OPTICAL TRANSDUCERS • • • • • PHOTOEMISSIVE CELL PHOTOCONDUCTIVE CELL PHOTOVOLTAIC CELL PHOTODIODE PHOTOTRANSISTOR LIGHT • ELECTROMAGNETIC RADIATION – Radio waves, infrared rays (heat waves) – Ultraviolet rays, X-rays • Visible light – Wavelength 400 – 700 nm – Frequency (3.75 - 7.5) x 1014 Hz – Broadcast band : AM (106 Hz), FM (108 Hz) c f c 3x10 8 m/s Spectra of various types of light sources Spectral response of several types of E-O sensor PHOTOEMISSIVE CELLS Hipotesis Einstein (1905) Cahaya bertindak seolah-olah energinya terkonsentrasi pada suatu berkas diskrit yang disebut light quanta Cahaya tidak hanya sebagai gelombang tetapi juga sebagai partikel Light quanta disebut foton Energi foton : Ehf Konstanta Plank : h = 6,63 x 10-34 J.s = 4,14 x 10-15 eV.s c ch Ehf h Kecepatan foton v = c ch = 1240 eV/nm m0 Energi diam = 0 PHOTON ENERGY EM Waves Wavelength Frequency Energy Gamma ray X ray Ultraviolet Visible Infrared Microwave Radio wave 50 fm 50 pm 100 nm 550 nm 10 m 1 cm 1 km 6 x 1021 6 x 1018 3 x 1015 5 x 1014 3 x 1013 3 x 1010 3 x 105 25 MeV 25 keV 12 eV 2 eV 120 meV 120 eV 1,2 neV EFEK FOTOELEKTRIK Cahaya dengan frekuensi f dijatuhkan pada pelat logam P Terjadi tumbukan antara foton dan elektron-elektron pada pelat logam P Elektron-elektron terlepas dari atomnya menjadi elektron bebas Terdapat perbedaan potensial Vext antara pelat P dan cawan kolektor C Elektron akan mengalir (bergerak) menghasilkan arus i yang melewati pengukur arus A Beda potensial Vext dapat diubahubah dari positip ke negatip Pengamatan I : Stopping Potential Vo Cahaya a dan b mempunyai intensitas berbeda (b > a) Vo adalah beda potensial yang diperlukan agar tidak terjadi arus Energi potensial eVo sama dengan energi kinetik maksimum Km yang diperoleh elektron akibat tumbukan dengan foton Ternyata Vo sama untuk cahaya a dan cahaya b Energi kinetik maksimum dari elektron tidak tergantung pada intensitas cahaya Pengamatan II : Frekuensi cutoff fo Pada frekuensi fo stopping potential Vo = 0 Untuk f < fo, tidak terjadi efek fotoelektrik Analisis I : Stopping Potential Vo Cahaya = Gelombang Dalam teori gelombang, intensitas lebih tinggi akan memperbesar amplituda medan listrik E Gaya eE yang diterimanya akan memperbesar percepatan Energi kinetik lebih besar Ternyata energi kinetik maksimumnya sama Telah dicoba dengan intensitas sampai 107 kali Stopping potential yang selalu sama pada efek fotoelektrik tidak dapat diterangkan dengan menganggap cahaya adalah gelombang Analisis I : Stopping Potential Vo Cahaya = partikel (foton) Cahaya dengan intensitas lebih tinggi akan mempunyai jumlah foton yang lebih banyak Tidak memperbesar energi kinetik setiap foton Energi kinetik yang diperoleh elektron dari tumbukan dengan foton tidak berubah E = h f Stopping potential yang selalu sama pada efek fotoelektrik dapat diterangkan dengan menganggap cahaya adalah partikel Analisis II : Frekuensi cutoff fo Cahaya = Gelombang Menurut teori gelombang, efek fotoelektrik seharusnya tetap akan terjadi untuk setiap frekuensi asalkan intensitasnya cukup tinggi Ternyata untuk f < fo, efek fotoelektrik tidak pernah terjadi berapapun intensitasnya Adanya frekuensi cutoff pada efek fotoelektrik tidak dapat diterangkan dengan menganggap cahaya adalah gelombang Analisis II : Frekuensi cutoff fo Cahaya = partikel (foton) Elektron-elektron terikat pada atom-atomnya Diperlukan energi minimum agar elektron terlepas dari atomnya yang disebut sebagai Work