PENGARUH BRAND AWARENESS DAN - e

advertisement
PENGARUH BRAND AWARENESS DAN KEPERCAYAAN KONSUMEN ATAS MEREK
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG MINUMAN AQUA DI KOTA PADANG
Hendi Ariyan
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar-Padang
Email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh brand awareness dan kepercayaan konsumen
atas merek terhadap keputusan pembelian ulang minuman Aqua di kota Padang. Penelitian ini
merupakan penelitian kausatif yang menggambarkan dan menjelaskan bagaimana pengaruh brand
awareness dan kepercayaan konsumen atas merek terhadap keputusan pembelian ulang pada
konsumen minuman Aqua di kota Padang.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat di kota Padang, sedangkan sampel
dalam penelitian ini adalah 150 (seratus lima puluh) responden yang berada di kecamatan Nanggalo,
kecamatan Padang Utara, dan kecamatan Koto Tangah yang pernah melakukan pembelian terhadap
minuman Aqua. Teknik pengambilan sampel yaitu: sampel area. Pengujian instrumen dilakukan
dengan uji validitas dan reliabilitas, teknik analisis data menggunakan uji asumsi klasik, analisis
regresi berganda, serta uji hipotesis pada α = 0,05.
Hasil penelitian mengemukakan bahwa: (1) brand awareness berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian ulang minuman Aqua di kota Padang dengan sig 0,041 (2) kepercayaan
konsumen atas merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ulang minuman Aqua di
kota Padang dengan sig 0,000.
Kata kunci : Kesadaran Merek, dan Kepercayaan Konsumen atas Merek
ABSTRACT
This study aimed to examines the impact of brand awareness and consumer trust in a brand on
repurchase decisions on drinks Aqua in Padang. This study describes causative and explain how
brand awareness and influence consumer confidence over the brand to consumer purchase decisions
over drinks at Aqua in the city of Padang.
The population in this study are all the people in the city of Padang, while the sample in this
study was 150 (one hundred fifty) of respondents were Nanggalo district, sub-district North Padang,
and districts Koto Tangah ever make purchases of drinks Aqua. Sampling technique are: the sample
area. Tests performed with the instrument validity and reliability, data analysis techniques using
classical assumption test, regression analysis, and hypothesis testing at α = 0.05.
The results suggest that: (1) brand awareness significantly influence purchasing decisions on
drinks Aqua in Padang with sig 0.041 (2) consumer confidence in the brand significantly influence
purchasing decisions on drinks Aqua in the city of Padang with sig .000.
Keywords : Brand Awareness, and Trust in a Brand
1
LATAR BELAKANG
Industri air minum mineral adalah
salah satu industri yang semakin ketat
persaingannya dan berkembang pesat sejalan
dengan
perkembangan
zaman
yang
disebabkan kebutuhan manusia akan semakin
komplek sebagai akibat semakin banyaknya
aktivitas yang dilakukan manusia. Pada saat
ini masyarakat cenderung mencari hal-hal
yang dianggap praktis dan efisien. Demikian
juga kebutuhan mereka terhadap air minum
yang bersih dan higienis yang langsung siap
dikonsumsi, sehingga tidak perlu dimasak
terlebih dahulu dan tentunya hal ini lebih
praktis dan efisien. Dalam memutuskan
membeli air mineral tersebut tentu saja
konsumen memperhatikan faktor-faktor yang
membuat mereka berminat membelinya. Ada
1
beberapa
faktor
yang
mempengaruhi
keputusan pembelian ulang suatu produk,
yaitu brand awareness dan kepercayaan
konsumen atas merek.
Menurut Durianto,dkk (2004:29)
“brand awareness adalah kesanggupan
seorang calon pembeli untuk mengenali,
mengingat kembali suatu merek sebagai
bagian dari suatu kategori produk tertentu”.
Pada umumnya konsumen cenderung
membeli produk dengan merek yang sudah
dikenalnya
atas
dasar
pertimbangan
kenyamanan, keamanan, dan lain-lain.
Bagaimanapun juga, merek yang sudah
mereka kenal menghindarkan mereka dari
risiko pemakaian karena asumsi mereka
adalah bahwa merek yang sudah dikenal
dapat diandalkan.
Selanjutnya, Mowen dan Minor
(2002:323) memandang kepercayaan sebagai
“sesuatu yang terutama dibentuk melalui
prinsip-prinsip
pembelajaran
kognitif”.
Mowen dan Minor (2002:312) menjelaskan
bahwa kepercayaan konsumen adalah semua
pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen
2
dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen
tentang objek, atribut, dan manfaatnya.
