PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN MELALUI METODE MIND MAP PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II DI MI MA’ARIF KUTOWINANGUN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh SITI FATIMAH NIM 115 11 003 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015 0 0 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN MELALUI METODE MIND MAP PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II DI MI MA’ARIF KUTOWINANGUN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh SITI FATIMAH NIM 115 11 003 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015 i ii iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Siti Fatimah NIM : 11511003 Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO: Orang yang berjaya dalam hidup adalah orang yang nampak tujuannya dengan jelas dan menjurus kepadanya tanpa menyimpang. PERSEMBAHAN: Karya ini penulis persembahkan untuk : 1. Bapak Mahmud dan Ibu Sutiyah yang telah membesarkan dan mendidikku dengan penuh kasih sayang dan pengorbanan baik secara lahir maupun batin dengan iringan do’a restu sehingga penulis bisa seperti sekarang. 2. Adik-adikku Siti Khoiriyah, Puji Yanti dan Arif Hidayatullah yang selalu menghiburku, memberi semangat serta dukungan bagiku. 3. Keluarga besar saya terimakasih atas do’a dan motivasi kepada penulis. 4. Bapak Rasimin, S.PdI., M.Pd, yang telah membimbingku dalam menyelesaikan skripsi ini 5. Bapak Dr. H. Muh Saerozi, M.Ag, yang telah membimbingku dan memberi motivasi dari awal semester sampai sekarang. 6. Sahabat-sahabatku, Desi, Weni, Widi, Sulis, Dwi, Umi, dan teman-teman PGMI 2011 yang telah menemaniku dan memberi motivasi kepadaku. 7. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik dan membimbingku dalam perkuliahan. v KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa risalah islam yang penuh dengan pengetahuan. Skripsi ini tidak akan terlaksana tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga 2. Bapak Suwardi, M.Pd Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga. 3. Ibu Peni Susapti, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga 4. Bapak Rasimin, S.PdI., M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran, arahan, dan bimbingan serta keikhlasan dan kebijaksanaan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran, untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini 5. Bapak Dr. Muh. Saerozi, M.Ag, selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan nasihat-nasihat serta motivasi setiap bimbingan akademik. 6. Segenap Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan wawasan pengetahuan kepada penulis. vi 7. Karyawan-karyawan dilingkungan program studi PGMI IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis. 8. Bapak Khurur Rosyad, S.PdI selaku kepala Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga beserta jajarannya yang telah memberikan ijin dan masukan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 9. Kepada Drs. Ibrahim Alfian selaku wali kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga yang turut membantu dalam penelitian dan seluruh siswa kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga yang telah membantu dan mendukung peneliti dalam melakukan penelitian. 10. Kedua orang tuaku yang selalu mendukung baik moril maupun spiritual dalam studi penulis. Kami menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik, saran dan masukan yang dapat kami gunakan untuk menyempurnakanhasil penelitian mendatang. Akhir ucap terima kasih sambil kulantunkan do’a semoga skripsi ini ada manfaatnya bagi semua orang.Amin Ya Rabbal’alamin. Salatiga, 20 Agustus 2015 Penulis Siti Fatimah NIM. 11511003 vii ABSTRAK Fatimah, Siti,. 2015. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Perubahan Lingkungan Melalui Metode Mind Map Pada Siswa Kelas IV Semester II di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Rasimin S.Pd.I,.M.Pd. Kata Kunci : Mind Map, Hasil Belajar, IPA dan Perubahan Lingkungan Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas IV di MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga pada materi perubahan lingkungan. Berdasarkan pengamatan awal diketahui nilai rata-rata ulangan harian siswa kelas IV pada materi perubahan lingkungan yaitu 5,08. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar yaitu kurangnya perencanaan dalam mengolah materi yang diajarkan serta guru kurang kreatif dalam menggunakan metode pembelajaran sehingga siswa kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran yang diajarkan. Masalah utama yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah apakah pembelajaran IPA melalui metode Mind Mapdapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan perubahan lingkungan kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga tahun ajaran 2014/2015? Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga dengan jumlah 20 siswa. Data pada penelitian ini diperoleh dari lembar pengamatan, soal evaluasi berupa tes objektif dan subjektif, dokumentasi, dan observasi pada pembelajaran perubahan lingkungan melalui metode Mind Map. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga mengalami perubahan dalam memahami materi perubahan lingkungan dan menunjukkan bahwa metode Mind Map dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga dalam materi perubahan lingkungan dengan dibuktikan adanya peningkatan hasil belajar. Siklus I presentase ketuntasan mencapai 75 % dengan siswa yang tuntas dengan nilai ≥ 60 ada 15 siswa. Siklus II presentase ketuntasan mencapai 90% dengan siswa yang tuntas dengan nilai ≥ 60 ada 18 siswa. viii DAFTAR ISI SAMPUL JUDUL LEMBAR BERLOGO HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ............................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. v KATA PENGANTAR .................................................................................. vi ABSTRAK .................................................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................. ix DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah ...................................................................... 1 B. Rumusan masalah ............................................................................... 4 C. Tujuan penelitian ................................................................................ 5 D. Hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan .................................. 5 E. Kegunaan penelitian .......................................................................... 7 F. Definisi operasional .......................................................................... 9 ix G. Metode penelitian .............................................................................. 11 1. Jenis Penelitian ........................................................................... 11 2. Subjek Penelitian ........................................................................ 11 3. Langkah-Langkah Penelitian ....................................................... 12 4. Instrumen Penelitian .................................................................... 15 5. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 16 6. Analisis Data ............................................................................... 17 H. Sistematika Penulisan ......................................................................... 19 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar IPA ............................................................................... 21 1. Pengertian Hasil Belajar .............................................................. 21 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ......................... 24 3. Macam-macam hasil belajar ........................................................ 26 B. IPA Materi Perubahan Lingkungan ................................................... 28 1. Pengertian IPA ............................................................................ 28 2. Tujuan IPA .................................................................................. 29 3. Ruang Lingkup IPA .................................................................... 30 4. Materi Perubahan Lingkungan .................................................... 30 C. Metode Mind Map .............................................................................. 37 1. Pengertian Mind Map .................................................................. 37 2. Bahan yang diperlukan untuk membuat Mind Map .................... 38 3. Langkah-langkah Metode Mind Map .......................................... 39 4. Kelebihan dan kelemahan Metode Mind Map ............................ 41 x BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) ................................................. 43 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .......................................................... 48 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ......................................................... 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Belajar Tiap Siklus ................................................... 58 1. Hasil Sebelum PTK ..................................................................... 59 2. Siklus I ........................................................................................ 61 3. Siklus II ....................................................................................... 67 B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 73 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................ 82 B. Saran ................................................................................................... 83 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP xi DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Keberhasilan .......................................................... 6 Tabel 3.1 Data Keadaan Peserta Didik .................................................. 45 Tabel 3.2 Perolehan Rata-rata Nilai Pra Siklus ..................................... 46 Tabel 3.3 Hasil Belajar Siswa Siklus I .................................................. 50 Tabel 3.4 Hasil Belajar Siswa Siklus II ................................................. 55 Tabel 4.1 Hasil Rata-rata Nilai Pra Siklus ............................................. 59 Tabel 4.2 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus I .......................................... 61 Tabel 4.3 Perolehan Hasil Pengamatan Aktifitas Belajar Siswa Siklus 63 I Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus I ........................... 65 Tabel 4.5 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus II ......................................... 68 Tabel 4.6 Perolehan Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus 70 II Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus II .......................... 71 Tabel 4.8 Gabungan Nilai Evaluasi Antar Siklus .................................. 73 Tabel 4.9 Rekpitulasi Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I .... 76 Tabel 4.10 Rekpitulasi Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II 78 Tabel 4.11 Rekapitulasi Ketuntasan Antar Siklus ................................... 79 Tabel 4.12 Gabungan Nilai Aktivitas Belajar Siswa ............................... 80 Tabel 4.13 Gabungan Performa Guru Antar Siklus ........................ 80 xii DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Bagan Siklus Penelitian Tindakan Kelas .............................. 12 Gambar 2.1 Bagan Pola Hubungan Proses Belajar Dengan Hasil Belajar 22 Gambar 2.2 Peristiwa Banjir ..................................................................... 31 Gambar 2.3 Angin menggerakkan Kincir Angin ...................................... 32 Gambar 2.4 Kegunaan Matahari dan Dampak Sinar Matahari ................. 33 Gambar 2.5 Gelombang Air Laut ............................................................. 34 Gambar2.6 Reboisasi Pencegahan Kerusakan Lingkungan ..................... 35 Gambar 4.1 Persentase Nilai Siklus I ........................................................ 75 Gambar 4.2 Persentase Nilai Siklus II ...................................................... 78 xiii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 2 Lembar Observasi Guru Siklus I Lampiran 3 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus I Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran 5 Lembar Observasi Guru Siklus II Lampiran 6 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus II Lampiran 7 Daftar Nilai Rata-rata Pra Siklus Lampiran 8 Soal Evaluasi Siklus I Lampiran 9 Soal Evaluasi Siklus II Lampiran 10 Contoh Mind MapSiswa Siklus I Lampiran 11 Contoh Mind MapSiswa Siklus II Lampiran 12 Data Guru MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga Lampiran 13 Dokumentasi Lampiran 14 Surat Ijin Penelitian Lampiran 15 Nota Bimbingan Lampiran 16 Surat Keterangan Penelitian Lampiran 17 Satuan Kredit Kegiatan Lampiran 18 Daftar Riwayat Hidup xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan diberbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dunia pendidikan. Pendidikan merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan manusia. Sebagaimana dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS dikemukakan bahwa : “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sangat jelas bahwa pendidikan memiliki tujuan untuk menciptakan dan mengembangkan manusia seutuhnya. Karena dalam Al-Qur’an ALLAH berfirman bahwa ALLAH akan mengangkat derajat manusia yang menuntut ilmu beberapa derajat. Sehingga jelas bahwa orang yang menuntut ilmu maupun orang yang berilmu memiliki kedudukan yang tinggi dalam pandangan Allah. Sebagaimana berfirman Allah SWT: ﻳَﺮْﻓَﻊِ ﺍﻟﻠﻪُ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺍَﻣَﻨُﻮْﺍ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻭَ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَﺍُﻭْﺗُﻮْﺍ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢَ ﺩَﺭَﺟَﺖٍ ﺍﻟﻠﻪُ ﺑِﻤَﺎ ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮْﻥَ ﺧَﺒِﻴْﺮ Artinya : Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantara kalian serta orang-orang yang menuntut ilmu beberapa derajat (Al Mujadaah:11) 1 Orang-orang yang menuntut ilmu dalam hidupnya akan selalu dirahmati oleh ALLAH SWT, dan akan mendapat atau diberi pahala, yaitu apabila ia mengajarkan apa yang ia punya untuk di berikan kepada anak didiknya, agar anak-anak tahu mana yang benar untuk dikerjakan dan mana yang salah untuk ditinggalkan. Pentingnya ilmu pendidikan memberikan kesempatan kepada lembaga-lembaga pendidikan yang ada untuk menjadi tempat menimba ilmu. Salah satunya adalah Madrasah Ibtidaiyah yang mempunyai peran penting dalam membentuk karakter seorang anak, supaya menjadi pribadi yang cerdas dan berakhlak karimah. IPA merupakan mata pelajaran yang sulit untuk diterapkan khususnya pada siswa kelas IV di MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga. Mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang selama ini dianggap sulit oleh sebagian besar peserta didik, mulai dari jenjang sekolah dasar sampai sekolah menengah. Anggapan sebagian besar peserta didik yang menyatakan bahwa pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ini