98 analisis penerapan standard precautions oleh perawat di rumah

advertisement
ANALISIS PENERAPAN STANDARD PRECAUTIONS OLEH PERAWAT DI
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III MANADO
Justitia Lantu*, Tubagus D. E. Abeng**, Grace D. Kandou**
*Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado
**Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
ABTRAK
Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan. Infeksi
nosokomial atau saat ini disebut Healthcare-associated Infections (HAIs) merupakan masalah
penting di seluruh dunia dan menjadi isu yang menarik untuk diteliti. Banyaknya infeksi
nosokomial yang terjadi dan untuk melindungi pasien maupun tenaga kesehatan, Centers for
Disease Control and Prevention (CDC) pada tahun 1996 menetapkan standard precautions
sebagai petunjuk atau acuan dalam usaha mengurangi resiko infeksi dari darah yang terpecik dan
patogen lain di rumah sakit. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalsis faktor-faktor yang
berhubungan dengan penerapan standard precautions oleh perawat (pengetahuan, sikap,
ketersediaan sarana prasarana, dan iklim keselamatan kerja) di Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III
Manado. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif analitik dengan
menggunakan pendekatan cross sectional design. Penelitian ini dilaksanakan di RS Bhayangkara
Tk. III Manado. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 77 orang perawat. Alat ukur
penelitian ini adalah kuesioner terstruktur yang telah divalidasi. Analisis data menggunakan uji
chi-square dan uji regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara penerapan standard precautions oleh perawat dengan
pengetahuan (p = 0,001), sikap (p = 0,008), ketersediaan sarana prasarana (p = 0,003), iklim
keselamatan kerja (p = 0,006), di Rumah Sakit Bhayangkara Tk,III Manado. Hasil analisis
multivariat dengan metode regresi logistik menunjukkan bahwa variabel ketersediaan sarana
prasarana merupakan variabel yang paling erat berhubungan dengan penerapan standard
precautions oleh perawat. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor ketersediaan
sarana prasarana merupakan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi penerapan
standard precautions oleh perawat.
Kata Kunci: Standard Precautions
ABTRACT
Nosocomial infections are infections associated with health care. Nosocomial infections or
currently called Healthcare-associated infections (Hais) is an important issue around the world
and become an interesting issue to be researched. Centers for Disease Control and Prevention
(CDC) in 1996 set the standard precautions as a guide or reference in an effort to reduce the risk
of infection from blood and other pathogens in hospitals. The purpose of this study is to analyz
factors related to the application of standard precautions by nurses (knowledge, attitude,
availability of instruments and infrastructures, and safety climate) at Tk. III Bhayangkara Hospital
Manado.This research is quantitative descriptive analytic using cross sectional design. This
research was conducted in Tk. III Bhayangkara Hospital Manado. Total sample of research were
77 nurses. Measurement tools used in this research were structured questionnaire that has been
validated. The sampling method used was total sampling. Data were analyzed using chi-square
test and multiple logistic regression test. The results showed that there is a significant relationship
between the application of standard precautions by nurses with the knowledge (p = 0.001),
attitude (p = 0.008), the availability of instruments and infrastructures (p = 0.003), the climate of
safety (p = 0.006), in Tk. III Bhayangkara Hospital Manado. Multivariate analysis with logistic
regression showed that the variable availability of instruments and infrastructure is the variable
most closely associated with the application of standard precautions by nurses. From these results
it can be concluded that the availability of instruments and infrastructures is the most dominant
factor in influencing the application of standard precautions by nurses.
Keyword: Standard Precautions
98
PENDAHULUAN
kesehatan yang dikelola oleh kepolisian.
Rumah sakit merupakan bagian dari
Visi dari rumah sakit adalah menjadikan
sistem pelayanan kesehatan yang secara
Rumah Sakit Bhayangkara terdepan
keseluruhan
dalam
kuratif
memberikan
pelayanan
maupun
preventif
serta
menyelenggarakan
pelayanan
rawat
pelayanan
dan
kebanggaan
Polri
umum.