Ada beberapa produk minuman
mineral yang mereknya telah begitu melekat
di masyarakat Indonesia, diantaranya yakni
Aqua. Produk air mineral dalam kemasan
yang berada dibawah lisensi Danone ini
memegang brand tersendiri sehingga ketika
akan membeli air mineral orang akan
cenderung menyebutnya sebagai kata ganti
dari produk air mineral
Aqua adalah sebuah merek air minum
dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi
oleh Aqua Golden Mississippi di Indonesia
sejak tahun 1973. Aqua ini adalah minuman
air mineral alami dan murni dengan
komposisi mineral seimbang yang diambil
dari mata air pegunungan yang telah diproses
melalui penyulingan dan filterisasi serta
disterilkan dengan ozone dan bebas dari
bahan pengawet serta bebas dari kuman dan
polusi dan sehat untuk diminum setiap saat.
Setiap tetes Aqua melalui 27 langkah ketat
Hydro Pro System untuk menjamin
kemurnian dan kualitasnya dalam menjaga
citra positif produk Aqua.
Beberapa waktu belakangan ini,
muncul kasus pemalsuan minuman mineral.
Dalam pemalsuan ini, yang paling banyak
terjadi adalah pada minuman Aqua,
mengingat Aqua memiliki brand yang besar
dan memiliki peminat yang lebih tinggi.
Kasus ini marak terjadi di wilayah Indonesia,
terutama daerah yang berada di Pulau Jawa.
Seperti
yang
dikutip
dalam
http://news.okezone.com
yang
ditulis
Virdhani 2009, kasus pertama yang paling
membuat heboh adalah di Kota Depok, pada
tahun 2009. Mereka menggunakan kemasan
bekas minuman mineral dan mengisinya
dengan air yang tidak jelas sumber dan
kebersihannya. Dalam beberapa kasus,
konsumen mendapati air minum yang
dibelinya berbau, tidak jernih, terdapat pasir
di dasarnya, dan kemasan yang jelek. Hal ini
menimbulkan keluhan dari konsumen, mulai
dari terkena penyakit sakit perut sampai
mengalami diare. Bagaimanapun juga, hal ini
sangat merugikan dan mengancam kesehatan
konsumen.
Dengan adanya pemalsuan minuman
mineral Aqua, pihak yang dirugikan adalah
konsumen dan produsen itu sendiri.
Konsumen akan mengalami gangguan
kesehatan karena mengkonsumsi minuman
palsu tersebut, sedangkan dari pihak
produsen, hal ini akan mempengaruhi
kepercayaan konsumen terhadap merek
minuman Aqua. Aqua harus mengambil
langkah yang tegas dalam menyikapi hal ini,
sebab jika kepercayaan konsumen terhadap
merek turun, maka hal ini juga akan
menurunkan jumlah penjualan minuman
Aqua. Konsumen yang merasa ditipu akan
enggan untuk membeli kembali minuman
Aqua.
Selain itu, dengan pemalsuan yang
menggunakan merek minuman Aqua, bisa
merusak reputasi merek minuman Aqua.
Konsumen bisa beralih ke merek lain,
mengingat minuman mineral yang paling
banyak dipalsukan adalah minuman mineral
Aqua. Reputasi merek Aqua sebagai
minuman sehat dan berkualitas bisa
berangsur-angsur turun dan merek Aqua tidak
begitu diperhatikan lagi oleh konsumen.
Dengan adanya kasus pemalsuan minuman
Aqua, maka akan membuat konsumen kurang
percaya dengan merek minuman Aqua dan
meragukan merek minuman Aqua sebagai
minuman mineral yang layak dikonsumsi.
Merek Aqua perlahan-lahan bisa pudar dari
ingatan konsumen dan akhirnya setara dengan
merek lainnya jika hal ini terus terjadi dan
tidak ada tindakan untuk mengatasinya.
Permasalahan diperparah dengan banyaknya
merek minuman mineral yang bermunculan.
Di dalam setiap industri hampir bisa
dikatakan selalu ada persaingan. Hal itu
merupakan hal yang wajar mengingat
semakin banyaknya industri yang berdiri di
Indonesia. Untuk memenangkan persaingan
tentunya sebuah industri harus membuat dan
merencanakan strategi pemasaran yang baik.
Dalam industri minuman mineral, merek yang
bermunculan sangat banyak, dari merek yang
paling terkenal sampai merek yang tidak
dikenal. Aqua merupakan merek yang paling
dikenal oleh konsumen dalam industri
minuman mineral karena merupakan industri
pertama yang bermain dalam industri
minuman mineral. Banyaknya bermunculan
merek pesaing membuat konsumen memiliki
banyak alternatif pilihan atau barang
subsitusi. Sehingga konsumen sangat mudah
beralih kepada merek tertentu ataupun
berpindah-pindah dalam memilih, membeli
dan mengkonsumsi minuman mineral. Oleh
sebab itu, diperlukan upaya untuk menarik
minat konsumen untuk memilih dan
melakukan
pembelian
berulang
pada
minuman Aqua. Disinilah peranan brand
awareness sangat kuat dalam mempengaruhi
keputusan pembelian ulang konsumen.