sulit adalah benar terbukti dari hasil perolehan Ujian Akhir Sekolah (UAS) yang dilaporkan oleh Depdiknas masih sangat jauh dari standar yang diharapkan. Ironisnya, justru semakin tinggi jenjang pendidikan, maka perolehan rata-rata nilai UAS pendidikan IPA ini semakin rendah (Susanto, 2013 : 165). Pelajaran IPA di sekolah dasar dapat digunakan mereka sebagai modal awal untuk pembelajaran pada tingkat selanjutnya. Selain itu kegiatan mereka sehari-hari pun sangat erat hubungannya dengan IPA. Namun kenyataan menunjukkan bahwa pembelajaran IPA yang diterapkan membuat siswa 2 kesulitan dalam memahami sehingga hasil belajar IPA sangat rendah. Adapun yang peneliti ketahui dari hasil pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga ditemukan bahwa kemampuan IPA terutama pada materi perubahan lingkungan masih rendah. Proses belajar mengajar dikelas cenderung berpusat pada guru dan siswa hanya mengikuti langkah demi langkah sesuai yang diajarkan oleh guru. Akibatnya ketika siswa dihadapkan pada suatu persoalan siswa kesulitan dalam menghadapi masalah tersebut. Selain itu, cara yang diajarkan masih banyak menggunakan metode pembelajaran ceramah. Melihat faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya nilai hasil belajar siswa dan penggunaan metode pembelajaran yang masih cenderung kurang menarik, kemudian peneliti berinisiatif untuk menggunakan metode pembelajaran yang menarik yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Metode pembelajaran yang dapat menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran. Sehingga siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran yang peneliti kembangkan dalam penelitian ini adalah metode Mind Map dimana masing-masing siswa berpikir kritis dalam pembelajaran yang menyenangkan dan mempunyai inisiatif dalam memecahkan masalah dengan beberapa tahap yang dilaluinya. Metode Mind Map dikembangkan sebagai metode efektif untuk mengembangkan gagasan-gagasan melalui rangkaian peta-peta. Salah satu penggagas metode ini adalah Buzan (2004). Penggunakan Metode Mind Map dapat membantu penulisan esai atau tugas-tugas yang berkaitan dengan 3 penguasaan konsep. Mind Map merupakan metode ideal untuk melejitkan pemikiran siswa. Mind Map bisa digunakan untuk membentuk, memvisualisasikan, mendesain, mencatat, memecahkan masalah, membuat keputusan, merevisi, dan mengklarifikasi topik utama, sehingga siswa bisa mengerjakan tugas-tugas banyak sekalipun. Pada hakikatnya, Mind Map digunakan untuk membrainstorming suatu topik sekaligus menjadi strategi ampuh bagi belajar siswa. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka peneliti mengambil judul “Peningkatan hasil belajar IPA materi perubahan lingkungan melalui metode Mind Map pada siswa kelas IV semester II di MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan metode Mind Map dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi perubahan lingkungan pada siswa kelas IV semester II di MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 ? 4 C. Tujuan Dalam penelitian ini tentunya mempunyai tujuan, yang diantaranya : 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini yakni untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi perubahan lingkungan pada siswa kelas IV semester II di MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015. 2. Tujuan Khusus Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi perubahan lingkungan pada siswa kelas IV semester II di MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 melalui metode Mind Map. D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi sampai terbukti kebenarannya melalui data yang dikumpulkan untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti. Adapun dalam penelitian ini dapat di rumuskan hipotesis tindakan ialah : “melalui penerapan metode Mind Map dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi perubahan lingkungan pada siswa kelas IV semester II di MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015. 5 2. Indikator Keberhasilan Penerapan metode Mind Map bisa dikatakan efektif apabila yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan adalah : a. Secara individu Adanya peningkatan pemahaman siswa pada materi perubahan lingkungan yaitu mencapai KKM (kriteria ketuntasan minimal) ≥ 6,00. b. Secara klasikal Presentase sebanyak 80 % dari total siswa dalam satu kelas mendapat nilai ≥ 6,00. Tabel 1.1 Indikator Keberhasilan Indikator Keberhasilan Sub Indikator Kaberhasilan Peningkatan Hasil Belajar IPA Mengidentifikasi berbagai materi perubahan lingkungan dengan menggunakan metode faktor penyebab perubahan lingkungan fisik. Menjelaskan pengaruh factor Mind Map penyebab perubahan lingkungan terhadap daratan (angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang laut). Mendemonstrasikan proses terjadinya erosi pada permukaan 6 tanah. Mengidentifikasi cara mencegah erosi tanah dan abrasi E. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari segi teoritis dan praktis. 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan desain pembelajaran inofatif, khususnya yang berhubungan dengan masalah peningkatan hasil belajar IPA materi perubahan lingkungan. Selain itu juga diharapkan dapat menarik minat siswa dalam belajar, mengajarkan siswa untuk bekerja sama dan memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Penerapan metode pembelajaran yang tepat dapat mengatasi kendala pembelajaran bagi siswa yang akhirnya bermuara pada peningkatan mutu pendidikan. 2. Manfaat praktis a. Bagi penulis Penelitian yang dilakukan dapat menghasilkan suatu desain pembelajaran yang kreatif untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru. 7 b. Bagi siswa Meningkatkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA materi perubahan lingkungan. Melatih siswa agar lebih aktif, kreatif, percaya diri dan mandiri dalam belajar menyelesaikan masalahmasalah yang dihadapi sehingga dapat meningkatkan sikap positif pada siswa untuk berpikir kritis, inovatif, dan sistematis. c. Bagi guru Penerapan metode Mind Map dapat membantu guru mengaitkan konsep mata pelajaran dan memotivasi siswa yang diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan dan pengalaman tentang pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Selain itu hasil penelitian ini dapat meningkatkan keterampilan mengajar guru serta dijadikan sarana untuk perencanaan dalam pelaksanaan pembelajaran yang sudah pernah dilakukan. d. Bagi sekolah Memberi sumbangan dalam memperbaiki pembelajaran IPA. Sebagai bahan pustaka sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil belajar, mengembangkan kualitas pendidikan dan mutu pembelajaran IPA di MI khususnya siswa kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga. 8 F. Definisi Operasional Untuk menghindari perbedaan pemahaman pembaca, maka diperlukan definisi operasional untuk menjelaskan kata kunci dalam penelitian ini. Agar lebih jelasnya penulis akan menjelaskan mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam pembahasan judul dari penelitian tersebut. Adapun istilah yang ada dalam judul penelitian tersebut adalah : 1. Metode Mind Map Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita. Mind Map adalah sistem penyimpanan, penarikan data dan akses yang luar biasa untuk perpustakaan raksasa, yang sebenarnya ada dalam otak anda yang menakjubkan (Buzan, 2005 : 12). Didesain sedemikian rupa untuk pembelajaran di Madrasah, sehingga siswa dapat belajar sambil berkreasi tanpa melupakan tujuan yang ingin dicapai maupun yang diharapkan. Metode Mind Map ini berupa sebuah peta yang memuat materi pembelajaran perubahan lingkungan kelas IV semester II di Madrasah Ibtidaiyah. 2. Hasil Belajar Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. 9 3. Ilmu Pengetahuan Alam IPA atau disebut Ilmu Pengetahuan Alam merupakan Ilmu Pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk dimuka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip (Maslikah dan Susapti, 2009 : 04). 4. Materi Perubahan Lingkungan Perubahan Lingkungan merupakan suatu keadaan dimana terjadi perbedaan atau perubahan daratan yang dapat terjadi karena disebabkan oleh angin, hujan dan bencana alam lainnya yang dapat megakibatkan kerusakan lingkungan fisik. 5. Siswa MI Siswa adalah pelajar, atau peserta didik yang ada di MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015. Jadi yang dimaksud dengan judul: peningkatan hasil belajar IPA materi perubahan lingkungan melalui metode Mind Map pada siswa kelas IV semester II di MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015 adalah pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual dalam memecahkan masalah IPA tentang materi perubahan lingkungan dengan metode Mind Map siswa kelas IV semester II di MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga. 10 G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian PTK yakni metode Mind Map. Menurut Kunandar (2011:47) PTK adalah suatu penelitian yang berbasis kepada kelas. Penelitian dapat dilakukan secara mandiri, tetapi alangkah baiknya kalau dilaksanakan secara kolaboratif, baik dengan teman sejawat, kepala sekolah, pengawas, dosen dan pihak lain yang relevan dengan PTK. Hasil PTK dapat digunakan untuk memperbaiki mutu proses belajar mengajar (PBM) sesuai dengan kondisi dan karakteristik sekolah, siswa dan guru. Melalui PTK guru dapat mengembangkan model-model mengajar yang bervariasi, pengelolaan kelas yang dinamis dan kondusif, serta penggunaan media dan sumber belajar yang tepat dan memadai. Dengan penerapan hasil-hasil PTK secara berkesinambungan diharapkan PBM disekolah (kelas) tidak kering dan tidak membosankan serta menyenangkan siswa. 2. Subjek penelitian a. Siswa Yang menjadi subjek peneliti dalam melakukan penelitian adalah siswa kelas IV semester II di MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga dengan jumlah siswa 20 yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. 11 b. Peneliti Penelitian ini dilakukan oleh Mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). c. Tempat dan waktu penelitian Lokasi yang dipilih peneliti untuk melakukan penelitian adalah di MI Ma’arif Jl. Nusantara 1 Canden Kutowinangun Tingkir Salatiga. d. Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan oleh penulis selama 5 bulan, mulai dari bulan Mei – September 2014/2015. 3. Langkah-langkah penelitian/siklus penelitian Sesuai dengan model penelitian yang dilakukan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (PTK) maka penelitian yang dilakukan melalui beberapa siklus. Setiap siklus meliputi empat tahapan yaitu : Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan dan Refleksi. Menurut Arikunto (2007:16) dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 1.1 Bagan Siklus Penelitian Tindakan Kelas Perencanaan Refleksi Siklus I Pengamatan 12 Pelaksanaan Perencanaan Refleksi Siklus II Pelaksanaan Pengamatan ? a. Perencanaan Dalam perencanaan ini meliputi : 1) Mengumpulkan data yang diperlukan melalui tehnik observasi, wawancara dan pencatatan arsip. 2) Observasi wali kelas yang akan diteliti, sehingga peneliti dapat menemukan permasalahan yang dihadapi guru dikelas, setelah mengetahui permasalahan yang timbul, maka peneliti dapat merencanakan suatu tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian. 3) Merencanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode Mind Map. 4) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat proses pembelajaran. 5) Mempersiapkan soal mengenai perubahan lingkungan. 13 6) Pembuatan instrument tes tiap akhir siklus sebagai alat evaluasi pelaksanaan pembelajaran. b. Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan ini guru menyusun tindakan-tindakan terhadap pelaksanaan kegiatan atau program yang menjadi tugas sehari-hari. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu : 1) Pelaksanaan tindakan adalah implikasi dari apa yang telah direncanakan dalam seperangkat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, yaitu berdasarkan metode Mind Map sebagaimana digunakan peneliti meliputi pendahuluan, inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi) dan penutup. 2) Memberikan motivasi 3) Menyajikan materi pelajaran 4) Memberi penjelasan tahapan metode Mind Map 5) Memberikan bimbingan 6) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya 7) Memberikan penguatan dan kesimpulan 8) Melakukan pengamatan c. Pengamatan (observation) Pada penelitian kali ini peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti melakukan pengamatan perhatian siswa, keaktifan, kreatifitas serta suasana siswa pada saat proses pembelajaran. Pada tahap pengamatan ini merupakan tahapan pengumpulan data yang 14 berkaitan dengan perubahan yang terjadi dalam proses kegiatan belajar mengajar. Pengamatan tersebut digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai guru dalam meningkatkan pemahaman belajar siswa. d. Refleksi Tahap ini dilakukan penilaian atas pembelajaran di kelas, refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Penilaian dilakukan melalui lembar observasi dan hasil evaluasi apakah metode Mind Map yang digunakan oleh peneliti menghasilkan perubahan yang signifikan. Data yang diperoleh dari tindakan dikumpulkan selanjutnya dianalisis kemudian diadakan refleksi terhadap hasil analisis yang diperoleh sehingga dapat diketahui apakah terjadi peningkatan hasil belajar setelah diadakan tindakan. Apabila dalam siklusi I belum mencapai indikator yang diharapkan, maka perlu siklus II seterusnya sampai diperoleh kemajuan yang signifikan. 4. Instrumen penelitian Berdasarkan metode pengumpulan data diatas diperoleh instrumen penelitian sebagai berikut : a. Lembar Observasi Langkah awal yang harus dilakukan peneliti adalah melakukan observasi, dengan begitu peneliti akan mengetahui permasalahan yang terdapat dilapangan. Lembar observsi yang diperlukan peneliti adalah 15 untuk mengetahui guru pada saat proses pembelajaran berlangsung menggunakan metode Mind Map pada mata pelajaran IPA materi perubahan lingkungan. b. Soal Tes Soal tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode Mind Map materi perubahan lingkungan. Soal tes berisi pertanyaan tertulis yang berhubungan dengan materi perubahan lingkungan. c. Dokumentasi Dokumentasi untuk mengetahui keadaan sekolah sebagai tempat penelitian yang berisi tentang profil madrasah dan sarana prasarananya. Instrumen ini juga berisi dokumen-dokumen nilai siswa sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan, silabus, RPP, dan lain sebagainya yang dianggap penting. 