Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas III SD Negeri

advertisement
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1
Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media (KLBI: 2001) adalah alat (sarana) komunikasi seperti
koran, majalah, radio, televisi, film, poster, spanduk, gambar, dan
sebagainya. Media juga adalah yang terletak diantara dua pilihan
(orang, golongan, dll) yang bisa dipakai sebagai pendidikan. Media
juga dapat diartikan sebagai perantara atau penghubung. Media
sebagai sarana pendidikan adalah alat atau bahan yang digunakan
dalam proses pengajaran atau pembelajaran.
Media menurut Bringgs (Mulyani: 2001) adalah segala alat
fisik yang menyajikan pesan serta perangsang peserta didik untuk
belajar. Media pendidikan atau pengajaran didefinisikan oleh Gagne
dan Reiser (Mulyani: 2001) adalah sebagai alat-alat fisik dimana
pesan-pesan instruksional dikomunikasikan.
Dengan kata lain media pengajaran adalah alat yang digunakan
dalam komunikasi dengan tujuan untuk dalam efektifitas proses belajar
mengajar. Dari pengertian media pengajaran di atas dapat disimpulkan
bahwa media pengajaran adalah segala alat pengajaran yang digunakan
guru
sebagai
perantara
untuk
6
menyampaikan
bahan-bahan
7
instruksional dalam proses belajar mengajar (PBM) sehingga
memudahkan pencapaian tujuan pengajaran.
Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan
digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran (Sanaky, 2009:
3). Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar,
pengajar, dan bahan ajar. Dapat dikatakan bahwa, bentuk komunikasi
tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana untuk menyampaikan pesan.
Bentuk-bentuk
stimulus
dapat
dipergunakan
sebagai
media,
diantaranya adalah hubungan atau interaksi manusia, realitas, gambar
bergerak atau tidak, tulisan dan suara yang direkam. Maka dengan
kelima bentuk stimulus ini, akan membantu pembelajar mempelajari
bahan pelajaran. Atau, dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk
stimulus yang dapat dipergunakan sebagai media pembelajaran adalah
suara, lihat, dan gerakan.
Sarana yang dapat digunakan untuk menampilkan atau
menyampaikan pelajaran yang dalam pengertian luas disebut dengan
media pembelajaran. Secara umum, ada tiga jenis media yang perlu
diketahui, yaitu: media audio (dapat didengar), media visual (dapat
dilihat), dan media audio-visual (di dengar dan dilihat) (Sanaky, 2009:
21).
Gambar, yaitu segala sesuatu yang diwujudkan secara visual
dalam bentuk dua dimensi dan sebagai curahan perasaan dan pikiran.
Lukisan, dapat berbentuk ilustrasi, karikatur, kartun, poster, gambar
8
seri, poster, slide, dan filmstrip (Sanaky, 2009: 43). Sedangkan
lambang visual, yaitu gambar yang secara keseluruhan dari sesuatu
yang dijelaskan ke dalam suatu bentuk yang dapat divisualisasikan,
misalnya:
1) Sketsa, yaitu hasil lukisan yang bentuknya belum lengkap atau
tidak lengkap;
2) bagan, yaitu kombinasi garis atau tulisan dengan gambarnya yang
dijelmakan secara logis untuk menerangkan fakta dan ide;
3) grafik, yaitu gambar yang memberi keterangan tentang angkaangka dan hubungannya;
4) poster gambar, berfungsi sebagai pemberitahuan atau peringatan
atau penggugah;
5) komik, yaitu gambar atau lukisan bersambung yang merupakan
cerita;
6) kartun gambar, digunakan untuk menghibur, mengkritik, dan
menganjurkan;
7) diagram, yaitu kombinasi antara garis dan gambar yang
menunjukkan hubungan intern dan bersifat abstrak;
8) peta gambar, melukiskan lambang keadaan yang sebenarnya;
9) lambang akta (verbal), yaitu lambang kata dapat dijumpai dalam
buku dan bahan-bahan bacaan lainnya, seperti buku, majalah,
koran, dan lain-lain.
b. Ciri-ciri Media Pembelajaran Gambar
Media pembelajaran
identik
artinya
dengan
pengertian
keperagaan yang berasal dari kata raga yaitu suatu bentuk yang dapat
diraba, dilihat, didengar, diamati melalui panca indera. Tekanan utama
media adalah terletak pada benda atau hal-hal yang dilihat, didengar,
dan diraba (Sanaky, 2009: 37).
