T1_292010004_BAB I

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
IPA merupakan mata pelajaran yang berkaitan atau berhubungan erat
dengan alam dan kehidupan manusia. Melalui IPA kita belajar tentang alam dan
kehidupan manusia. Menurut kurikulum KTSP (BSNP, 2006: 161) bahwa "IPA
berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga
bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau
prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan”.
Di dalam suatu proses pembelajaran siswa harus melatih keterampilan
sosial yang dimilikinya. Setiap siswa diberikan kesempatan untuk menanggapi,
menyampaikan ide atau gagasan yang ia miliki maupun yang siswa temukan atau
yang siswa dapat dalam proses pembelajaran. Seorang guru harus melatih
keterampilan sosial siswa dengan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai
agar dapat melatih keterampilan sosial siswa, karena keterampilan sosial sangat
penting untuk melatih kemampuan siswa berkomunikasi dan melatih interaksi
siswa dengan orang lain.
Akan tetapi pembelajaran IPA di SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga,
siswa hanya dijadikan pendengar yang baik, mendengarkan guru mendongengkan
materi pelajaran yang begitu banyak. Hal inilah yang membuat pelajaran IPA
menjadi sangat membosankan. Seorang guru harus lebih kreatif dalam menyajikan
pelajaran IPA menjadi lebih menarik dan menantang bagi siswa. Pembelajaran
harus dapat mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa
tidak menjadi pasif melainkan menjadi aktif dan ikut berperan dalam proses
pembelajaran. Di dalam suatu kelas pasti terdapat siswa yang aktif dan siswa yang
pasif, hal ini juga yang menjadi kendalan dalam proses pembelajaran, apalagi jika
pembelajaran yang menuntut banyak membaca dan menghafalkan. Oleh karena
itu guru harus dapat merancang kegiatan pembelajaran yang dapat mengaktifkan
semua siswa dalam proses pembelajaran.
1
Siswa ikut berperan untuk
2
mengemukakan pendapat, menyalurkan ide atau gagasan yang dimilikinya, hal
tersebut yang harus digali oleh seorang guru. Di SD Kristen 03 Eben Haezer
Salatiga, siswa kelas V masih cenderung pasif dalam menjawab pertanyaan dari
guru maupun untuk mengemukakan pendapatnya dan sebagian siswa belum
mencapai KKM untuk mata pelajaran IPA. Guru sudah mencoba berinteraksi
dengan baik pada siswa, dengan bertanya tentang materi yang dibahas. Akan
tetapi hanya beberapa siswa yang mau merespon, sisanya cenderung pasif dan
sibuk dengan kegiatannya masing-masing tidak memperhatikan penjelasan dari
guru.
Melalui pembelajaran talking chips akan membantu guru melatih
keterampilan sosial siswa. Siswa yang pasif bertanya dan menjawab akan menjadi
lebih aktif, karena dalam pembelajaran ini siswa dituntut untuk berani bertanya,
menjawab pertanyaan, dan mengemukakan pendapatnya. Dalam pembelajaran ini
siswa akan diberi beberapa kesempatan untuk berbicara untuk menyampaikan
pendapatnya dalam kelompok ataupun di dalam kelas dan menjawab pertanyaan
dari guru, maka siswa akan mendapatkan nilai atau poin yang sesuai, apabila ada
siswa yang pasif maka siswa tersebut tidak akan mendapatkan nilai dalam proses
pembelajaran pada hari tersebut. Hal ini yang akan mendorong siswa menjadi
berani berpendapat dan mau untuk menjawab pertanyaanan yang diberikan oleh
guru. Sehingga keterampilan siswa dalam berbicara di depan orang lain maupun
orang banyak akan menjadi lebih terlatih.