Bagaimanapun konsumen cenderung memilih
merek yang lebih dikenalnya. Untuk itu
dalam persaingan yang semakin ketat,
kesadaran merek Aqua bisa menurun dalam
ingatan konsumen, dari tingkatan Top of
Mind ke Brand Recall, atau lebih parah jika
sampai ke tingkatan Brand Recognition. Hal
itu merupakan masalah dalam pembelian
ulang minuman Aqua, dimana berakibat
penjualan Aqua menurun dari satu periode ke
periode selanjutnya.
TINJAUAN PUSTAKA
Keputusan Pembelian Ulang
Menurut Simamora (2003:28), apabila
seseorang
sudah
pernah
melakukan
pembelian terhadap suatu produk dan ia akan
3
melakukan pembelian ulang terhadap produk
tersebut maka perilaku yang akan mungkin
ditunjukkan ada dua yaitu:
1) Pemecahan masalah berulang
Alasan melakukan pemecahan masalah
dalam pembelian ulang disebabkan oleh
beberapa kemungkinan:
a) Konsumen tidak puas dengan produk
sebelumnya,
sehingga
memilih
alternatif lainnya.
b) Pembelian pertama sudah lama
akibatnya saat ingin melakukan
pembelian ulang produk sudah
mengalami banyak perubahan
2) Perilaku karena kebiasaan
Perilaku ini tampak pada seseorang yang
membeli merek/produk yang sama
berulang-ulang. Perilaku tersebut dapat
terjadi karena dua hal:
a) Pengaruh loyalitas, dimana orang
tersebut loyal terhadap merek/produk
tersebut.
b) Karena kemasan, dimana seseorang
membeli produk/merek yang sama
karena malas mengevaluasi alternatifalternatif yang tersedia.
Hasil evaluasi konsumen terhadap
produk yang telah mereka beli ditentukan
oleh perbandingan antara harapan mereka
dengan kemampuan produk dalam memenuhi
harapan tersebut. Apabila atribut produk
dapat memenuhi manfaat yang dibutuhkan
dan diinginkan, konsumen akan menilai
produk tersebut memuaskan dan begitu juga
sebaliknya.
Pemasar harus memahami prilaku
pembeli pada setiap tahap dan pengaruh
apakah yang sedang beroperasi pada
keputusan pembelian. Hal ini membantu
pemasar untuk mengembangkan programprogram pemasaran yang efektif untuk pasar
sasaran.
Setelah konsumen melalui tahap-tahap
pengambilan keputusan tersebut, maka ia
4
akan mudah untuk memutuskan barang atau
jasa yang akan dibelinya dan bagaimana sikap
dan persepsi konsumen terhadap barang atau
jasa yang digunakannya. Beranjak dari hal
tersebut, seorang pemasar dapat nantinya
menentukan apakah seorang konsumen akan
puas dan loyal terhadap barang atau jasa yang
dibelinya. Puasnya seseorang terhadap barang
dan jasa apabila barang atau jasa tersebut
dapat memenuhi harapan atau bahkan
melebihi harapan konsumen. Begitu juga
dengan loyalitas seseorang terhadap sebuah
produk. Seseorang dikatakan loyal apabila
orang tersebut bersedia melakukan pembelian
secara berulang-ulang.
Setiap kali pelanggan membeli, ia akan
bergerak melalui siklus pembelian. Pembeli
pertama kali akan bergerak melalui lima
langkah: pertama, menyadari produk, dan
kedua,
melakukan
pembelian
awal.
Kemudian, pembeli bergerak melalui dua
tahap pembentukan sikap, yang disebut
“evaluasi pasca pembelian” dan yang lainnya
disebut “keputusan membeli kembali”. Bila
keputusan membeli kembali disetujui,
langkah kelima, pembelian kembali akan
mengikuti. Urutan dari pembelian, evaluasi
pasca pembelian, dan keputusan membeli
kembali akan berulang beberapa kali, atau
beberapa ratus kali, selama terjalin hubungan
antara pelanggan dengan perusahaan dan
produk serta jasanya.
Brand Awareness
Pengenalan dan pengingatan merek
kepada masyarakat merupakan hal yang
sangat penting bagi perusahaan, karena
dengan hal ini akan menentukan langkah
perusahaan selanjutnya dalam menetapkan
strategi pasar.
Kesadaran merek artinya kesanggupan
seorang calon pembeli untuk mengenali atau
mengingat kembali bahwa suatu merek
merupakan bagian dari kategori produk
tertentu (Aaker, 1996:90) yang dikutip oleh
Rangkuti (2002:39).
