Matakuliah Tahun Versi : K0014/010 : 2005 : 0/0 Pertemuan 24-25 Dualisme Cahaya 1 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : • Menerapkan dualisme cahaya : gelombang de Broglie , efek foto-listrik , sinar X dan efek Compton → C3 (TIK - 14) 2 Outline Materi • Materi 1 Asal usul cahaya - Struktur atom . Model atom Thomson . Model atom Bohr • Materi 2 Partikel berprilaku sebagai gelombang - Gelombang de Brglie • Materi 3 Gelombang berprilaku sebagai partikel • Materi 4 Efek foto-listrik • Mater 5 Sinar X • Materi 6 Hamburan Compton 3 ISI • Cahaya bersifat dualistis ,yaitu bersifat sebagai gelombang maupun sebagai foton (partikel energi ). Sifat ini ditunjang oleh de Broglie (1927) yang menunjukkan secara experimental bahwa partikel yang bergerak dapat bertingkah laku sebagai gelombang . Bahasan dalam pertemuan ini akan meliputi asal-usul cahaya dan partikel berprilaku sebagai gelombang , gelombang berprilaku sebagai partikel , efek foto listrik , sinar X dan hamburan Compton • Penggunaan ilmu ini mulai dari bidang kedokteran ,bidang nuklir, bidang persenjataan strategis dan lain-lain 4 • 1. Asal-usul cahaya Cahaya dapat berasal dari benda-benda padat yang dipanaskan seperti lampu pijar maupun dari pelucutan listrik gas-gas seperti lampu neon dan merkuri. Berdasarkan penelitian Max Planck atas spektrum radiasi benda hitam (benda yang menyerap semua cahaya yang mengenainya), terdapat hubungan antara energi cahaya ,E, dan frekuensi cahaya , f yang dinyatakan dalam bentuk : E = hf …………(14-01) h = konstanta Planck = 6.626 x 10-34 J.s - Struktur atom . Model atom Thomson Penemuan dalam ilmu kimia mengenai unsur-unsur yang terdiri atas atom dan elektron yang bermuatan negatif .... 5 serta kenyataan bahwa atom bermuatan netral melahirkan konsep model atom yang dikemukakan oleh J.J.Thomson pada tahun 1898 elektron-elektron bermuatan negatif muatan positif Atom merupakan bola homogen bermuatan positif dengan elektron-elektron tertanam dalam muatan positif , isebut juga model roti kismis . Gambar 24-1 Model atom Thomson Berdasarkan percobaan hamburan Rutherford (hamburan partikel alfa) model ini ditolak karena ternyata partikel alfanya dihamburkan yang berarti ruangan dalam atom tidak padat . 6 ∙ Model atom Bohr Niels Bohr yang merupakan salah seorang ilmuwan yang berga bung dalam laboratorium Rutherford mengusulkan model atom hidrogen , yaitu atom yang terdiri dari inti bermuatan positif dan elektron-elektron yang mengelilingi inti V e V = kecepatan elektron mengelilingi inti FC F = gaya Coulomb Ze e = elektron r = jejari lintasan elektron r Z = nomor atom Gambar 24-2 Model atom Bohr Menurut hukum elektrodinamika klasik gaya Coulomb akan ... 7 dengan gaya sentripetal , yaitu ; V2 Ze 2 m k 2 r r ..................(14-02) Tenaga potensial pada jarak r dari inti adalah : Ze 2 U k r ..................(14-03) Dari persamaan (14-01) dan (14-02) diperoleh : 2 1 1 Ze Ek m V 2 k 2 2 r ..................(14-04) ternyata untuk gerak melingkar tenaga kinetiknya adalah setengah nya tenaga potensial Bohr mempostulatkan bahwa pemancaran cahaya terjadi bila lintasan elektron ber[indah dari suatu lintasan ke lintasan lain. 8 dengan frekuensi menurut persamaan berikut : f Ei E f ; h Ei energi awal , F f energi akhir ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,(14-05) Bohr mempostulatkan pula bahwa dalam orbit yang stabil momentum sudutnya merupakan kelipatan genap dari konstanta Planck dibagi 2π sebagai berikut : h mVr n n h ; 2 h h ba tan g 1,05 x 10 34 J , s .........................(14-06) Dari persamaan (14-02) dan (14-04) diperoleh kecepatan V : 2 h Ze V n2 2 2 k mr m r .........................