Function Bila energi foton yang menumbuknya hf > , efek fotoelektrik akan terjadi Bila frekuensinya terlalu kecil sehingga energi foton hf < , efek fotoelektrik tidak mungkin terjadi Adanya frekuensi cutoff dapat diterangkan dengan menganggap cahaya adalah partikel PHOTOEMISSIVE TUBE Metal 1 2 K mv 2 hf Cs K Na Li Ca Cu Ag Pt (eV) 1,9 2,2 2,3 2,5 3,2 4,7 4,7 6,4 PHOTON ENERGY EM Waves Wavelength Frequency Energy Gamma ray X ray Ultraviolet Visible Infrared Microwave Radio wave 50 fm 50 pm 100 nm 550 nm 10 m 1 cm 1 km 6 x 1021 6 x 1018 3 x 1015 5 x 1014 3 x 1013 3 x 1010 3 x 105 25 MeV 25 keV 12 eV 2 eV 120 meV 120 eV 1,2 neV TWO GENERAL CONSTRUCTIONS High-vacuum tube - Linear - Response time 1 ns Gas-filled tube - Not Linear - Response time 1 ms Circuit for using photoemissive tube PHOTOMULTIPLIER TUBE Sensitivity curves for several forms of PM tubes Spectral Designator (S-Number) Wavelength for peak response (nm) Half-Points (nm) S1 800 620, 950 S3 420 350, 640 S4 400 320, 540 S5 340 230, 510 S8 370 320, 540 S10 450 350, 590 S11 440 350, 560 S12 500 Narrow Band S13 440 260, 560 S14 1500 760, 1730 S20 420 325, 595 S21 450 260, 560 Housing and PM tube form the entire sensor PHOTOVOLTAIC CELLS • • • • • Copper Oxide Prior to World War I Bruno Lange Westinghouse Photox cell SELENIUM PHOTOCELL • • • • • Selenium 1930 Weston Instruments Photronic cell (0,2 – 0,6) V dc under 2000 fc • (20 – 90) mW • (300 – 700 ) nm, peak 560 nm P-N JUNCTION SILICON PHOTOCELL • pn junction • 1958 • Bell Telephone Laboratories • (0,27 – 0,6) V dc under 2000 fc Photocell using noninverting amplifier LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR) Bila dikenai cahaya, tahanannya berubah Photoresistor, photoconductor Cadmium-based materials (CdS, CdSe, CdTe) • Cahaya tampak ( 400 nm – 700 nm) • Infra merah dekat, NIR (700 nm – 1400 nm) Lead-based materials (PbS, PbSe, PbTe) • Infra merah medium (1,4 m – 3 m) Indium-based materials (InSb, InAs) • Infra merah jauh, FIR (3 m – 14 m ) KONDUKTIVITAS LISTRIK Bahan isolator : • Sebagian besar elektron berada pada pita valensi (valence band) tahanan listrik besar Bahan konduktor : • Sebagian besar elektron berada pada pita konduksi (conduction band) tahanan listrik kecil Bahan semikonduktor : • Elektron-elektron berada pada pita valensi dan pita konduksi Konduktivitas listrik suatu bahan tergantung pada jumlah elektron di dalam pita konduksi • Konduktivitas listrik bertambah (tahanan listrik berkurang) bila terdapat elektron-elektron yang pindah dari pita valensi ke pita konduksi INTERNAL PHOTOELECTRIC EFFECT Work function : • Energi minimum yang diperlukan oleh elektron agar dapat lepas dari ikatan atomnya (menjadi elektron bebas) • External photoelectric effect (PM tube) Band gap : • Energi minimum yang diperlukan oleh elektron agar dapat pindah dari pita valensi ke pita konduksi Tambahan energi pada elektron dapat diperoleh dari : • Panas, tegangan listrik • Radiasi optik Bila elektron mendapat energi yang lebih kecil dari work function tetapi lebih besar dari band gap : • Tahanan listriknya berkurang BAND GAP DARI BERBAGAI BAHAN SEMIKONDUKTOR Material Band Gap (eV) Maximal wavelength (m) ZnS 3.60 0.35 CdS 2.40 0.52 CdSe 1.80 0.69 CdTe 1.50 0.83 Si 1.12 1.10 Ge 0.67 1.85 PbS 0.37 3.35 InAs 0.35 3.54 Te 0.33 3.75 PbTe 0.30 4.13 PbSe 0.27 4.58 InSb 0.18 6.90 Struktur dari photoconductive cell - Tidak linier - Jutaan ratusan ohm - Sensitif/peka - Dark/light ratio