5. Teknik Pengumpulan data Dalam penelitian tindakan kelas ini teknik yang akan digunakan dalam pengumpulan data adalah melalui : a. Observasi Observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian, dimana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian (Kusumah dan Dwitagama, 2010 : 66). Peneliti melakukan pengamatan di MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga dengan mengambil nilai dari buku 16 laporan hasil belajar mengajar dikelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga yang sudah berlangsung. b. Tes Peneliti membuat lembar tes tertulis untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan guru kepada siswa. Tes ini terdiri dari multiple choice dan essay. c. Metode Dokumentasi Dokumentasi peneliti gunakan untuk memperoleh data tentang jumlah guru dan siswa, sarana dan prasarana, alat atau media yang digunakan dan lain sebagainya yang dianggap perlu dan penting dalam penelitian ini. Instrumen yang dapat peneliti kumpulkan dalam teknik dokumentasi adalah silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), jumlah guru dan siswa, sarana prasarana, dan nilai siswa sebelum menggunakan metode Mind Map pada mata pelajaran IPA. 6. Analisis data Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan oleh penulis, maka analisis data yang dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi pada setiap tahapan siklusnya berdasarkan hasil observasi terhadap penggunaan metode Mind Map dalam pembelajaran IPA materi Perubahan Lingkungan kelas IV semester II di MI Ma’arif Kutowinangun dan berdasarkan format pengamatan lainnya yang terekam dalam catatan lapangan. Analisis refleksi dilakukan peneliti sebagai pijakan untuk 17 menentukan progam aksi pada siklus selanjutnya atau untuk mendeteksi bahwa kajian tindakan kelas ini sudah tercapai tujuannya. Dalam membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan dilakukan analisis dengan rumusan sebagai berikut : a. Penelitian rata-rata Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh oleh siswa, kemudian membagi dengan jumlah siswa tersebut sehingga diperoleh nilai ratarata. Penilaian rata-rata dapat menggunakan rumus sebagai berikut ∑ ∑ Keterangan : ∑ X = jumlah nilai keseluruhan siswa ∑ N = jumlah siswa X = nilai rata-rata (Aqib, 2010 : 40) b. Penilaian untuk ketuntasan belajar Dalam menghitung ketuntasan belajar, peneliti menggunakan kriteria B sebagai batas ketuntasan minimum, kemudian menganalisis dengan rumus berikut : P= ∑ ∑ 18 H. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dirinci sebagai berikut : Bagian awal berisi halaman sampul, lembar berlogo, halaman judul, lembar persetujuan pembimbing, lembar pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, moto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran. Bagian inti skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab, yaitu : Bab I Pendahuluan, pada bab ini terdiri dari Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan. Bab II Kajian Pustaka, pada bab ini berisi Hasil Belajar IPA, IPA Materi Perubahan Lingkungan, dan Metode Mind Map. Bab III Deskripsi Pelaksanaan Penelitian, pada bab ini berisi Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus, Deskripsi Pelaksanaan Siklus I, dan Deskripsi Pelaksanaan Siklus II. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini berisi analisis hasil pra siklus, Analisis Hasil Siklus I, dan Analisis Hasil Siklus II, dan pembahasan. 19 Bab V Penutup, pada bab ini berisi kesimpulan dan saran yang selanjutnya akan bermanfaat bagi perkembangan teori maupun praktek bidang yang di teliti. Sedangkan pada bagian akhir terdiri dari : daftar pustaka, lampiranlampiran, daftar riwayat penulis. 20 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar IPA 1. Pengertian Hasil Belajar Menurut R. Gagne (1989) dalam buku Susanto, belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Hamalik (2003) menjelaskan bahwa belajar adalah memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman (learning is defined as the modificator or strengthening of behaviour through experiencing). Menurut pengertian ini belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan merupakan suatu hasil atau tujuan. Adapun menurut Burton dalam Usman dan Setiawati (1993:4), belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu lain dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Istilah hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian tentang hasil belajar sebagaimana diuraikan lagi oleh Nawawi dalam Susanto (2007:39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah 21 materi pelajaran tertentu. Menurut Susanto (2013:5), yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar mengajar. Gambar 2.1 Bagan Pola Hubungan Proses Belajar Dengan Hasil Belajar (Dimyati, 2002: 19) Guru Kegiatan belajar mengajar Bahan Belajar Tujuan Pembelajaran Siswa Perilaku Proses belajar peningkatan kemampuan kognitif, afektif, Psikomotorik Hasil Belajar Bagan di atas menjelaskan bahwa tujuan pembelajaran dirumuskan oleh guru berdasarkan pertimbangan – pertimbangan tertentu. Tujuan pembelajaran tersebut juga merupakan sasaran belajar bagi siswa menurut pandangan dan rumusan guru, siswa memiliki latar pengalaman dan kemampuan awal dalam proses pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar merupakan tindak pembelajaran guru di kelas dengan menggunakan bahan mengajar dari berbagai bidang studi di sekolah. Proses belajar merupakan hal yang dialami oleh siswa, sebagai wujud respon terhadap pembelajaran yang telah direncanakan oleh guru yang bertujuan untuk meningkatkan 22 kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik. Perilaku siswa merupakan hasil proses belajar, dan hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Kemajuan hasil belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan. Dengan demikian, penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari disekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa. Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuantujuan pembelajaran atau tujuan instruksional. Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi (Susanto, 2013:5-6). Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA materi perubahan lingkungan merupakan hasil belajar yang berupa pengetahuan kemampuan dan kemahiran intelektual dalam memecahkan masalah IPA tentang perubahan lingkungan yang dibuktikan dengan prosentase pencapaian KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), yakni nilai ulangan siswa minimal mencapai 6,00 dan siswa yang mencapai 23 KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) sedikitnya 80% dari jumlah keseluruhan siswa di kelas. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Wasliman dalam buku Susanto (2013:12), hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Secara terperinci, uraian mengenai faktor internal dan eksternal, sebagai berikut : a. Faktor internal Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi : kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan (Susanto, 2013:12). Sedangkan menurut, Djamarah (2011:176-205) faktor dalam yang mempengaruhi hasil belajar yaitu : Kondisi fisiologis, kondisi fisiologis ini diakui mempengaruhi pengelolaan kelas pengajaran dengan pola klasikal yang perlu memperhatikan tinggi rendahnya postur tubuh anak didik. Selain itu, menurut Noehi, hal yang tidak kalah pentingnya adalah kondisi panca indra, terutama mata sebagai alat untuk melihat dan sebagai alat untuk mendengar. Selain kondisi fisiologis dipengaruhi juga kondisi psikologis, kondisi psikologis sebagai faktor dari dalam tentu saja merupakan hal yang utama dalam menentukan intensitas belajar seorang anak. Minat, bakat, motivasi, dan 24 kemampuan-kemampuan kognitif adalah faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik. b. Faktor eksternal Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Sedangkan menurut, Djamarah (2011:176-205) faktor luar yang mempengaruhi hasil belajar yaitu : faktor lingkungan, lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Dalam lingkunganlah anak didik hidup dan berinteraksi. Selama hidup anak didik tidak bisa menghindarkan diri dari lingkungnan alami dan lingkungan sosial budaya. Lingkungan alam adalah lingkungan tempat tinggal anak didik, hidup dan berusaha didalamnya. Dalam lingkungan sosial budaya, sebagai anggota masyarakat siswa tidak bisa melepaskan diri dari ikatan sosial. Kecenderungan untuk hidup bersama dan saling membutuhkan akan melahirkan interaksi sosial. Selain faktor lingkungan faktor instrumental juga mempengaruhi hasil belajar siswa, Setiap sekolah mempunyai tujuan yang akan dicapai, tujuan tentu saja pada tingkat kelembagaan. Kurikulum dapat dipakai oleh guru dalam merencanakan progam pengajaran. Progam sekolah dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar. Sarana dan fasilitas yang tersedia harus dimanfaatkan sebaik-baiknya agar berdaya guna bagi kemajuan belajar anak didik di sekolah. 25 3. Macam-macam hasil belajar Menurut Susanto (2013:6-11) hasil belajar meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotorik), dan sikap siswa (aspek afektif). Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Pemahaman konsep Pemahaman menurut Bloom dalam buku Susanto (2013:6) diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan. Untuk mengukur hasil belajar siswa yang berupa pemahaman konsep, guru dapat melakukan evaluasi produk. Evaluasi produk dapat dilaksanakan dengan mengadakan berbagai macam tes, baik secara lisan maupun tertulis. Dalam pembelajaran di SD umumnya tes diselenggarakan dalam berbagai bentuk ulangan, baik ulangan harian, ulangan semester, maupun ulangan umum. b. Keterampilan Proses Keterampilan proses menurut Usman dan Setiawan dalam buku Susanto (2013:9) mengemukakan 26 bahwa keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. c. Sikap Menurut Sardiman dalam buku Susanto (2013:11), sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola, dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-objek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang. Dalam hubungannya dengan hasil belajar siswa, sikap ini lebih diarahkan pada pengertian pemahaman konsep. Dari pemaparan di atas dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dalam waktu tertentu baik berupa perubahan kognitif, afektif, dan psikomotorik kemudian akan diukur dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam rangka atau pernyataan serta merubah perilaku secara keseluruhan dalam interaksi antara individu dengan lingkungan dari hasil pengalamannya sendiri. Syah (2003) menyatakan bahwa wujud hasil belajar dapat dilihat adanya sembilan wujud perubahan, yaitu : kebiasaan, ketrampilan, pengamatan, berpikir asosiatif dan daya ingat, berpikir rasional dan kritis, sikap, inhibisi, apresiasi, dan tingkah laku efektif. 27 B. IPA Materi Perubahan Lingkungan 1. Pengertian IPA Seorang ahli sejarah Lord Bullock, menganggap IPA sebagai suatu kebudayaan orang modern. Baginya IPA merupakan suatu proses terbuka sehingga imaginasi, hipotesis, kritik, dan kontroversi berperan penting di dalamnya. Kemudian Bullock juga memandang IPA sebagai suatu studi yang banyak berkaitan dengan manusia dan masyarakat, suatu studi yang memerlukan imaginasi, perasaan, pengamatan, dan juga analisis. Dalam buku Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Madrasah Ibtidaiyah, menurut Weisskopf, dalam sambutan kepada Perkumpulan Internasional Ahli Fisika Murni dan Fisika Terapan (International Union of Pure and Applied Pgysiucs) mengatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam adalah jalan yang sangat penting untuk menjalin hubungan antara manusia dengan alam serta lingkungannya. Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan menggunakan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan. Berdasarkan pengertian di atas, maka peneliti menyimpulan bahwa pengertian Ilmu Pengetahuan Alam adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang alam sekitar beserta isinya melalui proses penyelidikan, penyusunan, dan pengujian gagasan. 28 2. Tujuan IPA Susanto (2013:171), pembelajaran sains di sekolah dasar dikenal dengan pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA). Konsep Ilmu Pengetahuan Alam disekolah dasar merupakan konsep yang masih terpadu, karena belum dipisahkan secara tersendiri, seperti mata pelajaran kimia, biologi, dan fisika. Adapun tujuan pembelajaran sains di sekolah dasar dalam Badan Nasional Standar Pendidikan (BSNP, 2006), yang dimaksudkan adalah: a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan dalam ciptaanNya. b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling memengaruhi antara Ilmu Pengetahuan Alam, lingkungan, teknologi dan masyarakat. d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. 29 alam dan segala g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP. 3. Ruang Lingkup IPA Ruang lingkup bahan kajian Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut : a. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan. b. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan gas. c. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana. d. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan bendabenda langit lainnya. 4. Materi Perubahan Lingkungan a. Berbagai Penyebab Perubahan Lingkungan Secara Fisik Hujan terus menerus dapat mengakibatkan tanah longsor. Musim kemarau dapat mengakibatkan kekeringan. Perubahan lingkungan dapat terjadi karena pengaruh cuaca. Perubahan lingkungan dapat menguntungkan atau merugikan manusia. 1) Banjir Hujan dapat menyebabkan banjir, tanah longsor, dan erosi. Tentu saja hal ini sangat merugikan manusia dan makhluk hidup lain. 30 Hujan deras menghanyutkan lapisan permukaan tanah yang kaya humus. Akibatnya, terjadi pengikisan tanah oleh air. Contohnya, jalan aspal yang terendam banjir akan berlubang-lubang. Banjir dapat menghanyutkan pemukiman penduduk dan lahan pertanian. Para petani merugi karena tanamannya rusak diterjang banjir. Banjir juga dapat mengganggu jalannya transportasi. Akibatnya banyak orang yang terganggu aktivitas kerjanya. Sesudah banjir surut, lumpur dan sampah membuat lingkungan menjadi kotor. Akan tetapi, hujan pun dapat memberikan keuntungan. Hujan dimanfaatkan petani untuk mengairi lahan pertanian. Bahkan, hujan buatan dibuat dimusim kemarau untuk menghindari kekeringan. Gambar: 2.2 Pristiwa Banjir 31 2) Angin Gambar 2.3 Angin Menggerakkan Kincir Angin Angin yang bertiup sangat kencang dapat menyebabkan terjadinya bencana. Pernahkah kamu mendengar tentang angin tornado ? kecepatan angin tornado mencapai 400 km/jam dan membentuk pusaran. Angin tornado mampu merobohkan bangunanbangunan. Semua benda yang ada didekatnya akan tertarik ke pusaran angin. Tiupan angin yang kencang dapat mengikis permukaan tanah. Akan tetapi, angin dapat dijadikan sumber energi alternatif. Angin dapat diubah menjadi energi listrik. Angin akan menggerakkan kincir angin yang memutar turbin generator. Perputaran turbin akan menghasilkan energi listrik. Kincir angin biasanya dibuat didaerah yang anginnya bertiup kencang. Angin dibutuhkan nelayan untuk berlayar. Angin laut dan angin darat dijadikan pedoman bagi nelayan. Angin juga kita butuhkan saat bermain layang-layang. Tiupan angin membuat udara lebih sejuk. Pakaian dan makanan yang dijemur menjadi kering karena angin. 32 3) Cahaya matahari Gambar 2.4 Kegunaan Matahari Dan Dampak Sinar Matahari Matahari adalah sumber energi panas dan cahaya terbesar. Kehidupan tidak mungkin ada tanpa matahari. Matahari dijadikan sumber energi bagi semua makhluk hidup. Tumbuhan membutuhkan cahaya matahari untuk berfotosintesis. Jika tumbuhan tidak ada, manusia dan hewan tidak dapat hidup. Kelangsungan hidup mereka bergantung pada tumbuhan. Panas matahari menyebabkan kandungan air dalam tanah menguap. Akibatnya kandungan air dalam tanah berkurang. Inilah yang menyebabkan kekeringan. Tumbuhan tidak dapat tumbuh dengan subur. Kekeringan dapat terjadi dimusim kemarau. Selain kekeringan, panas matahari membuat daun-daun menjadi kering. Kebakaran hutan yang terjadi dimusim kemarau sangat sulit untuk dipadamkan. Oleh karena itu, kebakaran hutan cepat menyebar. 