(14-07) 9 Persamaan jejari orbit (lintasan) diperoleh dengan menyelesai – kan persamaan di atas : h 2 2 a0 rn n 2 Z m kZe ................(14-08) a0 = jejari Bohr yang pertama = h’/mke = 0.0529 nm Energi total dari elektron lintasan terdiri dari tenaga potensial U pers.(14-3) dan tenaga kinetik elektron lintasan pers.(14-4),yaitu : 1 Ze 2 k 2e2m Z 2 2 E0 E k Z 2 2 2 r 2h n n2 dengan ..............(14-09) k 2 e4 m E0 13.6 eV , 1 eV 1.6 x 10 19 J ( Joule).....(14-10) 2 h 10 Dengan mempergunakan pers.(14-5) maka akan dapat diperoleh persamaan frekuensi radiasi saat elektron orbit berpindah lintasan . yaitu : f Z 2 m k 2 e4 1 1 2 4 h 3 n 2 2 n1 ...................(14-11) • 2. Partikel berprilaku sebagai gelombang - Gelombang de Broglie De Broglie mengemukakan bahwa benda dapat bersifat ebagai gelombang maupun sebagai partikel (tahun 1924 secara teori dan tahun 1927secara eksperimen) . Sebuah foton dengan frekuensi f , momentumnya p adalah : p = [hf / C] atau p = [h / λ] ................. (14-12) 11 sehingga panjang gelombang , λ , sebuah foton terspesifikasi oleh momentumnya : λ = [h / p] ...........(14-13) Persamaan diatas berlaku baik untuk partikel maupun untuk foton. Panjang gelombang de Broglie untuk partikel bermassa m dan kecepatan v adalah : λ = [h / mv] ; p = mv ...........(14-14) Makin besar momemtum partikel ,makin pendek panjang gelombangnya Cpntoh soal Carilah λ de Broglie untuk a). bola golf m = 46 gr yang bergerak dengan kecepatan 30 m/det b). electron yang bergerak dengan kecepatan 107 m/det 12 Jawaban : a). λ = [h / mv] λ = [6.63 x 10-34 J.det / (0.046 kg x 30 m/det)] = 4.8 x 10-34 m λ nya sedemikian kecilnya sehingga bila dibandingkan dengan ukuran bendanya tidak memperlihatkan aspek gelombang b). v << C → m ≈ m0 ≈ 9.1 x 10-31 kg λ = [h / mv] = [6.63 x 10-34 J.det / 9.1 x 10-31 kg x 107 m/det] = 7.3 x 10-11 m Bila dibandingkan dengan radius atom hidrogen (= 5.3 x 10-31 m) maka gerakan electron akan terasosiasi pada gerak gelombang, - Kecepatan gelombang de Broglie Gelombang de Broglie terasosiasi dengan gerakan partikel sehingga kecepatan gelombang de Broglie , w , adalah : 13 w = f λ diamana λ adalah panajang gelombang de Broglie Frekuensi gelombang de Brolie , f , dapat diperoleh sebagai berikut : E = hf Sebuah benda yang bergerak secara relativistik , tenaga totalnya adalah : E = m C2 , C = kecepatan cahaya m = massa benda ayng bergerak Dari dua persaman di atas diperoleh kecepatan gelombang de Broglie : w = f λ = [(mC2 )/h] [h/mV] = C2 / V ..........(14-15) - Paket gelombang de Broglie Gelombang de Broglie merambat berupa paket-paket gelombang dengan kecepatan u seperti superposisi dua buah gelombang dengan amplitudo sama tetapiyang frekuensinya berbeda sedikit sebagaimana yang terdapat pada layangan Dua buah gelombang : Y1 = A cos ( ωt - kx) 14 Y2 = A cos [(ωt + dω)t - (k + dk)x] Y1 + Y2 = 2A cos ½ {(2ω + dω)t – (2k + dk)x} cos ½ (dω t - dk x) dω dan dk kecil terhadap ω dan k sehingga : 2ω + dω ≈ 2ω dan 2k + dk ≈ 2k Maka superposisi gelombangnya menjadi : Y = A cos ( ωt - kx ) cos ½ (dω t - dk x) dimana cos ½ (dω t - dk x) merupakan modulator gelombang sehingga gelombang yang dihasilkan akan berbentuk paket-paket belombang. Dengan mempergunakan hubungan E = hf dan E = mc2 dapat diperoleh kecepatan grup gelombang de Broglie adalah : u = v ; v kecepatan partikelnya 15 • 3. Gelombang berprilaku sebagai partikel Cahaya bersifat dualistis , yaitu sebagai gelombang maupun sebagai partikel energi . Cahaya sebagai gelombang , merupakan gelombang EM (elektromagnetik) , yang dapat merambat dalam ruang hampa , maka cahaya mempunyai panjang gelombang () , frekuensi (f) , perioda (T) , konstanta rambatan (k) dan kecepatan rambat (C) Cahaya sebagai partikel , disebut foton (photon) , yang mempunyai momentum , p : Momentum foton : p = h / .............