UJI PENETRASI EKSTRAK RIMPANG RUMPUT TEKI (Cyperus

advertisement
SCIENTIA VOL. 7 NO. 1, FEBRUARI 2017
UJI PENETRASI EKSTRAK RIMPANG RUMPUT TEKI
(Cyperus rotundus.L ) DALAM SEDIAAN PATCH TRANSDERMAL
Farida Rahim dan Revi Yenti
Sekolah Tinggi Farmasi IndonesiaPerintis Padang
Email : [email protected]
ABSTRAK
Telah dilakukan uji penetrasi ekstrak etanol rimpang Cyperus rotundus.L dalam bentuk
patch basis lipofil dengan konsentrasi 7 % menggunakan dua membran penetrasi yaitu kertas
whatman No 1 yang dimodifikasi dengan cairan Spangler dan kulit mencit yang diamati setiap
jam selama 3 jam menggunakan sel difusi Franz. Uji in vitro dilakukan untuk melihat penetrasi
ekstrak etanol rimpang rumput teki (Cyperus rotundus L.) dalam patch. Senyawa dari ekstrak
dianalisis dengan GC-MS digunakan sebagai pembanding hasil uji penetrasi. Hasil analisis GCMS ada berbagai senyawa minyak atsiri seperti caryophyllene oxide, Sphatulenol,
Alloaromadendrene, Iso-velerenal, 1-Limonene, Globulol, Beta-Guaiene, and Beta-Citronellol
dan senyawa penyusun minyak atsiri. Tidak ada hasil penetrasi yang menunjukan sama dengan
senyawa di ekstrak, tapi ada senyawa penyusun minyak atsiri seperti dekana, tridekana,
heptadekana, dan 2,5-dimetildodekana.
Kata Kunci : Patch, Rhizom, Cyperus rotundus, difusi Franz, minyak atsiri
ABSTRACT
In vitro penetration test of 7% ethanolic extract of Cyperus rotundus L. Rhizomes in
lipophilic basic patch have been done by using two penetration membrane, which were
whatman papper No.1 with modification spangler fluid and mice skin. The observation was
done every hour for 3 hours using Franzdiffusion cells. In-vitro test was conducted to measure
the penetration of compounds contained in the ethanolic extract of Cyperus rotundus L.
Rhizomes from the patch. Before the test, compounds contained in the extract were analyzed by
GC-MS, and be used as a standard to the results of the penetration test. The GC-MS analized
various compound of essential oils in the ethanolic extract of Cyperus rotundus L. rhizomes
including caryophyllene oxide, sphatulenol, alloaromadendrene, iso-velerenal, 1-limonene,
globulol, beta-guaiene, beta-citronellol and others compound of essential oils. Result of
penetration test showed that compounds in the extract were not detected after penetration. But,
there were formation of some essensial oils, including decane, tridecane heptadecane, and 2,5dimethyl dodecane.
Keywords : Patch, Rhizomes, Cyperus rotundus L, Franz diffusion, essensial oil
PENDAHULUAN
Sistem penghantaran obat melalui
kulit yang dikenal dengan istilah
Transdermal Drugs Delivery System, saat
ini sangat marak menjadi topik penelitian.
Sediaan transdermal merupakan sediaan
yang menyediakan rute alternatif untuk
menghantarkan obat menembus kulit dan
dapat mencapai peredaran darah sehingga
ISSN : 2087-5045
dapat
menghindarkan
obat
dari
kemungkinan
terjadinya
first
pass
metabolis (Radjaram, 2012). Kulit yang
merupakan selimut tubuh menyiapkan
permukaan terluas untuk absorbsi obat,
namun kulit merupakan barrier yang dapat
membatasi penetrasi berbagai zat yang
masuk menembus kulit. Bentuk sediaan
tansdermal akan mempengaruhi pelepasan
dan penetrasi bahan aktif melalui kulit
20
SCIENTIA VOL. 7 NO. 1, FEBRUARI 2017
untuk mencapai sirkulasi sistemik dan
menimbulkan efek seperti pemberian oral
(Ismail, 2012). Bentuk sediaan transdermal
umumnya berupa krim, gel, patch dan lain
sebagainya.