Bahayangkara
RS
III
rumah. Tindakan medis yang dilakukan
persiapam akreditasi versi 2012 menuju
oleh tenaga kesehatan di rumah sakit
RS Tingkat II, dan belum lama terbentuk
dimaksudkan untuk tujuan perawatan
Tim PPI. Program pencegahan dan
atau
Tetapi,
pengendalian infeksi di RS menjadi
dilakukan
salah satu syarat untuk akreditasi RS
apabila
tidak
tindakan tersebut
sesuai
prosedur
maka
sedang
Tk.
Manado
pasien.
ini
masyarakat
jalan dan rawat inap juga perawatan di
penyembuhan
saat
dan
menjadi
dalam
akan
yang merupakan ukuran kualitas dari
berpotensi untuk menularkan penyakit
pelayanan kesehatan di RS. Sebagai data
infeksi baik bagi pasien lain atau bahkan
pembanding, tercatat angka prevalensi
petugas itu sendiri (Anonim, 2008).
infeksi silang di RSUP Prof. Dr. R. D.
Standard precautions berperan
penting
Kandou Manado pada tahun 2015
di
rumah
sakit
dalam
pengontrolan
infeksi
untuk
pasien,
Kepatuhan dalam menerapkan
tenaga profesional, dan mahasiswa yang
standard precautions berkaitan erat
sedang praktik (Nagliate et al., 2013).
dengan perilaku kesehatan. Perilaku
Prosedur standard precautions secara
kepatuhan
umum meliputi bagaimana menjaga
standar
kebersihan tangan, penggunaan sarung
pekerja/individu, faktor pekerjaan/tugas
tangan medis, pemakaian baju yang
dan
aman, pemakaian masker, perlindungan
Penelitian
terhadap mata, perlindungan terhadap
kepatuhan
kepala dan perlakuan injeksi yang aman
precautions
(Harding et al, 2011). Tujuan ditetapkan
disebabkan karena keterbatasan fasilitas
standard
untuk
dalam pencegahan dan pengendalian
mencegah transmisi silang (Anonim,
infeksi, ketersediaan sarana cuci tangan
2008).
di ruang rawat yang belun tersedia
precautions
adalah
sebesar 10,6%.
Rumah Sakit Bahayangkara Tk.
terhadap
terdiri
faktor
kewaspadaan
dari
faktor
lingkungan/organisasi.
menunjukkan
penerapan
yang
bahwa
standard
masih
rendah
secara merata, jika tersedia terkadang
III Manado merupakan sebuah lembaga
tanpa
yang bergerak di bidang jasa pelayanan
Ketersediaan air mengalir, pembersih
99
adanya
sabun
dan
handuk.
tangan berbasis alkohol tidak tersedia
secara
luas
dan
adanya
penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu
kekurangan sarung tangan, gaun dan
variabel terikat dan variabel bebas.
masker. Masih banyak rumah sakit yang
Variabel terikat dalam penelitian ini
belum
adalah penerapan standard precautions.
tersedia
sering
Variabel yang digunakan dalam
kontainer
untuk
pembuangan benda tajam (Duerink,
Variabel bebas penelitian ini yaitu
2006).
pengetahuan, sikap, sarana
Berdasarkan studi pendahuluan
yang
peneliti
lakukan
di
prasarana
dan iklim keselamatan kerja.
RS
Analisis
data
Bhayangkara Tk. III Manado diketahui
analisis
bahwa diketahui bahwa monitoring dan
multivariate.
untuk
menjawab
evaluasi terhadap penerapan standard
permasalahan
penelitian
dilakukan
precautions di RS Bhayangkara Manado
dengan
belum
ada
menggunakan analisis statistik dengan
kebijakan dan pedoman berupa standar
alat bantu komputer melalui software
prosedur operasional. Sarana prasarana
SPSS 20 (Statistical Packages for Social
dalam
Science).
dilaksanakan.
upaya
Sudah
penerapan
standard
univariat,
menggunakan
beberapa
bivariate
jenis
dan
dan
precautions belum terdistribusi secara
merata di lingkungan rumah sakit.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Analisis Univariat
METODE PENELITIAN
a. Karakteristik responden
Penelitian ini
merupakan penelitian
nilai median dari variabel pengetahuan
survei analitik dengan menggunakan
adalah 24, variabel sikap adalah 58,
pendekatan secara cross sectional study.
variabel sarana prasarana adalah 44,
Penelitian ini akan dilaksanakan di RS
variabel iklim keselamatan kerja adalah
Bhayangkara Tk. III Manado.