Gambar atau foto merupakan media yang paling umum
digunakan orang, karena media ini mudah dimengerti dan dapat
dinikmati, mudah didapatkan dan dijumpai di mana-mana, serta
banyak memberikan penjelasan bila dibandingkan dengan verbal.
9
Perbedaan antara media gambar atau foto dengan verbal adalah: (1)
media gambar atau foto, memvisualkan apa adanya secara detail, (2)
verbal (kata-kata), kelemahannya terletak pada keterbatasan daya ingat
dalam bercerita dan menjelaskan, sehingga mungkin ada hal-hal yang
tercecer atau terlupakan dalam menyampaikan pesan (Sanaky, 2009:
69-70).
c. Keuntungan Media Pembelajaran Gambar
Penyajian materi pelajaran dengan menggunakan gambar, tentu
merupakan daya tarik tersendiri bagi pembelajar. Maka penggunaan
gambar/foto harus sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan, dan
tujuan yang diinginkan. Selain itu penggunaan gambar dalam proses
pembelajaran sangat tergantung pada kreasi dan inisiatif pengajar itu
sendiri, asalkan gambar atau foto tersebut dari sisi seni bagus dan
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kelebihan atau keuntungan media
gambar atau foto adalah sebagai berikut (Sanaky, 2009: 70):
1) Sifatnya konkret, lebih realis menunjukkan pada pokok masalah
bila dibandingkan dengan verbal semata.
2) Gambar dapat mengatasi ruang dan waktu, artinya tidak semua
benda, obyek, peristiwa dapat di bawa ke kelas, dan pembelajar
tidak dapat dibawa ke obyek tersebut. Maka perlu diciptakan
dengan membuat gambar atau foto benda tersebut.
3) Gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan panca indera.
Misalnya, binatang bersel satu tak mungkin dilihat dengan mata
10
telanjang, tetapi dengan mikroskop. Apabila tidak menggunakan
mikroskop, maka dapat direkayasa dengan bentuk gambar atau
foto.
4) Memperjelas suatu sajian masalah dalam bidang apa saja dan untuk
tingkat usia berapa saja.
5) Media ini, lebih murah harganya, mudah didapatkan dan digunakan
tanpa memerlukan peralatan khusus.
d. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran
Secara khusus menurut Mulyani (2001) media pembelajaran
digunakan dengan tujuan sebagai berikut:
1) Memberi kemudahan kepada peserta didik untuk lebih memahami
konsep,
prinsip,
sikap
dan
keterampilan
tertentu
dengan
menggunakan media yang paling tepat menurut karakteristik
bahan.
2) Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi
sehingga lebih merangsang minat peserta didik untuk belajar
3) Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan oleh
peserta didik, serta membantu guru dalam mentransfer sebuah
pengetahuan kepada siswanya.
Namun dalam persiapan, guru harus dapat memilih media yang
sesuai dengan materi dan tujuan yang akan diajarkan serta karakteristik
siswa yang menggunakannya.
e. Fungsi Media Pembelajaran
11
Seperti yang diungkapkan oleh Mulyani (2001) bahwa media
pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menghantarkan
atau
menyampaikan
pesan,
berupa
sejumlah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap kepada peserta didik
sehingga peserta didik dapat menangkap, memahami dan memiliki
pesan-pesan dan makna yang disampaikan. Menurut fungsinya, media
pembelajaran dapat dibedakan menjadi 6 kategori sebagai berikut:
1) Penggunaan media dalam proses pembelajaran berfungsi sebagai
alat bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif.