Durianto dkk (2004:6) menjelaskan
bahwa
kesadaran
(awareness)
menggambarkan keberadaan merek di dalam
pikiran konsumen, yang dapat menjadi
penentu dalam beberapa kategori dan
biasanya mempunyai peranan kunci dalam
brand equity”.
Meningkatkan kesadaran adalah suatu
mekanisme untuk memperluas pasar merek.
Kesadaran juga mempengaruhi persepsi dan
tingkah laku.Jadi jika kesadaran itu sangat
rendah maka hampir dipastikan bahwa
ekuitas mereknya juga rendah. Peran brand
awareness dalam keseluruhan brand equity
tergantung dari sejauh mana tingkatan
kesadaran yang dicapai oleh suatu merek.
Tingkatan kesadaran merek secara berurutan
dari tingkat terendah sampai tingkat tertinggi
sebagai berikut:
a) Tidak menyadari merek (unware of
brand)
Merupakan tingkat yang paling rendah
dalam piramida kesadaran merek, dimana
konsumen tidak menyadari akan adanya
suatu merek.
b) Pengenalan merek (brand recognition)
Tingkat minimal dari kesadaran merek.
Hal ini penting pada saat pembeli
memilih suatu merek pada saat
melakukan pembelian.
c) Pengingatan kembali terhadap merek
(brand recall)
Pengingatan kembali terhadap merek
didasarkan pada permintaan seseorang
untuk menyebutkan merek tertentu dalam
suatu kelas produk. Hal ini diistilahkan
dengan pengingatan kembali tanpa
bantuan, karena berbeda dari tugas
pengenalan, responden tidak perlu
dibantu untuk memunculkan merek
tersebut.
d) Puncak pikiran (top of mind)
Apabila seseorang ditanya secara
langsung
tanpa
diberi
bantuan
pengingatan dan ia dapat menyebutkan
satu nama merek, maka merek yang
paling banyak disebutkan pertama kali
merupakan puncak pikiran. Dengan kata
lain, merek tersebut merupakan merek
utama dari berbagai merek yang ada di
dalam benak konsumen.
“Brand awareness menggambarkan
kesanggupan seorang calon pembeli untuk
mengenali, mengingat kembali suatu brand
sebagai bagian dari suatu kategori produk
tertentu.
Pada
umumnya
konsumen
cenderung membeli produk dengan brand
yang
sudah
dikenalnya
atas
dasar
pertimbangan kenyamanan, keamanan dan
lain-lain. Bagaimanapun juga, brand yang
sudah dikenal menghindarkan konsumen dari
risiko pemakaian dengan asumsi bahwa
brand yang sudah dikenal dapat diandalkan
(Durianto dkk, 2004:29)
Dari
penjelasan
diatas,
dapat
disimpulkan bahwa merek yang mempunyai
tingkatan brand awareness yang tinggi lebih
cenderung
dipilih
konsumen
dalam
melakukan pembelian dan hal itu akan
berlanjut kepada keputusan pembelian ulang
konsumen.
Hubungan brand awareness dengan
keputusan pembelian ulang diperkuat dengan
skripsi yang ditulis Marna (2010) dengan
judul “Pengaruh brand awareness, brand
association, perceived quality terhadap
keputusan pembelian ulang pada Ramayana
Bukittinggi”. Dari penelitian tersebut
diketahui bahwa brand awareness, brand
association
dan
perceived
quality
berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian ulang pada Ramayana Bukittinggi.
Kepercayaan Konsumen Atas Merek
Kepercayaan merupakan suatu bentuk
sikap yang menunjukan perasaan suka dan
5
tetap bertahan untuk menggunakan suatu
produk. Pada dasarnya kepercayaan akan
timbul apabila produk yang di beli oleh
seorang konsumen mampu memberikan
manfaat atau nilai yang diinginkan konsumen
pada suatu produk. Menurut Kotler
(2000:199), “Keyakinan (belief) merupakan
gambaran pemikiran yang dianut seseorang
tentang suatu hal”.
Selanjutnya Mowen dan Minor
(2002:323) memandang kepercayaan sebagai
“Sesuatu yang terutama dibentuk melalui
prinsip-prinsip
pembelajaran
kognitif”.
Mowen dan Minor (2002:312) menjelaskan
bahwa “Kepercayaan konsumen adalah
semua pengetahuan yang dimiliki oleh
konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat
konsumen tentang objek, atribut, dan
manfaatnya”.
Menurut Lau dan Lee dalam Tjahyadi
(2006:71): Kepercayaan pelanggan pada
merek (brand trust) didefinisikan sebagai
keinginan pelanggan untuk bersandar pada
sebuah merek dengan risiko-risiko yang
dihadapi karena ekspektasi terhadap merek
itu akan menyebabkan hasil yang positif.