(14-16) Energi foton ( = tenaga kuanta cahaya ) : E = h.f ..............(14-17) h = konstanta Plank = 6,624 x 10-34 J.s 16 - Hubungan intensitas gelombang dan energi foton Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik . Menurut teori medan elektromagnetik ,intensitas cahaya tergantung pada besar medan elektrik E dan medan magnetik B ,ynag dalam bentuk vektor disebut vektor Poyinting S ,yaitu : . 1 S E x B ............(14-18) 0 bentuk skalar adalah : Persamaan di atas dalam I = ε0 C E2 dimana : -------------(14-19) μ0 = permeabilitas dalam hampa ε0 = permitiviras dalam hampa C = kecepatan cahaya E2 = rata-rata kuadrat kuat medan listrik 17 Untuk gelombang elektromagnetik yang sama , dilihat dari segi foton maka energi akan diangkut oleh N buah foton per satuan waktu per satuan sehingga intensitasnya adalah : I = Nhf ...............(14-20) Persamaan (25-04) dan (25-05) besarnya sama sehingga jumlah foton yang mentransfer energi adalah : 0C N E hf 2 ...........(14-21) Contoh : Suatu sumber 100 W memancarkan cahaya hijau λ = 500 nm Berapa foton yang dipancarkan per detik . Jawaban : Jumlah energi yang dipancarkan adalah 100 W det = 100 J Energi foton = h C/λ = 400 x 10-17 J Jumlah arus foton N = 100 J / 400 x 10-17 J = 25 x 1019 foton 18 2.EFEK FOTO LISTRIK Pengamatan atas adanya gelombang berprilaku sebagai partikel terjadi saat Einstein menyinari suatu permukaan logam dengan cahaya berpanjang gelombang pendek , ternyata permukaan logamnya mengeluarkan elektron-elektron . Susunan peralatan untuk menunjukkan adanya pelepasan elektron-elektron terdapat dalam Gambar 14-1 sebagaimana tertera di bawah ini cahaya kaca katoda e e anoda Gambar 14-01 e Tabung hampa udara V E + - A 19 A = anoda , K = katoda , E = baterei A* = amper meter , V = volt meter Cahaya mengenai anoda yang terbuat dari logam yang mudah melepaskan elektron-elektron bebas .Antara anoda dan katoda diberi tegangan V .Pengamatan adanya arus listrik ,melalui amper meter . Cahaya dengan λ cukup pendek mengenai permukaan logam ( anoda ) , sehingga beberapa elektron bebas akan memperoleh energi yang cukup untuk meninggalkan permukaan logam . Dengan adanya perbedaan potensial antara anoda dan katoda maka akan terjadi arus foto elektron yang menuju ke katnoda . Untuk dapat terjadinya efek fotolistrik,haruslah cahaya datang mempunyai < kritis ( krit ) 20 Setiap logam mempunyai λkrit tertentu yang berhubungan dengan frekuensi ambang f0 . - ENERGI KUANTUM CAHAYA (ENERGI FOTON) Menurut Einstein : energi dari suatu berkas cahaya adalah terpusat dalam paket-paket kecil , yang disebut “ Quanta Cahaya “ Energi kuanta sama dengan perjumlahan dari energi kinetik maksimum elektron dan tenaga ikat elektron dlam (fungsi kerja logam) hf = Kmax + hf0 hf hf0 Kmax ............(14-22) = energi kuanta yang mengenai permukaan logam = fungsi kerja = energi minimum yang diperlukan elektron untuk dapat terlepas dari permukaan logam = energi kinetik maximum foto-elektron elektron untuk dapat terlepas dari permukaan logam 21 f0 = frekuensi ambang (cut 0ff) , frekuensi minimum cahaya agar proses photolistrik dapat terjadi . Tabel : Fungsi kerja dari beberapa logam Logam Lambang Fungsi kerja [eV] Cesium Ce 1.9 Kalium K 2.2 Natrium Na 2.3 Litium Li 2.5 Calsium Ca 3.2 Tembaga Cu 4.5 Perak Ag 4.7 Platinum Pt 5.6 • Potensial penghenti (V0) Potensial penghenti adalah tegangan yang diperlukan untuk menghetikan arus foto elektrn , dengan cara membalikkan ..... 22 tegangan yang diberikan antara katoda . Kmax = e V0 1 eV = 1.6 x 10-19 J ..........