27 dan nilai median dari variabel
Populasi penelitian ini adalah
penerapan standard precautions adalah
perawat yang bekerja di Rumah Sakit
62. Dari nilai median dapat diambil
Bhayangkara Tk. III Manado dengan
kategori tiap-tiap variabel penelitian.
jumlah perawat 83 orang.
Apabila nilai total dibawah nilai median
Besaran sampel untuk penelitian ini
kategorinya kurang baik untuk variabel
menggunakan teknik total sampling
pengetahuan, sikap, iklim keselamatan
diambil dari keseluruhan populasi dan
kerja
ditentukan
precautions. Apabila nilai total median
dengan
melihat
kriteria
inklusi dan kriteria eksklusi.
dan
penerapan
standard
sama dengan atau lebih dari nilai median
100
maka kategorinya ialah baik untuk
(59,7%)
variabel
sarana dan prasarana telah memadai.
pengetahuan,
keselamatan
kerja
sikap,
dan
iklim
nilai
kurang
median
memadai
ketersediaan
penerapan
standard precautions. Apabila nilai total
dibawah
berpendapat
e. Iklim Keselamatan Kerja
kategorinya
untuk
Berdasarkan tabel 8 terlihat bahwa
variabel
sebanyak
35
responden
(45,5%)
ketersediaan sarana prasarana. Apabila
berpendapat kurang baik tentang iklim
nilai total median sama dengan atau
keselamatan kerja, sedangkan sebanyak
lebih dari nilai median maka kategorinya
42 responden (54,5%) berpendapat iklim
ialah memadai untuk variabel variabel
keselamatan kerja baik.
ketersediaan sarana prasarana.
f.
Penerapan Standard Precautions
Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwa
b. Pengetahuan
sebanyak 28 responden (36,4%) kurang
Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa
baik
sebanyak
precautions dan sebanyak 49 responden
27
responden
(35,1%)
dalam
penerapan
memiliki pengetahuan yang kurang baik
(63,6%)
tentang
precautions dengan baik.
standard
sebanyak
50
precautions,
responden
dan
standard
menerapkan
standard
(64,9%)
memiliki pengetahun yang baik.
2. Analisis Bivariat
a. Hubungan
Antara
c. Sikap
Dengan
Penerapan
Berdasarkan tabel 6 terlihat bahwa
Precautions Oleh Perawat Di RS
sebanyak
Bhayangkara Tk. III Manado
33
responden
(42,9%)
Pengetahuan
Standard
memiliki sikap yang kurang baik tentang
Hasil analisis hubungan pengetahuan
standard precautions, dan sebanyak 44
dengan penerapan standard precautions
responden (57,1%) memiliki sikap yang
diperoleh bahwa terdapat sebanyak 17
baik.
(63,0%) perawat yang berpengetahuan
kurang
baik
memiliki
penerapan
d. Ketersediaan Sarana Prasarana
standard precautions yang kurang baik.
Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa
Di antara perawat yang berpengetahuan
sebanyak
baik, terdapat 11 (22,0%) perawat yang
31
responden
(40,3%)
berpendapat bahwa ketersediaan sarana
memiliki
penerapan
dan
memadai,
precautions
yang
responden
Berdasarkan
hasil
prasarana
sedangkan
kurang
sebanyak
46
standard
kurang
uji
baik.
chi-square
didapatkan hasil dengan nilai p= 0,001
101
yang memiliki arti bahwa terdapat
sarana dan prasarana kurang memadai
hubungan
memiliki
yang
bermakna
antara
penerapan
standard
pengetahuan dengan penerapan standard
precautions yang kurang baik. Di antara
precautions
perawat yang menyatakan sarana dan
oleh
perawat
di
RS
Bhayangkara Tk. III Manado.
prasarana memadai, terdapat 10 (21,7%)
Hubungan Sikap Dengan Penerapan
perawat
Standard Precautions Oleh Perawat Di
standard precautions yang kurang baik.