Dalam hubungan kepercayaan dan
merek, entitas yang dipercaya adalah bukan
orang, tapi sebuah simbol. Karena itu,
loyalitas pada merek melibatkan kepercayaan
pada merek. Untuk menciptakan loyalitas
dalam pasar saat ini, pemasar harus
memfokuskan pada pembentukan dan
pemeliharaan kepercayaan dalam consumer
brand relationship, Lau dan Lee dalam jurnal
Tjahyadi (2006:71). Lau dan Lee juga
menjelaskan bahwa kepercayaan merek akan
menimbulkan
loyalitas
pada
merek.
Sementara itu, Peter dan Olson (1999:162)
mendefenisikan loyalitas merek sebagai
keinginan melakukan dan perilaku pembelian
ulang.
Dari penjelasan tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa kepercayaan konsumen
6
atas merek mempengaruhi loyalitas terhadap
suatu merek, dimana loyalitas ini mengarah
kepada keputusan pembelian kembali oleh
konsumen terhadap suatu merek produk
tertentu.
Hubungan kepercayaan konsumen
atas merek dengan keputusan pembelian
ulang diperkuat dengan penelitian yang
ditulis oleh Riana (2008) dengan judul Artikel
Pengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand
Loyality Pada Konsumen Air Minum Aqua Di
Kota Denpasar. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa secara bersama-sama
dan parsial variabel trust in a brand
berpengaruh signifikan terhadap brand
loyalty dan brand characteristic, company
characteristic,
consumer
–
brand
characteristic juga berpengaruh signifikan
terhadap brand loyalty.
KERANGKA KONSEPTUAL
Dalam penelitian ini akan dilihat
bagaimana pengaruh masing-masing variabel
bebas yaitu brand awareness (X1) dan
kepercayaan konsumen atas merek (X2)
terhadap keputusan pembelian ulang (Y).
Kesadaran merek merupakan salah satu
alat yang dapat dimanfaatkan Aqua untuk
membuat produknya selalu diingat oleh
konsumen. Karena merek yang kuat dapat
menciptakan keunggulan bersaing melalui
kinerja yang dimiliki oleh produk tersebut.
Brand yang kuat dapat memberikan nilai
tambah tersendiri bagi produk dan
mempengaruhi keputusan pembelian ulang
konsumen.
Sedangkan
kepercayaan
konsumen atas merek penting bagi
perusahaan supaya produknya menjadi solusi
bagi
konsumen
dalam
memenuhi
kebutuhannya. Oleh karena itu, kepercayaan
konsumen atas merek penting bagi
perusahaan
untuk
meningkatkan
penjualannya. Kepercayaan atas merek
mempengaruhi keputusan pembelian ulang
konsumen.
PERUMUSAN HIPOTESIS
Berdasarkan rumusan masalah dan teori
yang mendasari dapat dirumuskan hipotesis
penelitian sebagai berikut:
H1 :Brand
awareness
berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian
ulang minuman Aqua di kota Padang.
H2 :Kepercayaan konsumen atas merek
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan pembelian ulang minuman
Aqua di kota Padang.
METODOLOGI PENELITIAN
Data
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh masyarakat kota padang yang pernah
mengkonsumsi dan membeli minuman Aqua.
Sampel dipilih menggunakan sampel area,
dimana sampel yang terpilih adalah
masyarakat yang bertempat tinggal di
Kecamatan Koto Tangah, Kecamatan
Nanggalo, dan Kecamatan Padang Utara.
Perhitungan jumlah sampel menggunakan
rumus cochran, dan didapat 150 orang
responen. Jumlah responden dibagi kealam
masing-masing Kecamatan. Kecamatan Koto
Tangah dengan 84 orang responden,
Kecamatan Nanggalo dengan 30 orang
responden dan Padang Utara dengan 36 orang
responden.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Deskriptif
Variabel brand awareness terdiri dari 3
dimensi yaitu top of mind, brand recall, dan
brand recognition. Variabel brand awareness
terdiri dari 7 indikator, nilai skor tertinggi
adalah indikator Aqua adalah merek
minuman mineral yang dikenal luas sebesar
4,46 dengan dengan angka persentase sebesar
89,2% (sangat kuat). Hal ini menunjukkan
bahwa merek Aqua adalah merek yang paling
dikenal oleh berbagai lapisan masyarakat dan
tentunya juga membuat merek Aqua lebih
banyak dan mudah diingat konsumen dalam
kategori merek minuman mineral.