2) Penggunaan media pengajaran merupakan salah satu unsur yang
harus dikembangkan oleh guru.
3) Penggunaan media dalam pembelajaran, harus melihat tujuan dan
bahan pengajaran.
4) Penggunaan media dalam pembelajaran bukan semata-mata alat
hiburan, dalam arti hanya digunakan sekedar melengkapi proses
belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
5) Penggunaan media dalam pembelajaran lebih diutamakan untuk
mempercepat proses pembelajaran dan membantu siswa dalam
menangkap pengertian yang diberikan guru.
6) Penggunaan media dalam
pembelajaran
diutamakan untuk
mempertinggi mutu belajar mengajar sehingga hasil belajar yang
dicapai siswa akan tahan lama diingat siswa.
12
f. Macam-macam Media Pembelajaran
Berdasarkan
perkembangan
teknologi
tersebut,
media
pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu
(1) media hasil teknologi cetak, (2) media hasil teknologi audio-visual,
(3) media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, dan (4) media
hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. (Arsyad, 2007: 29)
Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau
menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama
melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis. Kelompok media
hasil teknologi cetak meliputi teks, grafik, foto atau representasi
fotografik dan reproduksi. Materi cetak dan visual merupakan dasar
pengembangan dan penggunaan kebanyakan materi pembelajaran
lainnya. Teknologi ini menghasilkan materi dalam bentuk salinan
tercetak. Dua komponen pokok teknologi ini adalah materi teks verbal
dan materi visual yang dikembangkan berdasarkan teori yang berkaitan
dengan persepsi visual, membaca, memproses informasi, dan teori
belajar. Teknologi cetak memiliki ciri-ciri berikut:
1) Teks dibaca secara linear, sedangkan visual diamati berdasarkan
ruang;
2) Baik teks maupun visual menampilkan komunikasi satu arah dan
reseptif;
3) Teks dan visual ditampilkan statis (diam);
13
4) Pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip
kebahasaan dan persepsi visual;
5) Baik teks maupun visual berorientasi (berpusat) pada siswa;
6) Informasi dapat diukur kembali atau ditata ulang oleh pemakai.
Teknologi audio-visual cara menghasilkan atau menyampaikan
materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik
untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Pengajaran melalui
audio-visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses
belajar, seperti mesin proyektor film, tape recorder, dan proyektor
visual yang lebar. Jadi, pengajaran melalui audio-visual adalah
produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui
pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada
pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa. Ciri-ciri utama
teknologi media audio-visual adalah sebagai berikut:
Mereka biasanya bersifat linear;
1) Mereka biasanya menyajikan visual yang dinamis;
2) Mereka digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya
oleh perancang/ pembuatnya;
3) Mereka merupakan representasi fisik dari gagasan real atau
gagasan abstrak;
4) Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme
dan kognitif;
14
5) Umumnya mereka berorientasi kepada guru dengan tingkat
pelibatan interaktif murid yang rendah.
Teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan
atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang
berbasis mikro-prosesor. Perbedaan antara media yang dihasilkan oleh
teknologi berbasis komputer dengan yang dihasilkan dari dua
teknologi lainnya adalah karena informasi/ materi disimpan dalam
bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan atau visual. Pada dasarnya
teknologi berbasis komputer menggunakan
layar kaca untuk
menyajikan informasi kepada siswa. Berbagai jenis aplikasi teknologi
berbasis komputer dalam pembelajaran umumnya dikenal sebagai
computer-assisted
instruction
(pembelajaran
dengan
bantuan
komputer). Aplikasi tersebut apabila dilihat dari cara penyajian dan
tujuan yang ingin dicapai meliputi tutorial (penyajian materi pelajaran
secara bertahap), drills and practice (latihan untuk membantu siswa
menguasai materi yang telah dipelajari sebelumnya), permainan dan
simulasi (latihan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang
baru dipelajari), dan basis data (sumber yang dapat membantu siswa
menambah informasi dan pengetahuannya sesuai dengan keinginan
masing-masing). Beberapa ciri media yang dihasilkan teknologi
berbasis komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak)
adalah sebagai berikut:
15
a) Mereka dapat digunakan secara acak, non-sekuensial, atau secara
linear;
b) Mereka dapat digunakan berdasarkan keinginan siswa atau
berdasarkan keinginan perancang/ pengembang sebagaimana
direncanakannya;
c) Biasanya gagasan-gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan
kata, simbol, dan grafik;
d) Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini;
e) Pembelajaran
dapat
berorientasi
siswa
dan
melibatkan
interaktivitas siswa yang tinggi.