RS Bhayangkara Tk. III Manado
Berdasarkan hasil analisis uji chi-square
Hasil
analisis
memiliki
penerapan
sikap
didapatkan hasil dengan nilai p= 0,003
dengan penerapan standard precautions
yang memiliki arti bahwa terdapat
diperoleh bahwa terdapat sebanyak 18
hubungan
(54,5%) perawat dengan sikap yang
ketersediaan
kurang
penerapan
dengan penerapan standard precautions
standard precautions yang kurang baik.
oleh perawat di RS Bhayangkara Tk. III
Di antara perawat dengan sikap yang
Manado.
baik
hubungan
yang
memiliki
yang
bermakna
sarana
dan
antara
prasarana
baik, terdapat 10 (22,7%) perawat yang
memiliki
penerapan
precautions
yang
Berdasarkan
hasil
standard
kurang
uji
c. Hubungan Iklim Keselamatan Kerja
baik.
Dengan
chi-square
Penerapan
Standard
Precautions Oleh Perawat Di RS
didapatkan hasil dengan nilai p= 0,008
Bhayangkara Tk. III Manado
yang memiliki arti bahwa terdapat
Hasil analisis hubungan antara iklim
hubungan yang bermakna antara sikap
keselamatan kerja dengan penerapan
dengan penerapan standard precautions
standard precautions diperoleh bahwa
oleh perawat di RS Bhayangkara Tk. III
terdapat sebanyak 19 (54,3%) perawat
Manado.
yang menyatakan iklim keselamatan
kerja kurang baik memiliki penerapan
b. Hubungan
Ketersediaan
Sarana
standard precautions yang kurang baik.
Penerapan
Di antara perawat yang menyatakan
Standard Precautions Oleh Perawat
iklim keselamatan kerja baik, terdapat 9
Di RS Bhayangkara Tk. III Manado
(21,4%)
Prasarana
Hasil
Dengan
analisis
yang
memiliki
antara
penerapan standard precautions yang
prasarana
kurang baik. Berdasarkan hasil analisis
dengan penerapan standard precautions
uji chi-square didapatkan hasil dengan
diperoleh bahwa terdapat sebanyak 18
nilai p= 0,006 yang memiliki arti bahwa
(58,1%)
terdapat
ketersediaan
hubungan
perawat
sarana
perawat
dan
yang
menyatakan
102
hubungan
yang
bermakna
antara iklim keselamatan kerja dengan
mengetahui variabel independen yang
penerapan standard precautions oleh
paling
perawat di RS Bhayangkara Tk. III
dependen. Bila hasil analisis bivariat
Manado.
menghasilkan nilai p (p value) < 0,05,
maka
d. Hubungan Iklim Keselamatan Kerja
Dengan
Penerapan
dominan
variabel
masuk
ke
terhadap
variabel
independen
tahap
tersebut
kategori
analisis
Standard
multivariat untuk menentukan nilai p (p
Precautions Oleh Perawat Di RS
value) < 0,25. Hasil analisis multivariat
Bhayangkara Tk. III Manado
dapat dilihat pada tabel berikut.
Hasil analisis hubungan antara iklim
Tabel 1. Model Akhir Analisis
keselamatan kerja dengan penerapan
Mulitivarat Variabel
standard precautions diperoleh bahwa
Pengetahuan, Sikap,
terdapat sebanyak 19 (54,3%) perawat
Ketersediaan Sarana Prasarana
yang menyatakan iklim keselamatan
dan Iklim Keselamatan Kerja
kerja kurang baik memiliki penerapan
dengan Penerapan Standard
standard precautions yang kurang baik.
Precautions
Di antara perawat yang menyatakan
Variabel
Bebas
Pengetahuan
p
value
0,014
4,528
0,003
0,048
5,928
3,301
nilai p= 0,006 yang memiliki arti bahwa
Sarana
Prasarana
Iklim
Keselamatan
Kerja
Dari
analisis
terdapat
menghasilkan
bahwa
iklim keselamatan kerja baik, terdapat 9
(21,4%)
perawat
yang
kurang baik. Berdasarkan hasil analisis
uji chi-square didapatkan hasil dengan
yang
95%
CI
1,35715,109
1,83819,119
1,01010,790
memiliki
penerapan standard precautions yang
hubungan
OR
bermakna
multivarat
variabel
yang
antara iklim keselamatan kerja dengan
paling dominan berhubungan dengan
penerapan standard precautions oleh
penerapan standard precautions adalah
perawat di RS Bhayangkara Tk. III
variabel sarana prasarana dengan nilai
Manado.