besar Kurva respon dari beberapa tipe photoconductive cell Photoconductive cell (PC) circuits PC1 - Efek beban besar Vo V R 1 PC1 - Output tidak bisa nol - Efek beban kecil PC1 Vo (Vref ) R1 - Outputnya tidak bisa nol R3 R4 V Vo R1 R 3 R 2 R 4 - Efek beban besar - Outputnya bisa nol DIODA p Lambang dioda : Karakteristik dioda : R VS n I BREAKDOWN VD LEAKAGE CURRENT ANODA KATODA FORWARD REGION 10-7 A V KNEE REVERSE REGION PHOTODIODE PHOTOTRANSISTOR Vo I L R1 Zero control V1 R 3I L R2 Vo R 3 1 I L R1 Modulated light Phototransistor 1 F3dB 2R 4C1 PHOTOCOLORIMETRY • Penyerapan cahaya oleh medium pada panjang gelombang yang berbeda • Cahaya yang diemisikan oleh medium bila dibakar mempunyai panjang gelombang yang berbeda • Oksigen di dalam darah • Karbondioksida di udara • Uap air di dalam gas • Elektrolit (Na, K) di dalam darah Contoh Soal 3.1 Sebuah photoconductor dengan time constant 72 ms mempunyai tahanan sebesar 100 k pada saat gelap dan 30 k pada saat terang. Rancang sebuah sistem yang dapat memicu suatu komparator dengan tegangan acuan 3 V setelah 10 ms sejak cahaya terputus. Jawab : t R ( t ) R i ( R f R i )1 e 10 t 10ms R 30 (100 30)1 e 72 39,077 k Vref R1 R2 R2 = Photoconductor V R2 Vref V R1 R 2 39,077 k V 3V R 2 39,077 Vref 1V R 1 13 k V 3 Contoh Soal 3.2 Sebuah photocovoltaic cell akan digunakan untuk mengukur intensitas radiasi dari 5 sampai 12 mW/cm2. Dari hasil pengukuran diperoleh informasi bahwa bila tanpa beban tegangannya adalah 0,22 – 0,42 V (open voltage) sedangkan bila dibebani 100 akan menghasilkan arus sebesar 0,5 – 1,7 mA. a). Tentukan daerah arus hubung singkatnya (short-circuit current) b). Rancang suatu pengkondisi sinyal yang dapat menghasilkan tegangan yang linier dari 0,5 ke 1,2 V bila intensitas radiasi berubah dari 5 ke 12 mW/cm2. Jawab : a). Tanpa beban (open circuit) I R 5 mW / cm2 I R 12mW / cm Vc 0,22V 2 Vc 0,42V Dengan beban 100 : Vc IL R c 100 IL 100 Vc 100I L Rc IL I R 5 mW / cm 2 Vc 0,22V I L 0,5 mA 3 0,22 100(0,5x10 ) Rc 340 3 0,5x10 Dengan beban 100 : Vc IL R c 100 IL 100 Vc 100I L Rc IL I R 12 mW / cm 2 Vc 0,42V I L 1,7 mA 3 0,42 100(1,7x10 ) Rc 147 3 1,7x10 Hubung singkat (short circuit) : Isac I R 5 mW / cm 2 I R 12 mW / cm 2 Vc Isc Rc 0,22 Isc 0,65 mA 340 0,42 Isc 2,86 mA 147 b). Hubungan linier antara tegangan output dan intensitas : I R 5 mW / cm2 Vo 0,5 V I R 12 mW / cm 2 I R 5 mW / cm2 Vo 1,2 V Isc 0,65 mA I R 12 mW / cm 2 Isc 2,86 mA Isc 0,65 mA Vo 0,5 V Isc 2,86 mA Vo 1,2 V Vo m Isc b 0,5 0,65 m b m 316,7 b 0,294 1,2 2,68 m b Vo 316,7 Isc 0,294 Current-to-voltage converter : V1 100 Isc Differntial amplifier : Vo 3,167 ( V1 V2 ) V2 3,167 k 3,167 k V1 V1 100 Isc Vo 3,167 (100 Isc V2 ) Vo 316,7 Isc 0,294 Vo 316,7 Isc 3,167 V2 V2 0,0928 V V2 3,167 k 3,167 k V1 Contoh Soal 3.3 Sebuah photodiode digunakan pada rangkaian di bawah ini. Berapa tegangan outputnya bila intensitas cahaya yang mengenainya berubah dari 100 ke 400 W/m2. Jawab : Membuat garis beban : Karakteristik photodiode I 0 VR 20V 20V VR 0 I 1,33 mA 15k Karakteristik photodiode I R 100 W / m2 I 200A Vo (1k)( 200A) 0,2V Dark current 75A Vo (1k)( 75A) 0,075V I R 400 W / m2 I 800A Vo (1k)(800A) 0,8V Contoh Soal 4.3 Sebuah phototransistor digunakan pada rangkaian di bawah ini. Berapa tegangan outputnya bila intensitas cahaya yang mengenainya berubah dari 10 ke 40 W/m2. Jawab : Membuat garis beban : Ic 0 Vce 14V 14V Vce 0 Ic 28 mA 500 + 14 V 500 I R 10 W / m 2 Vce 12V I R 40 W / m Vce 6,8V 2