33 Asap yang ditimbulkan dari kebakaran dapat menimbulkan polusi udara. Tumbuh-tumbuhan yang hidup dihutan terbakar hingga tidak tersisa. Hal ini juga dapat menyebabkan terjadinya banjir. Hewan-hewan kehilangan tempat tinggal dan sumber makanannya. 4) Gelombang laut Gambar 2.5 Gelombang Air Laut Pernahkah kamu melihat orang berselancar di pantai ? peselancar membutuhkan gelombang laut untuk berselancar. Gelombang laut dibutuhkan manusia untuk menjalankan hobinya. Apa yang terjadi jika gelombang laut terlalu kencang ? gelombang laut yang besar disertai angin kencang dapat menimbulkan bencana. Para nelayan tidak dapat berlayar jika terjadi gelombang besar. Gelombang besar dapat menenggelamkan kapal-kapal yang berlayar. Tentu saja hal ini menghambat nelayan untuk mencari ikan. Gelombang laut juga dapat menyebabkan abrasi. Abrasi adalah pengikisan pantai oleh gelombang laut. 34 Pernahkah kamu melihat pohon-pohon bakau di tanam di pantai ? pohon bakau bermanfaat untuk mengurangi abrasi. Pohon bakau memiliki akar yang disebut akar tunjang. Akar pohon bakau dapat memecahkan ombak. Tembok beton dapat juga digunakan untuk mencegah terjadinya abrasi. b. Pencegahan Kerusakan Lingkungan 1) Pencegahan Erosi Tanah a) Terasering Didaerah pegunungan, lahan pertanian dibuat miring dan berterasteras. Hal ini disebut terasering. Terasering bermanfaat untuk memperlambat air dan memperluas lahan pertanian. Untuk menahan air hujan dan tanah, tepi teras dipertinggi. Aliran air hujan juga diperlambat dengan menambahkan pohon-pohon. b) Reboisasi Gambar 2.6 Reboisasi Pencegahan Kerusakan Lingkungan 35 Masih ingatkah kamu dengan reboisasi? Reboisasi dilakukan dilahan-lahan yang gundul. Reboisasi adalah penghijauan kembali tanah yang tandus. Reboisasi bertujuan untuk mencegah erosi. Air akan terserap dan disimpan oleh akar pohon yang ditanam. Pelestarian hutan dapat dilakukan dengan cara berikut : reboisasi, sistem tebang pilih bagi penebang hutan, mencegah terjadinya pembakaran hutan. 2) Pencegahan Banjir Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah banjir: Tidak menebang pohon secara liar Tidak membakar hutan Membuang sampah pada tempatnya. Sampah dikelompokkan menjadi dua, yaitu sampah plastik dan sampah terurai. Sampah plastik tidak dapat diuraikan bakteri. Sampah terurai berupa sisa sayur, lauk, atau buah yang dapat diuraikan. Hal ini juga mencegah terjadinya pencemaran tanah. Jangan membuang sampah disungai. Sampah akan menghambat aliran air disungai sehingga menyebabkan banjir. 3) Pencegahan Tanah Longsor Untuk mencegah terjadinya tanah longsor, dapat dilakukan reboisasi. Akar tumbuhan yang ditanam mampu menyerap dan 36 menyimpan air. Akar juga mampu menahan tanah sehingga longsor dapat dicegah. C. Metode Mind Map 1. Pengertian Mind Map Buzan (2006:4) mengatakan Mind Map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak. Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita. Buzan (2006:12) mengatakan Mind Map adalah sistem penyimpanan, penarikan data, dan akses yang luar biasa untuk perpustakaan raksasa, yang sebenarnya ada dalam otak anda yang menakjubkan. Mind Map merupakan alat paling hebat yang membantu otak berpikir secara teratur dan sederhana. Mind Map selalu menggunakan warna. Struktur alamiah Mind Map berupa radial yang memancar keluar dari gambar sentral. Mind Map menggunakan garis, lambang, kata-kata serta gambar, berdasarkan seperangkat aturan yang sederhana, mendasar, alami dan akrab bagi otak. Dengan menggunakan Mind Map, daftar informasi yang panjang dan menjemukan bisa diubah bentuknya menjadi diagram berwarna-warni, mudah diingat dan sangat beraturan serta sejalan dengan cara kerja alami otak. Mind Map juga merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan, memungkinkan kita menyusun fakta dan fikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti mengingat informasi 37 akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan dari pada menggunakan teknik pencatatan tradisional. Menurut Michael Michalko dalam buku terlarisnya Cracking Creativity, Mind Map akan : a. Mengaktifkan seluruh otak b. Membereskan akal dari kekusutan mental c. Memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan d. Membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi yang saling terpisah. e. Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian f. Memungkinkan kita mengelompokkan konsep, membantu kita membandingkannya g. Mensyaratkan kita untuk memusatkan perhatian pada pokok bahasan yang membantu mengalihkan informasi tentangnya dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang. 2. Bahan yang diperlukan untuk membuat Mind Map Karena Mind Map mudah dibuat dan demikian alami sifatnya bahan-bahan untuk “Resep Mind Map” sebenarnya sedikit saja, yakni: a. Kertas kosong tak bergaris b. Pena dan pensil berwarna c. Otak d. Imajinasi 38 3. Langkah-langkah Metode Mind Map Mind Map adalah cerminan dari kemampuan dan proses berpikir alami otak yang sarat dengan gambar. Menurut Buzan (2006, 21-23) terdapat tujuh langkah cara membuat Mind Map, yaitu : a. Gambar Mulai dari bagian tengah permukaan secarik kertas kosong yang diletakkan dalam posisi memanjang. Kenapa begitu ? karena memulai dari tengah-tengah permukaan kertas akan memberikan keleluasaan bagi cara kerja otak untuk mencari keluar kesegala arah, dan mengekspresikan diri lebih bebas dan alami. b. Jejaring Gunakan sebuah gambar untuk gagasan sentral anda. Kenapa begitu ? karena suatu gambar bernilai seribu kata dan membantu anda menggunakan imajinasi. Gambar yang letaknya ditengah-tengah akan tampak lebih menarik, membuat anda tetap terfokus, membantu anda memusatkan pikiran, dan membuat otak semakin aktif dan sibuk. c. Asosiasi Gunakan warna pada seluruh Mind Map. Kenapa begitu ? karena bagi otak, warna-warna tidak kalah menariknya dari gambar. Warna membuat Mind Map tampak lebih cerah dan hidup, meningkatkan kekuatan dahsyat bagi cara berpikir kreatif, dan ini juga adalah hal yang menyenangkan. 39 d. Gambar Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar sentral dan hubungkan cabang-cabang tingkat kedua dan ketiga pada tingkat pertama dan kedua, dan seterusnya. Kenapa begitu? Karena seperti yang telah kita ketahui, otak bekerja dengan menggunakan asosiasi. Jika kita menghubungkan cabang-cabang kita akan jauh lebih mudah dalam memahami dan mengingat. e. Jejaring Buatlah cabang-cabang Mind Map berbentuk melengkung bukannya garis lurus. Kenapa begitu? Karena jika semua garis lurus, ini akan membosankan otak anda. Cabang-cabang yang melengkung dan hidup seperti cabang-cabang sebuah pohon jauh lebih menarik dan indah bagi mata anda. f. Asosiasi Gunakan satu kata kunci per baris. Kenapa begitu? Karena kata kunci tunggal akan menjadikan Mind Map lebih kuat dan fleksibel. Setiap kata tunggal atau gambar tunggal seperti pengganda, yang melahirkan sendiri rangkaian asosiasi dan hubungan yang khusus. Bila anda menggunakan kata-kata tunggal, setiap kata lebih bebas dan oleh karena itu lebih mudah tercetus atau terpicu gagasan-gagasan dan pikiran-pikiran baru. Ungkapan-ungkapan atau kalimat-kalimat cenderung akan mengurangi efek pemicu tersebut. Mind Map yang mempunyai banyak kata-kata kunci didalamnya adalah seperti tangan 40 yang memiliki jemari yang semuanya bebas bergerak dengan lincah. Mind Map yang berisi ungkapan-ungkapan atau kalimat-kalimat adalah seperti tangan yang semua jemarinya diikat! g. Gunakan gambar di seluruh Mind Map! Kenapa begitu? Karena setiap gambar, seperti gambar sentral, juga bernilai seribu kata. Jadi, apabila kita hanya memiliki 10 gambar saja pada Mind Map, ini sudah sama dengan 10.000 kata yang terdapat dalam suatu catatan! 4. Kelebihan dan kelemahan Metode Mind Map Kelebihan metode Mind Map bisa membantu anda dalam banyak cara, yaitu : a. Menjadi lebih kreatif b. Menghemat waktu c. Memecahkan masalah d. Berkonsentrasi e. Mengatur dan menjernihkan pikiran f. Lulus ujian dengan nilai-nilai baik g. Mengingat dengan lebih baik h. Belajar lebih cepat dan efisien i. Belajar dengan lebih mudah j. Melihat “gambaran keseluruhan” k. Membuat rencana l. Berkomunikasi 41 Sedangkan kelemahan metode Mind Map adalah sebagai berikut : a. Hanya siswa yang aktif yang terlibat b. Tidak sepenuhnya terjadi proses pada siswa yang kurang antusias c. Mind Map yang dibuat siswa bervariasi sehingga guru akan kewalahan memeriksa Mind Map siswa. 42 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) 1. Gambaran Umum MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga a. Lokasi Penelitian: Alamat penelitian : MI Ma’arif Jl. Nusantara 1 Canden Kutowinangun Tingkir Salatiga Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Materi pokok : Perubahan Lingkungan Kelas/semester : IV/II b. Visi dan Misi MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga 1) Visi Sekolah: Terwujudnya madrasah yang melahirkan generasi yang berilmu, berakhlak mulia dan bertanggung jawab sesuai nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. 2) Misi Sekolah: a) Menciptakan lingungan belajar yang kreatif dan menyenangkan dalam rangka mewujudkan VISI b) Memberdayakan seluruh potensi peserta didik agar berprestasi secara maksimal baik intelektual, emosional maupun spiritual. c) Menanamkan kepedulian sosial dan lingkungan dengan semangat kebangsaan. 43 2. Data Siswa 3 Tahun Terakhir JUMLAH SISWA ROMBONGAN 2014/ BELAJAR 2012/ 2013/ 2013 2014 2015 I 1 16 20 25 II 1 18 19 24 III 1 15 17 18 IV 1 13 14 20 V 1 10 13 14 VI 1 5 10 13 Jumlah 77 93 114 KELAS Keterangan 3. Data Guru Dan Karyawan 1. Guru PNS Kemenag :6 2. GTY :2 3. PTY :1 4. Penjaga :1 5. Tenaga kebersihan :1 Jumlah : 11 4. Karakteristik Siswa Peserta didik kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga tahun 2015 berjumlah 20 siswa terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Data keadaan peserta didik di MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga adalah seagai berikut : 44 Tabel : 3.1 Data Keadaan Peserta Didik No Nama Jenis Kelamin 1 Muhamad Nur Taufiq L 2 Slamet Wahyudi L 3 Azka Rohmatul L P 4 Aisyah Kurniawati P 5 Diana Aprita Zudi P 6 Kafiana Rohmah P 7 Kharina Atsna Attia P 8 Luklu Ul Maknun P 9 M.Hasyief Annasyier L 10 Muhamad Aghis L 11 Ridwan Syaiful L 12 Rahma Aisyah P 13 Sri Astutik P 14 Sirri Annisa Alfi R P 15 Ahmad Najib Faridlo L 16 Habib Aditara Wijaya L 17 Zakiyah Dinda Utami P 18 Wildan Alhafidz L 19 Arum Tamala A P 45 20 Rozikin Mubarok T L 5. Perolehan rata-rata nilai pra siklus Pada tahap ini peneliti menggunakan nilai hasil belajar siswa sebelum menggunakan metode Mind Map mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi perubahan lingkungan untuk memperoleh kemampuan awal siswa kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga. Berikut ini hasil belajar siswa sebelum diberikan tindakan berupa metode Mind Map. Tabel : 3.2 Perolehan Rata-rata Nilai Pra Siklus No Nama Nilai KKM Ketuntasan 1 Muhamad Nur Taufiq 3,92 6,00 Tidak Tuntas 2 Slamet Wahyudi 3,60 6,00 Tidak Tuntas 3 Azka Rohmatul L 5,30 6,00 Tidak Tuntas 4 Aisyah Kurniawati 4,70 6,00 Tidak Tuntas 5 Diana Aprita Zudi 7,80 6,00 Tuntas 6 Kafiana Rohmah 7,50 6,00 Tuntas 7 Kharina Atsna Attia 7,74 6,00 Tuntas 8 Luklu Ul Maknun 5,04 6,00 Tidak Tuntas 9 M.Hasyief Annasyier 5,60 6,00 Tidak Tuntas 10 Muhamad Aghis 4,87 6,00 Tidak Tuntas 11 Ridwan Syaiful 2,60 6,00 Tidak Tuntas 46 12 Rahma Aisyah 7,34 6,00 Tuntas 13 Sri Astutik 4,00 6,00 Tidak Tuntas 14 Sirri Annisa Alfi R 7,34 6,00 Tuntas 15 Ahmad Najib Faridlo 2,21 6,00 Tidak Tuntas 16 Habib Aditara Wijaya 4,29 6,00 Tidak Tuntas 17 Zakiyah Dinda Utami 2,44 6,00 Tidak Tuntas 18 Wildan Alhafidz 6,67 6,00 Tuntas 19 Arum Tamala A 7,20 6,00 Tuntas 20 Rozikin Mubarok T 1,60 6,00 Tidak Tuntas Rata-rata 5,08 6. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada pembelajaran kurikulum KTSP pada mata pelajaran IPA materi perubahan lingkungan. Penelitian pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map dilaksanakan dua kali pertemuan sebanyak 2 siklus. Penelitian tersebut menggunakan jam pembelajaran dengan jadwal pelajaran di MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga. Waktu pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut : a. Kegiatan pra siklus untuk observasi awal pada akhir april- awal mei 2015 b. Kegiatan siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2015 c. Kegiatan siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2015 47 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan semester II, pada tanggal 12 Mei 2015. Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program semester mata pelajaran IPA kelas IV Semester II. Standar kompetensi memahami perubahan lingkungan fisik dan perubahannya terhadap dataran. Dengan kompetensi dasar mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, gelombang air laut). Pelaksanan tindakan siklus I ini di lakukan dalam 4 tahapan, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting) : 1. Perencanaan Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut : a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode Mind Map. Adapun mata pelajaran yang dibahas adalah IPA tentang materi Perubahan Lingkungan pada sub tema penyebab perubahan lingkungan fisik. b. Menyiapkan alat yang dipakai untuk pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode Mind Map yang berhubungan dengan perubahan lingkungan. c. Menyiapkan materi faktor penyebab perubahan lingkungan sebagai bahan ajar 48 d. Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat kondisi belajar mengajar yang dilakukan peneliti dengan menggunakan metode Mind Map. e. Mengajar dengan metode Mind Map untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan metode Mind Map. f. Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur prestasi belajar peserta didik. 2. Pelaksanaan a. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat sebelumnya. b. Guru memulai pembelajaran dengan salam, do’a dan sapaan kepada peserta didik. c. Guru menanyakan kabar dan mengabsen daftar hadir siswa. d. Guru memberikan motivasi sebelum masuk ke dalam materi pembelajaran e. Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi pembelajaran f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran g. Guru menjelaskan materi pembelajaran tentang materi faktor penyebab perubahan lingkungan h. Guru membimbing siswa membentuk 4 kelompok masing-masing 5 orang i. Guru membagikan perangkat metode Mind Map. j. Guru membacakan peraturan bermain Mind Map. 49 k. Siswa belajar melalui metode Mind Map dengan bimbingan pendidik. Peserta didik menggunakan kertas kosong dengan menulis materi pembelajaran dengan aturan yang telah ditetapkan. l. 30 menit sebelum pembelajaran berakhir, siswa mengerjakan soal evaluasi yang telah dibagikan guru m. Setelah siswa mengerjakan evaluasi, pendidik membahas apa yang telah dipelajari dalam metode Mind Map. 3. Observasi Selama pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Data hasil belajar dan pengamatan siswa pada pelaksanaan tindakan siklus pertama dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel : 3.3 Hasil Belajar Siswa Siklus I Keterangan No Nama Nilai siklus I Tuntas √ 1 M Nur Taufiq 56 2 Slamet Wahyudi 80 √ 3 Azka Rohmatul L 73 √ 4 Aisyah Kurniawati 93 √ 5 Diana Aprita Z 56 6 Kafiyah Rohmah 93 50 Belum tuntas √ √ 7 Kharina Atsna A 100 √ 8 Luklu Ul Maknun 86 √ 9 M Hasyief A A 80 √ 10 Muhammad Aghis 40 11 Ridwan Syaiful 86 √ 12 Rahma Aisyah 73 √ 13 Sri Astutik 80 √ 14 Sirri Annisa A R 80 √ 15 Ahmad Najib F 56 16 Habib Aditara W 73 √ 17 Zakiyah Dinda U 93 √ 18 Wildan Al Hafidz 93 √ 19 Arum Tamala A 80 √ 20 Rozikin M T 20 Rata-rata √ √ √ 74,5 4. Refleksi Kegiatan ini bertujuan untuk menilai seluruh kegiatan pembelajaran dengan metode Mind Map. Hasil belajar siklus I menunjukkan bahwa meningkat. Siswa aktivitas terlihat siswa dalam antusias dalam proses pembelajaran melaksanakan proses pembelajaran dengan metode Mind Map. Guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing dan motivator, pusat pembelajaran berada pada siswa. 