OR terbesar dibanding variabel lainnya.
Hasil analisis didapatkan nilai OR
3. Analisis Multivariat
dari variabel sarana prasarana adalah
Setelah dilakukan pengujian analisis
5,928 (95% CI = 1,838-19,119) artinya
bivariat, maka data kemudian diuji
ketersediaan sarana dan prasarana yang
lanjut menggunakan analisis multivariat.
memadai
Analisis multivarat dilakukan dengan
mempunyai peluang 6 kali lebih besar
menggunakan uji regresi logistik untuk
perawat untuk menerapkan standard
103
mempunyai
peluang
precautions
dibanding
ketersediaan
saran
dengan
prasarana
precautions oleh perawat di RS
yang
Bhayangkara Tk. III Manado.
kurang memadai setelah dikontrol oleh
3. Terdapat
hubungan
antara
variabel pengetahuan, sikap dan iklim
ketersediaan
keselamatam kerja. Hal ini berarti
dengan
bahwa
precautions oleh perawat di RS
variabel
sarana
prasarana
memiliki pengaruh yang paling besar
terhadap
penerapan
sarana
prasarana
penerapan
standard
Bhayangkara Tk. III Manado.
standard
4. Terdapat hubungan antara iklim
precautions.
keselamatan kerja dengan penerapan
Hasil analisis didapatkan OR dari
variabel
pengetahuan
artinya
perawat
adalah
dengan
standard precautions oleh perawat
4,528
di RS Bhayangkara Tk. III Manado.
tingkat
5. Terdapat
hubungan
pengetahuan yang baik berpeluang 4,528
pengetahuan,
kali lebih besar untuk menerapkan
sarana
standard precautions dibanding dengan
keselamatan
perawat
terhadap
yang
memiliki
tingkat
pengetahuan yang kurang baik.
sikap,
antara
ketersediaan
prasarana
dan
iklim
secara
simultan
penerapan
standard
precautions oleh perawat di RS
OR dari variabel iklim keselamatan
Bhayangkara
Tk.
III
Manado,
kerja adalah 3,301 artinya perawat yang
namun variabel sarana prasarana
menyatakan iklim keselamatan kerja
merupakan variabel yang paling
telah baik berpeluang 3,301 kali lebih
dominan
besar
signifikan
untuk
menerapkan
standard
precautions dibanding dengan perawat
yang
berhubungan
dengan
secara
penerapan
standard precautions oleh perawat.
menyatakan iklim keselamatan
kerja kurang baik.
SARAN
1.
a. Perlunya
KESIMPULAN
1. Terdapat
pengetahuan
penerapan
Bagi Pihak Rumah Sakit
dilakukannya
hubungan
antara
pelatihan, seminar, workshop
perawat
dengan
dan pendidikan berkelanjutan
precautions
mengenai standard precautions
standard
oleh perawat di RS Bhayangkara Tk.
secara
III Manado.
berkesinambungan
2. Terdapat hubungan antara sikap
perawat dengan penerapan standard
104
berkala
dan
sehingga
akan
meningkatkan
pengetahuan,
sikap
dan
keterampilan
perawat
serta
diharapkan mampu merubah
disesuaikan
perilaku
RS.
perawat
dalam
pencegahan dan pengendalian
2.
infeksi.
dengan
regulasi
Bagi Pelayanan Keperawatan Saat
Ini
b. Perlu adanya pengewasan dan
evaluasi
secara
Diharapkan
berkala
meningkatkan
pelayanan
keperawatan
sehingga pelaksanaan prinsip
menerapkan
kewaspadaan
dan
dengan
menjalankan
standar
atau
standard precautions secara baik
precautions
dapat
dan benar untuk melindungi diri
terlaksana secara terus menerus
dan menciptakan keselamatan baik
sehingga
dapat
bagi diri sendiri maupun orang lain
kualitas
khususnya yang berada di ruang
standard
diharapkan
meningkatkan
pelayanan rumah sakit.
rawat RS Bhayangkara Tk. III
c. Ketersediaan sarana prasarana
Manado.
penunjang penerapan standard
precautions
juga
perlu
diperhatikan
tidak
hanya
jumlah
namun
3.