Variabel kepercayaan konsumen atas
merek terdiri dari 3 indikator, yaitu brand
reputation, brand predictability, dan brand
competence. Variabel ini terdiri dari 9
indikator dan yang memiliki nilai yang paling
tinggi adalah indikator minuman Aqua aman
dikonsumsi bagi kesehatan yaitu sebesar 4,38
dengan angka persentase sebesar 87,6%
(sangat kuat). Hal ini menunjukkan bahwa
konsumen sangat setuju dengan pernyataan
bahwa Aqua adalah minuman mineral yang
aman dikonsumsi bagi kesehatan. Hal ini
membuat Aqua menjadi merek minuman
yang dipercaya dapat memenuhi kebutuhan
dan tidak menimbulkan efek samping yang
mengganggu kesehatan.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Pengujian normalitas adalah pengujian
tentang kenormalan distribusi data, Idris
(2010:72). Data yang baik adalah yang
mempunyai pola seperti distribusi normal
(tidak menceng ke kiri atau ke kanan). Uji
normalitas dapat dilakukan dengan metode
grafik P-Plot, dengan melihat kesamaan
antara nilai probabilitas harapan dan
probabilitas pengamatan ditunjukkan dengan
garis diagonal yang merupakan perpotongan
antara garis probabilitas harapan dan
probabilitas pengamatan.
Dari grafik PP Plots dapat dilihat,
kesamaan antara nilai probabilitas harapan
dan probabilitas pengamatan ditunjukkan
dengan garis diagonal yang merupakan
perpotongan antara garis probabilitas harapan
dan probabilitas pengamatan. Nilai P-Plots
terletak disekitar garis diagonal dan tidak
menyimpang jauh dari garis diagonal,
sehingga dapat dikatakan bahwa distribusi
data adalah normal. Ini berarti bahwa sebaran
data X1, X2, dan Y normal atau data sampel
7
berasal dari populasi yang tersebar secara
normal.
Uji Multikolonieritas
Sebelum
menggunakan
regresi
berganda, terlebih dahulu dilakukan uji
multikolinearitas yaitu uji hubungan sesama
variabel bebas. Apabila terdapat korelasi yang
tinggi sesama variabel bebas tersebut, maka
salah satu diantaranya dieliminir (dikeluarkan
dari analisis regresi berganda). Dilakukan
dengan variance inflation factor (VIF). Nilai
VIF dapat dihitung dengan rumus (Umar
2011:179)


VIF = 1 / 1  R 2
Dari hasil pengujian diperoleh nilai
Tolerance lebih dari 0,10 dan Variance
inflation factor (VIF) kurang dari 10,
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada
multikolonieritas antar semua variabel bebas
yang terdapat penelitian.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk
mengetahui apakah dalam sebuah model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari
residual suatu pengamatan ke pengamatan
lain. Jika varians dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut
homoskedastisitas. Sementara itu, untuk
varians
yang
berbeda
disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
Scatterplot pada gambar dapat dilihat
bahwa penyebaran residual adalah tidak
teratur. Hal tersebut dapat dilihat pada plot
yang terpencar dan tidak membentuk pola
tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa model
regresi berganda tidak terjadi gejala
homokedastisitas dan persamaan regresi
memenuhi asumsi heterokedastisitas.
Analisis Regresi Berganda
Dalam penelitian ini, teknik yang
digunakan adalah teknik analisis regresi
8
berganda, karena variabel bebas dalam
penelitian ini lebih dari satu. Teknik analisis
regresi berganda merupakan teknik uji yang
digunakan untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat.
Persamaan analisis regresi berganda dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e (Idris 2010:52)
Keterangan:
Y = Keputusan pembelian ulang
X1 = Brand awareness
X2 = Kepercayaan konsumen atas merek
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi brand awareness
b2 = Koefisien regresi kepercayaan konsumen
atas merek
Berdasarkan hasil penelitian maka
dapat
dirumuskan
persamaan
regresi
berganda sebagai berikut:
Y = 1,606 + 0,110 X1 + 0,182 X2
IMPLIKASI PENELITIAN
Pengujian Hipotesis
Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh
secara partial setiap variabel bebas terhadap
variabel terikat. Berdasarkan hasil analisis
dengan menggunakan SPSS Versi 17, maka
diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Hipotesis pertama dalam penelitian ini
adalah bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara brand awareness
terhadap keputusan pembelian ulang
minuman Aqua dikota Padang. Dari
olahan data pada tabel dapat dilihat dari
hasil uji t, diperoleh nilai thitung > ttabel
yaitu 2.060 > 1,985 (Sig. 0,041 < 0,05).
Akibatnya H0 ditolak Ha
diterima.
Sehingga hipotesis alternatif yang
diajukan dalam penelitian ini diterima,
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara brand awareness terhadap
keputusan pembelian ulang minuman
Aqua dikota Padang.
