pada siswa. Perubahan dalam proses pembelajaran ini adalah dapat meningkatkan keaktifan siswa seperti kebiasaan belajar dan antusias belajar siswa maupun kemampuan berpikir siswa dengan ikut terlibat dengan materi yang diajarkan. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode sugestopedia melalui media kata-kata berirama ini dapat memberikan sugesti positif pada siswa. DAFTAR PUSTAKA Aminuddin. 2010. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung : Sinar Baru Algensindo. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Bellanca, James. 2011. 200+ Strategi dan Proyek Pembelajaran AKTIF. Jakarta: Djoko Pradopo, Rahmat. 2010. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. 63 | DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Farid, Miftah. 2008. Metode Mengajar. http://faridsasakcreated.blogspot.com diakses (6 Mei 2014). Fathurrohman, P. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : PT Refika aditama. Hamid, M.Sholeh. 2011. Metode EDUTANMENT. Jogjakarta: DIVA Press. Hidayatullah, Arief. 2009. Suggestopedia. http://16arief.wordpress.com diakses (6 Mei 2014) Subana dan Sunarti. 2009. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sukino. 2012. Menulis Itu Mudah. Yogyakarta: Pustaka Populer. Iskandarwassid dkk. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Rosda. Sukmadinata, N. S. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Jabrohim dkk. 2009. Cara Menulis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tarigan. 2008. Menulis. Angkasa Bandung. Kosasih, E. 2009. Mantap Bersastra Indonesia. Bandung : Yrama Widya. Tarigan. 2009. Metodologi Pengajaran Bahasa. Bandung: Angkasa Bandung. Kurniawan, Sutardi. 2012. Penulisan Sastra Kreatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Laelasari. 2007. Ensiklopedia Tokoh Sastra Indonesia. Bandung: Nuansa Aulia. Marahimin, Ismail. 2009. Menulis Secara Populer. Jakarta: Pustaka Jaya 64 Pradopo. 2008. Beberapa Teori Sastra, Metode Pengkritikan Sastra dan Sholeh, Hamid. 2011. Metode Edu Tainment. Yogyakarta: Diva Press. Bandung: Tarigan. 2011. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa Bandung. Taum, Yoseph Yapi. 2011. Studi Sastra Lisan (Sejarah, Teori, Metode dan Pendekatan Disertai Contoh Penerapanya). Yogyakarta : Lamalera