ANALISIS PENERAPAN STANDARD PRECAUTIONS OLEH PERAWAT DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III MANADO Justitia Lantu*, Tubagus D. E. Abeng**, Grace D. Kandou** *Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABTRAK Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan. Infeksi nosokomial atau saat ini disebut Healthcare-associated Infections (HAIs) merupakan masalah penting di seluruh dunia dan menjadi isu yang menarik untuk diteliti. Banyaknya infeksi nosokomial yang terjadi dan untuk melindungi pasien maupun tenaga kesehatan, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada tahun 1996 menetapkan standard precautions sebagai petunjuk atau acuan dalam usaha mengurangi resiko infeksi dari darah yang terpecik dan patogen lain di rumah sakit. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalsis faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan standard precautions oleh perawat (pengetahuan, sikap, ketersediaan sarana prasarana, dan iklim keselamatan kerja) di Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Manado. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional design. Penelitian ini dilaksanakan di RS Bhayangkara Tk. III Manado. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 77 orang perawat. Alat ukur penelitian ini adalah kuesioner terstruktur yang telah divalidasi. Analisis data menggunakan uji chi-square dan uji regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penerapan standard precautions oleh perawat dengan pengetahuan (p = 0,001), sikap (p = 0,008), ketersediaan sarana prasarana (p = 0,003), iklim keselamatan kerja (p = 0,006), di Rumah Sakit Bhayangkara Tk,III Manado. Hasil analisis multivariat dengan metode regresi logistik menunjukkan bahwa variabel ketersediaan sarana prasarana merupakan variabel yang paling erat berhubungan dengan penerapan standard precautions oleh perawat. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor ketersediaan sarana prasarana merupakan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi penerapan standard precautions oleh perawat. Kata Kunci: Standard Precautions ABTRACT Nosocomial infections are infections associated with health care. Nosocomial infections or currently called Healthcare-associated infections (Hais) is an important issue around the world and become an interesting issue to be researched. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) in 1996 set the standard precautions as a guide or reference in an effort to reduce the risk of infection from blood and other pathogens in hospitals. The purpose of this study is to analyz factors related to the application of standard precautions by nurses (knowledge, attitude, availability of instruments and infrastructures, and safety climate) at Tk. III Bhayangkara Hospital Manado.This research is quantitative descriptive analytic using cross sectional design. This research was conducted in Tk. III Bhayangkara Hospital Manado. Total sample of research were 77 nurses. Measurement tools used in this research were structured questionnaire that has been validated. The sampling method used was total sampling. Data were analyzed using chi-square test and multiple logistic regression test. The results showed that there is a significant relationship between the application of standard precautions by nurses with the knowledge (p = 0.001), attitude (p = 0.008), the availability of instruments and infrastructures (p = 0.003), the climate of safety (p = 0.006), in Tk. III Bhayangkara Hospital Manado. Multivariate analysis with logistic regression showed that the variable availability of instruments and infrastructure is the variable most closely associated with the application of standard precautions by nurses. From these results it can be concluded that the availability of instruments and infrastructures is the most dominant factor in influencing the application of standard precautions by nurses. Keyword: Standard Precautions 98 PENDAHULUAN kesehatan yang dikelola oleh kepolisian. Rumah sakit merupakan bagian dari Visi dari rumah sakit adalah menjadikan sistem pelayanan kesehatan yang secara Rumah Sakit Bhayangkara terdepan