Teknologi gabungan adalah cara untuk menghasilkan dan
menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa
bentuk media yang dikendalikan oleh komputer. Perpaduan beberapa
jenis teknologi ini dianggap teknik yang paling canggih apabila
dikendalikan oleh komputer yang memiliki kemampuan yang hebat
seperti jumlah random access memory yang besar, hard disk yang
besar, dan monitor yang beresolusi tinggi ditambah dengan periperal
(alat-alat tambahan seperti videodisc player, perangkat keras untuk
bergabung dalam satu jaringan, dan sistem audio. Beberapa ciri utama
teknologi berbasis komputer adalah sebagai berikut:
(1) Ia dapat digunakan secara acak, sekuensial, secara linear;
(2) Ia dapat digunakan sesuai dengan keinginan siswa, bukan saja
dengan cara yang direncanakan dan diinginkan oleh perancangnya;
16
(3) Gagasan-gagasan sering disajikan secara realistik dalam konteks
pengalaman siswa, menurut apa yang relevan dengan siswa, dan di
bawah pengendalian siswa;
(4) Prinsip ilmu kognitif dan konstruktivisme diterapkan dalam
pengembangan dan penggunaan pelajaran;
(5) Pembelajarna ditata dan terpusat pada lingkup kognitif sehingga
pengetahuan dikuasai jika pelajaran itu digunakan;
(6) Bahan-bahan pelajaran melibatkan banyak interaktivitas siswa;
(7) Bahan-bahan pelajaran memadukan kata dan visual dari berbagai
sumber.
Menurut Sanjaya (2008: 211-212) media pembelajaran dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut
mana melihatnya.
1) Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam:
a) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau
media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman
suara
b) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak
mengandung unsur suara. Yang termasuk ke dalam media ini
adalah film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai
bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis.
c) Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung
unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat,
17
seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain
sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih
menarik, sebab mengandung kedau unsur jenis media yang
pertama dan kedua.
2) Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke
dalam:
a) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti
radio dan televisi. Melalui media ini siswa dapat mempelajari halhal atau kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus
menggunakan ruangan khusus.
b) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan
waktu, seperti film slide, film, video, dan lain sebagainya
3) Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke
dalam:
a) Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, film strip,
transparansi, dan lain sebagainya. Jenis media yang demikian
memerlukan alat proyeksi khusus, seperti film projector untuk
memproyeksikan film, slide projector untuk memproyeksikan film
slide, Over Head Projector (OHP) untuk memproyeksikan
transparansi. Tanpa dukungan alat proyeksi semacam ini, maka
media semacam ini tidak akan berfungsi apa-apa.
b) Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan,
radio, dan lain sebagainya.