Dari hasil penelitian terdahulu telah
diformulasi sediaan transdermal patch dari
ekstrak etanol rimpang rumput teki
(Cyperus rotundus L.) dengan konsentrasi
3%, 5%, 7%, serta diuji efek analgetiknya
pada kaki tikus yang telah diinduksi dengan
larutan
AgNO3
1%.Formula
yang
dihasilkan menunjukan adanya efek
analgetik, hal itu diamati dari jumlah
refleks nyeri pada berbagai waktu
pengamatan setelah pemberian patch lipofil
ekstrak rimpang rumput teki (Rahim, 2016).
Pada penelitian tersebut formula dengan
konsentrasi 7% merupakan formula terbaik.
Hasil uji aktifitasnya menunjukkan bahwa
konsentrasi 7% setelah 4 jam dapat
menghilangkan nyeri sendi pada tikus putih
jantn. Hasil penelitian lain menyebutkan
bahwa identifikasi KLT menunjukan hasil
isolasi minyak atsiri dari umbi teki positif
mengandung
golongan
hidrokarbon
seskuiterpen.
Senyawa
golongan
seskuiterpen dari penelusuran literatur
ternyata memiliki kemampuan efek
farmakologi yaitu sebagai obat analgetik
(Astuti, 2006).
Pada penelitian ini dicoba menguji
daya penetrasi patch ekstrak etanol rimpang
rumput teki dengan konsentrasi 7%. Uji
penetrasi
dilakukan
secara
in-vitro
menggunakan alat sel difusi Franz dengan
kertas saring whatman No.1 yang
dicelupkan pada cairan Spangler dan
membran kulit mencit bagian punggung
sebagai membran penetrasi. Dianalisa
menggunakan
GC-MS
(Gas
Chromatography-Mass
Spectrometry)
untuk mengetahui komponen-komponen
dari patch ekstrak etanol rimpang rumput
teki yang berpenetrasi melalui membran.
METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan
Rumput teki (Cyperus rotundus L.),
Etil Selulosa,
Kloroform,
Metanol,
Polivinyl Alkohol, Dibuthyl ftalat, Natrium
ISSN : 2087-5045
Klorida, Natrium Sulfat, kertas saring,
aluminium foil, tikus. Alat – alat yang
digunakan adalah magnetic stirer, oven,
erlemeyer, cawan petri, beaker gelas,
batang pengaduk, gelas ukur, rotary
evaporator, kaca arloji, corong, pipet tetes,
timbangan digital, desikator, krus porselen,
buret, spatel, furnes, mikrometer scrub 0,01
mm.
Persiapan Sampel
Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Rumput Teki (Cyperus
rotundus L.) yang diperoleh di daerah
Pariaman, Sumatera Barat. Rimpang
rumput teki dibersihkan dan ditumbuk
halus, kemudian dimasukkan ke dalam
botol gelap maserasi dengan etanol 96%
selama 3x24 jam, dengan masing-masing
maserasi menggunakan etanol 96%. Hasil
maserasi disaring dan semua filtrat
digabung kemudian pelarut diuapkan
dengan rotary evaporator sehingga
diperoleh ekstrak kental.
Formula Patch Basis Lipofil
Tabel I. Formula Patch Basis Lipofil
Nama Bahan
Ekstrak rimpang rumput teki
(gram)
Jumlah
7
Etil Selulosa (mg)
465
Polivinyl Alkohol (mg)
930
Dibuthyl ftalat (ml)
3,7
Metanol dan cloroform (1:1)
9,3
Pembuatan Patch
Patch transdermal jenis matriks
terdiri dari Etil Selulosa yang dibuat dengan
teknik penguapan pelarut di dalam cawan
petri. Dibuat larutan polimer Etil Selulosa
di dalam metanol dan kloroform dengan
perbandingan 1:1 sampai terbentuk larutan
yang jernih , kemudian ditambahkan
Polivinyl Alkohol aduk sampai homogen,
lalu tambahkan dibuthyl ftalat dan ekstrak
kental,
diaduk
homogen
dengan
21
SCIENTIA VOL. 7 NO. 1, FEBRUARI 2017
menggunakan magnetik stirrer putaran 6
selama lebih kurang ½ jam sehingga
diperoleh volume akhir 10 ml. Lalu
dipindahkan ke cawan petri diameter 9 cm
yang dilapisi aluminium foil dan ditutup
pada bagian atas cawan dengan corong
posisi terbalik. Dikeringkan dalam oven
pada suhu 60°C selama 1 hari. Kemudian
dimasukkan ke dalam desikator sampai
digunakan.