keseluruhan dalam kuratif memberikan pelayanan maupun preventif serta menyelenggarakan pelayanan rawat pelayanan dan kebanggaan Polri umum. Bahayangkara RS III rumah. Tindakan medis yang dilakukan persiapam akreditasi versi 2012 menuju oleh tenaga kesehatan di rumah sakit RS Tingkat II, dan belum lama terbentuk dimaksudkan untuk tujuan perawatan Tim PPI. Program pencegahan dan atau Tetapi, pengendalian infeksi di RS menjadi dilakukan salah satu syarat untuk akreditasi RS apabila tidak tindakan tersebut sesuai prosedur maka sedang Tk. Manado pasien. ini masyarakat jalan dan rawat inap juga perawatan di penyembuhan saat dan menjadi dalam akan yang merupakan ukuran kualitas dari berpotensi untuk menularkan penyakit pelayanan kesehatan di RS. Sebagai data infeksi baik bagi pasien lain atau bahkan pembanding, tercatat angka prevalensi petugas itu sendiri (Anonim, 2008). infeksi silang di RSUP Prof. Dr. R. D. Standard precautions berperan penting Kandou Manado pada tahun 2015 di rumah sakit dalam pengontrolan infeksi untuk pasien, Kepatuhan dalam menerapkan tenaga profesional, dan mahasiswa yang standard precautions berkaitan erat sedang praktik (Nagliate et al., 2013). dengan perilaku kesehatan. Perilaku Prosedur standard precautions secara kepatuhan umum meliputi bagaimana menjaga standar kebersihan tangan, penggunaan sarung pekerja/individu, faktor pekerjaan/tugas tangan medis, pemakaian baju yang dan aman, pemakaian masker, perlindungan Penelitian terhadap mata, perlindungan terhadap kepatuhan kepala dan perlakuan injeksi yang aman precautions (Harding et al, 2011). Tujuan ditetapkan disebabkan karena keterbatasan fasilitas standard untuk dalam pencegahan dan pengendalian mencegah transmisi silang (Anonim, infeksi, ketersediaan sarana cuci tangan 2008). di ruang rawat yang belun tersedia precautions adalah sebesar 10,6%. Rumah Sakit Bahayangkara Tk. terhadap terdiri faktor kewaspadaan dari faktor lingkungan/organisasi. menunjukkan penerapan yang bahwa standard masih rendah secara merata, jika tersedia terkadang III Manado merupakan sebuah lembaga tanpa yang bergerak di bidang jasa pelayanan Ketersediaan air mengalir, pembersih 99 adanya sabun dan handuk. tangan berbasis alkohol tidak tersedia secara luas dan adanya penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu kekurangan sarung tangan, gaun dan variabel terikat dan variabel bebas. masker. Masih banyak rumah sakit yang Variabel terikat dalam penelitian ini belum adalah penerapan standard precautions. tersedia sering Variabel yang digunakan dalam kontainer untuk pembuangan benda tajam (Duerink, Variabel bebas penelitian ini yaitu 2006). pengetahuan, sikap, sarana Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan di prasarana dan iklim keselamatan kerja. RS Analisis data Bhayangkara Tk. III Manado diketahui analisis bahwa diketahui bahwa monitoring dan multivariate. untuk menjawab evaluasi terhadap penerapan standard permasalahan penelitian dilakukan precautions di RS Bhayangkara Manado dengan belum ada menggunakan analisis statistik dengan kebijakan dan pedoman berupa standar alat bantu komputer melalui software prosedur operasional. Sarana prasarana SPSS 20 (Statistical Packages for Social dalam Science). dilaksanakan. upaya Sudah penerapan standard univariat, menggunakan beberapa bivariate jenis dan dan precautions belum terdistribusi secara merata di lingkungan rumah sakit. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Univariat METODE PENELITIAN a. Karakteristik responden Penelitian ini merupakan penelitian nilai median dari variabel pengetahuan survei analitik dengan menggunakan adalah 24, variabel sikap adalah 58, pendekatan secara cross sectional study. variabel sarana prasarana adalah 44, Penelitian ini akan dilaksanakan di RS variabel iklim keselamatan kerja adalah Bhayangkara Tk. III Manado. 