18
Menurut Rudi Brets (dalam Sanjaya, 2008: 212), ada 7 (tujuh)
klasifikasi media yaitu:
1) Media audiovisual gerak, seperti: film suara, pita video, film tv
2) Media audiovisual diam, seperti: film rangkai suara
3) Audio semigerak, seperti: tulisan jauh bersuara
4) Media visual bergerak, seperti: film bisu
5) Media visual diam, seperti: halaman cetak, foto, microphone, slide bisu
6) Media audio, seperti: radio, telepon, pita audio
7) Media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri
Di samping itu, ada juga yang mengelompokkan media dengan
membedakan antara media rumit mahal (big media) dan media sederhana
murah (little media). Kategori big media, antara lain: komputer, film,
slide, program video. Sedangkan little media antara lain: gambar, realitas
sederhana, sketsa, dan sebagainya. Sedangkan Klasek membagi media
pembelajaran sebagai berikut: (1) media visual; (2) media audio; (3) media
“display”; (4) pengalaman nyata dan simulasi; (5) media cetak; (6) belajar
terprogram; dan (7) pembelajaran melalui komputer atau sering dikenal
Program Computer Aided Instruction (CAI) (Sanjaya, 2008: 212-213).
Pengelompokkan media juga dikemukakan oleh Anderson, yaitu
sebagai berikut. (Sanjaya, 2008: 213)
No
Kelompok Media
1 Audio
2
Cetak
3
Audio-Cetak
•
•
•
•
•
•
•
Media Instruksional
Pita audio (rolo atau kaset)
Piringan audio
Radio (rekaman siaran)
Buku teks terprogram
Buku pegangan/ manual
Buku tugas
Buku latihan dilengkapi kaset
19
No
4
5
6
7
8
9
2.1.2
Kelompok Media
•
Proyek Visual Diam •
•
Proyek Visual Diam •
dengan Audio
•
Visual gerak
•
Visual gerak dengan •
Audio
•
Benda
•
•
Komputer
•
Media Instruksional
Gambar/ poster (berisi pesan verbal)
Film bingkai (slide)
Film rangkai (berisi pesan verbal)
Film bingkai (slide) suara
Film rangkai suara
Film bisu dengan judul (caption)
Film suara
Video/vcd/dvd
Benda nyata
Model tiruan (mock-up)
Media berbasis komputer; CAI
(Computer Assisted Instructional) &
CMI (Computer Managed Instructional)
Media Gambar
a. Pengertian Media Gambar
Definisi gambar menurut KLBI (2001) adalah tiruan barang
(orang, dengan binatang, tumbuhan, dsb.) yang dibuat coretan, pensil,
pada kertas dll.
Menurut Mulyani (2001) media gambar adalah suatu alat
peraga berupa media yang termasuk media visual dimana pesan yang
akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol komunikasi visual.
Media gambar terdiri dari dua dimensi, mempunyai panjang dan lebar,
media gambar dapat dirancang sendiri sesuai dengan materi ajar yang
dipelajari.
b. Keunggulan dan Kelemahan Media Gambar
Keunggulan dan kelemahan dari media ini diantaranya adalah
sebagai berikut:
20
1) Keunggulan
1. Bersifat kongkrit karena media gambar dapat menjelaskan
suatu fakta yang berupa peristiwa dan kejadian keadaan secara
realistis.
2. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas
dan tidak selalu bisa anak-anak dibawa ke objek atau peristiwa
tersebut. Media gambar dapat mengatasi hal tersebut.
3. Media gambar harganya lebih murah dan gampang didapat,
serta digunakan.
2) Kelemahan
a) Media gambar tidak dapat dirasakan karena tidak dapat
menggambarkan secara nyata suasana sebenarnya.
b) Media gambar lebih menekankan pada indra penglihatan
c) Media gambar sangat sulit dipakai untuk jumlah yang peserta
didiknya besar karena terbatas ukurannya.
d) Media gambar dapat hilang dan mudah rusak.
2.1.3
Media Benda Sebenarnya
a. Pengeritan Media Benda Sebenarnya
Definisi benda dalam KLBI (2001) adalah segala yang ada
pada alam yang berwujud dan berbentuk (bukan roh) berupa barang,
harta, (misalnya: air, batu, minyak, kayu dsb). Menurut Akhmad
Sudrajat (2008) media berasal dari bahasa latin. Media merupakan
21
bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara”
atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan
penerima pesan.