serta diaduk dengan pengaduk magnetik
dengan kecepatan 250 rpm. Pada waktu 1
jam , 2 jam, 3 jam, diambil sebanyak 5 mL
larutan dari kompartemen reseptor dan
dimasukan kedalam tabung reaksi. Setiap
pengambilan 5 mL cairan kompartemen
reseptor, digantikan dengan 5 mL NaCl
fisologis 0,9%.
Analisa dengan Gas ChromatographyMass Spectrophotometer (GC-MS)
5 mL cairan penerima dari hasil uji
penetrasi dicampur dengan heksan terukur
sebanyak 5mL, di masukkan ke dalam vial,
dikocok beberapa kali, lalu dibiarkan
selama sehari semalam. Diambil 2 mL
cairan injeksikan ke dalam gerbang suntik
Kromatografi Gas-Spektro Massa.
Uji Penetrasi Patch Ekstrak Rimpang
Rumput Teki
Uji
penetrasi
dilakukan
menggunakan alat sel difusi Franz.
Membran yang digunakan adalah membran
kulit mencit bagian punggung dan kertas
saring Whatman® no.1 yang dicelupkan
kedalam
cairan
Spangler.
Pertama
dilakukan deslokasi leher terhadap mencit
sampai mati kemudian bulu mencit pada
bagian punggung dicukur. Setelah itu kulit
mencit disayat pada bagian punggung
dengan ketebalan 0,6 ± 0,1 mm dan lemaklemak pada bagian subkutan yang
menempel dihilangkan secara hati-hati.
Kemudian kulit mencit direndam dalam
medium yang akan digunakan (NaCl
fisiologis 0,9%) selama 30 menit. Kertas
saring Whatman®no 1 dibasahi dengan
cairan spangler sebelum digunakan.
Membran
diletakkan
antara
kompartemen donor dan kompartemen
reseptor, sampel yang sudah ditimbang
sebanyak 0,15 gram diaplikasikan pada
permukaan
membran.
Kompartemen
reseptor pada alat sel difusi Franz diisi
dengan NaCl fisiologis 0,9% sampai penuh
(119 ml) yang dijaga suhunya sekitar 37o C
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk
menguji penetrasi ekstrak etanol dari
rimpang rumput teki dalam sediaan patch
dengan basis lipofil. Uji penetrasi dilakukan
dengan mnggunakan alat difusi Franz,
kertas saring yang dicelupkan dengan
cairan Spangler serta kulit mencit sebagai
membran penetrasi. Analisa zat yang
berpenetrasi menggunakan GC-MS.Pada
ekstrak terdeteksi berbagai komponen
minyak
atsiri
diantaranya
yaitu
Caryophyllene
Oxide,
Sphatulenol,
Alloaromadendrene,
Iso-velerenal,
1Limonene, Globulol, Beta-Guaiene, dan
Beta-Citronellol dan komponen penyusun
minyak atsiri lainnya, data ekstrak dapat
dilihat pada Tabel 2.
Tabel II. Hasil Identifikasi Minyak Atsiri Ekstrak Dengan GC-MS
No.
Waktu Retensi
(menit)
1.
2, 694
2.
4, 535
3.
9,113
4.
9,956
5.
10,056
6.
10,133
ISSN : 2087-5045
Puncak
(% area)
2
(0,02%)
14
(0,33%)
48
(0,15 %)
61
(0,30 %)
62
(0,17 %)
63
Base
(m/z)
Nama Senyawa
68,05
1-Limonene
57,10
Octane, 2,4,6-trimethyl
108,15
Alloaromadendrene
119,15
Isospathulenol
119,15
Isospathulenol
105,15
-beta-Guaiene
22
SCIENTIA VOL. 7 NO. 1, FEBRUARI 2017
7.
10,219
8.
10,280
9.
10,726
10.
10,800
11.
11,773
12.
11,838
13.
12,563
14.