51 Metode Mind Map ini membuat siswa aktif karena permainan terpusat pada individu siswa. Siswa-siswa terlihat aktif dalam membuat Mind Map dalam kertas yang dibagikan guru. Selama pengamatan berlangsung masih ditemukan masalahmasalah, yaitu : a. Pengelolaan waktu yang kurang optimal saat belajar menggunakan Mind Map berlangsung. b. Beberapa siswa belum paham dan merasa kebingungan tentang aturan Mind Map. Dalam hal ini siswa sangat tergantung dengan guru jika menemukan masalah yang sulit. c. Adanya siswa yang belum semuanya membawa bahan untuk membuat Mind Map yang sebelumnnya telah diminta oleh peneliti. d. Nilai hasil evaluasi siswa pada siklus I belum mencapai standar KKM yang ditentukan yaitu 80% siswa mendapat nilai 6,00. Sehingga siswa kurang memahami materi pelajaran yang disampaikan. Dengan adanya masalah-masalah tersebut, maka peneliti akan melakukan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar pada siklus I. C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan semester II, pada tanggal 13 Mei 2015. Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan mata pelajaran IPA kelas IV Semester II. Standar kompetensi memahami perubahan lingkungan fisik dan perubahannya terhadap dataran. 52 Dengan kompetensi dasar mendeskripsikan berbagai pencegahan kerusakan lingkungan fisik (pencegahan erosi tanah, pencegahan banjir, pencegahan tanah longsor) . Pelaksanaan tindakan siklus II ini di lakukan dalam 4 tahapan, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting) : 1. Perencanaan Berdasarkan refleksi yang diperoleh dari observasi dan hasil perolehan nilai pada siklus I, maka siklus II merupakan perbaikan dari siklus I. Rencana tindakan siklus II yang dilakukan oleh peneliti adalah : a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode Mind Map. Adapun materi yang dibahas adalah mata pelajaran IPA materi perubahan lingkungan pada subtema pencegahan perubahan lingkungan fisik. Perbaikan yang dilakukan adalah guru diminta untuk menjelaskan materi pembelajaran dengan menggunakan Mind Map yang telah dibuat guru sendiri sebelumnya. b. Meminta siswa untuk menyiapkan alat yang diminta sebelumnya. c. Menjelaskan materi pembelajaran dengan konsep Mind Map sebagai bahan ajar yang diberikan kepada siswa. d. Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat kondisi siswa. e. Mengajar dengan metode Mind Map untuk melaksanakan proses pembelajaran. 53 f. Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik. 2. Pelaksanaan a. Guru memulai pelajaran dengan salam, do’a dan sapaan kepada peserta didik. b. Guru menanyakan kabar dan mengabsen daftar hadir siswa. c. Guru memberikan motivasi sebelum masuk kedalam materi pembelajaran d. Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi pembelajaran e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. f. Guru membantu siswa untuk membentuk menjadi empat kelompok. Tentunya masing-masing terdiri 5 orang siswa (peserta kelompok sesuai dengan kelompok pada pertemuan sebelumnya) g. Guru membimbing siswa melakukan pembagian kelompok, hal ini bertujuan agar siswa dapat berperan secara aktif dengan kelompok masing-masing. h. Guru menjelaskan cara belajar menggunakan metode Mind Map. i. Guru membagikan perangkat metode Mind Map. j. Siswa belajar melalui metode Mind Map dengan bimbingan pendidik. Siswa mulai menulis dan menggambar apa yang telah ditangkap dari penjelasan materi yang telah disampikan guru. k. 30 menit sebelum pembelajaran berakhir, guru membagikan lembar evaluasi, siswa mengerjakannya. 54 l. Setelah peserta didik mengerjakan evaluasi, pendidik membahas apa yang telah dipelajari dalam metode Mind Map. 3. Observasi Selama pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Data hasil belajar dan pengamatan siswa pada pelaksanaan tindakan siklus pertama dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel : 3.4 Hasil Belajar Siswa Siklus II Keterangan No Nama Nilai siklus II Tuntas 1 M Nur Taufiq 96 √ 2 Slamet Wahyudi 90 √ 3 Azka Rohmatul L 70 √ 4 Aisyah Kurniawati 83 √ 5 Diana Aprita Z 76 √ 6 Kafiyah Rohmah 100 √ 7 Kharina Atsna A 83 √ 8 Luklu Ul Maknun 90 √ 9 M Hasyief A A 63 √ 10 Muhammad Aghis 43 11 Ridwan Syaiful 90 55 Belum tuntas √ √ 12 Rahma Aisyah 96 √ 13 Sri Astutik 76 √ 14 Sirri Annisa A R 70 √ 15 Ahmad Najib F 83 √ 16 Habib Aditara W 83 √ 17 Zakiyah Dinda U 90 √ 18 Wildan Al Hafidz 90 √ 19 Arum Tamala A 90 √ 20 Rozikin M T 36 Rata-rata √ 79,9 4. Refleksi Hasil belajar siklus II menunjukkan bahwa aktifitas siswa dalam proses pembelajaran meningkat. Siswa terlihat sangat antusias dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan metode Mind Map hingga waktu pembelajaran hampir selesai. Siswa mulai mandiri melakukan proses pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing, dan motivator, pusat pembelajaran berada pada siswa. Metode Mind Map ini membuat semua siswa aktif karena permainan terpusat pada individu siswa. Selama pengamatan berlangsung, kebingungan siswa dalam menentukan membuat Mind Map semakin menurun. Namun hal itu masih bisa diatasi dengan bimbingan guru saat siswa mencoba membuat Mind Map. Berdasarkan unjuk kerja dan perolehan nilai dapat diketahui bahwa nilai yang didapatkan lebih baik dari pada saat siklus I. Pembelajaran pada 56 siklus II ini telah mencapai hal yang diharapkan, yakni keterlibatan aktif seluruh siswa. Selain itu, nilai yang diperoleh siswa telah mencapai standar minimal KKM, hal ini menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan telah mencapai hasil yang maksimal. Selain itu, nilai yang diperoleh siswa telah mencapai standar minimal KKM dan siswa telah mencapai kriteria ketuntasan klasikal 80% dari jumlah seluruh siswa. Untuk itu tidak perlu mengadakan tindak lanjut dengan memberikan perbaikan kepada siswa. 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Belajar Tiap Siklus Pada penelitian ini, peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan metode Mind Map. Metode Mind Map bukanlah metode baru di indonesia, namun metode yang baru bagi MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga. Acuan penilaian pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan Kriteria Ketuntasan Klasikal 80% dari jumlah seluruh siswa dengan berpatokan pada nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPA yaitu 6,00. Berdasarkan data nilai rata-rata nilai hasil belajar siswa sebelum menggunakan metode Mind Map mata pelajaran IPA materi perubahan lingkungan yang diperoleh kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga, menunjukkan bahwa KKM untuk mata pelajaran IPA adalah 6,00. Peneliti menggunakan evaluasi formatif dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu berupa multiple choice dan essay. Peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan guru wali kelas 4 untuk mengetahui kondisi awal peserta didik yang akan dijadikan objek penelitian. Peneliti meminta rekapan nilai siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa sebelum dilakukan tindakan menggunakan metode Mind Map, kemudian melakukan post test setiap berakhirnya siklus. Hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan peneliti menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat dari sebelum dilaksanakan 58 tindakan. Hasil belajar siswa tersebut meliputi hasil perolehan nilai pada post test dan hasil pengamatan peneliti untuk menilai aspek afektif dan psikomotor siswa. Hal ini diperoleh setelah pelaksanaan tindakan menggunakan metode Mind Map dengan pendekatan pembelajaran terpusat pada siswa. Hasil penelitian yang dilakukan sebelum PTK, siklus I, dan siklus II adalah sebagai berikut : 1. Hasil sebelum PTK Di bawah ini adalah hasil nilai rata-rata pra siklus mata pelajaran IPA sebelum menggunakan metode Mind Map, nilai tes evaluasi siklus I, dan nilai tes evaluasi siklus II. Adapun hasil nilai rata-rata belajar siswa sebelum menggunakan metode Mind Map dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel : 4.1 Hasil Nilai Rata-Rata Pra Siklus No Nama Nilai KKM Ketuntasan 1 Muhamad Nur Taufiq 3,92 6,00 Tidak Tuntas 2 Slamet Wahyudi 3,60 6,00 Tidak Tuntas 3 Azka Rohmatul L 5,30 6,00 Tidak Tuntas 4 Aisyah Kurniawati 4,70 6,00 Tidak Tuntas 5 Diana Aprita Zudi 7,80 6,00 Tuntas 6 Kafiana Rohmah 7,50 6,00 Tuntas 7 Kharina Atsna Attia 7,74 6,00 Tuntas 8 Luklu Ul Maknun 5,04 6,00 Tidak Tuntas 59 9 M.Hasyief Annasyier 5,60 6,00 Tidak Tuntas 10 Muhamad Aghis 4,87 6,00 Tidak Tuntas 11 Ridwan Syaiful 2,60 6,00 Tidak Tuntas 12 Rahma Aisyah 7,34 6,00 Tuntas 13 Sri Astutik 4,00 6,00 Tidak Tuntas 14 Sirri Annisa Alfi R 7,34 6,00 Tuntas 15 Ahmad Najib Faridlo 2,21 6,00 Tidak Tuntas 16 Habib Aditara Wijaya 4,29 6,00 Tidak Tuntas 17 Zakiyah Dinda Utami 2,44 6,00 Tidak Tuntas 18 Wildan Alhafidz 6,67 6,00 Tuntas 19 Arum Tamala A 7,20 6,00 Tuntas 20 Rozikin Mubarok T 1,60 6,00 Tidak Tuntas Rata-rata 5,08 Nilai rata-rata siswa menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kurang memuaskan, sebanyak 13 siswa belum mencapai batas KKM. Batas KKM di MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga untuk mata pelajaran IPA adalah 6,00. Siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 35% (7 siswa) dan 65% (13 siswa) belum mencapai KKM. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa guru jarang menggunakan media pembelajaran lain. Hal ini menjadi salah satu faktor kurangnya motivasi dan keaktifan siswa. Maka dari itu perlu didesain metode yang bisa meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa, sehingga hasil belajar siswa meningkat. Dalam hal ini 60 peneliti mencoba melakukan tindakan dalam siklus I menggunakan metode Mind Map. 2. Siklus I Pada siklus I pengumpulan data hasil belajar siswa menggunakan post-test dan lembar observasi. Dari instrument tersebut diperoleh data tentang nilai hasil belajar siswa dalam pembelajaran. a. Data Hasil Pengamatan Siswa 1) Nilai Hasil Belajar Siswa Hasil tes evaluasi pada siklus I mengalami peningkatan yang signifikan apabila dibandingkan dengan nilai pra siklus. Pada siklus I terdapat 15 siswa yang tuntas dan 5 siswa yang tidak tuntas, dengan demikian 75% dari jumlah seluruh siswa yang mencapai nilai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I belum memenuhi target yang peneliti tentukan, yaitu 80% dari jumlah siswa mencapai nilai KKM. Tabel 4.2 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus I Keterangan No Nama Nilai siklus I Tuntas √ 1 M Nur Taufiq 56 2 Slamet Wahyudi 80 √ 3 Azka Rohmatul L 73 √ 4 Aisyah Kurniawati 93 √ 61 Belum tuntas √ 5 Diana Aprita Z 56 6 Kafiyah Rohmah 93 √ 7 Kharina Atsna A 100 √ 8 Luklu Ul Maknun 86 √ 9 M Hasyief A A 80 √ 10 Muhammad Aghis 40 11 Ridwan Syaiful 86 √ 12 Rahma Aisyah 73 √ 13 Sri Astutik 80 √ 14 Sirri Annisa A R 80 √ 15 Ahmad Najib F 56 16 Habib Aditara W 73 √ 17 Zakiyah Dinda U 93 √ 18 Wildan Al Hafidz 93 √ 19 Arum Tamala A 80 √ 20 Rozikin M T 20 Rata-rata 74,5 62 √ √ √ 2) Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Tabel: 4.3 Perolehan Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I No Nama Skore Total A B C D E Skore Nilai Predik at 1 M Nur taufiq 2 1 2 2 1 8 72 B 2 Slamet Wahyudi 2 2 1 1 1 7 68 B 3 Azka Rohmatul L 2 2 2 2 1 9 67 B 4 Aisyah Kurniawati 2 2 2 1 1 8 68 B 5 Diana Aprita Zudi 1 2 2 1 1 7 73 B 6 Kafiana Rohmah 2 2 2 3 2 11 69 B 7 Kharina Atsna A 2 3 2 2 2 11 70 B 8 Luklu Ul Maknun 1 1 2 1 1 6 68 B 9 M. Hasyief A 1 1 1 2 2 7 69 B 10 Muhammad Aghis 1 1 2 1 1 6 70 B 11 Ridwan Syaiful 2 2 2 2 2 10 60 C 12 Rahma Aisyah 2 2 2 3 1 10 70 B 13 Sri Astutik 1 1 2 1 1 6 70 B 14 Sirri Annisa A R 1 2 2 1 1 7 70 B 15 Ahmad Najib F 1 1 1 1 1 5 70 B 16 Habib Aditara W 2 1 2 1 1 7 70 B 17 Zakiyah Dinda U 2 3 2 2 2 11 70 B 63 18 Wildan Alhafidz 2 3 3 2 2 12 70 B 19 Arum Tamala A 2 2 2 2 2 10 68 B 20 Rozikin Mubarok T 1 1 1 1 1 5 60 C A = Kerjasama B = Kreatifitas C = Ketetapan D = Sikap Sosial E = Ketepatan Nilai 81 – 100 (A Skor 3= Sangat Baik ) Nilai 61 – 80 ( B Skor 2= Baik ) Nilai 41 – 60 ( C Skor 1= Cukup ) Berdasarkan data yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa dari nilai hasil pengamatan aktivitas belajar siswa Siklus I dapat disimpulkan siswa yang mendapat predikat B sebanyak 18 siswa dan predikat C sebanyak 2 siswa dari keseluruhan siswa yang berjumlah 20 siswa yang ada di kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga. 3) Performa Guru Dalam Pembelajaran Berikut disajikan pengamatan aktivitas guru selama melaksanakan pembelajaran menggunakan metode Mind Map pada siswa kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga mata pelajaran IPA materi perubahan lingkungan : 64 Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus I No Aspek yang dinilai 1. A. Pendahuluan Skala penilaian K C B √ 1. Memotivasi Siswa 2. Memberikan memberikan apersepsi dengan pertanyaan untuk mengetahui √ konsep-konsep prasyarat yang sudah dikuasai oleh siswa. 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ yang akan dikuasai 2. √ B. Pembelajaran 1. Mengorganisasi kelompok dan fasilitas 2. Memberikan terkait prosedur prosedur singkat kerja √ dalam pembelajaran dengan Mind Map 3. Memberikan siswa kesempatan kepada bertanya tentang untuk √ metode pembelajaran yang akan dilakukan √ 4. Guru mengamati, membimbing dan mengarahkan kegiatan siswa pada pembelajaran saat dengan menggunakan Mind Map 5. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dalam mempelajari materi dengan 65 √ Mind Map 6. Guru memberikan kesempatan siswa untuk kepada √ mempresentasikan hasil diskusi. 7. Guru menyatukan √ berbagai pendapat dari siswa 3. √ C. Penutup 1. Membimbing siswa menyimpulkan seluruh materi pembelajaran yang baru saja dipelajari. √ 2. Memberikan tugas/post test. Jumlah - 20 Total 26 Kategori Baik 6 K : Kurang, skor 1 C : Cukup, skor 2 B : Baik, skor 3 Rentangan nilai : Nilai 0 – 9 (kurang) Nilai 10 – 19 (cukup) Nilai 20 – 29 (Baik) Nilai 30 – 40 (Sangat Baik) b. Refleksi Dari hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus I, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut : 1) Pengelolaan waktu yang kurang optimal saat diskusi kelompok dan pembuatan metode Mind Map. 2) Beberapa siswa belum paham tentang aturan Mind Map. 66 3) Nilai Hasil evaluasi siswa belum mencapai batas KKM yang di tentukan yaitu 80% siswa mencapai 6,00. Dengan adanya masalah-masalah tersebut, maka peneliti akan melakukan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar pada siklus I. Aspek yang lebih diperhatikan untuk perbaikan pada siklus II diantaranya: 1) Guru menyiapkan lembar petunjuk teknis peraturan Mind Mip, hal ini bertujuan untuk meminimalisir kesalahpahaman aturan dalam permainan. 