Menurut Mulyani (2001) media benda yang dimaksud adalah
benda yang sebenarnya, media yang dapat membantu pengalaman
peserta didik secara langsung. fungsinya adalah memberikan
pengalaman nyata dalam kehidupan dan dapat menarik minat belajar.
b. Keunggulan dan Kelemahan Media Gambar Sebenarnya
Keunggulan dan kelemahan media ini diantaranya adalah
sebagai berikut:
1) Keunggulan
1. Benda asli atau benda sebenarnya dapat memberi pengalaman
yang
sangat
berharga
karena
langsung
dalam
dunia
sebenarnnya
2. Benda asli atau benda sebenarnya dapat memiliki ingatan yang
tahan lama dan sulit dilupakan
2) Kelemahan
Kelemahan dari media ini adalah tidak semua benda asli atau
sebenarnya dapat dijangkau, atau dengan kata lain benda
sebenarnya sulit ditemui karena keterbatasan ruang dan waktu.
2.1.4
Mata Pelajaran IPA
a. Pengertian Mata Pelajaran IPA
22
Ilmu pengetahuan selalu berkaitan dengan bagaimana mencari
tahu tentang alam secara sistematis sehingga bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau
prinsip-prinsip saja, tetapi merupakan suatu proses penemuan.
Pendidikan IPA di sekolah dasar diharapkan dapat menjadi wahana
bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitar
(Herlanti, 2002: 3).
Ilmu pengetahuan alam merupakan ilmu mengenai cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis melalui proses penemuan.
IPA mempelajari segala sesuatu tentang alam, dari berbagai makhluk
hidup hingga benda-benda mati, dari yang ada di perut bumi hingga
luar angkasa, semuanya dipelajari di dalam IPA (Sulaeman, 2006: 3)
Menurut Rodriguez (dalam Tiarani, 2007) belajar merupakan
proses aktif. Anak belajar dengan cara mengonstruksi hal yang
dipelajarinya berdasarkan pengetahuan yang diketahuinya, bukan
menerima suatu hal dengan pasif. Pengertian ini berakar dari perspektif
konstruktivisma. Konstruktivisma sendiri banyak dijumpai di berbagai
bidang antara lain psikologi, filosofi, sosiologi, dan pendidikan, serta
menimbulkan implikasi yang berarti dalam pembelajaran IPA.
b. Manfaat Mata Pelajaran IPA
Manfaat dengan mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
akan mengetahui bagaimana menjaga kesehatan lingkunganmu.
Belajar IPA juga akan
memberi pengetahuan tentang hewan, dan
23
tumbuhan, mengetahui hewan dan tumbuhan yang bermanfaat dan
merugikan. Selain itu, bermanfaat dengan akan mengenal berbagai
benda. Fungsi dan cara penggunaannya, dan cara pemeliharaannya
(Sulaeman, 2006: 3)
2.1.5
Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut S. Nasution (1996: 17) prestasi belajar adalah:
“Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan
berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga
aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan
prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi
target dalam ketiga kriteria tersebut.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam
diri siswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor
ekstern). (S. Nasution, 1996: 17)
1) Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu
sendiri, adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor intern
yaitu kecedersan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi.
a) Kecerdasan/intelegensi
24
Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan
untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.
Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya
intelegensi yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai
dengan tingkat perkembangan sebaya.
b) Bakat
Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki
seseorang sebagai kecakapan pembawaan.
c) Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan
dan mengenai beberapa kegiatan.
d) Motivasi
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal
tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa
untuk melakukan belajar.