12,922
15.
13,597
16.
13,968
17.
14,658
18.
18,705
19.
18,869
20.
19,390
21.
20,110
22.
21,240
23.
23,224
(0,12 %)
64
(0,10 %)
65
(0,08 %)
69
(1,48 %)
70
(0,71 %)
83
(0,18 %)
84
(0,27 %)
94
(0,39 %)
98
(1,69 %)
104
(0,51%)
108
(1,65%)
116
(1,10 %)
160
(0,18%)
162
(0,07%)
170
(0,10%)
176
(0,11%)
189
(0,13%)
213
(0,33%)
Dari hasil analisa penetrasi patch
basis lipofil pada membran kertas whatman
No. 1 dan kulit mencit di analisa
menggunakan GC- MS hanya ada satu
komponen minyak atsiri yang terdeteksi
pada S3 yang sama dengan komponen
senyawa yang terdapat pada ekstrak yaitu
69,10
Beta-Citronellol
43,10
-(-)Caryophyllene oxide
43,10
-(-)Caryophyllene oxide
41,10
-(-)Caryophyllene oxide
55,10
-(-)Caryophyllene oxide
43,10
Globulol
43,10
-(-)Caryophyllene oxide
41,10
Isovelerenal
43,10
Dodecane, 2-methyl
57,10
Dodecane, 2,5-dimethyl
43,10
Alloaromadendrene
57,10
Octadecane, 6-methyl
57,10
Eicosane
55,10
5-Eicosene
43,10
Eicosane, 2,4-dimethyl
57,10
Heptadecane 2,6,10,15-tetramethyl
57,10
Tetradecane, 1-bromo
senyawa Dodecane pada waktu retensi
13,985 menit. Hal ini menunjukkan bahwa
ekstrak etanol rimpang rumput teki yang
diformulasikan dalam bentuk patch dengan
basis lipofil sulit untuk melepaskan minyak
atsiri atau komponen minyak atsiri.
Tabel III. Data Hasil Rekapitulasi Komponen Minyak Atsiri Cairan Penerima Uji Penetrasi Patch Basis
Lipofil Ekstrak Etanol Rimpang Rumput Teki Dianalisis Dengan GC-MS.
Waktu Retensi
Puncak
Base
No. Sampel
Nama Senyawa
(menit)
(% area)
(m/z)
1.
S2
23,222
68
56,15
Decane
(1,14 %)
2.
S3
54,017
4
57,10
Decane
(5,00 %)
7,776
6
57,10
Tridecane
(0,19 %)
8,230
8
57,10
Tridecane
(11,65 %)
ISSN : 2087-5045
23
SCIENTIA VOL. 7 NO. 1, FEBRUARI 2017
10,489
10,840
11,105
13,614
13,985
16,299
18,872
19,092
21,531
23,562
3.
S4
11,259
13,971
4.
S5
23,923
5.
S6
2,423
4,630
5,012
8,098
8,226
10,571
10,837
13,261
13,606
13,978
16,297
18,905
19,091
10
(0,19 %)
12
(0,31 %)
14
(10,78%)
18
(0,37 %)
20
(7,59 %)
29
(4,37 %)
38
(0,24 %)
41
(0,17%)
56
(0,51 %)
78
(2,25 %)
29
(0,95 %)
30
(1,20 %)
71
(2,75 %)
2
(0,31 %)
4
(2,27 %)
5
(2,10 %)
7
(4,05 %)
9
(4,33 %)
13
(0,17%)
15
(0,13%)
21
(0,31 %)
23
(0,35%)
25
(7,29 %)
33
(2,26%)
45
(0,19%)
47
(0,21 %)
57,10
Tridecane
57,10
Tridecane
57,10
Dodecane
57,15
Heptadecane
57,10
Dodecane,2,5-dimethyl
57,10
Tridecane
57,10
Hexadecane
57,10
Hexadecane
55,10
Tridecane
57,10
Decane
57,15
Tridecane
57,15
Tridecane
57,15
Decane
57,10
Decane
57,10
Tridecane
57,10
Decane
57,10
Tridecane
57,10
Dodecane
57,10
Tridecane
57,15
Tridecane
57,10
Tridecane
57,10
Heptadecane
57,10
Dodecane
57,10
Tridecane
57,10
Decane
57,10
Heptadecane
Keterangan :
S1
= Uji Penetrasi Pada Kertas Whatman Jam Pertama
S2
= Uji Penetrasi Pada Kertas Whatman Jam Kedua
S3
= Uji Penetrasi Pada Kertas Whatman Jam Ketiga
ISSN : 2087-5045
24