(14-23) Dari persamaan (25-02) : E = hf Energi foton dalam eV sebagai fungsi frekuensi 6.63 x 10 34 J .s 15 E f 4 . 14 x 10 f eV .s 19 J .........(14-24) 1.60 x 10 eV Energi foton dalam eV sebagai fungsi λ (panjang gelombang) : 1.24 x 10 4 eV A 0 E ..........(14-25) Contoh : Tentukan tenaga kinetik maximum dari foto-elektron yang dipancarkan bila sinar ultraviolet jatuh pada ............. 23 permukaan potasium . Jawaban : Dari tabel diperoleh fungai kerja potasium adalah 2.2 eV sehingga dengan persamaan (20-10) tenaga foton adalah : E = 3.5 eV dan dengan (25-05) tenaga kinetik maximum foto-elektron : Kmax = E - hf0 = 3.5 eV - 2.2 eV = 1.3 eV 5. SINAR X Sinar X merupakan fenomena terpancarnya gelombang ( foton ) akibat adanya elektron berkecepatan tinggi menumbuk permu – kaan logam , dimana terjadi eksitasi elektron ke tingkat energi lebih rendah Untuk memperoleh elektron berkecepatan tinggi, maka elektron dipercepat melalui beda potensial yang besar. 24 - Sifat Sinar X 1. Panjang gelombang ( ) sinar X adalah sangat pendek yaitu : 0,001 - 10 nm 2. Sinar X mempunyai daya tembus yang besar - Rumus Duane - Hunt Panjang gelombang sinar X yang berhubungan dengan potensial pemercepat dimana besarnya tidak dapat lebih kecil dari suatu harga tertentu ( min ). Menurut Duane-Hunt hubungan tersebut adalah sebagai berikut : λ min = (1.24 x 10-6 m ) / V ...................(14-26) V = pemercepat 25 6. Hamburan Compton Menurut teori kuantum foton berperilaku laku sebagai partikel namun tanpa massa diam .Karena berupa partikel maka foton dapat bertumbukan dengan benda , misalnya elektron sehingga berlaku hukum tumbukan dalam mekanika.. Gambar 14-2 melukiskan tumbukan fotnn sinar X dengan elektron yang disebut hamburan Compton . E1 = hf p1 = h/λ1 E2 = hf* p2 = h/λ2 Foton datang E = m c2 0 Gambar 12-2 p=0 Hamburan Compton Φ Foton terhambur Θ Elektron terhambur E = √(m02c2 + p2c2 )pe 26 - Partikel tak bermassa Menurut teori relativitas khusus bila sebuah benda (massa = m) bergerak dengan kecepatan v , relatif terhadap seorang penga -mat maka massa bergeraknya , m , akan lebih besar dari massa diamnya , m0 , terhadap pengamat tersebut. . Massa relstivistik : m = m0 / √(1 – v2 / c2) ............. ..(14-27) c = kecepatan cahaya Momentum relativistik : p = m v = m0v / √(1 – v2/c2) .......(14-28) Energi total : E = mc2 = m0c2 / √(1 – v2/c2) .............(14-29) Berdasarkan hukum usaha energi : K = ∫0s F • dS dimana K = tenaga kinetik , F = gaya dan S lintasan 27 yang menghasilkan : E = mc2 = K + m0c2 ..............(14-30) Dari persamaan ..(14-13) dan (14-14) dapat diperoleh : Energi untuk semua partitkel E = √ (m02c4 + p2c2) .............(14-31) maka untuk partikel tak bermassa : E=pc .............(14-32) Dari Gambar 14-2 dapat diturunkan persamaan berkurangnya tenaga foton berdasarkan hukum kekekalan energi : K = h f - h f* .............(14-33) berkurangnya tenaga foton menaikkan tenaga kinetik elektron Sedangkan dari persamaan (14-32) : p = E/c Menurut hukum kekekalan momentum 28 Momentum awal = momentum akhir Komponen horisontal : h f/c + 0 = hf*/c cos Φ + p cos Θ .............(14-34) Komponen vertikal : 0 = hf*/c sin Φ + p sin Θ ...............(14-35) Persamaan (14-30) dan(14-31) bersama persamaan (14-33) dan (14-34) serta (14-35) menghasilakan : Hamburan Compton λ* - λ = h / m0 c (1 - cos Φ) ............(14-36) Hasil ini amat menunjang teori dualisme cahaya , bahwa cahaya dapat bersifat dualistis . 29 << CLOSING>> • Setelah mengikuti dengan baik mata kuliah ini mahasiswa diharapkan sudah mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan dualisme cahaya khususnya yang menyangkut bidang MIPA 30