I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air susu Ibu (ASI) adalah

advertisement
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik bayi pada awal usia kehidupan, hal
ini tidak hanya karena ASI mengandung cukup zat gizi tetapi karena ASI
mengandung zat imunologik yang melindungi bayi dari infeksi (Amirudin,
2006). Namun pemberian ASI eksklusif sejak hari pertama tidak selalu mudah
karena banyak wanita menghadapi masalah dalam melakukannya. Hal ini
membuat ibu berpikir bayi mereka tidak akan mendapat cukup ASI sehingga ibu
sering mengambil langkah berhenti menyusui dan menggantinya dengan susu
formula (Derek, 2005).
Pada kondisi dengan indikasi medis tertentu, yaitu kondisi medis bayi atau
kondisi medis ibu yang tidak memungkinkan pemberian ASI eksklusif, maka
susu formula boleh diberikan. Pemerintah telah menyampaikan informasi untuk
para pemakai susu bubuk formula bahwa susu bubuk formula bukanlah suatu
produk yang steril dan dapat terkontaminasi oleh kuman yang menyebabkan
penyakit. Oleh karena itu perlu memperhatikan cara penyajian susu formula yang
benar agar efek dari kontaminasi tersebut dapat diminimalisir sekecil mungkin.
2
Menjaga sanitasi dan hygiene sangat penting untuk mencegah kontaminasi dari
bakteri khususnya terkait dengan penyiapan, penyimpanan, dan penyajian produk
formula bayi (Nasir, 2011).
Pada tahun 1987 telah dilakukan penelitian kualitas beberapa susu bubuk
pengganti ASI terhadap adanya kontaminasi Enterobacteriaceae termasuk E.
sakazakii. Dilakukan kultur terhadap 141 susu formula dari 35 negara (tidak
termasuk Indonesia), ternyata ditemukan 52,5% susu formula yang mengandung
Enterobacteriaceae dengan konsentrasi tidak lebih dari 1CFU/gram susu formula
pada setiap produk yang diteliti yang berasal dari 28 negara (Habib, 2011).
Faktor-faktor yang mungkin berperan terhadap terjadinya infeksi pada masa
neonatus adalah ibu yang kurang mengindahkan kebersihan pada waktu merawat
bayinya. Selain itu bayi yang mendapat PASI (Pengganti Air Susu Ibu), dimana
botol, dot atau susu pengganti tersebut terkontaminasi dengan kuman patogen
oleh karena tidak diindahkannya tindakan aseptik pada waktu menyiapkan
makanan bayi juga dapat menyebabkan terjadinya infeksi. Perlengkapan bayi
seperti kain popok, pakaian, tempat tidur, selimut dan lain-lain yang tidak
bersih/steril dapat terkontaminasi oleh kuman patogen. Debu yang mengandung
mikroorganisme patogen ditempat bayi yang dirawat, infeksi silang yang terjadi
diantara sesama bayi yang dirawat dan para petugas di bangsal bayi baru lahir
juga dapat menjadi faktor terjadinya infeksi. Alat yang dipakai untuk
3
pemeriksaan juga harus diperhatikan karena mudah terkontaminasi dengan
mikroorganisme (Chairuddin, 2003).
Di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Lampung umumnya bayi diberikan makanan,
baik ASI maupun Pengganti ASI (PASI) yaitu melalui botol. Untuk PASI tidak
hanya menggunakan botol, namun ada juga yang diberikan dengan menggunakan
selang. Hal ini dilakukan karena kondisi bayi tersebut kurang memungkinkan
bila diberikan makanan langsung dari ibu. Dengan penggunaan alat-alat tersebut
maka kemungkinan kontaminasi mikroorganisme akan semakin besar bila
dibandingkan dengan diberikan secara langsung.
Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan di atas, peneliti merasa tertarik untuk
mengetahui apakah terdapat pertumbuhan mikroorganisme pada PASI di unit
perinatologi RSUD dr. H. Abdul Moeloek Lampung.
B. Rumusan Masalah
Apakah terdapat pertumbuhan mikroorganisme pada PASI di unit perinatologi
RSUD dr. H. Abdul Moeloek Lampung?
4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui apakah terdapat pertumbuhan mikroorganisme pada PASI di unit
perinatologi RSUD dr. H. Abdul Moeloek Lampung.
2. Tujuan khusus
a.
Mengetahui jumlah dan jenis mikroorganisme yang tumbuh pada PASI
yang akan diberikan pada bayi di unit perinatologi RSUD dr. H. Abdul
Moeloek Lampung.
b. Mengetahui jumlah dan jenis mikroorganisme yang dapat ditemukan
dalam air pencampur ASI.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain:
1. Peneliti: Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman penulisan Karya Tulis
Ilmiah.
2. Peneliti lain: Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi
bagi peneliti selanjutnya yang berhubungan dengan mikroorganisme pada
PASI.
5
3. Institut
Terkait:
Memberikan
informasi
mengenai
pertumbuhan
mikroorganisme pada PASI di unit perinatologi RSUD dr. H. Abdul Moeloek
Lampung.
6
F. Kerangka Teori
Sanitasi Rumah
Sakit
Ruang Perawatan
Environment
Host
- Pasien
Agent
Mikroorganisme
- Karyawan
- Suhu
- Kelembaban
- Pencahayaan
- Pengunjung
- Penanganan alat-alat
- Penunggu
- Penanganan
makanan minuman
- Pembersihan ruangan
- Penggantian
perlengkapan
Pertumbuhan
Mikroorganisme
Infeksi Neonatus
Sumber: Susilowati, 2008
7
G. Kerangka Konsep
Persiapan PASI
yang tidak baik
Pemeriksaan
Mikrobiologi
(Variabel Bebas)
Pertumbuhan
Mikroorganisme
(Variabel Terikat)
Download