2. Hipotesis kedua dalam penelitian ini
adalah bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara kepercayaan konsumen
atas merek terhadap keputusan pembelian
ulang minuman Aqua dikota Padang. Dari
olahan data pada tabel dapat dilihat dari
hasil uji t, diperoleh nilai thitung > ttabel yaitu
4,961 > 1,985 (Sig. 0,000 < 0,05).
Akibatnya H0 ditolak Ha diterima, bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara
kepercayaan konsumen atas merek
terhadap keputusan pembelian ulang
minuman Aqua dikota Padang.
merek minuman mineral yang dikenal luas
dan mudah diingat oleh konsumen.
Hal ini sejalan dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Durianto,dkk (2004:29)
bahwa pada umumnya konsumen cenderung
membeli produk dengan merek yang sudah
dikenalnya
atas
dasar
pertimbangan
kenyamanan, keamanan dan lain-lain. Hal ini
tentu
saja
mempengaruhi
keputusan
pembelian
ulang
konsumen
terhadap
minuman Aqua dikota Padang.
PEMBAHASAN
Brand Awareness berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan pembelian
ulang minuman Aqua dikota Padang.
Brand
awareness
merupakan
kesanggupan seorang calon pembeli untuk
mengenali atau mengingat kembali bahwa
suatu merek merupakan bagian dari kategori
produk tertentu. Merek yang kuat lebih
memudahkan konsumen untuk melakukan
keputusan pembelian ulang saat akan
melakukan transaksi pembelian. Aqua selaku
salah satu merek minuman mineral memiliki
brand awareness yang kuat, selain karena
yang pertama di Indonesia juga dikarenakan
produk minuman mineral merupakan suatu
kebutuhan umum semua orang, sehingga
hampir semua orang pernah meminum air
minuman mineral dalam kemasan.
Pada tingkatan top of mind, indikator
bahwa Aqua merupakan merek minuman
mineral yang dikenal luas oleh masyarakat
memiliki tingkat jawaban tertinggi yaitu
dengan rerata 4,46 dengan angka persentase
89,2% (sangat kuat). Hal ini menunjukkan
bahwa dari data yang penulis dapatkan,
merek yang dikenal luas oleh masyarakat
sangat mempengaruhi brand awareness
minuman Aqua. Merek yang dikenal luas
adalah merek yang paling mudah diingat oleh
konsumen, dalam hal ini Aqua merupakan
Kepercayaan konsumen atas merek
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan pembelian ulang minuman
Aqua dikota Padang.
Kepercayaan adalah pikiran deskriptif
yang dianut seseorang mengenai suatu hal.
Pembentuk
kepercayaan
konsumen
merupakan
salah
satu
cara
untuk
mempertahankan dan menciptakan pelanggan
atau konsumen yang loyal. Kepercayaan
merek adalah kepercayaan konsumen bahwa
merek yang mereka inginkan dapat
diandalkan, memberikan jaminan dan
kinerjanya sangat berharga atau sangat
bermanfaat.
Pada indikator brand predictability
dengan salah satu item pertanyaan yang
menyatakan bahwa Aqua aman dikonsumsi
bagi kesehatan memiliki rerata tertinggi yaitu
4,38 dengan angka persentase 87,6% (sangat
kuat). Hal ini menunjukkan item pertanyaan
yang menyatakan bahwa Aqua adalah merek
minuman mineral yang aman dikonsumsi
bagi kesehatan sangat mempengaruhi
kepercayaan konsumen terhadap merek Aqua.
Hal tersebut juga akhirnya mempengaruhi
keputusan pembelian ulang minuman Aqua
dikota padang.
Hasil penelitian ini konsisten dengan
pendapat Lau dan Lee dalam jurnal yang
ditulis oleh Tjahyadi (2006:71) yang
menyatakan bahwa kepercayaan konsumen
9
pada merek (brand trust) didefinisikan
sebagai keinginan pelanggan untuk bersandar
pada sebuah merek dengan risiko-risiko yang
dihadapi karena ekspektasi terhadap merek
itu akan menyebabkan hasil yang positif.
Dengan demikian merek yang dirasa aman
membuat konsumen merasa nyaman dan
terhidar dari resiko yang ada dalam
mengkonsumsi produk tersebut.
Setiadi (2003:219) juga menjelaskan
bahwa, jika kepercayaan positif terhadap
merek, konsumen akan lebih mungkin untuk
mempunyai sikap positif dan membeli produk
itu. Kepuasan atas penggunaan produk akan
memperkuat sikap dan mempertinggi
probabilitas pembelian kembali.