2) Penekanan materi yang dirasakan sulit oleh sebagian besar siswa dengan latihan soal saat kerja tim/ tugas kelompok sebelum Mind Map. 3. Siklus II a. Data Hasil Pengamatan Siswa 1) Nilai Hasil Belajar Siswa Hasil tes evaluasi pada siklus II mengalami peningkatan yang cukup dibandingkan siklus I. Pada siklus II, 90% dari jumlah siswa mencapai KKM yang telah ditentukan sekolah. Terdapat 18 siswa yang tuntas dan 2 siswa yang tidak tuntas. Hasil belajar pada siklus II sudah memenuhi target penelitian, yaitu dari 80% seluruh siswa mencapai KKM. Berdasarkan hasil belajar tersebut, maka metode Mind Map dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi perubahan lingkungan. 67 Tabel 4.5 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus II Keterangan No Nama Nilai siklus II Tuntas 1 M Nur Taufiq 96 √ 2 Slamet Wahyudi 90 √ 3 Azka Rohmatul L 70 √ 4 Aisyah Kurniawati 83 √ 5 Diana Aprita Z 76 √ 6 Kafiyah Rohmah 100 √ 7 Kharina Atsna A 83 √ 8 Luklu Ul Maknun 90 √ 9 M Hasyief A A 63 √ 10 Muhammad Aghis 43 11 Ridwan Syaiful 90 √ 12 Rahma Aisyah 96 √ 13 Sri Astutik 76 √ 14 Sirri Annisa A R 70 √ 15 Ahmad Najib F 83 √ 16 Habib Aditara W 83 √ 17 Zakiyah Dinda U 90 √ 18 Wildan Al Hafidz 90 √ 68 Belum tuntas √ 19 Arum Tamala A 90 20 Rozikin M T 36 Rata-rata √ √ 79,9 2) Hasil Pengamatan Aktifitas Belajar Siswa Tabel: 4.6 Perolehan Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II No Nama Skore Total A B C D E Skore Nila Predi i kat 1 M Nur taufiq 3 2 2 2 2 11 81 A 2 Slamet Wahyudi 2 2 1 2 2 9 72 B 3 Azka Rohmatul L 3 2 2 3 2 12 67 B 4 Aisyah Kurniawati 3 2 2 2 1 10 69 B 5 Diana Aprita Zudi 2 2 2 1 2 9 71 B 6 Kafiana Rohmah 3 2 2 3 2 12 73 B 7 Kharina Atsna A 3 3 2 3 2 13 72 B 8 Luklu Ul Maknun 2 1 2 1 1 7 80 B 9 M. Hasyief A 2 2 1 2 2 9 74 B 10 Muhammad Aghis 2 1 2 1 1 7 70 B 11 Ridwan Syaiful 3 2 2 3 2 12 77 B 12 Rahma Aisyah 3 2 2 3 2 12 76 B 13 Sri Astutik 2 1 2 1 1 7 72 B 69 14 Sirri Annisa A R 1 2 2 1 2 8 72 B 15 Ahmad Najib F 2 1 1 2 1 7 80 B 16 Habib Aditara W 2 2 2 2 1 9 75 B 17 Zakiyah Dinda U 3 3 2 3 2 13 71 B 18 Wildan Alhafidz 3 3 3 2 2 13 82 A 19 Arum Tamala A 2 2 2 3 2 11 72 B 20 Rozikin Mubarok T 2 1 1 1 2 7 71 B A = Kerjasama B = Kreatifitas C = Ketetapan D = Sikap Sosial E = Ketepatan Nilai 81 – 100 ( A Skor 3= Sangat Baik ) Nilai 61 – 80 ( B Skor 2= Baik ) Nilai 41 – 60 ( C Skor 1= Cukup ) Berdasarkan data yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa dari nilai hasil pengamatan aktivitas belajar siswa Siklus II dapat disimpulkan siswa yang mendapat predikat A sebanyak 2 siswa, mendapat predikat B sebanyak 18 siswa dari keseluruhan siswa yang berjumlah 20 siswa yang ada di kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga. 70 3) Performa Guru Dalam Pembelajaran Berikut disajikan pengamatan aktivitas guru selama melaksanakan pembelajaran menggunakan metode Mind Map pada siswa kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga pada mata pelajaran IPA materi perubahan lingkungan : Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus II No Aspek yang dinilai 1. A. Pendahuluan Skala penilaian K C B √ 1. Memotivasi Siswa 2. Memberikan apersepsi dengan √ memberikan pertanyaan untuk mengetahui konsep-konsep prasyarat yang sudah dikuasai oleh siswa. 3. Menyampaikan √ tujuan pembelajaran yang akan dikuasai 2. √ 1. Pembelajaran 1. Mengorganisasi kelompok dan fasilitas 2. Memberikan terkait prosedur prosedur kerja singkat √ dalam pembelajaran dengan Mind Map 3. Memberikan kesempatan kepaa siswa untuk bertanya tentang metode pembelajaran yang akan dilakukan 71 √ √ 4. Guru mengamati, membimbing dan mengarahkan siswa pada saat kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Mind Map √ 5. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dalam mempelajari materi dengan model Mind Map √ 6. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil. 7. Guru menyatukan √ berbagai pendapat dari siswa 3. √ C. Penutup 1. Membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran seluruh yang baru materi saja dipelajari √ 2. Memberikan tugas/post test Jumlah 8 24 Total 32 Kategori Sangat Baik Keterangan : K: Kurang, skor 1 C : Cukup, skor 2 B : Baik, - skor 3 Rentangan nilai : Nilai 0 – 9 (kurang) Nilai 10 – 19 (cukup) Nilai 20 – 29 (Baik) 72 Nilai 30 – 40 (Sangat Baik) b. Refleksi Nilai yang diperoleh pada siklus II meningkat dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus II ketuntasan hasil belajar mencapai 90% dengan kriteria ketuntasan minimal 6,00. Pada siklus II, peneliti berhasil meningkatkan hasil belajar IPA materi perubahan lingkungan melalui metode Mind Map pada siswa kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga. B. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus, dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai siswa yang cukup baik. Selain itu antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran juga sangat tinggi. Sehingga jika dipadukan maka dengan menggunakan metode Mind Map dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga. Hal ini dapat dilihat dari tabel gabungan nilai evaluasi dari siklus ke siklus sebagai berikut : Tabel 4.8 Gabungan Nilai Evaluasi Antar Siklus No Nama Nilai pra Nilai Nilai siklus siklus I siklus II 1 Muhamad Nur Taufiq 3,92 56 96 2 Slamet Wahyudi 3,60 80 90 73 3 Azka Rohmatul L 5,30 73 83 4 Aisyah Kurniawati 4,70 93 76 5 Diana Aprita Zudi 7,80 56 76 6 Kafiana Rohmah 7,50 93 100 7 Kharina Atsna Attia 7,74 100 83 8 Luklu Ul Maknun 5,04 86 90 9 M.Hasyief Annasyier 5,60 80 63 10 Muhamad Aghis 4,87 40 43 11 Ridwan Syaiful 2,60 86 90 12 Rahma Aisyah 7,34 73 96 13 Sri Astutik 4,00 80 76 14 Sirri Annisa Alfi R 7,34 80 76 15 Ahmad Najib Faridlo 2,21 56 83 16 Habib Aditara Wijaya 4,29 73 83 17 Zakiyah Dinda Utami 2,44 93 90 18 Wildan Alhafidz 6,67 93 90 19 Arum Tamala A 7,20 80 90 20 Rozikin Mubarok T 1,60 20 36 5,08 74,5 79,9 Rata-rata Berdasarkan pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa perolehan ratarata nilai pada siklus I meningkat menjadi 74,5 jika dibandingkan dengan ratarata nilai pra siklus yang hanya 5,08. Pada siklus II meningkat lagi menjadi 74 79,9. Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan PTK dengan menggunakan metode Mind Map berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil dari penelitian tindakan kelas ini memperoleh hasil seperti tabel diatas. Berikut ini penjabaran hasil penelitian dari siklus ke siklus : 1. Siklus I Proses pembelajaran pada siklus I, peneliti menggunakan metode Mind Map. Adapun dalam penelitian mencakup 4 tahap yaitu : tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan/observasi, dan refleksi. Sebelum dilakukan penelitian, peneliti melakukan observasi ke MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga. Pada tahap ini hasil tes evaluasi adalah 75% siswa tuntas (15 siswa) dan 25% siswa tidak tuntas (5 siswa). Gambar 4.1 Persentase Nilai Siklus I 25% Tuntas 75% 75 Tidak Tuntas Tabel 4.9 Rekapitulasi Pengamatan Aktifitas Belajar Siswa I No Predikat Jumlah Siswa 1 A - 2 B 18 3 C 2 Total 20 Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah sebagai berikut : a. Kehadiran siswa Pada siklus I yang dilaksanakan pada tangggal 12 Mei 2015, 100% dari jumlah 20 siswa kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga dapat hadir dikelas. b. Pemahaman siswa terhadap materi Sesuai dengan hasil yang diperoleh dalam nilai pra siklus mata pelajaran IPA 35% (7 siswa) tuntas sedangkan 65% (13 siswa) tidak tuntas. Setelah dilakukan penelitian menggunakan metode Mind Map diperoleh data nilai 75% (15 siswa) tuntas dan 25% siswa (5 siswa) tidak tuntas. Terjadi peningkatan sebesar 40% pemahaman dari jumlah seluruh siswa. Selain dari hasil nilai pra siklus dan tes evaluasi, pemahaman siswa juga dinilai dari hasil kinerja kelompok dalam 76 proses pembelajaran yang menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman siswa terhadap sub materi faktor penyebab kerusakan lingkungan dan upaya pencegahan kerusakan lingkungan. 2. Siklus II Pada siklus II tindakan penelitian mempertimbangkan kekurangan dan kendala yang muncul pada siklus I. Untuk proses pembelajaran masih sama dengan siklus I yaitu menggunakan metode Mind Map. Melalui data yang diperoleh pada siklus II, dapat dilihat terjadi peningkatan pada hasil belajar siswa sebesar 5% dari siklus I. Ada 10% (2 siswa) yang belum tuntas yaitu Muhammad Aghis dan Rozikin M T dikarenakan memang benar memiliki kemampuan dibawah anak normal lainnya, serta kedua anak tersebut dikelas cenderung pasif. Hasil tes evaluasi yang diperoleh pada siklus II telah memenuhi target yang telah ditetapkan peneliti yaitu 90% (18 siswa) tuntas, sedangkan 10% (2 siswa) tidak tuntas. Dengan demikian, presentase nilai yang diperoleh pada siklus II telah memenuhi target yang telah ditetapkan peneliti yaitu 80% siswa tuntas atau mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga. 77 Gambar 4.2 Persentase Nilai Evaluasi Siklus II 10% Tuntas Tidak Tuntas 90% Tabel 4.10 Rekapitulasi Pengamatan Aktifitas Belajar Siswa II No Predikat Jumlah Siswa 1 A 2 2 B 18 3 C - Total 20 Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada siklus II adalah sebagai berikut: a. Kehadiran siswa Pada siklus II yang dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2015, 100% dari jumlah 20 siswa kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga dapat hadir dikelas. 78 b. Pemahaman siswa terhadap materi Pada siklus II 90% (18 siswa) telah memahami materi yang disampaikan oleh guru, sedangkan 10% (2 siswa) kurang memahami materi. Terdapat 2 siswa yang tidak tuntas, nilai yang mereka peroleh belum mencapai KKM yang ditentukan oleh sekolah yaitu 6,00. Jadi sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh peneliti, bahwa 80% dari jumlah seluruh siswa telah mencapai KKM. Tabel 4.11 Rekapitulasi Ketuntasan Antar Siklus Pra Siklus No Siklus I Siklus II Kategori Siswa % Siswa % Siswa % 1. Tuntas 7 35% 15 75% 18 90% 2. Tidak tuntas 13 65% 5 25% 2 10% Jumlah 20 100% 20 100% 20 100% Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa ketuntasan siswa kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga meningkat. Dari pra siklus sebelum dilakukan tindakan, siswa yang mencapai ketuntasan hanya 35% dari keseluruhan jumlah siswa. Sedangkan pada siklus I 75% dan siklus II mencapai 90%. Peningkatan nilai sikap dalam aktifitas belajar siswa dapat dilihat dalam tabel berikut: 79 Tabel: 4.12 Gabungan Nilai Aktifitas Belajar Siswa No Predikat Siklus I Siklus II 1 A - 2 2 B 18 18 3 C 2 - 20 20 Total c. Performa Guru Saat Pembelajaran Berikut disajikan rekapitulasi data pengamatan aktivitas guru selama melaksanakan pembelajaran pada siklus I dan siklus II menggunakan metode Mind Map pada siswa kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga mata pelajaran IPA materi perubahan lingkungan : Tabel: 4.13 Gabungan Performa Guru Saat Pembelajaran Antar Siklus No Predikat Siklus I Siklus II 1 K - - 2 C 20 8 3 B 6 24 26 32 Total 80 Dari hasil pengamatan yang terlihat pada tabel diatas membuktikan bahwa performa guru dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan metode Mind Map pada siklus II semakin baik dibandingkan dengan siklus I. 81 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, disimpulkan bahwa metode Mind Map dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi perubahan lingkungan pada siswa kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga tahun pelajaran 2014/2015 dan dapat melampui target pencapaian 80% dari jumlah seluruh siswa dengan yang mencapai KKM, yaitu 6,00. Dibuktikan dengan peningkatan prosentase 5% dari siklus I sebanyak 15 siswa atau 75% dari keseluruhan siswa yang berjumlah 20 siswa dengan nilai rata-rata kelas 74,5. Pada siklus II sebanyak 18 siswa atau 90% dari keseluruhan siswa yang berjumlah 20 siswa dengan nilai rata-rata kelas 79,9. Hal ini terlihat bahwa setelah menggunakan metode Mind Map hasil belajar IPA materi perubahan lingkungan pada siklus I adalah 75% (15 siswa) tuntas dan 25% (5 siswa) belum tuntas, pada siklus II menjadi 90% (18 siswa) yang tuntas dan 10% (2 siswa) belum tuntas KKM untuk mata pelajaran IPA yang telah ditetapkan yaitu 6,00. 82 B. Saran-saran 1. Kepala Sekolah Sebaiknya kepala sekolah dapat mendukung kreativitas guru dalam mengajar dengan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan guru untuk mengajar, baik metode maupun pelatihan-pelatihan untuk mengembangkan ketrampilan guru. 2. Guru/Wali kelas Guru hendaknya dapat memotivasi siswa agar lebih aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan dalam melaksanakan serta dapat melakukan evaluasi pembelajaran yang sudah pernah dilakukan, agar tercipta kondisi kelas yang menyenangkan dan siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. 3. Siswa Siswa diharapkan lebih menghargai guru, karena guru merupakan orang tua kedua di sekolah. Serta memiliki sikap positif untuk berpikir kritis, inovatif, dan sistematis 83 DAFTAR PUSTAKA Aqib, Zainal, Siti Jaiyaroh, Eko Diniati & Khusnul Khotimah. 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk guru SD, SLB, TK. Bandung : Yrama Widya Arikunto, Suharsimi, Suhardjono & Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta Buzan, Tony. 2006. Buku Pintar Mind Map. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Buzan, Tony. 2006. Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rinerika Cipta Djamarah, Syaiful Bahri & Zain, aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rinerika Cipta Djamarah, Saifu Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta : Rinerika Cipta Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Jumali, M, Surtikanti, SA Taurat Aly & Sundari. 2008. Landasan Pendidikan. Surakarta : Muhammadiyah University Press Pasaribu & Simandjuntak, B. 1983. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Tarsito Sam’s, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Teras Silberman, Mel. 2009. 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : Pustaka Insan Madani Sriyanti, Lilik, Suwardi & Muna Erawati. 2009. Teori-teori Belajar. Salatiga : STAIN Salatiga Press Sularmi & Wijayanti. 2009. SAINS 4 : Ilmu Pengetahuan Alam SD/MI Kelas 4. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta : Kencana Prenada Media Group Susilo, Muhammad Joko. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset Tim Pengembangan Kurikulum IPA. 2002. Pendidikan IPA Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta : Ditjen Kelembagaan Agama Islam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I RPP Sekolah : MI Ma’arif Kutowinangunan Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas/Semester : IV/II Materi Pokok : Perubahan Lingkungan Waktu : 2 x 35 menit A. Standar Kompetensi 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. B. Kompetensi dasar 10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, gelombang air laut). Indikator : 1. Mengidentifikasi berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, gelombang air laut). 2. Menjelaskan pengaruh faktor penyebab perubahan lingkungan terhadap daratan (angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang laut). C. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai pembelajaran diharapkan : 1. Siswa dapat mengidentifikasi berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, gelombang air laut). 2. Siswa dapat menjelaskan pengaruh faktor penyebab perubahan lingkungan terhadap daratan (angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang laut). D. Materi Pembelajaran Perubahan Lingkungan Hujan terus menerus dapat mengakibatkan tanah longsor. Musim kemarau dapat mengakibatkan kekeringan. Perubahan lingkungan dapat terjadi karena pengaruh cuaca. Perubahan lingkungan dapat menguntungkan atau merugikan manusia. A. Berbagai Penyebab Perubahan Lingkungan Secara Fisik 1. Banjir Hujan dapat menyebabkan banjir, tanah longsor, dan erosi. Hujan deras menghanyutkan lapisan permukaan tanah yang kaya humus. Akibatnya terjadi pengikisan tanah oleh air. Banjir dapat menghanyutkan pemukiman penduduk dan lahan pertanian. Banjir dapat mengganggu jalannya transportasi, selain hal tersebut petani merugi karena tanamannya diterjang banjir. Akan tetapi, hujanpun dapat memberi keuntungan. Hujan dimanfaatkan petani untuk mengairi lahan pertanian. 2. Angin dijadikan sumber energi alternatif. Angin dapat diubah menjadi energi listrik. Angin dibutuhkan nelayan untuk berlayar. Angin laut dan angin Angin yang tertiup sangat kencang dapat menyebabkan terjadinya Tiupan bencana. angin yang kencang dapat mengikis permukaan tanah. Akan tetapi, angin dapat darat dapat dijadikan pedoman bagi nelayan. Tiupan angin membuat udara lebih Pakaian dan yang dijemur sejuk. makanan menjadi kering karena angin. 3. Cahaya Matahari makhluk hidup. Tumbuhan membutuhkan cahaya matahari untuk berfotosintesis. Panas matahari menyebabkan kandungan air dalam tanah menguap. Inilah yang menyebabkan kekeringan. Tumbuhan tidak dapat tumbuh dengan subur. Panas matahari membuat daun dapat menjadi kering. Tumbuhan-tumbuhan yang hidup di hutan terbakar Matahari adalah hingga tidak tersisa. Hal ini sumber energi panas dan juga cahaya terbesar. Kehidupan terjadinya tidak mungkin ada tanpa hewan kehilangan tempat matahari. Matahari dijadikan tinggal dan sumber sumber energi bagi semua makanannya. dapat menyebabkan banjir. Hewan- 4. Gelombang Laut Gelombang laut yang besar disertai angin kencang dapat menimbulkan bencana. Para nelayan tidak dapat berlayar jika terjadi gelombang besar. Gelombang laut juga dapat menyebabkan abrasi. Abrasi adalah pengikisan pantai oleh gelombang laut. Pohon bakau bermanfaat untuk mengurangi abrasi. Tembok beton dapat juga digunakan untuk mencegah terjadinya abrasi. E. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Diskusi kelompok 3. Mind Map 4. Penugasan F. Media Belajar 1. Media dan Alat Kertas kosong tak bergaris Pena dan pensil warna Gambar 2. Sumber Pembelajaran Buku Sekolah Elektronik, SAINS Ilmu Pengetahuan Alam SD/MI Kelas 4, Penerbit Departemen Pendidikan Nasional, hal 145-149 G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran No 1. Mind Alokasi Map Waktu Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Awal 10 menit Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa yang dipimpin oleh salah satu siswa dengan khi’mad. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, disesuaikan posisi tempat dengan duduk kegiatan pembelajaran. Guru meminta siswa untuk membersihkan tempat duduk mereka masing-masing dengan cara melihat sampah yang ada di meja dan dibawah kursi. Guru bertanya “apa kabar anak-anak” ? Guru menyapa peserta didik dengan memperkenalkan diri kepada peserta didik Guru meminta siswa untuk mengeluarkan buku dan perlengkapan yang diperlukan. Guru menanya materi yang lalu. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pembelajaran Langkah 1 hari ini. Siswa dapat mengidentifikasi berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, gelombang air laut). Siswa dapat menjelaskan pengaruh faktor penyebab perubahan lingkungan terhadap daratan (angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang laut). 2. Kegiatan Inti - 45 menit Eksplorasi Guru menjelaskan materi berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya Langkah 2 matahari, gelombang air laut). Guru membagikan 1 kertas berupa Mind Map yang berisi materi perubahan Langkah 3 lingkungan kepada setiap masing-masing siswa. Guru memberi tentang penjelasan prosedur singkat kerja dalam pembelajaran dengan Mind Map Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang pembelajaran Langkah 4 yang akan dilakukan. Guru memberikan kesempatan dan mengarahkan siswa untuk bekerjasama dalam menggunakan dan mempelajari materi dengan menggunakan Mind Map. - Elaborasi Guru menyiapkan kelas diskusi dengan mengundi nama-nama kelompok yang telah dipersiapkan guru. Guru memberikan waktu kepada setiap siswa untuk mempresentasikan Langkah 5 dari gagasan baru melalui media Mind Map yang telah dibuat siswa sendiri. Guru memberikan reward kepada siswa yang berani presentasi kedepan. - Konfirmasi Langkah 6 Guru bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil pembelajaran tersebut. Guru memberikan soal evaluasi untuk mengukur kepahaman siswa. 3. Kegiatan Akhir Guru menanyakan 15 menit apa yang telah dilakukan hari ini. Guru menyampaikan materi yang akan datang adalah Pencegahan Perubahan Lingkungan Guru dan siswa menutup pelajaran dengan berdo’a bersama. Guru mengucapkan meninggalkan kelas. salam sebelum H. Penilaian Indikator Pencapaian Penilaian Kompetensi Teknik Bentuk Instrumen/ instrument Soal 1. Siswa dapat mengidentifikasi Tugas Multiple berbagai choice dan perubahan factor penyebab Individu lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, gelombang air laut). 2. Siswa dapat menjelaskan pengaruh factor penyebab perubahan lingkungan terhadap daratan (angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang laut). essay Terlampir Nama : Kelas : No. Absen : SOAL EVALUASI SIKLUS 1 Ayo kerjakan soal-soal dibawah ini A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. 1. Berikut yang merupakan faktor penyebab terjadinya perubahan lingkungan adalah ... a. Tumbuhan c. Angin b. Hewan d. Air 2. Hujan yang turun terus menerus dapat menjadikan tanah menjadi ... a. Longsor c. Subur b. Tandus d. Kering 3. Dibawah ini yang tidak termasuk keuntungan yang kita peroleh dari hujan, yaitu ... a. Pengairan sawah c. Udara menjadi bersih dan sejuk b. Erosi d. Mainan bagi anak-anak 4. Angin yang berbentuk pusaran dengan kecepatan 400 km/jam adalah angin ... a. Laut c. Sepoi-sepoi b. Darat d. Tornado 5. Perputaran turbin akan menghasilkan energi ... a. Panas c. Listrik b. Bunyi d. Cahaya 6. Tumbuhan membutuhkan cahaya matahari untuk ... a. Bernafas c. Berkembang biak b. Berfotosintesis d. Sumber makanan 7. Kekeringan dan kebakaran hutan biasanya terjadi pada musim ... a. Hujan c. Gugur b. Kemarau d. Dingin 8. Matahari dapat dijadikan sumber energi bagi ... a. Manusia c. Hewan b. Tumbuhan d. Semua makhluk hidup 9. Apakah manfaat dari ditanamnya pohon-pohon bakau di pantai ... a. Untuk mengurangi abrasi c. Dapat menyebabkan abrasi b. Menghambat nelayan mencari ikan d. Menyebabkan bencana 10. Para nelayan tidak dapat berlayar jika terjadi ... a. Gelombang besar c. Musim panas b. Banjir d. Musim kemarau B. Mari mengisi titik di bawah ini dengan benar. 1. Angin dapat dimanfaatkan anak-anak untuk bermain ... 2. Sumber energi panas dan cahaya terbesar adalah ... 3. Kekeringan biasanya dapat terjadi pada musim ... 4. Pengikisan pantai yang disebabkan gelombang laut disebut ... 5. Pohon bakau memiliki akar yang disebut akar ... Kunci jawaban : A. Objektif 1. C 2. A 3. B 4. D 5. C 6. B 7. B 8. D 9. A 10. A B. Subjektif 1. Layang-layang 2. Matahari 3. Kemarau 4. Abrasi 5. Tunjang Penskoran Nilai total = x2 Salatiga, 12 Mei 2015 Lembar Observasi Guru Siklus I Nama Madrasah : MI Ma’arif Kutowinangun Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : 4 (empat) / II Materi : Perubahan Lingkungan Hari/Tanggal : Selasa/12 Mei 2015 Jam Pelajaran Ke : 5-6 Berikut ini daftar pengelolaan pembelajaran dengan Mind Map yang dilakukan oleh guru dalam kelas. Berikan penilaian dengan memberikan tanda chek (√) pada kolom yang sesuai. Skala penilaian No Aspek yang dinilai K 1. C. Pendahuluan C √ 4. Memotivasi Siswa 5. Memberikan apersepsi dengan memberikan √ pertanyaan untuk mengetahui konsep-konsep prasyarat yang sudah dikuasai oleh siswa. 6. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan √ dikuasai 2. D. Pembelajaran 8. Mengorganisasi kelompok dan fasilitas √ B √ 9. Memberikan prosedur singkat terkait prosedur kerja dalam pembelajaran dengan Mind Map √ 10. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang metode pembelajaran yang akan dilakukan 11. Guru mengamati, mengarahkan siswa membimbing pada saat √ dan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Mind Map √ 12. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dalam mempelajari materi dengan Mind Map √ 13. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi. √ 14. Guru menyatukan berbagai pendapat dari siswa 3. √ C. Penutup 1. Membimbing siswa menyimpulkan seluruh materi pembelajaran yang baru saja dipelajari. √ 2. Memberikan tugas/post test. Jumlah Keterangan : K : Kurang, skor 1 C : Cukup, skor 2 - 20 Total 26 Kategori Baik 6 B : Baik, skor 3 Rentangan nilai : Nilai 0 – 9 (kurang) Nilai 10 – 19 (cukup) Nilai 20 – 29 (Baik) Nilai 30 – 40 (Sangat Baik) Salatiga, 12 Mei 2015 Pengamat Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I Keterangan No Nama Nilai siklus I Tuntas Belum tuntas √ 1 M Nur Taufiq 56 2 Slamet Wahyudi 80 √ 3 Azka Rohmatul L 73 √ 4 Aisyah Kurniawati 93 √ 5 Diana Aprita Z 56 6 Kafiyah Rohmah 93 √ 7 Kharina Atsna A 100 √ 8 Luklu Ul Maknun 86 √ 9 M Hasyief A A 80 √ 10 Muhammad Aghis 40 11 Ridwan Syaiful 86 √ 12 Rahma Aisyah 73 √ 13 Sri Astutik 80 √ √ √ √ 14 Sirri Annisa A R 80 15 Ahmad Najib F 56 16 Habib Aditara W 73 √ 17 Zakiyah Dinda U 93 √ 18 Wildan Al Hafidz 93 √ 19 Arum Tamala A 80 √ 20 Rozikin M T 20 Rata-rata 74,5 √ √ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 RPP Sekolah : MI Ma’arif Kutowinangunan Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas/Semester : IV/II Materi Pokok : Perubahan Lingkungan Waktu : 2 x 35 menit A. Standar Kompetensi 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. B. Kompetensi dasar 10.1 Mendeskripsikan berbagai pencegahan kerusakan lingkungan fisik (pencegahan erosi tanah, pencegahan banjir, pencegahan tanah longsor). Indikator : 1. Mengidentifikasi berbagai pencegahan kerusakan lingkungan fisik (pencegahan erosi tanah, pencegahan banjir, pencegahan tanah longsor). 2. Menjelaskan pencegahan kerusakan lingkungan fisik (pencegahan erosi tanah, pencegahan banjir, pencegahan tanah longsor). C. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai pembelajaran diharapkan : 1. Siswa dapat mengidentifikasi berbagai pencegahan kerusakan lingkungan fisik (pencegahan erosi tanah, pencegahan banjir, pencegahan tanah longsor). 2. Siswa dapat menjelaskan pencegahan kerusakan lingkungan fisik (pencegahan erosi tanah, pencegahan banjir, pencegahan tanah longsor). D. Materi Perubahan Lingkungan B. Pencegahan Kerusakan Lingkungan 1. Pencegahan Erosi Tanah a. Terasering Di daerah pegunungan, lahan pertanian dibuat miring dan berteras-teras. Hal ini disebut terasering. Terasering bermanfaat untuk memperlambat air dan memperluas lahan pertanian. Untuk menahan air hujan dan tanah, tepi teras dipertinggi. Aliran air hujan juga diperlambat dengan menambahkan pohon-pohon. b. Reboisasi Masih ingatkah kamu dengan reboisasi? Reboisasi dilakukan di lahan-lahan yang gundul. Reboisasi adalah penghijauan kembali tanah yang tandus. Reboisasi bertujuan untuk mencegah erosi. Air akan terserap dan disimpan oleh akar pohon yang ditanam. Pelestarian hutan dapat dilakukan dengan cara berikut: 1) Reboisasi 2) Sistem tebang pilih bagi penebang hutan 3) Mencegah terjadinya pembakaran hutan 2. Pencegahan Banjir Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah banjir : a. Tidak menebang pohon secara liar b. Tidak membakar hutan c. Membuang sampah pada tempatnya. Sampah dikelompokkan menjadi dua, yaitu sampah plastik dan sampah terurai. Sampah plastik tidak dapat diuraikan bakteri. Sampah terurai berupa sisa sayur, lauk, atau buah yang dapat diuraikan. Hal ini juga mencegah terjadinya pencemaran tanah. d. Jangan membuang sampah disungai. Sampah akan menghambat aliran air di sungai sehingga menyebabkan banjir. B. Pencegahan Tanah Longsor Untuk mencegah terjadinya tanah longsor, dapat dilakukan reboisasi. Akar tumbuhan yang ditanam mampu menyerap dan menyimpan air. Akar juga mampu menahan tanah sehingga longsor dapat dicegah. E. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Mind Map 4. Penugasan F. Media Belajar 1. Media dan Alat Kertas kosong tak bergaris Pena dan pensil warna Gambar 2. Sumber Pembelajaran Buku Sekolah Elektronik, SAINS Ilmu Pengetahuan Alam SD/MI Kelas 4, Penerbit Departemen Pendidikan Nasional, hal 145-149 G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran No 1. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Awal salam dan berdoa yang dipimpin salah satu siswa dengan khi’mad. Guru Alokasi Map Waktu 10 menit Guru membuka pelajaran dengan oleh Mind memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Guru meminta membersihkan siswa tempat untuk duduk mereka masing-masing dengan cara melihat sampah yang ada di meja dan dibawah kursi. Guru bertanya “apa kabar anakanak” ? Guru menyapa peserta didik dengan memperkenalkan diri kepada peserta didik Guru meminta mengeluarkan siswa untuk buku dan perlengkapan yang diperlukan. Guru menanya materi yang lalu. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pembelajaran hari ini. Siswa dapat mengidentifikasi berbagai pencegahan kerusakan lingkungan fisik (pencegahan Langkah 1 erosi tanah, pencegahan banjir, pencegahan tanah longsor). Siswa dapat menjelaskan pencegahan lingkungan kerusakan fisik (pencegahan erosi tanah, pencegahan banjir, pencegahan tanah longsor). 2. Kegiatan Inti - 45 menit Eksplorasi Guru menjelaskan materi berbagai penyebab perubahan lingkungan Langkah 2 fisik (angin, hujan, cahaya matahari, gelombang air laut). Guru membagikan 1 kertas berupa Mind Map yang berisi materi Langkah 3 penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, gelombang air laut). Guru memberi penjelasan singkat tentang prosedur kerja dalam pembelajaran dengan Mind Map Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang Langkah 4 pembelajaran yang akan dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dalam menggunakan mempelajari materi dan dengan menggunakan Mind Map. - Elaborasi Guru menyiapkan kelas diskusi dengan mengundi nama-nama kelompok yang telah dipersiapkan Langkah 5 guru. Guru memberikan waktu kepada setiap kelompok mempresentasikan dari untuk gagasan baru melalui media Mind Map yang telah dibuat siswa sendiri. Guru memberikan reward kepada siswa yang berani presentasi kedepan. - Konfirmasi Guru bertanya hal-hal yang belum diketahui siswa. Guru memberikan penjelasan Langkah 6 tambahan dan penguatan terhadap hasil pembelajaran tersebut. Guru memberikan soal evaluasi untuk mengukur kepahaman siswa. 