2) Faktor Ekstern
Faktor
ekstern
adalah
faktor-faktor
yang
dapat
mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa,
yaitu
beberapa
pengalaman-pengalaman,
keadaan
keluarga,
lingkungan sekitarnya dan sebagainya. Pengaruh lingkungan ini
pada umumnya bersifat positif dan tidak memberikan paksaan
kepada individu. Menurut Slameto (1995: 60) faktor ekstern yang
25
dapat mempengaruhi belajar adalah “keadaan keluarga, keadaan
sekolah dan lingkungan masyarakat.”
a) Keadaan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat
tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Sebagaimana yang
dijelaskan oleh Slameto bahwa: “Keluarga adalah lembaga
pendidikan pertama dan utama. Keluarga yanng sehat besar
artinya untuk pendidikan kecil, tetapi bersifat menentukan
dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia.
b) Keadaan Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang
sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa,
karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong
untuk belajar yang lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara
penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat
pelajaran dan kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa
kurang baik akan mempengaruhi hasil-hasil belajarnya.
c) Lingkungan Masyarakat
Di samping orang tua, lingkungan juga merupakan salah satu
faktor yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar
siswa dalm proses pelaksanaan pendidikan. Karena lingkungan
alam sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan
pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan
26
lebih banyak bergaul dengan lingkungan dimana anak itu
berada.
2.1.6
Karakteristik Siswa SD Kelas Rendah
Secara khusus karakteristik siswa SD kelas rendah (kelas 1, kelas
2, dan kelas 3) adalah sebagai berikut: (Iswara, 2011: 3-4)
a. Karakteristik umum
1) Waktu reaksinya lambat
2) Koordinasi otot tidak sempurna
3) Suka berkelahi
4) Gemar bergerak, bermain, memanjat
5) Aktif bersemangat terhadap bunyi-bunyian yang teratur
b. Karakteristik kecerdasan
1) Kurangnya kemampuan pemusatan perhatian
2) Kemauan berpikir sangat terbatas
3) Kegemaran untuk mengulangi macam-macam kegiatan
c. Karakteristik sosial
1) Hasrat besar terhadap hal-hal yang bersifat drama
2) Berkhayal dan suka meniru
3) Gemar akan keadaan alam
4) Senang akan cerita-cerita
5) Sifat pemberani
6) Senang mendapat pujian
d. Kegiatan gerak yang dilakukan
27
1) Menirukan. Anak-anak SD pada tingkat rendah, dalam bermain
senang menirukan sesuatu yang dilihatnya. Gerak-gerak apa yang
dilihat di TV ataupun gerak-gerak yang secara langsung dilakukan
oleh orang lain, teman ataupun binatang.
2) Manipulasi. Anak-anak kelas rendah secara spontan menampilkan
gerak-gerak dari objek yang diamatinya. Tetapi dari pengamatan
objek tersebut anak menampilkan gerak yang disukainya.
2.2 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
a. Sudibyo (2005) dengan judul penelitian “Respon Siswa SLTP Khodijah
Surabaya Terhadap Kegiatan Ujicoba Perangkat Pembelajaran IPA
Terpadu”. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat
pembelajaran IPA Terpadu SLTP dan mendeskripsikan respon siswa yang
belajar dengan menggunakan perangkat pembelajaran tersebut. Dengan
Four-D Model, yaitu: define, design, develop dan disseminate. Dari 45
siswa di SLTP Khodijah Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan dapat digunakan
dengan baik dan siswa menikmati suasana pembelajaran. Mayoritas siswa
(58%) merasa senang dengan pembelajaran IPA Terpadu, dan sisanya
(42%) merasa biasa-biasa saja. Hal-hal yang membuat IPA Terpadu
tersebut menyenangkan antara lain: banyak kegiatan praktik, siswa
mendapat kesempatan kerja kelompok, diberi kesempatan mengeluarkan
pendapat/bertanya/diskusi, memperoleh hal-hal baru dalam belajar,
28
semakin mengerti kaitan IPA dengan kehidupan sehari-hari, serta siswa
merasa IPA semakin mudah dipahami.