1.2 Permasalahan Penelitian
Permasalahan yang ada di SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga adalah
bagaimana sekolah dan guru memberikan siswa stimulus dengan mengajak siswa
aktif berpendapat dalam proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan
kemauan/keinginan siswa untuk belajar. Namun bagi siswa yang tidak aktif atau
tidak bisa, maka akan cenderung diam saja dan tidak mau menjawab pertanyaan
dari guru. Sehingga hanya siswa yang bisa dan yang aktif saja yang mau
menjawab pertanyaan dari guru. Siswa yang diam saja akan tetap kesulitan dalam
3
memahami materi yang diajarkan. Seharusnya guru harus tanggap, bagi siswa
yang diam dan tidak aktif ditunjuk untuk menjawab pertanyaan.
1.3 Cara Pemecahan Masalah
Mengajak siswa yang pasif dan hiperaktif untuk mau aktif menjawab soal,
maka guru harus menggunakan cara yang kreatif sehingga siswa mau aktif untuk
menanggapi atau menyampaikan gagasannya terhadap tugas yang diberikan.
Dengan merancang pembelajaran Talking Chips (kancing gemerincing), guru
menyiapkan beberapa kancing dan lembar kerja untuk setiap kelompok, siswa
dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam kelompok akan mendapatkan 3-5
buah kancing (satu kancing hanya boleh digunakan untuk memberikan satu
tanggapan/pendapat/ide/gagasan). Siswa dalam kelompok diminta menanggapi
permasalahan yang diberikan oleh guru, siswa yang memberikan tanggapan maka
kancing yang dimiliki diletakkan ditengah meja diskusi. Dengan kegiatan ini
maka akan mengaktifkan semua siswa untuk aktif menanggapi permasalahan yang
diberikan oleh guru. Sehingga siswa yang pasif dan cenderung hiperaktif akan
menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran dan mau untuk belajar.
1.4 Rumusan Masalah
Dari permasalahan yang ada di SD Kristen 3 Eben Haezer Salatiga, maka
akan memunculkan masalah:
1. Bagaimana cara meningkatkan keterampilan sosial dan hasil belajar siswa
dengan pembelajaran kooperatif tipe talking chips pada mata pelajaran IPA
kelas V SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga semester II tahun pelajaran
2013/2014?
2. Apakah dengan pembelajaran kooperatif tipe talking chips pada mata
pelajaran IPA dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa kelas V SD
Kristen 03 Eben Haezer Salatiga semester II tahun pelajaran 2013/2014?
3. Apakah dengan pembelajaran kooperatif tipe talking chips pada mata
pelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Kristen 03
Eben Haezer Salatiga semester II tahun pelajaran 2013/2014?
4
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.5.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan proses/cara merancang pembelajaran kooperatif tipe talking
chips untuk meningkatkan keterampilan sosial dan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPA kelas V SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga semester II
tahun pelajaran 2013/2014.
2. Meningkatkan keterampilan sosial siswa dengan pembelajaran kooperatif tipe
talking chips pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kristen 03 Eben Haezer
Salatiga semester II tahun pelajaran 2013/2014.
3. Meningkatkan hasil belajar siswa dengan pembelajaran kooperatif tipe talking
chips pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga
semester II tahun pelajaran 2013/2014.
1.5.2 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis
dan praktis. Adapun manfaat dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
1) Manfaat Teoritis
Untuk meningkatkan keterampilan sosial dan hasil belajar siswa dengan
menggunakan pembelajaran Talking Chips dalam pembelajaran IPA.
Membuat pembelajaran IPA menjadi lebih menarik dan menyenangkan,
sehingga tidak membuat siswa menjadi bosan.
2) Manfaat Praktis
a) Bagi peneliti
Dapat menambah wawasan bagi peneliti dalam menerapkan metode
pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa.
b) Bagi sekolah
Menambah wawasan terhadap kinerja guru supaya kualitas pembelajaran
IPA menjadi lebih meningkat.
5
c) Bagi guru
Mengembangkan keterampilan melalui Pembelajaran IPA dengan metode
Talking Chips guna meningkatkan keterampilan sosial siswa.
d) Bagi siswa
Sebagai acuan belajar yang tepat agar keterampilan sosial belajar dan hasil
belajar IPA siswa meningkat.
Download