3. Kegiatan Akhir Guru menanyakan apa yang telah dilakukan hari ini. Guru menyampaikan materi yang akan datang adalah Sumber Daya Alam. Guru dan siswa menutup pelajaran dengan berdo’a bersama. Guru mengucapkan salam sebelum meninggalkan kelas. 15 menit H. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Siswa dapat Mengidentifikasikan berbagai pencegahan kerusakan lingkungan fisik (pencegahan erosi tanah, pencegahan banjir, pencegahan tanah longsor) 2. Siswa dapat menjelaskan pencegahan kerusakan lingkungan fisik (pencegahan erosi tanah, pencegahan banjir, pencegahan tanah longsor). Penilaian Teknik Bentuk Instrumen/ instrument Soal Tugas Multipe Individu choice dan essay Terlampir Nama : Kelas : No. Absen : SOAL EVALUASI SIKLUS II Ayo kerjakan soal-soal dibawah ini A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. 1. Pohon yang ditanam dipantai untuk mengurangi terjadinya abrasi adalah ... a. Rambutan c. Bakau b. Mangga d. Kelapa 2. Akibat dari panas matahari yang terus menerus dimusim kemarau, kecuali ... a. Tumbuhan hidup subur c. Kekeringan b. Kebakaran hutan d. Lapisan batuan melapuk 3. Pencegahan erosi dapat dilakukan dengan cara dibawah ini, kecuali ... a. Terasering b. Reboisasi c. Penebangan hutan secara liar d. Membuang sampah pada tempatnya 4. Di daerah pegunungan, lahan pertanian dibuat miring-miring dan berteras-teras hal ini disebut ... a. Terasering c.Sistem pembentukan lahan b. Reboisasi d. Mencegah abrasi 5. Reboisasi biasanya dilakukan di lahan-lahan yang ... a. Subur c. Kotor b. Gundul d. Ditanami tumbuhan 6. Pelestarian hutan dapat dilakukan dengan cara berikut, kecuali ... a. Reboisasi b. Sistem tebang pilih bagi penebang hutan c. Mencegah terjadinya pembakaran hutan d. Membuang sampah dihutan 7. Sampah terurai dapat diuraikan oleh bakteri, yang bukan termasuk dari sampah terurai yaitu ... a. Sayur c. Karet b. Lauk d. Buah 8. Membuang sampah disungai dapat menyebabkan aliran sungai terhambat sehingga dapat menyebabkan ... a. Pencemaran c. Air menjadi bersih b. Banjir d. Air menjadi kotor 9. Pencegahan banjir dapat dilakukan dengan cara ... a. Tidak menebang pohon secara liar b. Membakar hutan c. Membuang sampah sembarangan d. Membuang sampah disungai 10. Untuk mencegah terjadinya tanah longsor dapat dilakukan dengan ... a. Reboisasi b. Penebangan pohon c. Mengambil tanah d. Membangun rumah disamping lereng B. Mari mengisi titik di bawah ini dengan benar. 1. Untuk menahan air hujan dan tanah, tepi teras dibuat lebih ... 2. Reboisasi adalah penghijauan kembali tanah yang ... 3. Sampah dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sampah plastik dan sampah ... 4. Membuang sampah pada tempatnya dapat mencegah terjadinya pencemaran ... 5. Akar tumbuhan mampu menyerap dan menyimpan ... Kunci jawaban : A. Objektif 1. C 2. A 3. C 4. A 5. B 6. D 7. C 8. B 9. A 10. A B. Subjektif 1. Tinggi 2. Tandus 3. Terurai 4. Tanah 5. Air Penskoran Nilai total = x2 Salatiga, 13 Mei 2015 Lembar Observasi Guru Siklus II Nama Madrasah : MI Ma’arif Kutowinangun Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : 4 (empat) / II Materi : Perubahan Lingkungan Hari/Tanggal : Rabu/13 Mei 2015 Jam Pelajaran Ke : 5-6 Berikut ini daftar pengelolaan pembelajaran dengan model Mind Map yang dilakukan oleh guru dalam kelas. Berikan penilaian dengan memberikan tanda chek (√) pada kolom yang sesuai. Skala penilaian No Aspek yang dinilai K 1. C B √ B. Pendahuluan 1. Memotivasi Siswa 2. Memberikan apersepsi dengan memberikan √ pertanyaan untuk mengetahui konsep-konsep prasyarat yang sudah dikuasai oleh siswa. 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang √ akan dikuasai 2. A. Pembelajaran 1. Mengorganisasi kelompok dan fasilitas √ 2. Memberikan prosedur singkat √ terkait prosedur kerja dalam pembelajaran dengan Mind Map √ 3. Memberikan kesempatan kepaa siswa untuk bertanya tentang metode pembelajaran yang akan dilakukan 4. Guru mengamati, membimbing √ dan mengarahkan siswa pada saat kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Mind Map √ 5. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dalam mempelajari materi dengan model Mind Map √ 6. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil. √ 7. Guru menyatukan berbagai pendapat dari siswa 3. √ C. Penutup 3. Membimbing siswa menyimpulkan seluruh materi pembelajaran yang baru saja dipelajari √ 4. Memberikan tugas/post test Jumlah - 8 Total 32 Kategori Sangat Baik 24 Keterangan : K: Kurang, skor 1 C : Cukup, skor 2 B : Baik, skor 3 Rentangan nilai : Nilai 0 – 9 (kurang) Nilai 10 – 19 (cukup) Nilai 20 – 29 (Baik) Nilai 30 – 40 (Sangat Baik) Salatiga, 13 Mei 2015 Pengamat Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus II Keterangan No Nama Nilai siklus II Tuntas 1 M Nur Taufiq 96 √ 2 Slamet Wahyudi 90 √ 3 Azka Rohmatul L 70 √ 4 Aisyah Kurniawati 83 √ 5 Diana Aprita Z 76 √ 6 Kafiyah Rohmah 100 √ 7 Kharina Atsna A 83 √ 8 Luklu Ul Maknun 90 √ 9 M Hasyief A A 63 √ 10 Muhammad Aghis 43 11 Ridwan Syaiful 90 √ 12 Rahma Aisyah 96 √ 13 Sri Astutik 76 √ Belum tuntas √ 14 Sirri Annisa A R 70 √ 15 Ahmad Najib F 83 √ 16 Habib Aditara W 83 √ 17 Zakiyah Dinda U 90 √ 18 Wildan Al Hafidz 90 √ 19 Arum Tamala A 90 √ 20 Rozikin M T 36 Rata-rata 79,9 √ Data Nilai Rata-Rata Pra Siklus No Nama Nilai KKM 1 Muhamad Nur Taufiq 3,92 6,00 2 Slamet Wahyudi 3,60 6,00 3 Azka Rohmatul L 5,30 6,00 4 Aisyah Kurniawati 4,70 6,00 5 Diana Aprita Zudi 7,80 6,00 6 Kafiana Rohmah 7,50 6,00 7 Kharina Atsna Attia 7,74 6,00 8 Luklu Ul Maknun 5,04 6,00 9 M.Hasyief Annasyier 5,60 6,00 10 Muhamad Aghis 4,87 6,00 11 Ridwan Syaiful 2,60 6,00 12 Rahma Aisyah 7,34 6,00 13 Sri Astutik 4,00 6,00 14 Sirri Annisa Alfi R 7,34 6,00 Ketuntasan Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas 15 Ahmad Najib Faridlo 2,21 6,00 16 Habib Aditara Wijaya 4,29 6,00 17 Zakiyah Dinda Utami 2,44 6,00 18 Wildan Alhafidz 6,67 6,00 19 Arum Tamala A 7,20 6,00 20 Rozikin Mubarok T 1,60 6,00 Rata-rata 5,08 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Soal Evaluasi Siklus I Ayo kerjakan soal-soal dibawah ini A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. 1. Berikut yang merupakan faktor penyebab terjadinya perubahan lingkungan adalah ... a. Tumbuhan c. Angin b. Hewan d. Air 2. Hujan yang turun terus menerus dapat menjadikan tanah menjadi ... a. Longsor c. Subur b. Tandus d. Kering 3. Dibawah ini yang tidak termasuk keuntungan yang kita peroleh dari hujan, yaitu ... a. Pengairan sawah c. Udara menjadi bersih dan sejuk b. Erosi d. Mainan bagi anak-anak 4. Angin yang berbentuk pusaran dengan kecepatan 400 km/jam adalah angin ... a. Laut c. Sepoi-sepoi b. Darat d. Tornado 5. Perputaran turbin akan menghasilkan energi ... a. Panas c. Listrik b. Bunyi d. Cahaya 6. Tumbuhan membutuhkan cahaya matahari untuk ... a. Bernafas c. Berkembang biak b. Berfotosintesis d. Sumber makanan 7. Kekeringan dan kebakaran hutan biasanya terjadi pada musim ... a. Hujan c. Gugur b. Kemarau d. Dingin 1. Matahari dapat dijadikan sumber energi bagi ... a. Manusia c. Hewan b. Tumbuhan d. Semua makhluk hidup 2. Apakah manfaat dari ditanamnya pohon-pohon bakau di pantai ... 3. a. Untuk mengurangi abrasi c. Dapat menyebabkan abrasi b. Menghambat nelayan mencari ikan d. Menyebabkan bencana Para nelayan tidak dapat berlayar jika terjadi ... a. Gelombang besar c. Musim panas b. Banjir d. Musim kemarau B. Mari mengisi titik di bawah ini dengan benar. 1. Angin dapat dimanfaatkan anak-anak untuk bermain ... 2. Sumber energi panas dan cahaya terbesar adalah ... 3. Kekeringan biasanya dapat terjadi pada musim ... 4. Pengikisan pantai yang disebabkan gelombang laut disebut ... 5. Pohon bakau memiliki akar yang disebut akar ... Soal Evaluasi Siklus II Ayo kerjakan soal-soal dibawah ini A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. 1. Pohon yang ditanam dipantai untuk mengurangi terjadinya abrasi adalah ... a. Rambutan c. Bakau b. Mangga d. Kelapa 2. Akibat dari panas matahari yang terus menerus dimusim kemarau, kecuali ... a. Tumbuhan hidup subur c. Kekeringan b. Kebakaran hutan d. Lapisan batuan melapuk 3. Pencegahan erosi dapat dilakukan dengan cara dibawah ini, kecuali ... a. Terasering b. Reboisasi c. Penebangan hutan secara liar d. Membuang sampah pada tempatnya 4. Di daerah pegunungan, lahan pertanian dibuat miring-miring dan berterasteras hal ini disebut ... a. Terasering c.Sistem pembentukan lahan b. Reboisasi d. Mencegah abrasi 5. Reboisasi biasanya dilakukan di lahan-lahan yang ... a. Subur c. Kotor b. Gundul d. Ditanami tumbuhan 6. Pelestarian hutan dapat dilakukan dengan cara berikut, kecuali ... a. Reboisasi b. Sistem tebang pilih bagi penebang hutan c. Mencegah terjadinya pembakaran hutan d. Membuang sampah dihutan 7. Sampah terurai dapat diuraikan oleh bakteri, yang bukan termasuk dari sampah terurai yaitu ... d. Sayur c. Karet e. Lauk d. Buah 8. Membuang sampah disungai dapat menyebabkan aliran sungai terhambat sehingga dapat menyebabkan ... b. Pencemaran c. Air menjadi bersih c. Banjir d. Air menjadi kotor 9. Pencegahan banjir dapat dilakukan dengan cara ... a. Tidak menebang pohon secara liar b. Membakar hutan c. Membuang sampah sembarangan d. Membuang sampah disungai 10. Untuk mencegah terjadinya tanah longsor dapat dilakukan dengan ... b. Reboisasi c. Penebangan pohon d. Mengambil tanah e. Membangun rumah disamping lereng B. Mari mengisi titik di bawah ini dengan benar. 1. Untuk menahan air hujan dan tanah, tepi teras dibuat lebih ... 2. Reboisasi adalah penghijauan kembali tanah yang ... 3. Sampah dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sampah plastik dan sampah ... 4. Membuang sampah pada tempatnya dapat mencegah pencemaran ... 5. Akar tumbuhan mampu menyerap dan menyimpan ... terjadinya Data Guru MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga No Nama Guru Jabatan 1. Khurur Rozad, S.Pd.I Kepala Sekolah dan Guru Kelas VI 2. Iswadati Nur mujianti, S.Pd.I Guru Kelas I 3. Ernawati, S.Pd.I Guru Kelas II 4. Siti Zumrotun, S.Pd.I Guru Kelas III 5. Drs. Ibrahim Alfian Guru Kelas IV 6. A. Muniri, S.Pd.I Guru Kelas V 7. Muflikhin Guru Bahasa Jawa 8. Suparti Guru Keterampilan 9. Umi Guru Bahasa Inggris 10. Yogi Kuncoro Jati Guru TIK DOKUMENTASI A. Siklus I 1. Suasana belajar di dalam kelas 2. Guru menyampaikan motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Guru menyampaikan materi pembelajaran 4. Siswa belajar menggunakan metode MIND MAP 5. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa 6. Siswa melakukan diskusi dengan kelompok masing-masing 7. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa B. Siklus II 1. Suasana belajar didalam kelas 2. Guru memberikan motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Guru menyampaikan materi pembelajaran 4. Siswa belajar menggunakan metode Mind Map 5. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa 6. Siswa belajar berdiskusi dengan kelompok lain 7. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa DAFTAR SATUAN KREDIT KEGIATAN Nama : Siti Fatimah NIM : 11511003 Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas : Ilmu Pendidikan dan Keguruan Dosen PA : Dr. Muh Saerozi, M.Ag No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Nama kegiatan Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK) yang diselenggarakan oleh Dewan Mahaasiswa (DEMA) STAIN Salatiga. Achivement Motivation Training (AMT) Mahasiswa Baru Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga Tahun Akademik 2011/2012. ODK (Orientasi Dasar Keislaman) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Seminar Entrepreneurship dan Koperasi Auditorium Salatiga. USER EDUCATION (Pendidikan Pemakai) oleh UPT Perpustakaan STAIN Salatiga. Piagam penghargaan bedah buku “Super Teens Super Leader”. Pendidikan dan Latihan Calon Pramuka Pandega ke-21 (PLCPP XXI) di Bumi Perkemahan Indra Prasta, Pantaran, Ampel, Kab. Boyolali. Daurah Mar’atus Shalihah (DMS) di Aula Kampus I STAIN Salatiga. Kegiatan Penerimaan Anggota Baru (PAB) JQH di STAIN Pelaksanaan Keterangan 20-22 Peserta Agustus 2011 Nilai 3 23 Agustus Peserta 2011 2 24 Agustus Peserta 2011 2 25 Agustus Peserta 2011 19 September Peserta 2011 2 08 Oktober Peserta 2011 30 September Peserta s/d 03 Oktober 2011 2 26 November Peserta 2011 3-4 Peserta Desember 2 2 2 2 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Salatiga – Masjid Agung Jawa Tengah. “PRAKTIKUM PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN” diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah di Kampus II STAIN Salatiga. “COMPARASION OF ENGLISH AND ARABIC” yang Diselenggarakan oleh CEC & ITTAQO STAIN Salatiga. DMS (Dauroh Mar’atus Sholehah) 1 LDK “DARUL AMAL” STAIN SALATIGA. Pelatihan Mengatasi Kecemasan Tampil di Depan Umum. Seminar Nasional dalam rangka Pelantikan Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Salatiga Periode 2013-2014 di Ruang Sidang 2 Pemerintah Kota Salatiga. Seminar Pencegahan Bahaya NAPZA, HIV/AIDS & Launching PIK SAHAJASA (Pusat Informasi & Konseling Sahabat Remaja Salatiga) STAIN Salatiga. Seminar Nasional Entrepreneurship oleh Koperasi Mahasiswa (KOPMA) “FATAWA” STAIN Salatiga di Auditorium Utama Kampus 1 STAIN Salatiga. KISMIS (Kajian Intensif Mahasiswa) dengan tema “Agar Shalat Bukan Sekedar Kewajiban, namun Menjadi Kebutuhan” Seminar Nasional HMJ Tarbiyah STAIN Salatiga “Guru Kreatif dalam Implementasi Kurikulum 2013”. Lomba Peringatan Maulud Nabi SAW dengan Tema “Aku Anak Saleh”. Lomba Menyambut Tahun Baru Hijriyah dengan Tema “Mewujudkan Generasi Qur’ani” 2011 7-8 Februari Peserta 2012 2 13 2012 2 April Peserta 26 Mei 2012 Peserta 2 9 Juni 2012 Peserta 2 23 Februari Peserta 2013 8 29 2013 2 April Peserta 27 Mei 2013 Peserta 8 10 Oktober Peserta 2013 2 18 November Peserta 2013 8 14 Januari Panitia 2014 2 24–25 Panitia Oktober 2014 2 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. Seminar Nasional “ Perbaikan Mutu Pendidikan Melalui Profesionalitas Pendidikan” oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Tarbiyah (HMJ TARBIYAH). Seminar Nasional Entrepreneurship oleh Gerakan Pramuka Racana Kusuma Dilaga–Woro Srikandi Gugus Depan Kota Salatiga 02,237 – 02.238 Pangkalan STAIN Salatiga. Workshop Nasional HMPS PAI bekerjasama dengan Talents Center Nusantara bertempat di Auditorium Kampus I STAIN Salatiga. Seminar Nasional Perlindungan Hukum Terhadap Usaha Mikro Menghadapi Pasar Bebas ASEAN. Latihan Kader I Jilid II & Bakti Sosial oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kudus Komisariat Tarbiyah. Seminar Nasional dengan tema “Mencegah Generasi Pemuda Islam dari Pengaruh Radikalisme ISIS”. Surat Keputusan Kepala Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Banyuanyar Ampel Boyolali tentang Pengangkatan Guru dan Karyawan MI Islamiyah Banyuanyar Ampel Boyolali. Jumlah 13 November Peserta 2014 8 16 November Peserta 2014 8 16 Desember Peserta 2014 8 Desember 2014 Peserta 8 30 April – 01 Peserta Mei 2015 2 6 Mei 2015 Peserta 8 31 Juli 2015 Pendidik/ Pengajar 4 105 Salatiga, 3 September 2015 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Siti Fatimah Jenis Kelamin : Perempuan Tempat dan Tanggal Lahir : kab.Boyolali, 13 September 1993 Alamat : Banyuanyar, RT 03/01 Ampel Boyolali 50352 Email : [email protected] Pendidikan : Roudhothul Athfal Banyuanyar Ampel 1997-1999 MI Islamiyah Banyuanyar Ampel 1999-2005 MTs Negeri 1 Boyolali 2005-2008 MA Negeri 1 Boyolali 2008-2011 IAIN Salatiga 2011-2015