b. Suprayekti
(2010)
dengan
judul
penelitian
“Penerapan
Model
Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran IPA di SD”. Penelitian ini
bertujuan untuk untuk menerapkan model pembelajaran interaktif pada
pelajaran IPA dengan kerja kelompok, sebagai suatu upaya perbaikan dan
peningkatan proses pembelajaran. Metode penelitian menggunakan
Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur
penelitian berdasarkan pada prinsip Kemmis S, MC Toggar R (1988) yang
mencakup kegiatan perencanaan (planning), tindakan (action), observasi
(observation), refleksi (reflection) atau evaluasi. Keempat kegiatan ini
berlangsung secara berulang dalam bentuk siklus. Penelitian ini dilakukan
dengan cara berkolaborasi antara dosen LPTK (FKIP-UT) dengan guru SD
N Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kinerja belajar siswa
meningkat setelah pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran
interaktif. Siswa sangat antusias membahas topik dalam diskusi, dan
berusaha menjawab dan menemukan informasi tentang topik tersebut.
Siswa saling berebut mengemukakan informasi (apa yang mereka ketahui)
tentang topik. Setelah dilakukan pembagian tugas kelompok siswa bekerja
sesuai dengan tugasnya masing-masing; (2) Prestasi belajar siswa
meningkat setelah mengalami pembelajaran interaktif dengan kerja
kelompok. Pada siklus pertama nilai rata-rata siswa perorangan 5,859;
nilaia rata-rata kelompok sebesar 6,102. Pada siklus kedua nilai rata-rata
29
siswa 6,512 dan nilai rata-rata kelompok 7,615; sedangkan pada siklus
ketiga nilai rata-rata siswa 7,948 dan nilai rata-rata kelompok 7,384.
Berdasarkan nilai yang diperoleh siswa dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran interaktif dengan kerja kelompok dapat digunakan pada
penelitian tindakan kelas.
c. Permata, dkk. (2008) dengan judul “Strategi Memanfaatkan Media
Gambar untuk Meningkatkan Kemampuan Kosakata pada Pembelajaran
Bahasa Inggris pada Sekolah Dasar”. Kesimpulan penelitian ini adalah
para guru dapat membuat kartu dengan gambar dan kartu dengan katakata, untuk digunakan permainan. Itu memudahkan para siswa untuk
mempraktekkan kosa kata mereka. Permainan ini bisa dilakukan pasangan
atau berkelompok. Alat peraga dapat memberi gagasan dan dorongan
kepada guru dalam mengajar anak-anak sekolah dasar, sehingga tidak
tergantung pada gambar dalam buku teks, tetapi dapat lebih kreatif dalam
mengembangkan alat peraga agar para murid menjadi senang belajar
media Inggris.
Penelitian terdahulu di atas memiliki relevansi dengan penelitian saat
ini yaitu mata pelajaran yang sama yaitu IPA dalam pembelajaran.
Perbedaannya dalam penelitian di atas merupakan penggunaan media
pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, sedangkan penelitian
ini penggunaan media gambar dan benda sebenarnya sebagai upaya
meningkatkan prestasi belajar.
2.3 Kerangka Berfikir
30
Untuk memperjelas alur pikir dalam penelitian ini, maka dapat
diketahui dari bagan kerangka pikir yang penulis susun sebagai berikut:
Kondisi
Awal
Tindakan
Kondisi
Akhir
guru mengajar masih
konvesional
Siklus I:
Menerapkan media gambar
dan benda sebenarnya pada
mata pelajaan IPA
Siklus II:
Menerapkan media
gambar dan benda
sebenarnya pada mata
pelajaan IPA
Hasil belajar
siswa rendah
Penerapan media gambar
dan media sebenarnya
pada mapel IPA
Diduga pembelajaran
melalui gambar dan media
sebenarnya dapat
meningkatkan hasil belajar
pada pokok bahasan
makanan bergizi seimbang
pada mata pelajaran IPA
Gambar 2.1.
Bagan Kerangka Berpikir
2.4 Hipotesis
Berdasarkan latar belakang permasalahan dan kajian pustaka, maka
hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan dalam penelitian
ini adalah:
Penggunaan media gambar dan benda yang sebenarnya dapat
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas III
Semester II SD Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.
Download