27 dan nilai median dari variabel Populasi penelitian ini adalah penerapan standard precautions adalah perawat yang bekerja di Rumah Sakit 62. Dari nilai median dapat diambil Bhayangkara Tk. III Manado dengan kategori tiap-tiap variabel penelitian. jumlah perawat 83 orang. Apabila nilai total dibawah nilai median Besaran sampel untuk penelitian ini kategorinya kurang baik untuk variabel menggunakan teknik total sampling pengetahuan, sikap, iklim keselamatan diambil dari keseluruhan populasi dan kerja ditentukan precautions. Apabila nilai total median dengan melihat kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. dan penerapan standard sama dengan atau lebih dari nilai median 100 maka kategorinya ialah baik untuk (59,7%) variabel sarana dan prasarana telah memadai. pengetahuan, keselamatan kerja sikap, dan iklim nilai kurang median memadai ketersediaan penerapan standard precautions. Apabila nilai total dibawah berpendapat e. Iklim Keselamatan Kerja kategorinya untuk Berdasarkan tabel 8 terlihat bahwa variabel sebanyak 35 responden (45,5%) ketersediaan sarana prasarana. Apabila berpendapat kurang baik tentang iklim nilai total median sama dengan atau keselamatan kerja, sedangkan sebanyak lebih dari nilai median maka kategorinya 42 responden (54,5%) berpendapat iklim ialah memadai untuk variabel variabel keselamatan kerja baik. ketersediaan sarana prasarana. f. Penerapan Standard Precautions Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwa b. Pengetahuan sebanyak 28 responden (36,4%) kurang Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa baik sebanyak precautions dan sebanyak 49 responden 27 responden (35,1%) dalam penerapan memiliki pengetahuan yang kurang baik (63,6%) tentang precautions dengan baik. standard sebanyak 50 precautions, responden dan standard menerapkan standard (64,9%) memiliki pengetahun yang baik. 2. Analisis Bivariat a. Hubungan Antara c. Sikap Dengan Penerapan Berdasarkan tabel 6 terlihat bahwa Precautions Oleh Perawat Di RS sebanyak Bhayangkara Tk. III Manado 33 responden (42,9%) Pengetahuan Standard memiliki sikap yang kurang baik tentang Hasil analisis hubungan pengetahuan standard precautions, dan sebanyak 44 dengan penerapan standard precautions responden (57,1%) memiliki sikap yang diperoleh bahwa terdapat sebanyak 17 baik. (63,0%) perawat yang berpengetahuan kurang baik memiliki penerapan d. Ketersediaan Sarana Prasarana standard precautions yang kurang baik. Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa Di antara perawat yang berpengetahuan sebanyak baik, terdapat 11 (22,0%) perawat yang 31 responden (40,3%) berpendapat bahwa ketersediaan sarana memiliki penerapan dan memadai, precautions yang responden Berdasarkan hasil prasarana sedangkan kurang sebanyak 46 standard kurang uji baik. chi-square didapatkan hasil dengan nilai p= 0,001 101 yang memiliki arti bahwa terdapat sarana dan prasarana kurang memadai hubungan memiliki yang bermakna antara penerapan standard pengetahuan dengan penerapan standard precautions yang kurang baik. Di antara precautions perawat yang menyatakan sarana dan oleh perawat di RS Bhayangkara Tk. III Manado. prasarana memadai, terdapat 10 (21,7%) Hubungan Sikap Dengan Penerapan perawat Standard Precautions Oleh Perawat Di standard precautions yang kurang baik. RS Bhayangkara Tk. III Manado Berdasarkan hasil analisis uji chi-square Hasil analisis memiliki penerapan sikap didapatkan hasil dengan nilai p= 0,003 dengan penerapan standard precautions yang memiliki arti bahwa terdapat diperoleh bahwa terdapat sebanyak 18 hubungan (54,5%) perawat dengan sikap yang ketersediaan kurang penerapan dengan penerapan standard precautions standard precautions yang kurang baik. oleh perawat di RS Bhayangkara Tk. III Di antara perawat dengan sikap yang Manado. baik hubungan yang memiliki yang bermakna sarana dan antara prasarana baik, terdapat 10 (22,7%) perawat yang memiliki penerapan precautions yang Berdasarkan hasil standard kurang uji c. Hubungan Iklim Keselamatan Kerja baik. Dengan chi-square Penerapan Standard Precautions Oleh Perawat Di RS didapatkan hasil dengan nilai p= 0,008 Bhayangkara Tk. III Manado yang memiliki arti bahwa terdapat Hasil analisis hubungan antara iklim hubungan yang bermakna antara sikap keselamatan kerja dengan penerapan dengan penerapan standard precautions standard precautions diperoleh bahwa oleh perawat di RS Bhayangkara Tk. III terdapat sebanyak 19 (54,3%) perawat Manado. yang menyatakan iklim keselamatan kerja kurang