Bagi Peneliti Selanjutnya
Perlu penelitian lebih lanjut tentang
faktor-faktor
kenyamanan
mempengaruhi
lain
yang
perawat
dalam
serta kemudahan aksesbilitas.
menerapkan standard precautions
Memastikan sarana dan alat
yang dilihat dari berbagai aspek
pelindung diri (APD) yang ada
yang belum dikaji pada penelitian
masih layak dan cukup untuk
ini.
digunakan,
dengan
cara
melakukan
inspeksi
dan
DAFTAR PUSTAKA
pengecekan rutin.
Anonimous.
2008.
Departemen
d. Membuat kebijakan organisasi
Kesehatan Republik Indonesia.
dengan memberlakukan sistem
Pedoman Manajerial Pencegahan
punish and reward terhadap
dan
perilaku
Rumah
perawat
dalam
Pengendalian
Sakit
Fasilitas
Kesehatan
Lainnya.
Pelayanan
infeksi rumah sakit didalamnya
Jakarta: Depkes RI.
standard
Anonimous.
di
dan
mencegah dan mengendalikan
penerapan
Infeksi
2008.
Departemen
precautions dan perilaku kerja
Kesehatan Republik Indonesia.
perawat
Pedoman
yang
tidak
aman
Pencegahan
dan
Pengendalian Infeksi di Rumah
105
Sakit
dan Fasilitas
Kesehatan
Pelayanan
Lainnya
Puspasari,
Kesiapan
Y.
2015.
Pengetahuan,
Hubungan
Sikap
Dengan
menghadapi Emerging Infectious
Prakrik
Perawat
Disease. Jakarta: Depkes RI.
Pencegahan Infeksi Nosokomial
Duerink, D.O., et.al. 2006. Preventing
Diruang Rawat Inap Rumah Sakit
nosocomial infections: improving
Islam
compliance
Keperawatan Vol. 8 No. 1 Maret
precautions
teaching
with
standard
an
Indonesian
in
hospital.
Journal
Kendal.
Dalam
FIKkes
Jurnal
2015 : 23-43.
of
Wilma.
2013.
Faktor-Faktor
Yang
Hospital Infection (64). Pp. 35-43.
Berhubungan Dengan Pelaksanaa
Efstathiou, G et al., 2011, ‘Factors
Pencegahan Infeksi Nosokomial
Influencing Nurses’ Compliance
Oleh
with
Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Standard
Order
Precautions
in
to Avoid Occupational
Perawat
Makassar
Pelaksana
Tahun
Di
2013.Jurnal
Exposure to Microorganism: A
Tesis. Program Pasca Sarjana
Focus
Universitas
Group
Study’,
Biomed
Central Nursing, 10(1), 1-12.
Khoidrudin
A.,
Pohan
Riwayati.
Yang
2011.
V.Y.,
Dalam
Makassar.
dan
Yuliana, C. 2012. Kepatuhan Perawat
Faktor-Faktor
Terhadap Kewaspadaan Standar
Mempengaruhi
Perawat
Perilaku
Di RSKO Jakarta Tahun 2012.
Menerapkan
Fakultas
Prosedur Tindakan Pencegahan
Universal
Snetral
Di
Instalasi
Bedah
RSUP
Dr.
Kariadi
FIKkes
Jurnal
Semarang.
2011 : 1-17.
Piai-Morais, T. H., F. Orlandi, R.
Moralez de Figueiredo. 2015.
Factors influencing adherence to
nursing
precautions
professionals
Kesehatan
Masyrakat
Universitas Indonesia. Depok.
Keperawatan Vol. 4 No. 1 Maret
standard
Hasanuddin.
among
in
psychiatric hospitals. Journal of
School of Nursing Rev Esc Enferm
USP 49(3):473-80.
106
Download