SCIENTIA VOL. 7 NO. 1, FEBRUARI 2017
S4
S5
S6
= Uji Penetrasi Pada Kulit Mencit Jam Pertama
= Uji Penetrasi Pada Kulit Mencit Jam Kedua
= Uji Penetrasi Pada Kulit Mencit Jam Ketiga
Intensitas senyawa yang terdeteksi
berbeda pada masing-masing sampel yang
dianalisa, hal ini mungkin disebabkan oleh
waktu penetrasi yang berbeda pada masingmasing sampel, penguapan minyak atsiri
karena penyimpanan sampel yang terlalu
lama, kadar senyawa yang terlalu kecil
sehingga tidak terbaca oleh alat saat
dianalisa, data nama senyawa pada alat
tidak lengkap sehingga ada beberapa
senyawa yang terdeteksi tetapi tidak
diketahui nama senyawa tersebut.. Faktor
yang mempengaruhi penetrasi senyawa
kedalam kulit, yaitu sifat fisika dan kimia
obat seperti berat molekul, kelarutan,
koefisien partisi dan konstanta disosiasi;
sifat bahan pembawa dan kondisi kulit,
selain itu dengan meningkatnya konsentrasi
obat maka jumlah obat yang terabsorpsi
lebih tinggi, luas pengolesan, obat yang
bersifat non polar akan lebih cepat
terpenetrasi disebabkan oleh kulit yang
memiliki kandungan lemak yang bersifat
nonpolar, dan juga tempat pengolesan obat
akan mempengaruhi penetrasi dimana
pengolesan pada kulit yang memiliki
lapisan tanduk tipis akan meningkatkan
penetrasi obat (Allen et al, 2005).
KESIMPULAN
Hasil analisa penetrasi patch basis
lipofil pada membran kertas whatman No. 1
dan kulit mencit di analisa menggunakan
GC- MS hanya ada satu komponen minyak
atsiri yang terdeteksi pada S3 yang sama
dengan komponen senyawa yang terdapat
pada ekstrak yaitu senyawa Dodecane pada
waktu retensi 13,985 menit. Ekstrak etanol
rimpang rumput teki yang diformulasikan
dalam bentuk patch dengan basis lipofil
sulit untuk melepaskan minyak atsiri atau
komponen minyak atsiri.
ISSN : 2087-5045
DAFTAR PUSTAKA
Allen, L. V., Popovich, N. G., and Ansel,
H. C., 2005, Ansel Bentuk Sediaan
Farmasetis
dan
Sistem
Penghantaran Obat Edisi 9,
Diterjemahkan
oleh
Lucia
Hendriati dan Kuncoro Foe,
Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.
Astuti, Meiria Sylvi, 2006, Isolasi dan
Identifikasi Komponen Minyak
Atsiri Umbi Teki (Cyperus rotundus
L.), Skripsi Universitas Sebelas
Maret, Surakarta.
Ismail. I., 2012, Transdermal Drug
Delivery System,Teknologi yang
Memanjakan Si Sakit, www.uinalauddin.ac.id/artikel-76transdermal-drugs-delivery-systemteknologi-farmasi-yangmemanjakan-si-sakit.html, Diakses
tanggal 15 Februari 2015.
Radjaram, A. dan Sari, R. 2012. Produksi
Sediaan Patch Nikotin. Departemen
Farmasetika. Surabaya. Oktober.
Rahim.F., Chris Deviarni, Revi Yenti, Putri
Ramadani, 2016,
Formulasi
Sediaan Patch Transdermal dari
Rimpang Rumput Teki( Cyperus
rotundusL. )Untuk Pengobatan
Nyeri Sendi Pada Tikus Putih
Jantan, Scientia, Jurnal Farmasi dan
Kesehatan, Volume 6 Nomor 1,
STIFI Yayasan Perintis Padang.
25
Download