baik memiliki penerapan b. Hubungan Ketersediaan Sarana standard precautions yang kurang baik. Penerapan Di antara perawat yang menyatakan Standard Precautions Oleh Perawat iklim keselamatan kerja baik, terdapat 9 Di RS Bhayangkara Tk. III Manado (21,4%) Prasarana Hasil Dengan analisis yang memiliki antara penerapan standard precautions yang prasarana kurang baik. Berdasarkan hasil analisis dengan penerapan standard precautions uji chi-square didapatkan hasil dengan diperoleh bahwa terdapat sebanyak 18 nilai p= 0,006 yang memiliki arti bahwa (58,1%) terdapat ketersediaan hubungan perawat sarana perawat dan yang menyatakan 102 hubungan yang bermakna antara iklim keselamatan kerja dengan mengetahui variabel independen yang penerapan standard precautions oleh paling perawat di RS Bhayangkara Tk. III dependen. Bila hasil analisis bivariat Manado. menghasilkan nilai p (p value) < 0,05, maka d. Hubungan Iklim Keselamatan Kerja Dengan Penerapan dominan variabel masuk ke terhadap variabel independen tahap tersebut kategori analisis Standard multivariat untuk menentukan nilai p (p Precautions Oleh Perawat Di RS value) < 0,25. Hasil analisis multivariat Bhayangkara Tk. III Manado dapat dilihat pada tabel berikut. Hasil analisis hubungan antara iklim Tabel 1. Model Akhir Analisis keselamatan kerja dengan penerapan Mulitivarat Variabel standard precautions diperoleh bahwa Pengetahuan, Sikap, terdapat sebanyak 19 (54,3%) perawat Ketersediaan Sarana Prasarana yang menyatakan iklim keselamatan dan Iklim Keselamatan Kerja kerja kurang baik memiliki penerapan dengan Penerapan Standard standard precautions yang kurang baik. Precautions Di antara perawat yang menyatakan Variabel Bebas Pengetahuan p value 0,014 4,528 0,003 0,048 5,928 3,301 nilai p= 0,006 yang memiliki arti bahwa Sarana Prasarana Iklim Keselamatan Kerja Dari analisis terdapat menghasilkan bahwa iklim keselamatan kerja baik, terdapat 9 (21,4%) perawat yang kurang baik. Berdasarkan hasil analisis uji chi-square didapatkan hasil dengan yang 95% CI 1,35715,109 1,83819,119 1,01010,790 memiliki penerapan standard precautions yang hubungan OR bermakna multivarat variabel yang antara iklim keselamatan kerja dengan paling dominan berhubungan dengan penerapan standard precautions oleh penerapan standard precautions adalah perawat di RS Bhayangkara Tk. III variabel sarana prasarana dengan nilai Manado. OR terbesar dibanding variabel lainnya. Hasil analisis didapatkan nilai OR 3. Analisis Multivariat dari variabel sarana prasarana adalah Setelah dilakukan pengujian analisis 5,928 (95% CI = 1,838-19,119) artinya bivariat, maka data kemudian diuji ketersediaan sarana dan prasarana yang lanjut menggunakan analisis multivariat. memadai Analisis multivarat dilakukan dengan mempunyai peluang 6 kali lebih besar menggunakan uji regresi logistik untuk perawat untuk menerapkan standard 103 mempunyai peluang precautions dibanding ketersediaan saran dengan prasarana precautions oleh perawat di RS yang Bhayangkara Tk. III Manado. kurang memadai setelah dikontrol oleh 3. Terdapat hubungan antara variabel pengetahuan, sikap dan iklim ketersediaan keselamatam kerja. Hal ini berarti dengan bahwa precautions oleh perawat di RS variabel sarana prasarana memiliki pengaruh yang paling besar terhadap penerapan sarana prasarana penerapan standard Bhayangkara Tk. III Manado. standard 4. Terdapat hubungan antara iklim precautions. keselamatan kerja dengan penerapan Hasil analisis didapatkan OR dari variabel pengetahuan artinya perawat adalah dengan standard precautions oleh perawat 4,528 di RS Bhayangkara Tk. III Manado. tingkat 5. Terdapat hubungan pengetahuan yang baik berpeluang 4,528 pengetahuan, kali lebih besar untuk menerapkan sarana standard precautions dibanding dengan keselamatan perawat terhadap yang memiliki tingkat pengetahuan yang kurang baik. sikap, antara ketersediaan prasarana dan iklim secara simultan penerapan standard precautions oleh perawat di RS OR dari variabel iklim keselamatan Bhayangkara Tk. III Manado, kerja adalah 3,301 artinya perawat yang namun variabel sarana prasarana menyatakan iklim keselamatan kerja merupakan variabel yang paling telah baik