Dengan demikian dapat dijelaskan
bahwa jika konsumen merasa aman dengan
suatu merek maka hal itu akan membuat
konsumen memiliki kepercayaan yang positif
terhadap merek tersebut. Hal tersebut akan
mempertinggi
probabilitas
pembelian
kembali.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil
analisis
dan
pembahasan sebelumnya, berikut ini dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan
signifikan positif antara brand awareness
dengan keputusan pembelian ulang konsumen
minuman Aqua di kota Padang, dan terdapat
hubungan
signifikan
positif
antara
kepercayaan konsumen atas merek dengan
keputusan pembelian ulang minuman Aqua di
kota Padang. Kepercayaan konsumen atas
merek merupakan variabel yang lebih
dominan pengaruhnya daripada brand
awareness terhadap keputusan pembelian
ulang minuman Aqua di kota Padang.
Saran
Berdasarkan temuan-temuan dalam
penelitian ini, maka untuk meningkatkan
10
keputusan pembelian ulang minuman Aqua di
kota Padang, maka penulis menyarankan
kepada manajer minuman Aqua di kota
Padang agar dapat meningkatkan lagi
kepercayaan konsumen terhadap merek Aqua
dengan lebih meyakinkan konsumen bahwa
minuman Aqua bebas dari pengawet. Hal ini
dapat
dilakukan
dengan
memberikan
informasi yang yang jelas dan lebih gencar
lagi kepada konsumen bahwa minuman Aqua
bebas dari pengawet. Memberikan informasi
melalui iklan ataupun media promosi lainnya
dapat dilakukan untuk menjelaskan dan
meyakinkan konsumen mengenai hal
tersebut, selain itu juga meningkatkan
kualitas minuman Aqua, sehingga konsumen
akan semakin yakin dengan kualitas Aqua
dan hal tersebut dapat meningkatkan
probabilitas pembelian kembali konsumen.
Meningkatkan
kesadaran
merek
konsumen terhadap minuman Aqua dengan
cara:
meningkatkan
program-program
promosi, seperti iklan dan kegiatan-kegiatan
yang dilakukan Aqua (CRM), sehingga merek
Aqua lebih dikenal oleh konsumen. Selain itu
dengan
menggencarkan
promosi,
meningkatkan kualitas minuman Aqua, dan
meningkatkan inovasi produk supaya
minuman Aqua lebih dikenal diantara merek
pesaing lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Durianto, Darmadi, Sugiarto, & Lie Joko
Budiman. 2004. Brand Equity Ten,
Strategi Memimpin Pasar. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Idris. 2010. Aplikasi Model Analisis Data
Kuantitatif dengan Program SPSS.
Edisi Revisi III. Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Padang
Indriantoro, Nur & Bambang Supomo. 1999.
Metodologi Penelitian Bisnis.
Yogyakarta:
BPFE.YOGYAKARTA
Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran,
Edisi
Milenium.
Terjemahan:
Benyamin
Molan.
Jakarta:
Prentice-Hall Inc.
Marna,
Elvi. 2010. Pengaruh Brand
Awareness, Brand Association,
Perceived
Quality
Terhadap
Keputusan Pembelian Ulang Pada
Ramayana Bukittinggi. FE-UNP.
Skripsi Universitas Negeri Padang
Mowen, John & Michael Minor. 2002.
Perilaku Konsumen. Terjemahan:
Lina Salim. Jakarta: Erlangga
Tjahyadi, Rully Arlan. (2006). “Peranan Trust
Dalam
Konteks
Loyalitas
Merek:Peran Karakteristik Merek,
Karakteristik Perusahaan, dan
Karakteristik Hubungan Pelanggan
Merek”
Jurnal
Manajemen.
(Volume 6, No.1). Hlm 65-78
Umar, Husein. 2011. Metode Penelitian
Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis.
Edisi Kedua. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Virdhani, Marieska Harya. 2009. Waspada
Aqua Palsu Timbulkan Keracunan
Beredar.
Online.
http://news.okezone.com/read/2009
/05/26/1/223182/1/waspada-aquapalsu-timbulkan-keracunan-beredar
diakses tanggal 5 Juni 2012.
Peter, J. Paul & Jerry C. Olson. 1999.
Consumer Behavior, Perilaku
konsumen dan Strategi Pemasaran.
Jilid kedua, Edisi Keempat.
Terjemahan Damos Sihombing dan
Peter Remy Yossi Pasla. Jakarta:
Erlangga.
Rangkuti, Freddy. 2002. The Power of Brand.
Teknik Mengelola Brand Equity
dan Strategi Pengembangan Merek
+ Analisis Kasus dengan SPSS.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Riana, Gede. 2008. “Pengaruh Trust In A
Brand Terhadap Brand Loyalty
Pada Konsumen Air Minum Aqua
Di Kota Denpasar.” Buletin Studi
Ekonomi. Volume 13 No. 2. Hlm.
184-202.
Simamora, Bilson. 2003. Membongkar Kotak
Hitam
Konsumen.
Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
11
Download