berpeluang 3,301 kali lebih dominan besar signifikan untuk menerapkan standard precautions dibanding dengan perawat yang berhubungan dengan secara penerapan standard precautions oleh perawat. menyatakan iklim keselamatan kerja kurang baik. SARAN 1. a. Perlunya KESIMPULAN 1. Terdapat pengetahuan penerapan Bagi Pihak Rumah Sakit dilakukannya hubungan antara pelatihan, seminar, workshop perawat dengan dan pendidikan berkelanjutan precautions mengenai standard precautions standard oleh perawat di RS Bhayangkara Tk. secara III Manado. berkesinambungan 2. Terdapat hubungan antara sikap perawat dengan penerapan standard 104 berkala dan sehingga akan meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan perawat serta diharapkan mampu merubah disesuaikan perilaku RS. perawat dalam pencegahan dan pengendalian 2. infeksi. dengan regulasi Bagi Pelayanan Keperawatan Saat Ini b. Perlu adanya pengewasan dan evaluasi secara Diharapkan berkala meningkatkan pelayanan keperawatan sehingga pelaksanaan prinsip menerapkan kewaspadaan dan dengan menjalankan standar atau standard precautions secara baik precautions dapat dan benar untuk melindungi diri terlaksana secara terus menerus dan menciptakan keselamatan baik sehingga dapat bagi diri sendiri maupun orang lain kualitas khususnya yang berada di ruang standard diharapkan meningkatkan pelayanan rumah sakit. rawat RS Bhayangkara Tk. III c. Ketersediaan sarana prasarana Manado. penunjang penerapan standard precautions juga perlu diperhatikan tidak hanya jumlah namun 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Perlu penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor kenyamanan mempengaruhi lain yang perawat dalam serta kemudahan aksesbilitas. menerapkan standard precautions Memastikan sarana dan alat yang dilihat dari berbagai aspek pelindung diri (APD) yang ada yang belum dikaji pada penelitian masih layak dan cukup untuk ini. digunakan, dengan cara melakukan inspeksi dan DAFTAR PUSTAKA pengecekan rutin. Anonimous. 2008. Departemen d. Membuat kebijakan organisasi Kesehatan Republik Indonesia. dengan memberlakukan sistem Pedoman Manajerial Pencegahan punish and reward terhadap dan perilaku Rumah perawat dalam Pengendalian Sakit Fasilitas Kesehatan Lainnya. Pelayanan infeksi rumah sakit didalamnya Jakarta: Depkes RI. standard Anonimous. di dan mencegah dan mengendalikan penerapan Infeksi 2008. Departemen precautions dan perilaku kerja Kesehatan Republik Indonesia. perawat Pedoman yang tidak aman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah 105 Sakit dan Fasilitas Kesehatan Pelayanan Lainnya Puspasari, Kesiapan Y. 2015. Pengetahuan, Hubungan Sikap Dengan menghadapi Emerging Infectious Prakrik Perawat Disease. Jakarta: Depkes RI. Pencegahan Infeksi Nosokomial Duerink, D.O., et.al. 2006. Preventing Diruang Rawat Inap Rumah Sakit nosocomial infections: improving Islam compliance Keperawatan Vol. 8 No. 1 Maret precautions teaching with standard an Indonesian in hospital. Journal Kendal. Dalam FIKkes Jurnal 2015 : 23-43. of Wilma. 2013. Faktor-Faktor Yang Hospital Infection (64). Pp. 35-43. Berhubungan Dengan Pelaksanaa Efstathiou, G et al., 2011, ‘Factors Pencegahan Infeksi Nosokomial Influencing Nurses’ Compliance Oleh with Rumah Sakit Umum Daerah Kota Standard Order Precautions in to Avoid Occupational Perawat Makassar Pelaksana Tahun Di 2013.Jurnal Exposure to Microorganism: A Tesis. Program Pasca Sarjana Focus Universitas Group Study’, Biomed Central Nursing, 10(1), 1-12. Khoidrudin A., Pohan Riwayati. Yang 2011. V.Y., Dalam Makassar. dan Yuliana, C. 2012. Kepatuhan Perawat Faktor-Faktor Terhadap Kewaspadaan Standar Mempengaruhi Perawat Perilaku Di RSKO Jakarta Tahun 2012. Menerapkan Fakultas Prosedur Tindakan Pencegahan Universal Snetral Di Instalasi Bedah RSUP Dr. Kariadi FIKkes Jurnal Semarang. 2011 : 1-17. Piai-Morais, T. H., F. Orlandi, R. Moralez de Figueiredo. 2015. Factors influencing adherence to nursing precautions professionals Kesehatan Masyrakat Universitas Indonesia. Depok. Keperawatan Vol. 4 No. 1 Maret standard Hasanuddin. among in psychiatric hospitals. Journal of School of Nursing Rev Esc Enferm USP 49(3):473-80. 106